1. advcorpfinsesi01th2015 (1)
DESCRIPTION
Advance Corporate Finance pertemuan 1TRANSCRIPT
1
Magister Manajemen UMB
Mata kuliah: Advanced Corporate Finance, Sesi 01
Dosen : Matrodji Mustafa, SE, MBA, Ph.D
OVERVIEW KEUANGAN KORPORASI
1. Elements of Finance
Tidak ada definisi singkat yang mencakup seluruh lingkup bidang finance. Adapun definisi berikut
digunakan hanya sebagai pijakan awal untuk memahami tentang finance. Finance adalah study
bagaimana merobah dana tunai saat ini (present cash) menjadi dana tunai yang akan datang (future
cash) dengan harapan jumlahnya nanti lebih besar dari jumlah sekarang. Disini ada unsur dana tunai
(cash), investasi (penanaman dana), periode waktu (time period), resiko (risk) berupa ketidakpastian
jumlah yang akan diterima nanti, dan hasil yang diharapkan (expected return).
Jika orang berinvestasi maka terjadi penundaan konsumsi dari uang kas sekarang dengan harapan
menerima jumlah uang kas yang lebih besar untuk konsumsi dimasa datang. Dalam investasi, dana
tunai di konversi menjadi asset seperti gedung, pabrik, dan peralatan kerja untuk menghasilkan barang
atau jasa. Penjualan barang dan jasa menghasilkan dana tunai lagi. Unsur waktu (time period) adalah
berapa lama dana tadi diinvestasikan. Lama investasi bisa satu periode (single period) ataupun lebih
dari satu periode (multipriod investment). Selama dana diinvestasikan dan belum menghasilkan,
selama itu pula terjadi penundaan konsumsi. Nilai lebih yang diharapkan diterima disebut ekspektasi
keuntungan (expected return). Istilah ekspektasi digunakan karena pada waktu investasi dilakukan,
jumlah dana tunai yang akan diterima kembali tidak bisa diketahui secara pasti. Investasi yang
mempunyai ketidakpastian hasil disebut risky investment sedangkan bila hasilnya sejak awal diketahui
secara pasti disebut risk-free investmnet. Risiko atau risk merupakan aspek yang tidak menarik bagi
investor. Para investor menuntut kompensasi untuk risiko yang ditanggungnya. Artinya, investor
meminta keuntungan (required return) yang lebih besar untuk investasi dengan risiko yang lebih
tinggi.
Ekspektasi keuntungan (expected return) adalah tingkat keuntungan yang diharapkan untuk setiap
rupiah yang diinvestasikan selama jangka tertentu. Angka ekspektasi ini bisa berbeda dengan actual
atau realisasinya. Pada risk-free investment ada kepastian bahwa keuntungan yang diharapkan sama
dengan realisasinya. Sebaliknya pada risky investment tidak ada kepastian tersebut yaitu bisa terjadi
perbedaan antara ekspektasi return dan realisasinya. Semakin besar probabilita terjadinya perbedaan
antara ekspektasi dan realisasi, semakin besar resiko investasi tersebut. Tingkat keuntungan yang
diminta investor atau required rate of return adalah tingkat keuntungan minimum yang diinginkan
investors. Dalam tingkat keuntungan minimum ini sudah termasuk didalamnya kompensasi karena
menaggung risiko dan kompensasi untuk menunda konsumsi.
Berbagai situasi decision yang dihadapi manajemen
Pertama, decision under certainty. Disini decision maker mengetahui secara pasti, dimuka,
konsekuensi atau outcome dari tiap tindakan. Contoh: Diketahui matriks initial outlay pada berbagai
lokasi. Menentukan proyek mana dan harus dibangun di lokasi mana sehingga total initial outlay
minimum.
Project
Lokasi
1 2 3 4 5
A 430 440 465 480 490
B 320 340 350 375 380
C 295 300 330 320 320
D 270 290 310 275 280
E 245 240 265 280 250
2
Kedua, decision making under risk
Disini decision maker mengetahui semua kemungkinan hasil (possible outcome) dari sebuah tindakan.
Namun decision maker tidak mengetahui hasil mana yang akan muncul kecuali probabilitanya.
Contoh (One shot inventory decision)
Harga jual Rp 10 per unit, purchase price (cost) Rp 8 per unit
Pay-off Table
Demand 25 unit 26 unit 27 unit 28 unit
Stock
25 unit 50 50 50 50
26 42 52 52 52
27 34 44 54 54
28 26 36 46 56
Historical demand selama 200 hari penjualan
Demand per hari Jumlah hari Probabilita
25 unit 20 0.10
26 60 0.30
27 100 0.50
28 20 0.10
Jumlah 200 1.00
Ketiga, decision making under uncertainty
Disini decision maker mengetahui semua kemungkinan hasil (possible outcome) dari sebuah tindakan.
Namun decision maker tidak mengetahui hasil mana yang akan muncul, bahkan probabilitanyapun
tidak diketahui.
Contoh
Pilihan Investasi Return pada berbagai State of Nature
War Peace Depression
Investasi pada speculative stock 20 1 -6
Investasi pada high-grade stock 9 8 0
Investasi pada bond 4 4 4
Decision making under competitive situation
Disini decision maker mempunyai daftar alternatip tindakan (strategi) baik yang dia miliki maupun
yang dimiliki pihak pesaing (lawan). Hasil tindakan decision maker bergantung kepada strategi yang
dipakai pihak lawan.
Contoh
Berikut adalah table persentase pertambahan market share yang akan dinikmati decision maker pada
berbagai strategi (Si) dan pada berbagai strategi yang dipakai perusahan pesaing (Ci).
Strategi C1 C2 C3 C4
S1 60 -30 150 -110
S2 70 10 90 50
S3 -30 0 -50 80
3
2. Manajemen Keuangan Perusahaan Secara Umum
Dalam konteks perusahaan, dana untuk investasi dapat diperoleh dari dua sumber yaitu sumber
internal dan eksternal perusahaan. Sumber dana dari dalam (internal) perusahaan berasal dari laba
yang ditahan. Dana eksternal adalah dana yang diperoleh dari luar perusahaan melalui penjualan
saham atau obligasi. Dana eksternal dapat juga diperoleh dari lembaga keuangan dalam bentuk
pinjaman. Perusahaan menggunakan dana ini untuk membeli alat-alat produski, membayar ongkos-
ongkos operasi perusahaan, dan menyimpannya sebagian dalam bentuk tunai untuk kebutuhan
transaksi, berjaga-jaga atau berspekulasi. Hasil usaha perusahaan berupa laba bisa ditanam kembali di
perusahaan atau dibagikan kepada pemilik dana. Pembayaran kepada pemilik dana berupa bunga
kepada kreditur dan dividend kepada pemegang saham.
Pasar keuangan dan lembaga-lembaga keuangan merupakan pihak ketiga yang mempermudah aliran
dana dari pemilik dana (investor) ke perusahaan. Para investor akan membeli saham dan obligasi
perusahaan jika yakin perusahaan dikelola dengan baik. Para investor mencatat surat-surat berharga ini
pada sisi asset sebagai investasi. Perusahaan yang menerbitkan surat-surat berharga ini mencatatnya
pada sisi hutang dan equity.
Fokus manajemen keuangan adalah bagaimana menciptakan nilai tambah atas dana yang diterima
perusahaan dari pemilik. Nilai tambah dapat diciptakan melalui investasi pada proyek yang
menguntungkan yaitu jika biaya dananya dibawah return investasi. Investasi yang dilakukan
perusahaan tercermin dari neraca pada sisi asset sedangkan sumber dananya tercermin dari sisi
liabilities dan equity. Disamping kebijakan investasi dan pendanaan, kebijakan strategis lainnya yang
dibuat manajemen adalah bagaimana membesarkan perusahaan, seberapa cepat perusahaan harus
tumbuh, apakah memberikan credit kepada pelanggan, apakah advertensi harus dirobah, seberapa
besar gaji pegawai, dan lain-lain.
3. Pengertian Perusahaan
Perusahaan dapat dilihat dari tiga pandangan (Emery, Finnerty dan Stowe ,2007). Pertama, perusahaan
sebagai tempat berinvestasi (investment vehicle model). Penjelasan model ini diberikan pada Gambar
1. Dalam pengertian ini para investor menyediakan dana kepada perusahaan. Sebagai bukti penanaman
dana perusahaan menyerahkan saham atau obligasi kepada investor. Dua kelompok investor yang
penting adalah pemegang saham dan kreditur. Perusahaan menggunakan dana tadi untuk membeli
peralatan produksi dan membayar biaya operasi perusahaan. Hasil operasi perusahaan berupa laba
diberikan lagi kepada para investor sebagai biaya penggunaan dana mereka. Didalam model ini,
manajemen perusahaan diangkat oleh pemegang saham dan bertindak untuk kepentingan terbaik
pemegang saham. Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai harta pemilik di perusahaan yang
dijabarkan dengan maksimisasi harga saham perusahaan. Investor mau menanam dana jika kinerja
perusahaan sesuai harapan mereka.
4
Gambar 1
Perusahaan Sebagai Kendaraan Investasi (investment vehicle)
Perusahaan
Melakukan
investasi yang
menguntungkan
Memenuhi kebutuhan
dan dari internal dan
eksternal
Investor Langsung
Institusi
Depositori
Pasar Keuangan
Corporate Financial
Management
Fin. Markets and Intermediaries
Investments and
Portfolio
Management
Dari gambar 1, investor bisa menanam dana secara langsung ke perusahaan, melalui financial
intermediaries yaitu perbankan, atau melalui pembelian surat berharga perusahaan yang dijual melalui
pasar keuangan (financial markets). Dari pengertian perusahaan sebagai kendaraan investasi, studi
keuangan dibagi kedalam tiga bidang yaitu manajemen keuangan perusahaan (financial management),
investasi (investment), serta pasar dan lembaga keuangan (financial markets and intermediaries).
Kedua, perusahaan dapat juga dilihat dari isi laporan keuangan (model akuntansi atau accounting
model) seperti pada gambar 2. Disini perusahaan adalah entitas yang mengelola harta (assets), hutang
serta modal (liabilities dan equity). Aktivitas investasi yang dilakukan perusahaan tercermin dari sisi
harta dan sumber dananya tercermin dari sisi hutang dan ekuitas. Hasil kegiatan operasi dan biayanya
tercermin dari laporan rugi-laba (income statement) dan laporan arus kas (statement of cash flows).
Bentuk laporan rugi-laba dan laporan arus kas akan dibahas pada bab lain dari buku ini.
Gambar 2. Model Akuntansi Dari Perusahaan
HARTA
HUTANG DAN
EKUITAS
Kas
Surat berharga
Piutang
Persediaan barang
Hutang dagang
Bagian hutang jangka
yang harus dibayar
Jangka Pendek
Jangka Panjang
Modal
kerja
bersih
Gedung
Peralatan
Pabrik
Hutang bank jangka
panjang
Hutang Obligasi
Modal saham
Laba ditahan Harta tak berujud
(Intangibles)
5
Model akuntansi ini memperlihatkan perusahaan secara terintegrasi, bagaimana bagian-bagian yang
berserakan membentuk perusahaan. Model akuntansi mudah dikomunikasikan karena banyak orang
memahami laporan keuangan perusahaan.
Ketiga, perusahaan dapat dilihat sebagai kumpulan banyak kontrak (the set-of-contracts model).
Gambar 3 menjelaskan perusahaan yang mempunyai ikatan kontrak dengan semua pemangku
kepentingan yang sah (stakeholders). Arti kontrak disini bisa eksplisit atau implisit. Pada kontrak
yang eksplisit, perusahaan membuat perjanjian tertentu yang isi kontraknya disebutkan secara spesifik.
Sebagai contoh adalah perjanjian pinjaman (bond), pemberian garansi atas barang yang dijual,
perjanjian pemberian pesangon kepada pegawai yang berhenti bekerja, kewajiban kepada dana
pension pegawai, dan lain-lain.
Kontrak yang implicit dapat berupa keharusan untuk jujur dan memberikan informasi yang benar atau
relevant. Karyawan mempunyai kontrak implisit untuk bekerja sungguh-sungguh, manajemen
mempunyai kontrak implicit untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham, dan lain-lain.
Ada juga kontrak yang bersifat contingent karena pemenuhannya bergantung kepada suatu kejadian.
Misalnya pembayaran pension jika syarat usia dan syarat lainnya terpenuhi, kontrak bank yang
memberikan garansi, dan lain-lain.
Gambar 3. Perusahaan sebagai kumpulan banyak kontrak
4. Institusi dan Pasar Keuangan
Pasar keuangan dan lembaga-lembaga keuangan didalamnya termasuk financial intermediaries
merupakan pihak ketiga yang memperlancar transaksi antara investors dan perusahaan.
Pada gambar 4, aliran dana berasal dari pemilik dana (savers) yaitu kalangan rumah tangga, bisnis,
badan-badan pemerintah, serta asing kepada financial intermediaries dan pasar keuangan. Penyaluran
1
2
3
4
5
6
13 12
11
10
9
8
7
FIRM
Stakeholders
1 Pemegang saham
2 Pemegang Obligasi
3 Karyawan
4 Bank
5 Pelanggan
6 Pemerintah
7 Lingkungan
8 Masyarakat umum
9 Suppliers
10 Manajer
11 Kreditur jangka
pendek
12 Masyarakat sekitar
13 Pemegang saham
preferen
6
dana terjadi dari financial intermediaries dan pasar keuangan kepada pengguna dana yaitu kalangan
rumah tangga, bisnis, badan-badan pemerintah, dan asing.
Perusahaan menjual surat berharga atau sekuritas baik jangka pendek maupun panjang kepada para
investor melalui pasar keuangan. Perusahaan memperoleh dana yang dibutuhkan dari penjualan surat-
surat berharga tersebut. Surat berharga jangka panjang berupa saham (stock) atau obligasi (debt) dijual
melalui jasa lembaga keuangan yaitu penjamin emisi. Selain itu, melalui financial intermediaries,
perusahaan bisa mencari pinjaman (loans) atau lembaga keuangan bukan bank.
Seperti terlihat pada gambar 4, pemilik dana meliputi kalangan rumah tangga, bisnis, badan-badan
pemerintah, serta asing menanam dana pada financial intermediaries dan pasar keuangan. Penyaluran
dana terjadi dari financial intermediaries dan pasar keuangan kepada pengguna dana yang juga dari
kalangan rumah tangga, bisnis, badan-badan pemerintah, dan asing.
Gambar 4. Aliran Dana
Financial market memberikan informasi dan signal yang dapat membantu management dalam
membuat keputusan. Informasi dari pasar keuangan meliputi informasi harga saham, harga obligasi,
tingkat bunga, kurs mata uang, dan lain-lain. Dengan informasi yang ada di pasar modal, perusahaan
dapat memutuskan apakah sebaiknya menerbitkan saham atau obligasi
Financial Intermediaries
(bank, asuransi, dana pension,
lembaga keuangan bukan bank,
reksa-dana)
Financial Markets
Pasar uang dan modal, pasar
saham dan obligasi, pasar perdana
dan sekunder, bursa dan luar
bursa, pasar valuta asing, pasar
tunai dan pasar berjangka, pasar
derivative, pasar nasional dan
pasar global.
Pemilik Dana:
Rumah tangga,
Perusahaan,
Badan-badan
pemerintah dan
Orang asing
Pengguna Dana:
Rumah tangga,
Perusahaan,
Badan-badan
pemerintah dan
Orang asing
7
Gambar 5: Aliran Dana dari Investor ke Perusahaan
Gambar 5 adalah aliran (transfer) dana dari investor ke perusahaan untuk permodalan (capital
formation process) yang dikutip dari Brigham dan Ehrhardt (2005). Perusahaan dan investor dapat
berhubungan secara langsung (direct transfer), secara tidak langsung melalui penjamin emisi
(investment banker) atau secara tidak langsung melalui financial intermediaries misalnya bank.
Perusahan dapat memperoleh dana dari investor secara langsung, secara tidak langsung
melalui perantara yaitu penjamin emisi, atau pinjaman dari bank.Perusahaan menyerahkan
bukti kepemilikan (saham) atau bukti memberikan pinjaman atau surat hutang kepada
investor. Jika meminjam dari bank, perusahaan menyerahkan surat promes (promissory note).
Perusahaan menggunakan dana yang diterima dari investor untuk keperluan operasi
perusahaan yaitu membeli asset untuk proses produksi dan membayar ongkos-ongkos
perusahaan termasuk bunga untuk kreditur. Penjualan produk dan jasa yang dihasilkan
memberikan uang masuk kembali ke perusahaan. Sebagian dari laba dibagikan kepada para
pemilik dan sebagian ditanam kembali di perusahaan.
5. Peran Manajer Keuangan Secara Umum
Manajer keuangan disini adalah sebutan untuk siapa saja yang bertanggung jawab terhadap
manajemen keuangan perusahaan. Manajer keuangan membuat keputusan investasi, menentukan
sumber dan komposisi dana untuk investasi tersebut, serta mengelola aktivitas keuangan perusahaan
dari hari ke hari.
Keputusan investasi meliputi: Pada asset atau proyek apa perusahaan harus menanam dananya?
Bagaimana management menentukan pilihan diantara berbagai alternatip investasi dengan
ketidakpastian hasil dari investasi selama kurun waktu tertentu. Manajer keuangan tidak bisa lari dari
faktor waktu dan ketidakpastian. Bahkan banyak investasi tidak menghasilkan apa-apa dalam jangka
pendek dan baru menghasilkan dalam jangka panjang
Menentukan sumber dana perusahaan meliputi:Darimana dana untuk investasi akan diperoleh? Dana
untuk investasi diperoleh dari investors baik pemegang saham maupun kreditur. Dana dari pemegang
Hubungan
langsung
Perusahaan Investor
Sekuritas (Saham, Obligasi)
Dana
Hubungan
melalui
penjamin
emisi
Perusahaan Penjamin
emisi,
arranger
Investor
Saham, obligasi
perusahaan
Saham , obligasi
Perusahaan
Dana Dana
Hubungan
melalui
financial
intermediaries
Perusahaan Bank
(Financial
Intermediaries)
Investor
Promesorry
Notes
Sertifikat
Deposito
Dana Dana
8
saham dapat berupa bagian laba untuk pemegang saham yang ditanam kembali di perusahaan atau dari
penjualan (emisi) saham perusahaan kepada publik. Bagaimana komposisi dana yang membuat
keseluruhan biaya dana minimum.
Keputusan investasi tidak bisa dibuat sebelum mengetahui berapa biaya dananya yang disebut cost of
capital. Cost of capital adalah biaya dana campuran hutang dan modal sendiri.
Cakupan tanggung jawab manajer keuangan perusahaan banyak disebutkan dalam literatur. Bidang
tanggung jawab manajer keuangan meliputi: Perencanaan keuangan dan analisanya, investasi dan
sumber dananya, penentuan struktur permodalan perusahaan, ;engelolaan sumber-sumber keuangan
perusahaan (kas, piutang, modal kerja), koordinasi dan pengendalian, berurusan dengan financial
markets, dan manajemen risiko keuangan.
Tiga pihak yang berkepentingan atas hasil usaha perusahaan adalah pemerintah (pajak), pemberi
pinjaman (kreditur), dan pemegang saham (shareholders). Kepada kreditur perusahaan membayar
cicilan dan bunga. Bagian pemegang saham dibayarkan sebagai dividen atau ditanam kembali di
perusahaan.
6. Laporan Keuangan Perusahaan
Dua laporan keuangan yang penting adalah laporan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu
yang disebut neraca (balance sheet) dan laporan hasil usaha selama periode tertentu yang disebut
laporan rugi-laba(income statement). Laporan-laporan lainnya adalah laporan perobahan posisi kas
berikut penjelasan lain yang diperlukan. Berikut adalah kerangka sederhana dari neraca perusahaan
(balance sheet).
Balance Sheet (Neraca)
Assets (Aktiva) Liabilities & Equity (Hutang dan Modal)
Aktiva Lancar (Current Assets)
Hutang Lancar (Current Liabilities)
Kas (Cash) Rp...... Hutang usaha (Accounts payable) Rp......
Surat berharga (Securities) Wesel bayar (Notes payable)
Piutang usaha (Acc Receivable) Biaya yg hrs dibayar (Accruals)
Persediaan barang (Inventory) Total Current Liabilities Rp......
Biaya dibyr dimuka (Prepaid exp)
Total Current Assets Rp...... Hutang Jangka Panjang (LT Debt)
Obligasi (Bonds) Rp......
Aktiva Tetap (Fixed Assets) Hutang bank (Borrowing, Loan)
Pabrik & Peralatan (Plant & Equip) Rp...... Total Long-term Debt Rp......
Gedung (Building)
Total Fixed Assets Rp...... Modal Sendiri (Equity)
Saham preferen (Preferred stock) Rp......
Aktiva Lainnya (Other Assets) Saham biasa (Common stock) Rp......
Investasi pd perushn lain (Investment) Rp...... Nilai pari (Par value)
Intangible : Hak paten (Patent) Agio saham (Paid-in surplus)
Goodwill Laba ditahan (Ret Earnings)
Total Aktiva Lainnya Rp...... Total Equity Rp......
Jumlah Aktiva (Total Assets)
Rp........
Jumlah Hutang & Modal (Liab&Equity)
Rp........
Balance sheet (neraca) menyajikan jenis dan jumlah harta (assets), jumlah kewajiban keuangan
(liabilities), dan jumlah modal atau harta pemilik (stockholders’ equity) pada tanggal tertentu,
misalnya per 31 Desember. Assets atau harta perusahaan pada neraca disusun berdasarkan urutan
likuiditasnya, yaitu berdasarkan lama penggunaan dalam operasi perusahaan atau waktu yang
diperlukan untuk mengubahnya menjadi cash. Untuk sisi hutang dan modal sendiri disusun
9
berdasarkan urutan waktu jatuh temponya. Hutang jangka pendek berjangka kurang dari satu tahun
ditempatkan pada bagian atas. Modal pemilik tidak mempunyai jangka waktu atau jangka waktunya
tak terhingga kedepan.
Laporan Rugi-Laba (Income Statement)
Penjualan (Sales) Rp……
Harga pokok penjualan (Cost of goods sold)
Laba kotor (Gross margin) Rp.
Biaya penjualan, umum, dan adm (SG&A exp)
Depresiasi aktiva (Depreciation expenses)
Laba usaha atau operasi (Earning before interest and taxes or EBIT) Rp.
Biaya bunga (Interest expense)
Laba sebelum pajak (Earning before tax or EBT) Rp.
Pajak (Taxes)
Laba bersih untuk pemegang saham (Net Income) Rp.
Laporan hasil usaha selama periode tertentu disebut laporan rugi-laba atau income statement. Laporan
ini menyajikan pendapatan atau revenue dari penjualan barang atau jasa selama satu periode; biaya-
biaya dan pengeluaran yang timbul untuk memperoleh revenue tadi. Dilaporkan pula didalam income
statement pendapatan (kerugian) dari aktivitas yang lain seperti bunga dan dividend dari investasi, rugi
atau laba dari penjualan asset perusahaan yang sudah usang, rugi atau laba dari unusual or infrequent
atau extraordinary items, effek dari accounting changes, dll.
7. Penyusunan Neraca dan Laporan Rugi Laba
Posisi keuangan akhir tahun merupakan posisi keuangan awal tahun berikutnya. Berikut adalah neraca
perusahaan per akhir tahun 2009 yang merupakan neraca awal tahun 2010. Rincian transaksi
perusahaan selama tahun 2010 disajikan pada sisi kanan neraca.
Neraca 31 Desember 2009
Transaksi
Selama tahun 2010
Kas 500 Hutang dagang 700
Piutang 0 Hutang jangka panjang 2000 Pembelian(a) 5000
Persediaan barang 700 Ekuitas: Penjualan (b) 7000
Aktiva tetap 2800 Modal saham 1200 Bayar bunga (c ) 100
Aktiva tak berujud 500 Laba ditahan 600 Penagihan piutang(d) 3000
Jumlah 4500 Total Hutang dan Modal 4500 Bayar biaya umum(e) 400
Penyusutan aktiva (f) 200
Bayar barang dibeli (g) 2000
Bayar pajak (h) 600
10
Pembukuan tiap transaksi selama tahun 2010 disajikan dalam bentuk rekening-rekening berikut.
Piutang Penjualan
Dec 31, 0 7000 (b)
7000 (b) 3000 (d)
Pembelian Barang Hutang Dagang
5000 (a) Dec 31, 700
2000 (g) 5000(a)
Kas
Dec 31, 500 100 (c ) Biaya Bunga
3000 (d) 400 (e) 100 ( c)
600 (h)
2000 (g)
Biaya Adm dan Umum
400 (e)
Pajak
600 (h) Biaya Depresiasi
200 (f)
Akumulasi Biaya Depresiasi
200 (f)
Neraca 31 Desember 2010 Income Statement 2010
Kas 400 Hutang dagang 3700 Penjualan 7000
Piutang 4000 Hutang jangka panjang 2000 CGS (harga pokok) 4800
Persediaan barang 900 Ekuitas: Laba kotor 2200
Aktiva tetap 2600 Modal Saham 1200 Biaya umum 400
Harta tak berujud 500 Laba ditahan 1500 EBITDA 1800
Jumlah 8400 Hutang dan ekuitas 8400 Depresiasi 200
EBIT 1600
Biaya bunga 100
EBT 1500
Pajak misal 40% 600
Laba bersih 900
Dalam contoh ini persediaan barang akhir tahun adalah 900. Besarnya harga pokok barang yang dibeli
(cost of goods sold atau CGS) = persediaan awal + pembelian – persediaan akhir = 700 + 5000 – 900
= 4800
8. Tujuan Kerja Perusahaan
Kebijakan investasi perusahaan, pemilihan sumber dananya, dan kebijakan keuangan lainnya dinilai
tepat jika sesuai dengan tujuan perusahaan. Tujuan manajemen keuangan harus sejalan dengan tujuan
perusahaan. Semua kebijakan dan kegiatan perusahaan harus diarahkan untuk mencapai tujuan
tersebut. Manajemen berupaya agar: keberadaan perusahaan bisa dipertahankan (survival)
ditengah persaingan, perusahaan terhindar dari kesulitan keuangan dan kebangkrutan (to avoid
financial distress or bankruptcy), perusahaan menjadi pemenang dalam persaingan (beat the
competition), perusahaan mendapatkan pangsa pasar yang maksimal (maximizing sales or market
shares), perusahaan dioperasikan dengan biaya minimum (minimizing cost), perusahaan mampu
memaksimumkan laba (maximizing profits), perusahaan memperoleh laba yang memuaskan
(satidfactory profits), perusahaan mampu mempertahankan pertumbuhan laba yang
11
berkesinambungan (maintain steady earnings growth), perusahaan dapat menjadi anggota masyarakat
yang baik (good citizen) dan tujuan-tujuan lainnya.
Tujuan-tujuan memaksimisasi penjualan atau pangsa pasar (market share), minimisasi biaya,
semuanya berpotensi meningkatkan laba. Tujuan untuk terhindar dari kebangkrutan, menikmati harga
jual dan laba tinggi yang stabil, beroperasi dengan aman dari risiko, semuanya berkaitan dengan
pengendalian risiko.
Mendapatkan laba maksimum sebagai tujuan
Teori ekonomi mengasumsikan bahwa tujuan produsen adalah memaksimumkan laba. Produsen harus
memilih tingkat output yang bisa memaksiumkan laba. Bila perusahaan memprodusir output tertentu,
maka hasil penjualan, biaya produksi dan biaya lainnya, serta laba yang dihasilkan bisa diprediksi
dengan pasti. Teori ekonomi memakai asumsi bahwa decision maker mengetahui sepenuhnya semua
informasi sehingga tidak ada unsur risiko berupa ketidakkepatian. Arti kepastian adalah apa yang
direalisasikan sama dengan apa yang diprediksi. Tujuan perusahaan yang dinyatakan dengan
maksimisasi penjualan atau pangsa pasar bisa sejalan dengan maksimisasi laba. Sekalipun situasinya
serba pasti, tujuan memperoleh laba yang maksimum masih memerlukan penjelasan. Apakah laba
jangka pendek atau laba jangka panjang? Karena perusahaan beroperasi dari tahun ke tahun (going
concern) maka tujuan yang tepat adalah laba jangka panjang. Namun nilai uang dari laba di masa
datang tidak sama dengan nilai sekarang. Manajemen harus membuat present value dari semua laba
masa datang menajadi maksimum.
Tujuan lain adalah memberikan nilai tambah atas dana pemilik sehingga nilai sahamnya menjadi
maksimum.
Survival sebagai tujuan
Tujuan untuk bisa bertahan (survival) ini tidak bisa berdiri sendiri. Tujuan survival bukan dicapai
dengan hanya mendepositokan uang perusahaan yang memberikan hasil pasti sehingga keberadaan
perusahaan terjamin. Yang dimaksud dengan survival sebagai tujuan yang memotivasi manajemen
adalah agar perusahaan terhindar dari risiko yang membuatnya bangkrut. Disini perusahaan tidak
memilih strategi yang mendatangkan laba besar jika risiko keuangannya juga besar mengingat
ketidakpastian di masa datang. Tujuan perusahaan adalah ‘safety first’.
Memperoleh laba yang memuaskan (satisfactory profits) sebagai tujuan
Disini perusahaan dipandang sebagai rumah dari hubungan-hubungan personal yang kompleks. Disini
tujuan dari tindakan perusahaan bukanlah sebuah nilai yang tunggal.
Memaksimumkan nilai saham sebagai tujuan
Sekalipun motivasi berbisnis sangat kompleks, ada dua perhatian utama manajemen yaitu laba jangka
panjang dan laba yang stabil (long-run profitability dan stability). Dua tujuan ini saling bertentangan.
Pilihan mendapatkan laba yang tinggi terkandung didalamnya risiko yang lebih besar sehingga tidak
tepat dari segi stabilitas. Sebagai jalan keluar dari dilemma ini adalah dengan menetapkan maksimum
kekayaan pemilik sebagai tujuan manajemen. Tujuan ini dijabarkan dengan memaksimumkan harga
saham perusahaan. Tujuan memaksimumkan kekayaan pemegang saham menghendaki tindakan
memaksimumkan laba dengan memperhatikan faktor risiko. Keberhasilan manajemen diukur dengan
nilai. Pemilik perusahaan atau pemegang saham merasa puas jika nilai investasinya bertambah. Nilai
investasi pemilik tercermin dari harga saham perusahaan yang dimiliki. Dengan demikian tujuan
manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai kekayaan pemegang saham. Tujuan ini
dijabarkan kedalam memaksimumkan harga saham perusahaan
9. Maksimisasi Harga Saham Sebagai Tujuan Perusahaan
Jika nilai asset setelah satu periode menjadi Rp 110 juta maka orang yang ingin mendapat keuntungan
sebesar 10% akan berani membelinya sekarang dengan harga Rp 100 juta. Harga asset sekarang adalah
12
110 / (1 + 0.10). Harga asset dihitung sebagai present value dari jumlah uang yang akan dihasikkan
asset tersebut di masa datang menggunakan tingkat keuntungan sebagai discount rate.
Untuk investasi dengan jangka lebih dari satu periode dan menghasilkan uang masuk pada setiap
periode, harga asset adalah present value dari serangkaian uang masuk yang akan diterima tersebut.
Untuk saham, arus kas yang akan dihasilkan dapat diukur antara lain dengan aliran dividend. Dengan
demikian harga saham adalah total present value dari dividend yang akan diterima, dirumuskan
sebagai:
N
N
r
D
r
D
r
D
r
DP
)1(..............................
)1()1()1( 3
3
2
210
Dimana Po adalah harga saham sekarang, D adalah dividend, r adalah tingkat keuntungan yang
diminta investor dan N adalah jumlah tahun atau periode investasi. Untuk saham N adalah tak
terhingga.
Dalam teori ekonomi, pembuat keputusan mengetahui sepenuhnya hasil dari sebuah tindakan sehingga
tidak ada faktor ketidapastian atau risiko. Dalam financial decision, knowledge yang dimilik pembuat
keputusan bersifat tidak komplit (less than full) sehingga memunculkan faktor ketidakpastian yang
disebut risiko.
Jika ada ketidakpastian dalam penerimaan dividen maka investor menilai investasi pada saham
mempunyai risiko yang tinggi. Dalam manajemen keuangan berlaku prinsip bahwa investor akan
meminta tambahan keuntungan untuk setiap ada kenaikan risiko. Semakin tinggi dividend, semakin
tinggi harga saham. Sebaliknya semakin besar risiko investasi maka semakin besar keuntungan yang
diminta investor yaitu faktor r. Semakin besar ketidakpastian, semakin besar r dan pada gilirannya
semakin rendah harga saham.
Jika semuanya serba pasti, maka r bersifat tetap. Disini semakin besar laba, dan semakin besar
dividend, maka semakin besar harga saham. Dengan demikian jika kondisinya serba pasti maka
maksimisasi profit sama dengan maskimisasi harga saham.
Manajer keuangan dapat mewujudkan harga saham yang maksimum dengan membuat kebijakan yang
memaksimumkan dividend dan memperkecil risiko. Membuat laba maksimum saja tidaklah cukup,
tetapi harus juga memperhatikan faktor waktunya, kesinambungannya, risiko investasinya, kebijakan
pembayaran dividennya, serta bagaimana memilih sumber dananya.
Dalam situasi adanya kepastian, tujuan maksimisai profit dapat diterima karena sama dengan tujuan
maksimisasi harga saham. Jika ada ketidakpastian dimasa datang maka tujuan memaksimumkan
expected profit sebagai tujuan manajemen menjadi kurang tepat karena mengabaikan risiko
ketidakpastian. Dalam situasi serba pasti, tujuan perusahaan mencapai pangsa pasar (market share)
Decision
Certainty
Uncertainty
Profit
Risk
Maximum
Profit
Maximum
Value of
Stock
13
yang maksimum dapat dibenarkan jika ada hubungan positive antara market share dan profit.
Maksimisasi margin, yaitu selisih harga jual dan harga pokok) merupakan tujuan yang dipandang
sebagai meminimisasi risiko. Disini lebih lengkap bila dinyatakan sebagai stabilisasi harga jual dan
margin. Menetapkan tujuan perusahaan semata-mata untuk bisa bertahan atau eksis (survival) akan
membuat perusahaan cukup mendepositokan saja semua uangnya di bank. Tujuan lain seperti ‘safety
first’ mempunyai arti bahwa perusahaan ingin meminimumkan probabilita bahwa laba begitu rendah
sehingga berada dibawah tingkat yang berbahaya. Karena karakteristik investasi dengan potensi laba
yang tinggi mempunyai risiko yang tinggi, manajemen harus melakukan pilihan investasi dimana ada
keseimbangan antara laba dan resiko. Dalam hal ini beralasan jika perusahaan bertujuan
memaksimumkan profit sambil meminimumkan resiko. Maksimisasi profit akan diikuti dengan
kenaikan dividend dan kenaikan pertumbuhan laba. Penurunan risiko akan diikuti dengan penurunan
required return yaitu tingkat keuntungan yang diminta investor (required rate of return). Hasilnya
adalah harga saham perusahaan yang maksimum.
Literatur keuangan misalnya Brigham ( 2005) menyebutkan adanya hubungan positive antara
maksimisasi harga saham dan kesejahteraan masyarakat. Pertama karena karena pemegang saham
adalah anggota masyarakat. Kedua, manfaat yang diterima konsumen. Tujuan menaikkan harga
saham memaksa perusahaan beroperasi secara efisien. Perusahan menghasilkan produk dengan biaya
rendah. Operasi perusahaan bisa efisien jika produk yang dibuat disesuaikandengan keinginan dan
kebutuhan konsumen. Untuk bisa bertahan perusahaan memperkenalkan produk baru, yang semuanya
bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
10. Managerial action to maximize shareholder wealth.
Yang menentukan value perusahaan adalah kemampuan perusahaan menghasilkan cash flow untuk
pemegang saham baik sekarang maupun pada masa datang.
Semua financial asset termasuk saham hanya akan mempunyai nilai jika saham itu
memberikan cash flow kepada pemegangnya.
The timing dari cash flow sangat penting
Investors adalah risk everse, artinya (all else equal) mereka akan memberikan value yang lebih
tinggi untuk financial asset dengan cash flow yang lebih pasti dibandingkan financial assets
yang cash flownya lebih risky.
Management dapat meningkatkan value perusahaan dengan meningkatkan jumlah expected cash
flows, juga by speeding up their receipt, dan by reducing the risk.
Cash flow yang dapat dinikmati oleh pemegang saham disebut free cash flow, yaitu cash flows yang
tersedia (or free) untuk didistribusikan kepada investor perusahaan, kreditur dan pemagang saham.
Free cash flow to the firm is the part of the cash flows generated by company’s operation that can be
withdrawn by bondholders and stockholders without impairing the company.
Free cash flow to the firm = the cash flow available to the company’s suppliers of capital after all
operating expenses including taxes have been paid, investments in working capital and fixed assets
have been made. The company’s suppliers of capital include stockholders, bondholders, and
sometimes preferred stockholders.
FCFF = NI + NCC + Int(1-T) – FCInv –WCInv
1 )1(tt
t
WACC
FCFFFirmValue
gWACC
FCFF
gWACC
gFCFFFirmValue
10 )1(
Equity value = Firm value – Market value of debt
14
FCFE = NI + NCC – FCInv –WCInv + Net borrowing
1 )1(tt
t
r
FCFEeEquityValu
gr
FCFE
gr
gFCFEeEquityValu
10 )1(
Free cash flows to equity (FCFE):
Measuring what a company can afford to pay out in dividends
Cash flows that can be redeployed outside the company without affecting the company’s
capital investments
Tiga penentu besarnya free cash flow: Sales revenue, Operating cost and taxes, required investment in
operation
Peningkatan sales revenue = f(unit sales, price per unit, future growth rates). Management dapat
meningkatkan sales revenue dengan cara secara berkesinambungan menciptakan produk-produk
unggulan, mengusahakan pertumbuhan sales yang berkesinambungan, dan dengan high price. Harga
tinggi dapat diterima pelanggan bila produk bermutu lebih baik dari produk pesaing.
Required investment meliputi investasi pada fixed capital dan investasi pada working capital.
Besarnya free cash flows dapat ditingkatkan dengan meminimize jumlah asset yang diperlukan baik
untuk fixed capital maupun working capital. Dst.
Dalam Investment decision rules termasuk didalamnya capital budgeting techniques. Tiga persoalan
yang dihadapi manajemen, yaitu: (1) Peluang-peluang baru di pasar atau teknologi harus ditemukan.
(2) Expected cash flow dari investasi harus diestimasi, dan (3) Investasi harus dievaluasi berdasarkan
sound decision rules.
Tehnik yang paling baik adalah dengan menggunakan konsep NPV dalam menilai kelayakan investasi
karena dalam perhitungan NPV:
Semua future cash flows dimasukkan dalam perhitungan
Future cash flows tersebut di discounted menggunakan the opportunity cost of capital
Proyek yang dipilih adalah yang memberikan NPV maksimum
Managers memilih proyek secara independent dari proyek yang lain sehingga value
perusahaan sama dengan total value semua proyek
Investment decision tidak bisa dilakukan tanpa mengetahui besarnya cost of capital sebagai input dari
financing decisions.
11. Dividend versus capital gain.
Shareholder wealth adalah nilai saham yang mereka miliki. Nilai atau harga saham tidak lain sama
dengan PV future cash flow yang akan mereka terima dari saham tersebut. Yaitu
Markets
Wealth
Investment
Decisions
Financing
Decisions
Valuation
15
n
n
r
D
r
D
r
DS
)1(..................................
)1()1( 2
2
1
10
Karena cash flow yang diterima pemegang saham termasuk capital gain maka bagaimana dengan
capital gain yang tidak tampak pada formula diatas. Jawabannya adalah bahwa capital gain sudah
termasuk didalamnya.
Jika misalnya pemegang saham menjual sahamnya pada tahun ketiga maka dia memperoleh 3
dividend plus harga jual saham pada tahun ke 3. Harga saham pada tahun ke 3 adalah PV dari
dividend pada tahun 4 dst.
3
3
3
3
2
2
1
10
)1()1()1()1( r
S
r
D
r
D
r
DS
N
N
r
D
r
D
r
D
r
DS
)1(.......................
)1()1()1( 3
6
2
5
1
43
3
33
6
2
5
1
4
3
3
2
2
1
10
)1(
)1(.........
)1()1()1(
)1()1()1( r
r
D
r
D
r
D
r
D
r
D
r
D
r
DS
N
N
N
N
r
D
r
D
r
D
r
D
r
D
r
DS
)1(.......................
)1()1()1()1()1( 5
5
4
4
3
3
2
2
1
10
12. Dinamika Didalam Perusahaan (Ownership, Control, dan Risk)
Pertumbuhan perusahaan dari kecil menjadi besar melewati banyak tahapan. Pada setiap tahapan ada
pihak baru yang secara sah berkepentingan terhadap perusahaan yang disebut stakeholders. Disamping
itu seiring membesarnya perusahaan maka organisasinyapun menjadi semakin rumit
12.1. Pemilik, pemegang kendali, dan risiko
Pada awal pendirian perusahaan, semua dana disediakan oleh pemilik. Pemilik mempunyai kendali
penuh terhadap asset dan jalannya perusahaan. Pada sisi lain pemilik juga sepenuhnya menanggung
risiko terkait investasi yang dilakukan perusahaan.
12.2. Hutang
Meningkatnya omzet penjualan memerlukan tambahan dana yang tidak bisa dipenuhi oleh pemilik.
Pemilik mulai menggunakan dana luar yaitu pinjaman dari bank. Sumber pendanaan perusahaan
(capital structure) terdiri dari hutang dan modal sendiri. Pemilik awal masih sebagai satu-satunya
pemegang saham dan sebagai pengelola sehingga masih memegang kendali atas perusahaan. Namun
sejak adanya hutang bank, gerak pemilik telah dibatasi. Perusahaan harus membayar bunga dan
pembayaran kembali pokok pinjaman sesuai jadwal. Kewajiban kepada bank harus dipenuhi sekalipun
penjualan menurun. Bank telah menjadi stakeholder baru bagi perusahaan yang berkepentingan atas
keberadaan perusahaan. Bank ikut memikul risiko jika perusahaan tidak mampu melunasi pinjaman.
Risiko keuangan (financial risk) adalah risiko yang berasal dari penggunaan hutang yang meningkat
dengan membesarnya jumlah hutang. Kreditur mendapatkan prioritas dalam hal klaim atas asset
perusahaan sehingga posisi mereka lebih aman. Kreditur meminta imbalan bunga dan kembalinya
16
pokok pinjaman yang diberikan jika jatuh tempo. Karena mempunyai prioritas atas klaim maka
kreditur memperoleh return terbatas sesuai tingkat yang ditentukan dimuka.
Pemegang saham, mempunyai klaim dari sisanya yaitu jika semua ongkos atau biaya termasuk
kewajiban kepada kreditur telah dibayar. Jumlah yang tersisa untuk pemegang saham ini bisa besar
atau tidak sama sekali. Sebagai kompensasi mengambil risiko ini, para pemegang saham mempunyai
wewenang berupa decision making power termasuk mempunyai hak mengangkat, mengarahkan, dan
jika perlu memberhentikan manajemen perusahaan.
12.3. Karyawan perusahaan
Untuk memenuhi penjualan yang meningkat perusahaan perlu menambah karyawan. Sekalipun neraca
perusahaan tidak berobah tetapi kewajiban perusahan mengalami perobahan. Sekarang perusahaan
mempunyai kewajiban kepada para karyawan. Para karyawan akan kecewa jika mengalami penundaan
dalam penerimaan gaji. Karyawan juga mempunyai kewajiban kepada perusahaan. Karyawan tidak
boleh menggunakan uang perusahaan seenaknya untuk keperluan pribadinya. Sekalipun bentuk neraca
dan kepemilikan tidak berobah namun kendali pemilik atas asset perusahaan telah semakin dibatasi.
12.4. Perusahaan dengan banyak pemegang saham
Kemajuan perusahaan lebih jauh membutuhkan tambahan dana yang besar. Tambahan dana ini tidak
bisa dipenuhi oleh pemilik yang tunggal. Bank tidak mau menambah pinjaman kecuali jika pemilik
juga menambah modal. Modal tambahan diperoleh dengan menjual saham baru kepada masyarakat.
Sekarang harus ada dewan pengawas (board of directors).
Pemilik lama tidak lagi sepenuhnya memiliki perusahaan karena ada pemilik lain. Sekalipun pemilik
lama masih sebagai manager perusahaan dan masih punya kendali terhadap asset perusahaan namun
keputusannya tidak lagi sebesar sebelumnya. Sebagai manajer selain memenuhi kewajiban kepada
karyawan dan kreditur, juga ada kewajiban untuk bertindak demi kepentingan pemegang saham yang
lain. Pemegang saham lama tidak bisa lagi menetapkan gaji besar untuk dirinya secara tidak pantas.
Bank masih menanggung sebagian risiko. Pemilik lama dan pemilik baru sekarang share the residual
risk berdasarkan perbandingan kepemilikannya.
Pemegang saham lama dan baru mempunyai motif sama yaitu motif keuntungan. Semakin banyak
laba perusahaan, semakin banyak uang yang mengalir ke pemegang saham. Karena semua pemegang
saham mempunyai motivasi yang sama maka semuanya mempunyai kepentingan yang identik.
Pemegang saham lama tetap punya kendali langsung terhadap perusahaan dan pemegang saham
lainnya harus memberi kepercayaan kepadanya.
12.5. Pemisahan pemegang kendali perusahaan dari pemilik
Jika manajemen lama yang juga pemilik tidak lagi duduk sebagai pengelola, para pemegang saham
akan mengangkat satu atau beberapa orang pilihan untuk mengelola perusahaan. Para pemegang
saham percaya bahwa manajemen akan menjalankan perusahaan sesuai keinginan pemegang saham.
Keadaan menjadi semakin kompleks karena ada implicit dan explicit contracts diantara banyak
stakeholders. Benturan kepentingan menjadi lumrah. Pemegang saham yang porsinya kecil ingin
perusahaan berinvestasi pada assets yang memberikan return yang tinggi. Bagi pemegang saham
dengan porsi kecil ini tidak masalah karena ia punya investasi pada asset lain sehingga berani ambil
risiko tinggi. Namun manager keberatan karena jika perusahaan bangkrut ia akan kehilangan pekerjaan
(job).
13. Bentuk Bentuk Badan Usaha
Perusahaan dapat didirikan dalam bentuk perusahaan perorangan (proprietorship), perusahaan kongsi
(partnership), atau perseroan terbatas (PT atau Corporation).
13.1. Badan Usaha Perseorangan
Dari segi manajemen, pada badan usahan perseorangan, pemilik memegang kendali sepenuhnya atas
perusahaan. Pemilik bertanggung jawab secara penuh atas kewajiban keuangan perusahaan. Pemilik
17
bertanggung jawab secara tidak terbatas sampai harta pribadi. Semua keuntungan perusahaan
dinikmati sendiri oleh pemilik. Semua pajak secara langsung menjadi tanggung jawab pemilik. Proses
pendirian perusahaan mudah, tidak memerlukan anggaran dasar dan banyak aturan perundang-
undangan yang diberlakukan. Biaya organisasi tidak besar. Namun kemampuan perusahaan
perseorangan sangat terbatas untuk mencari dana dalam jumlah besar. Disamping itutanggung jawab
pemilik sampai harta pribadi dan elangsungan hidup perusahaan bergantung kepada usia pemilik
13.2. Bentuk Perseroan Terbatas atau Korporasi
Disini status perusahaan adalah sebagai badan hukum yang memiliki harta dan kewajiban terpisah dari
harta dan kewajiban pemilik. Pemegang saham tidak bertanggung jawab secara langsung atas
kewajiban keuangan perusahaan. Tanggung jawab pemegang saham hanya sampai sebesar modal
saham yang diinvestasikan. Keuntungan dipajaki pada tingkat perusahaan dan dividend yang
dibagikan kepada pemegang saham dipajaki lagi dan dibayar oleh pemegang saham. Pemisahan antara
pemilik dan manager memberikan manfaat yaitu: Keberadaan perusahaan tidak terpengaruh oleh
kematian pemegang saham atau oleh penjualan kepemilikan kepada orang lain. Penjualan kepemilikan
pihak satu kepada pihak lain muda dilakukan dengan menjual saham yang dimiliki. Bentuk usaha PT
ini dapat mencari dana dalam jumlah besar dengan penjualan saham atau obligasi ke public. Untuk
mengawasi manajemen, pemegang saham diwakili oleh dewan pengawas. Pada badan usaha PT ini
13.3. Bentuk partnership (perkongsian)
Disini dua orang atau lebih membuat kongsi mendirikan perusahaan misalnya Firma atau CV. Badan
usaha yang dibentuk memiliki dan mengoperasikan perusahaan. Satu atau semua partner bertindak
sebagai pengelola perusahaan (sesuai perjanjian yang dibuat). Semua partner secara bersama-sama
bertanggung jawab atas kewajiban keuangan perusahaan. Tiap partner bertanggung jawab secara tidak
terbatas sampai harta pribadi. Semuanya keuntungan perusahaan mengalir langsung ke partners sesuai
bagiannya. Kongsi bubar bila salah satu partner menarik diri atau meninggal dunia. Kemampuan
perusahaan sangat terbatas dalam mendapatkan tambahan permodalan.
14. Prinsip Prisnip Dalam Finance
Prisnip-prinsip dibidang finance merupakan perilaku yang khas (typical behavior) didalam transaksi
financial sebagai pedoman (guidance) untuk decision making.
A. Prinsip-prinsip yang terkait dengan Competitive Economic Environment
Kelompok Prinsip-prinsip disini didasarkan atas logika dan observasi empiris.
Pertama, Prinsip perilaku untuk kepentingan diri sendiri (self-interest behavior) yaitu orang bertindak
untuk kepentingan keuangan diri sendiri (people act in their own self financial interest). Perilaku ini
menjadi pedoman pembuatan rational decision. Orang (perusahaan) bertindak sesuai kepentingan
kepentingan financialnya. Dalam merger misalnya, akuisisi perusahaan lain dilakukan hanya jika
akuisisi ini meningkatkan shareholder wealth.
Kedua, The principle of two-sided transaction: setiap transaksi keuangan paling sedikit mempunyai
dua pihak. Sementara pihak satu mengikuti self-interested behavior, pihak lain juga bertindak
berdasarkan their own financial self interest. Contoh: mengakuisi perusahaan lain dengan membayar
premium yang besar diatas harga pasar karena jika tidak, pemegang saham perusahaan target tidak
mau menjual sahamnya.
Ketiga, The signaling principle: Actions convey information sehingga dapat dipandang sebagai
signals. Karena adanya asymmetric information, kita hanya bisa memberi opini (menebak informasi)
dibalik sebuah keputusan korporasi yang kita amati. Contoh:
18
Keputusan menjual asset perusahaan bisa memberi signal bahwa kondisi asset tersebut kurang
bagus
Keputusan perusahaan mengintrodusir produk baru dapat memberi signal tentang bagaimana
posisi perusahaan tersebut atau perusahaan percaya bahwa produk tersebut berpotensi
memberikan laba
Ketika perusahaan mengumumkan pembagian dividend, stock split, atau emisi saham baru
maka orang dapat menafsirkn keputusan perusahaan ini sebagai signal mengenai profitabilitas
perusahaan dimasa datang.
Petinggi perusahaan menghimbau agar para karyawan tidak menjual saham yang mereka
miliki. Jika beberapa waktu berselang para karyawan mengetahui bahwa para petinggi
perusahaan justru yang menjual sahamnya. Jika karyawan tahu maka mereka hanya akan
mendengarkan tindakan para petinggi bukan kata-kata para petinggi.
Keputusan juga bisa disalahtafsirkan……………………………
Keempat, The behavioral principle: Jika tidak ditemukan (tidak diketahui) cara terbaik (when all else
fails), berpalinglah kepada apa yang dilakukan orang lain (orang banyak) untuk dijadikan pedoman..
Contoh: Seorang pegawai karena prestasi kerjanya mendapat penghargaan dari CEO dalam bentuk
undangan makan malam resmi. Disamping pegawai ini ada juga beberapa pegawai lainnya yang
diundang. Masing-masing duduk pada kursi yang telah ditentukan. Yang menjadi soal dari tiap
sendok, garpu, pisau yang disediakan bagiamana dan untuk apa digunakannya. Cara yang paling
mudah adalah melirik si CEO peralatan mana yang dia gunakan untuk tiap makanan yang
dihidangkan. Jika tidak memungkinkan melihat kepada si CEO, maka alternatipnya adalah melihat
orang disekitar kita. Kita ikuti saja mayoritas jika tidak ada satupun yang kita percaya benar.
Misal dalam hal finance. Kita harus mengambil keputusan tetapi tidak ada satupun yang kita tahu yang
betul-betul merupakan yang paling tepat. Misalnya direksi minta kita menilai bagaimana struktur dana
perusahaan saat ini dan kita diminta saran untuk merobahnya.
Kita dapat meniru capital structure dari perusahaan-perusahaan lain yang serupa, atau meniru majority
perusahaan, atau rata-rata industry sebagai best guide. Perilaku ini disebut industry effect.
B. Kelompok prinsip-prinsip yang terkait dengan upaya mendapatkan value (nilai tambah) dan
efisiensi
Kelima, The principle of valuable ideas: Return yang luar biasa tinggi adalah hasil dari gagasan yang
baru (Extraordinary returns are achievable with new ideas).
Produk-produk baru (ide-ide baru) dapat memberikan nilai tambah kepada perusahaan. Value ini akan
bertambah bila berhasil dipatenkan ataupun tanpa patent (product loyalty). New idea juga dapat dalam
bentuk pengoperasian business yang lebih baik
Keenam, The principle of comparative advantage: Expertise can create value. Jika setiap orang
melakukan his best maka kita akan mempunyai qualified people pada setiap pekerjaan. Situasi ini
menciptakan economic efficiency. Kita membayar pihak lain karena mereka bisa melakukan lebih baik
dari kita. Mereka akan membayar kita untuk hal dimana kita bisa lebih baik dari mereka.
Ketujuh, The options principle. Option adalah hak bukan kewajiban. Options are valuable. Exercise
option bila menguntungkan.
Kedelapan, The principle on incremental benefits: Financial decisions are based on incremental
benefits. Misal dibandingkan antara cash flow sebelum dan sesudah ada proyek investasi baru.
C. Kelompok prinsip-prinsip yang muncul dari observasi financial transactions:
19
Kesembilan, The principle of risk-return trade-off: Ada imbangan antara risk dan return. Perbedaan
diantara berbagai financial assets dapat dilihat dari risk dan returnnya. Dua alternative dengan return
sama, investor memilih yang risknya rendah. Dua alternative dengan risk sama, investor memilih yang
returnnya lebih tinggi.
Kesepuluh, The principle of diversification: Diversifikasi memberikan manfaat karena dapat
menurunkan risiko dari entire investment.
Kesebelas, The principle of capital market efficiency menyatakan bahwa the capital markets are
informatially efficient. Secara formal, market prices dari financial assets yang diperdagangkan secara
regular pada capital markets reflect all publicly available information and adjust fully and quickly to
new information. Contoh memperoleh risk dan required return dari realisasi return
Keduabelas, The time value of money principle: Uang mempunyai nilai waktu. Banyak keputusan
bidang keuangan harus memperhitungkan time value of money. Nilai cash flow bergantung kepada
kapan cash flow itu diterima.
Prinsip-prinsip berikut juga diutarakan literature lain prinsip mana perlu diketahui untuk mengerti
tentang finance:
Risk and return trade-off
The time value of money
Cash, not profit, is king
Incremental cash flows
Competitive markets
Efficient capital market
Agency problems
Taxes bias business decision
All risks are not equal – some risk can be diversified away
Ethical dilemmas are everywhere in finance
15. Benturan Kepentingan di Perusahaan (Agency Problem) dan Agency Cost
Pada perusahaan yang dimiliki oleh ribuan pemegang saham yang masing-masing dengan porsi
kepemilikan yang kecil, manajemen secara effektif menguasai perusahaan. Dalam hal ini ada
kemungkinan manajemen lebih banyak berbuat untuk kepentingannya sendiri, bukan untuk
kepentingan pemegang saham yang mengangkat mereka.
Hubungan antara pemegang saham dan manajemen yang diangkatnya disebut hubungan keagenan
(agency relationship). Persoalan keagenan (agency problem) timbul jika terjadi benturan kepentingan
(conflicts of interest) antara pemegang saham dan pihak manajemen
Jensen dan Meckling (1976) menganalisa dua jenis benturan kepentingan yaitu antara manajemen dan
pemegang saham dan benturan kepentingan antara kreditur dan pemegang saham. Benturan
kepentingan antara manajemen dan pemegang saham dapat dijelaskan bila terdapat dua kelompok
pemegang saham. Pertama adalah para pemegang saham yang berada didalam perusahaan sebagai
pengelola perusahaan (manajer) dan para pemegang saham yang berada diluar perusahaan (outside
shareholders). Para manajer yang mempunyai kepemilikan kurang dari 100% harus membagi
keuntungan perusahan yang dikelolanya kepada pemegang saham diluar perusahaan. Karena alasan
ini, para manajer menjadi tidak sungguh-sungguh bekerja didalam mengoperasikan perusahaan dan
mengalihkan sumber-sumber perusahaan untuk kepentingan pribadi mereka. Praktek ini akan semakin
berkurang dengan semakin besarnya porsi kepemilikan manajer di perusahaan.
20
Benturan kepentingan kedua terjadi antara pemegang saham dan kreditur. Jika investasi yang
dilakukan perusahaan menghasilkan keuntungan yang besar, pemegang saham akan menikmati bagian
terbesar dari keuntungan tersebut karena yang diberikan kepada kreditur hanya sebesar bunga
pinjaman. Sedangkan jika investasi yang dilakukan mengalami kegagalan para pemegang saham
hanya bertanggung jawab secara terbatas sedangkan para kreditur menanggung seluruhnya. Dengan
demikian para pemegang saham mendapat keuntungan dari investasi pada proyek yang berisiko tinggi
dengan mentransfer risiko tersebut kepada kreditur.
Benturan kepentingan antara manajer dan pemegang saham juga dapat terjadi karena mereka
mempunyai tujuan yang berbeda. Misalnya jika perusahaan mempunyai banyak uang kas dan
wewenang pengeluaran kas tersebut berada di tangan manajer. Kelebihan kas pada perusahaan dapat
menggoda manajer untuk mengeluarkan kas tersebut pada proyek-proyek yang tidak penting yang
pada gilirannya menjadi beban pemegang saham. Seharusnya kelebihan kas ini dapat didistribusikan
kepada pemegang saham dalam bentuk dividend atau dengan melakukan pembelian kembali saham
perusahaan (stock repurchase). Alternatif lainnya adalah dengan merobah struktur permodalan
sehingga porsi hutang menjadi lebih besar. Dengan demikian manajer tidak mempunyai peluang untuk
melakukan pengeluaran kas yang tidak perlu karena kas itu harus dipakai untuk membayar bunga dan
cicilan hutang. Salah satu peran hutang pada perusahaan adalah untuk mendisiplinkan manajemen
untuk tidak menghamburkan kas perusahaan.
Biaya yang timbul akibat adanya benturan kepentingan antara pemegang saham dan pihak manajemen
disebut agency costs. Biaya ini dapat dibagi kedalam dua jenis, yaitu: (1) Indirect agency cost berupa
hilangya peluang investasi. Pemegang saham menginginkan investasi dengan ekspektasi return yang
tinggi sedangkan management tidak mau melaksanakannya. Investasi demikian mempunyai risko
yang besar pula. Management tidak mau diberhentikan sekiranya investasi tersebut gagal. (2) Direct
agency costs yaitu biaya-biaya yang langsung menjadi beban pemegang saham. Meliputi pengenluaran
untuk mengawasi managerial action seperti biaya auditor dan dewan pengawas. (b) pengeluaran untuk
membuat manajer patuh termasuk pemberian bonus. (c) pengeluaran untuk membuat organisasi
dengan struktur tertentu guna membatasi perilaku yang tidak diinginkan dari manajer.
Memang tidak selamanya manajemen berbeda tujuan dengan pemegang saham. Hal-hal berikut dapat
memaksa manajemen bekerja untuk kepentingan pemegang saham, yaitu:
1. Pasar kerja untuk manajer menunjukkan bahwa semakin baik kinerja manajemen dalam arti
semakin tingginya harga saham, semakin tinggi gaji yang diterima, baik untuk sekarang
maupun masa datang.
2. Adanya ancaman pemecatan bagi manajemen yang tidak bekerja sungguh-sungguh untuk
kepentingan pemegang saham.
3. Adanya ancaman akuisisi oleh perusahaan lain. Ini terjadi bila harga saham perusahaan terlalu
rendah (undervalued) secara relatif. Pemilik baru dapat memberhentikan manajemen yang
sekarang.
4. Adanya pemberian insentif kepada manajemen sesuai kinerjanya.
16. Corporate Governance Rebecca Todd McEnally and Kenneth Kim; Corporate Governance,
CFA Institute, 2007
Benturan dapat pula terjadi antara pemegang saham dan dewan komisaris (board of directors), antara
manajemen (atau pemegang saham) dan kreditur, antara manajemen dan suppliers, dan antara
manajemen (atau pemegang saham) dengan karyawan.
Manajemen mempunyai peluang menggunakan dana perusahaan sebagai investasi perusahaan yang
bukan untuk kepentingan terbaik pemegang saham. Bisa juga terjadi manajemen membuat
pengeluaran-pengeluaran untuk kepentingan pribadi yang dibebankan kepada anggaran perusahaan.
21
Benturan kepentingan antara dewan komisaris dan pemegang saham diantaranya terjadi jika anggota
dewan komisaris lebih mengedepankan kepentingan manajemen bukan kepentingan pemegang saham
karena adanya hubungan pribadi atau bisnis antara komisaris dan pihak manajemen.
Untuk meminimumkan benturan kepentingan diantara para pemangku kepentingan (stakeholder) ini
maka struktur tata kelola perusahaan (corporate governance structure) telah dikembangkan dan
diterapkan pada banyak perusahaan publik. Legislator dan regulator juga cukup tanggap dengan
mengeluarkan kerangka aturan penerapan good corporate governance (GCG) pada korporasi baik
untuk kepentingan investor, pasar, dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya the
Monetary Authority of Singapore dan organisasi internasional seperti the Organization for Economic
Co-Operation and Development (OECD) memberikan petunjuk dan peraturan untuk corporate
governance.
Definisi corporate governance (Rebecca Todd McEnally and Kenneth Kim; Corporate Governance,
CFA Institute, 2007) is the system of principles, policies, procedures, and clearly defined
responsibilities and accountability used by stakeholders to overcome the conflicts of interest inherent
in the corporate form.
Dua target utama dari corporate governance adalah: (1) Untuk menghilangkan atau menghindari
benturan kepentingan khususnya antara manajer dan pemegang saham. (2) Untuk memastikan bahwa
assets perusahaan digunakan secara efisien dan produktif dan untuk kepentingan terbaik para investor
dan para stakeholder yang lain.
Dalam hal ini tidak ada corporate governance system yang tunggal yang dapat diberlakukanuntuk
semua perusahaan. Berbagai industri dan sistim ekonomi, legal dan regulatory environment. Juga
cultural differences dapat mempengaruhi karakteristik system corporate governance yang effektif
untuk perusahaan tertentu. Namun demikian ada karakteristik umum tertentu dari struktur corporate
governance yang baik. The core attributes untuk system corporate governance yang effective adalah:
Delineation (penjelasan dengan bagan organisasi) of the rights of shareholders and other core
stakeholders
Clearly defined manager and director governance responsibilities to stakeholders (wewenang
dan ntanggung jawab)
Identifiable and measurable accountabilities (pertanggungjawaban) for the performance of the
responsibilities
Fairness and equitable treatment in all dealings between managers, directors, and
shareholders; and
Complete transparency and accuracy in disclosures regarding operations, performance, risk,
and financial position.
Valuation Implication
Ketiadaan atau lemahnya sistim corporate governance pada sebuah perusahaan akan memunculkan
berbagai risiko yang berpengaruh negative terhadap nilai investasi pada perusahaan tersebut. Risiko-
risiko tersebut meliputi:
1. Accounting risk – risiko dimana laporan keuangan perusahaan tidak disertai disclosure yang
memadai yang diperlukan para investor mendasarkan keputusan financialnya, tidak komplit,
menyesatkan, atau materially misstated
2. Asset risk – risiko dimana asset perusahaan, yang notabene milik para investors, akan
disalahgunakan oleh managers atau directors dalam bentuk excessive compensation or other
perquisites.
3. Liability risk – risiko yang bisa terjadi karena management melakukan transaksi yang
menimbulkan excessive obligations, committed to, on behalf of shareholders, yang sudah pasti
22
membahayakan value shareholders’ equity; transaksi mana seringkali dalam bentuk off-
balance sheet obligations
4. Strategic policy risk – risiko sebagai akibat management memasuki transaksi seperti mergers
dan acquisitions, atau transaksi lain yang menimbulkan business risk, yang bukan untuk
kepentingan terbaik jangka panjang shareholders, tetapi hanya menghasilkan large payoffs
untuk management atau directors saja.
Ketidakberhasilan perusahaan menciptakan sistim yang effektif untuk corporate governance dapat
menimbulkan operational risk bagi perusahaan dan bagi investors serta membahayakan kelangsungan
hidup perusahaan. Untuk mengerti risiko investasi di perusahaan, perlu mengerti kualitas
implementasi yang dilakukan perusahaan terkait dengan corporate governance. Banyak ditunjukkan
bahwa good corporate governance memberikan hasil yang lebih baik bagi perusahaan dan bagi
investor.
17. Business Ethics
Ethics meliputi standard of conduct or moral judgment. Business ethics merupakan topic yang perlu
mendapat perhatian karena banyak hubungan-hubungan bisnis yang begitu complex (ruwet).
Perusahaan merupakan tempat dimana hubungan-hubungan dengan stakeholders (customers,
employees, managers, shareholders, creditors, suppliers, masyarakat umum, dan lembaga-lembaga
pemerintah) dipusatkan.
Ethical behavior is essential to profitability
Ethical behavior menghindarkan diri dari denda dan legal expenses
Ethical behavior dapat membangun customer loyalty dan menumbuhkan sales
Ethical behavior dapat meningkatkan value dan harga produk dan jasa yang dibuat perusahaan
Ethical behavior dapat menarik dan mempertahankan high-quality employees dan managers
Ethical behavior dapat membangun public confidence dan memberi kontribusi pada
perkembangan ekonomi masyarakat dimana perusahaan beroperasi
Ethical behavior menciptakan reputasi bagus perusahaan dan dapat meningkatkan hubungan
baik dengan investor
Apakah etika dalam bisnis relevan?
Sekalipun kesalahan bisnis bisa dimaafkan , perilaku yang tidak etika dapat mengakhiri karir
dan menghentikan peluang kedepan. Unethical behavior menghilangkan kepercayaan dan
tanpa kepercayaan bisnis tidak bisa berinteraksi
Peristiwa yang paling merusak yang dialami bisnis adalah hilangnya kepercayaan public
18. Ownership, Control, and Risk
Residual Claim
Karakteristik utama saham biasa adalah sebagai residual claim dengan limited liability. Arti residual
claim adalah bahwa para pemegang saham mempunyai kedudukan sebagai pihak yang paling akhir
mendapat hak atas assets dan laba perusahaan. Jika terjadi likuidasi atas asset perusahaan maka hasil
likuidasi terlebih dahulu digunakan untuk membayar hutang pajak, gaji dan hak pegawai, rekanan atau
suppliers, pemegang obligasi (bondholders), dan kreditur lainnya. Kalau masih ada sisanya (residu)
baru dibagikan kepada pemegang saham.
Untuk perusahaan yang tidak dalam likuidasi, pemegang saham berhak atas hasil operasi perusahaan
hanya setelah bunga untuk kreditur serta pajak dibayarkan. Manajemen dapat minta persetujuan
pemegang saham terhadap laba perusahaan, yaitu apakah dibagikan dalam bentuk dividen tunai, atau
ditanam kembali di perusahaan dengan harapan bisa meningkatkan nilai saham.
23
Limited Liability
Arti limited liability (tanggung jawab terbatas) adalah bahwa jika perusahaan mengalami kerugian dan
terpaksa harus ditutup maka kerugian pemegang saham biasa hanya sebatas modal yang disetor atau
harga pembelian saham. Pada perusahaan perorangan kreditur bisa menuntut sampai kepada harta
pribadi pemilik. Korporasi (Perseroan Terbatas) merupakan badan hukum dan pemegang saham tidak
secara pribadi bertanggung jawab atas hutang perusahaan. Perusahaan dikelola oleh manajemen dan
dewan komisaris yang mewakili pemegang saham bertugas mengawasi manajemen. Manajemen
mendapat wewenang membuat kebijakan perusahaan tanpa persetujuan khusus dari dewan komisaris.
Mandat yang diberikan pemegang saham kepada dewan komisaris adalah mengawasi manajemen
untuk memastikan bahwa manajemen bekerja untuk kepentingan terbaik pemegang saham.
Saham dari perusahaan-perusahaan besar diperjual-belikan secara bebas pada satu atau lebih bursa
efek (stock exchange). Perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa disebut
perusahaan terbuka (Tbk). Perusahaan yang sahamnya tidak diperdagangkan di bursa disebut
perusahaan tertutup (closely held). Pada perusahaan tertutup, pemegang saham umumnya juga duduk
sebagai manajemen perusahaan.
The Risks of Creditors and Owners Business Risk adalah risiko yang berasal dari kondisi ekonomi serta dari penggunaan operating
leverage. Uncertainty of demand, harga jual produk yang dihasilkan, dan biaya adalah contoh dari
banyak faktor yang memberi kontribusi kepada business risk. Bila faktor-faktor ini berobah,
perusahaan dengan higher business risk mengalami higher volatility of earnings.
Financial risk adalah risiko tambahan yang berasal dari penggunaan debt. Financial risk ini meningkat
dengan peningkatan jumlah debt.
Siapa yang menanggung risiko-risiko diatas.
Kreditur (lenders) mempunyai prioritas dalam hal klaim atas asset perusahaan sehingga posisi mereka
lebih aman. Kreditur meminta imbalan bunga dan pokok pinjaman yang diberikan kembali jika jatuh
tempo.Contractual payments ini harus dipenuhi perusahaan sekalipun perusahaan harus merugi.
Perusahaan harus memenuhinya on time dengan konsekuensi dinyatakan bangkrut bila tidak dapat
memenuhi kewajibannya kepada kreditur. Karena mempunyai prioritas atas klaim maka lender
memperoleh return terbatas sesuai tingkat yang ditentukan dimuka.
Pemegang saham, mempunyai klaim dari sisanya yaitu jika semua ongkos atau biaya termasuk
kewajiban kepada kreditur telah dibayar. Jumlah yang tersisa untuk pemegang saham ini bisa besar
atau tidak sama sekali. Sebagai kompensasi mengambil risiko ini, para pemegang saham mempunyai
wewenang berupa decision making power termasuk mempunyai hak mengangkat, mengarahkan, dan
jika perlu memecat management perusahaan. Hak lainnya adalah menentukan besarnya dividend. Hak-
hak ini dijalankan melalui RUPS.
Dua kategori bankruptcy
Negotiated reorganization of a company’s capital structure. Ini untuk perusahaan yang masih
viable.
Liquidation untuk perusahaan yang tidak viable lagi.
Perusahaan dengan operating leverage yang tinggi lebih sulit untuk melakukan perobahan struktur
biaya operasinya yang bersifat fixed. Namun perusahaan dengan financial leverage yang tinggi lebih
dapat diselamatkan dengan restrukturisasi permodalannya misalnya dengan rescheduling pembayaran
bunga hutang dan cicilannya.
oooo&&&&oooo