00 pembahasan dan kesimpulan teklab

7
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KIMIA A. PEMBAHASAN Alat – alat praktikum di laboratorium kimia pada umumnya terbuat dari bahan gelas, porselen, plastik dan logam. Alat-alat tersebut memiliki karakteristik dan sensitivitas yang berbeda-beda. Bahan gelas memiliki karakteristik khusus misalnya tahan panas. Porselen memiliki keunggulan tahan terhadap suhu tinggi. Alat – alat praktikum di laboratorium yang terbuat dari logam biasanya lebih kuat namun mudah bereaksi dengan zat-zat tertentu dan mudah berkarat. Selain terbuat dari gelas, porselen dan logam, alat-alat praktikum di laboratorium juga dapat dibuat dari bahan plastik. Alat-alat yang terbuat dari bahan plastik tersebut dapat bersifat keras, lentur, tembus sinar, tembus pandang atau tidak tembus sinar. Sebelum praktikum, pilihlah alat-alat yang dibutuhkan sesuai dengan kapasitas, kegunaan, dan ketelitian yang diperlukan. Selain itu, cara mengoperasikan alat-alat prakitkum pun berbeda-beda, ada yang pengoperasiannya dengan cara konvensional

Upload: andi-alvariz

Post on 24-Oct-2015

86 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

My ournal

TRANSCRIPT

Page 1: 00 Pembahasan Dan Kesimpulan Teklab

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM

DI LABORATORIUM KIMIA

A. PEMBAHASAN

Alat – alat praktikum di laboratorium kimia pada umumnya terbuat dari

bahan gelas, porselen, plastik dan logam. Alat-alat tersebut memiliki karakteristik

dan sensitivitas yang berbeda-beda. Bahan gelas memiliki karakteristik khusus

misalnya tahan panas. Porselen memiliki keunggulan tahan terhadap suhu tinggi.

Alat – alat praktikum di laboratorium yang terbuat dari logam biasanya lebih kuat

namun mudah bereaksi dengan zat-zat tertentu dan mudah berkarat. Selain terbuat

dari gelas, porselen dan logam, alat-alat praktikum di laboratorium juga dapat

dibuat dari bahan plastik. Alat-alat yang terbuat dari bahan plastik tersebut dapat

bersifat keras, lentur, tembus sinar, tembus pandang atau tidak tembus sinar.

Sebelum praktikum, pilihlah alat-alat yang dibutuhkan sesuai dengan

kapasitas, kegunaan, dan ketelitian yang diperlukan. Selain itu, cara

mengoperasikan alat-alat prakitkum pun berbeda-beda, ada yang

pengoperasiannya dengan cara konvensional namun ada pula yang serba otomatis.

Sebelum memakai alat-alat praktikum, harus diperhatikan juga keadaan alat

tersebut terutama untuk alat-alat praktikum yang terbuat dari bahan gelas/kaca.

Pipet digunakan untuk memindhakan suatu larutan dalam jumlah tertentu.

Ada tiga macam pipet yang digunakan di laboratorium kimia, yaitu pipet tetes,

pipet ukur dan pipet volumetrik (pipet gondok). Pipet ukur hanya digunakan untuk

memindahkan larutan dalam jumlah sedikit tanpa harus diketahui volumenya.

Pipet ukur terbuat dari pipa kaca yang diberi skala. Sedangkan pipet ukur

digunakan untuk memperoleh larutan dalam jumlah yang sedikit namun harus

diketahui volumenya. Pipet volumetrik berbentuk pipa panjang yang di tengahnya

terdapat silinder kecil yang lebih besar dibandingkan pipa di kedua ujungnya. Pada

silinder tersebut terdapat angka kapasitas pipet. Pada pipet volumetrik terdapat

Page 2: 00 Pembahasan Dan Kesimpulan Teklab

satu garis melingkar tanda batas kapasitasnya menampung volume larutan.

Silinder pada pipet volumetrik tidak boleh dipegang oleh tangan secara langsung.

Hal ini akan menyebabkan silinder pada pipet volumetrik tersebut memuai karena

tangan memiliki panas sehingga mempengaruhi ketelitiannya. Pada saat

mengambil zat dari gelas kimia menggunakan pipet tetes, pipet ukur atau pipet

volumetrik, gelas kimia tersebut harus dimiringkan membentuk sudut 450 dan pipet

menempel di bibir gelas kimia agar pipet tersebut dalam keadaan tegak lurus

sehingga pengambilan zat mudah dan efektif. Cara menuangkan larutan dari pipet

ke dalam gelas kimia ada dua cara, yaitu dengan menempelkan pipet pada alat

gelas dan dijauhkan secara tegak lurus dari alat gelas. Cara pertama digunakan

untuk percobaan yang memerlukan reaksi perlahan. Sedangkan cara yang kedua

biasanya dilakukan untuk percobaan yang memerlukan reaksi cepat. Namun cara

kedua tidak akan memberikan volume larutan yang konstan karena pipet

dikosongkan terlalu cepat dan larutan berinteraksi sepenuhnya dengan kaca di

dalam pipet. Jika setelah menuangkan larutan dari pipet volumetrik masih ada

larutan yang tersisa di ujung pipet, hal itu tidak akan mengurangi volume larutan

yang dituangkan karena pipet tersebut telah dikalibrasi sehingga volume larutan

yang dikeluarkan akan sesuai dengan kapasitas pipet volumetrik. Sisa larutan pada

ujung pipet ini dapat dihilangkan dengan menyentuhkannya pada ujung alat gelas.

Buret adalah tabung kaca panjang dengan garis-garis skala. Buret terdiri

dari beberapa jenis, yaitu buret berwarna, buret polos dan buret bergaris. Buret

berwarna digunakan untuk larutan yang berwarna dan mudah bereaksi dengan

cahaya. Cara membaca skala pada buret berwarna adalah dengan melihat garis

yang dibuat oleh larutan. Sedangkan cara membaca buret bergaris adalah dengan

melihat ujung yang dibuat oleh larutan yang menunjuk ke arah kita dan cara

membaca buret polos adalah dengan melihat cekungan yang dibuat oleh larutan.

Buret yang dilengkapi dengan kran kaca biasanya digunakan untuk beberapa

larutan kecuali larutan yang bersifat basa. Larutan yang bersifat basa misalnya

NaOH jika bereaksi dengan udara yang mengandung karbon dioksida (CO2) akan

Page 3: 00 Pembahasan Dan Kesimpulan Teklab

menghasilkan Natrium Karbonat (Na2CO3) dalam bentuk kristal sehingga

menyebabkan kran buret yang terbuat dari kaca macet. Untuk larutan yang

bersifat basa dapat menggunakan buret dengan kran yang terbuat dari karet.

Arah penglihatan ketika membaca skala pada alat pengukur volume harus

tegak lurus terhadap bidang yang memuat skala tersebut. Untuk meniskus yang

cekung dibaca pada bagian yang terendah, sedangkan untuk meniskus yang

cembung (misalnya air raksa) dibaca pada bagian yang tertinggi.

Tang krusibel setelah digunakan tidak boleh disimpan tertelungkup. Hal ini

dikarenakan debu akan menempel pada tang krusibel dan juga krusibel dan akan

memengaruhi kuantitas zat ketika tang dipakai lagi untuk menjepit krusibel pada

saat praktikum. Jika tang terlanjur disimpan secara tertelungkup, ujung tang

krusibel harus dibakar terlebih dahulu sebelum dipakai kembali.

Tabung reaksi yang akan digunakan untuk memanaskan larutan harus

dipegang dengan penjepit tabung reaksi dan harus digoyangkan agar larutan yang

dipanaskan tidak menyembur keluar. Pada saat dipanaskan, tabung reaksi harus

dalam keadaan miring di atas nyala api agar panas merata dan mulut tabung reaksi

tidak boleh mengarah pada orang lain atau diri sendiri untuk menghindari hal-hal

yang tidak diinginkan.

Penyaringan di laboratorium kimia dapat menggunakan corong dan kertas

saring. Cara menggunakan kertas saring terdiri dari dua macam, yaitu kertas saring

yang dilipat biasa dan dan kertas saring yang dilipat ganda. Kertas saring yang

dilipat biasa digunakan jika pada penyaringan diperlukan zat endapannya.

Sedangkan kertas saring yang dilipat ganda digunakan jika zat yang diperlukan

dalam penyaringan tersebut adalah filtrat atau cairannya.

Pengisian air ke dalam kondensor liebig pada rangkaian alat destilasi harus

dilakukan melalui pipa di bawahnya. Hal ini berdasarkan sifat air yang mengalir

ke tempat yang lebih rendah sehingga air akan mengisi seluruh ruang di dalam

kondensor jika dialirkan melalui pipa dari bawah.

Page 4: 00 Pembahasan Dan Kesimpulan Teklab

B. KESIMPULAN

Setelah melakukan pengenalan alat-alat praktikum di laboratorium kimia,

kita dapat mengetahui nama-nama alat tersebut beserta fungsi dan cara

penggunaannya secara baik dan benar. Setiap alat-alat praktikum di laboratorium

kimia dapat dibedakan berdasarkan bahan pembuatnya atau fungsinya secara

kualitatif dan kuantitatif. Selain itu, alat-alat praktikum di laboratorium kimia tidak

boleh diperlakukan dan digunakan secara sembarangan karena akan berpengaruh

terhadap hasil praktikum.

C. DAFTAR PUSTAKA

Arifandy, Muchlas Ibnu. (2012). Alat-Alat yang Digunakan dalam Laboratorium.

[online]. Tersedia: miarifandy.blogspot.com/2012/01/pengenalan-alat-alat-

laboratorium-alat.html?m=1. [20 September 2012]

Basset, J. et.al. A. Hadayana Pudjaatmaka dan L.Setiono (Alih bahasa). (1994).

Buku Ajar Vogel, Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. (Edisi 4., pp 64-133).

Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Wirjosoemarto, Koesmadji. et.al. (2004). Common Textbook : Teknik

Laboratorium (Rev.ed.). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.