1 pendahuluanpa-bitung.go.id/download/files/3/document.pdf · bab i laporan tahunan pengadilan...

63
BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016 1 Transparansi dan akuntabilitas merupakan salah satu prinsip untuk mendukung pemerintahan yang baik (good governance). Untuk itu Pengadilan Agama Bitung sebagai ujung tombak Mahkamah Agung RI dalam hal menerima, memeriksa, dan menyelesaikan perkara yang diajukan oleh para pencari keadilan ( justiciabelen), memposisikan diri sebagai perpanjangan tangan atas “cetak biru” ( blue print) yang disusun oleh Mahkamah Agung RI untuk program pembaharuan peradilan dan reformasi birokrasi sebagai upaya pencegahan atas penyimpangan-penyimpangan yang mungkin timbul. Sepanjang tahun 2016, Pengadilan Agama Bitung telah melakukan perbaikan- perbaikan, baik birokrasi penerimaan perkara, pengolahan / penanganan administrasi keperkaraan, dan pengolahan / penanganan administrasi umum yang salah satunya melalui sistem SIPP (Sistem Informasi Penelusuran Perkara ) yang dipelopori oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI dengan menggunakan teknologi tinggi. Hal tersebut merupakan wujud reformasi birokrasi menuju electronic- governance yang lebih dikenal dengan e-governance. Volume pekerjaan yang semakin meningkat, khususnya dalam penerimaan perkara yang mencapai jumlah 185 ( seratus delapan puluh lima) perkara pada tahun 2016, telah menuntut dilakukannya reformasi birokrasi keperkaraan, pengawasan internal bagi para pejabat Pengadilan Agama Bitung, pendidikan dan pelatihan, pembinaan karir serta penggunaan anggaran tepat sasaran yang kemudian dituangkan dalam rencana Strategis dan Program Kerja Pengadilan Agama Bitung, menjadi indikasi penting untuk mengukur keberhasilan kerja seluruh jajaran pejabat struktural-fungsional serta seluruh pegawai Pengadilan Agama Bitung. Adanya keinginan kuat melakukan reformasi bidang hukum dan peradilan demi mengembalikan citra dan wibawa lembaga peradilan khususnya pasca reformasi, ditandai dengan melakukan upaya pengkajian secara metodologis dan mendalam untuk menyusun BAB I PENDAHULUAN

Upload: nguyenthuan

Post on 11-Jul-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

1

Transparansi dan akuntabilitas merupakan salah satu prinsip untuk mendukung

pemerintahan yang baik (good governance). Untuk itu Pengadilan Agama Bitung sebagai

ujung tombak Mahkamah Agung RI dalam hal menerima, memeriksa, dan menyelesaikan

perkara yang diajukan oleh para pencari keadilan (justiciabelen), memposisikan diri

sebagai perpanjangan tangan atas “cetak biru” (blue print) yang disusun oleh Mahkamah

Agung RI untuk program pembaharuan peradilan dan reformasi birokrasi sebagai upaya

pencegahan atas penyimpangan-penyimpangan yang mungkin timbul.

Sepanjang tahun 2016, Pengadilan Agama Bitung telah melakukan perbaikan-

perbaikan, baik birokrasi penerimaan perkara, pengolahan / penanganan administrasi

keperkaraan, dan pengolahan / penanganan administrasi umum yang salah satunya

melalui sistem SIPP (Sistem Informasi Penelusuran Perkara ) yang dipelopori oleh

Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI dengan menggunakan

teknologi tinggi. Hal tersebut merupakan wujud reformasi birokrasi menuju electronic-

governance yang lebih dikenal dengan e-governance.

Volume pekerjaan yang semakin meningkat, khususnya dalam penerimaan perkara

yang mencapai jumlah 185 ( seratus delapan puluh lima) perkara pada tahun 2016, telah

menuntut dilakukannya reformasi birokrasi keperkaraan, pengawasan internal bagi para

pejabat Pengadilan Agama Bitung, pendidikan dan pelatihan, pembinaan karir serta

penggunaan anggaran tepat sasaran yang kemudian dituangkan dalam rencana Strategis

dan Program Kerja Pengadilan Agama Bitung, menjadi indikasi penting untuk mengukur

keberhasilan kerja seluruh jajaran pejabat struktural-fungsional serta seluruh pegawai

Pengadilan Agama Bitung.

Adanya keinginan kuat melakukan reformasi bidang hukum dan peradilan demi

mengembalikan citra dan wibawa lembaga peradilan khususnya pasca reformasi, ditandai

dengan melakukan upaya pengkajian secara metodologis dan mendalam untuk menyusun

BAB IPENDAHULUAN

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

2

cetak biru Mahkamah Agung RI dan peradilan secara menyeluruh.

Pengadilan Agama sebagai lembaga penyelenggara kekuasaan kehakiman (judicial

power) khusus bagi orang-orang yang beragama Islam dan dalam perkara tertentu, tentu

saja sangat menyambut baik keinginan dimaksud dengan harapan terjadinya perubahan

mendasar baik secara struktural maupun kultural yang pada akhirnya akan bermuara pada

pembaharuan-pembaharuan dan reformasi birokrasi untuk meningkatkan pelayanan yang

maksimal/prima terhadap masyarakat pencari keadilan.

“Proses peradilan “sederhana, mudah, cepat dan biaya ringan” sebagaimana

diamanatkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman

merupakan kebijakan yang tidak bisa ditawar lagi dan harus direalisasikan dalam kinerja

seluruh jajaran aparat dan para hakim dilingkungan Pengadilan Agama Bitung.

Lahirnya Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor KMA/096/SK/X/2006

tentang Tanggung Jawab Ketua Pengadilan Tingkat Banding dan Ketua Pengadilan Tingkat

Pertama dalam Melaksanakan Tugas Pengawasan atau yang dikenal dengan “KMA

Pengawasan” merupakan langkah nyata dan keseriusan Mahkamah Agung RI

menindaklanjuti cetak biru Mahkamah Agung RI yang dirintis sejak tahun 2003. untuk

menjamin pemenuhan hak publik yang berkaitan dengan prinsip keterbukaan, pada

tanggal 28 Agustus 2007 telah ditetapkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung

nomor: 144/KMA/SK/VIII/2009 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan, KMA

tersebut selain memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak masyarakat untuk

mengakses informasi yang dikelola oleh Pengadilan diatur pula pedoman pelaksanaannya;

Untuk memberikan pelayanan seluas-luasnya kepada masyarakat pencari keadilan,

pada tahun 2016 ini Pengadilan Agama Bitung melanjutkan program unggulan berupa

Sidang diluar gedung Pengadilan, pendaftaran perkara secara cuma-cuma (prodeo) bagi

masyarakat yang tidak mampu dan merintis sidang itsbat terpadu kerja sama dengan

Kemenag dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Tiga jenis layanan ini sepenuhnya

dibiayai oleh anggaran APBN dan telah menjadi unggulan Mahkamah Agung. Dengan

adanya program tersebut diharapkan semua lapisan masyarakat, terutama masyarakat

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

3

yang tidak mampu secara ekonomi, dapat memperoleh dan menikmati keadilan

sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945.

Kemudian untuk penegakan disiplin kerja bagi aparat peradilan agar dapat

melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya guna mencapai hasil kerja yang optimal telah

dikeluarkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor:

071/KMA/SK/V/2008 sebagaimana terlah diubah oleh Keputusan Ketua Mahkamah Agung

Republik Indonesia nomor: 069/KMA/SK/2009, dan Undang-Undang Nomor 53 Tahun

2010 tentang Kepegawaian.

Pembaharuan peradilan dan reformasi birokrasi yang kemudian dituangkan dalam

visi dan misi Mahkamah Agung RI menandai dimulainya gerakan perubahan untuk

mengembalikan trust (kepercayaan) masyarakat terhadap lembaga peradilan. Kebijakan-

kebijakan itulah yang kemudian diadopsi menjadi kebijakan Pengadilan Agama Bitung

dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan kewenangannya dengan beberapa penyesuaian.

Dalam rangka mewujudkan kebijakan umum dimaksud dengan tepat waktu dan sasaran,

Pengadilan Agama Bitung telah menetapkan visi dan misi sebagaimana yang akan

dijelaskan di bawah ini.

Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita-cita

dan citra yang ingin diwujudkan Pengadilan Agama Bitung di masa mendatang. Dalam

merumuskan visinya, Pengadilan Agama Bitung menyelaraskan dengan visi Mahkamah

Agung RI yang dicanangkan untuk tahun 2010 – 2035, sebagai hasil Rapat Kerja Nasional

Mahkamah Agung RI Tahun 2009. Visi Mahkamah Agung tersebut adalah:

“TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG”

Untuk mencapai visi tersebut, Mahkamah Agung menetapkan misi yang

mengambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu:

A. VISI DAN MISI

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

4

1. Menjaga kemandirian badan Peradilan;

2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan;

3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan;

4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan;

Pengadilan Agama Bitung sebagai pengadilan tingkat pertama yang berada di

bawah Mahkamah Agung RI memiliki komitmen dan kewajiban yang sama untuk

mengusung terwujudnya peradilan yang baik dan benar serta dicintai masyarakat. Atas

dasar itu maka Pengadilan Agama Bitung yang telah menjabarkan visi dan misi tersebut ke

dalam visi Pengadilan Agama Bitung, yaitu:

“TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG”

Hal ini mengandung makna bahwa Pengadilan Agama Bitung siap bersama-sama

peradilan lainnya mewujudkan badan peradilan yang agung yang dihormaati masyarakat

dengan cara meningkatkan kinerja yang lebih baik demi menjaga kehormatan dan

martabat serta wibawa peradilan yang didedikasikan dalam bentuk Misi Pengadilan

Agama Bitung, yaitu:

1. Memberikan pelayanan hukum dan keadilan bagi semua lapisan

masyarakat (justice for all);

2. Memberikan akses publik seluas-luasnya tentang informasi demi

terwujudnya transparansi pengadilan;

3. Mewujudkan proses pemeriksaan perkara yang sederhana, cepat dan

dengan biaya ringan;

4. Mewujudkan putusan/penetapan yang memenuhi rasa keadilan, kepastian

hukum dan dapat dilaksanakan (eksekutabel);

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

5

5. Berupaya menciptakan aparatur Pengadilan Agama Bitung yang jujur,

bersih dan berwibawa.

Upaya untuk mencapai visi dan misi yang agung tersebut jelaslah bukan suatu

pekerjaan mudah. Diperlukan suatu pemahaman yang mendalam atas permasalahan yang

dihadapi Pengadilan Agama Bitung dan rencana serta strategi yang tepat dan menyeluruh

untuk menjawab permasalahan yang ada. Tujuannya, agar dapat mendorong terwujudnya

lembaga peradilan yang bermartabat, berwibawa dan dihormati demi tegaknya

supremasi hukum.

Untuk memudahkan pencapaian visi dan misi tersebut, ditetapkanlah tujuan

strategis.Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi

yang akandicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)

tahun. Dengan diformulasikannya tujuan strategis, Pengadilan Agama Bitung akan dapat

secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi

visi misinya untuk kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dan memungkinkan

untuk mengukur sejauh mana visi misi organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis

dirumuskan berdasarkan visi misi organisasi.

Adapun Tujuan yang ditetapkan Pengadilan Agama Bitung adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemampuan dan kinerja Pengadilan Agama Bitung agar lebih efektif

dan efisien.

2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi peradilan.

3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang ada di Pengadilan Agama

Bitung.

Untuk mewujudkan Visi dan Misi Pengadilan Agama Bitung, maka perlu dijabarkan

dalam sebuah rencana strategi (renstra).

B. RENCANA STRATEGI

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

6

Pada prinsipnya setiap satuan kerja seharusnya mempunyai barometer untuk

menilai sampai sejauh mana roda organisasi berjalan dengan baik atau tidak, apa

hambatan dan tantangan serta tujuan yang belum tercapai. Para pegawai/staf juga

mempunyai peranan yang sama dalam memajukan dan menjalankan roda organisasi

tersebut, sehingga kualitas kinerja pegawai dimaksud, adalah merupakan suatu yang

mutlak demi maksimalnya pelayanan (cleint service), baik internal maupun secara

eksternal kepada para pencari keadilan.

Kualitas keterampilam (skill) pegawai/staf selaku pelaksana tugas dan karya

tentunya harus dimulai dari diri sendiri yang bertekad untuk menigkatkan kualitas pribadi

dalam menunjang tugas pokok dan fungsi masing - masing (SDM). Kami sadari sarana dan

prasarana serta fasilitas tak kalah pentingnya guna mencapai tujuan tersebut yang

sekarang ini masih terbatas.

Untuk mewujudkan itu pada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada tahun 2016

di Pengadilan Agama Bitung telah ditetapkan sasaran/keluaran kegiatan yang mengacu

para program dan fungsinya tersebut.

Rencana strategis (renstra) merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil

yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 tahun dengan memperhitungkan potensi,

peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul.

Rencana Strategis Pengadilan Agama Bitung tahun 2016 telah disusun secara

tepat, dinamis, sistematis, dan berkelanjutan. Sebagai suatu proses perencanaan panjang

di bidang keperkaraan dan administrasi harus memiliki arah yang konsisten agar tidak

terombang-ambing dalam perubahan situasi. Dalam kondisi ketersediaan kualitas sumber

daya manusia, sarana, dan prasarana, namun dukungan anggaran kurang cukup memadai,

Pengadilan Agama Bitung menyusun Renstra secara efektif dan efisien. Renstra ini

dituangkan dalam suatu perencanaan kinerja tahunan (annual performance).

Sistem akuntabilitas kinerja Pengadilan Agama Bitung setidaknya memiliki empat

fase penting yang membentuk siklus akuntabilitas kerja yang tidak terputus dan terpadu.

Keempat fase tersebut mencakup:

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

7

(1) penyusunan rencana strategis;

(2) pengukuran kinerja;

(3) pelaporan kinerja; dan

(4) pemanfaatan informasi kinerja bagi perbaikan kinerja berkesinambungan.

Rencana Strategi tersebut disesuaikan berdasarkan pada bidang tugas pokok dan

penunjang sebagaimana diuraikan sebelumnya, adapun rencana strategi Pengadilan

Agama Bitung untuk tahun anggaran 2012-2017 sesuai bidang-bidang tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Meningkatkan pelayanan hukum kepada masyarakat pencari keadilan secara adil,

sederhana dan biaya ringan;

b. Meningkatkan mutu kerja yang berkualitas dan terorganisir dalam melaksanakan

tugas;

c. Melaksanakan tertib administrasi organisasi Pengadilan sesuai pola bindalmin;

a. Meningkatkan pelayanaan hukum kepada masyarakat pencari keadilan secara adil,

sederhana dan biaya ringan;

b. Meningkatkan mutu kerja yang berkualitas dan terorganisir dalam melaksanakan

tugas;

c. Melaksanakan tertib administrasi organisasi Pengadilan sesuai pola bindalmin.

a. Menyelenggarakan penerimaan dan penyelesaian perkara secara adil, cepat ,

sederhana dengan biaya ringan;

1. Tujuan

2. Sasaran

3. Kebijakan

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

8

b. Menyelenggarakan administrasi peradilan secara tertib, cermat dan transparan;

c. Menyelenggarakan penataan organisasi dan manajemen peradilan;

d. Menyelenggarakan tertib administrasi kepegawaian dan keuangan secara secara

efektif dan efesien;

a. Peningkatan kualitas pelayanan hukum dan keadilan kepada masyarakat pencari

keadilan;

b. Peningkatan tertib administrasi sesuai pola bindalmin;

c. Menyempurnakan organisasi Pengadilan Agama Bitung;

d. Peningkatan pengawasan pelaksanaan tugas;

e. Peningkatan kualitas sumber daya manusia;

f. Peningkatan kesejahtraan pegawai;

g. Peningkatan tertib administrasi Pegawai;

h. Peningkatan tertib pengelolaan administrasi keuangan;

i. Peningkatan sarana dan prasarana pengadilan;

j. Peningkatan tertib administrasi umum dan perlengkapan;

k. Peningkatan tertib tata persuratan;

l. Peningkatan tertib administrasi perpustakaan.

a. Kegiatan peningkatan kualitas pelayanan hukum dan keadilan bagi masyarakat

pencari keadilan;

b. Kegiatan peningkatan tertib administrasi sesuai pola bindalmin;

c. Kegiatan menyempurnakan organisasi Pengadilan Agama Bitung;

d. Kegiatan Peningkatan pengawasan pelaksanaan tugas;

e. Kegiatan peningkatan kualitas sumber daya manusia;

f. Kegiatan peningkatan kesejahteraan pegawai;

g. Kegiatan Peningkatan tertib administrasi kepagawaian ;

4. Program

5. Kegiatan

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

9

h. Kegiatan Peningkatan tertib pengelolaan administrasi keuangan;

i. Kegiatan Peningkatan sarana dan prasarana pengadilan;

j. Kegiatan peningkatan tertib administrasi umum dan perlengkapan;

k. Kegiatan peningkatan tertib tata persuratan;

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

10

Pengadilan agama merupakan organisasi kolegial yang terdiri dari unsur pimpinan,

unsur pelaksana, dan unsur pembantu pimpinan yang di dalamnya mencakup unit

kepaniteraan dan unit kesekretariatan.

1. Unsur Pimpinan

Pimpinan Pengadilan Agama Bitung pada akhir Tahun 2015 terjadi perubahan

seiring dengan terbitnya Peraturan Mahkamah Agung RI No. 7 tahun 2015 tentang

organisasi dan tata kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan dimana pada Perma

tersebut terjadi pemisahan pemegang jabatan pimpinan Kepaniteraan dan

Kesekretariatan sehingga unsur pimpinan terdiri dari ketua, wakil ketua, Panitera dan

sekretaris. Keempat unsur pimpinan tersebut telah memimpin pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi Pengadilan Agama Bitung.

2. Unsur Pelaksana

Unsur ini adalah unsur yang bertanggungjawab untuk melaksanakan tugas pokok

pengadilan agama dalam fungsi mengadili yakni menerima, memeriksa, memutus, dan

menyelesaikan perkara yang diajukan kepada pengadilan agama. Hal ini dilaksanakan oleh

majelis hakim dan dibantu oleh panitera / panitera pengganti pengadilan agama.

3. Unsur Pembantu Pimpinan

Unsur pembantu pimpinan adalah unsur yang bertanggungjawab untuk

melaksanakan tugas secara operasional dalam kegiatan yang bersifat sebagai unsur

BAB IISTRUKTUR ORGANISASI

(TUPOKSI)

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

11

penunjang dan pendukung pelayanan administratif atas pelaksanaan tugas pokok

pengadilan agama, di bawah kewenangan panitera/sekretaris pengadilan agama.

Adapun unit penunjang dan pendukung untuk melaksanakan tugas tersebut adalah unit

kerja kepaniteraan dan unit kerja kesekretariatan.

a. Kepaniteraan

Kepaniteraan merupakan unit kerja yang menunjang pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi pengadilan agama dalam hal pengelolaan administrasi perkara baik sebelum

persidangan maupun setelah persidangan. Untuk unit kerja kepaniteraan di bawah Wakil

Panitera (Wapan) dibantu oleh tiga Panitera Muda (Panmud) yaitu

- Panitera Muda Hukum yang menangani masalah kearsipan perkara, laporan

perkara, dan perkara - perkara yang dimintakan upaya hukum lainnya seperti

banding, kasasi dan peninjuan kembali (PK).

- Panitera Muda Gugatan yang menangani perkara-perkara gugatan; dan

- Panitera Muda Permohonan yang menangani perkara-perkara permohonan.

b. Kesekretariatan

Kesekretariatan merupakan suatu unit kerja yang berfungsi sebagai tata usaha

pengadilan agama dalam mengelola manajemen perkantoran pada umumnya, dan pada

khususnya menangani administrasi umum dan perlengkapan, administrasi kepegawaian,

dan administrasi keuangan. Untuk unit kerja sekretariat di bawah Sekretaris dibantu oleh

tiga Kepala Sub Bagian yaitu Kasubbag Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana,

Kasubbag Umum dan Keuangan, dan Kasubbag Perencanaan TI dan Pelaporan. Untuk

mempertegas tugas pokok dan fungsi dari masing-masing unsur tersebut digambarkan

dengan struktur secara linear sehingga jelas tugas pokok dan fungsinya serta hirarki

jabatan berdasarkan Surat Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor:

004/SK/II/1992.

Adapun tugas pokok dan fungsi Pimpinan dan pegawai Pengadilan Agama Bitung

dapat dijabarkan sebagai berikut :

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

12

1. Ketua

a. Tugas Pokok

1) Memimpin tanggung jawab pelaksanaan tugas pengadilan agama.

2) Menetapkan sasaran setiap tahun kegiatan.

3) Menetapkan dan menjadwalkan rencana kegiatan.

4) Membagi tugas dan menentukan penanggungjawab kegiatan.

5) Menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan di lingkunganpengadilan agama.

6) Memantau pelaksanaan tugas para bawahan.

7) Mengadakan rapat dinas.

8) Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait.

9) Menanggapi dan memecahkan masalah yang muncul di lingkungan pengadilanagama.

10) Mengadakan konsultasi dengan atasan setiap waktu diperlukan.

11) Mengevaluasi prestasi kerja para aparat di lingkungan pengadilan agama.

12) Menerbitkan Daftar Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil untuk hakimdan panitera/sekretaris.

13) Memberikan nasihat tentang hukum Islam sebagai upaya penyuluhan hukum.

14) Mengitsbatkan kesaksian ru’yat al-hilal.

15) Menunjuk dan menetapkan tugas majelis hakim dan mengatur pembagian

tugas para hakim untuk melakukan sidang perkara.

b. Tugas Tambahan

1) Menetapkan rumusan kebijakan pengadilan agama.

2) Menunjuk hakim untuk membantu membuat gugatan atau permohonansecara lisan.

3) Menetapkan dan memerintahkan eksekusi/sita eksekusi dalam suatukeputusan.

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

13

4) Menunjuk dan menetapkan tugas majelis hakim dan mengatur pembagiantugas para hakim untuk melakukan sidang perkara.

5) Menetapkan panjar biaya perkara.

6) Menetapkan kebijakan di bidang keuangan.

7) Mengusulkan pegawai untuk rotasi maupun promosi pada jenjang karir yanglebih tinggi.

8) Mengarahkan pelaksanaan kegiatan pembinaan.

9) Melaksanakan tugas yudisial sebagai ketua majelis/majelis ekonomi syari’ah.

10) Melakukan pemeriksaan keuangan secara mendadak dan membuat beritaacara penutupan kas.

2. Wakil Ketua

a. Tugas Pokok

1) Melaksanakan tugas-tugas ketua apabila ketua berhalangan .

2) Membantu ketua dalam menyusun program kerja jangka pendek dan jangkapanjang, pelaksanaan dan pengorganisasian :

3) Melaksanakan tugas kepemimpinan yang didelegasikan ketua kepadanyadalam hal Melakukan pengawasan interen untuk mengawasi apakahpelaksanaan tugas telah dikerjakan sesuai dengan rencana kerja danketentuan yang berlaku terutama jalannya tugas peradilan yang dilakukanoleh hakim, panitera, panitera pengganti dengan juru sita/juru sita penggantimaupun tugas tugas administrasi umum yang dilaksanakan oleh sekertaris,kepala sub bagian kepegawaian dan Ortala, kepala sub bagian Umum dankeuangan serta kepala sub bagian Perencanaan, IT dan Pelaporan yangdilaporkan kepada ketua.

4) Mengkoordinir pelaksanaan pengawasan peningkatan disiplin kerja.

5) Memeriksa, mengadili dan memutus perkara yang diberikan ketua untukdiselesaikan secara sederhana, cepat dengan biaya ringan .

6) Memimpin sidang-sidang ,dan meneliti perkara yang ditanganinya sebelumperkara di sidangkan serta memasukkannya dalam buku kalender persidangan

7) Menetapkan hari sidang, menetapkan sita jaminan dan memerintahkan jurusita pengganti untuk melakukan pemanggilan dan peletakan sisa

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

14

8) Membuat penetapan atau keputusan atas perkara yang ditanganinya danmenelitinya secermat mungkin sebelum penetapan atau putusan tersebutditanda tanganinya.

9) Memomitarimg perkara-perkara yang ditanganinya untuk diproses lebih lanjutsehingga proses penanganannya dapat dilakukan secara sederhana denganbiaya ringan

10) Menandatangani berita acara persidangan dengan bertanggung jawab ataskebenarannya

11) Membuat jadwal persidangan (court callender)

12) Meningkatkan kemampuan dibidang penanganan perkara untukmeningkatkan mutu penetapan atau putusan

13) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada ketua.

14) Mengkoordinir pelaksanaan penerimaan pengaduan dan pelaporannya sertamelaksanakan pemeriksaan pengaduan atas perintah dari pimpinanpengadilan (ketua) atau pimpinan mahkamah agung republic Indonesia sesuaidengan KMA 076/SK/VI/2009 tanggal 4 Juni 2009 tentang pedomanpelaksanaan pengaduan lembaga peradilan.

3. Panitera

a. Tugas Pokok

1) Memimpin tanggung jawab pelaksanaan tugas kepaniteraan.

2) Menetapkan sasaran kegiatan kepaniteraan setiap tahun kegiatan.

3) Menyusun dan menjadwalkan program kerja bidang Kepaniteraan.

4) Membagi tugas kepada bawahan serta menetapkan penanggungjawabkegiatan kepaniteraan.

5) Memantau pelaksanaan tugas para bawahan.

6) Mengadakan rapat dinas.

7) Menyiapkan konsep rumusan kebijakan pimpinan di bidang kepaniteraan.

8) Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait.

9) Menanggapi serta memecahkan masalah yang muncul di bidang kepaniteraan.10) Mengadakan konsultasi dengan atasan setiap waktu diperlukan.

11) Menyusun konsep pembinaan hukum dan peradilan.

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

15

12) Mengevaluasi prestasi kerja bawahan di lingkungan kepaniteraan.

13) Menyelenggarakan administrasi perkara dan mengatur tugas wakil panitera,panitera muda, panitera pengganti, jurusita, dan jurusita pengganti.

14) Membuat salinan atau turunan penetapan putusan pengadilan agamamenurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

15) Bertanggungjawab atas dokumen putusan perkara, akta, buku daftar, biaya,register perkara, uang titipan pihak ketiga, dan surat-surat bukti lainnya yangdisimpan di kepaniteraan.

16) Melaksanakan tugas legalisasi surat-surat, surat kuasa, dan alat-alat bukti.

17) Melaksanakan pengiriman salinan putusan yang telah berkekuatan hukum

tetap kepada pegawai pencatat nikah terkait.

b. Tugas Tambahan

1) Menerima biaya-biaya pengadilan.

2) Melaksanakan, melaporkan, dan mempertanggungjawabkan sita dan eksekusiyang diperintahkan oleh ketua pengadilan agama.

3) Menerima uang titipan pihak ketiga dan melaporkannya kepada ketuapengadilan agama.

4) Menerbitkan dan mengawasi pengeluaran akta cerai.

5) Menerbitkan Daftar Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil untuk wakilpanitera, jurusita, jurusita pengganti, dan panitera pengganti.

6) Melaksanakan tugas khusus atas perintah ketua.

7) Memantau mekanisme aplikasi SIPP serta menyelesaikan permasalahan yangberhubungan dengan pengguna aplikasi SIPP.

8) Melaksanakan tugas yudisial sebagai panitera sidang.

4. Sekretaris

a. Tugas Pokok

1) Memimpin tanggung jawab pelaksanaan tugas kesekretariatan.

2) Menetapkan sasaran kegiatan kesekretariatan setiap tahun kegiatan.

3) Melaksanakan tugas sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan KuasaPengguna Barang (KPB).

4) Menyusun dan menjadwalkan program kerja.

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

16

5) Membagi tugas kepada bawahan serta menetapkan penanggungjawabkegiatan kesekretariatan.

6) Memantau pelaksanaan tugas para bawahan.

7) Mengadakan rapat dinas.

8) Menyiapkan konsep rumusan kebijakan pimpinan di bidang kesekretariatan.

9) Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait.

10) Menanggapi serta memecahkan masalah yang muncul di bidangkesekretariatan.

11) Mengadakan konsultasi dengan atasan setiap waktu diperlukan.

12) Menyusun konsep pembinaan hukum dan peradilan.

13) Mengevaluasi prestasi kerja bawahan di lingkungan kesekretariatan.

14) Menyelenggarakan administrasi Kesekretariatan dan mengatur tugasKasubbag Kepegawaian Organisasi dan Tata Laksana, Kasubbag Umum danKeuangan dan Kasubbag Perencanaan, TI dan Pelaporan.

15) Mengawasi kearsipan yang meliputi arsip kesekretariatan.

16) Melaksanakan koordinasi dengan instansi-instansi terkait di bidangkesekretariatan.

17) Mengkoordinir penyusunan laporan bulanan, triwulan, semester, dan tahunankesekretariatan.

18) Menanggapi dan memecahkan masalah yang muncul di bidangkesekretariatan.

19) Membuat Daftar Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil untuk para

Kasubbag.

20) Melaksanakan tugas khusus yang diberikan atasan.

21) Mengadakan konsultasi dengan atasan setiap saat diperlukan.

5. Majelis Hakim

a. Tugas Pokok

1) Menerima berkas dari Ketua, sesuai dengan pentapan Penunjukan Majleis

Hakim (PMH)

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

17

2) Menetapkan Hari Sidang (PHS)

3) Menetapkan sita Jaminan

4) Memimpin Persidangan terhadap perkara yang sedang ditangani.

5) Bertanggungjawab dan menandatangani berita acara persidangan.

6) Mengadakan dan memimpin Musyawarah majelis.

7) Mengonsep naskah putusan lengkap untuk diucapkan.

8) Menandatangani naskah putusan yang telah diucapkan (telah diketik)

9) Memberikan Pembinaan terhadap hakim anggota, panitera pengganti dan

jurusita Pengganti yang berkenaan.

10) Meminut berkas perkara selesai (diputus) baik diterima, ditolak, tidak

diterima, dicabut dibatalkan/gugur/dicoret.

11) Membuat laporan kepada ketua tembusan kepada Wakil ketua tentang

keadaan perkara yang diterima, diputus dan yang diminutasi serta yang belum

diminutasi setiap bulan.

b. Tugas Tambahan

1. Pengawasan Bidang Kesekretariatan

2. Pengawasan Bidang Kepaniteraan

3. Pengawasan Bidang Pelayanan Publik

6. Wakil Panitera

a. Tugas Pokok

Mewakili panitera apabila berhalangan dalam hal:

1) Memimpin tanggung jawab pelaksanaan tugas kepaniteraan.

2) Menetapkan sasaran kegiatan kepaniteraan setiap tahun.

3) Menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan.

4) Membagi tugas kepada bawahan dan menetapkan penanggung jawabkegiatan.

5) Menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan panitera muda.

6) Memantau pelaksanaan tugas para bawahan.

7) Mengadakan rapat dinas.

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

18

8) Menyiapkan konsep rumusan kebijakan pimpinan di bidang kepaniteraan.

9) Melaksanakann koordinasi dengan instansi-instansi terkait di bidangkepaniteraan.

10) Menanggapi dan memecahkan masalah yang muncul di bidang kepaniteraan.11) Melaksanakan tugas yudisial sebagai panitera pengganti.

12) Melaksanakan tugas khusus yang diberikan atasan.

13) Memantau mekanisme aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP)serta menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan teknispenggunaan aplikasi SIPP.

b. Tugas Tambahan

1) Mengkoordinir laporan kepaniteraan dan registrasi.

2) Mengawasi pelaksanaan tugas panitera pengganti.

3) Menerbitkan Daftar Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil untukpanitera muda, panitera pengganti dan jurusita.

4) Mengawasi pelaksanaan pemanggilan delegasi.

7. Panitera Muda Permohonan

a. Tugas Pokok

1) Memimpin pelaksanaan tugas urusan kepaniteraan permohonan.

2) Menetapkan sasaran kegiatan setiap tahun.

3) Menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan.

4) Mengawasi pencatatan dalam buku register dan mekanisme perjalanan berkaspermohonan.

5) Memimpin dan mengarahkan pelaksanaan tugas pelaksana permohonan.

6) Menghimpun arsip berkas perkara permohonan yang masih berjalan.

7) Mempersiapkan persidangan perkara dan urusan lain yang berhubungandengan masalah perkara permohonan.

8) Melakukan pengelolaan dan pemberkasan perkara kasasi dan peninjauankembali (PK) dalam perkara permohonan sampai putusan mempunyaikekuatan hukum tetap.

9) Menyerahkan berkas perkara yang telah mempunyai kekuatan hukum tetapkepada Panitera Muda Hukum.

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

19

10) Melaksanakan tugas khusus yang diberikan atasan.

11) Bertanggungjawab terhadap urusan perkara permohonan dan laporannya.

12) Melaksanakan tugas yudisial sebagai panitera pengganti.

b. Tugas Tambahan

1) Menerima dan meneliti pengajuan perkara permohonan, kasasi danpeninjauan kembali (PK) dan memberikan penjelasan yang diperlukan terkaitperkara permohonan.

2) Mengawasi pelaksanaan tugas Meja I dalam hal perkara permohonan.

3) Mengawasi pelaksanaan tugas Meja III dalam hal perkara permohonan.

4) Menyerahkan kembali surat permohonan kepada calon pemohon

8. Panitera Muda Gugatan

c. Tugas Pokok

1) Memimpin pelaksanaan tugas urusan kepaniteraan gugatan.

2) Menetapkan sasaran kegiatan setiap tahun.

3) Menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan.

4) Mengawasi pencatatan dalam buku register dan mekanisme perjalanan berkasgugatan.

5) Menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan bawahan.

6) Memantau pelaksanaan tugas para bawahan.

7) Menghimpun arsip berkas perkara gugatan yang masih berjalan.

8) Mempersiapkan persidangan perkara dan urusan lain yang berhubungandengan masalah perkara gugatan.

9) Melakukan pengelolaan dan pemberkasan perkara banding, kasasi danpeninjauan kembali (PK) verzet dan derzen verzet dalam perkara gugatansampai putusan mempunyai kekuatan hukum tetap.

10) Menyerahkan berkas perkara yang telah mempunyai kekuatan hukum tetapkepada Panitera Muda Hukum.

11) Melaksanakan tugas khusus yang diberikan atasan.

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

20

12) Melaksanakan administrasi perkara dan mempersiapkan berkas - berkasperkara yang masih berjalan serta urusan lain yang berhubungan denganmasalah perkara gugatan.

13) Menanggapi dan memecahkan masalah yang muncul berhubungan denganperkara gugatan.

14) Mengevaluasi prestasi kerja para bawahan.

15) Bertanggungjawab terhadap urusan perkara gugatan dan laporannya.

16) Melaksanakan tugas yudisial sebagai panitera pengganti.

b. Tugas Tambahan

1) Menerima dan meneliti pengajuan perkara gugatan, verzet, pernyataanbanding, kasasi, peninjauan kembali (PK) dan memberikan penjelasan yangdiperlukan berkenaan dengan perkara gugatan.

2) Mengawasi pelaksanaan tugas Meja I dalam hal perkara gugatan.

3) Mengawasi pelaksanaan tugas Meja III dalam hal perkara gugatan.

4) Menyerahkan kembali surat gugatan kepada calon penggugat

9. Panitera Muda Hukum

a. Tugas Pokok

1) Memimpin pelaksanaan tugas urusan kepaniteraan Hukum.

2) Menetapkan sasaran kegiatan setiap tahun.

3) Menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan.

4) Membagi tugas kepada bawahan dan menentukan penanggung jawabkegiatan.

5) Menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan bawahan.

6) Memantau pelaksanaan tugas para bawahan.

7) Menerima dan menyimpan arsip berkas perkara pengadilan agama.

8) Menghimpun, mengolah, menyusun statistik data perkara, data dokumenproduk putusan pengadilan agama serta membuat laporan bulanan dantahunan perkara yang diterima dan diputuskan.

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

21

9) Menyerahkan salinan putusan/penetapan kepada para pihak yang memintaatau memerlukan.

10) Menanggapi dan memecahkan masalah yang muncul di bidang kepaniteraanhukum.

11) Mengevaluasi prestasi kerja para bawahan.

12) Menghimpun, mengkaji, dan mengolah data untuk bahan laporan sertamempublikasikannya melalui media teknologi informasi dalam rangkatransparansi.

13) Melaksanakan tugas khusus yang diberikan atasan.

14) Melaporkan kegiatan keperkaraan kepada Pengadilan Tinggi Agama

(PTA) dan MA RI baik laporan bulanan, triwulanan maupun tahunan.

15) Menyiapkan, mengonsep, dan menyusun Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKjIP).

16) Melaksanakan tugas yudisial sebagai panitera pengganti.

b. Tugas Tambahan

1) Mengawasi pelaksanaan tugas Meja III.

2) Menyiapkan data guna pelayanan pelaksanaan penelitian.

10. Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan

a. Tugas Pokok

1) Memimpin tanggung jawab pelaksanaan tugas Urusan Administrasi Umumdan Keuangan.

2) Melaksanakan tugas-tugas sebagai pejabat penguji SPP dan penandatanganSPM UP/TUP/GUP/Gaji dan honor.

3) Menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan di bidang Umum dankeuangan.

4) Menyiapkan bahan konsep rumusan kebijaksanaan pimpinan di bidang Umumdan keuangan.

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

22

5) Membuat laporan bulanan, triwulan, semesteran, dan tahunan di bidangUmum dan keuangan.

6) Mengadakan koordinasi dengan instansi-instansi terkait.

7) Menanggapi dan memecahkan masalah yang muncul di bidang Umum danKeuangan.

8) Menyiapkan bahan konsep rumusan kebijaksanaan pimpinan di bidang suratmenyurat, perlengkapan, rumah tangga, dan perpustakaan.

9) Mengusulkan dan melaksanakan penghapusan barang milik negara

(kekayaan negara).

10) Membuat Daftar Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil para bawahan.

11) Melaksanakan tugas khusus yang diberikan atasan.

12) Mengadakan konsultasi dengan atasan setiap saat diperlukan.

13) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada sekretaris.

11. Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

b. Tugas Pokok

1) Memimpin tanggung jawab pelaksanaan tugas Urusan Kepegawaian.

2) Menetapkan sasaran kegiatan setiap tahun.

3) Menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan setiap tahun di bidangkepegawaian.

4) Menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan di bidangkepegawaian.

5) Memantau pelaksanaan tugas para bawahan.

6) Mengevaluasi prestasi kerja bawahan

7) Menyiapkan bahan konsep rumusan kebijaksanaan pimpinan di bidangkepegawaian.

8) Membuat Daftar Urutan Kepangkatan (DUK), bezzeting formasi, dan statistikkepegawaian.

9) Mengusulkan KNP, Kenaikan Gaji Berkala (KGB), dan cuti pegawai.

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

23

10) Mengadakan koordinasi dengan instansi-instansi terkait.

11) Menanggapi dan memecahkan masalah yang muncul di bidang kepegawaian.

12) Membuat Daftar Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil bagi parabawahan.

13) Melaksanakan tugas khusus yang diberikan atasan.

14) Mengadakan konsultasi dengan atasan setiap saat diperlukan.

15) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada sekretaris.

12. Kepala Sub Bagian Perencanaan, IT dan Pelaporan

a. Tugas Pokok

1) Memimpin tanggung jawab pelaksanaan tugas Perencanaan, IT dan

Pelaporan.

2) Melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan, Program dan anggaran.

3) Menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan setiap tahun.

4) Melaksanakan Pengelolaan Teknologi Informasi dan Statistik.

5) Melaksanakan pemantauan evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan

6) Memantau pelaksanaan tugas para bawahan.

7) Mengevaluasi prestasi kerja bawahan

8) Menyiapkan, mengonsep dan menyusun laporan tahunan dan SAKIP.

9) Mengadakan koordinasi dengan instansi-instansi terkait.

10) Menanggapi dan memecahkan masalah yang muncul di bidang IT.

11) Membuat Daftar Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil para

bawahan.

13) Melaksanakan tugas khusus yang diberikan atasan.

14) Mengadakan konsultasi dengan atasan setiap saat diperlukan.

15) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada sekretaris.

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

24

Standard Operasional Prosedur merupakan pedoman atau acuan untuk

melaksanakan tugas pokok dan fungsi setiap pegawai dalam rangka mendukung visi misi

lembaga. Selain itu Standard Operasional Prosedur juga menjadi alat ukur tingkat

pencapaian kinerja setiap pegawai menuju Good Government sebagai mana diatur dalam

Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Pengadilan Agama, bahwa Pengadilan

Agama terdiri dari unsur kepaniteraan dan kesekretariatan. Dalam rangka mencapai visi

dan misi Pengadilan Agama Bitung, telah disusun Standard Operasional Prosedur untuk

unsur kepaniteraan dan unsur kesekretariatan.

1. Standard Operasional Prosedur dibidang kepaniteraan meliputi :

a. SOP Penerimaan Perkara

b. SOP Pendaftaran Perkara dengan biaya Cuma – Cuma (Prodeo)

c. SOP Pencatatan / Registrasi Perkara Masuk, PMH, PHS

d. SOP Pemanggilan Para Pihak Berperkara, Saksi / Saksi Ahli

e. SOP Penyelesaian Perkara Oleh Majelis Hakim

f. SOP Tata Persidangan

g. SOP Pengembalian Sisa Panjar Perkara

h. SOP Pengambilan Salinan Putusan, Penetapan dan atau Akta Cerai, oleh pihak

berperkara

i. SOP Publikasi Putusan

j. SOP Permohonan Banding

k. SOP Permohonan Perkara Kasasi

l. SOP Permohonan Perkara Peninjauan Kembali

m. SOP Penyelesaian Perkara Melalui Mediasi

A. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

25

n. SOP Penanganan Pengaduan Masyarakat

o. SOP Sita Jaminan, Sita eksekusi, dan Eksekusi Riil serta Eksekusi Lelang

p. SOP Pemanggilan para pihak berperkara, saksi / saksi ahli melalui

Kementrian Luar Negeri, Media Massa dan Delegasi

q. SOP Proses Pemberkasan dan Minutasi

r. SOP Penyampaian Salinan Putusan

s. SOP Pengarsipan Berkas Perkara

2. Standard operasional prosedur dibidang kesekretariatan meliputi :

Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

a. SOP Daftar Hadir Pegawai

b. SOP Penilaian Pegawai.

c. SOP Usul Kenaikan Pangkat dan Pensiun

d. SOP Kenaikan Gaji Berkala

e. SOP Karpeg, Taspen, Karis/Karsu, Askes

f. SOP Cuti

g. SOP Administrasi

Bagian Umum dan Keuangan

a. SOP Pembahasan dan Penelaahan RKAKL

b. SOP Kegiatan Pembayaran dan Pertanggungjawaban DIPA

c. SOP Rencana penarikan dana

d. SOP Pengajuan kartu identitas petugas pengantar SPM

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

26

e. SOP Pelaksanaan Anggaran gaji induk

f. SOP Gaji susulan dan kekurangan gaji

g. SOP uang makan

h. SOP uang lembur

i. SOP gaji ke 13

j. SOP Remunerasi dan pertanggung jawabannya

k. SOP Pengajuan uang persediaan

l. SOP Pengajuan tambahan uang persediaan

m. SOP Pengajuan GU Persediaan

n. SOP Pengajuan SPM langsung

o. SOP Pengelolaan PNBP

p. SOP Pertanggung Jawaban Laporan Keuangan

q. SOP pelaporan Keuangan

r. SOP penatausahaan dan Pengawasan Anggaran

s. SOP pengelolaan Surat Masuk

t. SOP pengelolaan surat keluar

u. SOP penataan Arsip

v. SOP penata usahaan asset tetap

w. SOP Penata usahaan asset lancer

x. SOP perencanaan dan pelaksanaan anggaran

y. SOP pengelolaan perpustakaan

z. SOP Perawatan / Pemeliharaan sarana dan prasarana

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

27

aa. SOP pengelolaan kebersihan dan keindahan kantor

bb. SOP keamanan kantor

cc. SOP Protokoler dan HUMAS

dd. SOP Pelayanan Publik

ee. SOP Teknologi Informasi

ff. SOP Pekerjaan Borongan & Pembelian

Bagian Perencanaan, IT dan Pelaporan

1. Perencanaan

a. SOP Melakukan Penyusunan Anggaran bersama dengan KPA

b. SOP Menginventaris segala kebutuhan dalam penganggaran,menghimpun

seluruh permintaan-permintaan masing-masing tupoksi

c. Data yang telah diperoleh dari masing-masing Tupoksi dibawa kedalam

forum Rapat antara Ketua,Panitera, Sekretaris dan Para Kasubag

d. Setelah data-data tersebut di rapatkan dan dicapai kesepakatan maka hasil

rapat tersebut dituangkan kedalam RKAKL

e. Meminta dan Menerima TOR dan RB dari bagian Umum dan Keuangan

f. Mengsingkronkan TOR dan RB yang di peroleh dengan Rancangan rencana

yang telah di buat dan disetujui

g. Bekerjasama dengan Sub Bagian Umum dan Keuangan dalam merencanakan

dan menyusun strategi dalam proses penyerapan anggaran

2. Informasi Teknologi

a. Menerima dan Mengirim email

b. Meresume dan menyampaikan data kepada Pimpinan

c. Mendesain, Update, Mengkontrol Web PA Bitung

d. Mendokumentasikan Kegiatan PA Bitung dan mengupload ke Web PA Bitung

e. Mendata dan memonitoring sarana pengolahan data dan jaringan

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

28

f. Mendesain inovasi pelayanan informasi dan mensosialisasikan kepada

Pegawai

g. Memonitoring data di Komdanas

3. Pelaporan

a. Mengkoordinasi masing-masing tupoksi dalam menyusun laporan tahunan

b. Mensinkronisasikan laporan dari setiap tupoksi dan menjadikan dalam

bentuk satu laporan lengkap

c. Mengirimkan dan Melaporkan Laporan yang sudah di sinkronisasikan dan

dinyatakan sudah lengkap ke MA

Dalam melaksanakan tugas, sebagaimana ketentuan organisasi dan tatalaksana

yang berlaku di seluruh badan peradilan, struktur yang mengatur tata kerja di suatu

lembaga peradilan terdiri dari bagian kepaniteraan dan kesekretariatan.

Bagian kepaniteraan mengurus seluruh pekerjaan yang bersangkut paut dengan

administrasi yudisial seperti bidang gugatan, bidang permohonan, dan bidang hukum

yang pada intinya menopang seluruh proses. Sedangkan bagian kesekretariatan mengurus

hal-hal yang menyangkut kepegawaian dan organisasi tatalaksana, bidang perencanaan

dan keuangan, serta bidang umum.

Dalam sistem pengelolaan dan pengendalian manejemen peradilan, Pengadilan

Agama Bitung telah cukup memadai, karena struktur organisasi telah dibentuk sesuai

ketentuan, didukung dengan personil yang memadai dan pembagian tugas serta uraian

jabatan (Tupoksi) yang demikian jelas. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi ini secara rinci

dijabarkan dalam uraian tugas (Job Description).

Tugas Pokok Pengadilan Agama Bitung sebagaimana diamanatkan dalam pasal 49

Undang-Undang nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7

tahun 1989 tentang Peradilan Agama, menyatakan bahwa Pengadilan Agama Bertugas

B. Kinerja / Sasaran Kerja Pegawai ( SKP )

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

29

dan berwenang memeriksa , memutus dan menyelesaikan perkara ditingkat pertama

antara orang-orang yang beragama Islam di bidang :

a. Perkawinan; e. Wakaf; i. Ekonomi Syari’ah;

b. Waris; f. Zakat;

c. Wasiat; g. Infaq;

d. Hibah; h. Shadaqah;

Selain tugas pokok di atas Pengadilan Agama mempunyai fungsi yakni dapat

memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tetang hukum Islam pada instansi

pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta . Juga menyumpah pada kesaksian

rukyatul hilal dalam penetuan awal Ramadhan dan Syawal.

Sesuai dengan ketentuan undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tetang kekuasaan

Kehakiman pasal 2 dan pasal 13 ayat (1) dan keputusan Presiden RI Nomor 21 tahun 2004

tentang pengalihan organisasi, Adminstrasi dan Finansial di Lingkungan Peradilan Umum,

Peradilan tata Usaha Negara dan Peradilan Agama ke Mahkamah Agung RI, maka

penyelenggaraan organisasi yustisial dan non yustisial berada di bawah kekuasaan

Mahkamah Agung RI. Adapun struktur Pengadilan Agama Bitung terdiri dari :

a. Ketua;

b. Wakil Ketua

c. Hakim

d. Panitera

e. Sekretaris

f. Wakil Panitera

g. Panitera Muda Permohonan

h. Panitera Muda Gugatan

i. Panitera Muda Hukum

j. Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan

k. Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Ortala

l. Kepala Sub Bagian Perencanaan, IT dan Pelaporan

m. Kelompok fungsional

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

30

- Panitera Pengganti

- Jurusita

- Jurusita Pengganti

Struktur Organisasi Pengadilan Agama Bitung terdiri dari Ketua, Wakil Ketua,

Panitera Sekretaris, Wakil Panitera, Wakil Sekretaris atau dengan kata lain diklasifikasikan

menjadi dua yaitu Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional.

Adapun pejabat struktural pada kantor Pengadilan Agama Bitung yaitu :

NO. NIP NAMA L/P

G/R JABATAN

1 2 3 4 5 61 19530703.198003.1.005 H. Risyam Kamtoko, SH.,MH L IV/b Ketua2 19731105.200003.1.001 Nahruddin, S.Ag L IV/a Wakil Ketua3 19670727.199403.2.002 Dra. Saripa Jama P III/d Panitera4 19720807.200003.2.005 Sinar Alam, S.Ag P III/d Sekretaris

5 19780207.200212.2.003 Vitri Feybiyanti Samiun, SH P III/dPLT.Kasubag.Kepegawaian

dan Ortala

6 - - - -Kasubag.

Perencanaandan IT

7 19761018.200912.2.002 Silvia Djafar, S.Kom P III/bKasubag

Umum danKeuangan

Dalam menjalankan tugasnya Pejabat Struktural dalam kesehariannya dibantu olehpelaksana yang berjumlah 2 (dua) orang, yaitu :

NO. NIP NAMA L/P

G/R JABATAN

1 2 3 4 5 61 19851010.200912.2.008 Nurdiana Ode, S.HI P III/b Bendahara2 19860812.201503.1.002 Chairul Amri, ST L III/a Staf Pelaksana

1. Jabatan Struktural

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

31

Struktur Pejabat Fungsional di lingkungan Pengadilan Agama Bitung meliputi :

h. Hakim

Adapun Hakim di lingkungan Pengadilan Agama Bitung berjumlah 7 (Tujuh) orangyaitu :

NO

NIP NAMA L/P

G/R JABATAN

1 2 3 4 5 6

1 19790529.200502.2.001 Nur Afni Saimima, SH P III/c Hakim PratamaMadya

2 19770628.200704.2.001 Asmawati Sarib, S.Ag P III/c Hakim PratamaMadya

3 19780404.200805.1.001 Mawir, S.HI.,MH L III/c Hakim PratamaMuda

4 19790629.200912.1.002 R. Abdul Berri, S.Ag.,M.Hum L III/b Hakim PratamaMuda

5 19870323.201101.1.014 Azhar Arfiyansyah Zaeny, SH,M.E.Sy L III/b Hakim Pratama

Muda

i. Kepaniteraan

Panitera/Panitera Muda/Panitera Pengganti di lingkungan Pengadilan Agama Bitungberjumlah 10 (sepuluh) orang, terdiri dari :

NO NIP NAMA L/P

G/R JABATAN

1 2 3 4 5 61 19670727.199403.2.002 Dra. Saripa Jama P III/d Panitera

2 19681222.200312.1.002 Iswan, SH L III/d Wakil Panitera

3 19790409.199803.2.001 Wardah Hamzah, S.HI L III/b PanmudPermohonan

4 19650608.198802.2.001 Sukarni Suma, S.HI P III/d PanmudGugatan

2. Jabatan Fungional

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

32

5 19640527.199202.1.992 Surianto Mahmud, BA P III/b Panmud Hukum

6 19741007.200312.2.003 Sitti Aisa Halidu, SH P III/d PP

7 19760911.201101.1.005 Abdul Muis Ali, S.Ag L III/b PP

8 19870616.201101.2.018 Humairah Alwy Assagaf, SH P III/b PP

9 19631231.200012.1.004 Ridwan, SH L III/a PP

10 19780207.200212.2.003 Vitri Feybiyanti Samiun, SH P II/d PP

Dalam menjalankan tugasnya kepaniteraan dibantu oleh staff pelaksana yang berjumlah 4(empat) orang, yaitu :

NO NIP NAMA L/P

G/R JABATAN

1 2 3 4 5 6

1 19760911.201101.1.005 Abdul Muis Ali, S.Ag L III/b Petugas MejaIII

2 19831026.201101.2.009 Nurhayati Kayko, S.HI P III/b BendaharaPenerima

3 19850428.201101.2.005 Fitriani Lundeto, S.HI P III/b Petugas MejaI

4 19881203.201212.2.001 Nihlawati Ningsih Djaelani, S.HI P III/a Kasir

j. Kejurusitaan

Jurusita/Jurusita Pengganti di lingkunzgan Pengadilan Agama Bitung berjumlah 5(Lima) orang, yaitu :

NO NIP NAMA L/P

G/R JABATAN

1 2 3 4 5 6

1 19851010.200912.2.008 Nurdiana Ode, S.HI P III/b JurusitaPengganti

2 19831026.201101.2.009 Nurhayati Kayko, S.HI P III/b JurusitaPengganti

3 19850428.201101.2.005 Fitriani Lundeto, S.HI P III/b JurusitaPengganti

4 19760711.201212.1.002 Fadly Ratuwalangon L II/a JurusitaPengganti

5 19881203.201212.2.001 Nihlawati Ningsih Djaelani, S.HI P III/a JurusitaPengganti

Adapun bagan struktur Pengadilan Agama Bitung adalah sebagai berikut :

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

33

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

34

Keadaan Sumber Daya Manusia pada Pengadilan Agama Bitung untuk tahun

2016 terjadi pengurangan dari semula … orang pegawai pada tahun 2016 menjadi …

orang pegawai dengan rincian Pegawai Tehnis Yudisial berjumlah … orang dan

pegawai Non Tehnis Yudisial berjumlah … orang. Dari jumlah pegawai tersebut masih

terdapat 3 jabatan yang kosong yaitu Jurusita, Kasubag Kepegawaian, Organisasi dan

Tata Laksana dan Kasubag Perencanaan, IT dan Pelaporan.

A.1. Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial

a. Hakim : 7 orang

b. Panitera : 1 orang

b. Wakil Panitera : 1 orang

c. Panitera Muda : 3 orang

d. Panitera Pengganti : 5 orang

e. Jurusita : -

f. Jurusita Pengganti : 5 orang

BAB IIIPEMBINAAN DAN PENGELOLAAN

A. SUMBER DAYA MANUSIA

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

35

A.2. Sumber Daya Manusia Non Teknis Yudisial

a. Sekretaris : 1 orang

b. Kasubbag Umum dan Keuangan : 1 orang

c. Kasubbag Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana : -

d. Kasubbag Perencanaan, IT dan Pelaporan : -

e. Staf/Pelaksana : 1 orang

g. Satpam (Security) :: 2 orang

h. Pramubakti (Officeboy) : 3 orang

i. Sopir : 1 orang

A.3. Pengisian Jabatan Struktural

a. Ketua : 1 orang

b. Wakil Ketua : 1 orang

c. Panitera : 1 orang

d. Sekretaris : 1 orang

d. Wakil Panitera : 1 orang

e. Panitera Muda Gugatan : 1 orang

f. Panitera Muda Permohonan : 1 orang

g. Panitera Muda Hukum : 1 orang

h. Kasubbag Umum dan Keuangan : 1 orang

i. Kasubbag Kepegawaian, Organisasi danTata Laksana : -

j. Kasubbag Perencanaan, IT dan Pelaporan : -

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

36

A.4. Rekruitmen

Untuk rekruitmen pegawai Pengadilan Agama Bitung tidak memiliki kewenangan

melaksanakan rekruitment hal tersebut merupakan kewenangan Mahkamah

Agung RI. Untuk tahun 2016 Pengadilan Agama Bitung mendapatkan tambahan 1

pegawai Negeri sipil Atas nama Chairul Amri, ST melalui hasil tes seleksi CPNS

yang diselenggarakan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia. Selain itu

Pengadilan Agama Bitung juga memiliki hak usul penambahan pegawai yang

disampaikan kepada Pengadilan Tinggi Agama Manado untuk menjadi bahan

pertimbangan serta memberikan keputusan oleh Mahkamah Agung RI.

A.5. Kebutuhan Sumber Daya Manusia

Adapun kebutuhan Sumber Daya Manusia untuk Pengadilan Agama Bitung yaitu :

a. Hakim : 7 Orang

b. Kepaniteraan : 15 Orang

c. Kesekretariatan : 3 Orang

A.6. Mutasi

Dalam rangka penyegaran dan juga peningkatan kualitas sumber daya manusia

serta kesejahteraan pegawai di lingkungan Pengadilan Agama Bitung khususnya

dan oleh institusi Mahkamah Agung RI. Pada umumnya, merupakan tujuan lain

dari promosi dan mutasi dalam instansi atau satuan kerja, maka untuk mencapai

hal tersebut telah dilakukan langkah-langkah yang antara lain melalui rapat Tim

Promosi dan Mutasi (TPM) dan pengusulan kenaikan pangkat.

Hal ini yang menjadi akibat dari pertimbangan dalam pelaksanakan promosi dan

mutasi di Pengadilan Agama Bitung adalah karena kepentingan dinas, sehingga

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

37

nampak dalam pelaksanaan tugas terjadi tumpah tindih, dimana pejabat

fungsional di bidang kepaniteraan menjadi staf dari bagian urusan

kesekretariatan. Selain itu juga bahwa dalam pelaksanaan promosi dan mutasi di

Lingkungan Pengadilan Agama Bitung sepanjang tahun 2016 terdapat hal-hal

yang menjadi kewenanangan Pengadilan Tinggi Agama Manado dan Mahkamah

Agung RI seperti promosi jabatan dan mutasi ke wilayah tempat kerja lain,

sebagaimana diuraikan sebagai berikut :

A.6.1. Mutasi Masuk

a. Nahruddin, S.Ag sebagai Hakim di Pengadilan Agama Tondano kelas II

menjadi Wakil Ketua di Pengadilan Agama Bitung kelas II;

b. Surianto Mahmud, BA sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Agama

Amurang menjadi Panitera Muda Permohonan pada Pengadilan Agama

Bitung;

c. Sukarni Suma, S.HI sebagai Panitera Muda Gugatan Pengadilan Agama

Amurang menjadi Panitera Muda Gugatan pada Pengadilan Agama Bitung.

d. Sitti Aisa Halidu, SH sebagai Staf Pelaksana Pengadilan Agama Manado

menjadi Panitera Pengganti pada Pengadilan Agama Bitung.

e. Abdul Muis Ali, S.Ag sebagai Jurusita Pengganti Pengadilan Agama

Tahuna menjadi Panitera Pengganti di Pengadilan Agama Bitung.

f. Fadly Ratuwalangon, sebagai Staf Pelaksana di Pengadilan Agama

Kotamobagu menjadi Staf Pelaksana pada Pengadilan Agama Bitung

g. Humairah Alwy Assagaf, SH, sebagai Panitera Pengganti di Pengadilan

Agama Tahuna menjadi Panitera Pengganti pada Pengadilan Agama

Bitung

A.6.2. Mutasi Keluar

a. Amirullah Arsyad, S.HI sebagai Hakim Pratama Muda di Pengadilan

Agama Bitung kelas II menjadi Hakim pratama muda di Pengadilan Agama

Ende kelas II.

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

38

b. M. Syaifudin Amin, SHI, sebagai Hakim Pratama Muda di Pengadilan

Agama Bitung kelas II menjadi Hakim Pratama Muda di Pengadilan Agama

Kotamobagu kelas II.

c. Hj. Lutfiah Mamonto, S.Ag sebagai Panitera Muda Gugatan Pengadilan

Agama Bitung menjadi Panitera Muda Gugatan di Pengadilan Agama

Amurang;

d. Sabrun Djafar, S.Ag sebagai Kasubag Perencanaan dan IT di Pengadilan

Agama Bitung menjadi Panitera Pengganti pada Pengadilan Agama

Kotamobagu.

e. Rahmat Bilfagih, SHI, sebagai Staf Pelaksana di Pengadilan Agama Bitung

menjadi Staf Pelaksana pada Pengadilan Tinggi Agama Manado.

A.6.3. Mutasi Kenaikan pangkat

A.6.3.1. Kenaikan Pangkat Reguler Periode April 2016

1. Dari Golongan III/c ke III/d : 3 orang

a. Iswan, SH

b. Sitti Aisa Halidu, SH

c. Sukarni Suma, S.HI

A.6.3.2. Kenaikan Pangkat Reguler Periode Oktober 2016

1. Dari Golongan III/b ke III/c : 2 orang

a. Mawir, S.HI.,MH

b. Surianto Mahmud, BA

A.7. Promosi

A.7.1. Promosi Kenaikan Gaji Berkala (KGB) tahun 2016

a. Periode Januari : 1 Orang

b. Periode Maret : 4 Orang

c. Periode Mei : 1 Orang

d. Periode Desember : 2 Orang

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

39

A.7.2. Promosi Jabatan tahun 2016

a. Vitri F. Samiun, SH yang semula Kasubag Kepegawaian dan Ortala

Pengadilan Agama Bitung menjadi Panitera Pengganti pada Pengadilan

Agama Bitung

b. Ridwan, SH yang semula Jurusita Pengadilan Agama Bitung menjadi

Panitera Pengganti di Pengadilan Agama Bitung.

c. Sitti Aisa Halidu, SH yang semula Staf Pelaksana Pengadilan Agama

Manado menjadi Panitera Pengganti pada Pengadilan Agama Bitung

d. Surianto Mahmud, BA yang semula Panitera Pengganti Pengadilan Agama

Amurang menjadi Panitera Muda Permohonan pada Pengadilan Agama

Bitung;

e. Abdul Muis Ali, S.Ag yang semula Jurusita Pengganti Pengadilan Agama

Tahuna menjadi Panitera Pengganti di Pengadilan Agama Bitung.

A.8. Pensiun

Untuk tahun 2016 pegawai Pengadilan Agama Bitung tidak ada yang masuk

pensiun sesuai dengan berlakunya Undang – Undang Aparatur Sipil Negara

Nomor : 5 tahun 2014.

Berdasarkan pasal 4 ayat 1 undang-undang Nomor 3 tahun 2004 bahwa

Pengadilan Agama Bitung berkedudukan di ibukota Kabupaten / Kota dan daerah

hukumnya meliputi wilayah Kabupaten /kota, maka wilayah Pengadilan Agama Bitung

yang terdiri dari 8 wilayah Kecamatan dan 69 Kelurahan, dari luas wilayah 304 km2

pembagian wilayah ini merupakan perubahan dari 5 Kecamatan menjadi 8 Kecamatan

berdasarkan Peraturan Walikota Bitung Nomor 3 tahun 2007 tantang peresmian

perubahan, pemekaran serta pembentukan kecamatan dan kelurahan dikota Bitung

yakni :

B. Keadaan Perkara

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

40

1.Kecamatan Ranowulu 11 Kelurahan2.Kecamatan Matuari 8 Kelurahan

3.Kecamatan Girian 7 Kelurahan

4.Kecamatan Madidir 8 Kelurahan

5.Kecamatan Maesa 8 Kelurahan

6.Kec. Aertembaga 10 Kelurahan7.Kec. Lembe Utara 10 Kelurahan8.Kec. Lembe Selatan 7 Kelurahan

Sebagai implementasi dari pencapaian sasaran yang telah dijabarkan dalam

program, sepanjang tahun 2016 bidang kepaniteraan Pengadilan Agama Bitung telah

melaksanakan kegiatan sebagai berikut :

a. Menerima perkara Kategori Gugatan sejumlah 110 perkara, dengan rincian sebagai

berikut:

- Perkara Cerai Talak sebanyak 34 perkara :

- Perkara Cerai Gugat sebanyak 76 perkara :

b. Menerima perkara izin poligami sebanyak 0 Perkara :

c. Menerima Perkara pembatalan perkawinan sebanyak 0 Perkara :

d. Menerima Perkara waris sebanyak 2 perkara ;

e. Menerima perkara Voluntair /Permohonan sebanyak 75 (tujuh puluh lima) perkara

dengan perincian sebagai berikut :

- Perkara Dispensasi Kawin 16 (enam belas) Perkara

- Itsbat nikah sebanyak 54 (lima puluh empat) Perkara

- Pengesahan anak 2 (dua) Perkara

- Pengangkatan anak 2 (dua) Perkara

- Penetapan ahli waris 1 (satu) Perkara

f. Menerima perkara Prodeo sebanyak 56 (lima puluh enam) perkara

g. Menyelesaikan perkara sebayak 178 (seratus tujuh puluh delapan) perkara dengan

jenis putusan sebagai berikut :

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

41

- Dikabulkan/ diterima sebanyak 150 (seratus lima puluh) perkara

- Di NO sebanyak 3 (tiga)perkara

- Gugur sebanyak 8 (delapan) Perkara

- Dicabut sebanyak 14 (empat belas) Perkara

- Ditolak sebanyak 3 (tiga) Perkara

- Dicoret dari register sebanyak 0 Perkara

- Batal Pendaftaran sebanyak 0 Perkara

Sisa perkara yang belum diselesaikan sebanyak 14 (empat belas) Perkara terdiri dari :

Cerai Talak sebanyak 7 (tujuh) perkara dengan rincian sebagai berikut :

- Perkara Nomor : 074/Pdt.G/2016/PA.Btg- Perkara Nomor : 077/Pdt.G/2016/PA.Btg- Perkara Nomor : 078/Pdt.G/2016/PA.Btg- Perkara Nomor : 086/Pdt.G/2016/PA.Btg- Perkara Nomor : 095/Pdt.G/2016/PA.Btg- Perkara Nomor : 102/Pdt.G/2016/PA.Btg- Perkara Nomor : 110/Pdt.G/2016/PA.Btg

Cerai Gugat sebanyak 6 (enam) Perkara dengan perincian sebagai berikut :

- Perkara Nomor : 094/Pdt.G/2016/PA.Btg

- Perkara Nomor : 103/Pdt.G/2016PA.Btg

- Perkara Nomor : 104/Pdt.G/2016/PA.Btg

- Perkara Nomor : 106/Pdt.G/2016/PA.Btg

- Perkara Nomor : 108/Pdt.G/2016/PA.Btg- Perkara Nomor : 109/Pdt.G/2016/PA.Btg

Dipensasi Nikah sebanyak 1 (satu) Perkara dengan perincian sebagai berikut :

- Perkara Nomor : 075/Pdt.P/2016/PA.Btg

Sebagai implementasi dari pencapaian sasaran yang telah dijabarkan dalam

program, maka khusus bidang kepaniteraan Pengadilan Agama Bitung yang

dilaksanakan oleh 3 (tiga) Panitera Muda sebagai ujung tombak kepaniteraan, yang

dalam hal ini lebih rinci diuraikan berikut ini:

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

42

Keadaan Perkara pada Pengadilan Agama Bitung tahun 2016, yang diterima

sebanyak 185 perkara dan sisa perkara akhir tahun 2016 sebanyak 7 perkara, jadi

jumlah perkara yang diterima selama tahun 2016 sebanyak 192 perkara. Adapun

perkara yang diputus selama tahun 2016 sebanyak 171 perkara termasuk sisa perkara

tahun 2016 sebanyak 7 perkara dengan perinciannya sebagai berikut :

- Perkara Gugatan yang diterima sebanyak 110 perkara ;

- Perkara Voluntair yang diterima sebanyak 75 perkara ;

- Perkara yang diputus sebanyak 178 perkara ;

- Sisa perkara tahun 2016 sebanyak 14 perkara.

Proses penyelesaian perkara dari awal diterima sampai mendapatkan putusan

dijalankan sesuai dengan pola bindalmin ( Sistem manejemen kerja (meja) yang terdiri

dari Meja I, II, III) yang merupakan pedoman bagi aparat peradilan.

Kegiatan pembuatan penetapan Penunjukan Majelis Hakim (PMH), Penetapan

Hari Sidang (PHS), surat penunjukan Panitera Pengganti dan Jurusita / Jurusita

pengganti, pada tahun 2016 perkara yang diterima sebanyak 140 perkara sehingga

dalam tahun 2016 telah diterbitkan : ( Sesuai dengan jumlah perkara yang diterima)

A. Penetapan Penunjukan Majelis Hakim (PMH) 140 Perkara

B. Surat Penetapan Hari Sidang (PHS) 140 perkara

C. Surat Penunjukan Panitera Pengganti dan Jurusita /Jurusita pengganti 140

perkara

Demi terlaksananya data yang akurat serta tertibnya pencatatan, telah

direalisasikan dalam buku regeister perkara meliputi:

1. Penerima Perkara1.

2. Register Perkara2.

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

43

a. Register induk perkara gugatan.

b. Register induk perkara permohonan.

c. Register permohonan banding

d. Register permohonan kasasi

e. Register permohonan peninjauan kembali.

f. Register penyitaan barang bergerak.

g. Register penyitaan barang tidak bergerak

h. Register surat kuasa khusus

i. Register permohonan eksekusi

j. Register akta cerai

k. Regiater permohonan pembagian harta peninggalan diluar sengketa

l. Legalisasi akta keahliwarisan.

m. Register Mediasi

Pengelolaan keuangan biaya perkara pada pengadilan Agama Bitung telah

dibukukan pada buku jurnal keuangan perkara menurut jenisnya yaitu:

a. KI-PAI/G Untuk perkara gugatan

b. KI-PAI/P Untuk perkara permohonan

c. KI-PA.2 untuk perkara banding

d. KI-PA.3 untuk perkara kasasi

e. KI-PA.4 untuk permohonan peninjauan kembali

f. KI-PA.5 untuk permohonan eksekusi kemudian dicatat dalam buku induk

3. Keuangan Perkara3.

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

44

keuangan perkara ( KI-PA.6)

g. KI-PA.7 untuk buku induk keuangan biaya eksekusi.

h. KI-PA.8 untuk permohonan eksekusi dan hak-hak kepaniteraan berdasarkan

buku bantu harian jurnal harian perkara sesuai petunjuk pola bindalmin.

Data penerimaan dan pengeluaran biaya perkara tahun 2016 sebagain berikut :

Penerimaan :

1. Sisa Bulan lalu Rp. 9.316.800

2. Penerimaan Rp. 87.940.000

Jumlah Penerimaan Rp. 97.256.800

Pengeluaran :

1. Biaya Panggilan Rp. 40.087.000,-

2. Biaya penerjemah Rp. -

3. Biaya Sita Rp. -

4. Biaya pemeriksaan setempat Rp. -

5. Biaya Sumpah RP. -

6. Biaya pemberitahuan Rp. 7.434.000,-

7. Biaya Pengiriman biaya perkara Rp. -

8. Materai Rp. 1.068.000,-

9. HHK Rp. 4.370.000,-

10. Pengembalian Sisa Panjar Rp. 24.779.000,-

11. Lain-lain APP Rp. -

12. Biaya Proses Rp. 8.030.000,-

Jumlah Pengeluaran Rp. 85.768.000,-

Saldo Rp. 11.488.800,-

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

45

Pengadilan Agama Bitung sebagaimana Pengadilan Agama lain di Indonesia,

berkewajiban membuat laporan perkara tentang :

1. LI-PA.1 : Laporan keadaan perkara.

2. LI-PA.2 : Laporan perkara yang dimohon banding.

3. LI-PA.3 : Laporan perkara yang dimohon kasasi.

4. LI-PA.4 : Laporan perkara yang dimohon peninjauan kembali

5. LI-PA.5 : Laporan perkara yang dimohon eksekusi.

6. LI-PA.6 : Laporan tentang kegiatan hakim

7. LI-PA.7 : Laporan tentang keuangan perkara

8. LI-PA.8 : Laporan tentang jenis perkara.

9. Laporan tentang penggunaan Akta Cerai dan laporan tentang perkara yang

di proses melalui mediasi (kedua laporan tersebut dilaporkan setiap bulan). Dari

laporan-laporan tersebut yakni LI-PA.1, LI-PA.7, LI-PA.8, merupakan laporan

perbulan dan dibuat setiap akhir bulan dan sudah harus diterima pada tanggal 5

bulan berikutnya pada Pengadilan Tinggi Agama Manado dan Mahkamah Agung

cq. Ditjen Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI di Jakarta , sedang untuk

laporan LI-PA.2, LI-PA.3, LI-PA.4, LI-PA.5, dilaporkan perkwartal 4 Bulanan, dan LI-

PA.6, dilaporkan persemester (6 Bulanan).

4. Laporan Perkara4.

5. Dalam tahun 2016 tidak ada perkara banding, kasasi dan peninjauankembali (PK) yang diterima oleh kepaniteraan Pengadilan Agama Bitung.

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

46

Berkas perkara yang telah diminutasi dan telah berkekuatan hukum tetap pada

pengadilan Agama Bitung tahun 2016 telah ditata menurut system box File sebagaimana

diatur dalam pola bindalmin dan dimasukkan pada lemari arsip perkara, yang sampai saat

ini masih menyatu dengan ruangan kepaniteraan.

a. Pengadaan

Sebagaimana diketahui bahwa gedung Pengadilan Agama Bitung berdiri

pada tahun 1996, dan memiliki luas bangunan 636 M2 dan di atas tanah seluas

2.699 M2 selain itu juga Pengadilan Agama Bitung telah memiliki 4 (empat) buah

rumah dinas Type 70 di atas tanah seluas 9.623 M2 Yang dibangun pada tahun

2009 berdasarkan Daftar Isian Palaksanaan Anggaran (DIPA) 2009, Nomor :

0543.0/005-01.0/XXVII/2009 tanggal 31 Desember 2008. Sepanjang tahun 2013 ,

di Pengadilan Agama Bitung, tidak ada penambahan gedung dan bangunan. Dalam

pengusulan RKAKL 2013 diusulkan untuk anggaran pembangunan gedung baru,

akan tetapi belum mendapat alokasi dana dikarenakan Mahkamah Agung masih

memprioritaskan pembangunan gedung Pengadilan Agama Amurang. Untuk

mengfungsikan ruangan, ruang sidang biasa disatukan dengan mushala. Dan

gedung Pengadilan Agama Bitung belum memenuhi standar yang ditetapkan oleh

Mahkamah Agung. Fasilitas yang tersedia dimaksud adalah sebagai berikut;

1. Ruang Ketua,

2. Ruang Wakil ketua

6. Kearsipan Perkara5.

C. PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA

1. Sarana dan Prasarana Gedung dan Bangunan6.

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

47

3. Ruang Hakim

4. Ruang sidang utama.

5. Ruang sidang biasa (Musholah)

6. Ruang Panitera/Sekretaris

7. Ruang Wakil Sekretaris

8. Ruang Wakil Panitera disatukan dengan ruang Kepaniteraan

9. Ruang Kepaniteraan

10. Ruang Kaur Keuangan disatukan dengan ruang Kepegawaian

11. Ruang kaur Umum

12. Ruang Bendahara

13. Ruang Mediasi disatukan dengan Ruang Perpustakaan

14. Gudang

b. Pemeliharaan

Upaya pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan prasarana gedung dan

Bangunan Pengadilan Agama Bitung didasarkan pada pengelolaan/penatausahaan

barang-barang milik Negara dalam lingkup Mahkamah Agung RI dan 4 (empat)

lingkungan peradilan diatur dalam Surat Keputusan Mahkamah Agung RI Nomor :

MA/SEK/173.a/SK/XI/2005 tanggal 21 Nopember 2005, Tujuannya adalah sebagai

berikut :

a. Tertib administrasi barang;

b. Penghematan keuangan Negara;

c. Menghitung kekayaan Negara;

d. Memudahkan pengawasan barang milik Negara;

e. Sebagai bahan informasi bagi penyelenggaraan manajemen pengurusan

barang mulai dari:

1. Perencanaan dan penentuan kebutuhan barang;

2. Pengadaan barang;

3. Penyimpanan dan pendistribusian barang

4. Pemeliharaan Barang;

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

48

Di tahun 2016 Pengadilan Agama Bitung melaksanakan pemeliharaan

sarana dan prasarana gedung dengan alokasi anggaran sesuai DIPA 2016 dengan

rincian sebagai berikut :

a. Biaya Pemeliharaan Gedung Kantor sebesar Rp.4.500.000,-

b. Biaya Pemeliharaan Halaman Gedung Kantor sebesar Rp.2.240.000,-

c. Biaya Pemeliharaan Gedung Rumah Negara sebesar Rp.2.240.000,-

d. Biaya Pemeliharaan Halaman Rumah Negara sebesar Rp.1.260.000,-

Untuk realiasasi anggaran biaya tersebut sudah terserap seluruhnya.

a. Pengadaan

Dalam DIPA 2016 Pengadilan Agama Bitung tidak memiliki anggaran Alokasi

Belanja Kelengkapan Sarana Gedung

b. Pemeliharaan

Pengadilan Agama Bitung mendapat alokasi dana pemeliharaan fasilitas

gedung di DIPA 2016 dan telah terserap secara keseluruhan.

c. Penghapusan

Pengadilan Agama Bitung ditahun 2016 mengusulkan penghapusan berupa

2 (dua) unit kendaraan roda dua, meubelair dan sudah mendapatkan SK Panitia

Penghapusan dari Ketua Pengadilan Tinggi Agama Manado di bulan Desember

2013 akan tetapi belum bisa terealisasi dikarenakan kendala teknis,Kantor KPKNL

bagian Penilaian belum bisa datang mengecek kendaraan tersebut dan di

prioritaskan segera terlaksana ditahun 2016.

2. Sarana dan Prasarana Fasilitas Gedung dan Bangunan7.

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

49

a. Perangkat Keras

Perangkat Keras yang menunjang Teknologi Informasi di Pengadilan Agama

Bitung terdiri dari : TV LCD, Proyektor, seperangkat jaringan speedy, komputer

mikrotik, Perlengkapan Wireless dan Jaringan Kabel LAN, dan laptop, Scanner.

b. Perangkat Lunak

Perangkat Lunak yang menunjang Teknologi Informasi di Pengadilan

Agama Bitung terdiri dari;

Bagian Perkara : Aplikasi Siadpa, Direktori Putusan, Info Perkara, DeskInformasi, dan Aplikasi SIPP

Bagian Keuangan : SAKPA, SAIBA, SPM, SILABI, RKAKL, E-MONEV SMART,Aplikasi GPP, KOMDANAS, E-REKON, BAPPENAS

Bagian Umum : Website dengan alamat URL : www.pa-bitung.go.id, Aplikasi

SIMAK-BMN, KOMDANAS,SIMANTAP, Aplikasi Persediaan serta Anti virus yang

sudah diinstal di setiap unit laptop dan computer.

Pengelolaan keuangan di Pengadilan Agama Bitung sebagai bagian yang tak

terpisahkan dalam pengelolaan anggaran pemerintah, maka pelaksanaanya didasarkan

pada perencanaan anggaran keuangan yang tersedia dalam 2 (dua) Daftar Isian

Palaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2016 Nomor : SP DIPA-005.01.2.604751/2016 tanggal

05 Desember 2013 dengan jumlah Rp. 3.028.457.000,- (Tiga Milyar dua Puluh delapan

Juta empat ratus lima puluh tujuh ribu rupiah) untuk DIPA 01 sedangkan untuk DIPA 04

dengan Nomor : SP DIPA- 005.04.2.604752 sebesar Rp. 20. 820.000.- (Dua puluh juta

delapan ratus dua puluh ribu Rupiah).

3. Pengelolaan Teknologi Informasi8.

D. PENGELOLAAN KEUANGAN

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

50

Adapun perincian DIPA 01 sebagai berikut :

Belanja Pegawai Rp. 2.738.438.000,-

Belanja Barang Rp. 375.152.000,-

Belanja Modal Rp. 441.000.000,-

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Jumlah Rp. 3.554.590.000,-

Sedangkan Rincian DIPA 04 sebagai berikut :

Penyelesaian Administrasi Perkara Rp. 3.500.000,-

Penanganan Perkara Prodeo Rp. 8.120.000,-

Penyelenggaraan Sidang Keliling Rp. 52.250.000,-

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Jumlah Rp. 63.870.000,-

Pelaksanaan Anggaran DIPA tahun 2016 berdasarkan rencana penyerapan anggaran

per triwulan dapat dirinci sebagai berikut :

Realisasi Anggaran Belanja Satker Pengadilan Agama Bitung per Triwulan :

Realisasi Triwulan I :Belanja Pegawai Rp. 628.393.512,-Belanja Barang Terealisasi Rp. 63.735.444,-

Belanja Modal Terealisasi Rp. 231.000.000,---------------------------------------------------------------------------------------------------Jumlah Rp. 923.128.956,-Triwulan II

Belanja Pegawai Terealisasi Rp. 946.348.714,-Belanja Barang Terealisasi Rp. 75.207.021,-Belanja Modal Terealisasi Rp. -

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

51

-------------------------------------------------------------------------------------------------Jumlah Rp. 1.021.555.735,-Triwulan IIIBelanja Pegawai Terealisasi Rp. 622.248.144,-Belanja Barang Terealisasi Rp. 91.061.149,-Belanja Modal Terealisasi Rp. --------------------------------------------------------------------------------------------------Jumlah Rp. 713.309.293,-

Triwulan IVBelanja Pegawai Terealisasi Rp. 631.668.912,-

Belanja Barang Terealisasi Rp. 37.974.786,-Belanja Modal Terealisasi Rp. 210.000.000,------------------------------------------------------------------------------------------------Jumlah Rp. 879.643.398,-

Sedangkan perincian realisasi anggaran DIPA 04 sebagai berikut :Penyelesaian Administrasi Perkara Rp. 3.500.000,-Penanganan Perkara Prodeo Rp. 8.120.000,-Penyelenggaraan Sidang Keliling Rp. 52.250.000,------------------------------------------------------------------------------------------------Jumlah Rp. 63.870.000,-

Jumlah anggaran yang terealisasi tahun 2016 sebesar Rp.

3.018.479.669,- (Tiga Milyar Delapan Belas Juta Empat Ratus Tujuh Puluh

Sembilan Ribu Enam Ratus Enam Puluh Sembilan Rupiah) untuk DIPA 01

dengan pengembalian sebesar Rp.122.402.951,- ( Seratus Dua Puluh Dua Juta

Empat Ratus Dua Ribu Sembilan Ratus Lima Puluh Satu Rupiah), sedangkan

DIPA 04 terealisasi sebesar Rp.7.435.000,- (Tujuh Juta Empat Ratus Tiga Puluh

Lima Ribu Rupiah) dengan pengembalian sebesar Rp. 250.000.- untuk lebih

jelasnya pengelolaan keuangan di Pengadilan Agama Bitung dapat di lihat pada

tabel berikut ini.

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

52

1. Belanja Pegawai

NO URAIAN MAK ANGGARAN REALISASI SISAANGGARAN

%REALISASI

1. Gaji Pokok PNS 511111 1.061.536.000,- 1.068.510.354 13.025.646 98.80

2. Pembulatan Gaji 511119 17.000,- 15.516 1.484 91.27

3. Tunj.Suami/Isteri 511121 62.945.000,- 79.047.780 (16.102.780) 125.58

4. Tunj. Anak 511122 24.748.000,- 24.330.837 417.163 98.31

5. Tunj. Struktural 511123 20.410.000,- 19.810.000 600.000 97.06

6. Tunj.Fungsional 511124 1.127.470.000,- 1.095.365.000 32.105.000 97.15

7. Tunjangan PPh 511125 167.263.000,- 143.434.935 23.828.065 85.75

8. Tunjangan Beras 511126 61.406.000,- 60.325.860 1.080.140 98.24

9. Uang Makan PNS 511129 225.192.000,- 173.006.000 52.186.000 76.85

10. Tunjangan Umum 511151 7.960.000,- 6.245.000 1.715.000 78.45

11. Tunj.Kemahalan 511157 129.600.000,- 118.800.000 10.800.000 91.67

12. Blnja Uang Lembur 512211 39.804.000,- 39.768.000 36.000 99.91

Jumlah 2.948.351.000.- 2.828.659.282,- 119.691.718 95.95

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

53

2. BELANJA BARANG

No. URAIAN MAK ANGGARAN REALISASI SISAANGGARAN

%REALISASI

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Belanja Keperluan

Perkantoran

Belanja Penambah

daya tahan tubuh

Belanja Pengiriman

Surat Dinas Pos

Belanja Honor

Operasional Satker

Belanja Barang

Persediaan

Belanja Non

Operasional Bahan

Belanja langganan

Listrik

Belanja langganan

Telepon

Belanja Pemeliharaan

Gedung dan Bangunan

Belanja Pemeliharaan

Peralatan dan Mesin

belanja Non

Operasional

Belanja Perjalanan

Dinas

521111

521113

521114

521115

521119

521219

522111

522112

523111

523121

5212

5241

170.600.000

5.544.000

3.240.000

30.500.000

15.180.000

7.588.000

12.000.000

23.760.000

22.260.000

55.500.000

7.588.000

36.568.000

170.600.000

5.544.000

2.801.000

30.500.000

13.069.451

5.778.000

9.845.700

23.727.623

22.260.000

55.499.940

7.588.000

36.568.000

0,-

0,-

439.000

0,-

0,-

0,-

2.154.300

32.377

0,-

60

0,-

0,-

100.00

100.00

86.45

100.00

100.00

100.00

82.05

99.86

100.00

100.00

100.00

100.00

JUMLAH 375.152.000 2.186.677 372.965.323 99.22

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

54

3. BELANJA MODAL

No. URAIAN MAK ANGGARAN REALISASI SISAANGGARAN

%REALISASI

1.

2.

Belanja Modal

Peralatan dan Mesin

Penambahan Nilai

Gedung dan

Bangunan

532111

533121

231.000.000

210.000.000

231.000.000

210.000.000

0,-

0,-

100%

100%

JUMLAH 441.000.000 441.000.000 0,- 100%

Perkembangan teknologi dari waktu ke waktu sangat mempengaruhi pola kinerja

manusia. Terlebih saat ini dengan dukungan teknologi informasi yang menunjang

setidaknya Pengadilan Agama Bitung dapat bekerja dengan memanfaatkan teknologi

Informasi.

Perangkat Keras yang menunjang Teknologi Informasi di Pengadilan Agama Bitung terdiri

dari : TV LCD, Proyektor, seperangkat jaringan speedy, komputer mikrotik, Perlengkapan

Wireless dan Jaringan Kabel LAN, dan laptop dan Scanner

Perangkat Lunak yang menunjangTeknologi Informasi di Pengadilan Agama Bitung terdiri

dari;

Bagian Perkara : Aplikasi Siadpa, Direktori Putusan, SMS Gateway, PortalTabayyun, Info Perkara, Desk Informasi

Bagian Keuangan : SAKPA, SPM, RKAKL, MONEV, Aplikasi GPP,

Bagian Umum : Website dengan alamat URL : www.pa-bitung.go.id, Aplikasi

E. DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

55

SIMAK-BMN, KOMDANAS, SIMANTAP, Aplikasi Persediaan serta Anti virus yang

sudah diinstal di setiap unit laptop dan computer.

Dalam rangka meningkatkan performance Pengadilan Agama Bitung sebagai

pelayanan kepada masyarakat, maka Pengadilan Agama Bitung perlu membuat aturan

atau surat keputusan untuk kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, maka tahun

2016 ketua Pengadilan Agama Bitung telah mengeluarkan surat keputusan sebagai

berikut;

1. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/1/KP.07.5/I/2016 Tanggal 4 Januari 2016,

tentang Penegakan Kedisiplinan

2. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/2/KP.04.6/I/2016 Tanggal 4 Januari 2016,

tentang Baperjakat

3. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/5/KP.02.2/I/2016 Tanggal 4 Januari 2016,

tentang Operator Komputer

4. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/05/Kp.04.6/I/2016 Tanggal 2 Januari 2016,

tentang Tenaga Honorer A.n Husnan Hamzah

5. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/06/Kp.04.6/I/2016 Tanggal 2 Januari 2016,

tentang Tenaga Honorer A.n Andi Pratama Sholihin, S.HI

6. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/07/Kp.04.6/I/2016 Tanggal 2 Januari 2016,

tentang Tenaga Honorer A.n Risman Baruadi

7. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/07/SK/KP.07.6/I/2016 Tanggal 4 Januari

2016, tentang Pengawas Bidang

8. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/08/Kp.04.6/I/2016 Tanggal 2 Januari 2016,

tentang Tenaga Honorer A.n Hasmaniar, S.HI

9. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/08/SK/HM.02.1/I/2016 Tanggal 4 Januari

2016, tentang Protokol

10. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/09/Kp.04.6/I/2016 Tanggal 2 Januari 2016,

tentang A.n Ruwaida Anuaka, S.H

11. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/09/SK/HM.00/I/2016 Tanggal 4 Januari

F. REGULASI TAHUN 2016

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

56

2016, tentang Humas

12. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/11/SK/HM.02.1/I/2016 Tanggal 4 Januari

2016, tentang Pengelola IT

13. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/12/SK/HM.02.1/I/2016 Tanggal 1 Januari

2016, tentang Petugas Pengaduan

14. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/15/SK/HM.02.1/I/2016 Tanggal 4 Januari

2016, tentang Petugas Meja Informasi

15. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/16/SK/HM.02.1/I/2016 Tanggal 4 Januari

2016, tentang Pengelola RB

16. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/17/SK/KP.07.6/I/2016 Tanggal 4 Januari

2016, tentang Pengawas Bidang

17. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/18/SK/OT.01.2/I/2016 Tanggal 4 Januari

2016, tentang Program Kerja

18. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/18/SK/HM.00/I/2016 Tanggal 4 Januari

2016, tentang Role Model

19. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/28/KP.04.6/I/2016 Tanggal 4 Januari 2016,

tentang Tabayun

20. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/29/HM.00/I/2016 Tanggal 4 Januari 2016,

tentang Implementasi SIADPA Plus

21. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/30/KP.07.6/I/2016 Tanggal 4 januari 2016,

tentang Uraian Tugas

22. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/35/HK.00.8/I/2016 Tanggal 4 Januari 2016,

tentang Susunan MH

23. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/70/HM.00.1/I/2016 Tanggal 23 Januari

2016, tentang IKPA

24. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/78/HK.00.8/II/2016 Tanggal 4 Februari

2016, tentang Majelis Hakim

25. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/148/SK/KP.07.6/III/2016 Tanggal 1 Maret

2016, tentang Penetapan Biaya Perolehan Salinan

26. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/149/SK/KP.07.6/III/2016 Tanggal 1 Maret

2016, tentang Informasi Tabayun

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

57

27. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/159/SK/HK.05/III/2016 Tanggal 10 Maret

2016, tentang Sidang Keliling

28. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/175/SK/KP.07.6/III/2016 Tanggal 23 Maret

2016, tentang Pengawas Bidang

29. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/177/KP.07.5/III/2016 Tanggal 23 Maret

2016, tentang Penegakan Kedisiplinan

30. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/200/SK/HK.005/IV/2016 Tanggal 4 April

2016, tentang Senioritas Hakim/Panitera/PP

31. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/201/HM.00/IV/2016 Tanggal 4 April 2016,

tentang Implementasi SIPP

32. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/202/OT/00/V/2016 Tanggal 10 Mei 2016,

tentang Pengurus PTWP

33. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/202/OT.00/IV/2016 Tanggal 8 April 2016,

tentang Pengurus Ikahi

34. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/318/KP.04.6/VI/2016 Tanggal 17 Juni 2016,

tentang Hakim Mediator

35. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/319/SK/KP.07.6/VI/2016 Tanggal 17 Juni

2016, tentang Pengawas Bidang

36. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/352/HK.05/VII/2016 Tanggal 29 Juli 2016,

tentang Sidang Keliling

37. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/369/HK.05/VIII/2016 Tanggal 5 Agustus

2016, tentang Sidang Keliling

38. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/473/HK.05/VIII/2016 Tanggal 25 Agustus

2016, tentang Sidang Keliling

39. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/374/HM.02.1/VIII/2016 Tanggal 8 Agustus

2016, tentang Pengelolah Meja Informasi

40. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/382/HM.00.1/VIII/2016 Tanggal 15 Agustus

2016, tentang Panitia Sidang Terpadu

41. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/507/HK.05/IX/2016 Tanggal 19 September

2016, tentang Sidang Keliling

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

58

42. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/508/HK.05/IX/2016 Tanggal 19 September

2016, tentang Sidang Keliling

43. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/509/HK.05/IX/2016 Tanggal 19 September

2016, tentang Sidang Keliling

44. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/540/HK.08.8/X/2016 Tanggal 5 Oktober

2016, tentang Susunan Majelis Hakim

45. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/541/KP.04.6/X/2016 Tanggal 5 Oktober

2016, tentang Hakim Mediator

46. Surat Keputusan Nomor : W18-A5/587/HM.00.1/X/2016 Tanggal 25 Oktober

2016, tentang Penyambutan Ketua Kamar

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

59

Pengawasan internal adalah pengawasan dari dalam lingkungan Peradilan sendiri

yang mencakup 2 (dua) jenis pengawasan yaitu : Pengawasan melekat dan pengawasan

fungsional. Pelaksanaan pengawasan internal pada Pengadilan Agama Bitung

dilaksanakan secara terus-menerus dan berjenjang oleh atasan langsung terhadap

bawahannya, serta secara preventif dan refresif, agar pelaksanaan tugas bawahan

tersebut berjalan secara efektif dan efesien sesuai dengan rencana kegiatan dan

peraturan perundang- undangan yang berlaku. Untuk memaksimalkan pengawasan

melekat, Ketua Pengadilan Agama Bitung telah menunjuk Hakim Pengawas bidang dan

sebagai koodinator Hakim Pengawas Bidang adalah wakil ketua Pengadilan Agama Bitung.

Adapun dasar pelaksanaan pengawasan yakni keputusan ketua mahkamah Agung

RI Nomor : KMA/096/SK/VIII/2006 serta Pedoman Pelaksanaan Pengawasan di lingkungan

Lembaga peradilan Nomor : KMA/080/SK/VIII/2006, seiring dengan diadakan pengawasan

yang intinya untuk menjaga citra, martabat dan keluhuran aparat peradilan khususnya

dan lembaga peradilan pada umumnya, maka untuk menjalankan pengawasan secara

lebih efektif, Pengadilan Agama Bitung dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan internal

meliputi :

Menegakkan disiplin pegawai/aparatur Pengadilan Agama Bitung, yakni

memonitoring kehadiran pegawai secara berjenjang, mengawasi tingkah laku

pegawai/hakim, kinerja para pegawai serta pembinaan-pembinaan baik melalui

BAB IVPENGAWASAN

A. Pengawasan Internal

a. Bidang Kepegawaian/Aparatur9.

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

60

penyampaian pada saat apel masuk dan apel pulang, rapat evaluasi/belajar bersama

setiap hari, rapat bulanan maupun triwulan.

Meliputi seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan, pendistribusian

dan pertanggungjawaban keuangan Negara atau Daftar isian penggunaan Anggaran

(DIPA) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Meliputi seluruh kegiatan inventarisasi, perpustakaan, tertib persuratan,

pemanfaatan sarana prasarana Barang Milik Negara dan penghapusan Barang Milik

Negara.

Meliputi seluruh kegiatan yang harus dilakukan untuk persidangan meliputi:

system pembagian perkara, pembuatan berita acara persidangan dan tata tertib

persidangan.

Sedangkan administrasi perkara meliputi seluruh kegiatan yang dilakukan oleh

aparat peradilan yang diberi tugas untuk mengelola proses perkara yakni prosedur

penerimaan perkara, keuangan perkara, pemberkasan perkara, penyelesaian perkara dan

pembuatan laporan perkara sesuai dengan pola bindalmin.

Untuk kegiatan evaluasi pelaksanaan tugas Pengadilan Agama Bitung tahun 2016

terdiri dari tiga evaluasi ;

B. Evaluasi

b. Bidang Keuangan10.

c. Bidang Umum/Perlengkapan11.

d. Administrasi Persidangan dan Administrasi Perkara12.

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

61

1. Evaluasi pelaksanaan tugas bidang Kesekretariatan yang dilaksanakan pertriwulan;

2. Evaluasi pelaksanaan tugas bidang Kepaniteraan yang dilaksanakan pertriwulan;

3. Evaluasi pelaksanaan tugas secara umum (untuk evaluasi pelaksana tugas seluruh

pegawai) yang dilaksanakan pertriwulan;

Setiap hasil evaluasi dicatat dan apabila ada yang perlu ditindak lanjuti maka

setiap bidang segela melakukannya.

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

62

Transparansi dan akuntabilitas merupakan salah satu prinsip untuk

mendukung kepemerintahan yang baik. Untuk itu, Pengadilan Agama Bitung melakukan

penyusunan laporan tahun 2016 dengan harapan agar institusi lain dan masyarakat dapat

lebih mengetahui dan memahami berbagai keberhasilan yang telah dicapai maupun

kendala yang dihadapi Pengadilan Agama Bitung yang sangat kompleks dalam

melaksanakan tupoksinya.

Sesuai arah kebijakan, visi dan misi Pengadilan Agama Bitung memberikan

pelayanan yang maksimal dengan menyelenggarakan proses peradilan “sederhana,

mudah, cepat, dan biaya ringan” sebagaimana diamanatkan Undang-undang Nomor 4

Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman maka laporan ini dimaksudkan untuk

menampung dan menjawab tantangan tersebut guna mewujudkan rasa keadilan

masyarakat, mewujudkan peradilan yang mandiri dan independen, memperbaiki akses

pelayanan publik, memperbaiki kualitas input internal pada proses peradilan,

mewujudkan institusi peradilan yang efektif dan efisien, bermartabat serta dihormati dan

melaksanakan kekuasaan kehakiman yang mandiri, tidak memihak dan transparan.

Keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai oleh Pengadilan Agama Bitung dalam

hal memberikan pelayanan publik melalui sistem teknologi informasi, (SIADPA, Website,

Desk Informasi, SMS Gateway) dan mereformasi birokrasi merupakan keberhasilan

bersama seluruh jajaran Pengadilan Agama Bitung, sekalipun tidak luput dari kendala-

kendala yang dihadapi baik internal maupun eksternal.

BAB VKESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

BAB I LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BITUNG 2016

63

Volume pengaduan masyarakat, Tingkat perkara Banding maupun Kasasi yang

sangat minim di Pengadilan Agama Bitung menandai tingkat kepercayaan dan kepuasan

masyarakat pencari keadilan semakin besar pada Pengadilan Agama Bitung dalam

memberikan pelayaan publik sesuai dengan tupoksinya.

1. Bahwa penambahan Pegawai sangat mendesak sekali untuk mendapat perhatian

demi Peningkatan Pelayanan Publik ;

2. Bahwa Peningkatan intensitas kegiatan diklat baik dibidang kepaniteraan maupun

kesekretariatan oleh Pengadilan Tinggi Agama Manado, Badilag maupun Mahkamah

Agung sangat diharapkan untuk meningkatkan profesionalitas SDM dalam melayani

masyarakat pencari keadilan;

3. Bahwa dalam hal promosi dan mutasi pejabat, sebaiknya mempertimbangkan

profesionalisme dan integritas sumber daya manusia, berkompetensi dan handal, agar

memungkinkan pegawai untuk berprestasi dalam bidang tugas yang dibebankan;

4. Bahwa Pegawai yang berprestasi haruslah mendapatkan apresiasi dalam bentuk

penghargaan tersendiri sehingga memberikan motivasi positif kepada seluruh

pegawai agar senantiasa meningkatkan kualitas pekerjaan;

5. Bahwa Pembangunan Gedung Pengadilan Agama Bitung yang Baru yang sesuai

prototype dari Mahkamah Agung sangat mendesak untuk diadakan sehubungan

sudah tersedianya lahan untuk gedung baru tersebut;

6. Bahwa Peningkatan Anggaran yang disediakan untuk menunjang kegiatan kantor

sangat diperlukan demi kelancaran pelaksanaan tugas;

7. Penambahan Tenaga Honorer untuk Pengemudi / Sopir sangat diharapkan demi

kelancaran tugas di kantor;

B. Rekomendasi