gambar 4.1 layout laboratorium · total praktikum proses manufaktur yang dilaksanakan mahasiswa...

58
15 Universitas Kristen Petra 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Laboratorium Laboratorium Proses Manufaktur merupakan laboratorium yang dimiliki Progam Studi Teknik Mesin yang digunakan untuk praktikum Mahasiswa Teknik Mesin dan Mahasiswa Teknik Industri yaitu Praktikum Proses Manufaktur, laboratorium ini memiliki satu laboran dan enam asisten laboratorium yang bertugas untuk menjaga keberlangsungan praktikum dengan baik. Hal-hal yang dipelajari dalam praktikum Proses Manufaktur antara lain tentang mesin-mesin yang berkaitan dengan proses produksi, cara penggunaan, pengoperasian mesin secara manual, serta cara mengoperasikan mesin dengan baik dan benar. Pengoperasian mesin secara umum bisa dengan dua cara yaitu pengoperasian mesin secara konvensional dan pengoperasian mesin secara non-konvensional. Mesin-mesin yang digunakan pada Praktikum Proses Manufaktur untuk mahasiswa Teknik Industri adalah mesin konvensional yaitu mesin bubut, mesin shaping, mesin milling, dan mesin las. Praktikum Proses Manufaktur untuk Mahasiswa Teknik Mesin lebih detil dibandingkan praktikum untuk Mahasiswa Teknik Industri. Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua kali praktikum bubut, dua kali praktikum shaping, dua kali praktikum miling, satu kali praktikum las smaw, satu kali praktikum las tig dan satu kali praktikum las acy. Sedangkan untuk mahasiswa Teknik Industri ada enam kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, satu kali praktikum bubut, satu kali praktikum shaping, satu kali praktikum milling, satu kali praktikum las smaw, satu kali praktikum las.

Upload: others

Post on 02-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

15 Universitas Kristen Petra

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Laboratorium

Laboratorium Proses Manufaktur merupakan laboratorium yang dimiliki

Progam Studi Teknik Mesin yang digunakan untuk praktikum Mahasiswa Teknik

Mesin dan Mahasiswa Teknik Industri yaitu Praktikum Proses Manufaktur,

laboratorium ini memiliki satu laboran dan enam asisten laboratorium yang bertugas

untuk menjaga keberlangsungan praktikum dengan baik. Hal-hal yang dipelajari

dalam praktikum Proses Manufaktur antara lain tentang mesin-mesin yang berkaitan

dengan proses produksi, cara penggunaan, pengoperasian mesin secara manual, serta

cara mengoperasikan mesin dengan baik dan benar.

Pengoperasian mesin secara umum bisa dengan dua cara yaitu pengoperasian

mesin secara konvensional dan pengoperasian mesin secara non-konvensional.

Mesin-mesin yang digunakan pada Praktikum Proses Manufaktur untuk mahasiswa

Teknik Industri adalah mesin konvensional yaitu mesin bubut, mesin shaping, mesin

milling, dan mesin las.

Praktikum Proses Manufaktur untuk Mahasiswa Teknik Mesin lebih detil

dibandingkan praktikum untuk Mahasiswa Teknik Industri. Total Praktikum Proses

Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali

pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua kali praktikum bubut, dua kali

praktikum shaping, dua kali praktikum miling, satu kali praktikum las smaw, satu kali

praktikum las tig dan satu kali praktikum las acy. Sedangkan untuk mahasiswa

Teknik Industri ada enam kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, satu kali

praktikum bubut, satu kali praktikum shaping, satu kali praktikum milling, satu kali

praktikum las smaw, satu kali praktikum las.

Page 2: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

16 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.1 Layout Laboratorium

Page 3: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

17 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.2a Meja Utama Ruangan A Gambar 4.2b Peralatan Kebersihan

Gambar 4.2c Peralatan Tidak Digunakan Gambar 4.2d Barang Pengerjaan Labor

Gambar 4.2e Mesi-Mesin Praktikum

Page 4: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

18 Universitas Kristen Petra

Laboratorium Proses Manufaktur berlokasi di Gedung Q Universitas Kristen

Petra yang berada pada lantai dasar gedung Q dengan menempati area seluas 2201cm

x 1142cm. Ruangan laboratorium dibagi menjadi 3 ruangan yaitu, 1) ruangan

pelaksanaan praktikum, sebagian besar aktifitas praktikum dilakukan pada ruangan

ini, 2) ruangan asisten laboratorium yang digunakan asisten laboratorium untuk

melakukan aktifitas seperti memeriksa kelengkapan mahasiswa dalam mengikuti

praktikum, dan 3) ruangan untuk laboran yang digunakan untuk mengawasi keadaan

laboratorium. Layout (ruangan A) dapat dilihat pada Gambar 4.1, yang mana A

menunjukkan ruangan pelaksanaan praktikum, B adalah ruangan asisten laboratorium

dan C adalah ruangan laboran.

Kondisi awal yang terekam di ruangan A seperti tampak pada Gambar 4.2a

banyak peralatan yang sering digunakan seperti obeng dan gerinda, peralatan-

peralatan tersebut digunakan dalam keberlangsungan praktikum, peralatan-peralatan

yang akan digunakan bisa diambil di meja utama ruangan A dan peralatan yang

setelah digunakan akan diletakkan kembali pada meja ruangan A, gambar dari meja

utama ruangan A dapat dilihat pada Gambar 4.2a.

Pada ruangan A terdapat peralatan-peralatan kebersihan yang sering

digunakan untuk membersihkan ruangan dan mesin seperti sapu dan kain lap,

peralatan-peralatan tersebut diletakkan dilantai dan tidak mempunyai lokasi yang

tetap, gambar dari peralatan kebersihan dapat dilihat pada Gambar 4.2b.

Selain itu di ruangan A juga terdapat peralatan-peralatan yang sudah tidak

digunakan seperti hasil TA Mahasiswa Teknik Mesin dan barang bekas yang terletak

di sudut belakang ruangan A, peralatan-peralatan tersebut sangat berdebu dan belum

memiliki tempat penyimpanan yang pasti karena Laboratorium Proses Manufaktur

tidak mempunyai gudang penyimpanan, gambar peralatan-peralatan yang sudah tidak

digunakan dapat dilihat pada Gambar 4.2c.

Pada ruangan A juga terdapat barang yang sedang dikerjakan laboran yang

merupakan order pengerjaan dari luar praktikum seperti pagar dan besi-besi, gambar

pengerjaan barang dari labor dapat dilihat pada Gambar 4.2d. Sedangkan mesin-

mesin yang digunakan untuk praktikum belum diletakkan di lantai secara permanen,

Page 5: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

19 Universitas Kristen Petra

mesin-mesin terebut setelah digunakan akan bergeser dari tempanya, gambar dari

beberapa mesin praktikum dapat dilihat pada Gambar 4.2e.

Gambar 4.3 Layout Ruangan B

Page 6: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

20 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.4a Lemari Kaca Gambar 4.4b Lemari Loket

Gambar 4.4c Tempat Alat Tulis Gambar 4.4d Meja Ruangan B

Page 7: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

21 Universitas Kristen Petra

Ruangan asisten laboratorium terletak disisi sebelah kanan ruangan, dengan

menempati area seluas 425x415 cm, ruangan asisten laboratorium (ruangan B)

berisikan tempat penyimpanan peralatan praktikum, lemari penyimpanan barang

pribadi mahasiswa, tempat penyimpanan peralatan tulis, dan meja tempat

pemeriksaan laporan mahasiswa. Layout ruangan dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Tempat penyimpanan peralatan praktikum berupa lemari kaca yang diletakkan

pada sudut ruangan B. Lemari ini digunakan untuk menyimpan peralatan praktikum

seperti helm las dan kacamata las. Di lemari kaca tersebut ditempelkan peringatan

untuk mengembalikan peralatan setelah selesai digunakan. Gambar dari lemari kaca

dapat dilihat pada gambar 4.4a.

Tempat penyimpanan peralatan kedua adalah lemari loket yang memiliki dua

puluh loket penyimpanan, lemari tersebut digunakan untuk menyimpan barang

pribadi mahasiswa seperti tas, dan laptop, mahasiswa yang mengunakan lemari

tersebut dapat menandai lemari loketnya agar barang pribadi mahasiswa tidak

mengalami kehilangan, gambar lemari loket dapat dilihat pada Gambar 4.4b.

Tempat penyimpanan peralatan ketiga adalah tempat penyimpanan peralatan

tulis, tempat penyimpanan ini diletakkan diatas meja, dan digunakan untuk

menyimpan peralatan tulis, peralatan yang akan digunakan diambil di tempat

penyimpanan peralatan dan peralatan yang setelah digunakan diletakkan kembali

pada tempat penyimpanan peralatan. Peralatan tulis tersebut terdiri dari pensil, tip-ex

dan penghapus dan biasa digunakan oleh asisten laboratorium untuk memeriksa

laporan mahasiswa dan juga biasa digunakan mahasiswa untuk mencatat kebutuhan

praktikum seperti ukuran besi yang akan dibubut. Gambar dari tempat penyimpanan

peralatan dapat dilihat pada gambar 4.4c.

Ruangan B juga memiliki tempat penyimpanan peralatan dan barang lainnya

yaitu berupa meja yang diatasnya dilapisi kaca, meja tersebut diletakkan pada sudut

ruangan B dan digunakan asisten laboratoium untuk memeriksa hasil laporan

mahasiswa dan menyimpan laporan-laporan mahasiswa. Diatas meja tersebut terdapat

tempat penyimpanan peralatan tulis, dokumen-dokumen, dan air minum asisten

laboratorium. Gambar dari meja dapat dilihat pada gambar 4.4d.

Page 8: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

22 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.5 Layout Ruangan C

Page 9: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

23 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.6a Lemari 1 dan Lemari 2 Gambar 4.6b Meja 1 dan Meja 2

Gambar 4.6c Sofa Gambar 4.6d Meja Kecil

Page 10: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

24 Universitas Kristen Petra

Ruangan labor terletak disisi sebelah kanan ruang asisten laboratorium,

dengan menempati area seluas 425 x 415 cm, berisi tiga buah lemari, satu komputer,

satu dispenser, tiga meja, satu pasang sofa, dan kursi. Layout ruangan laboran

(ruangan C) dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Kondisi peletakkan barang sehari-hari dapat dilihat di Gambar 4.6a dan 4.6b,

dua lemari dan dua meja yang tersedia digunakan untuk menyimpan peralatan yang

berukuran besar seperti dokumen, barang skripsi mahasiswa yang masih digunakan,

barang pribadi laboran (lemari satu dan lemari dua), sedangkan dua meja yang

digunakan untuk menyimpan peralatan yang berukuran sedang seperti dokumen,

peralatan tulis, dan komputer. Lemari besar satu diletakkan pada ujung ruangan C

berhadapan dengan pintu masuk ruangan C, lemari dua diletakkan disamping lemari

satu dan berhadapan dengan pintu masuk ruangan C, sedangkan dua meja diletakkan

disamping lemari satu dan lemari dua yang digunakan untuk menyimpan peralatan

dan barang yang berukuran sedang. Gambar dari lemari satu dan lemari dua dapat

dilihat pada Gambar 4.6a dan gambar dari meja satu dan meja dua dapat dilihat pada

Gambar 4.6b.

Ruangan C juga menyediakan peralatan sarana pendukung seperti sofa, meja

kecil, dan dispenser yang diletakkan disamping meja labor yang digunakan

mahasiswa atau tamu untuk duduk dan minum air, dikarenakan kantin gedung Q

belum tersedia maka disiapkannya dispenser agar mahasiswa tidak perlu kesusahan

dalam mencari air minum. Gambar sofa dan dispenser dapat dilihat pada Gambar 4.6c

dan gambar meja kecil dapat dilihat pada Gambar 4.6d.

Ruangan C memiliki kunci yang dipegang oleh laboran, ketika praktikum

sudah selesai ruangan C akan dikunci dan dibuka kembali pada praktikum berikutnya,

laboran juga memegang kunci ruangan B dan kunci ruangan A yang akan dikunci

setelah praktium selesai dan akan dibuka kembali oleh laboran ketika praktikum akan

dimulai.

Page 11: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

25 Universitas Kristen Petra

4.2 Proses Praktikum

Praktikum Proses Manufaktur memiliki urutan tersendiri dalam pengoperasian

mesin-mesin produksi konvensional. Urutan dalam praktikum proses manufaktur

terdiri dari mesin bubut, mesin shapping, mesin miling, dan mesin las.

4.2.1 Bubut

Mesin bubut adalah sebuah mesin yang mencangkup segala mesin perkakas

yang memproduksi bentuk silinders dan digunakan untuk menghasilkan benda putar,

membuat ulir, pengeboran, dan meratakan permukaan benda putar. Prinsip

mekanisme gerakan pada mesin ini adalah merubah energi listrik menjadi gerakan

putar pada motor listrik, kemudian ditransmisikan ke mekanisme gerak mesin bubut.

Mesin bubut juga merupakan mesin konvensional yang masih dikerjakan dengan

tangan manusia, dan hasil yang diproses masih lama, tapi hasil kerja dari mesin ini

lebih bagus. Tujuan dari praktikum mesin bubut adalah dapat menjalankan mesin

bubut dengan baik dan benar, serta mengenal bagian-bagian mesin bubut. Alat-alat

dan bahan yang digunakan adalah jangka sorong, palu, ragum, majun, logam, dan

kacamata. Gambar dari mesin bubut dapat dilihat pada Gambar 4.7

Gambar 4.7 Mesin Bubut

Page 12: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

26 Universitas Kristen Petra

Pengoperasian setiap mesin memiliki langkah-langkah yang berbeda-beda,

pada mesin bubut memiliki sembilan langkah dalam pengoperasiannya. Flowchart

dari proses mesin bubut dapat dilihat pada flowchart 4.1.

Flowchart 4.1 Proses Mesin Bubut.

Page 13: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

27 Universitas Kristen Petra

4.2.2 Shaping

Mesin shaping adalah mesin perkakas yang digunakan untuk mengubah

permukaan benda kerja menjadi permukaan rata baik bertingkat, dan menyudut sesuai

dengan bentuk dan ukuran yang dikehendaki. Dalam hal ini benda kerja dalam

keadaan diam dan pahat bergerak lurus. Pada mesin shaping kita bisa mengatur mesin

untuk bekerja secara otomatis atau manual dalam pengoperasiannya. Tujuan dari

praktikum mesin shaping adalah dapat menjalankan mesin shaping dengan baik dan

benar, serta mengenal bagian mesin shaping. Alat-alat dan bahan yang digunakan

adalah mesin sekrap dan pahatnya, kikir, jangka sorong, ragum, mistar siku, penitik

nomr, penitik, kuas, palu karet, kelengkapan kunci mesin sekrap, palu konde, kaca

mata, dan L-siku. Gambar dari mesin shaping dapat dilihat pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8 Mesin Shaping

Page 14: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

28 Universitas Kristen Petra

Pengoperasian setiap mesin memiliki langkah-langkah yang berbeda-beda,

pada mesin shaping memiliki sembilan langkah dalam pengoperasian. Flowchart

dari proses mesin shaping dapat dilihat pada flowchart 4.2.

Flowchart 4.2 Proses Mesin Shaping.

Page 15: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

29 Universitas Kristen Petra

4.2.3 Milling

Mesin milling adalah mesin yang dapat menghasilkan permukaan bidang rata

yang cukup halus, tetapi proses ini membutuhkan pelumas berupa cairan (coolen)

yang berguna untuk mendinginkan mata milling agar mesin tidak cepat panas.

Proses milling adalah proses yang menghasilkan chips (beram). Mesin

milling menghasilkan permukaan yang datar atau berbentuk profil pada ukuran yang

ditentukan dan kehalusan atau kualitas permukaan yang ditentukan. Mesin miling

merupakan salah satu mesin konvensional yang mampu mengerjakan suatu benda

kerja dalam permukaan datar, sisi, tegak, miring, bahkan alur rodagigi. Mesin

perkakas ini mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan

menggunakan pisau milling (cutter). Tujuan dari mesin milling adalah dapat

menjalankan mesin milling dengan baik dan benar, serta mengenal bagian mesin

milling. Alat-alat dan bahan yang digunakan adalah mesin sekrap dan pahatnya, kikir,

jangka sorong, ragum, mistar siku, penitik nomor, penitik, kuas, palu karet,

kelengkapan kunci mesin sekrap, palu konde, kacamata. Gambar dari mesin milling

dapat dilihat pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9 Mesin Milling

Page 16: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

30 Universitas Kristen Petra

Pengoperasian setiap mesin memiliki langkah-langkah yang berbeda-

beda, pada mesin miling memiliki sembilan langkah dalam pengoperasiannya.

Flowchart dari proses mesin miling dapat dilihat pada flowchart 4.3.

4.3 Proses Mesin Miling Flowchart

Page 17: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

31 Universitas Kristen Petra

4.2.4 Las

Mesin las adalah Las listrik yang menggunakan elektroda wolfram yang

bukan merupakan bahan tambah. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda

wolfram dan bahan dasar merupakan sumber panas, untuk pengelasan. Titik cair

elektroda wolfram sedemikian tingginya sampai 3410° C, sehingga tidak ikut mencair

pada saat terjadi busur listrik.Tangkai listrik dilengkapi dengan nosel keramik untuk

penyembur gas pelindung yang melindungi daerah las dari luar pada saat pengelasan.

Tujuan dari mesin las adalah dapat menjalankan mesin las dengan baik dan benar,

serta mengenal bagian mesin las. Alat-alat dan bahan yang digunakan adalah kaca

mata, sarung tangan, tang, kikir, elektroda, dan ST-32. Gambar dari mesin las dapat

dilihat pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10 Mesin Las

Page 18: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

32 Universitas Kristen Petra

4.3 Kondisi Awal Laboratorium Proses Manufaktur

Laboratorium Proses Manufatur merupakan laboratorium yang digunakan

untuk Praktikum Proses Manufaktur oleh Mahasiswa Teknik Industri dan Mahasiswa

Teknik Mesin. Praktikum yang dilaksanakan memerlukan waktu tiga jam, dan mesin-

mesin yang dioperasikan memiliki tingkat bahaya yang cukup tinggi, jika mahasiswa

tidak memperhatikan dengan baik maka bisa terjadinya kecelakaan kerja yang

berakibat fatal seperti rambut tersangkut dimesin bubut. Kebersihan laboratorium

dan mesin praktikum serta keamanan praktikum memiliki pengaruh dalam praktikum

maka dari itu perlunya menjaga kebersihan laboratorium dan keamanan praktikum

agar praktikum dapat berjalan dengan baik. Berikut beberapa kondisi di Laboratorium

Proses Manufaktur :

Peralatan tidak tertata dengan baik.

Laboratorium Proses Manufaktur yang digunakan Mahasiswa Teknik Mesin

dan Mahasiswa Teknik Industri tidak tertata dengan baik dikarenakan

peralatan yang selesai digunakan ditempatkan tidak pada tempatnya dan juga

peralatan tidak memiliki tempat yang tetap untuk dikembalikan, peralatan

yang tidak dikembalikan pada tempatnya menyebabkan pencarian yang

memerlukan waktu sehingga jam praktikum tergangu. Gambar dari

laboratorium tidak tertata dengan baik dapat dilihat pada Gambar 4.11.

Gambar 4.11 Laboratorium Tidak Tertata dengan Baik

Page 19: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

33 Universitas Kristen Petra

Laboratorium tidak bersih.

Kebersihan sangat penting untuk kelancaran praktikum dan kesehatan

operator, laboratorium yang tidak bersih menyebabkan operator bisa terkena

penyakit (saluran pernapasan) dan bisa menyebabkan terganggunya waktu

praktikum. Penyebab tidak bersihnya laboratorium dikarenakan peralatan

kebersihan yang digunakan tidak memiliki tempat penyimpanan yang tetap

sehingga operator susah dalam mencari peralatan kebersihan tersebut untuk

membersihkan laboratorium dan laboratorium juga tidak mempunyai jadwal

membersihkan laboratorium sehingga laboratorium tidak bersih. Gambar dari

laboratorium tidak bersih dapat dilihat pada Gambar 4.12.

Gambar 4.12 Laboratorium Tidak Bersih

Penggunaan lemari kaca yang tidak efektif.

Lemari yang terletak pada ruangan asisten laboratorium (ruangan B)

digunakan dengan tidak efektif dikarenakan lemari tersebut berisikan

Page 20: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

34 Universitas Kristen Petra

peralatan acak yang tidak tertata dengan baik, dan tidak memiliki peralatan

yang pasti didalam lemari tersebut, sehingga operator kesusahan dalam

mencari peralatan yang akan digunakan dan mengembalikan peralatan yang

setelah digunakan. Gambar dari lemari kaca dapat dilihat pada Gambar 4.13

Gambar 4.13 Lemari Kaca (Ruangan B)

Peralatan tulis tidak memiliki tempat penyimpanan yang baik

Peralatan yang masih belum memiliki tempat penyimpanan yang tetap seperti

peralatan tulis yaitu pensil, bulpen, penggaris, dan peralatan lainnya.

Peralatan-peralatan tulis tersebut walaupun memiliki tempat penyimpanan tapi

tetap peralatan-peralatan tersebut masih berserakan di meja, sehingga operator

kesusahan dalam mencari peralatan-peralatan tulis tersebut. Gambar dari

tempat penyimpanan peralatan tulis yang belum baik dapat dilihat pada

Gambar 4.14

Page 21: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

35 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.14 Tempat Penyimpanan Peralatan

Tidak Terdapat Garis Batas

Laboratorium Proses Manufaktur belum diresmikan oleh Universitas Kristen

Petra, mesin-mesin yang digunakan belum memiliki tempat yang pasti

sehingga ketika mesin-mesin yang digunakan akan bergeser dari tempatnya,

sehingga Laboratorium Proses Manufaktur memerlukan garis batas agar

mesin yang digunakan tidak berpindah dari tempatnya. Gambar dari

laboratorim belum memiliki garis batas dapat dilihat pada Gambar 4.15.

Page 22: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

36 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.15 Tidak Ada Garis Batas pada Laboratorium

Peralatan mesin yang tidak memiliki tempat penyimpanan yang tetap

Peralatan mesin yang masih belum memiliki tempat penyimpanan yang tetap

seperti tank, obeng, dan peralatan lainnya. Peralatan-peralatan mesin tersebut

tidak memiliki tempat penyimpanan yang tetap. Peralatan yang biasa

digunakan diletakkan diatas meja utama (ruangan A) atau diatas mesin,

sehingga dibutuhkan tempat penyimpanan peralatan mesin yang tetap.

Gambar dari tempat peralatan yang tidak memiliki tempat peyimpanan yang

tetap dapat dilihat pada Gambar 4.16.

Page 23: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

37 Universitas Kristen Petra

4.16ambar Meja Utama (Ruangan A)

4.4 Perancangan 5S

Perancangan 5S yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi laboratorium

Proses Manufaktur menjadi lebih baik agar nantinya operator mudah dalam

menemukan peralatan yang akan digunakan dan laboratorium menjadi lebih bersih

dan tertata dengan baik. Agar perancangan 5S dapat berjalan dengan baik maka akan

dibuatkan progam pemantauan 5S checklist pemantauan.

4.4.1 Perancangan SEIRI

Perancangan seiri di Laboratorium Proses Manufaktur merupakan pemisahan

tiap peralatan yang ada di area laboratorium, peralatan di area laboratorium akan

didata terlebih dahulu seperti nama peralatan, jumlah peralatan dan frekuensi

penggunaan, peralatan yang sudah didata akan dikelompokan menjadi tiga bagian

yaitu peralatan yang sering digunakan, jarang digunakan, dan peralatan yang tidak

digunakan lagi, dari pengelompokan tersebut dapat diketahui peralatan mana yang

masih memerlukan perlakuan khusus dan tidak memerlukan kebutuhan khusus,

peralatan yang sudah tidak digunakan akan dipilah agar tidak memenuhi area

Page 24: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

38 Universitas Kristen Petra

laboratorium sehingga area laboratorium lebih bersih dan tertata dengan rapi.

Peralatan yang sudah didata akan dikelompokkan berdasarkan frekuensi penggunaan,

frekuensi penggunaan terbagi menjadi tiga bagian yaitu sering digunakan, jarang

digunakan, dan tidak digunakan lagi.

4.4.1.1 Mengambil Data Peralatan

Pendataan frekuensi pengunaan didapat dari observasi laboratorium dan

wawancara terhadap operator praktikum. Berikut merupakan tabel pengelompokan

berdasarkan frekuensi pengunaan dan metode penyimpanan. Tabel frekuensi

penggunaan dan metode penyimpanan peralatan dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Frekuensi penggunaan dan metode penyimpanan peralatan

Pengunaan Frekuensi pemakaian Metode Penyimpanan

Sering Peralatan yang digunakan

setiap saat

Tempat penyimpanan diletakkan

dekat dengan operator

Jarang Peralatan yang digunakan

setiap minggu/bulan

Tempat penyimpanan diletakkan

agak jauh

Tidak digunakan Peralatan yang tidak

digunakan lagi

Tempat penyimpanan diletakkan

di gudang atau dibuang

Dari pengelompokan berdasarkan frekuensi pengunaan memiliki tujuan untuk

menentukan tempat penyimpanan yang baik agar area laboratorium tertata dengan

rapi. Peralatan yang sering digunakan akan diletakkan dekat dengan operator yang

menggunakan, peralatan yang jarang digunakan akan diletakkan agak jauh dari

mahasiswa, peralatan yang tidak digunakan akan diletakkan digudang atau dibuang.

Tabel dari daftar peralatan dan mesin dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Page 25: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

39 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.2 Daftar peralatan dan mesin di Laboratorium Proses Manufaktur

No Nama alat Frekuensi Penggunaan

Jumlah Sering Jarang Tidak digunakan

1 Mesin bubut 2 V

2 Mesin shaping 1 V

3 Mesin miling 1 V

4 Las acy 1 V

5 Las tig 1 V

Berdasarkan Tabel 4.2 diatas terdapat pendataan nama barang dan jumlah

barang yang memiliki tujuan untuk membantu dalam perencanaan seiton di

laboratorium Proses Manufaktur. Setelah pendataan peralatan, dan mesin akan

dilakukan pendataan frekuensi pengunaan peralatan dan mesin. Daftar alat, barang,

dan mesin dapat dilihat pada Lampiran 1 dan fungsi alat, barang, dan mesin dapat

dilihat pada Lampiran 2.

4.4.2 Perancangan SEITON

Tujuan dari perancangan seiton dilakukan agar operator mudah dalam mencari

barang yang akan digunakan dan mudah mengembalikan barang setelah digunakan

pada tempatnya, sehingga operator tidak membuang waktu dalam mencari barang dan

mengembalikan barang pada tempatnya, peracangan seiton dilakukan pada area

laboratorium hanya pada barang, peralatan dan mesin. Peralatan yang dibuat adalah

peralatan yang berguna untuk mempermudah operator dalam mencari barang dan

mengembalikan barang.

Page 26: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

40 Universitas Kristen Petra

4.4.2.1 Pengelompokan Peralatan

Peralatan, dan mesin yang sudah didata berdasarkan frekuensi pengunaan

pada langkah seiri akan dikelompokkan pada langkah seiton bertujuan untuk

mempermudah dalam merencanakan tempat penyimpanan yang tetap.

Pengelompokan peralatan, dan mesin dikelompokkan berdasarkan enam kelompok

yakni mesin, barang pribadi, alat kebersihan, alat keselamatan, sarana pendukung,

dan peralatan yang tidak digunakan lagi. Tabel pengelompokan peralatan dapat

dilihat pada Tabel 4.3

Tabel 4.3 Pengelompokkan barang

No Pengelompokkan

1 Alat dan mesin

2 Barang pribadi

3 Peralatan kebersihan

4 Peralatan keselamatan

5 Sarana pendukung

6 Peralatan yang tidak digunakan lagi

Pengelompokan pertama yang dikelompokkan adalah pengelompokan alat dan

mesin dikarenakan alat dan mesin memiliki frekuensi penggunaan yang tinggi. Alat

dan mesin hampir digunakan setiap hari pada jam praktikum sehingga alat dan mesin

akan diletakkan dekat dengan operator. Tabel pengelompokan berdasarkan alat dan

mesin dapat dilihat pada Lampiran 3.

Page 27: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

41 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.4 Pengelompokan berdasarkan alat dan mesin

No Nama alat/mesin Jumlah

1. Mesin bubut 2

2. Mesin shaping 1

3. Mesin miling 1

4. Mesin pres 1

5. Las acy 1

Pengelompokan kedua yang dikelompokkan adalah pengelompokan barang

pribadi dikarenakan barang pribadi selalu dibawa saat jam Praktikum Proses

Manufaktur dengan memiliki frekuensi penggunaan yang sedang, barang pribadi akan

diletakkan agak dekat dengan operator agar tidak membuang waktu ketika operator

ingin mengambil barang pribadinya. Tabel pengelompokan barang pribadi dapat

dilihat pada Lampiran 4.

Tabel 4.5 Pengelompokkan berdasarkan barang pribadi

No Barang pribadi Jumlah

1. Masker Terbatas

2. Peralatan tulis Terbatas

3. Handphone Terbatas

4. Tas Terbatas

5. Botol minum Terbatas

Pengelompokan ketiga yang dikelompokkan adalah pengelompokan alat

kebersihkan dikarenakan alat kebersihan sangat dibutuhkan dalam perencanaan 5S

Page 28: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

42 Universitas Kristen Petra

yaitu seiso (kebersihan). Frekuensi penggunaan alat kebersihan adalah sering

dikarenakan alat kebersihan digunakan setiap saat setelah selesai praktikum.

Laboratroium Proses Manufaktur masih terpandang kurang bersih dikarenakan

banyak barang-barang yang tidak digunakan yang ditempatkan di laboratorium dan

masih terdapat banyak debu dan sisa benda kerja berserakan di lantai praktikum,

maka diperlukan perhatian khusus dalam menjaga kebersihan laboratorium dengan

penerapan 5S seiso (kebersihan), laboratorium yang bersih membuat praktikum

menjadi lebih nyaman dan operator tidak terkena penyakit. Tabel pengelompokan

peralatan kebersihan dapat dilihat pada Lampiran 5.

Tabel 4.6 Pengelompokan berdasarkan peralatan kebersihan

No Alat kebersihan Jumlah

1. Sapu 2

2. Skop sampah 1

3. Ember sampah 4

4. Kain lap 3

5. Exhouse 2

Pengelompokan keempat yang dikelompokkan adalah pengelompokan

peralatan keselamatan dikarenakan peralatan keselamatan sangat penting dalam

menjalankan K3 (keselamatan Kesehatan Kerja) dengan adanya peralatan

keselamatan maka operator tidak akan terkena kecelakaan kerja. Peralatan

keselamatan memiliki frekuensi penggunaan yang tinggi karena peralatan

keselamatan digunakan setiap jam praktikum dimulai. Tabel pengelompokan

peralatan keselamatan dapat dilihat pada Lampiran 6.

Page 29: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

43 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.7 Pengelompokan berdasarkan peralatan keselamatan

No Alat keselamatan Jumlah

1. Kacamata bening 2

2. Sarung tangan las 2 pasang

3. Masker Terbatas

4. Sepatu Terbatas

5. Pajangan 3

Pengelompokan kelima yang dikelompokkan adalah pengelompokan

prasarana pendukung dikarenakan peralatan prasarana pendukung membantu operator

dalam menunjang jalannya praktikum, frekuensi penggunaan peralatan prasarana

pendukung sering digunakan. Tabel pengelompokan peralatan sarana pendukung

dapat dilihat pada Lampiran 7.

Tabel 4.8 Pengelompokan berdasarkan peralatan prasarana pendukung

No Alat sarana pendukung Jumlah

1. Palu 2

2. Obeng 1

3. Bor listrik 1

4. Kipas angin 4

5. Coolen 1

Pengelompokan keenam yang dikelompokkan adalah pengelompokan

peralatan yang tidak digunakan dikarenakan peralatan yang tidak digunakan

menghambat dalam perancangan 5S, peralatan yang tidak digunakan masih sangat

Page 30: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

44 Universitas Kristen Petra

banyak ditempatkan di Laboratorium Proses Manufaktur sehingga menyebabkan

laboratorium tidak tertata dengan baik dan tidak bersih. Peralatan yang tidak

digunakan akan dibuang atau dicarikan gudang penyimpanan agar Laboratorium

Proses Manufaktur menjadi bersih dan tertata dengan rapi. Tabel pengelompokan

peralatan yang tidak digunakan dapat dilihat pada Lampiran 8.

Tabel 4.9 Pengelompokan berdasarkan peralatan yang tidak digunakan.

No Barang yang tidak diperlukan Jumlah

1. Lemari rusak 1

2. Pagar 1

3. Besi panjang 2

4. Kursi rusak 3

5. Drom 1

Perancangan langkah Seiton berikutnya adalah perancangan seiton yang

dilakukan diarea laboratorium. Rancangan dibuat untuk barang, alat dan mesin

tertentu saja yang dianggap penting dan dapat mempermudah operator dalam

beraktifitas.

4.4.2.2 Perancangan Langkah Seiton

Tujuan dari perancangan seiton dilakukan agar operator mudah dalam mencari

barang yang akan digunakan dan mudah mengembalikan barang yang setelah

digunakan, sehingga operator tidak membuang waktu dalam mencari dan

mengembalikan barang pada tempatnya, perancangan peralatan yang dibuat seperti:

Page 31: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

45 Universitas Kristen Petra

1. Garis batas

2. Tempat penyimpanan alat kebersihan

3. Pegboard

4. List peralatan pada lemari kaca

5. Tempat penyimpanan peralatan tulis

6. Tempat penyimpanan suku cadang

1. Garis batas

Garis batas adalah salah satu perancangan seiton yang bertujuan untuk

menata mesin, dan peralatan agar peralatan dan mesin tidak keluar dari batasnya

sehingga area laboratorium menjadi lebih rapi. Garis batas yang dirancang berwarna

kuning, merah, dan biru. Pewarnaan garis batas memiliki pengertian tersendiri garis

kuning diguunakan untuk mesin produksi, garis merah untuk peralatan yang sudah

tidak digunakan, dan garis biru untuk tempat penegerjaan labor. Manfaat dari

penambahan garis batas agar operator mudah dalam melihat mesin, dan peralatan

mana yang keluar dari garis batas, garis batas yang digunakan berupa selotip yang

ditempelkan diarea mesin dan peralatan agar garis batas tidak mudah hilang dan bisa

dilihat dengan jelas. Gambar garis batas area Labotaorium Proses Manufaktur dapat

dilihat pada Gambar 4.17.

Page 32: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

46 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.17 Garis Batas

2. Tempat penyimpanan alat kebersihan

Perancangan tempat alat kebersihan dibuat dengan kayu dengan ukuran

panjang 30,5 cm, lebar 30,5 cm dan tinggi 121 cm , tempat peralatan tulis tersebut

digunakan untuk menyimpanan alat kebersihan seperti sapu, dan sekop sampah, alat

kebersihan yang setelah digunakan wajib ditempatkan kembali pada tempat

penyimpanan alat kebersihan agar operator yang akan mengunakan alat kebersihan

tidak perlu mencari alat kebersihan untuk digunakan atau untuk dikembalikan.

Kondisi awal laboratorium tidak memiliki tempat penyimpanan alat kebersihan yang

tetap, sehingga operator susah dalam menemukan alat kebersihan, dengan merancang

tempat alat kebersihan operator mudah dalam mencari dan mengembalikan alat

kebersihan yang digunakan. Gambar tempat alat kebersihan pada Laboratorium

Proses Manufaktur dapat dilihat pada Gambar 4.18.

Page 33: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

47 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.18 Tempat Penyimpanan Alat Kebersihan

3. Pegboard

Perancangan tempat penyimpanan peralatan perkakas yaitu pegboard terbuat

dari kayu dengan ukuran 150 cm x 120 cm, pegboard berfungsui untuk

mempermudah mahasiswa dan staf dalam mencari dan mengembalikan barang yang

akan digunakan dan setelah digunakan, dengan perancangan pegboard pada

laboratorium Proses Manufaktur bisa menghemat waktu dalam mencari dan

mengembalikan barang, karena mahasiswa tidak perlu mencari tempat penyimpanan

alat yang akan digunakan dan alat yang akan dikembalikan. Kondisi awal

laboratorium tidak memiliki tempat penyimpanan alat perkakas yang pasti, sehingga

mahasiswa susah dalam mencari dan mengembalikan alat perkakas, alat-alat yang

akan disimpan pada pegboard seperti obeng, tang, palu, dan peralatan lainnya.

Page 34: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

48 Universitas Kristen Petra

Pegboard yang dirancang akan memiliki 2 warna, yaitu warna putih sebagai bagian

luar dan warna coklat sebagai bentuk alat perkakas yang akan disimpan. Gambar dari

pegboard dapat dilihat pada Gambar 4.19.

Gambar 4.19 pegboard

4. List peralatan pada lemari kaca

Perancangan list barang pada lemari kaca (ruangan B) terletak pada ruangan

asisten laboratorium lemari kaca tersebut memiliki kaca pada bagian depan lemari.

List barang yang akan dipasangkan pada lemari kaca tersebut berupa kertas dengan

ukuran panjang 121 cm, lebar 41, dan tinggi 163 cm yang berisikan tabel dengan

nama peralatan dan jumlah peralatan yang ada pada lemari tersebut, list barang pada

lemari kaca tersebut digunakan untuk membantu operator dalam mengetahui

Page 35: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

49 Universitas Kristen Petra

peralatan apa saja yang terdapat pada lemari dan dapat mengetahui jika terjadinya

kehilangan peralatan dikarenakan lemari kaca tersebut memiliki nama dan jumlah

peralatan yang tertempel pada kaca depan lemari tersebut. Gambar dari list barang

lemari kaca dapat dilihat pada Gambar 4.20.

Gambar 4.20 List Barang pada Lemari Kaca

Sebelum diterapkannya 5S pada Laboratorium Proses Manufaktur, peralatan

belum memiliki tempat yang tetap. Peralatan ditempatkan diatas meja dan diatas

mesin. Peletakkan peralatan yang tidak sesuai pada tempatnya dapat menganggu

operator dalam beraktifitas dan membuat laboratorium jadi tidak rapi.

5. Tempat penyimpanan peralatan tulis

Perancangan tempat peralatan tulis ini dibuat dengan mengunakan kayu

dengan ukuran panjang 20 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 10,5 cm, tempat peralatan tulis

ini digunakan sebagai tempat penyimpanan peralatan tulis yang tetap agar operator

tidak perlu mencari peralatan tulis ditempat yang lain. Tempat peralatan tulis ini akan

diletakkan diatas meja ruang asisten laboratorium (ruangan B) dan ruang labor

(ruangan C). Gambar dari tempat peralatan tulis dapat dilihat pada Gambar 4.21.

Page 36: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

50 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.21 Tempat Peralatan Tulis

6. Perancagan tempat penyimpanan peralatan suku cadang.

Perancangan tempat baut ini dibuat dengan menggunakan kardus yang

dilapisi eva pada bagian dalam dan bagian luar kardus dengan ukuran panjang 20 cm,

lebar 10 cm, dan tinggi 10,5 cm. Tempat perkakas ini digunakan untuk menyimpan

peralatan kecil seperti baut, mur, dan amplas. Tempat perkakas akan diletakkan diatas

meja utama ruangan A dan diberikan label nama agar mahasiswa dan laboran dapat

mengambil dan meletakkan peralatan perkakas sesuai tempatnya. Gambar dari tempat

penyimpanan peralatan perkakas dapat dilihat pada Gambar 4.22

Page 37: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

51 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.22 Tempat Penyimpanan Suku Cadang

4.4.3 Peracangan SEISO

Perancangan seiso adalah kegiatan membersihkan peralatan yang sudah

ditata dengan rapih termasuk area kerja dan mesin-mesin. Perancangan seiso

dilakukan dengan tujuan agar mesin, peralatan dan area laboratorium menjadi bersih

dan operator tidak terkena penyakit (saluran pernapasan) dikarenakan laboratorium

yang kotor. Perancangan seiso harus dilakukan oleh setiap operator untuk menjaga

kebersihan Laboratorium Proses Manufaktur, dalam menjaga kebersihan

laboratorium bisa dilakukan dengan program kebersihan dan menambah peralatan

kebersihan di laboratorium.

4.4.3.1 Progam Kebersihan

Progam kebersihan yang dilakukan bertujuan untuk menjaga laboratorium

tetap bersih agar mesin dan peralatan nyaman digunakan dan bersih saat digunakan.

Bersihnya laboratorium akan membuat praktikum berjalan dengan baik, serbuk-

serbuk dari hasil pengoperasian mesin yang tercecer dilantai akan disapu dan

dimasukan kedalam tempat sampah dikarenakan serbuk hasil pengoperasian mesin

sangat berbahaya jika terhirup atau masuk kedalam saluran pernapasan, dan juga

Page 38: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

52 Universitas Kristen Petra

progam kebersihan akan membersihkan sisa-sisa oli atau kotoran kecil dalam mesin

dikarenakan kotoran kecil atau oli sisa yang terdapat dalam bagian dalam mesin akan

membuat mesin tidak bisa beroperasi atau terhambat. Permasalahan-permasalahan

yang terjadi pada mesin atau pada area laboratorium akan menghambat jalannya

praktikum dan menurunkan kualitas praktikum, agar dapat mengantisipasi

permasalahan yang ada dapat dicegah dengan cara menerapkan program kebersihan

diarea laboratorium. Progam kebersihan yang akan dilakukan seperti:

Membersihkan bagian dalam dan luar mesin dan perlatan.

Membersihkan serbuk besi yang tercecer di meja dan lantai.

Membersihkan sampah pada laboratorium setelah praktikum berakhir.

Mahasiswa dan asisten laboratorium wajib melakukan program kebersihan

setelah praktikum berakhir diarea laboratorium, sehingga laboratorium menjadi

bersih. Laboratorium yang bersih akan membuat jalannya praktikum lebih nyaman

dan meningkatkan kualitas praktikum lebih baik.

4.4.3.2 Peralatan Kebersihan

Alat kebersihan merupakan sarana pendukung dalam program kebersihan,

agar program kebersihan dapat berjalan dengan baik dibutuhkannya peralatan

kebersihan. Perencanaan penerapan langkah seiso dilakukan dengan cara mendata

peralatan kebersihan yang ada di laboratorium. Daftar alat kebersihan di laboratorium

dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Daftar alat kebersihan

No Nama Alat/Mesin Jumlah

1 Sapu 2

2 Kain lap 5

3 Tempat sampah 2

4 Skop sampah 2

Page 39: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

53 Universitas Kristen Petra

Alat kebersihan yang terdapat pada area laboratorium masih kurang dalam

membersihkan laboratorium, dikarenakan jumlah alat kebersihan yang digunakan

masih sedikit untuk membersihkan area laboratorium dikarenakan mahasiswa dan

asisten laboratorium susah dalam menggapai peralatan kebersihan yang jauh.

Sehingga diperlukannya penambahan alat kebersihan pada tiap mesin yang ada,

berikut tabel jumlah peralatan kebersihan yang disarankan ada pada laboratorium,

tabel saran jumlah alat kebersihan dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Saran jumlah alat kebersihan

No Nama Alat/Mesin Jumlah

1 Sapu 4

2 Kain lap 10

3 Tempat sampah 4

4 Skop sampah 4

Penambahan jumlah peralatan kebersihan berdasarkan pembagian ruangan

laboratorium dan mesin-mesin. Sapu disarankan berjumlah empat dan diletakkan dua

pada area praktikum (ruangan A), 1 pada ruang asisten laboratorium (ruangan B), dan

satu pada ruangan labor (ruangan C), jumlah kain lap yang disarankan berjumlah

sepuluh dibagi berdasarkan ruangan dan jumlah mesin, setiap mesin disarankan

meyediakan satu kain lap, jumlah tempat sampah dan skop sampah disesuaikan

berdasarkan jumlah sapu yang disaranakn agar ketika mesin kotor operator tidak

kesusahan dalam mencari peralatan kebersihan lagi dan operator dapat langsung

membersihkan mesin yang kotor.

Page 40: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

54 Universitas Kristen Petra

4.4.4 Perancangan SEIKETSU

Perancangan seiketsu bertujuan untuk menjaga 3S yang pertama seiri, seiton,

dan seiso tetap berjalan dengan baik, dalam menjalankan seiketsu perlunya diterapkan

program inspeksi agar mahasiswa dapat mengetahui apakah peralatan dan

laboratorium sudah kembali pada tempatnya dan sudah bersih, progam inspekssi yang

dilakukan dengan cara checklist.

Checklist betujuan untuk mengetahui apakah mesin dan peralatan sudah

kembali pada tempatnya dan apakah laboratorium sudah bersih atau belum,

penggunaan checklist dengan memberikan centang pada opsi yang sudah terpenuhi.

Checklist akan disertai dengan penilaian pada poin-poin yang ada, penilaian akan

dilakukan oleh kepala laboratorium ketika jam praktikum selesai.

Tanggal :

Area :

5S CHECKLIST

1. Seiri ( Ringkas) adalah memisahkan peralatan yang tidak diperlukan

dilaboratorium

Peralatan yang tidak diperlukan terdapat dilaboratorium

1 : ≥ 10 ; 2 : (7-9) ; 3 : (4-6) ; 4 : (1-3) ; 5 : Tidak ada

Peralatan yang tidak diperlukan menghalangi aktifitas laboratorium

1 : ≥ 10 ; 2 : (7-9) ; 3 : (4-6) ; 4 : (1-3) ; 5 : Tidak ada

2. Seiton (Rapi) adalah peletakkan peralatan sesuai tempatnya

Peletakkan peralatan berserakan dilaboratorium

1 : ≥ 10 ; 2 : (7-9) ; 3 : (4-6) ; 4 : (1-3) ; 5 : Tidak ada

Peletakkan hasil mesin berserakan dilaboratorium

1 : ≥ 10 ; 2 : (7-9) ; 3 : (4-6) ; 4 : (1-3) ; 5 : Tidak ada

Peletakkan dokumen berserakan dilaboratorium

Page 41: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

55 Universitas Kristen Petra

1 : ≥ 10 ; 2 : (7-9) ; 3 : (4-6) ; 4 : (1-3) ; 5 : Tidak ada

Peletakkan peralatan melebihi garis batas lokasi

1 : ≥ 10 ; 2 : (7-9) ; 3 : (4-6) ; 4 : (1-3) ; 5 : Tidak ada

3. Seiso (Resik) adalah kegiatan untuk melakukan pembersihan

laboratorium agar terlihat bersih dan rapi

Laboratorium terdapat debu

1 : Debu berada pada semua bagian laboratorium; 2 : Debu pada

mesin, peralatan dan lantai praktikum; 3 : Debu pada mesin dan peralatan;

4 : Debu pada mesin ; 5 Tidak ada

Laboratorium terdapat sampah

1 : ≥ 10 ; 2 : (7-9) ; 3 : (4-6) ; 4 : (1-3) ; 5 : Tidak ada

Lemari atau meja terdapat sampah

1 : ≥ 10 ; 2 : (7-9) ; 3 : (4-6) ; 4 : (1-3) ; 5 : Tidak ada

Kelengkapan peralatan kebersihan

1 : Tidak ada ; 2 : Hanya ada sapu/sekop/kain lap ;

3 : Ada sapu, sekop dan kain lap ; 4 : Sapu/sekop/kain lap sesuai tempat ;

5 : Sapu, sekop, dan kain lap sesuai tempat

4. Seiketsu (Rawat) adalah kegiatan untuk melakukan pembiasaan langkah

ringkas, rapi, dan resik

Menjalankan prosedur kerja 5S

1 : Tidak mengerti ; 2 : Mengabaikan ; 3 : Melakukan kelalaian ; 4 :

Menaati progam 5S ; 5 : Mendukung progam 5S (Pemberian saran)

5. Shitsuke (Rajin) adalah kegiatan untuk melakukan 5S sebagai budaya kerja

Adanya barang pribadi diletakkan pada laboratorium

1 : > 6 ; 2 : (5-6) ; 3 : (3-4) ; 4 : (1-2) ; 5 : Tidak ada

Adanya kelalaian dalam mejalankan progam kebersihan dan langkah 5S

1 ≥ 4 kali ; 2 : 3 kali : 3 : 2 kali ; 4 : 1 kali ; 5 : Tidak ada

Gambar 4.23 5S Checklist

Page 42: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

56 Universitas Kristen Petra

4.4.5 Perancangan SHITSUKE

Langkah perancangan yang terakhir adalah perancangan shitsuke yang

berguna untuk melakukan sesuatu dengan benar sebagai kebiasaan dan budaya,

perlakuan kebiasaan yang dilakukan diterapkan pada tempat kerja yang menetap,

manfaat dari perencanaan shitsuke adalah peningkatan perbaikan yang dilakukan

secara terus menerus pada langkah ringkas, rapi, resik, dan rajin dengan tujuan untuk

mencapai kesempurnaan dan peningkatan produktivitas dengan mengurangi

pemborosan. Kondisi awal laboratorium proes manufaktur belum memiliki kebiasaan

dan budaya untuk melakukan langkah ringkas, rapi, resik, dan rajin maka dari itu

perlunya perencanaan shitsuke agar laboratorium yang sebelumnya tidak rapi, tidak

bersih dan tidak nyaman menjadi laboratorium yang rapi, bersih, dan nyaman.

Perancangan yang dilakukan untuk menerapkan langkah shitsuke pada Laboratorium

Proses Manufaktur dengan melakukan aktivitas 15 menit 5S. Berikut dua perancanaan

dari shitsuke :

Progam 15 menit 5S

Progam 15 menis 5S ini bertujuan untuk membuat mahasiswa dan staf

laboratorium dibiasakan menjalankan 5S dengan baik dan benar, mahasiswa dan staf

wajib menjalankan progam 15 menit 5S agar laboaratorium tetap terjaga, aktivitas

yang wajib dilakukan adalah :

Membuang barang yang tidak diperlukan lagi.

Membersihkan serbuk pada mesin dan serbuk yang tercecer dilantai.

Barang, mesin, dan peralatan dikembalikan pada tempatnya.

Menjalankan program kebersihan.

Agar jalanya progam 15 menit 5S dengan baik maka diperlukan arahan dari laboran.

Pengarahan yang dilakukan laboran bertujuan agar mahasiswa yang masih salah

dalam menjalankan progam 5S dapat diperbaiki sehingga progam 15 menit 5S yang

dilakukan dapat berjalan dengan baik. Dengan melakukan progam 15 menit 5S setiap

Page 43: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

57 Universitas Kristen Petra

akhir jam praktikum akan membuat 5S menjadi suatu budaya di Laboratorium Proses

Manufaktur.

4.4.6 Pembuatan Alat Bantu

Perancangan alat bantu digunakan untuk mengingatkan operator dalam

menjalankan 5S dan juga dapat memotivasi operator dalam menjalankan 5S pada

Laboratorium Proses Manufaktur. Alat bantu yang dibuat berupa poster 5R, poster

kebersihan, dan video 5S.

1. Poster 5R

Poster 5R berisikan rangkaian kerja 5R dan pengertian 5R yaitu ringkas, rapi,

resik, rawat, rajin agar operator dapat mengerti apa yang harus dilakukan. Gambar

poster 5R dapat dilihat pada Lampiran 9.

Gambar 4.24 Poster 5R

Page 44: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

58 Universitas Kristen Petra

2. Poster Kebersihan

Poster kebersihan berisikan ajakan untuk menjaga kebersihan dengan baik dan

benar, ajakan berupa langkah-langkah dalam menjaga kebersihan. Gambar dari

poster kebersihan dapat dilihat pada Lampiran 10.

Gambar 4.25 Poster Kebersihan

3. Daftar Inventaris

Daftar inventaris bertujuan untuk membantu operator mengetahui peralatan

apa saja yang berada pada laboratorium. Daftar inventaris berisikan nomor

peralatan, nama peralatan, dan jumlah peralatan. Gambar dari daftar inventaris

dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12 Daftar Inventaris

NO Nama Jumlah

1 Mesin bubut 2

2 Mesin shaping 1

3 Mesin miling 1

Page 45: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

59 Universitas Kristen Petra

4 Las acy 1

5 Las tig 1

4. Video 5S

Video 5S berisikan tujuan, manfaat, parodi 5S, gambar sebelum dan sesudah

diterapkannya 5S, dan ajakan untuk melakukan 5S. Video 5S berdurasi tiga menit

tiga puluh enam detik dan dibuat dengan mengunakan aplikasi filmora. Video dari

5S akan dipertontonkan untuk operator ketika briefing Praktikum Proses

Manufaktur. Video 5S dapat dilihat pada Lampiran 11.

Gambar 4.26 Video 5S

4.4.7 Evaluasi Terhadap Hasil Implementasi

Langkah selanjutnya adalah evaluasi terhadap implementasi yang sudah

dilakukan pada Laboratorium Proses Manufaktur. Langkah ini bertujuan untuk

melihat hasil perbandingan sebelum diterapkannya 5S dan sesudah diterapkannya 5S

pada Laboratorium Proses Manufaktur. Hasil yang didapat akan digunakan sebagai

contoh dalam penerapan 5S. Berikut beberapa hasil sebelum dan sesudah

diterapkannya 5S pada Laboratorium Proses Manufaktur.

Page 46: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

60 Universitas Kristen Petra

1. Pegboard

2. Tempat Suku Cadang

3. Tempat Penyimpanan Peralatan Kebersihan

4. Garis Batas

5. Tabel List Lemari Kaca

6. Tempat Penyimpanan Peralatan Tulis

7. Pemisahan Peralatan

8. Upaya Menjaga Laboratorium

9. Evaluasi Hasil Checklist

1. Pegboard

Peralatan mesin diletakkan sembarangan dan tidak pada tempatnya

dikarenakan peralatan tidak mempunyai tempat yang pasti. Sebelum adanya

pegboard operator susah dalam mencari peralatan yang akan digunakan sehinga

membuang waktu dalam pencarian peralatan. Sesudah adanya pegboard operator

tidak kesusahan dalam mencari dan mengembalikan peralatan dikarenakan sudah

tersedia tempat peralatan yang tetap, pegboard diletakkan diatas meja dan

disandarkan pada tembok agar operator mudah untuk mengambil dan meletakkan

peralatan setelah digunakan. Gambar sebelum dan sesudah diterapkannya pegboard

dapat dilihat pada Gambar 4.27

Page 47: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

61 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.27 Sebelum dan Sesudah adanya pegboard

2. Tempat Suku Cadang

Suku cadang seperti baut dan mur berserakan dilantai, dibawah mesin-mesin

produksi, dan diruagan asisten laboratorium. Suku cadang memiliki ukuran yang

kecil dan mudah hilang, sehingga dibutuhkannya tempat suku cadang yang pasti.

Sebelum adanya tempat penyimpanan suku cadang operator kesusahan dalam

mencari baut dan mur untuk digunakan sehingga membuang waktu dalam

pencarian dikarenakan peralatan kecil tidak memiliki tempat yang pasti, suku

cadang berserakan diatas meja utama ruangan A dan diarea laboratorium. Sesudah

adanya tempat penyimpanan suku cadang operator tidak kesusahan dalam

mencari dan mengembalikan barang dan tidak membuang waktu dikarenakan

sudah adanya tempat penyimpanan suku cadang yang membuat suku cadang

memiliki tempat yang tetap. Gambar dari tempat penyimpanan suku cadang dapat

dilihat pada Gambar 4.28.

Page 48: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

62 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.28 Tempat Penyimpanan Suku Cadang

3. Tempat Penyimpanan Peralatan Kebersihan

Peralatan kebersihan seperti sapu, kain lap, dan skop sampah tidak

mempunyai tempat penyimpanan yang pasti, maka dibutuhkan tempat

penyimpanan kebersihan yang pasti, agar operator tidak perlu membuang waktu

untuk mencari dan mengembalikan peralatan kebersihan. Sebelum adannya

tempat penyimpanan alat kebersihan, pekerja susah dalam mencari dan

mengembalikan peralatan kebersihan sehingga membuang waktu dalam

pencarian. Setelah adanya tempat peralatan kebersihan operator mudah dalam

mencari dan mengembalikan peralatan kebersihan. Gambar dari tempat

penyimpanan peralatan kebersihan dapat dilihat pada Gambar 4.29

Page 49: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

63 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.29 Tempat Penyimpanan Peralatan Kebersihan

4. Garis Batas

Pada Laboratorium Proses Manufaktur banyak peralatan yang tidak digunakan

seperti sepede, kursi rusak, dan hasil TA mahasiswa yang berserakan diarea

laboratorium. Sebelum adanya garis batas peralatan dan mesin belum memiliki

tempat penyimpanan yang pasti dan memenuhi labotarorium, sehingga

laboratorium terlihat tidak rapi dan berserakan. Sesudah adanya garis batas,

peralatan dan mesin mempunyai tempat penyimpanan yang pasti dan

Laboratorium Proses Manufaktur mejadi lebih terlihat bersih dan rapi. Peralatan

yang sudah tidak digunakan diletakkan di sudut laboratorium dan diberikan garis

batas bewarna merah dan mesin-mesin diberikan garis batas bewarna kuning.

Gambar dari garis batas pada perlatan yang tidak digunakan dapat dilihat pada

Gambar 4.30. Gambar dari garis batas pada mesin-mesin dapat dilihat pada

Gambar 4.31, dan 4.32.

Page 50: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

64 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.30 Sebelum dan Sesudah adanya Garis Batas

Gambar 4.31 Sebelum dan Sesudah Adanya Garis Batas

Page 51: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

65 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.32 Sebelum dan Sesudah Adanya Garis Batas

5. Tabel List Lemari Kaca

Lemari penyimpanan peralatan pada ruangan asisten laboratorium (ruangan

B) masih belum tertata dengan baik, dan peralatan masih belum memiliki tempat

yang tetap. Sebelum adanya tabel list peralatan pada ruangan B peralatan masih

berantakan dan belum memilki tempat yang tetap sehingga peralatan sering hilang

dan operator kesusahan dalam mencari peralatan. Sesudah adanya tabel list

peralatan pada lemari kaca, peralatan jadi memiliki tempat yag tetap dan peralatan

tidak mengalami hilang. Gambar sebelum dan sesudah adanya tabel list peralatan

dapat dilihat pada gambar 4.33. Peralatan-peralatan seperti dokumen, peralatan

elektronik, dan kardus pada lemari kaca dan pada meja ruangan B dipisah dan

diletakaan pada lemari rak sehingga ruangan B menjadi lebih rapi dan bersih.

Gambar sebelum dan sesudah pemisahan dan penataan peralatan dapat dilihat

pada Gambar 4.34.

Page 52: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

66 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.33 Tabel List Peralatan pada Lemari Kaca

Gambar 4.34 Penataan Peralatan

6. Tempat Peralatan Tulis

Peralatan tulis belum memiliki tempat penyimpanan yang baik, peralatan tulis

seperti spidol, penggaris, pulpen, dan pensil diletakkan berserakan pada meja

utama ruangan A. Sebelum adanya tempat peralatan tulis operator susah dalam

mencari peralatan tulis yang akan digunakan dan mengembalikan peralatang tulis

yang setelah digunakan disembarang tempat. Setelah adanya tempat peralatan

tulis operator mudah dalam menemukan peralatan tulis yang akan digunakan dan

Page 53: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

67 Universitas Kristen Petra

mengembalikan peralatan tulis yang setelah digunakan. Gambar dari sebelum dan

sesudah adanya tempat peralatan tulis dapat dilihat pada Gambar 4.35.

Gambar 4.35 Sebelum dan Sesudah adanya Tempat Peralatan Tulis

7. Pemisahan Peralatan

Peralatan sedang seperti hasil mesin bubut, cat, dan coolen belum memiliki

tempat yang tetap, maka dari itu peneliti akan memisahkan dan menata peralatan

sedang pada satu tempat yang sama. Sebelum peralatan sedang dipisah dan ditata

operator kesusahan dalam mencari peralatan ketika ingin digunakan, peralatan sedang

tersebar diarea laboratorium karena tidak memiliki tempat yang tetap. Sesudah

peralatan dipisah dan ditata dengan baik dan pada satu tempat yang sama operator

lebih mudah mendapatkan peralatan yang dicari dan laboratorium menjadi lebih

bersih. Gambar sebelum dan sesudah dari pemisahan peralatan dapat dilihat pada

Gambar 4.36.

Page 54: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

68 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.36 Sebelum dan Sesudah Pemisahan Peralatan

8. Penataan Peralatan

Peralatan seperti kawat dan besi-besi masih berantakan dan tidak memiliki

tempat penyimpanan yang tetap sehingga membuat laboratorium terlihat tidak

rapi. Peneliti memisahkan dan menata peralatan pada satu tempat yang sama.

Sebelum peralatan dipisahkan dan dirapikan laboratorium terlihat tidak rapi

dan operator kesusahan dalam mencari peralatan yang akan digunakan,

setelah pemisahan dan penataan laboratorium menjadi terlihat rapi dan

operator mudah dalam menemukan peralatan yang akan digunakan. Peralatan

seperti kawat dan besi-besi pada laboratorium ditempatkan pada satu tempat

dan lemari kawat dan besi-besi diletakkan berdekatan. Gambar sebelum dan

sesudah dari penataan peralatan dapat dilihat pada Gambar 4.37.

Page 55: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

69 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.37 Sebelum dan Sesudah Penataan Peralatan

9. Upaya menjaga Laboratorium.

Dalam menjaga jalannya 5S dengan baik pada Laboratorium Proses

Manufaktur maka dibutuhkannya pelestarian laboratorium. Pelestarian yang

dilakukan dengan cara memberikan tugas kepada operator dalam menjaga

jalannya 5S pada laboratorium, operator laboratorium terdiri dari laboran,

asisten laboratorium, dan mahasiswa praktikum. Berikut adalah pembagian

pekerjaan operator pada Laboratorium Proses Manufaktur :

Setiap operator Laboratorium Proses Manufaktur memiliki fungsi-

fungsinya tersendiri. Berikut merupakan pembagian pekerjaan.

Laboran 5S memiliki tugas untuk memberikan teguran kepada area

laboratorium yang tidak sesuai dengan 5S.

Asisten laboratorium 5S memiliki tugas sebagai pengawas dan

pengecekan di area Laboratorium Proses Manufaktur, pengecekan yang

dilakukan oleh asisten laboratorium menggunakan checklist dan asisten

laboratorium juga dapat memberikan masukan jika hasil checklist yang

didapat rendah.

Page 56: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

70 Universitas Kristen Petra

Asisten laboratorium dan mahasiswa bertugas untuk membersihkan

laboratorium, mengembalikan peralatan laboratorium pada tempatnya, dan

memastikan mesin sudah mati.

10. Evaluasi Hasil Checklist

Evaluasi dan implementasi pada Laboratorium Proses Manufaktur juga dapat

diuji dengan menggunakan form inspeksi yaitu hasil dari pengujian checklist.

Pengujian inspeksi checklist dilakukan diarea Laboratorium Proses

Manufaktur. Hasil dari pengujian checklist dapat dilihat pada Tabel 4.12.

TABEL 4.13 HASIL PENGUJIAN CHECKLIST

Kondisi Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke Total

Sebelum 2 15 11 1 6 36

Sesudah 10 20 12 1 6 49

Gambar 3.38 Pengujian Checklist

0

5

10

15

20

25

Sebelum Sesudah

Seiri

Seiton

Seiso

Seiketus

Shitsuke

Page 57: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

71 Universitas Kristen Petra

Pada Tabel 4.12 dan Gambar 3.37 dapat dilihat hasil dari sebelum

penerapan 5S dan sesudah penerapan 5S. Setelah diterapkannya 5S

Laboratorium mejadi lebih tertata dengan rapi, dan nyaman digunakan.

Page 58: Gambar 4.1 Layout Laboratorium · Total Praktikum Proses Manufaktur yang dilaksanakan Mahasiswa Teknik Mesin adalah sepuluh kali pertemuan terdiri dari satu kali briefing awal, dua

72 Universitas Kristen Petra