1. perancangan produk berdasarkanstaffnew.uny.ac.id/upload/132243651/pendidikan/e7. antropometri...
TRANSCRIPT
1. Perancangan Produk berdasarkan Individu Ekstrim (P95)
Prinsip ini digunakan apabila desainer mengharapkan produk yang dirancang dapat digunakan dengan nyaman oleh
mayoritas pengguna.
Misal: Panjang tempat tidur dibuat berdasarkan
persentil 95 (P95) tujuannya agar mayoritas
(95%) pengguna dapat menggunakan tempat tidur
dengan nyaman tanpa harus membungkukkan badan
2 metode riset ergonomi
2. Perancangan Produk dengan Dimensi yang dapat Disesuaikan
Prinsip ini digunakan untuk merancang prduk yang diharapkan dapat dipakai
dengan nyaman oleh range ukuran semua orang yang memerlukan.
Misal: Kursi Kerja bermekanik putar, kemiringan
sandaran, dan hidrolik pengatur tinggi bidang
duduk, dapat disesuaikan mengikuti panjang kaki
orang yang paling pendek dan orang yang memiliki
tinggi ekstrim.
3 metode riset ergonomi
3. Perancangan Produk berdasarkan Nilai Rata-rata (P50)
Prinsip ini umum digunakan sebagai acuan apabila prinsip P95 dan produk
disesuaikan tidak layak dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Jika menggunakan
prinsip ekstrim hanya sebagian kecil pengguna saja yang merasakan nyaman.
Misal: Meja umumnya dibuat mengacu pada
P50, agar pengguna range 50% ke bawah dan
50% ke atas dapat menggunakan meja tersebut
dengan sedikit adaptasi baik pada gerak maupun
pada faal tubuh.
4 metode riset ergonomi
Prosedur Perancangan Berdasarkan
Antropometri
1. Menentukan subjek pengguna produk yang dirancang. Faktor-faktor yang mempengaruhi antrometri menjadi salah satu bahan pertimbangan.
2. Menentukan dimensi tubuh yang akan diukur dan terkait dengan produk yang dirancang.
3. Menggunakan basis data yang sudah ada, atau jika belum ada data, maka lakukan pengukuran dengan pertimbangan seperti pada nomor 1.
Prosedur Perancangan Berdasarkan
Antropometri
4. Menentukan persentase jumlah populasi, jika sedikit maka yang diakomodasi 100%, jika banyak cukup 95%
5. Menentukan pendekatan perancangan (individu
ekstrim atau dimensi disesuaikan atau P 50).
6. Menetukan nilai ukuran untuk setiap dimensi yang
sudah ditetapkan pada langkah kedua, hitung nilai persentilnya.
Prosedur Perancangan Berdasarkan
Antropometri
7. Menambahkan besaran kelonggaran. Alasan: Tebal-tipisnya pakaian, pengguna produk cenderung dinamis
8. Memvisualisasikan rancangan
9. Mengevaluasi hasil rancangan. Evaluasi dapat
dilakukan dalam bentuk ptototipe yang disimulasikan pada beberapa pengguna. Umpan balik yang diharapkan adalah kesesuaian produk dengan memperhatikan kondisi dinamis pengguna ketika berinteraksi dengan produk tersebut.
Prinsip Umum Perancangan Tempat Kerja
1. Stasiun Kerja Duduk Paling nyaman, serta tidak terlalu melelahkan Stasium ini menjadi pilihan ketika salah satu kondisi berikut terpenuhi: • Pekerjaan tangan tidak membutuhkan gaya atau kerja otot yang
besar. • Item-item utama yang dibutuhkan dalam bekerja dapat diambil
dengan mudah dalam posisi duduk atau berada dalam jangkauan tangan dalam posisi duduk normal.
• Pekerjaan dominan berupa kegiatan tulis menulis Dimensi kritis yang perlu diperhatikan: tinggi badan duduk, tinggi mata duduk, tinggi bahu duduk, tebal paha duduk, jangkauak tangan, tinggi siku duduk, dan tinggi popliteal duduk.
Prinsip Umum Perancangan Tempat Kerja
2. Stasiun Kerja Berdiri Paling tidak disukai, tapi sering diperlukan Terutama pekerjaan dengan kondisi sebagai berikut : • Pekerjaan membutuhkan penanganan barang/material
yang sering, apa lagi jika materialnya berat. • Pekerjaan membutuhkan banyak aktivitas menjangkau. • Pekerjaan membutuhkan mobilitas yang tinggi
(berpindah-pindah). Dimensi kritis yang perlu diperhatikan: tinggi badan tegak, tinggi mata berdiiri, tinggi bahu berdiri, jangkauan tangan ke depan, tinggi siku berdiri, dan panjang lengan bawah.
Prinsip Umum Perancangan Tempat Kerja
3. Stasiun Kerja Duduk-Berdiri
Kombinasi atau gabungan antara stasiun duduk dan stasiun berdiri.
Dimensi kritis yang perlu diperhatikan: tinggi badan duduk, tinggi mata duduk, tinggi bahu duduk, tebal paha duduk, jangkauak tangan, tinggi siku duduk, tinggi popliteal duduk, tinggi badan duduk, tinggi mata duduk, tinggi bahu duduk, tebal paha duduk, jangkauak tangan, tinggi siku duduk, dan tinggi popliteal duduk.