04 hexs
TRANSCRIPT
17/12/2014
1
HEAT EXCHANGER (HEXS) Alat penukar kalor
alat penukar kalor antara dua fluida yang mempunyai perbedaan temperatur dan fluidanya tidak bercampur. Berbeda dengan mixing chamber yang memungkinkan kedua fluida untuk bercampur.
FUNGSI/Aplikasi : sistem pemanasan dan pengkondisian udara proses kimia sistem pembangkit daya
17/12/2014
4
The simplest double pipe
- counter flow
- parallel flow
TYPE HEXS :
Compact HEXS
shell and tube
- paling banyak digunakan pada
proses industri kimia &
biotechnology
cross flow
- one fluid mixed
- one fluid unmixed
cross flow
-both fluid unmixed
(keduanya tdk bercampur)
17/12/2014
5
1 shell pass & 2 tubes passes
2 shell pass & 4 tubes passes
Schema HEXS jenis shell & tube
17/12/2014
6
OVERALL HEAT TRANSFER
COEFFICIENT
Total thermal resistance
R = Rtotal = Ri + Rwall + Ro =
dimana : Ai = DiL
Ao= DoL
dimana : U = overall coefficient heat transfer,
o o wall
i i o o i i A h R
A h R
A U A U UA
1 1 1 1 1 + + = = = =
( )
o o
i o
i i A h kL
D D
A h
1
2
1 + +
ln
kL
Di D R o
wall 2
) ln( =
17/12/2014
7
FOULING FACTOR (Rf) sebuah ukuran dari thermal resistance yang diakibatkan oleh deposit/ kotoran pd permukaan HEXS (soot, calcium, magnesium sulfat & rust ).
Fouling factor akan berharga nol untuk HEXS yang baru dan akan meningkat ketika mulai terjadi pembentukan deposit. Rf akan meningkat dgn meningkatnya temperatur dan menurunnya kecepatan.
Jika fouling factor diikutkan dalam perhitungan,
( )
o o o
o f i o
i
i f
i i o o i i A h A
R
kL
D D
A
R
A h R
A U A U UA
1
2
1 1 1 1 + + + + = = = = , , ln
17/12/2014
8
ANALYSIS of HEAT EXCHANGER
Hukum termodinamika I :
dimana : subskrip c dan h menunjukkan fluida pda kondisi dingin dan panas.
= laju aliran massa = panas jenis
= temperatur outlet = temperatur inlet
h c m , m & &
ph pc C C ,
out , h out , c T , T
in , h in , c T , T
pada analisa HEXS lebih disukai menggunakan gabungan antara laju aliran massa dengan kapasitas panas, C = Cp, sehingga :
( ) in h out h ph h T T C m Q , ,
- = & &
( ) in c out c pc c T T C m Q , ,
- = & &
m &
( ) in c out c c T T C Q , ,
- = & ( ) in h out h h T T C Q , ,
- = & dan
dan
Kesetimbangan energi dalam HEXS dalam bentuk differential
h ph h d
T C m Q & & - = d
c pc c dT C m Q & & - = d
ph h
h C m
Q dT
&
& d - =
pc c
c C m
Q dT
&
& d - =
( )
+ - = - = -
pc c ph h
c h c h C m C m
Q T T d dT dT & &
& 1 1
( ) dA T T U Q c h - = & d
17/12/2014
9
Logarithmic mean temperature difference (LMTD)
D
D
D - D = D
2
1
2 1
T
T
T T T lm
ln
( )
+ - =
-
-
pc c ph h C h
C h
C m C m dA U
T T
T T d
& &
1 1
( )
+ - =
-
-
pc c ph h in c in h
out c out h
C m C m UA
T T
T T d
& &
1 1
, ,
, , ln
lm T UA Q D = &
average temperature difference arithmetic mean temperature difference
17/12/2014
10
Perumusan LMTD sebenarnya dibangun dengan dasar HEXS aliran paralel. Tetapi hal tersebut dengan metode yang sama, dapat diterapkan untuk counter flow dengan DT1 dan DT2 seperti gambar dibawah ini :
Untuk temperatur inlet dan outlet tertentu, LMTD dari counter flow HEXS selalu lebih besar dari pada paralel flow.
DTlm, CF > D Tlm, PF ACF < A PF Uk. HEXS CF < uk. HEXS PF
Oleh karena itu pada umumnya HEXS menerapkan COUNTER FLOW. Perbedaan temperatur pada counter flow HEXS biasanya konstan sepanjang HEXS, ketika laju kapasitas panas dari kedua aliran sama.
17/12/2014
11
LMTD pada bahasan sebelumnya adalah diperuntukkan untuk paralel dan counter flow. Hubungan yang sama sebenarnya dapat diterapkan untuk cross flow & multipass shell and tube HEXS, tetapi perumusan akan menjadi lebih komplek karena kondisi aliran yang komplek. Untuk kasus tersebut, akan lebih mudah menggunakan perumusan LMTD counter flow tetapi dengan menggunakan faktor koreksi.
Dimana F adalah faktor koreksi yang tergantung pada bentuk geometri dan temperatur inlet dan oulet fluida dingin dan panas
Faktor koreksi bernilai kurang dari/sama dengan satu untuk aliran cross flow & multipass shell and tube HEXS. F 1 , sehingga F digunakan sebagai sebuah ukuran deviasi terhadap LMTD Counter flow. F ditabelkan dan dikonfigurasikan dalam hubungan temperatur ratio P dan R sebagai berikut :
Nilai P antara 0 dan 1, sedangkan nilai R berkisar antara 0 dan . R = 0 terjadi pada kasus perubahan fasa di shell, dan R = terjadi pada kasus perubahan fasa di bagian tube. Sehingga pada kasus boiler dan kondenser, F akan sama dengan 1, apapun bentuk geometrinya.
t kecil = ditube T besar = dishell
17/12/2014
14
Methode LMTD pada bahasan sebelumnya akan dengan mudah digunakan jika temperatur inlet dan outlet dari fluida panas dan dingin diketahui. Dengan diketahuinya Tlm, laju aliran massa, koefisien perpindahan panas menyeluruh dan luas permukaan heat transfer, maka laju perpindahan panas dapat ditentukan dengan :
Dengan metode LMTD, prosedur penentuan pemilihan ukuran HEXs dapat dilakukan sebagai berikut :
• pilih jenis HEXs yang sesuai u/ aplikasi • tentukan temp. inlet & outlet yg tdk diketahui dgn menggunakan
ketimbangan energi • Hitung LMTD & faktor koreksi bila diperlukan • Pilih atau hitung nilai koefisien perpindahan panas menyeluruh U • Hitung luas permukaan heat transfer As
Heat transfer effectiveness , didefinisikan :
transfer heat possible Maximum
rate transfer heat Actual = =
max Q
Q
&
&
Aktual perpindahan panas,
( ) ( ) in h out h h in c out c c T T C T T C Q , , , ,
- = - = &
dimana : Cc = dan Ch = pc c C m & ph h C m &
Maksimum perbedaan temperatur,
in , c in , h max T T T - = D
Jika luas permukaan As diketahui, tetapi temp. out let tidak, maka akan lebih efektif menggunakan metode selain LMTD, karena dengan metode LMTD akan menggunakan prosedur iterasi yang tidak praktis. Metode yang efektif adalah metode EFECTIVENESS - NTU:
17/12/2014
15
( ) in c in h T T C Q , , min max
- = &
( ) in c in h T T C Q Q , , min max
- = = & &
( )
+ - =
-
-
h
c
c in c in h
out c out h
C
C
C
UA
T T
T T 1
, ,
, , ln
( ) in c out c
h
c in h out h T T
C
C T T , , , ,
- - =
( )
+ - =
-
- - - - -
h
c
c in c in h
in c out c
h
c out c in c in c in h
C
C
C
UA
T T
T T C
C T T T T
1 , ,
, , , , , ,
ln
+ - =
-
-
+ -
h
c
c in , c in , h
in , c out , h
h
c
C
C
C
UA
T T
T T
C
C ln 1 1 1
( ) ( )
c in c in h
in c out c
in c in h
in c out c c
C
C
T T
T T
T T C
T T C
Q
Q min
, ,
, ,
, , min
, ,
max
= -
-
-
- = =
&
&
= function ( NTU, C)
c
min
h
c
h
c
c
C
C
C
C
C
C
C
UA
+
+ - -
=
1
1 exp 1
flow parallel
max
min
max
min
min
C
C
C
C
C
UA
+
+ - -
=
1
1 exp 1
flow parallel
( ) min min p C m
UA
C
UA
& = = NTU
max
min
C
C C =
( ) max min min C / C , UA/C function =
17/12/2014
18
Pemilihan HEXS didasarkan pada beberapa faktor dibawah ini :
• Heat Transfer Rate • Cost • Power Pumping • Size & Weight • Type • Material • Other consideration ( toxic, expenses fluid )