1. atribut outdor
DESCRIPTION
atribu outdoor ampTRANSCRIPT
LAPORAN
PRAKTEK ANALISA MUTU PANGAN
PENGENALAN ATRIBUT ODOR
Disusun untuk memenuhi tugas Analisa Mutu Pangan
Pengampu :
Bpk. M. Ansori
Bu Mediati Fajri P.
Oleh :
Mellia Oktaviani
5401412012
TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sifat sensoris merupakan sifat yang penting karena merupakan ujung tombak diterima
atau ditolaknya makanan oleh konsumen, menjadi titik tolak dalam melakukan
pengembangan produk dan dapat digunakan untuk evaluasi apabila terjadi perubahan produk
karena perlakuan tertentu.
Evaluasi bahan pangan secara sensoris merupakan salah satu cara analisis menggunakan
panelis sebagai alat. Tidak semua orang dapat bertindak sebagai alat tersebut karena
berbagai hal misalnya usia, kondisi kesehatan fisik maupun psikologis.
Pengenalan atribut odor prinsipnya adalah latihan memahami presepsi terhadap suatu
atribut sensoris khususnya odor, agar dalam pengujian yang sesungguhnya intensitas panelis
benar-benar valid. Dengan pengenalan ini diharapkan panelis untuk uji sensoris banar-benar
mengenal produk bahan yang diuji, sehingga sifat yang melekat pada produk tersebut juga
benar-benar dipahami.
B. Tujuan Khusus Praktek
1. Mahasiswa mampu mengenali tata cara mengenali atribut odor sampel bahan makanan
dengan benar
2. Mahasiswa mampu melakukan cara penilaian atribut odor sampel bahan makanan
dengan benar.
BAB II
LANDASAN TEORI
Definisi Mutu Sensori Pangan
Mutu sensori pangan terkait dalam setiap definisi mutu pangan. Persepsi dari karakter
mutu sensori (baik internal maupun eksternal) menentukan keputusan konsumen untuk membeli
dan membeli ulang produk. Sebelum mengevaluasi mutu sensori, terlebih dahulu harus
memahami definisi mutu sensori itu sendiri.
Menurut Resurreccion (1998) definisi dari mutu sensori pangan atau produk pangan adalah
: Keterterimaan (acceptance) atas karakteristik produk oleh konsumen yang secara reguler
menggunakan jenis produk tersebut, atau oleh orang-orang yang terdiri dari target market dari
produk ( Resurreccion, 1998).
Secara Fisiologis , penciuman dan pengecapan mempunyai hubungan yang erat . Secara
umum keduanya digolongkan sebagai visceral sense , karena berhubungan erat sekali dengan
fungsi gastrro intestinal ( pencernaan ) . Sel – sel reseptor untuk penciuman adalah sel – sel saraf
bipolar yang berasal dari susunan saraf pusat sensori . Dendritnya tidak berupa serabut , tetapi
berupa batang pendek yang sama lebarnya dengan soma sel . Ujung dendrite ini agak melebar
dan terdapat rambut – rambut atau silia . Diantara sel – sel saraf indera ini ada sel – sel saraf
penyokong yang pada ujungnya terdapat mikrovili . Sel – sel dendrite ini agak melebar dan
terdapat rambut – rambut atau silia . Sel – sel ini mengeluarkan lendir . Diantara sel – sel
tersebut ada muara kelenjar . getah sel – sel penyokong dan getah kelenjar itu ditutupi sel saraf
indera tersebut ialah substansi yang dapat larut didalam zat cair yang menutupi sikia sel tersebut .
Substansi yang berbau biasanya mempunyai 3 – 4 sampai 18 – 20 atom ( molekul – molekul )
dengan jumlah atom yang sama tetapi dengan rumus bangun yang berbeda juga berbeda baunya .
Biasanya manusia dapat membedakan antara 2000 – 4000 bau . Manusia tidak dapat menbaui O2
, CO2 , dan CO . Perbedaan dalam konsentrasi dari substansi yang berbau dapat menimbulkan
perbedaan dalam sensasi .
Serabut – serabut ini timbul pada bagian atas selaput lendir hidung yang dikenal
sebagai olfaktorik hidung , nervus olfaktorius dilapisi sel – sel yang sangat khusus , yang
mengeluarkan fibril – fibril halus untuk berjalin dengan serabut – serabut dari bulbus olfaktorius
. Bulbus olfaktorius yang pada hakekatnya merupakan bagian dari otak yang terpencil , adalah
bagian yang agak berbentuk bulbus ( membesar ) dari saraf olfaktorius yang terletak diatas
lempeng kroboformis tulang etmoid . Impuls – impuls bau dihantarkan oleh filum olfaktorium ke
bulbus olfaktorius . Di dalam bulbus olfaktorius cabang – cabang dendrite sel mitra .Serabut –
serabut dari sel berjalan melalui tructus olfaktorius dan berakhir melalui pemancar dalam dua
daerah utama pada lobus tempporalis otak yang masing – masing dinamakan area olfaktoria
medial dan area olfaktoria lateral , dimana impuls tersebut ditafsirkan .Terdapat sekitar tujuh
kelas perangsang penciuman primer yaitu yang mampu merangsang sel – sel olfaktoria tertentu ,
yaitu kamfer / kapur barus ( amphora cecua ) , wangi / kasturi ( musky ) , bunga ( floral ) ,
permen ( peppermint ) , ether , pedas , dan busuk . Rasa penciuman ini sangat peka , dan
kepekaannya mudah hilang bila dihadapkan pada suatu bau yang sama untuk waktu yang lama
BAB III
METODELOGI
A. Metode Penentuan Alat
1. Siapkan tabung reaksi berdiameter 2 cm sejumlah kebutuhan, cuci dengan air bersih,
kemudian keringkan dalam drier agar tidak terjadi kontaminasi pada sampel
2. Siapkan kapas sesuai kebutuhan untuk menutup tabung reaksi
3. Siapkan rak tabung reaksi untuk meletakkan tabung reaksi
4. Siapkan boring pelatihan
B. Metode Penentuan Bahan
1. Siapkan 10 macam bumbu dapur yang masih baru dalam bentuk serbuk kering
2. Masukkan masing-masing bumbu dapur kedalam tabung reaksi sejumlah 2,5 cm dari
dasar tabung, kemudian tutup dengan kapas agar odor dan flavornya tidak menguap
hilang. Kemudian masukkan dalam almari pendingin
C. Metode Pelaksanaan Praktek
1. Panel leader memberikan penjelasan tentang: maksud dan tujuan serta tata cara
penyelenggaraan latihan mengenali odor berbagai macam bumbu dapur.
2. Panel leader membagikan tabung reaksi berisi sampel bumbu dapur sebanyak 10 bumbu
dapur yang telah disispkan, kepada mahasiswa praktikan
3. Panel leader memandu praktikan untuk mengenali odor masing-masing bumbu dapur
dengan cara : membuka tabung reaksi dan segera mengarahkan kearah lubang hidung
kenan, serta menutup lubang hidung kiri menggunakan ibu jari. Jarak permukaan tabung
dengan lubang 1 cm. masing-masing praktikan diminta menarik napas dengan perlahan-
lahan dan lembut kira-kira 2 detik
4. Panel leder menyebutkan nama bumbu dapur yang telah dikenali satu-persatu dan
memerintahkan praktikan untuk mwnuliskan sensasi odor yang telah disebutkan tadi
5. Panel leder mengingatkan agar mahasiswa praktikan mengingat betul odor tiap sampel
yang telah disebutkan, karena pada kegiatan berikutnya mahasiswa praktikan akan diberi
sampel dan diminta menyebutkan odor apa yang terdapat dalam sampel tersebut.
6. Diskusikan karakteristik odor bumbu dapur tersebut dengan sesame teman untuk lebih
meyakinkan dan memantapkan keyakinan anda
D. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan dokumentasi.
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap sampel yang disediakan.
Cara penentuannya menggunakan inderawi untuk mengetahui hasil pengamatan.
Metode dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen meliputi
berbagai artikel atau jurnal yang berkaitan dengan praktikum yang dilakukan. Dokumen-
dokumen tersebut digunakan untuk mendapatkan data sekunder.
E. Metode Analisa Data
Analisa data dilakukan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah
suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,
suatu system pikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari
penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran/ lukisan secara
sistematis, factual dan ukuran mengenai fakta, sifat – sifat serta hubungan antar fenomena
yang diselidiki.
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Analisa
1. Data Praktek
Pengenalan Atribut Odor
Tanggal 10 september 2012
Sampel Odor bumbu dapur Karakteristik bumbu
1 mustard Aroma tidak kuat
2 Adas manis Baunya seperti minyak telon dan memberikan sensasi
semriwing ,tetapi aromanya tidak begitu menyengat
3 Cengkeh Aromanya tajam seperti aroma rokok
4 thyme Beraroma tidak tajam dan seperti bau bumbu jamu
5 bawang putih Aromanya gurih dan tjam
6 oregano Aromanya kuat dan seperti rempah
7 Rosemary Baunya seperti teh
8 Kayu manis Beraroma manis dan menyengat
9 Kunyit Baunya asam-asam manis dan menyengat
10 Jinten Baunya tajam seperti bau kare
Rekapitulasi hasil pretest
1. Mustard2. Oregano3. Kayumanis4. 5. Rosemary6. Cengkih7. Bawang Putih8. Kunyit9. Jinten10. Thyme11. Adas manis
No Nama Odor1 2 3 5 6 7 8 9 10 11
1. Imama Nisviati 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 42. Nuke Nawika 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 43. Mellia Oktaviani 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 44. Naili arju Kumala 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 25. Riyanti Dewarini 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 26. Indah Yuni Kartika 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 67.. Rohmi Rodhiyatun 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 58. Pita fatimah 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 49. Trisnawati 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 310. Annisa Grace R. 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 611. Alviana Nur Aini 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 312. Dyah Ayu Sari A D. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 213. Tuti Indri ani 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 514. Hendri Yanuarti T 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 415. Priesta Tunjungsari 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 316. Nazilatul Khuriyah 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 317. Nur Laila Isnaina 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 618. Mafridho Bagus Y 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 5jumlah 1 5 16 1 15 11 17 1 4 0
Rekapitulasi hasil postest
No Nama Odor312 487 908 678 598 608 854 567 354 635
1. Imama Nisviati 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 52. Nuke Nawika 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 83. Mellia Oktaviani 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 74. Naili arju Kumala 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 35. Riyanti Dewarini 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 76. Indah Yuni Kartika 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 107.. Rohmi Rodhiyatun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 108. Pita fatimah 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 69. Trisnawati 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 610. Annisa Grace R. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1011. Alviana Nur Aini 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 512. Dyah Ayu Sari A D. 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 213. Tuti Indri ani 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 414. Hendri Yanuarti T 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1015. Priesta Tunjungsari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1016. Nazilatul Khuriyah 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 417. Nur Laila Isnaina 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 718. Mafridho Bagus Y 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 5jumlah 11 11 11 9 6 11 10 14 11 17
312. kayumanis
487. rosemary
908. oregano
678. adas manis
598. jinten
608. mustard
854. kunyit
567. cengkih
354. thyme
635. bawang putih
No Nama Sehat Sakit Yang di Derita
1 Imamah Nisviati
2 Nuke Nawika
3 Mellia Oktaviani
4 Nayli Arju Kumala Pilek
5 Diah Ayu Sari Pilek
6 Riyant Dewarini
7 Indah Yuni Kartika
8 Pita Vatimah
9 Trisnawati
10 Anisa Grace Sedang Haid dan Radang tenggorokan
11 Alviana Nur Aini
12 Tuti Indriani Sakit Perut
13 Hendri Yanuarti Tonapo Agak Pusing
14 Prista Tunjungsari Sedang Haid,Pusing dan Lemes
15 Nazilatul Khuriyah
16 Nur Laila Isnaena Pilek dan Batuk
17 Mafrido
18 Rohmi Rodiatun
2. Analisis Data
Berdasarkan praktek pengenalan atribut odor diperoleh hasil atau penggambaran yang
berbeda-beda. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 10 macam sampel bumbu bubuk yang
terdiri dari Mustard,Oregano,Kayumanis, Rosemary ,Cengkih .Bawang
Putih ,Kunyit ,Jinten,Thyme ,Adas manis. Bumbu-bumbu tersebut memiliki sensasi odor atau
aroma yang berbeda-beda. Beberapa diantaranya dideskripsikan dengan cara menyebutkan
rasa dari aroma yang ditimbulkan oleh bumbu tersebut, misal aroma bawang putih yaitu
gurih,dan ada aroma yang sangat susah tercium yaitu aroma oregane katena aroma oregano
tidak kuat jadi susah untuk ditebak, ada 2 macam bumbu yang susah dibedakan yaitu adas
manis dengan jinten bau keduanya susah untuk di bedakan dan membuat bingung
mahasiswa. Selain itu ada beberapa odor dari sampel tersebut dideskripsikan dengan
menyamakan aroma bumbu dengan aroma bahan lain, misal thyme aromanya seperti minyak
telon.
B. Pembahasan
Tujuan dilaksanakannya praktek analisis mutu pangan ini yaitu agar mahasiswa mampu
mengenali tata cara mengenali atribut odor sampel bahan makanan dengan benar. Praktek
dilaksanakan oleh 2 orang panel leader dan 18 calon panelis.
Panel leader menjelaskan nama macam-macam bumbu yang telah disediakan.
Kemudian, calon panelis mengikuti intruksi yang telah dijelaskan oleh panel leader untuk
mengenali odor masing-masing bumbu dapur. Hasil yang diperoleh yakni berbeda-beda.
Deskripsi dari para calon panelis terhadap odor bumbu yang disediakan tidak selalu sama.
Oleh karena itu, para calon panelis dipersilahkan untuk maju kedepan yaitu sebagai latihan
dan pre test supaya mereka tau bumbu bumbu yang akan di ujikan dan setelah latihan pre
test para panelis di beri tau masing masing bumbu supaya mereka tahu pada saat ujian out
dor nanti. Pada saat latihan pre test hasilnya cukup mengejutkan karena pada saat latihan pre
test ada yang hanya betul 2 bumacam bumbu saja yaitu sebanyak 2 orang dan betul yang
paling banyak hanya dua orang saja dan mereka hanya bisa menebak 6 bumbu saja dan yang
lainnya masih dibawah angka 6. Pada saat ujian Out door ada peningkatan angka kebenaran
menyebut macam bumbu bahkan ada yang benar semua meyebutkan macam bumbu yaitu
sebanyak 5 anak dan yang nilainya masih sedikit ada peningkatan. Tetapi pada saat ujian ada
yang nilainya hanya 2 ,dia hanya bisa menyebutkan 2 macam bumbu saja dan tidak ada
peningkatan dari hasil pre test. Kemungkinan yang pada saat ujian yang betulnya masih dua
mereka bingung untuk membedakan antara bumbu satu dengan bumbu yang lainnya dan
pada saat ujian mahasiswa yang sedang mengalami sakit flu juga berpengaruh . Karena pada
saat pilek tidak bisa mencium bau aroma dari bumbu bumbu yang disedikan panel leader.
Berbeda lagi dengan yang sedang mengalami sakit perut , pusing , lemes , mereka memang
sedang sakit namun bau mereka masih bagus penghirupannya dan mereka yang sedang sakit
perut, pusing lemes dapat mencium bau bau dari bumbu bumbu yang di sediakan panel
leader dan pada saat dijelaskan mereka yang sedang sakit pusing ,lemes,sakit perut pada saat
dijelaskan oleh panel leader mereka paham jadi pada waktu ujian mereka bisa mengerjakan.
Untuk mahasiswa yang sehat namun nilai mereka pada saat ujian masih kurang baik
kemungkinan ada faktor bingung menyebutkan antara bumbu satu dengaan bumbu yang lain
dan mereka masih kurang paham pada waktu dijelaskan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Dalam pelaksanaan praktek pengenalan atribut odor 2 orang mahasiswa menjadi panel
leader dan 18 mahasiswa menjadi calon panelis. Mahasiswa sebagai calon panelis
mengikuti intruksi yang dijelaskan oleh panel leader dan mampu mengenali tata cara
mengenali atribut odor sampel bumbu dapur dengan benar.
2. Berdasarkan hasil praktek, panel leader mampu membuat simpulan sehingga diperoleh
presepsi yang sama mengenai sensasi odor bumbu dapur.
B. Saran
1. Saat pelaksanaan praktek pengenalan atribut odor sebaiknya setelah mencium atau
mengenali odor bumbu dapur beri jeda waktu agar aroma bumbu yang satu tidak
mempengaruhi aroma bumbu yang lain
2. Sebaiknya mengenali odor bumbu dapur diulang hingga 2 atau 3 kali agar calon panelis
ingat dan yakin dengan aroma bumbu dapur tersebut.