09062008143908 total pertemuan

78
PENGERTIAN KONSEP, NILAI, MORAL, DAN NORMA DALAM PEMBELAJARAN PKn Mukhamad Murdiono, M. Pd. Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri

Upload: anon-168637

Post on 06-Jun-2015

675 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

PENGERTIAN KONSEP, NILAI, MORAL, DAN NORMA DALAM PEMBELAJARAN PKn

Mukhamad Murdiono, M. Pd.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi

Universitas Negeri Yogyakarta

Page 2: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

PengertianKonsep

Suatu kata yang bernuansa abstrak dandapat digunakan untuk mengelompokan

ide, benda, atau peristiwa(Bruner, 1996)

Page 3: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

CIRI-CIRI KONSEP

• Memiliki nama (HAM anak di masyarakat)

• Contoh positif (anak berhak mendapat pendidikan dari tri pusat pendidikan)

• Contoh negatif (ada oknum masyarakat yang melakukan trafficking)

• Atribut/ciri (menghargai hak anak, lembaga pemerintah yang melindungi hak anak, ada LSM, dll.)

Page 4: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Pengertian NilaiDalam Materi PKn

Nilai (Value) adalah harga, makna, isi dan pesan, semangat, atau jiwa yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep, danTeori sehingga bermakna secara fungsional (Djahiri, 1999)

Pendidikan Nilai adalah pendidikan yang mensosialisasikanDan menginternalisasikan nilai-nilai dalam diri siswa

Page 5: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Pengertian MoralDalam Materi PKn

Moral adalah ukuran baik-buruknya seseorang, baik sebagaiPribadi maupun sebagai warga masyarakat, dan warga negara

(Frans Magnis Suseno, 1998)

Pendidikan moral adalah pendidikan untuk menjadikan anakManusia bermoral baik dan manusiawi

Page 6: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Pendidikan KarakterMenurut Lickona (1992)

Lickona mengacu pada pemikiranFilosof Micahel Novak

Berpendapat bahwa watak atauKarakter seseorang dibentuk melalui

Tiga aspek, yaitu: Konsep moral (moralKnowing), sikap moral (moral feeling),

perilaku moral (moral behavior)

Page 7: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Karakter/Watak

KONSEP MORAL:Kesadaran Moral

Pengetahuan Nilai MoralPandangan ke Depan

Penalaran MoralPengambilan Keputusan

Pengetahuan Diri

PERILAKU MORAL:Kemampuan

Kemauan Kebiasaan

SIKAP MORAL:Kata Hati

Rasa Percaya Diri Empati

Cinta KebaikanPengendalian DiriKerendahan Hati

Page 8: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Contoh Penerapan Pemikiran Lickona

• Standar Kompetensi:

Menampilkan sikap demokratis• Kompetensi Dasar:

Mengenal kegiatan musyawarah

Menghargai suara terbanyak (mayoritas)

Menampilkan sikap mau menerima kekalahan

Page 9: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

ASPEK KONSEP MORAL (MORAL KNOWING)

Kesadaran Moral : Kesadaran Hidup Berdemokrasi(Moral Awarness)Pengetahuan Nilai Moral : Pemahaman Materi Demokrasi(Knowing Moral Value)Pandangan ke Depan : Manfaat Demokrasi ke Depan(Perspective Taking)Penalaran Moral : Alasan Senang Demokrasi(Moral Reasoning)Pengambilan Keputusan : Bagaimana Cara Hidup Demokratis(Decision Making)Pengetahuan Diri : Introspeksi Diri(Self Knowledge)

Page 10: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

ASPEK SIKAP MORAL (MORAL FEELING)

Kata Hati : Kata Hati Tentang Hidup Bebas(Conscience)Rasa Percaya Diri : Rasa Percaya Diri Kita Pada Bebas Berpendapat(Self Esteem)Empati : Empati Kita Pada Orang Yang Tertekan(Emphaty)Cinta Kebaikan : Cinta Kita Terhadap Musyawarah(Loving The Good)Pengendalian Diri : Pengendalian Diri Kita Terhadap Kebebasan(Self Control)Kerendahan Hati : Menjunjung Tinggi dan Hormati Pendapat Lain( Humility)

Page 11: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

ASPEK PERILAKU MORAL (MORAL BEHAVIOR)

Kemampuan : Kemampuan Menghormati Hidup Demokrasi(Competence)Kemauan : Kemauan untuk Hidup Berdemokrasi(will)Kebiasaan : Kebiasaan Berdemokrasi dengan Teman(Habbit)

Page 12: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Pengetian NormaDalam Materi PKn

Norma adalah aturan yang berisi rambu-rambu yang menggambarkan ukuran tertentu yang di dalamnya

terkandung nilai benar/salah.

Norma juga bisa diartikan sebagai kaidah atau petunjuk hidup yang digunakan untuk mengatur perilaku manusia dalam

kehidupan bermasyarakat maupun bernegara

Page 13: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Contoh Analisis Materi PKn dalam KTSP ditinjau dari konsep, nilai, moral, dan norma untuk membentuk warga

negara yang baik

• Tentukan Standar Kompetensi

• Lakukuan Analisis Muata Materi:

1. Konsep

2. Nilai

3. Moral

4. Norma

5. Tujuan

Page 14: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

SK : Menampilkan sikap cinta lingkungan

Konsep Menerapkan hidup mencintai lingkungan (suka merawat tanaman, penghijauan, menjaga kebersihan, membuang sampah pada tempatnya, berkebun, dll.)

Nilai Hidup penuh dengan keindahan dan estetika

Moral Untuk menciptakan keindahan dituntut untuk berlaku bersih dan rajin

Norma Untuk menumbuhkan perilaku indah, diperlukan norma kebiasaan dan agama, baik di rumah maupun di sekolah

Tujuan Membentuk warga negara yang baik dengan membiasakan mencintai lingkungan hidupnya

Page 15: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA, SAMPAI KETEMU DI LAIN KESEMPATAN,

INSYA ALLAH……

Page 16: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

PENDEKATAN DAN METODE PENGEMBANGAN MORAL

Mukhamad Murdiono

Jurusan PKn dan Hukum

Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi

Page 17: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

PENDEKATAN• Proses, perbuatan atau cara untuk mendekati

suatu aktivitas tertentu• Pendekatan mungkin cocok dipergunakan

untuk kalangan tertentu, namun belum tentu sesuai untuk kalangan lain

• Pendekatan lebih menekankan pada proses berjalannya upaya untuk menyampaikan sesuatu

• Metode memiliki makna sebagai suatu cara kerja yang bersistem, yang memudahkan pelaksanaan kegiatan

Page 18: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

PENENTUAN PENDEKATAN YANG TEPAT DALAM KBM

• Pengetahuan tentang belajar dan perkembangan anak

• Pengetahuan tentang kekuatan, minat, dan kebutuhan setiap individu anak di dalam kelompoknya

• Pengetahuan tentang konteks sosial kultural dimana anak hidup

Page 19: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Esensi dalam menentukan pendekatan yang tepat adalah pengetahuan tentang

teknik membentuk tingkah laku anak

• Memahami

Tingkah laku anak harus dipahami guru dengan sewajarnya walaupun tampak mengesalkan (ex: berteriak)

• Mengabaikan

Tingkah laku yang tidak pantas, dihilangkan dengan cara mengabaikan (misal: merengek)

Page 20: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Lanjutan …

• Mengalihkan perhatianCaranya: mengajukan pertanyaan ke arah lain, mengajak melakukan sesuatu dan menyuruh melakukan kegiatan lain

• KeteladananKeteladanan lebih efektif dari kata-kata. Anak lebih memerlukan teladan daripada kritik

• HadiahCaranya dengan memberitahu secara langsung dan secara tidak langsung

Page 21: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Lanjutan …

• PerjanjianTuntutan akan lebih jelas dan berisi syarat tingkah laku dan hadiah

• Membentuk Mengubah tingkah laku anak yang cukup kompleks (ex: anak memakai seragam sendiri dengan rapi)

• MemujiDorongan yang cukup kuat pada setiap orang adalah ingin dianggap penting (ex: warna lukisanmu bagus dan serasi)

Page 22: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Lanjutan …

• Mengubah lingkungan rumah

Mencegah tingkah laku negatif lebih efektif daripada memperbaikinya (ex: menambah/mengurangi dan merapikan kembali lingkungan di sekitar anak)

• Mengajak

Caranya mempengaruhi anak untuk melakukan sesuatu yang membangkitkan perasaan, dorongan, cita-cita. Strategi yang dapat dilakukan dengan menghimbau, dramatisasi.

Page 23: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Lanjutan …

• Menantang

Bila anak tidak mengalami benturan dengan lingkungan maka tidak ada motivasi dan perkembangannya tidak maju. Dalam bersaing kalah atau menang tidak perlu malu

• Menggunakan akibat yang wajar dan alamiah

Membiarkan anak untuk belajar mengalami sendiri konsekuensi wajar dari kesalahan mereka

Page 24: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Lanjutan …

• SugestiMemasukan sesuatu pikiran ke dalam jiwa anak. Sugesti positif akan mengarhkan pada tingkah laku positif dan sebaliknya bila sugesti negatif.

• Meminta Menghimbau anak untuk melakukan sesuatu bagi orang tua. Orang tua yang bijak akan lebih sedikit menggunakan perintah dan lebih sering menggunakan permintaan, sugesti atau ajakan.

Page 25: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Lanjutan …

• Peringatan atau isyaratBiasanya berupa verbal atau non verbal. Peringatan bersifat objektif, sedangkan omelan bersifat emosional

• Kerutinan dan kebiasaanMerupakan penanaman disiplin sehari-hari. Harus dilaksanakan konsisten, dan penyimpangan terhadap aturan jangan ditolerir

• Menghadapkan suatu problemBeritahu anak secara jelas bahwa tingkah laku mereka menimbulkan masalah yang tidak menyenangkan orang lain

Page 26: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Lanjutan …

• Memecahkan perselisihan

Penyelesaian konflik lebih efektif dengan argumentasi yang logis, daripada dengan berkelahi. Mintakan argumentasi terhadap poin masalah dan cari penyebab yang lebih mengena

• Menentukan batas-batas aturan

Jangan terlalu banyak pembatasan. Batasan harus jelas dan spesifik

Page 27: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Lanjutan …

• Menimpakan hukumanTerdiri dari hukuman saat melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan, pencabutan suatu kesenangan dan menimpakan kesakitan baik kejiwaan maupun fisik.

• Penentuan waktu dan jumlah hukumaHukuman lebih baik segera dijatuhkan bila anak melakukan kesalahan.

• Menggunakan pengendalian secara fisikDigunakan jika segala teknik yang telah dilakukan menemui kegagalan

Page 28: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

METODE PENGEMBANGAN MORAL ANAK TK

• Penentuan metode untuk pembelajaran nilai dan moral sangat erat hubungannya dengan proses pengenalan tingkah laku yang dapat diterima oleh masyarakat dan diharapkan mampu dilakukan anak.

• Misal: ketika anak belajar mengendalikan diri dalam melakukan sosialisasi, ia akan mendapatkan keterampilan sosial yang bermanfaat

Page 29: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

BERCERITA

• Merupakan cara untuk mewariskan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya

• Bercerita dapat dijadikan sebagai media untuk menyampaikan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat

• Pendongeng yang baik akan menjadikan cerita sebagai sesuatu yang menarik dan hidup

Page 30: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

MAKNA PENTING BERCERITA• Mengkomunikasikan nilai-nilai budaya• Mengkomunikasikan nilai-nilai sosial• Mengkomunikasikan nilai-nilai agama• Menanamkan etos kerja, etos waktu, dan

etos alam• Membantu mengembangkan fantasi anak• Membantu mengembangkan dimensi kognitif

siswa• Membantu mengembangkan dimensi bahasa

anak

Page 31: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

STRATEGI BERCERITA• Membagi anak dalam kelompok-kelompok

kecil (4 kelompok)• Anak yang mengikuti kegiatan bercerita

duduk di lantai mengelilingi ibu guru sambil duduk di kursi kecil

• Tiga kelompok yang lain, duduk di kursi meja dengan kegiatan yang berbeda

• Anak-anak yang mendengarkan cerita pada gilirannya akan mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh tiga kelompok yang lain (menggambar, dll.)

Page 32: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

TEKNIK-TEKNIK BERCERITA

• Membacakan cerita langsung dari buku (story reading)

Teknik ini sangat bagus apabila guru mempunyi puisi atau prosa yang sesuai untuk dibacakan kepada anak TK.

• Bercerita menggunakan ilustrasi buku

Bila cerita terlalu panjang, guru dapat menambahkan ilustrasi gambar dari buku yang dapat menarik perhatian anak

Page 33: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Lanjutan …

• Teknik menceritakan dongengDongeng merupakan cara mewarsikan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya

• Bercerita dengan papan flanelGuru dapat membuat papan flanel yang ditempeli gambar-gambar tokoh yang mewakili perwatakan dalam ceritanyaGambar itu dapat dibeli di pasar, atau dikreasi sendiri oleh guru sesuai dengan tema atau pesan yang ingin disampaikan

Page 34: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Lanjutan …

• Bercerita dengan menggunakan boneka

Tergantung pada usia dan pengalaman anak. Biasanya boneka terdiri dari ayah, ibu, anak laki-laki dan anak perempuan, nenek, kakek, dll.

Boneka yang dibuat masing-masing menunjukkan perwatakan pemegang peran tertentu

Misal: ayah penyabar, ibu cerewet, anak laki-laki yang pemberani, anak perempuan yang manja

Page 35: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

KARYAWISATA

• Kegiatan pembelajaran dengan cara mengamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung.

• Bagi anak TK karyawisata berarti memperoleh kesempatan untuk mengobservasi, memperoleh informasi, atau mengkaji sesuatu secara langsung

• Metode ini dapat memperkaya lingkup program kegiatan belajar anak yang tidak mungkin dihadirkan di kelas

Page 36: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

MANFAAT KARYAWISATA• Dapat merangsang minat anak terhadap

sesuatu

• Memperluas informasi yang telah diperoleh di kelas

• Memberikan pengalaman mengenai kenyataan yang ada

• Dapat menambah wawasan

Karya wisata dapat menjadi batu loncatan untuk melakukan kegiatan yang lain (ex: menggambar, dll.)

Page 37: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

TUJUAN KARYA WISATA

• Pengembangan aspek perkembangan anak TK yang sesuai dengan kebutuhannya. Meliputi:

• Pengembangan kognitif• Pengembangan bahasa• Pengembangan kreativitas• Pengembangan emosi• Pengembangan kehidupan bermasyarakat• Penghargaan karya dan jasa orang lain

Page 38: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

BERNYANYI

• Menyanyi dan anak adalah dua sisi yang tidak dapat untuk dipisahkan

• Anak diarahkan pada situasi dan kondisi psikis untuk membangun jiwa yang bahagia, senang menikmati keindahan, mengembangkan rasa melalui ungkapan kata dan nada, serta ritmik yang memperindah suasana pembelajaran

Page 39: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

KRITERIA LAGU YANG BAIK

• Syair/kalimatnya tidak terlalu panjang• Mudah dihafal oleh anak• Ada misi pendidikan• Sesuai karakter dan dunia anak• Nada yang diajarkan mudah dikuasai anak

Bernyanyi dapat diterapkan pada saat pengembangan pembelajaran nilai moral melalui penyisipan makna yang ada pada syair lagu

Page 40: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

SAJAK• Sajak memiliki kesamaan dengan syair (dalam

bahasa arab), memiliki makna kumpulan kata-kata yang memiliki persamaan bunyi (ritme) terutama pada akhir baris.

• Melalui sajak anak bisa kita bawa ke dalam suasana indah, halus, dan menghargai arti sebuah seni.

• Anak juga diperkenalkan untuk menikmati untaian kata yang indah sebagai perwujudan dari gagasan dan perasaan kebatinan seseorang

Page 41: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA

Page 42: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Pola Orientasi Moral Anak Taman Kanak-kanak

Pola = bentuk (struktur) yang tetap.

Dari pola ini kita dapat membentuk berbagai model apapun sesuai yang kita kehendaki.

Sebaik apapun bentuk yang dibuat secara prinsip harus tetap berpedoman pada pola standar awal yang kita lihat.

Pada usia TK anak telah memiliki pola moral yang harus dilihat dan dipelajari dalam rangka pengembangan moralitasnya.

Mereka telah memiliki standar baku prinsip-prinsip moral yang universal

Page 43: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Landasan Orientasi Pola Perkembangan Moral

• Mengandung makna suatu hal yang mendasari perhitungan ketaatan dan kepatuhan seseorang terhadap sesuatu (nilai moral)

• Orientasi moral menurut Peter (1979) disamakan dengan moral position atau ketepatan hati

• Moral position terhadap suatu nilai moral didasari dua landasan/perhitungan nilai:

1. Cognitif motivation aspects (suatu perhitungan antisipatif terhadap resiko yang mungkin muncul jika dirinya menentukan suatu hal)

2. Affective motivation aspects (suatu perhitungan emosi yang akan diakibatkan dari sebuah keputusan yang diambil oleh seseorang)

Page 44: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Kajian Teori Perkembangan Moral

• Teori-teori yang dipelajari kita pada umumnya bersumber dari dunia barat

• Hal itu berarti bahwa setiap teori yang dikembangkan didasarkan pada pola berpikir, objek studi, dan landasan teoritis yang banyak dipengaruhi oleh jati diri para pakar tersebut

• Ketika kita mempelajari berbagai teori tentang perkembangan moral anak juga harus berhati-hati karena memungkinkan adanya variabel penentu yang berbeda dalam beberapa hal, seperti: manusianya, kondisi lingkungan, dan landasan filosofi pengembangan teori tersebut.

Page 45: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Perkembangan Moral John Dewey

• Tahap perkembangan moral seseorang melewati tiga fase sebagai berikut:

1. Fase Pre Moral (Pre Conventional). Pada fase ini sikap dan perilaku manusia banyak dilandasi oleh impuls biologis dan sosial

2. Fase Konvensional. Pada fase ini banyak didasari oleh sikap kritis kelompoknya

3. Fase Otonomi (autonomous). Pada fase ini perkembangan moral manusia banyak dilandaskan pada pola pikirnya sendiri

Page 46: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Lanjutan …

• Pada dasarnya manusia memiliki kesamaan pola perkembangan moral, seperti pada awal kehidupannya manusia tidak memiliki konsep berkehidupan yang mencerminkan nilai moral.

• Pendidikan memiliki peran strategis, tanpa landasan pendidikan manusia akan banyak dikendalikan oleh dorongan kebutuhan biologisnya belaka ketika hendak menentukan segala sesuatu

• Ketika seorang anak yang dibesarkan di lingkungan jalanan, jauh dari suasana keharmonisan, sepi dari suasana saling menghargai, hampa dari rasa persaudaraan, dsb. Maka sikap dan kepribadian yang muncul juga menunjukan sikap yang kurang baik, seperti: tidak sopan ketika meminta-minta di lampu merah, tidak mengenal tata krama, dan hampir tidak dapat membedakan perbuatan baik dan buruk

• Pada fase berikutnya seiring bertambahnya usia, faktor lingkungan sangat besar memberikan pola dalam menentukan sikap dan perilakunya.

• Pada fase ketiga, manusia sudah mampu menentukan berbagai pilihan sikap dan kepribadiannya dengan dasar pola berpikirnya sendiri. Itulah tahap kedewasaan seorang manusia.

Page 47: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Perkembangan Moral Piaget

• Ada dua fase perkembangan moral yaitu:

1. Heteronomuous (2-6 tahun)• Manusia pada saat awal kehidupannya belum

memiliki pendirian kuat dalam menentukan sikap dan perilaku. Dalam menentukan sikap dan perilaku masih dilandasi oleh aneka ragam dan sering bertukarnya ketentuan dan kepentingan.

2. Autonomous (12 tahun)• Pada tahap ini seorang anak manusia telah

memiliki kemampuan sendiri dalam menentukan segala keputusan sikap dan perilaku moralitasnya.

Page 48: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Lanjutan …

• Fase heteronomous perlu mendapatkan fokus perhatian karena pada fase ini anak masih sangat labil, mudah terbawa arus, mudah terpengaruh, dan dalam rangka pendidikan moral mereka sangat membutuhkan bimbingan, proses latihans serta pembiasaan yang terus menerus.

• Menurut early childhood education and development center, 2003 (pusat pengembangan dan pendidikan AUD) menyatakan bahwa anak membutuhkan latihan dan rutinitas

• Melakukan sesuatu secara berulang-ulang adalah suatu keharusan dan kesenangan bagi anak usia dini.

• Anak usia TK berada pada awal tahun kehidupannya, karena itu penting untuk memberikan pendidikan dan pengembangan moralitasnya.

• Pada tahun awal-awal kehidupanya seorang anak dibentuk oleh nilai-nilai orang dewasa, bahkan sebelum seorang anak dilahirkan (Robert Cloes, 2000).

Page 49: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Moralitas Anak TK

• Seiring perkembangan kognitif anak yang dapat dilihat dari perkembangan bahasanya, anak pada usia tersebut diharapkan mulai memahami aturan dan norma yang dikenalkan oleh orang tua melalui penjelasan-penjelasan verbal dan sederhana

• Orang tua atau orang dewasa di sekitarnya sudah mulai mengenalkan, mengajarkan, dan membentuk sikap dan perilaku anak.

• Komunikasi dan interaksi antara orang tua dan anak dalam hal ini menjadi sangat penting keberadaannya.

• Upaya penanaman dan pengembangan perilaku moral yang dilakukan orang tua pada anak tidak dapat dipisahkan dari proses sosialisasi yang terjadi antara mereka

Page 50: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Sikap dan Cara Berhubungan dengan Orang Lain (Sosialisasi)

• Minat anak untuk berhubungan dengan orang lain mulai terlihat sejalan dengan perkembangan fisik, motorik, dan bahasanya.

• Setelah anak berusia 2 tahun ruang geraknya sudah luas• Pada saat itulah kebutuhan untuk menjalin hubungan

dengan orang lain mulai berkembang, tidak hanya sebatas orang tuanya saja, tetapi juga dengan orang lain.

• Saat inilah orang tua mulai mengajarkan aturan, nilai, norma yang berlaku di masyrakat sekitar agar anak dapat menjalin hubungan dan dapat diterima oleh lingkungan sosial sekitar dengan baik

• Orang tua mengajarkan nilai moral tersebut dengan penjelasan verbal dan sederhana, sambil memberi contoh secara nyata

Page 51: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Lanjutan …

• Keterbatasan anak dalam perkembangan bahasa menyebabkan ia masih selalu butuh contoh-contoh nyata agar ia dapat lebih memahami maksud pembicaraan orang tua.

• Apabila anak tidak melakukan apa yang dikatakan maka orang tua perlu melakukan koreksi atas perilaku anak

• Koreksi sebaiknya disampaikan dengan cara yang baik, dengan pendekatan yang lebih bersifat persuasif (membujuk) karena perilaku tidak pantas yang ditunjukan anak mungkin tidak disadarinya.

• Perlu proses dan waktu untuk pembentukan dan pembiasaan sikap, serta perilaku moral pada anak.

• Untuk itu dibutuhkan kesabaran pendidik (orang tua dan guru) dalam memberikan penjelasan dan contoh pada anak

Page 52: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Lanjutan …

• Pendidik harus banyak memberikan penjelasan dan contoh nyata tentang apa yang harus dilakukan anak dan bagaiamana cara ia melakukan sesuatu tersebut

• Pendidik harus mampu menunjukkan sikap taat asas (konsisten) terhadap anak untuk memudahkan anak mempelajari dan memahami apa yang diharapkan darinya

• Pentingya pujian dan contoh dalam membentuk perilaku moral sangat sesuai dengan apa yang disampaikan Kohlberg dan pandangan aliran perilaku (behaviorist)

• Menurut Kohlberg pada awalnya anak berperilaku baik agar ia mendapatkan pujian dan terhindar dari hukuman, dan agar ia diterima oleh lingkungan sekitar dan terhindar dari kecaman orang lain

• Menurut aliran behaviorist perilaku moral adalah hasil dari pemberian reinforcement (penguatan), berupa hukuman dan model dari orang tua

Page 53: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Lanjutan …

• Pada anak yang lebih muda usia (2 atau 3 tahun) hukuman sedapat mungkin tidak diberikan, kalaupun orang tua perlu melakukan koreksi terhadap perilaku anak yang tidak pantas, dianjurkan dengan cara yang lebih persuasif mengingat pada usia itu anak baru mulai mengenal aturan, nilai dan norma.

• Kekeliruan yang dibuat anak pada usia itu dilakukan bukan karena disengaja tetapi karena ia tidak atau belum tahu cara yang diharapkan oleh lingkungannnya.

• Bila orang tua menghukumnya, ia belum mengerti mengapa orang tua menghukumnya.

• Tetapi apabila kekeliruan terjadi berulang kali, boleh saja orang tua menghukumnya, dalam arti memberikan reaksi atau sikap yang membuat anak mengerti bahwa perilaku yang ia lakukan tidak diharapkan oleh orang tuanya.

• Seiring dengan bertambahnya usia anak hukuman yang diberikan dapat bervariasi dan proporsional

Page 54: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Cara Berpakaian dan Berpenampilan

• Penampilan dan cara berpakaian seseorang dapat memberi kesan tentang perilaku moral seseorang

• Individu yang berpenampilan, berpakaian, ataupun bergaya hidup yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat sekitar, akan dinilai sebagai individu yang berperilaku moral kurang baik

• Pada anak TK hal-hal seperti itu harus mulai dikenalkan dan diajarkan.

• Kesempatan untuk mengajarkan hal-hal seperti itu sering kali tergantung dari kejadian atau pengalaman yang terjadi kepada anak

• Anak perempuan seringkali melihat ibunya berdandan dan biasanya anak akan meniru, saat itulah seorang ibu harus menjelaskan kepada anaknya tentang berdandan.

Page 55: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Sikap dan Kebiasaan Makan

• Ada tata cara tertentu (table manner) yang diatur oleh lingkungan sekitar dalam melakukan kegiatan makan, yang berpengaruh pada penyesuaian diri individu dalam lingkungan sosial sekitarnya.

• Tata cara tersebut harus sudah dikenalkan dan diajarkan kepada anak sejak usia dini, agar menjadi kebiasaan yang baik dan mengarahkannya pada perilaku moral yang baik.

• Seiring dengan bertambahnya usia nilai dan norma yang berkaitan dengan tata cara makan ini dapat diperluas, misalnya: tata cara makan dengan orang yang lebih tua

• Di TK salah satu kegiatan yang perlu diprogramkan adalah “makan bersama”, guru memegang peran penting dalam mengajarkan cara makan kepada anak. Selama acara makan guru mengamati tiap-tiap anak dan membantu meningkatkan keterampilan mereka dalam kegiatan ini.

Page 56: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Lanjutan …

• Selain berkaitan langsung dengan tata cara makan, anak juga harus diajari hal-hal yang harus dilakukannya sebelum dan setelah makan.

• Anak juga perlu diberi pengetahuan tentang manfaat makanan tersebut bagi dirinya, selain untuk mengatasi rasa lapar juga bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya.

• Banyak anak seusia ini mengalami masalah dan kesulitan yang berhubungan dengan makan.

• Pendidik perlu menyadari pentingya suasana makan untuk merangsang nafsu dan selera makan kepada anak dan menghindari timbulnya masalah atau kesulitan makan anak

• Menghadapi anak yang mengalami masalah atau sulit makan orang tua atau guru perlu untuk mencari penyebabnya

Page 57: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Sikap dan Perilaku Anak yang Memperlancar Hubungannya dengan Orang Lain

• Banyak orang yang tidak menyadari bahwa sikap dan perilakunya merugikan atau menyakitkan orang lain sehingga mengambat kelancaran hubungannya dengan orang lain

• Pada dasarnya hal itu dipengaruhi oleh sikap egois dan acuh tak acuh terhadap kepentingan orang lain.

• Banyaknya berbagai kasus yang dipengaruhi oleh faktor egoisme ini membuktikan pentingya penanaman moral anak sejak dini.

• Seiring dengan perkembangan berbahasa dan berpikirnya, berbagai informasi yang dilihat dan didengarnya dapat merupakan pelajaran bagi anak.

• Perilaku anak TK yang mengarah kepada perilaku moral yang kurang baik, dapat kita lihat pada kehidupan sehari2.

Page 58: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Lanjutan …

• Kemajuan di bidang teknologi merupakan nara sumber yang jauh lebih sarat informasi bagi anak dibandingkan informai yang diperoleh dari orang tua atau gurunya.

• Masuknya informasi kepada anak sudah sulit dibendung dan dibatasi.

• Salah satu cara untuk menhgindari dampak negatif dari berbagai informasi tersebut adalah dengan menanamkan moral secara lebih intensif dan efektif.

• Pendidik harus mampu bersikap lebih terbuka dalam memberi informasi dan menanggapi pertanyaan anak, dan dalam setiap kesempatan yang tepat berusaha memasukan nilai dan norma yang dapat mengarahkannya kepada perilaku positif.

• Pendidik dituntut untuk membekali dirinya dengan berbagai informasi yang luas dan dapat dipertanggungjawabkan

Page 59: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Lanjutan …

• Pendidik juga harus lebih banyak melakukan pendekatan yang bersifat demokratis, dengan memberi peluang bagi anak untuk berdiskusi dengan tetap memperhatikan tatakrama dan sopan santun.

• Pendidik yang masih bersikap otoriter yang cenderung memaksakan pendapat dan kehendak kepada anak akan kehilangan kesempatan untuk membina hubungan yang baik dengan anaknya, bahkan akan menjauhkannya dari anak

• Bila anak menjadi jauh dari pendidik maka ia akan mencoba mencari nara sumber lain untuk mendapatkan informasi melalui media dan teman-teman sebaya yang masih dangkal pengetahuan dan cara berpikirnya.

• Penanaman moral kepada anak TK dapat menggunakan pendekatan yang bersifat individual, perusasif, dan informal (santai dan penuh keakraban)

Page 60: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Tujuan dan Pengembangan Moral Anak Menurut Adler (1974)

• Tujuannya adalah dalam rangka pembentukan kepribadian yang harus dimiliki oleh manusia seperti:

1. Dapat beradaptasi pada berbagai situasi dalam relasinya dengan orang lain dan dalam hubungannya dengan berbagai kultur

2. Selalu dapat memahami sesuatu yang berbeda dan menyadari bahwa dirinya memiliki dasar pada identitas kulturnya

3. Mampu mejaga batas yang tidak kaku pada dirinya, bertanggungjawab terhadap bentuk batasan yang dipilihnya sesaat dan terbuka pada perubahan

Page 61: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

MOHON MAAF APABILA ADA SALAH DAN KEKURANGAN……..

Page 62: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

TAHAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK TK

Mukhamad Murdiono, M. Pd.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi

Universitas Negeri Yogyakarta

Page 63: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

POLA PERKEMBANGAN MORAL ANAK

• Tinjauan teoretis terhadap tahapan-tahapan perkembangan moral anak biasa dikenal dengan pola perkembangan anak

• Pada saat lahir seorang bayi tidak memiliki skala nilai, sehingga bayi yang baru lahir dapat dianggap amoral atau non moral

• Letak kemuliaan manusia dibanding mahluk lain adalah adanya keagungan manusia yang menjunjung tinggi moralitas kehidupannya

Page 64: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Perkembangan Moral Piaget• Memfokuskan pada aspek cara berpikir

anak tentang isu-isu moral

• Mengamati dan mewawancarai kelompok anak usia 4-12 tahun

• Ia mempelajari bagaimana anak-anak itu menggunakan dan memandang aturan yang ada dalam permainan tersebut

• Pertanyaan yang diajukan berkisar tentang isu-isu moral seperti pencurian, berbohong, hukuman, dan keadilan

Page 65: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

2 Tahap Perkembangan Moral1. Tahap Heteronomous Morality (Moralitas

Heteronomus)

Pada tahap ini anak menganggap keadilan dan aturan sebagai sifa-sifat dunia (lingkungan) yang tidak berubah dan lepas dari kendali manusia

2. Tahap Autonomous Morality (Moralitas Otonomus)

Anak sudah menyadari bahwa aturan-aturan dan hukum diciptakan oleh manusia

Page 66: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

PERBANDINGAN

• Anak menimbang akibat dari perilaku yang dia lakukan, bukan dari maksud pelaku.

• Anak meyakini bahwa aturan ditentukan oleh para pemegang otoritas yang memiliki kekuatan sehingga tidak dapat diubah.

• Keadilan sebagai sesuatu yang tetap ada, jika aturan dilanggar maka hukuman akan ditimpakan dengan segera (immanent justice)

• Maksud atau niat pelaku dibalik tindakannya dipandang lebih penting dari sekedar akibatnya

• Aturan hanya berupa kesepakatan belaka, yang dapat diubah melalui konsensus

• Hukuman sebagai alat sosial yang bisa dialami dan bisa pula tidak, tergantung kondisinya.

Page 67: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Perkembangan Moral Kohlberg

• Mempelajari alasan-alasan yang mendasari respons-respons moral

• Merancang serangkaian cerita imajinatif yang memuat dilema moral untuk mengukur penalaran moral

• Respon apa yang dipilih tidak begitu penting, yang terpenting adalah penalaran yang digunakan untuk menyelesaikan konflik

• Kepada responden ditanyakan tentang apa yang sebaiknya dilakukan, dan mengapa memilih untuk melakukan itu

Page 68: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

LEVEL PERKEMBANGAN MORAL• Penalaran Moral Prakonvensional

1. Orientasi hukuman dan kepatuhan

2. Orientasi individualisme dan orientasi hukum dan aturan

• Penalaran Moral Konvensional

1. Orientasi konformitas interpersonal

2. Orientasi hukum dan aturan

• Penalaran Moral Pascakonvensional

1. Orientasi kontrak sosial

2. Orientasi etis universal

Page 69: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

PENALARAN MORAL PRAKONVENSIONAL

• Anak belum menunjukkan internalisasi nilai-nilai moral

• Penalaran moral anak dikendalikan oleh faktor eksternal yaitu ganjaran dan hukuman yang bersifat fisik

• Pertimbangan moral anak didasarkan pada akibat-akibat yang bersifat fisik dan hedonistik

• Sesuatu dianggap benar atau baik jika menghasilkan sesuatu yang menguntungkan dirinya dan menyenangkan secara fisik

Page 70: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

ORIENTASI HUKUMAN DAN KEPATUHAN

• Mengacu pada kepatuhan atau hukuman oleh figur-figur yang berkuasa

• Tindakan dinilai benar atau salah tergantung dari akibat hukuman yang berkaitan dengan kegiatan tersebut

• Misal: seorang anak akan mengatakan bahwa bermain di tempat tidur itu tidak baik, karena ibu melarangnya dan ibu akan marah kalau ia melakukan hal itu.

• Dokter bisa dianggap jahat oleh anak kalau dipersepsi sebagai orang yang suka menyakiti (menyuntik)

Page 71: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

ORIENTASI INDIVIDUALISME DAN TUJUAN INSTRUMENTAL

• Acuan moral anak masih terhadap peristiwa-persitiwa eksternal fisik.

• Suatu tindakan dinilai benar bila berkaitan dengan kejadian eksternal yang memuaskan kebutuhan dirinya atau kebutuhan orang lain yang sangat dekat dengan dirinya

• Meskipun mencuri itu salah karena berasosiasi dengan hukuman tetapi mencuri dapat dibenarkan bila dilakukan saat dia sangat lapar

Page 72: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Lanjutan …

• Pendidikan yang dikembangkan harus memperhatikan perkembangan dan cara belajar anak

• Kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan anak (developmentally appropiated curriculum)

• Pendidikan yang berorientasi pada perkembangan anak ini memungkinkan para fasilitator untuk merencanakan berbagai pengalaman yang dapat menumbuhkan minat anak, merangsang keingintahuan anak, melibatkan anak secara emosional maupun intelektual, dan membuka daya imajinasi mereka

Page 73: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

4 area perkembangan yang perlu ditingkatkan dalam kegiatan

pengembangan anak TK

• Perkembangan fisik

• Perkembangan sosial emosional

• Perkembangan kognitif

• Perkembangan bahasa

Page 74: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Perkembangan sosial emosional• Mengetahui diri sendiri dan hubungannya

dengan orang lain, yaitu teman sebaya dan orang dewasa

• Bertanggungjawab terhadap diri sendiri maupun orang lain

• Berperilaku sesuai dengan perilaku baik yang berkembang di masyarakat (prososial)

Page 75: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

Tujuan dan Pengembangan Moral Anak Menurut Adler (1974)

• Tujuannya adalah dalam rangka pembentukan kepribadian yang harus dimiliki oleh manusia seperti:

1. Dapat beradaptasi pada berbagai situasi dalam relasinya dengan orang lain dan dalam hubungannya dengan berbagai kultur

2. Selalu dapat memahami sesuatu yang berbeda dan menyadari bahwa dirinya memiliki dasar pada identitas kulturnya

3. Mampu mejaga batas yang tidak kaku pada dirinya, bertanggungjawab terhadap bentuk batasan yang dipilihnya sesaat dan terbuka pada perubahan

Page 76: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

TUGAS

• Cobalah lakukan sebuah pengamatan/observasi kepada 5 orang anak usia TK. Hal yang harus anda catat selama observasi tersebut adalah:

1. Bagaimana tingkat konsistensi anak dalam berperilaku selama 1 pekan!

2. Tanyakan kepada mereka secara terpisah dan menggunakan interval waktu, apa yang menjadi cita-citanya (tanya 3 kali dalam kurun waktu 1 bulan)!

3. Tuliskan datanya secara kuantitatif lalu simpulkan!

(Lihat latihan di Kegiatan Belajar 1 Modul 1, halaman 1.23)

Page 77: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

FORMAT OBSERVASI

Nama Jenis Kelamin

Usia Hari/tanggal Jawaban Keterangan

Joko L 2 th Senin Pon,25-7-07

dokter

Sri P 3 th Rabu Kliwon, 30-7-07

Guru

Fafa L 1,5 Kamis Legi, 2-8-07

dokter

Page 78: 09062008143908 TOTAL PERTEMUAN

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

MOHON MAAF APABILA ADA SALAH DAN KEKURANGAN……..