0tc0·::: .. 0 :; (/...
TRANSCRIPT
PENGARUH BIA YA PENCEGAHAN, BIA YA PENILAIAN, BIA YA
KEGAGALAN INTERNAL DAN BL4. YA KEGAGALAN EKSTERNAL
TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indooosia}
11111 • 11111 lmllllii..
Ull I Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Nama : M.Ihsan Sodiq d:ori . 1· , : 'd'.:rS'·:··o·r~···"di?ro .. ······ "~ . · : '0Tc0·::: .. 0 .... :; ........... (/"
. lnclnk ........................ .\.. .... -:1.:?.1 .. p NIM : 105082002670 k !a.'\ifikasi ............................................. .
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIUA YA TULLAR
JAKARTA
2009
PEN GAR UH BIAY A PENCEGAHAN, BIA YA Plli:NILAIAN, BIAY A
KEGAGALAN INTERNAL DAN BIAYA KEGAGALAN EKSTERNAL
TERHADAP PROFITABILIT AS (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indon!:Sill.J------------,
Skripsi PERPUST AKAAN UT AMA UIN SYAHID JAKARTA
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan llmu 3osial
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Pembimbing I
Prof.Dr.Abdul Hamid., MS NIP.195706171985031002
Oleh:
Muhammad Ihsan Sodig NIM:105082002670
Di Bawah Bimbingan
(
Hepi4i·ayudit.: SE., Ak., MM
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/2009 M
Bari Jumat Tanggal Tiga Belas Bulan November Tahun Dua Ribu Scmbilan tclah
dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Muhammad lhsan Sodiq NIM
I 05082002670 dengan judul skripsi "Pengaruh Biaya Peneegahan, Biaya
Penilaian, Biaya Kegagalan Internal dan Biaya Kega1galan eksternal
Terhadap Profitabilitas (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)". Memerhatikan penampilan tersebut
selarna ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ek.onomi pada .Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan lirnu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta .
.Jakaita, 13 November 2009
Tim Penguji Ujian Komprehensif
AfifSulfa, SE.,,Ak:, M.Si. Reskino, SE., M.Si, Akt. Kettm Sekretaris
Dr. Yahya Hamja MM. Penguji Ahli
Hari ini kamis Tanggal 10 Desember Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian
Skripsi alas nama Muhammad lhsan Sadiq NIM: 105082002670 dengan judul Skripsi
"PENGARUH BIAVA PENCEGAHAN, BIAVA PENILAIAN, BIAVA
KEFGAGALAN INTERNAL DAN BIAVA KEGAGALAN EKSTERNAL
TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Empiris padn Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)". Memperhatikan penampilan mahasiswa
tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada. Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan llmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hildayatullah Jakarta.
Tim Penguji Ujian Skripsi
Prof.Dr.Abdul Hamid, MS Ke tu a
Jasin MBA enguji Ahli
Jakarta, I 0 Desember 2009
Daftar Riwayat Hidup
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Muhammad lhsan Sodiq
2. Tempat & Tgl. Lahir : Tangerang, 22 September 1987
3. Alamat : JI. KH. Wahid Hasyim Rt. 001 Rw. 006 No. 21,
4. Telepon
II. PENDIDIKAN
I. Ml. Manba'ul Khair
2. Mts. Manba'ul Khair
3. MAN 4 Model Jakarta
Cipadu Jaya, Larangan, Tangerang 15155
: (021) 7374826/(021) 96333586/085710451450
1993- 1999
1999-2002
2002-2005
4. Strata I Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi 2005 -2009
IH.PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Sepak Bola Ekonomi dan llmu sosial Tahun 2005
2. Anggota BEM Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial Tahun 2008
3. Mentoring Propesa Tahun 2008
4. Ekstrakulikuler Sepak Bola MAN 4 Model Jakarta Tahun 2004 - 2005
IV. LAT AR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah
2. lbu
3. Alamat
4. Telepon
5. Anak Ke dari
: H.Mufid HM
: Hj. Hapenah (aim)
: JI. KH. Wahid Hasyim Rt. 001Rw.006 No. 21
Cipadu Jaya, Larangan, Tangerang 15155
: (021) 7325818
: 7 dari 7 bersaudara
INFLUENCES PREVENTION COST, APPRAISAL COST, INTERNAL FAILURE COST, AND EXTERNAL FAILURE COST TOWARD
PROFITABILITY {Empirical study at Listed Manufacturing Company Jn Indonesia Stock Exchange)
By:
Muhammad Ihsan Sodiq
Abstract
The purpose of this research is explaining the influences prevention cost, appraisal cost, internal failure cost and external failur cost toward profitability (EBIT).
The research has done by using 33 samples of go public manufacturing company which is listed in Indonesia Stock Exchange (BEi) with annual report of 2005 until 2007. Sampling election method used purposive sampling. Analitical model is used by multiple regret ion.
This research in year 2006 showed that there was an influences .between prevention cost toward profitability. In year 2005 and 2006 showed that there was an influences between appraisal cost toward profitability. Prevention cost, Internal failure cost and external failure cost had positive core/a/ion but there was no influences toward probability. In year 2007, prevention cost, appraisal cost, Internal failure cost and external failure cost had positive corelation but no influenced toward probability.
Keywords: prevention cost, appraisal cost, internal failure cost, external failur cost and Earning Before Interest Tax (EBIT).
PENG AR UH BIA YA PENCEGAHAN, BIA YA PENILAIAN, BIA YA KEG AG ALAN INTERNAL DAN BIA YA KEG A GALAN EKSTERNAL
TERHADAP PROFIT ABILIT AS (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bnrsa Efek Indonesia)
Oleh:
Muhammad Ihsan Sodiq
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan ekstemal terhadap profitabilitas (EBIT).
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel 33 perusahaan manufaktur go public yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia d1~ngan menggunakan laporan tahunan 2005 s.d. 2007. Metode pemilihan sampel menggunakan purposive sampling. Model analisis yang digunakan adalah regresi berganda.
Hasil penelitian ini pada tahun 2006 menunjukan bahwa ada pengaruh antara biaya pencegahan terhadap profitabilitas. Pada tahun 2005 dan 2006 menunjukkan bahwa ada pengaruh antara biaya penilaian terhadap profitabilitas. Biaya pencegahan, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal memiliki hubungan positif tetapi tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Pada tahun 2007 biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal memiliki hubungan positif tetapi tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
Kata Kunci: Biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal dan Earning Before Interest Tax (EBIT)
"'
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji dan
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahlkan rahmat dan
Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini.
Adapun maksud penulisan skripsi ini dengan judul " Pengaruh Biaya
Pencegaban, Biaya Penilaian, Biaya Kegagalan Internal dan Biaya Kegagalan
Eksternal Terhadap Profitabilitas (Studi Empiris pada Pernsahaan Mannfaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)" adalah untuk memenuhi salah satu syarat
untuk melanjutkan penyusunan skripsi demi mendapat gelar SI Sarjana Ekonomi untuk
program studi Akuntansi di Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, perkenankan penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas dukungan dan bantuan dari berbagai pihak kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, ucapan te:rima kasiih dan do'a penulis berikan
kepada:
I. Ayah saya (H.Mufid HM), lbu saya (Hj.Hapenah) dan keluarga saya yang selalu
memberikan do'a, bantuan, dan selalu menjadi motivasi terbesar dalam diri penulis,
sehingga membuat penulis semangat. Dan semoga sei:elah ini penulis dapat terus
membanggakan kalian semua. Amin
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan juga sebagai dos1:n pembimbing I yang selalu
sabar membimbing, mengarahkan, memberikan solusi untuk setiap permasalahan yang
muncul.
,,j i
3. Bapak Hepi Prayudiawan SE., AK., MM selaku dosen pembimbing dosen II yang
telah memberikan masukan, motivasi, arahan, bimbingan, dan membantu memecahkan
segala masalah selama penulis menyelesaikan penelitian ini. Terima kasih pak ..
4. Bapak Afif Sulfa, SE., Ak. Selaku ketua jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. lbu Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si Selaku sekretarisjurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Dosen-dosen jurusan Akuntansi, Pak Amilin, Pak Fuad, Ibu yessi, lbu Rahma, lbu
Hary, Ibu Reskino dan seluruh dosen Akuntansi. Terima kasih atas ilmu yang
bermanfaat yang telah kalian berikan selama ini.
7. Reny Wahyuni yang selalu memberi motifasi, semoga kamu sukses selalu.
8. Sahabat-sahabatku, Dinda W, Riza, Syarif, Erawan, Rika, Gina, Sofie, Ade, Dina,
Dara, Syarah dan sahabat-sahabatku yang lain. Terima kasih atas support, dukungan
dan bantuannya. Jasa-jasa kalian takan pernah ku lupakarn.
Akhir kata penulis mengharapkan Allah SWT membalas semua kebaikan mereka
dan semoga skripsi ini dapat banyak bermanfaat bagi mahasiswa/i Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada khususnya serta masyarakat luas pada umumnya.
Kritik dan saran tetap penulis harapkan, dan apabila terdapat banyak kesalahan dalam
skripsi ini penulis mohon maafyang sebesar-besarnya.
Jakarta, I 0 Desember 2009
Penulis
Muhammad lhsan Sodiq
DAFTARISI
LEMBAR PENGESAHAAN SKRIPSI ....................................................... .
LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF.................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJI SKRIPSI.................................................... iii
DAFTARRIWAYATHIDUP ....................................................................... iv
ABSTRACT
ADSTRAK
v
vi
KATA PENGANTAR.................................................................................... vii
DAFTARISI ................................................................................................. ix
DAFT AR TABEL.......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ····················································································· XIV
DAFTARLAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. .
A. Latar Belakang Penelitian .................................................... I
B. Perurnusan Masalah ............................................................ 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Total Quality Managernen (TQM) ...................................... 9
B. ISO 9000 ............................................................................ 11
C. Biaya .................................................................................. 12
D. Kualitas .............................................................................. 14
1. Definisi Kualitas ... ............................ ................... ......... 14
2. Dirnensi Kualitas............................... ............................ 15
3. Konsep Kualitas berdasarkan pandangan Tradisional
dan Modern ................................................................... 16
E. B iaya Kualitas .............. ......... ................ ....... .... .... ... ..... ...... 19
1. Definisi Biaya Kualitas ................................................. 19
2. Klasifikasi Biaya Kualitas ................... .......................... 21
3. Konsep Biaya Kualitas ....................... ........................... 26
4. Manfaat Biaya Kualitas ................................................. 27
5. Pengukuran Biaya Kualitas ........................................... 28
F. Profitabilitas....................................................................... 31
I. Profitabilitas ................................................................. 31
2. Pengertian Laba ............................................................ 31
3. Laba Kotor .................................................................... 31
4. EBlT ............................................................................ 31
G. Penelitian Terdahulu .......................................................... 32
H. Kerangka Pemikiran .......................................................... 34
I. Hipotesis............................................................................ 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Peneliltian.................................................. 36
B. Metode Pemilihan Sampel .................................................. 36
C. Metode Pengumpulan Data................................................. 3 7
D. Metode Analisis Data dan Pengujian Statistik ..................... 38
a .. Uji Normalitas Data ............................................. 38
b .. Uji Asumsi Klasik ............................................... 39
c .. Uji Hipotesis ...................................................... 41
E. Operasional Variabel Penelitian dan Pengukurannya .......... 44
I. Variabel lndependen ........................................... 44
2. Variabel Dependen ............................................. 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian .................................................. .47
B. Analisis dan pembahasan ..................................................... 48
I. Uji Normalitas ................................................................. .48
2. Uji Asumsi Klasik .......................................................... 51
a. Uji Multikolinearitas ................................................. 51
b. Uji Heteroskedastisitas .............................................. 52
c. Uji Autokorelasi ....................................................... 55
3. Hasil Uji Hipotesis .......................................................... 56
a. HI : Pengaruh Biaya Kualitas terhadap EBIT
pada tahun 2005...................................... .. . . .. 56
b. H2 : Pengaruh Biaya Kualitas terhadap EBIT
pada tahun 2006 ............................................ 61
c. H3 : Pengaruh Biaya Kualitas terhadap EBIT
pada tahun 2007.................... . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . 66
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................. 70
B. lmplikasi........... .......................................... .......................... 71
C. Saran ..................................................................... 72
DAFTAR PUST AKA .................................................................................... 73
LAMPIRAN ................................................................................................. 75
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
3.1 Laporan Biaya Kualitas ................................................ .45
4.1 Kriteria Sample ........................................................... 47
4.2 Hasil Uji Multikolinieritas .............................................. 51
4.3 Hasil Uji Autokorelasi. .................................................. 55
4.4 Koefisien Determinasi Variabel Dependent EBIT (Earning Before Interest Tax) Tahun 2005 .......................... 56
4.5 Hasil Uji Parameter Simultan (Uji F) DependentEBIT Tahun 2005 ............................................................... 57
4.6 Hasil Uji Parameter Individual (Uji t) Dependent EBIT Tahun 2005 ................................................................ 58
4.7 Koefisien Determinasi Variabel Dependent EBIT (Earning Before Interest Tax) Tahun 2006 ........................... 61
4.8 Hasil Uji Parameter Simultan (Uji F) Dependent EBIT Tahun 2006 ................................................................ 62
4.9 Hasil Uji Parameter Individual (Uji t) Dependent EBIT Tahun 2006 ............................................................... 63
4.10 Koefisien Determinasi Variabel Dependent EBIT (Earning Before Interest Tax) Tahun 2007 ............................ 66
4.11 Hasil Uji Parameter Simultan (Uji F) Dependent EBIT Tahun 2007 ................................................................ 67
4.12 Hasil Uji Parameter Individual (Uji t) Dependent EBIT Tahun 2007 ............................................................... 68
DAFT AR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran .......................................... 34
4.1 Grafik Normality Probability Plot Variabel Dependent EBIT (Earning Before lnteres Tax) Tahun 2005 ............................................. 48
4.2 Grafik Normality Probability Plot Variabel Dependent EBlT (Earning Before lnteres Tax) Tahun 2006 (data belum ditransformasi) ............... 49
4.3 Grafik Normality Probability Plot Variabel Dependent EBIT (Earning Before Interes Tax) Tahun 2006 (data sudah ditransfonnasi) ................ 50
4.4 Grafik Normality Probability Plot Variabel Dependent EBIT (Earning Before lnteres Tax) Tahun 2007 ............................................................ 50
4.5 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Dependent EBIT Tahun 2005 ....................................................................... 52
4.6 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Dependent EBIT Tahun 2006 ...................................................................... 53
4.7 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Dependent EBIT Tahun 2007 ...................................................................... 54
DAFT AR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
Laporan Biaya Kualitas Tahun 2005 ..................................... 75
2 Laporan Biaya Kualitas Tahun 2006 ..................................... 76
3 Laporan Bia ya Kualitas Tahun 2007 ..................................... 77
4 Laporan EBIT Tahun 2005 ................................................ 78
5 Laporan EBIT Tahun 2006 ................................................ 79
6 Laporan EBIT Tahun 2007............................................. .. 80
7 Hasil SPSS Biaya Kualitas Terhadap EBlt tahun 2005 ............... 81
8 Hasil SPSS Biaya Kualitas Terhadap EB It tahun 2006
(data belum ditransformasi) .............................................. 83
9 Hasil SPSS Biaya Kualitas Terhadap EB!t tahun 2006
(Data sudah ditransformasi) .............................................. 85
I 0 Hasil SPSS Biaya Kualitas Terhadap EBit tahun 2007 ............... 87
11 Hasil SPSS Biaya Kualitas Terhadap EB It tahun 2007
(Data setelah di LAG) ..................................................... 89
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dalam persaingan global sekarang ini, setiap perusahaan yang ingin
memenangkan kompetensi dalam dunia industri akan memberikan perhatian
penuh terhadap kualitas. Persaingan bukan hanya mengenai seberapa tinggi
tingkat produktivitas perusahaan dan seberapa rendahnya tingkat harga
produk atau jasa untuk mencapai keuntungan yang maksimal, namun lebih
pada kualitas produk atau jasa yang dihasilkan. Kualitas merupakan suatu
kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan (Goetsch dan
Davis, 1994:4 dalam Tjiptono dan Diana, 2003:4). Untuk memenangkan
persaingan, perusahaan dituntut menghasilkan produk dengan kualitas tinggi,
kenyamanan dan kemudahan serta ketepatan dan kecepatan waktu dalam
pencapaiannya. Hanya perusahaan yang benar-benar berkualitas yang dapat
bersaing dalam pasar global.
Kompleksitas persaingan suatu industri menyebabkan setiap perusahaan
harus selalu berusaha meningkatkan kualitasnya agar kepuasan pelanggan
dapat terwujud. Kualitas dan kepuasan pelanggan berkaitan sangat erat.
Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin
ikatan yang kuat dengan perusahaan. Pada gilirannya kepuasan pelanggan
dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas pelanggan kepada perusahaan
yang memberikan kualitas memuaskan.
Kualitas dapat meningkatkan pangsa pasar. Pangsa pasar akan
meningkat bila minimasi biaya tercapai, karena organisasi atau perusahaan
dapat menekan harga walaupun kualitas tetap menjadi yang terutama. Hal
inilah yang mendorong konsumen untuk membeli dan membeli lagi produk
atau jasa tersebut sehingga pangsa pasar meningkat. Bila kualitas yang
dihasilkan superior dan pangsa pasar yang dimiliki besar, maka
profitabilitasnya terjamin. Dengan demikian kualitas dan profitabilitas
berhubungan erat. Perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang
supenor pasti dapat mengalahkan pesaingnya yang menghasilkan kualitas
inferior.
Kualitas JUga dapat mengurangi biaya. Pengurangan biaya dapat
dilakukan dengan pemeriksaan pada setiap tahapan proses produksi mulai
darai awal proses sampai dengan akhir proses, hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi biaya yang dikeluarkan karena adanya pengerjaan ulang dan
rusaknya produk tersebut. Adanya pengurangan biaya ini pada gilirannya
akan memberikan keunggulan kompetitif berupa peningkatan profitabilitas
dan pertumbuhan (Dewi dan Rohma, 2004).
Meskipun perusahaan berusaha untuk menghasilkan produk yang
berkualitas, perusahaan harus selalu berusaha untuk mempertahankan
efisiensi biaya. Untuk itu dilakukan pengontrolan terhadap biaya yang disebut
dengan biaya kualitas. Biaya kualitas didefinisikan sebagai biaya-biaya yang
timbul karena kualitas suatu produk yang rendah, yang memungkinkan terjadi
atau sudah timbul (Hansen dan Mowen, 2005:7). Dengan demikian biaya
kualitas adalah biaya yang berhubungan d•engan penciptaan,
pengidentifikasian, perbaikan dan pencegahan produk yang rusak. Biaya
kualitas perlu dikelola sedemikian rupa untuk memperoleh suatu tingkat
kualitas produk agar produk yang dibuat atau jasa yang diberikan sesuai
dengan spesifikasi rancangan dan bebas dari cacat atau masalah yang akan
mempengaruhi penampilan atau kinerja yang diukur kesesuaiannya terhadap
keinginan pelanggan.
Biaya kualitas dibagi menjadi empat kategori yaitu : biaya pencegahan
(prevention cost), biaya penilaian (appraisal cost), biaya kegagalan internal
(internal failure cost) dan biaya kegagalan ekstemal (external failure cost).
Biaya-biaya tersebut merupakan cost of COl!formance dan cost of
11011cm1formance.
Biaya-biaya yang termasuk dalam cost of conformance adalah biaya
pencegahan dan biaya penilaian yaitu biaya-biaya yang terjadi dalam rangka
memastikan produk atau jasa sesuai harapan pelanggan. Sedangkan biaya
biaya yang termasuk dalam cost of no11cm1formance adalah bi a ya kegagalan
internal dan biaya kegagalan ekstemal yaitu biaya-biaya yang yang
dikeluarkan dan opportunity cost karena ditolaknya produk atau jasa. Jadi
dapat dikatakan bahwa biaya kualitas merupakan penjumlahan cm1formance
cost dan noncm1formance cost (Philip Crosby, dalam.
Dalam pelaksanaan biaya kualitas ini, haruslah dilaksanakan secara
efektif sehingga dapat dilakukan penghematan. Peningkatan kualitas yang
dilaksanakan perusahaan dikatakan efektif jika kenaikan biaya pencegahan
dan penilaian akan dapat menurunkan biaya kegagalan internal dan eksternal
serta biaya kualitas secara keseluruhan. Semakin tinggi biaya pencegahan dan
biaya penilaian karena program peningkatan kualitas, semakin akan
mengurangi biaya kegagalan lebih besar yang pada akhirnya akan
menurunkan biaya kualitas secara keseluruhan.
Zakiyah (2007) menguJI pengaruh biaya kualiitas terhadap
profitabilitas. Hasil pengujian dengan uji t diperoleh kesimpulan bahwa
terdapat pengaruh antara biaya kualitas dengan laba. operasi dan OPM
(Operating Pro.fit Margin), sedangkan antara biaya kualitas dengan ROI
(Return On Investment) dan ROE (Return On LC:,quity) tidak ada hubungan
yang signifikan.
Dewi dan Rohmah (2004) telah menguji efisiensi biaya kualitas dalam
rangka mengurangi produk cacat. Dimana dalam penelitiannya dilakukan
analisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya cacat produk, yaitu :
faktor manusia, faktor mesin, faktor metode, faktor material, dan faktor
lilngkungan. Setelah diketahui faktor-faktor tersebut, kemudian dilakukan
perbaikan-perbaikan. Sehingga perbaikan-perbaikan tersebut pada akhirnya
dapat menghemat biaya kerugian akibat produk yang cacat.
Felecia (2004) melakukan penelitian mengenai analisa biaya kualitas
untuk meningkatkan daya saing industri pada perusahaan bahan baku
makanan. basil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya kegagalan internal
berhasil dituruinkan dari 8% menjadi 0% sdangkan biaya pencegahan naik
dari 90% menjadi 98%. Kondisi ini tidak menyebabkan rata-rata total biaya
kualitas perusahaan menjadi naik, tetapi justru kebalikannya terjadi
penurunan sebesar 9,66%. Penurunan tersebut dapat mernngkatkan daya saing
perusahaan di pasar.
Juli (2000) meneliti tentang biaya kualitas sebagai alat ukur kinerja
manajerial. Biaya kualitas total yang sesungguhnya hanya berbeda Rp.
8. 723 .449,80 dari yang dianggarkan sedangkan dari persentase biaya produksi
hanya berbeda 0,09%. Ini berarti perusahaan telah mampu mengeluarkan
biaya kualitas yang efisien.
Ratnadi dan Setiawan (2005) meneliti tentang penerapan biaya kualitas
untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.dari penelitiannya diperoleh
kesimpulan bahwa biaya kualitas berhubungan positif dan signifikan dengan
ROI yang lebih tinggi.
Penulis menguji pengaruh biaya kualitas (cost of quality) terhadap
profitabilitas (EBIT), target populasinya adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2005 s.d. 2007. dalam
penelitian ini penulis menggunakan biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya
kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal sebagai variabel bebas
(independent) sedangkan EBIT (Earning Before Interest Tax) sebagai
variabel terikat (dependent).
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh
Zakiyah (2007) yang menguji pengaruh biaya kualitas terhadap protitabilitas
pada perusahaan makanan dan minuman yang terda,ftar di Bursa Efek
Indonesia (BE!) pada periode 200 I s.d. 2005 dimana brnya kualitas sebagai
variabel bebas (independent) sedangkan laba operasi, Opera/ing Profil
Margin (OPM), Return On lnves/ment (ROI) dan Return On Equity (ROE)
sebagai variabel terikat (dependelll). Perbedaan penelitian sebelumnya
dengan penelitian yang dilakukan penulis yaitu dalam penelitiannya penulis
menggunakan satu variabel terikat yaitu profitabilitas yang diukur dengan
menggunakan EBIT dan empat variabel bebas, diantaranya biaya pencegahan,
biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal.
Sampel perusahaan yang di uji adalah perusahaan manufaktur sebanyak 33
perusahaan selama tahun 2005 s.d. 2007.
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian yang berjudul "Pengaruh Biaya Pencegahan,
Biaya Penilaian, Biaya Kegagalan Internal dan Biaya Kegagalan
Eksterual Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)".
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Apakah biaya pencegahan berpengaruh terhadap profitabilitas
(EBIT).
b. Apakah biaya penilaian berpengaruh terhadap profitabilitas
(EBIT).
c. Apakah biaya kegagalan internal berpengaruh terhadap
profitabilitas (EBIT)
d. Apakah biaya kegagalan eksternal berpengaruh terhadap
profitabilitas (EBIT).
e. Apakah biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan
internal dan biaya kegagalan eksternal b•erpengaruh terhadap
profitabilitas (EBIT).
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
l. Tujuan Penelitian:
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan diatas, maka
penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Menguji pengaruh biaya pencegahan terhadap profitabilitas
(EBIT).
b. Menguji pengaruh biaya penilaian terhadap profitabilitas (EBIT).
c. Menguji pengaruh biaya kegagalan internal terhadap
profitabilitas (EBIT).
d. Menguji pengaruh biaya kegagalan eksternal terhadap
profitabilitas (EBIT).
e. Menguji pengaruh biaya pencegahan, bia.ya penilaian, biaya
kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal berpengaruh
terhadap profitabilitas (EBIT).
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat, yaitu sebagai acuan untuk lebih memperhatikan biaya
kualitas yang terjadi sehingga menghasilkan produk yang berkualitas
demi tercapainya profitabilitas yang lebih baik.
b. Bagi Pembaca
Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
pembaca serta dijadikan referensi untuk memunculkan ide dan
konsep baru dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang.
c. Bagi Penulis
I) Sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar SI Sarjana
Ekonomi untuk program studi Akuntansi di Universitas Islam
Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
2) Penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis tentang
pengaruh biaya kualitas terhadap profitabilitas.
BAB II
TIN.JAUAN PUSTAKA
A. Total Quality Management (TQM)
Persaingan diantara perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan
penghargaan merupakan ha! yang penting untuk mendapatkan pengakuan
kualitas terhadap produk yang dihasilkan. ISO 9000 merupakan pedoman
untuk mengelola kualitas dan standar kualitas yang dikembangkan oleh
International Organization for standardization di Geneva, Switzerland. Total
quality management mendefinisikan kualitas dan pengukuran biaya kualitas,
mengilustrasikan pembuatan laporan kualitas, menguji pendekatan untuk
mendeteksi penyimpangan kualitas dan mengeksplorasi keputusan untuk
mengidentifikasi adanya cacat kualitas.
Produk dikatakan berkualitas jika sesuai dengan spesifikasinya dan
sesuai dengan harapan pelanggan. Produk dikatakan produk berkualitas jika
produk tersebut sesuai atau melebihi harapan pelanggan.
"Total Quality Management" merupakan upaya yang dilakukan secara
terns menerus oleh setiap orang dalam organisasi untuk memahami,
memenuhi dan melebihi harapan pelanggan. Prinsip inti dari TQM adalah
proses yang:
I. Berfokus pada kepuasan pelanggan
Proses TQM dimulai dengan mengidentifikasi persyaratan dan
dasar untuk membuat spesifikasi yang dibutuhkan untuk setiap
keberhasilan pelanggan atau supplier internal, yang meliputi permintaan
akan desain tertentu, karakteristik suku cadang, operasi pemanufakturan,
persyaratan tentang produksi dan supplier eksternal dan persyaratan
penjualan.
2. Berusaha keras untuk melakukan perbaikan secara terus menerus
Perbaikan kualitas secara terus menerus dan penurunan biaya
(Kaizen) diperlukan untuk tetap dapat bersaing pada pasar global saat ini.
Perusahaan perlu untuk selalu memperbaharui spesifikasi baik untuk
pelanggan I supplier internal dan supplier untuk melayani pelanggan
eksternal.
3. Melibatkan seluruh kekuatan kerja
Keterlibatan total dari semua pekerja merupakan hal utama untuk
keberhasilan TQM:
Tahun Satu:
I. Membentuk dewan dan staff kualitas
2. Melaksanakan program pelatihan kualitas seksekutif
3. Melakukan audit kualitas
4. Membuat analisis penyimpangan
5. Mengembangkan rencana perbaikan kualitas strategic
Tahun Dua:
1. Melaksanakan program pelatihan dan komunika.si karyawan
2. Menyusun tim kualitas
3. Menciptakan sistem pengukuran dan menetapkan tujuan
Tahun Tiga:
I. Merevisi sistem kompensasi/penilaian/pengakuan
2. Meluncurkan inisiatif eksternal dengan para supplier
3. Melakukan review dan revisi
B. ISO 9000
ISO (International Organizalionfor Siandardization), adalah organisasi
yang membangun ketentuan yang berisi spesifikasi teknik atau kriteria yang
digunakan secara konsisten sebagai aturan, panduan, atau definisi dari
karakteristik untuk menjamin bahan-bahan, produk-produk, dan proses yang
tepat kepada tujuan.
Seperti diketahui bahwa negara-negara maju pasca ditandatanganinya
General Agreemellf on Tariff and Service (GA TS), dewasa ini sedang
berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu layanannya dengan menerapkan
sistem manajemen mutu (Qualily Managemelll Sys/em~ dimana merupakan
bagian dari system mutu internasional (fn/ernational Quality System) seri ISO
9000.
Seiring dengan berjalannya waktu, kesadaran telah melingkupi banyak
pihak tentang perlunnya peningkatan mutu terutama bagi perusahaan yang
ingin memenangkan kompetensi dalam dunia industri. Tahun 1987 sejumlah
negara telah mensahkan sebuah kesepakatan tentang standar sistem mutu
internasional (International Quality System Standard) dengan seri ISO 9000.
(M Afnan Hadikusumo, 2005).
Dengan adanya sistem managemen mutu (Quality Management System)
yang merupakan bagian dari sistem mutu internasional (international Quality
System) seri ISO 9000 apabila diterapkan perusahaan untuk melayani
pelangan maka akan sangat bermanfaat, adapun langkah-langkah pelaksanaan
MS ISO 9000
a. Membina komitmen pengurusan atasan.
b. Mengenapasti proses utama bagi pelaksanaan.
c. Memberi latihan kemahiran kepada pasukan pelaksana.
d. Menjalankan analisis jurang.
e. Menyediakan dokumen-dokumen MS ISO 9000.
f. Melatih kakitangan melaksanakan prosedur yang didokumenkan.
g. Melaksanakan MS ISO 9000.
h. Pengiktifaran dan pensijilan.
C. Biaya
Untuk mengelola suatu perusahaan, diperlukan informasi biaya.
Informasi ini membantu manajemen untuk dapat menetapkan sasaran laba
perusahaan, menetapkan target departemen menuju pencapaian sasaran akhir,
mengevaluasi keefektifan rencana, dan lain sebagainya. Biaya dan beban
memiliki pengertian yang berbeda. Kadang-kadang dalam praktek senng
digunakan secara bersamaan. Biaya merupakan pengorbanan untuk
memperoleh harta, sedangkan beban rnerupakan pengorbanan untuk
memperoleh pendapatan. Keduanya rnerupakan pengorbanan, narnun
tujuannya berbeda.
Pengertian biaya menurut Mursyidi (200813) :
Biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud yang dapat diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Witjaksono (2006:6) :
Cost adalah suatu pengorbanan sumberdaya untuk rnencapai tujuan tertentu.
Sedangkan Prawironegoro dan Purwanti (2008:49) menyebutkan
definisi biaya sebagai berikut :
Biaya adalah kas dan setara kas yang dikorbankan untuk rnemproduksi atau memperoleh barang atau jasa yang diharapkan akan memperoleh manfaat atau keuntungan dimasa mendatang.
Ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut diatas :
I. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi,
2. Diukur dalam satuan uang,
3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi,
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu, yaitu untuk
memperoleh barang dan jasa dalam usaha untuk mendapatkan
keuntungan baik pada saat ini rnaupun rnasa yang akan datang.
Pada perusahaan yang berorientasi laba, manfaat rnasa depan biasanya
berarti pendapatan. Jika biaya telah dihabiskan dalarn proses rnenghasilkan
pendapatan rnaka biaya tersebut dinyatakan kadaluarsa (expired). Menurut
Bustarni dan Nurlaela (2006:4) biaya yang kadaluarsa tersebut disebut beban.
D. Kualitas
1. Definisi Kualitas
Definisi tentang kualitas sangat beraneka ragam karena ada
perbedaan peran dalam rantai produksi, pemasaran, konsumsi dan
harapan mereka terhadap produk atau jasa. Banyak pakar dan organisasi
yang mencoba mendefinisikan kualitas berdasarkan sudut pandangnya
. . masmg-masmg.
Heskett et al. ( 1994) dalam Zeynep Ton (2008) menggambarkan
hubungan kualitas terhadap profitabilitas sebagai berikut :
The relationship between service quality and profitability is best described by three t?f the linkages in !he service profil chain Profilability is slimula!ed by loyal cus/omers; cus/0111er loyalty results.from customer salisfaclion; customer satisfaction results from lhe value of services provided to the customers. The value of services provided to the customers is a.function of service quality.
ISO 8402 dalam Anang Hidayat (2007:2):
Kualitas adalah totalitas karakteristik dari berbagai entitas yang memberikan segenap kemampuannya pacla nilai-nilai kebutuhan serta nilai-nilai kepuasan.
Seperti yang disebutkan oleh Ratnadi clan Setiawan (2005),
pengertian kualitas clari sudut pandang perusahaan (proclusen) clan sudut
pandang pelanggan (konsumen) adalah :
Kualitas clari suclut pandang produsen adalah kesesuaian dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sedangkan dari sudut pandang pelanggan, kualitas suatu produk atau jasa adalah sesuatu yang melebihi atau memenuhi harapan pelanggan dengan harga yang kompetitif
Ditinjau dari produsen, definisi kualitas menurut Prawirosentono
(2007 6) adalah:
Kualitas suatu produk adalah keadaan fisik, fungsi, dan sifat suatu produk bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan sesuai nilai uang yang telah dikeluarkan.
Definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas adalah
kesesuaian produk atau jasa dengan standar dan spesifikasi yang telah
ditetapkan perusahaan dan sesuai atau melebihi harapan dan nilai uang
yang telah dikeluarkan pelanggan.
2. Dimensi Kualitas
Secara operasional, kualitas suatu produk atau jasa adalah sesuatu
yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Harapan pelangan
dapat dijelaskan dengan atribut-atribut kualitas atau apa yang disebut
sebagai dimensi-dimensi kualitas. Dimensi kualitas menurut Anang
Hidayat (2007:4) adalah :
a. Pe1:formance, yaitu karakeristik utama produk, misalnya gambar
jernih pada layar televise.
b. Feature, yaitu karakteristik tambahan, fasilitas atau fitur tambahan,
misalnya remote co/1/ro/.
c. Co1?forma11ce, yaitu spesifikassi industri dan standar industri.
d. Reliability, yaitu konsistensi kinerja.
e. Durability, yaitu masa daya guna I ketahanan produk, mencakup
masa garansi dan perbaikan.
f Service, yaitu pertanggung jawaban atas perrnasalahan-perrnasalahan
produk dan berbagai keluhan konsurnen terhadap produk.
g. Response, yaitu hubungan produsen konsumen, termasuk peranan
dealer.
h. Aesthetics, yaitu berbagai karakteristik yang berhubungan dengan
psikologis produsen, penyalur I dealer, dan kons.urnen.
1. Reputation, yaitu kinerja yang telah tercapai dan berbagai
kesuksesan yang diraih, seperti pencapaian target penjualan, oplah,
kepuasan konsurnen, dan lain-lain.
3. Konsep Kualitas berdasarkan Pandangan Tradisional dan Modern.
Secara tradisional, para pernbuat produk (manufacturers) biasanya
rnelakukan inspeksi terhadap produk setelah produk itu selesai dibuat
dengan jalan rnenyortir produk yang baik dari yang jelek, kemudian
mengerjakan ulang bagian-bagian produk yang cacat itu. Dengan
demikian pengertian tradisional tentang konsep kualitas hanya berfokus
kepada aktivitas inspeksi untuk mencegah lolosnya produk-produk cacat
ke tangan pelanggan. Kegiatan inspeksi ini dipandang dari perspektif
sistem kualitas modern adalah sia-sia, karena tidak rnernberikan
kontribusi pada peningkatan kualitas (quality improvement).
Pada pandangan modern konsep kualitas lebih dari sekedar inspeksi
terhadap produk. Pada pandangan modern, sistem kualitas dapat dicirikan
dalam lima karakteristik (Gaspersz, 2002: 13) sebagai berikut :
I. Berorientasi pada pelanggan.
Produk-produk didesain sesuai dengan keinginan pelanggan
melalui riset pasar, kemudian diproduksi dengan cara-cara yang baik
dan benar sehingga produk yang dihasilkan memenuhi spesifikasi
desain (memiliki derajat konformansi yang tinggi), serta pada
akhirnya memberikan puma jual kepada pelanggan. Setiap orang
dalam perusahaan akan mengidentifikasi siapa yang menjadi
pemasok (mpplier) dan pelanggan (custome1) mereka, serta apa
yang mereka butuhkan. Sistem kualitas modern menganut prinsip
hubungan pemasok pelanggan.
2. Adanya partisipasi aktifyang dipimpin oleh manajemen puncak (top
management) dalam proses peningkatan kualitas secara terus
menerus.
Jika tanggung jawab untuk kualitas didelegasikan kepada
Departemen Jaminan Kualitas saja, setiap orang dalam perusahaan
akan memiliki persepsi bahwa kualitas bukan merupakan perhatian
kunci. Hal ini berdampak negatif terhadap psikologis, dimana
keterlibatan secara total dan aktif dari orang-orang dalam perusahaan
menjadi kurang atau lemah. Dengan demikian, dalam sistem kualitas
modern, setiap orang dalam perusahaan harus terlibat aktif melalui
usaha atau dukungan dari manajemen puncak terhadap kualitas.
Banyak pekerja ingin melakukan pekerjaan yang baik, ingin
menghasilkan produk yang berkualitas dan ingin bangga terhadap
apa yang mereka kerjakan. Tetapi "irama" harus ditentukan oleh
manajemen sebagai pemimpin dalam perusahaan itu. Jika kualitas
tidak termasuk dalam agenda pihak manajemen, keadaan itu tidak
akan memberikan motivasi kepada pekerja untuk memberikan usaha
dan perhatian terhadap kualitas.
3. Adan ya pemahaman dari setiap orang terhadap tanggung jawab
spesi fi k untuk kualitas.
Meskipun kualitas seharusnya merupakan tanggung jawab
setiap orang namun patut pula diketahui bahwa setiap orang
memiliki tanggung jawab yang berbeda, tergantung pada pos1s1
kerjanya dalam perusahaan. Dengan demikian tanggung jawab yang
spesifik terhadap kualitas perlu diketahui oleh setiap orang dalam
posisi kerjanya. Dalam sistem kualitas modern, manajemen puncak
harus menunjukkan komitmen melalui kata dan tindakan bahwa
kualitas adalah teramat penting untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan.
4. Adanya aktivitas yang berorientasi pada tindakan pencegahan
kerusakan bukan berfokus pada upaya untuk rnendeteksi kerusakan
sa1a.
Kualitas mealui inspeksi saja adalah tidak cukup dan hal itu
terlalu mahaL Meskipun tetap menjadi persyaratan untuk melakukan
beberapa inspeksi singkat atau audit terhadap produk akhir, tetapi
usaha kualitas dari perusahaan seharusnya lebih difokuskan pada
tindakan pencegahan sebelum terjadinya kerusakan dengan jalan
melaksanakan aktivitas secara baik dan benar pada waktu pertama
kali memulai melaksanakan suatu aktivitas. Dengan melaksanakan
prinsip ini, usaha peningkatan kualitas akan mampu mengurangi
ongkos produksi.
5. Adanya filosofi yang menganggap bahwa kualitas adalah jalan
hidup.
Isu-isu tentang kualitas selalu didiskusikan dalam pertemuan
manajemen (management meeting). Semua karyawan diberikan
pelatihan (training) tentang konsep-konsep kualitas beserta
metodenya. Setiap orang dalam perusahaan secara sukarela
berpartisipasi dalam usaha-usaha peningkatan kualitas.
E. Biaya Kualitas
1. Definisi Biaya Kualitas
Definisi biaya kualitas menurut Blocher, et al. (2007:404) adalah
sebagai berikut :
Biaya kualitas adalah biaya dari aktivitas yang berkaitan dengan pencegahan, pengidentifikasian, perbaikan, dan pernbetulan produk yang bermutu rendah, serta biaya peluang dari waktu produksi dan penjualan yang hilang akibat rnutu yang rendah.
Menurut Hansen dan Mowen (2005:7) :
Biaya kualitas (cost of quality) adalah biaya yang timbul karena mungkin atau telah terdapat produk yang buruk kualitasnya.
Sedangkan rnenurut Prawironegoro dan Purwanti (2008:322) :
Biaya kualitas adalah biaya yang timbul karena produk yang dihasilkan mutunya jelek sehingga tidak disukai konsumen.
Definisi diatas mengimplikasikan bahwa bi a ya kualitas
berhubungan dengan dua sub kategori dari kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan kualitas yaitu kegiatan pengendalian dan kegiatan
karena kegagalan. Kegiatan pengendalian (co/lfrol activities) dilakukan
oleh suatu perusahaan untuk mencegah atau mendeteksi kualitas yang
buruk (karena kualitas yang buruk mungkin terjadi). Jadi, kegiatan
pengendalian terdiri dari kegiatan-kegiatan pencegahan dan penilaian.
Kegiatan karena kegagalan (failure activities), dilakukan oleh
perusahaan atau oleh pelanggannya untuk merespon kualitas yang buruk
(kualitas buruk memang terjadi). Jika respons terhadap kualitas yang
buruk dilakukan sebelum produk cacat (tidak memiliki kesesuaian, tidak
bisa diandalkan tidak tahan lama, dan seterusnya) sampai ke pelanggan,
maka kegiatannya diklasifikasikan sebagai kegiatan kegagalan internal.
Sebaliknya, jika respons muncul setelah produk sampai ke pelanggan,
maka kegiatannya diklasifikasikan sebagai kegiatan kegagalan eksternal.
Dari definisi-definisi yang dikemukakan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa biaya kualitas adalah biaya-biaya yang berkaitan
dengan kualitas produk, yang terdiri dari biaya untuk mencegah kualitas
produk yang buruk dan biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki
produk cacat, baik yang masih di tangan produsen maupun produk cacat
yang telah sampai ke tangan konsumen.
2. Klasifikasi Biaya Kualitas
Juran ( 1962) dalam Prawirosentono (2007:2) menglasifikasikan
biaya kualitas kedalam empat jenis, yaitu :
a. Biaya Kegagalan Eksternal (JCxtemal Failure Costs) adalah biaya
yang terjadi karena faktor luar organisasi perusahaan, misalnya
akibat ulah konsumen. Biaya ini meliputi :
1. Biaya Keluhan Konsumen (the cost of complaint, investigation
and adjustment). Biaya ini dikeluarkan sehubungan dengan
adanya keluhan konsumen atas produk yang dibeli sehingga
perlu biaya untuk meneliti kerusakan produk kemudian
memperbaikinya.
2. Biaya Penggantian (the cost of return, replace or allowance).
Biaya ini dikeluarkan untuk mengganti barang yang rusak
dengan barang yang baru, meliputi biaya pengiriman kembali
dan biaya kompensasi kepada konsumen berupa allowance
(tunjangan kerugian karena tidak puas menggunakan produk
rusak).
3. Biaya Jaminan (warranty expenses), yaitu biaya yang
dikeluarkan karena terjadi keluhan se\ama masa garans1,
misalnya biaya perbaikan dan atau biaya sewa ganti selama
barang yang rusak sedang diperbaiki.
4. Ganti Rugi (liahility), yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan
karena konsumen mengalami kecelakaan (bahkan sampai
tingkat kematian). Biaya ini termasuk biaya rumah sakit, bahkan
kerugian usaha (business losse.1).
5. Nama Baik (p1odwill), yaitu biaya yang dikeluarkan atau
kehilangan keuntungan masa depan akibat kerusakan produk
bermutu rendah. Biaya ini memang sulit dihitung, tetapi bisa
dapat jumlah yang besar dan berimplikasi luas, misalnya produk
selalu mendapat complain! dalam berbagai media massa yang
akan merusak citra produk tersebut.
b. Biaya Kegagalan Internal (Internal Failure Cos!) yaitu biaya yang
terjadi di lingkup perusahaan sebelum produk dikirimkan ke
konsumen. Biaya ini meliputi :
I. Biaya Disposisi, yaitu biaya untuk menentukan langkah kegiatan
atau tindakan yang harus dilaksanakan sehubungan dengan
adaya kerusakan pada suatu produk yang ditemukan. Bentuk
tindakan tersebut antara lain mengerjakan ulang (rework),
membuangnya (.1·crap), atau memperbaiki melalui proses.
2. Biaya Membuangnya menjadi Barang Apkir (.~crap cost). Biaya
ini timbul karena mutu suatu barang buruk sekali sehingga lebih
baik dibuang atau apkir.
3. Biaya Mengerjakannya Kembali (/'ework cos/), yaitu biaya yang
dikeluarkan untuk mengoreksi atau memperbaiki produk atau
bagian dari produk yang cacat atau rusak.
4. Biaya Tes Ulang (retest cost), yaitu biaya untuk mengetes
kembali atas produk yang mengalami pengerjaan ulang.
5. Biaya Bahan Sisa (yield losses cost), yaitu biaya alas bahan
bahan sisa yang secara teknis tidak dapat dihindarkan, mau
tidak mau harus ada bahan yang terbuang. Dalam industri
garmen adalah perca.
6. Biaya Nganggur (down time cost) yakni biaya yang harus
dikeluarkan untuk buruh yang terpaksa menganggur (idle) akibat
adanya fasilitas atau proses produksi terhenti karena masalah
mutu produk (quality problem).
7. Biaya Lembur Akibat Produk Rusak, yaitu biaya lembur yang
harus dikeluarkan karena pekerja harus melakukan kerja lembur
akibat adanya komponen atau produk yang rusak.
8. Biaya Kelebihan Kapasitas (excess capacity cost), yaitu biaya
kelebihan kapasitas yang harus dipelihara (lo be maintained)
untuk menutupi kapasitas yang hilang akibat membuat produk
yang rusak. Biaya ini meliputi biaya pengadaan fasilitas ekstra
yang diperlukan agar proses produksi terbebas dari kerusakan
produk. Hal ini mungkin biaya yang tersembunyi, tetapi
merupakan biaya yang besar.
c. Biaya Penilaian (Appraisal Cost) yaitu biaya yang dikeluarkan
untuk menelaah atau mengamati sehingga ditemukan kondisi bahan
dan produk yang cacat atau rusak. Biaya ini meliputi :
I. Biaya Pemeriksaan Bahan yang Datang, yaitu biaya
pemeriksaan atas bahan baku yang masuk dari pemasok.
2. Biaya Pemeriksaan Selama Proses Produksi, yaitu pemeriksaan
(inspeksi dan pengetesan) atas komponen barang yang ada
dalam proses produksi untuk menjamin adanya kesesuaian mutu
dengan mutu yang ditetapkan.
3. Biaya Pemeliharaan Alat Untuk Tes (maintaining equipmelll},
yaitu biaya pemeliharaan alat-alat pengetesan agar semua mesin
berada dalam kondisi kerja yang baik.
4. Biaya Evaluasi Persediaan (cost of evaluation stock), yaitu biaya
untuk mengevaluasi kondisi bahan baku dan bahan pembantu
dan juga produk akhir yang berada di gudang.
d. Biaya Pencegahan (Prevelllion Cost) adalah biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk upaya mencegah terjadinya kerusakan produk
(failure atau defect). Artinya, biaya pencegahan adalah biaya utnuk
meminimumkan biaya penelaahan (appraisal cost) dan failure cost.
Biaya ini meliputi :
I. Biaya Perencanaan Mutu (quality planning cost), yaitu biaya
yang berkaitan dengan perencanaan dan sistem pengembangan
mutu produk. Misalnya biaya kebijakan untuk mendesain
prosedur sejak mulai sampai operasi berjalan (berkaitan dengan
mutu produk).
2. Biaya Desain Produk dan Tinjau Ulang (prod11c1 desig11 a11d
review cos!), yaitu kenaikan biaya yang berkaitan dengan
membuat desain produk dalam rangka memperbaiki mutu
produk.
3. Biaya Mendesain Proses dan Tinjau Ulang (cos/ (>f process
design and review}, yaitu biaya tambahan atau kenaikan biaya
dari proses produksi yang baru untuk memperbaiki dan
maninjau ulang proses produksi yang ada.
4. Biaya Desain Tugas dan Pelatihan (cos/ of job design and
!raining), yaitu biaya untuk mengembangkan metode kerja yang
baru dan biaya implementasinya dalam bentuk biaya pelatihan
untuk karyawan dalam rangka perbaikan mutu produk.
5. Biaya Koleksi, Analisis, dan Laporan (cos/ of da!a coflection,
analysis, and reporl) adalah biaya utnuk pengumpulan data yang
berkaitan dengan perbaikan mutu.
6. Biaya Program Perbaikan Mutu (cos/ (!f quality improvement
program) adalah biaya proyek yang dibentuk untuk memonitor
dan memperbaiki kualitas produk, seperti program pengurangan
tingkat kerusakan produk atau lingkaran mutu (q1mli1y circle).
3. Konsep Biaya Kualitas
Ada tiga macam konsep biaya kualitas menurut Ratnadi dan
Setiawan (2005), yaitu:
a. Konsep Tradisional
konsep tradisional mengasums1 bahwa terdapat suatu
cakupan nilai yang diterima untuk setiap spesifikasi dan
karakteristik kualitas. Konsep tradisional ditetapkan dengan
menentukan batas atas (maksimal) dan batas bawah (minimum),
yang menjelaskan variasi produk yang dapat diterima untuk
karakteristik kualitas tertentu. setiap unit yang berada didalam batas
itu dianggap tidak cacat (11011 defect!/). Sedangkan suatu produk
setelah nilai berada di atas atau di bawah standar yang ditetapkan,
maka produk tersebut dianggap rusak dan tidak dapat diterima.
Tingkat unit cacat yang diterima ini didefinisikan sebagai tingkat
kualitas yang dapat diterima (acceptable quality level-AQL).
Dalam pandangan tradisional, biaya kualitas dibatasi untuk
biaya inspeksi dan pengujian produk selesai. Biaya lain yang
berkaitan dengan rendahnya kualitas selain kedua biaya tersebut
dimasukkan kedalam biaya overhead dan tidak dimasukkan sebagai
biaya kualitas.
b. Konsep Kontemporer
Konsep kontemporer menyatakan bahwa biaya kualitas yang
berhubungan dengan fungsi-fungsi pendukung seperti desain
produk, pembelian. hubungan dengan masyarakat dan pelayanan
kepada pelanggan harus ditambahkan kedalam biaya produksi atau
biaya operasional. Konsep kontemporer mengklasifikasikan biaya
kualitas kedalam empat kategori yaitu biaya pencagahan, biaya
penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal.
Dalam konsep kontemporer menginginkan adanya control
kualitas total, sehingga tidak ada yang cacat atau cacat nihil (zero
defect). yang berarti seluruh produk yang tidak sesuai dengan
spesifikasinya dan mengurangi produk yang tidak sesuai dengan
spesifikasinya sampai titik no!.
c. Model Kualitas Sehat (Robust Guality Model)
Model ini lebih menekankan pada variabilitas dalam proses
produksi. Seakin jauh variabilitas produk dari nilai target, maka
semakin besar biaya kualitas. Berkurangnya tingkat variabilitas
mengakibatkan berkurangnya biaya kualitas khususnya biaya
pelayanan pelanggan.
4. Manfaat Biaya Kualitas
Informasi biaya kualitas dapat memberikan berbagai manfaat, yang
antara lain dapat digunakan untuk hal-hal berikut (Fandy dan Anastasia,
2003:40) :
a. Mengidentifikasi peluang laba (penghematan biaya dapat
meningkatkan laba).
~PUSTAKAAN UTAMA ~I SYAHID ,JAKARTA
b. Mengidentifikasi pemborosan dalam aktivitas yang tidak
dikehendaki para pelanggan.
c. Menentukan apakah biaya-biaya kualitas telah didistribusikan secara
tepat.
d. Penentuan tujuan dalam anggaran dan perencanaan laba.
e. Mengidentifikasi masalah-masalah kualitas.
f Dijadikan sebagai ukuran penilaian kinerja yang objektif
5. Pengukuran Biaya Kualitas
Menurut Hansen dan Mowen (2005:9), biaya kualitas bisa juga
diklasifikasikan sebagai biaya yang dapat diamati dan tersembunyi.
a. Biaya kualitas yang dapat diamati (observable quality cost) :
Biaya kualitas yang dapat diamati adalah biaya-biaya yang
tersedia atau dapat diperoleh dari catatan akuntansi perusahaan.
b. Biaya kualitas yang tersembunyi (hidden cost) :
Biaya kualitas yamg tersembunyi adalah biaya kesempatan atau
opportunitas yang terjadi karena kualitas yang buruk. Biaya-biaya
kualitas yang tersembunyi bisa menjadi signifikan oleh karena itu
seharusnya diestimasi. Meskipun mengestimasi biaya kualitas yang
tersembunyi sulit dilakukan, namun ada tiga metode yang disarankan
untuk tujuan tersebut, yaitu :
l) Met ode pengali (mulliplier method)
Metode pengali mengasumsikan bahwa total biaya
kegagalan adalah hasil pengalian dari biaya-biaya kegagalan
yang terukur :
Total biaya kegagalan eksternal = k (Biaya kegagalan eksternal
yang terukur)
Dimana k adalah efek pengali. Nilai k diperoleh berdasarkan
pengalaman.
2) Metode penelitian pasar (market research method)
Metode penelitian pasar formal digunakan untuk menilai
dampak kualitas yang buruk terhadap penjualan dan pangsa
pasar.
3) Fungsi kerugian kualitas Taguchi (Taguchi quality loss.function)
Fungsi kerugian kualitas Taguchi mcngasumsikan bahwa
setiap penyimpangan dari nilai target suatu karakteristik kualitas
dapat menimbulkan biaya kualitas tersembunyi. Selanjutnya,
biaya kualitas tersembunyi meningkat secara kuadrat pada saat
nilai actual menyimpang dari nilai target. Fungsi kerugian
kualitas Taguchi diilustrasikan dalam persamaan sebagai
berikut:
L (y) = k (y - T)2
Dimana:
k = Konstanta proporsionalitas yang besarnya bergantung pada
struktur biaya kegagalan eksternal perusahaan
y = Nilai aktual dari karakteristik kualitas
T = Nilai target dari karakteristik kualitas
L = Kerugian kualitas
Untuk menggunakan fungsi kerugian kualitas Taguchi, nilai
k harus diestimasi. Nilai k dihitung dengan membagi estimasi
biaya pada salah satu batas spesifikasi tertentu dengan kuadrat
deviasi dari batas nilai target :
k = c/d2
Dimana:
c = Kerugian pada batas spesifikasi atas atau bawah
d = Jarak batas dari nilai target
Setelah mengetahui cara mengukur biaya kualitas, maka
kita juga dapat mengetahui tingkat efisiensi biaya kualitas yang
dihasilkan dari pengukuran tersebut. Beberapa pakar kualitas
berpendapat bahwa tingkat biaya kualitas yang efisien adalah
tidak melebihi 2 hingga 4 % dari penjualan bersih (Hansen dan
Mowen, 2005).
F. Profitabilitas
l. Profitabilitas
Sofyan Syafri Harahap (2008:304) mendefinisikan :
Profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber daya yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya.
Penge11ian diatas, dapat dikemukakan bahwa profitabilitas adalah
salah satu ukuran kinerja perusahaan dalam memperoleh laba pada suatu
periode tertentu dan efisiensi penggunaan aktiv.a perusahaan guna
menghasilkan laba.
2. Pengertian Laba
Menurut PSAK No.25:
"Kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak ber.asal dari kontribusi penanaman modal. (2002 :par 70).
3. Laba Kotor
Menurut Toto Prihadi (2008: 15) :
"Laba kotor (gross prc!fit margin) adalah penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan (cost of good sold)".
4. EBIT (Earning Before Interest Tax)
Menurut Sutrisno (2003:23) yang dimaksud EBIT adalah
"laba sebelum pajak yang dikurangi oleh laba yang diperoleh dari penjualan aktiva tetap, aktiva lain-lain, aktiva non produktif dan saham
. ..
G. Penelitian Terdahulu
Zakiyah (2007) menguJI pengaruh biaya kualiitas terhadap
profitabilitas. Target populasinya adalah industri makanan dan minuman yang
terdaftar di BE! selama tahun 2001 s.d. 2005. dalam penelitiannnya Zakiyah
menggunkan biaya kualitas sebagai variabel bebas, sedangkan laba operasi,
OPM (Operaling Profil Margin), ROI (Re/um On lnves/men/) dan ROE
(Re/um On Ecp1ily) sebagai variabel tidak bebas. Hasil pengujian dengan uji t
diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh antara biaya kulaitas dengan
laba operasi dan OPM, sedangkan antara biaya kualitas dengan ROI dan ROE
tidak ada hubungan yang signifikan.
Ratnadi dan Setiawan (2005) meneliti tentang penerapan biaya kualitas
untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Kualitas menjadi dimensi
kompetisi yang penting baik untuk organisasi manufaktur maupun jasa.
Karena dengan kualitas yang tinggi dan konsisten menyebabkan konsumen
membeli suatu produk tertentu dan setia dengan produk tersebut. Dari
penelitiannya diperoleh kesimpulan bahwa biaya kualitas berhubungan positif
dan signifikan dengan ROI yang lebih tinggi.
Dewi dan Rohmah (2004) telah menguji efisiensi biaya kualitas dalam
rangka mengurangi produk cacat. Dimana dalam penelitiannya dilakukan
analisis faktor-faktor yang menyebabkan te1jadinya cacatproduk, yaitu :
faktor manusia, faktor mesin, faktor metode, faktor material, dan faktor
lilngkungan. Setelah diketahui faktor-faktor tersebut, kemudian dilakukan
perbaikan-perbaikan. Sehingga perbaikan-perbaikan tersebut pada akhirnya
dapat menghemat biaya kerugian akibat produk yang cacat.
Felecia (2004) melakukan penelitian mengenai analisa biaya kualitas
untuk meningkatkan daya saing industri pada perusahaan bahan baku
makanan. Pada perusahaan tersebut diklakukan penelitian produk "A" yang
berfungsi sebagai pengembang dan pelembut roti, hasilnya menunjukkan
biaya pencegahan yang besar dibutuhkan untuk mencegah terjadinya
kegagaln pada produk "A". hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa
biaya kegagalan internal berhasil dituruinkan dari 8% menjadi 0% sdangkan
biaya pencegahan naik dari 90% menjadi 98%. Kondisi ini tidak
menyebabkan rata-rata totral biaya kualitas perusahaan menjadi naik, tetapi
justru kebalikannya terjadi penurunan sebesar 9,66%. Penurunan tersebut
dapat meningkatkan daya saing perusahaan di pasar.
Juli (2000) meneliti tentang biaya kualitas sebagai alat ukur kinerja
manajerial. Kinerja kualitas pada PT. JOGJATEX pada tahun 1999 secara
gari> besar mendekati yang direncanakan. Biaya kualitas total yang
sesungguhnya hanya berbeda Rp. 8.723.449,80 dan yang dianggarkan
sedangkan dari persentase biaya produksi hanya berbeda 0,09%. Ini berarti
perusahaan telah mampu mengeluarkan biaya kualitas yang efisien.
H. Kerangka Pemikiran
I PERPUSTAKAAN UTAMA U!N SYAHIO JAKARTA
----J
Penelitian ini mengkaji pengaruh kemampuan (XI) biaya pencegahan,
(X2) biaya penilaian, (X3) biaya kegagalan internal dan (X4) biaya kegagalan
eksternal terhadap profitabilitas (EBIT). Maka kerangka pemikiran alas
variabel tersbut adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 Model Pengaruh Variabel lndependen dengan Variabel Dependen
Variabel Independent
Biaya Kualitas
B iaya Pencegahan
Biaya Penilaian
Biaya Kegagalan Internal
Biaya kegagalan Eksternal
Variabel Dependent
Profitabilitas ( EBIT)
I. Hipotesis
H1 : Biaya pencegahan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
(EBIT).
H2 : Biaya penilaian berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (EBIT).
HJ: Bia ya kegagalan internal berpengaru h signifikan terhadap
profitabilitas (EBIT).
H4: Biaya kegagalan eksternal berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas (EBIT).
H5: Biaya pncegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya
kegagalan eksternal berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
(EBIT).
BABIH
IVIETODOLOGI PENELJTIAN
A. Ruang Liugkup Penelitian
Penelitian ini dirancang untuk meneliti pengaruh biaya kualitas yang
terdiri atas biaya pencegahan, biaya penilain, biaya kegagalan internal dan
biaya kegagalan eksternal terhadap profitabilitas yang terjadi dalam
pemsahaan go public. Dalam penelitian ini data diambil d.ari sejumlah sampel
yang ada dalam populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah selumh
pemsahaan manufaktur yang terdaftar di BEi.
B. Metode Pemilihan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2007:72). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemsahaan
manufaktur yang terdaftar di BEi.
Sementara itu, metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling, dimana sampel hams memenuhi krite:ria sebagai berikut :
1. Pemsahaan mengeluarkan laporan keuangan tahunan yang berakhir pada
31 Desember 2005, 2006, 2007.
2. Laporan keuangan telah diaudit oleh Kantor Akunt.an Publik dan telah
3. Perusahaan mengalami laba selama tahun 2005 s.d 2007.
4. Perusahaan terdaftar berkelanjutan selama tahun 2005 s.d 2007.
5. Dalam laporan laba rugi dan catatan-catatannya terdapat biaya-biaya
yang berkaitan dengan kualitas produk, seperti perbaikan dan
pemeliharaan, pengembangan produk, penelitian, barang rusak, retur
penjualan dan lain-lain.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2007:73). Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 33 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEi.
C. Metode Pengumpulau Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder , yaitu sumber
data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). tujuan peneliti
menggunakan data sekunder adalah untuk mengungkapkan fakta kondisi
keuangan industri manufaktur selama 3 tahun, dalam hal ini biaya kualitas
dan profitabilitas.
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan bidang yang diteliti maka
terdapat dua metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Penelitian kepustakaan
Penelitian kepustakaan yaitu menggumpulkan data-data teoritis dan
mempelajari dengan seksama teori-teori yang berkaita langsung dengan
permasalahan yang dibahas untuk memberikan wawasan dan landasan
teori yang menjadi dasar untuk menganalisis dan menunjang pembahasan
masalah dalam penulisan skripsi. Data-data tersebut dapat berupa buku
buku, jurnal, artikel dan skripsi.
2. Dokumentasi
Dalam metode dokumentasi penulis mengumpulkan data dengan
cara menganalisis laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan
industri manufaktur yang terdaftar di BE! dari tahun 2005 s.d. 2007.
Penelusuran data sekunder berupa teori maupun laporan keuangan,
dilakukan dengan cara penelusuran secara manual untuk data dalam
format kertas hasil cetakan dan penelusuran dengan computer untuk data
dalam format elektronik.
D. Metode Analisis Data dan Pengujian Statistik
Metode analisis data merupakan suatu metode yang cligunakan untuk
mengolah data penelitian dengan menggunakan proses penyederhanaan data
dalam bentuk yang muclah clibaca clan diinterpretasikan. Analisis dalam
penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif clengan metode regresi
linear berganda (multiple regression linear).
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel terikat dan bebas keduanya terdistribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal
atau mendekati normal.
Untuk mengetahui apakah data normal atau tidak maka dapat
dideteksi dengan melihat normality probability plot. Jika data (titik)
menyebar di sekitar garis diagonal clan mengikuti arah gans
diagonalmaka model regresi rnemenuhi asumsi normalitas. Tetapi jika
data (titik) menyebar jauh dari garis diagonal dan ticlak mengikuti arah
garis diagonal rnaka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas
( Ghozali, 2005 112)
b. Uji Asumsi Klasik
1) Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regres1 clitemukan adanya korelasi antara variabel bebas
(i11depende11). Model regresi yang baik sehamsnya ticlak terjadi
korelasi cliantara variabel independen. Model re:gresi yang ticlak acla
multikolinearitas adalah yang mempunyai nilai besaran korelasi
antar variabel bebas lebih kecil clari 90%, VIF (variance inflation
factm) lebih kecil dari angka 10 dan mempunyai nilai TOLERANCE
lebih besar dari 0 1 atau 10% (Ghozali, 2005:91 ).
2) Heteroskeclastisitas
Uji heteroskeclastisitas bertujuan menguji apakah clalam model
regresi terjadi keticlaksamaan variance clari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut "Homoskedastisitas" clan
jika berbeda disebut "Heteroskedastisitas". Model regresi yang baik
adalah "Homoskedastisitas".
Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat
dengan ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatle1p/ot. Jika ada
pola tertentu maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Tetapi jika tidak ada pola yang jelas serta titik-utik menyebar diatas
dan dibawah angka no! pada sumbu y maka tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2005: I 05).
3) Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi linear ada korelasi antra kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jikaa
terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Suatu
model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
Untuk mendeteksi apakah terdapat autokorelasi antara variabel
independent, dapat dilihat dari angka D-W (Durbin Watson). Dasar
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
I. Bila nilai D-W terletak antara batas atas (du), dan (4-du), maka
koefisien autokorelasi sama dengan noL Berarti tidak ada
autokorelasi.
2. Bila nilai D-W lebih rendah daripada batas bawah atau lower
bound (di), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada
nol, berarti ada autokorelasi positif
3. Bila nilai D-W lwbih besar daripada (4-dl), maka koefisien
autokorelasi lebih kecil daripada no!, berarti ada autokorelasi
negative.
4. Bila nilai D-W terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah
(di). Atau D-W terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya
tidak dapat disimpulkan (Ghozali, 2005: 95).
c. Uji Hipotesis
1. Analisis Regresi Berganda
Metode yang digunakan penulis didalam penelitian ini adalah
regresi berganda. Persamaan regres1 m1 bertujuan untuk
memprediksi besar variabel terikat dengan menggunkan data
variabel bebas yang tel ah diketahui besarnya. (Santoso, 2002: 163)
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara empat
variabel bebas (X 1, X2, X3, X4) dengan variabel terikat (y) digunakan
analisis reresi linear dengan persamaan matema1ik sebagai berikut:
Y =a+ b X1+ b X2 + b X3 + b ~
Keterangan:
Y = profitabilitas (EBIT)
a = konstanta, harga y b ila x = 0
b = koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau
penurunan variabel terikat (y) yang didasarkan pada vbariabel
~USTAKAAN~TAMA ~ SYAHID JAKARTA
bebas (X) Bila b (+) maka naik, dan bila (-), maka terjadi
penurunan.
X 1 = Biaya pencegahan
X2 =Bia ya penilaian
Xi = Biaya kegagalan internal
X4 = Biaya kegagalan eksternal
2. Uji R2 Koefisien Determinasi
Koefisien detrminasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adlaah antara 0 dan I. nilai R2
yang kecil berarti kemampuan variabel independent dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati I berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (Ghozali, 2005:83).
Adapun rumus koefisien determinasi adalah sebagai berikut :
KD = r2 x 100%
Dimana:
KD = Koefisien determinasi
r = koefisien korelasi
3. Uji Regresi Simultan (Uji F)
Uji F ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama
variabel independen (biaya pencegahan, biaya penilain, biaya
kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal) terhadap varibel
dependen profitabilitas.(EBIT) (Nugroho, 2005:53). Dengan syarat
jika probabilitas memenuhi taraf signifikan lebih kecil dari 0,05 atau
dapat dilihat dari niali F hitung lebih besar daripada nilai F tabel
pada tingkat signifikan 5% (Ghozali, 2005:84).
4. Uji Regresi Parsial (Uji t)
Uji mt digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independen (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen (Y). Signifikan berarti pengaruh yang terjadi dapat berlaku
untuk populasi (dapat digeneralisasikan). (Priyatno, 2008: 13).
Rumus t hitung pada analisis regresi adalah :
Dimana:
t hitung = _h Sb
b = Koefisien regresi
Sb = Standar error
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel independen
Komponen biaya kualitas:
a. Biaya pencegahan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
upaya mencegah terjadinya kerusakan produk ljailure atau J~j'ect).
b. Biaya penilaian yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menelaah atau
mengamati sehingga ditemukan kondisi bahan dan produk yang
cacat atau rusak.
c. Biaya kegagalan internal yaitu biaya yang terjadi di lingkup
perusahaan sebelum produk dikirimkan ke konsumen.
d. Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang 1erjadi karena faktor
luar organisasi perusahaan, misalnya akibat ulah konsumen.
I.
Tabel 3.1 Perhitungan Biaya Kualitas
Kategori dan Rencana Biaya Kualitas Produk
Biaya Kegagalan Eksternal
.
·-·-·
I. lnvestigasi dan penyesuaian karena keluhan konsumen
2. Pengembalian, penggantian dan ganti rugi 3. Pengeluaran jaminan (sewa dan reparasi) 4. Biaya tanggungan dan hukum 5. Kehilangan nama baik
Total biaya kegagalan eksternal
II. Biaya Kegagalan Internal I. Biaya disposisi 2. Bahan sisa 3. Pengerjaan kembali 4. Pengujian kembali 5. Penghasilan yang hilang 6. Penghentian operasi mesin 7. Persediaan bahan ekstra 8. Lembur akibat kerusakan produk 9. Kelebihan ka2asitas akibat 2roduk rusak Total biaya kegagalan internal
III. Biaya Penelaahan I Penilaian I. Biaya inspeksi bahan yang masuk ke gudang 2. Inspeksi dan tes bahan dalam proses produksi ' Perbaikan atas peralatan tes .) .
4. Evaluasi atas persediaan Total biaya Penelaahan I Penilaian
IV. Biaya Pencegahan I. Perencanaan kualitas produk 2. Honor tim untuk desain produk 3. Hinir tim utnuk desain proses 4. Pelatihan (kualitas) 5. Biaya kendali atas proses 6. Pengumpulan data, analisis, dan Japoran 7. Program i:ierbaikan kualitas Total biaya pencegahan
Total biaya kualitas ( l+ll+lll+IV) Sumber: Suyad1 (2007:33)
Nilai •y..
··-
xxx xx
xxx xx
xxx xx
xxx xx ' xxxx xx
2. Variabel Dependen
Profitabilitas
Tingkat profitabilitas berupa loi:1rni11g Bej(Jre Interest and Tax
(EBIT) yang merupakan salah satu tolak ukur untuk menilai kemampuan
perusahaan memperoleh keuntungan.
Mencari EBIT di laporan laba-rugi adalah mustahil. Bagian paling
bawah laporan laba-rugi adalah laba bersih. Laba bersih sama dengan
EAT (Earning After Tax). Sementara di atasnya adalah laba sebelum
pajak EBT (Earning Before Tax). Setelah itu adalah laba usaha. EBIT
harus dihitung dengan sedikit usaha, yaitu dengan menambahkan bunga
pada laba sebelum pajak (EBT) (Toto Prihadi, 2008:45).
EBIT = EBT (Earning Before Tax) + I (lntere::=J
BAB IV
HASIL DAN PEIVIBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah populasinya
adalah 147 perusahaan dan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
didapatkan jumlah sampel 33 perusahaan. Data yang digunakan adalah
laporan laba rugi, neraca dan catatan atas laporan keuangan dari tahun 2005,
2006 clan 2007. Pada bagian ini akan disajikan hasil dari analisis data
berdasarkan pengamatan sejumlah variabel yang digunakan dalam model
analisis regresi berganda untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian
diterima atau ditolak.
Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Sampel
No. Keterangan Jumlah
I. Populasi yang terpilih 147 2. Tidak memenuhi kriteria:
Tidak mencantumkan biaya kualitas dalam laporan laba 114
rugi clan catatan atas laporan keuangan, clan perusahaan yang tidak mengalami laba atau rugi
3. Data yang diolah: Perusahaan yang mencantumkan biaya kualitas dalam
33 laporan laba rugi clan catatan atas laporan keuangannya, clan mengalami laba
B. Analisis dan Pembahasan
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan normality
pmbahi/ity plot.
Gambar 4. I Hasil Uji Normalitas untuk Regresi Biaya Kualitas terhadap EBJT pada
tahun 2005
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: EBIT 1.0.,-------------?'IJI
.c 0.8
e a.. E o.s ::J
(.)
"' Q) tJ 0.4 Q) c. )(
w 0.2
o.o+--~-~----~----1
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
Sumber: Data diolah SPSS 12:
Berdasarkan gambar 4. I di atas, ditunjukan bahwa titik-titik data
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
Dengan demikian data disimpulkan bahwa regresi untuk biaya kualitas
terhadap EBIT pada tahun 2005 sudah terdistribusi dengan normal atau
sudah memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.2 1-Iasil Uji Nonnalitas untuk Regresi Biaya Kualitas terhadap EBIT pada
tahun 2006 (Data belurn ditransformasi)
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
08
il 0 04
1l. >< w
00
Dependent Variable: EBIT
oo
oooo 0
0 2 0-4 0_6 0.8
Observed Cum Prob
0
Sumber: Data diolah SPSS 12
1.0
Pada gambar 4.2 di atas, terlihat bahwa data agak menyebar jauh
dari sekitar garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal.
Sehingga regresi untuk biaya kualitas terhadap EBIT tidak memenuhi
asumsi normalitas.
Menurut Ghozali (2005: 123) jika data tidak rnemenuhi asu111s1
normalitas seperti garnbar 4.2 ,maka dapat ditranformasi salah satu data
dalarn bentuk logaritma natural (LN). Untuk itu penulis melakukan
tranformasi pada data EBIT dalarn bentuk logaritma. natural. Setelah data
tersebut ditranforrnasi ternyata data tersebut mernenuhi asums1
normalitas (gambar 4 3 ). dengan demikian regresi untuk biaya kualitas
terhadap EBIT pada tahun 2006 dapat memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas untuk Regresi Biaya Kualitas terhadap EBIT pada
tahun 2006 (Data sudah ditransformasi)
Normal P-P Plot of Regression Standardized f~esidual
Dependent Variable; EBIT
0
oo
oo
0
0
0
oo+--~--~---~---~----j o_o 0 ",! 0 <1 0 G {)I\
Observed Cum Prob
Sumber: Data diolah SPSS 12
Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas untuk Regresi Biaya Kualitas terhadap EBIT pada
tahun 2007
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: EBIT
'0.,-------------------="'
0
oo
02 04 0.6 08 10
Observed Cum Prob
Sumber: Data diolah SPSS 12
Gambar 4.4 di atas sama dengan gambar 4.1 ditunjukan bahwa titik-
titik data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal. Dengan demikian data disimpulkan bahwa regresi untuk biaya
kualitas terhadap EBIT pada tahun 2007 sudah terdistribusi dengan normal
atau sudah memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinieritas untuk Regresi Biaya Kualitas terhadap
EBIT
2005 2006 2007 Collinearity Collinearity Collinearity
Statistics Statistics Statistics Tolerance VIF Tolerance VIF Tolerance VIF
0.982 1.019 0.996 1.004 0.931 1.074 0.974 1.026 0.993 1.007 0.915 1.092 0.992 1.008 0.997 1.003 0.993 1.007 0.991 1009 0.991 1.009 0.98 1.021
Sumber: Data diolah SPSS 12:
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel, bebas (independen).
Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen.
Dari tabel 4.2 hasil perhitungan tolerance menunjukan tidak
ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari
0. l 0 yang berarti tidak ada korelasi antar varia.bel independen yang
factor (VIF) juga menunjukan ha! yang sama tidak ada satu variabel
independen yang memiliki nilai V!F lebih clari I 0. Jacli dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel
independen dalam model regresi (Ghozali, 2005 : 93).
b. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas untuk Regresi Biaya Kualitas terhadap
EBIT pada tahun 2005
Scatterplot
Dependent Variable: EBIT
3-
• 0
" " ,_ 0
•• • 0 "' 0
" ' 0 oo • ·" 'O E IS .g 0- 0
" to 1ii oO .§ ·\-0 • 0 0
0
• • c,-2-• 0
"' -3-
·2 ·1 0 1 2 3
Regression Standardized Predicted Value
Sumber: Data diolah SPSS 12
Gambar 4.5 di atas merupakan uji heteroskedastisitas untuk
regresi biaya kualitas terhadap EBIT pada tahun 2005_ Gambar
tersebut menunjukan bawa titik-titik menyebar secara acak baik di
atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu y. ha! ini berarti tidak
terjadi heteroskedastisitas pacla regresi biaya kualitas terhaclap EB!T
pada tahun 2005.
Gambar 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas untuk Regresi Biaya Kualitas terhadap
EB!T pada tahun 2006
Scatterplot
Dependent Variable: EBIT
,_
0 0
0 0
"' m Oo 0
0 ~ 0
0
0 _,_ _, 0 i 2 :i 4
Regression Standardized Predicted Value
Sumber: Data diolah SPSS 12
Gambar 4.6 di atas merupakan uji heteroskedastisitas untuk
regresi biaya kualitas terhadap EBIT pada tahun 2006. Gambar
tersebut menunjukan bawa titik-titik menyebar secara acak baik di
atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu y. ha! ini berarti tidak
terjadi heteroskedastisitas pada regresi biaya kualitas terhadap EBIT
pada tahun 2006.
Gambar4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas untuk Regresi Biaya Kualitas terhadap
EBIT pada tahun 2007
Scatterplot
Dependent Variable: EBIT
0 0
0
0
8 0 0
q9
0 0 0
0 0 0 0 0 a
0 0
00 0
"' 0
., -2 ~ 0 ; Regression Standardized Predicted Value
Sumber: Data diolah SPSS 12
Gambar 4. 7 di atas merupakan uji heteroskedastisitas untuk
regresi biaya kualitas terhadap EBIT pada tahun 2007. Gambar
tersebut menunjukan bawa titik-titik menyebar secara acak baik di
atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu y. ha! ini berarti tidak
terjadi heteroskedastisitas pada regresi biaya kualitas terhadap EBIT
pada tahun 2007.
c. Uji Autokorelasi
Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi
~·
Regresi Durbin-Watson
Biaya Kualitas terbadap EBIT pada tabun 2005 2,226
Biaya Kualitas terbadap EBIT pada tabun 2006 2,048
Biaya Kualitas terbadap EBIT pada tabun 2007 2, 128
Sumber: Data d1olab SPSS 12
Model regresi yang baik adalab regres1 yang bebas dari
autokorelasi, j ika du < d < 4-du. Berdasarkan label 4. 3 di at as, dapat
dilibat babwa basil uji autokorelasi untuk regresi biaya kualitas
terbadap EBIT pada tabun 2005 nilai Durbin-watson test menunjukan
angka 2,226 dengan du 1,755 clan 4-du didapat basil 2,245 sebingga
I, 755 < 2,226 < 2,245 dapat disimpulkan babwa regresi bebas dari
autokorelasi.
Hasil uji autokorelasi untuk regresi biaya kualitas terhadap EBIT
pada tahun 2006 nilai Durbin-watson test menunjukan angka 2,048
dengan du 1,755 dan 4-du didapat hasil 2,245 sebingga 1,755< 2,048<
2,245 dapat disimpulkan babwa regresi bebas dari autokorelasi.
Hasil uji autokorelasi untuk regresi biaya kualitas terbadap EBIT
pada tahun 2007 nilai Durbin-watson test menunjukan angka 0,351.
Menurut Gbozali (2005:100) jika terdapat autokorelasi, maka dapat
, n , 1_1 _1•1_1 1 __ '.'. T'>f°"
(Breusch-Godfrey) test didapatkan nilai DW untuk tahun 2007 sebesar
2, 128 dengan du 1,755 dan 4-du didapat basil 2,245 sehingga 1,755 <
2, 128 < 2,245 yang berarti bahwa regresi bebas dari autokorelasi.
3. Basil Uji Hipotesis
A. Pengaruh Biaya Kualitas terhadap EBIT tahun 2005
a. Uji Koefisien Determinasi
Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel
independen, yaitu biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan
internal dan biaya kegagalan eksternal dalam menjelaskan variasi
variabel dependen yaitu EBIT.
Tabel 4.4 Hasil Uj i Koefisien Determinasi
Model Summa~
Adjusted Std. Error of Durbin-Model R R Souare R Souare the Estimate Watson 1 .5438 .295 .195 3.753E+10 2.226
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Kegagalan Internal, Biaya Pencegahan, Biaya Penilaian
b. Dependent Variable: EBIT
Sumber: Data diolah SPSS 12
Koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 19,5%
artinya 19,5% variabel EBIT (dependen) dapat dijelaskan oleh variabel
bi a ya kualitas (independen), sedangkan sisanya (100%-19. 5%) sebesar
80,5% dipengaruhi oleh faktor lain seperti Pengendalian Kualitas
(()uality Control), Kualitas Produk (Quality Produck). Pengendalian
Kualitas merupakan alat kontrol terhadap aktifitas suatu perusahaan
sebelum dan sesudah proses produksi dilakukan clan juga merupakan
salah satu fungsi manajemen yang merupakan upaya untuk menciptakan
produk dengan kualitas yang telah ditentukan oleh perusahaan dan
dapat memenuhi criteria untuk dapat mempertahankan atau
meningkatkan kualitas yang sudah ada yang dianggap cukup tinggi dan
mampu mengatasi produk pesaing (Minanga Taruk Bua, 2003).
Kualitas Prociuk adalah suatu fungsi dari berbagai spesifikasi produk
dan pengukuran sampai sejauh mana karakterist1k produk atau jasa
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
b. Uji Regresi Simultan (Uji F)
Tabet 4.5 Hasil Uji F
ANOVA"
Sum of Model Sau ares di Mean Square F Sig. 1 Regression 1.65E+22 4 4.133E+21 2.934
Residual 3.94E+22 28 1.409E+21 Total 5.60E+22 32
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya ~Cegagalan Internal, Biaya Pencegahan, Biaya Penilaian
b. Dependent Variable: EBIT
Sumber: Data diolah SPSS 12
Pada tabel 4.5, diketahui bahwa F hitung sebesar 2,934 dengan
tingkat signifikansi 0,038. Karena tingkat signifikansi yang
dihasilkan lebih kecil dari 0,05 (0,038 < 0,05) maka model regresi
.038a
Model 1
dapat di gunakan untuk melihat pengaruh biaya kualitas terhadap EBlT.
Dengan demikian hipotesis ini diterima.
c. Uji Regresi Parsial (Uji t)
(Constant)
Biaya Pencegahan
Biaya Penilaian
Biaya Kegagalan lnte
Biaya Kegagalan Eksternal
Tabel 4.6 Hasil Uji t
Coefficient'!;
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta 4.7E+10 8.1E+09
1.890 1.251 .242
33.047 12.911 .411
-.820 .925 -.141
-.230 .419 -.087
Collinearit Statistics
t Sig. Tolerance VIF 5.815 .000
1.511 .142 .982 1.019
2.560 .016 .974 1.026
-.886 .383 .992 1.008
-.548 .588 .991 1.009
a. Dependent Variable: EBIT
Sumber: Data diolah SPSS 12
Pada tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa t hitung biaya pencegahan
1,511 biaya penilaian 2,560 biaya kegagalan internal -0,886 dan biaya
kegagalan eksternal -0,548. Hipotesis pertama menyatakan bahwa biaya
pencegahan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Hasil
penelitian menunjukkan tingkat signifikan dari biaya pencegahan
sebesar 0. 142 > 0.05, artinya biaya pencagahan pada periode 2005 tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.
Biaya pencegahan tidak berpengaruh secara signifikan disebabkan
karena biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam menerapkan dan
memelihara sistem-sistem produksi berteknologi tinggi pada tahun ini
optimal terjadi apabila biaya pencegahan meningkat maka dapat
mengurangi biaya kegagalan lingkungan.
Hipotesis kedua menyatakan bahwa biaya penilaian berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas pemsahaan. Basil dari penelitian
menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0.016 < 0.05, yang berarti hal
ini sesuai dengan hipotesisi penelitian sebelumnya. Biaya penilaian
berpengamh signifikan terhadap profitabilitas pemsahaan. Biaya
penilaian, setiap komponen dan produk cacat hams diketahui sedini
mungkin. Biaya penilaian terjadi untuk mengidentifikasi procluk cacat
sebelum ke tangan konsumen, namun pada kenyataannya juga aktivitas
penilaian tidak menjamin bahwa cacat tidak akan terjadi lagi, dan
sebagian besar manajer juga akan merasa bahwa. inspeksi ini terlalu
banyak memakan biaya untuk mengendalikan kualitas karena nantinya
akan berpengamh terhadap profitabilitas pemsahaan. Apabila
pencegahan adalah penting dalam membangun mutu, maka penilaian
kinerja juga sama pentingnya. Untuk mendapatkan produk dengan mutu
yang baik hams dilakukan pemeriksaan pacla setiap tahapan proses
produksi mulai dari awal proses sampai dengan akhir proses, hal ini
dimaksuclkan untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan karena adanya
pengerJaan ulang dan msaknya procluk tersebut (Dewi dan Rohma,
2004).
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa biaya kegagalan internal
berpengaruh terhadap profitabilitas pemsahaan. Hal ini ticlak sejalan
r-;:;;;,USTAKAAN UTAMA ~ SYAHID JAKARTA
dengan penelitian yang dilakukan penulis, biaya kegagalan internal
sebesar 0.383 > 0.05 artinya biaya kegagalan internal pada tahun ini
tidak berpengaruh signifikan dengan profitabilitas perusahaan pada
tahun berjalan.
Hipotesis keempat menyatakan bahwa biaya kegagalan eksternal
berpengaruh signifikan terhadap EBIT perusahaan. Basil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat signifikan dari biaya kegagalan eksternal
sebesar 0.588 > 0.005, artinya biaya kegagalan eksternal pada periode
ini tidak berpengaruh signifikan terhadap EBIT perusahaan pada tahun
berjalan.
Y: 4.7E+ 10 + 1.890 Biaya Pencegahan + 33.047 Biaya Penilaian - 0.820 Biaya
Kegagalan Internal - 0.230 Biaya Kegagalan Eksternal.
a. Koefisien konstanta berdasarkan basil regresi adalah 4. 7E+ 10 dengan nilai
posit if, ini dapat diartikan bahwa Y (Profitabilitas) akan bernilai 4. 7E+ l 0
jika biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya
kegagalan eksternal masing-msing bernilai 0. nilai ini berarti profitabilitas
akan ada meskipun tidak dipengaruhi oleh biaya pencegahan, biaya
penilaian, biaya kegaalan internal dan biaya kegagalan eksternal.
b. koefisien regresi 1. 890 menyatakan bahwa setiap penambahan satu pesen
variable biaya pencegahan, maka akan menambah pula profitabilitas
perusahaan sebesar 1.890.
c. koetisien regresi 33.047 rnenyatakan bahwa setiap penarnbahan satu pesen
variable biaya penilaian, rnaka akan rnenambah pula profitabilitas
perusahaan sebesar I . 890.
d. koefisien regresi -0.820 rnenyatakan bahwa setiap penarnbahan satu pesen
variable biaya kegagala internal, rnaka akan rnengurangi profitabilitas
perusahaan sebesar 0.820.
e. koetisien regresi -0.230 menyatakan bahwa setiap penarnbahan satu pesen
variable biaya pencegahan, maka akan mengurangi profitabilitas
perusahaan sebesar 0.230.
B. Pengaruh Biaya Kualitas terhadap EBIT pada tahun 2006
a. Uji Koefisien Determinasi
Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Detenninasi
Model Summari
Adjusted Std. Error of Durbin-Model R R Square R Square the Estimate Watson 1 .104• .495 .423 7.774E+10 2.048
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Kegagalan Internal, Biaya Pencegahan, Biaya Penilaian
b. Dependent Variable: EBIT
Sumber: Data diolah SPSS 12
Koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,423 artinya
42,3% variabel EBIT (dependen) dapat dijelaskan oleh variabel biaya
kualitas (independen). Sedangkan sisanya (100%-42,3%) sebesar 57,6%
dipengaruhi oleh faktor lain seperti Pengendalian Kualitas (Quality
Conlro/), Kualitas Produk (Qualily Produck). Pengendalian Kualitas
merupakan alat kontrol terhadap aktifitas suatu perusahaan sebelum dan
sesudah proses produksi dilakukan dan juga merupakan salah satu
fi.111gsi manajemen yang merupakan upaya untuk menciptakan produk
dengan kualitas yang telah ditentukan oleh perusahaan dan dapat
memenuhi criteria untuk dapat mempertahankan atau meningkatkan
kualitas yang sudah ada yang dianggap cukup tinggi dan mampu
mengatasi produk pesaing (Minanga Taruk Bua, 2003). Kualitas Produk
adalah suatu fungsi dari berbagai spesifikasi procluk clan pengukuran
sampai sejauh mana karakteristik produk atau jasa dapat memenuhi
kebutuhan clan keinginan konsumen.
b. Uji Regresi Simultan (Uji F)
Sum of
Tabel 4.8 Hasil Uji F
ANOVAb
Model Squares df Mean Square F Siq. 1 Regression 1.66E+23 4 4.147E+22 6.862
Residual 1.69E+23 28 6.043E+21
Total 3.35E+23 32
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Keganalan Internal, Biaya Pencegahan, Biaya Penilaian
b. Dependent Variable: EBIT
Sumber: Sumber: Data cliolah SPSS 12:
.001a
Pacla tabel 4.8, cliketahui bahwa F hitung sebesar 6,862 clengan
tingkat signifikansi 0,001. Karena tingkat signifikansi yang
dihasilkan lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05) maka model regresi
Model 1
dapat di gunakan untuk melihat pengaruh biaya kualitas terhadap EBIT.
Dengan demikian hipotesis ini diterima.
c. Uji Regresi Parsial (Uji t)
(Constant) Biaya Pencegahan
Blaya Penilaian
Biaya Kegagalan lnternc
Biaya Kegagalan Eksternal
Tabel 4.9 Hasil Uji t
Coefficient~
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta 5.1E+10 1.7E+10
6.046 2.638 .308
7.687 1.613 .642
-.648 1.817 -.048
.113 .747 .020
Collinearit Statistics t Sio. Tolerance VIF
3.052 .005
2.292 .030 .996 1.004 4.766 .000 .993 1.007 -.356 .724 .997 1.003
.152 .881 .991 1.009
a. Dependent Variable: EBIT
Sumber: Sumber: Data diolah SPSS 12 Pada tabel 4. 9 di atas, diketahui bahwa t hitung biaya pencegahan
2,292 biaya penilaian 4, 766 biaya kegagalan internal -0,356 dan biaya
kegagalan ekstemal 0, 152. Nilai signifikansi untuk biaya kegagalan
internal dan bi a ya kegagalan ekstemal sebesar 0, 724 clan 0,881.
Sedangkan untuk biaya pencegahan dan biaya penilaian didapat nilai
signifikansi sebesar 0,030 dan 0,000 yang berarti nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa uji hipotesis ini di
terima, artinya biaya pencegahan dan biaya penilaian berpengaruh
terhadap EBIT.
Hipotesis pertama menyatakan bahwa biaya pencegahan
berpengaruh signifikan terhadap EBIT perusahaan. Hal ini mendukung
bahwa biaya pencegahan sebesar 0.030 < 0.05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa uji hipotesis ini di terima. Dalam Ni Made Dwi
Ratnadi (2005) Biaya pencegahan berperan dalam meningkatkan Return
On Investment (ROI), hal tersebut tentunya juga mempengaruhi tingkat
profitabilitas yang diperoleh perusahaan pada tahun tertentu. Hal ini
juga dikarenakan kegagalan sekecil apapun apabila sampai ke tangan
konsumen dampak berdampak fatal dan akan mempengaruhi profit,
oleh sebab itu akan lebih baik apabila dicegah sejak awal.
Hipotesis kedua menyatakan bahwa biaya penilaian
mempengaruhi signifikan terhadap EBIT perusahaan. Hasil dalam
penelitian menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0.00 < 0.05. Karena
biaya penilaian terjadi untuk mengidentifikasi produk cacat sebelum ke
tangan konsumen, namun pada kenyataannya jug.a aktivitas penilaian
tidak menjamin bahwa cacat tidak akan terjadi lagi, dan sebagian besar
manajer juga akan merasa bahwa inspeksi ini terlalu banyak memakan
biaya untuk mengendalikan kualitas karena nantinya akan berpengaruh
terhadap profitabilitas peusahaan
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa biaya. kegagalan internal
berpengaruh positifterhadap EBIT perusahaan. Penelitian menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0.724 > 0.05, artinya biaya kegagalan internal
pada periode ini tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap EBIT
perusahaan. Biaya kegagalan internal dapat dikurangi dengan
menginvestasi lebih banyak pada aktivitas-aktivitas pencegahan dan
deteksi. Jadi biaya kegagalan internal dalam penelitian tahun ini tidak
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.
Hipotesis keempat menyatakan bahwa biaya kegagalan eksternal
berpengaruh positifterhadap EBIT perusahaan. Penelitian menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0.881 > 0.05, artinya biaya kegagalan internal
pada periode ini tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap EBIT
perusahaan
Y: 5.lE+lO + 6.046 Biaya pencegahan + 7.687 Biaya Penilaian - 0.648 Biaya
Kegagalan Internal - 0.113 Biaya Kegagalan Eksternal.
a. Koefisien konstanta berdasarkan hasil rgresi adalah 5.1E+I0 dengan nilai
positif, ini dapat diartikan bahwa Y (Profitabilitas) akan bernilai 5. lE+ JO
jika biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya
kegagalan eksternal masing-masing bernilai 0. nilai 1111 berarti
profitabilitas akan ada meskipun tidak dipengaruhi oleh biaya pencegahan,
biaya penilaian, biaya kegaalan internal dan biaya kegagalan eksternal.
b. koefisien regresi 6.046 menyatakan bahwa setiap penambahan satu pesen
variable biaya pencegahan, maka akan menambah pula profitabilitas
perusahaan sebesar 6.046.
c. koefisien regresi 7.687 menyatakan bahwa setiap penambahan satu pesen
variable biaya penilaian, maka akan menambah pula profitabilitas
perusahaan sebesar 7.687.
d. koefisien regresi -0.648 menyatakan bahwa setiap penambahan satu pesen
variable biaya kegagala internal, maka akan mengurangi profitabilitas
perusahaan sebesar 0.648.
e. koefisien regresi -0. 113 menyatakan bahwa setiap penambahan satu pesen
variable biaya pencegahan, maka akan mengurnngi profitabilitas
perusahaan sebesar 0.113.
C. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap EBIT pada talrnn 2007
a. Uji Koefisian Determinasi
Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summa.iy
Adjusted Std. Error of Durbin-Model R R Sauare R Sauare the Estimate Watson 1 .432• .187 .070 4.468E+'IO .351
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Penceg; Biaya Kegagalan Internal, Biaya Penilaian
b. Dependent Variable: EBIT
Sumber: Data diolah SPSS 12
Koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,070 artinya
07,0% variabel EBIT (dependen) dapat dijelaskan oleh variabel biaya
kualitas (independen). Sedangkan sisanya (100%-07,0%) sebesar
99,93% dipengaruhi oleh faktor lain seperti Pengendalian Kualitas
(Quality Conlro/), Kualitas Produk (Quality Produck). Pengendalian
Kualitas merupakan alat kontrol terhadap aktifitas suatu perusahaan
salah satu fi.mgsi manajemen yang merupakan upaya untuk menciptakan
produk dengan kualitas yang telah ditentukan oleh perusahaan dan
dapat memenuhi criteria untuk dapat mempertahankan atau
meningkatkan kualitas yang sudah ada yang dianggap cukup tinggi dan
mampu mengatasi produk pesaing (Minanga Taruk Bua, 2003).
Kualitas Produk adalah suatu fungsi dari berbagai spesifikasi produk
dan pengukuran sampai sejauh mana karakteristik produk atau jasa
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
b. Uji Regresi Simultan (Ui F)
Sum of
Tabel 4.11 Hasil Uji F
ANOV~
Model Squares df Mean Square F Siu. 1 Regression 1.28E+22 4 3.204E+21 1.605
Residual 5.59E+22 28 1.996E+21
Total 6.87E+22 32
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Pen<:egahan, Biaya Kegagalan Internal, Biaya Penilaian
b. Dependent Variable: EBIT
Sumber: Data diolah SPSS 12
.201a
Pada tabel 4.11 diketahui bahwa F hitung sebesar 1,605 dengan
tingkat signifikansi 0,201 Karena tingkat signifikansi yang dihasilkan
lebih besar dari 0,05 (0,201 > 0,05) maka model regresi tidak dapat di
gunakan untuk melihat pengaruh biaya kualitas terhadap EBIT. Dengan
demikian hipotesis ini ditolak.
Model 1
c. Uji Regresi Parsial (lJji t)
(Constant)
Biaya Pencegahan
Biaya Penilaian Biaya Kegagalan Internal
Biaya Kegagalan Eksternal
Tabel 4.12 Hasil lJji t
Coefficient$!
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
8 Std. Error Beta 6.3E+10 9.6E+09
-1.104 1.137 -.171 -18.932 11.296 -.299
-1.049 3.513 -.051
-.744 .502 -.255
Co!linearit Statistics
t Sia. Tolerance VIF 6.559 .000
-.970 .340 .931 1.074 -1.676 .105 .915 1.092
-.299 .767 .993 1.007
-1.483 .149 .980 1.021
a. Dependent Variable: EBIT
Sumber: Data diolah SPSS 12
Pada label 4.6 di atas, diketahui bahwa t hitung biaya pencegahan
-0,970 biaya penilaian -1,676 biaya kegagalan internal -0,299 dan biaya
kegagalan eksternal -1,483. Nilai signifikansi untuk biaya pencegahan, biaya
kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal dan biaya kegagalan eksternal
sebesar 0,340, 0, I 05, 0, 767 dan 0, 149. Karena tingkat signifikansi lebih
besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa uji hipotesis ini di tolak,
artinya biaya-biaya tersebut tidak berpengaruh terhadap EBIT.
Berdasarkan hipotesis sebelumnya menyatakan bahwa biaya
kualitas yaitu biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal,
dan biaya kegagalan eksternal berpengaruh secara individual terhadap
variabel dependen.
Hasil penelitian pada tahun ini tidak sesuai dengan hipotesis awal,
tampak bahwa perusahaan belum mengidentifikasi dan mengklasifikasi
biaya kualitas secara khusus, hanya sebagian kecil komponen biaya kualitas
saja yang sudah diidentifikasi dan diklasifikasi.
Y: 6.3E+10 - 1.104 Biaya pencegahan - 18.932 Biaya Penilaian - 1.049 Biaya
Kegagalan Internal - 0.744 Biaya Kegagalan Eksternal.
a. Koefisien konstanta berdasarkan hasil rgresi adalah 6.3E+ I 0 dengan nilai
positif, ini dapat diartikan bahwa Y (Profitabilitas) akan bernilai 6.3E+10
jika biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya
kegagalan eksternal masing-msing bernilai 0. nilai ini berarti profitabilitas
aka nada meskipun tidak dipengaruhi oleh biaya pencegahan, biaya
penilaian, biaya kegaalan internal dan biaya kegagalan eksternal.
b. koefisien regresi -1.104 menyatakan bahwa setiap penambahan satu pesen
variable biaya pencegahan, maka akan mengurang1 profitabilitas
perusahaan sebesar 1.104.
c. koefisien regresi -18.932 menyatakan bahwa setiap penambahan satu
pesen variable biaya penilaian, maka akan mengurang1 profitabilitas
perusahaan sebesar 18. 932.
d. koefisien regresi -1. 049 menyatakan bahwa setiap penambahan satu pesen
variable biaya kegagala internal, maka akan mengurangi profitabilitas
perusahaan sebesar 1 . 049.
e. koefisien regresi -0. 744 menyatakan bahwa setiap penambahan satu pesen
variable biaya pencegahan, maka akan mengurang1 profitabilitas
perusahaan sebesar 0. 7 44.
BABY
KESIMPlJLAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh biaya
pencagahan, biaya penilian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan
eksternal terhadap profitabilitas (EBIT). berdasarkan pada data yang telah
dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan
dengan menggunakan model regresi berganda, maka dapat diambil
kesimpulan:
I. Biaya pencagahan pada tahun 2006 mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap profitabilitas (EBIT).
2. Biaya penilaian pada tahun 2005 dan 2006 mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap profitabilitas (EBIT). Pada tahun 2007 biaya penilaian
memiliki hubungan positif tapi tidak berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas.
3. Biaya kegagalan internal pada tahun 2005 sampa1 dengan tahun 2007
memiliki hubungan positif tapi tidak berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas (EBIT).
4. Biaya kegagalan eksternal pada tahun 2005 sampa1 dengan tahun 2007
memiliki hubungan positif tapi tidak berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas (EBIT).
5. Pengaruh biaya pencagahan, biaya penilian, biaya kegagalan internal dan
biaya kegagalan eksternal terhadap profitabilitas (EBIT) menunujnkkan
pada tahun 2005 sampai edengan tahun 2006 berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas (EBIT) pada tahun 2007 biaya pencagahan, biaya
penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal memiliki
hubungan positif tapi tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
(EBIT).
B. lmplikasi
Biaya kualitas dengan empat elemennya yaitu biaya pencagahan, biaya
penilian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal memiliki
dampak baik terhadap profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu penerapan
biaya kualitas yang dilakukan oleh manajemen perusahaan sangat berdampak
baik. Aktivitas yang dilakukan manajemen perusahaan dalam menerapkan
biaya kualitas dapat meningkatkan kualitas produk atau jasa perusahaan
sehingga kepuasan pelanggan dapat terwujud. Kualitas dan kepuasan
pelanggan berkaitan erat, kualitas memberikan suatu dorongan kepada
pelanggan untuk menjalin ikatan yang kuat dengan perusahaan. Pada
gilirannya kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas
pelanggan kepada perusahaan yang memberikan kualitas memuaskan. Hal
inilah yang mendorong konsumen untuk membeli dan membaeli lagi produk
atau jasa tersebut sehingga pangsa pasar meningkat yang berarti profitabilitas
terjamin.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan tindakan penghitungan
dan pengujian sehingga menghasilkan kesimpulan diatas, adapun saran yang
diajukan oleh penulis sebagai berikut:
I. Untuk penelitian berikutnya agar mencoba untuk meneliti tentang biaya
khususnya untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang non
manufaktur, misalnya untuk perusahaan jasa clan perusahaan dagang.
2. Untuk penelitian selanjutnya akan lebih baik lagi jika jumlah sampel
diperbanyak sehingga hasil penelitian lebih representative.
3. Untuk perusahaan agar lebih memperhatikan biaya kualitas sehingga dapat
meningkatkan kualitas produk dan jasa yang berarti profitabilitas tercipta.
DAFTAR PUSTAKA
Blocher, Edward J, et al. 2007. "Ma11ajeme11 Biaya ", Fdisi 3, Buku 2, Salemba Empat, Jakarta.
Bua, Minanga Taruk. 2003. " Penerapan Pengendalian Mutu pada PT. Sapari Makassar".
Bustami, Bastian dan Nurlela. 2006. "Akuntansi Biaya", Graha llmu, Yogyakarta.
Darsono dan Ashari. 2005. "Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan ", ANDI, Yogyakarta.
Dewi, Nurlela Kumala dan Dede Siti Rohmah. 2004. "Effisiensi Biaya Kualitas dalam Rangka Mengurangi Produk Cacal". Jurnal National Conference : design and Application ofTechnologi: I 69.
Felecia, Tessa Vanina Sutanto. 2004. "Peningkatan Daya Saing Jnduslri melalui Analisa Biaya Kualitas", Jurnal Teknik Industri, vol.6, No. 1, Juni 2004: 86-92.
Gaspersz, Vincent. 2002. "Total Quality Managemenl ", Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Ghozali. Imam. 2005. "Analisis Mullivariale dengan program SPSS", Universitas Diponegoro, Semarang.
Hadikusumo, M. Afnan. 2005. Menuju Pengembangan Mu/11 Layanan Pe1puslakaan di Provinsi DIY. Makalah "Bimtek Manajemen Perpustakaan dan Pelayanan Prima" yang diadakan oleh Badan Perpustakaan Daerah Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta pada tanggal 2 I Nopember 2005.
Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. 2005. "Management Accounting'', Buku 2, Edisi 7, Salemba Empat, Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2007. "Analisis Krilis Atas Laporan Keuangan ", PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Hiday at, Anang. 2007. "Stralegi Six Sigrna ", PT. El ex Media Komputindo, Jakarta.
Mursidi. 2008. "Akunlansi Biaya ", PT. Refika Aditama, Bandung.
Prawironegoro, Darsono dan Ari Purwanti. 2008. "Ak1111ia11si Ma11ajeme11 ", Edisi2, Mitra Wacana Media, Jakarta.
Prihadi, Toto. 2008. "19 lip Memahami Laporw1 Ke11a11ga11 ", PPM, Jakarta.
Priyatno, Dwi. 2008. "Mandiri He/ajar SPSS", Mediakom: Yogyakarta.
Ratnawati,juli. 2000. "Hiaya K11a/i1as Sebagai Ala! Uk11r Kineja Manajerial", Jurnal Media Ekonomi & teknologi lnformasi:8l.
Ratnadi, Ni Made Dwi dan Putu Ery Setiawan. 2005. "Pe11erapa11 Hiaya Kua/itas 11n111k me11ingkatka11 Pn!fitabilitas Perusahaan ", FORUM MANAJEMEN, vol.3, no. l :47.
Santoso, Singgih. 2002. "Huku Latihan SPSS Statistik ", PT Elex Media Komputi ndo, Jakarta.
Standar Akuntansi Keuangan. 2009. "Laba atau Rugi Bersih Untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar dan Perubahan Kebijakan Akuntansi". PSAK No.25. Salemba Empat, Jakarta.
Sugiyono. 2005. "Metode Penelitian His11i ", CV. Alfabeta : Bandung.
Sugiyono, Arief dan Edi Untung. 2008. "Pedoma11 Prak/is Dasar A11a/isa Laporan Ke11a11ga ", PT. Grasindo, Jakarta.
Sutrisno. 2008. "Akuntansi Proses Penyusunan Laporan Keuangan". PT.Ekonisia, Y ogyakarta.
Suyadi, Prawirosentono. 2007. "Filosofi Baru Ma11(/jeme11 M11t11 Te1pad11 Abad 2 J (Kial Memba11g1111 Bi.mis Kompetit!f) ", PT. Bumi Aksa.ra, Jakarta.
Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003. "Total Quality Jvfa11ageme111", Edisi Revisi, ANDI, Yogyakarta.
Ton, Zeynep. 2008. "1he Ff.feet of Labor 011 Prc!fiiability: lhe Role C!f Quality", SSRN.
Witjaksono, Armanto. 2006. "Aku11ta11si Biaya ", Graha Ilmu, Yogyakarta.
Warren, Carl. S, et al. 2005. "Pe11J{antar Ak1111ta11s", Fdisi 21, Salemba Empat, Jakarta.
Zakiyah. 2007. "Penl{anth Biaya Kua/it as Terhadap Profttabilitas ", UJN Syarif
lAMPIRAN I lAPORAN BIAYA KUAUTASTAHUN 2005
BIAVAKUAUTAS
NO. PERUSAHAAN BIAVA PENCEGAHAN BIAYA PENllAIAN BIAVA KEGAGAlAN INTERNAL i BIAVA KEGAGAlAN EKSTERNAL ' 1 Pl Arwana Citra Mulia Tbk 50.370.153 I
2 PT. Benloel lnlernasional Tbk -i -I 938.372.750
3 Pl Colorpark Indonesia Tbk 201.996.300
4 Pl Davomas Abadi Tbk 577.&18.088 ' -1 5 Pl Ekadharma lnternasional Tbk 649.883.920 I 6 Pl fajar Surya Tbk 148.f>lll.033 ) -I 7 PT. lndofarma Tbk -8 Pl lndomobil Sukses Tbk 9 PlJapfaComfeedTbk - 1.135.flll.027
10 PT. Java Pari Steel Tbk 623.745.000 - -
11 PT. Kageo I gar Tbk 242.029.628 - -I 76.071.934
12 Pl Langgeng Makmur Tbk 661.430.491 f
8 Pl Lion Mesh Tbk 6.059.039.462 I 115.stm88
14 PT. Lion Metal Work Thk ' 2.374.'Xl2.04D I 41.412.7'17.900' ' 15 PT. Malinda feedmill Thk 1.351500.274 886.465.275 ' -1
16 Pl Mayora lndah Tbk I
3.846.105.000 I 757.JrtJ.OOO - -
17 Pl Merk Indonesia Tbk l.lrtJ.263.050 -I 88.655.104.988
18 PT. Mustika Ratu Tbk I
4.123.363.3981 - 130.%6.314
19 Pl Panasia lndosyntec Thk 867.424. m I 467.~ll.375 17.968.959.338
20 Pl Pyridam farma Tbk 11. 780.491.792 I 173.&1-0.9891
21 PT. Ricky Putra Globalindo Tbk 4.310.749.201 I 2.396.757.385 - -
22 Pl Roda Vivatex Tbk 26. 790.638.224 I - 3.&80.548.525
23 Pl Sekar Laut Thk 881684.542 -24 PT. Sepatu Bata Thk 315.965.542 689.665.460 562.6ll.380 22.432.998.162
25 Pl SiantarTop Tbk 207.358.949 155.730.369 - -
26 Pl Sorini Tbk 1.923520.715 I 1.312.683.165
27 Pl Sumi lndokabel Thk - - -28 Pl Suparma Tbk 484.540.fll3 9.425.215.rtJl
29 Pl Supreme Cable Tbk 322.846.000 - 20.907.000
30 Pl Tiga Pilar Sejahtera foodlbk - - 1.687.749.673
31 PT. Tirta Mahakam Resources Tbk 12.847.081.492 944.l&<l.979
32 Pl Trias Sentosa Tbk - 3.597.917.389
33 Pl Ultra Jaya Milk Tbk 3.038.166.117 Sumbcr: Data dtolah pcnults
lAMPIRAN II: lAPORAN BIAVA KUAUTAS TAHUN 2006 BIAVAKUAUTAS
NO. PERUSAHAAN BIAVA PENCEGAHAN BIAVA PENllAIAN BIAVA KEGAGAlAN INlfRNAL BIAVA KEGAGAlAN EKSTERNAL
1 PT. Arwana Citra Mulia Tbk 99.169.700 -
2 PT. Bentoel lntemasional Tbk - 773.331.020
3 PT. Colorparl: Indonesia Tbk 266.003.0'Xl -
4 PT. Davomas Abadi Tbk 557.918.323
5 PT. Ekadharma lntemasional Tbk 1.484.012.756 - -
6 PT.fajarSul'{a Tbk 172.113.898 -
7 PT. lndofarma Tbk 1.758.294.00J -
8 PT. lndomobil Sukses Tbk 418.038.246 -9 PT. Japfa Comfeed Tbk - - 763.981.149
10 PT. Jaya Pari Steel Tbk 627.021.00J 683.294.00J -
11 PT. Kageo I gar Tbk 230.294.220 - 75.170.601
12 PT. langgeng Makmur Tbk 3.546.847.132 -
13 PT. lion Mesh Tbk 3.565.834.144 810.644.176 108.427.'l:ll -14 Pl lion Metal Work Tbk 3.475.415.081 43.613.958.816 -15 PT. Malindo feedmill Tbk 1.352.00J.OOJ 49.229.00J.OOO 530.00J.OOJ
16 PT. Mayora lndah Tbk 4. 110.773.00J 651.900.000 -17 PT. Merl: Indonesia Tbk 696.834.887 96.420.140.010
18 PT. Mustika Ratu Tbk 3.489.011.469 - 143.252837
19 PT. Panasia lndosyntec Tbk 3.())3.527.786 514.996.224 17.719.453.913
20 PT. Pyndam farma Tbk 10. 733.283.326 469.969.lo.6 -21 PT. Ricky Putra Globalindo Tbk 3.357.246.374 3.223.70l.o.60 - -22 PT. Roda Vivatex Tbk 26.857.799.579 - 8.424.505.018
23 PT. SekarlautTbk 744.997.088 2.215.117.706 532.443.070 -24 PT. Sepatu Bata Tbk 499.430.012 1.890.874.789 46.785.803.803
25 PT. SiantarTop Thk 276.183.117 282.430.080
26 PT.Sonni Tbk 3.171.669.533 278. 717. 795 -27 PT. Sumi lndokabelTbk 686.297.690 - -28 PT. Suparma Tbk 562.787.377 - 9.686.890.788
29 PT. Supreme cable Tbk 447.589.00J 64.466.000
30 PT. Tiga PilarSejahtera food Tbk 200.297.991 56.399.585
31 Pl Tirta Mahakam Resources Tbk 12.994.llli.501 1.624.767.516 - -32 PT. Trias Sentosa Tbk 8.813397.445
33 PT. Ultra Jaya Milk Tbk - - 4.075.869.520 Sumbcr: Data diolah pcnuhs
IJIMPIRAN 111 · IJIPORAN BIAVA KUAUTAS TAHUN 2007
BIAVA KUALITAS
NO. PERUSAHAAN BIAVAPENCEGAHAN BIAVA PENllJllAN BIAVA KEGAGAIJIN INTERNAL BIAVA KEGAGAIJIN EKSTERNAL
1 Pl A~vana Citra Mulia Tbk 271.466.572
2 PT. Bentoel lnternasional Tbk 215.037.420 - 215.037.420
3 PT. Colorparl< Indonesia Thk 232.262.360 -
4 PT. Davomas Abadi Tbk 432.11.16.480
5 Pl Ekadharma lnternasional Tbk 1.373. 789.180
6 PlfajarSuiya Thk 166.703.429 -7 PT. lndofarma Thk 1.973. 776.000 -
8 PT. Jndomobil Sukses Tbk 854.912.342
9 PT. JapfaComfeedTbk 2.032.339.560
10 PT. Jaya Pari Steel Tbk 730. 796.000 531.994.000
11 PlKageo !gar Thk 228.322.534 384.255.863
12 Pl Langgeng MakmurThk 3.992.678.451
13 Pl Lion Mesh Thk 3.810.8fli.764 500.218.956 104.858.479 -14 Pl Lion Metal Worl< Thk 2.378.968.008 12.997.233.628
15 Pl Malinda Feed mill Tbk 1.606.000.000 -16 PT. Mayora lndah Thk 5.839.002.000 775.918.000
17 Pl Merl< Indonesia Thk 578.613.557 - 87.968.915.398
18 Pl Mustika Ratu Tbk 2.927.029.457 - 535.684.159
19 Pl Panasia lndosyntec Tbk 3.340.896.391 - 577.211.971 14.494.450.814
20 Pl Pyridam Fanna Tbk 13.650.188.766 . 276.112.902 .
21 PT. Ricky Pu tr a Globalindo Thk 3.727.342.233 1.823.146.000
22 PT. Roda Vivatex Tbk 33.630.374.956 . 8.780.313.283
23 PT. Sekar Laut Tbk 832.862.fli5 3.009.283.350 532443.070
24 Pl Sepatu Bata Tbk 441.708.404 . 314.279.486 25.182.933.773
25 PT. SiantarTop Tbk 285.542.811 220.968.753
26 PT. Sorini Tbk 2.176.070.726 387.741.532 -27 PT. Sumi lndokabel Tbk 848.752.744 .
28 Pl Supanna Tbk 717.270.11.10 . 15.114.701.148
29 PT. Supreme Cable Tbk 198.146.000 . ·l!.440.000
30 Pl Tiga PilarSejahtera Food Tbk 370.194.898 - 4.585.928.034
31 PT. Tirta Mahakam Resources Tbk 24.528.898.985 2.394.678.852
32 PT. Trias Sentosa Tbk 4.610.324.316
33 PT. UltraJaya Milk Tbk . 6.311.005.185 Sumber: Data d1olah penuhs
LAMPIRAN IV· LAPORAN EBITTAHUN 2005
EBIT ' NO. .· .. .. PERUSAHAAN . (EARNING BEFORE INTERE$TANDTA'X)
1 PT. Arwana Citra Mulia Tbk 12.262.143.145
2 PT. Bentoel lnternasional Tbk 48.937.196.432
3 PT. Colorpark Indonesia Tbk 7.116.350.404
4 PT. Davomas Abadi Tbk 50.719.721.598
5 PT. Ekadharma lnternasional Tbk 125.978.398.559
6 PT. Fajar Surya Tbk 30.210.301.034
7 PT. lndofarma Tbk 84.530.718.000
8 PT. lndomobil Sukses Tbk 54.469.312.058
9 PT. Japfa Comfeed Tbk 10.100.947.262
10 PT. Jaya Pari Steel Tbk 44.731.210.000
11 PT.KageolgarTbk 6.475.937.836
12 PT. Langgeng MakmurTbk 29.161.442.369
13 PT. Lion Mesh Tbk 152.618.564.948
14 PT. Lion Metal Work Tbk 16.039.013.418
15 PT. Malindo Feedmill Tbk 124.862.598.118
16 PT. Mayora lndah Tbk 80.527.440.000
17 PT. Merk Indonesia Tbk 12.566.265.492
18 PT. Musti ka Ratu Tbk 24.171.578.793
19 PT. Panasia lndosyntec Tbk 93.651.693.317
20 PT. Pyridam Farma Tbk 106.539.980.890
21 PT. Ricky Putra Globalindo Tbk 139.936.754.061
22 PT. Roda Vivatex Tbk 81.548.183.956
23 PT. Sekar Laut Tbk 28.093.075.613
24 PT. Sepatu Bata Tbk 103.410.550. 770
25 PT. SiantarTop Tbk 2.803.294.656
26 PT. Sorini Tbk 67.100.872.114
27 PT. Sumi lndokabel Tbk 37.008.599.890
28 PT. Suparma Tbk 18.284.749.121
29 PT. Supreme Cable Tbk 66.317.772.000
30 PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 25.722.335.850
31 PT. Tirta Mahakam Resources Tbk 61.630.846.860
32 PT. Trias Sentosa Tbk 58.030.411.100
33 PT. Ultra Jaya Milk Tbk 68.615.344.939 Sumber: Data d1olah penuhs
LAMPI RAN V · LAPORAN EBITTAHUN 2006 . . ·
EBIT .
..
NO. ·. ·· PERUSAHAAN ,. - -- _·_: {EARN IN~ B~~OREIKITERESTANbTAX) 1 PT. Arwana Citra Mulia Tbk 13.295.176.269
2 PT. Bentoel lnternasional Tbk 37.896.086.792
3 PT. Colorpark Indonesia Tbk 5.232.155.056
4 PT. Davomas Abadi Tbk 89.870.272.971
5 PT. Ekadharma lnternasional Tbk 367.153.791.083
6 PT. Fajar Surya Tbk 20.499.118.380
7 PT. lndofarma Tbk 124.024.474.000
8 PT. lndomobil Sukses Tbk 39.612.064.469
9 PT. Japfa Comfeed Tbk 4.859.473.480
10 PT. Jaya Pari Steel Tbk 38.029.391.000
11 PT. Kageo I gar Tbk 7.904.491.007
12 PT. Langgeng MakmurTbk 14.369.422.629
13 PT. Lion Mesh Tbk 18.206.090.033
14 PT. Lion Metal Work Tbk 40.063.700.627
15 PT. Malinda Feedmill Tbk 434.046.000.000
16 PT. Mayora lndah Tbk 78.011.636.000
17 PT. Merk Indonesia Tbk 14.837.912.358
18 PT. Mustika Ratu Tbk 39.551.635.979
19 PT. Panasia lndosyntec Tbk 5.722.212.373
20 PT. Pyridam Farma Tbk 93.853.213.079
21 PT. Ricky Putra Globalindo Tbk 223.265.640.799
22 PT. Roda Vivatex Tbk 248.369.182.920
23 PT. Sekar Laut Tbk 29. 747.930.002
24 PT. Sepatu Bata Tbk 182.400.094.516
25 PT. Si an tar Top Tbk 4.376.210.676
26 PT. Sorini Tbk 80.618.236.240
27 PT. Sumi lndokabel Tbk 66.086.086.263
28 PT. Suparma Tbk 21.601.140. 770
29 PT. Supreme Cable Tbk 54.193.501.000
30 PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 34.996.494.874
31 PT. Tirta Mahakam Resources Tbk 72.648.497.640
32 PT. Trias Sentosa Tbk 84.820.555.861
33 PT. Ultra Jaya Milk Tbk 60. 756. 638. 972 Sumber: Data d10lah penuhs
LAMPIRAN VI· LAPORAN EBITTAHUN 2007
' ~BIT
NO. PERUSAHAAN · · .. ( EARi\! iNG BEFOREINtERESTAND TAXF
1 PT. Arwana Citra Mulia Tbk 17.569.871.051
2 PT. Bentoel lnternasional Tbk 56.160.103. 238
3 PT. Colorpark Indonesia Tbk 9.787.063.533
4 PT. Davomas Abadi Tbk 94.555.174. 736
5 PT. Ekadharma lnternasional Tbk 477.689.300.769
6 PT. Fajar Surya Tbk 33.952.209.236
7 PT. lndofarma Tbk 128.778.932.000
8 PT. lndomobil Sukses Tbk 29.851. 834. 734
9 PT. Japfa Comfeed Tbk 10.100.947.262
10 PT. Jaya Pari Stee I Tbk 55.031. 719.000
11 PT. Kageo lgarTbk 6.417.396.310
12 PT. Langgeng MakmurTbk 11.802.985.324
13 PT. Lion Mesh Tbk 141.475.965.471
14 PT. Lion Metal Work Tbk 22.074.130.891
15 PT. Malinda Feed mill Tbk 395.460.000.000
16 PT. Mayora lndah Tbk 53. 038. 275. coo 17 PT. Merk Indonesia Tbk 16.062.042.236
18 PT. Mustika Ratu Tbk 38.083.446.859
19 PT. Panasia lndosyntecTbk 3.158.550.680
20 PT. Pyridam Farma Tbk 98.188.589.803
21 PT. Ricky Putra Globalindo Tbk 373.125.577. 709
22 PT. Roda Vivatex Tbk 357.924.488.069
23 PT. Sekar Laut Tbk 36. 739.531.686
24 PT. Se patu Bat a Tbk 253.141.218.129
25 PT. SiantarTop Tbk 4.556.064.615
26 PT. Serini Tbk 80. 530. 808. 004
27 PT. Sumi lndokabel Tbk 111.155.358.376
28 PT. Suparma Tbk 24.675.494.331
29 PT. Supreme Cable Tbk 166.139.478.000
30 PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 53.047.736.175
31 PT. Tirta Mahakam Resources Tbk 79.945.610.189
32 PT. Trias Sentosa Tbk 72. 355.766. 907
33 PT. Ultra Jaya Milk Tbk 86.891.619.996 Sumber: Data d10lah penuhs
LAMPIRAN VII: HASIL SPSS BIAVA KUALITAS TERHADAP EBIT TAHUN 2005
Model Summaryb
Adjusted Std. Error of Model R R Square R Square the Estimate 1 .543• .295 .195 3.753E+10
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksterna\, Biaya Kegag«3lan Internal, Biaya Pencegahan, Blaya Penilaian
b. Dependent Variable: EBIT
ANOVJ\'
Sum of
Durbin-Watson
2.226
Model Squares df Mean Square F Sia. 1 Regression 1.65E+22 4 4.133E+21 2.934 038•
Residual 3.94E+22 28 1.409E+21
Total 5.60E+22 32
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Kegagalan Internal, Biaya Pencegahan, Biaya Penilaian
b. Dependent Variable: EBIT
CoefficienfS
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients 8ollinearit •Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) 4.7E+10 8.1E+09 5.B15 000
Biaya Pencegahan 1.890 1.251 .242 1. ii11 .142 .982 1.019 Biaya Penilaian 33.047 12.911 .411 2.!i60 .016 .974 1.026 Biaya Kegagalan lnte -.820 .925 -.141 -.1386 .383 .992 1.008 Biaya Kegagalan
-.230 .419 -.087 -.!548 .588 .991 1.009 Eksternal
a. Dependent Variable: EBIT
3-
'iii ::i .,, 2-
·u; Q)
D::
al 1-
N
"" c: Q) o-.,, ::i -(/) .Q -1-.,, .,, Q) g,-2-D::
-3-
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
0
I -2
0
.a 0.8
f! II.
E 06 :J () ,, _e OA 0
" a. ><
UJ 0.2
Dependent Variable: EBIT
00
00
0 00
o(J:I' 0
0
0.2 0.4 0.6 0.8
Observed Cum Prob
Scatterplot
Dependent Variable: EBIT
0
0
0 0 0 00
l ~ 0
0
0
0
10
0
I I I I I I -1 a 1 2 3 4
Regression Standardized Predicted Value
LAMPIRAN VIII: HASIL SPSS BIAYA KUALITAS TERHADAP EBIT TAHUN 2006 (Data belum ditransformasi)
Model SummarY'
Adjusted Std. Error of Durbin-Model R R Square R Square the Estimate Watson 1 .704a .495 .423 7.774E+10 2.048
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya ~(egagalan Internal, Biaya Pencegahan, Biaya Penilaian
b. Dependent Variable: EBIT
ANOVflP
Sum of Model Sauares df Mean Square F Siq. 1 Regression 1.66E+23 4 4.147E+22 6.862 .001•
Residual 1.69E+23 28 6.043E+21 Total 3.35E+23 32
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Kegagalan Internal, Biaya Pencegahan, Biaya Penilaian
b. Dependent Variable: EBIT
Coefficient$
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Col!inearit
Model B Std. Error Beta t Sia. Tolerance 1 (Constant) 5.1E+10 1.7E+10 3.052 .005
Biaya Pencegahan 6.046 2.638 .308 :2.292 .030 .996 Biaya Penilaian 7.687 1.613 .642 4.766 .000 .993 Biaya Kegagalan Internal -.648 1.817 -.048 -.356 .724 .997 Biaya Kegagalan
.113 .747 ,020 .152 .881 .991 Eksternal
a. Dependent Variable; EBIT
Statistics VIF
1.004 1.007 1.003
1.009
6-
<ii ::J ,, 'iii & 4-
"' i!! "" c
" 2-'t:I :a U)
c: 0 'iii 0-"' !! Cl
& -2-
Normal P~P Plot of Regression Standardized Residual
' -1
0.8
] 0 0-4
1l. x w
0
0
0 0
00
m 00
0 1J:, 0
' 0
Dependent Variable: EBIT
0 oo
0 00
000°
0 000
02 04 Q6 08
Observed Cum Prob
Scatter plot
Dependent Variable: EBIT
0
0
0
0
' ' ' 1 2 3
0
10
' 4
Regression Standardized Predicted Value
0
' 5
LAMPIRAN IX: HASIL SPSS BIAVA KUALITAS TERHADAP EBIT TAHUN 2006 (Data sudah ditransformasi)
Model SummarY'
Adjusted Std. Error of Durbin-Model R R Square R Square the Estimate Watson 1 .501" .251 .144 1.144 2.403
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, 81aya Kegagalan Internal, Biaya Pencegahan, Biaya Penilaian
b. Dependent Variable: EBIT
ANOVtf
Sum of Model Squares di Mean Square F SiQ. 1 Regression 12.276 4 3.069 2.346 .079•
Residual 36.631 28 1.308 Total 48.906 32
a. Predictors: (Constant), B1aya Kegagalan Eksternal, Biaya Kegagalan Internal, Biaya Pencegahan, Biaya Peni!aian
b. Dependent Variable: EBIT
Coefficients3
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model 8 Std. Error Beta t 1 (Constanl) 24.124 .244 98.744
Biaya Pencegahan .000 .000 .348 2.122 Biaya Penilaian .000 .000 .370 2.253 Biaya Kegagalan Internal .ODO .ODO .009 .054 Biaya Kegagalan
.ODO .000 -.023 -.140 Eksternal
a. Dependent Variable: EBIT
Sia. .000
.043
.032
.958
.890
Comnearit Statistics
Tolerance VIF
.996 1.004
.993 1.007
.997 1.003
.991 1.009
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: EBIT
1 0
08 0
.0 oO 0
a:. E 06 oo
" (,)
"' "' 0 0.4
"' 0. >< 0 w
0 02
0 00
0.0 0.2 04 06 OB 1.0
Observed Cum Prob
Scatterplot
Dependent Variable: EBIT
n; 2-0
" "O 0 'iii "' 0 ~ 0 "O 1-
"' 00
N .. c 00 00 0
"' "O :::! o--rn c:
eP 0
0 ((;>
0
0 0
0 'iii ~ -1-
0 0 0
Oo 0
0
Cl
"' ~ cg 0
-2-
' I I I I I
-1 0 1 2 3 4
Regression Standardized Predicted Value
LAMPIRAN X: HASIL SPSS BIAYA KUALITAS TERHADAP EBIT TAHUN 2007
Model Summarf
Adjusted Std. Error of Durbin-Model R R Square R Square the Estimate Watson 1
Model
.432a .187 070 4.468E+10 .351
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Pencegahan, Biaya Kegagalan Internal, Biaya Penilaian
b. Dependent Variable: EBIT
ANOVtf
Sum of Sau ares df Mean Sauare i= Sia.
1 Regression 1.28E+22 4 3.204E+21 1.605 .201• Residual 5.59E+22 28 1.996E+21 Total 6.87E+22 32
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Pencegahan, Biaya Kegagalan Internal, Biaya Penilaian
b. Dependent Variable: EBIT
CoefficientSl
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t 1 (Constanl} 6.3E+10 9.6E+09 6.559
Biaya Pencegahan -1.104 1.137 -.171 -.970 Biaya Penilaian -18.932 11.296 -.299 -1.676 Biaya Kegagalan lnterncil -1.049 3.513 -.051 -.299 Biaya Kegagalan
-.744 .502 -.255 ··1.483 Eksternal
a. Dependent Variable: EBIT
comnearit Sig. Tolerance
.ODO
.340 .931
.105 .915
.767 .993
.149 .980
Statistics VIF
1.074
1.092
1.007
1.021
iii " 2--c 'iii ~ -c ~ 1-
:g "' "O :i :;: ., o-c 0 'iii t/I
!!! ~-1-et:
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
0
I
-3
Dependent Variable: EBIT
1 0
0
0.8 0
-" 2 oO a. E 06
00° " 0
al 00 0 0.4
" a. >< w
02
oo 00
0.0
00 02 04 0.6 08 1.0
Observed Cum Prob
Scatterplot
Dependent Variable: EBIT
0 0
0
0
8 0 0
C\9 0 B
0 0 0 0 0
0
0 0
oo 0 Q'.) 0
I I I -2 -1 0
Regression Standardized Predicted Value
' 1
LAMPIRAN XI: HASIL SPSS BIAVA KUALITAS TERHADAP EBIT TAHUN 2007 (setelah di LAG)
Model Summary b
Adjusted Std. Error of Durbin-Model R R Square R Sauare the Estimate Watson
1 .330' .109 -.040 1.274E+011
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Pencegahan, Biaya Kegagalan Internal, Biaya Penilaian
b. Dependent Variable: ebit_2
ANOVAb
Sum of Model Squares df Mean Square F 1 Regression 4.8E+022 4 1.188E+022 .732
Residual 3.9E+023 24 1.623E+022
Total 4.4E+023 28
a. Predictors: (Constant), Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Pencegahan, Biaya Kegagalan Internal, Biaya Penilaian
b. Dependent Variable: ebit_2
CoefficientSl
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
2.128
Sio. .579'
Colllnearit
Model B Std. Error Beta t Sia. Tolerance 1 (Constant) -9E+009 3E+010 -.315 .755
Biaya Pencegahan 5.669 3.473 .347 1.632 .116 .820 Biaya Penilaian -37.444 47.799 -.168 -.783 .441 .805 Biaya Kegagalan Internal 1.495 10.054 .029 .149 .883 .989 Biaya Kegagalan
-.690 1.445 -.093 -.478 .637 .980 Eksternal
a. Dependent Variable: ebit_2
Statistics
VIF
1.219 1.243 1.011
1.021