07-undian 07c--gugatan pph badan -kpc kaltim prima coal

2
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.02363/PP/M.IX/99/2004 Penggugat : PT Kaltim Prima Coal Jenis Usaha : Pertambangan Batubara Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun/Masa Pajak : 1999 Pokok Sengketa : Penerbitan Keputusan Tergugat tentang Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan Badan Menurut Tergugat : Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.01196/PP/M.II/15/2003 membatalkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Nomor : 00004/206/99/056/01. Atas Putusan Pengadilan Pajak tersebut diterbitkan Keputusan Nomor : KEP-41.078/WPJ.07/KP.0409/2003 tentang Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan Badan yang ditindaklanjuti dengan penerbitan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak Nomor : 0009979 sebesar Rp11.580.737.660,00. Menurut Penggugat : Atas Putusan Pengadilan Pajak tersebut di atas, Tergugat tidak mengembalikan setoran tunai Penggugat atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp13.462.934.300,00, tetapi hanya mengembalikan sebesar Rp11.580.687.660,00. Tidak setuju dengan keputusan Tergugat tersebut karena seharusnya mengembalikan keseluruhan pembayaran yang telah disetorkan dengan Surat Setoran Pajak tanggal 27 Maret 2001 sebesar Rp13.462.934.300,00, sehingga Tergugat masih harus mengembalikan/merestitusikan kepada Penggugat sebesar Rp1.882.196.739,00,00. Pendapat Majelis : Timbulnya perbedaan angka menurut Tergugat dan Penggugat disebabkan adanya perbedaan penggunaan kurs, menurut Tergugat kurs yang digunakan adalah kurs yang berlaku pada tanggal diputuskannya sengketa banding oleh Pengadilan Pajak yaitu tanggal 20 Januari 2003 sedangkan Penggugat membayar Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan dengan menggunakan kurs KMK yang berlaku pada tanggal pembayaran. Berdasarkan penafsiran secara sistematis atas perundang- undangan perpajakan yang berlaku, hutang piutang pajak ke Kas Negara harus ditentukan dengan mata uang rupiah. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan tersebut dengan jumlah kurang bayar sebesar US$ 1,307,081.00 harus dikonversikan ke dalam mata uang rupiah dengan kurs KMK yang berlaku pada tanggal penerbitan ketetapan pajak tersebut, dengan melakukan konversi ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs KMK yang berlaku pada tanggal

Upload: berry-frans

Post on 06-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

07-Undian 0

TRANSCRIPT

Page 1: 07-Undian 07c--Gugatan Pph Badan -Kpc Kaltim Prima Coal

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.02363/PP/M.IX/99/2004

Penggugat : PT Kaltim Prima Coal

Jenis Usaha : Pertambangan Batubara

Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan

Tahun/Masa Pajak : 1999

Pokok Sengketa : Penerbitan Keputusan Tergugat tentang Pengembalian Kelebihan

Pembayaran Pajak Penghasilan Badan

Menurut Tergugat : Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.01196/PP/M.II/15/2003 membatalkan

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Nomor : 00004/206/99/056/01.

Atas Putusan Pengadilan Pajak tersebut diterbitkan Keputusan Nomor : KEP-

41.078/WPJ.07/KP.0409/2003 tentang Pengembalian Kelebihan Pembayaran

Pajak Penghasilan Badan yang ditindaklanjuti dengan penerbitan Surat Perintah

Membayar Kelebihan Pajak Nomor : 0009979 sebesar Rp11.580.737.660,00.

Menurut Penggugat : Atas Putusan Pengadilan Pajak tersebut di atas, Tergugat tidak mengembalikan

setoran tunai Penggugat atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak

Penghasilan Badan sebesar Rp13.462.934.300,00, tetapi hanya mengembalikan

sebesar Rp11.580.687.660,00.

Tidak setuju dengan keputusan Tergugat tersebut karena seharusnya

mengembalikan keseluruhan pembayaran yang telah disetorkan dengan Surat

Setoran Pajak tanggal 27 Maret 2001 sebesar Rp13.462.934.300,00, sehingga

Tergugat masih harus mengembalikan/merestitusikan kepada Penggugat sebesar

Rp1.882.196.739,00,00.

Pendapat Majelis : Timbulnya perbedaan angka menurut Tergugat dan Penggugat disebabkan

adanya perbedaan penggunaan kurs, menurut Tergugat kurs yang digunakan

adalah kurs yang berlaku pada tanggal diputuskannya sengketa banding oleh

Pengadilan Pajak yaitu tanggal 20 Januari 2003 sedangkan Penggugat

membayar Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan

dengan menggunakan kurs KMK yang berlaku pada tanggal pembayaran.

Berdasarkan penafsiran secara sistematis atas perundang-undangan perpajakan

yang berlaku, hutang piutang pajak ke Kas Negara harus ditentukan dengan mata

uang rupiah.

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan tersebut dengan

jumlah kurang bayar sebesar US$ 1,307,081.00 harus dikonversikan ke dalam

mata uang rupiah dengan kurs KMK yang berlaku pada tanggal penerbitan

ketetapan pajak tersebut, dengan melakukan konversi ke dalam mata uang

rupiah berdasarkan kurs KMK yang berlaku pada tanggal penerbitan ketetapan

pajak, maka jika terjadi perubahan kurs KMK hutang piutang ke kas negara dalam

mata uang rupiah tidak akan mengalami perubahan.

Berapapun kurs KMK yang berlaku pada tanggal penerbitan ketetapan pajak,

suatu jumlah yang telah dilunasi Penggugat merupakan suatu jumlah yang sama

yang harus dikembalikan Tergugat.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, oleh karena permohonan banding

Page 2: 07-Undian 07c--Gugatan Pph Badan -Kpc Kaltim Prima Coal

Penggugat dikabulkan seluruhnya oleh Pengadilan Pajak maka jumlah yang

harus dikembalikan Tergugat kepada Penggugat atas setoran tunai Surat

Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan adalah sebesar

Rp13.462.934.399,00 dan jumlah tersebut sesuai dengan jumlah yang telah

disetor Penggugat ke Kas Negara melalui Surat Setoran Pajak.

Berdasarkan hasil pemeriksaan bukti-bukti, dokumen-dokumen yang diserahkan

oleh Penggugat serta uraian tersebut di atas, Majelis berkesimpulan bahwa

terdapat cukup bukti dan alasan untuk mengabulkan permohohan gugatan

Penggugat, sehingga keputusan Tergugat tidak dapat dipertahankan.