09. bab 4
DESCRIPTION
proposalTRANSCRIPT
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional (non eksperimental) yang menggunakan
desain cross sectional. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan
Masyakat.
Variabel yang digunakan pada penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan ,
obesitas, aktifitas fisik, hipertensi, konsumsi lemak, alkohol, merokok, konsumsi
kafein, kurang konsumsi buah dan sayur sedangkan variabel terikatnya adalah faktor-
faktor resiko yang mempengaruhi pasien dengan Diabetes Melitus.
B. Populasi dan Sampel Penetian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung puskesmas pada
tanggal 14 September 2015 sejumlah 283 pasien.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono 2006 : 91). Dalam pengambilan sampel sebaiknya
menggunakan cara-cara yang lebih dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik random sampling untuk
menentukan jumlah responden atau sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin
(Ariola et al, 2006) yaitu sebagai berikut :
n = N
1+(N . e2)
Keterangan :
N: Populasi
n : Sampel
e : Tingkat kesalahan penarikan sampel 5% dan tingkat kepercayaan 95 %
Sehingga berdasarkan rumus slovin tersebut, maka jumlah sampel yaitu :
n = 283
1+(283 . 0,052)
n = 283
1+(0,707)
n = 283
1,707
n = 166 Orang
Sampel diambil dari tabel daftar hadir pengunjung secara acak dengan teknik simple
random sampling.
3. Scoring (Penilaian)
a. Umur
Masa hidup responden dalam tahun dengan pembulatan ke bawah
atau umur pada waktu ulang tahun yang terakhir. Dalam penelitian ini
dilihat dari rata-rata umur responden.
b. Jenis kelamin
Perbedaan seks yang di dapat sejak lahir yang dibedakan antara
laki-laki dan perempuan. Dalam penelitian ini jenis kelamin
dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu perempuan dengan nilai 0 (nol) dan
laki-laki dengan nilai 1 (satu).
c. Pendidikan
Pendidikan diukur berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi yang
telah dicapai responden, dalam penelitian ini pendidikan dikategorikan
menjadi dua yaitu rendah dan tinggi. Penilaian rendah dilakukan dengan
memberikan nilai 0 (nol) jika ≤ SMP, dan penilaian tinggi dilakukan
dengan memberikan nilai 1 (satu) ≥ SMA.
d. Pekerjaan
Pekerjaan diukur berdasarkan pekerjaan yang menggunakan waktu
terbanyak responden atau pekerjaan yang memberikan penghasilan
terbesar. Dalam penelitian ini pekerjaan dikategorikan menjadi dua
yaitu tidak bekerja dan bekerja. Penilaian tidak bekerja dilakukan
dengan memberikan nilai 0 (nol) dan bekerja diberikan nilai 1 (satu).
e. Obesitas
Obesitas diukur berdasarkan hasil pengukuran IMT, obestitas
dikategorikan menjadi dua yaitu obesitas dan normal. Penilaian obesitas
dilakukan dengan memberikan nilai 0 (nol) untuk IMT ≥ 25, dan
penilaian normal dilakukan dengan memberikan nilai 1 (satu) untuk
IMT < 25.
f. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik adalah semua gerakan tubuh yang membakar kalori,
misalnya menyapu, mengepel, mencuci baju, menimba air, bercocok
tanam dll. Aktivitas fisik dikategorikan menjadi dua yaitu aktivitas
kurang dan aktivitas cukup. Penilaian aktivitas kurang dilakukan
dengan memberikan nilai 0 (nol) jika < 150 menit selama lima hari
dalam seminggu dan penilaian aktivitas cukup dilakukan dengan
memberikan nilai 1 (satu) jika ≥ 150 menit selama lima hari dalam
seminggu.
g. Hipertensi
Hipertensi diukur berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah
sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg.
Penilaian hipertensi dilakukan dengan memberikan nilai 0 (nol) jika
tekanan darah ≥ 140/90 mmHg, dan penilaian tidak hipertensi
dilakukan dengan memberikan nilai 1 (satu) jika tekanan darah <
140/90 mmHg.
h. Konsumsi lemak
Konsumsi makanan berlemak, yaitu makanan yang lebih dominan
kandungan lemak seperti sop buntut, sate, pizaa, burger, makanan
gorengan dll. Penilaian dilakukan dengan memberikan kategori sering
dengan nilai 0 (nol) jika mengkonsumsi 1 kali atau > 1 kali per hari,
kategori jarang dengan nilai 1 (satu) jika mengkonsumsi 3-6 kali, 1-2
kali per minggu dan < 3 kali per bulan dan kategori tidak pernah dengan
nilai 2 (dua) jika tidak pernah mengkonsumsi makanan berlemak.
i. Merokok
Merokok adalah kebiasaan merokok sekarang meliputi jumlah
batang rokok yang biasa dihisap setiap hari sesuai jenis. Merokok
dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu perokok berat, sedang dan
ringan. Penilaian perokok berat dilakukan dengan memberikan nilai 0
(nol) jika merokok > 20 batang per hari, penilaian perokok sedang
dilakukan dengan memberikan nilai 1 (satu) jika merokok 20-10 batang
per hari, penilaian perokok ringan dilakukan dengan memberikan nilai 2
(dua) jika merokok < 10 batang per hari, dan penilaian tidak pernah
merokok dengan memberikan nilai 3 (tiga).
j. Konsumsi alkohol
Konsumsi alkohol adalah konsumsi minuman yang mengandung
alkohol antara lain adalah bir, wine, anggur sprit, fermentasi sari buah
atau minuman setempat seperti tuak, poteng cap tikus, topi miring.
Konsumsi alkohol dikategorikan menjadi dua kategori yaitu kategori
konsumsi dan tidak konsumsi alkohol. Penilaian konsumsi alkohol
dengan memberikan nilai 0 (nol) jika konsumsi alkohol dalam 1 bulan
terakhir dan memberikan nilai 1 (satu) jika tidak konsumsi alkohol
dalam 1 bulan terakhir dan tidak pernah konsumsi alkohol.
h. Konsumsi kafein
Konsumsi kafein adalah konsumsi minuman yang mengandung
kafein seperti kopi, coca cola, keratingdaeng. Konsumsi kafein
dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu kategori sering, jarang dan
tidak pernah. Penilaian sering dilakukan dengan memberikan nilai 0
(nol) jika mengkonsumsi 1 kali atau > 1 kali per hari, jarang dengan
nilai 1 (satu) jika mengkonsumsi 3-6 kali, 1-2 kali per minggu dan < 3
kali per bulan dan tidak pernah dengan nilai 2 (dua) jika tidak pernah
mengkonsumsi minuman berkafein.
i. Kurang konsumsi buah dan sayur
Konsumsi buah dan sayur dilihat dari frekuensi rata-rata dan porsi
asupan buah dan sayur responden dalam sehari selama seminggu.
Konsumsi buah dan sayur dikategorikan menjadi dua kategori yaitu
kurang dan cukup. Penilaian konsumsi kurang dilakukan dengan
memberikan nilai 0 (nol) jika konsumsi buah dan sayur < 5 porsi sehari
selama seminggu, dan penilaian konsumsi cukup dilakukan dengan
memberikan 1 (satu) jika konsumsi buah dan sayur-sayuran ≥ 5 porsi
sehari selamaseminggu.
C. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel :
a. Variabel terikat yaitu faktor-faktor resiko
b. Variabel bebas yaitu :
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Tingkat pendidikan
4. Pekerjaan
5. Obesitas
6. Aktifitas fisik
7. Hipertensi
8. Konsumsi lemak
9. Alkohol
10. Merokok
11. Konsumsi kafein
12. Kurang konsumsi buah dan sayur
D. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi : Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo
Waktu : 14 September 2015
E. Bahan dan Alat/Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner. Kemudian
kuisoner di cek apakah sudah diisi semua. Setelah itu dilakukan evaluasi terhadap
jawaban kuisoner para responden.
F. Teknik Pengelolaan Data
a. Editing
Adalah pengecekan atau pengoreksian kembali data yang telah terkumpul,
untuk menghilangkan kesalahan yang terdapat pada pencatatan dilapangan
agar informasi yang didapat benar dan akurat.
b. Data Struktur atau data file
Data dimasukkan dalam tabel untuk mempermudah pengolahan data serta
pengambilan keputusan. Tahapan pengembangan struktur data sesuai dengan
analisis yang akan dilakukan dan jenis perangkat lunak yang dipergunakan.
c. Entry
Tahapan dimana akan dilakukan pemasukan data untuk dilakukan pengolahan
dan analisis oleh program SPSS 16.0 for windows.
d. Cleaning
Kegiatan ini merupakan pembersihan data dengan memeriksa kembali data
yang sudah di masukkan apakah ada kesalahan atau tidak.
G. Definisi Operasional
Tabel 4.1 Definisi Operasional Indikator Kepuasan Pasien
Variabel Definisi Operasional
Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Variabel Terikat
Faktor-faktor resiko
Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pasien dengan Diabetes Melitus
Kuesioner 1. Tidak beresiko
2. Kemungkinan beresiko
3. Beresiko
Ordinal
Variabel Bebas
Umur Untuk menentukan rata-rata umur pasien
Kuesioner 1. Dewasa muda
2. Dewasa tua
Nominal
Jenis kelamin Untuk menentukan apakah pasien laki-laki atau perempuan
Kuesioner 1. Laki-laki2. Perempuan
Nominal
Pendidikan Untuk mengetahui tingkat pendidikan pasien
Kuesioner 1. Rendah2. Tinggi
Nominal
Pekerjaan Untuk mengetahui pekerjaan sehari-hari pasien
Kuesioner 1. Bekerja2. Tidak
bekerja
Nominal
Obesitas Untuk mengetahui berat badan pasien
Kuesioner 1. Normal2. Obesitas
Nominal
Aktifitas fisik Untuk mengetahui aktifitas sehari-hari pasien dalam seminggu
Kuesioner 1. Aktifitas kurang
2. Aktifitas cukup
Nominal
Hipertensi Untuk mengetahui keadaan tekanan darah pasien berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah
Kuesioner 1. Hipertensi2. Tidak
hipertensi
Nominal
Konsumsi lemak Untuk mengetahui konsumsi lemak pada pasien dalam perhari, perminggu dan perbulan
Kuesioner 1. Tidak pernah
2. Jarang3. Sering
Nominal
Alkohol Untuk mengetahui Kuesioner 1. Tidak Nominal
apakah pasien konsumsi alkohol atau tidak dalam 1 bulan
konsumsi2. Konsumsi
Merokok Untuk mengetahui apakah pasien ada riwayat merokok atau tidak
Kuesioner 1. Tidak konsumsi
2. Sedang3. Berat
Nominal
Konsumsi kafein
Untuk mengetahui apakah pasien konsumsi kafein atau tidak per minggu nya
Kuesioner 1. Tidak pernah
2. Jarang3. Sering
Nominal
Kurangnya konsumsi buah dan sayur
Untuk mengetahui asupan buah dan sayur pada pasien dalam sehari
Kuesioner 1. Kurang2. Cukup
Nominal
H. Prosedur Penelitian
Gambar 4.1. Prosedur Penelitian Analisis Hubungan Antara Pelayanan Puskesmas Dengan Kepuasan Pasien di Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo
Perumusan masalah
Perancangan penelitian
Pengumpulan data
Pengolahan data
Penyajian data
Analisis data
Laporan penelitian
I. Analisis Data
Berdasarkan data yang terkumpul di lapangan maka dilakukan analisis data
terhadap hasil pengisian kuesioner untuk mengetahui hubungan antara variable
dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square agar analisis penelitian menghasilkan
informasi yang benar.
Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan komputer, yaitu
dengan menggunakan program stata. Adapun analisis data yang digunakan
adalah :
1. Univariat
Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik
masing-masing variabel dependen dan variabel independen. Variabel
tersebut adalah penyakit DM, umur, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan,
obesitas, aktivitas fisik, hipertensi, konsumsi lemak, merokok, konsumsi alkohol,
konsumsi kafein dan kurang konsumsi buah dan sayur di Indonesia.
2. Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
antara variabel independen (umur, jenis kelamin, obesitas, kurang
aktivitas, hipertensi, konsumsi lemak, merokok, konsumsi alkohol,
konsumsi kafein dan kurang konsumsi buah dan sayur) dengan variabel
dependen (penyakit DM) yang diteliti, analisis ini menggunakan dua uji,
yaitu uji Chi-square Test dan Independen T-tes, dengan Pvalue ≤ 0,05
artinya ada hubungan signifikan secara statistik antara variabel independen
dan dependen, dan Pvalue ≥ 0,05 yang artinya tidak ada hubungan
signifikan secara statistik antara variabel independen dan dependen. Untuk
melihat besarnya hubungan dilihat dari nilai odds rasio (OR). Rumus uji
Chi-square adalah sebagai berikut:
X2 = ∑ (0-E) 2
E
Keterangan:
X2 = statistic chi-square
0 = nilai observasi
E = nilai yang diharapkan. 40
3. Multivariat
Analisis multivariat digunakan untuk mengetahui faktor yang
paling dominan mempengaruhi kejadian penyakit DM daerah
perkotaan di Indonesia. Analisis ini menggunakan uji regresi
logistik berganda karena variabel dependennya berbentuk kategorik
dengan model prediksi yang bertujuan untuk memperoleh model
yang terdiri dari beberapa variabel- independen yang dianggap baik
untuk memprediksi kejadian variabel dependen, prosedur
permodelan multivariat sebagai berikut:
a. Pemilihan kandidat dengan melakukan analisis bivariat antara
masing- masing variabel independen dengan variabel
dependennya. Apabila hasil uji bivariat mempunyai nilai Pvalue
< 0,25, maka variabel tersebut menjadi kandidat model dan
dapat masuk model multivariat, tetapi jika Pvalue > 0,25 maka
tidak masuk model multivariat.
b. Melakukan analisis variabel yang masuk ke dalam kandidat
model secara bersamaan, kemudian variabel yang memiliki
Pvalue ≤ 0,05 masuk kedalam model, dan sebaliknya untuk
variabel yang Pvalue ≥ 0,05 dikeluarkan dari model satu persatu
di mulai dari pvalue yang paling besar.
c. Melakukan tahap model matematis untuk memprediksi variabel
dependennya.