workshop pit idi 5 - idicabangtangerang.orgidicabangtangerang.org/upload/20200216105254-dr... ·...
TRANSCRIPT
z
Krisis Hipertensi
Mutalib Abdullah
Workshop PIT IDI 5
z
Referensi
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
Guidelines ACC/AHA 2017, 2018
z
Kasus 1
Seorang laki-laki 52 tahun, datang ke IGD dengan sesak nafas
yang tidak dipengaruhi posisi.
Tampak sakit sedang, CM, TD 210/110 mmHg, Nafas 32x/menit,
Nadi 102x/men, reguler
PF:
paru vesikuler, tidak ada rhonki atau wheezing
Jantung: kardiomegali, murmur dan gallop tidak ada
Tidak ada edema
z
Pasien adalah pasien CKD V CAPD, tidak ada masalah dengan
CAPD-nya. Pasien rajin minum obat antihipertensi oral, namun
walau tekanan darah terkontrol di 150/90, kadang-kadang TD
pasien 190-200/100-110 dan bila tensi tinggi pasien merasa
sesak. Tidak ada nyeri dada atau punggung
Obat HT pasien: Amlodipin 1x10 mg, Candesartan 1x8 mg,
Clonidine 3x150 mcg, Bisoprolol 1x5 mg. Pasien diberikan
Furosemide 2x40 mg po dari dokter jantung.
z
Langkah selanjutnya adalah:
a. Pasien pasti HT emergency, siapkan Antihipertensi IV bila
tidak respons dengan tambahan Antihipertensi oral
b. Pasien mungkin hanya HT urgency atau HT grade 2, berikan
antihipertensi oral tambahan sementara menunggu pemeriksaan
lebih lanjut
z
z
z
z
Setelah diberikan Captopril 25 mg sublingual 3x tekanan darah
tidak menurun sehingga dipasang perdipine drip
Berapakah dosis perdipine drip?
A. 5 mg/jam IV, naikkan tiap 15 menit sampai target turun TD
B. 0,5 mcg/kg/men, naikkan tiap 15 menit sampai target turun
TD
z
z
z
z
Tekanan darah pasien turun menjadi 170/90 setelah diberikan perdipine
drip. Selama observasi pasien telah diperiksakan:
A. pemeriksaan mata, jumlah urin, dan pemeriksaan status neurologis dan
jantung dengan funduskopi, elektrokardiogram 12 sandapan, Hemoglobin
dan hitung trombosit, Kreatinin, eLFG, elektrolit, Rasio albumin-kreatinin
urin (mikroalbuminuria), urinalisis lengkap. Dipertimbangkan kemungkinan
hamil pada perempuan usia reproduktif
B. pemeriksaan mata, jumlah urin, dan pemeriksaan status neurologis dan
jantung dengan funduskopi, elektrokardiogram 12 sandapan, Hemoglobin
dan hitung trombosit, Kreatinin, eLFG, elektrolit, Rasio albumin-kreatinin
urin (mikroalbuminuria), urinalisis lengkap. Konsul syaraf dan mata bila
tidak yakin. Dipertimbangkan kemungkinan hamil pada perempuan usia
reproduktif
z
Gejala
Lesi neurologis fokal hendaknya dicurigai sebagai stroke.
Kejadian stroke akut terutama hemoragik dengan hipertensi
berat disebut sebagai hipertensi emergensi namun penurunan
TD dilakukan hati-hati sesuai protokol stroke
Hipertensi urgensi umumnya tidak memerlukan rawat inap dan
dapat diberikan obat oral sesuai dengan algoritma
penatalaksanaan hipertensi urgensi.
z
z
z
z
Dalam perawatan di ruang biasa, karena tidak terdapat ruangan
di ICU, tekanan darah pasien saat perdipine tappering down
naik menjadi 190/100 dari sebelumnya 140/90. Tekanan darah
lengan kanan dan kiri sama namun tekanan darah di
pergelangan kaki kanan kiri 220/120 mmHg
Obat antihipertensi oral apa yang ditambahkan:
A. Spironolaktone 1x50 mg po
B. Candesartan naik menjadi 1x16 mg po
z
z
z
z
TERIMA KASIH