01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

Upload: anik-susanti

Post on 02-Mar-2018

240 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    1/40

    1

    STUDI KASUS

    ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

    CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA An. N DENGAN

    GASTROENTERITIS DI RUANG BAKUNG

    RUMAH SAKIT PANTI WALUYO

    SURAKARTA

    DI SUSUN OLEH :

    TYAS INDRIATI

    NIM. P.10064

    PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

    SURAKARTA

    2013

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    2/40

    2

    STUDI KASUS

    ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

    CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA An. N DENGAN

    GASTROENTERITIS DI BANGSAL BAKUNG

    RUMAH SAKIT PANTI WALUYO

    SURAKARTA

    Karya Tulis Ilmiah

    Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

    Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

    DI SUSUN OLEH :

    TYAS INDRIATI

    NIM. P.10064

    PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

    SURAKARTA

    2013

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    3/40

    3

    SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

    Saya yang bertandatangan di bawah ini:

    Nama : Tyas Indriati

    NIM : P. 10064

    Program Studi : Diploma III Keperawatan

    Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN

    KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

    PADA An.N DENGAN GASTROENTERITIS

    DI BANGSAL BAKUNG RUMAH SAKIT

    PANTI WALUYO SURAKARTA

    Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

    benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

    atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

    Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

    hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

    dengan ketentuan akademik yang berlaku.

    Surakarta, 08 Juni 2013

    Yang membuat Pernyataan

    Tyas Indriati

    NIM. P. 10064

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    4/40

    4

    LEMBAR PERSETUJUAN

    Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh:

    Nama : Tyas Indriati

    NIM : P. 10064

    Program Studi : Diploma III Keperawatan

    Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN

    KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

    PADA An.N DENGAN GASTROENTERITIS

    DI BANGSAL BAKUNG RUMAH SAKIT

    PANTI WALUYO SURAKARTA

    Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

    Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

    Ditetapkan di : Surakarta

    Hari / Tanggal : 08 Juni 2013

    Pembimbing : Siti Mardiyah, S.Kep., Ns. (.)NIK. 201183063

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    5/40

    5

    HALAMAN PENGESAHAN

    Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh:

    Nama : Tyas Indriati

    NIM : P. 10064

    Program Studi : Diploma III Keperawatan

    Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN

    KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

    PADA An.N DENGAN GASTROENTERITIS

    DI BANGSAL BAKUNG RUMAH SAKIT

    PANTI WALUYO SURAKARTA

    Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

    Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

    Ditetapkan di : Surakarta

    Hari / Tanggal : 10 Juni 2013

    DEWAN PENGUJI

    Penguji I : Siti Mardiyah, S.Kep., Ns. (.)

    NIK. 201183063

    Penguji II : Nurma Rahmawati, S.Kep., Ns (.)

    NIK. 201186076

    Penguji III : Erlina Windyastuti, S.Kep., Ns (.)

    NIK. 201187065

    Mengetahui,Ketua Program Studi DIII Keperawatan

    STIKes Kusuma Husada Surakarta

    Setiyawan, S.Kep., Ns.

    NIK. 201084050

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    6/40

    6

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

    berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

    Tulis Ilmiah dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN

    KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA An. N DENGAN

    GASTROENTERITIS DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYO SURAKARTA

    Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

    bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

    penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

    kepada yang terhormat:

    1. Setiyawan, S.Kep., Ns, selaku Ketua Program Studi DIII keperawatan yang

    telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di STIKes Kusuma

    Husada Surakarta.

    2. Erlina Windyastuti, S.Kep., Ns, selaku Sekretaris Ketua Program Studi DIII

    keperawatan sekaligus sebagai penguji III yang telah membimbing dengan

    cermat memberikan masukan-masukan ilmu dalam bimbingan demi

    sempurnanya studi kasus ini.

    3. Siti Mardiyah, S.Kep., Ns, selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai

    penguji I yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-

    masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi

    demi sempurnanya studi kasus ini.

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    7/40

    7

    4. Nurma Rahmawati, S.Kep., Ns selaku penguji II yang telah membimbing

    dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

    dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

    5. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada

    Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

    serta ilmu yang bermanfaat.

    6. Kedua orang tuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat

    untuk menyelesaikan pendidikan.

    7. Sahabat-sahabatku Ari Widyastuti, Eka Reftiana Z, Lestari Ambarwati,

    Triana Dian P, Yunita Wahyu R, Tri Retno N, yang telah memberi semangat

    dan membantu dalam menyelesaikan tugas akhir.

    8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma

    Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-

    persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

    Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

    keperawatan dan kesehatan. Amin.

    Surakarta, 08 Juni 2013

    Penulis

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    8/40

    8

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL .......... .................................................. ........ i

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................... ................. ii

    LEMBAR PERSETUJUAN .................................................. ........ iii

    LEMBAR PENGESAHAN ................... ........................................ iv

    KATA PENGANTAR ............................... ................................... v

    DAFTAR ISI ................................................................................ vii

    DAFTAR LAMPIRAN .............................. ................................... ix

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ..................... ............................... 1

    B. Tujuan Penulisan ......................................... ........ 4

    C. Manfaat penulisan ........................................ ........ 5

    BAB II LAPORAN KASUS

    A. Identitas Klien .............................................. ........ 7

    B. Pengkajian ........................................................... 7

    C. Perumusan Masalah Keperawatan ........... ............. 11

    D.Perencanaan Keperawatan .......... .......................... 12

    E. Implementasi ........................................................ 12

    F. Evaluasi ............................................................... 15

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    9/40

    9

    BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

    A. Pembahasan ..................... ............................... 17

    B. Simpulan dan Saran .......... ............................... 24

    Daftar Pustaka

    Lampiran

    Daftar Riwayat Hidup

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    10/40

    10

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Surat Keterangan Pengambilan Kasus

    Lampiran 2 : Log Book

    Lampiran 3 : Pendelegasian Pasien

    Lampiran 4 : Asuhan Keperawatan

    Lampiran 5 : Lembar Konsul

    Lampiran 6 : Daftar Riwayat Hidup

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    11/40

    11

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Prevalensi nasional Diare (berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan

    dan keluhan responden) adalah 9,00%. Sebanyak 14 provinsi mempunyai

    prevalensi Diare diatas prevalensi nasional, yaitu Nanggroe Aceh Darussalam,

    Sumatera Barat, Riau, JawaBarat, Jawa Tengah, Banten, Nusa Tenggara Barat,

    Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi

    Tenggara, Gorontalo, Papua Barat dan Papua (Riskesdas, 2007).

    Diare merupakan gejala yang terjadi karena kelainan yang melibatkan

    fungsi pencernaan, penyerapan dan sekresi. Diare disebabkan oleh transportasi

    air dan elektrolit yang abnormal dalam usus. Di seluruh dunia terdapat kurang

    lebih 500 juta anak yang menderita diare setiap tahunnya, dan 20% dari

    seluruh kematian pada anak yang hidup di Negara berkembang berhubungan

    dengan diare serta dehidrasi (Wong, 2008).

    Diare merupakan salah satu penyakit endemik di Indonesia terutama

    diare akut. Angka kejadian diare akut disebagian besar wilayah Indonesia

    hingga saat ini masih tinggi termasuk angka morbiditas dan mortalitasnya.

    Penyebaran penyakit diare akut ini juga tersebar kesemua wilayah di

    Indonesia dengan penderita terbanyak adalah bayi dan balita. Berdasarkan

    riset hasil kesehatan dasar yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan pada

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    12/40

    7

    tahun 2007, diare akut merupakan penyebab kematian bayi (31,4%) dan balita

    (25,2% ) (Tjitrosantoso, 2013).

    Penyakit diare atau disebut gastroenteritis, yang masih merupakan

    masalah masyarakat di Indonesia. Daftar urutan penyebab kunjungan

    Puskesmas/Balai Pengobatan, termasuk dalam kelompok 3 penyebab utama ke

    Puskesmas. Angka kesakitannya adalah sekitar 200-400 kejadian diare

    diantara 1000 penduduk setiap tahunnya, dengan demikian di Indonesia

    diperkirakan ditemukan penderita diare sekitar 60 juta kejadian setiap

    tahunnya, sebagian besar (70-80%) dari penderita ini adalah anak dibawah

    umur 5 tahun (kurang lebih 40 juta kejadian). Kelompok ini setiap tahunnya

    mengalami lebih dari satu kali kejadian diare. Sebagian dari penderita (1-2%)

    akan jatuh kedalam dehidrasi dan kalau tidak segera ditolong 50-60%

    diantaranya dapat meninggal (Suraatmaja, 2007).

    Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi

    tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit didalam tubuh adalah

    merupakan salah satu bagian dari homeostatis. Keseimbangan cairan dan

    elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh, cairan

    tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat

    terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel

    bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan

    elektrolit masuk kedalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan

    intravena (IV) dan didistribusi kebagian seluruh tubuh. Keseimbangan cairan

    dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    13/40

    8

    elektrolit kedalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit

    saling bergantung satu dengan yang lainnya, jika salah satu terganggu maka

    akan berpengaruh dengan yang lainnya (Daniel, 2013).

    Penyebab utama kematian yang disebabkan oleh diare adalah karena

    dehidrasi sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit melalui feses. Dasar

    dari semua diare adalah gangguan transportasi larutan usus akibat perpindahan

    air melalui membran usus berlangsung secara pasif dan hal ini ditentukan oleh

    aliran larutan secara aktif maupun pasif, terutama natrium, klorida dan glukosa

    (Sodikin, 2011).

    Kekurangan volume cairan adalah penurunan cairan intravaskuler,

    interstisial, dan/atau intraselular. Ini mengacu pada dehidrasi, kehilangan

    cairan saja tanpa perubahan pada natrium. Batasan karakteristiknya yaitu

    penurunan turgor kuit, membrane mukosa kering, perubahan pada status

    mental, perubahan tekanan darah, peningkatan hematokrit, peningkatan suhu

    tubuh, peningkatan frekuensi nadi, haus, kelemahan (Nanda, 2010).

    Menurut Hiraki Maslow kebutuhan manusia mengatur kebutuhan

    dasar dalam lima tingkat prioritas. Tingkat yang paling mendasar atau pertama

    mencakup kebutuhan seperti udara, air dan makanan. Tingkat kedua

    mencakup kebutuhan keselamatan dan keamanan, yang mencakup

    keselamatan fisik dan psikologis. Tingkat ketiga mengandung kebutuhan

    dihargai dan harga diri, yang mencakup rasa percaya diri, kebergunaan,

    pencapaian, dan nilai diri. Tingkat yang terakhir adalah kebutuhan untuk

    aktualisasi diri, keadaan pencapaian secara menyeluruh tentang hal-hal yang

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    14/40

    9

    diinginkan dan mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah dan

    mengatasi situasi kehidupan secara realistik (Potter&Perry, 2005).

    Gangguan volume cairan dan elektrolit merupakan salah satu

    kebutuhan dasar manusia fisiologis yang harus dipenuhi, apabila penderita

    telah banyak mengalami kehilangan air dan elektrolit, maka terjadilah gejala

    dehidrasi. Terutama diare pada anak perlu mendapatkan penanganan yang

    cepat dan tepat sehingga tidak mempengaruhi tumbuh kembang anak

    (Sodikin, 2011).

    Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik

    untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah tentang Asuhan Keperawatan pemenuhan

    kebutuhan cairan dan elektrolit pada An. N dengan gastroenteritis di ruang

    Bakung Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta. Banyaknya kasus

    Gastroenteritisyang dialami pada anak-anak menjadi salah satu alasan penulis

    mengangkat kasus ini.

    B. Tujuan Penulisan

    1. Tujuan Umum

    Melaporkan kasus diare pada An. N dengan Gastroenteritis dibangsal

    Bakung RS Panti Waluyo Surakarta.

    2. Tujuan Khusus

    a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan pemenuhan

    kebutuhan cairan dan elektrolitgastroenteritis.

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    15/40

    10

    b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien

    dengan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolitgastroenteritis.

    c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasien

    dengan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolitgastroenteritis.

    d. Penulis mampu melakukan implementasi pada pasien dengan

    pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolitgastroenteritis.

    e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada pasien dengan pemenuhan

    kebutuhan cairan dan elektrolitgastroenteritis.

    f. Penulis mampu menganalisa kondisi pemenuhan kebutuhan cairan dan

    elektrolit yang terjadi pada pasien dengangastroenteritis.

    C. Manfaat Penulisan

    1. Bagi Institusi

    a. Bagi Rumah Sakit

    Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan pemberian pelayanan

    kesehatan berkaitan dengan pasien Gastroenteritis.

    b. Bagi pendidikan

    Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan ilmu bagi institusi

    keperawatan khususnya keperawatan anak dalam penanganan kasus

    Gastroenteritis.

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    16/40

    11

    2. Bagi Penulis

    Hasil penelitian ini dapat menjadi pengalaman belajar dalam

    meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan penulis khususnya dalam

    bidang penelitian.

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    17/40

    12

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    Dalam bab ini menjelaskan tentang studi kasus Asuhan Keperawatan Anak

    yang dilakukan pada An. N dengan Diare, dilaksanakan pada tanggal 25-27 April

    2013. Asuhan keperawatan ini di mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan,

    intervensi, implementasi dan evaluasi.

    A. Identitas Klien

    Identitas pasien An.N, umur 21 bulan, tanggal lahir 18 Juli 2011,

    tanggal masuk 23 April 2013, rawat di ruang Bakung RS Panti Waluyo

    Surakarta. Diagnosa medis Gastroenteritis yang bertanggung jawab Ny.E,

    umur 27 tahun, agama Islam, alamat Kartasura, hubungan dengan pasien

    sebagai ibu.

    B. Pengkajian

    Pengkajian pada tanggal 25 April 2013 jam 10.00 WIB. Data yang

    diperoleh dengan cara auto anamnesa dan allo anamnesa, mengadakan

    pengamatan atau observasi langsung, pemerisaan fisik, menelaah catatan

    medis dan catatan perawat dari data pengkajian tersebut didapat hasil sebagai

    berikut.

    Keluhan utama, ibu pasien mengatakan pasien buang air besar 6x

    perhari dengan konsistensi cair.

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    18/40

    Riwayat kesehatan pasien, ibu pasien mengatakan pada tanggal 23 April

    2013 pasien mengalami demam setelah ibu pasien mengganti produk susu yang

    biasa dikonsumsi oleh pasien, kemudian dibawa ke bidan desa

    terdekat dan diberi obat oleh bidan tersebut. Pasien juga mengalami muntah 3x

    seperti susu dan buang air besar 4x dengan konsistensi cair, kemudian pasien

    dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah. Pada tanggal 23 April 2013

    pukul 20.30 An. N dibawa ke Rumah Sakit Panti Waluyo.

    Riwayat kesehatan lalu, ibu pasien mengatakan An. N lahir pada tanggal

    18 Juli 2012 secara normal, usia pasien sekarang 21 bulan. Pada masa kehamilan

    ibu pasien rutin memeriksakan kehamilannya ke bidan dan tidak ada masalah

    saat hamil, dan mengkonsumsi vitamin dan obat dari bidan, dan masa kelahiran

    ibu pasien mengatakan pasien lahir secara spontan, lama kelahiran kurang lebih

    12 jam. Ibu pasien mengatakan saat pasien lahir dengan berat badan 2500 gr dan

    panjang badan 48 cm dengan kondisi sehat tidak ada cacat, An. N menangis

    kencang saat lahir, bergerak secara spontan dan warna kulit merah jambu.

    Riwayat alergi, ibu pasien mengatakan pasien tidak mempunyai alergi terhadap

    obat maupun makanan. Pertumbuhan dan perkembangan berat bayi waktu lahir

    2500 gram dan panjang badan saat lahir 49 cm, saat ini berat badan An. N 8,9 kg

    tingginya 80 cm. Ibu pasien mengatakan An. N sudah bisa membuka pakaiannya

    sendiri, mampu mencoret-coret, menunjuk 4 gambar dan menendang bola

    kedepan.An. N sudah melakukan imunisasi secara lengkap dari BCG, Polio,

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    19/40

    DPT, Campak, Hepatitis. Kebiasaan khusus pasien masih sering mengompol

    sehingga selama di RS An. N menggunakan pampers.

    Hasil pemeriksaan fisik An. N pada tanggal 25 April 2013 pukul 10.10

    WIB, keadaan umum lemah, kesadaran composmentis. Pemeriksaan tanda vital

    penafasan 23x/menit, denyut nadi 104x/menit, suhu tubuh 37,9oC. Kepala:

    berbentuk mesosephal, kulit kepala bersih, lembab, rambut berwarna hitam.

    Mata: simetris kanan kiri, warna skleratidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,

    mata tidak cekung. Hidung: tampak bersih, tidak ada polip. Mulut: pada mukosa

    bibir agak kering, tidak terdapat stomatitis, lidah bersih. Leher: tidak ada kaku

    kuduk, tidak ada pembesarantyroid.

    Pemeriksaan abdomen: inspeksiperut kembung tidak ada lesi, umbilikus

    bersih, auskultasi bising usus 33x per menit, perkusi terdengar hiperthympani,

    palpasi terdapat nyeri tekan dikuadran kanan bawah. Ekstremitas tangan dan

    kaki dapat bergerak dengan baik kecuali tangan kiri pasien karena terpasang

    infuse RL 15 tetes per menit. Intregumen kulit bersih, kulit berwarna sawo

    matang, turgor kulit lembab.

    Pengkajian status nutrisi dan cairan pada An.N ibu pasien mengatakan

    sebelum sakit An.N makan 3x perhari dengan porsi makan 1 piring nasi, lauk

    dan sayur kadang makan buah-buahan. Minum 5 botol susu dan 2-3 gelas air

    putih. Selama sakit ibu pasien mengatakan An. N nafsu makan berkurang, makan

    hanya 3-4 sendok dan lebih suka makan buah. Minum 2-4 botol susu dan 2-3

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    20/40

    gelas air putih. Dan pengukuran Z-scoredari berat badan menurut umur = -2,5

    berat badan rendah (gizi kurang), tinggi badan menurut umur = -1,8 (normal),

    berat badan menurut tinggi badan = -2,2 (kurus). Balance cairan input < output -

    162 cc.

    Pengkajian pola eliminasi, sebelum sakit, ibu pasien mengatakan An. N

    buang air besar 1-2x per hari dengan konsistensi lembek, berwarna kuning dan

    berbau khas, BAK 4-6x per hari berwarna kuning berbau khas urine. Selama

    sakit, ibu pasien mengatakan An. N buang air besar 6x per hari konsistensi cair,

    berwarna kuning, BAK 5-7x/hari berwarna kuning, bau khas urine.

    Pengkajian riwayat kesehatan keluarga, ibu pasien mengatakan An.N

    belum pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya, dan baru pertama kali An. N

    dirawat dirumah sakit. Keluarga pasien tidak ada yang mempunyai penyakit

    sama dengan yang dialami pasien saat ini.

    Tabel 2.1

    Hasl penghitungan balance cairan pada An. N adalah :

    Input Output Baalance cairan

    Makan : 50 cc

    Minum : 300 ccAir Metabolisme : 72 cc

    Infus : 840 ccTotal : 840 cc

    Urine : 250 cc

    BAB : 300 ccIWL : 452 cc

    Total : 1002 cc

    BC : Input-Output

    : 840-1002: -162 cc

    Terapi tanggal 25 April 2013 pasien mendapatkan terapi obat infus RL

    60 cc/jam, obat parenteral Taxegram 2x200 mg, obat peroral L-Bio 3x250 mg,

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    21/40

    Smecta 3x750 mg, Sanmol 3x1 sendok teh diberikan bila panas. Terapi tanggal

    26 April 2013 pasien mendapatkan terapi obat infus RL 60 cc/jam, obat

    parenteral Taxegram 2x200 mg, obat peroral L-Bio 3x250 mg, Smecta 3x750

    mg. Terapi tanggal 27 April 2013 pasien mendapatkan terapi obat infus RL 60

    cc/jam, obat parenteral Taxegram 2x200 mg, obat peroral L-Bio 3x250 mg,

    Smecta 3x750 mg.

    Hasil pemeriksaan diagnostik pada tanggal 23 April 2013, Hemoglobin

    13,3 g/dl (N: 11,5 - 13,5 g/dl), Hematokrit 38,8 % (N: 34 40 %), Eritrosit 4,4

    juta/mm^3 (N: 3,9 -5,9 juta/mm^3), Lekosit 10.900 /mm3(N: 4.500 14.500

    /mm3), Trombosit 211.000 u/L (N: 150.000 450.000 u/L), Basofil 0,1 % (N: 0

    1 %), Esonofil 2,1 % (N: 0 -4 %), Neutrofil 79,2 % (N: 55 -80 %), Limfosit

    9,1 % (N: 36 52 %), Monosit 9,5% (N: 0 5 %), MCV 82 fL (N: 80 96 fL),

    MCH 28 pg (N: 28 33 pg), MCHC 34 % (N: 32 36 %),LED 5 mm/jam (0-15

    mm/jam), LED 2 jam26 mm/jam, golongan darah O/Rh (+).

    C. Perumusan Masalah Keperawatan

    Berdasarkan hasil pengkajian yang didapatkan dari An.N, umur 21

    bulan, tanggal 25 April 2013 jam 10.00. Data yang diambil sebagai penunjang

    studi kasus adalah sebagai berikut; data subjektif ibu pasien menyatakan buang

    air besar cair 6 kali perhari, dengan konsistensi cair berwarna kuning. Data

    obyektif pasien tampak lesu, buang air besar tampak cair berwarna kuning, bau

    khas, nadi 104 kali/menit, suhu 37,9C, balance cairan -162 cc. Diagnosa

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    22/40

    keperawatan yang dapat ditegakkan sesuai dengan data subjektif dan data

    objektif adalah kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan

    cairan aktif melalui diare.

    D. Perencanaan Keperawatan

    Tujuan dan kriteria hasil yang dapat dilaksanakan berdasarkan kriteria

    SMART : Spesifik (jelas atau khusus), Measurable (dapat diukur), Achievable

    (dapat diterima), Rasional dan Time (ada kriteria waktu), diharapkan setelah

    dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, kekurangan volume cairan

    bisa teratasi dengan kriteria hasil sebagai berikut, konsistensi buang air besar

    tidak cair, buang air besar kurang dari 3 kali perhari, mukosa bibir lembab,

    balance cairan normal 100 cc.

    Rencana keperawatan pada An. N diruang Bakung RS Panti Waluyo

    Surakarta, pada tanggal 25 April 2012 dengan diagnosa keperawatan kekurangan

    volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif melalui diare.

    Intervensi keperawatannya yaitu observasi dan catat frekuensi defekasi, jumlah

    dan warna feses, rasionalnya untuk mengidentifikasi beratnya diare. Monitor dan

    catat masukan dan pengeluaran cairan, rasionalnya untuk mengetahui

    keseimbangan cairan. Pantau tanda-tanda dehidrasi (seperti membran mukosa

    kering, penurunan turgor kulit, bola mata cekung), rasionalnya untuk mengetahui

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    23/40

    ada tidaknya tanda-tanda dehidrasi. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian

    atau pemantauan cairan infus, rasionalnya untuk mempertahankan rehidrasi.

    E. Implementasi Keperawatan

    Implementasi dilakukan pada tanggal 25 April 2013 oleh penulis

    dimulai pukul 10.30 WIB dengan diagnosa kekurangan volume cairan

    berhubungan dengan kehilangan cairan aktif melalui diare. Dilakukan tindakan

    keperawatan pada pukul 10.30 WIB adalah mengobservasi dan mencatat

    frekuensi defekasi, jumlah dan warna feses, dengan respon subyektif adalah ibu

    pasien mengatakan buang air besar berwarna kuning, konsistensi cair, sudah 6

    kali perhari, setiap buang air besar kurang lebih sebanyak 50 cc, respon obyektif

    adalah buang air besar pasien tampak kuning dan konsistensinya cair. Pada pukul

    10.50 WIB dilakukan tindakan keperawatan, memantau tanda-tanda dehidrasi

    (seperti membran mukosa kering, penurunan turgor kulit, bola mata cekung),

    respon subyektif adalah, ibu pasien mengatakan mukosa bibir agak kering,

    respon obyektif adalah mukosa bibir tampak agak kering, tidak ada penurunan

    turgor kulit, bola mata tidak cekung. Pada pukul 11.20 WIB mengkolaborasikan

    dengan dokter dalam pemberian atau pemantauan cairan infus, respon subyektif

    adalah keluarga pasien mengatakan bersedia, respon obyektif mengganti infuse

    RL 60 cc/jam. Pada pukul 13.00 WIB dilakukan tindakan keperawatan

    memonitor dan mencatat masukan dan pengeluaran cairan respon subyektif

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    24/40

    adalah ibu pasien mengatakan pasien buang air besar 6x perhari, obyektifnya

    balance cairan -162 cc.

    Tindakan keperawatan pada tanggal 26 April 2013 pukul 07.30 WIB,

    mengobservasi dan mencatat frekuensi defekasi, jumlah dan warna feses, dengan

    respon subyektif adalah keluarga pasien mengatakan buang air besar berwarna

    kuning, konsistensi cair, buang air besar sudah 8 kali perhari, setiap buang air

    besar kurang lebih sebanyak 50 cc, respon obyektif adalah buang air besar pasien

    tampak kuning dan konsistensinya cair. Pukul 08.45 WIB melakukan tindakan

    keperawatan memantau tanda-tanda dehidrasi (seperti membran mukosa kering,

    penurunan turgor kulit, bola mata cekung), respon subyektif adalah, ibu pasien

    mengatakan mukosa bibir agak kering, respon obyektif adalah mukosa bibir

    tampak agak kering, tidak ada penurunan turgor kulit, bola mata tidak cekung.

    Pada pukul 10.50 WIB mengkolaborasikan dengan dokter dalam pemberian atau

    pemantauan cairan infus, respon subyektif adalah keluarga pasien mengatakan

    bersedia. Pada pukul 13.15 WIB dilakukan tindakan keperawatan memonitor dan

    mencatat masukan dan pengeluaran cairan respon subyektif adalah ibu pasien

    mengatakan pasien buang air besar 8x perhari, obyektifnya balance cairan -262

    cc.

    Tindakan keperawatan pada tanggal 27 April 2013 pukul 08.00 WIB

    adalah mengobservasi dan mencatat frekuensi defekasi, jumlah dan warna feses,

    dengan respon subyektif adalah ibu pasien mengatakan buang air besar berwarna

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    25/40

    kuning, konsistensi cair, sudah 4 kali perhari, setiap buang air besar kurang lebih

    sebanyak 50 cc, respon obyektif adalah buang air besar pasien tampak kuning

    dan konsistensinya cair. Pada pukul 10.50 WIB dilakukan tindakan keperawatan,

    memantau tanda-tanda dehidrasi (seperti membran mukosa kering, penurunan

    turgor kulit, bola mata cekung), respon subyektif adalah, ibu pasien mengatakan

    mukosa bibir agak kering, respon obyektif adalah mukosa bibir tampak kering,

    tidak ada penurunan turgor kulit, bola mata tidak cekung. Pada pukul 11.20 WIB

    mengkolaborasikan dengan dokter dalam pemberian atau pemantauan cairan

    infus, respon subyektif adalah keluarga pasien mengatakan bersedia. Pada pukul

    13.00 WIB dilakukan tindakan keperawatan memonitor dan mencatat masukan

    dan pengeluaran cairan respon subyektif adalah ibu pasien mengatakan pasien

    buang air besar 4x perhari, obyektifnya balance cairan -62 cc.

    F. Evaluasi Keperawatan

    Setelah dilakukan implementasi selama 3 hari, didapatkan hasil evaluasi

    selama 3 hari dari tanggal 25-27 April 2013.Pada tanggal 25 April 2012 pukul

    13.00 WIB, didapatkan catatan perkembangan sebagai berikut : dari evaluasi

    subyektif keluarga pasien mengatakan pasien buang air besar 6 kali perhari,

    konsistensi cair, berwarna kuning. Dari data evaluasi adalah buang air besar

    pasien tampak konsistensi cair, berwarna kuning, pasien tampak lesu, mukosa

    bibir agak kering balance cairan -162 cc, masalah belum teratasi saat ini, dan

    intervensi dilanjutkan yaitu observasi dan catat frekuensi defekasi, jumlah dan

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    26/40

    warna feses, pantau tanda-tanda dehidrasi (seperti membran mukosa kering,

    penurunan turgor kulit, bola mata cekung), monitor dan catat masukan dan

    pengeluaran cairan, kolaborasi dengan dokter dalam pemberian atau pemantauan

    cairan infus.

    Pada tanggal 26 April 2013, didapatkan catatan perkembangan sebagai

    berikut :dari data subyektif keluarga pasien mengatakan pasien buang air besar 8

    kali perhari, konsistensi cair, berwarna kuning. Dari data obyektif adalah buang

    air besar pasien tampak konsistensi cair, berwarna kuning, pasien tampak lesu,

    mukosa bibir agak kering, balance cairan -262 cc, masalah belum teratasi saat

    ini, dan intervensi dilanjutkan yaitu observasi dan catat frekuensi defekasi,

    jumlah dan warna feses, pantau tanda-tanda dehidrasi (seperti membran mukosa

    kering, penurunan turgor kulit, bola mata cekung), monitor dan catat masukan

    dan pengeluaran cairan, kolaborasi dengan dokter dalam dalam pemberian atau

    pemantauan cairan infus.

    Pada tanggal 27 April 2013, didapatkan hasil evaluasi sebagai berikut:

    dari data subyektif keluarga pasien mengatakan pasien buang air besar 4 kali

    perhari, konsistensi cair, berwarna kuning, pasien juga lesu. Dari data obyektif

    adalah buang air besar pasien tampak konsistensi cair, berwarna kuning, pasien

    tampak lesu, mukosa bibir lembab, balance cairan -62 cc, masalah belum teratasi

    saat ini, dan intervensi dilanjutkan dengan pendelegasian dengan perawat di

    Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta yaitu observasi dan catat frekuensi

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    27/40

    defekasi, jumlah dan warna feses, pantau tanda-tanda dehidrasi (seperti membran

    mukosa kering, penurunan turgor kulit, bola mata cekung), monitor dan catat

    masukan dan pengeluaran cairan, mengkolaborasikan dengan dokter dalam

    dalam pemberian atau pemantauan cairan infus.

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    28/40

    BAB III

    PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

    A. Pembahasan

    Pada bab ini penulis akan membahas studi kasus tentang Asuhan

    Keperawatan Diare Pada An.N dengan Gastroenteritis di Ruang Bakung RS

    Panti Waluyo Surakarta. Prinsip dari pembahasan ini memfokuskan kebutuhan

    dasar manusia di dalam asuhan keperawatan. Prinsip dari pembahasan ini dengan

    memperhatikan aspek tahapan proses keperawatan, pengkajian, diagnosa

    keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi keperawatan dengan

    metode wawancara langsung dengan pasien dan keluarga pasien dan metode

    observasi.

    Gastroenteritis adalah radang pada lambung dan usus yang

    memberikan gejala diare, dengan atau tanpa disertai muntah, dan sering kali

    disertai peningkatan suhu tubuh. Diare yang dimaksudkan disini adalah buang

    air besar berkali-kali (lebih dari empat kali), bentuk feses cair, dan dapat disertai

    dengan darah atau lendir (Ardiansyah, 2012).

    1. Pengkajian

    Pengkajian adalah langkah pertama dalam proses keperawatan, proses

    ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut, pengumpulan data, verifikasi data,

    organisasi data, interpretasi data, pendokumentasian data. Pengkajian bertujuan

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    29/40

    untuk mendapatkan data dasar tentang kesehatan klien baik fisik, psikologis,

    maupun emosional. Data dasar ini digunakan untuk menetapkan status

    kesehatan klien, menemukan masalah aktual ataupun potensial, serta sebagai

    acuan dalam memberi edukasi pada klien (Debora, 2011).

    Tanda gejalanya yaitu perut mulas dan gelisah, suhu tubuh

    meningkat, demam, nafsu makan berkurang, rasa lekas kenyang, mual

    (kadang-kadang sampai muntah), dan badan terasa lemas, sering buang air

    besar dengan konsistensi cair atau encer, anus dan sekitarnya lecet karena

    seringnya defekasi, sementara tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya

    asam laktat (Ardiansyah, 2012).

    Sesuai dengan teori pengkajian pada An. N didapatkan keluhan

    utama ibu pasien mengatakan buang air besar cair 6 kali perhari, dengan

    konsistensi cair berwarna kuning. Data obyektif pasien tampak lesu, buang

    air besar tampak cair berwarna kuning, bau khas, mukosa bibir agak kering,

    nadi 104 kali/menit, suhu 37,9C, keadaan umum lemah, kesadaran

    composmentis, balancecairan -162 cc.

    Pemeriksaan fisik adalah tinjauan sistem tubuh dari kepala sampai

    kaki untuk memperoleh informasi obyektif tentang klien, sehingga dapat

    dilakukan pengkajian klinis (Potter & Perry, 2010). Pemeriksaan fisik yang

    dilakukan pada An. N didapatkan hasil, mulut pada mukosabibir agak kering,

    anus kemerahan. Pemeriksaan abdomen, inspeksi perut kembung tidak ada

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    30/40

    lesi, umbilikus bersih, auskultasibising usus 33x per menit,perkusi terdengar

    hiperthympani,palpasi terdapat nyeri tekan dikuadran kanan bawah.

    Normalnya udara dan cairan bergerak melalui usus menyebabkan

    suara bergemuruh/klik pelan yang terjadi ireguler 5-35 kali per menit. Yang

    mengindikasikan peningkatan motilitas gastrointestinal, radang usus,

    kegelsahan, diare, perdarahan, laksatif berlebihan, dan reaksi usus terhadap

    makanan tertentu dapat menyebabkan peningkatan motilitas (Potter&Perrry,

    2010).

    2. Diagnosa Keperawatan

    Dari hasil pengkajian pada An. N didapatkan hasil data subyektif ibu

    pasien mengatakan buang air besar cair 6 kali perhari, dengan konsistensi cair

    berwarna kuning. Data obyektif pasien tampak lesu, buang air besar tampak

    cair berwarna kuning, bau khas, mukosa bibir agak kering, nadi 104

    kali/menit, suhu 37,9C, balance cairan .-162 cc. Dari hasil pengkajian pasien,

    penulis merumuskan masalah kekurangan volume cairan berhubungan dengan

    kehilangan cairan aktif melalui diare. Kekurangan volume cairan adalah

    penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intraselular. Ini mengacu

    pada dehidrasi, kehilangan cairan saja tanpa perubahan pada natrium.

    Batasan karakteristiknya yaitu penurunan turgor kulit, membran

    mukosa kering, perubahan pada status mental, perubahan tekanan darah,

    peningkatan suhu tubuh, peningkatan frekuensi nadi, haus, kelemahan

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    31/40

    (Nanda, 2009). Sesuai yang dalami oleh pasien yaitu suhu tubuh meningkat

    37,90C, mukosa bibir kering, peningkatan frekuensi nadi 104 x per menit.

    3. Tujuan dan Kriteria Hasil

    Tujuan dan kriteria hasil yang dapat dilaksanakan berdasarkan

    kriteria SMART yaitu S (spesific) dimana tujuan harus spesifik dan tidak

    menimbulkan arti ganda, M (measurabel)dimana tujuan keperawatan harus

    dapat diukur, khususnya tentang perilaku klien : dapat dilihat, didengar,

    diraba, dirasakan, dan dibau. A (achievable) dimana tujuan harus dapat

    dicapai, R (reasonable) dimana tujuan harus dapat dipertanggungjawabkan

    secara ilmiah, T (time) tujuan harus mempunyai batasan waktu yang jelas

    (Nursalam, 2011).

    Sesuai NIC NOC (2006) setelah dilakukan tindakan keperawatan

    selama 3x24 jam, pasien tidak mengalami buang air besar yang berlebih,

    dengan kriteria hasil sebagai berikut pola eliminasi dalam rentang yang

    diharapkan buang air besar kurang dari 3 kali perhari, konsistensi buang air

    besar tidak cair, mukosa bibir lembab, balance cairan normal 100 cc.

    4. Intervensi Keperawatan

    Intervensi adalah panduan untuk perilaku spesifik yang diharapkan

    dari klien, dan atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat, intervensi

    dilakukan untuk membantu klien mencapai hasil yang diharapkan. Intervensi

    keperawatan harus spesifik dan dinyatakan dengan jelas. Pengelompokan

    seperti bagaimana, kapan, di mana, frekuensi, dan besarnya, menunjukkan isi

    dari aktivitas yang direncanakan. Intervensi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    32/40

    mandiri (dilakukan oleh perawat) dan kolaboratif (yang dilakukan bersama

    dengan pemberi perawatan lainnya) (Deswani, 2009). Intervensi yang

    diterapkan antara lain yaitu observasi dan catat frekuensi defekasi, jumlah

    dan warna feses, rasionalnya untuk mengidentifikasi beratnya diare, pantau

    tanda-tanda dehidrasi (seperti membran mukosa kering, penurunan turgor

    kulit, bola mata cekung), rasionalnya untuk mengetahui ada tidaknya tanda-

    tanda dehidrasi, monitor dan catat masukan dan pengeluaran cairan,

    rasionalnya untuk mengetahui keseimbangan cairan, kolaborasi dengan

    dokter dalam peberian obat, rasionalnya untuk mengurangi diare.

    5. Implementasi Keperawatan

    Implementasi adalah fase ketika perawat mengimplementasikan

    intervensi keperawatan. Berdasarkan terminologi NIC, implementasi terdiri

    atas melakukan dan mendokumentasikan tindakan yang merupakan tindakan

    keperawatan khusus yang diperlukan untuk melaksanakan intervensi (atau

    program keperawatan). Perawat melaksanakan atau mendelegasikan tindakan

    keperawatan untuk intervensi yang disusun dalam tahap perencanaan dan

    kemudian mengakhiri tahap implementasi dengan mencatat tindakan

    keperawatan dan respon klien terhadap tindakan tersebut (Kozier, 2011).

    Implementasi yang dilakukan selama 3 hari pada An.N di ruang

    Bakung RS Panti Waluyo Surakarta berdasarkan intervensi yang sudah

    ditulis. Penulis melakukan tindakan keperawatan diantaranya mengobservasi

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    33/40

    dan mencatat frekuensi defekasi, jumlah dan warna feses tujuannya untuk

    mengidentifikasi beratnya diare yang diderita oleh pasien dan untuk

    menentukan intervensi selanjutnya yang akan dilakukan oleh perawat

    (Ardiansyah, 2012).

    Memantau tanda-tanda dehidrasi (seperti membran mukosa kering,

    penurunan turgor kulit, bola mata cekung), tujuannnya untuk mengetahui ada

    tidaknya tanda-tanda dehidrasi. Dehidrasi terjadi karena kehilangan air

    (output) lebih banyak daripada pemasukan ait (input), merupakan penyebab

    terjadinya kematian pada diare (Wilkinson, 2013).

    Memonitor dan mencatat masukan dan pengeluaran cairan yakni

    urine dan feses, makan minum dan lain- lain. Tujuannya untuk memberikan

    informasi tentang keseimbangan cairan dan merupakan pedoman untuk

    penggantian cairan juga digunakan untuk menghitung balance cairan

    (Ardiansyah, 2012).

    Perhitungan balance cairan pada anak input dikurangi output, input

    mencakup makanan, minuman, air metabolisme, infus, output mencakup

    urine, buang air besar dan IWL. Untuk perhitungan IWL pada anak yang

    mengalami demam maka (30- dalam tahun) bb/kg +200 (suhu tubuh-36,80

    C).

    Mengkolaborasikan dengan dokter dalam pemberian atau memantau

    caran infus, tujuannya untuk mempertahankan rehidrasi. Cairan IV RL 60 cc

    per jam fungsinya mengembalikan keseimbangan elektrolit pada dehidrasi

    (ISO, 2010).

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    34/40

    6. Evaluasi Keperawatan

    Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan yang

    digunakan untuk menentukan seberapa baik respon pasien atau keluarga

    pasien. Berikut ini adalah pembahasan evaluasi. Pada tanggal 25 April 2012,

    data subyektif keluarga pasien mengatakan pasien buang air besar 6 kali

    perhari, konsistensi cair, berwarna kuning, data obyektif buang air besar

    pasien tampak konsistensi cair, berwarna kuning, pasien tampak lesu, mukosa

    bibir agak kering, balance cairan -162 cc, masalah belum teratasi saat ini dan

    intervensi dilanjutkan yaitu observasi dan catat frekuensi defekasi, jumlah

    dan warna feses, pantau tanda-tanda dehidrasi (seperti membran mukosa

    kering, penurunan turgor kulit, bola mata cekung), monitor dan catat

    masukan dan pengeluaran cairan, kolaborasi dengan dokter dalam pemberian

    atau pemantauan cairan infus..

    Pada tanggal 26 April 2013, data subyektif keluarga pasien

    mengatakan pasien buang air besar 8 kali perhari, konsistensi cair, berwarna

    kuning, data obyektif buang air besar pasien tampak konsistensi cair,

    berwarna kuning, pasien tampak lesu, mukosa bibir agak kering, balance

    cairan -262 cc, masalah belum teratasi saat ini, dan intervensi dilanjutkan

    yaitu observasi dan catat frekuensi defekasi, jumlah dan warna feses, pantau

    tanda-tanda dehidrasi (seperti membran mukosa kering, penurunan turgor

    kulit, bola mata cekung), monitor dan catat masukan dan pengeluaran cairan,

    kolaborasi dengan dokter dalam dalam pemberian atau pemantauan cairan

    infus.

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    35/40

    Pada tanggal 27 April 2013, data subyektif keluarga pasien

    mengatakan pasien buang air besar 4 kali perhari, konsistensi cair, berwarna

    kuning, pasien juga lesu, data obyektif buang air besar pasien tampak

    konsistensi cair, berwarna kuning, pasien tampak lesu, mukosa lembab,

    balance cairan -62 cc, masalah belum teratasi saat ini, dan intervensi

    dilanjutkan dengan pendelegasian dengan perawat di Rumah Sakit Panti

    Waluyo Surakarta yaitu observasi dan catat frekuensi defekasi, jumlah dan

    warna feses, pantau tanda-tanda dehidrasi (seperti membran mukosa kering,

    penurunan turgor kulit, bola mata cekung), monitor dan catat masukan dan

    pengeluaran cairan, mengkolaborasikan dengan dokter dalam dalam

    pemberian atau pemantauan cairan infus.

    B. Simpulan dan Saran

    1. Kesimpulan

    Dari hasil penulisan dalam bab pembahasan, maka penulis dapat

    menarik kesimpulan sebagai berikut:

    a. Pengkajian yang dilakukan penulis pada An. N dengan diagnosa

    kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan

    aktif melalui diare, ditemukan data subjektif : Ibu pasien menyatakan

    buang air besar cair 6 kali perhari, dengan konsistensi cair berwarna

    kuning. Data obyektif pasien tampak lesu, buang air besar tampak cair

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    36/40

    berwarna kuning, bau khas, nadi 104 kali/menit, suhu 37,9C, mukosa

    bibir agak kering, balance cairan -162 cc.

    b. Diagnosa keperawatan utama yang muncul saat dilakukan pengkajian

    pada An.N adalah kekurangan volume cairan berhubungan dengan

    kehilngan cairan aktif melalui diare.

    c. Intervensi atau rencana keperawatan pada An. N dengan diagnosa

    kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilngan cairan aktif

    melalui diare yaitu observasi dan catat frekuensi defekasi, jumlah dan

    warna feses, pantau tanda-tanda dehidrasi (seperti membran mukosa

    kering, penurunan turgor kulit, bola mata cekung), monitor dan catat

    masukan dan pengeluaran cairan, kolaborasi dengan dokter dalam

    pemberian atau memantau cairan.

    d. Implementasi yang sudah dilakukan dalam 3 hari pada An. N dengan

    diagnosa kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilngan

    cairan aktif melalui diare antara lain observasi dan catat frekuensi

    defekasi, jumlah dan warna feses, pantau tanda-tanda dehidrasi (seperti

    membran mukosa kering, penurunan turgor kulit, bola mata cekung),

    monitor dan catat masukan dan pengeluaran cairan, kolaborasi dengan

    dokter dalam peberian obat,kolaborasi dengan dokter dalam pemberian

    atau memantau cairan.

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    37/40

    e. Evaluasi yang dilakukan oleh penulis dalam 3 hari pada An. N dengan

    diagnosa kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilngan

    cairan aktif melalui diare yaitu keluarga pasien mengatakan pasien

    buang air besar 4 kali perhari, konsistensi cair, berwarna kuning,

    pasien juga lesu, data obyektif buang air besar pasien tampak

    konsistensi cair, berwarna kuning, pasien tampak lesu, mukosa

    lembab, balance cairan -62 cc belum teratasi saat ini, dan intervensi

    dilanjutkan observasi dan catat frekuensi defekasi, jumlah dan warna

    feses, pantau tanda-tanda dehidrasi (seperti membran mukosa kering,

    penurunan turgor kulit, bola mata cekung), monitor dan catat masukan

    dan pengeluaran cairan, kolaborasi dengan dokter dalam pemberian

    atau memantau cairan, dengan pendelegasian dengan perawat di

    Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta.

    f. Analisa kondisi pada An. N dengan masalah keperawatan kekurangan

    volume cairan yaitu diperoleh data masalah teratasi, balance cairan -62

    cc, suhu 36,90

    C, mukosa bibir lembab.

    2. Saran

    Dengan memperhatikan kesimpulan diatas, penulis memberikan

    saran sebagai berikut:

    a. Bagi Rumah Sakit

    Diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada pasien seoptimal

    mungkin dan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    38/40

    b. Bagi Institusi Pendidikan

    Memberikan kemudahan dalam pemakaian sarana dan prasarana yang

    merupakan fasilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan ilmu

    pengetahuan dan ketrampilannya melalui praktek klinik dan

    pembuatan laporan.

    c. Bagi Penulis Selanjutnya

    Diharapkan penulis selanjutnya dapat menerapkan ilmu keperawatan

    yang telah dipelajari dan memanfaatkan waktu seefektif mungkin,

    sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan pada klien secara

    optimal.

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    39/40

    DAFTAR PUSTAKA

    Ardiansyah Muhamad. (2012). Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. DIVA Press:

    Jogjakarta.

    Debora Oda. (2011). Proses Keperawatan dan Pemeriksaan Fisik. SalembaMedika: Jakarta.

    Daniel Ronald. (2013). Cairan Tubuh. http://file.upi.edu. Diakses tanggal 17 Juni

    2013 pukul 11.14 WIB.

    Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Salemba Medika:

    Jakarta.

    Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. (2010). Informasi Spesialite Obat (ISO)Indonesia. PT.ISFI: Jakarta.

    Kozier Barbara, Erb Glenora, dkk. (2011).Buku Ajar Fundamental Keperawatan:

    Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 7 Volume 1. EGC : Jakarta.

    NANDA Internasional. (2009).Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi.

    EGC: Jakarta

    Nursalam. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Salemba Medika:

    Jakarta.

    Nursalam. (2011). Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik.Edisi 2. Salemba Medika: Jakarta.

    Potter&Perrry. (2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses,

    dan Praktik. Edisi 4. Volume 1. EGC : Jakarta.

    Potter&Perrry. (2009). Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Buku 1. SalembaMedika: Jakarta.

    Potter&Perrry. (2010). Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Buku 2. SalembaMedika: Jakarta.

    Riskesdas. (2007). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).

    www.Litbang.depkes.go.id/Riskesdas. Diakses tanggal 10 Mei 2013 pukul18.34 WIB.

    Sodikin. (2011). Asuhan Keperawatan Anak: Gangguan Sistem Gastrointestinal

    dan Hepatobilier. Salemba Medika: Jakarta.

    PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

  • 7/26/2019 01-gdl-tyasindria-514-1-tyasind-4.pdf

    40/40

    Suraatmaja, Sudaryat. (2007). Gastroenterologi. Sagung Seto: Jakarta.

    Tjitrosantoso Heedy, Korompis Fras, dkk. (2013). Studi Penggunaan Obat Pada

    Penderita DiareAkut Di Instalasi Rawat Inap BLU RSUP Prof. Dr. R. D.Kandou Manado Periode Januari Juni 2012.http://ejournal.unisrat.ac.id.

    Diakses tanggal 10 Mei 2013 pukul 13.18 WIB.

    Wilkinson. M Judith, (2013), Buku Saku; Diagnosa Keperawatan dengan

    Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. EGC: Jakarta.

    Wong Donna L. (2008).Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Vol. 2.EGC: Jakarta.