1. histologi sistem imun
TRANSCRIPT
-
8/2/2019 1. Histologi Sistem Imun
1/2
Histologi Sistem Imun
Dr. Bambang Widjokongko
Sistem imun dapat dibedakan menjadi
2 yaitu sistem imun spesifik dan non
spesifik.Sistem imun dikatakan non spesifik
karena tidak ada proses perubahan
imun setelah imunisasi.
Sedangkan sistem imun spesifik
mengalami perubahan dan bereaksi
terhadap antigen tertentu.
Sebagai contoh makrofag dan limfosit.
Makrofag (nonspesifik) akan memakan
segala.
Sedangkan limfosit (spesifik) akan pilih-
pilih dulu. Kalau tidak cocok, lama-
kelamaan limfosit akan mati.
Contoh sistem imun non-spesifik yaitu :
- Kulit : dia bertugas mencegah
zat asing masuk
- Gerak peristaltic usus : dia
bertugas mengeluarkan zat
racun yang terlanjura masuk ke
dalam tubuh melalui makanan
- Mata : punya mekanisme airmata yang mengeluarkan zat
asing jika masuk
- Interferon : keuar pada saat
cedera
Untuk yang spesifik diperantarai oleh
sel B dan Sel T.
Jaringan Limfatika
- Sel penyusun : sel limfosit
- Rangka : jaringan ikat retikulerSel retikuler bercabang banyak
sehingga membentuk kerangka
- Sel imunokompeten : bisa
membedakan miliknya sendiri
atau bukan
Sel limfosit B - akan mengalami proses
membelah diri membentuk populasi.
Dari populasi ini terbagi menjadi dua :1. Aktif : dalam bentuk sel plasma
menghasilkan antibody
2. Pasif : dalam bentuk sel memori
Suatu saat apabila terpapar oleh
antigen dengan jenis yang sama, sel
memori akan berubah menjadi sel
plasma lalu menghasilkan antibody.
Limfosit dihasilkan di sumsum tulang
Pada sumsum tulang, limfosit belum
berwarna. Limfosit akan menuju ke
1. Bursa : maturasi menjadi sel B.
Berperan dalam kekebalan
humoral
2. Timus : maturasi menjadi sel T.
Berperan dalam kekebalan
seluler.
Sel T yang aktif akan menjadi sel
pembunuh (sitotoksik) yang kontak
langsung dengan antigen, kemudianmenfagositosis.
Biasa bekerja pada transplantasi organ.
Sehingga menjadi penyebab sering
gagalnya transplantasi organ.
Sel T juga dapat maturasi menjadi
- sel T helper (membantu
maturasi sel B menghasilkan
antibody)
- sel suppressor : menekanproduksi antibody
Untuk organ sistem imun sebenarnya
tidak jauh beda dengan organ
hematopoesis. Jadi, keterangan di
bawah ini Cuma menambahi
-
8/2/2019 1. Histologi Sistem Imun
2/2
keterangan di cakul histology organ
hemopoiesis saja.
Nodulus Limfatikus
- Stratum germinativum akan
membesar apabila ada infeksi- Membesarnya ini sebagai tanda
bahwa limfosit B aktif
berproliferasi
Limfonodus
- Ada bagian cembung dan
cekung
- Bagian cembung tertutup oleh
kapsul
- Bagian cekung disebut juga
hillus
- Sel T terdapat di bagian
parakorteks yaitu antara korteks
dan medulla
- Nodulus sekunder aktif
membelah sehingga dikatakan
mengalami proliferasi atau
berada pada fase profase
anaphase (bukan interfase)
Lien- Hampir mirip dengan limfonodus
yaitu terdapat nodulus limfatikus
- Yang membedakan yaitu
ditembus oleh arteri sentralis
- Penampangnya secar garis
besar berwarna merah (karena
dominan pulpa merah),
sedangkan pada nodus
limfatikus berwarna biru.
- Dibedakan menjadi pulpa merahdan pulpa putih
- Dikatakan pulpa merah karena
tersusun oleh sel darah lengkap
(eritrosit, trombosit, leukosit)
- Terdapat arteri penisilius yang
merupakan percabangan dari
arteri pulpa.
- Arteri sentralis diselubungi oleh
selubung peri arteri yang terdiri
dari sel-sel fagosit.
- Lien berfungsi sebagai tempat
sel T (pada peri arteri) dan sel B
pada tempat yang lain.
Timus
- Merupakan organ limfa primer
karena berfungsi dalam maturasi
sel T
- Sawar darh timus tersusun dari
epitel retikuler
- Timus terbentuk dari lobules-
lobuls yang dibentuk oleh
trabekula
- Pada medulla lobulus ditemukan
adanya korpuskulum hassal
- Korpuskulum hassal timus
berasal dari epitel retikuler
- Susunan epitel retikuler yaitu
pipih tersususn konsentris.