01. bab i - pendahuluan

36
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat diperlukan bagi semua makhluk hidup. Keberadaan sumber daya air ini haruslah dilindungi agar dapat dimanfaatkan dengan baik. Dalam pemanfaatannya haruslah memperhitungkan baik buruknya, karena penggunaan air tidak untuk sekarang saja tetapi juga untuk jangka waktu yang panjang. Jika dalam pengelolaannya yang sering dihadapi dalam mengelola sumber daya alam air ini adalah penurunan kualitas air. Hal ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar bahkan di pedesaan sekalipun kualitas air sudah mengalami penurunan. Penurunan kualitas air ini disebabkan oleh adanya pencemaran. Pencemaran air berarti masuknya zat-zat atau bahan-bahan asing ke dalam badan air dalam jumlah yang melebihi batas sehingga menyebabkan menurunnya kualitas air tersebut. Bahan pencemar yang masuk ke dalam badan air bisa berasal dari mana saja, salah satunya adalah dari kegiatan peternakan. 1

Upload: mas-agga

Post on 16-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pendahuluan skripsi

TRANSCRIPT

BAB IComment by Anargha: REVISI PAK HARPENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat diperlukan bagi semua makhluk hidup. Keberadaan sumber daya air ini haruslah dilindungi agar dapat dimanfaatkan dengan baik. Dalam pemanfaatannya haruslah memperhitungkan baik buruknya, karena penggunaan air tidak untuk sekarang saja tetapi juga untuk jangka waktu yang panjang. Jika dalam pengelolaannya yang sering dihadapi dalam mengelola sumber daya alam air ini adalah penurunan kualitas air. Hal ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar bahkan di pedesaan sekalipun kualitas air sudah mengalami penurunan.Penurunan kualitas air ini disebabkan oleh adanya pencemaran. Pencemaran air berarti masuknya zat-zat atau bahan-bahan asing ke dalam badan air dalam jumlah yang melebihi batas sehingga menyebabkan menurunnya kualitas air tersebut. Bahan pencemar yang masuk ke dalam badan air bisa berasal dari mana saja, salah satunya adalah dari kegiatan peternakan.Desa Trimurti merupakan desa yang memiliki jumlah peternakan babi terbanyak dibanding desa lain yang berada di Kecamatan Srandakan. Hampir semua limbah padat dan cair dari peternakan dibuang langsung ke lubang galian tanpa dilakukan pengelolaan terlebih dahulu sehingga sangat berpotensi mencemari lingkungan khususnya airtanah.Limbah dari peternakan merupakan isu yang penting dalam penanganan kualitas lingkungan hidup. Limbah hewan peternakan berupa kotoran (feses), air kencing, dan sisa makanan ternak seringkali dibuang ke lingkungan tanpa adanya pengelolaan terlebih dahulu.Limbah peternakan babi memiliki karakteristik mengandung bahan organik tinggi dengan parameter pH, BOD, Amonia dan Fecal ColiformEscherichia Coli. Penimbunan limbah peternakan secara terus-menerus di satu tempat (tanah galian) dapat menyebabkan naiknya konsentrasi pencemar yang terkandung dalam airtanah. Untuk menangani hal tersebut perlu dilakukan suatu pengolahan limbah yang bertujuan untuk mengurangi konsentrasi pencemar sebelum dilepaskan ke lingkungan. Comment by Anargha: pH, BOD, Amonia dan Fecal ColiformBerdasarkan cakupan materi permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Analisis Pengaruh Pencemaran Limbah Peternakan Babi Terhadap Kualitas Air Tanah Bebas Di Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta1.1.1. Perumusan Masalah Kegiatan peternakan babi di Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta sangat berpotensi mencemari airtanah. Peternakan di desa ini kebanyakan dilakukan oleh perseorangan, kebanyakan peternakan babi bersebelahan langsung dengan rumah penduduk. Semua peternakan di Desa Trimurti membuang limbahnya langsung di pekarangan peternakan tanpa diadakan pengelolaan khusus sehingga berpotensi mencemari airtanah di daerah tersebut. Pengguanaan lahan di Desa Trimurti banyak digunakan sebagai permukiman, sehingga besar kemungkinan berdampak pada kesehatan masyarakat di Desa Trimurti. Sebagian warga mengeluhkan bahwa air sumurnya berwarna kuning sehingga tidak layak untuk konsumsi. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 bahwa untuk melestarikan fungsi air perlu dilakukan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air secara bijaksana dengan memperlihatkan kepentingan generasi sekarang dan mendatang serta keseimbangan ekologis. Berdasarkan latar belakan dan uraian maka dapat dirumuskan sebagai berikut :1. Bagaimana kualitas limbah peternakan sebagai sumber pencemar airtanah di daerah penelitian?2. Bagaimana kualitas airtanah di daerah penelitian?3. Bagaimana pengaruh limbah peternakan babi terhadap kualitas airtanah di daerah penelitian?1.1.2. Keaslian Penelitian Penelitian mengenai analisis tingkat pencemaran limbah peternakan terhadap airtanah bebas telah dilakukan oleh beberapa peneliti dengan tempat yang berbeda-beda. Penelitian yang dilakukan dengan judul Analisis Tingkat Pencemaran Limbah Peternakan Babi Terhadap Air Tanah Bebas Di Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta belum pernah dilakukan.

20

1

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

NoPenelitian dan TahunJenis Penelitian dan InstitusiLokasiJudulTujuanMetodeHasil

1Maizer Said Nahdi(1995)Tesis Pasca Sarjana UGM-YogyakartaKecamatan Kotagede YogyakartaPengaruh KegiatanPemukiman Terhadap Kualitas Air Sungai Gajahwong di Kawasan Industri Kecil Kotagede YogyakartaMengetahui tingkat kepedulian masyarakat Kotagede terhadap pengelolaan limbah dari aktivitas permukiman dan industri, mengetahui apakah air sungai Gajahwong telah tercemarMetode SurveyMetode Analisa LaboratoriumKepedulian masyarakat Kotagede masih rendah dikarenakan masih banyak warga yang membuang limbah ke sungai Gajahwong. Sungai Gajahwong telah mengalami pencemaran oleh limbah yang berasal dari permukiman, hanya sesuai untuk peruntukan air golongan C

2Erna Handayani (2009)Tugas Akhir, Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknologi Mineral, UPN YogyakartaDesa Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa TengahPengaruh Limbah Cair Industri Batik Rumah Tangga Terhadap Kualitas Airtanah BebasUntuk mengetahui peta kualitas airtanah bebas dan mengetahui pengaruh adanya limbah industri batik rumah tangga terhadap kualitas airtanah bebasMetode SurveyMetode Analisa LaboratoriumKandungan BOD dari semua sampel air limbah batik melebihi baku mutu yang telah ditetapkan, yaitu > 60 mg/l. Sedangkan kandungan krom dari semua sampel limbah batik dibawah baku mutu yang telah ditetapkan, yaitu 1,0 untuk suatu parameter, maka konsentrasi parameter ini harus dikurangi atau disisihkan, kalau badan air digunakan untuk peruntukan (j). Jika parameter ini adalah parameter yang bermakna bagi peruntukan, maka pengolahan mutlak harus dilakukan bagi air itu.Pada model IP digunakan berbagai parameter kualitas air, maka pada penggunaannya dibutuhkan nilai rata-rata dari keseluruhan nilai Ci/Lij sebagai tolok-ukur pencemaran, tetapi nilai ini tidak akan bermakna jika salah satu nilai Ci/Lij bernilai lebih besar dari 1. Jadi indeks ini harus mencakup nilai Ci/Lij yang maksimum. Perairan akan semakin tercemar untuk suatu peruntukan (j) jika nilai (Ci/Lij)R dan atau (Ci/Lij) M adalah lebih besar dari 1,0. Jika nilai maksimum Ci/Lij dan atau nilai rata-rata Ci/Lij makin besar, maka tingkat pencemaran suatu badan air akan makin besar pula.Jadi rumus yang digunakan dalam menentukan tingkat pencemaran sungai adalah sebagai berikut :

Keterangan : (Cij/Lij) R = konsentrasi parameter kualitas air rata - rata(Cij/Lij) M = konsentrasi parameter kualitas air maksimumPij = Indeks Pencemaran

Evaluasi terhadap nilai PI adalah:0 PIj 1,0 =kondisi baik (memenuhi baku mutu)1,0 < PIj 5,0 =tercemar ringan5,0 < PIj 10,0 =tercemar sedangPIj > 10,0 =tercemar berat