07. pemantauan selama pemindahan pasien

17
PEMANTAUAN SELAMA PEMINDAHAN PASIEN Suyamto, S.Kep., Ners.

Upload: hari-mas-kuncoro

Post on 30-Dec-2015

81 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 07. Pemantauan Selama Pemindahan Pasien

PEMANTAUAN SELAMA PEMINDAHAN PASIEN

Suyamto, S.Kep., Ners.

Page 2: 07. Pemantauan Selama Pemindahan Pasien

Pendahuluan • >11.000 pasien kritis di UK membutuhkan pemindahan pasien antar

RS setiap tahun (Intensive Care Society, 1997)

• Alasan utama pindah RS : kurang tempat tidur ICU, kebutuhan spesialistik, alat diagnostik dan pelayanan terapeutik (Gebremichael et a. 2000)

• Critically ill patients are at increased risk of morbidity and mortality during transport (Waydas C, Crit Care, 1999)

• Pasien dengan sakit yang kritis hanya mempunyai sedikit cadangan fisiologik. Sehingga pemindahan pasien kritis dapat menimbulkan problem yang besar.

Page 3: 07. Pemantauan Selama Pemindahan Pasien
Page 4: 07. Pemantauan Selama Pemindahan Pasien
Page 5: 07. Pemantauan Selama Pemindahan Pasien
Page 6: 07. Pemantauan Selama Pemindahan Pasien

Kategori Transportasi Pasien

• Transportasi intra mural (dalam satu lingkup RS).• Transportasi ekstra mural (pemindahan di luar RS).

– Pre RS (primer). • Dari tempat kejadian ke RS.

– Inter RS (sekunder). • Pemindahan dari RS ke RS lain.

– International• Jarak Iebih dari 5.000 km.

• Kategori Transportasi lainnya.– Transportasi Neonatus/anak.– Transportasi pada pasien yang mengalami kecelakaan sewaktu

menyelam.– Transportasi pasien ICU pada saat kebakaran.

Page 7: 07. Pemantauan Selama Pemindahan Pasien

Alasan Pemindahan Pasien

Intra-rumah sakit• Prosedur diagnostik• Prosedur therapi• Transfer ke ICU/CCU/HCU

Antar-rumah sakit• Non klinis : kurangnya tempat tidur ICU• Pelayanan spesialistik : kateterisasi jantung, bedah syaraf dll• Pemeriksaan penunjang spesialistik : angiografi dll• Pemberian bantuan pada organ komplek• Alasan sosial

Page 8: 07. Pemantauan Selama Pemindahan Pasien

Perencanaan• Ditetapkan sebagai protokol dan dibuat sejelas mungkin.• Waktu dan rute perjalanan yang akan dilewati. • Komunikasi antar petugas untuk koordinasi mempunyai

peranan penting.• Koordinasi dan komunikasi yang baik antar tim evaluasi, tim

ambulans dan petugas pada kedua tujuan akhir adalah sangat penting.

• Saluran telepon dan faksimile mengenai resusitasi atau pelaksanaan pasien kritis sebelum tim evaluasi tiba.

Page 9: 07. Pemantauan Selama Pemindahan Pasien

Sumber Daya Manusia

• Jumlah tenaga dan skill petugas harus dipertimbangkan sesuai dengan kondisi pasien yang dipindahkan.

• Setiap anggota tim harus familiar terhadap peralatan yang digunakan • Mempunyai kemampuan mengenali dan mengatasi masalah, seperti

kemampuan untuk pembebasan airway, ventilasi, maupun resusitasi.• Ada pembagian tugas yang jelas, sehingga memudahkan prosedur.• Petugas yang biasa mabuk perjalanan sebaiknya menghindari misi ini.• Mabuk perjalanan bagi pasien perlu diperhitungkan, karena dapat

menyebabkan aspirasi.

Page 10: 07. Pemantauan Selama Pemindahan Pasien

Peralatan• Peralatan selama pemindahan harus berfungsi sampai tempat tujuan. • Alat elektronika dilengkapi dengan baterai cadangan untuk 2 kali

perhitungan. • Tidak dibenarkan peralatan diletakkan pada pasien atau dibawa oleh

petugas. • Peralatan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasien. • Monitor tensi, respirasi, oksi metri, alat defebrilasi dan suction harus

disediakan pada pasien yang menggunakan yang unstable. • Emergency kit bisa berisi obat-obat emergency analgetik, sedatif,

pelumpuh otot dan intubasi set.• Disediakan alat untuk proteksi petugas seperti sarung tangan, masker, dll.• Alat komunikasi jarak jauh.

Page 11: 07. Pemantauan Selama Pemindahan Pasien

Prosedur• Tim transport harus terbebas dan tugas lain. • Petugas penerima telah siap sebelum pemindahan dimulai, waktu

kedatangan diketahui dengan jelas. • Sebelum berangkat alat-alat siap• Transport tidak boleh mengabaikan pengobatan dan perawatan dasar pasien.• Penilaian pasien di tempat kejadian meliputi A, B, C dan resusitasi ditambah

koreksi suhu dan biokimia. • Lakukan intubasi jika perlu di luar kendaraan.• data-data penting seperti AGD, X Ray dilakukan sebelum berangkat dan

dilakukan cross cek golongan darah. • Kateter IV lebih baik dipasang jauh dari persendian dan terjamin

keamanannya.

Page 12: 07. Pemantauan Selama Pemindahan Pasien

Lintasan• Tempat tidur, peralatan dan petugas dengan aman dapat melewati seluruh rute

perjalanan. • Hindari trauma pada pasien atau petugas selama memindahkan pasien.• Gerakan dan getaran yang kasar harus diminimalkan. • Status pasien diperiksa setiap interval tertentu. • Segala perubahan keadaan pasien atau kondisi kritis yang mungkin terjadi dicatat.• Transportasi darat biasa digunakan untuk daerah perkotaan, atau daerah yang

memungkinkan.• Pesawat udara menjadi pilihan untuk sebagian besar sistim medik darurat, baik

helikopter ataupun pesawat. • Masalah utama penggunaan transport udara adalah ketinggian yang

menyebabkan berkurangnya tekanan parsial oksigen, mengkatnya tekanan gas di mang tertutup, dan menurunnya suhu udara.

Page 13: 07. Pemantauan Selama Pemindahan Pasien

Masalah Yang Berpotensi Terjadi• Ketidakmampuan mentoleransi gerakan mengangkat, berdiri, gerakan

tiba-tiba, vibrasi, akselerasi dan deselerasi• Perubahan TIK akibat dari penempatan posisi kepala saat masuk

ambulan dapat menyebabkan eksaserbasi hipertensi intrakranial

• Keterbatasan tempat, pergerakan, bising, kurang sumber tenaga mengakibatkan kesulitan melakukan prosedur tindakan.

• Kesakitan akibat gerakan (motion sickness)

• Pencahayaan buruk dan kebisingan mengakibatkan display monitor dan alarm tidak terpantau dengan baik

• Kejadian tak terduga : auto-extubasi, baterai mati, akses intravena hilang, penghentian obat-obat vasoaktif dan sedatif tiba-tiba

Page 14: 07. Pemantauan Selama Pemindahan Pasien

Pemantauan Selama Pemindahan

The minimum standards required for all patients are:• Continuous presence of appropriately trained staff• ECG• Non-invasive blood pressure• Arterial oxygen saturation (SaO2)• End tidal carbon dioxide (EtCO2) in ventilated

patients• Temperature (preferably core and peripheral).

INTENSIVE CARE SOCIETY STANDARDS, 2002

Page 15: 07. Pemantauan Selama Pemindahan Pasien

Pemantauan Selama PemindahanMonitoring tanda-tanda klinis pasien• Airway• Breating

– Suplai oksigen pada ventilator– Harus ada alat untuk mendeteksi diskoneksi oksigen– Pengukuran ETCO2

• Sirkulasi – Oksigenasi arterial, ECG, dan tekanan darah– Pemantauan invasif lebih baik daripada non invasif– Tekanan vena sentral, tekanan baji arteri pulmonal, tekanan intrakranial

• Tingkat kesadaran• Skor nyeri• Kenyamanan pasien

Tanda-tanda klinis pasien harus dimonitor dan dicatat secara kontinyu

Page 16: 07. Pemantauan Selama Pemindahan Pasien

Pemantauan Selama Pemindahan

• Monitoring peralatan– Pulse oksimetri dan kapnometer– Alarms for Breathing System Disconnection or

High Pressure and– Ventilator Failure– Electrocardiograph– Physiological pressures

Page 17: 07. Pemantauan Selama Pemindahan Pasien

• Terima kasih