09_236indikasi pembedahan pada trauma kapitis
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 09_236Indikasi Pembedahan Pada Trauma Kapitis
1/5
29CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016
TINJAUAN PUSTAKA
ABSTRAK
rauma merupakan penebab terbanak kematian pada usia di bawah 45 tahun dan lebih dari 50 merupakan trauma kapitis. rauma
kapitis merupakan salah satu masalah kesehatan an dapat menebabkan anuan isik dan mental an kompleks. eskipun
demikian tidak semua trauma kapitis memerlukan perawatan di rumah sakit pencitraan CT-scan ataupun tindakan pembedahan. leh
karena itu diperlukan penetahuan menenai indikasi bedah pada trauma kapitis.
Kata kunci: Indikasi bedah klasikasi trauma kapitis
ABSTRACT
rauma is the most common cause o death or those under 45 ears old and more than 50 is head trauma. ead trauma can cause
complex phsical and mental disturbances but not ever head trauma needs hospitaliation C-scan imain nor surical manaement.
hereore its necessar to know the indications or surer in head inur. Andika Surya Atmadja. Surgical Indications in Head Trauma.
Keywords: ead trauma surical indications tpes
Indikasi Pembedahan pada Trauma Kapitis
Andika Surya AtmadjaDokter Umum di Wilayah Pulomas, Jakarta Timur, Indonesia
Alamat korespondensi email: [email protected]
PENDAHULUAN
rauma merupakan penebab terbanak
kematian pada usia di bawah 45 tahun
dan lebih dari 50 merupakan trauma
kapitis.1 rauma kepala merupakan salah
satu masalah kesehatan an dapat
menebabkan anuan sik dan mental
an kompleks2 deisit koniti psikis
intelektual dan lain-lain an dapat bersiat
sementara ataupun menetap.3
Di Indonesia tidak terdapat data nasional
menenai trauma kepala. ada tahun 2005
di SC terdapat 434 pasien trauma kepala
rinan 315 pasien trauma kepala sedan
dan 2 pasien trauma kepala berat.3 Di
umah Sakit Siloam pada tahun 2005 ter-dapat 34 kasus trauma kepala.2 Di umah
Sakit tma Jaa pada tahun 200 umlah
pasien trauma kepala mencapai 125 oran
dari 256 pasien rawat inap baian sara.3
Salah satu cara untuk menurani kematian
adalah tindakan bedah. Di merika setiap
tahunna terdapat 100.000 pasien an
memerlukan tindakan operasi sebaai
penatalaksanaan post-traumatic intracranial
hematoma.12
Di lain pihak tidak semua trauma kepala
memerlukan perawatan di rumah sakit
pencitraan denan CT-scan ataupun
tindakan pembedahan. erdapat indikasi
tertentu untuk dilakukan tindakan-tindakan
tersebut.
Klasifikasi Trauma Kapitis
rauma kapitis trauma kepala adalah
trauma mekanik terhadap kepala baik
secara lansun maupun tidak lansun
an menebabkan anuan unsi
neurolois aitu anuan sik koniti
unsi psikososial baik temporer maupun
permanen.3 ada trauma kapitis perlu
diperhatikan adana perubahan kesadaran
setelah trauma. Kesadaran dapat dinilaimenunakan Glasgow Coma Scale CS
abel 1. tas dasar nilai tersebut trauma
kapitis dapat diklasikasikan menadi trauma
kapitis minimal rinan sedan dan berat
abel 2. Klasikasi trauma kapitis selain
bedasarkan CS ua dari ambaran klinis
dan hasil CT - scan otak.34
Jika pada CT-scan otak terlihat abnormalitas
berupa perdarahan intrakranial penderita
diolonkan dalam trauma kapitis berat.
Sebaian besar 93 pasien trauma kapitis
memiliki CS 15 hana sekitar 1 an
memiliki CS .1 Sekitar 0 pasien cedera
kepala akan mencari pertolonan pertama
pada dokter umum dan hana 20 pasien
an membutuhkan intervensi bedah sara.1
asil studi terbaru menenai trauma kapitis
menunukkan bahwa hipoksia dan hipotensi
an teradi sesaat setelah trauma dapat
menakibatkan kerusakan otak sekunder.
ntuk menceah hal tersebut sanat di-
perlukan penananan awal an tepat.5
Pemeriksaan Awal pada Trauma Kapitis
idak semua trauma kapitis perlu dibawa ke
rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanut.Indikasi ke rumah sakit adalah:4
- Nilai CS 15 pada pemeriksaan awal
ika didua karena alkohol observasi
selama 2 am dan bawa ke rumah sakit
bila nilai CS tetap 15.
- erdapat post-traumati c seizu re.
- erdapat tanda-tanda desit neuroloi.
- erdapat tanda raktur tenkorak adana
cairan serebrospinal dari hidun atau
telina hemotimpani memar di belakan
aurikula memar di periorbital.
-
8/17/2019 09_236Indikasi Pembedahan Pada Trauma Kapitis
2/5
-
8/17/2019 09_236Indikasi Pembedahan Pada Trauma Kapitis
3/5
31CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016
TINJAUAN PUSTAKA
CT-scan denan CS berapapun.
- ada pasien denan CS 9 harus
dilakukan evakuasi pembedahan se-
cepatna.- ematoma epidural an proresi.3
ila volume hematoma 30 cm3 ketebalan
15 mm dan midline shift 5 mm pada
pasien denan CS dan tanpa desit
neuroloi dapat diterapi konservati de-
nan pemeriksaan CT-scan serial. an perlu
diperhatikan adalah risiko pembesaran lesi.
CT-scan untuk follow up pada pasien an
tidak dioperasi harus dilakukan dalam 6-
am.2 Sekitar 23 kasus hematoma epidural
menalami pembesaran palin serin
dalam am setelah trauma. embesaran
tidak teradi lai 36 am setelah trauma.9
asil operasi biasana baik kecuali pada
raktur an panan dan laserasi sinus
venosus. revalensi hematoma epidural
bilateral adalah 2-5. ada pasien koma
biasana terdapat reeks abinski bilateral
spastisitas riiditas menunukkan kompresi
mesensealon dan pronosisna buruk. ada
pasien seperti ini pembedahan tidak boleh
ditunda.1
ortalitas operasi evakuasi hematoma
epidural adalah 10. Data perbandinan
antara terapi operati dan non-operati pada
epidural hematoma belum ada.
Hematoma Subdural
Indikasi pembedahan pada hematoma
subdural adalah:
- ada hasil CT-scan ditemukan ketebalan
hematoma 10 mm atau midline shift 5
TINDAKAN BEDAH
erapi pembedahan pada trauma kapitis
memerlukan beberapa pertimbanan dan
berbeda pada setiap enis trauma kapitis.
ada umumna pembedahan untuk
evakuasi hematoma perlu dipertimban-
kan apabila ditemukan hematoma denan
volume melebihi 25 cm3 pada hasil CT-scan.
eskipun demikian indikasi pembedahan
pada cedera kepala tidak hana berdasarkan
hasil CT-scan saa tetapi ua adana
perburukan klinis dan lokasi lesi.
Semua luka penetrasi/tembus merupakan
indikasi pembedahan.5
Hematoma Epidural
Indikasi bedah pada hematoma epidural
adalah:
- olume hematoma 30 cm3 pada hasil
memperlihatkan ambaran hiperdens
perdarahan di antara duramater dan
araknoid tampak seperti bulan sabit
ambar 2.
Fraktur Kranial Terdepresi dan Fraktur
Basis Kranii
ada kasus raktur kranial terdepresi perlu
terapi aresi meninat risiko ineksi kean
dan deormitas kosmetik. enelitian
pada 359 pasien raktur kranial terbuka
mendapatkan 106 keadian ineksi
intrakranial. Ineksi meninkatkan keadian
desit neuroloi persisten kean sampai
lebih dari 1 minu setelah trauma serta
kematian.
ada raktur basis kranii eala klinis sesuai
denan lokasina.
ada raktur baian anterior eala dan
tanda klinisna adalah:
1. Keluarna cairan likuor melalui hidun/
rhinorrhea
2. erdarahan ecchymosis periorbital
bilateral/ raccoon eye
4. nosmia
ada raktur baian media eala dan tanda
klinisna adalah:
1. Keluarna cairan likuor melalui telina/
otorrhea
2. anuan N.II dan III
ada raktur baian posterior eala dan
tanda klinisna adalah ecchymosis mastoid
bilateral/ Battle sign.3
Hematoma Intraserebral
ematoma intraserebral adalah perdarahan
parenkim otak akibat pecahna arteri
intraserebral biasana karena cedera kepala
berat. Ciri khas hematoma intraserebral
adalah hilan kesadaran dan neri kepalaberat ika pasien sadar kembali.6
Perdarahan Subaraknoid
erdarahan di ruan subaraknoid biasana
disertai hilanna kesadaran neri kepala
berat dan perubahan status mental an
cepat. eala klinis perdarahan subaraknoid
adalah kaku kuduk neri kepala dan bisa
didapati anuan kesadaran. asil CT-
scan adalah adana ambaran perdarahan
hiperdens di ruan subaraknoid.6 ambar
5
Gambar 1. CT-scan untuk melihat midline shift.
Ket: ika didua teradi midline shift
Gambar 2. ematoma epidural.1 Gambar 3. ematoma subdural.1
-
8/17/2019 09_236Indikasi Pembedahan Pada Trauma Kapitis
4/5
CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 201632
TINJAUAN PUSTAKA
- Cushing reflex hipertensi bradikardi
tanda-tanda anuan napas.
- Nilai CS 6- denan kontusio 20 cm3
di daerah rontal atau temporal denanmidline shift 5 mm dan ukuran lesi 50
cm3.
asien denan lesi massa parenkim tetapi
tidak memperlihatkan tanda-tanda desit
neurolois tekanan intrakranial terkontrol
dan tidak ditemukan kelainan pada CT-scan,
dapat diterapi secara non-operati dan
denan monitoring pencitraan serial.3
Salah satu indikasi utama pembedahan
pada hematoma intraserebral adalah
untuk menurunkan tekanan intrakranial.
alaupun belum ada data perbandinan
mortalitas antara pasien an dioperasi dan
tidak beberapa penelitian menunukkan
penurunan tekanan intrakranial an
sinikan pasca-operasi. perasi pada 4
am pertama ua menunukkan perbedaan
hasil an sinikan dibandinkan denan
operasi an dilakukan lebih dari 4 am
setelah trauma. asil lebih buruk didapatkan
3 kali lebih banak pada pasien an
hana mendapatkan terapi obat-obatan
dibandinkan denan an dioperasi.
Perdarahan Subaraknoid
erdarahan subaraknoid non-traumatik
serin teradi pada malormasi arteri-vena.
Namun perdarahan subaraknoid traumatik
teradi pada sekitar 26-53 pasien denan
cedera kepala. erdarahan traumatik
subaraknoid traumatik biasana teradi ber-
samaan denan perdarahan intrakranial
lainna seperti hematoma epidural
akan meninkatkan insidens ineksi sebesar
365.1
Hematoma Intraserebral
Indikasi operasi pada lesi parenkim otak
akibat trauma adalah:
- erdapat desit neurolois an
proresi.
- erdapat peninkatan tekanan intra-
kranial an rerakter.
mm denan nilai CS berapapun.
- ada nilai CS 9 perlu monitoring
tekanan intrakranial secara hati-hati. ila
tekanan intrakranial melebihi 20 mmatau pupil anisokor atau terdilatasi
tetap diperlukan pembedahan.
- ada pasien denan nilai CS 9 denan
ketebalan hematoma 10 mm dan
midline shift 5 mm harus dilakukan
pembedahan evakuasi hematoma bila
nilai CS turun setidakna 2 nilai dari
saat keadian sampai tiba di rumah
sakit.
ortalitas pasien hematoma subdural
an memerlukan tindakan pembedahan
adalah 40-60. ortalitas pasien koma
an dioperasi adalah 5-6. inina
mortalitas ini karena sebaian besar kasus
hematoma subdural berkaitan denan
cedera arinan intrakranial ataupun
ekstrakranial. Kelainan intrakranial an pa-
lin serin ditemui adalah kontusio serebri
dan hematoma intraserebral. Kelainan
ekstrakranial an palin serin adalah
raktur asial ekstremitas dada dan trauma
abdomen. erbandinan anka mortalitas
pasien an dioperasi denan an tidak
masih belum tersedia karena kebanakan
pasien akhirna memerlukan tindakan
operasi.
Faktur Kranial Terdepresi
raktur kranial terdepresi terbuka an
melebihi ketebalan kranium harus dioperasi
untuk menceah ineksi. Setiap tindakan
untuk menatasi raktur kranial terdepresi
terbuka harus diberi antibiotik. raktur
kranial terdepresi terbuka masih dapat
diterapi tanpa operasi bila baik klinis
maupun radioloi tidak menunukkan
adana penetrasi duramater hematoma
intrakranial keterlibatan sinus rontalis dan
luka ineksi.
raktur kranial terdepresi tertutup tidak
memerlukan tindakan operasi.
Seumlah 106 keadian ineksi ber-
hubunan denan desit neuroloi an
lebih banak dan persisten teradina late
epilepsy kean teradi 1 minu setelah
trauma dan kematian. indakan operati
untuk debridemen menurunkan keadian
ineksi sebesar 46. indakan operasi an
ditunda lebih dari 4 am setelah trauma Gambar 5. erdarahan intraserebral Gambar 6. erdarahan subaraknoid
Gambar 4. raktur kranial terdepresi
-
8/17/2019 09_236Indikasi Pembedahan Pada Trauma Kapitis
5/5
33CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016
TINJAUAN PUSTAKA
hematoma subdural ataupun hematoma
intraserebral. al ini menebabkan indikasi
operasi pada perdarahan subaraknoid
traumatik menikuti indikasi operasi padaperdarahan intrakranial lainna an teradi.
ana saa pronosis perdarahan intrakranial
lainna seperti hematoma epidural
hematoma subdural dan hematoma
intraserebral akan mempunai hasil an
lebih buruk ika disertai denan perdarahan
subaraknoid.5
SIMPULAN rauma merupakan penebab tertini
kematian pada usia di bawah 45 tahun dan
lebih dari 50 trauma merupakan trauma
kapitis. rauma kapitis diklasikasikan men-
adi rinan sedan dan berat berdasarkan
Glasgow Coma Scale untuk menentukan
penatalaksanaanna. idak semua pasien
trauma kapitis perlu dirawat inap di rumah
sakit dilakukan pemeriksaan CT-scan atau-pun dioperasi. erdapat kriteria tertentu
untuk tindakan operasi masin-masin
enis trauma kapitis. Indikasi pembedahan
ditentukan berdasarkan pemeriksaan klinis
dan radioloi.
DAFTAR PUSTAKA
1. opper Samuels . dams and ictors: rinciples o neurolo. 9th ed. S: craw-ill Co Inc 2009: 46-1.
2. Scottish Intercolleiate uidelines Network. arl manaement o patients with a head Inur. dinburh 2009.
3. Dewanto . Suwono J. ianto . urana . Dianosis dan tatalaksana penakit sara. Jakarta: enerbit buku kedokteran C 2009.
4. Indrawan Dewi Dewanto Setiawan . erbandinan lasow coma scale dan revised trauma score dalam memprediksi disabilitas pasien trauma kepala di umah Sakit tma Jaa.
aalah Kedokteran Indonesia. 2010 6010: 43-42.
5. ullock Chesnut haar J ordon D artl Newell D et al. Surer uideline. Surical anaement o I uthor roup: Neurosurer 2006 53: 2-1 2-3.
6. erdossi. Konsensus nasional penananan trauma kapitis dan trauma spinal. 2006.
. Servadei Companone C Sahuuillo J. he role o surer in traumatic brain inur. ippincott illiams ilkins 200 13: 163-.
. Shima K rua numa Shiemori . JSN-uidelines or the manaement o severe head inur brided dition. sian J Neurosur. 2010 51: 15-23.
9. Sullivan Jarvik J Cohen . ollow up o conservativel manaed epidural hematomas: Implications or timin o repeat C. m J Neuroradiol. 1999 20: 10-13.