(0679-h-2004)

Upload: riscky-lauw

Post on 05-Oct-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

faktor resiko penyakit membran hialin

TRANSCRIPT

  • i

    FAKTOR RISIKO PENYAKIT MEMBRAN HIALIN

    PADA BAYI PRETERM (28-34 MINGGU)

    Tesis/ Karya Ilmiah Akhir Program Pendidikan Dokter Spesialis I Bidang Studi Obstetri dan Ginekologi

    oleh:

    ACHMAD SUPARMONO NRM: 99/1378/V-SP/0224

    Kepada:

    BAGIAN/SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GAJAH MADA

    RS SARDJITO, JOGJAKARTA 2003

  • ix

    INTISARI Latar Belakang: Penyakit membran hialin merupakan salah satu penyebab kematian perinatal pada prematuritas yang diakibatkan oleh kegawatan pernafasan. Defisiensi surfaktan dan gangguan pematangan paru merupakan penyebab penyakit membran hialin. Proses pematangan paru merupakan proses yang komplek dan dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk kadar glukokortikoid dalam plasma janin. Glukokortikoid pada pematangan paru janin mempengaruhi pematangan sel paru dalam menghasilkan surfaktan, mempengaruhi metabolisme phosphatidyl choline, mempengaruhi penipisan jaringan stroma jaringan paru. Beberapa faktor/kondisi yang dapat mempengaruhi pematangan paru janin merupakan faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit membran hialin. Tujuan: Mengetahui beberapa kondisi/faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit membran hialin pada bayi preterm. Rancangaan penelitian: menggunakan studi penelitian kasus kontrol. Tempat dan Waktu: RS.Sardjito Jogjakarta, pada periode Januari 1997- Desember 2001. Bahan dan Cara: Dilakukan penelitian terhadap bayi preterm (28-34 minggu) yang dilahirkan di RS.Sardjito dan memenuhi kriteria kelayakan penelitian, kemudian dibagi dalam dua kelompok kasus dan kontrol. Kelompok kasus adalah bayi yang menderita penyakit membran hialin dan sebagai kelompok kontrol adalah bayi yang tidak menderita penyakit membran hialin. Kemudian ditelusuri catatan medik neonatal dan maternalnya. Variabel yang diteliti dari kelompok kasus dan kontrol adalah umur kehamilan, preeklamsia berat/eklamsia pada ibu, peningkatan tekanan arteri rata-rata, pemberian injeksi deksametason prenatal, ada atau tidaknya janin tumbuh lambat. Dilakukan analisis statistik dengan menggunakan komputer dengan perangkat uji Chi squre, dan regesi logistik pada variabel penelitian. Hasil : Didapatkan 272 bayi preterm yang memenuhi kriteria kelayakan, 72 bayi menderita penyakit membran hialin selama periode penelitian sebagai kasus dan selebihnya sebagai kontrol. Kejadian penyakit membran hialin tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan faktor risiko yang diteliti seperti preeklamsia berat/eklamsia (OR=0,69; p=0,41), peningkatan tekanan arteri rata-rata (OR=0,86; p= 0,77), pemberian deksametason prenatal (OR=1,22; p=0,54). Kejadian penyakit membran hialin mempunyai hubungan bermakna dengan faktor risiko lain seperti umur kehamilan ( OR= 3,47; 95%CI=1,95-6,17;p=0,00) dan adanya IUGR pada neonatal (OR=0,36;95%CI=0,17-0,77 p=0,007). Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik dari semua variabel secara bersamaan terhadap penyakit membran hialin yang bermakna (p< 0,005) adalah umur kehamilan (p=0,000) dan adanya IUGR ( p=0,002). Kesimpulan: Kejadian penyakit membran hialin dipengaruhi oleh umur kehamilan, dan adanya janin tumbuh lambat pada bayi preterm sebagai parameter adanya hipoksia kronis selama intra uterin. Kata Kunci: Penyakit membran hialin, pematangan paru, faktor risiko.

  • x

    ABSTRACT Background: Hyaline membrane disease (HMD) is one of the leading cause of perinatal mortality in relation with the respiratory emergency in prematurity. Surfactant deficiency and alteration in the fetal lung maturation leads to the disease. Lung maturation is a complex process, affected by some factors including fetal glucocorticoid concentration. The Glucocorticoid in the fetal lung maturation influence in surfactant production, phosphatidylcholine metabolism, and thickening of the lung tissue. Some factors that alter the process will be the problems to be studied. Objectives: To study some factors that influence the incidence of hyaline membrane disease in preterm babies. Time and setting: Sardjito Hospital Jogjakarta, from January 1997 to December 2001 periode of time. Study design: case contol study. Materials and Methods: Preterm babies ( 28-34 weeks ) had born in Sardjito Hospital that met inclusion and exclusions criteria were studied. The babies that having hyaline membrane diseases than selected to be the subject of this study. After that, both of maternal and neonatal medical records were studied carefully. The variabel of this study were gestational ages, maternal mean arterial pressure, severe preeclampsia/eclampsia, prenatal dexamethasone administrations, and intrauterine growth retardation. Statistical analysis in the means of univariate, bivariate, and multivariate were then done to test those mentioned variabels. Results: There were 272 preterm babies that reliable for this study, 72 babies that having hyaline membrane diseases in this periode of the study be selected as case group and the others as control group. There were no significants relation between HMD and the risk factor in this study such as severe preeclampsia/eclampsia (OR= 0,69; 95%CI= 0,26-1,77;p= 0,41), the mean elevated arterial pressure (OR= 0,86; 95%CI=0,30-2,43;p=0,77), prenatal dexamethasone administrations (OR= 1,22; 95%CI =0,65-2,29; p= 0,54), Some other risk factors had significantly influence the incidence of HMD, those are gestational ages ( OR= 3,47; 95%CI= 1,95-6,17; p= 0,00), and IUGR (OR= 0,36;95%CI= 0,17-0,77; p=0,007). Logistic regression of multi variate analysis showed that the gestational ages (p= 0,000) and IUGR (p= 0,002) were significantly related to the incidence of HMD. Conclusion: The incidence of hyaline membrane disease was influenced by gestational age, and the appearance of IUGR as a result of in utero chronic hypoxia. Key words: hyaline membrane disease, lung maturation, risk factors.

    Halaman JudulIntisariAbstract