1- analisis kebutuhan belanja modal di organisasi sekolah

16
SEBUAH KAJIAN KEBUTUHAN INVESTASI (BELANJA MODAL) di ORGANISASI SEKOLAH Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Upload: joko-prasetiyo

Post on 22-Jul-2015

43 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

SEBUAH KAJIAN KEBUTUHAN INVESTASI (BELANJA MODAL) di ORGANISASI SEKOLAH

Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Perkenalan

JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK Dua jenis anggaran sektor publik:

1. Anggaran operasional (operation/recurrent budget) 2. Anggaran modal (capital/investment budget)

PP No. 58 Tahun 2005 dan Permendagri No. 13 tahun 2006:Investasi adalah setiap pembelian aset yang bermanfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan yang digunakan dalam kegiatan pemerintahan yang bermanfaat secara ekonomis, sosial dan meningkatkan kemampuan daerah dalam melayani masyarakat.

Jadi belanja investasi di sekolah harus memenuhi asas

bermanfaat secara ekonomis, sosial dan meningkatkan kemampuan sekolah dalam melayani peserta didik, paling tidak selama 12 bulan. Untuk itu diperlukan adanya analisis kebutuhan investasi yang cermat dan mendalam sehingga pengadaan barang di sekolah memberi manfaat yang sebesar-besarnya.

JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIKDua jenis anggaran sektor publik:1. Anggaran operasional(operation/recurrent budget)

2. Anggaran modal

(capital/investment budget)

ANGGARAN MODAL (INVESTASI)Investasi adalah setiap pembelian aset yang bermanfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan yang digunakan dalam kegiatan pemerintahan yang bermanfaat secara ekonomis, sosial dan meningkatkan kemampuan daerah dalam melayani masyarakat.Peraturan Pemerintah (PP) No. 58 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 13 tahun 2006,

LATAR BELAKANG Keberadaan teknologi membuat kehidupan manusia

semakin lebih mudah dan lebih baik, termasuk dalam dunia pendidikan. Penggunaan teknologi membawa konsekwensi dan manfaat khususnya pada proses pembelajaran di sekolah. Penggunaan teknologi seperti Laptop dan LCD di sekolah tidak lagi menjadi suatu masalah bagi guru dan pada umumnya guru memiliki laptop dan sudah dilatih menggunakan teknologi pembelajaran bahkan semakin banyaknya media pembelajaran berbasis komputer mengharuskan ketersediaan LCD projector di setiap kelas. Berdasarkan hal tersebut maka dibuatlah analisis kebutuhan investasi (belanja modal) di organisasi di sekolah

Lanjutan LCD Projector portabel yang ada menimbulkan

masalah baru: Jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah kelas

sehingga menjadi rebutan guru. Karena portabel, maka LCD Projector terlalu sering di bongkar pasang menjadi cepat rusak. Tidak adanya teknisi khusus maka bongkar pasang menyita waktu belajar mengajar.

Lanjutan Pengadaan LCD Projector sudah direncanakan dan

tercantum pada RPS yang akan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2013, 2014, dan 2015 masing-masing (6 buah) dengan biaya 40 % dari belanja modal setiap tahun dan 60 % dari komite sekolah. Karena ada grant pengadaan alat multimedia senilai Rp. 100.000.000, pengadaan LCD Projector di setiap kelas sebagai prioritas, dan dilaksanakan tahun 2013 (18 buah) sekaligus.

Lanjutan Kebutuhan dana keseluruhan termasuk instalasi

sebesar 18 x Rp. 10.000.000 =Rp 180.000.000. Dana yang ada dari belanja modal tahun 2013 Rp 20.000.000 + dari Grant Rp 100.000.000 = Rp 120.000.000 Kekurangan Rp 60.000.000 dipenuhi dari komite sekolah

Lanjutan Manfaat pengadaan LCD Projector di setiap kelas secara

permanen sekaligus pada tahun 2013 (dengan adanya Grant) Guru lebih cepat dalam memanfaatkan teknologi secara bersamaan semua kelas. Komite sekolah menghemat 50 %, karena sesuai rencana harus mengeluarkan dana sebesar Rp 40.000.000 setiap tahun X 3 = Rp 120.000.000 menjadi Rp 60.000.000 Anggaran belanja modal tahun berikutnya bisa dialihkan untuk item lainnya. Pengadaan belanja modal sekaligus pada tahun pertama perencanaan menghasilkan manfaat ekonomis

KesimpulanAnalisis kebutuhan investasi (belanja modal) berupa pengadaan LCD di setiap kelas pada organisasi sekolah sangat dimungkinkan untuk direalisasikan karena memberi manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dan menghasilkan manfaat secara ekonomis.

Pejabat Sekolah Kandung Supriyono Joko Prasetiyo Muhammad Jafar

Osep Muhammad Yanto Muhidin

- Kepala Sekolah - Urusan Kurikulum - Bendahara - Komite Sekolah - Urusan Sarana

Tidak ditampilkan Urusan Kurikulum:

Menjelaskan pentingnya LCD Projector Mendukung peluang mendapatkan grant diterima dengan segala konsekuensinya Bendahara: Menjelaskan mekanisme belanja investasi Setuju menangkap peluang mendapatkan grant diterima dengan segala konsekuensinya

Komite Sekolah Meminta sekolah mengkaji dengan seksama Bila dinilai lebih menguntungkan, komsek setuju mengusahakan kekurangan pada tahun 2013Urusan Sarana Menyiapkan draf panitia pengadaan Selalu berkonsultasi dengan bendahara dan kurikulum