1. pendahuluan untuk mengetahui apakah sampel yang...

4
37 PENGGUNAAN HIGH RESOLUTION POWDER DIFFRACTION UNTUK MENENTUKAN STRUKTUR KRISTAL DAN MAGNETIK PADA SENYAWA La 0,47 Ca 0,53 Mn 1-y Cu y O 3 (0 < y < 0,09) Y.E.Gunanto 1* , A.Purwanto 2 , F.Andika 2 , H.Mugirahardjo 2 , W.A.Adi 2 , B.Kurniawan 3 , S.Poertadji 3 . 1 Fakultas Pendidikan, Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang 15811 2 PTBIN, BATAN, Jl.Raya Puspitek, Serpong, Tangerang 15314 3 Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Indonesia, Depok 16424 * [email protected] Abstrak Telah dianalisis pada suhu ruang dan suhu rendah tentang struktur kristal dan magnetik pada sampel La 0,47 Ca 0,53 Mn 1- y Cu y O 3 dimana 0 < y < 0,09 dengan menggunakan High Resolution Powder Diffraction (HRPD). Didapatkan bahwa pada suhu ruang maupun suhu rendah, sampel mempunyai struktur kristal orthorhombic dengan space group P nma. Semakin meningkat nilai x, maka volume kisi semakin besar juga. Pada suhu ruang sampel mempunyai sifat paramagnetik, se- dangkan pada suhu rendah bersifat antiferromagnetik bercampur ferromagnetik. Nilai momen magnetik akan semakin kecil seiring meningkatnya nilai x. Kata kunci : Struktur Kristal dan magnetik, High Resolution Powder Diffraction. Prosiding Seminar Nasional Hamburan Neutron dan Sinar -X ke 8 Serpong, 4 Oktober 2011 ISSN : 1410-7686 1. PENDAHULUAN Beberapa tahun terakhir ini, penelitian tentang material yang didasarkan pada campuran manganat tanah jarang (manganese rare earth) R 1-x A x MnO 3 (R=La, Pr; A=Ca,Sr) sangat intensif dilakukan 1-5 . Bahkan pendopingan juga dil- akukan pada atom Mn dengan atom Cu 6-8 . Material ini mempunyai prospek yang sangat baik untuk perangkat el- ektronik dan atau magnetik. Potensial ini didasarkan pada sifat yang dimiliki bahan tersebut, misalnya coupling of charge, spin order dan magnetoresistance-nya. Penamba- han elektron untuk oksida Cu dapat mengubah nilai ratio Mn 3+ /Mn 4+ yang mempengaruhi nilai momen magnetiknya 9 -10 . Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan struktur kristal dan struktur magnetik dari La 0,47 Ca 0,53 Mn 1-y Cu y O 3 (0 < y < 0,09) dengan menggunakan High-Resolution Powder Diffraction (HRPD) di Laboratorium Neutron Scattering BATAN Serpong, Tangerang. 2. EKSPERIMEN Sampel disiapkan dengan reaksi padatan (solid state reaction) dari bahan-bahan La 2 O 3 , CaCO 3 , MnO 2 dan CuO dengan kemurnian di atas 99%. Campuran dari bahan-bahan tersebut mula-mula dimilling selama 5 jam, lalu dipanaskan dengan suhu 1350 o C selama 6 jam. Kemudian dimilling lagi 10 jam dan dipanaskan kembali dengan suhu 1100 o C sela- ma 24 jam. Untuk mengetahui apakah sampel yang terbentuk sudah sefase atau belum digunakan XRD. Dari hasil XRD didapatkan bahwa semua sampel sudah sefase. Langkah berikutnya dilakukan eksperimen menggunakan HRPD (λ=1.8223 )di Laboratorium Neutron Scattering BA- TAN, Serpong, Tangerang. Sampel dimasukkan ke dalam silinder vanadium yang diletakkan dalam Cryostat helium. Pengambilan data dilakukan pada sudut hamburan 2,5 o 157 o dengan interval 0,05 o baik pada suhu kamar maupun suhu rendah. Kemungkinan model struktur magnetik yang dimiliki sampel diturunkan berdasarkan analisis materi 11 , dan untuk analisis pola-pola difraksi digunakan program FULL- PROF 12 . FULLPROF dapat digunakan untuk memperbaiki parameter kristalografi dan model struktur magnet secara bersamaan. 3. HASIL DAN DISKUSI 3.1. Data Mentah Gambar 1 menunjukkan hasil pengkuran XRD pada suhu ruang, dimana (a) merupakan data mentah yang belum direfine, sedangkan (b) merupakan hasil refine untuk La 0,47 Ca 0,53 Mn 1-y Cu y O 3 0 < y < 0,13. Hasil analisis dengan menggunakan program RIETAN, menunjukkan bahwa semua sampel sudah sefase dengan struktur Kristal ortho- rhombic dengan space group Pnma. o A

Upload: tranquynh

Post on 24-Aug-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

37

PENGGUNAAN HIGH RESOLUTION POWDER DIFFRACTION UNTUK

MENENTUKAN STRUKTUR KRISTAL DAN MAGNETIK PADA SENYAWA

La0,47Ca0,53Mn1-yCuyO3 (0 < y < 0,09)

Y.E.Gunanto1*, A.Purwanto2, F.Andika2, H.Mugirahardjo2, W.A.Adi2, B.Kurniawan3, S.Poertadji3.

1Fakultas Pendidikan, Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang 15811 2PTBIN, BATAN, Jl.Raya Puspitek, Serpong, Tangerang 15314 3Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Indonesia, Depok 16424

*[email protected]

Abstrak

Telah dianalisis pada suhu ruang dan suhu rendah tentang struktur kristal dan magnetik pada sampel La0,47Ca0,53Mn1-

yCuyO3 dimana 0 < y < 0,09 dengan menggunakan High Resolution Powder Diffraction (HRPD). Didapatkan bahwa pada

suhu ruang maupun suhu rendah, sampel mempunyai struktur kristal orthorhombic dengan space group P nma. Semakin

meningkat nilai x, maka volume kisi semakin besar juga. Pada suhu ruang sampel mempunyai sifat paramagnetik, se-

dangkan pada suhu rendah bersifat antiferromagnetik bercampur ferromagnetik. Nilai momen magnetik akan semakin

kecil seiring meningkatnya nilai x.

Kata kunci : Struktur Kristal dan magnetik, High Resolution Powder Diffraction.

Prosiding Seminar Nasional Hamburan Neutron dan Sinar-X ke 8

Serpong, 4 Oktober 2011

ISSN : 1410-7686

1. PENDAHULUAN

Beberapa tahun terakhir ini, penelitian tentang material

yang didasarkan pada campuran manganat tanah jarang

(manganese rare earth) R1-xAxMnO3 (R=La, Pr; A=Ca,Sr)

sangat intensif dilakukan1-5. Bahkan pendopingan juga dil-

akukan pada atom Mn dengan atom Cu6-8. Material ini

mempunyai prospek yang sangat baik untuk perangkat el-

ektronik dan atau magnetik. Potensial ini didasarkan pada

sifat yang dimiliki bahan tersebut, misalnya coupling of

charge, spin order dan magnetoresistance-nya. Penamba-

han elektron untuk oksida Cu dapat mengubah nilai ratio

Mn3+/Mn4+ yang mempengaruhi nilai momen magnetiknya9

-10. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan struktur

kristal dan struktur magnetik dari La0,47Ca0,53Mn1-yCuyO3 (0

< y < 0,09) dengan menggunakan High-Resolution Powder

Diffraction (HRPD) di Laboratorium Neutron Scattering

BATAN Serpong, Tangerang.

2. EKSPERIMEN

Sampel disiapkan dengan reaksi padatan (solid state

reaction) dari bahan-bahan La2O3, CaCO3, MnO2 dan CuO

dengan kemurnian di atas 99%. Campuran dari bahan-bahan

tersebut mula-mula dimilling selama 5 jam, lalu dipanaskan

dengan suhu 1350oC selama 6 jam. Kemudian dimilling lagi

10 jam dan dipanaskan kembali dengan suhu 1100oC sela-

ma 24 jam.

Untuk mengetahui apakah sampel yang terbentuk sudah

sefase atau belum digunakan XRD. Dari hasil XRD

didapatkan bahwa semua sampel sudah sefase. Langkah

berikutnya dilakukan eksperimen menggunakan HRPD

(λ=1.8223 )di Laboratorium Neutron Scattering BA-

TAN, Serpong, Tangerang. Sampel dimasukkan ke dalam

silinder vanadium yang diletakkan dalam Cryostat helium.

Pengambilan data dilakukan pada sudut hamburan 2,5o –

157o dengan interval 0,05o baik pada suhu kamar maupun

suhu rendah.

Kemungkinan model struktur magnetik yang dimiliki

sampel diturunkan berdasarkan analisis materi11, dan untuk

analisis pola-pola difraksi digunakan program FULL-

PROF12. FULLPROF dapat digunakan untuk memperbaiki

parameter kristalografi dan model struktur magnet secara

bersamaan.

3. HASIL DAN DISKUSI

3.1. Data Mentah Gambar 1 menunjukkan hasil pengkuran XRD pada

suhu ruang, dimana (a) merupakan data mentah yang belum

direfine, sedangkan (b) merupakan hasil refine untuk

La0,47Ca0,53Mn1-yCuyO3 0 < y < 0,13. Hasil analisis dengan

menggunakan program RIETAN, menunjukkan bahwa

semua sampel sudah sefase dengan struktur Kristal ortho-

rhombic dengan space group Pnma.

o

A

38

(a)

(b)

Gambar 1. Pola difraksi La0,47Ca0,53Mn1-yCuyO3 0 < y <

0,13 (a) data mentah dan (b) hasil refine

3.2 Struktur Kristal

Untuk mengkonfirmasi hasil dari XRD, dilakukan

pengukuran menggunakan HRPD baik pada suhu ruang

maupun suhu rendah. Gambar 2 menunjukkan hasil dari

HRPD. Analisis dengan program Fullproof untuk struktur

kristal sama dengan hasil dari XRD, semua sampel

mempunyai struktur orthorhombic dengan space group

Pnma. Hasil analisis dari HRPD baik pada suhu ruang

maupun suhu rendah dapat dilihat pada table 1 di bawah.

(a) pada suhu ruang

(b) pada suhu 20 K

Gambar 2. Hasil analisis HRPD untuk La0,47Ca0,53MnO3

Tabel 1. Parameter kisi, struktur, space group sampel

La0,47Ca0,53Mn(1-y)Cu(y)O3 hasil HRPD pada (a) suhu

ruang dan (b) rendah.

Secara umum, pendopingan pada posisi-B akan mengubah

perbandingan antara Mn3+/Mn4+ dan interaksi pertukaran

antara Mn-Mn. Parameter kisi dan struktur kristal akan

terpengaruh karena ketidakcocokan dari jari-jari ionik an-

tara ion Mn dan ion pendopingnya8.

Penggunaan High Resolution Powder Diffraction Untuk Menentukan Struktur Kristal dan Magnetik pada Senyawa

La0,47Ca0,53Mn1-yCuyO3 (0 < y < 0,09) __________________________________________________________________________________________________

39

Keadaan Cu yang paling stabil adalah Cu2+

dengan radius sekitar 0,73 , lebih besar dari jari-jari ion

Mn3+ (0,645 ) dan ion Mn4+ (0,53 )13. Dengan

demikian pendopingan Cu pada Mn akan membuat ber-

tambah besar volume unit sel. Jika jumlah ion-ion Cu2+

yang menggantikan ion Mn3+ atau Mn4+ semakin banyak,

maka volume unit sel juga akan semakin besar.

Jika diasumsikan ion-ion Cu yang mengisi posisi

Mn hanya mempunyai valensi 2+, maka komposisi

La0,47Ca0,53Mn1-yCuyO3 dapat dituliskan sebagai

La0,47Ca0,53Mn3+0,47-2yMn4+

0,53+yCuyO39. Dari perhitungan

yang dilakukan, maka didapatkan jumlah ion-ion Mn4+

berturut-turut sebanyak 53% (x=0), 56% (x=0,02), 61%

(x=0,05) dan 68% (x=0,09).

3.3 Struktur Magnetik

Hasil HRPD sampel La0,47Ca0,53MnO3 pada suhu ruang

dan suhu rendah dapat dilihat pada gambar 3 (a) dan 3 (b).

Pada suhu rendah, muncul sel magnetik. Ini mengindikasi-

kan sampel tersebut mempunyai sifat magnetik pada suhu

rendah. Sifat magnetik yang dimiliki sampel merupakan

antiferomagnetik, dapat terlihat dari adanya ketidaks-

esuaian puncak nuklir dan puncak magnetiknya.

o

A

o

Ao

A

(b)

(a)

Gambar 3. Hasil refine HRPD La0,47Ca 0,53MnO3 pada (a)

T = 300 K (atas) dan (b) T = 13 K (bawah). Kontribusi sel

nuklir (tanpa tanda panah) dan sel magnetik (ditunjukkan

dengan tanda panah).

Pada gambar 3 (c), dapat dilihat bahwa kontribusi sel

magnetik bermanifestasi sebagai kontribusi puncak tamba-

han sel nuklir. Puncak-puncak ini dapat diindek dengan

mengasumsikan bahwa vektor propagasi gelombang mag-

netiknya adalah k1= (½, 0, ½) dan k2=(0.47, 0, 0). Jika

dibandingkan dengan hasil pada suhu 298 K, maka pada

suhu 13 K ada puncak ekstra yang muncul dari kontribusi

sel magnetik La0,47Ca 0,53MnO314. Kami memakai metode

LeBail untuk mengekstrak posisi yang tepat dari kontribusi

magnetik. Posisi yang tepat memungkinkan penentuan

vektor propagasi gelombang magnetik yang sesuai. Hasil

pengindekan adalah sebagai berikut : (i) (½-d 1 0) / (½-d 1

0), (ii) (½-d 0 1) / (½-d 0 -1), (iii) (½-d 1 1) / (½-d -1 -1),

(a) (½ 1 ½) / (½ -1 ½) / (½ 1 -½) / (-½ 1 ½) and (b) (½ 1 3/2) / (½ 1 -3/2) / (3/2 1 1/2) / (-3/2 1 1/2). Oleh karena itu

La0,47Ca 0,53MnO3 mempunyai dua vektor k, yaitu : (½, 0,

½) dan (½-d, 0, 0) dengan d=0.03. Setelah menentukan

vektor propagasi gelombang magnet, kita menentukan

semua struktur magnetik yang dimungkinkan dengan

menggunakan analisis teori grup15.

Gambar 4 dan gambar 5 menunjukkan kemung-

kinan struktur magnetik yang dimiliki space group Pnma

dengan Mn1(0,0,½), Mn2(0, ½,½), Mn3(½,0,0) and Mn4

(½,½,0) untuk k1=(½, 0, ½) and k2=(½-d, 0, 0). Seperti

yang terlihat pada gambar 4 dan 5, La0,47Ca 0,53MnO3

mempunyai struktur magnetik yang lebih komplek. Namun

data kami tidak cukup untuk menyimpulkan mana struktur

magnetik yang tepat.

Gambar 4. Kemungkinan struktur magnetik , La0,47Ca

0,53MnO3 dengan k=(½, 0, ½) yang diturunkan dari analisis

teori grup.

__________________________________________________________________________________________________

Penggunaan High Resolution Powder Diffraction Untuk Menentukan Struktur Kristal dan Magnetik pada Senyawa

La0,47Ca0,53Mn1-yCuyO3 (0 < y < 0,09)

40

Gambar 5. Kemungkinan struktur magnetik , La0,47Ca

0,53MnO3 dengan k=(½-d, 0, 0). yangditurunkan dari ana-

lisis teori grup.

Analisis terhadap hasil dari HRPD dengan program

fullprof menunjukkan bahwa nilai momen magnetik akan

semakin kecil seiring dengan bertambahnya doping Cu.

Hal ini juga sesuai dengan hasil yang didapatkan oleh

M.S.Kim dkk9 serta H.-D.Zhou dkk10. Adapun nilai dari

momen magnetik dapat dilihat pada table 2.

Tabel 2. Nilai momen magnetik pada La0,47Ca0,53Mn1-

yCuyO3 (0 < y < 0,09)

Dengan bertambahnya doping Cu, maka jumlah ion-ion

Mn4+ akan bertambah, sehingga akan melemahkan in-

teraksi double exchange antara ion Mn dan Cu.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan paparan di atas, maka dapat disimpulkan se-

bagai berikut :

1. High Resolution Powder Diffraction (HRPD) dapat

digunakan untuk menentukan struktur kristal dan

struktur magnetik dari suatu senyawa.

2. Supaya hasil cukup baik, maka diperlukan jumlah data

yang cukup banyak sehingga diperlukan time beam

yang lebih lama dengan interval sudut yang lebih kecil.

3. Struktur Kristal dari La0,47Ca0,53Mn1-yCuyO3 adalah or-

thorhombic dengan space group Pnma.

4. Struktur magnetik dari La0,47Ca0,53Mn1-y CuyO3 adalah

antiferomagnetik yang didapatkan pada suhu rendah.

5. Semakin meningkat doping Cu, maka momen magnetik

semakin kecil.

5. DAFTAR PUSTAKA

1. N. Biškup, A. de Andrés, N. M. Nemes,, M. García-

Hernandez, K. V. Glazyrin and Y. M. Mukovskii,

APPLIED PHYSICS LETTERS 90, 222502 (2007)

2. K. Vijayanandhini and T. R. N. Kutty, J Mater Sci:

Mater Electron (2009) 20:445–454

3. Lev P. Gor’kov, Vladimir Z, and Kresin, Elsevier,

Physics Reports 400 (2004) 149–208

4. Yang Wang, Yu Sui, Xianjie Wang, Yantao Su,

Wenhui Su, Xiaoyang Liu, and Hongjin Fan, J. Phys.

Chem. C 2010, 114, 1491–1497

5. T. J. Sato, J.W. Lynn, and B. Dabrowski,

Phys.Rev.Lett. 93 (2004) 267204

6. S.Yunoki, A.Moreo, E.Dagotto, S.Okamoto,

S.S.Kancharla, and A.Fujimori, Phys.Rev. B 76,

064532 (2007).

7. J.Yang, Y.Li, and Y.P.Lee, Physica Status Solidi (b),

Vol.244, 12, pp. 4546-4549 (2007).

8. M.S.Kim, J.B.Yang, P.E. Parris, Q.Cai, X.D.Zhou,

W.J.James, W.B.Yelon, D.Buddhikot, and S.K.Mali,

J.Appl.Phys. 97, 10H714 (2004).

9. M.S.Kim, J.B.Yang, J.Medvedeva, W.B.Yelon, and

P.E.Paris, J.Phys.:Condens.Matter 20 , 255228

(2008).

10. H.-D.Zhou, G.Li, X.-Y.Xu, S.-J.Feng, T.Qian, and X.

-G.Li, Materials Chemistry and Physics 75, 140-143

(2002).

11. A. S. Wills, Physica B 276 (2000) 680.

12. J. R. Carvajal, Physica B 192 (1993) 55-69

13. R. D. Shannon, Acta Crystallogr., Sect. A: Cryst.

Phys., Diffr., Theor. Gen. Crystallogr. 32, 751 (1976).

14. A.Purwanto, B.Kurniawan, Y.E.Gunanto, A.Fajar,

H.Mugirahardjo, ans W.A.Adi, ICAMPN (2009).

Unpublish.

15. A. S. Wills, Physica B 276 (2000) 680.

__________________________________________________________________________________________________

Penggunaan High Resolution Powder Diffraction Untuk Menentukan Struktur Kristal dan Magnetik pada Senyawa

La0,47Ca0,53Mn1-yCuyO3 (0 < y < 0,09)