1 akurasi hasil terjemah bahasa arab ke dalam

17
1 AKURASI HASIL TERJEMAH BAHASA ARAB KE DALAM BAHASA INDONESIA DENGAN APLIKASI GOOGLE TRANSLATEAsmaul Fauziyah Irhamni Ali Ma’sum Jurusan Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang E-mail: [email protected] Abstrak: Terjemahan yang baik adalah terjemahan yang dapat menyampaikan pesan bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan padanan yang tepat, wajar dan alamiah. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan untuk penerjemahan adalah perangkat yang digunakan dalam penerjemahan, diantaranya adalah aplikasi “ google translate. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang praktis dan mudah, namun keakuratannya masih perlu diteliti. Secara umum penelitan ini bertujuan untuk mendeskripsikan akurasi makna “google translate” dalam kitab “Fathul Qarib” dan buku “La Tahzan”. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah mendeskripsikan akurasi makna isim, fi’il dan harf yang dihasilkan “google translate” dalam kitab “Fathul Qarib” dan buku “La Tahzan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif , deskrptif komparatif. Hasil penelitian yang didapat yaitu makna isim, fi’il, dan harf yang dihasilkan “google translate” dalam kitab “Fathul Qarib” dan buku “La Tahzanpaling banyak tidak sesuai dengan makna standard. Kata kunci : akurasi, hasil terjemah, google translate. Abstract: The good translation is a translation that can extend message of source language to target language by correct and natural parables. One of factor is attended in translation is the translation tool, for example “ google translate” application. This application is easy and practical tool, but it‟s accuration still must be researched. So the general purpose of this research is to describe accuration meaning of “google translate” in “Fathul Qarib” and La Tahzan” book. Not only the general purpose but also the spesific purpose is to describe the accuration meaning of “ isim, fi’il, and harf” in Fathul Qarib” and “La Tahzanbook. The method‟s research is qualitative, describtive, comparative. The result of this research is the most meaning of isim, fi’il, and harf in “Fathul Qariband La Tahzanresulted by google translate doesn‟t correct to standard meaning. Keywords: accuration, result of translation, google translate.

Upload: ngomien

Post on 13-Jan-2017

240 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

1

AKURASI HASIL TERJEMAH BAHASA ARAB KE DALAM

BAHASA INDONESIA DENGAN APLIKASI

“GOOGLE TRANSLATE”

Asmaul Fauziyah

Irhamni

Ali Ma’sum

Jurusan Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang,

Jl. Semarang 5 Malang

E-mail: [email protected]

Abstrak: Terjemahan yang baik adalah terjemahan yang dapat

menyampaikan pesan bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan

padanan yang tepat, wajar dan alamiah. Salah satu faktor yang perlu

diperhatikan untuk penerjemahan adalah perangkat yang digunakan dalam

penerjemahan, diantaranya adalah aplikasi “google translate”. Aplikasi ini

merupakan aplikasi yang praktis dan mudah, namun keakuratannya masih

perlu diteliti. Secara umum penelitan ini bertujuan untuk mendeskripsikan

akurasi makna “google translate” dalam kitab “Fathul Qarib” dan buku “La

Tahzan”. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah mendeskripsikan

akurasi makna isim, fi’il dan harf yang dihasilkan “google translate” dalam

kitab “Fathul Qarib” dan buku “La Tahzan” . Metode yang digunakan

adalah metode kualitatif , deskrptif komparatif. Hasil penelitian yang

didapat yaitu makna isim, fi’il, dan harf yang dihasilkan “google translate”

dalam kitab “Fathul Qarib” dan buku “La Tahzan” paling banyak tidak

sesuai dengan makna standard.

Kata kunci: akurasi, hasil terjemah, google translate.

Abstract: The good translation is a translation that can extend message of

source language to target language by correct and natural parables. One of

factor is attended in translation is the translation tool, for example “google

translate” application. This application is easy and practical tool, but it‟s

accuration still must be researched. So the general purpose of this research is

to describe accuration meaning of “google translate” in “Fathul Qarib” and

“La Tahzan” book. Not only the general purpose but also the spesific

purpose is to describe the accuration meaning of “isim, fi’il, and harf” in

“Fathul Qarib” and “La Tahzan” book. The method‟s research is qualitative,

describtive, comparative. The result of this research is the most meaning of

isim, fi’il, and harf in “Fathul Qarib” and “La Tahzan” resulted by google

translate doesn‟t correct to standard meaning.

Keywords: accuration, result of translation, google translate.

2

“google translate”

“google translate”

“google

translate”

google translate

Bahasa merupakan sarana yang digunakan dalam komunikasi, baik

komunikasi lisan maupun tertulis. Di setiap negara menggunakan berbagai macam

bahasa yang berbeda antara satu dengan yang lain, maka dari itu untuk dapat

memahami pesan yang terkandung dalam sebuah bahasa dibutuhkan sebuah

kegiatan pengalihan bahasa yang disebut juga dengan penerjemahan. Dalam

penerjemahan tidak hanya mengalihan bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran,

tetapi juga harus menemukan padanan-padanan yang sesuai dalam bahasa sasaran.

Moelono (1989: 195) dalam Syihabuddin, 2005 berpandangan bahwa pada

hakikatnya penerjemahan itu merupakan kegiatan memproduksi amanat atau

pesan bahasa sumber dengan padanan yang paling dekat dan wajar dalam bahasa

penerima, baik dilihat dari segi arti maupun gaya. Penerjemahan yang baik adalah

penerjemahan yang memberikan informasi secara benar dan sesuai dengan pesan

yang dimaksudkan oleh bahasa sumber.

Nida (1982: 24) dalam Syihabuddin, 2005, menilik penerjemahan sebagai

reproduksi padanan pesan yang paling wajar dan dan alamiah dari bahasa sumber

ke dalam bahasa si penerima dengan mementingkan aspek makna, kemudian

gaya. Padanan makna ini diistilahkan dengan ekuivalensi dinamis, yaitu kualitas

terjemahan yang mengandung amanat nas sumber yang telah dialihkan sedemi-

3

kian rupa ke dalam bahasa sasaran, sehingga tanggapan dari reseptor sama terha-

dap amanat nas sumber.

Dalam resensi Willie Koen dalam Widyamartaya ( 1994:14) dalam

Muyassaro, 2005: 26 disebutkan bahwa menurut Nida dan Taber proses penerje-

mahan dapat diringkas sebagai berikut: analysis – transfer–restucturing. Analysis

digunakan untuk mengetahui pesan yang ingin diterjemahkan, dan membuat ana-

lisis gramatikal, analisis semantik (baik arti referensial maupun arti konotatif).

Transfer mempersoalkan bagaimana hasil analisis tersebut di atas dari bahasa

sumber ke bahasa sasaran dengan sedikit pemincangan arti dan konotasi tetapi

dengan kesamaan reaksi seperti pada orang aslinya. Sedangkan restructuring ada-

lah membicarakan macam-macam bahasa atau gaya bahasa, teknik yang dapat di-

pakai untuk membuat gaya yang diinginkan. Selain pemapaparan mengenai

konsep terjemahan, disini juga dipaparkan konsep tentang bahasa Arab di bawah

ini.

Menurut Adib (2009:36) bahwa ahli bahasa Arab membagi periodesasi

sejarah perkembangan bahasa Arab atas enam periode yaitu periode jahiliyah

yangmana beberapa kegiatan dilakukan untuk mengembangkan bahasa

Arab,yakni di Suq (pasar) Ukaz, Zu al-Majaz, dan Majannah. Pada periode

permulaan Islam mulai terjadi asimilasi dan pembauran yang memperkuat

kedudukan bahasa Arab. Periode bani umayyah, ditandai dengan intensifikasi per-

campuran orang Arab Islam dengan penduduk asli untuk melakukan arabisasi da-

lam berbagai bidang kehidupan. Periode abbasiyah, ditandai dengan peran bahasa

Arab fusha (fasih) yang menjadi bahasa tulisan bagi keperluan administrasi,

kebudayaan, dan ilmu pengetahuan. Periode sesudah abad ke-5 h, bahasa Arab

tidak lagi menjadi bahasa politik dan administrasi pemerintahan, melainkan hanya

menjadi bahasa agama semata. Dan periode bahasa arab di zaman baru

merupakan periode kebangkitan bahasa Arab dengan adanya upaya- upaya pen-

gembangan dari golongan intelektual Eropa yang datang bersama serbuan Napo-

leo.

Dari setiap periodesasi sejarah bahasa Arab di atas, diketahui bahwa

perkembangan bahasa Arab mengalami pasang surut. Namun pada periode

terakhir bahasa Arab mulai bangkit dan berkembang. Agar perkembangan bahasa

4

Arab semakin pesat lagi, maka pemahaman serta wawasan mengenai bahasa Arab

harus lebih ditingkatkan dengan cara mempelajari semua hal tentang bahasa Arab.

Salah satu hal yang penting untuk dipelajari adalah pembagian kalimah (kata)

dalam bahasa Arab ada tiga macam, yaitu isim, fi’il dan harf . Isim adalah kali-

mah yang menunjukkan arti benda atau apapun yang dalam bahasa Arab dikatego-

rikan sebagai isim ( Sukamto, Munawari, 2000:1). Fi’il adalah yang menunjukkan

arti pekerjaan pada suatu masa atau waktu tertentu ( Sukamto, Munawari,

2000:23). Harf yaitu kalimah yang tidak mempunyai fungsi dan arti yang

sempurna kecuali setelah berhubungan dengan kalimah lain ( Sukamto,

Munawari, 2000: 36).

Isim, fi’il serta harf merupakan unsur bahasa yang bisa dituangkan dalam

teks-teks Arab, baik teks Arab klasik maupun modern. Dalam hal ini, teks Arab

klasik yang digunakan adalah kitab “Fathul Qarib”, dan teks Arab modern yaitu

buku “La Tahzan”.Kitab “Fathul Qarib” ditulis pada tahun 1870-an atau sekitar

abad 14 H/19 M oleh Syaikh Nawawi Al Bantany dan merupakan karangan

klasik. Dan buku “La Tahzan” ditulis oleh Dr. „Aidh Al-Qarni yang dicetak per-

tama pada September 2003 di Indonesia dan merupakan karangan modern. Kedua

macam karangan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda sehingga untuk

hasil terjemahan keduanyapun juga bisa berbeda. Hasil terjemahan kitab “Fathul

Qarib” dan buku “La Tahzan” yang standard akan dibandingkan dengan hasil

terjemahan Google Translate.

Google Translate adalah layanan penerjemahan gratis nan instan, yang

mencakup 57 bahasa. Google Translate dapat menerjemahkan kata, kalimat, dan

laman web untuk kombinasi bahasa apa pun. Hasil Google Translate didapat dari

pencarian dan pencocokan berbagai pola di ratusan juta dokumen yang digunakan

untuk memutuskan terjemahan mana yang terbaik. Dengan mendeteksi pola dalam

berbagai dokumen yang telah diterjemahkan oleh penerjemah manusia.

(http//googletranslate//wikimedia.com, diakses tanggal 10 september 2011).

Beberapa kelebihan Google Translate yaitu cepat dan mudah, mampu

menterjemahkan berbagai bahasa (lebih dari 50 bahasa), mampu menterjemahkan

kata, kalimat hingga satu artikel, mampu menterjemahkan 1 halaman situs dan

bisa diakses via handphone/ponsel. Sebaliknya kelemahan aplikasi ini antara lain

5

struktur atau susunan kata tiap-tiap bahasa berbeda, sehingga bila kata/kalimat

yang diterjemahkan tidak baku, maka kalimat yang diterjemahkan mungkin tidak

sesuai dengan maksud sebenarnya dan dibutuhkan sedikit pengetahuan tentang

grammar atau susunan kata untuk mengantisipasi perubahan makna kalimat.

(http//googletranslate//wikimedia.com, diakses tanggal 10 september 2011).

Menurut Machaly (2000: 11) dalam penerjemahan terdapat dua jenis pe-

rangkat yang digunakan, yaitu perangkat intelektual dan perangkat praktis.

Penelitian ini mencoba untuk meneliti keakuratan hasil terjemahan dengan

menggunakan perangkat praktis yaitu aplikasi google translate. Aplikasi google

translate ini merupakan aplikasi yang populer dan mudah digunakan, selain itu

aplikasi ini juga praktis, sehingga banyak orang memanfaatkannya dalam proses

penerjemahan. Dalam hal ini, peneliti ingin menguji keakuratan hasil terjemahan

kitab “Fathul Qarib” dan buku “La Tahzan” yang menggunakan aplikasi google

translate, apakah aplikasi google translate sudah dapat mencapai ekuivalensi da-

lam penerjemahan.

Tujuan dalam penelitian ini meliputi tujuan umum dan khusus. Tujuan

umum yaitu (a) untuk mendeskripsikan akurasi makna kitab “Fathul Qarib”

dengan menggunakan aplikasi google translate dan, (b) untuk mendeskripsikan

akurasi makna buku “La Tahzan” dengan menggunakan aplikasi google translate.

Tujuan khusus yaitu (a) untuk mendeskripsikan akurasi makna isim, fi’il, dan

harf dalam kitab “Fathul Qarib” dengan menggunakan aplikasi google translate,

dan (b) untuk mendeskripsikan akurasi makna isim, fi’il, dan harf dalam buku

“La Tahzan” dengan menggunakan aplikasi google translate.

METODE

Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian kualitatif,

deskriptif, komparatif. Penelitian kualitatif berguna untuk memahami fenomena-

fenomena yang terdapat dalam hasil terjemah google. Data yang diolah berupa

kata-kata sehingga disebut penelitian deskriptif. Sedangkan disebut komparatif

karena menggunakan teknik analisis komparatif.

Instrumen kunci penelitian ini adalah human instrument yaitu penelitilah

yang mengumpulkan data, menyajikan data, mereduksi data, mengorganisasi data

6

dan mengklasifikasikan data, memaknai data dan menyimpulkan hasil

penelitian.Dalam penelitian ini juga menggunakan instrumen bantu berupa tabel

pengklasifikasian isim, fi’il, dan harf.

Data yang akan diolah berupa isim, fi’il dan harf beserta makna standard

dan makna google-nya. Makna standard Isim, fi’il, dan harf bersumber dari

terjemahan teks Arab klasik kitab kuning “Fathul Qarib” yaitu buku yang

berjudul “Fiqih Praktis Madzab Syafi’i” diterjemahkan oleh D.A Pakihsati dan

diterbitkan oleh Media Zikir, Solo pada tahun 2011 dengan hanya membatasi

pada bab shalat, serta terjemahan teks Arab modern yaitu buku “La Tahzan”

dengan teks yang berjudul “ dan ”. Yang diterjemahkan

oleh Samson Rahman dan diteritkan oleh Qisthi Press tahun 2005. Sedangkan

makna google isim, fi’il, harf adalah makna-makna yang dihasilkan oleh aplikasi

“google translate”.

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

memahami, kemudian mengklasifikasikan unsur-unsur bahasa yang diteliti yaitu

mengelompokkan isim, fi’il dan harf beserta kedua macam maknanya.

Pengkasifikasian tersebut disajikan dalam bentuk tabel klasifikasi.Setelah data-

data yang dibutuhkan telah dikelompokkan sesuai macam katanya, langkah

selanjutnya yaitu peneliti melakukan analisis komparatif dengan melakukan

pembandingan antara makna standard dan makna google dari isim, fi’il dan harf

tersebut.

Setelah melakukan analisis data, maka peneliti melakukan validasi. Ada

beberapa teknik keabsahan data yang diadaptasi dari Fanani (2008: 75) adalah

sebagai berikut: (1) observasi terus menerus atau membaca dan mengkaji secara

ajeg,cermat dan komprehensif terhadap sumber data, (2) memanfaatkan sumber

lain yang dianalisis untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan kamus “Al-Munawir”

sebagai pembanding, serta mempermudah pemuatan klasifikasi makna google, (3)

peneliti melakukan tanya jawa serta diskusi dengan teman sejawat, yang

merupakan teman satu jurusan yaitu Fathul Lailatul Khoiriyah dan Lailatul

Fitriyah, dan (4) memeriksa kembali data dan catatan yang ada.

7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Akurasi Makna Google dalam Kitab “Fathul Qarib”

Akurasi Makna Isim

Makna isim yang dihasilkan google dalam kitab “Fathul Qarib”

dikelompokkan menjadi makna google yang sesuai dan tidak sesuai . Makna

google yang sesuai makna standard sebanyak 38 dan sesuai makna kamus

sebanyak 20. Contoh isim yang makna google-nya sesuai makna standard.

Isim “ ” dalam kalimat “ ” Makna

standardnya: “Sucinya anggota tubuh dari hadast dan najis”.Makna google:

“Anggota kemurnian acara dan yang najis”

Isim “ ”bermakna “najis” dilihat secara satuan kata.

Contoh isim yang makna google-nya sesuai makna kamus adalah kata

“ ”dalam kalimat

”makna standardnya yaitu “Sunnah Haiat dalam mengerjakan

shalat ada lima belas, yaitu: Mengeraskan bacaan ketika shalat jahr dan

memelankan bacaan ketika shalat sirr, membaca Amin ” dan makna google-nya

“Deskripsi lima belas kunci: dan mewujudkannya di tempat dan diam-diam di

tempat, asuransi,”. Makna google kata tidak sesuai makna standard dan

merupakan makna kamus. Kata asuransi merupakan istilah dalam bidang sosial,

dan bukan istilah keagamaan (fiqih).

Makna yang tidak sesuai meliputi makna google yang tidak sesuai makna

standard sebanyak 61 dan makna google yang tidak sesuai makna kamus, datanya

tidak ditemukan. Contoh isim yang makna google-nya tidak sesuai makna

standard adalah kata dalam kalimat

yang makna standardnya adalah “Ketentuan mengenai perkara yang

tertinggal dalam shalat ada 3, yaitu:Fardhu, sunnah, dan hai‟at” dan makna

google-nya adalah “Dan vakum doa tiga hal: memaksakan, dan tahun, dan tubuh”.

8

Kata diterjemahkan dengan “tahun” oleh google, dan makna standardnya

adalah “sunnah”. Makna google tersebut berbeda dengan makna standard, hal ini

disebabkan kata “ ” dibaca google “ ” sehingga bermakna “tahun”. Google

tidak memperhatikan ejaan dan tanda baca dari kata tersebut, sehingga makna

yang dihasilkan tidak tepat. untuk makna google yang tidak sesuai makna kamus,

datanya tidak ditemukan.

Akurasi Makna Fi’il

Makna fi’il dikelompokkan menjadi makna google yang sesuai dan tidak

sesuai. Makna google yang sesuai makna standard sebanyak 9, yang sesuai

makna kamus sebanyak 12. Contoh isim yang makna google-nya sesuai makna

standard adalah sebagai berikut kata “ ” dalam kalimat “

” yang makna standardnya adalah “Setelah shalat subuh, sampai

matahari terbit” dan makna google-nya “setelah sholat subuh sampai terbit

matahari”. Makna standard dan makna google kata “ ” adalah “terbit”

(munculnya matahari). Kedua makna tersebut sama, namun secara satuan kalimat

untuk tata letak kata “terbit (P)” diletakkan sebelum “matahari (S)” tidak lazim

dalam BSa.

Contoh Isim yang makna google-nya sesuai makna kamus adalah kata

dalam kalimat “

” yang makna standardnya adalah “Menggenggam jari- jari tangan kanan,

kecuali jari telunjuk dalam tasyahhud, dan mengembangkan jari- jari tangan kiri”

dan makna google kalimat itu adalah “menyederhanakan tangan kiri, tangan kanan

dan menangkapnya hanya menunjukkan Michhada Rosario”. Kata “ ”

diterjemahkan google dengan kata “menyederhanakan” (menjadi sederhana/

9

sedikit/ atau lebih kecil), berbeda dengan makna standardnya yang diartikan

“mengembangkan”(sedikit merenganggangkan jemari tangan kiri). kedua hasil

terjemahan tersebut berbeda, namun “menyederhanakan” merupakan salah satu

makna dalam kamus Al-Munawir.

Makna yang tidak sesuai meliputi makna google yang tidak sesuai makna

standard sebanyak 25 dan makna google yang tidak sesuai makna kamus, datanya

tidak ditemukan. Contoh fi’il yang makna google-nya tidak sesuai makna standard

adalah kata dalam kalimat “

” yang makna standardnya adalah

“Imam memerintahkan orang-orang agar bertaubat, bersedekah, meninggalkan

segala bentuk kedzaliman, berdamai dengan para musuh, dan berpuasa selama 3

hari” dan makna google kalimat itu adalah “perintah mereka kepada Imam:

pertobatan, dan amal dan Kheruch keluhan dan musuh rekonsiliasi, dan cepat

selama tiga hari”. Kata “ ” diterjemahkan google dengan “perintah

(menunjukkan kata benda astrak)” sedangkan makna standardnya adalah

“memerintahkan (menunjukkan kata kerja aktif)” kedua hasil terjemahan tersebut

berbeda. Secara morfologi Arab kata “ ” bermakna kata kerja yang

berimbuhan me- dan bukan kata benda. Dalam hal ini google tidak

memperhatikan morfologi kata, sehingga makna yang dihasilkan tidak tepat.

Akurasi Makna Harf

Makna harf dikelompokkan menjadi makna google yang sesuai dan tidak

sesuai. Makna google yang sesuai makna standard sebanyak 8, yang sesuai

makna kamus sebanyak 3 . Contoh harf yang makna google-nya sesuai makna

standard adalah harf “ ” dalam kalimat “ ” yang makna

standardnya adalah “Membaca tasbih dalam ruku‟ dan sujud” dan makna google

kalimat tersebut adalah “dan pujian saat ruku dan sujud”. Harf “ ” diterjemahkan

10

“dan” dalam makna standard maupun makna google. Kedua makna tersebut sama

dan berfungsi menghubungkan kata sujud dan ruku‟ dalam kalimat itu.

Contoh harf yang makna google –nya sesuai makna kamus adalah harf

“ ” dalam kalimat “

” yang makna standardnya adalah “Isya‟, awal waktunya

adalah apabila mega merah hilang, sedangkan akhirnya- berdasarkan waktu

terpilih-sampai sepertiga pertama malam” dan makna google kalimat tersebut

adalah “Dan makan malam: dan yang pertama waktu dan jika Anda melewatkan

senja merah, dan sebagainya dalam pemilihan untuk sepertiga malam”. Harf “ ”

diterjemahkan “berdasarkan” dalam makna standard dan makna google-nya

“dalam” merupakan makna kamus. Kedua makna tersebut berbeda, secara satuan

kata maupun dalam kalimat.

Makna yang tidak sesuai meliputi makna google yang tidak sesuai makna

standard sebanyak 16 dan makna google yang tidak sesuai makna kamus, datanya

tidak ditemukan. Contoh harf yang makna google-nya tidak sesuai makna

standard adalah harf “ ” dalam kalimat ” yang makna

standardnya adalah “Menutup aurat dengan pakaian yang suci” dan makna google

kalimat tersebut adalah “menutupi tubuh dan pakaian bersih”. Makna standard

harf “ ” dalam kalimat itu adalah “dengan”, dan makna google-nya adalah

“dan”. Pada umumnya kedua makna tersebut dapat dikatakan sama, namun jika

melihat konteks kalimat yang ada harf “ ” dalam hal ini dimaksudkan sebagai

kata bantu untuk menunjukkan keterangan penggunaan sesuatu (pakaian) , bukan

suatu penghubung dua hal/lebih.

Akurasi Makna Google dalam Buku “La Tahzan”

Akurasi Makna Isim

Makna isim dikelompokkan menjadi makna google yang sesuai dan tidak

sesuai. Makna google yang sesuai makna standard sebanyak 30, dan yang sesuai

11

makna kamus sebanyak 25. Contoh isim yang makna google-nya sesuai makna

standard adalah kata yang terdapat dalam kalimat “ ”

yang makna standard kalimat itu adalah “matahari ke tempatnya terbit” dan

makna google-nya yaitu “dan matahari ke garis pembukaan” . Untuk kata

“ ” baik makna standard maupun makna google-nya adalah “matahari”.

Meskipun makna isim sama dengan makna standardnya, namun jika

membaca makna google kalimat di atas, maka akan terjadi kebingungan.

Contoh isim yang makna google-nya sesuai makna kamus adalah kata

“ ” dalam kalimat “ ” yang makna

standardnya adalah “Mengingat dan mengenang masa lalu” dan makna google

kalimat itu adalah “Ingat masa lalu dan berinteraksi dengan dia dan Asthoudarh”.

Untuk kata “ ” makna standardnya adalah “mengenang” dan makna google-

nya adalah “berinteraksi”, makna kamusnya juga adalah “interaksi”, sehingga

makna kamus dan makna google-nya sama yaitu “interaksi”, sedangkan makna

standardnya berbeda.

Makna yang tidak sesuai meliputi makna google yang tidak sesuai makna

standard sebanyak 41 dan makna google yang tidak sesuai makna kamus, datanya

tidak ditemukan. Contoh isim yang makna google-nya tidak sesuai makna

standard adalah kata “ ” dalam kalimat “

” yang makna standardnya adalah

“Dan pada hari inilah, Anda harus bertekadmempersembahkan kualitas shalat

yang paling khusyu', bacaan al-Qur'an yang sarat tadabbur, dzikir dengan sepenuh

hati” dan makna google kalimat itu adalah “hanya satu hari Luangkan fokus Anda

dan minat Anda dan kreativitas Anda CDC dan kakek, maka hari ini harus

menawarkan doa merendahkan dan pembacaan merefleksikan dan refleksi

informasi, dan kehadiran laki-laki”. Kata “ ” bermakna “zikir” dalam makna

12

standard, namun makna google-nya adalah “laki-laki”. Makna google tersebut

berbeda dengan makna standard karena dalam kalimat tersebut, google tidak dapat

menganalisa tanda baca yang digunakan dalam kata “ ”, dan hanya

menganalisa tulisan kata tersebut kemudian memberikan makna yang dirasa sudah

tepat menurut google.

Akurasi Makna Fi’il

Makna fi’il dikelompokkan menjadi makna google yang sesuai dan tidak

sesuai. Makna google yang sesuai makna standard sebanyak 23 , yang sesuai

makna kamus sebanyak 22 . Contoh fi’il yang makna google-nya sesuai makna

standard adalah kata “ ” dalam kalimat “ ” yang makna

standardnya “Yang demikian, karena masa lalu telah berlalu dan habis” dan

makna google-nya “karena telah pergi, selesai”. Kata “ ” makna standardnya

adalah “habis”, makna google-nya adalah “selesai”. Kedua makna tersebut sama-

sama menunjukkan sesuatu yang berakhir/usai hanya ungkapannya yang berbeda.

Namun dalam terjemahan google dhamir “ ” tidak diterjemahkan, sehingga

terjemahannya tidak jelas.

Contoh fi’il yang makna google-nya sesuai makna kamus adalah kata

“ ” dalam kalimat “ ” yang makna standardnya adalah

“Selamatkan diri Anda dari bayangan masa lalu!” dan makna google-nya adalah

“menyelamatkan diri dari bayang-bayang masa lalu”. Kata “ ” bermakna

“selamatkan” dalam makna standard, dan makna google-nya “menyelamatkan”,

makna google tersebut juga merupakan salah satu makna yang disuguhkan dalam

kamus. Antara makna standard “selamatkan” (menunjukkan suatu perintah), se-

dangkan makna google-nya “menyelamatkan” (menunjukkan kata kerja aktif).

Dalam hal ini, google tidak memperhatikan masalah morfologi suatu kata, sehing-

ga hasil terjemahannya tidak tepat.

13

Makna yang tidak sesuai meliputi makna google yang tidak sesuai makna

standard sebanyak 25 dan makna google yang tidak sesuai makna kamus, datanya

tidak ditemukan. Contoh fi’il yang makna google-nya tidak sesuai makna standard

adalah kata dalam kalimat “ ” yang

makna standardnya adalah “dan kamu tidak akan pernah melihatku termenung

sedetik pun untuk mengingatmu” dan makna google-nya adalah “Anda tidak akan

melihat saya menangis, Anda tidak akan berdiri sebentar Otzkirk”. Makna

standard kata “ ” dalam kalimat tersebut adalah “mengingatmu” dan makna

google-nya adalah “Otzkirk” . Makna google kata tidak sesuai makna

standard dan bukan merupakan makna kamus, dan hanya merupakan bentuk latin

dari kata Arabnya, sehingga pesan kalimat tersebut tidak tersampaikan.

Akurasi Makna Harf

Makna harf dikelompokkan menjadi makna google yang sesuai dan tidak

sesuai. Makna google yang sesuai makna standard sebanyak 16, yang sesuai

makna kamus sebanyak 6. Contoh harf yang makna google-nya sesuai makna

standard adalah harf “ ” yang terdapat dalam kalimat “

” yang makna standardnya “Mengingat dan

mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan didalamnya

merupakan tindakan bodoh dan gila” dan makna google-nya adalah “Ingat masa

lalu dan berinteraksi dengan dia dan Asthoudarh, dan kesedihan untuk Masset

kebodohan dan kegilaan”. Harf “ ” diterjemahkan “dan” pada makna standard

dan makna google-nya, sehingga dapat dikatakan kedua makna tersebut sama-

sama sebagai penghubung kata/kalimat. Dalam makna google kalimat tersebut

terdapat beberapa kata yang tidak dapat dipahami maknanya, sehingga meskipun

harf “ ” sebagai penghubung, tetap saja kalimat tersebut tidak bisa dimengerti.

14

Contoh harf yang makna google-nya sesuai makna kamus adalah harf “ ”

dalam kalimat “ ”

yang makna standardnya adalah “Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian

bersedih atas nestapa dan kegagalan didalamnya merupakan tindakan bodoh dan

gila.” dan makna google-nya adalah “Ingat masa lalu dan berinteraksi dengan dia

dan Asthoudarh, dan kesedihan untuk Masset kebodohan dan kegilaan”. Harf “ ”

makna standardnya adalah “atas” dalam kalimat tersebut menunjukkan suatu

faktor penyebab dan makna google-nya adalah “untuk” tidak dapat dipahami

maknanya, karena tidak ada kesinambungan antar kata.

Makna yang tidak sesuai meliputi makna google yang tidak sesuai makna

standard sebanyak 12 dan makna google yang tidak sesuai makna kamus, datanya

tidak ditemukan. Contoh harf yang makna google-nya tidak sesuai makna

standard adalah harf “ ” dalam kalimat “

” yang makna standardnya adalah “maka apakah nasi basi

yang telah Anda makan kemarin atau nasi hangat esok hari (yang belum tentu

ada) itu akan merugikan Anda?” dan makna google-nya adalah “dapat menyakiti

kamu roti yang buruk kemarin kering, atau roti besok diharapkan tidak ada”. Harf

“ ” makna standardnya adalah “apakah (kata tanya)” dan makna google-nya

adalah “dapat (merupakan kata biasa, tidak menunjukkan fungsi tertentu)”. Kedua

makna tersebut berlainan.

Dari hasil serta pemahasan dari beberapa isim, fi’il serta harf yang terdapat

dalam kitab “Fathul Qarib” dan buku “La Tahzan” di atas, dapat diketahui bahwa

makna google dikelompokkan menjadi makna google yang sesuai makna standard

dan makna kamus, serta makna google yang tidak sesuai makna standard dan

kamus. Dalam tataran kalimat makna isim, fi’il serta harf tidak bermakna atau

tidak bisa dipahami maknanya karena beberapa hal, meliputi ketidak sesuaian

padanan makna kata, hubungan antar kata dalam satu kalimat yang tidak

berkesinambungan, serta urutan tata kalimat yang tidak tepat dll.

15

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil dan pembahasan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa

akurasi makna google dalam kitab “Fathul Qarib” dari sisi isim, fi’il, serta harf

yang makna google-nya tidak sesuai makna standard merupakan jumlah yang

paling banyak. Untuk makna isim, fi’il serta harf yang sesuai makna standard

merupakan makna google yang sesuai, meskipun ungkapan maknanya bisa

berbeda, dan untuk makna google yang sesuai makna kamus merupakan makna

yang masih umum yang terdapat dalam kamus Al-Munawir dan bukan makna

khusus untuk istilah dalam bidang tertentu dalam hal ini yaitu bidang keagamaan.

Dan untuk makna isim, fi’il serta harf yang tidak sesuai makna standard

disimpulkan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan masalah keakuratan

unsur-unsur linguistik bahasa meliputi ejaan dan tanda baca, tata kalimat,

morfologi dan leksikon yang tidak diperhatikan google, sehingga makna yang

dihasilkan tidak tepat dan pesan yang terkandung di dalamnya tidak dapat

dipahami.

Akurasi makna google dalam buku “La Tahzan” dapat disimpulkan bahwa

adalah makna google yang paling banyak dari isim, fi’il, serta harf adalah makna

yang tidak sesuai dengan makna standard . Untuk makna isim, fi’il serta harf yang

sesuai merupakan makna yang sesuai dengan makna standard, meskipun

ungkapannya bisa berbeda serta makna google yang sesuai makna kamus. Dan

untuk makna isim, fi’il serta harf yang tidak sesuai makna standard ditemukan

beberapa masalah yang berkaitan dengan unsur linguistik bahasa yang meliputi

ejaan dan tanda baca, tata kalimat, morfologi dan leksikon yang tidak tepat.

Saran

Saran yang dapat disampaikan peneliti kepada pembaca khususnya pener-

jemah harus bisa memilih sarana yang tepat dalam penerjemahan, sehingga dapat

mencapai ekuivalensi penerjemahan. Selain itu juga diharapkan dapat meman-

faatkan segala fasilitas yang terdapat pada aplikasi “google translate” secara be-

nar serta meneliti kembali terjemahan yang dihasilkan oleh aplikasi “google trans-

late”. Begitu juga saran untuk penelitian lanjutan adalah agar melakukan

16

penelitian yang lebih luas mengenai terjemahan yang dihasilkan oleh google

translate. Jika penelitian ini telah meneliti tentang hasil terjemahan isim, fi’il, dan

harf dengan aplikasi google translate dalam sebuah teks, mungkin bagi penelitian

lanjutan dapat meneliti tarkib, bahkan bisa juga sampai tataran kalimat.

17

DAFTAR RUJUKAN

Adib, Khoirul. 2009. Bahasa Arab Dalam Khazanah Budaya Nusantara: Prespek-

tif Historis dan Kontribusinya dalam Rekayasa Budaya Nasional. Malang:

Universitas Negeri Malang.

Fanani, Fachrudin. 2008. “Problematika dalam Proses Penerjemahan Buku

Mu’jizat Muhammadiyah dari Bahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesia”.

Skripsi. PPs UM

Josef ,Franz Och. 2006. Google Translate. (http//googletranslate//wikimedia.com,

diakses tanggal 10 september 2011).

Machali, Rochayah. 2000. Pedoman Bagi Penerjemah. Depok: Grasindo.

Muyassaro, Puspitarini. 2005. Padanan Makna Antologi Cerpen Lailah Az-Zifah

Dengan Terjemahannya Dalam Bahasa Indonesia. Skripsi. PPs UM.

Saukah, Ali & Rofi‟uddin, Ah & Susilo, Herawati & Mukhadis, A & Soetjipto,

Budi, Eko & Winarno & Waseso, Mulyadi Guntur & Margono &

Aminarti. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Universitas

Negeri Malang.

Sukamto Imaduddin & Munawari, Ahmad, 2007. Tata Bahasa Arab Sistematis(

Pendekatan Baru Mempelajari Tata Bahasa Arab). Yogyakarta: Nurma

Media Idea.

Syihabbuddin, 2005. Penerjemahan Arab Indonesia ( Teori Dan Praktek). Ban-

dung: Humaniora.