1. bisnis, pariwisata dan bisnis pariwisata

18
Bisnis Teori Huges and Kapoor Trend Bisnis Pentingnya Bisnis Awal Bisnis Pariwisata MATERI KULIAH BISNIS PARIWISATA Bisnis, Pariwisata, dan Bisnis Pariwisata. Oleh : DR.ADNYANA SUDIBYA.

Upload: dima-laksamana-manik

Post on 04-Aug-2015

443 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1. Bisnis, Pariwisata Dan Bisnis Pariwisata

Bisnis Teori Huges and Kapoor Trend Bisnis Pentingnya Bisnis Awal Bisnis Pariwisata

MATERI KULIAH BISNIS PARIWISATA

Bisnis, Pariwisata,dan Bisnis Pariwisata.

Oleh : DR.ADNYANA SUDIBYA.

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UDAYANA

2009

Page 2: 1. Bisnis, Pariwisata Dan Bisnis Pariwisata

Bisnis

Teori Hughes dan Kapoor

Bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisir untuk menghasilkan

dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungkan dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat. Orang yang berusaha menggunakan uang dan waktunya dengan

menanggung resiko, dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut entreprenaur. Untuk

menjalankan kegiatan bisnis maka entreprenaur harus mengkombinasikan empat macam

sumber yaitu: material, human, financial dan informasi.

Brown dan Petrello Teori

Menyatakan bahwa bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan

jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka

lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan

tersebut, sambil memperoleh laba. Laba ialah penerimaan bisnis yang jumlahnya lebih

besar daripada biaya yang sudah diperhitungkan untuk menghasilkan barang dan jasa.

Trend Bisnis.

Perkembangan bisnis yang dikenal saat ini merupakan bisnis berskala global. Di

dalam Pengantar Bisnis diuangkapkan bahwa, pada masa lalu, kegiatan bisnis ini

dilakukan pada tingkat keluarga secara tertutup. Keluarga-keluarga pada saat itu

menanam tanaman guna memenuhi kebutuhan bahan makanan, membuat pakaian

sendiri, membuat rumah sendiri dengan bantuan tetangga dan sebagainya. Usaha mereka

terbatas hanya pada bidang yang sangat kecil. Pada saat itu belum terpikirkan oleh

mereka untuk membuat usaha yang bersifat komersial, dengan meminjam modal untuk

produksi berskala besar.

Page 3: 1. Bisnis, Pariwisata Dan Bisnis Pariwisata

Kemudian muncul revolusi industri yang membawa perubahan secara drastis dan

sangat penting. Adanya mesin uap menimbulkan perubahan pada pertanian yang tadinya

menggunakan bajak, dengan tenaga sapi, kerbau, sekarang diganti dengan traktor dan

buldozer yang bertenaga luar biasa. Kemudian muncul pula tenaga kerja yang mulai

menerima upah, dengan demikian penghasilan keluarga bertambah dan mereka mampu

membeli barang lain, yang dibuat oleh orang lain pula. Akhirnya ekonomi bertumbuh

pesat dan memberi peluang berkembangnya pabrik – pabrik, perdagangan besar,

perdagangan eceran dan perusahaan jasa baik perorangan ataupun persekutuan dengan

menggunakan skill, teknologi dan sistem manajemen yang semakin efisien.

Sekarang ini dalam zaman globalisasi, dunia yang transparan dapat dilihat

bagaimana hebatnya persaingan bisnis perusahaan nasional, multinasional, perang

ekonomi lewat perdagangan antar bangsa, yang berebut menguasai pasar dunia dalam

bidang barang dan jasa, juga dapat dilihat bagaimana hebatnya perang dagang / ekonomi

antara Jepang dan Amerika dalam menguasai pasar barang – barang elektronik, jam,

kamera dan film, serta mobil.Demikian pula antara Jepang dan Korea Selatan, yang

berebut menguasai pasar mobil di Indonesia.

Oleh sebab itu, negara kita jangan sampai ketinggalan, hanya menjadi bahan

rebutan pasaran negara asing saja. Harus dimulai mengembangkan dan mencurahkan

perhatian untuk tanggap akan informasi bisnis, sebagai orang – orang bisnis yang jeli dan

terampil, bukan hanya laki – laki saja, tetapi juga kaum wanitanya sebagai wanita

pengusaha. Semakin banyak kita mengetahui seluk beluk dunia bisnis, semakin banyak

peluang kita untuk berhasil dan menggali keuntungan dari pengalaman – pengalaman

tersebut.

Page 4: 1. Bisnis, Pariwisata Dan Bisnis Pariwisata

Pentingnya bisnis

Bisnis, dianggap penting karena konsep bisnis mengandung arti pemenuhan

kebutuhan hidup manusia dan pencarian keuntungan untuk kelangsungan hidup, bisnis

dan kehidupan. Dalam buku Pengantar Bisnis diungkapkan, bahwa semua manusia

mempunyai kebutuhan yang serba beraneka, dan kebutuhan ini harus dipenuhi, yaitu

berupa kebutuhan akan makanan, pakaian dan perumahan, dalam istilah populernya,

kebutuhan akan sandang, pangan dan papan, mulai dari bentuk sederhana, sampai ke

bentuk yang mewah, canggih dan sangat mahal dengan segala perlengkapannya. Semua

kebutuhan ini dipenuhi melalui kegiatan bisnis. Jadi salah satu tujuan utama dari bisnis

ialah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan (needs dan wants) manusia. Tujuan lain

dari bisnis ialah memperoleh keuntungan , sehingga mereka berani memikul resiko

dengan menanamkan asset-nya dalam kegiatan bisnis.

Pariwisata.

Hingga sekarang ini pengertian pariwisata belum begitu memasyarakat dan

kadang kala diartikan bermacam-macam, seperti piknik, bepergian, dan lain sebagainya.

Menurut asal katanya kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri atas dua

kata yaitu Pari dan Wisata. Pari berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap,

sedangkan Wisata berate perjalanan, bepergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata

travel. Berdasarkan hal itu pariwisata dapat diartikan sebagai suatu perjalanan yang

dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat lain (Yoeti, 1985)

Batasan yang bersifat teknis dikemukakan oleh Prof. Hunzieker dan Prof. K. Hraf

(dalam Yoeti, 1985) tentang pariwisata, dimana batasan yang diberikan berbunyi:

Page 5: 1. Bisnis, Pariwisata Dan Bisnis Pariwisata

“Tourism is the totally of the relationship and phenomena arising the travel and

stay of strangers (Ortfrende), provide the stay does not imply the estabilisment of

permanent resident”.

Disini yang dimaksud dengan kepariwisataan adalah keseluruhan daripada gejala-

gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta

penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan

tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara.

Batasan yang diberikan oleh Prof. Hunzieker dan Prof. K. Hraf ini merupakan

batasan yang diterima secara official oleh The Association International Des Experts

Scientifique Du Tourism (AIEST). Sedangkan definisi yang lebih modern yang diberikan

oleh E. Guyer –Freuler (dalam Pendit, 1986) yang menyatakan bahwa pariwisata

merupakan gejala jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan

pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuh terhadap keindahan alam,

kesenangan dan kenikmatan alam semesta, dan pada khususnya disebabkan oleh

bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas dalam masyarakat manusia sebagai

hasil perkembangan perniagaan, industri dan perdagangan serta penyempurnaan alat-alat

pengangkutan.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui adanya tiga unsur yang

terkandung dalam pariwisata yaitu Manusia (man), orang yang melakukan perjalanan;

Ruang (space), tempat melakukan perjalanan; Waktu (time), yang digunakan selama

dalam perjalanan.

Batasan yang lebih baku dan sudah disahkan berdasarkan Undang-Undang Nomor

9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan dapat disebutkan bahwa pariwisata adalah segala

Page 6: 1. Bisnis, Pariwisata Dan Bisnis Pariwisata

sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik

wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.

Dengan demikian pengertian ini tidak hanya mengacu pada orang yang

melakukan kegiatan wisata tetapi juga meliputi obyek dan daya tarik wisata dan usaha-

usaha di bidang tersebut.

Pengertian Wisatawan

Dalam rangka lalu lintas kepariwisataan yang dihubungkan dengan keperluan

statistik sebagai alat untuk pengambil keputusan dalam menentukan kebijaksanaan

mengenai pengembangan kepariwisataan, maka dirasa perlu memberikan klarifikasi

mengenai orang-orang yang melakukan perjalanan dengan bermacam-macam motivasi

itu.

Bila diperhatikan orang-orang yang dating berkunjung pada tempat atau Negara

biasanya mereka disebut sebagai pengunjung (visitor) yang terdiri dari banyak orang

dengan bermacam-macam motivasi kunjungan, termasuk didalamnya wisatawan. Jadai

tidak semua pengunjung adalah wisatawan.

Usaha pertama kali untuk memberikan batasan arti wisatawan di Forum

Internasional, dilakukan pada tahun 1937 oleh komisi liga Bangsa-bangsa (Economic

Commision of League on Nation). Formulasi batasan pengertian yang diteriama mengenai

International Tourist untuk keperluan statistik wisatawan internasional adalah:

The term tourist shall, in principle, in interpreted to mean any person traveling

for a period of 24 hours or more in a country other than in which he usually

resides. (Pusdiklat Deparpostel)

Page 7: 1. Bisnis, Pariwisata Dan Bisnis Pariwisata

Kemudian karena dalam perkembangan batasan umum ini dianggap kurang cukup

tepat, komisi menganggap perlu menyempurnakannya dengan mengkategorikan orang-

orang yang seharusnya dianggap sebagai wisatawan, yang bisa dianggap wisatawan

adalah:

1. Mereka yang mengadakan perjalanan untuk kesenangan karena alasan keluaga,

kesehatan, dan lain-lain.

2. Mereka yang mengadakan perjalanan untuk keperluan pertemuan-pertemuan, atau

karena tugas-tugas tertentu (ilmu pengetahuan, tugas pemerintah, diplomasi

aganma, olah raga dan lain-lain).

3. Mereka yang mengadakan perjalanan dengan tujuan usaha.

4. Mereka yang dating dalam rangka perjalanan dengan kapal laut walaupun tinggal

di suatu Negara kurang dari 24 jam.

Sedangkan yang tidak dianggap wisatawan adalah:

1. Mereka yang datang baik dengan maupun tanpa kontrak kerja dengan tujuan

mencari pekerjaan atau mengadakan kegiatan usaha di suatu Negara.

2. Mereka yang datang untuk mengusahakan tempat tinggal tetap di suatu Negara.

3. Penduduk di daerah tapal batas Negara dan merka bekerja di Negara yang

berdekatan.

Wisatawan-wisatawan yang melewati suatu Negara tanpa tinggal, walaupun perjalanan

tersebut berlangsung lebih dari 24 jam

Awal Bisnis Pariwisata.

Bisnis Pariwisata, semula diawali oleh adanya need, atau kebutuhan untuk

mengisi leisure time, yang muncul dari tradisi holiday sejak peradaban lama di Eropa.

Page 8: 1. Bisnis, Pariwisata Dan Bisnis Pariwisata

Holy-Day yang awalnya berarti hari suci, yaitu hari yang banyak kaitannya dengan

keagamaan pada waktu itu. Akibat pada hari raya itu banyak dilakukan acara keagamaan

yang menghabiskan waktu khusus, sehingga ditetapkan hari-hari suci itu sebagai hari

libur.

Pada hari libur itu, orang-orang melepaskan diri(escape) dari kesibukan rutin,

pergi ke tempat-tempat suci, kemudian dilanjutkan ke tempat rekreasi, melakukan

kegiatan yang bersifat leisure. Dari phenomena inilah kemudian berkembang kegiatan

wisata sehingga pemahaman antara holiday dan travelling seakan menjadi satu

kesatuan yang memiliki arti sama. Adanya faktor season (musim), menyebabkan

terjadinya pergeseran arti dalam pemaknaan holiday, sehingga mereka-mereka yang

memasuki musim-musim tertentu akan memilih holiday untuk berwisata ke negara-

negara tropis, misalnya. Jadi, holy day dan perkembangannya, menjadi acara berlibur

yang dilanjutkan dengan kegiatan traveling. Holy-Day adalah tonggak paling penting

yang mendanai awal perkembangan industri perjalan yang kita kenal sekarang ini

sebagai pariwisata.

Tonggak penting perjalanan wisata yang memiliki dimensi tourism, diawali oleh

James Cook (1728-1779) dengan a Round Trip Excursion-nya.

Menurut Yoeti (1996: p.172), apa yang dilakukan oleh James Cook pada tanggal

5 Juli 1841 dapat disebut sebagai tonggak terorganisasinya perjalanan wisata. Cook

memulai dengan tour yang paling bersejarah yaitu sebuah tour dari kota Leicester ke

Lougborough. Tour yang diselenggarakan oleh Cook ini, dibuat dengan

mengkombinasikan antar daya tarik, ketersediaan kereta api sebagai alat transportasi, dan

ditambah banyaknya hotel yang telah dibangun. Tour pertama ini ternyata mendapat

Page 9: 1. Bisnis, Pariwisata Dan Bisnis Pariwisata

sambutan luar biasa, sehingga empat tahun kemudian, Cook kembali membawa sebuah

group besar wisatawan untuk menyaksikan old exposition. Seiring dengan berjalannya

waktu, aktivitas tour yang tadinya dirancang di dalam negeri saja maka pada tahun 1855

telah merambah ke luar negeri dengan membawa orang-orang Inggris ke daratan Eropa

untuk menyaksikan Paris Exhibition di Prancis. Tour ini dikenal dengan Cook’s Tour of

Europe. Tapi ada juga yang menyebut dengan The Guardan Tour. Kemudian tahun 1868

James Cook resmi membuka kantor Cook’s Travel Agent di London, sehingga usahanya

tersebut menjadi tonggak pertama dimulainya perjalanan wisata secara managerial.

Di samping tonggak yang dimulai oleh James Cook, nama Monsier Boulanger

dan Ellsworth menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan bisnis pariwisata dunia.

Dua nama ini tidak dapat dipisahkan dari perjalanan panjang industri pariwisata karena

keduanya (tentu juga yang lainnya) menjadi tonggak modernisasi dan hospitality dalam

perjalanan.

Ellsworth adalah sebuah nama tokoh perhotelan yang mengawali kenyamanan

dan modernisasi dalam industri perhotelan. Pembukaan hotelnya pada tanggal 18 Januari

1908 menanadi era baru (Marked a New Age) dalam the modern commercial hotel.

Berbagai bentuk pelayanan mulai diperkenalkan kepada tamu-tamu yang menginap di

hotelnya, seperti a free morning newspaper, fire door protected, door looks, dan a

private bath. Lattin (1989) mengungkapkan hotel pertama didirikan di Amerika pada

tahun 1794 di kota New York dengan 73 kamar. Pengelolaan the City Hotel mengalami

masa keemasan yang membawa industri perhotelan berkembang pesat, sehingga pada

tahun 1829 the first class hotel dibangun di Boston dengan nama the Tremont House

berisi kamar sebanyak 170 rooms. Arsitek the Tremont House, Isaiah Rogers menjadi

Page 10: 1. Bisnis, Pariwisata Dan Bisnis Pariwisata

arsitek yang berpengaruh dalam pembangunan hotel di Amerika selama 50 tahun lebih.

Pembangunan hotel terus berlanjut, sehingga antara 1830 dan 1850 didirikan the Palmer

House, disusul the Sherman House di Chigago, Planters di St. Louse dan Palace Hotel di

San Fransisco. Akhirnya pada awal abad XX industri perhotelan menghadapi tantangan

arus perubahan gaya hidup yang terjadi dikalangan traveller. Untuk menjawab

perubahan jaman tersebut, Ellsworth M. Statler membangun hotel pertama bagi

kepentingan business Traveller dan menjadi hotel chain pertama bagi industri perhotelan

dimasa itu. Ellsworth telah menanamkan model pengelolaan hotel yang sekarang dikenal

dengan model Independent Hotel dan Chains Hotel. Dibalik itu , (Soekresno, 2001: 167).

menceritakan ada sebuah nama yang mengisi khasanah industri pariwisata yaitu Monsier

Boulanger yang memperkenalkan nama restaurant. Kata restaurant berasal dari bahasa

Perancis, asal kata restaurer berarti memulihkan kembali. Tahun 1765 Monsier

Boulanger membuka restauran soup di kota bertuliskan “venite adme omnes qui

stomacho laboratoratis et ego restorabo vos” yang artinya datanglah, saya akan

memulihkan kondisi anda yang sedang lapar. Tulisan ini mampu menarik perhatian bagi

yang lewat untuk masuk ke restaurant soup-nya diberi nama Le Restaurant Divin. Atas

jasa Monsier Boulanger, dikenal nama restaurant yang telah menjadi industri katering di

dalam industri pariwisata melengkapi fasilitas hotel.

Elsworth dan Boulanger, adalah dua nama yang telah menaruh catatan penting bagi

kalangan industri pariwisata, yang barang kali namanya hanya terdengar dalam kelas

yang belajar ilmu pariwisata, atau manajemen pariwisata.

Sisi lain yang tidak terpisahkan dengan hotel dan kepariwisataan adalah kehadiran

sebuah peradaban lama yang dimulai dengan perayaan hari suci yang disebut holiday.

Page 11: 1. Bisnis, Pariwisata Dan Bisnis Pariwisata

Kata holy dan day telah menjadi sebuah magic yang awalnya menyihir manusia untuk

leisure, atau bersenang-senang, atau berlibur. Kata hari libur berasal dari kata holy yang

berarti suci, dan day berarti hari. Holy-Day yang awalnya berarti hari suci, yaitu hari

yang banyak kaitannya dengan keagamaan pada waktu itu. Akibat pada hari raya itu

banyak dilakukan acara keagamaan yang menghabiskan waktu khusus, sehingga

ditetapkan hari-hari suci itu sebagai hari libur. Pada hari libur itu, orang-orang

melepaskan diri dari kesibukan rutin, pergi ke tempat-tempat suci, kemudian

dilanjutkan ke tempat rekreasi, melakukan kegiatan yang bersifat leisure. Dari

phenomena inilah kemudian berkembang kegiatan wisata sehingga pemahaman antara

holiday dan travelling seakan menjadi satu kesatuan yang memiliki arti sama. Adanya

faktor season (musim), menyebabkan terjadinya pergeseran arti dalam pemaknaan

holiday, sehingga mereka-mereka yang memasuki musim-musim tertentu akan memilih

holiday untuk berwisata ke negara-negara tropis, misalnya.

Jadi, holy day dengan perkembangannya, menjadi acara berlibur yang dilanjutkan

dengan kegiatan traveling. Holy-Day adalah tonggak paling penting yang menandai awal

perkembangan industri perjalan yang kita kenal sekarang ini sebagai pariwisata.

Sebelum berkembang sebagai industri, perjalanan yang menandai tonggak

traveling itu, dilakukan oleh Marcopolo (1254-1324) dengan perahu Santa Maria, Pinta

dan Mina, atau the first travelers of islam Ibnu Battulah, atau Prince Hendry The

Navigator (1394-1460) yang dikenal sebagai the Great Age of Discovery.Namun,

tonggak perjalanan wisata yang memiliki dimensi tourism, diawali oleh James Cook

(1728-1779) dengan a Round Trip Excursion-nya. Menurut Yoeti (1996: p.172), apa yang

dilakukan oleh James Cook pada tanggal 5 Juli 1841 dapat disebut sebagai tonggak

Page 12: 1. Bisnis, Pariwisata Dan Bisnis Pariwisata

terorganisasinya perjalanan wisata.Perspektif terorganisasinya, dapat bermakna sebagai

implementasi management dalam bidang kepariwisataan, yang pada akhirnya kita kenal

sebagai business tourism management, atau manajemen bisnis pariwisata.