1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/mustakim bab ii.pdf · yang terjadi selama...

26
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lansia a. Pengertian Lanjut Usia Lanjut uisa didefinisikan sebagai penurunan, kelemahan, meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan perubahan lingkungan, hilangnya mobilitas dan ketangkasan, serta perubahan fisiologis yang terkait dengan usia (Aru, 2009). Lansia merupakan suatu proses alami yang ditentukan oleh Tuhan Yang MahaEsa. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakanmasa hidup manusia yang terakhir. Dimasa ini seseorang mengalami kemunduranfisik, mental dan sosial secara bertahap (Azizah, 2011). Menurut Setiati dkk (2009) bahwa terdapat beberapa istilah yang digunakan oleh gerontologis ketika membicarakan proses menua: 1) Aging (bertambahnya umur) menunjukan efek waktu, suatu proses perubahan,biasanya bertahap dan spontan. 2) Senescence (menjadi tua) hilangnya kemampuan sel untuk membelah dan berkembang (dan seiring waktu akan menyebabkan kematian) 10 Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Upload: ngodan

Post on 09-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Lansia

a. Pengertian Lanjut Usia

Lanjut uisa didefinisikan sebagai penurunan, kelemahan,

meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan perubahan

lingkungan, hilangnya mobilitas dan ketangkasan, serta perubahan

fisiologis yang terkait dengan usia (Aru, 2009).

Lansia merupakan suatu proses alami yang ditentukan oleh

Tuhan Yang MahaEsa. Semua orang akan mengalami proses menjadi

tua dan masa tua merupakanmasa hidup manusia yang terakhir. Dimasa

ini seseorang mengalami kemunduranfisik, mental dan sosial secara

bertahap (Azizah, 2011).

Menurut Setiati dkk (2009) bahwa terdapat beberapa istilah

yang digunakan oleh gerontologis ketika membicarakan proses menua:

1) Aging (bertambahnya umur) menunjukan efek waktu, suatu proses

perubahan,biasanya bertahap dan spontan.

2) Senescence (menjadi tua) hilangnya kemampuan sel untuk

membelah dan berkembang (dan seiring waktu akan menyebabkan

kematian)

10

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 2: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

11

3) Homeostenosis penyempitan/berkurangnya cadangan homeostatis

yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ.

Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut

memutih, gigi mulai tanggal, pendengaran kurang jelas, penglihatan

semakin memburuk, gerakan lambat dan figur tubuh yang tidak

proposional. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan suatu

proses berangsur-angsur mengakibatkan perubahan yang kumulatif,

merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi

rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berakhir dengan kematian.

WHO dan Undang-Undang Nomor 13 tahun 1998 tentang

kesejahteraan lanjut usia pada Bab 1 pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa

umur 60 tahun adalah usia permulaan tua (Nugroho, 2008).

b. Batasan-batasan Lansia

Di Indonesia, batasan lanjut usia adalah 60 tahun ke atas. Hal ini

dipertegas dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang

kesejahteraan lanjut usia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 (Nugroho, 2008).

Usia yang dijadikan patokan untuk lanjut usia berbeda-beda,

umumnya berkisar antara 60-65 tahun. Beberapa pendapat para ahli

tentang batasan usia adalah sebagai berikut:

1) Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada empat tahapan

yaitu:

1. Usia pertengahan (middle age) usia 45-59 tahun

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 3: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

12

2. Lanjut usia (elderly) usia 60-74 tahun

3. Lanjut usia tua (old) usia 75-90 tahun

4. Usia sangat tua (very old) usia > 90 tahun

2) Menurut Eliopolous (2010) batasan usia lansia yaitu:

1. Setengah tua yaitu seorang yang berusia antara 60-74 tahun.

2. Tua yaitu seseorang yang berusia antara 75-100 tahun.

3. Sangat tua yaitu seseorang yang berusia >100 tahun

3) Menurut Setyonegoro (2000)

Pengelompokan lanjut usia sebagai berikut: usia dewasa muda: 18

atau 20-25 tahun. Usia dewasa penuh: 25-60 atau 65 tahun. Lanjut

usia lebih dari 65 atau 70 tahun. Terbagi untuk umur 70-75 tahun,

75-80 tahun dan lebih dari 80 tahun.

c. Karakteristik pada Lansia

Bustan(2007) menjelaskanbahwa beberapa karakteristik

lansiayang perlu diketahui untuk mengetahui keberadaan masalah

kesehatan lansia sebagai berikut :

1) Jenis kelamin

Lansia lebih banyak wanita, terdapat perbedaan kebutuhan dan

masalah kesehatan yang berbeda antara lansia laki – lakidan wanita.

Misalnya lansia laki – laki dengan hiperplasia prostat, maka wanita

mungkin menghadapi osteoporosis.

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 4: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

13

2) Status perkawinan

Status masih pasangan lengkap atau sudah hidup janda / duda akan

mempengaruhi keadaan kesehatan lansia baik fisik maupun

psikologis.

3) Struktur keluarga

Keadaan pasangan, tinggal sendiri atau bersama istri, anak atau

keluarga lainnya.

4) Kondisi kesehatan

a) Kondisi umum

b) Frekuensi sakit.

d. Teori-teori Penuaan

Menurut Stanley dan Patricia (2006) beberapa teori tentang

penuaan dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar yaitu:

1) Teori Biologis, yaitu teori yang mencoba untuk menjelaskan

proses fisik penuaan, termasuk perubahan fungsi dan struktur,

pengembangan, panjang usia dan kematian.perubahan-perubahan

dalam tubuh termasuk perubahan molekular dan seluler dalam

sistem organ utama dan kemampuan untuk berfungsi secara

adekuat dan melawan penyakit.

a) Teori Genetika

Teori sebab akibat menjelaskan bahwa penuaan terutama

dipengaruhi oleh pembentukan gen dan dampak lingkunagan

pada pembentukan kode etik. Penuaan adalah suatu proses

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 5: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

14

yang secara tidak sadar di wariskan yang berjalan dari waktu

mengubah sel atau struktur jaringan. Berdasarkan hal tersebut

maka, perubahan rentang hidup dan panjang usia telah

ditentukan sebelumnya.

b) Teori dipakai dan rusak

Teori ini mengusulkan bahwa akumulasi sampah metabolik

atau zat nutrisi dapat merusak sintesis DNA, sehingga

mendorong malfungsi molekular dan akhirnya malfungsi

organ tubuh. Pendukung teori ini percaya bahwa tubuh akan

mengalami kerusakan berdasarkan suatu jadwal.

c) Riwayat Lingkungan

Menurut teori ini, faktor-faktor di dalam lingkungan

(misalnya, karsinogen dari industri cahaya matahari, trauma

dan infeksi) dapat membawa perubahan dalam proses

penuaan. Walaupun faktor-faktor ini diketahui dapat

mempercepat penuaan, dampak dari lingkungan lebih

merupakan dampak sekunder dan bukan merupakan faktor

utama dalam penuaan.

d) Teori Imunitas

Teori ini menggambarkan suatu kemunduran dalam sistem

imun yang berhubungan dengan penuaan. Ketika orang

bertambah tua, pertahanan mereka lebih rentan untuk

menderita berbagai penyakit seperti kanker dan infeksi.

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 6: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

15

Seiring dengan berkurangnya fungsi imun, terjadilah

peningkatan dalam respon autoimun tubuh.

e) Teori Neuroendokrin

Teori-teori biologi penuaan, berhubungan dengan hal-hal

seperti yang telah terjadi pada struktur dan sel, serta

kemunduran fungsi sistem neuroendokrin. Proses penuaan

mengakibatkan adanya kemunduran sitem tersebut sehingga

dapat mempengaruhi daya ingat lansia dan terjadinya

beberapa penyakit yang berkaitan dengan system endokrin.

f) Teori Psikologis, teori ini memusatkan perhatian pada

perubahan sikap dan perilaku yang menyertai peningkatan

usia, sebagai lawan dari implikasi biologi pada kerusakan

anatomis. Perubahan sosiologis dikombinasikan dengan

perubahan psikologis.

g) Teori Kepribadian

Kepribadian manusia adalah suatu wilayah pertumbuhan

yang subur dalam tahun-tahun akhir kehidupannya dan telah

merangsang penelitian yang pantas di pertimbangkan. Teori

kepribadian menyebutkan aspek-aspek pertumbuhan

psikologis tanpa menggambarakn harapan atau tugas spesifik

lansia.

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 7: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

16

h) Teori Tugas perkembangan

Erickson menguraikan tugas utama lansia adalah mampu

melihat kehidupan seseorang sebagai kehidupan yang di jalani

dengan integritas. Dengan kondisi tidak adanya pencapaian

pada perasaan bahwa ia telah menikmati kehidupan yang baik,

maka lansia tersebut beresiko untuk disibukkan dengan rasa

penyesalan atau putus asa.

i) Teori Disengagement (Teori Pembebasan)

Suatu proses yang menggambarkan penarikan diri oleh lansia

dari peran bermasyarakat dan tanggung jawabnya.

j) Teori Aktifitas

Lawan langsung dari teori pembebasan adalah teori aktifitas

penuaan, yang berpandapat bahwa jalan menuju panuaan yang

sukses adalah dengan cara tetap aktif.

k) Teori Kontinuitas

Teori ini juga dikenal dengan teori perkembangan. Teori ini

menekankan pada kemampuan koping individu sebelumnya

dan kepribadian sebagai dasar untuk memprediksi bagaimana

seseorang akan dapat menyesuaikan diri terhadap penuaan.

e. Perubahan yang terjadi pada lansia

Perubahan yang terjadi pada lansia terdiri dari perunahan fisi,

perubahan mental, dan perubahan psikokososial.

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 8: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

17

1) Perubahan fisik

Hutapea (2005) menyatakan perubahan fisik yang dialami oleh

lansia sebagai berikut:

a) Perubahan pada sistem kekebalan atau imunologi yaitu tubuh

menjadi rentan terhadap alergi dan penyakit.

b) Konsumsi energi turun secara nyata diikuti dengan menurunya

jumlah yang dikeluarkan oleh tubuh.

c) Air mengalami penurunan secara signifikan karena bertambahnya

sel-sel yang mati yang diganti oleh lemak maupun jaringan

konektif.

d) Sistem pencernaan mulai terganggu, gigi mulai tanggal,

kemampuan mencerna makanan serta penyerapan mulai lamban

dan kurang efisien, gerakan peristaltik usus menurun sehingga

sering konstipasi.

e) Perubahan pada sistem metabolik, yang mengakibatkan gangguan

metabolisme glukosa karena sekresi insulin yang menurun.

Sekresi menurun juga karena timbunan lemak.

f) Sistem saraf menurun yang menyebabkan munculnya rabun

dekat, kepekaan bau dan rasa berkurang, kepekaan sentuhan

berkurang, pendengaran berkurang, reaksi lambat, fungsi mental

menurun, dan ingatan visual berkurang.

g) Perubahan pada sistem pernafasan ditandai dengan menurunnya

elastisitas paru-paru yang mempersulit pernafasan sehingga dapat

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 9: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

18

mengakibatkan munculnya rasa sesak dan tekanan darah

meningkat.

h) Menurunnnya elastisitas dan fleksibilitas persendian.

2) Perubahan mental

Nugroho (2008) mengungkapkan bahwa perubahan mental

lansia dapat berupa perubahan sikap yang semakin egosentrik,

mudah curiga, dan bertambah pelit atau tamak bila memiliki sesuatu.

Lansia mengharapkan tetap diberi peranan dalam masyarakat. Sikap

umum yang ditemukan hampir setiap lansia yaitu keinginan untuk

berumur panjang. Jika meninggal pun, merekan ingin meninggal

secara terhormat dan masuk surga. Faktor yang mempengaruhi

perubahan fisik, kesehatan umum, tingkat pendidikan, keturunan dan

lingkungan.

3) Perubahan Muskuloskeletal

Perubahan pada sistem muskuloskeletal meliputi : Tulang kehilangan

densitas (cairan) dan semakin rapuh, kekuatan dan stabilitas tulang

menurun, terjadi kifosis, gangguan gaya berjalan, tendon mengerut

dan mengalami sklerosis, atrofi serabut otot, serabut otot mengecil

sehingga gerakan menjadi lamban, otot kram, dan manjadi tremor,

aliran darah ke otot berkurang sejalan dengan proses menua

(Maryam, 2008).

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 10: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

19

4) Perubahan psikososial

Nilai seseorang sering diukur melaui produktivitasnya

dikaitkan dengan peranan dalam pekerjaan. Bila mengalami pensiun,

seseorang akan mengalami kehilangan, yaitu kehilangan finansial,

kehilangan status, kehilangan teman dan kehilangan pekerjaan

(Nugroho, 2008).

f. Tugas Perkembangan Lansia

Lansia harus menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik yang

terjadi seiring penuaan. Waktu dan durasi perubahan ini bervariasi pada

tiap individu, namun seiring penuaan sistem tubuh, perubahan

penampilan dan fungsi tubuh akan terjadi. Perubahan ini tidak

dihubungkan dengan penyakit dan merupakan perubahan normal.

Adanya penyakit terkadang mengubah waktu timbulnya perubahan atau

dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.

Adapun tugas perkembangan pada lansia dalam adalah :

beradaptasi terhadap penurunan kesehatan dan kekuatan fisik,

beradaptasi terhadap masa pensiun dan penurunan pendapatan,

beradaptasi terhadap kematian pasangan, menerima diri sebagai

individu yang menua, mempertahankan kehidupan yang memuaskan,

menetapkan kembali hubungan dengan anak yang telah dewasa,

menemukan cara mempertahankan kualitas hidup (Potter & Perry,

2005).

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 11: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

20

2. Jatuh

a. Pengertian jatuh

Jatuh merupakan suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau

saksi mata, yang melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak

terbaring/terduduk di lantai/tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa

kehilangan kesadaran atau luka (Darmojo, 2004).

Jatuh merupakan suatu kejadian yang menyebabkan subyek

yang sadar menjadi berada di permukaan tanah tanpa disengaja. Dan

tidak termasuk jatuh akibat pukulan keras, kehilangan kesadaran, atau

kejang. Kejadian jatuh tersebut adalah dari penyebab yang spesifik

yang jenis dan konsekuensinya berbeda dari mereka yang dalam

keadaan sadar mengalami jatuh (Stanley dan Patricia, 2006).

b. Faktor penyebab terjadinya jatuh

Kane (1994) dalam Darmojo (2004) mengungkapkan bahwa

faktor penyebab jatuh pada lansia ada 2 golongan yaitu faktor intrinsik

dan faktor ekstrinsik:

1) Faktor intrinsik

1. Sistem saraf pusat.

Stroke dan Trancient Iskemia Attack (TIA) yang

mengakibatkan hemiparese sering menyebabkan jatuh pada

lansia.

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 12: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

21

2. Demensia

Demensia adalah suatu sindrom klinik yang meliputi

hilangnya fungsi intelektual dan ingatan atau memori sedemikian

berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-hari. Lansia

dengan demensia menunjukan persepsi yang salah terhadap

bahaya lingkungan, terganggunya keseimbangan tubuh dan

apraxia sehingga insiden jatuh meningkat.

Hasil penelitian yang telah dilakukan Heinze (2008)

menunjukan bahwa lansia dengan demensia memiliki faktor

resiko untuk mengalami jatuh. Close (2005) mengungkapkan

bahwa demensia adalah neurodegenerative progresif

sindromyang mempengaruhi memori, bahasa, perhatian,

kemampuan pemecahan masalah dan signifikan meningkatkan

risiko jatuh. Resiko jatuh yang dapat menyebabkan cedera terjadi

pada orang yang lebih tua lebih besar jika dibandingkanmereka

yang memiliki kognitif utuh. Dalam beberapakasus jatuh mungkin

sesuatu yang cukup berbahaya. Namun, banyak kasus dapat

menyebabkan cedera,takut jatuh, penurunan fungsional dan

selanjutnyajatuh. Demensia, yang mempengaruhi sekitar lima

untuktujuh persen dari orang dewasa lebih dari 60 di seluruh

dunia.

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 13: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

22

3. Gangguan sistem sensorik

Gangguan sistem sensorik bisa mengenai sensori, rasa nyeri

dan sensasi. Gangguan sensori dapat berupa katarak, glaukoma,

degenerasi makular, gangguan visus pasca stroke dan retinopati

diabetika meningkat sesuai dengan umur. Entropoin, ektropoin

atau epifora yang menyebabkan gangguan penglihatan meningkat

insiden jatuh tetapi kebutaan tidak meningkat insiden tersebut.

Hasil penelitian Kerr et. all. (2011) melaporkan bahwa

gangguan penglihatan memiliki resiko untuk menyebabkan

kejadian jatuh atau insiden lainnya yang membuat lansia cidera.

Adanya gangguan penglihatan pada lansia menyebabkan lansia

kesulitan saat berjalan sehingga lansia sering menabrak objek

kemudian terjatuh. Lord (2006) dalam penelitiannya menyatakan

bahwa seorang lansia yang memiliki katarak kemudian dilakukan

operasi merupakan salah satu strategi yang efektif untuk

mengurangi resiko jatuh.

4. Gangguan sistem kardiovaskuler

Insiden gagal jantung kongestif dan infak miokard

meningkat sesuai dengan umur. Hipertensi dan kardia aritmia

juga sering ditemukan pada lansia. Gangguan sistem

kardiovaskuler akan menyebabkan syncope. Syncope sering

menyebabkan jatuh pada lansia.

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 14: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

23

5. Gangguan metabolisme

Gangguan metabolisme sering mengakibatkan jatuh. Gangguan

ini terutama pada gangguan regulasi cairan berupa dehidrasi.

Dehidrasi bisa disebabkan oleh diare, demam, asupan cairan yang

kurang atau penggunaan diuretik berlebihan.

6. Gangguan gaya berjalan

Salah satu bentuk aplikasi fungsional dari gerak tubuh adalah pola

jalan. Keseimbangan, kekuatan dan fleksibilitas diperlukan untuk

mempertahankan postur tubuh yang baik. Ketiga elemen itu

merupakan dasar untuk mewujudkan pola jalan yang baik setiap

individu. Gangguan gaya jalan dapat disebabkan oleh gangguan

muskuloskeletal dan ini berhubungan dengan proses menua yang

fisiologis. Ada beberapa gangguan gaya berjalan yang sering

ditemukan pada lansia, antara lain:

(1) Gangguan gaya berjalan hemiplegik

Pada hemiplegik terdapat kelemahan dan spastisitas

ekstremitas unilateral dengan fleksi pada ekstremitas atas dan

ekstremitas bawah dalam keadaan ekstensi. Ekstremitas

bawah dalam keadaan ekstensi sehingga mengakibatkan kaki

“memanjang”. Pasien harus mengayunkan sambil memutar

kakinya untuk melangkah ke depan. Jenis gangguan berjalan

ini ditemukan pada lesi tipe Upper Motor Neuron (UMN).

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 15: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

24

(2) Gangguan gaya berjalan diplegik

Terdapat spastisitas ekstremitas bawah lebih berat

dibangingkan ekstremitas atas. Pangkal paha dan lutut dalam

keadaan fleksi dan adduksi dengan pergelangan kaki dalam

keadaan ekstensi dan rotasi internal. Jika lansia berjalan

kedua ekstremitas bawah dalam keadaan melingkar. Jenis

gangguan berjalan ini biasanya dijumpai pada lesi

periventrikular bilateral. Ekstremitas bawah lebih lumpuh

dibangingkan dengan ekstremitas atas karena akson traktus

kortikospinalis yang mempersarafi ekstremitas

bawahletaknya lebih dekat dengan ventrikel otak.

(3) Gangguan gaya jalan neuropathy

Gangguan gaya berjalan jenis ini biasanya ditemukan pada

penyakit perifer dimana ekstremitas bahwa bagian distal lebih

sering diserang. Karena terjadi kelemahan dalam dorsifleksi

kaki, maka pasien harus mengangkat kakinya lebih tinggi

untuk menghindari pergeserang ujung kaki dengan lantai.

(4) Gangguan gaya jalan miopathy

Adanya kelainan otot, otot-otot proksimal pelvic girdle

(tulang pelvis yang menyongkong pergerakan ekstremitas

bahwa) menjadi lemah. Oleh karena itu, terjadi

ketidakseimbangan pelvis bila melangkah ke depan, sehingga

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 16: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

25

pelvis miring ke kaki sebelahnya, akibatnya terjadi goyangan

dalam berjalan.

(5) Gangguan jalan parkinsonian

Terjadi regiditas dan bradiknesia dalam berjalan akibat

gangguan di ganglia basalis. Tubuh membungkuk ke

depan,langkah memendek, lamban dan terserat disertai

dengan ekspresi wajah seperti topeng.

(6) Gangguan gayaberjalan ataxia

Langkah berjalan menjadi lebar, tidak stabil dan mendadak,

akibatnya badan memutar ke samping dan jika berat badan

pasien akan jatuh. Jenis gangguan berjalan ini dijumpai pada

gangguan cerebllum.

(7) Gangguan gaya berjalan khoreoform

Merupakan gangguan gaya berjalan dengan hiperkinesia

akibat gangguan ganglia basalis tipe tertentu. Terdapat

pergerakan yang ireguler seperti ular dan involunter baik

pada ekstremitas bawah maupun atas.

Hasil Penelitian yang telah dilakukan oleh Housdorff et.all

(2003) menunjukan bahwa faktor gaya berjalan pada pasien

parkinson memiliki hubungan dengan kejadian jatuh. Louis et. all.

(2005) menyatakan dalam penelitiannya bahwa pasien stroke

kronis memiliki gangguan keseimbangan dan mobilitas dalam

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 17: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

26

berjalan sehingga mereka memiliki resiko untuk mengalami jatuh

saat berjalan.

2) Faktor ekstrinsik

a) Lingkungan

Lingkungan yang sering dihubungkan dengan jatuh pada lansia

antara lain alat-alat atau perlengkapan rumah tangga yang sudah

tua atau tergeletak di bawah, tempat tidur tidak stabil atau kamar

mandi rendah dan licin, tempat berpegangan yang tidak kuat atau

tidak mudah dipegang, lantai tdak datar, licin atau menurun,

karpet yang tidak dilem dengan baik, keset yang tebal/menekuk

pinggirnya dan benda-benda alas lantai yang licin atau mudah

tergeser, lantai licin atau basah dan penerangan yang tidak baik

(kurang atau menyilaukan).

b) Aktifitas

Sebagian besar jatuh terjadi pada saat lansia melakukan aktifitas

biasa seperti berjalan, naik turun tangga dan mengganti posisi.

Hanya sedikit sekali jatuh terjadi pada lansia melakukan aktifitas

berbahaya seperti mendaki gunung atau olahraga berat.

c) Obat-obatan

Kadar obat dalam serum tidak stabil karena perubahan

farmakokinetik akibat proses menua dan penyakit juga sering

menyebabkan intoksikasi obat pada lansia. Disamping itu, obat

yang diresapkan dapat menyebabkan konfusi pusing, mengantuk

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 18: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

27

yang dapat menyebabkan keseimbangan dan mobilitas (Perry dan

Potter, 2001).

Menurut Nugroho (2008)jatuh sering membawa akibat lanjutan,

misalnya timbul perubahan pada persendian alat gerak tubuh, terjadinya

patah tulang dan infeksi kulit. Penyebab jatuh pada lanjut usia biasanya

merupakan gabungan dari beberapa faktor atau multifaktor, antara lain

karena:

1) Kecelakaan, merupakan penyebab jatuh yang utama (30-50% kasus

jatuh lansia)

a) Murni kecelakaan misalnya terpeleset, tersandung

b) Gabungan antara lingkungan yang jelek dengan kelainan-kelainan

akibat proses menua misalnya karena mata kurang awas, benda-

benda yang ada di dalam rumah tertabrak lalu jatuh.

2) Nyeri kepala dan atau vertigo

3) Hipotensi orthostatic

a) Hipovilemia/curah jantung rendah

b) Disfungsi otonom

c) Penurunan kembalinya darah vena ke jantung

d) Terlalu lama berbaring

e) Pengaruh obat-obatan hipotensi

f) Hipotensi sesudah makan

4) Obat-obatan

a) Diuretik/antihipertensi

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 19: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

28

b) Antidepresan trisiklik

c) Sedative

d) Antipsikotik

e) Obat-obatan hipoglikemi

f) Alkohol

5. Proses penyakit yang spesifik Penyakit-penyakit akut seperti:

a) Kardiovaskuler, seperti :

1) Aritmia

2) Stenosis aorta

3) Sinkop sinus karotis

b) Neurologi, seperti :

1) TIA

2) Serangan kejang

3) Parkinson

4) Kompresi syaraf spinal karena spondilosis

5) Penyakit serebelum

6. Idiopatik (tak jelas penyebabnya)

7. Sinkope: kehilangan kesadaran secara tiba-tiba

a) Drop attack (serangan roboh)

b) Penurunan darah ke otak tiba-tiba

c) Terbakar matahari

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 20: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

29

c. Faktor-faktor yang sering dihubungkan dengan jatuhnya lansia

Terdapat 3 faktor lingkungan yang dapat di hubungkan dengan

terjadinya jatuh pada lansia, seperti :

1. Alat-alat atau perlengkapan rumah tangga yang sudah tua, tidak

stabil, atau tergeletak di bawah

2. Tempat tidur atau WC yang rendah atau jongkok

3. Tempat berpegangan yang tidak kuat atau tidak mudah di pegang,

misalnya:

a) Lantai yang tidak datar baik ada trapnya atau menurun

b) Karpet yang tidak di lem dengan baik, keset yang tebal atau

pinggirnya tertekuk dan benda-benda alas lantai yang licin atau

mudah bergeser

c) Lantai yang basah dan licin

d) Penerangan yang tidak baik (kurang terang atau terlalu

menyilaukan)

e) Alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat, maupun cara

penggunaanya (Nugroho, 2008).

d. Komplikasi

Jatuh pada lansia menimbulkan komplikasi-komplikasi seperti :

1) Perlukaan (injury)

a) Rusaknya jaringan lunak yang terasa sangat sakit berupa sobekan

atau tertariknya jaringan otot, robeknya arteri atau vena

b) Patah tulang (fraktur)

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 21: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

30

(1) Pelvis

(2) Femur (terutama kollum)

(3) Humerus

(4) Lengan bawah

(5) Tungkai bawah

(6) Kista

c) Hematom subdural

2) Perawatan rumah sakit

a) Komplikasi akibat tidak dapat bergerak (imobilisasi)

b) Resiko penyakit-penyakit iatrogenic

3) Disabilitas

a) Penurunan mobilitas yang berhubungan dengan perlukaan fisik

b) Penurunan mobilitas akibat jatuh, kehilangan kepercayaan diri,

dan pembatasan gerak

4) Resiko untuk di masukan dalam rumah perawatan (nursing home)

5) Kematian (Kane, 1994).

e. Pencegahan Jatuh

Turuna (2009) menyatakan pencegahan dilakukan berdasarkan

atas faktor resiko yang menyebabkan jatuh seperti : neuromuskular,

muskuloskeletal, penyakit yang sedang di derita, pengobatan yang

sedang di jalani, gangguan keseimbangan dan gaya berjalan, gangguan

visual, ataupun faktor lingkungan. Dibawah ini akan diurakan beberapa

metode pencegahan jatuh pada orang tua :

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 22: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

31

1) Latihan fisik

Latihan fisik di harapkan dapat mengurangi resiko jatuh

denganmeningkatkan kekuatan tungkai dan tangan, memperbaiki

keseimbangan, koordinasi, dan meningkatkan reaksi terhadap bahaya

lingkungan, latihan fisik juga bisa mengurangi kebutuhan obat-

obatan sedatif. Latihan fisik yang dianjurkan yang melatih kekuatan

tungkai, tidak terlalu berat dan semampunya. Salah satunya adalah

berjalan kaki.

2) Manajemen obat-obatan

Gunakan dosis kecil yang efektif dan spesifik, perhatikan terhadap

efek samping dan reaksi obat. Gunakan alat bantu berjalan jika

memang di perlukan selama pengobatan, kurangi pemberian obat-

obatan yang sifatnya untuk waktu lama terutama sedatif dan

tranquilisers, hindari pemberian obat multiple (lebih dari empat

macam) kecuali atas indikasi klinis kuat menghentikan obat yang

tidak diperlukan.

3) Modifikasi lingkungan

Pengaturan suhu ruangan supaya tidak terlalu panas atau dingin

untuk menghindari pusing akibat suhu. Meletakan barang-barang

yang memang seringkali diperlukan berada dalam jangkauan tanpa

harus berjalan dulu. Bila memang perlu gunakan karpet untuk

antislip di kamar mandi atau lantai. Perhatikan kualitas penerangan

di rumah agar tidak sampai ada kabel listrik pada lantai yang biasa

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 23: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

32

dilintasi. Pasang pegangan tangan pada tangga, bila perlu pasang

lampu tambahan untuk daerah tangga. Singkirkan barang-barang

yang bisa membuat terpeleset dari jalan yang biasa dilewati.gunakan

lantai yang tidak licin dan atur letak furnitur agar tidak menggangu

jalan yang biasa di lewati dan menghindari tersandung. Pasang

pegangan tangan di tempat yang di perlukan seperti dikamar mandi.

Hindari penggunaan furnitur yang beroda.

4) Memperbaiki kebiasaan lansia

Berdiri dari posisi duduk atau jongkok dengan cara tidak terlalu

cepat dan tidak dengan mengangkat barang sekaligus. Mengambil

barang dengan cara yang benar dari lantai dan hindari olahraga

berlebihan.

5) Alas kaki

Hindari sepatu berhak tinggi, tidak berjalan dengan kaus kaki karena

sulit untuk menjaga keseimbangan. Memakai alas kaki yang antislip.

6) Alat bantu jalan

Terapi untuk pasien dengan gangguan berjalan dan keseimbangan di

fokuskan untuk mengatasi atau mengeliminasi penyebab atau faktor

yang mendasarinya. Pada penggunaanya, alat bantu jalan memang

membantu meningkatkan keseimbangan, namun di sisi lain

menyebabkan langkah yang terputus dan kecendrungan tubuh untuk

membungkuk, terlebih jika alat bantu tidak menggunakan roda,

karena itu penggunaan alat bantu ini haruslah direkomendasikan

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 24: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

33

secara individual. Apabila pada lansia yang kasus gangguan

berjalannya tidak dapat ditangani dengan obat-obatan maupun

pembedahan. Oleh karena itu, penangananya adalah dengan alat

bantu jalan seperti cane (tongkat), crutch (tongkat ketiak). Jika

hanya 1 ekstermitas atas yang digunakan, pasien dianjurkan

memakai cane. Pemilihan cane type apa yang digunakan, ditentukan

oleh kebutuhan dan frekuensi menunjang berat badan. Jika ke-2

ekstermitas atas diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan

dan tidak perlu menunjang berat badan, alat yang paling cocok

adalah four-wheeled walker. Jika kedua ekstermitas atas diperlukan

untuk mempertahankan keseimbangan dan menunjang berat badan,

maka pemilihan alat di tentukan oleh frekuensi yang diperlukan

dalam menunjang berat badan.

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 25: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

34

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Hutapea, (2005), Maryam (2008), Nugroho, (2008) dan Turana (2009)

Lansia

Proses menua

Perubahan yang terjadi

pada lansia

Faktor penyebab jatuh :

Faktor internal

1. Sistem saraf pusat (SSP)

2. Demensia (Gangguan

Kognitif)

3. Gangguan sistem

sensorik (gangguan

penglihatan)

4. Gangguan sistem

kardiovaskuler

5. Gangguan metabolisme

6. Gangguan gaya

berjalan

Faktor eksternal

1. Lingkungan

2. Obat-obatan

3. Aktifitas

Jatuh

Perubahan fisik

Perubahan mental

Perubahan

psikososial

Perubahan

Muskuloskeletal

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 26: 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3005/3/Mustakim BAB II.pdf · yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya

35

C. Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori diatas dapat disusun kerangka konsep

sebagai berikut :

Variabel babas Variabel terkait

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Konsep

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Ada pengaruh faktor gangguan gaya berjalan terhadap kejadian jatuh pada

lansia di Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata Cilacap.

2. Ada pengaruh faktor lingkungan terhadap kejadian jatuh pada lansia di

Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata Cilacap.

3. Ada pengaruh faktor gangguan penglihatan terhadap kejadian jatuh pada

lansia di Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata Cilacap.

4. Ada pengaruh faktor gangguan kognitif terhadap kejadian jatuh pada

lansia di Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata Cilacap.

1. Gangguan gaya

berjalan

2. Lingkungan

3. Gangguan penglihatan

4. Gangguan kognitif

Kejadian jatuh lansia

Faktor-Faktor yang..., Mustakim, S1 Keperawatan UMP, 2015