04-03-lasik

2
10 Teknomedis APA ITU LASIK? LASIK adalah teknologi bedah refraktif yang dapat mengubah kurvatura kornea. Tujuannya mengkoreksi berbagai kelainan refraksi dengan membuat permukaan sentral kornea menjadi cekung atau cembung, tergantung kelainan refraksi. Kelainan refraksi yang dapat dikoreksi LASIK, antara lain miopia (sampai -13D), hipermetropia (sampai +4D), astigmatisma (sampai -4D), dan presbiopia (+3D). Saat ini, jenis tindakan bedah refraktif yang paling populer dilakukan adalah untuk miopia. SIAPA SAJA YANG DAPAT DILASIK? Pasien yang sudah berumur 18 tahun, tidak sedang hamil, tidak ada riwayat penyakit autoimun, DM, ukuran kacamata yang sudah stabil (tidak berubah dalam 1 tahun), tidak memiliki riwayat uveitis, dry eye, atau mata merah. Apabila penderita mengenakan lensa kontak, lensa kontaknya harus dilepas 14 hari berturut-turut sebelum pemeriksaan (final fit). BAGAIMANA PROSEDUR LASIK? Prosedur awal meliputi serangkaian proses, berupa pembuatan flap lamellar kornea (hinged flap). Terdapat BOSAN BERKACAMATA? Lasik Solusinya S aat ini, kacamata sudah mulai ditinggalkan sebab faktor kenyamanan, terutama ketika berolah raga. Selain itu, pada penderita silinder tinggi, lapang pandang menjadi terbatas, membuat penderita kesulitan mengemudi, terutama malam hari. Kelainan refraksi dapat berupa miopia (rabun jauh), hipermetropia (rabun dekat), astigmatisma (silindris) dan presbiopia (>40 tahun). Penderita miopia tinggi biasanya akan memakai kacamata berlensa tebal sehingga mengurangi penampilan dari segi kosmetika. Dengan kata lain, aktivitas si pemakai sangat tergantung pada si kacamata tebal tadi. Padahal, untuk beraktivitas lebih bebas dan faktor kosmetik yang lebih baik, Anda dapat memilih lensa kontak. Namun, penggunaan lensa kontak dalam jangka panjang membuat kornea mata kekurangan oksigen, hipoksia, dry eye, dan infeksi iritasi akibat kuman pseudomonas (paling virulen) penyebab kebutaan. Kekurangan tersebut dapat diatasi dengan terapi laser atau Laser Assisted In Situ Keratomileusis (LASIK). Seiring perkembangan dan kemajuan teknologi, koreksi kelainan refraksi semakin bervariasi. Di antaranya, kacamata, lensa kontak, dan terapi laser. Simak paparan Dr. Andrita Karamoy, Sp.M, berikut ini.

Upload: dinka-rosely

Post on 24-Apr-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 04-03-Lasik

10

Teknomedis

APA ITU LASIK?LASIK adalah teknologi bedah refraktif yang dapat mengubah kurvatura kornea. Tujuannya mengkoreksi berbagai kelainan refraksi dengan membuat permukaan sentral kornea menjadi cekung atau cembung, tergantung kelainan refraksi. Kelainan refraksi yang dapat dikoreksi LASIK, antara lain miopia (sampai -13D), hipermetropia (sampai +4D), astigmatisma (sampai -4D), dan presbiopia (+3D). Saat ini, jenis tindakan bedah refraktif yang paling populer dilakukan adalah untuk miopia.

SIAPA SAJA YANG DAPAT DILASIK? Pasien yang sudah berumur 18 tahun, tidak sedang hamil, tidak ada riwayat penyakit autoimun, DM, ukuran kacamata yang sudah stabil (tidak berubah dalam 1 tahun), tidak memiliki riwayat uveitis, dry eye, atau mata merah. Apabila penderita mengenakan lensa kontak, lensa kontaknya harus dilepas 14 hari berturut-turut sebelum pemeriksaan (final fit).

BAGAIMANA PROSEDUR LASIK?Prosedur awal meliputi serangkaian proses, berupa pembuatan flap lamellar kornea (hinged flap). Terdapat

BOSAN BERKACAMATA?Lasik Solusinya

Saat ini, kacamata sudah mulai ditinggalkan sebab faktor kenyamanan, terutama

ketika berolah raga. Selain itu, pada penderita silinder tinggi, lapang pandang menjadi terbatas, membuat penderita kesulitan mengemudi, terutama malam hari.

Kelainan refraksi dapat berupa miopia (rabun jauh), hipermetropia (rabun dekat), astigmatisma (silindris) dan presbiopia (>40 tahun). Penderita miopia tinggi biasanya akan memakai kacamata berlensa tebal sehingga mengurangi penampilan dari segi kosmetika.

Dengan kata lain, aktivitas si pemakai sangat tergantung pada si kacamata tebal tadi. Padahal, untuk beraktivitas lebih bebas dan faktor kosmetik yang lebih baik, Anda dapat memilih lensa kontak.

Namun, penggunaan lensa kontak dalam jangka panjang membuat kornea mata kekurangan oksigen, hipoksia, dry eye, dan infeksi iritasi akibat kuman pseudomonas (paling virulen) penyebab kebutaan. Kekurangan tersebut dapat diatasi dengan terapi laser atau Laser Assisted In Situ Keratomileusis (LASIK).

Seiringperkembangan

dan kemajuan teknologi, koreksi

kelainan refraksi semakin bervariasi.

Di antaranya, kacamata, lensa

kontak, dan terapi laser. Simak

paparan Dr. Andrita Karamoy, Sp.M,

berikut ini.

Page 2: 04-03-Lasik

11

Teknomedisdapat menilai hasil pasca-bedah refraktif.

APA SAJA YANG DILAKUKAN SEBELUM OPERASI LASIK? - Tidak memakai soft lens selama dua

minggu atau hard lens selama 1 bulan (berturut-turut)

- Refreksi rata subyektif dan obyektif - Pengukuran ketebalan kornea

(pachimetry)- Pembuatan peta permukaan kornea

(korneal topografi)- Mengukur tekanan bola mata dan

kondisi air mata

BERAPA LAMA OPERASI LASIK BERLANSUNG?Penderita akan berada dalam ruang operasi selama kurang lebih setengah jam. Sementara, tindakan lasernya sendiri berjalan selama kurang lebih 20 detik. Tanpa bius dan hanya menggunakan tetes mata penghilang sakit.

TINDAKAN SESUDAH OPERASI LASIKDitetesi antibiotik/steroid selama 10 hari. Diberikan lubrikasi air mata selama 6 minggu. Mata ditutup menggunakan dop saat tidur. Dan, tidak boleh terkena air selama 1 minggu.

APA SAJA EFEK SAMPING LASIK?LASIK hampir tidak memiliki efek samping yang membahayakan. Sebagian besar pasien yang menjalani tindakan ini, hasilnya sangat memuaskan. Namun, tetap saja ada kemungkinan kecil, seperti over corection (kelebihan koreksi), under corection (kekurangan koreksi), dan regresi (kelainan refraksi kembali timbul). Umumnya, kejadian ini menimpa penderita miopia (-10D).

Pada hal-hal tersebut dapat dilakukan koreksi tindakan LASIK ulang tanpa membayar dalam jangka waktu 1 tahun. Jadi, bila Anda ingin bebas bergaya tanpa tergantung kacamata, LASIK adalah solusinya!

Untuk Informasi lanjut mengenai LASIK, hubungi Pondok Indah Eye Clinic (021) 769-3188 atau (021) 765 7525 ext 1402.

dua cara pembuatan flap, yakni dengan mikrokeratom, berupa pisau tipis dari logam, dan laser (femtosecond laser), yang berupa gelombang near infrared dengan panjang gelombang 1053 nm.

Selanjutnya, dilakukan penipisan stroma kornea dengan excimer laser (fotoablasi). Fotoablasi ialah proses mengablasi kornea (stroma anterior kornea) untuk menghasilkan kurvatura kornea baru. Proses ini dilakukan pada daerah stroma kornea yang diablasi, yaitu gabungan optical zone dan transition zone. Optical zone kornea adalah sinar yang direfraksi kornea yang berada di atas pupil. Sementara, transition zone adalah daerah stroma optical yang telah dihaluskan untuk mencegah aberasi pasca-LASIK.

Terakhir, pengembalian flap ke posisi semula. Tehnik ini bergantung ketebalan kornea penderita (diukur menggunakan pachimetry). Ketebalan kornea membuat sentral kornea lebih datar sehinga kekuatan refraksi pada penderita miopia dapat diatasi. Tingkat miopia berhubungan dengan ketebalan kornea. Tingkat koreksinya bergantung ketebalan kornea penderitanya.

APA ITU EXCIMER LASER?Excimer laser adalah campuran gas argon dan fluorida yang membangkitkan gabungan sinar ultraviolet dingin dengan panjang gelombang 193 nm. Sinar ini dapat mengupas jaringan kornea. Sinar ini tidak menimbulkan kerusakan jaringan di sekitarnya. Aman dipakai dalam tindak bedah refraksi LASIK.

Hasil pasca-LASIK sudah dapat diperkirakan sebelum dilakukan tindakan menggunakan alat topografi kornea yang disebut teknik imaging noninvasive. Teknik ini menggambar permukaan kurvatura kornea secara jelas. Gambaran yang dihasilkan berupa pola kurvatura kornea dalam beragam warna, yang