1. observasi & wawancara

2
Diskusi Pada Saat Presentasi Makalah Observasi dan Interviu (Kel. 1) Pertanyaan 1. Apakah sebenarnya yang membedakan antara Observasi Partisipan dan Observasi non Partisipan? Manakah yang lebih baik diterapkan dalam suatu penelitian kualitatif? 2. Apakah pengaruh bias observer terhadap hasil penelitian? Bagaimanakah cara mengatasi adanya bias observer ini? 3. Dari keempat jenis wawancara: terstruktur, semi terstruktur, informal dan retrospektif, wawancara yang manakah yang dapat memberikan data yang lebih akurat? Jawaban: 1. Perbedaan antara observasi partisipan dan non partisipan: Dalam observasi partisipan, peneliti terlibat langsung dalam kegiatan orang/kelompok yang di observasi. Peneliti berperan sebagai salah satu anggota kelompok tersebut. Peneliti berinteraksi dengan obyek penelitian secara alami sehingga obyek penelitian tidak menyadari bahwa mereka sedang di observasi. Sedangkan dalam observasi nonpartisipan, peneliti tidak berpartisipasi dalam kegiatan yang di observasi tetapi hanya mengamati kegiatan obyek penelitian. Yang lebih baik dalam suatu penelitian kualitatif adalah observasi partisipan, karena dengan observasi partisispan, peneliti akan berbaur dengan orang-orang yang di amati, melakukan kegiatan bersama sehingga peneliti dapat memperoleh data yang lebih akurat tentang kelompok tersebut. Hasil observasi juga lebih alami (sesuai kenyataan) karena kelompok yang diobservasi tidak menyadari kalau mereka sedang di observasi. 2. Bias observer dapat mempengaruhi hasil penelitan. Observer mempunyai kecenderungan atau ide terhadap kegiatan yang mereka amati. Observer memang berusaha untuk obyektif, namun sangat mungkin observer tetap memiliki kecenderungan atau bias. Bias tersebut

Upload: ed

Post on 16-Feb-2016

224 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pendidikan

TRANSCRIPT

Page 1: 1. Observasi & Wawancara

Diskusi Pada Saat Presentasi Makalah Observasi dan Interviu (Kel. 1)

Pertanyaan

1. Apakah sebenarnya yang membedakan antara Observasi Partisipan dan Observasi non Partisipan? Manakah yang lebih baik diterapkan dalam suatu penelitian kualitatif?

2. Apakah pengaruh bias observer terhadap hasil penelitian? Bagaimanakah cara mengatasi adanya bias observer ini?

3. Dari keempat jenis wawancara: terstruktur, semi terstruktur, informal dan retrospektif, wawancara yang manakah yang dapat memberikan data yang lebih akurat?

Jawaban:

1. Perbedaan antara observasi partisipan dan non partisipan: Dalam observasi partisipan, peneliti terlibat langsung dalam kegiatan orang/kelompok yang di observasi. Peneliti berperan sebagai salah satu anggota kelompok tersebut. Peneliti berinteraksi dengan obyek penelitian secara alami sehingga obyek penelitian tidak menyadari bahwa mereka sedang di observasi. Sedangkan dalam observasi nonpartisipan, peneliti tidak berpartisipasi dalam kegiatan yang di observasi tetapi hanya mengamati kegiatan obyek penelitian.Yang lebih baik dalam suatu penelitian kualitatif adalah observasi partisipan, karena dengan observasi partisispan, peneliti akan berbaur dengan orang-orang yang di amati, melakukan kegiatan bersama sehingga peneliti dapat memperoleh data yang lebih akurat tentang kelompok tersebut. Hasil observasi juga lebih alami (sesuai kenyataan) karena kelompok yang diobservasi tidak menyadari kalau mereka sedang di observasi.

2. Bias observer dapat mempengaruhi hasil penelitan. Observer mempunyai kecenderungan atau ide terhadap kegiatan yang mereka amati. Observer memang berusaha untuk obyektif, namun sangat mungkin observer tetap memiliki kecenderungan atau bias. Bias tersebut dipengaruhi oleh faktor kedekatan observer dengan obyek penelitian atau pendapat observer tentang bagaimana seharusnya perilaku yang diharapkan. Untuk mengatasi bias observer ini, observer dapat melakukan beberapa hal: observer dapat tinggal lebih lama di lingkungan tempat penelitian sehingga observer dapat mengenal berbagai kebiasaan dan budaya di lingkungan tersebut, Observer dapat mengambil lebih banyak data, Observer juga perlu mempersiapkan banyak catatan lapangan dan berusaha merefleksikan subyektifitasnya terhadap catatan tersebut.

3. Wawancara retrospektif adalah jenis wawancara yang dapat memberikat data yang lebih akurat dalam penelitian, data yang dapat diandalkan oleh peneliti. Hal ini dikarenakan dalam mengadakan wawancara retrospektif, peneliti dapat mengajak responden untuk mengingat dan merekonstruksi pemikiran, pengetahuan, dan pengalaman masa lalu responden untuk menyikapi atau menjawab pertanyaan peneliti, sehingga responden dapat memberikan jawaban sesuai pengetahuannya dan pemikiran yang mendalam , bukan sekedar jawaban ringan.