1 enkapsulasi

10
Program Studi : TKJ ENKAPSULASI Nama : Rahadian Wahid Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ B No. Exp : 1 Instruktur : 1. Rudi Haryadi 2. Adi Setiadi TUJUAN Siswa mengerti dan paham tentang materi enkapsulasi. Siswa dapat menjelaskan tentang proses enkapsulasi pada suatu model referensi. Siswa dapat membuktikan proses enkapsulasi melalui aplikasi Throughput Analyzer. PENDAHULUAN Enkapsulasi (bahasa Inggris:encapsulation), secara umum merupakan sebuah proses yang membuat satu jenis paket data jaringan menjadi jenis data lainnya. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protokol yang berada pada lapisan yang lebih rendah menerima data dari protokol yang berada pada lapisan yang lebih tinggi dan meletakkan data ke format data yang dipahami oleh protokol tersebut. Dalam OSI Reference Model, proses enkapsulasi yang terjadi pada lapisan terendah umumnya disebut sebagai "framing". Beberapa jenis enkapsulasi lainnya antara lain: Frame Ethernet yang melakukan enkapsulasi terhadap datagram yang dibentuk oleh Internet Protocol (IP), yang dalam datagram tersebut juga melakukan enkapsulasi terhadap paket data yang dibuat oleh protokol TCP atau UDP. Data yang dienkapsulasi oleh protokol TCP atau UDP tersebut sendiri merupakan data aktual yang ditransmisikan melalui jaringan. Frame Ethernet yang dienkapsulasi ke dalam bentuk frame Asynchronous Transfer Mode (ATM) agar dapat ditransmisikan melalui backbone ATM. Lapisan data-link dalam OSI Reference Model merupakan lapisan yang bertanggung jawab dalam melakukan enkapsulasi atau framing data sebelum dapat ditransmisikan di atas media jaringan (kabel, radio, atau cahaya). Dalam teknologi jaringan Local Area Network (LAN), hal ini dilakukan oleh Carrier sense multiple access with collision detection (CSMA/CD) untuk jaringan Ethernet; token-passing untuk jaringan Token Ring, dan lain-lain. ALAT & BAHAN 1 Unit Komputer Aplikasi Throughput Analyzer (Wireshark) Koneksi Internet

Upload: rahadian-wahid-daifullah

Post on 27-Jun-2015

206 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 Enkapsulasi

Program Studi : TKJ

ENKAPSULASI

Nama : Rahadian Wahid

Exp : Diagnosa LAN

Kelas : XI TKJ B

No. Exp : 1

Instruktur : 1. Rudi Haryadi 2. Adi Setiadi

TUJUAN

Siswa mengerti dan paham tentang materi enkapsulasi.

Siswa dapat menjelaskan tentang proses enkapsulasi pada suatu model referensi.

Siswa dapat membuktikan proses enkapsulasi melalui aplikasi Throughput Analyzer.

PENDAHULUAN

Enkapsulasi (bahasa Inggris:encapsulation), secara umum merupakan sebuah proses yang membuat satu jenis paket data jaringan menjadi jenis data lainnya. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protokol yang berada pada lapisan yang lebih rendah menerima data dari protokol yang berada pada lapisan yang lebih tinggi dan meletakkan data ke format data yang dipahami oleh protokol tersebut. Dalam OSI Reference Model, proses enkapsulasi yang terjadi pada lapisan terendah umumnya disebut sebagai "framing". Beberapa jenis enkapsulasi lainnya antara lain:

Frame Ethernet yang melakukan enkapsulasi terhadap datagram yang dibentuk oleh Internet Protocol (IP), yang dalam datagram tersebut juga melakukan enkapsulasi terhadap paket data yang dibuat oleh protokol TCP atau UDP. Data yang dienkapsulasi oleh protokol TCP atau UDP tersebut sendiri merupakan data aktual yang ditransmisikan melalui jaringan.

Frame Ethernet yang dienkapsulasi ke dalam bentuk frame Asynchronous Transfer Mode (ATM) agar dapat ditransmisikan melalui backbone ATM.

Lapisan data-link dalam OSI Reference Model merupakan lapisan yang bertanggung jawab dalam melakukan enkapsulasi atau framing data sebelum dapat ditransmisikan di atas media jaringan (kabel, radio, atau cahaya). Dalam teknologi jaringan Local Area Network (LAN), hal ini dilakukan oleh Carrier sense multiple access with collision detection (CSMA/CD) untuk jaringan Ethernet; token-passing untuk jaringan Token Ring, dan lain-lain.

ALAT & BAHAN

1 Unit Komputer

Aplikasi Throughput Analyzer (Wireshark)

Koneksi Internet

Page 2: 1 Enkapsulasi

LANGKAH KERJA

1. Lakukan penginstalan aplikasi Wireshark pada komputer. 2. Jalankan aplikasi Wireshark dan jalankan interface yang sedang aktif (dengan syarat

komputer sedang terkoneksi dengan internet).

3. Setelah itu buka suatu web page di web browser.

4. Lalu lakukan pengamatan terhadap throughput yang muncul di Wireshark.

Page 3: 1 Enkapsulasi

5. Pilih menu capture > Interface. Lalu pilih interface yang sedang aktif.

6. Ambil salah satu sample yang akan diteliti proses enkapsulasinya (misalnya sample dalam proses di www.facebook.com).

7. Amati setiap informasi yang ada. Lalu tentukan bagaimana proses enkapsulasi bisa terjadi.

Page 4: 1 Enkapsulasi

HASIL PENGAMATAN

Enkapsulasi merupakan suatu bentuk proses penambahan header khusus pada data yang

akan dikirim, dengan terjadinya penambahan header maka data akan berubah bentuk.

Perubahan bentuk ini terjadi di komunikasi antar layer suatu model referensi. Pada Model

OSI proses enkapsulasi dibagi ke dalam 5 tahap. Dimulai dari layer Application hingga layer

Session. Disini data tidak akan mengalami perubahan bentuk hingga berpindah ke layer

Transport. Berikut ialah gambar dari bentuk data di layer Application :

Gambar 1.0

Dari gambar 1.0 tertulis sebagai berikut :

GET /home.php? HTTP/1.1\r\n

>[Expert Info (Chat/Sequence):GET /home.php? HTTP/1.1\r\n]

Request Method : GET

Request URI : /home.php?

Request Version : HTTP/1.1

Host : http//www.facebook.com\r\n

Accept-Encoding : gzip, deflate\r\n

Accept-Languange : en-us\r\n

User-Agent : Mozilla/5.0 (Macintosh; U; Intel Mac OS X 10_6_4; en-

us) AppleWebKit/533.16 (KHTML like Gecko)Version/5.0

Safari/533.16\r\n

Accept: aplication/xml, aplication/xtml+xml, text/html; q=0.9,

text/plain; q=0.8, image/png,*/*; q=0.5/r/n

Referer: http://www.facebook.com/\r\n

Connection: keep-alive\r\n

\r\n

GET /home.php? HTTP/1.1\r\n

>[Expert Info (Chat/Sequence):GET /home.php? HTTP/1.1\r\n]

Request Method : GET

Request URI : /home.php?

Request Version : HTTP/1.1 Versi HTTP

Host : http//www.facebook.com\r\n URL Tujuan

Accept-Encoding : gzip, deflate\r\n

Page 5: 1 Enkapsulasi

Accept-Languange : en-us\r\n

User-Agent : Mozilla/5.0 (Macintosh; U; Intel Mac OS X 10_6_4; en-

us) AppleWebKit/533.16 (KHTML like Gecko)Version/5.0

Safari/533.16\r\n Aplikasi Browser

Accept: aplication/xml, aplication/xtml+xml, text/html; q=0.9,

text/plain; q=0.8, image/png,*/*; q=0.5/r/n

Referer: http://www.facebook.com/\r\n

Connection: keep-alive\r\n

\r\n

Hasil Analisa :

Protokol yang digunakan, HTML (Besar data 713 bytes)

Versi protokol HTTP/1.1

URL tujuan yaitu www.facebook.com sesuai dengan yang tertera pa host.

Aplikasi browser Safari versi 5 dan digunakan pada OS Mac OS X versi 10.6.4

Informasi diatas menunjukan bentuk data awal sebelum diberi header.

Di layer Transport data akan di bagi menjadi segment – segment yang selanjutnya akan diberi header. Berikut ialah gambar penambahan header pada layer Transport :

Gambar 1.1

Dari gambar 1.1 tertulis sebagai berikut :

Source port: 49176 (49176)

Destination port: http (80)

[Stream index: 4]

Sequnce number: 1 (relative sequence number)

[Next sequence number : 714 (relative sequence number)]

Acknowledgement number: 1 (relative ack number)

>Flags: 0x18 (PSH, ACK)

Window size: 524280 (scaled)

>Checksum: 0xe2f2 [validaton disabled]

>Options: (12 bytes)

>[SEQ/ACK analysis]

Page 6: 1 Enkapsulasi

Source port: 49176 (49176) Port awal

Destination port: http (80) Port tujuan

[Stream index: 4]

Sequnce number: 1 (relative sequence number)

[Next sequence number : 714 (relative sequence number)]

Acknowledgement number: 1 (relative ack number)

>Flags: 0x18 (PSH, ACK)

Window size: 524280 (scaled)

>Checksum: 0xe2f2 [validaton disabled]

>Options: (12 bytes)

>[SEQ/ACK analysis]

Hasil Analisa :

Protokol yang digunakan, TCP (Besar header 32 bytes)

Port awal (49176) merupakan port TCP yang memiliki sifat dynamic/private

Port tujuan (80) merupakan port TCP yang umum digunakan HTTP

Informasi di atas merupakan suatu header. Dapat dilihat di layer Transport, header yang diberikan kepada data ialah informasi dari source port dan destination port. Dengan demikian layer Transport memberikan header untuk informasi port kepada data.

Setelah segment – segment diberikan header di laye Transport, selanjutnya segment – segment itu akan berpindah ke layer Network di sini segment – segment akan diberikan header baru sehingga akan berubah bentuk menjadi packet. Berikut ialah penambahan header pada layer Network :

Gambar 1.2

Dari gambar 1.2 tertulis sebagai berikut :

Version: 4

Header length: 20 bytes

>Differentiated Service Field: 0x00 (DSCP 0x00: Default; ECN: 0x00)

Total Length: 765

Identification: 0xa093 (41197)

Page 7: 1 Enkapsulasi

>Flags: 0x02 (Don’t Fragment)

Fragment offset: 0

Time to live: 64

Protocol: TCP (0x06)

>Header checksum: 0x0628 [correct]

Source: 172.16.16.51 (172.16.16.51)

Destination: 66.220.146.32 (66.220.146.32)

Version: 4 Versi protokol

Header length: 20 bytes Panjang header

>Differentiated Service Field: 0x00 (DSCP 0x00: Default; ECN: 0x00)

Total Length: 765

Identification: 0xa093 (41197)

>Flags: 0x02 (Don’t Fragment)

Fragment offset: 0

Time to live: 64

Protocol: TCP (0x06)

>Header checksum: 0x0628 [correct]

Source: 172.16.16.51 (172.16.16.51) Alamat awal

Destination: 66.220.146.32 (66.220.146.32) Alamat tujuan

Hasil Analisa :

Protokol yang digunakan, IP (Besar header 20 bytes)

Version : 4, Digunakan untuk mengindikasikan versi dari header IP yang digunakan.

Karena memiliki panjang 4 bit, maka terdapat 24=16 buah jenis nilai yang berbeda-

beda, yang berkisar antara 0 hingga 15. Meskipun begitu hanya ada dua nilai yang

bisa digunakan, yakni 4 dan 6, mengingat versi IP standar yang digunakan saat ini

dalam jaringan dan Internet adalah versi 4 dan 6 merupakan singkatan dari versi

selanjutnya (IPv6).

Alamat awal dan alamat tujuan merupakan bentuk dari sebuah alamat logika.

Dari informasi di atas, pada layer Network data diberikan header berupa informasi alamat logika yaitu berupa IP address. Dimana Source : 172.16.16.51 dan Destination : 66.220.146.32. sehingga dari bentuk segment, kemudian berubah menjadi bentuk packet setelah diberikan header berupa informasi alamat logika kepada segment.

Setelah menjadi bentuk packet – packet, pada layer berikutnya yaitu layer Data Link. Packet – packet itu aka diberikan header lagi lalu berubah bentuk menjadi frame. Selain penambahan frame di layer Data Link ditambahakan pula trailer (informasi lain di bagian akhir packet) yang mendampingi header. Berikut ialah penambahan header pada layer Data Link :

Page 8: 1 Enkapsulasi

Gambar 1.3

Dari gambar 1.3 tertulis sebagai berikut :

>Destination: Intel-Hf_f2:27:74 (00:a0:c9:f2:27:74)

>Source: Apple_ef:3f:d4 (f8:le:df:ef:3f:d4)

Type: IP (0x0800)

>Destination: Intel-Hf_f2:27:74 (00:a0:c9:f2:27:74) Alamat tujuan

>Source: Apple_ef:3f:d4 (f8:le:df:ef:3f:d4) Alamat awal

Type: IP (0x0800)

Hasil Analisa :

Protokol yang digunakan, ETHERNET (Besar header 14 bytes)

Alamat yang dugunakan merupakan alamat fisik yaitu MAC address, MAC Address

(Media Access Control Address) adalah sebuah alamat jaringan yang diimplementasikan

pada lapisan data-link dalam tujuh lapisan model OSI, yang merepresentasikan sebuah node

tertentu dalam jaringan. Dalam sebuah jaringan berbasis Ethernet, MAC address merupakan

alamat yang unik yang memiliki panjang 48-bit (6 byte) yang mengidentifikasikan sebuah

komputer, interface dalam sebuah router, atau node lainnya dalam jaringan. MAC Address

juga sering disebut sebagai Ethernet address, physical address, atau hardware address.

MAC Address mengizinkan perangkat-perangkat dalam jaringan agar dapat

berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh, dalam sebuah

jaringan berbasis teknologi Ethernet, setiap header dalam frame Ethernet

mengandung informasi mengenai MAC address dari komputer sumber (source) dan

MAC address dari komputer tujuan (destination). Beberapa perangkat, seperti halnya

bridge dan switch Layer-2 akan melihat pada informasi MAC address dari komputer

sumber dari setiap frame yang ia terima dan menggunakan informasi MAC address

ini untuk membuat "tabel routing" internal secara dinamis. Perangkat-perangkat

tersebut pun kemudian menggunakan tabel yang baru dibuat itu untuk meneruskan

frame yang ia terima ke sebuah port atau segmen jaringan tertentu di mana

Page 9: 1 Enkapsulasi

komputer atau node yang memiliki MAC address tujuan berada. Dalam sebuah

komputer, MAC address ditetapkan ke sebuah kartu jaringan (network interface

card/NIC) yang digunakan untuk menghubungkan komputer yang bersangkutan ke

jaringan. MAC Address umumnya tidak dapat diubah karena telah dimasukkan ke

dalam ROM. Beberapa kartu jaringan menyediakan utilitas yang mengizinkan

pengguna untuk mengubah MAC address, meski hal ini kurang disarankan. Jika

dalam sebuah jaringan terdapat dua kartu jaringan yang memiliki MAC address yang

sama, maka akan terjadi konflik alamat dan komputer pun tidak dapat saling

berkomunikasi antara satu dengan lainnya. Beberapa kartu jaringan, seperti halnya

kartu Token Ring mengharuskan pengguna untuk mengatur MAC address (tidak

dimasukkan ke dalam ROM), sebelum dapat digunakan. MAC address memang harus

unik, dan untuk itulah, Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE)

mengalokasikan blok-blok dalam MAC address. 24 bit pertama dari MAC address

merepresentasikan siapa pembuat kartu tersebut, dan 24 bit sisanya

merepresentasikan nomor kartu tersebut. Setiap kelompok 24 bit tersebut dapat

direpresentasikan dengan menggunakan enam digit bilangan heksadesimal, sehingga

menjadikan total 12 digit bilangan heksadesimal yang merepresentasikan

keseluruhan MAC address. Berikut merupakan tabel beberapa pembuat kartu

jaringan populer dan nomor identifikasi dalam MAC Address.

Dari informasi di atas, tertulis Destination : Intel-Hf_f2:27:74 (00:a0:c9:f2:27:74) dan Source : Apple_ef:3f:d4 (f8:le:df:ef:3f:d4). Keduanya merupakan alamat fisik dari sebuah hardware atau MAC (Media Access Control). Sehingga di layer Data Link packet – packet diberikan header berupa informasi MAC address dan setelah itu akan otomatis pula berubah bentuk menjadi sebuah frame.

Pada proses akhir frame – frame tersebut akan diubah menjadi bentuk bit di layer Physical. Berikut ialah penambahan header pada layer Physical :

Gambar 1.4

Page 10: 1 Enkapsulasi

Dari gambar 1.4 tertulis sebagai berikut :

Arrival Time: Aug 13, 2010 08:27:50.014739000

[Time delta from previous captured frame: 0.000292000 seconds]

[Time delta from previous displyed frame: 14.75556500 seconds]

[Time since reference or first frame: 14.755565000 seconds]

Frame Number: 37

Frame Length: 779 bytes

Capture Length: 779 bytes

[Frame is marked: False]

[Protocols in frame: eth:ip:tcp:http]

[Coloring Rule Name: HTTP]

[Coloring Rule String: http || tcp.port == 80]

Arrival Time: Aug 13, 2010 08:27:50.014739000 waktu kedatangan

[Time delta from previous captured frame: 0.000292000 seconds]

[Time delta from previous displyed frame: 14.75556500 seconds]

[Time since reference or first frame: 14.755565000 seconds]

Frame Number: 37 Jumlah frame

Frame Length: 779 bytes Besar frame

Capture Length: 779 bytes Frame yang berhasil ditangkap

[Frame is marked: False]

[Protocols in frame: eth:ip:tcp:http] Protokol yang digunakan

[Coloring Rule Name: HTTP]

[Coloring Rule String: http || tcp.port == 80]

Hasil Analisa :

Frame dengan total 779 bytes dan berjumlah 37 frame, frame yang tiba melewati

protokol eth:ip:tcp:http sama seperti penjelasan yang sudah ada. Total frame dapat

dihitung dari besar data + header di tcp + besar header di ip + besar header di eth.

Informasi diatas menunjukan frame – frame yang berhasil di proses menjadi sebuah bit yang sudha terkirim. Atau dalam proses de-enkapsulasi, bit – bit yang berhasil diterima dan menjadi frame – frame yang lengkap. Bit – bit ini akan berubah kembali menjadi sebuah sinyal listrik atau sinyal gelombang, tergantung pada media yang digunakan. Setelah proses enkapsulasi selesai maka komputer yang menjadi tujuan akan melakukan proses de-enkapsulasi. Sama seperti halnya enkapsulasi, tetapi proses de-enkapsulasi dimulai dari bentuk bit hingga menjadi data.

KESIMPULAN

Header yang ditambahkan di layer Transport, Network, Data Link dan

Physical akan menjadi jumlah total saat data sudah berubah menjadi

bentuk frame dan siap dikirim dengan mengubah bentuknya menjadi

sebuah bit.

Kegagalan dalam proses enkapsulasi hanya akan terjadi jika ada problem

atau error dalam proses penambahan header.