terjemah stainless steel

25
Introduction Stainless steel merupakan campuran berbasis besi yang mengandung 10,5% atau lemibu kromium. Biasanya digunakan pada beberapa industry, arsitektur, bahan kimia , dan berbagai aplikasi konsumen dalam beberapa abad terakhir. Dengan berbagai spesifikasi stainless steel sekarang ini, seorang desiner harus mengetahui informasi mengenai karakteristik dan kemampuan produk ini. Austentik stainless steels mengandung chromium dan nikel diidentifikasikan sebagai tipe 300. Campuran yang mengandung kromium, nikel dan mangan diidentifikasikan sebagai tipe 200. Stainless steels tipe austenitic memiliki perbedaan pada kompisisi dan properti tetapi ada beberapa karakteristic yang sama. Tipe austentik dapat mengeras dengan perlakuan didinginkan tetapi tidak dengan pemanasan. Pada kondisi anil, semuanya bersifat non magnetik meskipun ada beberapa yang dapat memiliki sifat magnet aknibat didinginkan. Austentik memiliki resistensi terhadap korosi, dapat dibentuk dan mengeras pada perlakuan dingin Feritik merupakan tipe 400 yang mnegandung rantai lurus chromium yang mana tidak dpaat mengeras oleh perlakuan panas, akan tetapi dapat dikeraskan dengan perlakuan dingin. Memiliki sifat magnetik, dan memiliki duktilitas yang baik dan memiliki resistensi terhadap korosi dan oksidasi Martensitik merupakan tipe 400 yang memiliki rantai luurus kromyang mana dapat dikeraskan dengan perlakuan panas. Bersifat magnetik, resistensi terhadap korosi , memiliki sifat duktilitas yang tinggi dan beberapa dapat diberikan perlakuan panas untuk memberikan kekuatan tarik melebihi 200.000psi (1379 MPa) Precipitation hardening merupakan tipe yang terdiri dari nikel. Beberapa mengandung elemen campuran lainnya seperti besi dan alumunium. Tipe ini dapat dikeraskan dengan “solution treating “ dan Aging to high strength

Upload: dea-arum

Post on 21-Nov-2015

38 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

terjemahan DesignGuidelinesfortheSelectionandUseofStainlessSteels_9014_

TRANSCRIPT

IntroductionStainless steel merupakan campuran berbasis besi yang mengandung 10,5% atau lemibu kromium. Biasanya digunakan pada beberapa industry, arsitektur, bahan kimia , dan berbagai aplikasi konsumen dalam beberapa abad terakhir. Dengan berbagai spesifikasi stainless steel sekarang ini, seorang desiner harus mengetahui informasi mengenai karakteristik dan kemampuan produk ini.

Austentik stainless steels mengandung chromium dan nikel diidentifikasikan sebagai tipe 300. Campuran yang mengandung kromium, nikel dan mangan diidentifikasikan sebagai tipe 200. Stainless steels tipe austenitic memiliki perbedaan pada kompisisi dan properti tetapi ada beberapa karakteristic yang sama. Tipe austentik dapat mengeras dengan perlakuan didinginkan tetapi tidak dengan pemanasan. Pada kondisi anil, semuanya bersifat non magnetik meskipun ada beberapa yang dapat memiliki sifat magnet aknibat didinginkan. Austentik memiliki resistensi terhadap korosi, dapat dibentuk dan mengeras pada perlakuan dinginFeritik merupakan tipe 400 yang mnegandung rantai lurus chromium yang mana tidak dpaat mengeras oleh perlakuan panas, akan tetapi dapat dikeraskan dengan perlakuan dingin. Memiliki sifat magnetik, dan memiliki duktilitas yang baik dan memiliki resistensi terhadap korosi dan oksidasiMartensitik merupakan tipe 400 yang memiliki rantai luurus kromyang mana dapat dikeraskan dengan perlakuan panas. Bersifat magnetik, resistensi terhadap korosi , memiliki sifat duktilitas yang tinggi dan beberapa dapat diberikan perlakuan panas untuk memberikan kekuatan tarik melebihi 200.000psi (1379 MPa)Precipitation hardening merupakan tipe yang terdiri dari nikel. Beberapa mengandung elemen campuran lainnya seperti besi dan alumunium. Tipe ini dapat dikeraskan dengan solution treating dan Aging to high strength Duplex memiliki struktur anil yang mana memiliki kemiripan dengan sifat austenite dan ferrite. Duplex stainless steel menawarkan beberapa keuntungan atas austenitik umum baja tahan karat.Tingkatan duplex adalah sangat tahan terhadap stres klorida corrosion retak, memiliki pitting baik dan ketahanan korosi celah dan pameran sekitar dua kali stength hasil sebagai konvensinasional nilai.

Austentik

FeritikMartensitik PADUAN PEMILIHAN BAHAN Stainless steel merupakan material anti karat yang baik., kuat dan karakteristik fabrikasi. Klasifikasi stainless steel dapat berdasarkan : 1. Resistensi korosi dan panas Merupakan kriteria pertama dalam spesifikasi stainless steel. Perlu diketahui kondisis alam lingkungan dan resistensi terhadap korosi dan panas.2. Properti mekanikBerdasarkan tekanan parsial pada ruangan dan tekanan yang tinggi atau rendah.

3. Operasi fabrikasi Bagaimana produk ini dibuat. Termasuk forging, maching, forming welding dll

4. Biaya total Tidak hanya biaya pembbuatan atau material. Tetapi termasuk biaya erawatan Restistensi korosi Krom merupakan elemen campuran yang dicampurkan pada stainless steel untuk menghasilkan kualitas resistensi terhadapa korosi. Krom dicampur dengan oksigen sehingga menghasilkan kromoksida sebagai film untuk melindungi dipemukaannya.Karena Passive film merupakan faktor yang penting, ada pencegahan yang perlu diamati dalam pembuatan peralatan stainless steel, dalam pembuatan peralatan tersebut, serta dalam pengoprasian dan penggunaan alat tersebut, untuk menghindari hal yang dapat menghancurkan atau mengganggu film.Apabila passive film terganggu atau rusak, maka akan menghadirkan oksigen dilingkungan, membentuk kembali dan kemudian memberi perlindungan yang maksimal.Passive film (protective film) adalah stabil dan melindungi dalam lingkungan normal atau dalam lingkungan dengan kelembapan rendah. Akan tetapi dapat ditingkatkan dengan konsentrasi kromyang tinggi, dan molybdenum, nikel dan campuran elemen lainnya.Krommeningkatkan stanilitas film, molybdenum dan krommeningkatkan resistensi terhadap penetrasi klorida, dan nikel meningkatkan resistensi film dalam lingkungan asam.Seleksi material Beberapa karakteristik variable memiliki karakteristik lingkungan korosif yaitu bahan kimia dan konsentrasinya, kondisi lingkungan, suhu, waktu. Sehingga dalam pemilihan menjadi sulit untuk memilih campuran yang dapat digunakan tanpa mengetahui keadaan lingkungan. Adapun pedoman pemilihannya adalah :Tipe 304 : berfungsi dalam berbagai aplikasi. Tahan terhadap karat dalam arsitektur, dan memiliki resistensi terhadap kondisi pemrosesan makanan (kecuali kemungkinan untuk kondisi suhu yang tinggi termasuk tingginya asam dan klorida), tipe ini tahan terhadap zat kimia organic, zat warna dan berbagai macam zat kimia anorganik. Tipe 304 L (tingkat karbon rendah) tahan terhadap sam nitrat dengan baik, dan asam sulfur dalam temperature dan konsemtrasi sedang. Tipe ini biasanya digunakan untuk penyimpanan gas cair, dan merupakan alat yang digunakan pada suhu rendah. Aplikasi dan penggunaan lainnya adalah peralatan dapur, peralatan rumah sakit, transportasi dan pengolahan air limbah.Tipe 316 : mengandung nikel yang lebih sedikit dibanding tipe 304 dan 2-3 % molybdenum membeikan ketahanan terhadap korosi yang lebih baik daripada Tipe 304. Khususnya dalam lingkungan yang mengandung klorida yang cenderung untuk menyebabkan pitting. Tipe 316 telah dikembangkan untuk penggunaan dalam pabrik pulp sulfit karena memiliki ketahanan terhadap komposisi asam sulfat. Tipe 317 : mengandung lobdenum 3 4 % dan kromyang lebih tinggi dari pada tipe 316 sehingga memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap pitting dan korosi. Tipe 430 : memiliki konten campuran yang lebih sedikit dari pada tipe 304 dan dapat digunakan untuk memangkas aplikasi yang telah dipoles dalam lingkungan yang lembab. Tipe ini juga dapat digunakan untuk asam nitrat dan proses makanan. Tipe 410 : memiliki konten campuran yang paling sedikit dari tiga tipe stainless steel yang umum dan digunakan untuk bagian yang sangat menekanken kebutukan kombinasi kekuatan serta ketahanan terhadap korosi. Tipe 410 tahan terhadap korosi dalam lingkungan yang lembab, beruap dan beberapa kondisi lingkungan dengan kandungan kimia.Tipe 2205 : memiliki kelebihan diatas tipe 304 dan 316 dalam ketahanan terhadap klorida , tekanan , korosi, retak dan dua kali lebih kuat. Table 6Table 7 Table 8 Properti mekanik dan fisik (suhu ruang)Austenitic stainless steel Austentik stainless steel tidak dapat dikeraskan dengan perlakuan pemanasan akan tetapi dapat dibuat menjadi lebih kuat dengan perlakuan pendinginan, dan menunjukan berbagai properti mekanik. Pada suhu ruang, austentik stainless steels menunjukan kekuatan antara 30 dan 200 ksi (207 1379 MPa), tergantung pada komposisi dan jumlah dari perlakuan dingin. Austentik stainless steel menunjukan keuletan dan kekerasan bahkan pada suhu yang tinggi, dan keuletan dan kekerasan ditahan oleh suhu rendah. Komposisi kimia dan jumlah properti mekanik dari anil austentik stainless steels diberikan pada table 8.Perbedaan efek dari temperature tinggi dari tipe 301 dan 304 adalah diindikasi oleh diagram stainless steel pada gambar 11.Karbon dan nitrogen mempengaruhi hasil kekuatan ditunjukan oleh perbedaan antara Tipe 304, 304L dan 340N. efek dari mangan dan nitrogen dalam kekuatan dapat dilihat perbandingan tipe 301 dan 302 terhadap tipe 201 dan 202. Gambar 12, 13, 14 dan 15 diilustrasikan efek lain dari perubahan komposisi yang kecil. Contohnya, pemberian jumlah perlakuan dingin. Tipe 202 dan 301 menunjukan yield yang tinggi dan kekuatan tarikan dari tipe 305 dan 310. Austentik stainless steels yang mana dapat diberikan perlakuan pendinginan sehingga memiliki keuletan yang tinggi dan kekuatan . sementara untuk tetap mempertahankan keuletan dan tahanan yang baik memenuhi berbagai kriteria desain. Contohnya, lembaran dari baja austentik biasanya tipe 301 dan 201 yang diproduksi dengan kalsifikasi(temper) berikut :

Dalam aplikasi struktural, ketangguhan dan kekuatan baja ini penting. pada suhu kamar dalam kondisi anil baja menunjukan nilai charpy V-notch dimana penyerapan energi austentik lebih dari 100 ft-lb. Efek cold rolling tipe 301 dalam kekerasan diilustrasikan pada gambar 16. Hal ini menunjukan tipe 301 memiliki kekerasan yang baik bahkan setelah cold rolling menjadi keuletan yang tinggi. Batas kepenatan atau daya tahan (dalam behinding) dari baja tahan karat austentik dalam kondisi anil ditunjukan dalam table 9 menunjukan hampir satu setengah kekuatan tarik. New desaign specification Baru baru ini, desain yang diingini oleh para teknisi untuk penggunaan stainless steels secara struktural haruse mengimpovisasi karena kurangnya spesifikasi desain yang sesuai.

FeritikStainless steels Feritikstainless steels mengandung sekitar 12% krom(aatau lebih). Komposisi kimia dari tingkat standar ditunjukan pada table 11 berssama dengan properti mekanik. Tiga feritikstainless steel yaitu tipe 409, 430 dan 439 termasuk dalam ASCE spesifikasi untuk desain membentuk stainless steel cold anggota struktural ada dua hal yang harus diperhatikan seorang desainer dalam spesifikasi ini yaitu ;1. Ketebalan untuk tipe 409 feritik stainless digunakan dalam standar terbatas pada 0,15 inchies.2. Ketebalan maksimum untuk tipe 430 dan 439 dari feritikstainless steels terbatas pada 0.125 inchies Secara umum, ketebalan pada kondisi anal berkurang seiring peningkatan komposisi kromium. Molybdenum cenderung untuk meningkatkan keuletan dimana karbon cenderung menurunkan keuletan. Feritikstainless steels dapat digunakan untuk aplikasi struktural, serta aplikasi tradisional sebagai sink (alat penyerap) dapur dan otomotif, applience dan bagasi trim.yang membutuhkan ketahanan yang baik terhadap korosi dan cerah, polesan akhir yang sangat halusbila dibandingkan dengan baja karbon rendah, seperti SAE 1010, standar bernomor AISI feritic stainless steel, yield (seperti jenis 430) memperlihatkan yield yang lebih tinggi dan kekuatan tarik, dan elongasi rendah. dengan demikian, mereka tidak mudah dibentuk dibandingakan dengan baja yang mengandung karbon rendah, di sisi lain, dengan tingkat karbon yang lebih rendah telah meningkatkan duktilitas dan sifat mampu dibentuk sebanding dengan baja karbon rendah. karena tingkat kekuatan yang lebih tinggi, feritikstainless steel membutuhkan daya yang lebih untuk membentuknya.Kebersihan mikro merupakan hal penting untuk membentuk baja tipe feritikkarena penyertaannya dapat berfungsi sebagai tempat inisisasi untuk peretakan selama proses pembentukan .Stainless teels tipe 405 digunakan kerita properti mekkanik anal dan ketahanan korosi dari tipe 10 terpenuhi akan tetapi diinginkan bahan yang dapat dilas dengan baik. Tipe 430 digunakan untuk produk yang dibentuk menjadi alat penyerap dan trim dekoratif. Properti fisik dari tipe 430 ditunjukan dalam table 10. Tipe 434 dan 436 biasa digunakan untuk ketahanan terhadap korosi yang lebih baik dan untuk peregangan yang relative kuat. Untuk pengencang atau bagian alat mesin lainnya, tipe yang biasa digunakan adalah tipe 430F dan 430F Se. Tipe 442 dan 446 merupakan tipe yang tahan terhadap panas. Tipe 409 yangmana mempunyai tingkaat kromyang paling rendah diatara stainless steels lainnya banyak digunakan untuk sistem otomotif.

Martensitik stainless steel Grade marsenitic juga terkenal karena ketika dipanaskan diatas temperature kritiknya (1600F atau 875 deg C) dan didinginkan secara cepat, struktur metalurgi yang dikenal sebagai marsenite didapatkan. Pada kondisi pengerasan baja ini memiliki kekuatan serta kekerasan yang tinggi akan tetapi, untuk mendapatkan ketahanan optimum terhadap korosi , keuletan dan kekuatan , baja ini diberi oenghilangan tekanan dan perlakuan panas (biasanya dalam jarak abtara 300 700 F). Pada table 12, 13 dan 14 memberikan keterangan komposisi kimia dan properti mekanik dari grade martensitik pada kondisi anal dan kondisi pengerasan.Martensitik stainless steels dibagi menjadi dua kelompok yang dihubungkan dengan 2 tingkat properti mekanik. : komposisi karbon yang rendah dengan kekerasan maksimum hampir setara dengan Rockwell C45 dan komposisi karbon yang tinggi yang mana dapat lebih keras dari pada Rockwell C60. (kekuatan maksimum dari dua kelompok tersebut dalam kondisi anal hampir setara dengan Rockwell C24). Garis pemisah antara dua kelompok tersebut adalah kandungan karbon yang hampi 0.15%. Marestetic stainless steel ditujukan untuk penenpaan embrittlement dan tidak boleh dipanaskan atau digunakan di kisaran 800-1050 F (427-566 deg C) jika kekerasan penting. efek tempering dalam kisaran ini ditunjukkan oleh grafik di Figuere 18. Penempaan biasanya dilakukan di atas kisaran suhu ini. Berdasarkan tes yang dilakukan ada marestentic stainless steel menunjukan bahwa kekuatan cenderunng untuk berkurang dengan peningkatan kekerasan.Tingkatan dalam martensitik menunjukkan sebuah nilai "keuletan -kerapuhan" (ductile brittle) transisi suhu dimana kedudukan duktilitas turun sangat tiba-tiba. Suhu transisi medekati suhu kamar dan pada suhu rendah sekitar -300 F (-184C) mereka menjadi sangat rapuhhal ini sebagaimana ditunjukan pada figure 9. Efek ini tergantung pada komposisi, perlakuan panas dan variabel lainnya.Jelas, jika nilai duktilitas(keuletan) adalah kritik saat berada disuhu kamar atau dibahawahnya , dan apabila baja akan digunakan dalam kondisi yang keras, evaluasi yang cermat diperlukan. Jika materi tersebut akan digunakan jauh di bawah suhu kamar, maka suhu didinginkan dan jenis 410 akan memiliki sifat yang kurang baik. Sedangkan notch keuletannya lebih baik dalam kondisi anil, untuk -100VF (-73 C), jenis lain dari baja tahan karat mungkin lebih tepatSifat dari baja Karat martensitik tergantung pada perlakuan panas dan desain. Lekukan dalam struktur atau pengaruh lingkungan korosif dapat mengurangi batas kelelahan daripada komposisi paduan atau perlakuan panas.Properti penting lainnya adalah abrasi atau ketahanan aus. Umumnya, semakin sulit bahan, menunjukan semakin tahan terhadap abrasi. Dalam aplikasi di mana korosi terjadi, namun, seperti dalam operasi penanganan batubara, aturan umum ini mungkin tidak berlaku, karena film oksida terus dihapus, sehingga tingkat abrasi / korosi jelas tinggi.Sifat mekanis lainnya baja tahan karat martensit, seperti pergeseran kekuatan akibat hasil tekan umumnya mirip dengan karbon dan paduan baja di tingkat kekuatan yang sama.sifat fisik terhadap suhu ruang tipe 410 ditunjukkan dalam tabel 10. properti yang paling menarik adalah modulus elastisitas. modulus dari martentic stainless steel (29 106 psi) (200 Gpa) sedikit kurang dari modulus baja karbon(30106 psi) (207Gpa) tetapi lebih tinggi dari modulus bahan rekayasa lainnya, seperti alumunium (10106 psi)(67 GPa).Densitas dari martensitik stainless steel (sekitar 0,28lb oer cu in) (7780 Km/m3) lebih rendah dari karbon dan campuran baja. Hasilnya, martensutic stainless steel lebih baik dalam meredam getaran.Martensitik stainless steel secara umum dipilih karena ketahanan terhadap korosi, memiliki kekuatan yang relative tinggi dan properti kepenatan yang baik setelah dilakukan pemanasan yang sesuai. Tipe digunakan untuk pengikat, bagian dari mesin dan tekanan plat. Kekuatan dan kekerasan yang tinggi diperlukan. Tipe 414 mungkin dapat digunakan akan tetapi yang lebih baik adalah tipe 416 atau 416 Se. karbon tinggi marestentic stainless steels umumnya tidak dianjurkan untuk aplikasi dilas, walaupun tipe 410 dapat dilas dengan relatif mudah. pengerasan perlakuan panas harus mengikuti membentuk operasi karena pembentukan kualitas buruk dari baja mengerastable 12 table 13presipitasi pengerasan stainless teels (baja tahan karat) pricsip dari presipitasi pengerasan merupakan campuran solid pada keadaan supercooled mengganti sifat struktur metalnya seiring bertambahnya waktu. Prisip keuntungannya adalah produk dapat dibuat dalam kondisi anal dan kemudian dikuatkan dengan temperatur yang relative rendah 900 1150 F, meminimalisirkan suatu masalah erat kaitannya dengan perlakuan temperature yang tinggi. Presipitasi pengerasan stainless steel memiliki kekuatan yang tinggi, keuletan yang relative baik, memiliki ketahanan terhadap korosi dengan baik pada suhu sedang. Biasanya dimanfaatkan untuk komponen struktur perlengapan udara, tangki bahan bakar, lapisan peralatan untuk pendaraatan, etc.Table 1415Properti mekanik pada suhu tinggiStainless steels bisanya digunakan pada temperature sekitar 2000 F karena mereka memiliki kekuatan yang baik terhadap suhu tinggi dan memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi dan okksidasi. Contohnya pada pembangkit listrik tenaga uap, pada desain dengan tekanan tinggi diijinkan mengizinkan penggunaan bagian tipis dan suhu operasi yang tinggi. Penggunaan stainless steels umumnya digunakan pada heat exchanger pada beberapa keaadaan dibutuhkan ketahanan terhadap korosi dan panas yang tingi terutama bila ada tekanan. pengelasan dapat mempengaruhi suhu tinggi dan merayap karakteristik kekuatan. Namun demikian, praktek pengelasan yang baik menghasilkan nilai yang dapat diandalkan.Thermal stability Berdasarkan waktu dan suhu, perubahan yang terjadi pada struktur metal untuk hampir seluruh baja dan campuran dapat diprediksi. Pada stainless steels, perubahan dapat dilunakan, karbida presipitasi atau embrittlement.Pelunakan terjadi pada meristic stainless steels ketika terkena suhu mendekati atau melebihi suhu temper asli. Embrittlement biasanya diartikan sebagai kehilangan ketangguhan suhu kamar. Peralatan embrittlement harus ditangani dengan hati hati untuk mencegah dampak terhadap pemeliharaan akibat pendinginan. Feritikdan duplex stainless steel merupakan jenis yang dapat digunakan untuk embrittlement ketika temperature operasi sekitar 700 950 F selama jangka waktu tertentu. Hrade dari martensitik yang komposisi lebih dari 12% krom telah dikenal untuk menampilkan tendensitas kerapuhan setelah melewati jangka waktu dalam tingkat suhu yang sama . peristiwa ini dinamakan 885F embrittlement jarena pada suhu tersebut dimana terjadi embritlement paling jelas. 885f embrittlement dihasilkan akibat keuletan yang rendah dan peningkatan kekerasan serta kekuatan tarikan pada suhu ruangan dan logam dapat mengalami keretakan secara serempak apabila tidak ditangani dengan baik . bagaimanapun logam tersebut bergantumemperthaankan properti mekaniknya pada suhu operasi (500 F atau lebih ). Efek dari embrittlement 885F dapat dihilangkan dengan perlakuan panas pada suhu 1100F. Presipitasi karbida terjadi pada austentik stainless steel pada temperature sekitar 800 1600 F. hal ini menyebabkan hilangnya ketangguhan dan membuat stainless steels mengalami korosi intragranular pada lingkungan tertent. Hal ini dapat dihilangkan dengan perlakuan panas diatas 1900 F. Kerapuhan dibawah beban menjadi suatu perhatian, khususnya pada pabrik pelelehan. Tipe embritle ini merupakan masalah terbanyak yang terjadi pada kid=saran suhu 1000 F 1500 F jika kekuatan dan ketidak uletan menjadi faktor pembatas pada suhu tinggi. Konduktivitas termal juga berbeda pada tiap tipe stainless steel. Bagaimanapun pada aplikasinya untuk heat exchanger, film resistance, penyumbatan dan faktor ppada permukaan lainnya memiliki efek yang jauh lebih besar pada heat transfer dari pada campuran itu sendiri. Peningatan suhu tekanan, diakibatkan oleh perubahan suhu secara periodik. Table 16 17 18 19 20PROPERTI MEKANIK PADA SUHU RENDAH Campuran yang berada pada kondisi suhu rendah harus memiliki properti rekayasa yang stabil, seperti yield dan kekuatantarik dan keuletan. Kerusakan material berupa patah dapat terjadi pada suhu rendah, terkadang rusaknya secara serempak tanpa terjadi tanda tanda sebelumnya seperti peregangan, mengendur , menggelembung atau lain sebagainya. Campuran yang pada dasarnya memiliki sifat keuletan dapat rusak secara tiba tiba pada tekanan yang amat sangat redah. Sangat sedikit stainless steels yang dapa digunakan untuk penangan dan penyimpanan untuk cairan dan gas pada suhu yang rendah. Tipe yang biasa digunakan adalah austentik stainless steel karena tipe ini memiliki keuletan yang baik serta ketangguhan pada kondisi bersuhu rendah yaitu -423 F atau lebih rendah. Ketangguhan merupakan indikasi yang bagus untuk menggambarkan nilai dari kekuatan meskipun ada penurunan seiring dengan menurunnya suhu. Heat transfer propertiesStainless steels banyak digunakan secara luas untuk heat exchanger karena kemampuannya untuk tetap meningkatkan efisiensi transfer panas. Faktor lain yang memberi efek terhadap transfer panas bergantung pada tipe dari fluidanya, kecepatannya dan skala alaminya atau penyumbatan dan penumpukan pada permukaan. Apabila korosi dan akulmulasi skala pada stainless steel adalah minimal maka akan ada sedikit perbedaan pada penampilanya dibanding dengan logam lainnya dapat diidentifikasikan dengan data konduktivitas termal. Indutri pembangkit listrik, sangat berhati hati dalam menganalisa karkteristik transfer material dari heat exchanger dan menunjukan secara yakin bahwa stainless steel lebih unggur dibanding material lainnya. 22Bentuk, ukuran dan finishing Karena komposisi campuran harus dikontrol dengan hati hati, beberapa tahap pengiilangan yang digunakan dihubungkan dengan tungku leleh elektrik dan tungku AOD. Tahap pengilangan lainnya adalah vacuum, tekanan parsial gas inert, berkas electron, dan electroslag. Selama proses pelelehan kembali, beberapa kotoran (impuritas) dapat dikurangi hingga ke level terendah. Selama tahap akhir dari memproduksi bentuk dasar penggiling- lembaran, strip, plat dan bar- dan membawa bentuk ini menjadi ukuran yang spesifik, material dikenakan penurunan panas dengan atau tanpa operasi cold rolling, anal, dan pembersihan. Tahap selanjutnya yn dibutuhkan untuk memproduksi bentuk penggiling lainnya adalah pembakaran dan sistem pipa pipa.Finishing diproduksi dengan tiga metode dasar. Yaitu (1) pengilingan antara penggiling halus dan bertekstur. (2) pemolesan dan penggosokan dengan roda abrasif, ban atau bantalan (3) peledakan dengan grit abrasif atau manik-manik kaca.Pembuatan Pemilihan stainless steels secara umum, pertama dasar ketahanan korosi, dan yang kedua berdasarkan pada kekuatan atau properti mekaniknya. Yang ketiga adalah mempertimbangkan dalam produksinya. Hot forming Stainless teels mudah dibentuk pada kondisi operasi yang panas seperti pada proses penggilingan, ekstrusi, dan penempaan merupakan metode untuk penyelesaian atau semi penyelesaian. rolling panas umumnya operasi pabrik baja untuk memproduksi standar pabrik bentuk dan bentuk khusus. Pada Exhibits 2 menggambarkan berbagai hot - rolled, bentuk cold-rolled dan cold-drawn tersedia di bar stainless steel.Exhibit 3 menyajikan beberapa panduan untuk ekstruksi . Exhibit 4 menunjukan penepaan secara luas untuk semua tipe stainless steels.Ex 1 tbl 23 24Ex 2 3 4 Tbl 25 26 27 28 Ciri unik dari penempaan adalah aliran butiran mengikuti bagian kontur seperti yang telah diga,barkan pada exhibit 5. Sebagai pembanding adalah struktur butir acak bagian cor (tengah) dan orientasi garis lurus dari butiran di bagian mesin (bawah). dari perbedaan ini berasal keuntungan sekunder yang melekat dalam menempa stainless steel sebagai berikut:Strength where needed. Penghalusan dan pengaliran butiran, penempaan menempatkan kekuatan di mana itu yang paling dibutuhkan. Lighter weight. bobot yang lebih ringankekuatan yang lebih tinggi untuk rasio berat memungkinkan penggunaan tipis, bagian ringan tanpa sarcrificing keselamatanimproved mechanical properties.meningkatkan sifat mekanikpenempaan mengembangkan resistensi penuh dampak, ketahanan lelah, daktilitas, kehidupan creeprupture dan sifat mekanik lainnya dari stainless steelrepeatable dimension. dimensi berulangtoleransi beberapa ribu secara rutin dipelihara dari bagian dengan bagian, menyederhanakan fixture dan mesin persyaratan akhir.Struktural uniformily. Keseragaman strukturalpenempaan adalah suara, tidak keropos, dan seragam dalam struktur metalurgi.Menyeragamkan struktur. cold forming sifat mekanik baja tahan karat berfungsi sebagai indikasi kemampuan relatif mereka pada suhu kamar atau ruangan. Nilai anil dari austenitic yang dicirikan sebagai yang memiliki kekuatan yield rendah, kekuatan tarik tinggi dan elongasi yang tinggi. beberapa paduan ini bekerja mengeras pada tingkat tinggi, yang selanjutnya meningkatkan sifat kekuatan mereka. paduan feritik memiliki duktilitas jauh lebih rendah daripada jenis austenitik dan lebih dekat dengan baja karbon terhadap sifat mekanik; dan mereka tidak bekerja mengeras secara signifikan selama pembentukan dingin.karena sifat mekanik yang sangat baik, stainless steel memiliki karakteristik Cold-forming yang sangat baik. Sheet, strip and plate karakteristik lentur dari anil austenitic stainless steel seperti yang ditunjukkan oleh tabel 29, dianggap sangat baik. Beberapa tipe akan menahan free bend dari 180 derajat dengan radius sama dengan satu setengah ketebalan material atau kurang. Tb 29 30dalam operasi bending sederhana, ada sedikit kebutuhan untuk mempertimbangkan variasi paduan untuk mencapai tujuan umum campuran, karena stainless steel dalam kelompok logam cenderung berperilaku dengan cara yang sama. Namun, dalam lebih kompleks yang membentuk operasi di mana logam ditekan, ditarik atau diregangkan, lintang cukup ada untuk seleksi paduan. ini dapat divisualisasikan agak bila kita menganggap kebutuhan untuk pengerasan kerja yang luas ketika bagian dibuat pada dasarnya dengan peregangan. Stainless steel tipe feritiktidak memiliki keulatan yang tinggi seperti tipe austenitic, juga tidak memiliki sifat pengerasan yang signifikan. sifat kemampuan untuk membentuk mereka sehingga lebih seperti baja Carbon sehingga mereka tidak dapat ditarik tanpa mengalami penipisan dan kerusakan- dan sifat kemampuan untuk membentuk biasanya menurun dengan meningkatnya kadar krom. di samping itu, nilai tersebut dapat menunjukkan kecenderungan rapuh yang menjadi lebih jelas dengan meningkatnya kadar krom. untuk mengimbangi faktor ini, pemanasan moderat dari jenis krom yang lebih tinggi sering dianjurkan sebelum penarikan. Bar and WireBeberapa komponen stainless steel biasanya terbauat dari bar atau kawat dengan metode yang digunakan secara luas yaitu pendininan pada permukaan. Beberapa tipe dari stainless steel merupakan kawat cold heading.Untuk diingat bahwa kekuatan tinggi yang melekat dari stainless steel membutuhkan daya lebih dalam membentuk daripada yang membentuk baja karbon. Dan karena banyak dari campuran yang cepat bereaksi dan cepat dalam operasik pembentukan dingin (cold forming), ada kebutuhan untuk daya tambahan setelah awal deformasi awal.Ex 7 8Permesinan Karakteristik permesinan dari stainless steels adalah berbeda secara substantinya dari karbon atau campuran baja dan logam lainnya, seperti yang digambarkan dalam Exhibit 7. Dalam beberapa variasi, kebanyakan stainless teels tanpa modifikasi komposisi yang sulit, bukan lengket, dan mereka cenderung untuk menangkap. Toko produksi mesin rekayasa berpengalaman dapat bekerja di sekitar kondisi ini dan mencapai hal produktivitas yang baik dengan salah satu stainless steel. Namun, di kondisi manapun, insinyur desain dapat membantu meminimalkan masalah dan mendapatkan produktivitas mesin yang maksimal. Terdapat tiga saran, yaitu:(1) menentukan mesin bebas baja tahan karat, (2) menyarankan untuk insinyur produksi yang menggunakan analisis khusus stainless steel yang "lebih cocok untuk mesin", atau(3) menentukan bar stainless steel untuk mesin yang ada di sedikit mengeras kondisi.081317776543

Free-Machining Stainless SteelsBeberapa kandungan stainless steel sulfur, selenium, timah hitam, tembaga, atau fosfor- secara berpisah atau kombinasi diantara itu - dalam jumlah yang cukup untuk meningkatkan karakteristik mesin logam. Paduan unsur ini mengurangi gesekan antara benda dengan alat, sehingga meminimalkan kecenderungan chip untuk bergesekan dengan alat. Bentuk inkulusi sulfur dan selenium yang mengurangi gaya gesek dan duktilitas sepanjang chip, menyebabkan mereka untuk rusak (putus) lebih mudah. peningkatan machinability dalam mesin bebas stainless steels yaitu tipe 303, 303 Se, 430 F, 430F Se, 416, 416 Sedan 420 F seperti yang telah dijelaskan dalam Exhibit 8, Comparative Machinabillity of Frequently Used Stainless Steels.Perumpamaan, misalnya, jenis 304 sedang dipertimbangkan atas dasar ketahanan korosi dan kekuatan, tapi toko mesin membutuhkan mungkin tingkat mesin terbaik. Tipe 303 bisa ditetapkan sebagai alternatif, memberikan sifat-sifatnya memenuhi pengguna akhir dan 304 tidak secara khusus diminta. komposisi kromium, nikel, dan belerang tipe 303 yang sedikit berbeda dibandingkan dengan tipe 304, dan sebagai hasilnya tipe 303 dapat dioperasikan dengan kecepatan sekitar 25-30% lebih cepat dari tipe 304.Hal yang harus dipahami bahwa unsur-unsur paduan digunakan untuk meningkatkan karakteristik free-machine dari baja tahan karat sehingga dapat mempengaruhi ketahanan korosi, tingkat keuletan, dan kualitas lain. Hal ini harus digunakan hanya setelah pertimbangan hati-hati, tetapi ketika digunakan. Hardening Stainless steel Bar ketika kondisi membutuhkan ketahanan maksimum terhadap korosi dalam paduan yang dipilih, dan tidak ada ruang untuk kompromi dalam komposisi stainless steel, toko mesin dapat memesan bar saham dalam kondisi mengeras yang mungkin menghasilkan perbaikan kecil dalam-mesin. dalam kondisi apapun, dan terutama ketika lingkungan mendukung untuk terjadi korosi, maka ada baiknya anda berkonsultasi dengan produsen stainless steel.

Screw machining operations mesin srew otomatis merupakan metode cepat dan efisien untuk mesin yang menguntungkan besar dari penggunaan baja tahan karat tanpa mesin. Dalam banyak aplikasi mesin sekrup yang khas, bagian yang ternyata berada pada tingkat 300 hingga 400 buah per jam. Namun, tidak perlu ada keraguan tentang salah satu sekrup mesin baja tahan karat. Dengan desain yang sesuai dan praktek toko yang baik, bahkan menggunakan mesin dapat ditangani pada tingkat yang relatif tinggi. Penggunaan stainless steel terutama untuk peleburan dan pemurnian dimana memerlukan tingkat analisis yang tinggi kini menjadi meningkat.JOINING Welding Hampir semua stainless steel dapat dilas dengan semua metode yang digunakan oleh industri saat ini. Meskipun terdapat perbedaan antara paduan ini dengan karbon atau paduan rendah baja, namun, ada variasi dalam teknik pengelasan. pertama, adalah penting bahwa prosedur harus diikuti untuk mempertahankan ketahanan korosi di las dan di daerah yang berbatasan langsung dengan las, dirujuk sebagai terkena panas-zona (HAZ). Kedua, adalah keinginan untuk mempertahankan sifat mekanik yang optimal pada sendi, dan ketiga, langkah-langkah tertentu yang diperlukan untuk meminimalkan masalah distorsi panas. perbedaan utama antara stainless dan Jenis baja paduan konten, yang menyediakan sifat tahan korosi karena hampir identik dengan logam dasar mungkin atau lebih baik. hal ini tidak selalu seperti beberapa harapkan.Perbedaan prinsip lainnya antara stainless steel tipe austentik dengan baja yang mengandung sedikit campuran karbon adalah konduktivitas thermal. Karenanya, panas pada opeasi tidak dihilangkan secara cepat. Terdapat empat metode yang diakomodasikan dalam situasi ini: 1. Pengaturan arus las yang lebih rendah2. melewatkan teknik las untuk meminimalkan konsentrasi panas3. penggunaan teknik chillbar cadangan untuk mengusir panas pertama tiga metode jatuh di bidang pengelasan prosedur toko yang sering memadai ditutupi oleh AWS direkomendasikan praktek dan praktek standar bengkel las.STAINLESS STEEL TIPE MARTENSITIK Terdapat kemungkinan dari sifat logam berubah selama pendinginan, yang mana dapat menyebabkan keretakan. Hal ini dapat dihindarkan dengan preheating dan postheating untuk mengurangi cooling rate. Iasian(filler) logam untuk pengelasan bisa sama dengan komposisi metal yang akan dilas atau menggunakan komposisi dari stainless steel tipe austentik. STAINLESS STEEL TIPE FERRITIK Terdapat tiga kesulitan utama dalam pengelasan stainless steel tipe ferritik yaitu :1. Pertumbuhan butir yang berlebihan2. Sensitisasi 3. Kurangnya sifat keuletan perlakuan panas (heat treating) setelah pengelasan dapat meminimalisir beberapa kesulitan diatas atau campuran ferritik yang mengandung karbon rendah dan nitrogen dapat dispesifikasikan. Filler logam dapat dari komposisi yang sama atau komposisi austentik (tipe 308,309,316L atau 310) dimana sangat membantu keuletan dan kekerasan. STAINLESS STEEL TIPE AUSTENTIKmasalah yang timbul berhubungan terutama untuk sensitisasi di zona yang terkena panas, yang dapat diminimalkan dengan menggunakan -Karbon rendah atau nilai stabil. Pre heating tidak dibutuhkan sedangkan postheating hanya dibutuhkan untuk pelarutan kembali presipitasi karbida dan meringanan tekanan komponen yang mana dapat digunakan pada lingkungan yang dapat mnegakibatkan kerusakan korosi. Koefisien dari ekspansi pada tipe austentik lebih tinggo dari paada baja karbon. Karenanya konsentrasi termal lebih baik. yang koefisien ekspansi jenis austentic lebih tinggi daripada baja karbon; maka kontraksi termal lebih besar. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menghindari manik retak dan meminimalkan distorsi, seperti perlengkapan sound, taktik pengelasan, pengelasan melewatkan, dingin bar cooper, masukan panas minimum dan las kecil melewatiPENGERASAAN PRESIPITASI STAINLESS STEELnilai-nilai pengerasan presipitasi cocok untuk pengelasan dengan sedikit kebutuhan pra atau pasca perlakuan panas kecuali untuk mengembalikan atau meningkatkan sifat mekanikFREE-MACHININH STAINLESS STEELSmasalah porositas dan pemisahan muncul ketika jenis bebas mesin yang dilas. Namun, batang pengisi khusus (tipe 312) yang tersedia yang, dengan pengecualian hati-hati hidrogen dari las, akan membantu pengelasanSOLDERINGstainless steel mudah disolder dengan relatif sedikit masalah yang timbul dari suhu. fluks agresif, namun diperlukan untuk mempersiapkan permukaan untuk menyolder. fosfat jenis asam fluks lebih disukai karena mereka tidak korosif pada suhu kamar.BRAZING semua baja tahan karat dapat brazed, tetapi karena paduan braxing biasanya terdiri dari tembaga, perak, dan seng temperatres tinggi diperlukan. harus diperhatikan bahwa siklus mematri tidak menyebabkan masalah seperti suhu hig sebagai presipitasi karbida dan berkurangnya ketahanan korosi

FASTENING meskipun pengencang tersedia dalam berbagai bahan, pengencang stainless adalah pilihan pertama yang baik, terutama jika bahan yang bergabung adalah stainless. pengencang stainless mudah dibuat, baik dalam desain standar dan khusus, dan mereka sudah tersedia.karena ketahanan korosi merupakan aspek penting dari keandalan produk, melekat pada setiap upaya untuk mencegah korosi adalah pemilihan hati-hati bahan pengikat. praktik umum dalam industri adalah dengan menggunakan pengencang yang terbuat dari logam atau paduan yang sama dengan atau lebih tahan dari bahan mereka bergabung korosi. Praktek ini dibenarkan karena pengencang mungkin harus menahan beban yang lebih tinggi dengan stres satuan yang lebih besar dari bagian-bagian yang diselenggarakan bersama-sama, dan mereka biasanya cukup kecil di daerah permukaan dari bahan yang bergabung. juga, pengencang korosi melemah dapat menyebabkan kegagalan lebih cepat dengan konsekuensi lebih serius daripada jumlah yang sama serangan korosif di tempat lain di parlemen.perlindungan korosi untuk bersama diikat mencakup lebih dari sekedar pertimbangan ketahanan korosi pengikat itu sendiri. diperlukan adalah analisis seluruh sendi dirakit sebagai suatu sistem. Sistem ini meliputi desain struktur, tekanan bahan, harapan hidup produk dan kondisi lingkungan.di mana dua logam berbeda berada dalam kontak dengan adanya elektrolit, efek baterai dibuat, arus dan salah satu logam corrodes. dalam mempertimbangkan beberapa bimetal, penting untuk mengetahui yang mana dari kedua logam lebih anodik (kurang mulia). panduan ti ini adalah susunan logam pada grafik seri galvanis ditampilkan dalam pameran 9. setiap logam dalam seri ini akan cenderung memiliki korosi dipercepat ketika digabungkan, dengan adanya elektrolit, dengan logam dalam posisi yang lebih rendah pada grafik. korosi posisi ini lebih rendah pada grafik. korosi logam yang lebih rendah ini akan cenderung berkurang, atau bahkan dihindari.faktor yang sangat penting untuk Considere dalam mengevaluasi potensi korosi galvanik adalah luas permukaan ralative dari dua logam yang berbeda dalam kontak. misalnya, baja carbol terletak di atas stainless steel di seri galvanik dan sesuai tunduk terhadap korosi dipercepat tindakan galvanik depands pada luas permukaan relatif masing-masing materia. misalnya, jika pengencang baja kecil seperti paku keling, digunakan untuk bergabung dengan pelat stainless steel, dan perakitan terkena air, paku keling baja akan menimbulkan korosi quicly. jika, di sisi lain, paku keling stainless digunakan untuk bergabung steelplates dalam air, baik paku keling dan piring akan menderita serangan galvanis diabaikan, bahkan di sekitar langsung dari paku keling. desainer pesawat, misalnya, yang menentukan pengencang stainless steel dalam struktur alumunium tergantung pada prinsip ini hubungan daerahSURFACE PROTECTION AND CLEANING baja tahan karat harus memiliki permukaan yang bersih untuk menawarkan ketahanan korosi yang optimal. insinyur desain harus mengambil langkah-langkah untuk melihat bahwa perakit baik melindungi permukaan logam dari contaamiation selama pembentukan atau lainnya langkah manufaktur atau mengembalikan permukaan dengan pembersihan mekanis atau kimia.partikel logam dari mati baja bisa menjadi tertanam di permukaan stainless pada titik-titik tekanan. pikap ini akan karat dan noda permukaan bila terkena air. krom berlapis mati, atau kertas atau pelindung plastik di stainless steel yang terbentuk, dapat mencegah seperti penempaan, mesin, menuju, coining, menggambar, pengelasan atau berputardalam kasus converings pelindung, sejumlah bahan yang tersedia. meliputi tersebut harus selcted berdasarkan kemampuan mereka untuk tetap utuh selama tata letak dan fabrikasi dan atas dasar kemampuan mereka untuk dihapus mudahketika baja tahan karat tidak dapat dilindungi dengan menutup, prosedur harus digunakan untuk menjaga materi bersih. menetes air berkarat, kotoran dari kran, peralatan penanganan najis, bahkan debu dari debu terbuka, bisa menjadi sumber pewarnaan.mungkin masalah yang paling parah terjadi di toko-toko yang bekerja pada baja karbon serta stainless. menggunakan gerinda alat pada stainless yang sebelumnya digunakan pada baja karbon dapat meninggalkan partikel pada permukaan stainless yang nantinya akan karat dan noda. dalam kasus tersebut, prosedur terbaik adalah kimia bersih fabrikasi setelah steel, solusi yang akan melarutkan partikel baja karbon, seperti larutan asam nitrat dan air.dari stanpoint partical, komposisi mandi membersihkan tidak penting asalkan melayani fungsi kimia membersihkan permukaan tanpa membahayakan atau perubahan warna. prosedur dan membuat solusi secara luas dipublikasikan atau tersedia dari perusahaan yang terdaftar di sampul belakang buku ini.juga penting untuk melihat bahwa komponen stainless yang benar-benar bersih sebelum perlakuan panas. pelumas, grease, atau partikel asing dapat membakar ke permukaan baja selama pemanasan, yang dapat incrrease biaya pembersihan akhir atau, kasus-kasus ekstrim un, membuat bagian-bagian tidak dapat digunakan, jika penampilan merupakan faktor pentingketika stainless steel dipanaskan untuk menempa, anil, atau pengerasan, sebuah bentuk skala teroksidasi di permukaan. jika tidak dihapus, skala menurunkan ketahanan korosi dan dapat mengganggu operasi berikutnya. skala dapat dihilangkan secara mekanis dengan manik-manik kaca peledakan atau jatuh, atau dengan acar kimia. jenis atau tingkat skala menentukan metode pembersihan. sering, baik kaca manik peledakan dan kliring kimia yang digunakan. Komposisi mandi pengawetan bervariasi sehingga perakit didorong untuk mencari nasihat dari produsen baja stainless