syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 pertemuan 1: konsep dasar ilmu ekonomi a. tujuan...

221
1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup ilmu ekonomi. 1.2 Menganalisis definisi dan perkembangan singkat ilmu ekonomi. 1.3 Menganalisis kebutuhan masyarakat. 1.4 Menjelaskan sifat-sifat teori ekonomi. 1.5 Membedakan mikro ekonomi dan makro ekonomi. 1.6 Mengenal pelaku-pelaku kegiatan ekonomi. B. URAIAN MATERI Tujuan pembelajaran 1.1: Menjelaskan ruang lingkup ilmu ekonomi. RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI Salah satu perkataan yang mungkin sering kita ucapkan waktu masih kecil (bahkan mungkin sampai saat ini) adalah ”saya ingin/minta” makan. Seperti halnya orang lain tentu anda juga menginginkan barang atau jasa tertentu, seperti makan, pakaian, perumahan, kesehatan dan rekreasi. Karena uang/pendapatan anda mungkin tidak mencukupi untuk memenuhi semua kebutuhan/keinginan tersebut, terpaksa saudara harus membuat pilihan mana yang terlebih dahulu dipenuhi. Seperti halnya anda, negara juga menghadapi masalah pilihan tersebut karena ketidakmampuannya menyediakan barang dan jasa yang diinginkan/dibutuhkan masyarakat. Keinginan/kebutuhan saudara, dan juga masyarakat, dapat dipenuhi melalui upaya mental dan fisik. Ilmu ekonomi pada dasarnya mempelajari tentang upaya manusia baik sebagai individu maupun masyarakat dalam rangka melakukan pilihan penggunaan

Upload: others

Post on 02-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

1

PERTEMUAN 1:

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1.1 Menjelaskan ruang lingkup ilmu ekonomi.

1.2 Menganalisis definisi dan perkembangan singkat ilmu ekonomi.

1.3 Menganalisis kebutuhan masyarakat.

1.4 Menjelaskan sifat-sifat teori ekonomi.

1.5 Membedakan mikro ekonomi dan makro ekonomi.

1.6 Mengenal pelaku-pelaku kegiatan ekonomi.

B. URAIAN MATERI

Tujuan pembelajaran 1.1:

Menjelaskan ruang lingkup ilmu ekonomi.

RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI

Salah satu perkataan yang mungkin sering kita ucapkan waktu masih

kecil (bahkan mungkin sampai saat ini) adalah ”saya ingin/minta” makan.

Seperti halnya orang lain tentu anda juga menginginkan barang atau jasa

tertentu, seperti makan, pakaian, perumahan, kesehatan dan rekreasi. Karena

uang/pendapatan anda mungkin tidak mencukupi untuk memenuhi semua

kebutuhan/keinginan tersebut, terpaksa saudara harus membuat pilihan mana

yang terlebih dahulu dipenuhi. Seperti halnya anda, negara juga menghadapi

masalah pilihan tersebut karena ketidakmampuannya menyediakan barang dan

jasa yang diinginkan/dibutuhkan masyarakat. Keinginan/kebutuhan saudara,

dan juga masyarakat, dapat dipenuhi melalui upaya mental dan fisik. Ilmu

ekonomi pada dasarnya mempelajari tentang upaya manusia baik sebagai

individu maupun masyarakat dalam rangka melakukan pilihan penggunaan

Page 2: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

2

sumberdaya yang terbatas guna memenuhi kebutuhan (yang pada dasarnya

tidak terbatas) akan barang dan jasa.

Pada dasarnya semua orang terlibat dalam kegiatan ekonomi, jadi

setiap orang perlu mempelajari ilmu ekonomi baik secara formal maupun non

formal. Di Universitas/Pendidikan Tinggi, pengajaran ilmu ekonomi dibagi 3

yaitu:

a. Ilmu ekonomi teori atau ilmu ekonomi murni antara lain:

- Pengantar Ekonomi

- Teori Ekonomi Makro

- Teori Ekonomi Mikro

b. Ilmu Ekonomi Terapan antara lain:

- Ekonomi Internasional

- Ekonomi Pertanian

- Ekonomi Tehnik

- dll

c. Kelompok yang bersifat penunjang antara lain:

- Matematika

- Statistika

Dalam kehidupan sehari-hari teori terkadang tidak sama dengan praktek

karena teori adalah prinsip, hukum, dalil, atau kaedah yang bersifat sangat

umum.

Page 3: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

3

Tujuan pembelajaran 1.2:

Menganalisis definisi dan perkembangan singkat ilmu ekonomi.

DEFINISI DAN PERKEMBANGAN SINGKAT ILMU

EKONOMI

Ilmu ekonomi merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang sangat

luas cakupannya. Definisi ilmu ekonomi setiap ekonom pada dasarnya sama,

yaitu meliputi scarcity (kelangkaan), kemakmuran dan kepuasan.

Sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan, perkembangannya bermula

sejak tahun 1776, setelah Adam Smith (ekonom Inggris) menerbitkan buku

berjudul “An Into the Nature and Causes of the Wealth of Nation”. Menurut

Profesor P. A. Semuelson, ilmu ekonomi adalah :

“Suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat

pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan

sumber-sumber daya yang terbatas, tetapi dapat digunakan dalam

berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa serta

mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumen, sekarang dan di

masa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat”.

Dengan demikian persoalan pokok yang diterangkan dalam analisis

ekonomi pada hakekatnya bertujuan untuk menjawab pertanyaan: bagaimana

caranya menggunakan sumber-sumber daya atau pendapatan tertentu agar

penggunaan tersebut dapat memberikan kepuasan dan kemakmuran yang

maksimum kepada individu dan masyarakat.

Perkembangan ilmu ekonomi sudah dimulai oleh Aristoteles (350 SM)

dan baru menjadi disiplin ilmu tersendiri sejak tahun 1776 dengan pelopor

Adam Smith. Sedang ilmu ekonomi mikro yang kita kenal sekarang dirintis

Economics is the study of how individuals and societies choose to use the

scarce resources that nature and previous generations have provided

Page 4: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

4

pengembangannya oleh Alfred Marshal dalam tahun 1870-an dengan

bukunya: "Principle of Economics".

Dari definisi di atas dapat dikutip kesimpulan: Pertama, Sumber

pemuas manusia itu terbatas adanya, sebab kebutuhan itu sendiri relatif

jumlahnya. Tidak ada manusia yang bisa memenuhi kebutuhannya sendiri

tanpa bantuan orang lain.

Kedua, bagaimana cara yang terbaik untuk menetapkan pikiran

diantara berbagai alternatif yang ada dengan mengamati aktivitas dan interaksi

di antara “Economic Agents “ ( yaitu konsumen, produsen, dan pemerintah ).

Tujuan pembelajaran 1.3:

Menganalisis kebutuhan masyarakat.

KEBUTUHAN MASYARAKAT

Apabila kita amati kegiatan di pagi hari, kita melihat hampir seluruh

warga masyarakat berangkat menuju tempat kerja untuk mencari nafkah guna

memenuhi kebutuhan keluarganya. Pegawai menuju ke kantor, pedagang ke

pasar, ke toko atau siap menjajakan dagangannya, petani membajak sawah, dan

banyak lagi kegiatan masyarakat lain.

Mereka sibuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Untuk hidup pantas, memang banyak sekali yang kita butuhkan. Tentunya tidak

hanya makanan, pakaian, tempat tinggal, masih banyak lagi yang lain,

misalnya: buku, obat-obatan, alat transportasi, TV dan lain-lain.

Kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk

mengkonsumsi barang dan jasa. Dimana keinginan untuk memperoleh barang

dan jasa dapat dibedakan 2 bentuk, yaitu:

1. Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli (permintaan

efektif).

2. Keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli.

Page 5: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

5

Kebutuhan manusia banyak dan beraneka ragam, bahkan tidak hanya

beraneka ragam tetapi bertambah terus tidak ada habisnya sejalan dengan

perkembangan peradaban dan kemajuan ilmu dan teknologi. Satu kebutuhan

telah Anda penuhi, tentu akan datang lagi kebutuhan yang lainnya. Namun

demikian, kita dapat menggolongkan kebutuhan-kebutuhan sebagaimana bagan

berikut ini:

1) Kebutuhan menurut intensitasnya

Kebutuhan ini dipandang dari urgensinya, atau mendesak tidaknya

suatu kebutuhan. Kebutuhan ini dikelompokkan menjadi tiga: kebutuhan

primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tertier.

a. Kebutuhan Primer : kebutuhan ini mutlak harus dipenuhi agar kita

tetap hidup, seperti kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal,

dan sebagainya.

b. Kebutuhan Sekunder : kebutuhan ini disebut juga kebutuhan kultural,

kebutuhan ini timbul bersamaan meningkatnya peradaban manusia

seperti: pendidikan, tamasya, olah raga, dan sebagainya..

c. Kebutuhan Tertier : kebutuhan ini ditujukan untuk kesenangan manusia,

seperti kebutuhan akan perhiasan, mobil mewah, rumah mewah, dan

sebagainya.

Dewasa ini banyak barang yang semula dipandang mewah, sekarang

telah digolongkan menjadi kebutuhan sekunder, seperti: pesawat TV,

telepon, dan komputer. Demikian juga untuk pendidikan dan kesehatan telah

digolongkan menjadi kebutuhan primer, mengingat kebutuhan ini sangat

mendesak dan penting bagi kehidupan manusia.

2) Kebutuhan menurut sifatnya

Kebutuhan ini dibedakan menurut dampak atau pengaruhnya terhadap

jasmani dan rohani.

a. Kebutuhan jasmani, contohnya: makanan, pakaian, tempat tinggal, dan

sebagainya.

b. Kebutuhan rohani, contohnya: musik, menonton bola, ibadah, dan

sebagainya.

Page 6: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

6

3) Kebutuhan menurut waktu

Kebutuhan ini dibedakan menurut waktu sekarang dan waktu masa

yang akan datang. Kebutuhan sekarang, adalah kebutuhan yang harus

dipenuhi sekarang juga, seperti: makan di saat lapar, atau obat-obatan pada

saat sakit. Kebutuhan masa depan, yaitu pemenuhan kebutuhan yang dapat

ditunda untuk waktu yang akan datang, misalnya: tabungan hari tua,

asuransi kesehatan, dan sebagainya.

4) Kebutuhan menurut wujud

Kebutuhan ini meliputi kebutuhan material, yaitu kebutuhan berupa

barang-barang yang dapat diraba dan dilihat. Misalnya: buku, sepeda, radio,

dan sebagainya.

5) Kebutuhan menurut subyek

Kebutuhan ini dibedakan menurut pihak-pihak yang membutuhkan.

Kebutuhan ini meliputi:

a. Kebutuhan individu, yaitu kebutuhan yang dapat dilihat dari segi orang

yang membutuhkan, misalnya: kebutuhan petani berbeda dengan

kebutuhan seorang guru.

b. Kebutuhan masyarakat, disebut juga kebutuhan kolektif atau

kebutuhan bersama, yaitu alat pemuas kebutuhan yang digunakan

bersama, misalnya: telepon umum, jalan umum, WC umum, rasa aman,

dan sebagainya.

Adapun jenis barang dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok,

antara lain:

1) Barang Ekonomi

Barang yang memerlukan usaha untuk memperolehnya (contoh : beras,

makanan, barang hasil industri). Barang ekonomi juga dapat dibedakan

barang konsumsi (contoh : makanan, pakaian, sepeda motor dll) dan barang

modal (contoh : mesin, peralatan, bengkel, bangunan dll).

2) Barang Cuma-Cuma

Barang yang dapat dinikmati tanpa melakukan kegiatan produksi

(contoh: udara, sinar matahari, air hujan dll).

Page 7: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

7

Tujuan pembelajaran 1.4:

Menjelaskan sifat-sifat teori ekonomi.

SIFAT-SIFAT TEORI EKONOMI

Setiap teori mempunyai 4 unsur penting, yaitu:

1) Variabel-Variabel

Variable adalah suatu faktor atau besaran yang nilainya dapat

mengalami perubahan dan merupakan unsur yang penting dalam setiap teori.

sifat variabel dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

a. Variabel endogen, yaitu variabel yang sifatnya diterangkan dalam teori

tersebut.

b. Variabel eksogen, adalah variabel yang mempengaruhi variabel endogen,

tetapi ia ditentukan oleh faktor-faktor yang berada di luar teori tersebut.

2) Asumsi

Membuat asumsi atau pemisalan-pemisalan merupakan salah satu

syarat penting dalam membuat teori dalam ilmu sosial, karena tanpa asumsi

sangat sulit untuk menjelaskan sifat-sifat perhubungan diantara berbagai

variabel. Dengan demikian teori harus membuat penyederhaan atas kejadian

yang sebenarnya dalam masyarakat, penyederhaan tersebut dilakukan dengan

membuat pemisalan/asumsi. Pemisalan tersebut dikenal dengan ceteris

paribus (bahasa latin : hal-hal lain tidak mengalami perubahan)

3) Hipotesis

Hipotesis yaitu suatu pernyataan yang menggambarkan keadaan yang

pada umumnya, dengan demikian tidak seratur persen benar, akan terdapat

sifat hubungan diantara variabel yang berbeda dengan hipotesis yang dibuat.

Hipotesis juga suatu pernyataan mengenai bagaimana variabel-variabel yang

dibicarakan berkaitan satu sama lain. Sifat hubungan ini dibedakan menjadi 2

golongan, yaitu:

a. Hubungan langsung, yaitu keadaan dimana perubahan nilai-nilai variabel

yang dibicarakan bergerak ke arah yang bersamaan.

Page 8: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

8

b. Hubungan terbalik, yaitu apabila nilai-nilai variabel yang dibicarakan

bergerak ke arah yang bertentangan.

4) Membuat Ramalan

Teori ekonomi dapat pula meramalkan keadaan yang akan berlaku.

Peramalan tersebut dapat digunakan sebagai landasan dalam merumuskan

langkah-langkah untuk memperbaiki keadaan dalam perekonomian.

Tujuan pembelajaran 1.5:

Membedakan mikro ekonomi dan makro ekonomi.

MIKRO EKONOMI DAN MAKRO EKONOMI

1) Teori Mikro ekonomi

Suatu bidang dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai

bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian dan isu pokok

yang dianalisis adalah bagaimana caranya menggunakan faktor-faktor produksi

yang tersedia secara efisien agar kemakmuran masyarakat dapat

dimaksimumkan.

Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah

cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan

perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input,

barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana

berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan

permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana

harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa

selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi

secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu

keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap

sama (ceteris paribus).

Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta

mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan

alokasi dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi

Page 9: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

9

mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam

memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis

yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang

penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai

keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi

asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi

dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai

elastisitas produk dalam sistem pasar.

Analisis dalam teori ekonomi mikro dibuat berdasarkan pemikiran

bahwa :

a. Kebutuhan dan keinginan manusia adalah tidak terbatas.

b. Kemampuan faktor-faktor produksi menghasilkan barang dan jasa untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat adalah terbatas.

Gambar 1-1: Distribusi Sumber Daya

2) Teori Makrokonomi

Suatu bidang dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai

keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisis bersifat umum dan tidak

memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam

perekonomian.

Ekonomi makro membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan,

terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai

kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam

tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal

tersebut.

Page 10: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

10

Jadi dalam teori ekonomi makro:

a. Analisis kegiatan pembeli (konsumen) yang dianalisis bukan perilaku

seorang pembeli, tetapi keseluruhan pembeli yang ada dalam

perekonomian.

b. Analisis perilaku produsen yang dianalisis bukan perilaku seorang

produsen, tetapi kegiatan keseluruhan produsen yang ada dalam

perekonomian.

Tujuan Pembelajaran 1.6:

Mengenal pelaku-pelaku kegiatan ekonomi.

PELAKU-PELAKU KEGIATAN EKONOMI

1) Rumah Tangga

Rumah tangga adalah pemilik berbagai faktor produksi yang tersedia

dalam perekonomian, sektor ini menyediakan tenaga kerja dan tenaga

usahawan, barang-barang model, kekayaan alam dan harta tetap lainnya.

2) Perusahaan

Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seorang atau

sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang

dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan mereka dalam perekonomian

ialah mengorganisasikan faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga

kebutuhan rumah tangga berupa barang dan jasa dapat diproduksi dengan

sebaik-baiknya.

3) Pemerintah

Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk

mengatur kegiatan ekonomi, termasuk didalamnya adalah departemen

pemerintah, badan yang mengatur penanaman modal, bank sentral, pemerintah

daerah, angkatan bersenjata dan sebagainya.

Page 11: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

11

C. LATIHAN/TUGAS

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar:

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ilmu ekonomi!

2. Jelaskan secara singkat sejarah ilmu ekonomi!

3. Jelaskan perbedaan ilmu ekonomi mikro dan makro!

4. Kelompokkan jenis kebutuhan anda sehara-hari!

5. Beri contoh pelaku ekonomi yang ada disekitar anda!

D. DAFTAR PUSTAKA Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha.

Yogyakarta: CV Andi Offset.

Lipsey, R. G, dkk. 1987. Economics 8th Edition. Mc Graw Hill, Inc. (L)

Mandala Manurung & Pratama Raharja. 2000. Teori Ekonomi Mikro Suatu

Pengantar Edisi Kedua. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI.

Mankiw, N. Gregory. 2000. Teori Makro Ekonomi Edisi Kelima. Jakarta:

Erlangga.

Mankiw N, Gregory. 2003. Pengantar Ekonomi Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta:

Erlangga.

Murni, asfia. 2013. Ekonomika Makro Edisi Revisi. Bandung: Refika Aditama.

Nicholson, Walter. 2004. Mikro Ekonomi Intermediate dan aplikasinya Edisi

Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Nopirin. 2000. Pengantar Ekonomi Makro dan Mikro. Yogyakarta : BPFE

UGM.

Parkin, Michael. 2008. Economics 8th Edition. Perason Education, Inc (P)

Samuelson P.A and Nordhaus W.D., Economics, Eighteenth Edition,

Mc.Graw Hill Company, Irwin 2001

Sudarso. 2010. Pengantar Ekonomi Makro, Jakarta: Badan Penerbit P4M

STIE IPWIJA.

Suherman Rosyidi, 1984, Pengantar Teori Ekonomi, Edisi Pertama Jakarta -

Erlangga.

Sukirno, Sadono. 1994. Pengantar Teori Ekonomi, Edisi Pertama Jakarta, FE

UI.

Page 12: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

12

Sukirno, sadono. 1998. Pengantar Teori Mikroekonomi Edisi Kedua. Jakarta:

PT Raja Grafindo.

Sukirno, Sadono. 2002. Pengantar Teori Makroekonomi Edisi Ketiga. Raja

Grafindo Persada.

Page 13: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

13

PERTEMUAN 2:

MASALAH POKOK EKONOMI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1.7 Menganalisis permasalahan pokok ekonomi.

1.8 Menganalisis sistem perekonomian.

1.9 Mengganalisis pola kegiatan perekonomian

B. URAIAN MATERI

Tujuan pembelajaran 1.1:

Menganalisis permasalahan pokok perekonomian.

MASALAH POKOK PEREKONOMIAN

Manusia secara individu dan secara bersama menghadapi banyak

masalah ekonomi. Masalah ekonomi muncul karena pertemuan antara

kebutuhan manusia yang tidak terbatas melawan sumber daya yang terbatas.

Yang intinya, masalah ekonomi adalah bagaimana menggunakan sumber-

sumber ekonomi yang terbatas jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan sebaik-

baiknya.

Masalah pokok ekonomi yang terjadi adalah masa kelangkaan atau

kekurangan sebagai akibat dari ketidak seimbangnya antara kebutuhan

masyarakat yang relatif tidak terbatas dengan faktor-faktor produksi yang

tersedia dalam masyarakat yang relatif terbatas jumlahnya. Berdasarkan

teorinya, masalah-masalah dalam ekonomi sejatinya dibagi menjadi dua yaitu

masalah pokok ekonomi klasik dan masalah yang ada di dalam ekonomi

modern.

Page 14: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

14

Masalah Pokok Ekonomi Klasik

Pada tahun 1870 berkembang teori ekonomi klasik yang di perintis

oleh Adam Smith. Para penganut teori tersebut mengutarakan bahwa

permasalahan ekonomi adalah satu kesatuan proses yang terdiri dari produksi,

distribusi, konsumsi.

Menurut teori klasik, tiga masalah pokok ekonomi meliputi masalah

produksi, masalah distribusi, dan masalah konsumsi. Ketiganya akan dijelaskan

secara singkat sebagai berikut:

1. Masalah Produksi

Produksi adalah menghasilkan barang atau jasa yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan manusia. Masalah produksi berkaitan erat dengan

produk (barang dan jasa) apa yang akan diproduksi. Untuk siapa barang itu

diproduksi dan menggunkan berapa tenaga kerja. Proses untuk memproduksi

barang/jasa memerlukan sumber-sumber ekonomi, baik sumber daya alam,

sumber daya manusia, maupun sumber daya modal serta keterampilan

pengusaha (entrepreneurship).

2. Masalah Distribusi

Distribusi adalah menyalurkan barang/jasa hasil produksi kepada

konsumen. Masalah distribusi adalah bagaimana cara menyalurkan barang dan

jasa dari produsen sampai ke konsumen. Distribusi dapat dilakukan dengan

dua cara, yaitu sebagai berikut.

a) Distribusi langsung, artinya menyalurkan barang dari produsen langsung

kepada konsumen tanpa melewati perantara. Contohnya seorang penjual

martabak memproduksi sendiri dan langsung menjual dagangannya kepada

pembeli (konsumen).

b) Distribusi tidak langsung, artinya menyalurkan barang dari produsen

kepada konsumen melalui perantara. Misalnya melalui pedagang besar

(grosir), pedagang kecil (retailer), agen, makelar, komisioner, eksportir,

importir, dan penyalur-penyalur yang lainnya.

Page 15: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

15

3. Masalah Konsumsi

Konsumsi adalah menggunakan atau memanfaatkan barang yang

dihasilkan oleh produsen. Setiap kepentingan manusia dan masyarakat didesak

oleh kebutuhan-kebutuhan atau kepentingannya dalam menentukan jenis

barang-barang dan jasa

Untuk melakukan kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh dua faktor,

yaitu:

a) faktor intern, meliputi sikap, kepribadian, motivasi diri, pendapatan

seseorang, selera, dan watak (karakter).

b) faktor ekstern, meliputi kebudayaan, adat istiadat, lingkungan masyarakat,

status sosial, keluarga, dan pemerintah.

Seiring perkembangan zaman, semakin modern masyarakat maka

kebutuhannya semakin banyak dan kompleks. Kegiatan ekonomi dalam suatu

masyarakat modern meliputi berbagai jenis kegiatan produksi, konsumsi dan

perdagangan. Sehingga masalah ekonomi dapat dibagi tiga persoalan pokok,

yaitu:

1. Barang dan jasa apa yang akan dihasilkan (what).

Masalah pokok pertama yang penting dalam ekonomi adalah

bagaimana produsen dapat menentukan barang dan jasa apa yang diproduksi.

Selain itu, banyaknya jumlah produk juga harus diperhitungkan. Selain

jumlah sumber daya yang terbatas, kesalahan penentuan apa yang akan

diproduksi bisa mengakibatkan kerugian, bahkan kebangkrutan bagi produsen,

serta dapat pula merugikan masyarakat karena adanya barang dan jasa yang

menumpuk tidak terpakai. Ini merupakan pemborosan sumber daya. Masalah

ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/ jasa yang perlu diproduksi

agar sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat.

Page 16: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

16

Sebelum membuat keputusan dalam menentukan apa yang akan

diproduksi, maka suatu negara terutama para produsennya harus

mempertimbangkan dua hal berikut ini:

a) Memastikan jenis barang dan jasa apa saja yang sebenarnya dibutuhkan

masyarakat.

b) Menentukan dan memastikan bagaimana tingkat ketersediaan sumber daya

untuk memproduksi barang atau jasa yang diperlukan.

2. Bagaimana barang dan jasa tersebut dihasilkan (how).

Apabila produsen sudah menentukan apa yang akan diproduksi,

langkah berikutnya adalah memikirkan bagaimana cara memproduksinya.

Cara memproduksi sangat berkaitan dengan cara mengombinasikan sumber

daya atau faktor produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan

jasa. Untuk menentukan cara produksi mana yang sesuai, produsen perlu

mempertimbangkan aspek efisiensi atau penghematan.

Dengan memilih cara produksi yang paling hemat, maka barang dan

jasa yang dihasilkan tersebut bisa dipasarkan dengan harga yang relatif murah.

Adapun usaha penghematan proses produksi bisa dilakukan dengan beberapa

langkah, misalnya memilih atau mencari bahan baku yang berharga lebih

murah tetapi tetap baik mutunya. Disamping itu, hal lain yang mungkin perlu

pertimbangkan adalah penentuan penggunaan mesin-mesin modern. Jika

permintaan sedikit atau kapasitas masih kecil, maka penggunaan mesin

modern tentu belum diperlukan.

Efektifitas dan efesiensi dalam proses produksi juga berkaitan dengan

spesialisasi (pembagian kerja). Lalu, perlukah spesialisasi (pembagian kerja)

dalam berproduksi? Ada juga kebijakan untuk menggunakan cara produksi

padat karya (labour intensive). Apakah tidak sebaiknya menggunakan cara

produksi yang padat karya (labour intensive) untuk mengurangi jumlah

pengangguran? Pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang harus dijawab

produsen untuk memilih cara berproduksi.

Page 17: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

17

Beberapa pertimbangan dan pertanyaan mendasar dalam membuat

proses produksi lebih baik, antara lain: Apakah cara produksi yang digunakan

bisa menyebabkan pencemaran lingkungan? Sudahkah melakukan analisis

tentang dampak produksi terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut juga harus dijawab produsen saat menentukan

cara berproduksi. Ilmu ekonomi memandang teknologi sebagai faktor penting

dalam proses produksi. Namun, masih banyak faktor penting yang harus

dipertimbangkan, seperti skala produksi, kemampuan manajerial, iklim,

kemampuan finansial, dan sikap mental.

3. Untuk siapa barang dan jasa tersebut dihasilkan (for whom).

Masalah ini bukan hanya menyangkut kepada pihak siapa saja barang

produksi tersebut dipasarkan, tetapi siapa saja yang akan ikut menikmati

hasilnya. Dalam kegiatan produksi, ternyata masih banyak pihak lain yang

diuntungkan. Dengan adanya kegiatan produksi, para pekerja akan menerima

upah, para pemilik bahan baku akan menerima uang penjualan bahan baku,

pemilik modal akan menerima bunga modal, pihak pemilik gedung dan tanah

akan menerima uang sewa, dan pengusaha akan menerima laba dari penjualan

produknya.

Jadi, yang dimaksud dengan “untuk siapa barang dan jasa diproduksi”

sangat berkaitan dengan siapa saja yang akan menikmati pendapatan dan hasil

dari kegiatan produksi. Hal ini juga terkait bagaimana cara mendistribusikan

hasil atau pendapatan tersebut secara adil agar tidak terjadi kesenjangan dan

kecemburuan antarpemilik faktor produksi. Di Indonesia sendiri, pembagian

pendapatan itu sudah diatur dalam sebuah regulasi yang mengatur cara

mengupah tenaga kerja hingga bisa dianggap adil. Salah satu aturan tersebut

adalah penetapan UMR (upah minimum regional) di setiap daerah.

Dari ketiga masalah pokok dalam ekonomi modern tersebut dapat

dirangkum menjadi satu masalah inti yang disebut inti masalah ekonomi.

Adapun masalah inti dalam ekonomi modern adalah bagaimana cara

memenuhi kebutuhan masyarakat yang tidak terbatas dengan menggunakan

sumber daya yang serba terbatas. Dalam upaya memecahkan masalah-masalah

tersebut, kita dapat melakukan berbagai cara, antara lain: menyesuaikan

Page 18: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

18

kebiasaan/tradisi; insting; dan komando (paksaan/perintah). Sementara itu

bagi masyarakat modern, pemecahan masalah mengandalkan mekanisme

harga di pasar. Adapun mekanisme harga itu sendiri adalah proses yang

berjalan atas dasar daya tarik-menarik antara konsumen dengan produsen yang

bertemu di pasar.

Gerak harga yang terjadi di pasar akan dapat memecahkan ketiga

masalah pokok ekonomi di masyarakat, dengan jalan sebagai berikut.

a) Masalah What

Ada dan berapa banyak barang yang akan diproduksi sangat

dipengaruhi oleh permintaan masyarakat. Jika permintaan masyarakat

meningkat, maka harga akan cenderung naik dan produsen memperoleh

keuntungan, sehingga akan memperbesar produksinya. Sebaliknya jika

permintaan masyarakat menurun, maka harga akan cenderung turun,

sehingga keuntungannnya sedikit dan produsen akan mengurangi

produksinya.

b) Masalah How

Bagaimana sumber-sumber ekonomi (faktor-faktor produksi) yang

tersedia harus dipergunakan untuk memproduksi barang-barang,

tergantung pada gerak harga faktor produksi tersebut. Bila harga faktor

produksi naik, maka produsen akan menghemat penggunaan faktor

produksi tersebut dan menggunakan faktor produksi yang lain. Jadi gerak

harga faktor produksi menentukan kombinasi yang digunakan produsen

dalam produksinya.

c) Masalah for Whom

Untuk siapa barang-barang tersebut diproduksi, sangat dipengaruhi

oleh distribusi barang tersebut. Barang hasil produksi dijual kepada

konsumen. Konsumen membayar harga barang tersebut dari

penghasilannya atas penggunaan faktor-faktor produksi. Jadi gerak harga

barang dan harga faktor produksi akan menentukan distribusi barang yang

dihasilkan.

Page 19: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

19

Tujuan pembelajaran 1.2:

Menganalisis sistem perekonomian.

SISTEM PEREKONOMIAN

Setiap negara menghadapi masalah ekonomi di atas, hanya saja cara

pemecahannya berbeda, tergantung sistem ekonomi yang dianut oleh negara

tersebut. Pada dasarnya sistem ekonomi dapat diklasifikasikan menjadi:

b. Sistem ekonomi tradisional

Dalam sistem ini kehidupan ekonomi didasarkan pada adat, tradisi,

kebiasaan dan agama. Biasanya negara yang menganut sistem seperti ini

sifatnya turun temurun. Masalah yang dipecahkan dengan menggunakan dasar

pola yang telah dijalankan masa lalu. Misalnya, tanah pertanian yang ditanami

tanaman seperti yang selalu ditanam masa lalu secara turun temurun.

c. Sistem komando (sosialis-komunis)

Dalam sistem ini masalah ekonomi yang ada (what, how dan for whom)

dipecahkan oleh penguasa pusat atau pemerintah. Pemerintah pusat dalam hal

ini menentukan alokasi penggunaan sumberdaya, penentuan jenis dan jumlah

barang yang diproduksi. Individu tidak mempunyai hak dan kebebasan dalam

penggunaan sumberdaya.

d. Sistem ekonomi pasar

Dalam sistem ini, keputusan dalam penggunaan sumberdaya ditentukan

sendiri oleh individu atau produsen, karena hak milik individu diakui. Produsen

akan menggunakan sumberdaya seefisien mungkin sehingga biaya yang

digunakan serendah-rendahnya untuk menghasilkan sejumlah tertentu barang.

e. Sistem campuran

Dalam sistem ini ada unsur sistem komando (terpusat), yaitu ada

campur tangan pemerintah dan sistem ekonomi pasar. Memang tidak ada satu

sistem yang murni komando atau murni sistem ekonomi pasar. Yang banyak

dijumpai, terutama di negara berkembang adalah sistem campuran. Indonesia

pada dasarnya juga menggunakan sistem ekonomi campuran, yang sering

dikenal dengan sistem ekonomi pancasila atau merupakan sistem skonomi

pasar terkendali. Dalam hal ini sistem ekonomi Indonesia ada kepemilikan

Page 20: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

20

kekayaan oleh swasta/pribadi tetapi dalam rangka memenuhi fungsi sosial.

Artinya hak pemilik perorangan diakui tetapi tidak boleh dilepaskan dari fungsi

sosialnya, harus digunakan untuk kesejahteraan bersama. Sistem ekonomi

Indonesia berdasarkan UUD pasal 33 ayat 1, 2 dan 3 serta Pancasila.

Tujuan pembelajaran 1.3:

1.3 Mengganalisis pola kegiatan perekonomian

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN

Perekonomian dibedakan menjadi dua, yaitu perekonomian subsisten

dan perekonomian uang. Dalam perekonomian subsisten, perdagangan

dilakukan secara barter yaitu perdagangan dengan cara menukar barang dengan

barang. Dalam perekonomian uang, alat yang digunakan dalam tukar menukar

(perdagangan) ialah uang. Seseorang tidak perlu menghasilkan semua barang

yang mereka inginkan, yang perlu dilakukan ialah spesialisasi dalam

memproduksi barang-barang sehingga dapat dihasilkan dengan cara yang

paling efisien. Uang digunakan sebagai alat untuk tukar menukar yang akan

melancarkan perdagangan. Dan perdagangan yang bertambah lancar akan

memberikan perangsang kepada masyarakat untuk meningkatkan spesialisasi

dalam pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka. Spesialisasi

ini akan mempercepat perkembangan ekonomi.

1. Perekonomian subsisten

a. Produksi dan perdagangan dalam perekonomian subsisten

Salman husin menyatakan bahwa sebelum melihat sifat utama dari

kegiatan perekonomian modern secara mendalam, ada baiknya perhatikan

dahulu kegiatan ekonomi masyarakat yang relatif pimitif (tradisional), yaitu

sebagai berikut.

a) Produksi untuk memenuhi kebutuhan sendiri

Dalam perekonomian primitif (perekonomian subsistem), unit

produksi dilakukan oleh keluarga petani tradisional yang menggunakan

cara dan alat bercocok tanam yang masih sederhana. Kegiatan ekonomi

yang penting lainnya adalah berburu dan menangkap ikan.

Page 21: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

21

Tingkat produktivitas relatif rendah dan tingkat produksi hanya

kehidupan yang sederhana. Jarang sekali terdapat kelebihan (surplus)

produksi yang dapat dijual di pasar. Kegiatan menghasilkan barang

industri sangat terbatas. Dalam perekonomian subsisten, kegiatan

perdagangan sudah berlaku, tetapi dalam skala yang terbatas.

b) Perdagangan barter

Perdagangan barter adalah perdagangan secara pertukaran

barang dengan barang. Dalam perdagangan barter harus ada dua

keinginan yang bersesuaian (double coincidence of wants atau

kesesuaian ganda dari keinginan). Misalnya, seorang ingin menukar

barang yang dihasilkannya dengan barang lain, dan orang yang

memproduksi barang yang diingini oleh orang yang pertama. Syarat ini

menyebabkan perdagangan barter tidak dapat dilaksanakan seperti

perdagangan dalam perekonomian modern yang menggunakan uang

sebagai alat perantara tukar-menukar.

c) Pola perdagangan perekonomian subsisten

Pada jenis ini, barter tidak banyak lagi dilakukan. Uang telah

digunakan sebagai alat perantara tukar-menukar. Dengan uang, cara

memperoleh suatu barang menjadi lebih sederhana. Para petani,

misalnya, menjual hasil produksinya di pasar, dan uang yang

diperolehnya dapat digunakan untuk membeli barang yang

dibutuhkannya. Dengan demikian, “kesesuaian ganda dari keinginan”

bukan lagi syarat yang perlu untuk mewujudkan perdagangan.

2. Perekonomian uang

a. Definisi Uang

Secara etimologi, definisi uang (Al-Naqdu) yaitu tunai, lawan tunda,

yakni memberikan bayaran segera. Definisi uang dalam istilah Fuqaha, uang

adalah apa yang digunakan manusia sebagai standar ukuran nilai harga dan

media transaksi pertukaran.

Definisi uang menurut para ahli Ekonomi, masih belum ada kata

sepakat tentang definisi uang yang spesifik. Definisi-definisi mereka berbeda-

beda disebabkan perbedaan cara pandang mereka terhadap hakikat uang.

Page 22: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

22

1) Menurut Dr. Fuad Dahman, definisi-definisi uang yang diajukan sangat

banyak dan berbeda-beda. Semakin bertambah seiring perbedaan para

penulis dalam memandang hakikat uang dan perbedaan pengertiannya

dalam pandangan mereka.

2) Menurut Dr. Muhammad zaki Syafi’i mendefinisikan uang sebagai:

“Segala sesuatu yang diterima khalayak untuk menunaikan kewajiban-

kewajiban.”

3) J.P Coraward mendefinisikan uang sebagai: “segala sesuatu yang diterima

secara luas sebagai media pertukaran, sekaligus berfungsi sebagai standar

ukuran nilai harga dan media penyimpana kekayaan.”

4) Boul dan Gandlre berkata: “Uang mencakup seluruh sesuatu yang diterima

secara luas sebagai alat pembayaran, diakui secara luas sebagai alat

pembayaran utang-utang dan pembayaran harga barang dan jasa.”

5) Dr. Nazhim al-Syamry berkata: “Setiap sesuatu yang diterima semua pihak

dengan legalitas tradisi (‘Urf) atau undang-undang, atau nilai sesuatu itu

sendiri, dan mampu berfungsi sebagai media dalam proses transaksi

pertukaran yang beragam terhadap komoditi dan jasa, juga cocok untuk

menyelesaikan utang-piutng dan tanggungan, adalah termasuk dalam

lingkup uang.”

6) Menurut Dr. Sahir Hasan, “Uang adalah pengganti materi terhadap segala

aktivitas ekonomi, yaitu media atau alat yang memberikan kepada

pemiliknya daya beli untuk memenuhi kebutuhannya, juga dari segi

peraturan perundangan menjadi alat bagi pemiliknya untuk memenuhi

segala kewajibannya.”

Dari sekian definisi yang diutarakan, kita bisa membedakan dalam tiga

segi:

Pertama, definisi uang dari segi fungsi-fungsi ekonomi sebagai standar

ukuran nilai, media pertukaran, dan alat pembayaran yang tertunda (deferred

payment). Kedua, definisi uang dengan melihat karakteristiknya, yaitu segala

sesuatu yang diterima secara luas oleh tiap-tiap individu. Ketiga, defiisi uang

dari segi peraturan perundangan sebagai segala sesuatu yang memiliki

kekuatan hukum dalam menyelesaikan tanggungan kewajiban.

Page 23: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

23

b. Ciri-ciri Perekonomian Uang

Suatu perekonomian yang menggunakan uang sebagai perantara dalam

kegiatan tukar menukar (perdagangan) di kenal sebagai perekonomian uang.

Dalam perekonomian subsisten uang tidaklah terlalu penting peranannya

karena kegiatan perdagangan masih sangat terbatas. Sedangkan negara-negara

maju seperti Amerika Serikat dan Jepang uang penting sekali peranannya.

Secara umum dapt dikatakan bahwa Kemajuan Perekonomian akan

menyebabkan peranan uang menjadi semakin penting dalam perekonomian.

Mengapa uang menjadi bertambah penting peranannya apabila perekonomian

menjadi bertambah maju? Alasannya adalah karena makin maju suatu

perekonomian maka makin penting peranan kegiatan perdagangan dalam

perekonomian tersebut.

c. Spesialisasi perdagangan

Perdagangan di dalam suatu perekonomian uang, yang perlu dilakukan

adalah melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang-barang sehingga

dapat dihasilkan dengan cara yang paling efisien. Dalam spesialisasi

perdagangan dapat disimpulkan bahwa: (i) wujudnya uang sebagai alat untuk

tukar menukar akan melancarkan perdagangan; dan (ii) perdagangan yang

bertambah lancar akan memberikan perangsang kepada masyarakat untuk

meningkatkan spesialisasi dalam pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan

keahlian mereka.

Spesialisasi berkembang sebagai akibat penggunaan uang dan sebagai

akibat perkembangan perdagangan. Spesialisasi penting untuk perkembangan

ekonomi disebabkan oleh beberapa sumbangannya berikut:

1) Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor produksi

Dalam spesialisasi seseorang pekerja atau tenaga ahli akan

digunakan pada kegiatan sesuai dengan keahliannya. Ia tidak perlu lagi

mengerjakan semua pekerjaan yang diperlukan untuk memenuhi segala

kebutuhannya. Ini berarti bahwa suatu daerah atau negara tidak perlu lagi

menghasilkan seluruh barang yang dibutuhkannya tetapi cukup melakukan

spesialisasi dalam kegiatan yang paling menguntungkan negara atau

wilayah tersebut.

Page 24: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

24

2) Mempertinggi efisiensi produksi

Efisiensi memproduksi yang semakin tinggi tersebut dikenal

sebagai “economies of scale” atau skala ekonomi. Maksudnya, apabila

produksi ditingkatkan, misalnya menjadi dua kali lipat, biaya produksi

tidak akan meningkat sebesar peningkatan produksi yang berlaku.

3) Mendorong perkembangan teknologi

Spesialisasi menyebabkan pasaran berbagai barang menjadi

bertambah luas. Untuk kegiatan-kegiatan tertentu, hal tersebut berarti

produksi harus ditambah dengan cepat. Untuk memenuhi kebutuhan ini

para pengusaha akan berusaha menggunakan teknologi produksi yang

lebih baik dan lebih tinggi produktivitasnya

C. LATIHAN/TUGAS

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar:

6. Analisis masalah perekonomian di tempat tinggal anda masing-masing!

7. Bagaimana peran pemerintah untuk mengatasi permasalahan ekonomi pada

soal no 1?

8. Jelaskan kelebihan dan kelemahan sistem ekonomi!

9. Jelaskan pentingnya uang dalam perekonomian uang!

10. Gambarkan bentuk spesialisasi dalam suatu produksi barang sehingga efisien!

D. DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2005. Mata Uang Islami. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Fatoni Siti Nur. 2014. Pengantar Ilmu Ekonomi. Bandung: Pustaka Setia Hasan.

Paul A.Samuelson dan William D.Nordhaus. 1992. Economics, Fourteenth

Edition, McGraw-Hill., Inc, Singapore.

Prathama Rahardja dan Mandala Manurung. 2004. Teori Ekonomi Mikro: suatu

pengantar, Buku Seri Teori Ekonomi, Edisi ketiga. Jakarta: Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

R. Abdul Maqin dan Lili Masli. 2002. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Bandung:

Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung.

Page 25: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

25

Sukirno, Sadono. 2002. Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Edisi Ketiga. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi teori pengantar/Sadono Sukirno- Ed 1, -

21. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sukirno Sadono. 2013. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Page 26: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

26

PERTEMUAN 3:

KONSEP PERMINTAAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1.1 Menganalisis teori permintaan.

1.2 Mendeskripsikan jenis-jenis permintaan.

1.3 Memahami dan mengaplikasikan skedul permintaan dan kurva permintaan.

1.4 Memahami dan mengaplikasikan fungsi permintaan

B. URAIAN MATERI

Tujuan pembelajaran 1.1:

Menganalisis teori permintaan

TEORI PERMINTAAN

Kita mulai pembahasan mengenai pasar dengan meneliti perilaku

pembeli. Pada pembahasan ini, kita akan membahas apa yang menentukan

kuantitas yang diminta (quantity demanded) terhadap sebuah barang, yaitu

jumlah barang yang ingin dan mampu dibeli oleh pembeli. Sedangkan

permintaan dapat diartikan sebagai sejumlah kuantitas suatu barang tertentu di

mana seorang konsumen ingin dan mampu membelinya pada berbagai tingkat

harga tertentu, dengan asumsi faktor lain dianggap tetap (cateris paribus).

Hukum permintaan (the law of demand) pada hakikatnya merupakan

suatu hipotesis yang menyatakan hubungan antara barang yang diminta dengan

harga barang tersebut, dimana hubungan tersebut beranding terbalik, yaitu

ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan turun

dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang yang diminta meningkat.

Page 27: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

27

Untuk lebih memfokuskan pemikiran kita mengenai pembahasan ini,

kita andaikan barang tertentu misalnya, es krim.

a. Faktor yang menentukan permintaan individu

Coba pertimbangkan permintaan anda sendiri terhadap es krim.

Selanjutnya muncul pertanyaan, bagaimana cara anda menentukan berapa

jumlah es krim yang akan dibeli per hari atau bahkan per bulan? Faktor

apa saja yang dapat memepengaruhi keputusan anda tersebut? Inilah

beberapa jawaban yang mungkin dapat anda berikan.

Harga barang itu sendiri (Px). Jika harga es krim meningkat menjadi

$20 per mangkuk, anda akan membeli lebih sedikit es krim. Anda

mungkin akan beralih membeli Yogurt beku. Begitu pula sebaliknya.

Sehingga, hubungan diantara harga dengan kuantitas yang diminta

berhubungan negatif (-).

Pendapatan konsumen (I). Apa yang akan terjadi terhadap permintaan

anda akan es krim ketika anda kehilangan pekerjaan sehingga

menyebabkan pendapatan anda menurun? Maka kemungkinan besar yang

akan terjadi adalah permintaan anda terhadap es krim pun akan turun.

Apakah ketika pendapatan sesorang meningkat menyebabkan permintaan

terhadap suatu barang meningkat secara keseluruhan? Maka untuk

menjawab pertanyaan tersebut anda harus mengetahui sifat dari suatu

barang. Ada tiga jenis barang disini, antara lain sebagai berikut. Jika

permintaan terhadap sebuah barang berkurang ketika pendapatan

berkurang, maka barang tersebut dinamakan barang normal (normal

good). Tidak semua barang bersifat barang normal. Contoh barang normal

adalah barang kebutuhan pokok. Apabila pendapatan menurun tetapi

permintaan terhadap suatu barang justru meningkat, barang tersebut

dinamakan barang inferior (inferior good). Contoh barang inferior adalah

kendaraan umum. Sementara itu, apabila permintaan terhadap suatu

barang meningkat drastis ketika pendapatan seseorang meningkat, maka

barang tersebut dinamakan barang superior (superior good). Contoh

barang inferior adalah barang mewah.

Page 28: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

28

Harga barang lain yang terkait (Py). Apabila penurunan harga suatu

barang menurunkan permintaan terhadap barang lain, maka kedua barang

tersebut dinamakan barang substitusi (substituties). Misalnya harga

Yogurt dingin menurun. Konsumen akan lebih memilih mengkonsumsi

Yogurt dingin apabila harga es krim meningkat. Karena konsumen

beranggapan bahwa Yogurt memenuhi keinginan yang serupa. Jika

penurunan harga sebuah barang meningkatkan permintaan barang lainnya,

maka keduanya dinamakan barang komplemen/ komplementer

(complement). Misalnya permintaan sepeda motor turun apabila harga

bensin meningkat.

Selera konsumen (S). Penentu yang paling jelas dari permintaan

konsumen adalah selera. Apabila anda suka es krim, maka anda akan

membeli es krim lebih banyak. Bisanya para ekonom tidak mencoba

menjelaskan tentang selera konsumen. Karena selera konsumen lebih

menekankan kepada kekuatan psikologis dan historis yang ranah

pembahasannya di luar bidang ilmu ekonomi. Akan tetapi, ekonom masih

tetap meneliti dan menggali apa yang akan terjadi dengan permintaan

konsumen apabila selera mengalami perubahan.

Eskpektasi konsumen (E). Yang dimaksud ekspektasi disini adalah

harapan, ramalan, atau dugaan mengenai masa yang akan datang. Tentu ini

mempengaruhi permintaan konsumen terhadap barang dan jasa yang akan

dibelinya saat ini. Apabila konsumen meramalkan bahwa harga es krim

akan turun keesokan harinya, maka konsumen tersebut mungkin kurang

bersedia untuk memebeli es krim berdasarkan harga yang berlaku hari ini.

Dengan demikian, persamaan fungsi permintaan dapat ditulis:

Qd = F(Px, Py, I, S, E)

Tujuan pembelajaran 1.2:

Mendeskripsikan jenis-jenis permintaan

Page 29: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

29

JENIS-JENIS PERMINTAAN

Secara sederhana maka dalam definisi permintaan terdapat tiga poin

penting yang melekat yaitu poin pertama adalah jumlah produk (barang atau

jasa) yang diminta, yang kedua adanya tingkat harga dan yang ketiga terjadi

dalam periode waktu tertentu. Permintaan dapat dikelompokkan berdasarkan

daya beli dan Jumlah konsumen.

1. Jenis Permintaan berdasarkan daya Beli

Jenis permintaan berdasarkan daya beli terdiri dari tiga macam,

yaitu permintaan absolut, permintaan potensial, dan permintaan efektif

secara lebih lengkap tentang jenis permintaan dapat dipahami dalam uraian

berikut ini:

1) Permintaan absolut

Merupakan permintaan yang tidak disertai daya beli atau permintaan

yang tidak disertai dengan kemampuan membeli. Jadi, hanya sekedar

menginginkan tapi tidak mampu membeli.

Contoh permintaan absolut misalnya Almeera menginginkan mobil,

akan tetapi dia tidak mempunyai uang untuk membeli mobil seperti

yang diinginkannya.

2) Permintaan potensial

Merupakan permintaan yang disertai daya beli, tetapi belum digunakan

untuk membeli barang atau jasa yang diinginkan. Contoh permintaan

potensial, Cahaya mempunyai uang Rp 15.000.000 dan dia

mempunyai keinginan untuk memiliki sepeda motor, sehingga Cahaya

pada hari minggu pergi ke deler untuk membeli sepeda motor, namun

setelah sampai dideler dan melihat-lihat sepeda motor yang dijual

disana ternyata tidak ada sepeda motor seperti yang diinginkan Cahaya

sehingga Cahaya tidak jadi membeli sepeda motor.

3) Permintaan efektif

Merupakan permintaan yang disertai daya beli dan sudah digunakan

untuk membeli barang atau jasa yang diinginkan.

Contoh permintaan efektif, misalnya Zahra merasa sangat lapar

Page 30: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

30

sehingga pada saat jam istirahat disekolahnya Zahra memutuskan

membeli kue dikantin sekolah dengan uang saku yang dimilikinya.

2. Jenis Permintaan berdasarkan jumlah peminta

Jenis permintaan berdasarkan jumlah peminta atau jumlah

konsumen terdiri dari dua jenis yaitu permintaan individu atau permintaan

perorangan dan permintaan kolektif atau permintaan pasar, secara lebih

detail tentang jeis permintaan individu dan permintaan pasar dapat dibaca

dalam paparan dibawah ini:

1) Permintaan individu

Permintaan individu merupakan permintaan yang berasal dari

seseorang atau permintaan yang berasal dari masing-masing personal.

2) Permintaan kolektif atau permintaan pasar

Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah permintaan yang

merupakan kumpulan dari permintaan individu atau permintaan yang

dilakukan oleh sekelompok individu atau masyarakat secara

keseluruhan dalam waktu yang sama. Selengkapnya penjelasan

mengenai permintaan individu dan pasar dapat digambarkan pada tabel

3-1.

Sejauh ini pembahasan kita hanya mengenai permintaan individu

untuk sebuah produk barang atau jasa. Untuk memahami bagaimana

pasar bekerja, kita juga perlu memahami permintaan pasar (market

demand), yaitu total kuantitas yang diminta oleh semua pembeli.

Tabel 3-1 Skedul Permintaan Perorangan dan pasar

Harga

Barang X

($)

Mark Juana Pasar

0,00 3 4 7

1,00 2 3 5

2,00 1 2 3

3,00 0 1 1

Page 31: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

31

Tujuan pembelajaran 1.3:

Skedul permintaan dan kurva permintaan

SKEDUL PERMINTAAN DAN KURVA PERMINTAAN

Bayangkan bahwa semua variabel yang mempengaruhi permintaan

dianggap konstan (cateris paribus). Kecuali satu faktor, yaitu harga barang itu

sendiri. Mari kita bahas bagaimana harga tersebut dapat mempengaruhi

kuantitas barang yang diminta.

Gambar 3-2 berikut menjelaskan tentang permintaan seorang

konsumen. Harga barang berada dalam sumbu vertikal, dan kuantitas barang

berada pada sumbu horisontal. Garis kemiringan ke bawah menghubungkan

harga dan kuantitas barang yang diminta, yang disebut sebagai kurva

permintaan (demand curve).

Tabel 3-2 Skedul Permintaan Barang X

Harga Barang X ($) Kuantitas barang X yang diminta (Unit)

0,00 3

1,00 2

2,00 1

3,00 0

Gambar 3-1 Kurva Permintaan Barang X

Harga

Kuantitas

3,00

2,00

0 1 2 3

1,00

Page 32: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

32

Pergeseran kurva permintaan

Setiap perubahan yang dapat meningkatkan kuantitas yang dibeli konsumen pada suatu

tingkat harga tertentu akan menggeser kurva permintaan ke kanan. Sebaliknya apabila perubahan

harga justru mengurangi permintaan individu, maka kurva permintaan akan bergeser ke kiri.

Gambar 3-2 Pergeseran Kurva Permintaan

Tujuan pembelajaran 1.4:

Memahami dan mengaplikasikan fungsi permintaan

FUNGSI PERMINTAAN

Fungsi permintaan adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan

antara kuantitas barang atau jasa yang diminta oleh konsumen dengan harga

barang atau jasa tersebut. fungsi permintaan juga menunjukkan hubungan

antara jumlah suatu barang yang diminta dengan faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Fungsi permintaan merupakan kajian matematis yang

digunakan untuk menganalisa perilaku konsumen dan harga barang atau jasa

tersebut.

Harga

Kuantitas 0

Kenaikan permintaan

Penurunan permintaan

Page 33: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

33

Fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan yaitu apabila harga

suatu barang naik maka permintaan akan barang tersebut juga menurun dan

sebaliknya apabila harga barang turun maka permintaan akan barang tersebut

meningkat. Dengan demikian, hubungan antara harga dan jumlah barang yang

diminta oleh konsumen memiliki hubungan yang terbalik, sehingga gradien

dari fungsi permintaan (b) akan selalu negatif.

Fungsi permintaan apabila dinyatakan dalam bentuk matematis dapat

ditulis:

Qd = F(Px, Py, I, S, E)

Dari fungsi di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi permintaan

merupakan sebuah representasi yang menyatakan bahwa kuantitas yang

diminta tergantung pada harga barang itu sendiri, harga barang lain,

pendapatan, selera dan ekspektasi.

Bentuk fungsi permintaan adalah:

Keterangan :

Q= Jumlah barang yang diminta

P= Harga barang per unit

a= Konstanta (Berupa angka)

b= Slope (Angka/Nilai yang selalu bersama

dengan variabel P)

Untuk menentukan fungsi permintaan, dapat dirumuskan:

Rumus tersebut boleh dibolak balik. Selama tidak merubah tanda meskipun berpindah ruas.

Syarat harga tertinggi jika Q = 0 Syarat barang bebas jika P = 0

Q = a – b P

Page 34: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

34

Keterangan:

Q : jumlah barang yang diminta

P : harga barang

P1 : harga awal atau harga mula-mula

P2 : harga setelah mengalami kenaikan atau penurunan

Q1 : jumlah permintaan awal

Q2 : jumlah permintaan setelah mengalami kenaikan atau penurunan

C. LATIHAN/TUGAS

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar:

11. Analisis proses terjadinya permintaan!

12. Hukum permintaan (the law of demand) berlaku dengan asumsi faktor lain

dianggap tetap (cateris paribus). jelaskan alasannya!

13. Amati disekitar tempat tinggal anda masing-masing, lalu kelompokkan barang

berdasarkan jenisnya (normal, inferior dan superior)!

14. Bagaimana pengaruh perubahan harga barang substitusi dan komplementer

terhadap jumlah barang yang diminta?

15. Perhatikan data berikut:

Harga ($) Jumlah Permintaan (Unit)

10 200

20 150

Apabila harga yang tertera pada soal dikalikan dengan dua angka terakhir NIM

anda, maka tentukan:

a. Fungsi permintaan

b. Harga tertinggi

c. Apabila sepatu yang dibeli sebanyak 100 unit, berapa tingkat harganya?

d. Apabila tingkat harga sepatu $25, berapa jumlah permintaan sepatu?

e. Kurva permintaan

Page 35: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

35

D. DAFTAR PUSTAKA

Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta:

CV Andi Offset.

Mai, Candra dan Fitria Amalia. 2011. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Esis.

Mankiw N, Gregory. 2003. Pengantar Ekonomi Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta:

Erlangga.

Nicholson, Walter. 2004. Mikro Ekonomi Intermediate dan aplikasinya Edisi

Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Nuraini, Ida. 2001. Pengantar Ekonomi Mikro. Malang: Universitas

Muhammadiyah Malang.

Sukirno Sadono. 2013. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Sumarsono, Sonny. 2012. Pengantar Ekonomi Mikro. Jember: Laboratorium

Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Sunarwo, Hendri. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Caps.

Page 36: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

36

PERTEMUAN 4:

KONSEP PENAWARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1.1 Menganalisis teori penawaran.

1.2 Memahami dan mengaplikasikan skedul penawaran dan kurva penawaran.

1.3 Memahami dan mengaplikasikan fungsi penawaran.

1.4 Memahami dan mengaplikasikan penentuan harga dan jumlah yang

diperjualbelikan.

B. URAIAN MATERI

Tujuan pembelajaran 1.1:

Menganalisis teori penawaran

PENGERTIAN PENAWARAN

Permintaan dan penawaran adalah dua kata yang senantiasa digunakan

oleh para ahli ekonomi. Hal tersebut disebabkan karena kekuatan permintaan

dan penawaran yang membuat ekonomi pasar bekerja dengan baik. Keduanya

menentukan jumlah barang yang dihasilkan dan sekaligus menentukan harga

barang itu. Apabila anda ingin mengetahui suatu kejadian atau kebijakan

dalam mempengaruhi perekonomian, maka anda harus terlebih dahulu

membayangkan bagaimana pengaruhnya terhadap penawaran dan permintaan.

Sebelumnya kita sudah membahas tentang permintaan yang

merupakan egiatan ekonomi dari sudut konsumen. Sekarang kita belajar

tentang penawaran. Penawaran datang dari produsen/penjual sebagai pihak

yang menyediakan barang dan jasa dalam perekonomian. Dari sudut pandang

produsen, jumlah barang yang dijual pada umumnya berhubungan positif

Page 37: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

37

dengan harga barang tiersebut, artinya semakin tinggi harga suatu barang,

tentu saja sesnaidn banyak barang yang akan dijual oleh produsen.

Sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang, maka jumlah barang

yang akan dijual oleh produsen akan semakin sedikit. Dari penjelasan tersebut

dapat ditarik kesimpulan bahwa penawaran (supply) adalah jumlah barang

atau jasa yang akan dijual (ditawarkan) pada tingkat harga tertentu.

Dalam teori ekonomi, penawaran dapat diartikan sebagai keseluruhan

jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dalam berbagai kemungkinan harga

yang berlaku di pasar dalam satu periode. Dari pemahaman tersebut, terdapat

dua variabel ekonomi yaitu jumlah barang dan jasa yang ditawarkan atau

dijual dan tingkat harga barang dan jasa itu sendiri. Dalam pendekatan ini

variabel waktu diabaikan atau dianggap konstan.

Variabel jumlah barang dan tingkat harga dalam konsep penawaran ini

menunjukkan adanya saling keterkaitan satu dengan lainnya. Variabel harga

merupakan variabel yang mempengaruhi jumlah barang dan jasa yang

ditawarkan, biasa disebut sebagai variabel bebas, atau independent variabel.

Sedangkan jumlah barang dan jasa merupakan variabel yang dipengaruhi oleh

tingkat harga, biasa disebut variabel terikat atau dependent variabel.

FAKTOR YANG MENENTUKAN PENAWARAN INDIVIDU

Sekarang kita beralih ke sisi lain dari pasar, yaitu meneliti tentang

perilaku para pejual. Kuantitas yang ditawarkan (quantity supplied)

merupakan sejumlah barang dan jasa yang tersedia dan mampu dijual oleh

para penjual. Selanjutnya, untuk lebih memfokuskan pemikiran kita tentang

penawaran mari kita ambil contoh pasar es krim dan melihat faktor-faktor

yang menentukan besarnya kuantitas yang ditawarkan.

Harga barang itu sendiri (Px). Harga es krim menjadi satu faktor

yang menentukan besarnya jumlah yang ditawarkan konsumen. Apabila harga

es krim tinggi, menjual es krim tentu sangat menguntungkan, sehingga

kuantitas es krim yang ditawarkan pun akan besar. Demikian sebaliknya

apabila harga es krim turun, bisnis tentu akan kurang menguntungkan.

Sehingga konsumen banyak yang menghentikan produksinya.

Page 38: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

38

Karena kuantitas yang ditawarkan meningkat ketika harga meningkat

dan menurun apabila harga juga mengalami penurunan, maka dapat

disimpulkan bahwa antara harga dan kuantitas yang ditawarkan berhubungan

positif. Ini dinamakan hukum penawaran (law of supply). Dengan asumsi hal

lainnya tetap, ketika harga barang meningkat, maka kuantitas yang ditawarkan

pun akan meningkat.

Harga input (Pi). Apabila salah satu atau lebih harga input untuk

membuat es krim meningkat, maka memproduksi es krim dirasa kurang

menguntungkan, tentu perusahaan tersebut akan menawarkan lebih sedikit es

krim. Dengan demikian, kuantitas barang yang ditawarkan berhubungan

negatif (negatively related) dengan harga input untuk membuat barang

tersebut.

Teknologi (T). teknologi untuk memproses input menjadi es krim juga

merupakan salah satu penentu dari kuantitas yang ditawarkan. Penemuan

mekanisasi mesin pengolah es krim, dapat mengurangi jumlah pekerja yang

tentu sangat membutuhkan untuk membuat es krim. Melalui penurunan biaya

perusahaan, perkembangan teknologi tentu akan menaikkan kuntitas es krim

yang ditawarkan.

Ekspektasi (E). Tentunya kuantitas es krim yang ditawarkan

tergantung pada pada eskpektasi atau harapan terhadap masa depan. Misalnya,

produsen berharap bahwa harga es krim di masa yang akan datang akan

meningkat, maka produsen akan menyimpan sejumlah es krim yang

diproduksi saat ini di dalam gudang penyimpanan dan tentu hal ini akan

mengurangi penawaran ke pasar pada saat ini.

Tujuan pembelajaran 1.2:

Memahami dan mengaplikasikan skedul penawaran dan kurva penawaran.

Skedul penawaran dan kurva penawaran

Seperti halnya permintaan, bayangkan bahwa semua variabel yang

memepengaruhi penawaran dianggap konstan (cateris paribus). Kecuali satu

Page 39: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

39

faktor, yaitu harga barang itu sendiri. Mari kita bahas bagaimana harga

tersebut dapat mempengaruhi kuantitas barang yang ditawarkan.

Gambar 4-1 berikut menjelaskan tentang penawaran seorang

konsumen. Harga barang berada dalam sumbu vertikal, dan kuantitas barang

yang ditawarkan berada pada sumbu horisontal. Garis kemiringan dari kiri

bawah ke kanan atas menghubungkan harga dan kuantitas barang yang

diminta, yang disebut sebagai kurva penawaran (supply curve).

Tabel 4-1 Skedul Penawaran Barang X

Harga Barang X ($) Kuantitas barang X yang

ditawarkan (Unit)

0,00 0

1,00 1

2,00 2

3,00 3

Gambar 4-1 Kurva Penawaran Barang X

Penawaran pasar versus penawaran individu

Seperti halnya permintaan pasar yang merupakan penjumlahan dari

permintaan individu, penawaran pasar juga merupakan penjumlahan dari

penawaran dari seluruh penjual yang ada di pasar terhadap suatu produk

barang/jasa.

Tabel 4-2 memperlihatkan apa yang akan terjadi dengan kuantitas

yang ditawarkan apabila harga berubah dan faktor yang lain dianggap konstan.

Harga

Kuantitas

3,00

2,00

0 1 2 3

1,00

Page 40: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

40

Tabel 4-2 Skedul Penawaran Individu dan Pasar

Harga Barang X

($)

Produsen A Produsen B Pasar

0,00 0 0 0

1,00 1 2 3

2,00 2 4 6

3,00 3 6 9

Pergeseran kurva penawaran

Misalnya salah satu faktor yang mempengaruhi penawaran

berubah. Anggap harga gula naik. Apa yang akan terjadi dengan

kuantitas yang ditawarkan? Karena gula merupakan input dalam

produksi es krim, maka kenaikan harga gula akan menyebabkan

penjualan es krim akan lebih merugikan. Sehingga para produsen es

krim akan mengurangi produksinya. Pada saat harga tertentu, produsen

es krim akan bersedia untuk menjual kuantitas es krim yang lebih kecil.

Jadi, kurva penawaran es krim akan bergeser ke kiri. Begitu pula

sebaliknya. Seperti diperlihatkan oleh gambar 4-2 berikut.

Gambar 4-2 Pergeseran Kurva Penawaran

Kuantitas 0

Harga

Penurunan penawaran

Kenaikan penawaran

Page 41: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

41

FUNGSI PENAWARAN

Dari penjelasan sebelumnya, fungsi penawaran apabila dinyatakan

dalam bentuk matematis dapat ditulis:

Qs = F(Px, Pi, T, E)

Dari fungsi di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi penawaran merupakan

sebuah representasi yang menyatakan bahwa kuantitas yang ditawarkan

tergantung pada harga barang itu sendiri, harga input, teknologi dan

ekspektasi.

Bentuk Fungsi Penawaran

Keterangan :

Q= Jumlah barang yang ditawarkan

P= Harga barang per unit

a= Konstanta (Berupa angka)

b= Slope (Angka/Nilai yang selalu bersama

dengan variabel P)

Untuk menentukan fungsi permintaan, dapat dirumuskan:

Keterangan:

Q : jumlah barang yang ditawarkan

P : harga barang

P1 : harga awal atau harga mula-mula

P2 : harga setelah mengalami kenaikan atau penurunan

Tujuan pembelajaran 1.3:

Memahami dan mengaplikasikan fungsi penawaran

Rumus tersebut boleh dibolak balik. Selama tidak merubah tanda meskipun berpindah ruas.

Syarat harga terendah jika Q = 0 Syarat barang bebas jika P = 0

Q = a + bp

Page 42: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

42

Q1 : jumlah penawaran awal

Q2 : jumlah penawaran setelah mengalami kenaikan atau penurunan

Tujuan pembelajaran 1.4:

Memahami dan mengaplikasikan penentuan harga dan jumlah yang

diperjualbelikan.

PENENTUAN HARGA DAN JUMLAH YANG

DIPERJUALBELIKAN

Kita sudah membahas permintaan dan penawaran secara terpisah,

maka kita menggabungkan keduanya untuk melihat bagaimana keduanya

menentukan harga dan jumlah yang diperjualbelikan. Perlu diketahui, bahwa

harga pasar merupakan harga harga yang disepakati oleh pihak penjual dan

pembeli. Harga pasar dan jumlah barang yang diperjual belikan sangat

ditentukan oleh permintaan dan penawaran barang tersebut.

Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang

ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan

pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar

atas suatu barang atau jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu harga

merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu

sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak

terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar

yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan

kekuatan penjual dengan.penawarannya.

Analisis mengenai permintaan dan penawaran ini dapat

menggambarkan mekanisme pasar bekerja. Apabila tanpa campur tangan

pemerintah, maka harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan akan

mencapai kondisi keseimbangan dengan sendirinya.

Pada analisis penentuan harga, adalah hal yang penting untuk

menentukan jangka waktu yang diperlukan oleh tanggapan penawaran (supply

response) terhadap perubahan kondisi permintaan. Dalam hal ini kita akan

Page 43: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

43

membagi kedalam tiga jangka waktu yaitu jangka waktu sangat pendek,

jangka pendek dan jangka panjang.

Pada periode jangka sangat pendek tidak akan terjadi tanggapan

penawaran, kuantitas yang ditawarkan secara absolut tetap. Pada jangka

pendek, perusahaan dapat mengubah kuantitas yang ditawarkan, tetapi tidak

ada perusahaan baru yang dapat memasuki pasar. Sedangkan pada jangka

panjang perusahaan dapat mengubah kuantitas yang ditawarkannya dan

perusahaan perusahaan baru dapat sepenuhnya memasuki industri, hal ini

menghasilkan tanggapan penawaran yang fleksibel.

Dengan demikian, harga suatu barang atau jasa sangat tergantung

kepada bentuk pasar yang dihadapi. Ada dua bentuk pasar dalam ekonomi,

yaitu pasar persaingan sempurna (perfect competition) dan pasar persaingan

tidak sempurna(inperfect competition). Untuk lebih dalam pembahasan

mengenai pasar akan dibahas pada penjelasan lain tentang bentuk-bentuk

pasar.

C. LATIHAN/TUGAS

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar:

1. Dalam hukum penawaran, bagaimana hubungan antara harga dengan jumlah

barang yang ditawarkan?

2. Kalau anda berada pada posisi produsen saat ini. Contohkan bagaimana

ekspektasi anda tentang ekonomi dimasa mendatang!

3. Mengapa teknologi sangat berpengaruh dalam kegiatan penawaran di era

sekarang ini?

4. Perhatikan data berikut:

Harga ($) Jumlah Penawaran (Unit)

20 200

25 250

Apabila harga yang tertera pada soal dikalikan dengan dua angka terakhir NIM

anda, maka tentukan:

a. Fungsi penawaran

b. Harga terendah

c. Apabila sepatu yang dijual sebanyak 185 unit, berapa tingkat harganya?

Page 44: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

44

d. Apabila tingkat harga sepatu $85, berapa jumlah penawaran sepatu?

e. Kurva penawaran

5. Mengapa harga suatu barang atau jasa sangat tergantung kepada bentuk pasar

yang dihadapi?

D. DAFTAR PUSTAKA

Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta:

CV Andi Offset.

Fatoni Siti Nur. 2014. Pengantar Ilmu Ekonomi. Bandung: Pustaka Setia.Hasan

Mankiw N, Gregory. 2003. Pengantar Ekonomi Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta:

Erlangga.

Nicholson, Walter. 2004. Mikro Ekonomi Intermediate dan aplikasinya Edisi

Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Sukirno Sadono. 2013. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Page 45: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

45

PERTEMUAN 5:

KESEIMBANGAN PASAR

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1.1 Memahami dan mengaplikasikan pengaruh perubahan permintaan dan

penawaran terhadap keseimbangan.

1.2 Menganalisis surplus produsen dan konsumen

1.3 menghitung keseimbangan pasar setelah pajak dan subsidi

B. URAIAN MATERI

Tujuan pembelajaran 1.1:

Memahami dan mengaplikasikan pengaruh perubahan permintaan dan

penawaran terhadap keseimbangan

PERUBAHAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN

TERHADAP KESEIMBANGAN

Ekuilibrium (equilibrium) merupakan suatu kondisi apabila penawaran

dan permintaan berada pada keadaan yang seimbang. Kuantitas ekuilibrium

(equilibrium quantity) merupakan jumlah atau kuantitas yang ditawarkan dan

diminta pada saat harga berada dalam kondisi ekuilibrium permintaan dan

penawaran. Harga ekuilibrium kadang kala disebut sebagai (market clearing

price). Karena pada harga ini, setiap orang yang ada di pasar terpuaskan.

Pembeli dapat memebeli semua barang yang ingin dibeli. Demikian halnya

dengan penjual pun dapat menjual semua barang yang ingin dijual.

Untuk lebih memperjelas pemahaman mengenai ekuilibrium, maka

perhatikan contoh tabel 5-1 di bawah ini. Dalam tabel tersebut

Page 46: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

46

menggambarkan tentang sejumlah permintaan dan penawaran pada suatu

tingkat harga tertentu.

Tabel 5-1 Skedul Permintaan dan Penawaran

Harga

Barang X

($)

Kuantitas yang Dibeli

(Unit)

Kuantitas yang Ditawarkan

(Unit)

0,00 4 0

1,00 3 1

2,00 2 2

3,00 1 3

Dari tabel tersebut memperlihatkan kondisi permintaan dan

penawaran. Pada harga $ 2,00 per buah, kuantitas yang diminta dan yang

ditawarkan tepat sama yaitu sebanyak 2 unit. Dari tabel di atas juga dapat

digambarkan dalam kurva 5-1 berikut.

Gambar 5-1 Kurva Ekuilibrium Permintaan dan penawaran Barang X

Penentuan Keseimbangan secara Matematis

Keseimbangan akan tercapai apabila:

Atau

Harga

Kuantitas

3,00

2,00

0 1 2 3

1,00

Ekuilibrium

Demand (D) Supply (S)

Qd = Qs Pd = Ps

Page 47: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

47

Tujuan pembelajaran 1.2:

Menganalisis surplus produsen dan konsumen

SURPLUS PRODUSEN DAN KONSUMEN

Seluruh tindakan penjual dan pembeli akan bergerak kea rah

keseimbangan permintaan dan penawaran. Untuk melihat mengapa hal ini

dapat terjadi di pasar, maka perhatikan contoh berikut apabila harga yang

berlaku tidak sama dengan harga keseimbangan.

Pertama, misalnya harga pasar berada di atas harga keseimbangan.

Seperti ditujukan oleh panel (a) gambar 5-2. Harga pasar $ 3,00 per buah

menyebabkan kuantitas yang ditawarkan sebanyak 3 unit melebihi permintaan

yang hanya 1 unit. Keadaan ini dinamakan surplus (surplus) barang. Di mana

penjual tidak dapat menjual seluruh barang yang ingin mereka jual. Sebagai

contoh, pada saat terjadi surplus di pasar es krim, lemari pendingin penjual es

krim penuh oleh es krim yang tidak terjual. Dengan demikian, penjual akan

bereaksi terhadap kelebihan penawaran ini dengan memotong harga es

krimnya. Harga es krim pun akan turun sampai mencapai kondisi ekuilibrium.

Kedua, misalkan bahwa harga pasar berada di bawah harga

ekuilibrium, seperti ditujukan oleh panel (b) gambar 5-2. Dalam kasus ini,

harga barang $ 1,00 per buah jumlah yang ditawarkan hanya sebanyak 1 unit,

dan kuantitas yang diminta melebihi yang ditawarkan. Jumlah yang diminta

sebanyak 3 unit. Dengan demikian, terdapat kekurangan (shortage) barang.

Para pembeli pun tidak dapat membeli semua barang yang diinginkan pada

harga yang berlaku. Pada saat kekurangan terjadi, para pembeli harus

melakukan antrian yang panjang hanya untuk mendapatkan es krim. Karena

terjadi banyak pembeli, maka penjual pun melakukan reaksi dengan

menaikkan harga tanpa kehilangan penjualan. Saat harga naik, pasar pun akan

bergerak kea rah ekuilibrium.

Page 48: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

48

Gambar 5-2 Kurva Pasar yang tidak Berada dalam Ekuilibrium

(a) Kelebihan penawaran

(b) Kelebihan permintaan

Harga

Kuantitas

3,00

2,00

0 1 2 3

1,00

Ekuilibrium

Surplus

Kuantitas yang ditawarkan

Kuantitas yang diminta

Harga

Kuantitas

3,00

2,00

0 1 2 3

1,00

Ekuilibrium

Kekurangan

Kuantitas yang ditawarkan

Kuantitas yang diminta

Page 49: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

49

Dengan demikian, aktivitas dari banyak penjual maupun pembeli

secara otomatis dapat mendorong harga kepada kondisi ekuilibrium.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pada kondisi ekuilibrium semua

penjual dan pembeli terpuaskan, tidak ada tekanan ke atas maupun ke

bawah terhadap harga. Namun demikian, pada sebagian besar pasar,

surplus dan kekurangan hanya bersifat sementara karena nantinya harga

akan bergerak kearah ekuilibrium kembali. Fenomena itu begitu kuat,

sehingga kadang-kadang disebut sebagai hukum permintaan dan

penawaran (law of supply and demand). Harga barang pun akan

menyesuaikan diri untuk membawa penawaran dan permintaan pada

tingkat keseimbangan. Seberapa cepat ekuilibrium dapat tercapai, ini akan

berbeda antara pasar yang satu dengan lainnya, tergantung pada seberapa

cepat harga menyesuaikan diri.

Tujuan pembelajaran 1.3:

Menghitung keseimbangan pasar setelah pajak dan subsidi

PENGARUH PAJAK

Pajak penjualan merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah pada

saat terjadi penjualan suatu produk. Pajak penjualan ini dapat berbentuk suatu

persentase tertentu yang dikenakan untuk setiap unit produk yang dijual oleh

produsen. Seperti yang kita tahu, bahwa besarnya pajak penjualan tidak

sepenuhnya ditanggung oleh pihak penjual, akan tetapi sebagian juga ditanggung

oleh pembeli. Dengan adanya pajak penjualan ini, maka menyebabkan harga jual

dari produk di pasar menjadi lebih tinggi. Secara otomatis adanya pajak penjualan

akan berpengaruh terhadap keseimbangan pasar yang baru.

Page 50: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

50

Keseimbangan setelah Pajak

Pajak selalu menambah harga barang yang ditawarkan. Seperti yang dapat

kita lihat berikut ini.

Keseimbangan Sebelum Pajak (tax)

Menghasilkan

Keseimbangan Setelah Pajak (t/tax)

Menghasilkan

Secara grafis pengaruh pajak terhadap keseimbangan pasar dapat digambarkan

oleh kurva 5-3 sebagai berikut.

Pd = Ps

Pd = Ps + tax (t)

ME = (P,Q)

Di mana:

Pd : Fungsi permintaan

Ps : Fungsi penawaran

tax (t) : besarnya pajak per unit

ME : Keseimbangan pasar awal (market equilibrium)

ME' : Keseimbangan pasar setelah mengalami perubahan dengan adanya pajak

P : Harga awal (mula-mula) sebelum mengalami perubahan

Q : Kuantitas awal (mula-mula) sebelum mengalami perubahan

Pt : Harga setelah setelah mengalami perubahan dengan adanya pajak

Qt : Kuantitas setelah setelah mengalami perubahan dengan adanya pajak

ME' = (Pt,Qt)

Page 51: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

51

Gambar 5-3 Kurva Pengaruh Pajak terhadap Keseimbangan Pasar

Keterangan:

P : Harga awal (mula-mula) sebelum mengalami perubahan

Pt : Harga setelah setelah mengalami perubahan dengan adanya pajak

Q : Kuantitas awal (mula-mula) sebelum mengalami perubahan

Qt : Kuantitas setelah setelah mengalami perubahan dengan adanya pajak

Qd : Kuantitas permintaan (quantity of demand)

Qs : Kuantitas penawaran (quantity of supply)

D : Kurva permintaan

S : Kurva penawaran awal (mula-mula) sebelum mengalami perubahan

St : Kurva penawaran setelah mengalami perubahan dengan adanya pajak

Demand (D)

(Qt,Pt)

P

Pt

P

0 Qt Q

Qd,Qs

St

S

(Q,P)

Page 52: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

52

Contoh:

1. PT jarum telah merumuskan persamaan permintaan dan penawaran rokok,

yaitu:

P = 1500 - Q dan fungsi penawaran P = 0,5Q + 300.

Terhadap produk ini pemerintah mengenakan pajak sebesar Rp 200

per unit.

Dengan menggunakan data di atas, maka jawablah pertanyaan berikut.

a. Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum dan sesudah kena

pajak ?

b. Berapa besar pajak per unit yang ditanggung oleh konsumen ?

c. Berapa besar pajak per unit yang ditanggung oleh produsen ?

d. Berapa besar penerimaan pajak total oleh pemerintah ?

e. Gambarkan Kurva keseimbangan sebelum dan setelah adanya pajak!

Langkah Penyelesian:

a. Keseimbangan pasar sebelum kena pajak:

Di mana:

Pd : Fungsi permintaan

Ps : Fungsi Penawaran

b. Keseimbangan pasar dengan perhitungan pajak menjadi:

Dengan

Di mana:

Ps' : Fungsi penawaran yang berubah setelah adanya pajak

tax (t) : Besarnya pajak per unit

c. Pajak yang ditanggung konsumen (tk)

Di mana:

Pd = Ps

Pd = Ps'

Ps‘ = Ps + tax (t)

tk = (PE' - PE)

Page 53: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

53

tk : pajak yang ditanggung konsumen

PE : Harga ekuilibrium sebelum pajak

PE' : Harga ekuilibrium setelah pajak

d. Pajak yang dibayar produsen (tp)

Di mana:

tp : Pajak yang ditanggung produsen

t : Pajak per unit

e. Pajak yang diterima pemerintah (T)

Di mana:

T : Pajak yang diterima pemerintah

t : Pajak per unit

QE‘ : Kuantitas ekuilibrium setelah pajak

Pengaruh Subsidi

Subsidi merupakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada para

produsen untuk meringankan beban biaya produksi perusahaan. Adanya subsidi

dapat membuat biaya produksi lebih kecil dari sebelumnya, sehingga hal ini

berdampak langsung terhadap keseimbangan pasar. Dampak subsidi merupakan

kebalikan dari pengenaan pajak penjualan yang dibebankan pemerintah. Dengan

demikian, adanya subsidi akan selalu megurangi harga barang yang ditawarkan

atau hanya mempengaruhi fungsi penawaran, sedang fungsi permintaannya tetap.

1. Keseimbangan Setelah Subsidi

tp = t - tk

T = t x QE‘

Page 54: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

54

Adanya subsidi selalu mengurangi harga barang yang ditawarkan. Seperti

yang dapat kita lihat berikut ini.

Keseimbangan Sebelum Subsidi (S)

Menghasilkan

Keseimbangan Setelah Subsidi (S)

Menghasilkan

Pd = Ps

Pd = Ps - subsidi (s)

Di mana:

Pd : Fungsi permintaan

Ps : Fungsi penawaran

Subsidi (s) : besarnya subsidi per unit

ME : Keseimbangan pasar awal (market equilibrium)

ME' : Keseimbangan pasar setelah mengalami perubahan dengan

adanya subsidi

P : Harga awal (mula-mula) sebelum mengalami perubahan

Q : Kuantitas awal (mula-mula) sebelum mengalami perubahan

Pt : Harga setelah setelah mengalami perubahan dengan adanya

subsidi

Qt : Kuantitas setelah setelah mengalami perubahan dengan adanya

subsidi

ME = (P,Q)

ME' = (Ps,Qs)

Page 55: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

55

Pengaruh adanya subsidi juga dapat digambarkan secara grafis oleh gambar 5-4

berikut ini.

Gambar 5-4 Kurva Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar

Keterangan:

P : Harga awal (mula-mula) sebelum mengalami perubahan

Ps : Harga setelah setelah mengalami perubahan dengan adanya subsidi

Q : Kuantitas awal (mula-mula) sebelum mengalami perubahan

Qs : Kuantitas setelah setelah mengalami perubahan dengan adanya subsidi

Qd : Kuantitas permintaan (quantity of demand)

Qs : Kuantitas penawaran (quantity of supply)

D : Kurva permintaan

S : Kurva penawaran awal (mula-mula) sebelum mengalami perubahan

Ss : Kurva penawaran setelah mengalami perubahan dengan adanya

subsidi

Demand (D)

(Qs,Ps)

P

Ps

P

0 Qs Q

Qd,Qs

Ss

S

(Q,P)

Page 56: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

56

Contoh soal:

1. Informasi fungsi permintaan dan penawaran adalah:

P = 3000 - Q dan fungsi penawaran P = 0,10Q + 1000.

Besarnya subsidi yang diberikan pemerintah sebesar Rp 500 per unit.

Dengan menggunakan informasi di atas, maka jawablah pertanyaan berikut.

a. Carilah keseimbangan harga dan kuantitas di pasar sebelum dan sesudah

ada subsidi!

b. Berapa total subsidi yang dinikmati konsumen?

c. Berapa total subsidi yang dinikmati produsen?

d. Berapa total subsidi yang ditanggung pemerintah?

e. Gambarkan Kurva keseimbangan sebelum dan setelah adanya subsidi!

Langkah Penyelesian:

a. Keseimbangan pasar sebelum kena subsidi:

Di mana:

Pd : Fungsi permintaan

Ps : Fungsi Penawaran

b. Keseimbangan pasar dengan perhitungan subsidi menjadi:

Dengan

Di mana:

Ps' : Fungsi penawaran yang berubah setelah adanya subsidi

subsidi (s) : Besarnya subsidi per unit

c. Subsidi yang dinikmati konsumen (sk)

Di mana:

Pd = Ps

Pd = Ps'

Ps‘ = Ps - subsidi (s)

sk = (PE -PE')

Page 57: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

57

sk : Subsidi yang ditanggung konsumen

PE : Harga ekuilibrium sebelum subsidi

PE' : Harga ekuilibrium setelah subsidi

d. Subsidi yang dinikmati produsen (sp)

Di mana:

sp : Subsidi yang ditanggung produsen

s : Subsidi per unit

e. Subsidi yang ditanggung pemerintah (S)

Di mana:

S : Subsidi yang ditanggung pemerintah

s : Subsidi per unit

QE‘ : Kuantitas ekuilibrium setelah subsidi

C. LATIHAN/TUGAS

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar:

1. Berikan gambaran tentang market clearing price!

2. Apabila diketahui PT Jhonson dalam hal ini terhadap produknya Baygon

merumuskan fungsi permintaan P = 2000 - Q dan fungsi penawaran P = 0,20Q

+ 250. Maka tentukan keseimbangan (equilibrium)!

3. Apa yang terjadi apabila terjadi surplus permintaan dan penawaran?

4. Mengapa pada sebagian besar pasar, surplus dan kekurangan hanya bersifat

sementara?

5. Perhatikan data berikut:

sp = s - sk

S = s x QE‘

Page 58: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

58

Harga ($) Jumlah Permintaan (Unit) Jumlah Penawaran (Unit)

30 4.000 2.000

40 1.500 3.000

Apabila harga yang tertera pada soal dikalikan dengan tiga angka terakhir

NIM anda dan besarnya subsidi sebesar $50/unit, maka tentukan:

a. Keseimbangan harga dan kuantitas di pasar sebelum dan sesudah ada

subsidi

b. Total subsidi yang dinikmati konsumen

c. Total subsidi yang dinikmati produsen

d. Total subsidi yang ditanggung pemerintah

e. Kurva sebelum dan setelah subsidi

D. DAFTAR PUSTAKA

Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta:

CV Andi Offset.

Fatoni Siti Nur. 2014. Pengantar Ilmu Ekonomi. Bandung: Pustaka Setia.Hasan

Joesron, Tati Suharti dan M. Fathorrazi. 2012. Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Mankiw N, Gregory. 2003. Pengantar Ekonomi Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta:

Erlangga.

Nicholson, Walter. 2004. Mikro Ekonomi Intermediate dan aplikasinya Edisi

Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Sadjono, Sigit. 2010. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Surabaya: Tiga N.

Sukirno Sadono. 2013. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Page 59: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

59

PERTEMUAN 6:

ELASTISITAS PERMINTAAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1.4 Memahami konsep elastisitas permintaan.

1.5 Menghitung elastisitas permintaan.

1.6 Menganalisis manfaat dari menaksir elastisitas permintaan

B. URAIAN MATERI

Tujuan pembelajaran 1.1:

Memahami konsep elastisitas permintaan.

DERAJAT KEPEKAAN PERMINTAAN (ELASTISITAS

PERMINTAAN)

Pada bagian sebelumnya sudah diperkenalkan konsep permintaan dan

penawaran. Di setiap pasar kompetitif (pasar di mana banyak pembeli dan

penjual yang saling bersaing), perilaku penjual dapat dicerminkan oleh kurva

penawaran yang lerengnya semakin meningkat (upward-sloping), sedangkan

perilaku pembeli diwakili oleh kurva permintaannya yang lerengnya semakin

menurun (downward-sloping). Harga barang senantiasa meneysuaikan diri

guna menyeimbangkan kuantitas barang yang ditawarkan dan kuantitas yang

diminta.

Untuk mengaplikasikan analisis dasar di atas, lebih dahulu kita harus

menguasai satu perangkat lagi, yakni konsep elastisitas (elasticity). Pada

dasarnya elastisitas dapat diartikan sebagai ukuran seberapa jauh para pembeli

maupun penjual bereaksi terhadap kondisi yang terjadi di pasar. Konsep

elastisitas ini akan memungkinkan kita menganalisis penawaran dan

permintaan secara lebih mendalam.

Page 60: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

60

PENGERTIAN ELASTISITAS PERMINTAAN

Ketika kita membahas determinan-determinan (faktor penentu atau

berbagai hal yang mempengaruhi) permintaan, kita telah mengetahui bahwa

biasanya seorang pembeli akan meminta lebih banyak barang ketika harga

turun, atau ketika pendapatan bertambah, atau ketika harga barang substitusi

atau penggantinya naik, atau jika harga barang komplemen/pelengkap turun.

Pembahasan kita hanya bersifat kualitatif bukan secara kuantitatif. Artinya,

kita hanya membicarakan arah perubahannya saja (naik atau turun). Tetapi

tidak memerinci seberapa banyak kenaikan atau penurunananya. Untuk

menghitung sejauh mana permintaan bereaksi terhadap perubahan determinan-

determinannya kita harus memahami satu konsep ekonomi, yaitu tentang

elastisitas.

Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar kepekaan perubahan

jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga. Ketika harga sebuah

barang turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya naik

semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli. Elastisitas

permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan

persen perubahan harga.

FAKTOR PENENTU ELASTISITAS HARGA DARI

PERMINTAAN

Beberapa azaz umum yang dapat kita kedepankan sebagai hal-hal yang

menentukan elastisitas harga dari permintaan, antara lain sebagai berikut.

a. Kebutuhan versus kemewahan

Permintaan atas barang-barang kebutuhan pokok umumnya

inelastis, sedangkan permintaan atas barang mewah lazimnya elastis.

Karena itu, walaupun ongkos dokter melonjak, permintaan akan jasa

dokter tidak akan melonjak drastis. Mungkin, kita hanya akan mengurangi

frekuensi kita ke dokter, tidak sesering sebelumnya.

b. Ketersediaan substitusi

Page 61: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

61

Barang-barang yang substitusinya banyak cenderung memiliki

permintaan yang elastis, karena konsumen mudah meninggalkannya untuk

mengganti ke barang substitusi tersebut. Sebagai contoh, margarin dan

mentega mudah dipertukarkan. Karena itu jika harga mentega naik,

sedangkan harga margarine tetap, konsumen akan mengganti konsumsi

menteganya dengan margarin sehingga permintaan mentega pun turun

drastis.

c. Definisi pasar

Elastisitas permintaan di setiap pasar juga tergantung pada batas

pasarnya. Sebagai contoh, jika pasarnya kecil atau terbatas, permintaan

akan cenderung lebih elastis ketimbang jika pasarnya besar karena dalam

pasar yang kecil konsumen lebih mudah menemukan barang substitusi.

d. Rentang waktu

Dalam rentang waktu yang lebih panjang, permintaan berbagai

barang cenderung elastis. Kalau harga bensin naik, permintaan bensin

hanya turun sedikit pada bulan-bulan pertama. Namun pada waktu-waktu

selanjutnya, orang akan membeli mobil yang lebih hemat bensin, berganti

ke kendaraan umum, atau pindah rumah ke tempat yang lebih dekat

dengan kantor. Dalam beberapa kuantitas permintaan bensin akan turun

drastis.

Tujuan pembelajaran 1.2:

Menghitung elastisitas permintaan.

MACAM ELASTISITAS PERMINTAAN

Page 62: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

62

1. Elastisitas Harga (barang sendiri) atau lengkapnya elastisitas harga dari

permintaan atau elastisitas permintaan terhadap harga.

Elastisitas harga dari permintaan (price elastisity of demand) adalah

ukuran yang menunjukkan seberapa banyak jumlah yang diminta atas suatu

barang berubah mengikuti perubahan harga barang tersebut. Ukuran ini

dinyatakan sebagai persentase perubahan kuantitas yang diminta dibagi

persentase perubahan harga.

1) Penghitungan Elastisitas Harga dari Permintaan

Elastisitas harga dari permintaan (Edx) =

Sebagai contoh, umpamakan saja suatu ketika terjadi kenaikan harga segelas

es krim sebesar 10 persen sehingga menyebabkan konsumsi es krim anda pun

turun 20 persen. Kita kalkulasikan terlebih dahulu elastisitas harga dari

permintaan sebagai berikut:

Elastisitas harga dari permintaan =

Dalam contoh ini, elastisitasnya sama dengan 2. Angka ini menunjukkan bahwa

perubahan kuantitas yang diminta dua kali lebih besar daripada perubahan

harganya.

Dalam contoh di atas, persentase perubahan harga harganya adalah +10

persen (mencerminkan peningkatan), sedangkan persentase kuantitas yang

diminta -20 persen (mencerminkan penurunan). Oleh karena itu, angka elastisitas

kadang-kadang dinyatakan sebagai bilangan negatif. Namun, kita mengikuti

praktek umum yang berlaku dalam penyebutan besaran elastisitas, yakni tanda

negatifnya dihilangkan begitu saja sehingga yang ditampilkan adalah bilangan

positif (dalam matematika, angka ini seperti disebut sebagai angka/nilai absolut).

Dengan konvensi ini, semakin besar elastisitas harganya, kuantitas yang diminta

semakin responsive terhadap perubahan harganya.

Page 63: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

63

Kalau anda mencoba menghitung elastisitas harga dari permintaan antara

dua titik pada kurva permintaan, anda akan langsung dihadapkan pada persoalan

yang menjengkelkan: elastisitas dari titik A ke titik B tampak berbeda dari

elastisitas dari titik B ke titik A. sebagai contoh, silahkan simak angka-angka

berikut:

Titik A: Harga: $4 Kuantitas: 120

Titik B: Harga: $6 Kuantitas: 80

Jika terjadi perubahan dari titik A ke titik B, itu berarti harganya meningkat 50

persen, sedangkan kuantitas yang diminta turun 33 persen. Itu berarti, elastisitas

harga dari permintaan sebesar 33/50 = 0,66. Tetapi, seandainya kita bertolak dari

titik B ke titik A, maka harga turun 33 persen, sedangkan kuantitas yang diminta

naik 50 persen, sehingga elastisitas harga dari permintaannya terhitung 50/33 =

1,5.

Untuk menghindari persoalan yang membingungkan itu, kita dapat

menerapkan metode nilai tengah (midpoint method) dalam penghitungan

elastisitas. Metode nilai tengah dapat dinyatakan dengan rumus elastisitas harga

dari permintaan antara dua titik berikut ini, dengan notasi (Q1, P1) dan (Q2, P2):

Elastisitas harga dari permintaan (Edx) =

Page 64: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

64

2) Variasi Kurva Permintaan

a. Permintaan inelastis sempurna: elastisitas sama dengan 0

Gambar 6.1 Kurva Permintaan Inelastis Sempurna

$5

4

1. Suatu

kenaikan

harga

Permintaan

100

Harga

Kuantitas0

2. . . . Tidak mengubah kuantitas yang diminta.

b. Permintaan inelastis: elastisitas kurang dari 1

Gambar 6.2 Kurva Permintaan Inelastis

$5

90

4

100

1. kenaikan

harga sebesar

22 persen

Harga

Kuantitas0

Permintaan

2. . . . Mengakibatkan perubahan kuantitas yang diminta sebesar 11 persen.

Page 65: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

65

c. Permintaan elastis uniter: elastisitas sama dengan 1

Gambar 6.3 Kurva Permintaan elastis uniter

Harga

Kuantitas

4

100

$5

80

1. kenaikan

harga sebesar

22 persen

2. . . . Mengakibatkan penurunan kuantitas yang diminta sebesar 22 persen.

Permintaan

0

d. Permintaan elastis: elastisitas lebih dari 1

Gambar 6.4 Kurva Permintaan Elastis

4

100

$5

50

1. Kenaikan

harga sebesar

22 persen.

2. . . .Mengakibatkan penurunan kuantitas yang diminta sebesar 67 persen.

Permintaan

Harga

Kuantitas0

e. Permintaan elastis sempurna: elastisitas tidak terbatas

Page 66: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

66

Gambar 6.5 Kurva Permintaan Elastis Sempurna

$4 Permintaan

Harga

Kuantitas

1. Jika harga lebih dari $4

kuantitas yang diminta nol.

2. Jika harganya persis $4,

konsumen akan membeli

dalam jumlah berapapun.

3. Jika harga kurang dari $4,

kuantitas yang diminta tidak terbatas

0

2. Elastisitas Silang dari Permintaan (Cross Price Elasticity of Demand)

Elastisitas harga silang yaitu kecenderungan perubahan permintaan

suatu barang tertentu disebabkan terjadi perubahan harga barang lain. Atau

dengan kata lain dapat diartikan sebagai derajat kepekaan permintaan barang

X terhadap perubahan harga barang lain.

Secara matematis sbb :

x

y

y

dx

yy

xdx

Q

P

P

Qatau

PP

QQec

/

/

Dimana :

Qx : Kuantitas barang X

Py : Harga barang lain

∆Py : perubahan harga barang lain.

Elastisitas silang dapat menunjukkan hubungan 2 macam barang (komoditi) yang

sifatnya;

Substitusi, dengan Ec > 0. daging sapi vs daging ayam.

Komplementer, dengan Ec < 0. bbm dg mobil

Page 67: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

67

Barang yang tidak saling berhubungan (netral)

3. Elastisitas Pendapatan

Elastisitas pendapatan yaitu Kecenderungan perubahan permintaan yang

disebabkan oleh perubahan pendapatan masyarakat. Dapat disimpulkan pula

elastisitas pendapatan merupakan derajat kepekaan permintaan barang X terhadap

perubahan pendapatan atau anggaran belanja konsumen.

Secara matematis elastisitas titik pendapatan sebagai berikut.

x

dxxdxI

Q

I

I

Qatau

II

QQe

/

/

Dimana :

Qx : Kuantitas barang X

I : Income atau Pendapatan konsumen

∆I : Perubahan pendapatan konsumen

Misalnya, jika penghasilan konsumen meningkat 10% permintaan barang X

meningkat sebesar 15%. Koefisien elastisitas pendapatan terhadap permintaan

barang X adalah:

5,1%10

%15

%

%

I

Qe

dI

bila EI > 0 : barang normal

bila EI < 0 : barang inferior

bila EI < 1 : barang-barang kebutuhan pokok

bila EI > 1 : barang-barang tidak pokok (barang mewah)

Page 68: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

68

Tujuan pembelajaran 1.3:

Menganalisis manfaat dari menaksir elastisitas permintaan

MANFAAT DARI MENAKSIR ELASTISITAS PERMINTAAN

Secara teori (dan juga praktik) terdapat beberapa manfaat dari mengetahui

nilai Elastisitas Permintaan suatu barang. Manfaat itu misalnya untuk kebijakan

impor, pajak dan penjualan produk baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun

swasta.

1. Kebijakan Impor

Dalam hal ini pemerintah yang berkepentingan mengendalikan impor,

dimana seandainya suatu negara mengimpor suatu barang yang tingkat

elastisitasnya diketahui maka akan dapat diambil suatu kebijakan akan

melanjutkan mengimpor ataukah akan berhenti.

Seandainya elastisitas barang impor tersebut bersifat elastis (yang

berarti jika harganya naik maka permintaan akan turun lebih besar dari

persentase (%) kenaikan harganya) maka pemerintah akan berusaha agar

barang impor tersebut tersedia dalam jumlah yang cukup dan akan berusaha

mempertahankan kurs valuta mata uangnya relatif stabil (atau sebisa mungkin

menghentikan impor barang tersebut).

Sebaliknya apabila bersifat inelastis (yaitu apabila kenaikan harga

diikuti oleh penurunan permintaan yang persentasenya lebih kecil dari

persentase kenaikan harga) maka kebijakan pemerintah adalah

mempertahankan jumlah impor tersebut dan berusaha memperkenalkan

produksi (produk substitusi) dalam negeri.

2. Perpajakan

Apabila diketahui bahwa permintaan atas suatu produk bersifat

elastis, maka pemerintah relatif tidak akan meningkatkan pungutan pajak atas

barang tersebut, sebaliknya jika bersifat inelastis maka pemerintah cenderung

akan meningkatkan pungutan pajak atas barang yang dimaksud.

Bagi kalangan pebisnis, mengetahui nilai elastisitas permintaan bila

bersama-sama elastisitas penawaran akan membantu strategi penggeseran

Page 69: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

69

beban pajak (sebab tidak semua atau sebagian besar beban pajak yang

dikenakan oleh pemerintah akan dibebankan kepada konsumen).

3. Kebijakan/Strategi Penetapan Harga atas Barang

Produsen dalam rangka meningkatkan hasil penjualan akan berusaha

menempuh dengan cara semaksimal mungkin agar keuntungan tercapai. Salah

satu strategi yang digunakan adalah kebijakan harga.

Secara teori, apabila suatu produk bersifat elastis, maka kebijakan

menaikkan harga merupakan langkah yang kurang tepat karena akan

menurunkan penerimaan. Sebaliknya bila bersifat inelastis, maka menaikkan

harga pada tingkat yang moderat/wajar akan meningkatkan penerimaan.

Adapun ringkasan hubungan elastisitas permintaan terhadap strategi

penetapan harga produk adalah sebagai berikut:

a. Apabila permintaan bersifat elastis, maka menurunkan harga jual akan

cenderung menaikkan tingkat pendapatan (dalam batas penurunan harga

masih menguntungkan) .

b. Apabila permintaan bersifat inelastis, maka maka menaikkan harga jual

akan cenderung menaikkan tingkat pendapatan (dalam batas kenaikan

harga tidak menyebabkan permintaan = 0) .

c. Apabila permintaan bersifat elastis uniter menaikkan atau menurunkan

harga adalah tindakan yang mubazir, karena penerimaan relatif tidak

berubah.

Page 70: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

70

C. LATIHAN/TUGAS

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar:

6. Jelaskan faktor penentu elastisitas harga dari permintaan!

7. Kuantitas steak yang diminta konsumen naik dari 5 pon (Q1) menjadi 10 pon

(Q2) ketika harga turun dari $3 menjadi $2. Dengan menggunakan metode nilai

tengah, hitunglah elastisitas harga dari permintaan steak tersebut!

8. Diketahui permintaan pasar es krim yang dari titik A sampai E ditunjukkan

dalam tabel seperti di bawah ini:

Titik Px ($) Qx

A 60 0

B 50 100

C 40 150

D 30 200

E 20 250

a. Tentukan elastisitas dari titik A-B, B-C, C-D, dan D-E!

b. Lengkapi jawaban saudara dengan grafik!

9. Apabila harga tiket bus Rp 40.000, maka harga tiket KA dengan jurusan yang

sama berada dibawah harga tiket bus. Dan permintaan rata-rata tiket KA

tersebut sebanyak 2000. Jika harga tiket bus naik menjadi Rp 45.000,

sementara harga tiket KA tetap, maka permintaan tiket KA tersebut akan

mengalami kenaikan menjadi 2300. Berapakah besarnya koefisien elastisitas

silangnya?

10. Dari manfaat menaksir elastisitas permintaan, apakah sudah optimal (studi

kasus di Indonesia)

D. DAFTAR PUSTAKA

Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta:

CV Andi Offset.

Fatoni Siti Nur. 2014. Pengantar Ilmu Ekonomi. Bandung: Pustaka Setia.Hasan

Joesron, Tati Suharti dan M. Fathorrazi. 2012. Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Mankiw N, Gregory. 2003. Pengantar Ekonomi Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta:

Erlangga.

Nicholson, Walter. 2004. Mikro Ekonomi Intermediate dan aplikasinya Edisi

Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Keterangan : Harga (P) + tiga

angka terakhir NIM anda

Page 71: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

71

Putong, Iskandar. 2013. Economics: Pengantar Mikro dan Makro: Edisi 5.

Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sadjono, Sigit. 2010. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Surabaya: Tiga N.

Sukirno Sadono. 2013. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Page 72: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

72

PERTEMUAN 7:

ELASTISITAS PENAWARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1.7 Memahami konsep elastisitas penawaran.

1.8 Menghitung elastisitas penawaran.

1.9 Menganalisis manfaat elastisitas penawaran.

B. URAIAN MATERI

Tujuan pembelajaran 1.1:

Memahami konsep elastisitas penawaran.

PENGERTIAN ELASTISITAS PENAWARAN

Berbagai persoalan yang bersifat ekonomi selalu muncul dalam

kehidupan sehari-hari baik untuk individu, perusahaan maupun masyarakat

secara keseluruhan. Persoalan ekonomi mendorong individu atau perusahaan

atau masyarakat untuk membuat keputusan terbaik dengan cara menentukan

skala prioritas. Atas dasar prinsip atau skala prioritas, setiap individu,

perusahaan atau masyarakat diharuskan memiliki kemampuan untuk mengelola

resourses untuk pemenuhan kebutuhan akan suatu produk atau jasa dan

menghindari kelangkaan. Oleh karena itu, setiap individu, masyarakat atau

perusahaan selaku produsen dan para pelaku ekonomi lainnya harus

mengetahui berbagai konsep dan teori dalam ilmu ekonomi agar prinsip-prinsip

ekonomi untuk mencapai kesejahteraan dapat dirasakan oleh berbagai pihak.

Dalam kegiatan ekonomi sebagai makhluk ekonomi yang bersifat

sosial karena masih membutuhkan makhluk atau orang lain dalam pemenuhan

kebutuhan hidup sehari-hari, dimasyarakat kita sering mendengar berbagai

istilah ekonomi. Sebagai contoh pengaruh antara penawaran barang atau jasa

Page 73: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

73

dan harga, mungkin kita sering mendengar adanya istilah penawaran dan

permintaan. Istilah penawaran dan permintaan biasanya sering kita temui dalam

kegiatan ekonomi yang bersifat jual beli atau perdagangan. Dalam

perdagangan, kita juga mengenal yang namanya harga. Harga dalam kegiatan

ekonomi jual beli atau perdagangan memiliki pengaruh yang cukup besar

terhadap perubahan permintaan dan penawaran. Pengaruh perubahan harga

terhadap permintaan dan penawaran dalam kegiatan ekonomi jual beli atau

perdagangan inilah yang dikenal dengan elastisitas. Jadi, konsep ekonomi

elastisitas ialah konsep dimana pengaruh perubahan harga cukup memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap perubahan jumlah atau kuantitas dari

permintaan dan penawaran suatu produk atau barang-barang.

Elastisitas harga dari penawaran (price elastisity of supply) mengukur

seberapa banyak kuantitas yang ditawarkan atas suatu barang mengikuti

perubahan harga barang tersebut. Dalam ilmu ekonomi, elastisitas

penawaran didefinisikan sebagai ukuran kepekaan jumlah penawaran suatu

barang dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas penawaran mengukur

persentase perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat persentase

perubahan harga. Sebagai contoh, jika harga sebuah barang naik 10%, jumlah

penawarannya naik 20%, maka koefesien elastisitas permintaannya adalah

20%/10% = 2.

Jumlah barang yang ditawarkan, dalam jangka pendek, berbeda dengan

jumlah barang yang diproduksi, karena sebuah perusahaan biasanya tidak

langsung menawarkan semua produknya ke konsumen, melainkan menyimpan

sebagian produknya untuk dijual dikemudian hari (atau biasa disebut

sebagai stok barang). Meskipun demikian, dalam jangka panjang, jumlah

barang yang ditawarkan dianggap sama dengan jumlah barang yang

diproduksi.

Elastisitas penawaran juga menggambarkan derajat kepekaan fungsi

penawaran terhadap perubahan yang terjadi pada variabel-variabel yang

mempengaruhinya. Penawaran atas suatu barang dikatakan elastis jika

perubahan harga menyebabkan perubahan yang cukup besar pada kuantitas

yang ditawarkan. Sebaliknya, penawaran dikatakan tidak elastis atau inelastis

Page 74: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

74

apabila kuantitas yang ditawarkan itu sedikit saja berubah ketika harganya

berubah. Secara prinsip pengukuran ratio perubahan yang terjadi dalam

elastisitas penawaran akan sama dengan metode pengukuran dalam elastisitas

permintaan.

Faktor Penentu Elastisitas Penawaran

Dua faktor yang peting dalam menentukan elasisitas penawaran

berbagai barang, yaitu :

a. Sifat Perubahan Biaya Produksi

Penawaran akan tidak bersifat elastis apabila kenaikan penawaran hanya

dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Bila biaya

tambahan yang dikeluarkan tidak terlalu tinggi, penawaran akan bersifat

elastis.

b. Jangka Waktu Analisis

Dalam menganalisis pengaruh waktu kepada elastisitas penawaran,

dibedakan atas 3 jenis jangka waktu, yaitu :

a) Masa sangat singkat, yaitu : masa waktu dimana para penjual tidak

dapat merubah penawarannya (penawaran bersifat tidak elastis

sempurna).

b) Jangka Pendek, dimana kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak

dapat ditambah, kenaikan produksi dilakukan dengan cara

menggunakan faktor-faktor produksi secaa lebih intensif. (penawaran

bersifat tidak elastis)

c) Jangka Panjang, produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat

dengan mudah ditambah dalam jangka panjang (penawaran bersifat

elastis)

Adapun beberapa faktor lain yang bisa mempengaruhi elastisitas

penawaran, yaitu:

1. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi

Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan

cenderung tidak elastis apabila salah satu dari berbagai hal berikut terjadi:

Page 75: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

75

a) Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya

jika produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-

rata minimal, maka penambahan satu unit produksi akan menambah

biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak

ekonomis.

b) Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan

kapasitas akan memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang

membutuhkan investasi besar.Sementara penawaran akan cenderung

elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.

2. Stok persediaan

Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena

produsen dapat segeramemenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan

yang ada.

3. Kemudahan substitusi faktor produksi/input

Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga

kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan

tenaga kerja, semakin mudah produsenmemenuhi perubahan permintaan

yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja lebih fleksibel,sehingga

dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.

Page 76: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

76

Tujuan pembelajaran 1.2:

Menghitung elastisitas penawaran.

Derajat Kepekaan Penawaran (Elastisitas Penawaran)

Koefisien Elastis Penawaran, dihitung dengan menggunakan rumus :

Persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan

Es = ----------------------------------------------------------------------

Persentase perubahan harga

Elastisitas Titik (point elasticity)

Qs P1

ES = ------- x --------

P Qs1

Seperti halnya elastisitas permintaan, kita dapat menerapkan metode nilai

tengah (midpoint method) dalam penghitungan elastisitas penawaran. Metode nilai

tengah dapat dinyatakan dengan rumus elastisitas harga dari penawaran antara dua

titik berikut ini, dengan notasi (Q1, P1) dan (Q2, P2):

Elastisitas harga dari penawaran (Esx) =

Page 77: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

77

Variasi kurva penawaran

a. Penawaran inelastis sempurna: elastisitas sama dengan 0

Gambar 7-1 Kurva Penawaran Inelastis Sempurna

$5

4

Penawaran

2. . . . Tidak mengubah kuantitas yang ditawarkan.

100 Kuantitas0

Harga

1. Suatu

kenaikan

harga

b. Penawaran inelastis: elastisitas kurang dari 1

Gambar 7-2 Kurva Penawaran Inelastis

Figure 6 The Price Elasticity of Supply

Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning

110

$5

100

4

Kuantitas0

1. Kenaikan

harga sebesar

22 persen . . .

Harga

2. . . . Mengakibatkan kenaikan kuantitas yang ditawarkan sebesar 10 persen.

Penawaran

Page 78: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

78

c. Penawaran elastis uniter: elastisitas sama dengan 1

Gambar 7-3 Kurva Penawaran Elastis Uniter

Figure 6 The Price Elasticity of Supply

Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning

125

$5

100

4

Kuantitas0

Harga

2. . . . Mengakibatkan kenaikan kuantitas yang ditawarkan sebesar 22 persen.

1. Kenaikan

harga sebesar

22 persen

Penawaran

d. Penawaran elastis: elastisitas lebih dari 1

Gambar 7-4 Kurva Penawaran Elastis

Figure 6 The Price Elasticity of Supply

Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning

Kuantitas0

Harga

1. Kenaikan

harga sebesar

22 persen . . .

2. . . Mengakibatkan kenaikan kuantitas yang ditawarkan sebesar 67 persen.

.

4

100

$5

200

Penawaran

Page 79: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

79

e. Penawaran elastis sempurna: elastisitas tidak terbatas

Gambar 7-5 Kurva Penawaran Elastis Sempurna

Figure 6 The Price Elasticity of Supply

Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning

Kuantitas0

Harga

$4 Penawaran

3. Jika harga kurang dari $4,

kuantitas yang ditawarkan nol.

2. Jika harganya persis,

$4, produsen akan menjual

dalam jumlah berapa pun

1. Jika harga lebih dari

$4, kuantitas penawarannyatidak terbatas.

Namun, dalam dunia nyata, elastisitas yang terjadi hanya ada dua macam

yaitu inelastis sempurna dan inelastis. Hal tersebut dikarenakan supply atau

penawaran terkait erat dengan fungsi produksi. Salah satu unsur utama dalam

fungsi produksi yang akhirnya mempengaruhi kurva penawaran adalah biaya

produksi. Apabila biaya produksi untuk barang rendah, maka akan

menguntungkan bagi produsen untuk menawarkan dalam jumlah yang banyak.

Apabila biaya produksi tinggi, perusahaan akan memproduksi sedikit. Biaya

produksi sendiri sangat ditentukan oleh harga input, seperti tenaga kerja, energi

atau mesin yang jelas mempunyai pengaruh sangat kuat terhadap biaya untuk

memproduksi suatu tingkat produksi tertentu. Sehingga dalam jenis

elastisitas supply, hanya ada 2 jenis yang mungkin terjadi dalam dunia nyata.

Sebab, seberapa pun besar tingkat perubahan harga tidak akan banyak

mempengaruhi jumlah barang ditawarkan dikarenakan sebuah proses

penambahan produk memerlukan penambahan biaya produksi yang juga besar

dan biaya produksi tersebut tidak dapat dipenuhi dengan mudah sehingga tidak

akan mempengaruhi prosentase perubahan jumlah produk seperti digambarkan

pada kurva inelastis sempurna, kalaupun dapat dipenuhi prosentase perubahan

jumlah produk yang ditawarkan tidak akan terlalu besar dan relatif lebih rendah

dari presentase perubahan harga, seperti yang tergambar dalam kurva inelastis.

Page 80: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

80

Tujuan pembelajaran 1.3:

Menganalisis manfaat elastisitas penawaran

MANFAAT ELASTISITAS PENAWARAN

Manfaat penghitungan elastisitas penawaran lebih banyak untuk

kepentingan produsen. Dengan mengetahui seberapa elastis penawaran terhadap

harga, maka produsen bsa mengetahui beberapa hal berikut:

1. Perusahaan sehat atau tidak

Semakin elastis, itu artinya respon penawaran terhadap perubahan harga

semakin cepat. Dan semakin baik atau cepatnya respon penawaran terhadap

perubahan harga bisa menjadi salah satu indikator bahwa perusahaan tersebut

sehat.

2. Kebijakan apa yang akan dibuat untuk periode mendatang

Karena elastisitas penawaran lah perusahaan bisa mengetahui kebijakan apa

yang kira-kira akan dilakukan pada periode mendatang. Misalnya, saat ini

perusahaan berada pada posisi inelastis. Maka, untuk membuat perusahaan

menjadi elastis penawarannya, perusahaan mengambil beberapa kebijakan di

antaranya memperbaharui teknologi, mengganti manusia dengan mesin untuk

efektivitas, melakukan sistem kontrak untuk pegawai demi penghematan dan

lain-lain.

3. Apa yang perlu diperbaiki

Perusahaan juga bisa mengetahui apa saja yang perlu diperbaiki dari hasil

analisa elastisitas penawaran. Sama ketika dokter mendiagnosa penyakit. Pun

dengan perusahaan. Mengapa penawaran di perusahaan tersebut sama sekali

tidak sensitif. Ternyata karena perusahaan tersebut masih baru saja berdiri

sehingga belum bisa mengikuti arus eksternal karena internal sendiri masih

banyak yang harus dibenahi.

Elastisitas penawaran memiliki prinsip yang sama dengan permintaan.

Bedanya, elastisitas permintaan dari sisi konsumen, sedangkan elastisitas

penawaran dari sisi produsen.

Page 81: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

81

C. LATIHAN/TUGAS

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar:

1. Dalam jangka panjang, jumlah barang yang ditawarkan dianggap sama dengan

jumlah barang yang diproduksi. Jelaskan mengapa demikian!

2. Jelaskan faktor penentu elastisitas penawaran dari sisi jangka waktu analisis

dilengkapi dengan contoh kasus!

3. Diketahui penawaran pasar es krim yang dari titik A sampai E ditunjukkan

dalam tabel seperti di bawah ini:

Titik Px ($) Qx

A 60 0

B 50 100

C 40 150

D 30 200

E 20 250

Tentukan elastisitas dari titik A-B, B-C, C-D, dan D-E!

c. Tentukan elastisitas dari titik A-B, B-C, C-D, dan D-E!

d. Lengkapi jawaban saudara dengan grafik!

14. Anggap peningkatan harga susu dari $2,85 ke $3,15 satu galonnya

meningkatkan jumlah yang diproduksi para petani, dari 9.000 ke 11.000

galon setiap bulan. Dengan menggunakan metode nilai tengah, hitunglah

elastisitas harga dari penawaran susu tersebut!

15. Dari ketiga manfaat elastisitas penawaran, berilah contoh masing-masing

(studi kasus di Indonesia)!

4. DAFTAR PUSTAKA

Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta:

CV Andi Offset.

Gaspersz, Vincent. 1999. Ekonomi Manajerial : Pembuatan Keputusan Bisnis

Edisi Revisi dan Perluasan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Gilarso, T. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Edisi Revisi. Yogyakarta :

Kanisius.

Mankiw, Gregory. 2002. Principles of Economics: Pengantar Ekonomi

Mikro. Jakarta : Penerbit Salemba Empat

Keterangan: Harga (P)

Dikalikan (X) dua angka

terakhir NIM saudara

Page 82: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

82

Mankiw N, Gregory. 2003. Pengantar Ekonomi Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta:

Erlangga.

Nicholson, Walter. 2004. Mikro Ekonomi Intermediate dan aplikasinya Edisi

Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Sukirno, Sadono. 2010. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Jakarta : Lembaga

Penerbit FE UI.

Sukirno Sadono. 2013. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Page 83: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

83

PERTEMUAN 8:

TEORI PERILAKU KONSUMEN

(PENDEKATAN KARDINAL)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1.1 Mendeskripsikan konsep perilaku konsumen.

1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.

1.3 Mendeskripsikan pendekatan kardinal

B. URAIAN MATERI

Tujuan pembelajaran 1.1:

Menganalisis konsep perilaku konsumen

KONSEP PERILAKU KONSUMEN

Dalam perekonomian ada tiga pelaku penting, yaitu produsen,

konsumen dan distributor. Namun dalam ulasan kali ini kita akan membahas

tentang satu pelaku yang memiliki peran penting dalam jalannya perekonomian

suatu negara yaitu konsumen. Konsumen adalah pelaku ekonomi yang

melakukan kegiatan konsumsi. Dimana mereka membeli atau menggunakan

suatu produk baik barang ataupun jasa. Dalam melakukan kegiatan atau

aktivitasnya pasti akan nampak tentang perilaku yang dilakukannya, perilaku

ini lebih dikenal dengan perilaku konsumen.

Ketika kita masuk ke sebuah supermarket, kita akan menemukan

ribuan jenis barang yang dapat kita dibeli. Tentu saja karena pendapatan

terbatas, kita tidak dapat membeli semua barang yang kita inginkan. Oleh

sebab itu, kita harus mempertimbangkan harga berbagai barang yang ada. Dan

membeli sesuai dengan jumlah pendapatan yang dimiliki dalam upaya untuk

memaksimumkan kepuasannya.

Page 84: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

84

Perilaku konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam

mencari menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang

mereka anggap untuk memuaskan kebutuhan mereka. Definisi lainnya adalah

bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas,

seperti: uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang

diinginkan demi kepuasan mereka.

Perilaku konsumen berlaku pada beberapa tahap, yaitu pada tahap

awal sebelum pembelian, saat pembelian dan setelah pembelian. Sebelum

melakukan pembelian para konsumen menggali informasi tentang produk yang

mereka inginkan.sedangkan pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan

transaksi dengan produsen, membayar produknya. Dan pada tahap setelah

pembelian, konsumen menggunakan dan menikmati produk yang dibelinya,

melakukan evaluasi serta melepas atau membuang produknya ketika mereka

sudah bosan.

Dilihat dari pengkonsumsian suatu produk perilaku konsumen

dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Perilaku konsumen rasional

Suatu kegiatan konsumsi bisa dikatakan rasional jika beberapa hal di

bawah ini diperhatikan:

a. Produk tersebut bisa memberikan kepuasan dan nilai guna yang

optimal.

b. Produk tersebut memang benar-benar dibutuhkan oleh konsumen.

c. Kualitas atau mutu produk tersebut terjamin atau baik.

d. Harga suatu produk sesuai dan setara dengan kemampuan yang

dimiliki oleh konsumen.

2. Perilaku konsumen irasional

Perilaku irasional adalah kebalikan dari perilaku rasional. Suatu perilaku

yang dilakukan oleh konsumen bisa dikatakan irasional apabila konsumen

melakukan pembelian produk tanpa memperkirakan kegunaan dari produk

tersebut, contoh perilaku irasional antara lain:

a. Tertarik dan terpukau pada promosi dan iklan dari suatu produk baik

melalui media cetak, elektronik atupun sosial.

Page 85: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

85

b. Merk yang dimiliki hanya merk terkenal.

c. Mengutamakan gengsi atau prestise

Pertanyaan yang muncul bagaimana mengukur kepuasan

individu/konsumen. Para ekonom merumuskan model preferensi individu

dengan menggunakan konsep kepuasan (utility), yang menunjukkan kepuasan

yang diterima oleh seorang akibat kepuasan dalam aktivitas ekonomi yang

dibuatnya.

Untuk mengukur kepuasan individu dapat digunakan dua pendekatan,

yakni: (1) pendekatan marginal utility (kardinal) dan (2) pendekatan

indifference curve (ordinal). Pada pembahasan ini kita fokuskan pada

pendekatan pendekatan marginal utility (kardinal).

Tujuan pembelajaran 1.2:

Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU

KONSUMEN

Untuk memahami perilaku konsumen bergantung pada psikologi dan

sosiologi. Hasilnya berfokus pada empat bidang yang menjadi pengaruh utama

terhadap perilaku konsumen: psikologis, pribadi, sosial, dan budaya.

a. Pengaruh psikologis mencakup motivasi, presepsi, kemampuan belajar,

dan sikap perseorangan.

b. Pengaruh pribadi mencakup gaya hidup, kepribadian, dan status ekonomi.

c. Pengaruh sosial mencakup keluarga, pendapat pemimpin (orang yang

pendapatnya diterima oleh orang lain), dan kelompok referensi lainya

seperti teman, rekan sekerja, dan rekan seprofesi.

d. Pengaruh budaya mencakup budaya (“cara hidup” yang membedakan satu

kelompok besar dengan kelompok lainya), subkultur (kelompok yang

lebih kecil, seperti kelompok etnis yang memilliki nilai-nilai bersama),

dan kelas sosial (kelompok-kelompok berdasarkan peringkat budaya

menurut kriteria seperti latar belakang, pekerjaan, dan pendapatan.

Page 86: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

86

Walaupun seluruh faktor itu dapat berdampak besar pada

pilihan konsumen, dampk faktor-faktor itu terhadap pembelian aktual

beberapa produk menjadi sangat lemah atau dapat diabaikan. Beberapa

konsumen, misalnya, memperlihatkan loyalitas terhadap merek (Brand

Loyalty) tertentu, yang berarti mereka secara rutin membeli produk-produk

karena mereka puas atas kinerja merek produk itu.

Tujuan pembelajaran 1.3:

Mendeskripsikan pendekatan kardinal

PENDEKATAN NILAI GUNA (KARDINAL)

Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan

satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung

kepada subyek yang menilai. Pendekatan ini juga mengandung anggapan

bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin

diminati. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin

tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen yang rasional akan berusaha

memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dimilikinya.

Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu (konsumen)

yang bersangkutan.

Pendekatan kardinal memberikan penilaian bersifat subyektif akan

pemuasan kebutuhan dari suatu barang, artinya tinggi rendahnya suatu barang

tergantung sudut pandang subyek yang memberikan penilaian tersebut, yang

biasanya berbeda penilain dengan orang lain.

Pendekatan ini merupakan gabungan dari beberapa pendapat para ahli

ekonomi aliran subyektif dari Austria seperti: Karl Menger, Hendrik Gossen,

Yeavon, dan Leon Walras. Menurut pendekatan ini daya guna dapat diukur

dengan satuan uang atau util, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna

bergantung kepada subyek yang menilai.

Dalam pendekatan kardinal terdapat satu landasan hukum yaitu hukum

Gossen.

Page 87: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

87

a. Hukum Gossen I: menyatakan bahwasannya kepuasan konsumen akan

menurun ketika kebutuhan mereka dipenuhi terus-menerus.

b. Hukum Gossen II: menyatakan bahwasannya seorang konsumen akan

terus menerus memnuhi kebutuhannya sampai mencapai intensitas yang

sama. Maksud dari intensitas yang sama adalah rasio antara marginal

utility dan harga dari produk yang satu dengan rasio marginal utility dan

harga produk yang lainnya.

Hipotesis utama dari pendekatan kardinal ini adalah nilai guna

marginal yang semakin turun, menunjukkan bahwa nilai guna yang diperoleh

oleh konsumen akan semakin menurun ketika mereka terus dan terus

menambah konsumsinya atas produk tersebut. Berbicara tentang nilai guna

marginal pasti ada kaitannya dengan bagimana pemaksimuman nilai guna

yang dirasakan oleh konsumen.

Dalam pendekatan kardinal ini terdapat beberapa asumsi, antara lain:

a. Daya atau nilai guna diukuur dengan parameter satuan harga atau utilitas.

b. Konsumen bersifat rasional, dimana mereka akan memnuhi kebutuhan

hidupnya sesuai dengan batas kemampuan pendapatannya.

c. Konsumen akan mengalami penurunan utilitas ketika terus menerus

melakukan konsumsi terhadap produk tersebut (diminishing marginal

utility) yaitu semakin banyak sesuatu barang yang dikonsumsikan maka

tambahan kepuasan (marginal utylity) yang diperoleh dari setiap satuan

tambahan yang dikonsumsikan akan menurun.

d. Konsumen memiliki jumlah pendapatan yang tetap.

e. Daya atau nilai guna dari uang tetap atau konstan.

f. Total utility bisa bersifat melengkapi (additive) atau berdiri sendiri

(independent).

g. Produk yang dikonsumsi normal dan periodenya konsumsinya berdekatan.

Dengan berbagai asumsi tersebut pendekatan kardinal mampu

menyusun sebuah formulasi fungsi permintaan secara baik. Namun meski

begitu pendekatan ini memiliki beberapa kelemahan, diantaranya:

Page 88: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

88

a. Daya guna yang dipandang hanya dari segi subjektif membuat tidak

adanya alat ukur yang tepat dan sesuai dengannya.

b. Memiliki konsep constan marginal utility of money, yang membuat

anggapan nilai uang akan menurun ketika jumlah uang semakin banyak.

c. Konsep diminishing marginal utility merupakan permasalah yang sangat

sukar dari segi psikologis dan sulit diterima sebagai aksioma.

Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai

kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya

mencapai kepuasan yang sama pada berbagai tingkat barang. Tingkat

kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep, yaitu kepuasan total (total utility)

dan kepuasan tambahan (marginal utility).

Utility adalah kepuasan yang diperoleh dalam mengkosumsi barang

dan jasa. Total Utility adalah kepuasan total dalam mengkonsumsi sejumlah

barang dan jasa. Marginal utility dalah tambahan kepuasan yang diperoleh

dalam menambah satu satuan barang/jasa yang dikonsumsi.

Berikut ini adalah perbedaan antara kepuasan total dan kepuasan

marginal (tambahan) yang diperoleh konsumen saat mengkonsumsi apel yang

disajikan lewat contoh nomerik tabel 8.1.

Tabel 8.1 Total Utility dan Marginal Utility

Jumlah Apel Total Utility (TU) Marginal Utility (MU)

0 0 …

1 12 12

2 18 6

3 22 4

4 24 2

5 24 0

6 22 -2

Tabel 8-1 menunjukkan bahwa kepuasan total individu terus bertambah sampai

apel ke-4. Pada sisi lain, Marginal Utility (MU) bertambah dalam posisi menurun hingga

Page 89: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

89

unit ke-5, Marginal Utility (MU) adalah nol. Dengan demikian TotalUtility (TU) sudah

maksimal. Pada posisi tersebut, individu sudah jenuh sehingga disebut sebagai titik jenuh.

Demikian halnya yang ditunjukkan oleh tabel 8.2 dan gambar 8.1 berikut.

Tabel 8-2 Total Utility and Marginal Utility of Trips to the Club Per Week

Trips to Club Total Utility Marginal Utility

1 12 12

2 22 10

3 28 6

4 32 4

5 34 2

6 34 0

Tabel 8-2 menunjukkan bahwa kepuasan total terus bertambah sampai trip ke-5.

Pada sisi lain, Marginal Utility (MU) bertambah dalam posisi menurun hingga trip ke-6,

Marginal Utility (MU) adalah nol. Dengan demikian TotalUtility (TU) sudah maksimal.

Pada posisi tersebut, individu sudah jenuh sehingga disebut sebagai titik jenuh. Tabel 8-2

dapat dijabarkan lebih lanjut dalam gambar 8-1.

Page 90: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

90

Gambar 8-1 Total Utility and Marginal Utility of Trips to the Club Per Week

Kepuasan Total Maksimum tercapai bila:

X

TUMU X

Y

TUMUY

dan Px = MUx, atau

1X

X

P

MU

Perhatikan bahwa dengan pendekatan Marginal Utility ini, kurva Marginal Utility

(yang diukur dengan uang) tidak lain adalah Kurva Permintaan Konsumen, karena

Page 91: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

91

menunjukkan tingkat pembeliannya (atau jumlah yang ia minta) pada berbagai tingkat

harga.

Pertanyaan yang muncu bahwa apakah kepuasan dapat dihitung secara pasti,

jewabannya tentu tidak. Oleh karena itu, metode cardinal dewasa ini sudah tidak umum

lagi digunakan dalam mengukur kepuasan konsumen dalam ilmu ekonomi modern

dewasa ini.

ASUMSI UTILITY

Dalam menentukan preferensi individu digunakan beberapa asumsi, antara lain:

Asumsi perbandingan. Dalam hal ini, setiap dua keranjang (bundle) yang

berbeda, masing-masing berisi barang A dan B, dan kedua barang tersebut dibandingkan

semacam preferensi dari individu. Setiap perbandingan semacam itu pasti mengarah pada

salah satu alternative, yaitu (1) keranjang A lebih disukai dari keranjang B atau (2)

keranjang B lebih disukai daripada atau (3) A dan B sama saja. Asumsi inii merupakan

gambar ideal dari keadaan yangs ebenarnya, dimana kita menganggap bahwa individu

tidak pernah mengatakan bahwa, “Saya sesungguhnya tidak dapat membandingkan antara

A dan B.” ia juga dianggap tidak pernah mengatakan bahwa dua per tiga waktu saya

menyukai A dan sepertiga waktu menyukai B.

Asumsi transivitas. Misalkan ada tiga keranjang barang, yaitu A, B, dan C.

apabila barang A lebih disukai daripada barang B dan B lebih disukai daripada barang C.

maka tentulah barang A lebih disukai dari barang C. demikian halnya barang A tidak

berbeda dengan barang B, barang B tidak berbeda dengan barang C, maka pastilah barang

A tidak berbeda dengan barang C.

Lebih banyak lebih baik (more is better). Dalam hal ini seseorang lebih

menyukai barang yang lebih banyak daripada sedikit. Pada dasarnya untuk barang

normal, lebih banyak barang berarti lebih bermanfaat, meskipun tambahan manfaat

semakin kecil. Asumsi ini mengabaikan barang jelek seperti polusi udara, sampah, dan

lainnya yang tentunya tidak diinginkan oleh konsumen.

Page 92: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

92

C. LATIHAN/TUGAS

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar:

1. Bagaimanakah pendekatan kardinal menjelaskan perilaku konsumen?

2. Bagaimanakah konsumen dalam pendekatan kardinal mencapai tingkat

kepuasan yang maksimum?

3. Jelaskan perbedaan antara nilai guna total dan marginal dalam sebuah

contoh ilustrasi yang pernah anda alami dalam kehidupan sehari-hari!

4. Lengkapi jawaban no 3 dengan kurva nilai guna total dan marginal!

5. Jelaskan kelebihan pendekatan kardinal dilengkapi dengan contoh!

D. DAFTAR PUSTAKA

Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta:

CV Andi Offset.

Eko Suprayitno. 2008. Ekonomi Mikro Perspektif Islam. Malang: UIN-

MALANG PRESS.

Lukman. 2007. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: UIN Jakarta Press.

Gilarso, T. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Edisi Revisi. Yogyakarta :

Kanisius.

Mankiw, Gregory. 2002. Principles of Economics: Pengantar Ekonomi

Mikro. Jakarta : Penerbit Salemba Empat

Mankiw N, Gregory. 2003. Pengantar Ekonomi Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta:

Erlangga.

Sukirno Sadono. 2013. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Page 93: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

93

PERTEMUAN 9:

TEORI PERILAKU KONSUMEN

(PENDEKATAN ORDINAL)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1.1 Memahami dan mengaplikasikan pendekatan indifference curve

(ordinal).

1.2 Memahami dan mengaplikasikan keterbatasan anggaran.

1.3 Memahami dan mengaplikasikan keseimbangan konsumen.

B. URAIAN MATERI

Tujuan pembelajaran 1.1:

Memahami dan mengaplikasikan pendekatan indifference curve (ordinal).

PENDEKATAN INDIFFERENCE CURVE (ORDINAL)

Dewasa ini, para ahli ekonomi menolak gagasan tentang utilitas yang

dapat diukur dengan angka-angka terhadap barang yang dikonsumsi sehari-

hari. Kini telah dikembangkan pendekatan baru untuk menjelaskan prinsip

memaksimumkan utilitas oleh seorang konsumen dengan pendapatan yang

terbatas. Teori ini dikenal dengan teori utilitas ordinal, yang menyatakan bahwa

utilitas tidak dapat dihitung, melainkan hanya dapat dibandingkan. Jadi,

menurut teori ini yang berlaku adalah apakah seorang konsumen lebih

menyukai kombinasi barang tertentu daripada kombinasi barang lainnya.

Dalam teori utilitas ordinal digunakan pendekatan kurva utilitas sama

(indifference curve) dan garis anggaran (budget line).

Page 94: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

94

Pendekatan indifference curve (ordinal) yaitu besarnya nilai guna bagi

seorang konsumen tidak perlu diketahui. Jadi pendekatan nilai guna adalah

tingkat kepuasan seseorang dapat mengkonsumsi barang atau jasa tidak dapat

diukur dengan uang atau angka tetapi dapat dikatakan lebih tinggi atau lebih

rendah (ke1, ke2, ke3, dan seterusnya).

Asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut.

a. Konsumen akan selalu memilih kombinasi barang yang akan dikonsumsi

yang akan mendatangkan kepuasan maksimum.

b. Konsumen dianggap mempunyai informasi yang sempurna atas uang yang

tersedia baginya serta informasi tentang harga pasar.

c. Konsumen perlu mempunyai preferensi yang disusun atas besarnya nilai

guna, walaupun besarnya nilai guna itu secara absolute tidak perlu

diketahui.

Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan ordinary yang

menunjukkan tingkat kepuasan mengkonsumsi barang dalam model kurva

indifferent. Pendekatan ordinal berdasarkan pembandingan sesuatu barang

dengan barang yang lain, lalu memberikan urutan dari hasil pembandingan

tersebut. Contoh penggunaan metode ordinal antara lain dalam suatu lomba

atau kejuaraan, pengukuran indeks prestasi dan pengukuran yang sifatnya

kualitatatif misalnya bagus, sangat bagus, paling bagus.

Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang

digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat

diukur dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini

sulit dilakukan. Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan

angka ordinal (relatif). Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan

kurva indiferens (kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang

yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).

Page 95: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

95

KURVA INDEFFERENT (INDEFFERENT CURVE)

Kurva indiferen digagas pertama kali oleh ekonom kelahiran Irlandia,

Francis Edgeworth (1845-1926) dan ekonom kelahiran Italia, Vilfredo Pareto

(1848-1923). Mereka berdua menyatakan bahwa pendekatan ordinal

seharusnya membentuk basis analisis ekonomi ketimbang pendekatan kardinal.

Edgeworth dan juga Pareto mengembangkan perangkat analisis yang sekarang

disebut kurva indeferen (indifference curve).

Kurva indefferent merupakan kurva yang menunjukkan kombinasi

konsumsi dua macam barang dari seorang konsumen yang memberikan tingkat

kepuasan yang sama. Dengan kata lain kurva indiferen adalah kurva yang

menggambarkan kombinasi beberapa barang yang sama-sama disukai oleh

konsumen, yaitu tidak ada pilihan untuk satu kombinasi dengan barang lain

karena semuanya memiliki tingkat utilitas yang sama (atau jumlah utilitas yang

sama) untuk konsumen. Dalam teori ini terdapat asumsi yang menyatakan

bahwa konsumen dapat memilih kombinasi konsumsi tanpa harus mengatakan

bagaimana ia memilihnya.

Gambar 9-1 Kurva Indifferen

Y

Y1

Y2

Y3

0 X1 X2 X3

A

B

IC

X

D C

Page 96: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

96

Gambar 9-1 menunjukkan kurva indifferen yang digambarkan oleh IC

meliputi berbagai kombinasi barang X dan Y yang memberikan kepuasan sama

bagi konsumen. Misalkan, barang X adalah makanan dan barang Y pakaian.

Kurva tersebut menunjukkan bahwa seseorang akan memperoleh kepuasan

sama dengan mengkonsumsi X1 makanan dan Y1 pakaian (titik A) dengan X2

makanan dan Y2 pakaian (titik B), dan X3 makanan dan Y3 pakaian (titik C).

titik pada IC semua memberikan kepuasan yang sama bagi seseorang, dan tidak

memiliki alasan khusus untuk memilih di IC daripada titik lainnya.

Sebaliknya kombinasi makanan dan pakaian yang terletak di bawah

atau di sebelah kiri IC pada sisi lain, kurang disukai oleh seseorang kerena

menawarkan kepuasan yang lebih rendah, titik D menawarkan jumlah kedua

barang tersebut lebih rendah. Jadi D juga lebih tidak disukai disbanding titik A,

B dan C yang ada di kurva garis Indefferent Curve (IC).

Beberapa ciri dari Kurva indefferent (Indefferent Curve) adalah sebagai

berikut.

a. Kurva indeferent mempunyai kemiringan negatif (dari kiri atas ke kanan

bawah). Hal ini menunjukkan apabila dia ingin mengkonsumsi barang X lebih

banyak maka harus mengorbankan konsumsi terhadap barang Y.

b. Kurva indeferent yang lebih tinggi kedudukannya menunjukkan tingkat

kepuasan yang semakin tinggi. Ketika kurva bergeser ke kanan akan

menunjukkan kombinasi barang X dan Y yang bisa dikonsumsi oleh seseorang

semakin banyak. Hal inilah yang menyebabkan semakin bertambahnya

kepuasan dengan pergeseran kurva ke kanan.

c. Kurva indeferent tidak pernah berpotongan dengan kurva indefferent lainnya.

Ini berakitan dengan asumsi bahwa masing-masing kurva indiferent

menunjukkan tingkat kepuasan yang sama. Dengan pengertian apabila A = B

dan A = C maka otomatis C = B padahal yang terjadi tidak demikian.

d. Kurva indefferent cembung ke titik asal ( titik 0 ). Derajat penggantian antar

barang konsumsi semakin menurun. Hal ini masih berkaitan dengan hukum

Gossen, di mana apabila pada titik tertentu semakin banyak mengkonsumsi

barang X akan mengakibatkan kehilangan atas barang X tidak begitu berarti

dan sebaliknya atas barang Y.

Page 97: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

97

Tujuan pembelajaran 1.2:

Memahami dan mengaplikasikan keterbatasan anggaran.

KETERBATASAN ANGGARAN

Dalam memaksimalkan kepuasannya, konsumen terkendala oleh

jumlah pendapatan yang dimiliki. Kita akan melihat bagaimana keterbatasan

anggaran pendapatan dalam membatasi pilihan konsumen. Kita ambil contoh

Diva seorang pegawai negeri sipil yang mempunyai pendapatan (I) tetap setiap

bulan, yang dapat dibelanjakan untuk pangan dan lainnya. Untuk konsumsi

pangan, diberi symbol X dan untuk konsumsi barang lainnya diberi symbol Y.

harga masing-masing barang tersebut diberi symbol Px dan Py. Kondisi tersebut

dapat dirumuskan sebagai berikut.

I = X. Px + Y. Py

Misalkan Diva mempunyai pendapatan Rp 6.000.000 per bulan, harga

pangan adalah 10.000 sementara harga lainnya adalah Rp 20.000 maka tabel 6-

3 menunjukkan berbagai kombinasi pangan dan lainnya yang dapat dibeli

setiap bulannyadengan pendapatan Rp 6.000.000.

Tabel 9-1 Keranjang Produk garis Anggaran

Keranjang Pangan (X) Lainnya (Y) Pendapatan (I)

A 600 0 6.000.000

B 400 100 6.000.000

C 200 200 6.000.000

D 0 300 6.000.000

Page 98: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

98

Gambar 9-2 garis Anggaran Diva

Gambar 9-2 menunjukkan bahwa kombinasi makanan (X) dan lainnya

(Y), yang dibeli individu ditunjukkan oleh segitiga OAD. Dengan sumsi bahwa

individu lebih suka lebih banyak barang daripada sedikit, maka batas luar

segitiga ini merupakan kendalal yang relevan menunjukkan seluruh pendapatan

yang tersedia untuk dibelanjakan pada barang X dan Y. slope dari batas

anggaran yang berbentuk segitiga ini ditentukan oleh –Px/Py, dalam hal ini -

100/200 = -1/2.

Kemiringan garis anggaran –Px/Py adalah perbandingan negatif dari

harga dua jenis barang. Besarnya kemiringan menunjukkan tingkat di mana

kedua barang dapat dipertukarkan satu sama lain, tanpa mengubah jumlah uang

yang harus dibelanjakan.

Y

X

200

300

100

100 200 300 400 500 600

A

B

C

D

0

Dapat Diperoleh

Page 99: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

99

Tujuan pembelajaran 1.3:

Memahami dan mengaplikasikan keseimbangan konsumen.

KESEIMBANGAN KONSUMEN

Untuk mengetahui bagaimana konsumen mengalokasikan

pendapatannya di antara dua produk, perlu digabungkan pengertian tentang apa

yang ingin diperbuat dan apa yang dapat diperbuat oleh konsumen. Ini

dilakukan dengan menggabungkan peta indiferen dan kurva garis anggaran

konsumen. Penggabungan peta indiferen dan kurva garis anggaran konsumen

tampak pada kurva 9-3 berikut.

Kurva 9-3 Keseimbangan Konsumen

Berdasarkan kurva 9-3, dalam garis anggaran dapat diletakkan AB di

atas peta indiferen konsumen. Perhatikan posisi di kanan atas garis AB

menunjukkan kombinasi barang yang tidak dapat dibeli dengan anggaran yang

dimiliki. Adapun posisi di kiri bawah garis AB menggambarkan kombinasi

barang yang harga belinya lebih rendah dari pendapatan sehingga tidak masuk

Page 100: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

100

hitungan karena diasumsikan bahwa anda akan membelanjakan seluruh

pendapatan sebesar Rp 500.000,00. Jadi posisi manakah yang akan anda pilih?

Oleh karena anda ingin memaksimumkan utilitas, anda ingin mencapai

kurva indiferen tertinggi yang dapat dicapai. Dengan mengamati kurva 9-3, anda

akan mencapai utilitas maksimum pada saat garis anggaran menyinggung kurva

indiferen tertinggi yang dapat dicapai. Keadaan ini disebut dengan

keseimbangan konsumen. Dari kurva 9-3, kombinasi barang yang paling disukai

dan dapat dicapai dengan anggaran yang ada terletak pada titik E. Pada titik E

tersebut, Anda akan mencapai utilitas maksimum dengan anggaran terbatas.

Artinya, anda dalam mencapai utilitas maksimum dibatasi oleh tingkat

pendapatan anda. Keterbatasan di sini merupakan satu kenyataan bahwa

seseorang tidak akan dapat mengkonsumsi barang yang nilainya melebihi

pendapatannya.

C. LATIHAN/TUGAS

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar:

2. Bagaimana seorang konsumen memaksimalkan kepuasannya, gambarkan

dengan kurva indiferen dan kurva anggaran dalam satu grafik untuk

menjawab pertanyaan ini!

3. Jelaskan kenapa dua kurva indiferen tidak boleh saling berpotongan.

Asumsi apa yang dilanggar apabila kedua kurva tersebut berpotongan?

4. Misalkan Diva mempunyai uang Rp 400.000, yang mau digunakan untuk

membeli manga dan anggur. Harga manga Rp 20.000 per kg sementara

anggur Rp 40.000 per kg.

a. Jika Diva hanya membeli manga, berapa banyak manga yang dapat

dibeli?

b. Apabila Diva hanya membeli Anggur berapa banyak anggur yang

dapat dibeli?

c. Apabila Diva mengurangi konsumsi 1 kg anggur, berapa banyak

tambahan manga yang dapat dibeli?

d. Gambarkan kurva kendala anggaran Diva tersebut dengan

menunjukkan titik-titik pada pertanyaan di atas!

Page 101: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

101

5. Kapan tercapainya keseimbangan ekonomi menurut pendekatan ordinal?

6. Analisis studi kasus di bawah ini!

PERILAKU KONSUMEN INDUSTRI TELEKOMUNIKASI

Mengganti nomor dan hand phone (HP) sudah menjadi hal biasa.

Alasannya bisa bermacam-macam. Untuk HP, pergantian dilakukan karena

alasan hilang atau sekadar ingin mengganti model baru agar bisa dikatakan

canggih. Sedangkan pergantian nomor, bisa karena ingin sekadar

menelpon lebih hemat. Mengingat, di beberapa outlet penjualan harga

nomor perdana lebih murah di bandingkan harga isi ulang untuk nilai

pulsa yang sama.

Perilaku konsumen di industri telekomunikasi ini memang menarik

untuk dipahami. Karena industri ini memiliki nilai pasar yang sangat

besar. Pemain yang terlibat di industri ini pun terbilang banyak. Mulai dari

operator telekomunikasi, perusahaan penyedia HP, sampai dengan outlet

yang jumlahnya sangat banyak. Untuk itu, mengetahui bagaimana

sebenarnya perilaku konsumen dalam industri ini sangat penting. Misalnya

dengan mengetahui alasan sebenarnya konsumen mengganti HP. Atau

berapa rata-rata konsumen mengalokasikan dananya untuk pembelian

pulsa. Dan juga, banyak hal lainnyayang diperlukan untuk membuat

strategi yang lebih ampuh agar dapat memenangi pertarungan yang

semakin ketat.

Dalam Indonesian Consumer Profile (ICP) 2008 dengan responden

SES A dan B, terlihat bahwa 23,3% (tertinggi) responden mengganti HP

sebanyak 2 kali sejak pertama kali memiliki.Yang menarik, sebesar 14,4%

responden mengganti HP-nya sebanyak lebih dari 5 kali. Sebuah fenomena

yang menarik.

Lalu, apa alasannya? Responden (46,7%, tertinggi) mengakui bila

pergantian HP dilakukan dengan alasan ingin mengganti

model baru.Yang menarik, mayoritas responden (92,6%) ingin mengganti

HP model baru dengan melakukan pembelian HP bekas, bukan HP baru.

Page 102: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

102

Untuk pulsa isi ulang, sebesar 97,6 persen responden melakuan

pengisian di Outlet. Hal ini sangat wajar, karena kemudahan akses.

Dimana lokasi outlet sangat mudah ditemui dimana-mana. Tentunya, akan

banyak sekali perilaku konsumen di industri ini yang menarik untuk

diketahui. Lebih detail, kita dapat menemukannya dalam ICP 2008 yang

memang memuat perilaku konsumen dalam industri ini. Dengan begitu,

maka kita akan memiliki modal besar untuk menjadi pemenang di industri

telekomunikasi yang memiliki nilai pasar sangat menggiurkan

Sumber : KOMPAS, SELASA, 20 OKTOBER 2009

D. DAFTAR PUSTAKA

Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta:

CV Andi Offset.

Gilarso, T. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Edisi Revisi. Yogyakarta :

Kanisius.

Sudarman, Ari. 2000. Teori Ekonomi Mikro Buku 1. Yogyakarta: BPFE.

Sukirno Sadono. 2013. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Widjajanta, B. dan A. Widyaningsih. 2009. Mengasah Kemampuan Ekonomi 1:

Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Mandrasah Aliyah Program Ilmu

Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

Nasional.

Page 103: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

103

PERTEMUAN 10:

PERILAKU PRODUSEN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1.1 Menganalisis konsep produksi

1.2 Menganalisis dan mengaplikasikan faktor-faktor produksi.

1.3 Menganalisis dan mengaplikasikan fungsi produksi.

1.4 Menganalisis dan mengaplikasikan teori produksi dengan satu faktor yang berubah.

B. URAIAN MATERI

Tujuan pembelajaran 1.1:

Menganalisis dan mengaplikasikan konsep produksi.

KONSEP PRODUKSI

Sekarang tiba waktunya untuk mengalihkan perhatian kepada persoalan

penawaran, yaitu melihat dan mempelajari sikap para produsen dalam

menawarkan barang yang diproduksinya. Untuk melihat seluk-beluk kegiatan

perusahaan dalam memproduksi dan menawarkan barangnya diperluas analisis

ke atas berbagai aspek kegiatan memproduksinya. Pertama-tama harus

dianalisis sampai di mana faktor-faktor produksi akan digunakan untuk

menghasilkan barang yang diproduksikan. Sesudah itu perlu pula dilihat biaya

produksi untuk menghasilkan barang-barang tersebut. Dan akhirnya perlu dianalisis

bagaimana seorang pengusaha akan membandingkan hasil penjualan produksinya dengan

biaya produksi yang dikeluarkan, untuk menentukan tingkat produksi yang akan memberikan

keuntungan yang maksimum kepadanya. Berbagai aspek dari kegiatan perusahaan ini

tidaklah dapat dibahas secara lengkap di dalam satu bagian dalam pembahasan ini.

Page 104: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

104

Diperlukan bagian untuk menguraikannya. Pada bagian ini analisis dibatasi pada fungsi

produksi, teori produksi dengan satu faktor dan dua faktor yang berubah.

Teori produksi menyebutkan bahwa kepuasan produsen diperoleh

dengan memaksimumkan keuntungan produksi (maksimation of profit).

Proses produksi : rangkaian dari kegiatan-kegiatan produksi.

Proses distribusi : rangkaian dari kegiatan-kegiatan distribusi

Proses konsumsi : rangkaian dari kegiatan-kegiatan konsumsi

Kegiatan produksi : kegiatan menciptakan/meningkatkan kefaedahan

Produksi : Proses mempergunakan unsur-unsur produksi dengan maksud

menciptakan faedah untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Kebutuhan manusia ada dua: barang-barang dan jasa.

Barang : Alat penemuan kebutuhan manusia yang tampak.

Jasa : Alat penemuan kebutuhan manusia yang tidak tampak tapi dapat

dirasa.

Barang ekonomi : Barang-barang yang diperoleh dengan mengorbankan sesuatu.

Dalam ilmu ekonomi, teori produksi dalam analisis dibedakan pada dua

pendekatan, yaitu:

Page 105: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

105

1) Teori Produksi dengan Satu Faktor Berubah

Teori produksi menggambarkan tentang hubungan antara tingkat

produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk

menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dengan demikian

dalam analisis faktor-faktor lainnya dianggap tetap.

2) Teori Produksi dengan Dua Faktor Berubah

Teori produksi menggambarkan tentang hubungan antara tingkat

produksi suatu barang dengan dua jenis faktor produksi (tenaga kerja dan

modal) dapat diubah yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat

produksi yang tersebut.

Pada prinsipnya kegiatan produksi yang dilakukan oleh produsen-

produsen dalam pendekatannya dibagi 3 bagian :

a. Jangka pendek (short run) : (1). Waktunya cukup pendek sehingga ada faktor

input tetap (fixed input), (2). teknologi yang digunakan tidak berubah

(konstan), (3). satu siklus produksi dapat diselesaikan.

b. Jangka panjang (long run) : (1). Tidak ada input tetap lagi, hanya input

variabel (variable input) saja yang ada, (2). Teknologi konstan.

c. Jangka sangat panjang (very long run) : teknologi berubah, dan biasanya

tidak hanya membicarakan satu fungsi produksi saja.

Tujuan pembelajaran 1.2:

Menganalisis dan mengaplikasikan faktor-faktor produksi.

FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI

Faktor-faktor produksi (sumber-sumber daya) adalah benda-benda yang

disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk

memperoduksi barang-barang dan jasa-jasa. Faktor-faktor produksi yang

tersedia dalam perekonomian akan menentukan sampai dimana suatu negara

Page 106: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

106

dapat menghasilkan barang dan jasa. Faktor produksi yang tersedia dalam

perekonomian dibedakan dalam 4 jenis, yaitu:

1) Tanah dan Sumber Alam

Faktor produksi yang disediakan alam, meliputi : tanah, berbagai jenis

barang tambang, hasil hutan dan sumber alam lainnya yang dapat dijadikan

modal. Kekayaan alam meliputi : (1) tanah dan keadaan iklim; (2) kekayaan

hutan; (3) kekayaan di bawah tanah (bahan pertambangan); (4) kekayaan air,

sebagai sumber tenaga penggerak, untuk pengangkutan, sebagai sumber bahan

makanan (perikanan), sebagai sumber pengairan dan lain-lain.

Keadaan alam, khusus tanah dipengaruhi oleh: luas tanah, mutu tanah

dan keadaan iklim. Sumber-sumber alam merupakan dasar untuk kegiatan

disektor pertanian, kehewanan, perikanan dan di sektor pertambangan. Sektor-

sektor itu lazim disebut produksi primer (industri pabrik dipandang sebagai

produksi sekunder).

2) Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah semua yang bersedia dan sanggup bekerja.

Golongan ini meliputi yang bekerja untuk kepentingan sendiri, baik anggota-

anggota keluarga yang tidak menerima bayaran berupa uang maupun mereka

yang bekerja untuk gaji dan upah. Juga yang menganggur, tetapi yang

sebenarnya bersedia dan mampu untuk bekerja.

Berdasarkan umur tenaga kerja dibagi tiga:

a. Penduduk dibawah usia kerja : dibawah 15 tahun

b. Golongan antara 15 - 64 tahun

c. Golongan yang sebenarnya sudah melebihi umur kerja, diatas 65 tahun.

Faktor produksi berupa tenaga kerja ini adalah manusia/SDM yang

mempunyai keahlian dan ketrampilan yang dibedakan 3 golongan, yaitu:

a. Tenaga kerja kasar, adalah tenaga yang tidak berpendidikan atau

berpendidikan rendah dan tidak memiliki keahlian dalam suatu bidang

pekerjaan (contoh: tukang sapu jalan, kuli bangunan dan lain-lain).

Page 107: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

107

b. Tenaga kerja terampil, adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dari

pelatihan atau pengalaman kerja (contoh: montir mobil, tukang kayu,

perbaikan TV dan lain-lain).

c. Tenaga kerja terdidik, adalah tenaga kerja yang memiliki pendidikan

cukup tinggi dan ahli dalam bidang tertentu (contoh: dokter, akuntan,

insinyur dan lain-lain).

3) Modal

Faktor produksi berupa benda yang diciptakan manusia akan

digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang mereka

butuhkan (contoh: bangunan pabrik, mesin-mesin dan peralatan pabrik, alat-

alat angkutan dan lain-lain). Setiap waktu ada persediaan barang-barang yang

ditanam di gudang-gudang atau toko-toko dan sudah siap untuk dijual. Semua

bahan-bahan mentah dan barang-barang selesai yang ada dalam persediaan

tadi disebut stock (inventory).

4) Keahlian Keusahawanan (pengelolaan)

Faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan usaha untuk

mendirikan dan mengembangkan keterampilan berupa benda yang diciptakan

manusia dan digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa

yang mereka butuhkan. Keahlian keusahawanan meliputi kemahirannya

mengkoordinasi berbagai sumber atau faktor produksi tersebut secara efektif

dan efisien, sehingga usahanya berhasil dan berkembang serta dapat

menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat. Tugas pengelolaan adalah

untuk mengatur ketiga faktor produksi di atas untuk kerjasama dalam proses

produksi. Peranan pengelolaan (skills), yaitu memimpin usaha-usaha yang

bersangkutan, mengatur organisasinya dan menaikkan mutu tenaga manusia

untuk mempergunakan unsur-unsur modal dan alam dengan sebaik-baiknya.

Pengertian skills meliputi :

a. Managerial skills atau entrepreneurial skills.

Kemampuan untuk mempergunakan kesempatan-kesempatan yang ada

dengan sebaik-baiknya.

b. Technological skills

Page 108: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

108

Berhubungan dengan keahlian yang khusus bersifat ekonomis teknis yang

diperlukan untuk kegiatan ekonomi dan produksi.

c. Organizational skills

Kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha. Hal ini bertalian dengan hal-

hal didalam lingkungan sebuah perusahaan (hal-hal intern dari perusahaan)

maupun dengan kegiatan-kegiatan di dalam rangka masyarakat seperti

usaha menyusun koperasi, bank-bank dan sebagainya.

Tujuan pembelajaran 1.3:

Menganalisis dan mengaplikasikan fungsi produksi.

FUNGSI PRODUKSI

Fungsi produksi, yaitu suatu hubungan mathematis yang

menggambarkan suatu cara dimana jumlah dari hasil produksi tertentu

tergantung dari jumlah input tertentu yang digunakan. Suatu fungsi produksi

memberikan keterangan mengenai jumlah output yang mungkin diharapkan

apabila input-input dikombinasikan dalam suatu cara yang khusus. Macam-

macam kombinasi ini banyak macamnya. Macam hasil produksi dan

banyaknya hasil produksi yang akan diperoleh tergantung pada (merupakan

fungsi dari pada) macam dan jumlah input yang digunakan.

Fungsi produksi umumnya ditulis sebagai Y = f (X), dimana Y

menunjukkan hasil produksi; f sebelum tanda kurung menyatakan :

"tergantung" yaitu "suatu fungsi dari"; dan huruf X menunjukkan suatu input

yang digunakan. Apabila jumlah input yang digunakan lebih dari 1 maka

fungsi produksi tersebut dapat dituliskan : Y = f(X1, X2, ...., Xn); dimana X1,

X2, ..., Xn merupakan jenis input yang digunakan.

Asumsi-asumsi dari fungsi produksi tersebut adalah :

Fungsi produksi bersifat kontinyu

Fungsi produksi bernilai tunggal dari masing-masing variabel di dalamnya

Derivasi I dan II fungsi ini tetap kontinyu

Fungsi produksi harus relevan (bernilai positip) baik untuk input X

maupun output Y

Page 109: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

109

Penggunaan tehnologi adalah maksimal pada tingkatnya.

JENIS-JENIS FUNGSI PRODUKSI

b. Constant return, hubungan yang menunjukkan jumlah hasil produksi

meningkat dengan jumlah yang sama untuk setiap kesatuan tambahan

input.

b. Increasing return: hubungan dimana kesatuan tambahan input menghasilkan

suatu tambahan hasil produksi yang lebih besar dari kesatuan-kesatuan

sebelumnya.

c. Decreasing return: hubungan yang mana kesatuan-kesatuan tambahan input

menghasilkan suatu kenaikan hasil produksi yang lebih kecil dari kesatuan-

kesatuan sebelumnya.

Gambar 10.1 Kurva Constant Returns

Gambar 10.2 Kurva Increasing Returns

Gambar 10.3 Kurva Decreasing Returns Returns

Page 110: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

110

Tujuan pembelajaran 1.4:

Menganalisis dan mengaplikasikan teori produksi dengan satu faktor yang berubah

TEORI PRODUKSI DENGAN SATU FAKTOR YANG BERUBAH

Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat

produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan

berbagai tingkat pada produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut dimisalkan bahwa

faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya

dianggap tidak mengalami perubahan. Juga teknologi dianggap tidak mengalami perubahan.

Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.

Hukum Hasil Lebih Yang Semakin Berkurang

Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila

faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya terus menerus ditambah

sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak

pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi

tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negative. Sifat

pertambahan produksi seperti ini menyebabkan. Bagaimana perusahaan akan

meminimumkan biaya dalam usaha nya untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu dapat

ditunjukan.

KURVA PRODUKSI SAMA ( ISOQUANT )

Misalkan seorang pengusaha ingin memproduksi suatu barang sebanyak 1000 unit.

Untuk memproduksi barang tersebut ia menggunakan tenaga kerja dan modal yang

penggunaannya dapat dipertukarkan. Dalam tabel 10.1 digambarkan empat gabungan tenaga

kerja dan modal yang akan menghasilkan produksi sebanyak 1000 unit.

TABEL 10.1 Gabungan Tenaga Kerja dan Modal untuk Menghasilkan 1000 Unit Produksi

Gabungan Tenaga Kerja Modal

A 1 6

B 2 3

C 3 2

D 4 1

Gabungan A menunjukkan bahwa 1 unit tenaga kerja dan 6 unit modal dapat

menghasilkan produksi yang diinginkan tersebut. Gabungan B menunjukkan bahwa yang

Page 111: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

111

diperlukan adalah unit tenaga kerja dan 3 unit modal. Gabungan C menunjukkan bahwa

yang diperlukan adalah tenaga kerja dan 2 unit modal. Akhirnya gabungan D menunjukkan

bahwa yang diperlukan adalah 6 unit tenaga kerja dan 1 unit modal.

Gambar 10.4 Kurva Produksi Sama

Kurva IQ dalam gambar 10.4 dibuat berdasarkan gabungan tenaga kerja dan modal

yang terdapat dalam tabel 8.1. Kurva tersebut dinamakan kurva produksi sama atau isoquant. Ia

menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan satu tingkat

produksi tertentu. Dalam contoh yang dibuat tingkat produksi terebut adalah 1000 unit. Di

samping itu didapati kurva IQ 1, IQ2, dan IQ3 yang terletak di atas kurva IQ. Ketiga kurva-

kurva lain tersebut menggambarkan tingkat produksi yang berbeda-beda, yaitu berturut-turut

sebanyak 2000 unit, 3000 unit, dan 4000 unit ( semakin jauh dari titik 0 letaknya kurva, semakin

tinggi tingkat produksi yang ditunjukkan). Masing-masing kurva yang baru tersebut

menunjukkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang diperlukan untuk menghasilkan

tingkat produksi yang ditunjukkannya.

6

3

2

1

0

A

B

C

D

1 2 3 6 Tenaga Kerja

Modal

A = 1.000 unit

B = 2.000 unit

C = 3.000 unit

D = 4.000 unit

Page 112: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

112

GARIS BIAYA SAMA ( ISOCOST)

Untuk menghemat biaya produksi dan memaksimumkan keuntungan, perusahaan

harus meminimumkan biaya produksi. Untuk membuat analisis mengenai peminimuman biaya

produksi perlulah dibuat garis biaya sama atau isocost. Garis ini menggambarkan gabungan

faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu.

Untuk menentukan garis biaya sama data berikut diperlukan :

Harga faktor-faktor produksi yang digunakan.

Jumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktor produksi.

Gambar 10.5 Garis Biaya Sama ( Isocost)

Contoh yang dibuat diatas misalkan upah tenaga kerja adalah Rp. 10.000 dan biaya

modal per unit dan biaya modal per unit adalah Rp. 20.000; sedangkan jumlah uang yang

tersedia Rp. 80.000. Garis TC dalam Gambar 10.5 menunjukan gabungan -gabungan tenaga

kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan Rp. 80.000 apabila upah tenaga

kerja dan biaya modal per unit adalah seperti yang dimisalkan di atas. Uang tersebut, apabila

digunakan untuk memperoleh “modal” saja akan memperoleh 80.000/20.000 = 4 unit, dan kalau

digunakan untuk memperoleh tenaga kerja saja akan memperoleh 80.000/10.000 = 8 unit.

Seterusnya titik A pada TC menunjukkan dana sebanyak Rp. 80.000 dapat digunakan untuk

memperoleh 2 unit modal dan 4 pekerja. Dalam Gambar 8.2 ditunjukkan beberapa garis biaya

7

6

5

4

2

0

TC

TC2

TC2

TC3

Tenaga Kerja

4 8 10 14 10

12

Page 113: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

113

sama yang lain yaitu TC1, TC2, dan TC3. Garis-garis itu menunjukkan garis biaya sama apabila

jumlah uang yang tersedia adalah Rp. 100.000, Rp. 120.000, dan Rp. 140.000.

C. LATIHAN/TUGAS

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar:

1. Peningkatan produksi bisa dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif.

Jelaskan alasan dilakukannya peningkatan hasil produksi!

2. Sebutkan tahap-tahap yang ada dalam hukum hasil lebih yang semakin

berkurang dalam menyatakan hubungan antara tingkat produksi, dengan

jumlah tenaga kerja yang digunakan!

3. Hukum hasil lebih yang semakin berkurang berlaku manakala perusahaan

kurang menggunakan tenaga ahli dan tenaga kerja terdidik. Benarkah

pernyataan tersebut? Jelaskan alasan anda!

4. Suatu perusahaan usaha tani mempunyai pilihan kombinasi barang modal dan

tenaga kerja seperti ditunjukkan dalam tabel berikut untuk menghasilkan 100

ton beras.

Modal (Unit) Tenaga Kerja (Unit)

1 120

2 70

3 40

4 25

5 15

f. Upah tenaga kerja Rp 1.000 x dua angka terakhir NIM dan harga modal

seunit adalah Rp 2.000 x dua angka terakhir NIM. Hitunglah biaya yang

harus dibelanjakan perusahaan untuk menggunakan kombinasi tenaga

kerja dan barang-barang modal di atas. Yang manakah kombinasi modal

dan tenaga kerja yang paling murah?

g. Gambarkan kurva isoquant dan isoqost dari jawaban anda!

5. Peredaran gula ilegal semakin menjamur di Indonesia. Tentu saja. Siapa yang

tidak tertarik bermain dengan “si manis”? Komoditas ini mendatangkan

keuntungan sangat besar. Dengan bea masuk resmi saja, importir gula dapat

meraup untung hingga Rp200 per kilogram. Belum lagi, apabila didatangkan

melalui cara ilegal, ‘pemain’ bisnis gula dapat untung hingga Rp700,- per kg.

Page 114: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

114

Akhirnya sudah bisa ditebak. Negara ditaksir menanggung kerugian hingga

triliunan rupiah setiap bulan. Tim Sigi SCTV mencoba menelisik lika-liku

penyelundupan gula ke Indonesia, baru-baru ini. Pada saat daerah lain di

Indonesia kesulitan karena gula pasir langka di pasaran, penduduk Kalimantan

Barat justru tenang-tenang saja. Hal ini karena pasokan gula pasir sangat

melimpah dan harganya juga relatif murah. Bagaimana bisa begitu?

Kalimantan Barat ternyata dibanjiri oleh gula impor asal Malaysia dan

Thailand. Penduduk di provinsi yang berbatasan langsung dengan Malaysia,

ini nyaris tidak dapat memperoleh pasokan gula pasir dari Pulau Jawa sebagai

sentra penghasil gula nasional. Sumber. www.liputan 6.com

a. Mengapa orang tertarik untuk mendatangkan gula secara ilegal?

b. Mengapa gula gampang diselundupkan ke Indonesia?

c. Menurut kalian cara apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah

terjadinya penyelundupan gula?

D. DAFTAR PUSTAKA

Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta:

CV Andi Offset.

Alam, S. 2007. EKONOMI. Jakarta: Erlangga.

Gilarso, T. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Edisi Revisi. Yogyakarta :

Kanisius.

Mai, Candra dan Fitria Amalia. 2011. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Esis.

Sudarman, Ari. 2000. Teori Ekonomi Mikro Buku 1. Yogyakarta: BPFE.

Sukirno, Sadono. 2011. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sukirno Sadono. 2013. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Page 115: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

115

PERTEMUAN 11:

BIAYA PRODUKSI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1.1. Menganalisis teori biaya produksi.

1.2. Menghitung dan mengaplikasikan biaya produksi.

1.3. Menganalisis biaya peluang (opportunity cost).

B. URAIAN MATERI

Tujuan pembelajaran 1.1:

Menganalisis teori biaya produksi

TEORI BIAYA PRODUKSI

Pada bagian ini akan membahas tentang keputusan seorang produsen

di dalam memilik kombinasi faktor produksi (tenaga kerja; tanah, mesin, bahan

bakar dan lain sebagainya) dan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan

produk dengan biaya serendah mungkin (least cost combination). Cara

produksi atau metode yang digunakan dengan biaya serendah mungkin

kadangkala berbeda-beda apabila jumlah yang dihasilkan juga berubah.

Misalnya, untuk menghasilkan 10 lemari akan berbeda caranya dengan

menghasilkan 1.000 lemari. Pada saat produksi lemari hanya 10, mungkin akan

lebih murah apabila menggunakan tenaga tukang kayu (dikerjakan secara

manual dengan tangan), sedangkan untuk membuat 1.000 lemari akan lebih

murah apabila menggunakan mesin. Dengan menggunakan mesin sederhana

untuk membuat 10 lemari meskipun sedikit mengurangi tukang kayu. Semakin

canggih teknologi yang dipakai, maka akan lebih sedikit jumlah tenaga kerja

Page 116: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

116

yang digunakan meskipun tetap penggunaan tenaga kerja dibutuhkan untuk

melayani mesin tersebut.

Dengan kata lain, satu faktor produksi pada umumnya dapat digantikan

dengan yang lain, tetapi apakah produsen akan melakukan penggantian atau

tidak bergantung tingginya biaya tenaga kerja relatif terhadap mesin.

Kombinasi dua faktor produksi atau lebih tidak selamanya tetap, dipengaruhi

oleh teknologi juga.

Upaya untuk mencari biaya terendah untuk tingkat/jumlah produksi

terssebut tidak hanya berlaku bagi perusahaan yang mencari untung, akan

tetapi hal ini juga berlaku bagi kegiatan lain yang sifatnya tidak mencari untung

(nonprofit organization), seperti pendidikan, badan pemerintah atau bahkan

organisasi keagamaan. Dapat disimpulkan bahwa prinsip least cost

combination sangat luas sekali penggunaannya.

Tujuan pembelajaran 1.2:

Menghitung dan mengaplikasikan biaya produksi.

BIAYA PRODUKSI

Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang

dilakukan oleh produsen untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan

mentah yang akan digunakan untuk menghasilkan barang yang diproduksi oleh

produsen tersebut.

Biaya produksi yang dikeluarkan oleh produsen dapat dibedakan

menjadi dua jenis, antara lain biaya eksplisit dan biaya tersembunyi (input

cost). Ongkos eksplisit merupakan pengeluaran perusahaan yang berupa

pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor-faktor peoduksi dan bahan

mentah yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi. Sedangkan biaya

tersembunyi (input cost) merupakan taksiran pengeluaran atas faktor-faktor

produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Pengeluaran tersebut antara

lain pembayaran untuk keahlian keusahawanan produsen tersebut, modal

sendiri yang digunakan dalam perusahaan, dan bangunan perusahaan yang

dimilikinya. Cara menaksir biaya tersebut adalah dengan menaksir pengelaran

Page 117: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

117

seperti itu dengan melihat pendapatan yang paling tinggi diperoleh apabila

produsen itu bekerja di perusahaan lain, modalnya dipinjamkan atau

diinvestasikan dalam kegiatan lain, dan bangunan disewakan kepada pihak lain.

Analisis biaya produksi perusahaan dibedakan dalam dua jangka,

yaitu:

a. Biaya Produksi Dalam Jangka Pendek

Jangka pendek merupakan jangka waktu di mana sebagian faktor

produksi tidak dapat ditambah jumlahnya.

b. Biaya Produksi Dalam Jangka Panjang

Jangka panjang merupakan jangka waktu di mana semua faktor

produki yang digunakan dapat mengalami perubahan. Apabila jumlah

suatu faktor produksi yang digunakan selalu berubah-ubah, maka biaya

produksi yang dikeluarkan juga berubah-ubah. Sebaliknya apabila jumlah

faktor produksi yang digunakan tetap, maka biaya produksi yang

digunakan untuk memperolehnya juga tetap nilainya. Dengan demikian

keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan produsen dapat

dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya yang selalu berubah-ubah.

Analisis kita mengenai biaya produksi juga akan memperhatikan

tentang (i) biaya produksi rata-rata, yang meliputi: biaya produksi total

rata-rata, biaya produksi tetap rata-rata, dan biaya produksi berubah rata-

rata; dan (ii) biaya produksi marginal, yaitu tambahan biaya produksi yang

harus dikeluarkan untuk menambah satu unit produksi. Berikut lebih rinci

penjelasan mengenai biaya produksi.

1. Biaya total (Total Cost / TC). Biaya total merupakan keseluruhan

jumlah biaya produksi yang dikeluarkan(. Biaya total dapat diperoleh

dari menjumlahkan antara biaya tetap total (Total Fixed Cost / TFC)

dan biaya berubah total (Total Variabel Cost / TVC). Dengan

demikian biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus

berikut.

TC = TFC + TVC

2. Biaya tetap total (Total Fixed Cost / TFC). Biaya tetap total adalah

keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi

Page 118: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

118

yang jumlahnya tidak dapat diubah jumlahnya. Misalnya, supaya

perusahaan aman produsen menggaji tenaga keamanan, supaya

perusahaan tidak gelap gulita meskipun tidak ada kegiatan produksi

maka produsen tetap mengeluarkan biaya listrik kantor, supaya

perusahaan tetap bersih perusahaan mengeluarkan honor tenaga

kebersihan. Besarnya TFC tidak dipengaruhi oleh banyak sedikitnya

jumlah produksi. Dengan demikian, ada kegiatan produksi ataupun

tidak ada kegiatan produksi seorang produsen tetap mengeluarkan TFC.

3. Biaya berubah total (Total Variabel Cost / TVC). Biaya berubah total

merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh

faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Contoh biaya tetap

adalah tenaga kerja bagian produksi yang besarnya tergantung

banayaknya tenaga kerja yang digunakan, biaya bahan baku besarnya

dipengaruhi oleh benyaknya bahan baku yang digunakan untuk kegiatan

produksi, dan biaya listrik pabrik yang berkaitan dengan seberapa

banyak mesin yang digunakan. Semakin banyak produksi dan

penggunaa mesin, maka semakin banyak pula besarnya TVC.

4. Biaya tetap rata-rata (Average fixed cost / AFC). Apabila biaya tetap

total (TFC) untuk memproduksi sejumlah tertentu (Q) dibagi dengan

jumlah produksi yang dihasilkan, maka nilai yang diperoleh merupakan

biaya tetap rata-rata (Average fixed cost / AFC). Dengan demikian

rumus untuk menghitung biaya tetap rata-rata adalah sebagai berikut.

Q

TFCAFC

5. Biaya berubah rata-rata (Average variabel cost / AVC). Apabila

biaya berubah total (TVC) untuk memproduksi sejumlah tertentu (Q)

dibagi dengan jumlah produksi yang dihasilkan, maka nilai yang

diperoleh merupakan biaya berubah rata-rata (Average variabel cost /

AVC). Dengan demikian rumus untuk menghitung biaya tetap rata-rata

adalah sebagai berikut.

Q

TVCAVC

Page 119: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

119

6. Biaya total rata-rata (average cost / AC). Apabila biaya (TC) untuk

memproduksi sejumlah tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi

tersebut, maka nilai yang diperoleh adalah biaya total rata-rata (Average

cost / AC). Dengan demikian rumus untuk menghitung biaya total rata-

rata adalah sebagai berikut.

Q

TCAC atau AC = AFC + AVC

7. Biaya marginal (marginal cost / MC). Kenaikan ongkos produksi

yang dikeluarkan utntuk menambah satu unit output tertentu dinamakan

biaya marginal. Dengan demikian, biaya produksi marginal dapat dicari

dengan menggunakan rumus berikut.

MCn = TCn – TCn-1

Di mana MCn adalah biaya marginal produksi ke-n, TCn adalah biaya

total pada waktu jumlah produksi adalah n, dan TCn-1 adalah ongkos

produksi total pada waktu jumlah produksi n-1. Lebih mudah dipahami,

jumlah produksi n adalah jumlah produksi saat ini. Sedangkan jumlah

produksi n-1 adalah jumlah produksi sebelumnya. Persamaan yang

sering banyak digunakan untuk menghitung biaya marginal adalah:

MCn = ΔTC/ΔQ

Di mana:

MCn : Biaya marginal produksi ke-n

ΔTC : Pertambahan jumlah produksi total

ΔQ : Pertambahan jumlah produksi

Page 120: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

120

BENTUK KURVA BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK

Gambar 11.1 Kurva Biaya Produksi Jangka Pendek

Kurva TFC bentuknya adalah horizontal karena nilainya tidak berubah

walau berapa pun banyaknya barang yang diproduksi. Sedangkan kurva TVC

bermula dari titik nol (0) dan semakin lama semakin bertambah tinggi. Hal ini

menggambarkan bahwa (i) waktu tidak ada produksi TVC = 0, dan (ii) semakin

besar produksi semakin besar pula nilai biaya produksi total (TVC). Sedangkan

kurva TC menggambarkan hasil penjumlahan kurva TFC dan TVC. Oleh sebab

itu, kurva TV bermula dari pangkal TFC, dan kalau ditarik garis tegak di antara

TVC dan TC panjang garis itu adalah sama dengan jarak di antara kurva TFC

dengan sumbu datar.

SYARAT PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN

Biaya marginal memegang peranan yang sangat penting di dalam

pertimbangan seorang produsen ketika akan menentukan jumlah produksi yang

perlu dihasilkan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tujuan dari seorang

produsen adalah untuk memaksimumkan keuntungan. Dua cara yang dapat

digunakan utnuk menentukannya, yaitu:

1. Dengan memproduksi barang pada tingkat di mana perbedaan di antara

penjualan total dengan biaya total adalah yang paling maksimum.

Q

TFC

TVC

TC

Page 121: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

121

Keuntungan adalah perbedaan di antara hasil penjualan total dengan biaya

total. Dengan demikian, keuntungan maksimum apabila perbedaan di antara

dua faktor di atas mencapai maksimum.

2. Dengan memproduksi barang pada tingkat di mana hasil penjualan marginal =

biaya marginal (MR = MC).

Misalkan seorang pengusaha sudah memproduksi 10 unit produksinya, dan

memikirkan untuk menaikkan produksi satu unit lagi. Biaya tambahan

(marginal cost / MC) yang ahrus dikeluarkan adalah Rp 900 dan hasil

penjualannya akan bertambah sebanyak Rp. 1.300. karena ia ingin

memaksimumkan keuntungan, produksi akan ditambah satu unit lagi. Langkah

ini menyebabkan keuntungannya bertambah sebanyak (Rp. 1300 - Rp 900)

yaitu Rp 400.

Sekarang dimisalkan produsen tersebut telah memproduksi 15 unit, dan

memikirkan untuk menambah produksi satu unit lagi. Biaya produksi

tambahan adalah Rp. 900. Produksi tambahan menambah hasil penjualan

sebanyak Rp. 900, apakah tindakan pengusaha? Tidak ada salahnya kalau

pengusaha itu meneruskan rencananya, tetapi untungnya tidak akan bertambah

atau berkurang, karena biaya produksi tambahan yang dibayarkannyabadalah

sama dengan tambahan hasil penjualan yang diperolehnya.

Keadaan di mana biaya produksi marginal adalah sama dengan hasil penjualan

marginal, tingkat produksi yang dicapai adalah tingkat produksi yang akan

menghasilkan keuntungan yang paling maksimum.

Tujuan pembelajaran 1.3:

Menganalisis Menganalisis biaya peluang (opportunity cost).

BIAYA PELUANG

Walaupun biaya peluang (opportunity cost) terkadang sulit untuk

dihitung, efek dari biaya peluang sangatlah universal dan nyata pada tingkat

perorangan. Bahkan, prinsip ini dapat diaplikasikan kepada semua keputusan,

dan bukan hanya bidang ekonomi. Sejak kemunculannya dalam karya seorang

Page 122: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

122

ekonom Jerman bernama Freidrich von Wieser, sekarang biaya peluang dilihat

sebagai dasar dari teori nilai marjinal.

Biaya peluang merupakan salah satu cara untuk melakukan perhitungan

dari sesuatu biaya. Bukan saja untuk mengenali dan menambahkan biaya ke

proyek, tetapi juga mengenali cara alternatif lainnya untuk menghabiskan suatu

jumlah uang yang sama. Keuntungan yang akan hilang sebagai akibat dari

alternatif terbaik lainnya; adalah merupakan biaya peluang dari pilihan

pertama.

Sebuah contoh umum adalah seorang petani yang memilih mengolah

pertaniannya dibandingkan dengan menyewakannya ke tetangga. Maka, biaya

peluangnya adalah keuntungan yang hilang dari menyewakan lahan tersebut.

Dalam kasus ini, sang petani mungkin mengharapkan untuk mendapatkan

keuntungan yang lebih besar dari pekerjaan yang dilakukannya sendiri. Begitu

juga dengan memasuki universitas dan mengabaikan upah yang akan diterima

jika memilih menjadi pekerja, yang dibanding dengan biaya pendidikan, buku,

dan barang lain yang diperlukan (sebagai biaya total dari kehadirannya di

universitas). Contoh lainnya ialah biaya peluang dari melancong ke Bahamas,

yang mungkin merupakan uang untuk pembayaran cicilan rumah.

Perlu diingat bahwa biaya peluang bukanlah jumlah dari alternatif yang

ada, melainkan lebih kepada keuntungan dari suatu pilihan alternatif yang

terbaik. Biaya peluang yang mungkin dari keputusan sebuah kota membangun

rumah sakit di lahan kosong, merupakan kerugian dari lahan untuk gelanggang

olahraga, atau ketidakmampuan untuk menggunakan lahan menjadi sebuah

tempat parkir, atau uang yang bisa didapat dari menjual lahan tersebut, atau

kerugian dari penggunaan-pengguaan lainnya yang beragam, tapi bukan

merupakan agregat dari semuanya (ditotalkan). Biaya peluang yang

sebenarnya, merupakan keuntungan yang akan hilang dalam jumlah terbesar

diantara alternatif-alternatif yang telah disebutkan tadi.

Satu pertanyaan yang muncul dari ini ialah bagaimana menghitung

keuntungan dari alternatif yang tidak sama. Kita harus menentukan sebuah nilai

uang yang dihubungkan dengan tiap alternatif untuk memfasilitasi

pembandingan dan penghitungan biaya peluang, yang hasilnya lebih-kurang

Page 123: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

123

akan menyulitkan untuk dihitung, tergantung dari benda yang akan kita

bandingkan. Contohnya, untuk keputusan-keputusan yang melibatkan dampak

lingkungan, nilai uangnya sangat sulit untuk dihitung karena ketidakpastian

ilmiah. Menilai kehidupan seorang manusia atau dampak ekonomi dari

tumpahnya minyak di Alaska, akan melibatkan banyak pilihan subyektif

dengan implikasi etisnya.

C. LATIHAN/TUGAS

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar:

1. Jelaskan mengapa kenaikan biaya produksi dapat menyebabkan inflasi?

2. Apa yang harus dilakukan produsen apabila kasus soal no 1 terjadi (studi

kasus di Indonesia)?

3. Supaya terjadi keseimbangan maksimum seorang produsen harus berada

dalam posisi MR > MC. Benarkah pernyataan tersebut? Berikan alasannya!

4. Perhatikan data berikut:

Tenaga

Kerja

(L)

Produksi

Total

(Q)

Fixed

Cost

(FC)

Variable

Cost

(VC)

Price

(P)

Total

Cost

(TC)

Total

Revenue

(TR)

Marjinal

Cost

(MC)

Marjinal

Revenue

(MR)

0 0 3000 0 5

1 100 3000 1000 5

2 200 3000 2000 5

3 300 3000 3000 5

4 400 3000 4000 5

5 500 3000 5000 5

Dengan mengalikan FC, VC, dan P dengan tiga angka NIM terakhir masing-

masing, maka jawablah pertanyaan berikut:

a.Tentukan nilai TC, TR, MC dan MR! (lengkapi dengan kurvanya)

b.Apakah produksi tersebut mengalami laba/rugi? Jelaskan!

5. Sebuah pabrik Sandal dengan Merk " Idaman" mempunyai biaya tetap (FC) =

2.000.000; biaya untuk membuat sebuah sandal Rp 500; apabila sandal

tersebut dijual dengan harga Rp 1.000, maka:

Page 124: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

124

Ditanya:

a. Fungsi biaya total (C), fungsi penerimaan total ( TR) dan Variable Cost.

b. Pada saat kapan pabrik sandal mencapai BEP.

c. Untung atau rugikah apabila memproduksi 9.000 unit.

D. DAFTAR PUSTAKA

Abdulrasul, Agung. 2013. Ekonomi Mikro. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Aicholas, Walter. 1995. Teori Mikro Ekonomi. Jakarta Barat: Bima Pusara

Aksara.

Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta:

CV Andi Offset.

Gilarso, T. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Edisi Revisi. Yogyakarta :

Kanisius.

Mai, Candra dan Fitria Amalia. 2011. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Esis.

Rosyidi, Suherman. 2005. Pengantar Teori Ekonomi. Surabaya: PT Raja

grafindo Persada.

Salvatore, Dominick. 1994. Mikro Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Sudarman, Ari. 2000. Teori Ekonomi Mikro Buku 1. Yogyakarta: BPFE.

Sukirno, Sadono. 2008. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Sumarsono, Sonny. 2012. Pengantar Ekonomi Mikro. Jember: Laboratorium

Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Sunarwo, Hendri. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Caps.

Page 125: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

125

PERTEMUAN 12:

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1.1 Mengidentifikasi karakteristik persaingan sempurna.

1.2 Menganalisis kelebihan dan kelemahan dalam persaingan sempurna.

1.3 Menganalisis dan mengaplikasikan pemaksimum keuntungan.

B. URAIAN MATERI

Tujuan pembelajaran 1.1:

Mengidentifikasi karakteristik persaingan sempurna.

PENGERTIAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Pasar secara sederhana merupakan tempat pertemuan antara penjual dan

pembeli untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa. Adapun pasar

menurut kajian Ilmu Ekonomi memiliki pengertian sebagai suatu tempat atau

proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari

suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga

keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Jadi setiap

proses yang mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan

membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual.

Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat pasar dalam bentuk

fisik seperti pasar barang (barang konsumsi). Aktivitas usaha yang dilakukan di

pasar pada dasarnya akan melibatkan dua subyek pokok, yaitu produsen dan

konsumen. Kedua subyek tersebut masing-masing mempunyai peranan yang

sangat besar terhadap pembentukan harga barang di pasar. Dalam pembahasan

ini kita fokuskan pada pembahasan pasar persaingan sempurna.

Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal

karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin

Page 126: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

126

terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal)

efisiensinya. Perekonomian merupakan pasar persaingan sempuma. Akan tetapi

dalam prakteknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri yang

struktur organisasinya digolongkan kepada persaingan sempurna yang murni,

yaitu yang ciri-cirinya sepenuhnya bersamaan dengan dalam teori. Yang ada

adalah yang mendekati ciri-cirinya, yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan

disektor pertanian. Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempurna

yang murni tidak wujud di dalam praktek.

Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar

atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli. Dan setiap penjual

ataupun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar. Contoh pasar

persaingan sempurna antara lain pasar di bursa efek atau pasar modal atau

pasar uang.

CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

d. Setiap perusahaan adalah “pengambil harga”

Sebagai pengambil harga artinya suatu perusahaan yang ada di dalam

pasar tidak dapat menentukan atau merubah harga pasar. Adapun perusahaan di

dalam pasar tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang

berlaku. Harga barang di pasarditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan

produsen dan keseluruhan pembeli.

h. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk

Mudah keluar masuk pasar artinya sekiranya perusahaan mengalami

kerugian, dan ingin meninggalkan industri tersebut, langkah ini dengan mudah

dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di

industri tersebut. Produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan

tersebut.

Page 127: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

127

i. Setiap perusahaan menghasilkan barang yang sama

Artinya bahwa barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak

mudah untuk dibeda-bedakan. Pembeli tidak dapat membedakan yang mana

dihasilkan oleh produsen A atau B.

j. Banyak perusahaan dalam pasar

Artinya karena jumlah perusahan sangat banyak dan relatif kecil jika

dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut. Menyebabkan

kenaikan atau penurunan harga, sedikitpun tidak mempengaruhi harga yang

berlaku dalam pasar tersebut.

k. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang keadaan di

pasar

Artinya bahwa pembeli mengetahui tingkat harga yang berlaku dan

perubahanperubahan ke atas harga tersebut. Sehingga produsen tidak dapat

menjual barangnya dengan harga yang lain lebih tinggi dan pada yang berlaku

di pasar.

Tujuan pembelajaran 1.2:

Menganalisis kelebihan dan kelemahan dalam persaingan sempurna.

Kelebihan dan Kelemahan Persaingan Sempurna

a. Kelebihan pasar persaingan sempurna

Pembeli sangat mengetahui harga pasar sehingga sangat kecil terjadi

kerugian atau kekecewaan.

Konsumen merasa sejahtera, karena bebas memasuki pasar.

Terdapat persaingan murni, karena barang yang diperjualbelikan

homogen.

Harga cenderung stabil, karena keadaan pasar dapat diketahui

sebelumnya.

Mudah memilih atau menentukan barang yang diperjualbelikan.

Barang yang diproduksi dapat diperoleh dengan ongkos yang serendah-

rendahnya.

b. Kelemahan / kekurangan pasar persaingan sempurna

Page 128: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

128

Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi.

Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial.

Membatasi pilihan konsumen.

Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi.

Distribusi pendapatan tidak selalu merata.

Tujuan pembelajaran 1.1:

Menganalisis dan mengaplikasikan pemaksimum keuntungan jangka

pendek.

Macam-Macam Penerimaan

a. Total Penerimaan (Total Revenue)

Total Revenue di singkat TR atau juga bisa disebut dengan total

penerimaan yaitu penerimaan dari hasil penjualan.

TR = P x Q

b. Penerimaan Rata-rata (Avarage Total Revenue)

Average Total Revenue yang disingkat AR atau yang lebih dikenal

sebagai penerimaan rata-rata yaitu adalah rata-rata penerimaan dari per satuan

produk yang dijual atau yang dihasilkan, dan yang diperoleh dengan jalan

membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.

Dengan demikian rumus untuk menghitung penerimaan rata-rata adalah

sebagai berikut.

Q

TRATR

c. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue)

Marginal Revenue yang disingkat MR atau juga bisa disebut dengan

penerimaan marginal adalah suatu penambahan penerimaan atas TR sebagai

akibat penambahan satu unti output.

MRn = TRn – TRn-1

Di mana MRn adalah penerimaan marginal produksi ke-n. TRn adalah

penerimaan total pada waktu jumlah produksi adalah n, dan TRn-1 adalah

Page 129: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

129

penerimaan total pada waktu jumlah produksi n-1. Lebih mudah dipahami,

jumlah produksi n adalah jumlah produksi saat ini. Sedangkan jumlah produksi

n-1 adalah jumlah produksi sebelumnya. Persamaan yang sering banyak

digunakan untuk menghitung biaya marginal adalah:

MRn = ΔTR/ΔQ

Di mana:

MRn : Penerimaan marginal produksi ke-n

ΔTR : Pertambahan penerimaan total

ΔQ : Pertambahan jumlah produksi

KEUNTUNGAN MAKSIMUM

a. Permintaan dan Hasil Jualan

Didalam menganalisis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan

keuntungan ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu:

Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan

Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu.

b. Permintaan Pasar dan Perusahaan

Hasil penjualan marginal, rata-rata dan total, terbagi menjadi beberapa

bagian yaitu diantaranya adalah:

Hasil pendekatan total

Hasil pendekatan marginal

Hasil pendekatan rata-rata

Pendekatan Total

Q P TR TC LABA

MAKSIMUM

0 30 0 50 -50

10 30 300 400 -100

20 30 600 600 0

30 30 900 825 75

40 30 1200 1100 100

50 30 1500 1300 200

60 30 1800 1500 300

70 30 2100 2000 100

80 30 2400 2500 -100

Tabel 12.1 Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Total

Page 130: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

130

Gambar 12.1 Kurva Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Total

Pendekatan Marginal

Q TR TC AC MR MC LABA

MAKSIMUM

0

10

20

30

40

50

60

70

80

0

300

600

900

1200

1500

1800

2100

2400

50

400

650

875

1025

1225

1525

1925

2425

40

32,5

29,2

25,6

24,5

25,4

27,5

30,3

30

30

30

30

30

30

30

30

35

20

22,5

15

20

30

40

50

Keuntungan

Maksimum

Tabel 12.2 Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Marginal

Page 131: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

131

Gambar 12.2. Kurva Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Marginal

Contoh soal:

Dari kurva di atas, misalnya diketahui:

Harga di pasar (P) = $30.

Average Cost (AC) = $22,5

Kuantitas (Q) = 55

Maka berapa keuntungan/kerugian yang diterima oleh produsen?

Jawaban:

Dari data diketahui bahwa P > AC menunjukkan produsen mengalami

keuntungan. Syarat keseimbangan masimum MR = MC. Maka cara mengetahui

keuntungan maksimum berikut langkahnya.

a. Langkah 1 mencari besarnya total penerimaan (Total Revenue/TR)

TR = P x Q

TR = 30 x 55

TR = 1.650

b. Langkah 2 mencari besarnya (Total Cost/TC)

Q

TCC

Page 132: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

132

555,22

TC

TC = 1.237,5

c. langkah 3 menentukan laba maksimum

TR > TC = laba (Л)

laba (Л) = TR – TC

laba (Л) = 1.650 - 1.237,5

laba (Л) = 412,5

jadi segi empat yang diarsir dari kurva di atas dapat diketahui bahwa

laba/keuntungan yang diterima produsen sebesar 412,5.

PEMAKSIMUMAN JANGKA PENDEK

Dalam bagian ini secara serentak akan ditunjukan contoh angka tentang

biaya produksi, hasil penjualan dan penentuan keuntungan. Dalam contoh ini akan

ditunjukan (i) cara menghitung biaya total, biaya rata-rata dan biaya marginal, (ii)

cara menghitung hasil penjualan total, penjualan rata-rata dan penjualn marginal,

dan (iii) menunjukan caranya sesuatu perusahaan menentukan tingkat produksi

yang akan memaksimumkan keuntungan.

Sebelum hal-hal yang dinyatakan diatas ditunjukan dan diterangkan, akan

dirumuskan dua cara untuk menentukan pemaksimuman keuntungan oleh suatu

perusahaan.

Syarat Pemaksimuman Keuntungan

Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan

dapat diterangkan dengan dua cara berikut:

Membandingkan hasil penjuala total dengan biaya total

Menunjukan keadaan dimana hasil penjualan marginal sama dengan biaya

marginal.

Dalam cara pertama keuntungan ditentukan dengan menghitung dan

membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total. Keuntungan adalah

perbedaan antara hasil penjualan total yang diperoleh dengan biaya total yang

dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai maksimum apabila perbedaan antara

Page 133: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

133

keduanya adalah maksimum. Maka dengan cara yang pertama ini keunntungan

yan maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antra hasil penjualan total

dengan biaya total adalah yang paling maksimum.

Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau data

biaya rata-rata dan biaya marginal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada

tingkat produksi dimana hasil penjualan marginal (MR) sama dengan biaya

marginal (MC) atau MR=MC. Suatu perusahaan akan menambah keuntungan

apabila menambah produksi pada ketika MR>MC yaitu hasil penjualan marginal

(MR) melebihi biaya marginal (MC). Dalam keadaan ini pertambahan produksi

dan penjualan akan menambah keuntungan. Dalam keadaan sebaliknya, yaitu

apabila MR < MC, mengurangi produksi dan mpenjualan akan menambah untung.

Maka keuntungan maksimum dicapai dalam keadaan dimana MR=MC berlaku.

C. LATIHAN/TUGAS

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar:

1. Mengapa kurva permintaan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna

berbentuk horisontal?

2. Didalam pasar persaingan sempurna, pasar tidak berkembang karena

kurangnya inovasi. Benarkah pernyataan tersebut? Berikan alasannya!

3. Jika harga produk yang dihasilkan perusahaan di pasar persaingan sempurna

lebih kecil daripada biaya rata-rata, tetapi harga produk lebih besar daripada

biaya variabel rata-rata. Apa saran anda kepada perusahaan tersebut. Lebih

baik menutup usahanya atau tetap berproduksi? Jelaskan disertai argumentasi!

4. Dalam pasar persaingan sempurna, distribusi pendapatan tidak selalu merata.

Jelaskan mengapa demikian disertai peran pemerintah meminimalisir

permasalahan tersebut!

5. Diketahui data sebagai berikut:

Harga (P) = $50

Total Variabel Cost (TVC) = $10

Total Fixed Cost (TFC) = $15

Kuantitas (Q) = 20

Page 134: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

134

Dengan mengalikan besarnya P, TVC, TFC dan Q di atas dengan tiga angka

NIM terakhir masing-masing maka tentukan:

a. Besarnya TR, TC dan AC

b. Besarnya keuntungan atau kerugian perusahaan

c. Kurva keuntungan atau kerugian perusahaan

D. DAFTAR PUSTAKA

Abdulrasul, Agung. 2013. Ekonomi Mikro. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta:

CV Andi Offset.

Gilarso, T. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Edisi Revisi. Yogyakarta :

Kanisius.

Mai, Candra dan Fitria Amalia. 2011. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Esis.

Nuraini, Ida. 2001. Pengantar Ekonomi Mikro. Malang: Universitas

Muhammadiyah Malang.

Rosyidi, Suherman. 2005. Pengantar Teori Ekonomi. Surabaya: PT Raja grafindo

Persada.

Sukirno, Sadono.2005.Mikroekonomi Teori Pengantar (edisi ketiga). Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Sumarsono, Sonny. 2012. Pengantar Ekonomi Mikro. Jember: Laboratorium

Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Sunarwo, Hendri. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Caps.

Page 135: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

135

PERTEMUAN 13:

PASAR MONOPOLI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri pasar monopoli.

1.2 Menganalisis penyebab munculnya monopoli.

1.3 Menganalisis dan mengaplikasikan keputusan output dan harga.

1.4 Menganalisis kebijakan pemerintah tentang monopoli.

B. URAIAN MATERI

Tujuan pembelajaran 1.1:

Mengidentifikasi ciri-ciri pasar monopoli.

PENGERTIAN PASAR MONOPOLI

Dalam pasar persaingan sempurna, sejumlah besar penjual dan pembeli

suatu produk memastikan bahwa tidak satupun penjual atau pembeli dapat

mempengaruhi harga. Dalam hal ini, kekuatan penawaran dan permintaan yang

menentukan harga. Produsen secara sendiri-sendiri menerima harga sebagai dasar

menentukan berapa banyak yang harus mereka produksi. Demikian halnya

konsumen mengambil harga pasar dalam mempertimbangkan beberapa barang

atau jasa yang dibeli.

Pada sisi lain, pasar monopoli adalah bentuk pasar yang bertolak belakang

dengan pasar persaingan sempurna. Monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana

hanya terdapat satu perusahaan yang menjual barang atau jasa di pasar, serta

barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut tidak memiliki barang

pengganti yang dekat.

Pada bagian ini kita akan menganalisis perilaku seorang monopoli karena

monopoli adalah satu-satunya produsen atas suatu produk, dan kurva permintaan

Page 136: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

136

yang dihadapinya adalah kurva permintaan pasar. Kurva permintaan pasar dalam

hal ini menghubungkan harga yang diterima oleh pelaku monopoli dengan jumlah

produk yang akan ditawarkan untuk dijual. Jadi bagian ini akan melihat

bagaimana pemain monopoli dapat memanfaatkan pengendalian harga dan jumlah

yang memaksimalkan keuntungan, berbeda dengan yang seharusnya terjadi pada

pasar persaingan sempurna.

Pada umumnya, jumlah produk yang ditawarkan oleh perusahaan

monopoli lebih sedikit dan harganya lebih tinggi disbanding dengan jumlah dan

harga pada pasar persaingan sempurna. Oleh karena itu, dalam konteks monopoli

masyarakat akan terbebani biaya karena lebih sedikit konsumen membeli produk

tertentu, dan konsumen membeli dengan harga yang lebih mahal. Hal itulah yang

menyebabkan pada beberapa negara membuat undang-undang anti monopoli yang

melarang perusahaan untuk melakukan monopoli pada sebagian besar pasar.

CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI

Pasar monopoli memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan pasar persaingan

sempurna. Berikut ini adalah ciri-ciri perusahaan monopoli.

a. Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan.

Artinya bahwa barang-barang atau jasa yang dihasilkan tidak dapat dibeli dari

tempat lain. Para pembeli tidak punya pilihan lain, kalau mereka

menginginkan barang tersebut, maka mereka harus membeli dari perusahaan

tersebut, maka mereka harus membeli dari perusahaan tersebut. Para pembeli

tidak dapat berbuat suatu apapun di dalam menentukan syarat jual beli.

b. Tidak mempunyai barang pengganti yang “mirip”.

Artinya barang yang dihasilkan perusahaan tidak dapat digantikan oleh barang

lain yang ada dalam perekonomian, begitu pula dengan kegunaannya.

c. Sangat sulit bagi perusahaan lain untuk masuk dalam industri.

Artinya keuntungan yang diperleh perusahaan monopoli tidak mendorong

perusahaan lain untuk ikut dalam industri tersebut disebabkan karena banyak

hambatan yang cukup kuat. Ciri ini merupakan sebab utama yang

menyebabkan perusahaan memiliki kekuatan monopoli. Apabila ciri ini tidak

Page 137: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

137

ada, maka tidak aka nada perusahaan monopoli karena tanpa adanya halangan

yang besar, maka perusahaan lain akan turut dalam industri tersebut.

d. Menguasai penentuan harga.

Artinya karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual didalam

pasar, maka penentuan harga dapat dikuasai.

e. Mempromosikan penjualan secara iklan kurang diperlukan.

Artinya karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya perusahaan di

dalam industri, maka perusahaan tersebut tidak perlu melakukan promosi

penjualan secara iklan.

Tujuan pembelajaran 1.2:

Menganalisis penyebab munculnya monopoli.

PENYEBAB MUNCULNYA MONOPOLI

Penyebab munculnya perusahaan monopoli adalah karena hambatan

masuk dalam industri. Hambatan untuk masuk ini muncul karena tiga hal, yaitu

sebagai berikut.

a. Penguasaan sumber daya

cara paling mudah bagi perusahaan untuk melakukan monopoli adalah

dengan menguasai sumber daya pokok. Dalam kodisi ekonomi dewasa ini

dengan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh banyak orag, di mana banyak

barang yang diperdagangkan secara internasional, maka ruang lingkup alamiah

dari pasar adalah seluruh dunia. Oleh karena itu, hanya sedikit perusahaan yang

memiliki sumber daya yang tidak tergantikan.

b. Monopoli yang diciptakan oleh perusahaan

Dalam banyak kasus, moopoli terjadi karena pemerintah telah

memberikan hak eksklusif kepada seseorang atau kepada suatu perusahaan untuk

menjual barang atau asa. Tidak jarang monopoli timbul karena pengaruh politik

yang dimiliki calon pelaku monopoli. Pada masa lalu, raja-raja memberikan izin

khusus untuk berbisnis hanya kepada teman dan sekutu mereka. Di samping itu,

pemerintah juga dapat memberikan apabila dipandang sesuai dengan keinginan

publik. Hak paten dan hak cipta merupakan dua contoh penting tentang

Page 138: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

138

bagaimana pemerintah menciptakan monopoli dalam upaya untuk memenuhi

kebutuhan publik.

Monopoli karena hak paten dan hak cipta memiliki dampak positif dan

negatif. Sisi positif atas hak paten dan hak cipta adalah adanya insentif yang lebih

tinggi utuk mendorong kreativitas. Sementara sisi negatif muncul akibat yang

ditentukan monopoli tersebut mungkin memberatkan konsumen.

Di Indonesia, Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah satu bentuk

perusahaan monopoli yang diciptakan oleh negara. Perusahaan-perusahaa lain

sangat sulit untuk memasuki industri listrik karena adanya hambatan (barrier to

entry) dimana PLN diberi hak monopoli berdasarkan Undang-Undang.

c. Monopoli alamiah

Monopoli alamiah terjadi apabila suatu perusahaan dapat menyediakan

barang atau jasa pada seluruh pasar yang membutuhkannya dengan biaya yang

lebih rendah dari perusahaan lain yang ada disekitarnya. Sebagai contoh monopoli

alamiah adalah Perusahaa Air Minum Daerah (PDAM). Untuk mendistribusikan

air bersih kepada penduduk kota, suatu perusahaan harus membangun jaringan

pipa pada seluruh wilayah yang ada dalam kota itu. Masing-masing perusahaan

harus menanggung biaya tetap berupa pembangunan jaringan pipa air. Oleh

karena itu, biaya total rata-rata atas penyediaan air ini akan minimal apabila hanya

ada satu perusahaan yang melayani kebutuhan air pada satu kota.

Tujuan pembelajaran 1.3:

Menganalisis dan mengaplikasikan keputusan output dan harga.

KEPUTUSAN OUTPUT DAN HARGA

Walaupun pelaku monopoli adalah satu-satunya produsen dalam pasar,

tidaklah berarti bahwa pelaku monopoli dapat menentukan harga sesuai dengan

keinginanya. Hal tersebut disebabka karena tujuan perusahaan, yaitu

memaksimalkan keuntungan. Dalam memaksimalkan laba, pertama-tama

perusahaan monopoli harus menghitung biaya-biaya produksi mereka dan

karakteristik atas permintaan pasar dari produknya. Pengetahuan tentang biaya

Page 139: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

139

dan karakteristik pasar merupakan faktor yang sangat menentukan keputusan

ekonomi suatu pelaku monopoli.

PENDAPATAN MONOPOLI

Misalkan suatu kota yang hanya memiliki satu produsen yang

menyediakan air bersih. Tabel 13.1 menunjukkan bahwa pendapatan pelaku

monopoli penyediaan air tergantung dari jumlah air yang disalurkannya kepada

konsumen.

Tabel 13.1 Pendapatan Total, Rata-rata, dan Marjinal Pelaku Monopoli

Jumlah air Harga Pendapatan

total

Pendapatan

rata-rata

Pendapatan

marjinal

0 kubik 30.000 0 - -

1 28.000 28.000 28.000 28.000

2 26.000 52.000 26.000 24.000

3 24.000 72.000 24.000 20.000

4 22.000 88.000 22.000 16.000

5 20.000 100.000 20.000 12.000

6 18.000 108.000 18.000 8.000

7 16.000 112.000 16.000 4.000

8 14.000 112.000 14.000 0

9 12.000 108.000 12.000 -4.000

10 10.000 100.000 10.000 -8.000

11 8.000 88.000 8.000 -12.000

Tabel 13.1 menunjukkan bahwa kolom pertama dan kedua (jumlah barang

dan harga) menunjukkan skedul permintaan atas pelaku monopoli. Apabila pelaku

monopoli hanya menjual 1 kubik air, harganya adalah Rp. 28.0000,- namun

apabila memproduksi 2 kubik maka harganya harus diturunkan menjadi Rp.

26.000,- Supaya kedua kubik air tersebut laku terjual, dan seterusnya. Apabila kita

membuat grafik pada angka – angka yang ada pada kolom 1 dan 2, maka kita akan

mendapatkan suatu kurva permintaan yang menurun sebagaimana kurva

permintaan pada sebelumnya.

Kolom ke 3 pada tabel 13.1 menunjukkan pendapatan total perusahaan

monopoli. Jumlah ini sama dengan jumlah barang yang dijual (kolom 1) dikali

harga barang yang dijual (kolom 2). Kolom ke 4 merupakan pendapatan rata-rata

pelaku monopoli. Pendapatan rata – rata perusahaan monopoli dihitung dengan

cara membagi kolom total pendapatan (kolom 3) dibagi dengan kolom jumalah

Page 140: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

140

(kolom 1). Pendapatan rata- rata suatu produk selalu sama dengan harga barang.

Hal seperti ini juga berlaku untuk perusahaan monopoli.

Kolom terakhir adalah kolom penerimaan marjinal (kolom 5) perusahaan

monopoli, yaitu jumlah pendapatan yang diterima perusahaan monopoli atas

setiap tambahan satu unit barang yang dijual. Untuk menghitung pendapatan

marjinal, kita mengambil perubahan pada pendapatan total apabila jumlah

penjualan meningkat satu unit. Misalnya ketika perusahaan memproduksi 2 kubik

air, pendapatan totalnya adalah Rp. 52.000,- , naiknya produksi menjadi 3, maka

penerimaan total menjadi Rp. 72.000,-, jadi pendapatan marjinal adalah

Rp.72.000-Rp.20.000 = Rp.20.000.

Tabel 13.1 sangat penting untuk menjelaskan dasar perilaku perusahan

monopoli. Terlihat bahwa pendapatan marjinal pelaku monopoli selalu lebih kecil

dari harga barang yang dijualnya. Pendapatan marjinal untuk perusahaan

monopoli sangat berbeda dengan pendapatan marjinal perusahaan bersaing.

Ketika suatu perusahaan monopoli meningkatkan volume penjualannya, terdapat

dua dampak pada pendapatan total (PxQ), yaitu (1) efek output (lebih banyak

barang yang dijual sehingga Q lebih besar) dan (2) efek harga (harga akan turun

jadi P lebih rendah dari sebelumnya).

MAKSIMALISASI KEUNTUNGAN

Kita telah mempelajari pendapatan perilaku monopoli, maka selanjutnya

pada bagian ini kita akan membahas tentang bagaimana perusahaan monopoli

memeksimalkan keuntungan. Untuk memaksimalkan output suatu perusahaan,

kita telah jelaskan bada bagian 11 bahwa maksimalisasi keuntungan dapat dicapai

apabila penerimaan marjinal sama dengan biaya marjinal (MR = MC). Konsep ini

pula yang digunakan oleh perusahaan monopoli dalam memaksimalkan

keuntungan.

Page 141: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

141

Gambar 13.1 Kurva Maksimalisasi Keuntungan Perusahaan Monopoli

Page 142: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

142

Tujuan pembelajaran 1.4:

Menganalisis kebijakan pemerintah tentang monopoli.

KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG MONOPOLI

Para pembuat kebijakan dapat menjawab masalah dalam perusahaan

monopoli ini dengan menggunakan 1 dari 4 cara berikut: (1) mencoba membuat

industri monopoli agar lebih kompetitif, (2) mengatur perilaku monopoli, (3)

mengubah status monopoli swasta menjadi perusahaan publik atau negara dan (4)

tidak melakukan apa – apa.

Membuat Monopoli lebih Kompetitif melalui Undang-undang.

Misalkan ada 2 atau 3 perusahaan bermaksud melakukan merger atau

menggabungkan perusahaan dalam upaya untuk menjadi perusahaan monopoli,

maka pemerintah harus melakukan pemeriksaan dengan seksama. Department

kehakiman dapat saja membatalkan merger kedua perusahaan tersebut. Hal

tersebut akan membuat produk yang dihasilkan tidak bersaing dan hasilnya

mengurangi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Apabila ditemukan

seperti itu, maka department kehakiman dapat membawa kasus itu ke pengadilan

dan apabila keputusan pengadilan setuju, maka kedua perusahaan tersebut

dilarang menggabungkan diri.

Mengatur Perilaku Monopoli

Cara lain yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah

yang disebabkan oleh monopoli mengatur perusahaan monopoli. Penyelesaian

umumnya dilakukan oleh pemerintah dalam menangani monopoli alamiah, seperti

perusahaan listrik dan air. Pemerintah umumnya tidak mengizinkan untuk

megenakan harga sesuai dengan kehendak perusahaan. Jadi umnya harga diatu

oleh pemerintah.

Kepemilikan Publik

Kebijakan ketiga yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi

masalah monopoli adalah dengan kepemilikan publik. Dalam konteks ini,

perusahaan-perusahaan monopoli yang dilakukan oleh swasta diambil alih

kepemilikannya oleh pemerintah atau negara, di Indonesia dikenal dengan istilah

dinasionalisasi.

Page 143: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

143

Pemerintah tidak Melakukan Apa-apa

Tiga jenis kebijakan yang dijelaskan untuk mengatasi masalah akibat

monopoli memiliki kelemahan masing – masing. Hasilnya adanya sebagian

ekonom berpendapat bahwa ada kalanya pemerintah lebih baik tidak melakukan

tindakan apa – apa. Suatu teorema popular dalam ekonomi meyatakan bahwa

perekonomian yang kompetitif akan menghasilkan pendapatan yang sebesar –

besarnya dari sumber daya yang ada.

C. LATIHAN/TUGAS

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar:

1) Dalam pasar monopoli perusahaan tidak dapat menetapkan harga tertinggi

akan tetapi dapat melakukan diskriminasi harga. Setujukah dengan pernyataan

tersebut disertai argument anda?

2) Mempromosikan penjualan secara iklan kurang diperlukan dalam pasar

monopoli. Bagaimana cara perusahaan menaikkan hasil penjualannya?

3) Dari berbagai peran pemerintah dalam pasar monopoli, sudah efektifkah peran

pemerintah? Studi kasus di Indonesia!

4) Sebuah perusahaan monopoli mempunyai data hubungan antara tingkat harga

dengan jumlah barang yang dimingta serta biaya yang dikeluarkan seperti

terlihat dalam tabel:

Jumlah diminta (unit) Harga (ribuan rupiah) Biaya total (jutaan rupiah)

240 1 22

200 2 18

160 3 14

120 4 10

80 5 6

20 6 2

Berdasarkan informasi tersebut, dengan mengalikan jumlah yang diminta,

harga, dan biaya total dengan tiga angka NIM terakhir masing-masing maka

hitunglah:

a. Jumlah penjualan total (TR), hasil penjualan marjinal (MR), dan hasil

penjualan rata-rata (AR), kemudian gambar ketiga jenis penjualan

tersebut!

Page 144: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

144

b. Besarnya keuntungan perusahaan monopoli tersebut pada berbagai tingkat

harga yang ada!

5) Analisa kasus berikut:

PT Telkom Melanggar

UU Perlindungan Konsumen

Sang Saka – Hampir seluruh konsumen Indonesia saat ini semakin tidak

berdaya karena PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sebagai penyedia fasilitas

telekomunikasi ternyata selama ini tetap saja melakukan monopoli dan

manipulasi dalam menjalankan bisnisnya.

Lebih menyedihkan lagi, ada beberapa produk dari PT Telkom yang juga

semakin “menyiksa” dan “memeras” sebagian besar kosumen/pelanggannya.

Otomatis tindakan yang melanggar serta tidak sesuai dengan suasana

globalisasi masih saja dilakukan secara nyata tetapi terlihat wajar

ibarat siluman. Apalagi PT Telkom sudah “dianggap” sebagai perusahaan

publik dan telah lama tercetak global submit alias tercokol sahamnya

di electronic board milik NYSE (New York Stock Exchange), salah satu pasar

bursa paling bergengsi dan berpengaruh di dunia.

Menangis rasanya melihat salah satu perusahaan BUMN yang diandalkan oleh

bangsa dan negara telah menjadi perusahaan yang sesungguhnya bobrok,

kacau, dan menjadi ajang “mencari duit panas raksasa” oleh para petinggi PT

Telkom maupun “orang-orang” di pemerintahan (pusat maunpun daerah) yang

berkaitan langsung dengan aktivitas bisnis dan industri PT Telkom itu sendiri.

Sang Saka telah banyak melakukan penelitian bahwa PT Telkom masih

dianggap tetap melakukan praktek monopoli. Setelah PT Telkom tidak

diberikan “hak-hak istimewa” oleh pemerintah pusat dalam bisnis

telekomunikasi seiring dengan bertambahnya intensitas arus menuju pasar

bebas, tetap saja PT Telkom masih menjadipemain tunggal dalam bisnis

jaringan telepon permanen atau dikenal sebagai PSTN (public switch

telephony network).

Page 145: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

145

PT Indosat saja masih mikir panjang untuk terlibat dalam pengadaan PSTN

karena memang biaya investasi per-unitnya sangat mahal. Artinya, para

pelanggan (konsumen) telepon permanen yang baru akan tetap memilih

jaringan PSTN milik PT Telkom, karena sekarang masih merupakan penyedia

satu-satunya dalam ruang bisnis telekomunikasi di Indonesia. Hal krusial

seperti ini merupakan hasil/dampak negatif selama 40 tahun lebih usaha

monopoli bisnis telekomunikasi PT Telkom sebelum era globalisasi (terutama

ketika Dinasti Soeharto berkuasa). Akibat terbiasa menikmati usaha monopoli

selama berpuluh-puluh tahun tersebut, orientasi bisnis PT Telkom tetap saja

akan mengarah kepada strategi monopoli baru,pencuri start dan pemain

licik yang “unggul”.

Tidak beraninya beberapa perusahaan kompetitor saat ini, seperti PT Indosat,

PT Ratelindo, PT Komselindo dalam investasi jaringan telepon permanen

tersebut menjadi indikator paling nyata, bahwa PT Telkom justru

akan senang serta berupaya keras untuk menghambat saingan-saingat tersebut.

PT Telkom akan tetap berusaha untuk menjalankan hakekat monopoli tetapi

dengan cara yang sangat berbeda tetapi licik, misalnya,

memberikan persuasi kepada publik umum dengan beberapa motto tertentu,

seperti kenaikkan tarif berarti perluasan jaringan, atau seperti “commited to

you” (C2U).

Memang jika tidak ada saingan, PT Telkom dipersilakan terus menjalankan

bisnisnya. Namun PT Telkom harus fair dan melindungi para pelangganya.

Tetapi sangat terbelakang (berpikir sempit), jika PT Telkom akhirnya

seenaknya menentukan tarif telepon, dan sengaja melakukan korupsi/kolusi

bisnis telekomunikasi dengan memanipulasi jaringannya, sehingga kantong

para pelanggannya “diperas” meski dengan cara yang tidak disadari oleh

pelangganya.

Paling Nyata

Page 146: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

146

Contoh saat ini yang paling nyata adalah kasus manipulasi jaringan

PSTN dalam layanan akses internet. Jangan dibantah lagi, ketika hasil

survei Sang Saka membuktikan bahwa produk layanan akses internet

TelkomNet Instant berbasis dial-up adalah produk sampah (used junkies) bagi

seluruh pelanggan internet PT Telkom.

Bayangkan, jumlah pelanggan telepon permanen (basis PSTN PT Telkom)

saat ini adalah 7,5 juta lebih unit SST. Hasil penyilidikanSang

Saka memperlihatkan, bahwa selama beberapa tahun belakangan, pemakai

TelkomNet Instant mengalami lacking(perlambatan) atau penurunan drastis

kecepatan akses (bandwidth). Sebagian besar pelanggan mengeluh dan kesal

karena jaringan PSTN PT Telkom yang katanya tercanggih di Indonesia,

ternyata menghasilkan produk yang tidak berkualitas dan memuaskan. Seperti

diketahui, tarif TelkomNet Instant permenitnya adalah Rp 165. Jika

ada minimal 2 juta pelanggan yang mengakses dial-up TelkomNet Instant

selama 2 jam (1 jam efektif, 1 jam macet/lambat) maka PT Telkom akan

mendapatkan dana panas dalam setahun kalkulasinya adalah Rp 165 X 60

menit X 365 hari X 2 juta = Rp 7,227 triliun. Itu baru perhitungan minimal.

Data elektronik yang didapatkan Sang Saka dari EDRD (electronic destination

results data) yang terlacak oleh backbone salah satu perusahaan ISP (internet

service provider) terkenal dari AS, memperlihatkan ternyata ada sekitar 2,78

juta lebih yang mengakses Telkom Net Instant pada tahun 2002. Berarti lebih

dari Rp 10 triliun akan didapatkan PT Telkom dari hasil manipulasi sistem

jaringannya. Sepertinya banyak orang-orang yang tidak bertanggungjawab dan

rakus dalam tubuh internal PT Telkom yang melakukan tindakan sangat tidak

etis tersebut, sebab kondisi para konsumen dan ekonomi Indonesia masih

megap-megap.

Dengan metoda bisnis yang sesat tetapi terlihat canggih tersebut berarti PT

Telkom telah melakukan tiga tindakan yang memalukan banyak pihak baik

publik nasional maupun luar negeri, yakni monopoli, manipulasi, dan

melecehkan para pelanggan (knsumen). Lebih ngeri lagi, para konsumen

pemakai PT Telkom seperti tidak menyadari “tindakan cerdik tapi licik

Page 147: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

147

tersebut”. Artinya beberapa pun tagihan telepon yang keluar, harus

dibayar oleh para konsumen. Indikasi monopoli dan manipulasi tersebut,

menjadikan PT Telkom sesungguhnya melakukan tindakan lebih dari sekedar

melanggar UU Perlindungan Konsumen Indonesia yang telah disepakati –

juga menjadi tanggung-jawab Departemen Perhubungan serta Departemen

Perindustrian dan Perdagangan tersebut – tetapi juga melanggar hukum

bisnis, hakekat globalisasi, dan pasar bebas. Sang Saka takut dan khawatir

jika masalah ini tidak ditanggapi oleh para petinggi PT Telkom maupun

pemerintah pusat, maka dipastikan pihak internasional akan merespons kasus

ini, dan bisa jadi menjadi topik masalah serta antipati publik yang besar kelak.

Apakah PT Telkom tidak merasa kasihan melihat para pelanggannya yang

tertatih-tatih hidupnya untuk mendapatkan penghasilan agar tagihan

teleponnya tetap terbayar?

Seharusnya problem ini juga menjadi tanggung-jawab Dirut PT Telkom,

Kristiono, serta para direksinya terutama Direktur Jasa Bisnis dan Teknologi,

Garuda Sugardo, yang pasti mengetahui seluk beluk tindakan negatif tersebut.

Apabila Dirut dan staff direksinya memang merasa kecolongan, mereka tetap

harus menjadi pihak yang menanggung responsibilitas penuh, karena di

pundak merekalah seluruh aspek aktivitas teknologi dan kebijakan bisnis

dijalankan. Percuma PT Telkom memiliki motto Commited 2 U, tetapi secara

internal mempunyai kapasitas SDM penipu dan networking-nya sangat

menyedihkan bahkan tidak bermutu.

Sumber: restufahtiaekarani.blogspot.com/2015

D. DAFTAR PUSTAKA

Abdulrasul, Agung. 2013. Ekonomi Mikro. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta:

CV Andi Offset.

Mai, Candra dan Fitria Amalia. 2011. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Esis.

Page 148: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

148

Murni, Asfia. 2013. Ekonomika Mikro Edisi Kedua. Bandung: PT Refika

Aditama.

Nicholson, Walter. 2004. Mikro Ekonomi Intermediate dan aplikasinya Edisi

Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Nopirin. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. 2000. Yogyakarta: BPFE

UGM.

Nuraini, Ida. 2001. Pengantar Ekonomi Mikro. Malang: Universitas

Muhammadiyah Malang.

Putong, Iskandar. 2000. Pengantar Ekonomi Mikro & Makro. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Rosyidi, Suherman. 2005. Pengantar Teori Ekonomi. Surabaya: PT Raja

grafindo Persada.

Sukirno Sadono. 2013. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Sumarsono, Sonny. 2012. Pengantar Ekonomi Mikro. Jember: Laboratorium

Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Sunarwo, Hendri. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Caps.

Page 149: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

149

PERTEMUAN 14:

PASAR OLIGOPOLI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1.1 Mengidentifikasi karakteristik pasar oligopoli.

1.2 Menganalisis hubungan antara perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli.

1.3 Mengidentifikasi macam macam pasar oligopoli.

1.4 Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan pasar oligopoli.

1.5 Menganalisis dan mengaplikasikan model kurva permintaan terpatah (kingked

demand curve model).

B. URAIAN MATERI

Tujuan pembelajaran 1.1:

Mengidentifikasi karakteristik pasar oligopoli.

PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI

Pada bagian sebelumnya anda sudah belajar tentang berbagai jenis pasar,

mulai dari pasar persaingan sempurna dan monopoli Pembahasan selanjutnya

adalah tentang pasar oligopoli.

Teori oligopoli memiliki sejarah yang cukup panjang. Istilah oligopoly

pertama kali digunakan oleh Sir Thomas Moore dalam karyanya pada tahun1916,

yaitu “Utopia” 11. Dalam karya tersebut dikatakan bahwa harga tidak harus

berada pada tingkat kompetisi ketika perusahaan di pasar lebih dari satu.

Sedangkan Teori Oligopoli pertama kali diformalkan oleh Augustin Cournot pada

tahun 1838 melalui karyanya “Researches sur les priciples mathematiques de la

theorie des richesses”. Lima puluh tahun kemudian, teori tersebut dibantah oleh

Bertrand . Meskipun menuai banyak kritik, namun hingga kini teori Cournot tetap

dianggap sebagai benchmark bagi teori-teori oligopoli lainnya.

Page 150: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

150

Istilah Oligopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oligos Polein yang

berarti: yang menjual sedikit atau beberapa penjual. Beberapa penjual dalam

konteks ini, maksudnya di mana penawaran satu jenis barang di kuasai oleh

beberapa perusahaan, beberapa dapat berarti paling sedikit 2 dan paling banyak 10

atau 15 perusahaan.

Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh

beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Pasar Oligopoli adalah

suatu pasar dimana terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang

yang saling bersaingan. Ini merupakan sifat utama dari pasar oligopoli Pasar

Oligopoli merupakan salah satu jenis dari pasar persaingan tidak sempurna.

Dimana pasar Oligopoli merupakan pasar yang hanya terdapat beberapa

perusahaan atau penjual yang memproduksi barang sejenis.

Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memosisikan dirinya sebagai

bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka

dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha

promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya

dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.

Praktik oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan

perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar, dan juga

perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk

menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga

jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha yang

melakukan praktik oligopoli menjadi tidak ada.

Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang

memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan

industri kertas. Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli

dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya

oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang

bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur

mengenai oligopoli ini sebaiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur

mengenai kartel.

Page 151: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

151

FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERBENTUKNYA PASAR

OLIGOPOLI

1. Efisiensi Skala Besar (Efficiency Of Big Scale)

Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam

industri mobil, semen, kertas, pupuk, dan peralatan mesin, umumnya

berstruktur oligopoly. Tekhnologi padat modal (capital intensive) yang

dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata

minimum) baru tercapai bila output diproduksi dalamskala sangat besar.

Keadaan diatas merupaka hambatan untuk masuk (barriers to entry) bagi

perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoly hanya

terdapat sedikit produsen.

B. Kompleksitas Manajemen

Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna,

monopoli,dan pasar monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan

kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga harus cermat

memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang

merugikan dari perusahaan pesaing. Karena dalam industri oligopoli,

kemampuan keungan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk

bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan

manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur industri

yang persaingannya lebih kompleks. Tidak banyak perusahaan yang memilki

kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat

sedikit produsen.

KARAKTERISTIK PASAR OLIGOPOLI

Ada beberapa karakter pasar oligopoli, antara lain adalah sebagai berikut.

a. Hanya Sedikit Perusahaan dalam Industri (Few Number of Firms)

Secara teoristis sulit sekali untuk menetapkan berapa jumlah perusahaan di

dalam pasar, agar dapat dikatakan oligopoli. Namun untuk dasar analisis

biasanya jumlah perusahaan diasumsikan kurang dari sepuluh. Dalam kasus

tertentu hanya terdapat dua perusahaan (duopoli). Kekuatan perusahaan-

perusahaan dalam industri dapat diukur dengan menghitung rasio konsentrasi

Page 152: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

152

(concentration ratio). Rasio konsentrasi menghitung berapa persen output

dalam pasar oligopoli dikuasai oleh perusahaan-perusahaan yang dominan

(empat sampai dengan delapan perusahaan). Jika rasio konsentrasi empat

perusahaan (four firms concentration ratio atau CR4) adalah 60%, berarti 60%

output dalam industri dikuasai oleh empat perusahaan terbesar. CR4 yang

semakin kecil mencerminkan struktur pasar yang semakin bersaing sempurna.

Pasar suatu industri dinyatakan berstruktur oligopolistik apabila CR4 melebihi

40%. Dapat juga diukur delapan perusahaan (CR8) atau jumlah lainnya. Jika

CR8 80, berarti 80% penjualan output dalam industri dikuasai oleh delapan

perusahaan terbesar.

b. Produk Homogen atau Terdiferensiasi (Homogen or Diferentiated

Product)

Dilihat dari sifat output yang dihasilkan, pasar oligopoli merupakan

peralihan antara persaingan sempurna dengan monopoli. Perbedaan sifat

output yang dihasilkan akan mempengaruhi perilaku perusahaan dalam

mencapai kondisi optimal (laba maksimum). Jika dalam pasar persaingan

sempurna perusahaan mengatur jumlah output (output strategy) untuk

meningkatkan laba, dalam pasar monopoli hanya satu perusahaan yang

mampu mengendalikan harga dan output, maka dalam pasar oligopoli bentuk

persaingan antar perusahaan adalah persaingan harga (pricing strategy) dan

non harga (non pricing strategy). Contoh pasar oligopoli yang menghasilkan

produk diferensiasi adalah industri mobil, rokok, film kamera. Sedangkan

yang menghasilkan produk homogen adalah industri baja, pipa, paralon, seng

dan kertas.

Penggolongan ini mempunyai arti penting dalam menganalisis pasar

yang oligopolistik. Semakin besar tingkat diferensinya, perusahaan makin

tidak tergantung pada kegiatan perusahaan-perusahaan lainnya. Berarti

oligopoli dengan produk diferensiasi dapat lebih mudah memprediksi reaksi-

reaksi dari perusahaan-perusahaan lawan.

Di luar unsur modal, rintangan untuk masuk ke dalam industri

oligopoli yang menghasilkan produk homogen lebih sedikit, karena pada

Page 153: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

153

industri oligopoli dengan produk diferensiasi sangat berkaitan dengan loyalitas

konsumen terhadap produk (merek) tertentu.

c. Pengambilan Keputusan Yang Saling Mempengaruhi (Interdependence

Decisions)

Keputusan perusahaan dalam menentukan harga dan jumlah output

akan mempengaruhi perusahaan lainnya, baik yang sudah ada (existing firms)

maupun yang masih di luar industri (potensial firms). Karenanya guna

menahan perusahaan potensial untuk masuk industri, perusahaan yang sudah

ada menempuh strategi menetapkan harga jual terbatas (limiting prices) yang

membuat perusahaan menikmati laba super normal di bawah tingkat

maksimum.

d. Kompetisi Non Harga (Non Pricing Competition)

Dalam upayanya mencapai kondisi optimal, perusahaan tidak hanya

bersaing dalam harga, namun juga non harga. Adapun bentuk-bentuk

kompetisi non harga antara lain dapat berupa sebagai berikut:

1) Pelayanan purna jual serta iklan untuk memberikan informasi

2) Membentuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merek

3) Mempengaruhi perilaku konsumen

Keputusan investasi yang akurat diperlukan agar perusahaan dapat

berjalan dengan tingkat efisiensi yang sangat tinggi. Tidak tertutup kemungkinan

perusahaan melakukan kegiatan intelijen industri untuk memperoleh informasi

(mengetahui) keadaan, kekuatan dan kelemahan pesaing nyata maupun potensial.

Informasi-informasi ini sangat penting agar perusahaan dapat memprediksi reaksi

pesaing terhadap setiap keputusan yang diambil.

Page 154: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

154

Tujuan pembelajaran 1.2:

Menganalisis hubungan antara perusahaan-perusahaan dalam pasar

oligopoly

HUBUNGAN ANTARA PERUSAHAAN DALAM PASAR

OLIGOPOLI

Ada dua macam bentuk hubungan antara perusahaan-perusahaan yang

terdapat di dalam pasar oligopoli yaitu sebagai berikut.

a. Oligopoli dengan kesepakatan (Collusive Oligopoly)

Kesepakatan antara perusahaan dalam pasar oligopoli biasanya berupa

kesepakatan harga dan produksi (kesepakatan ini kadang disebut sebagai

“kolusi” atau “kartel”) dengan tujuan menghindari perang harga yang akan

membawa kerugian bagi masing-masing perusahaan pada kondisi tertentu

(contoh adalah kesepakatan produksi dan harga pada OPEC). Bentuk

persepakatan ini biasanya mengatur tentang banyaknya jumlah produksi yang

boleh dihasilkan oleh masing-masing perusahaan berikut dengan harganya

yang sama juga. Kesepakatan dalam jumlah produksi dapat berupa pembagian

secara merata, yaitu pembagian produksi yang didasarkan pada banyaknya

jumlah permintaan efektif di pasar terhadap jumlah perusahaan yang

menghasilkan produk yang sama.

b. Oligopoli tanpa kesepakatan (Non Collusive Oligopoly)

Persaingan antar perusahaan dalam pasar oligopoli biasanya berupa

perbedaan harga dan jumlah produk yang dihasilkan. Perbedaan harga dan

jumlah produksi (bisa saling berhubungan positif timbal balik) dilakukan

dalam rangka ingin mendapatkan jumlah pembeli yang lebih banyak dari

sebelumnya (dari pesaingnya).

Terdapat beberapa hal yang mungkin terjadi dalam pasar persaingan

ini sehubungan dengan tingkat harga dan jumlah produksi (produk yang

dihasilkan relatif sama) yaitu sebagai berikut.

1) Bila terdapat satu perusahaan yang mencoba memperbanyak jumlah

produksinya agar harga jual produknya relatif lebih murah dibandingkan

Page 155: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

155

dengan pesaingnya, maka biasanya langkah ini akan diikuti oleh pesaing

dengan menurunkan harga jual produknya.

2) Bila satu perusahaan mulai menurunkan harga jual produknya tanpa

menambah jumlah produksinya dengan maksud untuk menguasai pangsa

pasar, maka langkahnya akan diikuti oleh perusahaan lain, baik dengan

cara menurunkan harganya semata atau menurunkan harga dengan cara

menjual lebih banyak produknya di pasar.

3) Bila satu perusahaan menaikkan harga jual produknya, baik dengan cara

langsung pada penurunan harga ataupun dengan cara mengurangi jumlah

produksinya, maka perusahaan lain relatif tidak akan mengikutinya.

Tujuan pembelajaran 1.3:

Mengidentifikasi macam macam pasar oligopoli.

MACAM MACAM PASAR OLIGOPOLI

a. Oligopoli murni

Dalam pasar ini perusahaan menjual barang yang homogen. Biasanya banyak

dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan mentah.

Contoh: pasar semen, produsen bensin.

b. Oligopoli diferensial

Biasanya perusahaan dalam pasar menjual barang berbeda corak. Barang

seperti itu umumnya adalah barang akhir.

Contoh: pasar mobil, pasar sepeda motor

Tujuan pembelajaran 1.4:

Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan pasar oligopoli.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PASAR OLIGOPOLI

a. Kelebihan pasar oligopoli

1) Memberi kebebasan memilih bagi pembeli.

2) Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk.

3) Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan

Page 156: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

156

penjual.

4) Adanya penerapan teknologi baru

b. Kekurangan pasar oligopoli

1) Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan.

2) Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi.

3) Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar

oligopolis karena semangat bersaing kurang.

4) Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi.

5) Sulit ditembus/dimasuki perusahaan baru.

6) Bisa berkembang ke arah monopoli.

Tujuan pembelajaran 1.5:

Menganalisis dan mengaplikasikan model kurva permintaan terpatah

(kingked demand curve model).

MODEL KURVA PERMINTAAN TERPATAH (KINGKED

DEMAND CURVE MODEL)

Dalam pasar oligopoli, suatu perusahaan apabila mengubah harga

penjualannya, maka perusahaan yang lainnya akan melakukan hal sebagai berikut.

1. Mereka akan ikut menurunkan harga apabila perusahaan lain menurunkan

harga supaya tidak kehilangan pelanggan.

2. Mereka tidak akan ikut menaikkan harga apabila perusahaan lain menaikkan

harga, karena apabila harga tidak berubah mereka akan mendapatkan

tambahan pelanggan.

Oleh karena hal tersebut, maka permintaan yang dihadapi oleh suatu

perusahaan dalam oligopoli adalah suatu kurva yang patah seperti pada kurva 14.1

yang garis biru muda.

Page 157: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

157

Gambar 14.1 kurva permintaan terpatah (Kingked Demand Curve Model)

Keseimbangan Asal

Pada kurva Df menggambarkan permintaan suatu perusahaan oligopoli

apabila dimisalkan perusahaan-perusahaan lainnya tidak melakukan perubahan

harga, walaupun perusahaan pertama melakukan perubahan harga. Sedangkan,

kurva Di adalah permintaan yang dihadapi oleh perusahaan oligopoli dimisalkan

melakukan perubahan harga dan perusahaan lainnya mengikuti hal yang sama.

Misalkan titik keseimbangan yang awalnya harga pasar pada titik P, maka jumlah

permintaan yang ditunjukkan oleh titik A, yaitu sebanyak Q.

Efek Penurunan Harga

Apabila perusahaan oligopoli melakukan penurunan harga pada tingkat

penjualan ke titik P1, maka permintaannya semakin bertambah ke tingkat yang

ditunjukkan oleh Q1. Pertambahan yang besar ini disebabkan oleh dua faktor,

yaitu:

1. Langganan perusahaan lain yang menghasilkan barang sejenis membeli

barang yang harganya telah menurun.

Page 158: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

158

2. Segolongan konsumen membatalkan konsumsinya ke atas barang pengganti

dan menambah konsumsinya ke atas barang yang mengalami penurunan harga

barang tersebut.

Akan tetapi ketika perusahaan lainnya dalam pasar oligopoli melakukan

hal yang sama yaitu melakukan penurunan harga, maka permintaan akan jatuh ke

tingkat yang ditunjukkan oleh Q2. Pertambahan peningkatan yang relatif sedikit

ini disebabkan karena yang faktor yang pertama tidak terjadi, melainkan pada

faktor yang kedua.

Efek Peningkatan Harga

Jika perusahaan meningkatkan harga pada titik P3 dan perusahaan lain

tidak melakukan peningkatan harga, maka produsen yang meningkatkan harga

akan banyak kehilangan pelanggan. Kemudian, jika tetap melakukan peningkatan

harga, maka jumlah permintaan akan jatuh pada titik Q4. Namun, apabila

perusahaan lain melakukan peningkatan harga juga, maka perusahaan yang

pertama menaikkan harga tidak akan kehilangan pelanggan dan jumlah

permintaan terletak pada titik Q3.

C. LATIHAN/TUGAS

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar:

1. Anda seorang pelaku baru dalam pasar oligopoli. Apa yang akan anda lakukan

supaya produk yang anda hasilkan dapat bersaing dipasaran?

2. Dalam pasar oligopoli, analisis keseimbangan oligopoli tidak menekan

dimensi waktu melainkan kompetisi. Perusahaan seimbang atau tidak bukan

saja dilihat dari kemampuan mengatur harga dan output, tetapi juga

kemampuan memprediksi perilaku pesaing.

a. Jelaskan mengapa demikian!

b. Berilah contoh pasar oligopoli yang sering anda jumpai!

3. Apa yang seharusnya ditempuh oleh pelaku usaha dalam pasar oligopoli

supaya tidak saling merugikan dan bersaing secara sehat?

Page 159: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

159

4. Salah satu kelemahan pasar oligopoli adalah Sulit ditembus/dimasuki

perusahaan baru. Bagaimana cara anda untuk bisa masuk ke dalam pasar

tersebut?

5. Banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan dari pasar oligopoli. Jelaskan

dampak negatif tersebut dan berikan argument bagaimana seharusnya upaya

pemerintah untuk meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan!

D. DAFTAR PUSTAKA

Abdulrasul, Agung. 2013. Ekonomi Mikro. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta:

CV Andi Offset.

Mai, Candra dan Fitria Amalia. 2011. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Esis.

Murni, Asfia. 2013. Ekonomika Mikro Edisi Kedua. Bandung: PT Refika

Aditama.

Nopirin. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. 2000. Yogyakarta: BPFE.

Nuraini, Ida. 2001. Pengantar Ekonomi Mikro. Malang: Universitas

Muhammadiyah Malang.

Putong, Iskandar. 2000. Pengantar Ekonomi Mikro & Makro. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Rosyidi, Suherman. 2005. Pengantar Teori Ekonomi. Surabaya: PT Raja

grafindo Persada.

Soeratno. 2003. Ekonomi Mikro Pengantar. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi YKPN.

Sukirno Sadono. 2013. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Sumarsono, Sonny. 2012. Pengantar Ekonomi Mikro. Jember: Laboratorium

Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Sunarwo, Hendri. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Caps.

Tri Kunawangsih Pracoyo dan Antyo Pracoyo. 2006. Aspek Dasar Ekonomi

Mikro. Jakarta: PT Grasindo.

Page 160: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

160

PERTEMUAN 15:

PASAR MONOPOLISTIK

E. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1.6 Mengidentifikasi karakteristik pasar monopolistik.

1.7 Menganalisis dan mengaplikasikan keseimbangan pada pasar monopolistik.

1.8 Menganalisis persaingan bukan harga pada pasar monopolistik.

1.9 Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan pasar monopolistik.

F. URAIAN MATERI

Tujuan pembelajaran 1.1:

Mengidentifikasi karakteristik pasar monopolistik.

KARAKTERISTIK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK

Pada pembahasan terdahulu, kita telah membahas bagaimana perusahaan

persaingan sempurna tidak memiliki kekuatan sama sekali dalam mempengaruhi

harga, dan bagaimana perusahaan dalam persaingan sempurna memperoleh

keuntungan maksimal. Kita juga telah membahas bagaimana perusahaan

monopoli dapat memilih harga dan volume output untuk memaksimalkan laba dan

bagaimana perusahaan monopoli memegang kendali harga dan menetapkan harga

atas produknya.

Dalam pembahasan ini, kita akan membahas strukur pasar monopolistik

(monopolistic competition). Teori pasar monopolistik atau biasa dikenal dengan

pasar persaingan monopolistik dikembangkan karena ketidakpuasan terhadap

kekuatan analisis pada pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Model

pasar monopolistis dikembangkan pada akhir dasawarsa 1920-an dan awal

dasawarsa 1030. Model pasar persaingan monopolistis dikembangkan oleh

seorang ekonom inggris bernama John Robinson dan seorang ekonom Amerika

serikat bernama Edward Chambelain.

Page 161: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

161

Pada dasarnya, struktur pasar persaingan monopolistic mirip dengan pasar

persaingan sempurna, di mana dalam industri terdapat banyak perusahaan yang

babas keluar masuk, tetapi produk yang dihasilkan tidak homogen melainkan

terdiferensiasi. Akan tetapi, perbedaan antara satu merk produk dengan produk

lain tidak terlalu jauh. Meskipun produk yang dihasilkan telah terdiferensiasi,

namun antara produk satu dengan yang lain sangat mungkin menjadi saling

substitusi.

Karakteristik ini merupakan ciri yang sangat penting untuk membedakan

antara pasar persaingan monopolistik dengan pasar persaingan sempurna. Berikut

beberapa karakteristik dari pasar persaingan monopoli.

a. Terdapat banyak penjual

Terdapat cukup banyak penjual didalam pasar persaingan monopolistis,

namun demikian ia tidaklah sebanyak seperti dalam pasar persaingan

sempurna. Perusahaan dalam pasaran monopolistis mempunyai ukuran yang

relatif sama besarnya. Keadaan ini menyebabkan produksi sesuatu perusahaan

adalah sedikit kalau dibandingkan dengan keseluruhan produksi dalam

keseluruhan pasar.

b. Barang produksinya bersifat berbeda corak

Produksi perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolis berbeda

coraknya, sehingga secara fisik mudah dibedakan di antara produksi sesuatu

perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Perbedaan di sini antara lain

bentuk fisik barang, pembungkusannya, bentuk jasa perusahaan setelah

penjualan dan perbedaan dalam cara membayar barang yang dibeli.

c. Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan dalam menentukan dan

mempengaruhi harga.

Perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis dapat mempengaruhi harga,

dan ini bersumber dari sifat produksi yang dihasilkannya, yaitu yang bersifat

berbeda corak. Perbedaan ini menyebabkan para pembeli bersifat memilih,

yaitu lebih menyukai produksi sesuatu perusahaan menaikkan harga

barangnya, ia masih dapat menarik pembeli walaupun jumlah pembelinya

tidak sebanyak seperti sebelum kenaikan harga.

d. Pemasukan kedalam industri relatif mudah.

Page 162: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

162

Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha di dalam pasar

persaingan monopolistis tidak akan banyak mengalami kesukaran, hambatan

yang dihadapi tidaklah seberat seperti di dalam oligopoli dan monopoli.

Berikut adalah contoh pasar persaingan monopolistik. Misalnya kita ambil

contoh pada Penjualan sepeda motor Honda dan Yamaha.

Sepeda motor keluaran Honda = irit

o Matic : Beat, Vario

o Bebek : Supra, Revo

o Sport : Megapro

Sepeda motor keluaran Yamaha = bertenaga

o Matic : Mio, Xeon

o Bebek : Jupiter, Vega

o Sport : Skorpio

Demikian adalah salah satu contoh pasar persaingan monopolistik. Honda

dan Yamaha sama-sama produsen sepeda motor. Akan tetapi kedua perusahaan

tersebut memiliki karakteristik produk yang berbeda. Honda lebih unggul dalam

urusan bahan bakar, karena iritnya bahan bakar yang digunakan. Sedangkan

Yamaha lebih unggul dalam akselerasi. Selanjutnya tergantung pilihan konsumen.

Tujuan pembelajaran 1.2:

Menganalisis dan mengaplikasikan keseimbangan pada pasar monopolistik.

KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK PADA PASAR

PERSAINGAN MONOPOLISTIK

Seperti halnya dengan pasar persaingan monopoli, pada pasar persaingan

monopolistik perusahaan menghadapi kurva permintaan dengan kemiringan

negatif (berslop menurun) karena perusahaan dalam pasar persaingan

monopolistik memiliki kekuatan untuk memengaruhi harga. Namun, karena

terdapat banyak produk substitusi yang dekat dengan produk itu, maka kurva

permintaan sangat elastis terhadap perubahan harga.

Page 163: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

163

Permintaan yang di hadapi perusahaan dalam pasar persaingan

monopolistik tidaklah elastis sempurna walaupun sangat elastis. Dengan demikian,

Secara grafis, kurva permintaan yang dihadapi perusahaan mempunyai slope

negatif namun tidak securam seperti pada pasar monopoli. Sekilas, kurva

keseimbangan perusahaan pada pasar persaingan monopolistik sama dengan

keseimbangan pada pasar monopoli. Akan tetapi sesungguhnya tidak sama. Bentuk

kurvanya memang serupa, tetapi tidak sama. Perbedaan pokok antara kurva

keseimbangan pada pasar persaingan monopolistik dan pada pasar monopoli

adalah terletak pada kemiringan kurva.

Gambar 15.1 Kurva Keseimbangan Jangka Pendek dalam Pasar Persaingan Monopolistik

Gambar 15.1 A menunjukkan bahwa jumlah output terbaik dalam jangka

pendek perusahaan salam persaingan monopoli adalah Q, yaitu ketika MR = MC.

Untuk dapat menjual pada tingkat output terbaik, yaitu Q, maka perusahaan

mengenakan harga sebesar P yaitu pada titik A pada kurva D. dengan demikian

ATC = C, yaitu titik B pada gambar 15.1 A, maka perusahaan yang berada pada

pasar persaingan monopolistic ini memperoleh laba sebesar PC, dan laba total

sebesar daerah PCAB.

Sama halnya dengan pasar persaingan sempurna maupun monopoli,

perusahaan persaingan monopilistik dapat memperoleh keuntungan, titik impas

apabila P = ATC atau bahkan menderita kerugian. Seperti gambar 15.1 B

perusahaan menderita kerugian. Kondisi ini terlihat bahwa P < ATC. Perusahaan

Page 164: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

164

menjual barang (Q) yang dihasilkan seharga P sedangkan ATC = C, yaitu pada titik

B. Berarti total biaya melebihi harga, sehingga perusahaan mengalami kerugian.

Perusahaan dapat memeinimumkan kerugian apabila P > AVC.

KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG PADA PASAR

PERSAINGAN MONOPOLISTIK

Apabila perusahaan dalam pasar persaingan monopolistic dalam jangka

pendek dapat memperoleh keuntungan di atas normal, maka perusahaan baru akan

tertarik untuk masuk dalam industri tersebut sehingga jumlah perusahaan dalam

industri bertambah banyak. Hal ini terjadi karena pada pasar persaingan

monopolistik tidak ada hambatan yang berarti bagi masuknya perusahaan akan

semakin mengecil. Semakin banyak perusahaan baru masuk kedalam suatu

industri, semakin besar kapasitas produksi, sehingga dalam jangka panjang

perusahaan hanya memperoleh laba normal.

Gambar 15.2 Kurva Keseimbangan Jangka Panjang dalam Pasar Persaingan Monopolistik

Gambar 15.2 menunjukkan keseimbangan jangka panjang pada pasar

persaingan monopolistic. Produksi yang dihasilkan perusahaan adalah sebesar QL

dengan harga sebesar PL. Pada saat harga sebesar PL sama dengan biaya total

rata-rata, hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan hanya memperoleh

keuntungan normal.

Kaarkteristik perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik ketika

memperoleh keuntungan normal, berbeda dengan perusahaan pada pasar

Page 165: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

165

persaingan sempurna. Perbedaan itu antara lain: (1) harga dan biaya produksi pada

pasar monopolistic lebih tinggi dan (2) kegiatan produksi dalam pasar persaingan

monopolistik belum mencapai tingkat yang optimal dalam arti bahwa biaya

produksi per unit perusahaan adalah minimal.

Tujuan pembelajaran 1.3:

Menganalisis persaingan bukan harga pada pasar monopolistik.

PERSAINGAN BUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN

MONOPOLISTIK

Dewasa ini tingkat persaingan bukan harga dalam merebut pangsa pasar

menjadi suatu yang umum dalam pasar persaingan. Perusahaan-perusahaan

melakukan berbagai usaha daalm merebut konsumen. Berikut beberapa hal yang

dilakukan oleh para perusahaan dalam melakukan persaingan bukan harga.

C. Diferensiasi Produk

Setiap perusahaan dalam persaingan monopolistis akan berusaha untuk

memproduksikan barang yang mempunyai sifat yang khusus, dan yang dapat

dibedakan dengan jelas dari produksi perusahaan- perusahaan lainnya. Maka di

dalam pasar akan terdapat berbagai barang yang dihasilkan suatu industri yang

mempunyai corak, mutu, desain, mode dan merk yang berbeda-beda. Terapatnya

berbagai variasi dari suatu jenis barang adalah sifat istimewa dari pasar

persaingan monopolistis yang tidak terdapat dalam pasar persaingan sempurna.

Dengan demikian diferasiasi produksi dapat menciptakan suatu bentuk kekuasaan

monopoli.

D. Periklanan

Dalam perusahaan modern kegiatan mempersiapkan dan membuat iklan

adalah suatu bagian penting dari usaha untuk memasarkan hasil produksinya.

Tujuan perusahaan-perusahaan melakukan kegiatan pengiklanan adalah sebagai

berikut: (1) memberikan penerangan kepada konsumen-konsumen mengenai

barang yang diproduksikannya; (2) menekankan bahwa barang yang

dihasilkannya adalah merupakan barang yang sangat baik; (3) memelihara

hubungan baik dengan para konsumen.

Page 166: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

166

Dari ketiga jenis iklan ini yang biasa di gunakan dalam pasar pesaingan

monopolistik adalah jenis iklan pertama dan kedua. Iklan pertama digunakan

pada waktu perusahaan memperkenalkan hasil-hasil produksinya yang baru.

Sedangkan iklan jenis kedua digunakan perusahaan untuk mempertahankan

kedudukannya di pasar.

E. Merk Dagang

Dalam perkembangan terakhir, paar ekonom mendukung adanya merk

dagang. Hal tersebut disebabkan karena mereka memandang sebagai cara yang

bermanfaat bagi konsumen untuk memastikan bahwa barang yang mereka beli

memiliki kualitas yang tinggi. Erdapat dua pandangan dalam kaitannya tentang

hal ini. Pertama, merek dagang memberikan informasi kepada konsumen

mengenai kualitas barang, ketika kualitas tidak daapt ditentukan dengan mudah

sebelum dilakukan pembelian. Kedua, merk dagang memberi insentif kepada

perusahaan untuk menjaga kualiats produknya, karena dengan merk dagang

mereka mempertaruhkan reputasi perusahaannya.

Tujuan pembelajaran 1.4:

Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan pasar monopolistik.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PASAR PERSAINGAN

MONOPOLISTIK

Kelebihan pasar persaingan monopolistik antara lain sebagai berikut.

1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk

dapat memilih produk yang terbaik baginya.

2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu

melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.

3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan

produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap

produk yang dipilihnya.

4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar

kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.

Page 167: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

167

Adapun kekurangan pasar monopolistik adalah sebagai berikut.

1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi

harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki

modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.

2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar

monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis

yang cukup tinggi.

3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan

meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang

harus dibayar oleh konsumen.

C.LATIHAN/TUGAS

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar:

1. Pada umumnya, perusahaan dengan merk dagang atau produk terkenal tidak

perlu menghabiskan lebih banyak untuk iklan dan menjual produknya juga

dengan lebih murah. Benarkah demikian? Jelaskan alasan anda!

2. Dewasa ini banyak sekali menjamur perusahaan yang keberadaannya

mengancam kelangsungan usaha toko-toko kecil. Misalnya keberadaan

hypermart dan lain-lain.

a. Langkah apa yang seharusnya ditempuh oleh kedua belah pihak supaya

keduanya tidak saling merugikan?

b. Terkait dengan jawaban 2A, bagaimana seharusnya peran pemerintah

supaya keduanya saling berjalan beriringan untuk meningkatkan ekonomi

negara?

3. Jelaskan bagaimana dalam jangka panjang, keuntungan ekonomis terkikis

pada suatu sektor industri bersaing monopolistic!

4. Jelsakan dengan kurva berbagai kemungkinan keseimbangan perusahaan pada

persaingan monopolistik dalam jangka pendek!

5. Tabel berikut ini menunjukkan harga jual produk, biaya produksi total pada

berbagai tingkat produksi, serta permintaan produk dari suatu perusahaan

dalam persaingan monopolistic:

Permintaan (Q) Harga (P) Biaya Produksi Total (TC)

0 12 4

Page 168: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

168

1 11 11

2 10 14

3 9 18

4 8 21

5 7 23

6 6 24

7 5 26

8 4 30

9 3 36

10 2 44

Berdasarkan informasi tersebut, dengan mengalikan Q, P, dan TC dengan tiga

angka terakhir NIM masing-masing anda diminta:

a. Hitung hasil penjualan total (TR) pada berbagai tingkat produksi dan

tentukan tingkat produksi yang memaksimalkan keuntungan!

b. Hitung biaya rata-rata (AC), biaya marjinal (MC) penjualan marjinal

(MR), dan hasil penjualan rata-rata (AR)!

c. Gambarkan kurva AC, MC, MR dan AR atas jawaban anda pada

pertanyaan B.

D.DAFTAR PUSTAKA

Abdulrasul, Agung. 2013. Ekonomi Mikro. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta:

CV Andi Offset.

Mai, Candra dan Fitria Amalia. 2011. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Esis.

Murni, Asfia. 2013. Ekonomika Mikro Edisi Kedua. Bandung: PT Refika

Aditama.

Raharja, Pratama dan Manurung Mandala. 2010. Teori Ekonomi Mikro Suatu

Pengantar Edisi Keempat. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Rosyidi, Suherman. 2005. Pengantar Teori Ekonomi. Surabaya: PT Raja

grafindo Persada.

Sarnowo, Henry & Danang Sunyoto. 2011. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro.

Jakarta: CAPS.

Soeratno. 2003. Ekonomi Mikro Pengantar. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi YKPN.

Sukirno, Sadono.2012. Mikro Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Page 169: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

169

Sukirno Sadono. 2013. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Sumarsono, Sonny. 2012. Pengantar Ekonomi Mikro. Jember: Laboratorium

Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Sunarwo, Hendri. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Caps.

Tri Kunawangsih Pracoyo dan Antyo Pracoyo. 2006. Aspek Dasar Ekonomi

Mikro. Jakarta: PT Grasindo.

Page 170: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

170

PERTEMUAN 16:

PASAR INPUT

(PENENTU UPAH DI PASAR TENAGA KERJA)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1.1 Menganalisis perbedaan upah uang dan upah riel.

1.2 Menganalisis hubungan antara produktivitas dan upah.

1.3 Menganalisis penentuan upah diberbagai bentuk pasar tenaga kerja.

B. URAIAN MATERI

Tujuan pembelajaran 1.1:

Menganalisis perbedaan upah uang dan upah riel.

PERBEDAAN UPAH UANG DAN UPAH RIEL

Pada pembahasan-pembahasan sebelumnya, kita telah membahas faktor-

faktor yang menentukan permintaan individu akan barang-barang konsumsi dan

penawaran perusahaan akan barang konsumsi tersebut. Pada bab ini akan beralih

mempelajari pasar faktor produksi (pasar input).

Dalam pasar faktor produksi yang bertindak sebagai penjual adalah

pemilik faktor produksi atau biasanya dalam kegiatan ekonomi disebut rumah

tangga, sedangkan pembelinya adalah perusahaan. Jadi, yang diperjualbelikan di

sini adalah input bagi perusahaan untuk melakukan produksi. Oleh karena itu,

pasar faktor produksi disebut pasar input.

Pada dasarnya, harga input juga ditentukan oleh permintaan dan

penawaran. dalam kasus ini, perusahaan berada pada posisi permintaan untuk

penggunaan input dalam memenuhi kebutuhan produksinya. Input-input pada

pasar input disuplai oleh para individu melalui pekerjaan yang mereka lakukan

dan sumberdaya modal yang disediakan oleh tabungan mereka.

Page 171: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

171

Pada pembahasan ini dengan lebih mendalam akan dianalisis pembayaran

tenaga kerja, yaitu faktor produksi yang sangat penting artinya dalam kegiatan

memproduksi. Sehingga, nantinya dapat menerangkan lebih lanjut tentang

beberapa aspek penting yang berhubungan dengan upah dalam pengertian teori

ekonomi, yaitu pembayaran yang diperoleh berbagai bentuk jasa yang disediakan

dan diberikan oleh tenaga kerja kepada pengusaha.

Pembayaran kepada tenaga kerja dapat dibedakan kepada dua pengertian:

gaji dan upah. Dalam pengertian sehari-hari gaji diartikan sebagai pembayaran

kepada pekerja tetap dan tenaga kerja profesionel, seperti pegawai pemerintah,

dosen, guru, manager dan akuntan. Pembayaran tersebut biasanya sebulan sekali.

Sedangkan upah dimaksudkan sebagai pembayaran kepada pekerja-pekerja kasar

yang pekerjaannya selalu berpindah-pindah, seperti misalnya pekerja pertanian,

tukang kayu, tukang batu dan buruh kasar.

Di dalam teori ekonomi upah diartikan sebagai pembayaran ke atas jasa-

jasa fisik maupun mental yang disediakan oleh tenaga kerja kepada para

pengusaha. Dengan demikian dalam teori ekonomi tidak dibedakan di antara

pembayaran ke atas jasa-jasa pekerja tetap dan profesionel dengan pembayaran ke

atas jasa-jasa pekerja kasar dan tidak tetap.

PERBEDAAN UPAH UANG DAN UPAH RIEL

Di dalam jangka panjang sejumlah tertentu upah pekerja akan mempunyai

kemampuan yang semakin sedikit di dalam membeli barang-barang dan jasa-jasa

yang dibutuhkannya. Keadaan seperti itu timbul akibat dari kenaikan harga-harga

barang dan jasa tersebut, yang selalu berlaku dari waktu ke waktu. Adanya

kenaikan harga-harga akan menurunkan daya beli dari sejumlah tertentu

pendapatan.

Di dalam jangka panjang kecenderungan yang selalu berlaku adalah

keadaan di mana harga-harga barang maupun upah terus menerus mengalami

kenaikan. Tetapi kenaikan tersebut tidaklah serentak dan juga tingkat

kenaikannya berbeda. Walaupun bagaimanapun hal ini tidak menimbulkan

kesulitan untuk mengetahui sampai di mana kenaikan pendapatan merupakan

suatu gambaran dari kenaikan kesejahteraan yang dinikmati oleh para pekerja.

Page 172: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

172

Untuk tujuan tersebut ahli ekonomi membuat perbedaan di antara dua pengertan

upah : upah uang dan upah riil. Upah uang adalah jumlah uang yang diterima

para pekerja dari para pengusaha sebagai pembayaran ke atas tenaga mental atau

fisik para pekerja yang digunakan dalam proses produksi. Upah riil adalah

tingkat upah pekerja yang yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut

membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi

kebutuhan para pekerja.

Contoh di bawah ini akan memperjelas perbedaan di antara pengertian

upah uang dan upah riel. Misalkan di dalam tahun 1980 seorang pekerja di suatu

industri tekstil menerima pendapatan sebanyak Rp 20.000 sebulan. Pada tahun

1990 pekerja itu masih melakukan pekerjaan yang sama dengan mendapat Rp

60.000 sebulan. Diantara tahun 1980-90 dimisalkan harga-harga telah menjadi

dua kali lipat. Dengan demikian, pendapatan pada tahun 1990, kalau diukur dari

kemampuannya membeli barang-barang, nilai rielnya hanyalah Rp 30.000, yaitu

setengah dari upah uang yang diterima. Gambaran yang sederhana ini

menunjukkan upah uang telah naik menjadi tiga kali lipat tetapi upah rielnya

hanyalah naik menjadi satu setengah kali lipat.

CARA MENGHITUNG UPAH RIEL

Dalam prakteknya menghitung upah riel tidaklah sederhana seperti yang

digambarkan dalam contoh di atas. Dalam ekonomi terdapat berbagai jenis barang

dan jasa. Dari tahun- tahun mereka mengalami kenaikan, ada yang mengalami

kenaikan harga yang tinggi dan ada yang kenaikan harganya relatif lambat.

Disamping itu berbagai jenis barang tersebut sangat berbeda kepentingannya

dalam hidup manusia. Ada yang sering dibeli konsumen, seperti makanan,

pakaian, dan sewa rumah. Ada pula yang pembelian keatasnya tidak terlalu sering

dilakukan seperti membeli rumah dan mobi, atau melancong keluar negeri.

Perbedaan ini menimbulkan efek yang berbeda pada kesejahteraan masyarakat

sekiranya harga barang- barang tersebut menjadi bertambah tinggi. Masalah-

masalah yang baru saja diuraikan ini menimbulkan kesulitan dalam usaha unutk

menunjukkan tingkat perubahan harga- harga yang berlaku dalam suatu

Page 173: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

173

perekonomian dari tahun ke tahun. Ini selanjutnya menyebabkan upah riil dari

tahun ke tahun sukar untuk di hitung.

Setiap negara biasanya menggambarkan perubahan harga- harga di dalam

perekonomiannya dengan menciptakan indeks kerja, yaitu suatu indeks yang

memberikan gambaran tentang tingkat rata- rata dari perubahan harga-harga dari

waktu ke waktu. Salah satu dari indeks harga tersebut adalah indeks harga barang

konsumen. Indeks harga ini dapat digunakan untuk menaksir upah riil para

pekerja dari tahun ke tahun.

Tabel 16.1 Menghitung Upah Riel Para Pekerja

Tahun (1) Upah uang (2) Indeks Harga (3) Upah Riel (4)

1980 Rp 700 100 100/100 x Rp 700 = Rp 700

1985 1.050 105 100/105 x Rp 1.050 = Rp 1.000

1990 1.800 150 100/150 x Rp 1.800 = Rp 1.200

1993 2.080 160 100/160 x Rp 2.080 = Rp 1.300

Dari angka-angka dalam tabel 16.1 dapat diambil kesimpulan bahwa:

walaupun di antara tahun 1980-93 upah uang telah menjadi hampir tiga kali lipat,

kenaikan upah riel belumlah mencapai dua kali lipat; perbedaan yang besar

tersebut adalah disebabkan oleh kenaikan harga-harga sebesar 60 persen di antara

1980-93.

Tujuan pembelajaran 1.2:

Menganalisis penentuan upah diberbagai bentuk pasar tenaga kerja.

HUBUNGAN ANTARA PRODUKTIVITAS DAN UPAH

Upah riil yang diterima tenaga kerja terutama tergantung kepada

produktivitas dari tenaga kerja tersebut. Data mengenai kenaikan upah di berbagai

Negara, tetama di Negara Negara maju, menunjukkan bahwa terdapat perkaitan

yang erat antara kenaikan upah riil para pekerja dengan kenaikan produktivitas

mereka. Bahwa upah riil sangat tergantung kepada produktivitas dapat

diterangkan dengan menggunakan teori permintaan ke atas faktor produksi.

Produktivas dapat didefinisikan sebagai produksi yang diciptakan oleh

seorang pekerja paa suatu waktu tertentu. Kenaikan produktivitas berarti pekerja

itu dapat menghasilkan lebih banyak barang pada jangka waktu yang saam, atau

Page 174: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

174

suatu tungkat produksi tertentu dapat dihasilkan dalam waktu yang lebih singkat.

Upah sangat tergantung pada tingkat produktivitas, semakin tinggi produktivitas

maka semakin tinggi upah yang diterima. Kenaikan prodiuktivitas disebabkan

oleh beberapa faktor, yang terpenting adalah:

a. Kemajuan teknologi memproduksi

b. Pertambahan kepandaian dan keterampilan tenaga kerja

c. Perbaikan dalam organisasi perusahaan dan masyarakat

Produktivitas juga telah menjadi bertambah tingi sebagai akibat langkah

langkah pemerintah memperbaiki infrastruktur-seperti jaringan jalan raya,

pelabuhan dan jaringan telekomunikasi- dan perbaikan peraturan –peraturan yang

mengendalikan, merangsang dan mengawasi kegiatan ekonomi dan perusahaan.

Peraturan yang menjamin persaingan, peraturan yang menyederhanakan pendirian

badan usaha dan mengekspor, dan berbagai peraturan lainnya, memberi

sumbangan yang penting ke atas menaikkan efisiensi dan produktivitas kegiatan

perusahaan.

Tujuan pembelajaran 1.3:

Menganalisis perbedaan upah uang dan upah riel.

PENENTUAN UPAH DIBERBAGAI BENTUK PASAR

TENAGA KERJA

Seperti juga dengan pasar barang, pasar tenaga kerja dapat dibedakan menjadi

beberapa jenis. Penentuan upah di berbagai jenis pasar juga berbeda-beda. Berikut

beberapa bentuk pasar tenaga kerja yang terpenting.

a. Pasar Tenaga Kerja yang Bersifat Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna dalam pasaran tenaga kerja berarti di dalam

pasar terdapat banyak perusahaan yang mememerlukan tenaga kerja, dan

tenaga kerja yang ada dalam pasar tidak menyatukan diri di dalam serikat-

serikat buruh yang bertindak sebagai wakil mereka.

Page 175: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

175

Dengan demikian permintaan atas tenaga kerja bersifat: semakin

tinggi/rendah upah tenaga kerja, semakin sedikit/banyak permintaan atas

tenaga kerja. Penawaran atas tenaga kerja; semakin tinggi upah, semakin

banyak tenaga kerja yang bersedia menawarkan tenaganya. Jadi upah

ditentukan oleh besar kecilnya permintaan/penawaran tenaga kerja.

b. Pasar Tenaga Kerja Monopsoni

Monopsoni berarti hanya terdapat satu pembeli di pasar sedangkan

penjual jumlahnya banyak. Maka pasar tenaga kerja yang bersifat monopsoni,

seperti telah dinyatakan sebelum ini, berarti di dalam pasar hanya terdapat satu

perusahaan yang akan menggunakan tenaga kerja yang ditawarkan. Pasar

tenaga kerja yang seperti ini terwujud apabila di suatu tempat/daerah tertentu

terdapat satu perusahaan yang sangat besar, dan ia merupakan satu-satunya

perusahaan modern di tempat tersebut.

Dalam pasar ini upah tenaga kerja bertambah tinggi apabila lebih

banyak tenaga yang digunakan. Jadi upah ditentukan oleh pengusaha yang

membayar pekerja tersebut.

c. Pasar Tenaga Kerja Monopoli di Pihak Pekerja

Dengan tujuan agar pekerja memperoleh upah dan fasilitas bukan

keuangan yang lebih baik, maka mereka menyatukan diri di dalam serikat

buruh atau persatuan pekerja. Tindakan seperti itu menyebabkan tenaga kerja

mempunyai kekuasaan monopoli ke atas tenaga kerja yang ditawarkannya.

Di pihak perusahaan kekuasaan monopoli tersebut tidak terdapat. Ini

berarti perusahaan-perusahaan datang ke pasar tenaga kerja tanpa terlebih

dahulu mengadakan persepakatan diantara mereka. Permintaan mereka ke atas

tenaga kerja didasarkan kepada efisiensi perusahaan mereka masing-masing

dan kepentingan mereka masing-masing. Para pekerja dapat menuntut upah

yang mereka inginkan.

Penentuan upah dalam pasar pasar tenaga kerja yang bersifat monopoli

pihak pekerja dibedakan pada tiga keadaan antara lain sebagai berikut.

Menuntut upah yang lebih tinggi dari yang dicapai pada keseimbangan

permintaan dan penawaran.

Membatasi penawaran tenaga kerja.

Page 176: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

176

Menjalankan usaha-usaha yang bertujuan menaikan permintaan tenaga

kerja.

d. Pasar Monopoli di Kedua Belah Pihak (monopoli bilateral)

Pasar tenaga kerja monopoli bilateral, yaitu di dalam pasar tenaga

kerja di mana tenaga kerja bersau dalam satu serikat buruh, dan di dalam

pasar hanya terdapat satu perusahaan saja yang menggunakan tenaga kerja.

Di dalam pasar monoposoni upah lebih rendah daripada di pasar persaingan

sempurna, sedangkan di pasar dimana tenaga kerja mempunyai kekuasaan

monopoli, upahnya lebih tinggi dari pasar persaingan sempurna.

Pasar tenaga kerja monopoli bilateral terdapat perbedaan yang nyata

diantara upah yang dituntut serikat buruh dengan upah yang ditawarkan. Jadi

tingkat upah tidak akan bisa ditentukan tetapi biasanya tingkat upah yang

berlaku adalah tingkat dimana antara upah yang dituntut serikat buruh dengan

upah yang ditawarkan perusahaan. Tingkat upah yang berlaku biasanya

adalah di antara W1 dan W2, dan yang mana yang lebih didekatinya

tergantung kepada kekuatan serikat buruh dan perusahaan di dalam

perundingan penentuan upah. Misalnya, apabila serikat buruh merupakan

pihak yang lebih kuat, tingkat upah yang berlaku mendekati W2. Tetapi

apabila perusahaan adalah pihak yang lebih kuat, maka tingkat upah akan

mendekati W1.

FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN PERBEDAAN

UPAH

Anda tentunya menyadari bahwa di antara para pekerja dan di antar

berbagai golongan tenaga kerja terdapat perbedaan upah. Faktor-faktor penting

yang menjadi sumber dari perbedaan upah diantara pekerja-pekerja di dalam suatu

jenis kerja tertentu dan diantara berbagai golongan pekerjaan adalah adalah

sebagai berikut.

Page 177: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

177

a. Perbedaan corak permintaan dan penawaran dalam berbagai jenis

pekerjaan. Di dalam suatu pekerjaan di mana terdapat penawaran tenaga

kerja yang cukup besar tetapi tidak banyak permintaannya, upah cenderung

mencapai tingkat yang rendah dan begitupula sebaliknya.

b. Perbedaan dalam jenis-jenis pekerjaan. Kegiatan ekonomi meliputi

berbagai jenis pekerjaan. Ada di antara pekerjaan tersebut merupakan

pekerjaan yang ringan dan sangat mudah dikerjakan. Tetapi ada pula

pekerjaan yang harus dikerjakan dengan mengeluarkan tenaga fisik yang besar

dan adapula pekerjaan yang dilakukan dalam lingkungan yang kurang

menyenangkan. Dengan demikian, penentuan upah diantara berbagai jenis

pekerjaan juga berbeda-beda.

c. Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan. Secara lahiriah

segolongan pekerja mempunyai kepandaian, ketekunan, dan ketelitian yang

lebih baik. Sifat tersebut menyebabkan mereka mempunyai produktivitas yang

lebih tinggi. Maka para pengusaha biasanya tidak segan-segan memberikan

upah yang lebih tinggi kepada pekerja yang seperti itu.

d. Terdapatnya pertimbangan bukan keuangan dalam memilih pekerjaan.

Ada tidaknya perumahan yang tersedia, jauh dekatnya kepada rumah pekerja,

apakah ia dikota atau di tempat terpencil, dan adakah pekerja ersebut harus

berpisah dari keluarganya atau tidak sekiranya ia menerima tawaran sesuatu

pekerjaan, adalah ebberapa pertimbangan tambahan yang harus dipikirkan.

Juga harus dipertimbangkan suasana kerja di dalam perusahaan yang

dimasuki. Seseorang seringkali bersedia menerima upah yang lebih rendah

apabila beberapa pertimbangan buka keuangan sesuai dengan keinginanya.

e. Ketidaksempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja. Dalam konteks

mobilitas tenaga kerja kalau daalm pasar tenaga kerja terjadi perbedaan upah,

maka tenaga kerja akan mengalir ke pasar tenaga kerja yang upahnya lebih

tinggi. Perpindahan tersebut akan berlangsung sehingga tidak lagi terdapat

perbedaan upah. Pemisalan ini adalah sangat berbeda dengan kenyataan yang

wujud praktek. Upah dari suatu pekerjaan di berbagai wilayah dan bahkan di

dalam suatu wilayah tidak selalu sama. Salah satu faktor yang menimbulkan

perbedaan tersebut adalah ketidaksempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja.

Page 178: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

178

f. Faktor geografis. Faktor ini merupakan salah satu penyebab yang

menimbulkan ketidaksempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja. Ada kalanya

di tempat-tempat tertentu terdapat masalah kekurangan buruh walaupun

tingkat upah lebih tinggi, sedang di tempat lain terdapat pengangguran dan

tingkat upah yang relatif rendah.

g. Faktor institusional. Di pekerjaan-pekerjaan tertentu terdapat organisasi

profesionel yang berusaha membatasi kemasukan tenaga profesionel yang

baru. Tujuannya adalah untuk menjamin supaya pendapatan mereka tetap

berada pada tingkat yang tinggi. Sebagai contoh, Amerika Serikat serikat-

serikat buruh adakalanya menuntuk kepada majikan untuk tidak mengambil

pekerja yang tidak menjadi anggota serikat buruh.

C. LATIHAN/TUGAS

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar:

6. Di negara kita faktor institusional bukan merupakan faktor yang penting

dalam menghambat mobilitas tenaga kerja. Benarkah demikian? Jelaskan

alasannya!

7. Misalkan anda seorang pengusaha salah satu perusahaan.

a. Bagaimana anda memandang peranan dari produktivitas pekerja dalam

menentukan upah riel?

b. Keputusan apa yang akan anda ambil untuk meningkatkan produktivitas

pekerja?

c. Selain dari sisi produktivitas, faktor utama apa yang anda perhatikan

dalam menentukan upah?

8. Perhatikan data berikut ini.

Tahun Upah uang Indeks Harga

2000 $ 1.000 125

2001 1.250 130

2002 1.700 160

Dengan mengalikan upah uang dan indeks harga Q di atas dengan tiga angka

NIM terakhir masing-masing maka tentukan upah riel para pekerja dari tahun

ke tahun!

9. Analisis dampak dari pemberian upah, indeks harga, upah riel dan juga tingkat

kesejahteraan masyarakat!

Page 179: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

179

10. Bagaimana seharusnya peran pemerintah dalam menstabilkan tingkat upah

dalam berbagai pasar? Studi kasus perbandingan dua bentuk pasar input yang

menarik perhatian anda!

D. DAFTAR PUSTAKA

Abdulrasul, Agung. 2013. Ekonomi Mikro. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta:

CV Andi Offset.

Gilarso. 2001. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: PT Kanisius

Mai, Candra dan Fitria Amalia. 2011. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Esis.

Murni, Asfia. 2013. Ekonomika Mikro Edisi Kedua. Bandung: PT Refika

Aditama.

Paul A.Samuelson dan William D.Nordhaus. 1992. Economics, Fourteenth

Edition, McGraw-Hill., Inc, Singapore.

Raharja, Pratama dan Manurung Mandala. 2010. Teori Ekonomi Mikro Suatu

Pengantar Edisi Keempat. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sarnowo, Henry., Sunyoto, Danang. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro

(Teori & Soal) Edisi Terbaru. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic

Publishing Service).

Sukirno, Sadono.2012. Mikro Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sumarsono, Sonny. 2012. Pengantar Ekonomi Mikro. Jember: Laboratorium

Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Sunarwo, Hendri. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Caps.

Tri Kunawangsih Pracoyo dan Antyo Pracoyo. 2006. Aspek Dasar Ekonomi

Mikro. Jakarta: PT Grasindo.

Page 180: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

180

PERTEMUAN 17:

PASAR INPUT

(SEWA EKONOMI, MODAL DAN TINGKAT BUNGA)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1.4 Menganalisis sewa ekonomi.

1.5 Menganalisis modal.

1.6 Menganalisis tingkat bunga.

B. URAIAN MATERI

Tujuan pembelajaran 1.1:

Menganalisis sewa ekonomi.

Dalam pengertian yang umum pada dasarnya sewa ekonomi dapat

diartikan sebagai harga yang dibayar ke atas penggunaan tanah dan faktor-faktor

produksi lainnya yang jumlah penawarannya tidak dapat ditambah. Ketika

masalah sewa mulai diperhatikan oleh ahli ekonomi, pengertian itu terutama

dikaitkan kepada sewa tanah, yaitu pembayaran yang harus dilakukan oleh petani-

petani ke atas tanah-tanah pertanian yang disewanya dari tuan-tuan pada masa itu.

Seperti dapat dilihat dari definisinya di atas, pengertian sewa meliputi arti yang

lebih luas. Konsep itu meliputi pula “pembayaran kepada faktor-faktor produksi

lainnya yang penawarannya tidak dapat ditamabah”.

DEFINISI LAIN

Segolongan ahli ekonomi mendefinisikan sewa ekonomi secara berikut:

sewa ekonomi adalah bagian pembayaran ke atas sesuatu faktor produksi yang

melebihi dari pendapatan yang diterimanya dari pilihan pekerjaan lain yang

terbaik yang mungkin dilakukannya. Definisi ini mengandung pengertian yang

Page 181: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

181

agak berbeda dengan definisi yang telah dibuat terlebih dahulu. Di dalam definisi

ini sesuatu faktor produksi dipandang sebagai mempunyai beberapa kegunaan.

Pendapatan yang dibayar kepada sesuatu faktor produksi dapat dibedakan dalam

dua bagian. Bagian pertama dinamakan pendapatan pindahan atau transfer

earnings, yaitu bagian dari pendapatan tersebut yang digunakan untuk mencegah

faktor produksi tersebut digunakan untuk kegiatan ekonomi yang lain. Bagian

kedua dinamakan sewa ekonomi, yaitu bagian dari pendapatan yang merupakan

perbedaan diantara pendapatan pindahan. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut

dalam bagian yang kemudian dari uraian mengenai sewa ekonomi.

TANAH DAN SEWA EKONOMI

Tanah merupakan faktor produksi yang jumlahnya tidak dapat diubah,

yaitu jumlahnya tidak dapat ditambah atau ikurangi. Yang dapat dilakukan adalah

memperbaiki mutu dari tanah yang tersedia, misalnya dengan menyediakan irigasi

yang baik di tanah-tanah yang digunakan untuk persawahan, dan membuat

proyek-proyek mencegah banjir di tanah-tanah yang sering digenangi air.

Makin tinggi permintaan, makin tinggi pula sewa tanah yang harus dibayar.

Sedangkan permintaan ke atas tanah tergantung kepada sampai dimana besarnya

permintaan barang-barang yang dapat dihasilkan di atas tanah tersebut.

Gambar 17.1 Kurva Penentuan Sewa Tanah

Berdasarkan kepada produksi yang harus dicapai pada harga tersebut,

keinginan petani untuk menggunakan tanah adalah seperti yang di tunjukkan oleh

Sewa

Jumla

h

R1

R0

R2

D2

D0 D1

S

D2

D0

D1

E1

E0

E2

Page 182: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

182

gambar 17.1 di atas di mana D0 D0. Maka sewa tanah mencapai sebesar R0.

Misalnya secara mendadak, mungkin karena permintaan dari luar negeri yang

bertambah besar, harga jagung mengalami kenaikan yang sangat tinggi. Lebih

banyak orang yang mau menanam jagung. Maka permintaan ke atas tanah

bergeser menjadi D1 D1, sebagai akibatnya sewa tanah naik dari R0 menjadi R1.

Sekiranya keadaan yang sebaliknya yang berlaku, yaitu harga jagaung sangat

merosot, permintaan ke atas tanah untuk di tanami jagung akan merosor juga.

Katakanlah permintaan ke atas tanah menurun dari D0 D0 menjadi D2 D2, sebagai

akibatnya sewa tanah akan turun dari R0 menjadi R2.

SEWA TANAH ADALAH SUATU SURPLUS Tanah merupakan satu-satunya faktor produksi yang tidak dapat berubah

penawarannya. Tenaga kerja akan selalu bertambah, begitu juga dengan modal

dan keahlian keusahawan. Apabila sewa rumah, bangunan perkantoran dan

bangunan pertokoan mengalami kenaikan yang cukup tinggi maka akan timbul

perangsang kepada para pengusaha untuk menambah penawaran bangunan

tersebut. Sebaliknya, apabila sewa berbagai bangunan tersebut terlalu rendah

kalua dibandingkan dengan modal yang ditanamkan untuk menyediakan

bangunan tersebut, para pemilik modal tidak akan menanamkan modalnya ke

sector bangunan.

Harga sewa tanah tidak dapat melakukan peranan yang sama seperti harga

faktor produksi lainnya. Maksudnya, perubahan sewa tanah tidak akan

menimbulkan pengaruh/efek apapun kepada penawarannya. Sewa tanah bukanlah

suatu pembayaran atau perangsang untuk menjamin agar tanah dapat disesuaikan

jumlah dan penawarannya dengan yang diperlukan dalam berbagai kegiatan

ekonomi. Apakah sewanya nol, atau sedikit, atau sangat tinggi, jumlah tanah yang

tersedia untuk digunakan dalam kegiatan ekonomi tetap sama banyaknya.

SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN

Dalam menguraikan arti sewa ekonomi telah dinyatakan dua definisi dari

pengertian tersebut. Yang pertama adalah definisi yang sederhana, dan yang

kedua adalah definisi yang telah disempurnakan lagi oleh ahli-ahli ekonomi. Dari

Page 183: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

183

definisi tersebut keatas dipandang dari sudut yang seperti itu, pembayaran keatas

penggunaan tanah perlu dibedakan menjadi dua macam pembayaran, yaitu sewa

ekonomi dan pendapatan pindahan.

Dalam pengertiannya yang sudah lebih disempurnakan, sewa ekonomi

juga dinikmati oleh faktor-faktor produksi lain yang penawarannya semakin

bertambah banyak apabila harganya naik. Tenaga kerja, sebagai contoh juga akan

memperoleh sewa ekonomi.

Gambar 17.2 Kurva Sewa Ekonomi yang Diperoleh Tenaga Kerja

Keterangan:

Menggambarkan bahwa tenaga kerja sebelum L (di antara O dan L) bersedian

menerimah upah yang lebih rendah dari W. makin mendekati O kedudukan tenaga

kerja tersebut, maka rendah upah yang di mintanya. Namun demikian, setiap

tenaga kerja tersebut masing-masing memperoleh upah sebanyak W, yang berarti

mereka menerima lebih banyak dari pada yang mereka tuntut.

Tujuan pembelajaran 1.2:

Menganalisis modal.

Pembayaran ke atas modal yang dipinjam dari pihak lain dinamakan bunga. Ia

biasanya dinyatakansebagai persentasi dari modal yang dipinjam, seperti misalnya

Upah

Jumlah Pekerja

D

D =

MRP

S

E

S

W

L

W1

Page 184: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

184

10 persen, 12 persen atau 15 persen. Bunga yang dinyatakan sebagai persentasi

dari modal dinamakan suku bunga. Pada umumnya persentasi yang dinyatakan

menunjukkan suku bunga dari sejumlah modal di dalam satu tahun. Dengan

demikian kalau dinyatakan suku bunga 15 persen, artinya adalah: modal yang

dipinjamkan memperoleh suku bunga sebanyak 15 persen setahun.

PERANAN MODAL DALAM PEREKONOMIAN

Investasi atau penanaman modal adalah pengeluaran sektor perusahaan

untuk membeli/memperoleh barang-brang modal yang baru yang lebih modern

atau untuk menggantikan barang-barang modal lama yang sudah tidak digunakan

lagi. Untuk melakukan penanaman modal para pengusaha memerlukan dana.

Adakalanya dana ini bersumber dari tabungan perusahaan yaitu dana yang

diperoleh dari keuntungan yang tidak dibagikan. Di samping itu banyak pula

perusahaan yang memperoleh dana tersebut dari meminjam dari pihak lain.

PRODUKTIVITAS MODAL

Permintaan dana modal yang akan digunakan untuk investasi tergantung

kepada produktivitas dari dana modal tersebut. Dengan demikian, seperti juga

dengan tenaga kerja, faktor yang terutama yang menentukan permintaan ke atas

dan modal adalah produktivitasnya. Produktivitas dari modal dihitung dengan cara

menentukan besarnya pendapatan rata-rata tahunan neto (yaitu setelah dikurangi

dengan penyusutan modal yang digunakan) dan dinyatakan sebagai persentasi dari

modal yang ditanamkan. Produktivitas modal tersebut dinamakan tingkat

pengembalian modal atau rate of returns. Di bawah ini digambarkan suatu contoh

sederhana untuk menghitung tingkat pengembalian modal.

Misalkan seorang hartawan atau seorang pemilik modal membeli sebuah

angkot (bus angkutan kota) dengan harga Rp 100 juta dan dalam setahun biaya

operasi yang dikeluarkannya adalah Rp 25 juta. Sejak permulaan dia berniat untuk

menggunakan angkot itu selama setahun. Pada akhir tahun angkot tersebut

dijualkan dengan harga Rp 75 juta. Apabila dalam setahun tersebut seluruh

pembayaran dari penumpang yang diperolehnya adalah sebanyak RP 75 juta,

berapakah tingkat pengembalian modal yang diterimanya?

Page 185: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

185

Modal dan biaya pengurusan angkot tersebut adalah Rp 100 juta + Rp 25

juta = Rp 125 juta. Dari jumlah ini pada akhir tahun dia mendapat kembali Rp 75

juta, maka pengeluaran neto berjumlah Rp 125 juta – Rp 75 juta = Rp 50 juta.

Telah dimisalkan sewa penumpang berjumlah Rp 75 juta.

Dengan demikian pendapatan bersih pemilik modal tersebut adalah: Rp 75

juta - Rp 50 juta = Rp 25 juta. Berdasarkan data di atas tingkat pengembalian

modal angkot tersebut dapat ditentukan, yaitu seperti ditunjukkan dalam

perhitungan berikut:

persenXJuta

Juta25100

100

25

MENENTUKAN TINGKAT PENGEMBALIAN MODAL

Di dalam kegiatan perusahaan yang sebenarnya perhitungan tingkat

pengembalian modal adalah lebih rumit. Kerumitan tersebut timbul sebagai akibat

dari usia barang modal yang panjang, yaitu ia dapat digunakan selama beberapa

tahun, dan bahkan banyak yang penggunaannya dapat dilakukan selama berpuluh-

puluh tahun. Dengan demikian pendapatan yang diperoleh dari suatu imvestasi

pada umumnya meliputi lebih dari satu tahun. Apabila sesuatu barang modal

dapat digunakan dan memberikan pendapatan selama beberapa tahun, tingkat

pengembalian modal dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Nilai Investasi =

)1()1()1()1(...

32

)1(

132

RRRRnn

AXnXX

R

X

Di mana nilai investasi menunjukkan besarnya investasi yang dilakukan

oleh perusahaan untuk mewujudkan suatu barang modal tertentu (misalnya barang

modal itu adalah pabrik tenun). Dalam persamaan ini dimisalkan seluruh investasi

dilakukan dalam satu tahun pertama. Seterusnya X1, X2, X3 ….. Xn adalah pendapatan

bersih, yaitu hasil penjualan pada tahun 1, 2, 3 setelah dikurangi oleh

biaya produksi dan operasi, perusahaan tersebut ditahun-tahun yang bersamaan.

Umur ekonomi barang modal itu adalah n, dan A nilai barang modal itu pada

akhir tahun n. Nilai R, yang dinyatakan dalam persen, adalah tingkat

Page 186: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

186

pengembalian modal perusahaan tersebut. Perusahaan akan dapat mengetahui

nilaiinvestasi yang dilakukannya, dan di samping itu dapat meramalkan X1, X2, X3

….. Xn dan A. dengan demikian nilai R dapat dihitung. Ia dinyatakan sebagai

persentasi dari nilai investasi.

PERMINTAAN TERHADAP DANA MODAL

Berbagai jenis investasi mempunyai pengembalian modal yang berbeda.

Ada yang tingkat pengembalian modalnya tinggi dan ada pula tingkat

pengembalian modalnya rendah. Apabila para pengusaha mengetahui sepenuhnya

berbagai kemungkinan untuk melakukan investasi, mereka akan mendahulukan

investasi yang tingkat pengembalian modalnya tinggi. Baru setelah proyek

tersebut dilaksanakan, mereka akan mengembangkan proyek yang tingkat

pengembalian modalnya lebih rendah. Sampai dimana perusahaan-perusahaan

akan meminta dana modal tergantung kepada suku bunga yang berlaku dalam

perekonomian. Misalkan suku bunga adalah 10 persen. Pada suku bunga ini

adalah tidak menguntungkan kepada perusahaan untuk melakukan investasi yang

tinggi pengembalian modalnya adalah di bawah 10 persen karena keuntungan

yang diperoleh tidak dapat membayar bunga ke atas dana modal yang

dipinjamnya. Dengan demikian pada suku bunga sebesar 10 persen, para

pengusaha akan mengembangkan proyek-proyek yang tingkat pengembalian

modalnya setidak-tidaknya sama dengan suku bunga.

Tujuan pembelajaran 1.3:

Menganalisis tingkat bunga.

Dalam suatu perekonomian tidak semua pendapatan yang diterima

masyarakat akan digunakan untuk pengeluaran konsumsi. Sebagian dari

pendapatan tersebut akan disisihkan oleh penerima pendapatan sebagai tabungan.

Penabungan ini dilakukan untuk beberapa tujuan, seperti untuk membiayai

pengeluarankonsumsi semasa sudah mencapai usia pensiun, untuk mengumpulkan

biaya pendidikan anak-anak padamasa mereka dewasa, dan untuk berjaga-jaga

di dalam menghadapi kesusahan di masa yang akan datang.

Page 187: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

187

TEORI-TEORI SUKU BUNGA

a. Teori Suku Bunga Klasik

Menurut kaum klasik, suku bunga menentukan besarnya tabungan maupun

investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian yang menyebabkan tabungan

yang tercipta pada penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu sama yang

dilakukan oleh pengusaha. beranjak dari teori ekonomi mikro, teori klasik

mengatakan bahwa tingkat bunga merupakan nilai balas jasa dari modal. Dalam

teori klasik, stok barang modal dicampuradukkan dengan uang dan keduanya

dianggap mempunyai hubungan subtitusif. Semakin langka modal, semakin tinggi

suku bunga. Sebaliknya, semakin banyak modal semakin rendah tingkat suku

bunga.

Investasi juga merupakan fungsi dari suku buga. Makin tinggi suku bunga,

keinginan masyarakat untuk melakukan investasi juga semakin kecil. Alasannya,

seorang pengusaha akan menambah pengeluaran investasinya apabila keuntungan

yang diharapkan dari investasi lebih besar dari suku bunga yang harus dibayar

untuk dana investasi tersebut merupakan ongkos untuk penggunaan dana (Cost of

Capital). Makin rendah suku bunga, maka pengusaha akan lebih terdorong untuk

melakukan investasi, sebab biaya penggunaan dana juga makin kecil.

Suku bunga dalam keadaan keseimbangan (artinya ada dorongan untuk

naik atau turun) akan tetapi keinginan masyarakat untuk menabung sama dengan

keinginan masyarakat untuk melakukan investasi.

b. Teori Suku Bunga Keynes

Keynes mempunyai pandangan yang berbeda dengan klasik. Tingkat bunga

itu merupakan suatu fenomena moneter. Artinya, tingkat bunga ditentukan oleh

penawaran dan permintaan uang (ditentukan dalam pasar uang). Uang akan

mempengaruhi kegiatan ekonomi (GNP), sepanjang uang ini mempengaruhi

tingkat bunga. Perubahan tingkat bunga selanjutnya akan mempengaruhi

keinginan untuk mengadakan investasi dengan demikian akan mempengaruhi

GNP. Keynes mengasumsikan bahwa perekonomian belum mencapai full

employment. Oleh karena itu, produksi masih dapat ditingkatkan tanpa mengubah

Page 188: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

188

tingkat upah maupun tingkat harga. Dengan menurunkan tingkat bunga, investasi

dapat dirangsang untuk meningkatkan produk nasional. Dengan demikian

setidaknya untuk jangka pendek, kebijaksanaan moneter dalam teori Keynes

berperan untuk meningkatkan produk nasional.

Pertama, Keynes menyatakan bahwa masyarakat mempunyai keyakinan

bahwa ada suatu tingkat bunga yang normal. Jika memegang surat berharga pada

waktu tingkat bunga naik (harga turun) mereka akan menderita kerugian. Mereka

akan menghindari kerugian ini dengan cara mengurangi surat berharga yang

dipegangnya dan dengan sendirinya menambah uang yang dipegang.

Kedua, sehubungan dengan biaya memegang uang kas. Makin tinggi

tingkat bunga, makin besar pula biaya memegang uang kas, sehingga keinginan

memegang uang kas juga semakin rendah sehingga permintaan akan uang kas

naik. Dari kedua penjelasan diatas, dijelaskan adanya hubungan negatif antara

tingkat bunga dengan permintaan akan uang tunai. Permintaan uang ini akan

menetukan tingkat bunga. Tingkat bunga berada dalam keseimbangan apabila

jumlah uang kas yang diminta sama dengan penawarannya.

c. Teori Suku Bunga Hicks

Hicks mengemukakan teorinya bahwa tingkat bunga berada dalam

keseimbangan pada suatu perekonomian bila tingkat bunga ini memenuhi

keseimbangan sektor moneter dan sektor rill. Pandangan ini merupakan gabungan

dari pendapat klasik dan Keynesian, dimana mashab klasik mengatakan bahwa

bunga timbul karena uang adalah produktif artinya bahwa bila seseorang memiliki

dana maka mereka dapat menambah alat produksinya agar keuntungan yang

diperoleh meningkat. Jadi uang dapat meningkatkan produktivitas sehingga orang

ingin membayar bunga. Sedangkan menurut keneysian bahwa uang bisa produktif

dengan metode spekulasi di pasar uang dengan kemungkinan memperoleh

keuntungan, dan keuntungan inilah sehingga orang ingin membayar bunga.

Dari beberapa konsep tentang tingkat bunga, maka dapat kita hubungkan

antara tingkat suku bunga tabungan dengan tingkat bunga kredit, dimana sektor

perbankan menghimpun dana melalui giro, deposito dan tabungan lalu disalurkan

melalui berbagai fasilitas kredit. Jelaslah bahwa penawaran kredit perbankan

Page 189: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

189

ditentukan oleh adanya akumulasi modal dalam bentuk deposito dan tabungan

sebagai salah satusumber dana perbankan dalam menyalurkan kredit.

Adanya tabungan masyarakat tidaklah berarti dana hilang dari peredaran,

tetapi dipinjam/dipakai oleh pengusaha untuk membiayai investasi. Penabung

mendapatkan bunga atas tabungannya, sedangkan pengusaha bersedia membayar

bunga tersebut selama harapan keuntungan yang diperoleh dari investasi lebih

besar dari bunga tersebut. Adanya kesamaan antara tabungan dengan investasi

adalah sebagai akibat bekerjanya mekanisme tingkat bunga. Besarnya tingkat

suku bunga yang ditetapkan oleh bank juga dipengaruhi oleh besarnya cost of

money. Tingkat bunga kredit yang ditetapkan untuk seluruh nasabah harus labih

besar dari jumlah cost of money dan biaya operasionalnya.

FAKTOR PENYEBAB PERBEDAAN SUKU BUNGA

Dalam teori, analisis mengenai penentuan suku bunga menganggap bahwa

dalam perekonomian terdapat hanya satu suku bunga. Di dalam kenyataan,

keadaan adalah sangat berbeda, yaitu di dalam perekonomian terdapat beberapa

suku bunga. Seseorang yang menabung uangnya di bank menerima suku bunga

yang berbeda dari seseorang yang meminjam uang dari bank. Suku bunga

pinjaman pemerintah berbeda dengan suku bunga yang dibayar konsumen. Dan

bank mengenakan suku bunga yang berbeda kepada nasabah-nasabahnya.

Perbedaan itu disebabkan beberapa faktor. Yang terpenting diterangkan dibawah

ini.

a. Perbedaan Risiko

Pinjaman pemerintah membayar suku bunga yang lebih rendah dari suku

bunga pinjaman swasta.Walaupun begitu pemerintah masih dapat memperoleh

pinjaman yang diperlukannya karena resiko dari meminjamkan kepada

pemerintah adalah sangat kecil. Salah satu pertimbangan bank-bank di dalam

menentukan suku bunga yang akan dikenakannya adalah risiko dari memberikan

pinjaman tersebut. Kepada usaha yang telah lama berkembang, atau kepada usaha

yang tidak banyak risikonya, mereka bersedia mengenakan suku bunga yang

rendah. Kepada usaha yang sangat tinggi risikonya mereka akan mengenakan

suku bunga yang tinggi.

Page 190: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

190

b. Jangka Waktu Pinjaman

Semakin lama sejumlah modal dipinjamkan, semakin besar tingkat bunga

yang harus dibayar. Salah satu sebab dari keadaan ini adalah karena resiko yang

ditanggung peminjam akan menjadi semakin besar apabila jangka waktu

peminjaman bertambah panjang, sebab lain adalah karena pemilik

modalkehilangan kebebasan untuk menggunakan modalnya dalam jangka waktu

yang lebih lama. Di sampingitu para peminjam bersedia membayar tingkat bunga

yang lebih tinggi karena mereka mempunyai waktu yang lebih panjang untuk

mengembalikan pinjamannya.

c. Biaya Administrasi Pinjaman

Jumlah dana yang dipinjam sangat berbeda, sedangkan biaya administrasi

untuk proses pinjaman tidak banyak berbeda. Apakah sesuatu perusahaan

meminjam Rp. 100 juta atau Rp. 10 juta, biaya administrasinya adalah sama.

Maka diukur dari sudut biaya administrasi untuk pinjaman per rupiah, pinjaman

sebesar Rp. 10 juta akan menelan biaya yang lebih tinggi dari pinjaman sebesar

Rp. 100 juta. Dengan demikian, berdasarkan kepada pertimbangan biaya

administrasi, pinjaman yang relative lebih kecil jumlahnya akan membayar suku

bunga yang lebih tinggi.

SUKU BUNGA NOMINAL DAN SUKU BUNGA RIIL

Di dalam meminjamkan uang pemilik modal bukan saja memperhatikan

suku bunga yang diterima, tetapi juga tingkat inflasi (presentasi tahunan kenaikan

harga-harga) yang berlaku. Apabila tingkat inflasi adalahlebih tinggi dari suku

bunga, pemilik modal akan mengalami kerugian dalam meminjamkan

uangnyakarena modal ditambah bunganya, nilai riilnya adalah lebih rendah dari

nilai riil modal sebelumdibungakan.Karena kenaikan harga-harga merupakan

keadaan yang sering berlaku disetiap perekonomian, didalam membicarakan

mengenai suku bunga perlulah dibedakan di antara suku bunga nominal dan

sukubunga riil.

Kalau kita baca di surat kabar atau majalah bahwa suku bunga deposito

berjangka satu tahundi suatu bank adalah 15 persen per tahun, maka suku bunga

ini dinamakan suku bunga nominal. Ia adalah suku bunga yang digunakan sebagai

ukuran untuk menentukan besarnya bunga yang harus dibayar oleh pihak

Page 191: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

191

peminjam dana modal. Sedangkan tingkat bunga riil menunjukkan presentasi

kenaikan nilai riil modal ditambah bunga dalam setahun, dinyatakan sebagai

persentasi dari nilai riil modal sebelum dibungakan. Sebagai contoh, kalau pada

waktu yang sama harga-harga naik sebesar 10 persen, nilai riil modal ditambah

bunganya bukan mengalami kenaikan sebesar 15 persen. Kenaikan nilai riil modal

hanyalah sebanyak (15-10) persen atau 5 persen. Dengan demikian suku bunga riil

adalah 5 persen.

h. LATIHAN/TUGAS

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar:

1. Analisis sebuah kasus yang menggambarkan sewa ekonomi lengkapi dengan

contoh kurva!

2. Permintaan dana modal yang akan digunakan untuk investasi tergantung

kepada produktivitas dari dana modal tersebut. Jelaskan mengapa demikian

disertai contoh kasus di Indonesia!

3. Tuan Fendi memiliki sebuah mobil dipergunakan untuk usaha Grab Car

dengan harga Rp 250 juta dan dalam setahun biaya operasi yang

dikeluarkannya adalah Rp 100 juta. Sejak permulaan dia berniat untuk

menggunakan mobil itu selama setahun. Pada akhir tahun mobil tersebut

dijualkan dengan harga Rp 200 juta. Apabila dalam setahun tersebut seluruh

pembayaran dari penumpang yang diperolehnya adalah sebanyak RP 150

juta, berapakah tingkat pengembalian modal yang diterimanya?

4. Analisis kelebihan dan kelemahan dari teori suku bunga yang ada!

5. Ada tiga faktor penyebab perbedaan suku bunga. Jelaskan bagaimana

nasabah mengatasi hal tersebut!

i. DAFTAR PUSTAKA

Abdulrasul, Agung. 2013. Ekonomi Mikro. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Ahmad. 2005. Mata Uang Islami. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta:

CV Andi Offset.

Fatoni Siti Nur. 2014. Pengantar Ilmu Ekonomi. Bandung: Pustaka Setia Hasan.

Page 192: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

192

Gilarso. 2001. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: PT Kanisius

Mai, Candra dan Fitria Amalia. 2011. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Esis.

Murni, Asfia. 2013. Ekonomika Mikro Edisi Kedua. Bandung: PT Refika

Aditama.

Paul A.Samuelson dan William D.Nordhaus. 1992. Economics, Fourteenth

Edition, McGraw-Hill., Inc, Singapore.

Raharja, Pratama dan Manurung Mandala. 2010. Teori Ekonomi Mikro Suatu

Pengantar Edisi Keempat. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sarnowo, Henry., Sunyoto, Danang. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro

(Teori & Soal) Edisi Terbaru. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic

Publishing Service).

Sukirno, Sadono. 2012. Mikro Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sumarsono, Sonny. 2012. Pengantar Ekonomi Mikro. Jember: Laboratorium

Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Sunarwo, Hendri. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Caps.

Page 193: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

193

PERTEMUAN 18:

EKSTERNALITAS DAN KEGAGALAN PASAR

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1.1 Menganalisis konsep eksternalitas.

1.2 Menganalisis solusi perusahaan untuk eksternalitas.

1.3 Menganalisis campur tangan pemerintah atas eksternalitas.

1.4 Menganalisis kegagalan pasar.

1.5 Menganalisis teori penyediaan barang publik.

B. URAIAN MATERI

Tujuan pembelajaran 1.1:

Menganalisis konsep eksternalitas.

PENGERTIAN EKSTERNALITAS

Eksternalitas (eksternality) muncul ketika seseorang terlibat dalam

kegiatan yang mempengaruhi kesejahteraan orang lain, namun tidak membayar

dan atau menerima kompensasi atas dampak tersebut. Apabila dampak yang

ditimbulkan oleh kegiatan itu buruk, maka disebut eksternalitas negatif.

Sebaliknya apabila dampak yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut adalah baik,

maka disebut eksternalitas positif.

Dengan demikian, eksternalitas (ekternality) dapat disimpulkan merupakan

dampak aktivitas satu pelaku ekonomi terhadap kesejahteraan pelaku ekonomi

lainnya, seperti debu beterbangan di udara atau bahan kimia beracun yang muncul

di air minum. Definisi tersebut tidak termasuk pengaruh yang terjadi melalui pasar

jika saya membeli suatu jenis barang yang dijual sebelum anda membelinya, saya

mungkin menyebabkan anda gagal membelinya dan oleh karenanya akan

mempengaruhi akan mempengaruhi kesejahteraan anda. hal tersebut bukanlah

merupakan eksternalitas dalam pengertian kita karena efeknya terjadi dalam

Page 194: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

194

tatanan pasar. Kejadian tersebut tidak mempengaruhi kemampuan pasar untuk

mengalokasikan sumberdaya secara efisien. Eksternalitas sesungguhnya dapat

terjadi antara dua pelaku ekonomi.

BENTUK EKSTERNALITAS

Di sini, pertama kali kita mengilustrasikan eksternalitas yang negatif

(merugikan) dan positif (menguntungkan) di antara dua perusahaan. Kemudian

kita membahas eksternalitas antara orang dan perusahaan dan menyimpulkannya

dengan mempelajari eksternalitas antar orang.

a. Eksternalitas antar Perusahaan

Andaikan terdapat dua perusaaan satu memproduksi kecamata, dan

perusahaan yang lain memproduksi arang (hal ini merupakan contoh actual dari

hokum Inggris pada abad 19). Perusahaan yang memproduksi arang dikatakan

mempunyai efek eksternal terhadap produksi kacamata jika output kacamata tidak

hanya tergantung pada jumlah input yang dipilih oleh perusahaan kacamata tetapi

juga pada tingkat produksi arang. Misalkan kedua perusahaan tersebut lokasinya

saling berdekatan, dan perusahaan kacamata berada dalam arah angin dari

perusahaan arang. Dalam kasus ini, output kacamata mungkin tergantung tidak

hanya dari input kacamata yang digunakan perusahaan, tetapi juga pada jumlah

arang yang terbawa oleh udara, yang mempengaruhi ketelitian mesin

penghalusnya. Tingkat polusi, selanjutnya, ditentukan oleh output dari perusahaan

arang. Meningkatnya output arang akan menyebabkan menurunnya jumlah

kacamata yang berkualitas tinggi yang diproduksi meskipun perusahaan kacamata

tidak berkuasa untuk mengendalikan efek negatif ini.

Hubungan antara dua perusahaan mungkin juga saling menguntungkan.

Kebanyakan contoh dari eksternalitas positif agak berbau tradisional. Mungkin

contoh yang paling terkenal, adalah yang diajukan oleh James Meade, yang

melibatkan dua perusahaan, satu memproduksi madu dengan memelihara lebah,

dan perusahaan lain memproduksi apel. Karena makanan lebah ada pada bunga

apel, kenaikan produksi apel akan meningkatkan produktivitas pada industri

madu. Efek yang saling menguntungkan, berupa lebah yang diberi makanan

dengan baik, adalah eksternalitas positif bagi peternak lebah. Begitu juga halnya,

Page 195: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

195

lebah menyerbuki apel dan peternak lebah memberikan keuntungan eksternal

kepada para pemilik lahan perkebunan.

b. Eksternalitas antar Perusahaan dan Orang

Aktivitas produksi perusahaan dapat berpengaruh secara langsung

terhadap kesejahteraan individu. Suatu perusahaan yang memproduksi polusi

udara menyebabkan biaya pada individu yang tinggal di dekat perusahaan, dalam

bentuk turunnya tingkat kesehatan dan peningkatan debu serta lumpur. Efek yang

serupa timbul dari perusahaan yang menyebabkan polusi air (contohnya,

perusahaan tambang yang membuang limbah ke danau, mengurangi nilai rekreasi

danau bagi orang yang ingin memancing di sana). Dan memproduksi kebisingan

(bandara yang berlokasi di dekat kota besar). Dalam seluruh kasus tersebut, paling

tidak pada inspeksi pertama, kelihatannya perusahaan tidak akan

memperhitungkan setiap biaya eksternal ini dalam mengambil keputusan

mengenai jumlah yang harus diproduksi.

Tentu saja, orang-orang mengkin juga mempunyai efek eksternal terhadap

perusahaan. Polusi kendaraan bermotor merugikan produktivitas para petani jeruk,

membersihkan sampah dan grafiti merupakan biaya utama bagi pusat pertokoan,

dan kebisingan konser rock malam minggu di kampus mungkin mempengaruhi

penyewa motel. Pada setiap kasus, seperti pada eksternalitas yang ditimbulkan

oleh perusahaan, mungkin tidak ada cara yang sederhana bagi pihak yang terkena

dampak untuk menekan pihak yang mengakibatkan eksternalitas tersebut agar

memperhitungkan seluruh biaya yang timbul akibat kegiatan tersebut.

c. Eksternalitas antar Orang

Akhirnya, aktivitas dari setiap orang mungkin mempengaruhi

kesejahteraan orang lain. Membunyikan radio terlalu keras, merokok, atau

menyetir selama jam-jam sibuk seluruhnya merupakan aktivitas konsumsi yang

mungkin memberikan pengaruh secara negatif atas kepuasan orang lain.

Menanam kebun yang menarik atau menyingkirkan salju dari jalanan, di lain

pihak, memberikan eksternalitas yang menguntungkan. Seringkali, namun

demikian, aktivitas ini tidak akan tercermin dalam transaksi pasar di antara pihak

yang terlibat.

Page 196: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

196

Karakteristik Timbal balik dari Eksternalitas

Meskipun contoh-contoh eksternalitas ini menggambarkan suatu pelaku

sebagai penyebab masalah dan pelaku lainnya sebagai korban yang tak berdaya

(atau pihak yang diuntungkan), hal tersebut bukanlah suatu cara yang sangat

berguna untuk menjelaskan masalah tersebut. Berdasarkan definisi eksternalitas

membutuhkan (paling tidak) dua pihak dan salah satunya harus diberlakukan

sebagai “penyebab”. Jika produsen kacamata tidak menempatkan pabriknya di

dekat pabrik pembakaran arang, dia tidak akan terkena efek negatif pada roda

pengasahannya. Jika para individu tidak tinggal di bawah zona penerbangan,

kebisingan akan menjadi masalah kecil. Dan jika anda berada di luar jarak

pendengaran, tidak akan bermasalah apabila orang lain membunyikan radio

dengan keras.

Pengenalan hubungan yang saling timbal balik ini tidak bermaksud untuk

membebaskan para pembuat dari tuntutan, tapi hanya untuk mengklarifikasi sifat

dari masalah tersebut. Dalam semua kasus ini, dua pelaku ekonomi berusaha

untuk menggunakan sumberdaya yang sama.

EKSTERNALITAS DAN KETIDAKEFISIENAN PASAR

Pada bagian ini, kita akan menunjukkan bagaimana eksternalitas

menyebabkan pasar mengalokasikan sumber daya secara tidak efisien. Di samping

hal tersebut kita juga menguraikan berbagai cara yang dapat ditempuh pelaku-

pelaku swasta dan pembuat kebijakan publik untuk memperbaiki kegagalan pasar.

a. Eksternalitas Negatif

Pertama-tama, mari kita berasumsi bahwa industri tambang penghasil

nikel menghasilkan polusi. Untuk setiap kilogram nikel yang dihasilkan, sejumlah

asap memasuki atmosfer. Asap tersebut menciptakan risiko kesehatan bagi siapa

saja yang menghirup udaranya. Asap menghasilkan eksternalitas negatif.

Bagaimana eksternalitas tersebut memengaruhi efisiensi pasar?

Eksternalitas negatif menyebabkan biaya masyarakat untuk memproduksi

nikel lebih besar dari biaya produksi bagi prousen nikel, untuk setiap kilogram

nikel yang diproduksi. Biaya sosial industri tambang nikel tersebut meliputi biaya

Page 197: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

197

swasta dari para produsen nikel ditambah biaya bagi orang-orang lain yang

terkena dampak buruk polusinya.

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana perusahaan mencapai hasil yang

optimal. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengenakan pajak

kepada produsen nikel untuk setiap kilogram nikel yang diproduksi. Manfaat

pajak yang dikenakan semacam ini disebut internaliasi eksternalitas (internalizing

an externality) karena pajak tersebut memberi intensif kepada konsumen dan

penjual di pasar untuk memperhitungkan dampak eksternal atas tindakan-tindakan

mereka. Produsen nikel akan memperhitungkan danpak dan biaya atas polusi pada

saat memutuskan berapa banyak nikel yang harus diproduksi karena mereka harus

membayar biaya-biaya eksternal tersebut melalui pajak.

b. Eksternalitas Positif

Sudah diuraikan bahwa bebrapa jenis kegiatan dapat menimbulkan biaya-

biaya bagi pihak lain, namun beberapa kegiatan yang lain menghasilkan manfaat.

Contoh kegiatan yang menghasilkan eksternalitas positif adalah pendidikan.

Pendidikan menghasilkan eksternalitas yang positif karena dengan pendidikan

membuat masyarakat lebih terdidik. Pendidikan akan menciptakan kehidupan

yang lebih baik dan dapat menguntungkan semua orang. Misalnya manfaat

pendidikan terhadap produktivitas tidak dengan sendirinya menciptakan

eksternalitas. Konsumen pendidikan mendapatkan manfaat dalam bentuk upah

yang tinggi, dan apabila sebagian dari manfaat produktivitas atas pendidikan

tersebut menguntungkan pihak-pihak lain, maka dampak tersebut juga disebut

sebagai eksternalitas positif.

Dalam kondisi semacam ini, pemerintah dapat mengintervensi untuk

memperbaikinya dengan mendorong semua pihak yang terlibat dalam pasar untuk

menginternalisasikan eksternalitas ini. Tindakan yang wajar atas kasus

eksternalitas positif ini adalah kebalikan atas kasus eksternalitas negatif. Untuk

menggeser keseimbangan pasar agar mendekati titik optimum secara sosial, maka

eksternalitas positif harus disubsidi. Dalam kenyataannya, pemerintah melakukan

subsidi untuk pendidikan. Subsidi pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah

Indonesia dewasa ini antara lain pembangunan sekolah-sekolah negeri, beasiswa

pendidikan di dalam maupun di luar negeri.

Page 198: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

198

Tujuan pembelajaran 1.2:

1.2 Menganalisis solusi perusahaan untuk eksternalitas.

SOLUSI PERUSAHAAN UNTUK EKSTERNALITAS

Kita sudah memahami mengapa eksternalitas membuat pasar tidak mampu

mengalokasikan sumberdaya dengan efisien, tapi baru sedikit menjelaskan

mengenai ketidakefisienan itu dapat ditanggulangi. Pada praktiknya, para pelaku

swasta maupun pemerintah dapat menanggapi eksternalitas dalam berbagai cara.

Pada dasarnya, semua penanggulangan tersebut sama-sama bertujuan mengubah

alokasi sumberdaya agar pasar mendekati titik optimal secara sosial. Pada bagian

ini, kita akan menjelaskan solusi-solusi yang dapat dilakukan oleh perusahaan

dalam menanggulangi eksternalitas tersebut.

Jenis-Jenis Solusi Perusahaan

Dalalm menyelesaikan persoalan eksternalitas yang menyebabkan pasar

tidak efisien, pemerintah tidak selamanya perlu turun tangan dalam

menyelesaikan kasus tersebut. Pada kondisi tersebut, perusahaan dapat

mengembangkan solusi tertentu untuk menyelesaikannya. Kadang-kadang

eksternalitas dapat diselesaikan dengan pertimbangan moral dan hukuman-

hukuman sosial. Walaupun telah ada aturan yang melarang membuang sampah di

sembrang tempat, namun aturan tidak dijalankan dengan baik. Kebanyakan di

antara kita membuang sampah di sembarang tempat adalah tidak benar. Perihal

moral memberi tahu kita bahwa tindakan-tindakan yang kita lakukan pasti

mempengaruhi orang lain. Dalam istilah ekonomi aturan yang ada,

memerintahkan kita untuk menginternalisasi eksternalitas.

Solusi lain yang dapat dilakukan adalah beramal. Kebanyakan program

amal yang ada ditujukan untuk menangani eksternalitas. Misalnya organisasi

lingkungan dengan tujuan melindungi lingkungan, kebanyakan dari mereka

didanai oleh donasi-donasi swasta. Bantuan beasiswa pendidikan dari swasta

dengan alasan bahwa perguruan tinggi menghasilkan eksternalitas positif.

Page 199: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

199

Pasar sering kali dapat menyelesaikan eksternalitas dengan mengandalkan

kepentingan-kepentingan pribadi dari pihak-pihak yang terkait. Kadangkala solusi

ini berbentuk integrasi dari berbagai jenis bisnis. Sebagai contoh, seorang petani

apel dan peternak lebah hidup bertetangga. Masing-masing bisnis memberikan

eksternalitas positif bagi yang lain. Lebah membantu menyerbukkan bunga dari

pohon-pohon apel. Dengan demikian, maka lebah tersebut membantu petani apel

dalam menghasilkan apel, dan pada saat yang bersamaan lebah-lebah ersebut

menggunakan sari bunga dari pohon apel tersebut untuk menghasilkan madu.

Ketika petani apel menentukan berapa banyak pohon yang akan ditanam dan

peternak lebah menentukan berapa banyak lebah yang harus dipelihara, mereka

mengabaikan eksternalitas positif ini. Dampaknya adalah petani apel menanam

apel terlalu sedikit dan peternak lebih memelihara lebah terlalu sedikit.

Eksternalitas ini pada dasarnya dapat diinternalisasi seandainya si peternak lebih

memilih membeli kebun apel tersebut atau petani apel membeli peternakan lebah

tersebut. Kedua kegiatan ini akan berjalan dalam satu perusahaan dan perusahaan

tunggal yang ada dapat menentukan jumlah pohon apel yang harus dipelihara dan

jumlah lebah yang harus diternak agar hasil yang diperoleh optimal. Internalisasi

eksternalitas ini menjadi alasan bagi banyak pengusaha terlibat dalam banyak

bisnis yang berbeda.

Cara lain perusahaan dalam menghadapi dampak eksternalitas adalah

pihak-pihak yang mempunyai kepentingan menandatangani suatu kontrak.

Misalnya petani apel dan peternak lebah dapat menyelesaikan masalah jumlah

pohon dan lebah. Dalam kontrak dapat dinyatakan dengan jelas jumlah tanaman

apel dan laba serta mungkin jumlah harus dibayarkan antara pihak petani apel dan

pihak peternak lebah. Dengan mengatur jumlah pohon apel dan jumlah lebah yang

diternak dengan tetap, maka kontrak tersebut dapat menyelesaikan masalah

ketidakefisienan yang umumnya muncul dari eksternalitas tersebut dan membuat

keduanya lebih diuntungkan.

Mengapa Solusi Perusahaan tidak selalu Bekerja dengan Baik

Tidak jarang terjadi pihak-pihak yang berkepentingan gagal

menyelesaikan persoalan eksternalitas karena adanya biaya transaksi (transaction

Page 200: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

200

cost) yng harus dikeluarkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk

melakukan tawar-menawar dan mencapai kesepakatan. Dalam contoh yang

realistis, biaya-biaya transaksi adalah pengeluaran untuk membayar para

pengacara.

Dalam kondisi yang lain, tawar-menawar tidak dapat dilakukan. Dilakukan

pemogokan oleh serikat buruh, menunjukkan bahwa untuk mencapai kesepakatan

adalah sesuatu yang sulit dilakukan, dan kegagalan dalam mencapai kesepakatan

dapat menjadi sesuatu yang sangat merugikan bagi pihak-pihak yang

berkepentingan. Dalam kenyataannya, seringkali masing-masing pihak saling

menahan diri guna memperoleh kesepakatan yang lebih baik dari sudut pandang

mereka.

Mencapai kesepakatan yang efisien sangatlah sulit dilakukan terutama

apabila jumlah yang berkepentingan sangat banyak karena mengoordinasikan

orang-orang dalam jumlah besar membutuhkan biaya yang tidak sedikit, misalnya

pabrik gula membuang polusinya pada sungai yang ada di sekitarnya. Polusi

tersebut menghasilkan eksternalitas negatif bagi semua warga yang ada di hilir

sungai tersebut. Akan tetapi, apabila jumlah masyarakat di hilir sangat banyak,

maka mengoordinasikan mereka untuk melakukan tawar-menawar dengan pabrik

tersebut mungkin tidak dapat dilakukan.

Apabila tawar menawar antara swasta tidak berhasil dilakukan, maka

pemerintah dapat memainkan satu peran. Pemerintah dapat bertindak atas nama

masyarakat. Oleh karena itu, bagian berikutnya akan menguraikan peranan

pemerintah dalam mengatasi masalah eksternalitas.

Tujuan pembelajaran 1.3:

1.3 Menganalisis campur tangan pemerintah atas eksternalitas.

CAMPUR TANGAN PEMERINTAH ATAS EKSTERNALITAS

Berbagai kasus eksternalitas ini, menyebabkan harga-harga yang

ditetapkan pengusaha menjadi tidak mencerminkan kelangkaan faktor produksi.

Dalam kasus pabrik yang menimbulkan polusi sungai, kalkulasi harga output

tidak memperhitungkan eksternalitas yang diderita oleh penduduk yang

menggunakan air. Dengan demikian, biaya produksi internal (private cost)

Page 201: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

201

menjadi lebih kecil daripada biaya masyarakat (social cost), sehingga output

pabrik menjadi terlalu besar.

Dalam perhitungan biaya produksinya, pabrik tersebut tidak memasukkan

kerugian masyarakat yang diakibatkan karena pencemaran udara yang

ditimbulkan. Karena itu, harga output pabrik tersebut menjadi terlalu rendah,

karena tidak memperhitungkan kerugian masyarakat. Polusi udara yang

ditimbulkan tidak hanya merugikan masyarakat selaku konsumen, tetapi juga

terhadap masyarakat selaku produsen barang lainnya. Misalnya, menurunnya

produksi madu di peternakan lebah di sekitar pabrik, yang diakibatkan oleh

kotornya udara.

Dengan demikian, biaya-biaya pribadi (private cost), yang dihitung oleh

pabrik, untuk membayar semua faktor produksi yang digunakan, menjadi terlalu

kecil karena tidak memperhitungkan kerugian masyarakat. Akibatnya, volume

barang yang dihasilkan oleh pabrik tersebut cenderung terlalu banyak.

Dalam kasus semacam ini, peranan pemerintah adalah mengatur produksi

pabrik tersebut, dengan membuat regulasi, agar biaya internal yang dikalkulasikan

pabrik sama dengan biaya yang dikeluarkan masyarakat. Regulasi tersebut

misalnya, pemerintah mengharuskan pembangunan pengolah limbah (water

treatment) kepada pabrik yang akan membuang limbahnya ke sungai. Implikasi

dari peraturan ini adalah, biaya internal menjadi lebih tinggi, sehingga jumlah

output yang dihasilkannya pun menjadi lebih kecil.

Dalam kasus eksternalitas negatif, biaya produksi yang dikalkulasikan

oleh pengusaha (internal cost) yang lebih kecil daripada biaya yang diderita

masyarakat (social cost). Sedangkan dalam kasus eksternalitas positif, biaya

internal lebih besar daripada biaya sosial, sehingga output yang dihasilkan lebih

kecil daripada volume yang dianggap efisien oleh masyarakat.

Campur tangan pemerintah dalam perekonomian dimaksudkan untuk

menyamakan biaya internal dengan biaya sosial, sehingga alokasi sumber-sumber

ekonomi menjadi efisien. Kadar polusi berada pada tingkat di mana biaya marjinal

pengurangan polusi sama dengan manfaat marjinal masyarakat atas pengurangan

polusi.

Page 202: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

202

Untuk mengendalikan eksternalitas negatif tersebut, maka pemerintah

dapat menanggapinya dengan dua cara, yaitu kebijakan pemerintah dan

kendalikan (command and control policy), yaitu kebijakan mengatur perilaku

secara langsung dan kebijakan yang berorientasi pasar (market based policy),

yaitu pemerintah menyediakan insentif sehingga pimpinan perusahan memilih

untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri.

Pengendalian Langsung

Kebijakan pengendalian langsung merupakan bentuk kebijakan

lingkungan yang paling sering digunakan oleh pemerintah pada beberapa Negara

dewasa ini. Standar emisi kendaraan bermotor merupakan pengendalian langsung

yang dikenal baik di kalangan pemerhati lingkungan. Standar ini harus dipenuhi

oleh semua kendaraan bermotor baru yang dijual. Standar ini mensyaratkan bahwa

emisi per mil atas sejumlah gas beracun dan pencemaran lain lebih rendah

daripada jumlah tertentu. Standar ini berlaku di mana pun kendaraan dijalankan.

Manfaat marjinal mengurangi emisi di pedesaan sama di mana terdapat

pencemaran udara relative kurang, dibanding dengan manfaat marjinal di kota-

kota besar, di kawasan gas emisi sudah sangat banyak di udara. Akan tetapi,

standar ini berlaku sama untuk kota besar dan desa.

Pengendalian langsung sering kali mengharuskan teknik tertentu untuk

mengurangi pencemaran. Oleh karena itu, sebelum diizinkan beroperasi, suatu

pabrik diharuskan menggunakan alat tertentu untuk mengurangi polusi, meskipun

terkadang terdapat teknologi lain atau alat lain yang dapat menghasilkan

pengurangan pencemaran yang sama dengan biaya yang lebih rendah.

Oleh karena itu, pengendalian langsung terkadang tidak efisien secara

ekonomis dalam kebanyakan hal, dalam arti lebih banyak pencemaran yang

seharusnya dapat dihilangkan dengan biaya ekonomis yang sama dengan

pengendalian langsung. Misalkan pencemaran pada saluran air akan dihilangkan

sampai batas tertentu. Biasanya pemerintah akan membagi beban pencemaran

secara adil, beban pengurangan pencemaran yang diinginkan kepada semua

perusahaan yang melakukan pencemaran menurut kriteria yang kurang adil.

Page 203: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

203

Pemerintah dapat menetapkan bahwa setiap perusahaan yang melakukan

pencemaran harus mengurangi pencemarannya dengan persentase yang sama.

Atau setiap perusahaan diperintahkan untuk memastikan bahwa setiap liter air

yang dibuang ke saluran air memenuhi mutu tertentu. Meskipun ketentuan-

ketentuan tersebut kelihatannya wajar, namun apabila perusahaan-perusahaan

yang melakukan pencemaran tidak menanggung biaya pengurangan pencemaran

yang sama, ketentuan-ketentuan tersebut menjadi tidak efisien.

Masalah lain yang timbul dalam pengendalian langsung dalam praktik ini

yaitu cara semacam ini sangat mahal untuk dipantau dan dilaksanakan. Lembaga

yang mengurus harus memeriksa begitu banyak pabrik demi pabrik dan

banyaknya jenis pencemaran yang dilepaskan. Di samping itu, lembaga tersebut

membutuhkan suatu mekanisme untuk menghukum perusahaan yang melanggar.

Pemantauan yang akurat atas semua sumber pencemaran yang potensial

membutuhkan sumberdaya yang jauh lebih besar disbanding sumberdaya yang

dimiliki oleh lembaga tersebut. Dewasa ini sistem denda dan hukuman

diberlakukan oleh pemerhati lingkungan untuk membuat para pelanggar jera.

Misalkan apabila perusahaan yang melakukan pencemaran diwajibkan membatasi

emisi pencemaran sampai batas tertentu per hari, perusahaan tersebut akan

memperhitungkan biaya untuk memenuhi standard an biaya apabila mereka

dipergoki dan denda apabila ditemukan melanggar ternyata relative kecil. Maka

pengendalian langsung tidak banyak berdampak.

Kebijakan yang Berorientasi Pasar

Pajak Emisi

Selain metode langsung, pemerintah dapat pula mengendalikan

pencemaran dengan mengenakan pajak atas perusahaan yang membuang emisi.

Metode ini pada dasarnya adalah menginternalisasi eksternalitas pencemaran

sehingga keputusan-keputusan terdesentralisasi dapat memberi hasil yang lebih

efisien.

Kelebihan dari sistem pengenaan pajak emisi adalah bahwa tidak

mengharuskan lembaga yang menangani pencemaran untuk menetapkan

bagaimana perusahaan harus menggunakan teknologi tertentu dalam mengurangi

Page 204: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

204

pencemaran dari usahanya. Jadi dalam konteks ini perusahaan sendiri yang harus

mencari teknik pengurangan yang paling efisien. Dengan tujuan memaksimalkan

keuntungan akan membuat perusahaan berusaha mengurangi pencemaran yang

ditimbulkan karena mereka tidak ingin menanggung pajak pencemaran yang

besar.

Efektivitas pengenaan pajak emisi hanya dapat berjalan dengan baik

apabila jumlah emisi dapat diukur dengan tetap. Dalam beberapa jenis

pencemaran, alat pengukur pencemaran yang akurat untuk dipasang dengan biaya

yang wajar belum ditemukan. Dengan demikian pengenaan pajak emisi masih

sulit dilakukan. Misalkan kasus pencemaran yang ditimbulkan oleh mobil. Akan

sangat mahal untuk memasang alat pemantau yang baik pada setiap mobil dan

menetapkan pajak terutang berdasarkan data yang terekam oleh alat tersebut.

Masalah lain dari pengenaan pajak emisi adalah penetapan besarnya tarif

pajak. Secara ideal lembaga yang menangani pencemaran mendapatkan perkiraan

tentang besarnya kerusakan sosial marjinal yang ditimbulkan per unit bahan

pencemar, dan menetapkan jumlah pajak sama dengan jumlah tersebut. Apabila

hal tersebut dapat dilakukan dengan baik, maka dengan sendirinya internalisasi

eksternalitas berjalan dengan baik. Akan tetapi, informasi yang dibutuhkan untuk

menentukan kerusakan sosial marjinal umumnya sulit dilakukan.

Apabila pemerintah menetapkan tarif pajak emisi yang terlalu tinggi, maka

terlalu banyak sumber daya yang disediakan untuk mengendalikan pencemaran.

Sebaliknya apabila tarif pajak yang dikenakan terlalu rendah, maka akan

menimbulkan pencemaran yang terlalu besar. Dalam praktiknya, lembaga yang

bertugas menangani pencemaran mungkin memiliki pengetahuan yang jauh lebih

baik mengenai tingkat pencemaran yang dapat diterima, dibanding besarnya tarif

pajak yang dikenakan, terutama apabila teknologi pengurangan pencemaran

berubah, maka tarif pajak juga harus diubah, dan pemerintah umumnya sangat

lambat untuk menyesuaikan tarif pajak yang sudah ditetapkan.

Standar dan Biaya Emisi

Dewasa ini beberapa negara menetapkan standar emisi bagi perusahaan,

yaitu batas legal jumlah polusi yang dapat dikeluarkan oleh perusahaan. Apabila

Page 205: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

205

suatu perusahaan melampaui batas tersebut, maka perusahaan tersebut akan

dikenakan hubungan dalam bentuk denda uang atau pidana. Standar emisi yang

dibuat bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan berproduksi dengan efisien

karena dalam beroperasi perusahaan menggunakan alat pengendali polusi.

Kenaikan biaya untuk mengurangi polusi akan menyebabkan biaya rata-rata

produksi perusahaan naik. Perusahaan akan memperoleh keuntungan apabila

harga jual produk mereka berada di atas biaya rata-rata setelah memperhitungkan

biaya polusi. Sementara yang dimaksud dengan biaya emisi adalah biaya yang

dikenakan terhadap setiap unit polusi yang ditibulkan oleh suatu perusahaan.

Izin Transfer Emisi

Mari kita perhatikan kembali kasus dua perusahaan yang terletak pada

suatu tempat sehingga biaya sosial marjinal emisinya sama, tidak peduli

perusahaan mana yang mengurangi emisinya karena kedua perusahaan tersebut

mempunyai biaya pengurangan emisi yang berbeda dalam arti biaya marjinal

pengurangan emisi kedua perusahaan tidak sama.

Dengan sistem izin transfer emisi, maka perusahaan yang tidak sanggup

menurunkan emisi mereka harus membeli izin emisi. Apabila terdapat cukup

banyak perusahaan dan izin, maka akan terbentuk suatu pasar untuk izin emisi.

Dalam keseimbangan pasar, maka harga suatu izin sama dengan biaya marjinal

pengurangan untuk seluruh perusahaan, kalau tidak, suatu perusahaan akan

merasa diuntungkan dengan membeli lebih banyak izin.

Tujuan pembelajaran 1.4:

1.4 Menganalisis kegagalan pasar.

Faktor Penyebab Kegagalan Pasar

Banyak masalah ekonomi dapat dicarikan solusinya hingga tercapai

efisiensi optimal, bila didukung prasyarat dipenuhinya bentuk pasar persaingan

sempurna. Namun kenyataannya, pasar persaingan sempurna hanya dapat

diwujudkan pada kasus-kasus yang sangat terbatas. Bentuk pasar yang lebih

sering ditemui adalah pasar persaingan tidak sempurna. Hal ini terjadi karena

Page 206: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

206

adanya distorsi-distorsi yang menyebabkan kegagalan mekanisme pasar

menjalankan fungsinya, yakni mengalokasikan sumber-sumber ekonomi secara

efisien dalam menghasilkan barang dan jasa. Penyebab kegagalan pasar adalah

hal-hal berikut ini:

(1) Ketidaksempurnaan pasar

(2) Barang pubik

(3) Pasar tidak lengkap (incomplete market)

(4) Kegagalan informasi

(5) Eksternalitas

1. Ketidaksempurnaan Pasar

Dalam bentuk pasar persaingan sempurna, mekanisme harga dapat

berfungsi secara efisien dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi. Dalam

bentuk pasar persaingan tidak sempurna, misalnya monopoli, alokasi yang efisien

tidak pernah terjadi, karena tidak ada keserasian antara keinginan produsen (yaitu

keuntungan maksimal) dengan efisiensi produksi. Volume produksi pada pasar

monopoli lebih kecil dibandingkan pada pasar persaingan sempurna, namun pada

tingkat harganya lebih tinggi.

Dalam beberapa kasus tertentu, ada jenis barang yang hanya efisien bila

diproduksi oleh satu produsen, karena pasarnya terlalu kecil atau investasinya

sangat besar. Dalam kasus ini, skala ekonomi yang efisien (economies of scale)

baru akan terjadi pada tingkat produksi yang besar. Contohnya, jasa kereta api,

telepon, listrik. Keadaan ini disebut monopoli alamiah (natural monopoly).

Biaya rata-rata dalam kasus monopoli alamiah selalu menurun. Situasi

semacam ini banyak dialami oleh perusahaan-perusahaan yang melayani

kepentingan umum (oublic utilities), misalnya perusahaan air minum, listrik,

telepon, jasa pos. untuk jenis-jenis perusahaan ini, adanya persaingan (sempurna)

hanya akan menyebabkan inefisiensi karena investasi mahal di sini tidak banyak

membuka peluang melakukan “perang harga”. Secara alamiah, adanya persaingan

pada akhirnya menyebabkan hanya ada satu perusahaan yang tetap mampu

bertahan. Perusahaan yang tetap survive ini merupakan monopolis alamiah.

Page 207: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

207

Konsekuensinya, usaha seperti ini memerlukan pengaturan pemerintah, agar tidak

merugikan konsumennya.

2. Barang Pubik

Barang publik (public goods) dalam banyak hal sangat dibutuhkan oleh

masyarakat, namun tidak seorang pun yang bersedia menghasilkannya. Kalaupun

ada pihak swasta yang menyediakannya, jumlah tertentu terbatas.

Suatu jenis barang dinamakan barang publik murni, bila mengandung dua

karakteristik utama, yaitu penggunaannya tidak menimbulkan persaingan (non-

rivalry), serta tidak dapat diterapkannya prinsip pengecualian (non-excludability).

Biasanya, pihak swasta enggan untuk menghasilkan barang publik murni, dengan

demikian tugas ini harus dibebankan kepada pemerintah.

Ketika pihak swasta memproduksi mobil, maka otomatis yang diperlukan

adalah tersedianya prasarana jalan raya yang dibangun oleh pemerintah. Kalau

prasyarat ini tidak dipenuhi, maka kesejahteraan masyarakat pun tidak mencapai

titik optimal.

3. Pasar Tidak Lengkap (Incomplete Market)

Pasar dikatakan lengkap apabila menghasilkan semua barang dan jasa,

dengan biaya produksi yang lebih kecil daripada harga yang sanggup dibayar oleh

masyarakat. Ada beberapa jenis jasa yang tidak dapat diusahakan oleh pihak

swasta dalam jumlah yang cukup, meskipun biaya penyediaannya lebih kecil

daripada kemauan membayar masyarakat. Kondisi seperti inilah yang disebut

pasar yang tidak lengkap (Incomplete Market). Yang termasuk dalam ketegori ini,

misalnya asuransi khusus untuk menghadapi suatu resiko tertentu yang sangat

berat. Dalam kasus ini, maka biasanya pemerintahlah yang harus menyediakan

jasa ini.

4. Kegagalan Informasi

Dalam beberapa kasus, masyarakat sangat membutuhkan informasi yang

tidak dapat disediakan oleh pihak swasta, misalnya informasi prakiraan cuaca.

Para petani, pelaut, sangat membutuhkan informasi tersebut, tetapi masih jarang

ada pihak swasta yang menyediaknnya, karena pertimbangan komersial. Maka

dalam hal ini, pemerintahlah yang harus menyediakannya.

5. Eksternalitas

Page 208: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

208

Masalah lain yang menyebabkan terjadinya kegagalan pasar dalam alokasi

faktor produksi secara efisien, adalah timbulnya dampak baik positif maupun

negatif yang disebut dengan eksternalitas. Eksternalitas timbul karena tindakan

konsumsi (atau produksi) dari satu pihak, yang berpengaruh terhadap pihak yang

lain tanpa adanya kompensasi pembayaran. Jadi, dalam hal ini ada dua syarat bagi

terjadinya eksternalitas:

(1) Adanya dampak tertentu dari suatu tindakan

(2) Tidak adanya kompensasi yang dibayarkan atau diterima oleh pihak-pihak

yang bersangkutan.

Tujuan pembelajaran 1.5:

1.5 Menganalisis teori penyediaan barang publik.

TEORI PENYEDIAAN BARANG PUBLIK

Salah satu kewajiban pemerintah adalah menyediakan barang dan jasa

yang tidak dapat dihasilkan oleh pihak-pihak swasta. Masalah selanjutnya adalah,

seberapa besar pemerintah harus menyediakan barang publik, karena keterbatasan

kemampuan anggaran pemerintah. Penyediaan barang publik dalam jumlah yang

terlalu besar akan menyebabkan terjadinya pemborosan sumber-sumber ekonomi,

sebaliknya penyedia barang dan jasa publik yang terlalu sediki akan menimbulkan

ketidakpuasan masyarakat.

Beberapa teori telah dikemukakan oleh para ahli ekonomi, seperti Pigou,

Bowen, Lindahl, Samuelson, dan teori anggaran.

A.C. Pigou berpendapat, bahwa penyediaan barang publik akan

memberikan manfaat (utility) bagi masyarakat, sebaliknya pajak yang dikenakan

akan menimbulkan ketidakpuasan masyarakat (disutility). Semakin banyak barang

dan jasa publik disediakan pemerintah, maka tambahan manfaat yang dirasakan

oleh masyarakat akan semakin menurun. Hal ini analog dengan fenomena law of

diminishing marginal utility returns. Misalnya, pada kasus segelas air yang

diberikan terus menerus kepada seseorang. Gelas pertama akan memberi kepuasan

yang besar, gelas ketiga memberikan kepuasan yang lebih kecil, dan akhirnya

Page 209: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

209

gelas keenam, ketujuh, dan seterusnya, mungkin sudah tidak memberi kepuasan

sama sekali.

Sebaliknya, semakin banyak barang dan jasa publik, semakin besar biaya

yang dibutuhkan, dan konsekuansinya semakin besar pula pajak yang dipungut

dari masyarakat. Keadaan ini menyebabkan meningkatnya ketidakpuasan

masyarakat. Secara teoretis, penyediaan barang dan jasa publik akan optimal,

apabila kepuasan masyarakat yang diperolehnya sama dengan ketidakpuasan

masyarakat dari pemungutan pajak.

Kesulitan dari analisis ini adalah, bahwa kepuasan dan ketidakpuasan

merupakan sesuatu yang tidak dapat diukur secara kuantitatif, karena analisisnya

didasarkan pada rasa ketidakpuasan marginal masyarakat dalam membayar pajak,

dan rasa kepuasan marginal terhadap barang publik.

Teori yang dikemukakan oleh Bowen, Lindahl, Samuelson dan teori

anggaran, berusaha memberi jawaban mengenai beberapa jumlah barang publik

yang harus disediakan pemerintah, sehingga kepuasan masyarakat terhadap

alokasi sumber ekonomi antara barang publik dan barang swasta mencapai tingkat

optimal. Teori yang dikemukakan Bowen mengenai penyediaan barang publik,

didasarkan pada teori harga seperti dalam penentuan harga pada barang swasta.

Lindahl mengemukakan analisisnya yang mirip dengan Bowen, dengan

perbedaan pada bentuk harga yang digunakannya. Bowen menggunakan harga

absolut, sementara Lindahl menggunakan harga relatif, yaitu persentase dari

pembiayaan pemerintah total.

Sedangkan Samuelson juga mengemukakan teorinya dengan

menggunakan pendekatan keseimbangan umum (general equilibrium). Ia

menyimpulkan, bahwa adanya barang publik tidak menghambat masyarakat untuk

mencapai kesejahteraan masyarakat yang optimal (pareto optimality).

Teori Samuelson mengenai pengeluaran pemerintah merupakan teori yang

paling baik, karena sederhana, jelas, dan komprehensif. Namun, ini pun juga

mengandung beberapa kelemahan, misalnya pada anggapan bahwa konsumen

dapat mengemukakan kesukaan mereka terhadap barang publik, yang menjadi

dasar pengenaan biaya untuk menghasilkan barang publik. Hal ini merupakan

kelemahan yang mendasar dari analisis pengeluaran pemerintah, karena masalah

Page 210: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

210

utamanya adalah, bagaimana pemerintah memungut pembayaran dari konsumen

barang publik. Tidak seorangpun yang mau dengan suka rela mengemukakan

kesukaannya akan barang sosial, karena kesukaan ini akan menjadi dasar bagi

pemerintah dalam mengenakan tarif. Selain itu, apabila barang publik sudah

tersedia, mereka tidak dapat dikecualikan dari penggunaan barang tersebut.

Kelemahan berikutnya adalah, barang publik yang dibahas memiliki sifat

kebersamaan, yang dapat digunakan konsumen dalam jumlah yang sama. Barang-

barang publik yang memiliki sifat tersebut praktis sangat terbatas, misalnya

pertahanan, kehakiman. Sementara itu, sebagian besar dari barang publik tidak

mengandung sifat-sifat itu, seperti misalnya rumah sakit, dan sekolah.

Teori lain yang menerangkan tentang penyediaan barang-barang publik

adalah teori alokasi barang sosial melalui anggaran. Teori ini didasarkan pada

suatu analisis, bahwa setiap orang harus membayar penggunaan barang publik

dalam jumlah yang sama, sesuai dengan sistem harga untuk barang swasta.

Semua teori ekonomi mengenai penyediaan barang publik di atas, secara

konseptual sangat baik. Sayangnya, semua itu kurang bermanfaat untuk

diterapkan dalam praktek. Oleh karena itu, untuk mendapatkan cara mengenai

penentuan jumlah barang publik, perlu “meminjam” teori yang dikembangkan

dalam ilmu politik, yaitu pemungutan suara (voting).

Pemungutan suara dapat dilakukan dengan berbagai cara, tetapi cara yang

terbaik adalah dengan aklamasi, di mana suatu program pemerintah akan

dilaksanakan hanya apabila semua orang menyatakan setuju. Hasil yang diperoleh

dengan cara aklamasi, akan sama dengan mekanisme pasar, sehingga bisa dicapai

hasil yang terbaik.

Namun demikian, cara aklamasi ini pun dalam praktek juga sering sulit

direalisasikan, sehingga muncul alternatif lain mengenai jumlah suara minimal

yang diperlukan dalam suatu pemungutan suara. Pada awalnya, teori ini

dikemukakan oleh Knut Wickell. Ia berpendapat, bahwa sistem yang baik adalah

apabila 2/3 suara menyatakan persetujuannya. Yang menjadi pertanyaan, mengapa

2/3? Buchanan-Tulock kemudian mencoba memberikan jawaban, bahwa

pemungutan suara harus dilakukan dengan cara meminimalkan biaya pemungutan

suara.

Page 211: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

211

Dalam sistem pemungutan suara dengan siste mayoritas sederhana (simple

majority), dalam memilih dua atau lebih program pemerintah, dapat menjadi

kegagalan dalam mencapai kesepakatan, karena adanya Arrow’s Paradox. Untuk

menghindarinya, maka dapat ditempuh dengan beberapa cara alternatif, misalnya,

plural voting, point voting, dan sebagainya.

Pemungtan suara dengan cara pemilihan langsung sulit dilakukan di

negara-negara yang berpenduduk sangat banyak, kerena faktor pembiayaan. Maka

dalam hal ini, pemungutan suara untuk memilih program pemerintah dilakukan

secara demokratis melalui perwakilan rakyat. Tapi masalahnya adalah, apakah

dengan cara ini dapat dijamin bahwa suara wakil rakyat selaras dengan kehendak

rakyat yang diwakilinya? Schumpeter dan A. Down menunjukkan, bahwa karena

adanya motivasi dan rasa individualistik dari rakyat dan wakil rakyat, maka akan

ada jaminan keserasian antara pilihan wakil rakyat dan kehendak rakyat.

PRINSIP PENGENAAN PAJAK

Pada prinsipnya, pajak yang dikenakan kepada masyarakat adalah

sumbangan terhadap pemerintah yang telah menyediakan barang publik. Barang

publik memiliki dua karakteristik, yaitu non-exclusionary dan non-rivalry. Dari

dua sifat utama barang publik tersebut, masyarakat seringkali bersikap sebagai

free-riders atau “penumpang gelap”. Non-exclusionary dapat diartikan, bahwa

bila barang publik sudah tersedia, maka setiap orang dapat memanfaatkannya

tanpa ada yang mencegahnya. Misalnya, dalam kasus prasarana jalan. Kecuali

jalan tol yang bersifat exclusionary, maka pemerintah tidak dapat mencegah setiap

orang berniat menggunakan prasarana jalan yang sudah disediakannya itu.

Ini berbeda dengan barang swasta (private goods) yang dihasilkan oleh

masyarakat. Seorang produsen roti dapat mencegah orang lain yang berniat

mengkonsumsi rotinya, tanpa membayar harga yang sudah ditentukan

produsennya.

Sedangkan non-rivalry berarti, penggunaan suatu barang oleh seorang

tidak akan mengurangi kepuasan orang lain, yang juga menikmatinya dalam

waktu bersamaan. Misalnya, jalan raya yang tidak padat lalu lintasnya,

Page 212: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

212

penggunaan oleh seseorang tidak akan mengurangi kenikmatan orang lain yang

juga sedang memanfaatkannya pada saat bersamaan.

Hal ini berbeda dengan barang swasta, misalnya saksofon. Apabila

seseorang sedang memainkan saksofon, maka pada saat itu orang lain tidak

mungkin memainkan saksofon yang sama. Barang yang mempunyai kedua sifat di

atas, disebut barang swasta. Sedangkan barang yang hanya mempunyai saah satu

sidat saja, disebut barang kuasi publik.

Dalam kasus barang swasta, seorang konsumen akan membeli suatu

barang dengan harga yang sesuai dengan kepuasannya. Misalnya, bila Bambi

membeli pensil dengan harga Rp 500, berarti kepuasannya atas pensil tersebut

sebesar Rp 500. Dalam kasus barang publik, karena semua ingin menjadi free

riders, maka tidak terjadi harga yang dapat ditetapkan oleh pemerintah.

Apabila pemerintah akan membangun jalan raya dengan biaya Rp 3

milyar, bagaimana cara mengalokasikannya kepada masyarakat? Jawabannya, tetu

dengan pajak. Tetapi bagaimana dengan prinsip alokasi beban barang publik

tersebut? Pengenaan beban pajak untuk membiayai barang publik didasarkan pada

dua prinsip, yaitu prinsip manfaat (benefit principle), dan prinsip pengorbanan

(sacrifice principle). Menurut prinsip manfaat, pajak sebagai pembayaran atas

penyediaan barang publik harus didsarkan pada besar kecilnya manfaat yang

diterima masyarakat. Orang yang menikmati manfaat besar harus membayar

dalam jumlah yang besar, demikian pula sebaliknya.

Selanjutnya, bagaimana cara mengukur utilitas seseorang dari adanya

barang publik? Inilah yang menjadi masalah, karena tidak pada semua barang

publik dapat diterapkan prinsip manfaat. Kesulitan dalam mengukur utilitas

(manfaat) pemakaian barang dan jasa publik merupakan hal yang sering terjadi.

Yang dapat diukur manfaatmya, biasanya adalah barang kuasi publik, misalnya

rumah sakit, sekolah, dan sebagainya. Sedangkan barang publik murni, yang

mempunyai karakteristik non-exclusionary dan non-rivalry, tidak dapat diterapkan

prinsip manfaat, sehingga harus digunakan prinsip pengorbanan.

Dengan asumsi adanya penurunan utilitas marginal bagi semua orang,

maka ketiga pendekatan ini di atas semuanyamemberi kesimpulan, bahwa orang

kaya harus membayar pajak dalam jumlah lebih besar daripada orang miskin.

Page 213: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

213

Namun demikian, hal tersebut tidak otomatis berarti bahwa struktur pajak yang

dikenakan pemerintah harus bersifat progresif.

INTERVENSI PEMERINTAH

Banyak ahli ekonomi, terutama dari Negara-negara barat, yang

menyebutkan bahwa peranan pemerintah dalam mengatur jalannya perekonomian

sangatlah besar. Bahkan di Amerika Serikat, yang selalu menjadi kiblat

pandangan ekonomi klasik, peran pemerintah Federal jauh lebih besar

dibandingkan dengan konsep yang dulu dikemukakan oleh Adam Smith.

Para ekonom pada umumnya bisa melakukan kesalahan dalam

mengintepretasikan pandangan Smith, sehingga seolah-olah peranan pemerintah

teramat sempit dalam mengatur perekonomian. Di satu sisi, Smith memang

berpendapat bahwa peranan pemerintah hanya sebatas pelengkap kegiatan yang

tidak dilaksanakan oleh pihak swasta. Berikut ini ada kutipan dari bukunya yang

terkenal, Wealth of Nations (1776).

The role of the state must be minimal in a system which depends

wholly on the self-regarding actions of individuals. The sovereign is

expected to refain from interfering with the individual enterprise. The state

must provide exact administration of justice. The state must provide

defense. The state should provide such public works as may be necessary

to facilitate economic activity… 1

Dari sini dapat disimpulkan, bahwa dalam hal penyediaan barang publik,

sikap Smith terlihat sangat konservatif.

The state has a responsibility for reform, a responsibility for for

removing various institutional and legal impediment to the system of

natural liberty, such as the laws of successions and entail, the privilege of

corporations…

Pandangan Smith mengenai peranan pemerintah, tidak sebatas

menyediakan barang dan jasa publik semata-mata, tetapi memiliki perspektif yang

lebih luas.

Sementara Musgrave dan Musgrave (1984), mengelompokkan aktivitas

Negara ke dalam tiga fungsi, yaitu alokasi, stabilisasi, dan distribusi sumber-

Page 214: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

214

sumber ekonomi. Tidak ada seorang ekonom pun yang meragukan peranan

Negara dalam mengatasi masalah stabilisasi dan distribusi pendapatan. Teori-teori

ekonomi misalnya mikro, makro, dan pembangunan telah menerangkan,

bagaimana pemerintah mampu mengatasi kedua masalah tersebut. Peranan

pemerintah dalam alokasi inilah yang sering kali kurang dipahami, terutama bagi

mereka yang tidak mendalami ekonomi publik. Dalam beberapa teks ekonomi

mikro, secara eksplisit telah diketengahkan analisis terhadap masalah-masalah

yang memerlukan campur tangan pemerintah.

PERANAN PEMERINTAH DALAM BIDANG ALOKASI

Para ekonom klasik selalu berpendapat, bahwa peranan pemerintah di

bidang alokasi hanyalah sebagai “pelengkap” aktivitas sector swasta, yaitu

melaksanakan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh swasta. Filosofi yang

mendasari konsep ini sangat sederhana, yaitu adanya anggapan bahwa hanya

dirinya sendirilah yang mengetahui persis, mengenai apa yang terbaik bagi

dirinya. Karena itulah, maka setiap usaha yang bertujuan untuk mencapai

kemakmuran pribadi, secara keseluruhan akan menyebabkan kemakmuran

masyarakat. Dalam teori welfare economics disebutkan, bahwa apabila terdapat

pasar persaingan sempurna (perfect competition) di semua pasar baik pasar input

maupun pasar output, maka pihak swasta akan mampu menyediakan barang dan

jasa, serta mengalokasikannya secara efisien. Pada gilirannya, hal ini akan

menyebabkan tercapainya kesejahteraan masyarakat yang optimal, yang ditujukan

dengan kondisi pareto optimality.

Oleh karena itu, peranan pemerintah di sini adalah untuk hal-hal berikut:

(1) Menyediakan barang dan jasa yang tidak dihasilkan oleh pihak swasta.

(2) Menjamin bahwa tujuan swasta tidak terhambat.

Seiring dengan berkembangnya perekonomian, hal ini telah menyadarkan

para ahli ekonomi, bahwa dalam alokasi sumber-sumber ekonomi, peranan

pemerintah jauh lebih penting dari hanya sekedar sebagai “pelengkap” aktivitas

swasta.

Page 215: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

215

C. LATIHAN/TUGAS

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar:

1. Menurut anda, kapan eksternalitas membutuhkan intervensi dari pemerintah

dan kapan suatu eksternalitas tidak perlu adanya campur tangan pemerintah?

2. Analisis ketersediaan barang publik tempat tinggal anda masing-masing.

Bagaimana pendapat anda tentang intervensi pemerintah dalam penyediaan

barang publik tersebut?

3. Seiring dengan berkembangnya perekonomian, dalam alokasi sumber

ekonomi peranan pemerintah jauh lebih penting dari hanya sekedar

“pelengkap” aktivitas swasta. Jelaskan mengapa demikian!

4. Amati tempat disekitar anda, berikan contoh eksternalitas positif maupun

negatif. Analisis penyebab dampak dan solusi bagi eksternalitas negatif!

5. Terdapat lima perusahaan yang berlokasi pada titik yang berbeda di sepanjang

sungai Walanae dan mereka membuang limbah cair dengan jumlah yang

berbeda-beda ke dalamnya. Limbah cair tersebut telah merugikan masyarakat

di hilir sungai. Perusahaan yang ada pada prinsipnya dapat membeli alat

menyaring untuk menghilangkan zat kimia berbahaya pada limbah yang

dibuang pada sungai tersebut. Misalkan anda sebagai penasihat kebijakan di

daerah tersebut, bagaimana anda membandingkan dan mencari perbedaan

pilihan berikut untuk mengatasi dampak yang merugikan dari limbah cair

tersebut?

a. Mengenakan biaya limbah dengan tingkat yang sama bagi perusahaan

yang berlokasi pada pinggir sungai tersebut.

b. Standar yang sama per perusahaan untuk tingkat limbah cair yang dibuang

oleh masing-masing perusahaan.

c. Sistem izin limbah cair yang dialihkan, di mana tingkat keseluruhan

limbah cair ditetapkan oleh semua perusahaan penerima izin yang sama.

Page 216: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

216

D. DAFTAR PUSTAKA

Abdulrasul, Agung. 2013. Ekonomi Mikro. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Adiwarman A.Karim. 2010. Ekonomi Mikro Islam, Jakarta: PT. Raja Gerafindo

Persada.

Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta:

CV Andi Offset.

Joesron, Tati Suharti dan M. Fathorrazi. 2012. Teori Ekonomi Mikro.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Lukman Hakim. 2012. Prinsip-prinsip Ekonomi Islam. Jakarta: Erlangga.

Mai, Candra dan Fitria Amalia. 2011. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Esis.

Mandala Manurung & Pratama Raharja, 2000, Teori Ekonomi Mikro Suatu

Pengantar, Edisi Kedua, Lembaga Penerbit FE UI.

Murni, Asfia. 2013. Ekonomika Mikro Edisi Kedua. Bandung: PT Refika

Aditama.

Raharja, Pratama dan Manurung Mandala. 2010. Teori Ekonomi Mikro Suatu

Pengantar Edisi Keempat. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sadjono, Sigit. 2010. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Surabaya: Tiga N.

Samuelson P.A and Nordhaus W.D., Economics, Eighteenth Edition, Mc.Graw

Hill Company, Irwin 2001.

Sarnowo, Henry. Sunyoto, Danang. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro (Teori

& Soal) Edisi Terbaru. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing

Service).

Sukirno, Sadono.2012. Mikro Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sumarsono, Sonny. 2012. Pengantar Ekonomi Mikro. Jember: Laboratorium

Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Sunarwo, Hendri. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Caps.

Page 217: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

217

GLOSARIUM

Economic Agents:

Konsumen, produser, dan pemerintah.

Produksi Padat Karya (Labour Intensive):

Kegiatan pembangunan proyek yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia

jika dibandingkan dengan tenaga mesin.

Cateris Paribus:

Hal-hal lainnya tetap sama.

Barang Komplemen/ Komplementer (Complement):

Barang yang kegunaannya saling melengkapi satu sama lain.

Surplus (Surplus):

Istilah bisnis yang sering dipakai untuk melukiskan situasi berbeda.

Barang Normal:

Semua barang yang permintaannya akan bertambah ketika pendapatan masyarakat

bertambah (yang juga berarti bahwa barang tersebut memiliki elastisitas

permintaan positif.

Barang Inferior:

Barang yang jumlah permintaannya akan turun seiring dengan peningkatan

pendapatan masyarakat.

Hipotesis:

Jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih

harus dibuktikan kebenarannya.

Preferensi:

Sebuah konsep, yang digunakan pada ilmu sosial, khususnya ekonomi. Ini

mengasumsikan pilihan realitas atau imajiner antara alternatif-alternatif dan

kemungkinan dari pemeringkatan alternatif tersebut, berdasarkan kesenangan,

kepuasan, gratifikasi, pemenuhan, kegunaan yang ada.

Absolute:

Sesuatu yang tidak dibatasi oleh pembatasan atau pengecualian.

Page 218: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

218

Produksi Primer:

Kegiatan atau proses menghasilkan bahan-bahan baku atau bahan mentah dengan

cara mengambil langsung dari alam.

Produksi Sekunder:

Kegiatan yang dilakukan untuk memproses bahan mentah atau bahan baku

menjadi bahan setengah jadi. contohnya: bijih besi diolah menjadi frofil-frofil besi

atau lembaran-lembaran baja, benang diolah menjadi kain.

Stock (Inventory):

stock bahan yang digunakan untuk memudahkan produksi atau untuk memuaskan

pelanggan yang meliputi bahan baku (raw materials), barang dalam proses (in-

process goods), dan barang jadi (finished goods).

Skills:

Kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang sifatnya spesifik, focus

namun dinamis yang membutuhkan waktu tertentu untukmempelajarinya dan

dapat dibuktikan.

Least Cost Combination:

Menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila

jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.

Capital Intensive:

Sebuah proses atau industri yang membutuhkan sumber daya financial dalam

jumlah besar untuk menghasilkan produk yang bagus.

Law of Diminishing Marginal Utility Returns:

Setiap penambahan barang yang sama dan sejenis, akan memberikan tambahan

kepuasan (marginal) yang diperoleh dari penggunaan barang tersebut (utility)

dimana penambahan kepuasan tersebut akan terus menurun nilainya

(diminishing).

Kondisi Pareto Optimality:

Sebuah kondisi di manasudah tidak mungkin lagi mengubah alokasi sumber daya

untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku ekonomi (better off) tanpa

mengorbankan pelaku ekonomi yang lain (worse off). Dengan kata lain, kondisi

pareto terjadi ketika semua pelaku ekonomi dalam kondisi kesejahteraan yang

optimum.

Page 219: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

219

DAFTAR PUSTAKA

Abdulrasul, Agung. 2013. Ekonomi Mikro. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Adiwarman A.Karim. 2010. Ekonomi Mikro Islam, Jakarta: PT. Raja Gerafindo

Persada.

Ahmad. 2005. Mata Uang Islami. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Aicholas, Walter. 1995. Teori Mikro Ekonomi. Jakarta Barat: Bima Pusara

Aksara.

Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta:

CV Andi Offset.

Alam, S. 2007. EKONOMI. Jakarta: Erlangga.

Eko Suprayitno. 2008. Ekonomi Mikro Perspektif Islam. Malang: UIN-

MALANG PRESS.

Fatoni Siti Nur. 2014. Pengantar Ilmu Ekonomi. Bandung: Pustaka Setia Hasan.

Gaspersz, Vincent. 1999. Ekonomi Manajerial : Pembuatan Keputusan Bisnis

Edisi Revisi dan Perluasan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Gilarso, T. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Edisi Revisi. Yogyakarta :

Kanisius.

Joesron, Tati Suharti dan M. Fathorrazi. 2012. Teori Ekonomi Mikro.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Lipsey, R. G, dkk. 1987. Economics 8th Edition. Mc Graw Hill, Inc. (L)

Lukman. 2007. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: UIN Jakarta Press.

Lukman Hakim. 2012. Prinsip-prinsip Ekonomi Islam. Jakarta: Erlangga.

Mai, Candra dan Fitria Amalia. 2011. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Esis.

Mandala Manurung & Pratama Raharja. 2000. Teori Ekonomi Mikro Suatu

Pengantar Edisi Kedua. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI.

Mankiw, N. Gregory. 2000. Teori Makro Ekonomi Edisi Kelima. Jakarta:

Erlangga.

Mankiw, Gregory. 2002. Principles of Economics: Pengantar Ekonomi

Mikro. Jakarta : Penerbit Salemba Empat

Mankiw N, Gregory. 2003. Pengantar Ekonomi Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta:

Erlangga.

Page 220: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

220

Murni, asfia. 2013. Ekonomika Makro Edisi Revisi. Bandung: Refika Aditama.

Nicholson, Walter. 2004. Mikro Ekonomi Intermediate dan aplikasinya Edisi

Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Nopirin. 2000. Pengantar Ekonomi Makro dan Mikro. Yogyakarta : BPFE UGM.

Nuraini, Ida. 2001. Pengantar Ekonomi Mikro. Malang: Universitas

Muhammadiyah Malang.

Parkin, Michael. 2008. Economics 8th Edition. Perason Education, Inc (P)

Paul A.Samuelson dan William D.Nordhaus. 1992. Economics, Fourteenth

Edition, McGraw-Hill., Inc, Singapore.

Prathama Rahardja dan Mandala Manurung. 2004. Teori Ekonomi Mikro: suatu

pengantar, Buku Seri Teori Ekonomi, Edisi ketiga. Jakarta: Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Putong, Iskandar. 2013. Economics: Pengantar Mikro dan Makro: Edisi 5.

Jakarta: Mitra Wacana Media.

R. Abdul Maqin dan Lili Masli. 2002. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Bandung:

Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung.

Raharja, Pratama dan Manurung Mandala. 2010. Teori Ekonomi Mikro Suatu

Pengantar Edisi Keempat. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Rosyidi, Suherman. 2005. Pengantar Teori Ekonomi. Surabaya: PT Raja

grafindo Persada.

Sadjono, Sigit. 2010. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Surabaya: Tiga N.

Samuelson P.A and Nordhaus W.D., Economics, Eighteenth Edition, Mc.Graw

Hill Company, Irwin 2001

Salvatore, Dominick. 1994. Mikro Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Sarnowo, Henry & Danang Sunyoto. 2011. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro.

Jakarta: CAPS.

Soeratno. 2003. Ekonomi Mikro Pengantar. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi YKPN.

Sudarman, Ari. 2000. Teori Ekonomi Mikro Buku 1. Yogyakarta: BPFE.

Sudarso. 2010. Pengantar Ekonomi Makro, Jakarta: Badan Penerbit P4M STIE

IPWIJA.

Page 221: syafaunpam.files.wordpress.com€¦ · 1 PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu: 1.1 Menjelaskan ruang lingkup

221

Suherman Rosyidi, 1984, Pengantar Teori Ekonomi, Edisi Pertama Jakarta -

Erlangga.

Sukirno, Sadono. 1994. Pengantar Teori Ekonomi, Edisi Pertama Jakarta, FE UI.

Sukirno, sadono. 1998. Pengantar Teori Mikroekonomi Edisi Kedua. Jakarta: PT

Raja Grafindo.

Sukirno, Sadono. 2002. Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Edisi Ketiga. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi teori pengantar/Sadono Sukirno- Ed 1, -

21. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sukirno, Sadono. 2008. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Sukirno, Sadono. 2010. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Jakarta : Lembaga

Penerbit FE UI.

Sukirno, Sadono. 2011. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sukirno, Sadono.2012. Mikro Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sukirno Sadono. 2013. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Sumarsono, Sonny. 2012. Pengantar Ekonomi Mikro. Jember: Laboratorium

Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Sunarwo, Hendri. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Caps.

Tri Kunawangsih Pracoyo dan Antyo Pracoyo. 2006. Aspek Dasar Ekonomi

Mikro. Jakarta: PT Grasindo.

Widjajanta, B. dan A. Widyaningsih. 2009. Mengasah Kemampuan Ekonomi 1:

Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Mandrasah Aliyah Program Ilmu

Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

Nasional.