01-bab i. pendahuluan (1)

Upload: anida-futri

Post on 19-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    1/60

    BAB I. PENDAHULUAN

    A. Kondisi Pangan di Indonesia

    B. Upaya Peningkatan Produksi Pangan

    C. Kendala dan Tantangan Peningkatan ProduksiPangan

    D. Pemanfaatan Lahan Marginal

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    2/60

    A. Kondisi Pangan di Indonesia

    1 Kemampuan pertanian untuk memenuhi kebutuhan

    pangan sendiri, relatif telah dan sedang menurun

    dengan sangat besar akibat berbagai permasalahan

    serius

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    3/60

    Permasalahan Serius dalam Bidang Pertanian

    Meningkatnya biayadan ketergantungan

    input eksternal

    (pupuk pestisida dll)

    Semakin menurunnya

    produktivitas tanah

    akibat degradasi, erosi

    tanah dan kehilangan

    hara dan alih fungsi

    lahan

    Kerusakan

    lingkungan,

    pencemaran,hilangnya sumber

    daya plasma

    nutfah, dll

    Semakin

    meningkatnyaancaman residu bahan

    agrokimia thd kualitas

    dan keamanan pangan

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    4/60

    Pengurasan kekayaan alamnyaris tanpa batas

    Pemanfaatan sumber daya alamnyaris tanpa nilai tambah

    Hutan luluh lantak Terumbu karang rusak

    Kehilangan sumber daya plasmanutfah dengan percepatan tinggi

    Bencana alam

    Kerusakan lingkungan(pencemaran termasukkontaminasi pestisida di lahanpertanian)

    KONDISI AKTUAL SUMBER DAYAALAM DAN SARANA PRODUKSI

    PANGAN INDONESIA

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    5/60

    FAKTA: KONDISI AKTUAL

    SUMBER DAYA ALAM DAN

    SARANA PRODUKSI PANGAN

    INDONESIA

    Keruskan lingkungan hidup terus

    berlangsung dengan cepat.

    Apakah berbagai jenis sumber

    pangan akan dibiarkan punah satu

    persatu dan tidak akan pernah

    kembali? Ataukah berupaya keras

    mengurangi kerusakan lingkungan

    dan memulai mempelajarinya agar

    dapat dibudidayakan untuk

    kemakmuran negeri ini ?

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    6/60

    Konversi lahan pertanian

    Ancaman serius sektor pertanian tanaman pangan yaituterus menyusutnya lahan akibat konversi lahanpertanian produktif ke penggunaan non-pertanian yangterjadi secara masifLahan sawah dianggap lebih menguntungkan apabila

    dijadikan real estate, pabrik atau infrastruktur yang laindaripada untuk produksi tanaman panganLaju konversi lahan sawah mencapai 100 ribuha pertahun, sedangkan kemampuan Pemerintah dalammencetak lahan sawah baru masih rendah yaitu 40 ribu

    ha per tahunLaju konversi lahan sawah 80% terjadi di sentraproduksi pangan, yaitu di P Jawa

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    7/60

    2. Pada waktu ini Indonesia menuju keadaan

    Rawan

    Pangan disamping karena laju pertumbuhan

    penduduk tidak sejalan dengan laju produksi pangan,

    juga karena pangan untuk rakyat Indonesia cenderung

    akan tergantung dari Pasokan Luar Negeri

    , danketergantungan impor ini akan semakin besar apabila

    tidak benahi dengan benar

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    8/60

    JENIS IMPORT NILAI (USD) VOLUME ASAL NEGARA PENGEXPORT

    Beras 226,40 juta 432,8 juta kg Vietnam, Thailand, India, Myanmar

    Jagung 882,45 juta 2,8 milyar kg India, Brasil, Argentina, Thailand,

    Paraguay

    Kedelai 1 miyar 1,62 milyar kg Amerika Serikat (AS), Argentina,Malaysia, Paraguay, Uruguay

    Tepung terigu 74,9 juta 185,8 juta kg Srilanka, India, Ukraina, Jepang

    Gula tebu 1,5 milyar 3,01 milyar kg Thailand, Brasil, Australia, El

    Salvador, Afrika Selatan

    Minyak goreng 77,4 juta 84,7 juta kg Malaysia, India, Vietnam, Thailand,Bawang merah 38,9 juta 81,3 juta kg India, Thailand, Vietnam, Filipina,

    China

    Bawang putih 333,3 juta 404,2 juta kg China, India, Vietnam

    Cabai 368,36 juta 293.936 kg Vietnam dan India

    Ubi kayu 38.380 100.798 kg Thailand dan VietnamKentang 27,6 juta 44,6 juta kg Australia, Kanada, AS, Mesir, Jerman

    3 Pasar pangan yang amat besar yang dimiliki Indonesia

    (beras, kedelai, terigu, komoditas hortikultura, dll)

    diincar oleh produsen pangan luar negri yang tidak

    menginginkan Indonesia memiliki kemandirian di

    bidang pangan.

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    9/60

    KONDISI KRISIS PANGAN DISEBABKAN :

    PERTAMBAHAN PENDUDUK DAN PERUBAHANPOLA KONSUMSI

    KEBIJAKAN IMPOR BAHAN PANGAN OLEH

    PEMERINTAH KERUSAKAN LINGKUNGAN, PEMANASAN

    GLOBAL/PERUBAHAN IKLIM

    PENURUAN KUALITAS LAHAN PERTANIAN

    ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    10/60

    B. UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    11/60

    1. PRODUKSI PERTANIAN YANG TELAH DICAPAI

    a. PRODUKTIVITAS BEBERAPA TANAMAN PANGAN

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    12/60

    b. PRODUKSI KOMODITAS HORTIKULTURA

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    13/60

    c. PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    14/60

    a. Keanekaragaman Hayati dan Agroekosistem

    2. POTENSI PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN

    * Keanekaragaman Hayati

    - Sebagai pusat keanekaragaman hayati dunia- Memepunyai keanekaragaman hayati tertinggi di dunia- Ada 40 ribu sumber hayati dari tumbuhan terdiri atas :

    5000 jenis jamur, 400 jenis tanaman buah, 370 jenistanaman sayuran, 70 jenis tanaman umbi, 60 jenistanaman penyegar, dan 55 jenis tanaman rempah-rempah

    - Sumber hayati tersebut digunakan sebagai sumberpangan, pakan, bahan baku industri, farmasi dan obat-obatan

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    15/60

    * Keanekaragaman Agroekosistem

    - Memiliki sumberdaya biofisik yang berragam untuk

    menunjang pengembangan pertanian

    - Ketersediaan tanah (hara), air dan penyinaran penuh radiasi

    surya sepanjang tahun

    - Memiliki ekologi yang lengkap : dataran rendah, medium dan

    dataran tinggi yang memberikan kondisi iklim panas, sejuk

    (sedang) dan dingin

    - Setidaknya memiliki 47 ekosistem alami yang berbeda : misal

    padang rumput, padang es dataran tinggi seperti di Papua,hutan basah, ekosistem danau dan rawa, dll

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    16/60

    b. Lahan Pertanian

    Berdasarkan BPS 2013 Indonesia memiliki luas daratan

    191,09 juta ha, sekitar 95,81 juta ha diantaranya berupa lahanpotensial untuk pertanian

    Lahan potensial untuk pertanian terdiri atas 70,59 juta ha lahan

    kering, 5,23 juta ha lahan basah non rawa, dan 19,99 juta ha

    lahan rawa Separuh dari lahan potensial sudah dimanfaatkan untuk

    pertanian, sedang sisanya yaitu 34,7 juta ha sebagai lahan

    cadangan yang berada di kawasan budaya 7,45 juta ha, di HPK

    6,79 juta ha dan di kawasan hutan produksi 20,46 juta ha Masih tersedia areal pertanian dan lahan potensial lain yang

    belum termanfaatkan secara optimal, seperti lahan-lahan

    marginal yang berupa lahan kering, rawa, lebak, gambut dan

    lahan pasang surut

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    17/60

    Teknologi pertanian di Indonesia telah berkembang pesat, mulai dari proses

    produksi di hulu hingga proses pengolahan di hilir, tetapi belum

    dimanfaatkan secara optimal

    Beberapa teknologi pertanian tersebut antara lain :

    - teknologi mekanisasi pertanian

    - teknologi rekayasa genetik dan pemuliaan tanaman yangmenghasilkanbahan tanam yang unggul

    - teknologi pengelolaan sumber daya lahan yang berkelanjutan

    - teknologi produksi pupuk dan pestisida terutama biofertilizer /biopestisida

    yang menopang pertanian berkelanjutan

    - teknologi budidaya spesifik lokasi dengan memanfaatkan sumberdaya lokal

    - teknologi budidaya off season

    - teknologi pasca panen dan pengolahan hasil

    - dlsb

    c. Teknologi

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    18/60

    Jumlah penduduk dan daya beli yang terus meningkatmerupakan potensi pasar domestik yang besar bagi produk-

    produk pertanian

    Disamping jumlah juga keragaman produk yang semakin

    meningkat pada pasar domestik , sehingga membuka peluangyang besar usaha diversifikasi produk produk pertanian

    Pertumbuhan kelas sosial menengah yang pesat akan

    membuka peluang permintaan produk yang semakin besar dan

    spesifik Sejalan dengan globalisasi dan pemberlakuan pasar bebas,

    membuka peluang produk pertanian Indonesia ke pasar

    internasional yang lebih besar

    d. Pasar

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    19/60

    3. UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    20/60

    a. Intensifikasi Pertanian

    Adalah salah satu usaha untuk meningkatkan hasil pertaniandengan cara mengoptimalkan lahan pertanian yang sudah ada

    dengan berbagai sarana :

    - Pengolahan tanah yang baik

    - Pengairan yang teratur

    - Pemilihan bibit unggul

    - Pemupukan

    - Pengendalian hama dan penyakit tanaman

    - Penanganan pasca panen

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    21/60

    Upaya peningkatan produksi pertanian dengan memperluaslahan pertanian pada daerah pertanian yang belum

    dimanfatkan

    Dilakukan di daerah yang masih jarang penduduknya

    Sasarannya adalah ke lahan hutan, padang rumput, lahangambut, atau bentuk-bentuk lain lahan marginal

    Pembukaan hutan untuk tanaman produktif, pencetakan sawah

    pada daerah pasang surut, pemanfaatan lahan gambut,

    pemanfaatan lahan pasir pantai, dlsb

    b. Ekstensifikasi Pertanian

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    22/60

    c. Mekanisasi Pertanian

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    23/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    24/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    25/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    26/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    27/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    28/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    29/60

    Usaha memperbaiki lahan pertanian yang semula tidak produktifmenjadi lahan produktif, atau mengganti tanaman yang sudah

    tidak produktif menjadi tanaman yang lebih produktif

    - memperbaiki sarana pertanian (bendungan/waduk, saluran

    irigasi, jalan, dll)

    - rehabilitasi, peremajaan dan konversi tanaman (terutama

    tanaman-tanaman tahunan/tanaman perkebunan)

    - diversifikasi pertanian dengan menanam beraneka ragam

    tanaman melalui sistem tumpangsari atau tumpang gilir

    d. Rehabilitasi dan Diversifikasi Pertanian

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    30/60

    C KENDALA DAN TANTANGAN PENINGKATAN

    PRODUKSI PANGAN

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    31/60

    Alih fungsi lahan yang tidak terkendali

    Keterbatasan dalam mencetak lahan baru

    Penurunan kualitas lahan pertanian

    Rata-rata kepemilikan lahan petani yang sempit

    Infrastruktur terutama jalan di beberapa daerah yang belum memadai

    Teknologi dalam usahatani masih konvensional

    Produksivitas, mutu dan efisiensi usahatani masih rendah

    Sarana produksi (pupuk, benih, dll) masih terbatas baik jumlah

    maupun distribusinya

    Lemahnya pemodalan dan kelembagaan

    Fluktuasi produksi musiman sehingga menyebabkan fluktuasi harga

    Gangguan OPT (organisme pengganggu tanaman)

    1. Kendala/masalah Peningkatan Produksi Pertanian

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    32/60

    Kebutuhan pangan masyarakat, bahan baku industri dan energi yang

    semakin meningkat

    Perubahan iklim, kerusakan lingkungan dan bencana alam

    - ancaman dan krisis pangan dunia beberapa tahun terakhir berkaitan eratdengan perubahan iklim global (El Nino, La Nina, banjir, kekeringan)

    Kondisi perekonomian global

    - pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 memberikonsekuensi bagi Indonesia terhadap tingkat persaingan yang semakin

    besar dan tajam dalam pergadangan

    Peningkatan jumlah penduduk dan urbanisasi

    - jumlah penduduk yang besar menuntut kebutuhan pangan yang besar,

    urbanisasi menunjukkan sektor pertanian kurang diminati oleh generasipenerus

    Distribusi dan pemasaran produk pertanian

    - kestabilan pasokan, penimbunan barang oleh spekulan, rantai pemasaranmerupakan tantangan yang perlu dicermati

    2. Tantangan Peningkatan Produksi Pertanian

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    33/60

    D. PEMANFAATAN LAHAN MARGINAL

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    34/60

    Pemanfaatan Lahan Marginal Pasir Pantai

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    35/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    36/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    37/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    38/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    39/60

    Pemanfaatan Lahan Marginal Pasang Surut

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    40/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    41/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    42/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    43/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    44/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    45/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    46/60

    Pemanfaatan Lahan Marginal Gambut

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    47/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    48/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    49/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    50/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    51/60

    Pemanfaatan Lahan Marginal Lahan Kering

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    52/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    53/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    54/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    55/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    56/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    57/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    58/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    59/60

  • 7/23/2019 01-Bab i. Pendahuluan (1)

    60/60

    TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA