05. kak normalisasi sungai bengalon

5
K E R A N G K A A C U A N K E R J A ( K A K ) Perencanaan Normalisasi Sungai Bengalon KABUPATEN KUTAI TIMUR 1. LATAR BELAKANG Permasalahan genangan khususnya merupakan salah satu permasalahan rutin yang belum bisa terselesaikan. Berkurangnya daerah resapan air dan pendangkalan saluran akibat drainase yang tidak baik adalah salah satu penyebab yang sering dituding sebagai penyebab terjadinya genangan. Selain hal tersebut banyak kebijakan di Pemerintah Kabupaten/Kota mengenai masalah drainase tidak sesuai dengan RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah). Dalam upaya menunjang keberlangsungan aktivitas ekonomI masyarakat perlu dicari solusi sehingga genangan tidak akan terulang kembali setiap tahun pada musim hujan. Permasalahan drainase juga sering berkaitan dengan masalah-masalah sosial. Sebagai contoh, kemiskinan dan pengembangan kawasan bisnis maupun perumahan sering mengakibatkan terjadinya alih fungsi lahan dari daerah pengaman dan daerah resapan seperti daerah sempadan sungai, kolam tempat penampung air sementara berubah menjadi area perumahan untuk tempat tinggal dan pusat perdagangan atau supermarket. Dari gambaran permasalahan tersebut di atas, perlu adanya suatu pendekatan yang menyeluruh dan terpadu karena sistem drainase adalah suatu sistem yang mengatur air limpasan air hujan dari awal saluran (tributary) selama waktu jam puncak sehingga dari area hulu ke area hilir saluran dapat dialirkan dengan cepat ke badan penerima yaitu sungai. Untuk pemahaman hal tersebut maka diperlukan pemahaman terhadap konsep hidrologi, ekosistem dan sosiosistem karena berkaitan satu sama lain. Pada umumnya penanganan drainase banyak kota di Indonesia masih bersifat parsial, sehingga tidak menyelesaikan permasalahan banjir dan genangan secara tuntas. Salah satunya adalah Normalisasi Sungai Bengalon. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur berencana Normalisasi Sungai pada Sungai Bengalon yang terpadu, berkesinambungan dan berwawasan lingkungan. Menindaklanjuti hal tersebut, sebagai persiapan konstruksi, perlu terlebih dahulu dilakukan Detail Engineering Desain. 2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dilaksanakannya pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan dokumen perencanaan sistem sungai yang efektif, efisien, terpadu, berkesinambungan dan berwawasan lingkungan pada lokasi Drainase Jalan H. Masdar. Adapun secara spesifik, tujuan dari pekerjaan ini yaitu : 1. mendapatkan dokumen perencanaan, dimensi saluran dan pembagian arah aliran sungai dan drainase. 2. mendapatkan dokumen OP pasca konstruksi.

Upload: suherman-syuaib

Post on 21-Dec-2015

515 views

Category:

Documents


114 download

DESCRIPTION

kaka

TRANSCRIPT

Page 1: 05. KAK Normalisasi Sungai Bengalon

K E R A N G K A A C U A N K E R J A ( K A K )

Perencanaan Normalisasi Sungai Bengalon

KABUPATEN KUTAI TIMUR

1. LATAR BELAKANG Permasalahan genangan khususnya merupakan salah satu permasalahan rutin yang belum bisa terselesaikan. Berkurangnya daerah resapan air dan pendangkalan saluran akibat drainase yang tidak baik adalah salah satu penyebab yang sering dituding sebagai penyebab terjadinya genangan. Selain hal tersebut banyak kebijakan di Pemerintah Kabupaten/Kota mengenai masalah drainase tidak sesuai dengan RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah). Dalam upaya menunjang keberlangsungan aktivitas ekonomI masyarakat perlu dicari solusi sehingga genangan tidak akan terulang kembali setiap tahun pada musim hujan.

Permasalahan drainase juga sering berkaitan dengan masalah-masalah sosial. Sebagai contoh, kemiskinan dan pengembangan kawasan bisnis maupun perumahan sering mengakibatkan terjadinya alih fungsi lahan dari daerah pengaman dan daerah resapan seperti daerah sempadan sungai, kolam tempat penampung air sementara berubah menjadi area perumahan untuk tempat tinggal dan pusat perdagangan atau supermarket.

Dari gambaran permasalahan tersebut di atas, perlu adanya suatu pendekatan yang menyeluruh dan terpadu karena sistem drainase adalah suatu sistem yang mengatur air limpasan air hujan dari awal saluran (tributary) selama waktu jam puncak sehingga dari area hulu ke area hilir saluran dapat dialirkan dengan cepat ke badan penerima yaitu sungai. Untuk pemahaman hal tersebut maka diperlukan pemahaman terhadap konsep hidrologi, ekosistem dan sosiosistem karena berkaitan satu sama lain. Pada umumnya penanganan drainase banyak kota di Indonesia masih bersifat parsial, sehingga tidak menyelesaikan permasalahan banjir dan genangan secara tuntas. Salah satunya adalah Normalisasi Sungai Bengalon. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur berencana Normalisasi Sungai pada Sungai Bengalon yang terpadu, berkesinambungan dan berwawasan lingkungan. Menindaklanjuti hal tersebut, sebagai persiapan konstruksi, perlu terlebih dahulu dilakukan Detail Engineering Desain.

2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dilaksanakannya pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan dokumen perencanaan sistem sungai yang efektif, efisien, terpadu, berkesinambungan dan berwawasan lingkungan pada lokasi Drainase Jalan H. Masdar.

Adapun secara spesifik, tujuan dari pekerjaan ini yaitu : 1. mendapatkan dokumen perencanaan, dimensi saluran dan pembagian arah

aliran sungai dan drainase. 2. mendapatkan dokumen OP pasca konstruksi.

Page 2: 05. KAK Normalisasi Sungai Bengalon

3. LOKASI PEKERJAAN Lokasi terletak pada area Sungai Bengalon dan secara administratif terletak pada Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

4. NAMA PENGGUNA JASA Pengguna jasa adalah Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

5. SUMBER DANA Dana yang tersedia untuk pekerjaan ini sebesar Rp. 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah) termasuk PPN 10%, bersumber dari dana pembiayaan APBD Kabupaten Kutai Timur DIPA Tahun Anggaran 2015.

6. LINGKUP KEGIATAN Untuk mencapai tujuan seperti yang dipaparkan pada KAK ini, lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Konsultan, yaitu:

1. Pengumpulan data sekunder. a. Data hujan b. Data pasang surut c. Peta RBI d. Peta kontur e. Peta tataguna lahan f. Data jaringan drainase eksisting g. Data studi terdahulu h. Master plan drainase kota Sangatta

2. Penyusunan sistem penanganan genangan dan banjir a. Review studi terdahulu b. Identifikasi masalah genangan dan banjir c. Pembagian cluster drain d. Deliniasi batas DTA (daerah tangkapan air) e. Analisis pola aliran eksisting f. Kajian alternatif lokasi bangunan pengendali banjir dan genangan

3. Pengumpulan data primer a. Pemetaan topografi b. Penyelidikan tanah

4. Detail desain a. Analisis hidrologi b. Analisis hidraulika c. Analisis geoteknik d. Penyusunan Nota Desain e. Penggambaran f. Penyusunan metode konstruksi g. Penyusunan spesifikasi teknis dan engineering estimate

5. Kajian sosial ekonomi 6. Penyusunan dokumen tender 7. Penyusunan pedoman operasi dan pemeliharaan

Page 3: 05. KAK Normalisasi Sungai Bengalon

7. FASILITAS PENUNJANG Personil dan fasilitas yang disediakan oleh PPK yang dapat digunakan dan harus diperlihara oleh penyedia jasa : 1. Laporan dan Data

Studi terdahulu dan data pendukung lainnya 2. Staf Pengawas/Pendamping

PPK akan menunjuk pejabat/ petugas selaku Direksi dan Pengawas Pekerjaan, yang akan mendampingi dan mengawasi secara langsung pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi.

3. Surat dukungan sewa Alat pendukung.

8. WAKTU PELAKSANAAN Waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 120 (seratus dua puluh) hari kalender.

9. KEBUTUHAN PERSONIL 1. KETUA TIM ( TEAM LEADER), 1 ORANG, 4 BULAN

Berpendidikan minimal Pascasarjana (S1) Tenik Sipil/Pengairan.

Berpengalaman dalampekerjaan sejenis sekurang-kurangnya 5 tahun dilengkapi dengan referensi kerja dari pengguna jasa/PPK.

Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) bidang Sungai dan Drainase (kode 211) )/Ahli Teknik Sumber Daya Air (kode 211) yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi yang telah terakreditasi oleh Lembaga yang berwenang.

2. AHLI HIDROLOGI, 1 ORANG, 4 BULAN

Berpendidikan minimal sarjana (S1) Teknik Sipil/Pengairan.

Berpengalaman dalam pekerjaan sejenis sekurang-kurangnya 4 tahun dilengkapi dengan referensi kerja dari pengguna jasa/PPK.

Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) bidang Sungai dan Drainase (kode 211) )/Ahli Teknik Sumber Daya Air (kode 211) yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi yang telah terakreditasi oleh Lembaga yang berwenang.

3. AHLI SOSIAL EKONOMI, 1 ORANG, 4 BULAN

Berpendidikan minimal sarjana (S1) Ekonomi/Akuntansi.

Berpengalaman dalam pekerjaan sejenis sekurang-kurangnya 4 tahun dilengkapi dengan referensi kerja dari pengguna jasa/PPK.

Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi yang telah terakreditasi oleh Lembaga yang berwenang.

4. AHLI GEODESI, 1 ORANG, 4 BULAN

Berpendidikan minimal sarjana (S1) Teknik Geodesi.

Berpengalaman dalam pekerjaan sejenis sekurang-kurangnya 4 tahun dilengkapi dengan referensi kerja dari pengguna jasa/PPK.

Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) Bidang Geodesi (kode 217)/Ahli Teknik Sumber Daya Air (kode 211) yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi yang telah terakreditasi oleh Lembaga yang berwenang.

Page 4: 05. KAK Normalisasi Sungai Bengalon

5. TENAGA PENUNJANG

Surveyor Topografi Disyaratkan minimal lulusan SMK/STM Bidang Teknik Sipil atau Teknik Geodesi

Operator Komputer/Administrasi Kantor Disyaratkan minimal lulusan SMK/STM/SMEA

Pelayan Kantor

Tenaga Lokal Survey Topografi

Tenaga Lokal Penyelidikan Tanah

10. PELAPORAN DAN DISKUSI Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah :

1. Laporan Rencana Mutu Kontrak yang dibuat oleh penyedia jasa dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini diserahkan paling lambat 2 (dua) minggu setelah kontrak ditandatangani.

2. Laporan Pendahuluan, berisi gambaran umum lokasi pekerjaan, hasil pengumpulan data, temuan-temuan awal dan permasalahan yang ada di lapangan, serta konsep penanganan permasalahan, rencana kerja, jadwal mobilisasi Tenaga ahli, dan jadwal kegiatan, dan metodologi yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan. Laporan pendahuluan ini serahkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah kontrak ditanda tangani. Laporan Pendahuluan yang telah diperbaiki diserahkan 1 (satu) minggu setelah diskusi dilaksanakan.

3. Laporan Bulanan, berisi tentang kemajuan pekerjaan, masalah yang dihadapi, langkah-langkah yang perlu diambil, rencana kerja selanjutnya, absensi seluruh personil dan kurva S. Laporan bulanan diserahkan setiap awal bulan (tanggal 1 s/d tanggal 5).

4. Laporan Antara, Konsep laporan antara merupakan bahan diskusi dan harus diserahkan paling lambat 2(dua) bulan sejak SPMK diterbitkan, berisi perkembangan pengumpulan dan pengolahan data primer, sekunder; hasil pengukuran dan investigasi; metodologi pelaksanaan pekerjaan dan pendekatan pemecahan masalah; evaluasi, analisa, prioritas dan rekomendasi yang perlu dilakukan dan rencana kegiatan selanjutnya. Laporan antara yang sudah diperbaiki harus segera diserahkan 1 (satu) minggu setelah diskusi dilaksanakan.

Page 5: 05. KAK Normalisasi Sungai Bengalon

5. Konsep Laporan Akhir memuat keseluruhan hasil studi beserta laporan-laporan pendukungnya. Presentasi Konsep Laporan Akhir dilaksanakan pada pertengahan bulan ke-3 (ketiga) sejak SPMK diterbitkan mencakup seluruh hasil desain detail, gambar, biaya pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan, O/P, spesifikasi teknik, untuk didiskusikan dan mendapatkan komentar dari dinas terkait. Tanggapan dan saran yang berguna harus dituangkan dalam Laporan Akhir.

6. Ringkasan Laporan Akhir, berisi resume pelaksanaan pekerjaan secara umum.

7. Laporan Penunjang, terdiri dari : Laporan Penunjang Topografi, Laporan Geologi Teknik, dan Laporan Hidrologi.

8. Laporan Perencanaan, terdiri dari: Laporan Nota Desain, Laporan Metode Konstruksi dan Spesifikasi Teknis, Laporan BoQ dan RAB, Laporan Pedoman OP.

9. Album Gambar, terdiri dari : Album Gambar Topografi dan Album Gambar Perencanaan

10. Dokumen Tender, terdiri dari : Dokumen Tender Konstruksi dan Dokumen Tender Supervisi

11. Diskusi, terdiri dari : a. Diskusi Laporan Pendahuluan b. Diskusi Laporan Antara c. Diskusi Laporan Akhir