02. kak reo 2012

14
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)/ TERM 0F REFERENCES ( TOR ) 1. Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Perhubungan 2. Unit Eselon I : 022.04 Direktorat Jenderal Perhubungan Laut 3. Program : 022.04.08 Pengelolaan dan Pengembangan Transportasi Laut Hasil : Tersedianya pelabuhan yang representatif, Pelabuhan Laut Kedindi sehingga dapat menciptakan tersedianya prasarana dan sarana angkutan laut di wilayah Kabupaten Manggarai Tengah khususnya serta di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur pada umumnya. 4. Satuan Kerja : Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Laut Reo 5. Indikator Kinerja Kegiatan : Pembangunan Trestle (6m x 192m) Pembangunan Dermaga (8m x 70m) Kegiatan Supervisi (1 paket) 6. Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Indikator Keluaran (Kualitatif) 114

Upload: wawanfakhri

Post on 01-Dec-2015

60 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: 02. KAK Reo 2012

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)/TERM 0F REFERENCES ( TOR )

1. Kementerian Negara/Lembaga

: Kementerian Perhubungan

2. Unit Eselon I : 022.04 Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

3. Program : 022.04.08 Pengelolaan dan Pengembangan Transportasi Laut

Hasil : Tersedianya pelabuhan yang representatif, Pelabuhan Laut Kedindi sehingga dapat menciptakan tersedianya prasarana dan sarana angkutan laut di wilayah Kabupaten Manggarai Tengah khususnya serta di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur pada umumnya.

4. Satuan Kerja : Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Laut

Reo

5. Indikator Kinerja

Kegiatan : ◘ Pembangunan Trestle (6m x 192m)

◘ Pembangunan Dermaga (8m x 70m)

◘ Kegiatan Supervisi (1 paket)

6. Satuan Ukur dan

Jenis Keluaran : Indikator Keluaran (Kualitatif)

Menunjang pembangunan nasional dengan

merangsang dan memacu pertumbuhan

perekonomian

Dengan adanya Pembangunan Fasilitas

Pelabuhan Laut Kedindi maka arus bongkar

muat barang dapat berjalan dengan lancar

dan maksimal.

Dampak langsung dari program ini dalam

jangka panjang, diharapkan dapat tersedia

111

Page 2: 02. KAK Reo 2012

Pelabuhan di Kecamatan Reo dampak

langsung secara tidak langsung adalah

meningkatnya perekonomian setempat

Satuan Ukur dan.

7. Volume : ~ Pembangunan Trestel (6m x 192m)

~ Pembangunan Dermaga (8m x 70m)

~ Kegiatan Supervsi (1 paket)

8. Lokasi : Pelabuhan Laut Kedindi berada di Wilayah

Kabupaten Manggarai Tengah, Provinsi Nusa

Tenggara Timur.

9. Jangka Waktu : 7 (Tujuh) bulan

10. Dasar Hukum : Terlampir

1. Latar Belakang

1.1 Dasar Hukum Tugas Fungsi/ Kebijakan

1. Undang-Undang nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran;2. Peraturan Pemerintah no. 40 tahun 2006 Tentang Tata Cara

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;3. Peraturan Pemerintah no. 61 tahun 2009 Tentang Kepelabuhan;4. Peraturan Pemerintah no. 20 tahun 2010 Tentang Angkutan di

Perairan;5. Keputusan Menteri Perhubungan no. KM 31 tahun 2006 tentang

Pedoman dan Proses Perencanaan;6. Keputusan Menteri Perhubungan no. KM 22 tahun 2030 Tentang

Pengangkutan Barang/Muatan Antar Pelabuhan Laut di Dalam Negeri;

1.2 Gambaran Umum

Transportasi laut merupakan bagian dari system transportasi nasional yang mempunyai misi untuk mewujudkan transportasi yang handal , unggul dan berdaya saing serta mampu menjangkau pelosok wilayah daratan, menghubungkan antar pulau dalam rangka memantapkan perwujudan wawasan nusantara yang efektif dan efisien, sehingga mampu berperan sebagai urat nadi kehidupan ekonomi serta memperkokoh ketahanan nasional.

211

Page 3: 02. KAK Reo 2012

1. Kondisi Geografis dan Administrasi

Kabupaten Sumba Barat Daya memiliki luas daerah 737,42 Km², dan letak geografis pada 9°22’24,47” LS – 9°47’50,14” LS dan 119°6’43,61” BT – 119°32’5,87” BT, dengan batas-batas sebagai berikut :

1. Utara : Selat Sumba

2. Selatan : Samudera Indonesia

3. Barat : Kabupaten Kabupaten Sumba Barat Daya

4. Timur : Kabupaten Sumba Tengah

2. Kondisi Fisik Lingkungan

Kondisi Kabupaten Sumba Barat Daya memiliki kondisi iklim tropis maritim, dengan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Temperatur udara minimum terendah 21,8°C dan tertinggi 33,9°C (Bulan Oktober). Curah hujan rendah, berkisar antara 700 mm – 1200 mm/tahun dengan hari hujan sekitar 70-90 hari. Angin umumnya bergerak ke arah barat pada musim penghujan dan bergerak ke arah Timur pada musim kemarau. Kabupaten Sumba Barat Daya memiliki potensi air permukaan yang kurang stabil, disebabkan rendahnya curah hujan dan tingkat porositas tanah yang tinggi sehingga daya tampung tanah terhadap air permukaan terbatas, kondisi seperti ini menyulitkan sistem pengairan bagi areal persawahan maupun pertanian.

Sebagian besar wilayahnya berbukit-bukit di mana hampir 50 persen luas wilayahnya memiliki kemiringan 140 – 400. Topografi yang berbukit-bukit mengakibatkan tanah rentan terhadap erosi. Jika dilihat dari kemiringannya hampir sebagian besar wilayahnya atau 48,80 % memiliki kemiringan pada interval 14-40 % dan sebagian lagi besar lagi atau 41,81 % berada pada interval 0-14 % sedangkan sisanya sebesar 9,38 % berada pada kemiringan > 40 %.

Sebagaimana karakteristik umumnya Pulau Sumba yang kering, maka penggunaan lahan di Kabupaten Sumba Barat Daya didominasi penggunaan lahan kering 94,43 %. Sedangkan penggunaan lahan sawah hanya sekitar 5,57 %. Penggunaan lahan kering terbesar adalah lahan untuk penggembalaan 19,74 %,

311

Page 4: 02. KAK Reo 2012

sedangkan untuk lahan terbangun seperti rumah dan pekarangan hanya sekitar 4,72 %.

1.3 Alasan Kegiatan Dilaksanakan1.3.1 Kondisi Geografis dan Administrasi

Kabupaten Manggarai Tengah terletak antara Secara geografis wilayah Kabupaten Manggarai terletak diantara 80 LU - 80.30 LS dan 119, 300 –12, 300 BT, luas wilayah keseluruhan adalah 4.188,9 km2 dengan batas wilayah sebagai berikut:

1.3.1.1 Sebelah Utara : Laut Flores

1.3.1.2 Sebelah Selatan : Laut Sawu

1.3.1.3 Sebelah Barat : Kabupaten Manggarai Barat

1.3.1.4 Sebelah Timur : Kabupaten Ngada.

1.3.2 Kondisi Fisik Lingkungan

Kabupaten Manggarai Tengah terletak pada ketinggian 0 ~ 500 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan lereng bervariasi mulai dari kemiringan lereng 0 ~ 2% hingga kemiringan lerenglebih dari 40%. Jenis tanah di Kabupaten Manggarai Tengah secara umum terdiri atas jenis aluvial, regosol, grumosol, mediteran serta asosiasi litosol.

Curah hujan rata-rata sebesar 1882 mm/tahun dengan jumlah hari hujan perbulan 15 hari. Keadaan iklim di Kabupaten Manggarai Tengah termasuk iklim tropis dengan tempertur tertinggi berkisar 30 - 33ºC dan temperatur terendah berkisar 20 - 25ºC.

1.3.2.1 Kependudukan

Pada tahun 2006 kabupaten Manggarai Tengah mempunyai jumlah penduduk 495.136 jiwa terdiri atas pria 251.481 jiwa dan wanita 243.655 jiwa

411

Page 5: 02. KAK Reo 2012

1.3.2.2 Kondisi Penggunaan Lahan

Lahan di Kabupaten Manggarai Tengah sebagian besar berupa hutan negara (34,83%), selanjutnya dipergunakan untuk sawah (28,27%), kebun/ladang/perkebunan (19,95%) serta kolam/tambak (2.08%). Sisanya berupa kawasan permukiman, hutan rakyat dan lahan tidak diusahakan.

1.3.2.3 Kondisi Perekonomian

Dilihat dari segi ekonomi, total nilai PDRB yang dicapai Kabupaten Manggarai pada tahun 2006 sebesar Rp 801.743.743, dengan konstribusi terbesar datang dari sektor pertanian Rp 389.548.085 disusul sektor jasa Rp 186.804.210 serta sektor perdagangan, sebesar Rp 81.220.150.

1.3.2.4 Sumberdaya Alam

Sumber daya alam di Kabupaten Manggarai Tengah dan daerah sekitarnya merupakan potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah Kecamatan Reo khususnya dan daerah sekitar Kabupaten Manggarai Tengah pada umumnya. Namun potensi sumber daya alam tersebut saat ini belum optimal dalam pemanfaatanya, dikarenakan kurangnya sarana angkutan di daerah tersebut khususnya angkutan laut.adapun sumber daya alam yang terdapat di Kabupaten Manggarai Tengah di antaranya :

1.3.2.4.1 Perikanan dan KelautanDaerah penghasil perikanan terbagi dua, yakni daerah penghasil perikanan laut dan ikan darat. Kecamatan penghasil perikanan laut adalah Reo dan Borong. Sedangkan penghasil perikanan darat adalah Lamba Leda dan Satar Mese.

1.3.2.4.2 PeternakanJenis ternak yang dihasilkan adalah Sapi, Kerbau, Babi, Kambing, dan Ayam Kampung. Kecamatan penghasil ternak terbesar adalah daerah Satar Mese, Kota Komba, Reo, Kota Komba, Elar, Poco Ranaka, Sambi Rampas, Lamba Leda, dan Borong.

511

Page 6: 02. KAK Reo 2012

1.3.2.4.2.1 PerkebunanKabupaten ini memiliki beberapa komoditi unggulan di sektor perkebunan, antara lain; kopi arabika dengan produksi 1.366 ton, kelapa produksi sebesar 1.284 ton, dan jambu mete produksi sebesar 1.041 ton

1.3.2.4.2.2 PertanianUntuk sektor pertanian, Kabupaten Manggarai menghasilkan tanaman bahan pangan, sayuran, buah-buahan, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Pada subsektor tanaman bahan pangan dihasilkan padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, dan kacang hijau

1.3.2.4.2.3 PariwisataSejak tahun 1980 kawasan yang dihuni sekitar 2.000 ekor Komodo ini dijadikan Taman Nasional yang meliputi Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan 40 gugusan pulau di sekitarnya. Ternyata bukan hanya wisata darat dengan andalan hewan komodo yang bisa disuguhkan. Wisata laut di taman nasional bisa dinikmati pula ikan hias, sepuluh spesies Ikan Lumba-lumba, enam spesies Ikan Paus dan terumbu karang turut menghiasi kawasan taman nasional yang memiliki luas perairan 132.572 hektar, terletak diantara Pulau Sumbawa dan Flores.

1.4 Maksud dan Tujuan (Why)

Seiring peningkatan aktifitas perekonomian di wilayah Kabupaten Manggarai Tengah dan kabupaten sekitarnya, terjadi pula peningkatan arus barang yang hendak masuk ke wilayah tersebut, melalui Kecamatan Reo, barang-barang yang diperlukan /masuk ke wilayah Kabupaten Manggarai Tengah dan sekitarnya.Dengan adanya pekerjaan pembangunan pelabuhan di Kecamatan

Reo Kabupaten Manggarai Tengah, nantinya akan lebih

meningkatkan pelayanan dan keamanan aktifitas pelayaran bagi

masyarakat Kedindi dan sekitarnya,sehingga kelancaran arus

bongkar muat barang dan naik turun penumpangakan lebih terjamin

keamananya.

611

Page 7: 02. KAK Reo 2012

2. Penerima Manfaat (Whom)

Penerima manfaat dari pembangunan break water di Palabuhan Laut Kedindi adalah pengguna jasa trasportasi laut seperti pemilik kapal, agen pelayaran dan masyarakat (baik penumpang maupun pemilik barang).

3. Kegiatan Yang Dilaksanakan (what)

3.1 Kegiatan

a. Uraian Kegiatan

Kegiatan pembangunan Pelabuhan Kedindi yang diusulkan

untuk dilaksanakan pada tahun 2012 terdiri dari:

◘ Pembanguanan Trestle (6m x 192m)

◘ Pembangunan Dermaga (8m x 70m)

◘ Kegiatan Supervisi (1 paket)

b. Batasan Kegiatan

Melaksanakan kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan laut

Trestel, dan Dermaga untuk Pelabuhan Kedindi.

3.2 Indikator keluaran

a. Indikator Keluaran (Kualitatif)

Dengan adanya Pekerjaan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan

Laut Kedindi maka arus bongkar muat barang dapat berjalan

dengan lancar dan maksimal.

b. Indikator Keluaran (Kuantitatif)

Keluaran yang dihasilkan oleh adanya kegiatan Pembangunan

Fasilitas Pelabuhan Laut Kedindi pada Tahun Anggaran 2012,

maka akan tersedia fasilitas sebagai berikut:

◘ Pembanguanan Trestel (6m x 193m)

◘ Pembangunan Dermaga (8m x 70m)

◘ Kegiatan Supervisi (1 paket)

4. Strategi Pencapaian Keluaran (How)

a. Metode Pelaksanaan

1. Pelelangan

711

Page 8: 02. KAK Reo 2012

Pelelangan kontraktor dilaksanaan dengan metoda pasca-kualifikasi. Untuk pelelangan konsultan dilaksanakan dengan metoda pra-kualifikasi.

2. Pekerjaan Konstruksi :

- Pembangunan Dermaga dan Trestle;Dermaga dan trestle dibangun dengan menggunakan sistem struktur deck on pile. Pelaksanaan kegiatan lapangan secara garis besar terdiri dari pembuatan struktur pondasi (pemancangan) serta pekerjaan stuktur atas (beton). Pemancangan tiang pancang baja dilaksanakan dengan menggunakan diesel hammer (double-acting). Sedangkan struktur atas menggunakan beton bertulang dengan sistem pre-cast dan cast-in-situ.

3. PengawasanPengawasan dilakukan dengan menempatkan team konsultan supervisi di lapangan. Tugas team ini untuk, tetapi tidak terbatas pada, beberapa hal berikut ini,

- Menjamin konstruksi dilaksanakan sesuai dengan desain teknis, spesifikasi, kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan dokumen kontrak lainnya. Serta melakukan pengawasan terhadap jadwal pelaksanaan.

- Membantu Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan dalam hal administratif (kontrak, addendum, pembayaran, penyerahan pekerjaan).

- Memeriksa dan menyiapkan gambar as build drawings.- Menyusun laporan kemajuan fisik dan keuangan

Dalam pelaksaan tugasnya, team menyusun dan menyerahkan laporan sebagai berikut kepada pihak proyek, seperti laporan harian, mingguan, laporan bulanan, laporan hasil test lab serta laporan perhitungan kuantitas pekerjaan.

4. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

◘ Penyelesaian administrasi proyek dan pelelangan◘ Konstruksi Fisik◘ Pengawasan◘ Pemeliharaan

811

Page 9: 02. KAK Reo 2012

5. Tempat Pelaksanaan Kegiatan (where)

Tempat pelaksanaan kegiatan Pekerjaan Pembangunan Fasilitas

Pelabuhan Laut Kedindi berada di Wilayah Kabupaten Manggarai

Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

6. Pelaksanaan Dan Penanggung Jawab Kegiatan (Who)

a. Pelaksana Kegiatan

Pelaksana Kegiatan Pekerjaan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan

Laut Kedindi akan dilaksanakan oleh Kontraktor, melalui Metode

Pelelangan Umum.

b. Penanggung Jawab Kegiatan

Penanggung jawab Kegiatan Pekerjaan Pembangunan Fasilitas

Pelabuhan Laut Kedindi adalah Satuan Kerja Kantor Unit

Penyelenggara Pelabuhan Reo selaku Kuasa Pengguna Anggaran.

911

Page 10: 02. KAK Reo 2012

7. Biaya (How Much)

Total biaya yang diperlukan dalam kegiatan Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Laut Kedindi Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp. 43,380,000,000,- (empat puluh tiga milyar tiga ratus delapan puluh juta rupiah), sudah termasuk kegiatan Supervisi, rincian terlampir.

Reo, Februari 2011KEPALA UNIT PENYELENGGARA

PELABUHAN REO

LUTHFI AMIR MA’RUFPenata (III/c)

NIP. 19610914 198503 1 001

Mengetahui

a.n DIREKTUR PELABUHAN DAN PENGERUKAN KASUBDIT PERANCANGAN FASPEL

Ir. M. TOHIR, M. SiPenata (IV/b)

NIP. 19630222 199003 1 001

1011

Page 11: 02. KAK Reo 2012

1111