02. spek teknis

Upload: martua-parlaungan-daulay

Post on 06-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 02. Spek Teknis

    1/8

    Spesifikasi  Teknis Irigasi  2016 

    PEMERINTAH PROVINSI RIAU

    DINAS CIPTA KARYA TATA RUANG DAN

    SUMBER DAYA AIR

     JL. SM. AMIN NO 92 PEKANBARU

    SPESIIKASI TEKNIS 

    PEKERJAAN :

    REHABILITASI DAERAH IRIGASI PETAPAHAN-TIBUN

    KAB KAMPAR  

    TAHUN ANGGARAN 2016 

  • 8/17/2019 02. Spek Teknis

    2/8

    Spesifikasi  Teknis Irigasi  2016 

    SPESIFIKASI TEKNIK  

    Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN 

    1. Program : PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN JARINGAN IRIGASI RAWADAN JARINAN IRIGASI LAINNYA.

    2. Kegiatan : REHABILITASI DAERAH IRIGASI PETAPAHAN‐TIBUN KABKAMPAR.

    Pasal 2 PEKERJAAN PERSIAPAN 

    a. Penentuan Lokasi Pekerjaan

    Di dalam menentukan lokasi pekerjaan yang akan menimbulkan dampak negatif maupunpositif bagi lingkungan ( job site), yang terkena dampak yaitu masyarakat dan lahan sertaperkiraan dampak negatif yang timbul adalah keresahan sosial. Untuk mengatasi haltersebut di atas, penyedia barang/jasa perlu mengadakan kegiatan antara lain :

    1. Melapor/koordinasi kepada aparat Pemerintah setempat.2. Sosialisasi informasi dan penyuluhan kepada masyarakat.3. Menyesuaikan rencana pekerjaan dengan tata ruang daerah setempat.

    b. Pekerjaan Pengukuran (Uitzetten)Sebelum kegiatan fisik dilaksanakan, terlebih dahulu harus dilaksanakan pekerjaanpengukuran (uitzetten) untuk menentukan panjang, tinggi rendahnya (elevasi) muka

    tanah dan juga luas tanah yang akan dipakai untuk keperluan dimaksud yang selanjutnyaakan digunakan sebagai  pedoman   pelaksanaan   pekerjaan  (Shoup  Drawing) ditandatanani oleh penyedia dan Pengguna Jasa. Pengukuran dilaksanakan denganpesawat ukur yang baik dan teliti, dengan ketentuan sebagai berikut :

    1. Sebelum memulai pengukuran, pengawas akan menetapkan Bench Mark (titikduga tetap) yang ada sebagai titik referensi.

    2. Setiap kerusakan Bench Mark yang diakibatkan oleh pelaksanaan harusdiperbaiki dan biaya perbaikan menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa.

    3. Penyedia barang/jasa harus mengadakan pengukuran memanjang dan profilmelintang pada setiap lokasi pekerjaan dan diplot pada gambar rencanapelaksanaan.

    4. Pengukuran pertama untuk pedoman pemasangan profil yang disesuaikandengan rencana gambar‐gambar pekerjaan. Setelah selesai pengukuran dilapangan supaya dibuat gambar rencana pelaksanaan dengan persetujuanpengawas.

    c. Pekerjaan Stripping / PembersihanKontraktor harus membersihkan lokasi/lapangan kerja saluran dan bangunan yang akandikerjakan dari kotoran‐kotoran, tumbuh‐tumbuhan, tonggak‐tonggak, humus‐humus,bambu termasuk pohon‐pohon dengan diameter sampai 0,75 meter diukur 1 meter daripermukaan tanah, dan semua rintangan permukaan kecuali bangunan‐bangunan.Kotoran‐kotoran, humus, rerumputan, dan rintangan‐rintangan permukaan lainnya

    dibersihkan dengan cara stripping dengan ketebalan seperlunya agar permukaan tanahbersih dari kotoran. Untuk pembersihan saluran, terutama bagian saluran yang akanditimbun, pembersihan harus dilakukan dengan cara stripping minimal setebal 15 cm.Pohon‐pohon harus dibongkar sampai ke akar‐akarnya. Lobang‐lobang, bekas akar harusdiisi dengan tanah dan kemudian dipadatkan.Pembuangan hasil‐hasil dari pembersihan ini harus dilakukan jauh dari lokasi pekerjaandan tidak dibenarkan dilakukan pada sawah/pematang atau lokasi lainnya yang dapat

  • 8/17/2019 02. Spek Teknis

    3/8

    Spesifikasi  Teknis Irigasi  2016 

    mengakibatkan kerugian bagi masyarakat. Jika diinstruksikan secara tertulis, kontraktorjuga harus membersihkan lapangan pekerjaan dari bangunan‐bangunan dan pohon‐pohonberdiameter lebih dari 0,75 meter.

    d. Pekerjaan Pemasangan Patok/ProfilSetelah pekerjaan pembersihan trace dan pengukuran selesai, maka pekerjaanpemasangan patok/profil ditempatkan pada hasil pengukuran yang ditetapkan. Semuaukuran‐ukuran berpedoman pada rencana yang tercantum dalam gambar kerja pekerjaanyang dimaksud serta pemasangannya harus mendapat persetujuan pengawaspekerjaan.Patok/profil tidak boleh diubah tanpa persetujuan pengawas.

    e. Pembuatan dan Pemasangan BowplankBowplank dibuat dari papan tebal 2 cm dan lebar 20 cm, sebelah atas diserut halus dandatar. Bowplank ini dipakukan pada tiang‐tiang dari kasau yang tertanam kokoh denganjarak maksimum 1,5 M1. Ukuran atau pemasangan bowplank dapat dilakukan dengan

    mempergunakan slang ukur dan meteran. Tinggi peil bowplank harus ditulis dengan catpermanen pada papan bowplank,. Demikian juga tempat pondasi harus diberi tandadengan jelas pada papan bowplank. Bowplank dipasang sekeliling pondasi dengansekeliling daerah pembersihan.

    f. Mobilisasi dan Demobilisasi AlatMobilisasi dan demobilisasi alat dari dan ke tempat pekerjaan ( job  site) harus sesuaidengan jadwal yang telah ditentukan, setiap alat yang akan dimasukkan dan dikeluarkandari lokasi pekerjaan harus mendapat persetujuan pengawas.

    g. Mobilisasi Tenaga Kerja

    Mobilisasi tenaga kerja ke job site agar disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.

    h. Pembuatan Jalan Masuk (jika ada)1. Pembuatan jalan masuk (acces

     

    road ) dibuat berdasarkan beban yang akandibawa oleh alat.

    2. Pembuatan jalan masuk dari jalan besar ke quarry  site dan dari jalan besar ke job  site  disesuaikan dengan aligmentnya yang dibebaskan oleh penyediabarang/jasa.

    3. Penyedia barang/jasa harus mengembalikan jalan‐jalan sementara (acces 

    road )seperti keadaan semula atas perintah pengawas.

    i. Lay OutLay out medan meliputi antara lain menyediakan daerah seperti yang ditunjuk dalamgambar atau yang ditentukan oleh penyedia barang/jasa yang akan digunakan untukmendirikan kantor, gudang, bengkel, akomodasi, barak kerja dan terutama untukpelaksanaan pekerjaan.

    j Penyediaan AirPenyedia barang/jasa harus bertanggung jawab dan menanggung semua biayapelaksanaan dan pemeliharaan atas persediaan air baik untuk air minum, sanitasi maupunkebutuhan pelaksanaan pekerjaan serta pengaturan dan pemasangan sanitasi.

    k Fasilitas P3KPenyedia barang/jasa harus melengkapi fasilitas‐fasilitas P3K beserta obat‐obatan yangdiperlukan di tempat pekerjaan termasuk pekerja yang cakap untuk itu.

    l. Papan Nama Proyek

  • 8/17/2019 02. Spek Teknis

    4/8

    Spesifikasi  Teknis Irigasi  2016 

    1. Penyedia barang/jasa harus membuat papan nama proyek menurut ketentuandari pengawas dan dipasang disekitar lokasi pekerjaan atau sesuai denganpetunjuk pengawas.

    2. Papan nama proyek harus sudah dipasang sebelum pengambilan termiynpertama atau pengambilan uang muka.

    Pasal 3 PEKERJAAN TANAH 

    1. Galian Tanah 

    Pekerjaan galian tanah yang dilaksanakan dalam pekerjaan ini adalah mengupaspermukaan tanah, sehingga mencapai kondisi permukaan beton lama dan disetujuiterlebih dahulu oleh Direksi. Galian tanah harus dikerjakan pada daerah rencana tracesaluran ditambah jalur selebar 1 meter di kiri dan kanan kaki tanggul saluran. Padapekerjaan galian tanah, permukaan tanah harus bersih dari akar, pohon dan kotoran

    lainnya. Tanah hasil galian harus dibuang keluar daerah sepanjang jalur rencana tracesaluran. Kontraktor harus menyediakan tempat pembuangan yang ada, sehingga tidakmenghambat/mengganggu ruang gerak pekerjaan penimbunan. Sebelum pekerjaan tanahini dilaksanakan, maka kontraktor harus mengajukan metode kerja yang tepat danmendapat persetujuan Direksi terlebih dahulu.

    Pasal 4 PEKERJAAN BETON / NON FABRIKAN 

    Penyedia barang/jasa harus menyelenggarakan pekerjaan‐pekerjaan beton sesuai dengan

    yang ditentukan dalam gambar.

    a. BAHAN 

    1. Semen 

    a) Semen yang digunakan harus semen buatan dalam negeri dan kualitasnya sama denganmutu semen Padang atau lebih tinggi kualitasnya sesuai dengan SNI.b) Semen harus dalam bentuk bubuk yang halus, tidak mengandung gumpalan‐gumpalanyang keras.c) Dalam pengangkutan ke dalam tempat penyimpanan (gudang) di tempat pelaksanaan,harus dijaga agar semen tidak menjadi lembab, semen harus disimpan dengan baik dandilindungi terhadap cuaca menurut ketentuan/petunjuk direksi.

    2.  Agregat 

     halus

     (pasir)

     a) Agregat halus (pasir) dapat berupa pasir alam atau pasir buatan yang dihasilkan olehalat‐alat pemecah batu.b) Pasir harus terdiri dari butir‐butir keras, tajam dan bersifat kekal artinya tidak pecahatau hancur oleh pengaruh‐pengaruh cuaca seperti terik matahari dan hujan.c) Pasir harus bebas dari hal yang merugikan, misalnya debu, lumpur, partikel‐partikel lainyang lembut dan bahan organik lainnya. Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari5% berat kering.d) Pasir harus mempunyai butir‐butir yang beraneka ragam besarnya denganperbandingan jumlah yang baik, ukuran maksimum pasir adalah 5 mm dan minimum 0,25mm.

    3.  Agregat 

     kasar

     

    a) Agregat kasar dapat berupa kerikil alam atau batu pecah yang diperoleh dari pecahanbatu.b) Agregat harus terdiri dari butir‐butir yang keras yang tidak berpori dan bersifat kekal,artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca.c) Agregat tidak boleh mengandung zat‐zat yang merusak beton seperti zat‐zat reaktifalkali. Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% berat kering.

  • 8/17/2019 02. Spek Teknis

    5/8

    Spesifikasi  Teknis Irigasi  2016 

    d) Agregat harus terdiri dari butir‐butir yang beraneka ragam besarnya denganperbandingan yang baik, ukuran minimum agregat adalah 40 mm dan maksimum 50 mm.

    4.  Air  untuk pembuatan dan perawatan beton adalah air bersih yang tidak mengandungminyak, asam, garam, alkali, bahan organik atau bahan lain yang merusak beton. Dalam halini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.

    b. MUTU BETON 

    1. Beton K 175Semen  = 326  Kg 

    Pasir Beton/Cor  = 760  Kg 

    Krikil  = 1029 Kg 

    Beton K 175 digunakan pada Bangunan Irigasi. Beton K 175 dengan proporsi semen,agregat halus (pasir) dan kerikil menurut campuran yang ditentukan atau jika terjadi

    perubahan maka pemborong harus mengajukan proporsi yang tepat kepada Direksi danmendapat persetujusn Direksi, Pemborong harus membuat Job Mix Formula Beton K‐175dan pembuatan beda uji 15x15x15 Minimal 6 Sampel Benda Uji, dan di lakukan uji kuattekan beton.

    c. CAMPURAN 

    1. Pelaksana harus membuat campuran beton dengan alat pengaduk yang baik dengankapasitas yang sesuai dengan besarnya volume pekerjaan beton. Alat pengaduk harusmampu mengaduk/mencampur semua bahan‐bahan menjadi suatu campuran meratatanpa adanya pemisahan.2. Harus dilengkapi dengan alat‐alat pengukur yang teliti serta mendapat pengawasan

    terhadap setiap bahan yang masuk dalam alat pengaduk.3. Urutan memasukkan bahan‐bahan ke alat pengaduk serta lama waktu mengaduk harussepengetahuan pengawas.4. Mengaduk dalam jumlah yang lebih dengan menambah air agar kekentalan bisabertahan lama tidak diperkenankan.

    d. BEKISTING 

    1. Bekisting harus menghasilkan konstruksi akhir yang tampak halus yang mempunyaibentuk, ukuran dan batas‐batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambarrencana.2. Bekisting harus kokoh dan cukup rapat sehingga dapat dicegah kebocoran adukan dan

    air semen. Bahan bekisting harus menggunakan triplek dengan rangka dari kayu balok dankaso sesuai dengan bentuk konstruksi parapet. Pemasangan bekisting harus rapat danaman untuk mencegah gerakan atau penurunan sesuai dengan bentuk beton yangdirencanakan. Bekisting harus direncanakan sedemikian rupa dan sebelum penempatanbeton, permukaan dari bekisting harus diberi oli yang umumnya diperdagangkan, sehinggabekisting mudah dilepaskan dari beton tanpa menyebabkan kerusakan pada beton. Dalampemasangan bekisting, untuk mendapatkan level yang sesuai dengan yang direncanakanperluan dibantu dengan alat ukur waterpass level parapet yang direncanakan bisa dicapaidengan relatif teliti.

    f. PEMBESIAN 

    Besi yang digunakan adalah Besi Ø 10 dengan jarak antar besi 15 cm.1. a. Sebelum besi beton diletakkan pada tempat yang dikehendaki, permukaan besi harusdibersihkan terhadap karat kotoran, lemak atau bahan lain yang tidak dikehendaki. Besibeton harus dijaga agar selalu dalam keadaan yang bersih sampai saat pengecoran betondilakukan.

  • 8/17/2019 02. Spek Teknis

    6/8

    Spesifikasi  Teknis Irigasi  2016 

    b. Pembesian harus dikerjakan sebaik mungkin pada posisi yang stabil sedemikian rupasehingga pada waktu pengecoran, posisi besi beton tersebut tidak berubah.2. Penempatan besi beton harus mendapat persetujuan dari pengawas terlebih dahulusebelum diadakan pengecoran. Penyedia barang/jasa harus memberitahukan secaratertulis kepada pengawas untuk mengadakan pemeriksaan pekerjaan pembesian sebelumpengecoran.3. Tulangan pokok digunakan besi ukuran yang disesuaikan dengan gambar bestek.4. Diameter besi beton yang dipakai sesuai dengan gambar rencana (hasil pengukurandiameter besi beton di lokasi pekerjaan).

    g. PENGECORAN 

    1. a. Sebelum beton dicor, semua cetakan, pembesian dan bagian‐bagian lain harusmendapat persetujuan dari pengawas.b. Permukaan tempat beton yang akan dicor harus bebas dari genangan air, lumpur atau

    puing‐puing dan harus dalam keadaan jenuh air.c. Permukaan dari beton yang telah dicor untuk tempat pengecoran selanjutnya harusbersih dan basah.2. a. Beton tidak boleh dicor pada tempat aliran air atau dialiri sampai beton menjadicukup keras.b. Beton tidak boleh dicor pada genangan air kecuali atas persetujuan pengawas.3. a. Beton tidak boleh dicor sebelum pengawas menyetujui persiapan‐persiapan yangtelah dikerjakan.b. Pengecoran beton hanya boleh dilakukan pada waktu pengawas ada ditempat pekerjaandan penyedia barang/jasa harus memperhatikan dengan baik pekerjaan pengecorantersebut.

    c. Beton harus diambil dari pengaduk cetakan secepat mungkin sedemikian rupa sehinggatidak terjadi pemisahan atau tidak akan mengurangi nilai slump.d. Penempatan pengecoran harus sedekat mungkin dengan adukan beton agar tidak terjadipemisahan atas bahan‐bahannya. Pengecoran yang berlebihan dan dijatuhkan dari suatuketinggian yang cukup besar yang tidak diperbolehkan sebab akan merusak posisicetakan/besi‐besinya.e. Beton harus dicor secara lapis, menerus dan hampir mendatar, dengan ketebalan tidakboleh lebih besar dari 30 cm dan harus digetarkan sedemikian rupa hingga padat benar,bebas dari rongga‐rongganya dan harus memenuhi seluruh permukaan cetakan danmaterial sekitarnya.f. Cara‐cara pemadatan dengan alat penggetar harus mendapatkan persetujuan dari

    pengawas.g. Pengadukan beton dilakukan dengan molen, dengan ukuran bahan yang telah ditentukanuntuk mencapai mutu yang telah ditetapkan (K 175).

    h. PERBAIKAN 

    1. Bilamana setelah pembongkaran cetakan ternyata terlihat, bahwa beton tidak sesuaibentuknya dengan gambar atau menyimpang dari ukuran atau terdapat permukaan‐permukaan yang rusak, maka pelaksana harus memperbaiki sesuai dengan petunjukpengawas.2. Pekerjaan perbaikan beton dimulai segera setelah diadakan pembongkaran padacetakannya.

    3. Tempat‐tempat atau bagian‐bagian yang harus diperbaiki harus dibersihkan dari bahan‐bahan yang tidak berguna serta harus dalam keadaan basah selama 24 jam, kemudian diisidengan bahan pengisi agar memenuhi tempat‐tempat/bagian‐bagian tersebut diatas.4. Bidang‐bidang beton yang harus diplaster menurut gambar bestek yang perlu diplastersetebal 2 – 2,5 cm dengan adukan 1 Pc : 2 Psr. Plasteran harus rapi dan rata.

  • 8/17/2019 02. Spek Teknis

    7/8

    Spesifikasi  Teknis Irigasi  2016 

    i. PEMBASAHAN DAN PERLINDUNGAN 

    1. a. Semua permukaan beton harus dibasahi secara terus menerus selama 28 hari setelahpengecoran.b. Pembasahan dilakukan dengan penyiraman atau cara lain yang diperbolehkan.2. Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap pengaruh terik matahari,selama tidak kurang dari 3 hari.

    Pasal 5 PEKERJAAN RUNNING TEST 

    Pekerjaan saluran bisa dinyatakan selesai dan diserahkan pada pertama kalinya apabilasetelah dilaksanakan percobaan pengaliran pada saluran‐saluran running test yang sudahselesai dilaksanakan sehingga bisa mengalir sempurna sesuai dengan kemiringan dasar

    saluran dan permukaan aliran air sesuai yang direncanakan.Apabila pada waktu running test ada saluran yang rusak atau ada bagian yangmenghambat sehingga aliran air tidak sesuai dengan rencana maka pemborong harusmemperbaiki, menyempurnakan ruas bagian tersebut sesuai dengan rencana.

    Pasal 6 PEKERJAAN LAIN-LAIN 

    a. RENCANA MUTU KERJA (RMK) 

    Kontraktor diwajibkan membuat Rencana Mutu Kerja Sebelum pekerjaan dimulai,RMK ini berisikan

    a. 

    Ringkasan Spesifikasi Teknisb.  Jadwal Kegiatan (Time Schedule)c.

     

    Jadwal Pengadaan Bahan, Tenaga dan Peralatand.

     

    Struktur Organisasi personil dan Contak Persone.  Format Permohonan Izin Kerja (Request) setiap item pekerjaan.f.  Format Cek List Setiap Item Kerja. 

    Setiap akan memulai pekerjaan Kontraktor wajib mengajukan Permohonan Ijin Kerja(Request) kepada Konsultan pengawas dan diketahui oleh Direksi. Hal ini untukmenghindari terjadinya kesalahan dalam item pekerjaan yang dapat mengakibatkanterjadinya instruksi pembongkaran dari Pengawas dan Direksi.

    b. LAPORAN

     Kontraktor harus membuat laporan harian, mingguan dan bulanan (contoh format laporanakan diberikan oleh direksi). Laporan harian dibuat setiap hari kerja dan dibuat sesuaidengan pekerjaan fisik dilapangan. Laporan mingguan dibuat berdasarkan rekapitulasidari laporan harian. Laporan bulanan dibuat berdasarkan rekapitulasi dari laporanmingguan.

    b.  ASBUILT DRAWING 

    Setelah pekerjaan dinyatakan selesai, penyedia barang/jasa harus mengadakan gambarpelaksanaan sesungguhnya di lapangan (As Built Drawing) yang digambar sesuai denganhasil perhitungan volume akhir.

    c. FOTO DOKUMENTASI 

    Selama pelaksanaan pekerjaan sampai dengan selesai pekerjaan, penyedia barang/jasaharus mengadakan foto dokumentasi pada titik pengambilan yang sama pada titik :

      Sebelum dimulai pekerjaan (0 %)

      Sedang bekerja (50 %)

      Selesai pekerjaan (100 %)

  • 8/17/2019 02. Spek Teknis

    8/8

    Spesifikasi  Teknis Irigasi  2016 

    Pasal 9 PEMBERSIHAN DAN PENYEMPURNAAN 

    1. Setelah pekerjaan utama selesai, pelaksana harus membongkar semua pekerjaan‐pekerjaan sementara dan mengembalikan pada keadaan semula.2. Semua bangunan‐bangunan sementara seperti kantor, gudang, bengkel, akomodasi danfasilitas lainnya harus dibongkar dan dikeluarkan dari lapangan.3. Tempat pekerjaan harus dirapikan dan permukaan‐permukaan tanah yang tidak rataharus diratakan.4. Kekurangan‐kekurangan dan kerusakan lain yang masih ada harus segera diperbaikioleh pelaksana.

    Pasal 10 PERATURAN TAMBAHAN 

    Di dalam hal‐hal yang tercantum dalam pasal‐pasal tersebut di atas, lebih lanjut akan

    ditentukan oleh pengawas/pemberi tugas antara lain : Bila tidak tercantum dalam bestek, tetapi tercantum dalam gambar rencana pada bestekmaka gambar‐gambar pada besteklah yang mengikat dalam kontrak. Bila tidak tercantum dalam bestek, tetapi tercantum dalam Berita Acara AanwijzingKantor maupun lapangan maka Berita Acara Aanwijzing Kantor/Lapangan yang mengikatdalam kontrak.

    Pekanbaru, 2016Disusun Oleh,

    PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

    B. NAFRI ,ST NIP. 19621203198811 1 003