092837 kurikulum tinj pustaka

14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pembuatan Kurikulum Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi. Berdasarkan Kepmendikbud No. 056/U/1994 komponen kurikulum tersusun atas Kurikulum Nasional (Kurnas) dan Kurikulum Lokal (Kurlok) yang disusun dengan tujuan untuk menguasai isi ilmu pengetahuan dan penerapannya (content based), sedangkan dalam Kepmendiknas No. 232/U/2000 disebutkan bahwa kurikulum terdiri atas Kurikulum Inti dan kurikulum Institusional. Kurikulum Inti merupakan penciri dari kompetensi utama, ditetapkan oleh kalangan perguruan tinggi bersama masyarakat profesi dan pengguna lulusan. Sedangkan Kompetensi pendukung, dan kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama suatu program studi ditetapkan oleh institusi penyelenggara program studi (Kepmendiknas No.045/U/2002).

Upload: danususanto

Post on 18-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kurikulum

TRANSCRIPT

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Pembuatan KurikulumKurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi. Berdasarkan Kepmendikbud No. 056/U/1994 komponen kurikulum tersusun atas Kurikulum Nasional (Kurnas) dan Kurikulum Lokal (Kurlok) yang disusun dengan tujuan untuk menguasai isi ilmu pengetahuan dan penerapannya (content based), sedangkan dalam Kepmendiknas No. 232/U/2000 disebutkan bahwa kurikulum terdiri atas Kurikulum Inti dan kurikulum Institusional.Kurikulum Inti merupakan penciri dari kompetensi utama, ditetapkan oleh kalangan perguruan tinggi bersama masyarakat profesi dan pengguna lulusan. Sedangkan Kompetensi pendukung, dan kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama suatu program studi ditetapkan oleh institusi penyelenggara program studi (Kepmendiknas No.045/U/2002).Menurut Undang-undang RI nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 35 tentang kurikulum berbunyi:(1) Kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi.(2) Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan.(3) Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memuat mata kuliah:a. agama;b. Pancasila;c. kewarganegaraan; dand. bahasa Indonesia.(4) Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Mata kuliah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan untuk program sarjana dan program diploma.Tahapan penyusunan kurikulum awal dilakukan yaitu dengan melakukan analisis SWOT dan Tracer Study serta Labor Market Signals sehingga dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Penetapan Profil LulusanProfil adalah peran yang diharapkan dapat dilakukan oleh lulusan suatu program studi di masyarakat atau dunia kerja sebagai outcome pendidikan yang akan dituju setelah menjalani semua proses pembelajaran. Sebagai contoh program studi D III Kebidanan, profil lulusan yang diharapkan adalah sebagai Care Provider, Community Leader,dan Cominucator. 2. Kompetensi LulusanKompetensi yang harus dimiliki oleh lulusan suatu program studi untuk menunjang profil lulusan terdiri dari tiga kompetensi yaitu kompetensi utama sebagai penciri lulusan dari suatu program studi, kompetensi pendukung sebagai kompetensi tambahan disamping kompetensi utama yang menjadi penguat ciri program studi yang mengacu pada visi dan misi suatu instiusi terkait, dan kompetensi lainnya, hal tersebut mengacu pada tiga unsur yaitu nilai-nilai yang dicanangkan oleh perguruan tinggi (university values), visi keilmuan dari program studinya (scientific vision), dan kebutuhan masyarakat pemangku kepentingan (need assesment). Lima elemen kompetensi seperti yang diwajibkan dalam Kepmendiknas No.045/U/2002, yaitu : a) Landasan kepribadian yang lebih bersifat softskills, nantinya bisa diselipkan dalam bentuk hidden curriculum. b) Penguasaan ilmu dan ketrampilan , maka bisa diajarkan dalam bentuk mata kuliah. c) Kemampuan berkarya, maka kompetensi tersebut bisa ditempuh dengan praktek kerja tertentu.d) Sikap dan perilaku dalam berkarya, maka di dalam praktek kerja tersebut harus bermuatan sikap dan perilaku. e) Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat, maka kompetensi tersebut bisa diperoleh dengan strategi praktek kerja di masyarakat. Setiap kompetensi lulusan dianalisis apakah mengandung satu atau lebih elemen-elemen kompetensi tersebut. Untuk menganalisis adanya muatan elemen kompetensi di setiap kompetensi, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengecek kemungkinan strategi pembelajaran yang akan diterapkan untuk mencapai kompetensi tersebut. 3. Bahan KajianBahan kajian adalah suatu bangunan ilmu, teknologi atau seni, obyek yang dipelajari, yang menunjukkan ciri cabang ilmu tertentu, atau dengan kata lain menunjukkan bidang kajian atau inti keilmuan suatu program studi. Bahan kajian dapat pula merupakan pengetahuan/bidang kajian yang akan dikembangkan, keilmuan yang sangat potensial atau dibutuhkan masyarakat untuk masa datang. Pilihan bahan kajian sangat dipengaruhi oleh visi keilmuan program studi yang bersangkutan, yang biasanya dapat diambil dari program pengembangan program. Tingkat keluasan , kerincian, dan kedalaman bahan kajian merupakan pilihan otonom masyarakat ilmiah di program studi tersebut. Bahan kajian bukan merupakan mata kuliah.

4. Mata Kuliah dan SKSa. Mata KuliahMerangkai beberapa bahan kajian menjadi suatu mata kuliah dapat melalui beberapa pertimbangan yaitu :1) Adanya keterkaitan yang erat antar bahan kajian yang bila dipelajari secara terintergrasi diperkirakan akan lebih baik hasilnya.2) Adanya pertimbangan konteks keilmuan, artinya mahasiswa akan menguasai suatu makna keilmuan dalam konteks tertentu3) Adanya metode pembelajaran yang tepat yang menjadikan pencapaian kompetensi lebih efektif dan efisien serta berdampak positif pada mahasiswa bila suatu bahan kajian dipelajari secara komprehensif dan terintegrasi. Dengan demikian pembentukan mata kuliah mempunyai fleksibilitas yang tinggi, sehingga satu program studi sangat dimungkinkan mempunyai jumlah dan jenis mata kuliah yang sangat berbeda, karena dalam hal ini mata kuliah hanyalah bungkus serangkai bahan kajian yang dipilih sendiri oleh sebuah program studi.Menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Kepmendiknas) No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa pasal berbunyi bahwa kurikulum institusional program sarjana dan program diploma terdiri atas keseluruhan atau sebagian dan:a) Kelompok MPK yang terdiri atas matakuliah yang relevan dengan tujuan pengayaaan wawasan, pendalaman intensitas pemahaman dan penghayatan MPK inti.b) Kelompok MKK yang terdiri atas matakuliah yang relevan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keilmuan atas dasar keunggulan kompetitif serta komparatif penyelenggaraan program studi bersangkutan.c) Kelompok MKB yang terdiri atas matakuliah yang relevan, bertujuan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keahlian dalam berkarya di masvarakat sesuai dengan keunggulan kompetitif serta komparatif penyelenggaraan program studi bersangkutan.d) Kelompok MPB yang terdiri atas matakuliah yang relevan, bertujuan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan perilaku berkarya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masyarakat untuk setiap program studi.e) Kelompok MBB yang terdiri atas matakuliah yang relevan dengan upaya pemahaman serta penguasaan ketentuan yang berlaku dalam berkehidupan di masyarakat, baik secara nasional maupun global, yang membatasi tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahliannva.b. SKSSistem kredit semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program. Satuan kredit semester selanjutnya disingkat SKS adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1 - 2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1 2 jam kegiatan mandiri (Kepmenkes, 2000).SKS adalah waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk mencapai kompetensi tertentu, dengan melalui suatu bentuk pembelajaran dan bahan kajian tertentu. Perkiraan besarnya SKS sebuah mata kuliah dilakukan dengan menganalisis secara simultan beberapa variabel, yaitu: 1) Tingkat kemampuan/kompetensi yang ingin dicapai2) Tingkat keluasan dan kedalaman bahan kajian yang dipelajari 3) Cara/strategi pembelajaran yang akan diterapkan4) Posisi (letak semester) suatu kegiatan pembelajaran dilakukan5) Perbandingan terhadap keseluruhan beban studi di satu semester.Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 sampai 19 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 2 sampai 3 minggu kegiatan penilaian.Peta kaitan bahan kajian dan kompetensi secara simultan juga digunakan untuk analisis pembentukan sebuah mata kuliah. Hal ini dapat ditempuh dengan menganalisis keterdekatan bahan kajian serta kemungkinan efektivitas pencapaian kompetensi bila beberapa bahan kajian dipelajari dalam satu mata kuliah, dan dengan strategi atau pendekatan pembelajaran yang tepat.Beban studi program diploma III sekurang-kurangnya 110 (seratus sepuluh) SKS dan sebanyak-banyaknya 120 (seratus dua puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 6 (enam) semester dan dapat ditempuh dalam waktu sekurang-kurangnya 6 (enam) semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semester setelah pendidikan menengah (Kepmenkes, 2000).

B. Aplikasi Pembuatan Mata Kuliah dan SKS

STRUKTUR PROGRAMPENDIDIKAN D-III KEBIDANAN

No.KodeMKMPK Bobot SKS

1.Bd.101Pendidikan Agama 2

2.Bd.102Pendidikan Kewarganegaraan 2

3.Bd.103Bahasa Indonesia 2

4.Bd.104Bahasa Inggris3

5.Bd.105Kewirausahaan2

6.Bd.106Pancasila2

Jumlah 13

No.KodeMK MKKBobot SKS

1.Bd.201Biologi Reproduksi2

2.Bd.202Komunikasi dan Konseling2

3.Bd.203Ketramplan Dasar Klinik Kebidanan3

4.Bd.204Kesehatan Reproduksi3

5.Bd.205Keluarga Berencana3

6.Bd.206Anatomi2

7.Bd.207Mikobiologi2

8.Bd.208Fisiologi2

9.Bd.209Biokimia2

10.Bd.210Fisika Kesehatan2

11.Bd.211Gizi dalam Kesehatan Reproduksi2

12.Bd.212Obstetri2

13.Bd.213Ginekologi2

14.Bd.214Farmakologi2

15.Bd.215Ilmu Kesehatan Anak2

16.Bd.216Dokumentasi Kebidanan2

17.Bd.217Epidemiologi2

18.Bd.218Psikologi Kebidanan2

19.Bd.219Biostatistik2

Jumlah41

No.KodeMKMKBBobot SKS

1.Bd.301Asuhan kebidanan Kehamilan4

2.Bd.302Asuhan kebidanan Persalinan4

3.Bd.303Asuhan kebidanan Nifas3

4.Bd.304Asuhan kebidanan Neonatus, bayi, dan balita 4

5.Bd.305Asuhan kebidanan kegawat daruratan Maternal3

6.Bd.306Asuhan kebidanan kegawat daruratan Neonatal2

7.Bd.307Asuhan kebidanan Komunitas4

8.Bd.308Praktik Kebidanan I (Hamil, bersalin, nifas, KB, Neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah Normal)4

9.Bd.309Praktik Kebidanan II (Kesehatan Reproduksi dan kegawat daruratan Maternal neonatal)4

10.Bd.310Praktik Kebidanan III (Praktik Komprehensif)5

11.Bd.311Praktik Komunitas4

JUMLAH41

No.KodeMKMPBBobot SKS

1.Bd.401Konsep Kebidanan2

2.Bd.402Etikolegal dalam Praktik Kebidanan2

3.Bd.403Kesehatan Masyarakat 2

4.Bd.404Metodologi Penelitian 2

Jumlah8

No.KodeMBBBobot SKS

1.Bd.501Ilmu Sosial dan Budaya Dasar2

2.Bd.502Mutu layanan Kebidanan dan kebijakan kesehatan2

3.Bd.503Promosi Kesehatan2

4.Bd.504Oranisasi dan Manajemen Pelayanan Kebidanan2

5.Bd.505Laporan Tugas Akhir4

Jumlah12

Keterangan:Total SKS= 115 SKSMPK= 13 SKS (11,4 %)MKK = 41 SKS (35,6 %)MKB = 41 SKS (35,6 %)MPB = 8 SKS (7 %)MBB= 12 SKS (10,4 %)