00 pembahasan dan kesimpulan teklab
DESCRIPTION
My ournalTRANSCRIPT
![Page 1: 00 Pembahasan Dan Kesimpulan Teklab](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082211/55cf9a5f550346d033a16c22/html5/thumbnails/1.jpg)
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM
DI LABORATORIUM KIMIA
A. PEMBAHASAN
Alat – alat praktikum di laboratorium kimia pada umumnya terbuat dari
bahan gelas, porselen, plastik dan logam. Alat-alat tersebut memiliki karakteristik
dan sensitivitas yang berbeda-beda. Bahan gelas memiliki karakteristik khusus
misalnya tahan panas. Porselen memiliki keunggulan tahan terhadap suhu tinggi.
Alat – alat praktikum di laboratorium yang terbuat dari logam biasanya lebih kuat
namun mudah bereaksi dengan zat-zat tertentu dan mudah berkarat. Selain terbuat
dari gelas, porselen dan logam, alat-alat praktikum di laboratorium juga dapat
dibuat dari bahan plastik. Alat-alat yang terbuat dari bahan plastik tersebut dapat
bersifat keras, lentur, tembus sinar, tembus pandang atau tidak tembus sinar.
Sebelum praktikum, pilihlah alat-alat yang dibutuhkan sesuai dengan
kapasitas, kegunaan, dan ketelitian yang diperlukan. Selain itu, cara
mengoperasikan alat-alat prakitkum pun berbeda-beda, ada yang
pengoperasiannya dengan cara konvensional namun ada pula yang serba otomatis.
Sebelum memakai alat-alat praktikum, harus diperhatikan juga keadaan alat
tersebut terutama untuk alat-alat praktikum yang terbuat dari bahan gelas/kaca.
Pipet digunakan untuk memindhakan suatu larutan dalam jumlah tertentu.
Ada tiga macam pipet yang digunakan di laboratorium kimia, yaitu pipet tetes,
pipet ukur dan pipet volumetrik (pipet gondok). Pipet ukur hanya digunakan untuk
memindahkan larutan dalam jumlah sedikit tanpa harus diketahui volumenya.
Pipet ukur terbuat dari pipa kaca yang diberi skala. Sedangkan pipet ukur
digunakan untuk memperoleh larutan dalam jumlah yang sedikit namun harus
diketahui volumenya. Pipet volumetrik berbentuk pipa panjang yang di tengahnya
terdapat silinder kecil yang lebih besar dibandingkan pipa di kedua ujungnya. Pada
silinder tersebut terdapat angka kapasitas pipet. Pada pipet volumetrik terdapat
![Page 2: 00 Pembahasan Dan Kesimpulan Teklab](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082211/55cf9a5f550346d033a16c22/html5/thumbnails/2.jpg)
satu garis melingkar tanda batas kapasitasnya menampung volume larutan.
Silinder pada pipet volumetrik tidak boleh dipegang oleh tangan secara langsung.
Hal ini akan menyebabkan silinder pada pipet volumetrik tersebut memuai karena
tangan memiliki panas sehingga mempengaruhi ketelitiannya. Pada saat
mengambil zat dari gelas kimia menggunakan pipet tetes, pipet ukur atau pipet
volumetrik, gelas kimia tersebut harus dimiringkan membentuk sudut 450 dan pipet
menempel di bibir gelas kimia agar pipet tersebut dalam keadaan tegak lurus
sehingga pengambilan zat mudah dan efektif. Cara menuangkan larutan dari pipet
ke dalam gelas kimia ada dua cara, yaitu dengan menempelkan pipet pada alat
gelas dan dijauhkan secara tegak lurus dari alat gelas. Cara pertama digunakan
untuk percobaan yang memerlukan reaksi perlahan. Sedangkan cara yang kedua
biasanya dilakukan untuk percobaan yang memerlukan reaksi cepat. Namun cara
kedua tidak akan memberikan volume larutan yang konstan karena pipet
dikosongkan terlalu cepat dan larutan berinteraksi sepenuhnya dengan kaca di
dalam pipet. Jika setelah menuangkan larutan dari pipet volumetrik masih ada
larutan yang tersisa di ujung pipet, hal itu tidak akan mengurangi volume larutan
yang dituangkan karena pipet tersebut telah dikalibrasi sehingga volume larutan
yang dikeluarkan akan sesuai dengan kapasitas pipet volumetrik. Sisa larutan pada
ujung pipet ini dapat dihilangkan dengan menyentuhkannya pada ujung alat gelas.
Buret adalah tabung kaca panjang dengan garis-garis skala. Buret terdiri
dari beberapa jenis, yaitu buret berwarna, buret polos dan buret bergaris. Buret
berwarna digunakan untuk larutan yang berwarna dan mudah bereaksi dengan
cahaya. Cara membaca skala pada buret berwarna adalah dengan melihat garis
yang dibuat oleh larutan. Sedangkan cara membaca buret bergaris adalah dengan
melihat ujung yang dibuat oleh larutan yang menunjuk ke arah kita dan cara
membaca buret polos adalah dengan melihat cekungan yang dibuat oleh larutan.
Buret yang dilengkapi dengan kran kaca biasanya digunakan untuk beberapa
larutan kecuali larutan yang bersifat basa. Larutan yang bersifat basa misalnya
NaOH jika bereaksi dengan udara yang mengandung karbon dioksida (CO2) akan
![Page 3: 00 Pembahasan Dan Kesimpulan Teklab](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082211/55cf9a5f550346d033a16c22/html5/thumbnails/3.jpg)
menghasilkan Natrium Karbonat (Na2CO3) dalam bentuk kristal sehingga
menyebabkan kran buret yang terbuat dari kaca macet. Untuk larutan yang
bersifat basa dapat menggunakan buret dengan kran yang terbuat dari karet.
Arah penglihatan ketika membaca skala pada alat pengukur volume harus
tegak lurus terhadap bidang yang memuat skala tersebut. Untuk meniskus yang
cekung dibaca pada bagian yang terendah, sedangkan untuk meniskus yang
cembung (misalnya air raksa) dibaca pada bagian yang tertinggi.
Tang krusibel setelah digunakan tidak boleh disimpan tertelungkup. Hal ini
dikarenakan debu akan menempel pada tang krusibel dan juga krusibel dan akan
memengaruhi kuantitas zat ketika tang dipakai lagi untuk menjepit krusibel pada
saat praktikum. Jika tang terlanjur disimpan secara tertelungkup, ujung tang
krusibel harus dibakar terlebih dahulu sebelum dipakai kembali.
Tabung reaksi yang akan digunakan untuk memanaskan larutan harus
dipegang dengan penjepit tabung reaksi dan harus digoyangkan agar larutan yang
dipanaskan tidak menyembur keluar. Pada saat dipanaskan, tabung reaksi harus
dalam keadaan miring di atas nyala api agar panas merata dan mulut tabung reaksi
tidak boleh mengarah pada orang lain atau diri sendiri untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan.
Penyaringan di laboratorium kimia dapat menggunakan corong dan kertas
saring. Cara menggunakan kertas saring terdiri dari dua macam, yaitu kertas saring
yang dilipat biasa dan dan kertas saring yang dilipat ganda. Kertas saring yang
dilipat biasa digunakan jika pada penyaringan diperlukan zat endapannya.
Sedangkan kertas saring yang dilipat ganda digunakan jika zat yang diperlukan
dalam penyaringan tersebut adalah filtrat atau cairannya.
Pengisian air ke dalam kondensor liebig pada rangkaian alat destilasi harus
dilakukan melalui pipa di bawahnya. Hal ini berdasarkan sifat air yang mengalir
ke tempat yang lebih rendah sehingga air akan mengisi seluruh ruang di dalam
kondensor jika dialirkan melalui pipa dari bawah.
![Page 4: 00 Pembahasan Dan Kesimpulan Teklab](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082211/55cf9a5f550346d033a16c22/html5/thumbnails/4.jpg)
B. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengenalan alat-alat praktikum di laboratorium kimia,
kita dapat mengetahui nama-nama alat tersebut beserta fungsi dan cara
penggunaannya secara baik dan benar. Setiap alat-alat praktikum di laboratorium
kimia dapat dibedakan berdasarkan bahan pembuatnya atau fungsinya secara
kualitatif dan kuantitatif. Selain itu, alat-alat praktikum di laboratorium kimia tidak
boleh diperlakukan dan digunakan secara sembarangan karena akan berpengaruh
terhadap hasil praktikum.
C. DAFTAR PUSTAKA
Arifandy, Muchlas Ibnu. (2012). Alat-Alat yang Digunakan dalam Laboratorium.
[online]. Tersedia: miarifandy.blogspot.com/2012/01/pengenalan-alat-alat-
laboratorium-alat.html?m=1. [20 September 2012]
Basset, J. et.al. A. Hadayana Pudjaatmaka dan L.Setiono (Alih bahasa). (1994).
Buku Ajar Vogel, Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. (Edisi 4., pp 64-133).
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Wirjosoemarto, Koesmadji. et.al. (2004). Common Textbook : Teknik
Laboratorium (Rev.ed.). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.