01 koreksi pengaruh lubang bor

15
Penilaian formasi sebagian besar bersandar pada interpretasi log. Sementara interpretasi log itu sendiri mengandalkan data yang diperoleh dari log. Data itu sendiri membutuhkan pengolahan (treatment) sebelum bisa dianggap layak dan memadai untuk dipergunakan. Ada dua macam kendali mutu (Quality Control), yaitu mutu rekaman dan mutu penyidikan. Kendali mutu rekaman dilakukan dengan meneliti kewajaran hasil rekaman digital. Ini dikoreksi dengan menghapus bagian yang jelas-jelas tidak wajar, mengosongkan bagian itu atau mengambil harga rata-rata dari sekitarnya. Koreksi jenis ini tidak dibahas dalam panduan ini, tetapi diberikan contoh cara melakukannya pada perangkat lunak pendukung sebagai bagian yang mutlak diperlukan sebelum melakukan interpretasi. Kendali mutu penyidikan dilakukan dengan melakukan koreksi dari pengaruh lingkungan (environment corrections) karena meskipun sonde penyidik sudah dirancang sedemikian rupa agar tidak sensitif terhadap keadaan yang berjarak dekat terhadap sonde, karena yang diharapkan justru data mengenai keadaan alamiah bagian yang berada lebih jauh masuk ke dalam formasi, tetapi sinyal parasit itu senantiasa ada. Dengan mengenal kondisi sekitar yang dekat dengan sonde (besarnya lubang bor, densitas lumpur, suhu, dsb.) dapat dilakukan koreksi yang dimaksud. Pengalaman menunjukkan, justru pada kondisi lubang bor yang kurang bagus, biasanya dijumpai reservoir yang bagus, karena buruknya hasil pemboran bisa jadi disebabkan oleh porositas dan permeabilitas yang bagus, sehingga untuk mengapresiasi data pada kondisi lubang bor yang buruk, diperlukan kejelian yang ekstra. Koreksi jenis ini diuraikan pada modul ini. 1. TUJUAN Melakukan koreksi terhadap data logging. Data perlu dikoreksi karena adanya perbedaan atau penyimpangan dari keadaan yang sebenarnya. Hal ini disebabkan oleh kondisi sumur yang diameternya tidak seragam, pengaruh lumpur pemboran dan lain sebagainya. Penyesuaian harus dilakukan pada pengukuran log untuk mengembalikannya pada kondisi standar, yang sesuai dengan peralatan yang digunakan. Pada bab ini, koreksi yang digunakan adalah koreksi secara matematis, sebagai pengantar untuk software pendamping. 2. METODE DAN PERSYARATAN 2.1. METODE Koreksi Gamma Ray terhadap Efek Lubang Sumur Koreksi Deep Induction Log terhadap Efek Lubang Sumur Koreksi Deep Laterolog terhadap Efek Lubang Sumur Koreksi Laterolog7 terhadap Efek Lubang Sumur.

Upload: dedy-dayat

Post on 23-Jan-2016

48 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Petrofisik

TRANSCRIPT

Page 1: 01 Koreksi Pengaruh Lubang Bor

Penilaian formasi sebagian besar bersandar pada interpretasi log. Sementara interpretasi log itu sendiri mengandalkan data yang diperoleh dari log. Data itu sendiri membutuhkan pengolahan (treatment) sebelum bisa dianggap layak dan memadai untuk dipergunakan.

Ada dua macam kendali mutu (Quality Control), yaitu mutu rekaman dan mutu penyidikan. Kendali mutu rekaman dilakukan dengan meneliti kewajaran hasil rekaman digital. Ini dikoreksi dengan menghapus bagian yang jelas-jelas tidak wajar, mengosongkan bagian itu atau mengambil harga rata-rata dari sekitarnya. Koreksi jenis ini tidak dibahas dalam panduan ini, tetapi diberikan contoh cara melakukannya pada perangkat lunak pendukung sebagai bagian yang mutlak diperlukan sebelum melakukan interpretasi.

Kendali mutu penyidikan dilakukan dengan melakukan koreksi dari pengaruh lingkungan (environment corrections) karena meskipun sonde penyidik sudah dirancang sedemikian rupa agar tidak sensitif terhadap keadaan yang berjarak dekat terhadap sonde, karena yang diharapkan justru data mengenai keadaan alamiah bagian yang berada lebih jauh masuk ke dalam formasi, tetapi sinyal parasit itu senantiasa ada. Dengan mengenal kondisi sekitar yang dekat dengan sonde (besarnya lubang bor, densitas lumpur, suhu, dsb.) dapat dilakukan koreksi yang dimaksud. Pengalaman menunjukkan, justru pada kondisi lubang bor yang kurang bagus, biasanya dijumpai reservoir yang bagus, karena buruknya hasil pemboran bisa jadi disebabkan oleh porositas dan permeabilitas yang bagus, sehingga untuk mengapresiasi data pada kondisi lubang bor yang buruk, diperlukan kejelian yang ekstra. Koreksi jenis ini diuraikan pada modul ini. 1. TUJUAN

Melakukan koreksi terhadap data logging. Data perlu dikoreksi karena adanya perbedaan atau penyimpangan dari keadaan yang sebenarnya. Hal ini disebabkan oleh kondisi sumur yang diameternya tidak seragam, pengaruh lumpur pemboran dan lain sebagainya. Penyesuaian harus dilakukan pada pengukuran log untuk mengembalikannya pada kondisi standar, yang sesuai dengan peralatan yang digunakan. Pada bab ini, koreksi yang digunakan adalah koreksi secara matematis, sebagai pengantar untuk software pendamping.

2. METODE DAN PERSYARATAN2.1. METODE

Koreksi Gamma Ray terhadap Efek Lubang Sumur Koreksi Deep Induction Log terhadap Efek Lubang Sumur Koreksi Deep Laterolog terhadap Efek Lubang Sumur Koreksi Laterolog7 terhadap Efek Lubang Sumur. Koreksi Medium Induction Log terhadap Efek Lubang Sumur Koreksi Medium Laterolog (LLS) terhadap Efek Lubang Sumur Koreksi 16” normal (R16) terhadap Efek Lubang Sumur. Koreksi Spherically Focused Log (SFL) terhadap Efek Lubang Sumur Koreksi Micro-Spherically Focused Log (MSF) terhadap Efek Lubang Sumur Koreksi Micro-Laterolog (MLL) terhadap Efek Lubang Sumur. Koreksi Compensated Neutron Log (CNL) terhadap Efek Lubang Sumur. Koreksi Formation Density Compensated Log (FDC) terhadap Efek Lubang Sumur. Koreksi Invasi untuk Induction Log. Koreksi Invasi untuk Laterolog. Perhitungan Diameter Invasi.

- Induction Log- Laterolog

2.2. PERSYARATANTersedia data log, data lubang sumur dan data lumpur yang akan dikoreksi.

3. LANGKAH KERJA

Page 2: 01 Koreksi Pengaruh Lubang Bor

3.1. Koreksi Gamma Ray terhadap Efek Lubang Sumur

Misal: Bila CAL = HS maka = Bila MW = 8.3, maka =

3.2. Koreksi Deep Induction Log terhadap Efek Lubang Sumur Bila , maka . Bila , maka

3.3. Koreksi Deep Laterolog terhadap Efek Lubang Sumur

Bila dan , maka Bila , maka Bila , maka

Bila , maka

Bila , maka

3.4. Koreksi Laterolog7 terhadap Efek Lubang Sumur

3.5. Koreksi Medium Induction Log terhadap Efek Lubang SumurBila , maka Bila , maka selain itu bila ,

3.6. Koreksi Medium Laterolog (LLS) terhadap Efek Lubang Sumur

Bila , maka Bila , maka

Bila , maka

Bila , maka

Bila dan dan , maka

Page 3: 01 Koreksi Pengaruh Lubang Bor

Selain dari itu ,

3.7. Koreksi 16” normal (R16) terhadap Efek Lubang Sumur

Bila , maka

Bila , maka

3.8. Koreksi Spherically Focused Log (SFL) terhadap Efek Lubang Sumur

Bila , maka

Bila dan , maka

Bila dan , maka

Selain itu , maka

3.9. Koreksi Micro-Spherically Focused Log (MSF) terhadap Efek Lubang Sumur

Bila , maka Bila , maka Bila , maka

Selain nilai itu, maka

3.10. Koreksi Micro-Laterolog (MLL) terhadap Efek Lubang Sumur

Bila , maka Bila , maka Bila , maka

Selain nilai itu, maka

3.11. Koreksi Compensated Neutron Log (CNL) terhadap Efek Lubang Sumur

3.12. Koreksi Formation Density Compensated Log (FDC) terhadap Efek Lubang SumurBila , maka

Selain di atas,

Page 4: 01 Koreksi Pengaruh Lubang Bor

3.13. Koreksi Invasi untuk Induction LogBila dan bila ,

maka , 1

RESD

RESMB , , ,

,

Selain nilai di atas, maka

3.14. Koreksi Invasi untuk Laterolog

Bila , maka

Bila , maka

Selain nilai tersebut, maka

Bila , maka

Bila , maka

3.15. Perhitungan Diameter InvasiInduction Log

Laterolog

Bila , maka

Bila , maka

Bila , maka

Page 5: 01 Koreksi Pengaruh Lubang Bor

4. DAFTAR PUSTAKA1. E.R. Crain, "The Log Analysis Handbook, Volume 1, Quantitative Log Analysis Methods",

PENNWELL Books, Tulsa, Oklahoma, USA, 2000.2. www.pe.utexas.edu/Dept/Academic/Courses/F2002/PGE368/PDFs/Electrical_Logging.pdf3. www.geogateways.com/browse.asp?topicID=9&subTopicID=914. www.reeves-wireline.com/chartpdfs/CompactCharts.pdf5. www.crockerdata.com.au/petrolog.html

5. DAFTAR SIMBOLCAL = pembacaan ukuran lubang dari caliper log (in.)RM = resisitivitas lumpur pada temperatur formasi (F) RMC = resisitivitas mudcake pada temperatur formasi (F) MW = berat lumpur (lb/gal)HOLE SIZE = diameter sumurGR = pembacaan log gamma ray (API units)GRC = koreksi gamma ray corrected terhadap ukuran lubang sumur dan berat lumpur (API

units)TF = temperatur formasi (oF) SAL = salinitas air formasi (ppm)/1000 PSI = tekanan pada kedalaman tertentu (pounds/in2) CNLC = koreksi CNL CNL = original CNLFDCC = koreksi FDC FDC = original FDCDi = diameter invasi (in) Untuk 3.2. Koreksi Deep Induction Log :Rdeepc = koreksi deep induction Rdeep = original deep inductionUntuk 3.3. Koreksi Deep Laterolog :Rdeepc = koreksi deep LaterologRdeep = original deep LaterologUntuk 3.4. Koreksi Laterolog7 :Rdeepc = koreksi deep Laterolog7 Rdeep = original deep Laterolog7Untuk 3.5. Koreksi Medium Induction Log :Rmedc = koreksi medium induction Rmed = original medium inductionUntuk 3.6. Koreksi Medium Laterolog (LLS) :Rmedc = koreksi medium Laterolog Rmed = original medium LaterologUntuk 3.7. Koreksi 16” normal (R16) :Rmedc = koreksi medium SFLRmed = original medium SFLUntuk 3.8. Koreksi Spherically Focused Log (SFL) :Rmedc = koreksi medium SFL Rmed = original medium SFLUntuk 3.9. Koreksi Micro-Spherically Focused Log (MSF) :Rshc = koreksi shallow MSF Rsh = original shallow MSFUntuk 3.10. Koreksi Micro-Laterolog (MLL) :Rshc = koreksi MLL Rsh = original MLLUntuk 3.13. Koreksi Invasi untuk Induction Log :RESD = pembacaan log deep induction

Page 6: 01 Koreksi Pengaruh Lubang Bor

Rt = koreksi pembacaan log deep induction untuk invasi RESM = pembacaan log medium induction RESS = pembacaan log shallow inductionUntuk 3.14. Koreksi Invasi untuk Laterolog :RESD = pembacaan deep Laterolog RESDC = koreksi pembacaan deep Laterolog untuk invasion RESM = pembacaan log medium Laterolog (ohm-m) RESS = pembacaan log shallow Laterolog (ohm-m)Untuk 3.15. Perhitungan Diameter Invasi :Rt = pembacaan log corrected deep Laterolog RESM = pembacaan log medium Laterolog (ohm-m)

Page 7: 01 Koreksi Pengaruh Lubang Bor

6. LAMPIRAN6.1. LATAR BELAKANG

Pengukuran yang dilakukan pada operasi logging, mengalami penyimpangan dengan keadaan sebenarnya. Hal ini disebabkan oleh kondisi sumur yang diameternya tidak seragam, pengaruh lumpur pemboran dan lain sebagainya. Penyesuaian harus dilakukan pada pengukuran log untuk mengembalikannya pada kondisi standar, yang sesuai dengan peralatan yang digunakan. Pengukuran yang berbeda membutuhkan koreksi yang berbeda pula. Sebagai contoh, pengukuran resistivitas biasanya membutuhkan koreksi lubang bor, invasi dan shoulder beds, dan mungkin juga dikoreksi terhadap apparent dip, anisotropy dan surrounding beds pada sumur horisontal. Pengukuran density hanya membutuhkan koreksi terhadap ukuran lubang bor, dimana pengukuran neutron porosity membutuhkan koreksi terhadap temperatur, tekanan dan paremeter lubang bor dan formasi, dengan jumlah koreksi yang banyak. Tidak semua koreksi memberikan perubahan signifikan pada setiap kondisi. Koreksi dapat dilakukan dengan melakukan perhitungan secara manual, menggunakan chart atau menggunakan software. Secara umum, koreksi dilakukan sesuai dengan urutan-urutan tertentu, sebagai contoh pertama-tama dikoreksi terhadap lubang bor, kemudian dikoreksi terhadap invasi. Pada situasi tertentu, seperti kombinasi dari deep invasion dan high apparent dip, pada pengukuran resistivitas, koreksi sangat tergantung pada urutannya, untuk memperoleh hasil yang akurat.

Berdasarkan pengalaman, bila dijumpai kondisi lubang bor yang buruk, biasanya reservoir yang dijumpai akan bagus. Kondisi lubang bor yang buruk dapat disebabkan oleh porositas dan permeabilitas yang dimiliki oleh reservoir, sehingga untuk pembacaan pada kondisi lubang bor yang buruk, diperlukan perhatian ekstra.

Koreksi Lubang BorKoreksi lubang bor adalah besaran koreksi yang digunakan pada pengukuran log yang harus disesuaikan, dengan tujuan untuk menghilangkan pengaruh lubang bor. Walaupun pada umumnya pengukuran lubang bor telah didesain untuk sekecil mungkin terpengaruh oleh lubang bor, beberapa pengaruh masih ada. Pengaruh ini dapat dihilangkan dengan menggunakan software atau dengan cara manual dengan menggunakan chart koreksi. Pada log resistivitas, koreksi yang ada menggantikan pengaruh lubang bor dengan resistivitas yang sebanding dengan yang ada pada formasi. Pada log nuklir (radioaktif), koreksi menyesuaikan hasil pembacaan dengan yang seharusnya ditemukan pada keadaan standar, misalnya lubang 8 inch (20 cm) yang terisi dengan fresh water.

Borehole CompensationBorehole compensation adalah penyesuaian transducer ke atas maupun ke bawah pada alat logging, yang pada umumnya bertujuan untuk menyesuaikan kesalahan-kesalahan pembacaan yang diakibatkan oleh variasi ukuran lubang bor atau kesalahan pada posisi sonde. Teknik ini digunakan untuk pengukuran yang berdasarkan pada kelakuan gelombang, seperti sonik (gelombang suara), resistivitas dan pengukuran elektromagnetik.Propagation log berdasarkan pada pengukuran perbedaan sifat gelombang pada dua buah penangkap (receiver). Lubang bor mempengaruhi perbedaan ini bila alat mengalami perubahan posisi atau bila ada gerowong pada posisi yang berlawanan pada salah satu receiver. Efek tersebut dapat diatasi dengan menggunakan dua buah transmitter yang meradiasi pada arah yang berlawanan. Pada kondisi ideal, efek dari perubahan posisi receiver atau gerowong selalu berlawanan untuk kedua buah transmitter, jadi nilai rata-rata dari keduanya memberikan hasil yang tepat. Borehole compensation ini berbeda dengan dengan borehole correction (koreksi lubang bor).

Step ProfileDengan melihat pada proses invasi, perubahan yang ekstrim dapat terjadi pada peralihan dari flushed zone ke undisturbed zone, tanpa adanya transition zone (annulus). Step Profile adalah model sederhana yang digunakan secara umum untuk menyatakan log resistivity (yang lama),

Page 8: 01 Koreksi Pengaruh Lubang Bor

sejak digunakan tiga parameter untuk mendefinisikan resistivitas, yaitu : resistivitas pada flushed zone, resistivitas pada undisturbed zone dan diameter invasi. Model ini mengasumsikan kedalaman invasi yang sama untuk semua arah. Jenis log yang baru menginterpretasikan model invasi yang kompleks.

Pengaruh GerowongPengaruh gerowong yang dimaksud di sini adalah perubahan drastis pada diameter lubang bor, misalnya yang disebabkan oleh gerowong (gua), pada log induksi (induction log). Pada lubang bor yang bagus dengan diameter konstan, pengaruh lubang bor dapat dihitung dan dikoreksi. Tetapi, pembesaran drastis pada diameter pada interval yang kecil dapat menimbulkan pembacaan yang berbeda pada sensor tertentu dibandingkan dengan yang lain. Sinyal ini tidak dapat dikoreksi dengan menggunakan koreksi lubang bor yang normal, tetapi dengan melakukan perubahan koreksi pada titik log tersebut. Perubahan ini biasanya signifikan pada saat resistivity tinggi dan terdapat perbedaan yang besar antara resistivitas formasi dan resistivitas lubang bor. Perlunya penyesuaian ini juga tergantung pada desain sensor atau desain proses interpretasinya.Perbedaan antara bagian luar alat logging dan dinding lubang bor mempunyai pengaruh yang penting terhadap respon dari beberapa pengukuran logging, yaitu log induction dan neutron porosity. Untuk peralatan resistivity, efek standoff ini dimasukkan ke dalam koreksi lubang bor. Pada alat neutron porosity, biasanya dilakukan koreksi yang terpisah. Untuk lubang bor normal dengan lubang yang bagus, standoff memiliki nilai konstan dan diperoleh berdasarkan geometri rangkaian alat logging dan lubang bor. Untuk lubang yang tidak bagus (tidak umum), besarnya standoff bervariasi tergantung pada kedalamannya.Sebuah bagian dari alat logging didesain untuk menempatkan rangkaian alat logging tersebut agar berjarak tertentu dari dinding lubang bor. Biasanya alat ini terbuat dari karet keras, terdiri dari empat hingga enam sirip yang panjangnya disesuaikan dengan jarak yang diinginkan.

Page 9: 01 Koreksi Pengaruh Lubang Bor

6.2. GAMBAR DAN GRAFIK

Gambar 1. Pengaruh Lingkungan Yang Ada Pada Pengukuran Log

Gambar 2. Skema Terbentuknya Mud Cake

Page 10: 01 Koreksi Pengaruh Lubang Bor

Gambar 3. Open Hole Logging Environment, Dynamic Mud Filtrate Invasion and Mud Cake

Buildup (Oilfield Review, Schlumberger)

Page 11: 01 Koreksi Pengaruh Lubang Bor

Gambar 4. Mud-Filtrate Invasion and Terminology (Baker Atlas)

Page 12: 01 Koreksi Pengaruh Lubang Bor

Gambar 5. Alat Log Elektrik, Low Frequency Excitation : 10 Hz – 500 KHz

Gambar 6. Alat Log Elektrik

Page 13: 01 Koreksi Pengaruh Lubang Bor

Gambar 7. Perbandingan Depth of Investigation untuk Berbagai Alat Log