1. capd

3
RSUD ISLAM YARSI PONTIANAK CONTINUOUS AMBULATORY PERITONEAL DIALYSIS (CAPD) No. Dokumen : 01 Revisi : 00 Hal : 2.1 PROSEDUR TETAP ( PROTAP ) ILMU PENYAKIT DALAM Tgl. Terbit : 01 Juli 2013 Ditetapkan Tgl : ……………………….. Ketua SMF Dr. BAMBANG SN, Sp. PD PENGERTIAN CAPD atau Dialisis Peritoneal Mandiri Berkesinambungan yaitu dialisis yang dilakukan melalui rongga peritoneum , dimana membran peritoneum berfungsi sebagai filter. TUJUAN 1. Mengganti fungsi ginjal yang sudah menurun untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme terutama ureum, kreatinin, asam basa dan cairan intra vaskuler yang berlebihan. 2. Mempermudah penderita/keluarga karena dapat dilakukan di rumah masing-masing. 3. Meningkatkan kualitas hidup. KEBIJAKAN Dapat dilakukan oleh penderita dan atau keluarganya. 1

Upload: sinde-nijucimi-sekai

Post on 17-Sep-2015

25 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

mvmjhgjh luyiyvoijtfjjhfjhjhjyvjyvgjgjykulkijkuygvrj

TRANSCRIPT

RSUD Dr

RSUD ISLAM YARSI PONTIANAK

CONTINUOUS AMBULATORY PERITONEAL DIALYSIS (CAPD)

No. Dokumen :

01Revisi :

00Hal :2.1

PROSEDUR TETAP ( PROTAP )

ILMU PENYAKIT DALAM

Tgl. Terbit :

01 Juli 2013Ditetapkan Tgl : ..

Ketua SMF

Dr. BAMBANG SN, Sp. PD

PENGERTIAN

CAPD atau Dialisis Peritoneal Mandiri Berkesinambungan yaitu dialisis yang dilakukan melalui rongga peritoneum , dimana membran peritoneum berfungsi sebagai filter.

TUJUAN

1. Mengganti fungsi ginjal yang sudah menurun untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme terutama ureum, kreatinin, asam basa dan cairan intra vaskuler yang berlebihan.

2. Mempermudah penderita/keluarga karena dapat dilakukan di rumah masing-masing.3. Meningkatkan kualitas hidup.

KEBIJAKANDapat dilakukan oleh penderita dan atau keluarganya.

PROSEDUR

1. Persiapan Pasien -Sudah terpasang cateter Tenckhoff oleh Dokter Bedah (baru boleh digunakan setelah 2 minggu pemasangan). - Penjelasan secara mendetail dari petugas khusus tentang teknik pelaksanaan CAPD.

- Ureum, kreatinin dan Hb berkala (2-4 minggu).

2. Persiapan alat / obat :

a. Larutan Dialisat - Dextrose 1,5 % (standar)

- Dextrose 2,5 % atau 4,25% (hipertonik)- Volume 1-2 liter per kantong

- Susunan elektrolit tergantung dari pabriknya (Na, K, Mg, Ca, Cl, Laktat)

- pH dialisat < 5,5

b. Transfer Set- Straight Transfer Set Design- Y Transfer Set Design

Transfer Set yang lurus untuk inflow/outflow cairan dengan sistem tertutup (closed system).

c. Minicap (1 per siklus)e. Obat-obatan :

- Heparin 1000 Unit per kantong dialisat

- Antibiotika aminoglikosida/cephalosporin 100 mg per kantong dialisat

f Alat gantungan dialisat, sarung tangan bersih, air bersih (air kran) dan masker untuk pasien/penolong/petugas serta alat penampung dialisat kotor3. Pelaksanaan

a. Kenakan masker, cuci tangan dan sarung tangan (petugas/penolong)b. Siapkan satu set cairan dialisat pada tiang gantungannya.

c. Pasang selang dialisat dan sambungkan pada carteter Tenckhoffd. Cairan dialisat dialirkan kedalam rongga perut melalui carteter tersebut sampai habis.

e. Cairan dialisat dibiarkan didalam rongga perut untuk periode waktu tertentu (4-6 jam)

Dextrose yang terkandung dalam cairan dialisat akan menarik kelebihan air dan zat-zat racun dari dalam darah menuju cairan dialisat melalui selaput peritoneal (sebagai membran penyaring)

f. Cairan dialisat yang sudah mengandung zat-zat racun dikeluarkan dari rongga perut dan ditampung dalam tempat yang sudah tersedia, kemudian diganti dengan cairan dialisat yang baru.

Proses pengeluaran cairan dialisat kurang lebih berlangsung 20 menit

g. Prosedur ini diulang 3 sampai 4 kali sehari

UNIT TERKAITInstalasi Rawat Inap, Unit Dialisis dan Laboratorium

1