01 sistem informasi kesehatan uts
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 01 Sistem Informasi Kesehatan Uts
1/20
A. ABSTRAC
Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu bagian penting yang tidak dapat
dipisahkan dari Sistem Kesehatan di suatu negara. Kemajuan atau kemunduran Sistem Informasi
Kesehatan selalu berkorelasi dan mengikuti perkembangan Sistem Kesehatan, kemajuan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bahkan mempengaruhi Sistem Pemerintahan yang
berlaku di suatu negara. Suatu system yang terkonsep dan terstruktur dengan baik akan
menghasilkan Output yang baik juga. Sistem informasi kesehatan merupakan salah satu bentuk
pokok Sistem Kesehatan asional (SK) yang dipergunakan sebagai dasar dan a!uan dalam
penyusunan berbagai kebijakan, pedoman dan arahan penyelenggaraan pembangunan kesehatan
serta pembangunan ber"a"asan kesehatan.
#engan sistem Informasi kesehatan yang baik maka akan membuat masyarakat tidak
buta dengan semua permasalahan kesehatan. #an mau memba"a keluarga nya berobat dengan
mudah bukan lagi dengan birokrasi yang rumit yang membuat masyarakat enggan memba"a
anggota keluarganya berobat di pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah. #engan
maraknya perkembangan media dan te!hnology seharusnya membuat masyarakat dan khususnya
pada mahasis"a kesehatan masyarakat melek akan kemajuan berino$asi terhadap sistem
informasi kesehatan Indonesia.
%erlandaskan dengan fakta yang terjadi di masyarakat pada saat ini seharus nya bisadijadiakan bahan e$aluasi dan pertimbangan untuk dapat membentuk sistem informasi kesehatan
yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat . dengan banyak nya refrensi yang ada
pada saat Ini sehingga bisa dijadikan rumusa yang tepat dan membuat sistem informasi
kesehatan yang tepat guna.
B. SISTEM INFORMASI KESEHATAN
#alam men!apai derajat kesehatan yang baik maka perlu dikembangkan nya sistem
kesehatan. Salah satunya melalui sistem informasi kesehatan, derajat kesehatan akan
terbagun se!ara baik dan selaras. #imana dengan adanya sistem informasi kesehatan ini
masyarakat juga tenaga kesehatan akan mendapatkan info yang akurat dan tepat dan dapat
dipertanggungja"abkan sehingga bisa dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan.
-
8/19/2019 01 Sistem Informasi Kesehatan Uts
2/20
Sistem informasi terdiri dari dua kata, yaitu System dan Information. Sistem adalah
kumpulan elemen yang berintegrasi untuk men!apai tujuan tertentu, sedangkan informasi adalah
data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat
dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang (#a$is, &''').
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi
kesehatan di semua tingkat pemerintahan se!ara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung
manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
Perturan perundang undangan. %agian atau ranah yang menyebutkan sistem informasi kesehatan
adalah Kepmenkes omor *+enkes*SK*I*- tentang kebijakan dan strategi desentralisasi
bidang kesehatan dan Kepmenkes omor '-*+enkes*SK*III* tentang petunjuk
pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten*kota.Kebutuhan akan
data dan informasi disediakan melalui penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan, yaitu
dengan !ara pengumpulan, pengolahan, analisis data serta penyajian informasi.
Saat ini Sistem Informasi Kesehatan (SIK) masih terhambat serta belum mampu
menyediakan data dan informasi yang akurat, sehingga SIK masih belum menjadi alat
pengelolaan pembangunan kesehatan yang efektif. Perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) yang pesat memberikan kemudahan dalam pengguatan dan pengembangan
Sistem Informasi Kesehatan. Saat ini sudah ada kebutuhan/kebutuhan untuk memanfaatan TIK
dalam SIK (eHealth) agar dapat meningkatkan pengelolaan dan penyelenggaraan
pembangunan kesehatan.
Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan dilakukan oleh berbagai program, baik di
lingkungan Kementerian Kesehatan maupun diluar sektor kesehatan. #alam 0en!ana Strategis
(0enstra) Kementerian Kesehatan tahun &/&, terdapat target strategis untuk
meningkatkan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. 1gar SIK dapat menyediakan
data*informasi yang handal, memperbaiki permasalahan/permasalahan SIK dan men!apai target
0enstra tersebut, maka perlu disusun suatu 0en!ana 1ksi Penguatan atau Roadmap SIK yang
komprehensif dengan mengintegrasikan upaya/upaya pengembangan dan penguatan SIK, yang
melibatkan semua pemangku kepentingan terkait.
-
8/19/2019 01 Sistem Informasi Kesehatan Uts
3/20
C. SEJARAH SIK DI INDONESIA
+enga"ali pembahasan mengenai sistem informasi kesehatan akan tabu rasanya jika kita
tidak mengenal perjalanan jatuh bangunnya sistem informasi kesehatan di Indonesia. 1"al mula
sistem yang digunakan dalam pen!atatan dan administrasi di rumah sakit dan pelayanan
kesehatan lainnya masih menggunakan sistem yang manual atau pen!atatan, dengan segala
resiko sampai terfatal adalah kehilangan data pasien. amun seiring berjalan nya 2aman dan
berkembang pesat nya tekhnologi membuat sistem informasi kesehatan pun terus berkembang.
Perkembangan sistem informasi Kesehatan di Indonesia dia"ali dengan sebuah sistem
informasi 0umah sakit yang berbasis komputer (Computer Based Hospital Information System).
#an yang mengino$atori hal ini adalah 0umah Sakit 3usada pada akhir dekade 45 an.
%eriringan dengan hal itu rupanya #epartemen Kesehatan juga mengembangkan sistem
informasi kesehatan berbasis komputer dengan dibantu oleh proyek luar negri dengan bantuan
beberapa tenaga ahli dari uni$ersitas gadjah mada. amun perjuanagan dia"al ini mengalami
kemerosotan, hal ini dilihat darei segi peren!anaan yang tidak tersusun dengan baik dimana
identifikasi faktor penentu keberhasilan masih sangat tidak lengkap juga tidak menyeluruh.
Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia telah dan akan mengalami - pembagian masa
sebagai berikut 6
&. 7ra manual (sebelum 8)
. 7ra Transisi (tahun 8 9 &&)
-. 7ra Komputerisasi (mulai &)
+asing/masing era Sistem Informasi Kesehatan memiliki karakteristik yang berbeda sebagai
bentuk adaptasi dengan perkembangan 2aman (kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi /
TIK).
-
8/19/2019 01 Sistem Informasi Kesehatan Uts
4/20
1. Era Manual (sebelum 200!
Pada era manual ini dimulai sebelum tahun 8. Pada era manual 1liran data
terfragmentasi. 1liran data dari sumber data (fasilitas kesehatan) ke pusat melalui berbagai jalan.
#ata dan informasi dikelola dan disimpan oleh masing/masing :nit di #epartemen Kesehatan.
%entuk data nya agregat. Kelemahan nya adalah Sering terjadi duplikasi dalam pengumpulan
data dan Sangat beragamnya bentuk laporan. Kemudian aliditas nya masih diragukan. #ata
yang ada sulit diakses. Karena banyaknya duplikasi, permasalahan kelengkapan dan $aliditas,
maka data sulit dioah dan dianalisis. #an terpenting dalam Pengiriman data masih banyak
menggunakan kertas sehingga tidak ramah lingkungan.
2. Era Trans"s" (200 # 2011!
#imulai masa transisi pada tahun 8 sampai && Komunikasi data sudah mulai
terintegrasi (mulai mengenal prinsip & pintu, "alau beberapa masih terfragmentasi). Peresebaran
data Sebagian besar data agregat dan sebagian ke!il data indi$idual. Sebagian data sudah
terkomputerisasi dan sebagian masih manual. Keamanan dan kerahasiaan data kurang terjamin.
Pada masa transisi ini posisi nya masih setengah setengah karena mulai menggunakan sistem
komputerisasi tapi masih belum meninggalkan sistem manual.
$. Era K%m&u'er"sas" (mula" 2012!
%aru pada & era komputerisasi dimulai , pada era ini Pemanfaatan data menjadi satu
pintu (terintegrasi). #ata yang ada adalah indi$idual (disagregat). #ata dari :nit Pelayanan
Kesehatan langgsung diunggah (uploaded) ke bank data di pusat (e/3elath). Penerapan teknologi
m/3ealth dimana data dapat langsung diunggah ke bank data. Keamanan dan kerahasiaan data
terjamin (memakai se!ure login). ;ebih !epat, tepat "aktu dan efisien yang pastinya ;ebih
ramah lingkungan.
-
8/19/2019 01 Sistem Informasi Kesehatan Uts
5/20
S"s'em In%rmas" Kese)a'an Nas"%nal (SIKNAS! adalah sistem informasi yang
berhubungan dengan sistem/sistem informasi lain baik se!ara nasional maupun internasional
dalam rangka kerjasama yang saling mneguntungkan. SIK1S bukanlah suatu sistem yang
berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian dari sistem kesehatan. Oleh karena itu, SIK di
tingkat pusat merupakan bagian dari sistem kesehatan nasional, di tingkat pro$insi merupakan
bagian dari sistem kesehatan pro$insi, dan di tingkat kabupaten atau kota merupakan bagian dari
sistem kesehatan kabupaten atau kota. SIK1S di bagun dari himpunan atau jaringan sistem/
sistem informasi kesehtan pro$insi dan sistem informasi kesehatan pro$insi di bangun dari
himpunan atau jaringan sistem/sistem informasi kesehatan kabupaten atau kota.
(3artono %. #epkes,
-
8/19/2019 01 Sistem Informasi Kesehatan Uts
6/20
Jar"n*an SIKNAS adalah sebuah koneksi*jaringan $irtual sistem informasi kesehatan
elektronik yang dikelola oleh Kementrian Kesehatan dan hanya bisa diakses bila telah
dihubungkan. =aringan SIK1S merupakan infrastruktur jaringan komunikasi data terintegrasi
dengan menggunakan Wide Area Network (WAN), jaringan telekomunikasi yang men!akup area
yang luas serta digunakan untuk mengirim data jarak jauh antara Loal Area Network (LAN)
yang berbeda, dan arsitektur jaringan lokal komputer lainnya. Pengembangan jaringan
komputer (SIK1S) online ditetapkan melalui keputusan +entri Kesehatan (K7P+7K7S)
o. 4-< Tahun ambar &. +odel Sistem Informasi Kesehatan asional
-
8/19/2019 01 Sistem Informasi Kesehatan Uts
7/20
Pada +odel ini terdapat < komponen yang saling terhubug dan saling terkait yaitu6
1. Sumber Da'a Manual
+erupakan kegiatan pengumpulan data dari sumber data yang masih dilakukan se!ara
manual atau se!ara komputerisasi offline. +odel SIK asional yang memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi masih tetap dapat menampung SIK +anual untuk fasilitas
kesehatan yang masih mempunyai keterbatasan infrastruktur (antara lain, pasokan listrik dan
peralatan komputer serta jaringan internet). ?asilitas pelayanan kesehatan yang masih memakai
sistem manual akan melakukan pen!atatan, penyimpanan dan pelaporan berbasis kertas.
;aporan dikirimkan dalam bentuk hardopy (kertas) berupa data rekapan*a!re!at ke
dinas kesehatan kabupaten* kota. ?asilitas pelayanan kesehatan dengan komputerisasi offline,
laporan dikirim dalam bentuk softopy berupa data indi$idual ke dinas kesehatan
kabupaten*kota. %agi petugas kesehatan yang termasuk dalam jejaring puskesmas yang belum
komputerisasi, laporan dikirim dalam bentuk data rekapan*a!re!at sesuai jad"al yang telah
ditentukan. Sedangkan bagi yang sudah komputerisasi offline, laporan dikirim dalam bentuk
softopy untuk dilakukan penggabungan data di puskesmas.
2. Sumber Da'a K%m&u'er"sas"
Pada sumber data komputerisasi pengumpulan data dari sumber data yang sudah
dilakukan se!ara komputerisasi online. Pada fasilitas pelayanan kesehatan dengan komputerisasi
online, data indi$idual langsung dikirim ke %ank #ata Kesehatan asional dalam format yang
telah ditentukan. Selain itu juga akan dikembangkan program mo"ile health (mHealth) yang
dapat langsung terhubung ke sistem informasi puskesmas (aplikasi SIK#1 >enerik).
$. S"s"'em In%rmas" D"nas Kese)a'an
+erupakan sistem informasi kesehatan yang dikelola oleh dinas kesehatan baik
kabupaten*kota dan pro$insi. ;aporan yang masuk ke dinas kesehatan kabupaten*kota dari semua
fasilitas kesehatan (ke!uali milik Pemerintah Pro$insi dan Pemerintah Pusat) dapat berupa
laporan softopy dan laporan hardopy# ;aporan hardopy dientri ke dalam aplikasi SIK#1
generik. ;aporan softopy diimpor ke dalam aplikasi SIK#1 >enerik, selanjutnya semua bentuk
laporan diunggah ke %ank #ata Kesehatan asional. #inas kesehatan pro$insi melakukan hal
yang sama dengan dinas kesehatan kabupaten*kota untuk laporan dari fasilitas kesehatan milik
pro$insi.
+. S"s'em In%rms" ,eman*-u Ke&en'"n*an
Sistem informasi yang dikelola oleh pemangku kepentingan terkait kesehatan.
+ekanisme pertukaran data terkait kesehatan dengan pemangku kepentingan di semua tingkatan
-
8/19/2019 01 Sistem Informasi Kesehatan Uts
8/20
dilakukan dengan mekanisme yang disepakati.
. Ban- Da'a Kese)a'an Nas"%nal
%ank #ata Kesehatan asional selanjutnya akan men!akup semua data kesehatan dari
sumber data (fasilitas kesehatan), oleh karena itu unit/unit program tidak perlu lagi melakukan
pengumpulan data langsung ke sumber data.
. ,en**una Da'a %le) Kemen'r"an Kese)a'an
#ata kesehatan yang sudah diterima di %ank #ata Kesehatan asional dapat
dimanfaatkan oleh semua unit/unit program di Kementerian Kesehatan dan :PT/nya serta dinas
kesehatan dan :PTP*#/nya.
/. ,en**una Da'a .
Semua pemangku kepentingan yang tidak*belum memiliki sistem informasi sendiri sertamasyarakat yang membutuhkan informasi kesehatan dapat mengakses informasi yang diperlukan
dari %ank #ata Kesehatan asional melalui we"site Kementerian Kesehatan.
amun sebesar apapun ren!ana pasti ada juga kelemahan dan kemerosotan yang terjadi.
Pelaksanaan SIK1S di era desentralisasi dipandang bukan menjadi lebih baik tetapi malah
berantakan. 3al ini dikarenakan belum adanya infrastruktur yang memadai di daerah dan juga
pen!atatan dan pelaporan yang ada (produk sentralisasi) banya o$erlaps sehingga dirasaka
sebagai beba oleh daerah.
Kemudian bergulirnya "aktu sampai dengan saat ini telah banyak rumah sakit dan klinik
klinik yang menggunakan sistem informasi kesehatan sesuai yang dibutuhkan di pelayanan
kesehatan tersebut "alaupun tidak menyeluruh seperti di egara =epang !ontohnya.
%erkembangnya tekhnologi informasi saat ini seharusnya bisa dimanfaatkan dalam
pembentukan sistem informasi kesehatan yang menyeluruh. Terkendala dengan penjangkauan
kepada masyarakat Indonesia yang berada di pelosok yang sulit untuk didata dan sulit untuk
menerima informasi baru dari luar yang mereka anggap asing. +asih tabu dan kentalnya budata
beberapa kelompok masyarakat di Indonesia membuat sistem informasi belum menyeluruh.
0an!angan kerangka kerja SIK di Indonesia
-
8/19/2019 01 Sistem Informasi Kesehatan Uts
9/20
07?707SI
#epartemen Kesehatan. &, Roadmap Sistem Informasi dan $esehatan tahun %&''%&'.
Kementrian Kesehatan 0I, =akarta.
@hou, 0osalina. &.53asil #iskusi SIK1S dan SIK#15. #ari6 """.s!ribd.!om. A& +ay
&-B
#. :0>7SI SIST7+ I?O0+1SI K7S731T1
Telah jelas bah"asannya perkembangan tekhnologi saat ini sudah sangat pesat,
berkembangnya sistem informasi kesehatan suatu egara dipengaruhi juga oleh perkembangan
tekhnologi nya. Sistem informasi kesehatan adalah hal yang sangat urgen yang dibutuhkan setiap
egara dalam upaya peningkatan derajat kesehatannya. Peranan SIK dalam Sistem Kesehatan
+enurut C3O, Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu dari D Ebuilding blo!ksF atau
komponen utama dalam Sistem Kesehatan di suatu negara. Keenam komponen (buliding blo!ks)
Sistem Kesehatan tersebut ialah 6
&. Ser$is #eli$ery (Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan)
http://www.scribd.com/http://www.scribd.com/
-
8/19/2019 01 Sistem Informasi Kesehatan Uts
10/20
. +edi!al produ!t, $a!!ines, and te!hnologies (Produk +edis, $aksin, dan Teknologi
Kesehatan)-. 3ealth Corkfor!e (Tenaga +edis)
. 3ealth System ?inan!ing (Sistem Pembiayaan Kesehatan)
8. 3ealth Information System (Sistem Informasi Kesehatan)
D. ;eadership and >o$ernan!e (Kepemimpinan dan Pemerintahan)
S"s'em In%rmas" Kese)a'an " alam S"s'em Kese)a'an Nas"%nal In%nes"a Sistem
Kesehatan asional Indonesia terdiri dari < subsistem, yaitu 6
&. :paya Kesehatan. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
-. Pembiayaan Kesehatan
. Sumber #aya +ansuia (S#+) Kesehatan8. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
D. +anajemen, Informasi, dan 0egulasi Kesehatan
-
8/19/2019 01 Sistem Informasi Kesehatan Uts
11/20
#i Indonesia sendiri telah ada susunan undang undang yang menjelaskan tentang
informasi yaitu +enurut ::# &'8, Pasal 4G Setiap orang berhak untuk berkomunikasi
dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya,
serta berhak untuk men!ari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
Peraturan Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia diatur +enurut Keputusan
+entri Kesehatan dalam undang undang nomer -D tahun ' tentang kesehatan
disebutkan bah"a untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien
diperlukan informasi kesehatan yang dilakukan melalui sistem informasi dan melalui
lintas se!tor. #i dalam undang undang ini dinyatakan pula bah"a ketentuan lebih lanjut
mengenai Sistem informasi kesehatan diatur dengan peraturan pemerintah.
Peraturan menteri kesehatan nomor &&*+7K7S*P70*II*& tentang
Organisasi dan tata kerja kementrian kesehatan mengamanatkan pusat data dan informasi
(P:S#1TI) sebagai pelaksana tugas kementrian kesehatan di bidang data dan informasi
kesehatan, maka pusdatin sebagai sekretariat SIK melakukan inisuatif penyusunan
regulasi dan standar SIK berupa ran!angan peraturan pemerintah dan SPK yaitu
panduan R*A+,A- ren!ana aksi penguatan SIK.
#alam menyusunan standar dan regulasi SIK perlu dibentuk suatu Komite 1hli
SIK dan Tim Perumus SIK. +elalui Keputusan +enteri Kesehatan omor
48*+enkes*SK*I*&& telah dibentuk Komite 1hli dan Tim Perumus Penyusunan
Peraturan Pemerintah, Pedoman dan Roadmap Sistem Informasi Kesehatan. Komite 1hli
dan Tim Perumus ini merupakan para ahli yang berasal dari berbagai institusi*sektor yang
mempunyai kaitan dan peran dalam Sistem Informasi Kesehatan. Setelah tugasnya
selesai, komite ini akan dilebur menjadi Komite 1hli SIK.
Pengorganisasian pelaksanaan SIK yang merupakan implementasi dari regulasi
dan standar perlu melibatkan berbagai sektor. :ntuk itu perlu tersedia suatu ?orum yang
dijalankan oleh suatu Komite 1hli untuk mengoordinasikan seluruh upaya SIK. Komite
1hli terbagi dalam tujuh di$isi yang diadaptasi dari komponen SIK, yang akan bertugas
-
8/19/2019 01 Sistem Informasi Kesehatan Uts
12/20
memberi rekomendasi atas hasil pemantauan dan e$aluasi pelaksanaan Roadmap
0en!ana 1ksi Penguatan SIK. #alam pelaksanaannya masing/masing di$isi Komite 1hli
dapat membentuk kelompok/kelompok kerja untuk membahas setiap masalah*isu yang
timbul. 0ekomendasi dari Komite 1hli akan disampaikan kepada +enteri Kesehatan
untuk dilaksanakan oleh pelaksana.
Memasu-" &emba)asan men*ena" 'u*as an 'an**un* a3ab &emer"n'a) aera)
#aerah dalam pengelolaan dan pengembangan SIK merujuk pada Peraturan Pemerintah omor
-4 Tahun < tentang Pembagian :rusan Pemerintahan 1ntara Pemerintah, Pemerintah #aerah
Pro$insi dan Pemerintah #aerah Kabupaten*Kota, sebagai berikut 6
&. Pemerintah mempunyai hak dan ke"ajiban untuk mengatur dan mengurus pengelolaan
dan pengembangan SIK skala nasional dan fasilitasi pengembangan SIK daerah.
. Pemerintah #aerah Pro$insi mempunyai hak dan ke"ajiban untuk mengatur dan
mengurus pengelolaan SIK skala pro$insi.
-
8/19/2019 01 Sistem Informasi Kesehatan Uts
13/20
-. Pemerintah #aerah Kabupaten*Kota mempunyai hak dan ke"ajiban untuk mengatur dan
mengurus pengelolaan SIK skala kabupaten*kota.
Pemerintah daerah dapat melakukan pengembangan SIK dalam skala terbatas dan mengikuti
standar yang ditetapkan Pemerintah
F. SISTEM INFORMASI KESEHATAN DI ,SKESMAS
#alam pelaksanaan nya Puskesmas di Indonesia sudah menganut sistem informasi
kesehatan yang di !anangkan pemerintah. Sistem informasi kesehatan yang dianut
puskesmas pada saat ini masih di dominasi oleh SPTP . seperti diketahui bah"a
puskesmas adalah uung tombak pemerintah dalam upaya pelayanan kesehatan di
masyarakat. Sesuai dengan K7P+7K7S 0I o &4 tahun tentang kebijakan dasar
pusat kesehatan masyarakat nah"a puskesmas di definisikan sebagai unit pelaksana
teknis di kabupaten*kota yang bertanggungja"ab melaksanakan pembangunan kesehatan
di suatu "ilayah. Proses penyelenggaraan, pemantauan serta penilaian yang dilakukan
Puskesmas terhadap ren!ana kegiatan yang telah ditetapkan baik ren!an upaya "ajib
maupun pengembangan dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada di "ilayahnya.
Salah satu bentuk pemantauan adalah dengan Sistem Informasi +anajemen Puskesmas
(SI+P:S).
SI+P:S merupakan pilihan bagi daerah dalam pengembangan sistem informasi
kesehatan yang lebih !epat dan akurat. Pada potensi yang dimilikinya sebenarnya
SI+P:S dapat menggantikan sistem pen!atatan dan pelaporan terpadu puskesmas
(SPTP). Karena SI+P:S merupakan hasil dari pengolahan berbagai sumber informasi
seperti SPTP, sur$ei lapangan, laporan lintas se!tor, dan laporan sarana kesehatan
s"asta. Seiring kemajuan tekhnologi,SI+P:S pun dikembangkan melalui sistem
komputerisasi dalam suatu software yang bekerja dalam sebuah sistem operasi. Tetapi
kendalanya SI+P:S masih belum berjalan se!ara optimal di daerah.
-
8/19/2019 01 Sistem Informasi Kesehatan Uts
14/20
4. SIK DI RMAH SAKIT
Sistem informasi rumah sakit tidak dapat lepas kaitannya dengan sistem informasi
kesehatan karena sistem ini merupakan aplikasi dari sistem informasi kesehatan itu sendiri.
:ntuk itu, perlu kita mengetahui sedikit tentang sistem informasi rumah sakit yang ada di
Indonesia, mulai dari ran!ang bangun (desain) sistem informasi rumah sakit hingga pengembangannya.
1. Ran5an* Ban*un (esa"n! S"s'em In%rmas" Ruma) Sa-"'
0an!ang %angun 0umah Sakit (SI0S), sangat bergantung kepada jenis dari rumah sakit
tersebut. 0umah sakit di Indonesia, berdasarkan kepemilikannya dibagi menjadi , sebagai
berikut6
a. 0umah Sakit Pemerintah, yang dikelola oleh6
&) #epartemen Kesehatan,
) #epartemen #alam egeri,
-) TI,
) %:+.
Sifat rumah sakit ini adalah tidak men!ari keuntungan (non profit)
b. 0umah Sakit S"asta,
yang dimiliki dan dikelola oleh sebuah yayasan, baik yang sifatnya tidak men!ari keuntungan
(non profit) maupun yang memang men!ari keuntungan (profit) .
-
8/19/2019 01 Sistem Informasi Kesehatan Uts
15/20
#alam melakukan pengembangan SI0S, pengembang haruslah bertumpu dalam hal
penting yaitu E $riteria dan ke"i.akan pen!em"an!an SIRS/ dan Esasaran pengembangan
SI0SF tersebut. 1dapun kriteria dan kebijakan yang umumnya dipergunakan dalam penyusunan
spesifikasi SI0S adalah sebagai berikut6
a. SI0S harus dapat berperan sebagai subsistem dari Sistem Kesehatan asional dalam
memberikan informasi yang rele$an, akurat dan tepat "aktu.
b. SI0S harus mampu mengaitkan dan mengintegrasikan seluruh arus informasi dalam
jajaran 0umah Sakit dalam suatu sistem yang terpadu.
!. SI0S dapat menunjang proses pengambilan keputusan dalam proses peren!anaan
maupun pengambilan keputusan operasional pada berbagai tingkatan.
d. SI0S yang dikembangkan harus dapat meningkatkan daya/guna dan hasil/guna
terhadap usaha/usaha pengembangan sistem informasi rumah sakit yang telah ada
maupun yang sedang dikembangkan.
e. SI0S yang dikembangkan harus mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap
perubahan dan perkembangan dimasa datang.
f. :saha pengembangan sistem informasi yang menyeluruh dan terpadu dengan biaya
in$estasi yang tidak sedikit harus diimbangi pula dengan hasil dan manfaat yang berarti
(rate of return) dalam "aktu yang relatif singkat.
g. SI0S yang dikembangkan harus mampu mengatasi kerugian sedini mungkin.
h. Pentahapan pengembangan SI0S harus disesuaikan dengan keadaan masing/masing
subsistem serta sesuai dengan kriteria dan prioritas.
i. SI0S yang dikembangkan harus mudah dipergunakan oleh petugas, bahkan bagi
petugas yang a"am sekalipun terhadap teknologi komputer (user friendly).
j. SI0S yang dikembangkan sedapat mungkin menekan seminimal mungkin perubahan,
karena keterbatasan kemampuan pengguna SI0S di Indonesia, untuk melakukan adaptasi
dengan sistem yang baru.
k. Pengembangan diarahkan pada subsistem yang mempunyai dampak yang kuat
terhadap pengembangan SI0S.
-
8/19/2019 01 Sistem Informasi Kesehatan Uts
16/20
1tas dasar dari penetapan kriteria dan kebijakan pengembangan SI0S di atas, selanjutnya
ditetapkan sasaran pengembangan sebagai penjabaran dari Sasaran =angka Pendek
Pengembangan SI0S, sebagai berikut6
a. +emiliki aspek penga"asan terpadu, baik yang bersifat pemeriksaan atau penga"asan
(audita"le) maupun dalam hal pertanggungja"aban penggunaan dana (aounta"le) oleh
unit/unit yang ada di lingkungan rumah sakit.
b. Terbentuknya sistem pelaporan yang sederhana dan mudah dilaksanakan, akan tetapi
!ukup lengkap dan terpadu.
!. Terbentuknya suatu sistem informasi yang dapat memberikan dukungan akan informasi
yang rele$an, akurat dan tepat "aktu melalui dukungan data yang bersifat dinamis.
d. +eningkatkan daya/guna dan hasil/guna seluruh unit organisasi dengan menekan
pemborosan.
e. Terjaminnya konsistensi data.
f. Orientasi ke masa depan.
g. Pendayagunaan terhadap usaha/usaha pengembangan sistem informasi yang telah ada
maupun sedang dikembangkan, agar dapat terus dikembangkan dengan
mempertimbangkan integrasinya sesuai 0an!angan >lobal SI0S.
SI0S merupakan suatu sistem informasi yang, !akupannya luas (terutama untuk rumah
sakit tipe 1 dan %) dan mempunyai kompleksitas yang !ukup tinggi. Oleh karena itu penerapan
sistem yang diran!ang harus dilakukan dengan memilih pentahapan yang sesuai dengan kondisi
masing masing subsistem, atas dasar kriteria dan prioritas yang ditentukan. Kesinambungan
antara tahapan yang satu dengan tahapan berikutnya harus tetap terjaga. Se!ara garis besar
tahapan pengembangan SI0S adalah sebagai berikut6
a. Penyusunan 0en!ana Induk Pengembangan SI0S,
b. Penyusunan 0an!angan >lobal SI0S,
!. Penyusunan 0an!angan #etail*0in!i SI0S,
-
8/19/2019 01 Sistem Informasi Kesehatan Uts
17/20
d. Pembuatan Prototipe, terutama untuk aplikasi yang sangat spesifik,
e. Implementasi, dalam arti pembuatan aplikasi, pemilihan dan pengadaan perangkat
keras maupun perangkat lunak pendukung.
f. Operasionalisasi dan Pemantapan.
Sistem Informasi 0umah Sakit yang berbasis komputer (Computer Based Hospital
Information System) memang sangat diperlukan untuk sebuah rumah sakit dalam era globalisasi,
namun untuk membangun sistem informasi yang terpadu memerlukan tenaga dan biaya yang
!ukup besar. Kebutuhan akan tenaga dan biaya yang besar tidak hanya dalam pengembangannya,
namun juga dalam pemeliharaan SI0S maupun dalam melakukan migrasi dari sistem yang lama
pada sistem yang baru. Selama manajemen rumah sakit belum menganggap bah"a informasi
adalah merupakan aset dari rumah sakit tersebut, maka kebutuhan biaya dan tenaga tersebut
diatas dirasakan sebagai beban yang berat, bukan sebagai konsekuensi dari adanya kebutuhan
akan informasi.
Kalau informasi telah menjadi aset rumah sakit, maka beban biaya untuk
pengembangan, pemeliharaan maupun migrasi SI0S sudah selayaknya masuk dalam
kalkulasi biaya layanan kesehatan yang dapat diberikan oleh rumah sakit itu. Perlu disadari
sepenuhnya, bah"a penggunaan teknologi informasi dapat menyebabkan ketergantungan,
dalam arti sekali mengimplementasikan dan mengoperasionalkan SI0S, maka rumah sakit
tersebut selamanya terpaksa harus menggunakan teknologi informasi.
3al ini disebabkan karena perubahan dari sistem yang terotomasi menjadi sistem
manual merupakan kejadian yang sangat tidak menguntungkan bagi rumah sakit tersebut.
Perangkat lunak SI0S siap pakai yang tersedia di pasaran pada saat ini sebagian besar adalah
perangkat lunak SI0S yang hanya mengelola sebagian sistem atau beberapa subsistem dari
SI0S. :ntuk dapat memilih perangkat lunak SI0S siap pakai dan perangkat keras yang akan
digunakan, maka rumah sakit tersebut harus sudah memiliki ran!ang bangun (desain) SI0S
yang sesuai dengan kondisi dan situasi rumah Sakit.
-
8/19/2019 01 Sistem Informasi Kesehatan Uts
18/20
H. ,ermasala)an S"s'em In%rmas" Kese)a'an " In%nes"a
#alam pelaksanaan nya sistem informasi kesehatan di Indonesia memiliki permasalahan
yang !ukup kompleks ,Permasalahan mendasar Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia saat ini
antara lain 6
&. ?aktor Pemerintah
• Standar SIK belum ada sampai saat
• Pedoman SIK sudah ada tapi belum seragam
• %elum ada ren!ana kerja SIK nasional
• Pengembangan SIK di kabupaten atau kota tidak seragam
. ?ragmentasi
• Terlalu banyak sistem yang berbeda/beda di semua jenjang administasi (kabupaten atau
kota, pro$insi dan pusat), sehingga terjadi duplikasi data, data tidak lengkap, tidak $alid
dan tidak !one!t dengan pusat.
• Kesenjangan aliran data (terfragmentasi, banyak hambatan dan tidak tepat "aktu)
• 3asil penelitian di T% membuktikan bah"a 6 Puskesmas harus mengirim lebih dari -
laporan dan ada 4 ma!am soft"are 00 sehingga beban administrasi dan beban petugas
terlalu tinggi. 3al ini dianggap tidak efektif dan tidak efisien.
• ?ormat pen!atatan dan pelaporan masih berbeda/beda dan belum standar se!ara nasional.
-
8/19/2019 01 Sistem Informasi Kesehatan Uts
19/20
-. Sumber daya masih minim
I. ,er-emban*an S"s'em In%rmas" Kese)a'an " In%nes"a
Setelah melihat permasalahan yang terjadi dalam sistem Informasi Kesehatan di
Indonesia maka pandangan Sistem Informasi Kesehatan di masa #epan #alam upaya
mengatasi fragmentasi data, Pemerintah sedang mengembangkan aplikasi yang disebut Sistem
1plikasi #aerah (Sikda) >enerik. Sistem Informasi Kesehatan berbasis >enerik mempunyai !iri/
!iri sebagai berikut 6
&) Input pen!atatan dan pelaporan berbasis elektronik atau !omputeri2ed.
) Input data hanya dilakukan di tempat adanya pelayanan kesehatan (fasilitas kesehatan).
-) Tidak ada duplikasi (hanya dilakukan & kali).) 1kurat, tepat, hemat sember daya (efisien) dan transfaran. Tejadi pengurangan beban
kerja sehingga petugas memiliki "aktu tambahan untuk melayani pasien atau
masyarakat.
8) #ata yang dikirim (uploaded) ke pusat merupakan data indi$idu yang digital di kirim ke
bank data nasional (data "arehouse).
D) ;aporan diambil dari bank data sehingga tidak membebani petugas kesehatan di :nit
pelayanan terdepan.enerik.
') +udah dilakukan berbagai jenis analisis dan assesment pada data.
&) Se!ara bertahap akan diterapkan - aplikasi Sikda >enerik yaitu Sistem Informasi
+anajemen Kesehatan, Sistem Informasi #inas Kesehatan dan Sistem Informasi
+anajemen 0umah Sakit.
-
8/19/2019 01 Sistem Informasi Kesehatan Uts
20/20
=. K7SI+P:;1
Informasi dapat menggambarkan kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan
keputusan. Sumber dari informasi adalah data yang dapat berbentuk huruf, simbol, alfabet
dan lain sebagainya. Pada intinya sistem informasi itu tidak lepas dari input/proses/output,
data yang diproses oleh sistem sehingga menghasilkan suatu output (informasi) yang
berguna.