03. perangkat akreditasi

20
I I NSTRUMEN DAN PETUNJUK TEKNIS NSTRUMEN DAN PETUNJUK TEKNIS AKREDITASI AKREDITASI SMA/MA SMA/MA BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH Kompleks Ditjen Mandikdasmen, Departemen Pendidikan Nasional,Gedung F Lantai 2 Jl. RS Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan, Telepon/Fax: 021-75914887 Website: http://www. ban-sm.or.id ; Email: [email protected] M M ATERI 03 ATERI 03

Upload: apzars

Post on 18-Jun-2015

2.007 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 03. PERANGKAT AKREDITASI

IINSTRUMEN DAN PETUNJUK NSTRUMEN DAN PETUNJUK TEKNIS TEKNIS AKREDITASIAKREDITASI SMA/MA SMA/MA

BADAN AKREDITASI NASIONAL BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAHSEKOLAH/MADRASAHKompleks Ditjen Mandikdasmen, Departemen Pendidikan Nasional,Gedung F Lantai 2

Jl. RS Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan, Telepon/Fax: 021-75914887

Website: http://www. ban-sm.or.id ; Email: [email protected]

MMATERI 03ATERI 03

Page 2: 03. PERANGKAT AKREDITASI

TUJUAN UMUM PELATIHANTUJUAN UMUM PELATIHAN

Melalui penjelasan dan Melalui penjelasan dan diskusi tentang materi diskusi tentang materi perangkat akreditasi perangkat akreditasi

peserta pelatihan peserta pelatihan diharapkan dapat diharapkan dapat

menjelaskan Instrumen menjelaskan Instrumen dan Petunjuk Teknis dan Petunjuk Teknis Akreditasi SMA/MAAkreditasi SMA/MA

2

Page 3: 03. PERANGKAT AKREDITASI

Pengertian:Pengertian:

INSTRUMEN DAN PETUNJUK TEKNIS INSTRUMEN DAN PETUNJUK TEKNIS AKREDITASIAKREDITASI

Petunjuk Teknis (Juknis) Instrumen Akreditasi … merupakan penjelasan tentang pembuktian jawaban atas instrumen, baik berupa dokumen, bukti fisik atau fakta yang harus diperlihatkan oleh pihak sekolah/madrasah kepada tim asesor pada saat visitasi.

Instrumen Akreditasi Sekolah/Madrasah … merupakan perangkat alat ukur yang digunakan menilai kualitas sekolah/madrasah berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan hasilnya diwujudkan dalam bentuk peringkat akreditasi.

3

Page 4: 03. PERANGKAT AKREDITASI

Pengertian:Pengertian:Instrumen Pengumpulan Data dan Informasi Pendukung Akreditasi

Instrumen Pengumpulan Data dan Informasi Pendukung Akreditasi

merupakan instrumen yang berisi data dan informasi yang lengkap tentang sekolah/madrasah yang digunakan sebagai bahan dalam pengisian instrumen akreditasi.

4

Page 5: 03. PERANGKAT AKREDITASI

Keterkaitan antara:Keterkaitan antara: INSTRUMEN DAN INSTRUMEN DAN JUKNISJUKNIS AKREDITASI AKREDITASI

2. Setiap jawaban pada butir pernyataan instrumen harus dibuktikan dengan bukti fisik, dokumen, atau fakta seperti dijelaskan pada Juknis.

3. Bukti fisik, dokumen, maupun fakta yang sama dapat digunakan untuk membuktikan atau mendukung jawaban dari butir-butir pernyataan lain yang berkaitan.

1. Instrumen Akreditasi merupakan satu kesatuan utuh yang tidak terpisahkan dengan Juknis Instrumen Akreditasi. Oleh sebab itu agar dapat menjawab butir-butir pernyataan instrumen maka harus memahami Juknis.

5

Page 6: 03. PERANGKAT AKREDITASI

Instrumen akreditasi yang dikembangkan BAN-S/M diupayakan dapat mengukur kelayakan dan kinerja sekolah/madrasah.

KONSEPSI KONSEPSI INSTRUMENINSTRUMEN

Hal ini didasarkan pertimbangan bahwa Standar Nasional Pendidikan dimaksudkan untuk menentukan sekolah/madrasah yang memenuhi standar minimal, yaitu sekolah/madrasah yang memenuhi kinerja minimal.

6

Page 7: 03. PERANGKAT AKREDITASI

KOMPONEN KOMPONEN INSTRUMEN INSTRUMEN AKREDITASI AKREDITASI

Sesuai PP NomorSesuai PP Nomor 19 Tahun 2005, penyusunan 19 Tahun 2005, penyusunan KOMPONENKOMPONEN AKREDITASI mengacu pada 8 SNP:AKREDITASI mengacu pada 8 SNP:

KOMPONEN AKREDITAS

I

Standar Isi [ Permen No.

22/2006] Standar Proses [ Permen No.

41/2007] Standar Komp Lulusan [ Permen No.

23/2006] Standar Pend & Tendik [ Permen No. 13 &

16/2007] Standar Sarpras [ Permen No.

24/2007] Standar Pengelolaan [Permen No.

19/2007] Standar Pembiayaan [PP[PP. 48/2008. 48/2008]]

Standar Penilaian [Permen No

20/2007] 7

Page 8: 03. PERANGKAT AKREDITASI

PERANGKAT AKREDITASI SMA/MA

1. Instrumen akreditasi 2. Petunjuk teknis pengisian instrumen

akreditasi 3. Pedoman penskoran dan

pemeringkatan hasil akreditasi4. Instrumen pengumpul data dan

informasi pendukung

8

Page 9: 03. PERANGKAT AKREDITASI

Jumlah butir instrumen akreditasi SMA/MA sebanyak 165 butir (dari 165 aspek dalam 8 standar)

JUMLAH BUTIR JUMLAH BUTIR INSTRUMEN INSTRUMEN

No KOMPONEN AKREDITASIJumlah Butir

Nomor Butir

1 2 3 4

1. Standar Isi 15 1 - 15

2. Standar Proses 10 16 - 25

3. Standar Kompetensi Lulusan 25 26 - 50

4. Standar Pendidik & Tendik 20 51 - 70

5. Standar Sarana & Prasarana 30 71 - 100

6. Standar Pengelolaan 20 101 - 120

7. Standar Pembiayaan 25 121 - 145

8. Standar Penilaian 20 146 - 165

JUMLAH 165 -9

Page 10: 03. PERANGKAT AKREDITASI

1. Dapat diukur (measurable).

KRITERIA BUTIR INSTRUMEN KRITERIA BUTIR INSTRUMEN

2. Tidak menimbulkan banyak penafsiran (non multi-interpretation).

3. Merujuk pada aspek (standar) yang jelas (standard reffered) .

4. Tidak mengintegrasikan banyak aspek (double aspec).

5. Satu butir tidak “meniadakan” butir yang lain.

10

Page 11: 03. PERANGKAT AKREDITASI

1. Respon butir yang dikembangkan adalah Respon Nonkategorik (Noncategorical Response) yang dalam hal ini adalah Tipe Peringkat dengan lima opsi jawaban.

RESPON BUTIR RESPON BUTIR INSTRUMEN INSTRUMEN

2. Penentuan lima opsi jawaban didasarkan atas pertimbangan menghargai perbedaan kinerja satuan atau program pendidikan.

11

Page 12: 03. PERANGKAT AKREDITASI

1. Penjabaran 8 SNP dalam Permendiknas dijadikan sebagai kisi-kisi Instrumen Akreditasi.

ACUAN BUTIR INSTRUMENACUAN BUTIR INSTRUMEN (1)

2. Kisi-kisi Instrumen Akreditasi terdiri dari Komponen Aspek Indikator.

3. Acuan butirnya adalah aspek, artinya setiap aspek dijabarkan menjadi 1 butir.

4. Indikator dalam Permendiknas dipakai untuk referensi penyusunan substansi butir.

12

Page 13: 03. PERANGKAT AKREDITASI

PENJABARAN KISI MENJADI INSTRUMEN DAN PENJABARAN KISI MENJADI INSTRUMEN DAN JUKNISJUKNIS

No Komponen

Aspek Indikator No Butir

1. A. Guru A1. Kepemilikan kualifikasi akademik minimum

Memiliki Kualifikasi akademik:(1) Pendidikan sarjana (S1) atau diploma empat (D-

IV)(2) Dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relavan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

51

Kisi

51.

Guru memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV).

A Sebanyak 76% - 100% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.

B Sebanyak 51% - 75% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.

C Sebanyak 26% - 50% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.

D Sebanyak 1% - 25% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.

E Tidak ada seorang pun guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.

Instrumen

Juknis

51. Jawaban dibuktikan dengan memperlihatkan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Perhitungan dilakukan dengan cara membandingkan jumlah guru berkualifikasi minimum S1 dan D-IV dengan jumlah seluruh guru. 13

Page 14: 03. PERANGKAT AKREDITASI

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA & INFORMASI

47. Jumlah guru yang dimiliki S/M dan kualifikasinya.

48. Jumlah guru: .......... orang. Kualifikasi:

47. Jumlah guru yang dimiliki S/M dan kualifikasinya.

48. Jumlah guru: .......... orang. Kualifikasi:

Keterangan: * GT = Guru tetap (bagi sekolah/madrasah swasta)

** GTT = Guru tidak tetap (baik sekolah/madrasah negeri atau swasta)

Keterangan: * GT = Guru tetap (bagi sekolah/madrasah swasta)

** GTT = Guru tidak tetap (baik sekolah/madrasah negeri atau swasta)

No.Guru mata pelajaran

Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan mata pelajaran yang

diampu

Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan yang TIDAK

sesuai dengan mata pelajaran yang diampu Jumlah

D1/D2 D3/

Sarmud

S1/ D4

S2/S3 D1/D2 D3/

Sarmud

S1/D4 S2/S3

1 Matematika2 B. Indonesia3 Bahasa Inggris4 Pend. Agama5 Seni Budaya6 PKn7 Konseling8 Lainnya:

Jumlah

14

Page 15: 03. PERANGKAT AKREDITASI

Butir pertanyaan/pernyataan telah disusun berorientasi kepada sekolah/madrasah (school oriented).

Pertanyaan tentang guru, siswa, sarana dan prasarana, dsb mencakup kelompok sekolah /madrasah bukan individual. Misalnya saja pertanyaan butir nomor 9 (tentang guru), pertanyaan butir nomor 138 (tentang siswa), dan sebagainya.

ORIENTASI BUTIR ORIENTASI BUTIR INSTRUMENINSTRUMEN (1)

15

Page 16: 03. PERANGKAT AKREDITASI

9. Guru pelajaran memberikan penugasan terstruktur kepada siswa.

A Sebanyak 76% - 100% guru pelajaran memberikan penugasan terstruktur kepada siswa.

B Sebanyak 51% - 75% guru pelajaran memberikan penugasan terstruktur kepada siswa.

C Sebanyak 26% - 50% guru pelajaran memberikan penugasan terstruktur kepada siswa.

D Sebanyak 1% - 25% guru pelajaran memberikan penugasan terstruktur kepada siswa.

E Tidak ada seorang pun guru pelajaran memberikan penugasan terstruktur kepada siswa.

Butir pertanyaan nomor 9 tentang guru:

ORIENTASI BUTIR ORIENTASI BUTIR INSTRUMENINSTRUMEN (2)

16

Page 17: 03. PERANGKAT AKREDITASI

ORIENTASI BUTIR ORIENTASI BUTIR INSTRUMENINSTRUMEN (3)

138 Siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran.

A Tidak ada seorang pun siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran.

B Sebanyak 1% - 25% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran.

C Sebanyak 26% - 50% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran.

D Sebanyak 51% - 75% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran.

E Sebanyak 76% - 100% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran.

Butir pertanyaan nomor 138 tentang siswa:

17

Page 18: 03. PERANGKAT AKREDITASI

PENGEMBANGAN OPSIPENGEMBANGAN OPSI (1)(1)

Opsi yang dikembangkan dalam butir instrumen memberikan penghargaan atas kerja sama antar sekolah/madrasah beserta komponennya.

Misalnya opsi dalam butir 12: Yang dimaksud menyusun silabus sendiri

termasuk kalau dilakukan bersama guru dari sekolah/madrasah lain melalui MGMP, dan sejenisnya.

18

Page 19: 03. PERANGKAT AKREDITASI

Opsi dalam butir pertanyaan nomor 12:

12. Dalam mengembangkan KTSP, guru menyusun silabus sendiri.

A Sebanyak 76% - 100% guru menyusun silabus sendiri.

B Sebanyak 51% - 75% guru menyusun silabus sendiri.

C Sebanyak 26% - 50% guru menyusun silabus sendiri.

D Sebanyak 1% - 25% guru menyusun silabus sendiri.

E Tidak ada seorang pun guru menyusun silabus sendiri.

PENGEMBANGAN OPSIPENGEMBANGAN OPSI (2)(2)

19

Page 20: 03. PERANGKAT AKREDITASI

20