0 insan moderat - iain curuppascasarjana.iaincurup.ac.id/wp-content/uploads/... · dan bernegara”...
TRANSCRIPT
0 INSAN MODERAT
0 INSAN MODERAT
INSAN MODERAT “Refleksi Kehidupan Beragama, Berbangsa
dan Bernegara”
Penulis
Dr. Sumarto, M.Pd.I
Penerbit Buku Literasiologi
Alamat Penerbit:
Kantor: Jl. Pemancar TVRI Tasik Malaya, Curup Utara Kabupaten
Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu
Kode Pos: 39125, Provinsi Bengkulu. CP.WA. 0821-3694-9568
Email : [email protected]
www : http://literasikitaindonesia.com
Mitra : Rumah Produktif Indonesia, Asosiasi Guru/Dosen Penulis Indonesi
1 INSAN MODERAT
INSAN MODERAT “Refleksi Kehidupan Beragama, Berbangsa dan Bernegara”
Penulis :
Dr. Sumarto, M.Pd.I
ISBN : 978-623-6904-01-5
Editor dan Lay Out:
Dr. Emmi Kholilah Harahap, M.Pd.I
Desain Sampul:
Dery Prastatian
Penerbit :
Penerbit Buku Literasiologi
Anggota IKAPI
Redaksi :
Kantor: Jl. Pemancar TVRI Tasik Malaya, Curup Utara Kabupaten
Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Kode Pos: 39125, Provinsi Bengkulu
- Indonesia. CP.WA. 0821-3694-9568
Email : [email protected]
www : http://literasikitaindonesia.com
Anggota IKAPI
Ikatan Penerbit Indonesia
Cetakan Pertama, Nopember 2020
Hak cipta dilindungi Undang Undang
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara
Apapun tanpa izin tertulis dari Penulis dan Penerbit
2 INSAN MODERAT
KATA PENGANTAR
PENULIS
بسن الله الرحمن الرحين
الحمدلله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين
وعلى اله واصحابه أجمعين
Puji dan syukur kehadirat Allah Subhana wata‟ala atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua,
Alhamdulillah penulis bisa menyelesaikan tulisan ini dengan
baik. Shalawat dan salam kepada Nabi junjungan kita Nabi
Muhammad Shallallahu „alaihi wasallam suri teladan bagi kita
semua yang kita sangat harapkan syafa‟atnya di yaumil akhir
kemudian.
Konsep Moderat relevan dengan kehidupan Beragama,
Berbangsa dan Bernegara. Dimana setiap insan berprilaku
toleran kepada orang lain yang berbeda secara agama, budaya
dan bahasa sesuai dengan syariat Islam. Toleran tidak berarti,
sikap berlebih-lebihan atau memudah - mudahkan, tetap sikap
proporsional dan sesuai syariat. Moderat juga bermakna tidak
ekstrim kanan dan tidak ekstrim kiri, sikap yang berada di
tengah; Wasatiyah, dengan sikap adil dalam beragama,
berbangsa dan bernegara. Moderat adalah kita yang
melakukan tindakan perdamaian, Menjaga Kerukunan,
Merawat Persatuan dan Kesatuan, dengan memperkuat
semboyan kebangsaan Bhineka Tunggal Ika.
Buku sederhana ini menyampaikan kepada seluruh
pembaca tentang bentuk perilaku; Pengetahuan dan
Pengalaman penulis tentang sikap moderat ketika di
lingkungan keluarga, tempat bekerja, sekolah, kampus dan
lingkungan Masyarakat. Sikap moderat harus di
3 INSAN MODERAT
internalisasikan dalam kehidupan sehingga menjadi kebiasaan
dan karakter dalam kepribadian kita. Menjadi Insan Moderat,
Menjadi Negarawan, Cinta Agama, Cinta Tanah Air. Maju
Bersama. Selamat Membaca.
Demikian kata pengantar dari kami sebagai penulis,
mohon doa dan dukungannya agar kami bisa konsisten untuk
menuliskan ide ide atau gagasan demi perubahan yang lebih
baik, bermakna, Berokah dan Bermanfaat amin ya Rabb.
Terima Kasih.
Curup, Nopember 2020
Penulis,
Dr. Sumarto, M.Pd.I
4 INSAN MODERAT
KATA PENGANTAR
REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
IAIN CURUP
بسن الله الرحمن الرحين
الحمدلله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين
اصحابه أجمعينوعلى اله و
Saya menyambut baik atas terbitnya buku ini, yang ditulis
oleh Penulis, Dr. Sumarto, M.Pd.I. Menurut saya sebagai
pimpinan Judul ini sangat menarik untuk dibaca khususnya
dalam kajian pengembangan Literasi Keilmuan dan
Pengambangan sikap – sikap yang moderat. Visi IAIN Curup
adalah mewujudkan nilai – nilai Moderasi dalam Tri Dharma
Perguruan Tinggi. Peran terbesar setiap perguruan tinggi salah
satunya adalah mampu mempublikasikan setiap kajian yang
bermanfaat kepada masyarakat luas untuk menjadi sumber
ilmu pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat.
Secara khusus saya memberikan apresiasi yang tinggi atas
ketekunan dan semangat Penulis, sehingga buku yang
dihadapan kita bersama dapat diselesaikan dengan baik. Buku
INSAN MODERAT “Refleksi Kehidupan Beragama,
Berbangsa dan Bernegara” adalah Buku yang menyampaikan
tentang bagaimana sikap moderat yang harus kita lakukan
sebagai manusia yang taat kepada Allah Subhana Wata‟ala,
patuh terhadap pemimpin dan menjalankan fatwa para ulama
dengan baik. Tidak bertidak ekstrim kanan maupun kiri, selalu
berada pada jalan tengah, jalan dimana bersikap adil terhadap
setiap sikap yang ditempuh atau dalam menghadapi berbagai
problematika.
5 INSAN MODERAT
Sikap moderat sesuai dengan Syariat, bahwa sebagai
manusia harus bertindak baik bagi sesamanya, toleran dengan
berbagai perbedaan dengan berada pada koridornya bukan
toleran yang berlebihan, kemudian bersikap seimbang atau
proporsional dalam menghadapi sesuatu, tidak melakukan
tindakan yang berlebihan dan merugikan, tetap
memperhatikan pronsip – prinsip Agama, pandangan hukum
yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, menjaga NKRI dan
bersikap bhineka tunggal ika. Buku ini menarik. Selamat
Membaca.
Dengan hadirnya buku ini, sangat membantu setiap
orang, kelompok, lembaga bangsa dan Negara untuk
mendapatkan ilmu dan pengetahuan serta pengalaman tentang
sikap – sikap Moderat. Semoga karya yang telah dihasilkan ini
tidak terhenti sampai disini, dan akan lahir karya-karya
monumental yang berikutnya, sebagai bahan referensi dan
pengembangan kajian keilmuan berikutnya diseluruh tanah air
Indonesia serta dunia internasional. Semoga Allah
memberikan keberkahan. Aamiin.
Curup, Nopember 2020
Rektor,
Dr. Rahmad Hidayat, M.Ag., M.Pd
NIP. 19711211 199903 1 004
6 INSAN MODERAT
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Penulis ................................................................... 2
Kata Pengantar Rektor Institut Agama Islam Negeri IAIN
Curup ................................................................................................. 4
Insan Moderat .................................................................................. 9
Bela Negara dan Cinta Tanah Air ............................................... 19
Pendidikan Pancasila .................................................................... 19
Insan Moderat, Memiliki Visi Kedepan ..................................... 24
Transformasi Lembaga untuk Kesejahteraan ............................ 24
Moderasi dan Literasi .................................................................... 29
Insan Moderat Berkolaborasi ....................................................... 33
Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia ADRI ...... 33
Menghadirkan Buku “Pendidikan Pancasila dan NKRI” ....... 36
Insan Moderat ; Melestarikan Literasi Sosial Budaya ............. 39
Masyarakat Rejang ........................................................................ 39
Nilai – Nilai Moderasi Dari Kisah Rie Tandan dan Puyan
Remeyon ......................................................................................... 42
Insan Moderat ; Penguatan Institusi Keluarga dari Prespektif
Hukum ............................................................................................. 45
Wujudkan Insan Pancasila, Moderat dan Cinta Tanah Air .... 48
Belajar Kembali Sejarah Sriwijaya di Tanah Rejang ................ 52
Apresiasi dan Terima Kasih Universitas Sultan Syarif Ali, Unissa Brunei
Darussalam Kepada Delegasi PTKIN Indonesia.................................. 54
Politik dan Kebijakan Pendidikan Islam di Indonesia ............. 56
Islam Wasathiyah Bersama Laboratorium Pengembangan
Studi Keagamaan (LABPSA) UIN Ar-Raniry Banda Aceh ... 58
Moderasi Beragama dan Polarisasi di Dunia Maya Series - 15
Convey dan PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta............... 61
1st Dirundeng Internasional Conference on Islamic Studies (DICIS)
2020. Berpartisipasi, Berkontribusi dan Berkolaborasi .......................... 66
7 INSAN MODERAT
Insan Moderat Inovatif;Buku Desain KKN Daring Mahasiswa
KKN Daring dan Dosen Pembimbing Lapangan DPL ........... 69
Produktif di Masa Pandemi Work Frome Home: Refleksi
Masyarakat Indonesia Tetap Kreatif ........................................... 73
Belajar Moderat Bersama Dr. KH. Zainul Arifin, M.Ed, M.A
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Arifin Jambi ..................... 75
Rumah Moderasi Beragama IAIN Curup
Bersama Kunjungan Akademik dan Benchmarking dari IAIN
Padangsidimpuan di Desa Sindang Jati Desa Pancasila
Kabupaten Rejang Lebong ........................................................... 81
Rumah Moderasi Beragama dan Publikasi Ilmiah Daerah
Balai Diklat Kabupaten Rejang Lebong, Bukit Kaba, Danau
Mas Bestari, IAIN Padangsidimpuan dan IAIN Curup .......... 83
Laboratorium Faktual Rumah Moderasi Beragama IAIN
Curup ............................................................................................... 86
Belajar dari Brunei Darussalam
Bersikap Moderat Menghadapi Pandemi Covid - 19 ............... 89
Committee Southeast Asia E Talk
Indonesia - Brunei Darussalam, November 21, 2020 ............... 92
Centre for Research and Publication UNISSA, Brunei
Darussalam - PTKIN DIKTIS Kementerian Agama RI
Penyerahan Buku NKRI ............................................................... 94
Insan Moderat ; Ngaji di Brunei Darussalam
Bersama KH. Abdusshomad Bukhori, MUI Pusat .................. 97
Rumah Moderasi Beragama dan Kebangsaan
Institut Agama Islam Negeri Curup dalam Kegiatan Tadarus
Litapdimas ke - 24, Kajian Insan Moderat............................... 100
E - Talk Show Moderasi Beragama
Rumah Moderasi Beragama di PTKIN What's Next? ........... 107
Tanah Rejang Tanah Sriwijaya Nilai Moderasi Beragama dan
Kebangsaan ................................................................................... 112
8 INSAN MODERAT
Rumah Moderasi Beragama UIN Walisongo Semarang,
Narasumber; Lukman Hakim Saifuddin, Yenny Zannuba
Wahid, Imam Yahya, Imam Taufiq, Prie GS. ........................ 117
Bincang Tentang Juknis Rumah Moderasi Beragama ........... 121
Peran Perempuan dalam Penguatan Moderasi Beragama .... 123
Internasional Webinar Series IAIN Salatiga ........................... 126
dengan Tema "Keberagamaan di Era Digital" Rumah
Moderasi Beragama dan Kebangsaan Institut Agama Islam
Negeri IAIN Curup ..................................................................... 126
Keberagaman Tidak Menjadi Sumber Perpecahan ................ 130
Rumah Moderasi Beragama, Rumah Kita,
Mewujudkan Insan Moderat ...................................................... 132
Desa Moderasi Beragama; Desa Suro Bali, Balinya Kepahiang,
Provinsi Bengkulu ........................................................................ 137
Sindang Jati Multikultural dalam Bingkai Moderasi ............. 142
Menggali Nilai Nilai Moderasi Beragama dan Kebangsaan
Melalui Situs Rimba .................................................................... 146
Rumah Moderasi Beragama dan Kebangsaan ........................ 150
Institut Agama Islam Negeri Curup .......................................... 150
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 160
BIODATA PENULIS ................................................................. 164
9 INSAN MODERAT
Insan Moderat
“Ada beberapa pembahasan dalam kegiatan yang menarik dan memberikan semangat Moderat untuk
tetap menjalankan program progam Moderasi
Beragama. Bahwa sesuai dengan Keputusan Dirjen No. 7272 Tahun 2019, tentang implementasi dari
Moderasi Beragama Pendidikan Islam, dan Bukunya
sudah diterbitkan yang banyak menyampaikan dari isi Keputusan Dirjen, Buku Implementasi Moderasi
Beragama Dalam Pendidikan Islam” (Anis Masykhur,
Sekretaris Pokja Moderasi Beragama, 2020)
Pembahasan tentang konsep moderasi yang menjadi referensi
kami adalah buku yang diterbitkan oleh Kementerian Agama
RI, dan Keputusan Dirjen No. 7272 Tahun 2019; Buku Saku
Tanya Jawab Moderasi Beragama, Buku Moderasi Beragama
dan Implementasi Moderasi Beragama dalam Pendidikan
Islam, pada bagian ini untuk menjelaskan konsep Insan
Moderat, dominan kami mengutip dari Buku Implementasi
Moderasi Beragama yang banyak bersumber dari Kajian Al
Qur‟an, Hadits dan Pandangan para ulama tentang konsep
moderasi, kemudian sudah di buat dalam kebijakan Keputusan
Dirjen.
“Ada 3 strategi dalam implementasi Moderasi
Beragama di Pendidikan yang bisa kita terapkan di
Perguruan Tinggi yaitu: Strategi Insersi menyisipkan
muatan Moderasi pada setiap materi perkuliahan, Strategi dalam pendekatan pembelajaran dan
Pendekatan dengan cara berpikir kritis, bersikap
toleran, menghargai pendapat orang lain, demokratis, berani menyampaikan gagasan, sportif dan tanggung
10 INSAN MODERAT
jawab. Kemudian strategi dengan mengadakan kegiatan Pelatihan Moderasi Beragama.” (Anis
Masykhur, Sekretaris Pokja Moderasi Beragama,
2020)
Pada Buku Implementasi Moderasi Beragama dalam
Pendidikan Islam dijelaskan tentang pengertian dari moderasi
yaitu; Secara konseptual, moderasi beragama dibangun dari
kata moderasi. Kata moderasi sendiri diadopsi dari bahasa
Inggris moderation (oxford, 2000, 820) yang artinya sikap
sedang, sikap tidak berlebih-lebihan, dan tidak memihak.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI:
2005, 751) kata „moderasi‟ diambil dari kata moderat yang
berarti mengacu kepada makna perilaku atau perbuatan yang
wajar dan tidak menyimpang, berkecenderungan ke arah
dimensi atau jalan tengah, pandangannya cukup, dan mau
mempertimbangkan pandangan pihak lain.
Konsep Islam moderat dan Islam toleran merupakan konsep
satu kesatuan konsep yang sama dan seiring sejalan, yaitu
model keberagamaan Islam yang berkecenderungan ka arah
jalan tengah dan kedamaian sebagaimana pesan universal
Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin, keberagamaan
yang dapat menghargai pendapat yang berbeda, serta menolak
model keberagamaan yang ekstrem dan radikal seperti yang
dikembangkan oleh Nahdhatul Ulama, Ahmad Ali Nurdin
mengutip dari (Ritaudin 2017, 56).
11 INSAN MODERAT
Moderasi beragama dikenal dalam bahasa Arab dengan istilah
Islam wasathiyyah. Secara bahasa (Ash-Salibi: 2001, Ibn Faris:
1979, dan Ibnu Manzur, tt) telah dijelaskan bahwa pengertian
wasathiyyah mengarah pada makna adil, utama, pilihan atau
terbaik, dan seimbang antara dua posisi yang berseberangan.
Kata wusuth memiliki makna al-mutawassith dan al-mu’tadil.
Kata al-wasath juga memiliki pengertian al-mutawassith baina
al-mutakhashimain (penengah di antara dua orang yang sedang
berselisih).
Kajian Islam secara akademik, Islam wasathiyyah juga disebut
justly-balanced Islam, the middle path atau the middle way Islam,
dan Islam sebagai mediating and balancing power untuk
memainkan peran mediasi dan pengimbang. Pemaknaan ini
menunjukkan bahwa Islam wasathiyah mengedepankan
pentingnya keadilan dan keseimbangan serta jalan tengah agar
tidak terjebak pada sikap keagamaan ekstrem. Selama ini,
konsep Islam wasathiyyah dipahami untuk merefleksikan
prinsip tawassuth (tengah), tasāmuh (toleran), tawāzun
(seimbang), i'tidāl (adil), dan iqtishād (sederhana).
Wasatiyyah yang berangkat dari makna-makna etimologis di
atas adalah suatu karakteristik terpuji yang menjaga seseorang
dari kecenderungan bersikap ekstrem. Moderasi juga bisa
didefinisikan sebagai sebuah metode berpikir, berinteraksi dan
berperilaku yang didasari atas sikap tawāzun (seimbang) dalam
menyikapi dua keadaan perilaku yang dimungkinkan untuk
dianalisis dan dibandingkan, sehingga dapat ditemukan sikap
yang sesuai dengan kondisi dan tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsip ajaran agama dan tradisi masyarakat, Tim
Penulis Buku Implementasi Moderasi Beragama dalam
12 INSAN MODERAT
Pendidikan Islam mengutip (Hanafi: 2009, 40). Sikap
wasathiyyah akan melindungi seseorang dari kecenderungan
terjerumus pada sikap berlebihan.
Moderasi beragama biasa dipahami sebagai sikap tengah
dalam memahami ajaran agama. Dalam Islam, konsep
moderasi ini sering dipadankan dengan istilah Islam
wasathiyah. Konsep Islam wasathiyah secara umum juga
dijadikan dasar dalam memahami prinsip-prinsip moderasi
dalam beragama, terutama dalam perspektif keislaman.
Indikator moderasi dalam hal pemahaman keagamaan
memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahkan dari arah dan
rencana strategi 2015-2019 Kementerian Agama Republik
Indonesia yang kemudian di‟mandatkan‟ dalam RPJMN 2020-
2024. Renstra 2015-2019 menjadi dasar dari Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam dalam pengembangan paham yang
toleran, moderat, dan cinta tanah air.
Indikator mengenai moderasi beragama memiliki hubungan
yang tidak bisa dipisahkan dengan komitmen kebangsaan,
toleransi, anti radikalisme dan kekerasan, serta sikap
akomodatif terhadap budaya dan kearifan lokal. Pada saat
yang sama, posisi moderasi beragama sebagai pemahaman
keagamaan yang seimbang tetap konsisten berada pada posisi
tengah-tengah yang tidak memiliki keberpihakan pada ideologi
keagamaan kanan yang mengarah pada radikalisme maupun
keberpihakan kepada ideologi kiri yang mengarah pada
liberalisme.
13 INSAN MODERAT
Wasathiyyah dalam terminologi Islam, secara terperinci
dijelaskan Yusuf Al-Qardawi sebagai sebuah sikap yang
mengandung pengertian sikap adil, yang berkonsekuensi
kualitas kesaksian dapat diterima. Perhatikan firman Allah Swt
sebagai berikut:
Artinya: dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu
menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul
(Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi
kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui
(supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. dan sungguh (pemindahan kiblat) itu
terasa Amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah
diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. (Q.S.
al-Baqarah [2]: 143).
14 INSAN MODERAT
Wasathiyyah berarti pula dasar kebaikan (dalil al-khairiyyah),
penampakan keutamaan dan keistimewaan dalam perkara
kebendaan (al-maddiyyat) dan kemaknawian (al-ma’nawiyyat).
Wasathiyyah juga berarti tempat yang penuh keamanan yang
jauh dari marabahaya. Demikian pula Wasathiyyah juga
memiliki pengertian sebagai sumber kekuatan, pusat
persatuan, dan perpaduan.
Tawassuth adalah sikap tengah-tengah atau sedang di antara
dua sikap, yaitu tidak terlalu jauh ke kanan (fundamentalis) dan
terlalu jauh ke kiri (liberalis). Dengan sikap tawassuth ini, Islam
akan mudah diterima di segala lapisan masyarakat. Karakter
tawassuth dalam Islam adalah titik tengah di antara dua ujung
dan hal itu merupakan kebaikan yang sejak semula telah
diletakkan Allah Subhana wata’ala. Nilai tawassuth yang sudah
menjadi prinsip dalam Islam ini perlu diterapkan dalam segala
bidang supaya agama Islam dan ekspresi keagamaan umat
Islam menjadi saksi pengukur kebenaran bagi semua sikap dan
tingkah laku manusia pada umumnya.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan tawasuth ialah,
pertama, tidak bersikap ekstrem dalam menyebarluaskan
ajaran agama. Kedua, tidak mudah mengafirkan sesama
muslim karena perbedaan pemahaman agama. Ketiga,
memposisikan diri dalam kehidupan bermasyarakat dengan
senantiasa memegang teguh prinsip persaudaraan (ukhuwah)
dan toleransi (tasāmuh), hidup berdampingan dengan sesama
umat Islam maupun warga negara yang memeluk agama lain,
Tim Penulis Buku Implementasi Moderasi Beragama dalam
Pendidikan Islam mengutip (Thoha: 2013, 11).
15 INSAN MODERAT
Insan Moderat
Komitmen Kebangsaan
Toleransi
Anti Radikalisme
dan Kekerasan
Akomodatif terhadap Budaya
Lokal
Mengutip dari Ahmad Ali Nurdin; Islam mempunyai banyak
kata sifat atau sebutan, mulai dari radikal, moderat sampai
liberal. Karenanya, media sering menyebut ada Islam radikal,
Islam moderat bahkan Islam liberal. Dalam dunia
kontemporer, terutama ketika istilah perang global melawan
terorisme banyak didengungdengungkan, adalah menjadi
sangat penting mengkaji bagaimana kehadiran Islam moderat
berkontribusi dalam perdamaian dunia (Nurdin 2005, 30).
Kelompok-kelompok Islam moderat belum menjadi fokus
kajian menarik, terutama di kalangan praktisi media Barat jika
16 INSAN MODERAT
dibandingkan dengan kajian tentang Islam radikal. Nurdin
(2005) mencatat bahwa kebanyakan riset atau kajian tentang
Islam kontemporer lebih fokus kajiannya pada fenomena Islam
radikal atau fundamentalisme Islam. Seharusnya menurut
analisis dari penulis, harus adanya kajian terhadap
implementasi dari Moderasi Beragama, yaitu adanya sikap
moderat.
Insan Moderat tidak sekedar sebutan bagi setiap orang yang
berprilaku moderat. Insan moderat adalah konsep diri,
karakter diri yang menyatu hati, akal dan perilaku. Insan
moderat adalah tujuan dan cita – cita kita bersama, untuk
memberikan kedamaian dan keselamatan di dunia hingga
akhirat, karena kehadiran agama untuk keselamatan ummat
manusia, agama mengatur kehidupan manusia untuk bisa
tertib, aman dan mencapai kemakmuran.
Insan moderat memiliki komitmen kebangsaan, Insan yang
cinta tanah air, bela Negara dan berbakti mengabdikan diri
untuk bangsa dan Negara. Komitmen kebangsaan tidak
sekedar hafal Pancasila dan butir – butir Pancasila, tetapi
komitmen kebangsaan yaitu mampu menghidupkan nilai –
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari – hari, mampu
mengajak kepada ma‟aruf dan mencegah perbuatan yang
munkar. Insan moderat menjadi teladan di masyarakat yang
mengajak bergotong royong dan menerapkan semboyan
bhineka tunggal ika.
Insan moderat bersikap toleransi terhadap perbedaan yang
ada; perbedaan agama, suku, ras, etnis dan bahasa. Indonesia
memiliki kekayaan akan keberagaman yang ada, hal ini adalah
17 INSAN MODERAT
karunia dari Allah Subhana wata‟ala, bahwa perbedaan adalah
kasih sayang dan cinta bukan menjadi malapetaka atau sumber
perpecahan dan perbedaan. Adanya perbedaan seharusnya
membuat kita dewasa untuk saling mengenal dan memahami
saudara saudari kita, bersikap simpati dan empati. Pada kajian
agama, sikap toleransi itu sudah jelas, dimana secara aqidah
sudah berbeda tetapi tentang saling menjaga persaudaraan
hubungan kemanusiaan yang baik.
Insan moderat anti radikalisme dan kekerasan, karena dapat
membuat kehancuran, membuat perpecahan, Insan moderat
selalu berprilaku yang mendamaikan dan menyatukan, serta
akomodatif terhadap budaya lokal.
Ada yang menarik yang dilakukan oleh Redy Saputro
Koordinator Peace Leader Indonesia, disampaikan dalam
Webinar 14 Covey, Pemuda Pengiat Perdamaian Bicara
Moderasi Beragama ; “Wadah anak muda lintas agama suku
budaya yang beragaman yang saling menguatkan satu dengan
yang lain dan mempromosikan toleransi dan perdamaian
(pembangunan perdamaian dan kesetaraan) di kalangan
pemuda agar terbagun kohesi social.” (Saputro, 2020)
Argumentasi mengapa Peace Leader Indonesia itu
sangatpenting digerakkan yaitu; Historis Keberagaman itu
Sunatullah, Keberagaman itu Sunatullah, Kosekuenesui
masyarakat beragaman sikap toleransi dan Meningkatnya
intoleransi dan pelanngran Kebebasan beragama. Tantangan
dari Peace Leader Indonesia, dianataranya minimnya
pengalaman pemuda dalam kegiatan lintas agama yang masih
kaku berbiskusi lintas agama di anggap tabu, Kegiatan lintas
18 INSAN MODERAT
agama masih belum banyak di lakukan oleh pemuda dan
masih menjadi millik orang tua (tokoh agama masyarakat ada
penolakan dari orang orang yang tidak pro pada pancasila dan
NKRI, Belum ada regulasi dan impelementasi Dok
Internasional PBB tentang pemuda keamanan dan perdamaian
UNSCR 2250 di kepemudaan atau lintas agama pemuda
belum ada wadah dari pemerintah masih minim.
Hadirnya Insan moderat adalah sebagai Peace Leader, yaitu
menggerakkan perdamaian di muka bumi, Indonesia dan
bahkan dunia, karena tujuan dari agama adalah keselamatan
bagi ummatnya, sehingga perdamaian adalah indicator yang
sangat penting untuk mencapai keselamatan, kesejahteraan
dan kemakmuran tidak hanya di dunia bahkan di akhirat.
19 INSAN MODERAT
Bela Negara dan Cinta Tanah Air
Pendidikan Pancasila
Rumah Moderasi Beragama dan Kebangsaan Institut Agama
Islam Negeri Curup. Pancasila seharusnya tidak hanya sekedar
hafalan saja, yang sejak kecil sudah bisa menghafal Pancasila
dengan baik dan benar, tetapi seharusnya Bagaimana
Pancasila menjadi amalan dalam kehidupan sehari hari,
menghidupkan nilai nilai Pancasila dalam setiap aktivitas di
Rumah, Lingkungan Masyarakat, Sekolah, Kampus dan
Tempat bekerja ini menjadi sangat urgent bagi kita semua
Masyarakat Indonesia.
(30/12/2020) Kajian pada hari ini, tentang Bela Negara dan
Cinta Tanah Air. Sesuai dengan amanat Undang Undang
Dasar Negera Republik Indonesia, setiap Warga Negara harus
melakukan Bela Negara; menjaga keamanan, ketertiban,
kenyamanan, kemerdekaan, keutuhan NKRI, Bela Negara
tidak hanya tugas dari TNI dan Polri tetapi tugas kita bersama,
Kita harus melakukan penjagaan dari setiap ancaman yang
ada baik secara internal maupun eksternal. (Sumarto, Kegiatan
Perkuliahan Mahasiswa IAIN Curup, Pendidikan Pancasila,
2020)
Sebagaimana yang disampaikan oleh Menko PMK: Bela
Negara Penting untuk Cegah Radikalisme dalam Kompas,
Menurutnya, program Bela Negara adalah upaya untuk
menanamkan nilai-nilai cinta Tanah Air, kesadaran berbangsa
dan bernegara, yakin Pancasila sebagai ideologi negara, serta
rela berkorban untuk bangsa dan negara. Seluruh generasi
penerus harus memiliki jiwa bela negara yang didasari
20 INSAN MODERAT
kecintaan kepada NKRI berlandaskan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan pidato
saat pembekalan kepada siswa-siswa SMA Taruna Nusantara
Magelang, Jawa Tengah dikutip dari laman Kompas. Menteri
Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, salah satu
perwujudan bela negara di saat pandemi Covid-19 seperti saat
ini adalah mematuhi protokol masyarakat.
"Yang paling urgen dalam melakukan bela negara adalah
membela negara Indonesia untuk mengatasi pandemi Covid-
19. Hal ini dapat diwujudkan dengan di antaranya mematuhi
protokol kesehatan," Ia melanjutkan, cara mematuhi protokol
kesehatan adalah dengan selalu menjalankan 3M yakni
memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan
menggunakan sabun serta air mengalir.
Penting nya Bela Negara adalah komitmen kita bersama dan
semuanya, menghadapi bahaya Covid 19 dengan memenuhi
protokol kesehatan adalah bagian besar dari bela negara
karena upaya menyelamatkan bangsa dan negara. Bela Negara
juga adalah bahagian besar dari tindakan yang harus kita
lakukan untuk membasmi tindakan radikalisme dan
separatisme. Bela negara adalah bukti cinta tanah air, sikap
dari Insan Pancasila dan Insan yang moderat.
Pada kesempatan diskusi ada beberapa pertanyaan dari teman
teman mahasiswa, yang menarik untuk dibahas dan di
Publikasikan diantaranya; apakah orang yang tidak Cinta
Tanah Air akan di hukum? bagaimana prosesnya?. Bagaimana
21 INSAN MODERAT
upaya yang dilakukan untuk menunjukkan sikap bela negara.
Bagaimana upaya untuk mencegah dan membasmi bahaya
gerakan radikal dan separatisme. Bagaimana cara mahasiswa
untuk menunjukkan sikap bela negara dan cinta tanah air.
Dokumentasi Diskusi Tentang Bela Negara
dan Cinta Tanah Air
22 INSAN MODERAT
“Salah satu pembahasan yaitu tentang Konsep Diri
Pancasila, Dr. Rahmad Hidayat, M.Ag. M.Pd dan
Dr. Sumarto, M.Pd.I ; Menjadi insan moderat
adalah implemntasi dari konsep diri Pancasila,
dimana setiap sila dalam Pancasila dihidupkan
dalam setiap amalan. Pancasila bukan hafalan
tetapi amalan.”
23 INSAN MODERAT
“Bersama mahasiswa, kita membangun
pemahaman tentang Insan Moderat, bahwa setiap
kita adalah insan moderat yang menerapkan nilai –
nilai Pancasila, menjalankan Konstitusional dengan
baik, memiliki prinsip gotong royong dan
bersemboyan Bhineka Tunggal Ika.”
24 INSAN MODERAT
Insan Moderat, Memiliki Visi Kedepan
Transformasi Lembaga untuk Kesejahteraan
Format IAIN Menjadi UIN. Penghargaan Kepada Kepala
Daerah Peduli Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam. Bersama
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Prof. Dr. H.
Nizar, M.Ag. Rumah Moderasi Beragama dan Kebangsaan
IAIN Curup.
(19/12/2020) Kegiatan di awali dengan sambutan Rektor
IAIN Curup Dr. Rahmad Hidayat, M.Ag, M.Pd
menyampaikan ucapan selamat kepada Kepala Daerah yang
mendapat kan penghargaan Kepala Dearah yang Peduli
Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam; Gubernur Provinsi
Bengkulu Dr. Rohidin Mersah, Bupati Kepahiang
Hidayatullah Said, Wakil Bupati Kabupaten Rejang Lebong
M. Iqbal Bastari. Kegiatan dihadiri Kepala Kejaksaan Tinggi
Kabupaten Rejang Lebong Drs. H. Zahdi Taher, M.HI.
(Sumarto, Kegiatan Apresiasi PTKIN Kepada Kepala Daerah
Peduli Pendidikan, 2020)
Ada beberapa analisis dari kami penulis dalam pertemuan dan
Pemberian Penghargaan Kepada Kepala Daerah oleh
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI ; 1. Sambutan
Gubernur Provinsi Bengkulu; Bengkulu secara geografis
berada pada posisi yang termasuk sulit karena berada pada
bibir pantai Sumatera, Jalur Transportasi Darat juga
berkurang, Harapannya kedepan adalah peningkatan
infrastruktur untuk jalur transportasi udara dan laut sehingga
bisa meningkatkan perekonomian di daerah Bengkulu.
25 INSAN MODERAT
Kemudian yang ke - 2. Sebagai Provinsi dengan Anggaran
yang termasuk kecil bahkan bila dibandingkan dengan
Kabupaten yang ada di Pulau Jawa, Bengkulu harus memiliki
strategi untuk peningkatan ekonomi masyarakat salah satunya
adalah dengan pengembangan Sumber Daya Manusia melalui
Pendidikan Tinggi dan Sekolah Sekolah yang ada di Provinsi
Bengkulu, Transformasi Pendidikan Tinggi salah satu upaya
memajukan ekonomi daerah. Ke - 3. Belajar dari Negara
Negara Maju yang memiliki banyak kekurangan tetapi bisa
menjadi Negara Besara dan Daya Saing yang tinggi secara
Global seperti di Asia Tenggara; Singapura, Brunei
Darussalam, Malaysia dan di Asia ada Jepang dan Korea,
bagaiman Negara membangun Perekonomian dengan
Memajukan Pendidikan.
Sambutan dan Pengarahan Sekretaris Jenderal Kementerian
Agama RI, ada beberapa hal yang sangat penting menjadi
Trending Poin Ketika Membahas atau Berdiskusi tentang
Format IAIN menjadi UIN, diantaranya; Pengembangan
Ekonomi melalui Transformasi IAIN menjadi Universitas,
Pembukaan Prodi harus dengan Pengintegrasian dan Distingsi,
Ketua Prodi memiliki otoritas Keilmuan, Rektor sebagai
Manajer Kepemimpinan, Adakan Program Percepatan Guru
Besar, minimal 4 untuk Transformasi menjadi Universitas.
Adanya Fakultas Kedokteran UIN dengan Konsep Berbeda
dengan Fakultas Kedokteran di Perguruan Tinggi Umum yaitu
; Daging, Darah, Tulang dan Hati (Spritualitas). Tahun 2021
LPDP Beasiswa, Berkonsentrasi pada Sistem Kampus
Merdeka, Kerja Sama Dengan Kementerian Agama,
26 INSAN MODERAT
Peningkatan Akreditasi Kampus, karena menjadi tolak ukur
destinasi masyarakat menguliahkan anak anaknya.
Peran strategis Rektor: Pengembangan SDM dan tata kelola
perguruan tinggi yang baik. Belajar dengan kemajuan
Madrasah di Indonesia seperti di MAN IC Pekalongan
Berprestasi, Memahami bahwa infrastruktur dari Kementerian
Agama dan Pemerintah Daerah, Belajar dari Program Tazkia,
Bimbingan Belajar Bahasa Asing Konsep Madrasah di
Yogyakarta, Rekomendasi, Menjalan Prinsip Serius pasti Bisa,
Meneladani dan mempelajari Konsep Fakultas Kedokteran
Haji di UIN Malang sebagai bentuk transformasi sebuah
lembaga atau fakultas, tidak menunggu secara normarif, tetapi
bisa melakukannya sekarang dengan potensi dan kemauan
bersama, dengan gotong royong.
27 INSAN MODERAT
Kehadiran Sekjen Kementerian Agama RI Prof. Dr.
H. Nizar,M.Ag, Gubernur Provinsi Bengkulu,
Bupati Kabupaten Kepahiang, Wakil Bupati
Kabupaten Rejang Lebong, Kepala Kejaksaan
Tinggi Kabupaten Rejang Lebong, Rektor IAIN
Curup untuk membentuk dan merealisasikan Visi
IAIN Curup dalam mewujudkan Insan yang
moderat, yaitu memiliki visi kedepan dengan
gerakan transformasi untuk kesejahteraan.
28 INSAN MODERAT
Sekjen Kementerian Agama RI Prof. Dr. H. Nizar,
M.Ag menyampaikan ; Kemajuan setiap perguruan
tinggi dikarenakan adanya pimpinan yang moderat,
yang inklusif bukan eksklusif, memiliki visi ke
depan untuk melakukan transformasi dari setiap
kekurangan yang ada, tetapi tidak menyerah, dan
selalu bangkit dari setiap tantangan yang ada,
pimpinan adalah amanah, pimpinan harus mampu
melakukan manajerial yang bagus dengan sikap
gotong royong dan kekeluargaan.
29 INSAN MODERAT
Moderasi dan Literasi
Kegiatan moderasi bisa dari berbagai bidang, salah satunya
dengan kegiatan pelatihan konversi karya ilmiah yang kami
laksanakan, dimana kita sebagai Insan Moderat mengajak
civitas akademika untuk peduli terhadap publikasi karya –
karya yang kita miliki, yang berupa laporan penelitian, laporan
pengabdian masyarakat, tesis dan disertasi. Publikasi yang kita
lakukan adalah untuk kebermanfaatan bagi orang banyak,
Publikasi yang dilakukan adalah sebagai komitmen bersama
melakukan perubahan melalui literasi, yang menurut kami ini
adalah bagian dari prinsip moderasi, dimana suatu tindakan
publikasi untuk membangun kebersamaan dan
kebermanfaatan dari karya yang dimiliki dan di baca oleh
banyak orang.
Pelatihan Konversi Karya Ilmiah Menjadi Buku, Bersama
Media Salim Indonesia. Antusias Bapak Ibu Peserta Pelatihan
Konversi Karya Ilmiah menjadi Buku, dimulai tanggal 21
Desember 2020, Insya Allah akan berlanjut lagi pada tanggal 2
- 3 Januari 2020 melalui aplikasi Zoom Meeting, Bersama
Smart Event Organizer Media Salim Indonesia dan Founder
Media Salim Indonesia Fajrin Nurpasca. (Indonesia, 2020)
Di awal pertemuan kami menyampaikan bahwa makna
konversi bukanlah memindahkan secara utuh karya tulis
ilmiah yang kita miliki seperti Tesis, Disertasi atau laporan
penelitian menjadi Buku, makna Konversi adalah aktivitas
menulis kita dengan menggunakan seni dan analisis terhadap
sajian tulisan yang kita sampaikan kepada pembaca,
sedangkan tindakan memindahkan secara penuh atau sama
30 INSAN MODERAT
dengan copy paste adalah tindakan aktivitas penulis yang
malas menulis.
Tentunya selain Buku sebagai bentuk Publikasi tulisan kita,
bisa juga dalam bentuk Jurnal, Proceding dalam kegiatan
Konferensi Nasional dan Internasional atau paper Conference,
ada juga Majalah Prodi yang lebih ilmiah kajiannya. Pada
kesempatan ini ada beberapa poin penting yang kami
sampaikan tentang Konversi Karya Tulis Ilmiah.
Diantaranya ; 1. Pengelolaan naskah bisa dari kajian teori,
hasil penelitian, Kegiatan pengabdian masyarakat, hasil
diskusi Makalah dalam proses perkuliahan, dan hasil kegiatan
Pengamalan sehari hari, 2. Tentunya ketika konversi menjadi
buku memperhatikan tingkat plagiarisme, adanya t editor yang
ahli, lay out yang rapi, cover Buku yang menarik hingga
legalitas dari Penerbit, kami menyarankan yang sudah
Anggota IKAPI, 3. Tentunya bagi pendidik (Guru dan Dosen)
Buku memiliki nilai Kum yang juga tinggi, seperti Buku
Monografi Maks. 20, Buku Referensi Maks. 40, Buku Diktat
Maks. 5, Buku Ajar Maks. 20 dan Modul Ajar Maks. 5.
Insya Allah sampai jumpa tanggal 2 - 3 Januari 2020 untuk
Agenda berikutnya, kami mohon kan kepada bapak Ibu
Peserta Workshop sudah menyiapkan Judul Buku dan Outline
Bukunya dari hasil Konversi Karya Ilmiah yang sudah di
siapkan.
31 INSAN MODERAT
Kami menyampaikan materi tentang pentingnya
konversi karya tulis ilmiah menjadi Buku Ber – ISBN
yang layak untuk di publikasikan, di baca banyak
orang, dengan pemahaman bahwa konversi bukan
copy paste atau memindahkan karya tulis ilmiah
menjadi buku, tetapi harus dengan seni menulis dan
analisis sebagai bentuk komitmen penulis yang
moderat.
32 INSAN MODERAT
Saya dan bersama peserta kegiatan konversi karya
tulis ilmiah menjadi buku yang berkomitmen
bersama mempublikasikan karya dengan komitmen
dan tujuan publikasi yang kebermanfaatan.
33 INSAN MODERAT
Insan Moderat Berkolaborasi
Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia ADRI
Pada era ini, era revolusi industry 4.0 atau menuju era society
5.0 sudah seharusnya kitasebagai insan moderat tidak lagi
mengedepankan prinsip kompetisi diantara kita, terkadang
hanya membuat iri, sakit hati atau bahkan merasa lebih hebat
dan lebih dari orang lain atau lembaga lain, seharusnya yang
kita lakukan adalah berkolaborasi kepada siapa saja yang
tentunya memiliki visi dan tujuan yang sama untuk melakukan
perubahan yang lebih baik, lebih bermanfaat dan adanya
prinsip gotong royong dan kekeluargaan, hal ini yang kami
lakukan bersama Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik
Indonesia ADRI, kami berkolaborasi dari seluruh perguruan
tinggi yang ada di Provinsi Bengkulu bersama sama
membentuk ADRI di Provinsi Bengkulu, karena sudah sejak
lama ADRI ada di Bengkulu tetapi belum ada
Kepengurusannya. (ADRI, 2020)
Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia ADRI
Bengkulu. Koordinasi dan Pengarahan dari Presiden ADRI
Pusat Bapak Prof. Dr. Ahmad Fathoni Rodli, M.Pd tentang
persiapan pembentukan pengurus dan anggota ADRI
Bengkulu kepada seluruh anggota ADRI yang berasal dari
berbagai Perguruan Tinggi di Provinsi Bengkulu Negeri dan
Swasta, dalam arahannya beliau menyampaikan pentingnya
peningkatan sumber daya manusia dalam memajukan daerah
dan ini komitmen besar dari akademisi untuk melakukannya.
34 INSAN MODERAT
ADRI sebagai perkumpulan Ahli dan Dosen adalah salah satu
Rumah Penting bagi Para Ahli dan Dosen untuk mengabdi
kan dirinya kepada Bangsa dan Negara melalui pelaksanaan
Tri Dharma Perguruan Tinggi secara berkelanjutan istiqomah.
Bengkulu sebagai salah satu Provinsi di Indonesia memang
tidak terlalu tinggi tingkat Pendapatan Daerah, tingkat
pendidikan dan jalur ekonomi, dan beberapa kali para tahun
ini ada musibah banjir dan gempa bumi tepat gempa bumi di
daerah Rejang Lebong tidak terlalu tinggi atau daerah lainnya,
begitu juga dengan jalur transportasi darat masih terbatas, bila
transportasi laut cukup menjanjikan tetapi butuh infrastruktur
yang kuat dan memadai.
Langkah yang harus dilakukan adalah tidak boleh berdiam diri
saja, karena Provinsi Bengkulu memiliki banyak Potensi alam
yang bisa di berdayakan secara maksimal, begitu juga potensi
pariwisata karena Bengkulu terkenal sebagai daerah kawasan
sejarah dan tumbuhnya tanaman langka yaitu Bunga Raflesia
atau jenis yang berbeda ada Bunga Kibut yang menjadi daya
tarik.
Hadirnya ADRI Bengkulu bisa memberikan warna baru untuk
memajukan Provinsi Bengkulu, karena sumber daya alam
yang baik dan melimpah akan menjadi biasa biasa saja apabila
tidak dikelola dengan baik, kreatif dan inovatif oleh sumber
daya manusianya. ADRI Bengkulu mengajak seluruh civitas
akademika setiap perguruan tinggi di provinsi Bengkulu untuk
sama sama kita bersatu, mengamalkan tri Dharma Perguruan
Tinggi dalam bentuk aksi untuk kemajuan provinsi Bengkulu
yang maju dan Unggul.
35 INSAN MODERAT
Presiden ADRI Pusat Bapak Prof. Dr. Ahmad
Fathoni Rodli, M.Pd dalam menyampaikan
sambutan dan pengarahannya dalam kegiatan rapat
bersama Tim Formatur pembentukan ADRI
Provinsi Bengkulu; Pentingnya ADRI di Bengkulu
untuk menjalin kerja sama, kolaborasi memajukan
pendidikan di Bengkulu dengan implementasi ide
dan gagasan kita sebagai cendikiawan di Bengkulu.
36 INSAN MODERAT
Menghadirkan Buku “Pendidikan Pancasila dan NKRI”
Buku karya bersama mahasiswa/i Tadris Bahasa Inggris IAIN
Curup, semester awal buat karya bersama, masih banyak
kekurangan, setidaknya berani untuk berbuat dan berkarya
untuk kekurangannya menjadi bagian untuk peningkatan
selanjutnya. Buku bisa di dapatkan melalui ebook literasi kita
Indonesia atau open book system IAIN Curup. (Sumarto,
Pendidikan Pancasila dan NKRI, 2020)
Era orde baru masa pemerintahan Presiden Soeharto,
Pendidikan Pancasila sangat di terapkan dalam sendi sendi
kehidupan berbangsa dan bernegara, melalui program P4 yaitu
Pendidikan Pengamalan Penghayatan Pancasila, mulai dari
lingkungan sekolah sampai pendidikan tinggi dan lingkungan
pemerintahan serta lingkungan masyarakat.
Sehingga Pancasila tidak sekedar menjadi hafalan ketika
upacara bendera, tetapi memang benar di hayati dalam setiap
kegiatan. Masih teringat dalam memori kita bersama, terutama
orang tua kita, bagaimana setiap pelaksanaan upacara bendera,
kita harus mengucapkan pancasila yang di ucapkan oleh
Pembina Upacara, kita mengucapkan nya dengan keras,
dengan berani dan dengan rasa nasionalisme cinta tanah air,
saya pun demikian, masih hafal sampai sekarang tentang
Pancasila dari sila pertama sampai sila terakhir, menjadi
bagian dari setiap pengamalan dalam hidup berbangsa dan
bernegera.
Problematika era Globalisasi sampai kepada era teknologi
yang lebih canggih era Revolusi Industri 4.0 dan Era Society,
37 INSAN MODERAT
posisi Pancasila semakin terkikis, dengan munculnya berbagai
macam bentuk paham radikalisme melalui kecepatan
informasi yang tidak terbatas, siapa saja bisa meng-aksesnya,
hal ini menjadi kekhawatiran setiap tokoh bangsa, munculnya
paham baru yang radikal bisa merusak ideologi bangsa.
Sehingga oleh Pemerintah membentuk salah satu Badan yang
bisa menjadi Institusi yang menyampaikan nilai – nilai
Pancasila ke seluruh sendi – sendi kehidupan masyarakat,
yaitu Badan Pengawal Ideologi Bangsa BPIB, dengan Dewan
Penasehat Ibu Megawati Soekarno Putri yang pernah menjadi
Presiden Republik Indonesia. Harapannya dengan adanya
BPIB dapat menjadi sarana pembelajaran dan menyampaikan
kepada publiki pentingnya menanamkan nilai – nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari –hari.
38 INSAN MODERAT
Tentunya Buku yang Berjudul Pendidikan Pancasila
dan NKRI, Karya Bersama mahasiswa yang luar
biasa, menjadi bukti kontribusi nyata dari Insan –
Insan Moderat, bahwa pentingnya literasi Pancasila
kita bumikan, sehingga menjadi bentuk perilaku
yang setiap harinya kita lakukan.
39 INSAN MODERAT
Insan Moderat ;
Melestarikan Literasi Sosial Budaya
Masyarakat Rejang
Insan moderat yang memiliki karakter kebangsaan dan cinta
tanah air mewujudkannya dalam bentuk rasa cinta
melestarikan literasi social budaya daerah, salah satunya yang
kami lakukan adalah dengan mengadakan kegiatan audisi
naskah bersama penerbit Andhra Grafika, Penulis Rejang
Lebong dan Seniman Rejang Lebong, dengan terkumpul 33
naskah dari penulis yang berasal dari seluruh daerah di
Provinsi Bengkulu, dengan hasil seleksi yang dilakukan dewan
juri, terpilih 10 penulis yang nasakahnya dibukukan dan
menjadi salah satu referensi kedaerahan di Kabupaten Rejang
Lebong.
Bertahun-tahun sejak peristiwa itu, orang-orang Muara Aman
tak lagi riuh mengingat tentangku. Tsuraya, seorang smulen
tuai yang terhalang jodoh karena kutukan tari kejai. Namun di
hari ini, bersamaan dengan wabah corona yang merebak, kisah
tentangku kembali menyeruak. Namaku Tsuraya. Kata ibu
namaku bermakna bintang yang tetap memendarkan
cahayanya terus menerus, sampai sinarnya mengendap-endap
perlahan kemudian menghilang atas seizin Allah. Betapa
indah dan syahdu makna namaku. (Kutipan dari Buku
Tsurayya, Penerbit Andhra Grafika …) (Indah Kurniati, 2020)
Buku yang judul “Tsuraya” adalah kumpulan naskah dari
pemenang lomba Audisi Cerpen Sosial Kultural Masyarakat
Rejang Lebong. Terkumpul sekitar 30 naskah lebih ke meja
dewan juri, dengan berbagai pertimbangan akademik dan bukti
40 INSAN MODERAT
empiris melalui pandangan atau pendapat dewan juri, terpilih
sepuluh naskah cerpen terbaik dari hasil seleksi dewan juri.
Salah satu karya terbaik adalah “Tsuraya” yang di jadikan
judul dalam buku ini. Karya cerpen yang menurut kesepakatan
dewan juri adalah yang terbaik, kaya dengan kosa kata dan
permainan imajinasi yang menyentuh lingkup nyata dan
logika kita.
Dimana seorang gadis dihadapkan dengan berbagai
problematika kehidupan yang kemudian masuk dalam lingkup
tradisi yang ada sesuai dengan pemahaman orang tua dulu di
Masyarakat Rejang. Menarik untuk di baca, menambahkan
rasa dalam kalimat seakan – akan hidup di dunia penulis. Di
bawah ini ada beberapa dokumentasi kegiatan Launching
Buku Tsurayya hasil karya masyarakat Rejang, Insan Moderat
melestarikan social budaya kedaerahan, yang di bahas dan di
tayangkan di Curup Podcast, Rejang Lebong, Provinsi
Bengkulu di dukung oleh Dinas Pendidikan Rejang Lebong
dan Literasi Kita Indonesia.
41 INSAN MODERAT
“Buku Tsuraya adalah hasil karya masyarakat Rejang yang
ada di Provinsi Bengkulu, berkisah tentang setiap social dan
budaya yang dilakukan masyarakat Rejang seperti tradisi
dalam acara pernikahan, membawa bahan makanan atau yang
disebut dengan tutum, ada juga kisah tentang Batu Panco, dan
masih banyak kisah lainnya yang kita mencoba
menyampaikannya kepada Publik, agar kisah social dan
budaya Masyarakat Rejang tetap hidup dan dilestarikan. ”
42 INSAN MODERAT
Nilai – Nilai Moderasi
Dari Kisah Rie Tandan dan Puyan Remeyon
“Gambar perjalanan yang kami lakukan
menuju Menhir Situs Rimba yang diyakini adalah peninggalan Kerajaan Sriwijaya di
daerah Desa Lawang Agung, Kecamatan
Sindang Beliti Ulu Kabupaten Rejang Lebong bersama Juru Kunci Bapak Juhadi
Sambal Duo dan Saudari Ilmi Hartati Arles
Mahasiswi IAIN Curup” (Sumarto, Analisis Deskriptif Menhir Situs Rimba,
2020)
43 INSAN MODERAT
Ada beberapa nilai – nilai yang bisa kita ambil dalam kisah –
kisah social budaya daerah yang kita kumpulkan dalam cerpen
terpilih ini, diantaranya adalah nilai – nilai moderasi beragama
dan kebangsaan, dan disini penulis juga menyampaikan
tentang temuan penulis ketika berkunjung di Desa Lawang
Agung Kecamatan Sindang Beliti Ulu Kabupaten Rejang
Lebong penemuan Menhir Situs Rimba yang diyakini oleh
juru kunci makam dan masyarakat sekita adalah peninggalan
dari Kerajaan Sriwiijaya.
Kisah Rie Tandan dan Puyan Remeon, dimana utusan
Kerajaaan Sriwijaya, yang diyakini pada waktu itu adalah
Raja Dpunta Hyang memerintahkan Rie Tandan untuk
melakukan perjalan ke daerah Lawang Agung, untuk mencari
garam dan menjaga keseimbangan alam yaitu tidak boleh
merusak alam dan membunuh makhluk hidup. Perintah ini
dilakukan dengan baik oleh Rie Tandan. Pada aspek kisah ini,
kita bisa memahami bahwa sebagai seorang warga masyarakat
yang baik itu selalu mematuhi perintah pimpinan,
menjalankan tugas dengan penuh komitmen dan sikap
mencintai lingkungan alam, hal ini adalah bagian besar dari
internalisasi nilai – nilai moderasi dan kebangsaan.
Beberapa temuan kami ketika berkunjung dan belajar di Desa
Lawang Agung Sindang Beliti Ulu Rejang Lebong bersama
pak Juhadi Sambal Duo Juru Kunci Menhir Situs Rimba. Bila
kisah yang di dengar adalah kisah tentang legenda Sriwijaya
atau mitos yang tidak masuk akal, tetapi banyak situs sejarah
menunjukkan itu ada fakta kebenaran nya, keberadaan
Sriwijaya sebagai Kerajaan besar di Indonesia bahkan di dunia
44 INSAN MODERAT
hingga ke wilayah Asia Tenggara dan berpengaruh lagi hingga
ke negara lainnya. Kerajaan Sriwijaya lebih kepada makna
Kerajaan yang sebenarnya yaitu tentang Kerajaan yang
menghidupkan nilai nilai Ke Tuhanan dalam melebarkan
kekuasaan nya tidak dengan kekerasan apalagi dengan
peperangan. Kerajaan dengan makna cahaya kejayaan selalu
mengutus utusan yang taat kepada Tuhan dan pemerintah
Sriwijaya sehingga dimana pun daerah yang di tunjuk selalu
melaksanakan tugas dengan baik.
45 INSAN MODERAT
Insan Moderat ;
Penguatan Institusi Keluarga dari Prespektif Hukum
(18/12/2020) Penguatan Institusi Keluarga dari Prespektif
Hukum. Bersama Polres Kabupaten Rejang Lebong. Kegiatan
ini diselenggarakan oleh ide gagasan dari Prodi HKI
Pascasarjana IAIN Curup, Ketua Prodi Dr. Hasep Saputra,
acara di buka oleh Wakil Direktur Pascasarjana IAIN Curup
Dr. H. Lukman Asha. (Curup P. I., 2020)
Kajian tentang Hukum Keluarga Islam sangat menarik dan
kekinian, karena dampak sosial di masyarakat salah satu
sumber pendidikan nya adalah dari keluarga, bila pendidikan
di keluarga baik maka situasi dan kondisi di masyarakat akan
menjadi Madani, tidak hanya di masyarakat bahkan negara.
Pentingnya Institusi Keluarga dibentuk untuk menjadi modal
sosial, dimana bisa terjadi keseimbangan dan keselarasan
dalam setiap interaksi sosial, masyarakat yang aman, damai
dan tertib karena keluarga yang sakinah, dimana setiap nilai
nilai di tanamkan kepada anggota keluarga, setiap norma
dipatuhi, norma agama, norma hukum, norma kesusilaan._
Webinar memberikan informasi yang penting secara akademis
dan sosial budaya di masyarakat, bahwa Hukum itu tegak dan
adil karena damainya proses di Institusi Keluarga, Keluarga
bukan hanya sekedar tempat istirahat, tempat makan minum,
bersuka ria, tetapi Keluarga adalah rumah pendidikan untuk
membentuk karakter anggota keluarga yang berakhlak mulia,
teladan dan bermanfaat bagi sesama.
46 INSAN MODERAT
Keluarga adalah pendidikan kita sejak dini, dimana
sebelum mendapatkan pendidikan formal kita banyak di
didik oleh orang tua kita atau anggota keluarga kita,
harapannya agar menjadi anak yang berbakti kepada
kedua orang tua, berbakti kepada bangsa dan Negara.
Keluarga adalah Institusi dimana kita mendapatkan
banyak pelajaran tentang hidup yang lebih baik dan
bermakna, Keluarga adalah pusat keteladanan bagi kita,
orang tua adalah cerminan setiap hari bagi kita, apa
47 INSAN MODERAT
yang dilakukan oleh orang tua adalah gambaran setiap
catatan dalam kertas kehidupan kita. Melalui webinar
ini, mengajarkan pentingnya peran Institusi Keluarga
dalam mewujudkan ketertiban, keamanan dan
kenyamanan bagi masyarakat dan Negara yang dimulai
dari pendidikan di Keluarga._
48 INSAN MODERAT
Wujudkan Insan Pancasila, Moderat dan Cinta Tanah Air
Pendidikan Dasar (Diksar) Calon Anggota Komunitas
Pengawal Ideologi Bangsa Kpib IainCurup Support Bersama
Rumah Moderasi Beragama IAIN Curup. (Sabtu, 12
Desember 2020) Keberadaan Komunitas Pengwal Ideologi
Bangsa (KPIB) IAIN Curup memberikan banyak manfaat
secara gerakan dan keilmuan. KPIB IAIN Curup sudah
melakukan banyak rangkaian kegiatan; diantaranya Sekolah
Pendidikan Pancasila SPP 1, dan SPP 2 dilanjutkan nanti SPP
3 setelah kegiatan Diksar yang sudah dilaksanakan dengan
baik. (Curup K. I., 2020)
KPIB IAIN Curup bersinergi dengan Rumah Moderasi
Beragama dan Kebangsaan IAIN Curup dalam menjalankan
setiap program nya termasuk Kegiatan Diksar yang baru
selesai dilaksanakan. Visi Rumah Moderasi Beragama dan
Kebangsaan IAIN Curup yaitu Mewujudkan Insan yang
Pancasilais, Moderat dan Cinta Tanah Air, hal ini tidak
sekedar teks, tetapi ini adalah target dan pencapaian yang
harus dilaksanakan dan dicapai.
Keberadaan KPIB IAIN Curup, sesuai dengan amanat
Peraturan Menteri Riset dan Teknologi No. 55 Tahun 2018
Tentang Pembina Ideologi di Perguruan Tinggi, setiap
Kampus memiliki UKM PIB, termasuk IAIN Curup. Dengan
adanya KPIB bisa mewujudkan civitas akademika yang
Pancasilais dan Moderat, dengan mengimplementasikan nilai
nilai Pancasila dengan baik dan mengakar: Nilai Ketuhanan,
Nilai Kemanusiaan, Nilai Persatuan, Nilai Kerakyatan dan
Nilai Keadilan.
49 INSAN MODERAT
Kegiatan dengan narasumber Pembina KPIB IAIN Curup; Dr.
Sumarto, M.Pd.I dan Dete Konggoro, M.Kom. Pengurus dan
Anggota KPIB IAIN Curup. Harapannya dari pelaksanaan
kegiatan ini lahir Anggota KPIB IAIN Curup yang terbaik dan
Moderat sebagai Khoirunnas, Khoiru Ummah dengan memiliki
sikap - sikap; Keadilan, Tegas, Saling Tolong Menolong,
Istiqomah, Kejujuran, Menepati Janji dan Dapat Dipercaya.
Menjalankan prinsip prinsip Moderasi Beragama ; Tawassuth
(Mengambil Jalan Tengah), Tawāzun (Berkeseimbangan),
I'tidāl (Lurus dan Tegas), Tasāmuh (Toleransi), Musāwah
(Egaliter) dan Syurā (musyawarah). Semoga Barokah dan
Bermanfaat. (Kementerian Agama RI, 2019)
50 INSAN MODERAT
Moderasi Beragama
Tawassuth
Tawāzun
I'tidāl
Tasāmuh
Musāwah
Syurā
“Menjadi Insan yang moderat harus memahami ini adalah
karakter diri, bukan sekedar pengetahuan tentang moderat,
karena keberadaan hidup yang moderat dikarenaka sikap – sikap moderat dari setiap kita, mulai dari amalan sikap kita
yang mampu bertoleransi, melakukan kegiatan musyawarah
dalam menyelesaikan masalah, bersikap tegas terhadap setiap kemungkaran yang ada, bersikap tegas untuk keadilan,
mengambil posisi pada jalan tengah terhadap sikap
pemahaman keagamaan tidak terlalu berpaham kanan dan juga tidak terlalu berpaham kiri serta berkeseimbangan dalam
menjalankan setiap ajaran – ajaran keagamaan begitu juga
pola kehidupan untuk damai, sejahtera dan makmur.” (Kementerian Agama RI, 2019)
51 INSAN MODERAT
“Pendidikan Dasar. Calon Anggota Komunitas
Pengawal Ideologi Bangsa KPIB IAIN Curup.
Support By. Rumah Moderasi Beragama IAIN
Curup. Menjadi Rumah Insan Moderasi dan
Kebangsaan. Mengajak untuk tetap Bela Negara.
Menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menjalankan Konstitusi Negara Kesatuan
Republik Indonesia UUD 1945, Pancasila sebagai
Ideologi dan pandangan hidup dan Semboyan
Bhinneka Tunggal Ika.”
52 INSAN MODERAT
Belajar Kembali Sejarah Sriwijaya di Tanah Rejang
Ada beberapa temuan temuan baru yang kami diskusikan
Bersama Pak Juhadi Hadi, tentang keterangan dari simbol
simbol yang ada di Menhir Situs Rimba yang terletak di Desa
Lawang Agung Kecamatan Sindang Beliti Ulu. (Sumarto,
Analisis Deskriptif Menhir Situs Rimba, 2020)
Tentang Kisah Riye Tandan yang merupakan utusan dari
Kerajaan Sriwijaya ke daerah Tanah Rejang, pada waktu itu
daerah bernama Tenggiri Tinggi/Tinggi, Kute Giri yang
berada di daerah bukit, di bawah nya ada sungai yang mengalir
dan banyaknya tanaman bambu.
Riye Tandan sebagai utusan dari Kerajaan Sriwijaya ke daerah
Tenggiri tidak memiliki Kerajaan yang Besar di Tenggiri begitu
juga dengan pasukan tidak memiliki pasukan yang banyak.
Wilayah Riye Tandan, Beliti Ulu adalah daerah yang natural
dengan sumber daya alam yang ada seperti sungai, bukit dan
tanaman bambu. Riye Tandan datang ke Tenggiri, Tanah
Rejang bukan ingin berkuasa tetapi ingin mencari ketenangan,
untuk tujuan hidup yaitu moksa atau kembali kepada yang
Maha Kuasa dengan keadaan yang tenang dan suci.
53 INSAN MODERAT
“Saya merasa pak Juhadi (Desa Lawang Agung
Sindang Beliti Ulu) adalah salah satu tokoh masyarakat
Rejang yang peduli terhadap social dan budaya yang
ada di Rejang baik secara historis masyarakat Rejang
atau social budaya Rejang yang masih hidup dan
dilestarikan sampai sekarang ini, Beliau memiliki anak
yang bernama Ilmi Arles mahasiswi IAIN Curup yang
juga giat menulis dan meneliti tentang social, budaya
dan religi masyarakat Rejang, sangat perlu diperhatikan
oleh Pemerintah dan Masyarakat Rejang Lebong dan
Provinsi Bengkulu secara umum.” (Sumarto, Analisis
Deskriptif Menhir Situs Rimba, 2020)
54 INSAN MODERAT
Apresiasi dan Terima Kasih Universitas Sultan Syarif Ali,
Unissa Brunei Darussalam Kepada Delegasi
PTKIN Indonesia
Harapannya program penguatan Reviewer dan LP2M
PTKIN Diktis Kementerian Agama RI tidak selesai sampai
disini, tetapi berlanjut dalam kegiatan kegiatan lainnya yang
selalu menunjang setiap kegiatan pendidikan, penelitian dan
pengabdian Masyarakat perguruan tinggi. Bapak Dr. Haji
Syamali Direktur Hubungan Luar negeri UNISSA,
memberikan sertifikat tanda apresiasi dan terima kasih
kepada setiap Delegasi PTKIN Indonesia yang sudah
berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di UNISSA. (Sumarto,
Pengalaman Kegiatan Penguatan Reviewer dan LPPM di
UNISSA Brunei Darussalam, 2019)
Ada beberapa hal yang menjadi, pembahasan lebih lanjut
setiap delegasi (termasuk delegasi dari IAIN Curup, Dr.
Sumarto dan PTKIN Kementerian Agama RI dengan
UNISSA yang di sampaikan Haji Syamali UNISSA, 1.
Pertemuan kita ini adalah bukan yang terakhir, tetap harus di
jalin dengan baik, dengan silaturahim di antara kita, saling
mengundang dan memberikannya informasi atau nasihat
nasihat, 2. Kami menunggu joint riset dalam bentuk proposal
yang sudah jadi tentang kajian Ulama Nusantara, Brunei
Darussalam dan Indonesia, terutama manuskrip manuskrip
yang ada, 3. Kami menunggu program di Bulan Suci
Ramadhan untuk kita sama sama mengaji di Brunei
Darussalam, dengan program kegiatan yang sudah di susun
dengan baik dan perencanaan sebelumnya, sehingga program
55 INSAN MODERAT
bisa menghasilkan output yang baik antara UNISSA dengan
setiap kampus PTKIN.
Semoga Allah Subhana wata‟ala, selalu melindungi kita
melapangkan hati untuk belajar, berbagi manfaat, saling
menasehati sesama saudara, titip salam untuk saudara saudari
dan keluarga kita di Indonesia, disambut Haji Syamali
UNISSA Alhamdulillah BarakAllah.
“Alhamdulillah bisa dipertemukan dengan guru kami Haji
Syamali dari UNISSA Brunei Darussalam, beliau mengajarkan tentang pentingnya Silaturrahim diantara
ummat Muslim begitu juga dengan saudara dan saudari kita
yang berbeda keyakinan, dengan silaturrahim kita mengenal makna saudara, makna limpahan kasih dan sayang serta
bertambahnya rezeki yang diberikan Allah Subhana
wata‟ala kepada kita, berkah dan panjang umur serta banyak di doakan, kami pikir itu adalah karakter dari Insan yang
Moderat yang di contohkan guru kita Haji Syamali. ”
56 INSAN MODERAT
Politik dan Kebijakan Pendidikan Islam di Indonesia
Buku yang hadir dihadapan kita bersama ini yang bisa di
akses melalui Ebook Literasi Kita Indonesia adalah buku
yang ditulis oleh Dr. Madyan, M.Pd.I dan El Munawwarah,
S.E., M.E.I dengan editor Dr. Sumarto, M.Pd.I. ISBN : 978-
623-6904-03-9. Penerbit Buku Literasiologi Indonesia
(Anggota IKAPI) memberikan warna baru tentang politik
dan kebijakan Pendidikan Islam di Indonesia, sebagai Insan
Moderat tidak lepas perannya di bidang politik dan
kebijakan, yaitu harus bersikap adil, tegas dan mampu
memberikan keseimbangan dari setiap kebermanfaatan yang
diberikan kepada masyarakat. (Madyan, 2020)
57 INSAN MODERAT
Buku ini menyampaikan tentang kebijakan pendidikan
Islam salah satu dianataranya; kebijakan merupakan
pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, atau maksud sebagai
garis pedoman untuk mencapai sasaran, garis haluan.
Sedangkan politik adalah segenap pengetahuan yang
berkaitan dengan ketatanegaraan, segala urusan dan
tindakan kebijaksanaan, siasat dan sebagainya mengenai
pemerintahan sesuatu negara atau terhadap negara lain.
Kebijakan pendidikan sebagaimana adalah suatu
pertimbangan yangdidasarkan atas sistem nilai dan beberapa
penilaian terhadap faktor-faktor yang bersifat situasional.
Pertimbangan tersebut dijadikan sebagai dasar untuk
mengoperasikan pendidikan yang bersifat melembaga serta
merupakan perencanaan umum yang dijadikan sebagai
pedoman untuk mengambil keputusan agar tujuan yang
bersifat melembaga dapat tercapai.
Bila dihubungkan dengan kebijakan politik pendidikan
Islam adalah rencana kegiatan atau garis haluan yang
dirumuskan oleh pihak yang berkuasa yang berkaitan
dengan pendidikan. Hal ini sangat menarik untuk dibahas.
Selamat Membaca._
58 INSAN MODERAT
Islam Wasathiyah Bersama Laboratorium Pengembangan
Studi Keagamaan (LABPSA)
UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Rumah Moderasi Beragama dan Kebangsaan IAIN Curup.
Konsep dan aktualisasi yang di diskusikan tentang Islam
Wasathiyah, gimana sih maksudnya? Penasaran? Lalu,
bagaimana tokoh agama mengenalkan konsep Islam
Wasathiyah? Apakah bisa Islam Wasathiyah diterapkan di
Aceh? Bagaimana caranya?
Membumikan Islam Wasathiyah di Aceh._
Bersama Narasumber ; Tgk. H. Muhammad Yusuf A Wahab
(Tu Sop) (Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh), Dr. H. Amri
Fatmi Anziz, Lc., M.A. (Doktoral Universitas Al-Azhar
Aqidah dan Filsafat) dan Dr. Husna Amin, M.Hum. (Dosen
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry Banda
Aceh). Moderator: Raina Wildan, M.A. (Dosen Fakultas
Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry Banda Aceh).
Presented by Laboratorium Pengembangan Studi Keagamaan
(LABPSA). ((LABPSA), 2020)
Ada beberapa pembahasan yang menarik dalam diskusi
bersama Laboratorium Pengembangan Studi Keagamaan
(LABPSA) UIN Ar-Raniry Banda Aceh tentang konsep dan
aktualisasi dari Islam Wasathiyah, dimana Islam sebagai
Rahmatan Lil alamin, memberikan kedamaian, kesejahteraan
dan keadilan dengan keragaman yang ada, karena itu sudah
menjadi kehendak Allah Subhana wata'ala dengan tujuan
untuk saling mengenal, memahami dan bersikap toleran.
59 INSAN MODERAT
Diantaranya dari beberapa Narasumber menyampaikan ada
Tgk. H. Muhammad Yusuf A Wahab, Dr. H. Amri Fatmi
Anziz, Lc., M.A. dan
Dr. Husna Amin, M.Hum. yaitu 1. Moderasi itu adalah
Rumah Pemerintah dan Masyarakat, semua ada di dalamnya
untuk saling bersikap adil, toleran, anti kekerasan dan
mendamaikan, 2. Moderasi menjadi sistem yang membudaya
menjadi pengarah dan menjadi penengah dari perbedaan.
Selanjutnya 3. Moderasi tidak terlepas dengan sosial budaya
yang sudah sejak lama terbangun di setiap daerah, yang
seharusnya dilakukan adalah adat istiadat dan Syariat tidak
bisa dipisahkan 4. Adat istiadat harus sesuai dengan Syariat, 5.
Kemudian Agama itu tegas dan Perlu di pelajari dan dipahami
mengajarkan agama dengan metode kelembutan,
kebijaksanaan dan bukan kekerasan.
Kesuksesan Dakwah yang Moderat adalah dengan adat atau
budaya yang sesuai dengan Syariat dengan metode yang
lembut dan tujuan yang tegas. Tentunya Islam tidak cukup
dengan bertebarannya konsep konsep tetapi Islam harus
dihidupkan, dibumikan dengan cara pengamalan yang baik
dan benar. Silaturahim sangat penting dalam mendidik atau
mengajar kan Islam Wasathiyah, begitu juga dengan
Silaturahim Pemikiran. Barokah Bermanfaat. Terima Kasih
Kepada Laboratorium Pengembangan Studi Keagamaan
(LABPSA) UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
60 INSAN MODERAT
“Pada diskusi kali ini bersama pakar keilmuan dari
Laboratorium Pengembangan Studi Keagamaan (LABPSA)
UIN Ar-Raniry Banda Aceh tentang Islam Wasathiyah
banyak yang menarik dari pembahasan oleh narasumber
yaitu di antaranya tentang bagaimana kita sebagai ummat
muslim memiliki sikap moderat dalam beragama, mampu
bekerjasama dengan baik kepada Pemerintah, bersikap tegas
dan adil dalam setiap keputusan, dimana Aceh sebagai
Daerah Istimewa, Daerah yang menjadi teladan dalam
penegakan Hukum Islam adalah bentuk moderasi beragama,
dimana Islam bisa memberikan keselamatan dan
kesejahteraan bagi seluruh alam.”
61 INSAN MODERAT
Moderasi Beragama dan Polarisasi di Dunia Maya Series -
15 Convey dan PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Partisipasi dan Kontribusi Rumah Moderasi Beragama
IAIN Curup. Hasil penelitian dari Ibu Iim Halimatusa'diyah
dan Tim menyampaikan "Narasi Keagamaan di Dunia
Maya: Politisasi Narasi Keagamaan dan Polarisasi Media
Sosial di Indonesia" banyak temuan yang menarik dan
bermanfaat yang disampaikan oleh Ibu Iim dan Tim Peneliti
dari PPIM. (Jakarta, 2020)
Diantara temuan yang disampaikan beliau yang bisa kami
respon, diantaranya; 1. Media Sosial menjadi salah satu alat
atau media komunikasi dan sumber informasi yang ter
update dan paling banyak di gunakan oleh publik, sehingga
banyak informasi viral dari media sosial, 2. Media Sosial
juga menjadi sarana untuk mendesain atau membingkai dari
perkembangan isu isu yang berkembang, baik dari isu politik
dan keagamaan yang sedang berkembang saat ini.
Selanjutnya yang ke - 3. Terjadinya polarisasi terhadap
informasi informasi yang ada di media sosial oleh beberapa
kelompok tertentu, menjadi sumber informasi Up to date
yang sering di konsumsi oleh publik dan bahkan sangat
mempengaruhi gerakan dan pola kehidupan masyarakat,
seperti Polarisasi Informasi tentang isu radikalisme,
munculnya ujaran ujaran provokatif, penistaan agama dan
isu isu yang lainnya.
62 INSAN MODERAT
Kemudian yang ke - 4. Tentang Defenisi Keagamaan oleh
beberapa golongan yang sudah di klasifikasi oleh Tim
Peneliti, ada Golongan Moderat, Konservatif, Radikal,
Liberal dan Islamis, beragam Defenisinya, dan ini juga
terpolarisasi dengan informasi dan pengaruh nya dari
masing masing golongan, hal ini menjadi bentuk pengaruh
global karena semua bisa menjadi Influencer saling memberi
kan pengaruh, yang menjadi tantangan adalah kita masuk
sebagai Influencer dan memberikan pengaruh positif kepada
warganet karena ini sangat mempengaruhi pola perilaku
dalam kehidupan nyata, tentunya kita sebagai golongan
yang moderat.
Prof. Jamhuri Makruf Team Leader CONVEY yang
memandu acara dengan baik, beliau memberikan pengantar
dalam Webinar, bahwa sebagai kaum Akademik, kaum
moderat seharusnya mampu menjadi Influencer di media
sosial, memberikan edukasi keagamaan yang baik kepada
publik, karena yang menjadi benteng keilmuan itu adalah
kaum akademisi yang memiliki komitmen memfilter segala
bentuk informasi yang bertentangan dengan keagamaan,
memberikan jalan yang benar kepada publik dengan narasi
yang mendamaikan dan menyejukkan.
Prof. Azyumardi Azra secara kritis memberikan respon
tentang hasil penelitian yang disampaikan oleh Ibu Iim
Halimatusa'diyah dan Tim Peneliti PPIM, bahwa perlu
adanya klasifikasi wilayah yang di teliti tentang polarisasi
media sosial sehingga data yang dihasilkan lebih akurat,
walaupun sebenarnya hasil riset yang disampaikan Ibu Iim
63 INSAN MODERAT
sudah baik, tapi untuk lebih mendalam lagi analisis nya bisa
dengan lebih detail instrumen yang diberikan.
Karena polarisasi media sosial dengan golongan yang sudah
di petakan seperti konservatif, moderat, radikal dan
golongan lainnya lebih tampak berapa presentasi pengaruh
yang diberikan dan Kebermaknaaan riset untuk mengatasi
informasi radikal, ujaran kebencian bisa dikurangi, tentunya
dengan memberikan motivasi Akademik untuk
berkehidupan juga di dunia virtual karena berdampak besar
pada pengaruh perilaku dalam realitas kehidupan.
Seirama dengan yang disampaikan oleh Mas Indra Dwi
Prasetyo sebagai kaum Milineal, sudah seharusnya kaum
akademisi masuk dalam dunia media sosial memberikan
pesan pesan yang bermanfaat, dan menjadi Influencer
memberikan pengaruh positif, jalan lurus, jalan perdamaian,
content yang menyejukkan, inspiratif dan Kreatif.
Karena di era revolusi industri 4.0 atau sudah sampai ke era
Society 5.0 kita sebagai human harus menjadi leader,
manajer dan Influencer dalam mengelola media informasi
dengan baik dan benar. Hal ini sejalan dengan visi misi
Moderasi Beragama IAIN Curup, untuk mewujudkan Insan
Moderat dan Pancasila, menjaga NKRI dan bhinneka
tunggal Ika.
64 INSAN MODERAT
Dokumentasi Kegiatan Moderasi Beragama dan Polarisasi
di Dunia Maya Series - 15 Convey dan PPIM UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta._
65 INSAN MODERAT
“Kajian tentang Moderasi Beragama; Polarisasi di
Dunia Maya menjadi sangat menarik dan bahkan
banyak memberikan fakta perubahan di masyarakat,
dimana paham keagamaan menjadi sarana berpikir
yang berkembang luas, dengan penafsiran yang
berbeda – beda sehingga banyak menimbulkan
perbedaan dan saling ada anggapan yang paling benar
atas nama golongan tertentu atau secara pribadi.
Pentingnya pemahaman agama yang moderat, mampu
memberikan pandangan yang benar bukan sikap
ekstrim atau bahkan merugikan masayarakat dan
Negara.” (Jakarta, 2020)
66 INSAN MODERAT
1st Dirundeng Internasional Conference on Islamic Studies
(DICIS) 2020. Berpartisipasi, Berkontribusi
dan Berkolaborasi
DICIS perdana ini merupakan Konferensi Internasional yang
baik di ikuti pada masa Pandemic Covid-19, karena dengan
aplikasi zoom kita terbantu dan terhubung dengan kaum
cendikiawan yang berpengaruh secara nasional dan
internasional. (Meulaboh, 2020)
Mengikuti kegiatan DICIS, bisa menyaksikan langsung
pemaparan dari Prof. Oman Fathurahman tentang kajian
filologi, penting nya Menggali sumber informasi pengetahuan
dari manuskrip Nusantara dan bahkan dunia, termasuk Aceh
adalah wilayah yang memiliki banyak manuskrip yang belum
bisa tergali, terbaca dan termanfaatkan secara keilmuan untuk
kepentingan kemajuan sumber daya manusia.
Ikut berpartisipasi dari IAIN Curup mengirimkan abstrak
dalam Konfrensi tersebut membahas tentang pentingnya peran
Media Sosial dalam menyampaikan pesan pesan pendidikan
Islam, karena sumber informasi yah paling cepat di akses dan
secar instan oleh banyak orang adalah media sosial, dengan
menyebarkan pesan pesan yang bermanfaat dalam hal ini
Pendidikan Islam bisa memberi kan informasi yang bermanfaat
dan bermakna bagi masyarakat banyak.
Dikutip dari laman staindirundeng Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh pada
25-26 November 2020. Sejumlah ilmuan dunia dengan
beragam latar belakang keilmuan, membahas pemikiran Islam
67 INSAN MODERAT
klasik pada 1st Dirundeng Internasional Conference on Islamic
Studies (DICIS) 2020. Mengangkat tema "Turats: Reconstruction
Knowledge and Islamic Education in Disruption Era."
Menghadirkan sejumlah pembicara dari kalangan akademisi
dan praktisi yang berasal dari dalam dan luar negeri, seperti
Dirjen Pendis Kemenag RI, M. Ali Ramdhani, Guru Besar
Filologi FAH UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta/Pengampu
NGARIKSA, Oman Fathurrahman.
Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan Kemenag
RI, M. Arskal Salim GP. Direktur CSRC/Dosen FISIP UIN
Syarif Hidayatullah, Jakarta, Idris Hemay, Amanda Tho Seeth
dari Centre Asie du Sud-Est (CASE) Paris, dan Annabel Teh
Gallop Lead Curator, Southeast Asia.
Kemudian mengikuti penjelasan dari Direktur CSRC UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang juga Lembaga Non Struktural
sama seperti PPIM, luar bisa begitu banyak manfaatnya bagi
dunia pendidikan, melalui hasil riset dan Publikasi yang
disampaikan kepada Publikasi sehingga bisa menjadi bahan
pertimbangan dari penerapan penerapan Kebijakan
Pemerintah tentunya. Beliau menyampaikan tentang
pentingnya Moderasi Beragama di setiap Perguruan Tinggi di
Indonesia tidak hanya secara nasional tetapi dunia, dengan
menerapkan nilai nilai Moderasi dalam pendidikan, Penelitian
dan pengabdian masyarakat.
68 INSAN MODERAT
“Prof. Oman Fathurahman tentang kajian filologi, penting nya Menggali sumber informasi pengetahuan
dari manuskrip Nusantara dan bahkan dunia, termasuk
Aceh adalah wilayah yang memiliki banyak manuskrip yang belum bisa tergali, terbaca dan termanfaatkan
secara keilmuan untuk kepentingan kemajuan sumber
daya manusia.” (Meulaboh, 2020)
69 INSAN MODERAT
Insan Moderat Inovatif;
Buku Desain KKN Daring Mahasiswa KKN Daring dan
Dosen Pembimbing Lapangan DPL
Insan Moderat tentunya harus mampu mengaplikasikan ide –
idenya walaupun di masa yang sulit, seperti pada masa
pandemic covid-19, menghadirkan ide yang memberikan
perubahan dan manfaat kepada orang lain.Salah satu
diantaranya adalah membuat Buku Desain KKN Daring dari
hasil kegitanyang dilakukan oleh Dosen Pembimbing
Lapangan dan Mahasiswa KKN secara Daring, pengalaman
ini penting di bukukan, menjadi panduan bagi mahasiswa
selanjutnya, sikap Moderat adalah mampu memberikan
perubahan yang bermanfaat, sikap kreatif, inovatif dan
egaliter. (Sumarto D. , Desain KKN Daring , 2020)
Penyerahan Buku KKN Daring kepada Sekretaris LP2M IAIN
Curup, sebagai penyelenggara kegiatan KKN Daring, yang
kreatif dan inovatif dalam mendesak KKN selama pada masa
Pandemic Covid-19._
Sikap Tri Dharma Perguruan Tinggi harus menjadi karakter
setiap warga kampus, mulai dari Pendidikan, Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat. Pada kali ini adalah Pengabdian
Masyarakat yaitu pelaksanaan KKN secara Daring. Kampus
dihadapkan dengan problematika menghadapi Pandemic
Covid-19, beberapa kegiatan harus dilakukan seperti KKN
Daring, sehingga sangat penting peran kreatif dan inovatif
dalam menghadapinya._
Dikutip dari Balairung Press KKN daring merupakan alternatif
mahasiswa untuk melakukan pengabdian di tengah pandemi.
70 INSAN MODERAT
Namun bagi mahasiswa serta masyarakat, KKN daring
menuai berbagai permasalahan dalam pelaksanaannya. Hal ini
menyebabkan KKN daring dipertanyakan kembali
efektivitasnya. Hal ini menjadi tantangan dan komitmen kaum
Akademik bagaimana mendesain KKN Daring yang bisa
menyentuh Lingkup emosional dan spiritual masyarakat untuk
melakukan perubahan._
Menjadi catatan penting bagi setiap perguruan tinggi apa yang
dilakukan oleh KKN-PPM UGM yaitu Pelaksanaan KKN
daring dari „terjun langsung ke lokasi‟ menjadi „melalui rumah‟
menimbulkan kesan tersendiri bagi para pesertanya. Beberapa
kesan yang timbul dan paling mencolok di antaranya adalah
ketiadaan rasa mengabdi secara optimal dan kehilangan
momentum KKN daring yang erat kaitannya dengan kerja
langsung di desa-desa. Terlepas dari subjektivitas kesan-kesan
tersebut, terdapat beberapa keresahan yang dirasakan oleh
sebagian peserta KKN daring. Menarik sekali, hal ini juga
dirasakan oleh teman teman mahasiswa KKN Daring di IAIN
Curup, program KKN belum maksimal menyentuh kehidupan
dan keresahan masyarakat._
Tentunya dari berbagai kampus memiliki teknik yang berbeda
beda dalam mendesain KKN Daring sesuai dengan need
assessment yang terlebih Dahulu dilakukan. Pentingnya
kolaborasi, Pentingnya melakukan KKN Blanded, dengan
selalu memperhatikan protokol kesehatan di lingkungan
masyarakat. Hal ini menjadi catatan dalam buku yang kami
tuliskan dalam Buku KKN Daring._
71 INSAN MODERAT
“Secara khusus kami memberikan apresiasi yang tinggi atas ketekunan dan semangat penulis sehingga buku yang
dihadapan kita bersama dapat diselesaikan dengan baik.
Melihat kondisi bangsa dan dunia belakangan hari ini, pandemic virus corona masih terus memberikan dampak
bahaya kepada manusia, jumlah korban terus bertambah,
tidak hanya di Indonesia bahkan dunia, sehingga Pemerintah Indonesia membuat kebijakan untuk tetap di rumah, menjaga
jarak dan menggunakan alat pengaman diri untuk mencegah
penularan virus corona …..
Pada masa pandemic covid – 19 dengan berbagai problematika yang dihadapai khususnya di perguruan tinggi,
dimana setiap program yang sudah direncanakan harus
dilakukan secara daring, seperti program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari LPPM dilaksanakan secara daring,
dimana setiap mahasiswa yang engikuti program ini berada di
rumah masing – masing, lingkungan masyarakatnya
72 INSAN MODERAT
melaksanakan KKN Daring dengan bentuk laporan juga secara daring. Hal ini menunjukkan bahwa kita harus siap
dengan segala kondisi, dengan ide kreatif kita harus mampu
menjalankan program dengan baik, dalam buku ini dijelaskan berbagai pengalaman DPL dan Peserta KKN Daring, semoga
menginspirasi dan menjadi bahan pembelajaran berikutnya.
Selamat Membaca (Rektor IAIN Curup, 2020) …..” (Sumarto
D. , Desain KKN Daring , 2020)
73 INSAN MODERAT
Produktif di Masa Pandemi
Work Frome Home: Refleksi Masyarakat Indonesia
Tetap Kreatif
“Sebagai Insan yang Moderat tidak hanya berdiam diri
ketika dihadapkan dengan problematika, seharusnya
sikap kreatif itu ada dan muncul ke permukaan aksi,
karena itu yang bisa memberikan manfaat. Menghadapi
pandemic covid -19, kita memiliki tanggung jawab besar
untuk saling membantu saudara kita, memberikan ide
dan gagasan yang bisa memberikan perubahan, salah
satu gerakan langkah yang kami lakukan adalah dengan
Literasi.” (Sumarto D. , Produktif di Masa Pandemi,
2020)
74 INSAN MODERAT
Kerja Sama Rumah Produktif Indonesia dan Literasi Kita
Indonesia. Penyunting : Dr. Sumarto, M.Pd.I. ISBN : 978-623-
94458-6-7. Penerbit Buku Literasiologi (Anggota IKAPI).
Mulai dari Bulan Maret 2020 atau bahkan sebelumnya wabah
virus corona sudah merajalela, tidak hanya di satu Negara
bahkan hampir di seluruh Negara terkena dampak dari virus
corona, mulanya virus corona muncul di daerah Wuhan,
China hingga muncul kemana – mana, hal ini memang
menunjukkan China ada dimana – mana di seluruh dunia, tapi
yang akan kami sampaikan bukan hal tersebut.
Kami ingin menyampaikan walau pada masa pandemic hingga
sekarang masa pandemic yang dikenal dengan istilah new
normal atau kebiasaan baru harus tetap kita sikapi dengan
karya yang positif sehingga bermanfaat bagi orang lain. Pada
buku ini, kami berupaya menyampaikan kepada publik, bahwa
kami selama pandemic tidak berdiam diri saja, kami
melakukan hal yang banyak untuk mengajak orang lain
produktif di masa pandemic, salah satunya bersama Rumah
Produktif Indonesia kami melakukan program Call For Book
Chapter, kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk
kita ayo menulis, setiap pengalaman yang kita lakukan selama
pandemic.
Apapun itu pengalaman yang kita lakukan, yang bisa menjadi
motivasi, inspirasi dan semangat bagi orang lain, tentunya
dengan apapun juga profesi yang kita miliki._
75 INSAN MODERAT
Belajar Moderat
Bersama Dr. KH. Zainul Arifin, M.Ed, M.A
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Arifin Jambi
Rasa syukur kepada Allah Subhana Wata‟ala dipertemukan
dengan KH. Zainul Arifin beliau adalah guru kita yang banyak
mengajak kita untuk berdakwah melakukan kepada kebaikan
dan tidak melanggar ajaran – ajaran agama Islam. Gagasan
beliau sangat Moderat, pertama kali bertemu beliau di Kampus
STAI Ma‟arif Jambi, mengikuti pengajian beliau secara rutin
membahas tentang Kitab Kuning yang dibaca dan di ajarkan
beliau kepada kami, dengan berbagai tema pada setiap
pertemuannya. (Arifin, 2020)
Mulai dari konsep Iman, Taqwa, Menghadapi Kehidupan
akhir zaman, problematikan ummat dan tentang kemajuan
penddidikan ilmu teknologi, Alhamdulillah menjadi kajian
yang sangat menarik. Hal ini beliau buktikan dengan
mendirikan Pondok Pesantren Darul Arifin di Kota Jambi,
yang berlokasi di Perumahan Elite, tetapi beliau bisa
menghadirkan konsep Pendidikan Islam untuk semua
kalangan masyarakat, belajar Islam dengan baik dengan
konsep saling menolong, bersedekah, berlomba – lomba dalam
kebaikan.
Pada buku ini, saya mengutip langsung dua tulisan beliau yang
menyampaikan tentang pentingnya sebuah karya dan
kenikmatan yang berharga dalam Hikmah Pagi, dan sudah
diterbitkan bukunya dengan judul Hikmah Pagi yang banyak
memberikan pendidikan ke-Islaman bagi masyarakat
Indonesia, dan ini merupakan karakter dari Insan Moderat
76 INSAN MODERAT
yang harus kita teladani dan laksanakan, bahwa Insan
Moderat harus belajar kepada ahlinya yaitu kepada para
Ulama untuk menambah ilmu pengetahuan, keberkahan ilmu
pengetahuan dan menimbulkan ras a cinta dan zuhud.
Hikmah Pagi: Pentingnya Sebuah Karya (Arifin, 2020)
Sebuah estafet keilmuan memang tidak cukup hanya sekedar
menyampaikan dengan berdiskusi, berceramah dan lain
sebagainya. Karena setiap manusia diberikan anugerah oleh
Allah berbeda-beda dan mempunyai kelebihan yang berbeda
pula. Namun apabila ingin usia panjang serta banyak dikenang
adalah dengan menorehkan sebuah karya apapun bentuknya
terlebih adalah sebuah “buku atau kitab”. Maka para ulama
setiap masa pasti mempunyai karya yang senantiasa dikenang
pada generasi berikutnya, untuk memudahkan estafet mata
rantai keilmuan dimasa yang akan datang. Selain itu
jariyahnya akan terus mengalir selama buku itu menjadi
sebuah rujukan.
Sebut saja Imam Malik (W. 179 H) dengan julukan “Imam
Darul Hijrah” dengan “Muwatho‟nya”. Kata "Al-
Muwaththo‟" berarti terbentang, mudah juga berarti
kesepakatan. Dari penamaan inilah kitab Muwattho‟ disusun,
yaitu mempermudah mengambil manfaat hadits-hadist dari
segi fiqh, ilmu, dan pengamalan. Bahkan sebagian ulama
memposisikannya di atas Shohih Bukhori dan Shohih Muslim.
Akan tetapi yang lebih rojih, adalah pendapat yang
mengatakan bahwa Shohih Bukhori dan Shohih Muslim masih
lebih unggul, sebab pada kitab Muwattho‟ terdapat hadits-
hadits “Mursal”.
77 INSAN MODERAT
Bahkan rombongan Amirul Mukminin Abu Ja‟far Al-Manshur
(W. 158 H) suatu hari berjumpa dengan Imam Malik dan
mengatakan: Saya ingin kitab muwaththo‟ ini di salin dan
dicetak banyak untuk dibagikan ke berbagai penjuru kota umat
islam. Kemudian saya perintahkan untuk mengamalkan isinya
dan membuang yang lain yang dibuat-buat. Karena menurut
saya pondasi ilmu adalah riwayat dan ilmu penduduk
Madinah.
Lantas Imam Malik menjawab: “Wahai Amirul Mukminin,
Janganlah engkau lakukan hal tersebut! Karena banyak sekali
periwayatan dari rasulullah yang dinukil mereka, banyaknya
periwayatan yang mereka riwayatkan, setiap kaum mengambil
ilmu yang mereka bawa dan mengamalkan apa yang mereka
riwayatkan, dan mereka juga mengamalkan apa yang menjadi
perbedaan para sahabat, sehingga mengembalikan hal tersebut
sangat sulit. Maka biarkan mereka mengamalkan apa yang
sudah mereka jalankan”.
Al-manshur mengatakan: “Andai saja engkau setuju wahai
Imam, tentu hal tersebut akan kami lakukan”. (Lihat: Siyar
A‟lamin Nubala‟, Jilid: 8/79-80).
Hal ini bukan tanpa alasan, karena Imam Malik pernah
mengatakan: Saya pernah meminta pendapat dan
menunjukkan kitab saya ini kepada 70 para ahli fiqh Madinah,
dan semuanya menyepakatinya maka kami beri nama
“Muwaththo‟”.
78 INSAN MODERAT
Dan yang lebih menarik Imam Malik terus mengoreksi karya
beliau sampai 40 tahun bahkan sampai beliau hendak
meninggal dunia. (Lihat: Tanwirul Hawaliik, Hal: 10).
Bahkan pujian Imam Bukhari (W. 256 H) kepada kitab
Muwaththo‟: “Sanad-sanad paling shohih (kredible) semuanya
adalah dari “Malik” dari “Nafi‟” dari “Ibn Umar” dan semua
sanad tersebut paling banyak terdapat pada kitab al-
Muwaththo‟”.
Dan yang sangat masyhur yang paling banyak meriwayatkan
dari kitab al-Muwaththo‟ ini adalah “Ali Ibn Ziyad at-Tunisy
al-Abbasy (W. 183 H), salah satu pembesar ulama di Maroko
dan ahli fiqh di sana. Beliau merupakan rujukan utama dalam
bidang fiqh”. (Lihat: Hilyatul Auliya‟, Jilid: 9/63).
Maka wajar bukan hanya Sudan, Madinah, Al-Jazair dan
Tunis tapi juga menyebar di Maroko maka tak heran sampai
sekarang masih banyak pembesar Madzhab Malik di Maroko.
Semoga suatu hari bisa sowan dan menimbah ilmu disana
Aamien.
Selain Muwattho‟ Imam Malik, ada juga Muwattho‟ Ibnu Abi
Dzi‟b (109 H), Muwattho‟ Ibrohim bin yahya al-aslamiy (184
H), Muwattho' Ibnu Wahb (197 H) dan lain-lain.
Maka Muwaththo‟ sampai sekarang tetap bersinar dan
menjadi rujukan utama dalam bidang hadits apalagi rujukan
dalam Madzhab Malik.
79 INSAN MODERAT
Semoga kita terus semangat berkarya paling tidak sebagai
bentuk moroja‟ah (mengulang) apa yang sudah kita dapatkan,
tidak harus tulisan berat. Namun tulisan ringan dan mudah
diamalkan serta yang paling penting bermanfaat luas bagi
umat.
Semoga Allah menjaga kita semuanya Aamien Allahumma
Aamien. Tulisan dari Al-Faqir Ila Allah, ZA.
Hikmah Pagi: Kenikmatan Yang Sangat Berharga (Arifin, 2020)
Ketika kita merenungkan judul di atas, mungkin kita akan
menyangka bahwa kenikmatan berharga adalah harta yang
banyak, asset yang berlimpa, jabatan yang tinggi dan lain-lain.
Padahal apabila kita renungkan secara mendalam, dari semua
itu ada satu kenikmatan yang tak akan tergantikan oleh
apapun, yaitu kenikmatan ketika kita mampu menumpahkan
air mata kita karena rasa takut dan tumpukan dosa yang kita
lakukan.
Tatkala seseorang masih Allah mampukan untuk menangis,
berarti hatinya masih dipenuhi dengan ruh keimanan yang
menjaga dirinya. Sebagaimana bumi yang disiram dengan air
hujan seperti menumbuhkan kehidupan yang baru dengan
menumbuhkan banyak tumbuhan.
Maka tak heran jika Adl-Dlahak Ibn Muzaahim (W. 106 H),
ketika sore hari beliau selalu mengucurkan air mata!
Kemudian beliau ditanya, apa yang menyebabkan anda
menangis? Beliau menjawab: kami tidak mengetahui amalan
80 INSAN MODERAT
apa yang akan diangkat pada hari ini ke langit? Ini yang
menyebabkan saya menangis.
Ka‟ab Ibn Akhbar (W. 32) mengatakan: ketika saya mempu
menangis karena rasa takut kepada Allah lebih kami cintai
dibandingkan sedekah dengan emas. Begitupun Ibn Munkadir
(W. 130 H), diceritakan bahwa tatkala beliau menangis, beliau
mengusap wajah dan janggutnya yang terkena cucuran air
mata beliau, seraya beliau mengatakan: „‟telah sampai kepada
saya tempat yang tidak akan disentuh oleh api neraka, sambil
beliau mengusap air matanya‟‟.
Maka disampaikan oleh para ulama, bahwa orang-orang
shaleh hanya menangis tatkala, Mereka mengingat dosa dan
keburukan yang pernah dilakukan, Selalu berfikir dan teringat,
apa nanti bekal yang akan dipertanggung jawabkan dihadapan
Allah, Mereka sangat takut dengan adzab Allah, dan takut
amal mereka ditolak oleh Allah ta‟ala. Mereka sangat takut
meninggal, tatkala belum ada perbekalan yang cukup untuk
menghadap Sang Pencipta, Mereka sangat rindu ingin
berjumpa dengan Rasulullah dan Allah Jalla Wa „Ala. (Lihat:
„Indamaa Yahlu al-Masaa, Hal: 192-193).
Semoga Allah mampukan kita untuk meneteskan air mata,
untuk merenungkan dosa-dosa kita yang semakin menggurita
dan menangis karena takut kepada Allah.
Dan semoga Allah selamatkan kita di dunia maupun diakhirat
kelak Aamien Allahumma Aamien. Tulisan dari Al-Faqir Ila
Allah, ZA.
81 INSAN MODERAT
Rumah Moderasi Beragama IAIN Curup
Bersama Kunjungan Akademik dan Benchmarking dari
IAIN Padangsidimpuan di Desa Sindang Jati Desa Pancasila
Kabupaten Rejang Lebong
Desa Sindang Jati memiliki banyak Sumber informasi penting
dalam membangun Desa yang Moderat salah Satunya adalah
Kerukunan umat Beragama dan menghidupkan nilai nilai
Pancasila. Sebagai Desa yang sudah lama berdiri pada tahun
1958, Desa Sindang Jati selalu aman, damai, tertib dan
bersahaja. (Curup R. M., 2020)
Kunjungan Akademik dari IAIN Padangsidimpuan, Wakil
Rektor 1, Ketua LPPM dan Kapus Moderasi Beragama.
Melihat keindahan alam Desa Sindang Jati, subur tanahnya
82 INSAN MODERAT
dan makmur masyarakatnya. Salah satu indikator penting
mengapa Desa Sindang Jati tidak pernah terjadi konflik
walaupun berbeda agama dan budaya, karena subur dan
makmur masyarakatnya, setiap masyarakat bisa memenuhi
kebutuhannya sehari-hari dengan berkebun dan menyadap
pohon aren, sebagai pekerjaan utama, udara yang sejuk, ramah
masyarakatnya.
Desa Sindang Jati bisa menjadi salah satu destinasi wisata
alam dan budaya, karena kita dihadapkan dengan sikap
terbuka dan ramah masyarakatnya. Desa Sindang Jati juga
salah satu Desa yang terpilih sebagai Desa Pancasila oleh
Kepala BPIP. Lokasi pelaksanaan Riset Moderasi Beragama
dari Pusat, yaitu kluster Penelitian Kebijakan oleh tim peneliti
dari IAIN Curup dalam organisasi Yayasan Literasi Kita
Indonesia. Dari hasil riset yang intensif menghasilkan sebuah
buku yang bisa menjadi referensi yaitu Buku Sindang Jati
Multikultural dalam Bingkai Moderasi Beragama.
Dialog antar ummat beragama di Desa Sindang Jati,
Sambutan Kegiatan dari Kepala Desa, Wakil Rektor 1 IAIN
Padangsidimpuan, IAIN Curup, menyampaikan pesan penting
dalam ber moderasi yaitu toleransi, anti kekerasan, saling
menghormati, menjalankan ajaran agama dengan baik dan
benar. Walaupun perbedaan itu ada tetapi kita bangsa
Indonesia yang memiliki Pancasila sebagai Ideologi Bangsa,
Konstitusi UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Semboyan
bhinneka tunggal Ika, yang selalu dijaga dan diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari._
83 INSAN MODERAT
Rumah Moderasi Beragama dan Publikasi Ilmiah
Daerah Balai Diklat Kabupaten Rejang Lebong, Bukit Kaba,
Danau Mas Bestari, IAIN Padangsidimpuan
dan IAIN Curup
Berdiskusi kajian Moderasi Beragama adalah bagian besar
untuk memajukan kampus, menjaga kemajemukan yang ada
di kampus sampai dengan menjadikan kampus sebagai
pondasi penting dalam menjaga NKRI dan Persatuan dan
Kesatuan Republik Indonesia, dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika. (Curup R. M., 2020)
Dari beberapa diskusi yang dibahas adalah tentang konsep
Moderasi Beragama di PTKI, dimana Moderasi Beragama
masuk ke dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu mulai
dari proses pendidikan dan pengajaran, Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat. Ada beberapa nilai nilai Moderasi
84 INSAN MODERAT
Beragama; Tawassuth (mengambil jalan tengah), Tawāzun
(berkeseimbangan), I'tidāl (lurus dan tegas), Tasāmuh
(toleransi), Musāwah (Egaliter) dan Syurā (musyawarah).
Tentunya nilai nilai moderasi beragama bisa di aplikasikan di
setiap proses pendidikan tidak hanya di kampus tetapi di
tingkat Pendidikan Anak Usia Dini, SD/MI, SMP/MTs dan
SMA/MA/SMK Caranya dengan metode Insersi yaitu
menyisipkan nilai nilai Moderasi Beragama dalam RPP dan
menggunakan metode dan strategi pembelajaran dengan nilai
nilai Moderasi Beragama. Adapun Indikator diterapkannya
Moderasi Beragama yaitu Komitmen Kebangsaan, toleransi,
anti Radikalisme dan Kekerasan dan Akomodatif terhadap
Budaya Lokal.
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam juga sudah
mengeluarkan aturan tentang pengimplementasian nilai nilai
moderasi beragama dalam proses pendidikan. Sejalan dengan
kebijakan penguatan Moderasi Beragama, tentunya sesuai
dengan kajian Ke_ Islaman, yaitu hubungan moderasi dalam
Iman, Islam dan Ihsan. Konsep ummat terbaik (Khairu
Ummah) yaitu Kejujuran (ash-Shidqu), Keadilan (al-‟adalah),
Terpercaya dan menepati janji (al-amanah wa al-wafa‟ bi al-
„ahdi), Istiqamah (sustainability) dan Saling menolong (at-
Ta‟awun). (Kementerian Agama RI, 2019)
85 INSAN MODERAT
Khairu Ummah
Kejujuran
Keadilan
Terpercaya dan
menepati janji
Istiqamah
Saling menolong
“Konsep ummat terbaik (Khairu Ummah) yaitu
Kejujuran (ash-Shidqu), Keadilan (al-‟adalah),
Terpercaya dan menepati janji (al-amanah wa al-
wafa‟ bi al-„ahdi), Istiqamah (sustainability) dan
Saling menolong (at-Ta‟awun).” (Kementerian
Agama RI, 2019)
86 INSAN MODERAT
Laboratorium Faktual
Rumah Moderasi Beragama IAIN Curup
Desa Sindang Jati Kecamatan Sindang Kelingi Kabupaten
Rejang Lebong salah satu destinasi desa Akademik untuk
melakukan kegiatan riset dan pengabdian masyarakat. Desa
Sindang Jati meraih beberapa prestasi Nasional, diantaranya
Desa Pancasila dari Kepala BPIP, Desa Pramuka, Desa
Wisata dan Desa Moderasi dan Kerukunan umat Beragama.
(Curup R. M., 2020)
Kunjungan IAIN Padangsidimpuan di hadiri oleh Wakil
Rektor 1 Bidang Akademik Dr. H. Muhammad Darwis
Dasopang, Ketua LP2M Dr. H. Zul Anwar Ajim, Sekretaris
LP2M Ali Amran, M.Si, Kapus Pengabdian Masyarakat dan
Kapus Moderasi Beragama. IAIN Curup dihadiri Wakil
Rektor 1, Wakil Rektor 3, Sekretaris LP2M, Kepala SPI,
Subbag Humas dan Kapus Moderasi Beragama.
87 INSAN MODERAT
Ada beberapa hal yang di bahas dalam kunjungan Akademik,
yaitu 1. Aturan pendirian pusat Moderasi Beragama di setiap
PTKI apakah di bawah Unsur Rektorat, LP2M atau berbentuk
Unit Baru, 2. Desa Sindang Jati sebagai Desa Moderasi
Beragama menjadi salah satu referensi secara nasional bagi
kampus lain untuk membuat laboratorium Faktual, 3. Kepala
Desa Sindang Jati dan perangkat Desa, Tokoh lintas agama
menyampaikan salah satu kunci kerukunan UMM beragama
di Desa Sindang Jati adalah sikap toleransi, saling
menghormati, menjalankan agama dengan baik serta kondisi
alam yang subur dan makmur, sehingga kehidupan ekonomi
selalu membaik.
Selanjutnya yang ke 4. Rombongan dari IAIN
Padangsidimpuan mengamati berbagai kegiatan di Desa Tasik
Malaya, termasuk pengolahan gula aren, karena Desa Sindang
Jati salah satu penghasil gula aren di Rejang Lebong selain
hasil kebun sayurnya yang kaya, 5. Desain Moderasi
Beragama di Desa Sindang Jati sebagai Laboratorium, untuk
kegiatan Pengabdian Masyarakat; KKN Lintas Agama
(toleransi dan kerukunan), KKN Bersama Pramuka
(Kekeluargaan dan Keterampilan), KKN Kebangsaan dan
Cinta Tanah Air (Nasionalisme dan Patriotisme).
Desa Sindang Jati sebagai lokasi kegiatan Riset Kebijakan dari
Pusat, Diktis Kementerian Agama RI melalui Yayasan Literasi
Kita Indonesia, Untuk memberikan pendampingan dan
motivasi bagi masyarakat dalam pengelolaan hasil alam,
menjaga kerukunan umat beragama, dan lokasi kegiatan
Forum Kerukunan umat Beragama dari Kabupaten Kota,
88 INSAN MODERAT
Laboratorium Faktual Moderasi
Beragama
Pusat Kegiatan
Pengabdian Masyarakat
Pusat Kegiatan
Penelitian
Pusat Implentasi
dan Eksperimen
Pusat Kegiatan
Pembelajaran
Provinsi hingga Pusat, Kepala Pusat Keturunan ummat
Beragama Dr. Nifasri, menyampaikan Desa Sindang Jati
adalah salah referensi kajian akademik Praktik empiris
Kerukunan umat Beragama dan implementasi nilai nilai
Moderasi Beragama._
“Laboratorium Faktual Moderasi Beragama di
Desa Sindang Jati, Rejang Lebong ada beberapa
pusat kegiatan yang dilaksanakan yaitu kegiatan
pengabdian masyarakat, pembelajaran, penelitian
dan pusat implementasi serta eksperimen lingkup
moderasi beragama dan kebangsaan.
89 INSAN MODERAT
Belajar dari Brunei Darussalam
Bersikap Moderat Menghadapi Pandemi Covid - 19
Southeast Asia E - Talk "Islam in Southeast Asia at the Time
Pandemic Covid-19 Up New Normal" at the day of Saturday,
November 21, 2020. Brunei Darussalam Speaker: Haji
Sammali Bin Haji Adam (Pengarah Pusat Perhubungan
Awam Bangsa, UNISSA Brunei Darussalam). Ilham Dwitama
Haeba, M.A (Ketua Persatuan Pelajar Indonesia Brunei
Darussalam). (Darussalam, 2020)
90 INSAN MODERAT
Indonesian Speaker: Dr. Ngainun Naim (IAIN Tulangagung),
Dr. Ali Imron (UIN Walisongo Semarang), Dr. Kamarusdiana
(UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Dr. Ahmad Yani (IAIN
Syekh Nurjati Cirebon), Dr. Sumarto (IAIN Curup), Dr.
Ismail Fahmi Arrauf Nasution (IAIN Zawiyah Cot Kala
Langsa), Dr. Mus Mulyadi (IAIN Bengkulu) dan Syawaluddin
Hanafi, M.H (IAIN Bone).
Kegiatan yang memberikan banyak informasi dan
pembelajaran tentang bagaimana Islam di Asia Tenggara
menyikapi Bahaya dari virus Corona. Penyampaian
Narasumber dari Brunei Darussalam dan Indonesia, yaitu; 1.
Ada 148 Kasus Covid 19 di Brunei Darussalam, Alhamdulilah
terselamatkan dan Sehat kembali tidak ada yang sampai
meninggal, hal ini menunjukkan kesiapan Negara Brunei
Darussalam menangani bahaya Covid 19 tidak hanya dari
aspek kesehatan, tetapi juga pendidikan dan ekonomi.
Selanjutnya yang ke - 2. Proses pembelajaran dan Pengajian
sudah dibuka di Brunei Darussalam, semua kembali normal
tetapi tetap memperhatikan protokol kesehatan yang sudah
ditetapkan dari Kesultanan Brunei Darussalam, 3. Selama
masa Pandemi Covid-19, di setiap masjid Brunei Darussalam
selalu membaca Surat Yasin, memohon kepada Allah Subhana
wata'ala untuk dijauhkan dari bahaya Corona, memohon
ampunan dari segala kesalahan dan dosa yang bisa
mendatangkan bala atau azab.
Kemudian yang ke - 4. Keberhasilan Brunei Darussalam
dalam menangani bahaya Covid 19 dikarenakan kepatuhan
91 INSAN MODERAT
warga negara dalam menjalankan protokol kesehatan,
Perintah Sultan adalah hal yang wajib untuk dilakukan, karena
demi kemaslahatan dan keselamatan ummat. 5. Brunei
Darussalam juga membuka proses seleksi beasiswa untuk
setiap Masyarakat yang ada di dunia termasuk di Indonesia
untuk belajar di Negara Brunei Darussalam, seperti di kampus
UNISSA Universitas Sultan Syarif Ali.
Indonesia sebagai negara yang besar dalam menghadapi
Pandemic Covid-19 sudah melakukan banyak perubahan dan
sikap tegas dari Pemerintah terutama dalam menjalankan
protokol kesehatan. Hal ini harus di apresiasi, dari Sabang
sampai Merauke, banyak problematika yang timbul dari
dampak Covid 19 seperti problematika di bidang pendidikan,
ekonomi, Sosial Politik (Pilkada) hingga Pemerintah, Insya
Allah dapat di atasi dengan baik, tentunya dengan sikap
kepatuhan terhadap pemerintah dan ulama._
92 INSAN MODERAT
Committee Southeast Asia E Talk
Indonesia - Brunei Darussalam, November 21, 2020
Bersama guru kami dari Universitas Sultan Syarif Ali UNISSA
Brunei Darussalam Haji Sammali Bin Haji Adam, dan adik
kami yang luar bisa, menyelesaikan studinya di UNISSA
Adinda Ilham Dwitama Haeba Ketua Persatuan Pelajar
Indonesia Brunei Darussalam. (Darussalam, 2020)
Bersama Tokoh Pendidikan dan Hukum di Indonesia ada Dr.
Ngainun Naim, Dr. Ali Imron, Dr. Kamarusdiana, Dr.
Ahmad Yani, Dr. Mus Mulyadi, Dr. Pak Ismail Fahmi,
Syawaluddin Hanafi. Berdiskusi seputar Konsep Pendidikan
Islam pada masa Pandemic Covid-19 di Asia Tenggara.
93 INSAN MODERAT
Ada beberapa catatan penting dalam pertemuan kali ini yaitu;
1. Kontribusi pemikiran dari kaum cendikiawan Sangat
dibutuhkan untuk memberikan pengaruh yang positif di masa
sulit masa Pandemi Covid-19, 2. Kolaborasi Antara Lembaga
Kampus baik secara nasional dan internasional sangat penting
dan urgen untuk membangun pertahanan secara pendidikan,
ekonomi, Sosial dan budaya pada masa Pandemi Covid-19.
Kemudian yang ke - 3 Sikap Gotong Royong, Menjaga
Persatuan dan Kesatuan adalah kunci utama menghadapi
problematika pada masa Pandemic, bagaimana menumbuhkan
sikap simpati dan empati bagi sesama dan alam semesta.
Sebagai Insan Taqwa Insan Moderat seharusnya kajian diskusi
yang produktif dan memiliki produk keilmuan yang
Lokomotor harus dihidupkan, Karena kaum Cendikiawan
salah satu penentu kemajuan bangsa dan negara._
94 INSAN MODERAT
Centre for Research and Publication UNISSA, Brunei
Darussalam - PTKIN DIKTIS Kementerian Agama RI
Penyerahan Buku NKRI
“Menyerahkan Buku “Pancasila dan NKRI” Karya Dosen dan
Mahasiswa Indonesia (Penyunting dan Penulis Dr. Sumarto,
M.Pd.I sekarang mengajar di Pascasarjana IAIN Curup –
Sebelumnya pernah mengajar di STAI Ma‟arif Jambi dan UIN
Sulthan Syaifuddin Jambi) Kepada Dr. Ismail Abdullah
Deputy Directur Centre For Research and Publication
UNISSA” (Darussalam, 2020)
95 INSAN MODERAT
Hal yang membuat penasaran selain situasi relegius, sosial,
budaya dan pendidik di Brunei Darussalam adalah kampus
yang ada, walaupun tidak tergolong banyak hanya ada sekitar
tidak sampai 10 Kampus, dengan 2 Kampus besar ada
Universitas Brunei Darussalam dan Universitas Sultan Syarif
Ali, yang membuat penasaran adalah bagaimana proses
publikasi dan penerbitan yang di lakukan di kampus Brunei
Darussalam, dalam hal ini di UNISSA, ternyata di antara
informasi yang di terima melalui proses pengamatan dan
sharing diskusi dengan beberapa dosen di UNISSA, proses
Publikasi dan Penerbit buku di lakukan dengan selektif,
penilaian dan pemberdayaan royalti bagi setiap penulis sebagai
bentuk penghargaan.
Penjelasan dari Prof. Hajjah Ross Direktur Publikasi Ilmiah,
Penerbitannya dan Khidmat, setiap tulisan yang masuk adalah
studi penelitian (Brunei menyebut nya "penyelidikan") melalui
proses penilaian hingga proses penerbitan, tetapi Penerbitan
cetak buku sangat mahal di Bruno, sehingga Beliau
menawarkan kerja sama untuk percetakan Buku juga selain
kolaborasi riset dan kegiatan joint seminar serta Konferensi.
Jurnal di Terbitkan dalam bahasa Inggris dan Arab begitu juga
buku tetapi ada juga yang berbahasa melayu, seperti Buku
Kamus Istilah Undang Undang Jenazah Syariah (Hudud,
Qisas dan Taksir), Ensiklopedia Negara Zikir, dan buku buku
yang lain, menarik tetapi harganya mahal juga, sekita ada yang
23 Dollar Brunei, 13 Dollar, 15 Dollar, 21 Dollar, harganya
bervariasi.
96 INSAN MODERAT
Alhamdulillaah, berkesempatan memberikan Buku salah satu
karya kami dan mahasiswa yang berjudul Pancasila dan
NKRI, buku yang membahas tentang ideologi dasar negara
Republik Indonesia yang menjadi pandangan hidup, filosofi
keilmuan dan budaya gotong royong masyarakat Indonesia,
Buku tersebut di serahkan Secara simbol kebersamaan dan
kekeluargaan untuk Maju dan makmur bersama kepada Dr.
Ismail Abdullah Deputy Directur Centre For Research and
Publication UNISSA._
97 INSAN MODERAT
Insan Moderat ; Ngaji di Brunei Darussalam
Bersama KH. Abdusshomad Bukhori, MUI Pusat
Alhamdulillah, selepas Ngaji bersama KH. Abdusshomad
Bukhori, MUI Pusat Jakarta, Kita Foto Bersama Keluarga
Besar Masyarakat Indonesia yang tinggal di Brunei
Darussalam. Perjalanan relegius berikut nya, setelah dari
Masjid, Pembelajaran di ruang riset dan Publikasi UNISSA,
Menuju salah satu rumah masyarakat Brunei Darussalam,
Beliau dermawan, pernah menjadi pilot, Beliau senang bila
ada tamu dari Indonesia, mengadakan pengajian dan kegiatan
sholawatan. (Darussalam, 2020)
Ngaji yuk dimulai Alhamdulillah sebelum nya masing masing
kita dan saudara lain yang datang dalam kegiatan pengajian
memperkenalkan diri ternyata banyak orang Indonesia yang
tinggal dan sudah menetap di Brunei, dominasi pekerjaan
berniaga, Alhamdulillah berkah, banyak rezeki, yang paling
banyak dari Tulungagung, Cirebon, ada juga dari Medan,
Sulawesi, Madura dan daerah lainnya, karena bulan Desember
libur, jadi banyak yang cuti pulang ke tanah air. Alhamdulillah
98 INSAN MODERAT
persaudaraan tetap terjalin, begitu juga mahasiswa Indonesia
yang sedang kuliah di Brunei Darussalam, melalui beasiswa
pemerintah Brunei Darussalam atau mandiri.
Untuk Masyarakat Brunei Darussalam sendiri, biaya
perkuliahan sudah di tanggung oleh Kerajaan sampai pada
selesai sarjana, bila menyambung lagi magister dan doktor
harus bayar masing masing, begitu juga dengan Hospital,
Masyarakat Brunei gratis. Alhamdulillaah di berikan
kemudahan oleh Kerajaan Sultan Hasanul Bolqiah. Sehingga
masyarakat Brunei Darussalam makmur dan Insya Allah
sejahtera.
SubhanAllah.. Alhamdulillaah bisa mengikuti pengajian KH.
Abdushomad Bukhori MUI Pusat yang juga berkunjung ke
Brunei Darussalam, Berkah dan doa, semoga selalu diberikan
kemudahan dan kemuliaan..amin ya Rabb...ada beberapa
pesan yang disampaikan pk Kyai, semoga bisa di amalkan... 1.
Akal lebih tinggi di banding kan rasio. 2. Rasio melahirkan
teknologi, bisa menghancurkan, bila iman dan ilmu tidak ada.
3. Melakukan perilaku tidak seperti hewan, menjadi ilmu dan
beriman adalah manusia. 4. Kemajuan adalah usaha, tidak ada
kemajuan tanpa ada usaha, melakukan usaha dengan ilmu dan
iman. 5. Setiap Muslim di larang berputus asa, harus jiwa
perjuangan. 6. Bila kita panjang umur menuju akhir zaman
banyak orang pintar berpidato dan berdebat, tetapi sedikit
keimanan. 7. Sholat yang baik, akhlak nya mulia. 8. Agama
menjadi standar dalam setiap kehidupan. 9. Manusia Mulia,
karena menjadi Khalifah di muka bumi, memakmurkan.
99 INSAN MODERAT
10. Tujuan hidup adalah pengabdian ibadah kepada Allah
Subhana wata’ala. 11. Obat yang baik adalah suami istri harus
tafahum; saling memahami. 13. Menjaga agama, jiwa, harta,
ilmu dan negara.
Semoga perjalanan bermanfaat, berkah memberikan semangat
untuk terus dan terus belajar... mengetahui bahwa ilmu yang di
miliki masih belum ada "apa apanya" melihat bagaimana
saudara saudari kita yang lebih berilmu dan berpengalaman
yang menjadi guru ustadz kita bersama.... Alhamdulillaah..
malam ini kita mendapatkan undangan dari KBRI..Duta Besar
Indonesia untuk Indonesia, Bapak Al Ustadz Dr. Sujatmiko,
M.A.. Insya Allah..
100 INSAN MODERAT
Rumah Moderasi Beragama dan Kebangsaan
Institut Agama Islam Negeri Curup dalam Kegiatan Tadarus
Litapdimas ke - 24, Kajian Insan Moderat
Tadarus Litapdimas Subdit yang ke -24 mengahasilkan tema
tentang Moderasi Beragama dan Kontribusi Penelitian di
PTKI, dengan Narasumber; penggagas Rumah Moderasi
Beragama, Menteri Agama Tahun 2014 - 2019 H. Lukman
Hakim Saifuddin, Dr. Imam Syafe'i, Kemudian pakar kajian
Studi Ke Islaman ada Prof. Noorhaidi Hasan dan tokoh riset
101 INSAN MODERAT
dan Publikasi ilmiah Prof. Martin Kustati, Alhamdulillah
diskusi yang menggugah dan memberikan banyak ide untuk
segera di lakukan, khawatir ide ide itu akan hilang. (RI D. K.,
2020)
Keynonte Speaker Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani
(Dirjen Pendis). Moderator yang Moderat Dr. Ahmad Zainul
Hamdi, M.Ag (Direktur Moderate Muslim Institute UIN
Sunan Ampel, Surabaya). Kegiatan berlangsung secara virtual
menggunakan Zoom. Banyak yang menarik dari ragam
penyampaian Narasumber, dibuka dengan kajian Moderasi
Beragama dari Dirjen Pendis, bahwa sebagai warga PTKI, kita
sudah melakukan beberapa kajian tentang Moderasi
Beragama, hal yang bisa kita lihat dan rasakan bersama adalah
kontribusi Rumah Moderasi Beragama di setiap Perguruan
Tinggi Keagamaan Islam, manfaatnya menjadi bentuk
pengabdian masyarakat yang bisa langsung dirasakan oleh
civitas akademika dan masyarakat luas.
Kajian tentang adanya sikap kaum Milineal, dengan keadaan
kebangsaan, seperti perilaku korupsi, kolusi dan nepotisme,
hingga tindakan yang dianggap tidak adil dan merugikan
bangsa dan negara yang dilakukan oleh para pelaku,
menunjukkan sikap yang tidak Moderat, sehingga Syariat
Islam harus di tegakkan dengan bentuk yang berbeda, hal ini
harus di luruskan kembali, bahwa tadi kaum Milineal yang
bersikap apatis terhadap kondisi kebangsaan, kaum Milineal
yang terjerat sikap radikal ini hanya beberapa kasus, tidak
men-global.
102 INSAN MODERAT
Sesuai penjelasan dari Prof. Noorhaidi Hasan, bahwa
berdasarkan kajian riset yang sudah dilakukan, bahwa kaum
Milineal generasi muda sudah memahami tentang Konsep
Kebangsaan: Pancasila, UU Negara Republik Indonesia,
NKRI dan Bhineka Tunggal Ika serta sikap moderat untuk
bela negara, tidak melakukan tindak radikal dan ikut serta
memajukan bangsa, sehingga kita harus mencoba membangun
paradigma positif dari ragam sumber informasi yang negatif.
103 INSAN MODERAT
Hal ini menjadi gambaran kita bersama di PTKI, bahwa sikap
moderat adalah sikap yang harus kita miliki, untuk bersikap
damai, adil, tidak ekstrim, memberikan kajian keilmuan secara
kaffah terhadap problematika yang ada, bukan menjadi bagian
dari golongan orang yang bersifat ekstrim atau radikal yang
bisa merugikan dan membahayakan diri sendiri keluarga
masyarakat dan negara, dalam Pancasila sudah dijelaskan
tentang Konsep bagaimana kita bersikap relegius dan
kebangsaan.
Bapak H. Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan, Rumah
Moderasi Beragama atau Pusat Moderasi Beragama adalah
rumah dimana kita untuk menebar kebaikan, sikap moderat
adalah sikap menjadi Islam yang Rahmatan Lil alamin dimana
Islam adalah agama yang damai, sejahtera dan keselamatan
bagi seluruh alam. Adapun tindakan kekerasan adalah bukan
sikap moderat, adapun tindakan ekstrim kanan dan kiri adalah
tidak sikap moderat, mari kita pahami kembali Munculnya
gagasan Moderasi Beragama adalah lahir dari pesan
keagamaan, bagaimana kita bersikap adil, proposional,
bijaksana, toleransi, menghormati dan menghargai, hal ini
yang harus kita sampaikan.
Kajian riset tentang studi Ke Islaman; Moderasi Beragama
yang dibahas oleh Prof Martin Kustati adalah gambaran nyata,
sistematis ilmiah bahwa keberadaan moderasi beragama
adalah kekuatan kebangsaan, dimana kita berbicara tentang isi
gender, itu adalah sikap moderat yaitu kaum perempuan
adalah kehidupan yang adil dan diperjuangkan, untuk
memperoleh pendidikan, kenyamanan hidup, perlindungan
hingga pekerjaan, hal ini sudah di publikasikan.
104 INSAN MODERAT
Dikutip dari laman Kompas Ketua Dewan Masjid Indonesia
(DMI) Muhammad Jusuf Kalla mengingatkan pentingnya
moderasi beragama untuk mencegah konflik bernuansa agama.
Menurut Jusuf Kalla, terjadinya konflik bernuasa agama
disebabkan oleh adanya perbedaan pandangan yang tidak
disertai dengan sikap moderasi. Pandangan Beliau sikap
Moderasi adalah solusi bagi kita untuk menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa.
"Apabila kita berbicara tentang moderasi beragama, artinya
hubungan antara agama di dunia ini berlangsung dengan baik
dan seimbang. Karena moderasi pada kenyataannya adalah
bagaimana melakukan prinsip-prinsip yang seimbang dan
saling menghargai satu sama lain,” Jusuf Kalla.
Mengutip tulisan dari Hilmi Muhammadiyah Peneliti pada
studi Agama dan Sosial, Kementerian Agama di laman
Republika, menyampaikan Ketika Allah SWT berkehendak
menciptakan manusia dari segumpal tanah, malaikat tiba-tiba
melakukan protes dengan mengatakan, mengapa Allah
menciptakan makhluk yang suka berbuat kerusakan dan
melakukan pertumpahan darah.
Lalu, Allah menjawab, ‟‟Aku (Allah) lebih mengetahui
dibandingkan engkau, malaikat,"(QS Al-Baqarah: 30).
Manusia diciptakan untuk menyembah Allah dengan
mengemban tugas sebagai khalifatun fil ardh, wakil Tuhan di
bumi untuk menjadi rahmat bagi semesta. Dari dialog tersebut
tergambar, dari sisi pemikiran dan pandangan malaikat
tentang manusia, manusia sejak awal dipandang memiliki
105 INSAN MODERAT
potensi berbuat jahat. Sedangkan Allah memandang, manusia
memiliki potensi kepemimpinan dan berbuat kebajikan.
Manusia memiliki potensi memimpin dan berbuat kebaikan,
Allah Subhana wata'ala Maha Mengetahui. Potensi tersebut
adalah fitrah manusia, dimana manusia cenderung melakukan
kebaikan kebaikan, hal ini menjadi poin penting bahwa
manusia adalah insan yang memakmurkan bumi, dimana ada
sikap manusia yang melakukan kerusakan hingga tindakan
radikal harus kembali kepada Konsep potensi kebaikan yang
sudah diberikan Allah Subhana wata'ala kepada manusia,
untuk selalu mengingatkan, dakwah kebaikan hal ini adalah
sikap moderat.
Kemenag sebagai wakil pemerintah dalam mengejawantahkan
moderasi beragama, berkepentingan dalam menjaga keutuhan
bangsa yang beragam ini. Program berkesinambungan dan
terukur itu, selain dapat dilakukan melalui lembaga formal di
bawah naungan Kemenag, seperti madrasah, perguruan tinggi,
dan KUA juga dapat bekerja sama dengan ormas NU dan
Muhammadiyah. Selain dua ormas tersebut, tidak menutup
juga ormas keagamaan lainnya dalam rangka peningkatan
pemahaman dan kesadaran pentingnya memahami moderasi
dan keberagaman dalam memelihara NKRI.
Penjelasan H. Lukman Hakim Saifuddin, jadi agama Islam itu
ya moderat. Islam sebagai sebuah ajaran itu pastilah moderat,
tapi cara kita memahami ajaran ini yang bisa tergelincir atau
terperosok pada paham ekstrem dalam memahami, sehingga
bagaiman seharusnya kita bersikap tentu dengan sikap
moderat, mempelajari dan memahami Islam secara Kaffah,
106 INSAN MODERAT
tidak langsung tuding menuding, ini benar ini salah, bahkan
kafir mengkafirkan, sehingga muncul perilaku radikal yang
merusak kebangsaan kita.
Kajian Litapdimas ke 24 menjadi gambaran nyata bagi kita,
bahwa Rumah Moderasi Beragama yang ada di PTKI adalah
rumah kita bersama untuk melahirkan generasi yang moderat,
menjadi Lokomotor di masyarakat, memberi pencerahan,
pengarahan, bimbingan dan solusi terhadap problematika yang
ada, kita harus tetap jaga persatuan dan kesatuan,
menjalankan ajaran agama secara kaffah dan mengajak dalam
kebaikan mencegah kepada yang munkar Insya Allah kita
adalah ummat yang terbaik khoiru ummah._
107 INSAN MODERAT
E - Talk Show Moderasi Beragam
Rumah Moderasi Beragama di PTKIN
What's Next?
Catatan Kegiatan E - Talk Show Moderasi Beragama, 03
Nopember 2020. Bersama Prof. Babun Suharto Rektor IAIN
Jember, Dr. Anis Masykhur Sekretaris Pokja Moderasi
Beragama Ditjen Pendis Kementerian Agama RI, Wildan
Hefni Direktur Rumah Moderasi Beragama IAIN Jember,
Riski Gunawan Direktur Rumah Moderasi Beragama UIN
Raden Intan Lampung, Sumarto Direktur Rumah Moderasi
Beragama IAIN Curup. (Jember R. M., 2020)
108 INSAN MODERAT
Ada beberapa pembahasan dalam kegiatan yang menarik dan
memberikan semangat Moderat untuk tetap menjalankan
program progam Moderasi Beragama. Penyampaian dari Dr.
Anis Masykhur Sekretaris Pokja Moderasi Beragama, bahwa
sesuai dengan Keputusan Dirjen No. 7272 Tahun 2019,
tentang implementasi dari Moderasi Beragama Pendidikan
Islam, dan Bukunya sudah diterbitkan yang banyak
menyampaikan dari isi Keputusan Dirjen, Buku
"Implementasi Moderasi Beragama Dalam Pendidikan Islam."
Ada 3 strategi dalam implementasi Moderasi Beragama di
Pendidikan yang bisa kita terapkan di Perguruan Tinggi yaitu
Strategi Insersi menyisipkan muatan Moderasi pada setiap
materi perkuliahan, kemudian strategi dalam pendekatan
pembelajaran! Mengoptimalkan pendekatan dengan cara
berpikir kritis, bersikap toleran, menghargai pendapat orang
lain, demokratis, berani menyampaikan gagasan, sportif dan
tanggung jawab. Kemudian strategi dengan mengadakan
kegiatan Pelatihan Moderasi Beragama. Tentunya di
109 INSAN MODERAT
Perguruan Tinggi, nilai nilai Moderasi Beragama sudah di
terapkan dalam tri Dharma Perguruan Tinggi; proses
pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Karena
Moderasi memiliki peran penting untuk menjaga nilai nilai
kebangsaan, persatuan dan kesatuan, NKRI hingga merawat
kebhinekaan.
Sehingga Disampaikan oleh Dr. Anis Masykhur, Moderasi
Beragama adalah super body dari perguruan tinggi, dimana
setiap perguruan tinggi yang kuat tentunya menerapkan nilai
nilai Moderasi Beragama. Beliau menambahkan sambil
tersenyum, pentingnya Moderasi Beragama bisa menempati
pada posisi baru di perguruan tinggi yaitu Wakil Rektor Empat
Bagian Moderasi Beragama.
Rumah Moderasi Beragama IAIN Curup menyampaikan
dalam kegiatan E Talk Show tentang beberapa kegiatan yang
sudah dilakukan; peresmian Rumah Moderasi Beragama oleh
110 INSAN MODERAT
Kepala BPIP, Pembuatan Buku Konsep Diri Pancasila,
Seminar Nasional Kebangsaan, Laboratorium Moderasi
Beragama. Hal ini sejalan dengan yang dilaksanakan oleh
Rumah Moderasi Beragama IAIN Jember dan UIN Raden
Intan Lampung.
Ada beberapa kegiatan lanjutan; pembentukan Forum Rumah
Moderasi Beragama PTKIN se Indonesia, Diskusi Lanjutan
tentang kajian Moderasi Beragama. Hingga program sekolah
Moderasi, Duta Moderasi dan agenda agenda lainnya, yang
terpenting kita jalankan program Moderasi Beragama,
menunggu juknis tentang keberadaan Rumah Moderasi
Beragama di setiap PTKIN di Indonesia._
111 INSAN MODERAT
“Kami menyampaikan dalam acara E - Talk Show
Moderasi Beragama tentang Buku Konsep Diri
Pancasila yang ditulis oleh Rektor IAIN Curup dan
Dr. Sumarto, bagaimana seharusnya Pancasila hidup
di dalam diri menjadi konsep diri dan menjadi
amalan dalam kegiatan sehari –hari.” (Jember R. M.,
2020)
112 INSAN MODERAT
Tanah Rejang Tanah Sriwijaya
Nilai Moderasi Beragama dan Kebangsaan
Bila kisah yang di dengar adalah kisah tentang legenda
Sriwijaya atau mitos yang tidak masuk akal, tetapi banyak
situs sejarah menunjukkan itu ada fakta kebenaran nya,
keberadaan Sriwijaya sebagai Kerajaan besar di Indonesia
bahkan di dunia hingga ke wilayah Asia Tenggara dan
berpengaruh lagi hingga ke negara lainnya. (Sumarto,
Analisis Deskriptif Menhir Situs Rimba, 2020)
Kerajaan Sriwijaya lebih kepada makna Kerajaan yang
sebenarnya yaitu tentang Kerajaan yang menghidupkan nilai
nilai Ke Tuhanan dalam melebarkan kekuasaan nya tidak
113 INSAN MODERAT
dengan kekerasan apalagi dengan peperangan. Kerajaan
dengan makna cahaya kejayaan selalu mengutus utusan yang
taat kepada Tuhan dan pemerintah Sriwijaya sehingga
dimana pun daerah yang di tunjuk selalu melaksanakan tugas
dengan baik.
Rie Tandan, Puyan Remeyon dan Putri Darah Putih adalah
utusan Sriwijaya di Tanah Rejang begitu juga dengan urusan
yang lainnya sehingga bisa membangun suatu daerah dengan
baik, seperti daerah Lawang Agung (pintu agung) di Sindang
Beliti Ulu, Rejang Lebong. Utusan Sriwijaya selalu
mengajarkan untuk menjaga alam, saling menghormati dan
berjuang dengan kesungguhan hingga rela berkorban untuk
Kebangsaan nya yang di cinta.
114 INSAN MODERAT
Bila di telusuri dari berbagai sumber Sriwijaya ada di Tanah
Rejang dengan situs Menhir Rimba di Lawang Agung,
adanya Batu Dewa, Batu Panco atau situs lainnya yang
menunjukkan keberadaan Sriwijaya, seperti keberadaan
Sriwijaya di daerah Palembang, Lampu dan Jambi dan
daerah di negara Asia Tenggara.
Kesungguhan dan Keihklasan adalah sikap moderat untuk
menunjukkan kecintaan kepada bangsa dan negara seperti
yang dilakukan oleh setiap utusan utusan Sriwijaya di daerah
daerah di wilayah kekuasaannya, menghormati, sikap adil,
tidak melakukan tindakan kekerasan dan peperangan untuk
berebut kekuasaan, munculnya peperangan adalah tindakan
tidak kemanusiaan.
115 INSAN MODERAT
Dari sumber laman rejanglebong disebutkan Suku Rejang
adalah salah satu suku bangsa tertua di Sumatera. Suku
Rejang mendominasi wilayah Kabupaten Rejang Lebong,
Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Bengkulu Tengah,
Kabupaten Bengkulu Utara, dan Kabupaten Lebong.
Berdasarkan perbendaharaan kata dan dialek yang dimiliki
bahasa Rejang, suku bangsa ini dikategorikan Melayu Proto.
Dikutip dari Ibra Alfaroug ; banyak riset yang dilakukan
tentang Sejarah Tanah Rejang hingga dari luar negeri,
Australia meneliti tentang Rejang; Penelitian tentang asal-
usul dan adat istiadat Suku Rejang telah dilakukan para
peneliti diantaranya adalah; Wiliam Marsden dengan
Bukunya History Of Sumatera tahun 1966.
Hazairin dengan disertasinya De Rejang tahun 1936. M.A
Yaspan seorang sarjana Australia National University dengan
karya From Patriliny to Matriliny: Structural Change
Amongst The Rejang Of Southwese Sumatera tahun 1961-
1963. Muhammad Hoesen menulis sebuah naskah tentang
Tambo Adat Rejang 1932. Richard Mc Ginn Guru besar
Ohio University USA tahun 2006 yang memfokuskan tentang
asal usul Bahasa Rejang.
Zayadi Hamzah dengan disertasinya Islam dalam persfektif
budaya local, Study tentang ritual siklus kehidupan keluarga
Suku Rejang di Kabupaten Rejang lebong tahun 2010.
Penelitian Marsden, Hazairin,Mohammad Hoesein Yaspan
dan Zayadi tidak secara jelas mengungkapkan tentang asal-
usul nenek moyang Suku Rejang. Penelitian mereka
menemukan bahwa suku Rejang berasal dari India Belakang.
116 INSAN MODERAT
Sehingga ketika sebagai kaum akademisi dari IAIN Curup
yang berada di Tanah Rejang, sudah seharusnya Menggali
nilai nilai sosial budaya dan keagamaan Masyarakat Rejang
yang relegius, Moderat dan menjadi teladan bagi daerah
daerah lainnya. Termasuk keberadaan Sriwijaya dalam
menyebarkan pesan pesan Ke Tuhanan di Tanah Rejang._
117 INSAN MODERAT
Rumah Moderasi Beragama UIN Walisongo Semarang,
Narasumber; Lukman Hakim Saifuddin, Yenny Zannuba
Wahid, Imam Yahya, Imam Taufiq, Prie GS.
Pusat Moderasi Beragama Institut Agama Islam Negeri Curup
Mengikuti kegiatan Webinar Nasional Rumah Moderasi
Beragama UIN Walisongo Semarang, Narasumber; Lukman
Hakim Saifuddin, Yenny Zannuba Wahid, Imam Yahya,
Imam Taufiq, Prie GS. (Semarang, 2020)
Moderasi Beragama adalah prinsip kebersamaan kita,
keberagaman kita dan persatuan dan kesatuan kita. Rektor
UIN Walisongo Semarang, Prof. Imam Taufiq
menyampaikan; Kita kembali kepada tradisi yang dilakukan
oleh Walisongo untuk menyampaikan dakwah yang ramah
dan bersahaja, berdakwah dengan kondisi multikultural yang
ada, memahami situasi geografis masyarakat dan potensi yang
ada untuk menyampaikan nilai - nilai Ke-Islaman.
118 INSAN MODERAT
Indonesia bersatu dengan nilai - nilai luhur dan Budi pekerti
yang ramah, tidak dengan kekerasan, tidak dengan sikap
deskriminasi dan apalagi sampai dengan sikap separatis yang
merusak kebhinekaan. Indonesia dengan keberagaman,
Indonesia dengan persatuan, Indonesia dengan gotong royong,
Indonesia Pancasila; penerapan nilai nilai Pancasila adalah
moderasi beragama.
Ibu Yenny Zannuba Wahid dan Pak Lukman Hakim Saifuddin
menyampaikan pentingnya menjaga perasatuan dan kesatuan
bangsa melalui penerapan moderasi beragama. Tidak
dipungkiri munculnya radikalisme marak karena kondisi
pengucilan sosial, diskriminasi, kemiskinan, korupsi, sehingga
muncul sikap ketidakpastian dan ketidakpercayaan hingga
ketidakadilan.
Moderasi Beragama memberikan jawaban atas kondisi marak
nya radikalisme hingga separatis. Moderasi Beragama tidak
sekedar berbicara tentang keragaman tetapi menjawab setiap
kebutuhan Masya tentang keberagaman yang ada. Moderasi
119 INSAN MODERAT
Beragama juga bukan karena tradisi Nusantara tetapi
berdasarkan keilmuan yang sudah teruji dengan baik menjadi
budaya dan peradaban yang sudah lama terpelihara menjaga
persatuan dan kesatuan Bangsa.
Membangun sikap relegius harus dengan sikap kebersamaan.
Munculnya radikalisme juga karena faktor personal yang ada,
karena kekerasan, karena ketidakadilan, karena trauma, karena
gangguan mental atau karena kematian orang orang yang
terdekat dengan argumentasi perjuangan dan pengorbanan.
Sikap yang harus kita lakukan sebagai warganegara dengan
sikap nasionalisme dan patriotisme; menjalankan ideologi
kebangsaan, menjalankan amanat UUD 1945 tentang sikap
toleransi, saling menghormati dan menjaga kebhinekaan.
Perlawanan terhadap sikap dan narasi deskriminasi,
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan infrastruktur
dan kebutuhan yang seharusnya, menjaga interaksi sosial
120 INSAN MODERAT
antara generasi untuk bersatu melawan radikalisme dan
penguatan sosio-ekonomi masyarakat.
Pusat Moderasi Beragama IAIN Curup belajar dan berdiskusi
dengan setiap Lembaga untuk menjalin hubungan yang
moderat. Alhamdulillah dengan mengikuti Webinar Rumah
Moderasi Beragama UIN Walisongo Semarang menjadi
semangat moderasi untuk menjaga NKRI dan menerapkan
nilai nilai Pancasila dan Kebhinekaan.
121 INSAN MODERAT
Bincang Tentang Juknis Rumah Moderasi Beragama
Bersama Subdit Penelitian, Publikasi ilmiah dan Pengabdian
Masyarakat; Dr. Suwendi, Dr. Ayus Mahrus EL-Mawa, Abd.
Basir, Alhamdulillah ada Dr. Anis Masykhur, acara dibuka
oleh pak Kyai Imam Syafe'i, Alhamdulillah Barokah...
PTKIN dan PTKIS di Indonesia sudah menjalankan prinsip
prinsip Moderasi Beragama baik dalam kurikulum
perkuliahan, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan
nama nama yang berbeda ada Rumah Moderasi Beragama,
Rumah Moderasi Beragama dan Kebangsaan dan nama nama
lainnya, tetapi pada substansi nya moderasi beragama hidup di
PTKI.
122 INSAN MODERAT
Ada beberapa hal yang di diskusikan dal bincang Rumah
Moderasi Beragama PTKI yaitu 1. Nama Rumah Moderasi
Beragama sesuai keadaan budaya lokal di setiap daerah, 2.
Rumah Moderasi Beragama adalah rumah bersama untuk
menjaga persatuan dan kesatuan, Bhineka Tunggal Ika, 3.
Moderasi Beragama hidup di dalam kurikulum perkuliahan,
penelitian dan pengabdian, 4. Moderasi Beragama adalah
upaya untuk mewujudkan karakter manusia yang adil dan
berimbang tidak ekstrim dalam beragama, 5. IAIN Curup
dengan nama Rumah Moderasi Beragama dan Kebangsaan
ikut serta berkontribusi untuk penyusunan juknis Rumah
Moderasi Beragama. (Kementerian Agama RI, 2019)
123 INSAN MODERAT
Peran Perempuan dalam Penguatan Moderasi Beragama
Pusat Moderasi Beragama IAIN Curup "Peran Perempuan
dalam Penguatan Moderasi Beragama" Webinar Rumah
Moderasi Beragama IAIN Jember, Alhamdulillah bisa
mengikuti kegiatan yang luar biasa untuk menambah
khazanah keilmuan tentang Moderasi Beragama. Karena
bangsa Indonesia lahir dari sikap moderat, kerukunan dan
cinta perdamaian. (Jember R. M., 2020)
Narasumber KH. Husein Muhammad, Rosana Isa (Malaysia)
dan Unaesah Rahmah (Singapura). Hal yang sangat menarik
disampaikan oleh narasumber tentang kajian Perempuan,
dimana Perempuan adalah Ibu yang penyayang dan
melindungi, tetapi terkadang Perempuan di diskriminasi kan,
mengapa hal ini terjadi.
124 INSAN MODERAT
Sampai timbul gejolak radikalisme dan bahkan terorisme
dikalangan perempuan, menjadi kajian yang urgen.
Perempuan dalam diskursus teorisme misalnya yaitu korban,
pelaku dan bisa menjadi penjaga atau agen perempuan,
realitas yang ada perempuan menjadi korban bahkan pelaku.
Harapannya tidak demikian, harapannya adalah perempuan
bisa menjadi agen perempuan ini adalah Aktualisasi sikap
Moderasi.
Keadilan perempuan sudah di contoh dalam ajaran Islam,
dimana Rasulullah memuliakan perempuan dengan segala
kelebihan perempuan, melahirkan dan mendidik generasi,
bahkan lebih dari tugas tugas tersebut. Banyak problem
tentang perempuan tidak bisa dipungkiri, perempuan tidak
sekedar ibu rumah tangga, mengurus anak dan suami. Ibu
butuh juga karir untuk masa depan menopang ekonomi
rumah tangga.
Bangladesh - lapangan kerja dan pendidikan bagi perempuan.
Maroko - sertifikasi pendakwah perempuan. Indonesia
dengan keberagaman, kebhinekaan, sikap Moderasi
memberikan keadilan bagi perempuan untuk berkarya dan
berkontribusi untuk bangsa. Negera menjamin hak hak
perempuan. Gerakan emansipasi untuk menghargai dan
menghormati wanita.
Memperlakukan orang sebagaimana kita memperlakukan diri
kita sebagai insan, Mencukupkan kebutuhan orang
sebagaimana kita mencukupi kebutuhan kita. Semua adalah
proses untuk melengkapi sebagai ciptaan Ilahi. Tidak ada
yang membedakan manusia, laki laki perempuan, kaya
125 INSAN MODERAT
miskin, memiliki jabatan atau tidak kecuali bagaimana
ketaqwaan kita kepada Allah.
Perempuan adalah ibu kita, yang menjaga kita dan
melindungi kita. Ibu adalah tempat kita untuk meraih surga.
Alhamdulillah dari Webinar ini banyak memperoleh
pencerahan untuk mengetahui dari hakikat memoderasi
perempuan dalam keberagaman yang ada, dengan
kepentingan dan kebutuhan yang ada, tetapi semua harus di
dasar kan ajaran ajaran agama, kembali kepada Allah._
126 INSAN MODERAT
Internasional Webinar Series IAIN Salatiga
dengan Tema "Keberagamaan di Era Digital" Rumah
Moderasi Beragama dan Kebangsaan
Institut Agama Islam Negeri IAIN Curup
Rumah Moderasi Beragama dan Kebangsaan Institut Agama
Islam Negeri IAIN Curup. Sebagai Mercu Suar dan Penggerak
sikap dan nilai nilai Moderat, Rumah Moderasi Beragama
IAIN Curup, berpartisipasi dalam beberapa kegiatan,
127 INSAN MODERAT
menyimak, mempelajari dan memahami dari berbagai kegiatan
Webinar tentang Moderasi Beragama yang diselenggarakan
oleh berbagai kampus dan Kementerian.
Diantaranya adalah kegiatan Internasional Webinar Series
IAIN Salatiga dengan Tema "Keberagamaan di Era Digital"
Relasi Agamawan dan Peradaban. Dengan narasumber Prof.
Irwan Abdullah UGM, Prof. Zakiyuddin Rektor IAIN
Salatiga, Dr. Anwar Abbas Sekjen MUI, Prof. Prof. Mohd
Ruslan Mohd Noor dari Malaysia. (Salatiga, 2020)
128 INSAN MODERAT
Ada beberapa point' penting yang disampaikan oleh
narasumber menjadi kajian lanjutan di Rumah Moderasi
Beragama IAIN Curup, diantaranya; 1. Posisi Agamawan di
Era Digital membuat media internet menjadi pilihan utama,
kemudian cenderung belajar melalui YouTube atau media
sosial lainnya, 2. Agamawan di haruskan memiliki akun Media
Sosial atau You tube Chanel untuk memenuhi kebutuhan
jamaah yang berada di berbagai daerah, sehingga Agamawan
harus ramah dan Paham dengan Kecanggihan teknologi, …
Prof. Dr. Irwan Abdullah (Guru Besar Antropologi UGM)
3. Berkurang nya internalisasi nilai nilai moral dan spiritual
dari Agamawan kepada para jama'ah nya dikarenakan
interaksi melalui media online, 4. Kekhawatiran muncul nya
pergeseran posisi Agamawan yang spritualitas dan moralitas
menjadi entertainment, 5. Terjadinya perubahan karakter
agama dalam Masyarakat, karena muncul perkembangan
ceramah online, bimbingan agama online hingga content
agama yang seharusnya di sakralkan menjadi biasa aja.
129 INSAN MODERAT
Dr. Anwar Abbar (Sekretaris Jenderal MUI Pusat)
Sikap moderat tentunya internalisasi nilai nilai agama dan
moral yang hidup dalam keseharian bukan yang hidup di dunia
virtual, karena akan muncul sikap personalisasi dan
individualisasi dalam agama, yang cenderung kepada
pemahaman ektrim kanan dan kiri, pentingnya gotong royong
berjamaah kekeluargaan dan mengaji bersama guru ustadz
ulama ulama kita dengan sikap silaturahim.
130 INSAN MODERAT
Keberagaman Tidak Menjadi Sumber Perpecahan
Pusat Moderasi Beragama IAIN Curup. Partisipasi dalam
kegiatan yang dilaksanakan oleh LPPM IAIN Pontianak,
tentang riset di Kalimantan Barat, bagaimana keberagaman
tidak menjadi sumber perpecahan tetapi menjadi sumber
persatuan dan kesatuan.
FKUB Pontianak yang juga Dekan Fakultas Ushuluddin dan
Dakwah IAIN Pontianak menyampaikan beragama kegiatan
moderasi beragama sudah dilakukan diantaranya; mengadakan
Dialog Antara Beda Agama dan Suku, Webinar Kebhinekaan
dan menjaga persatuan dan kesatuan ketika Pilkada hingga
Pilpres hingga mendapatkan penghargaan.
131 INSAN MODERAT
Riset tentang keberagaman di Kalimantan Barat juga
dilakukan hingga ke pelosok daerah, Peneliti dari Malaysia,
Prof. Shin Chong juga ikut andil berpartisipasi menyampaikan
indahnya keberagaman di Kalimantan Barat, hal ini menjadi
contoh bagi daerah lainnya._
132 INSAN MODERAT
Rumah Moderasi Beragama, Rumah Kita,
Mewujudkan Insan Moderat
Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa'adi
Kuliah Iftitah; Bersama Wakil Menteri Agama RI, Zainut
Tauhid Sa'adi, Rumah Moderasi Beragama, Rumah Kita,
Mewujudkan Insan Moderat. Institut Agama Islam Negeri
Curup. (Curup I. , 2020)
Sebagai pengelola Rumah Moderasi Beragama dan
Kebangsaan Institut Agama Islam Negeri Curup, moment
bersama Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa'adi,
moment penting, karena kita belajar langsung dengan konsep
dan realisasi Rumah Moderasi Beragama di dunia Perguruan
Tinggi.
Melihat profil singkat Wakil Menteri Agama RI sebagaimana
dikutip dari laman website dpr.go.id, Zainut Tauhid Sa'adi
133 INSAN MODERAT
pendidikan S1 di Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta.
Kemudian, pendidikan S2 di Magister Ilmu Pemerintahan
Universitas Satyagama. Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama
(IPNU) selama dua periode, yakni pada 1988-1996. Ia juga
pernah menjadi pembantu dekan di Universitas Stayagama
tahun 1992-1993. Sementara dalam bidang politik, pernah
menjadi anggota DPR RI terpilih mewakili Jawa Tengah IX
pada periode 1997-1999, 2001-2004, 2004-2009, dan 2009-
2014.
Kegiatan Kuliah Iftitah di pandu oleh Moderator;
Kepala Biro IAIN Curup, Muhammad Abduh
Selama menjadi anggota DPR, ia pernah bertugas di Komisi
VIII yang membidangi agama, pemberdayaan perempuan dan
sosial. Baca juga: Jelang Pengumuman Wakil Menteri,
Bendum TKN hingga Politisi PPP ke Istana Sebagai tokoh
agama, Zianut pernah ditunjuk sebagai anggota Lembaga
Sensor Film periode 2009-2012, Wakil Sekretaris dari Badan
134 INSAN MODERAT
Pelaksanaan Harian Dewan Syariah Nasional, Majelis Ulama
Indonesia (MUI) periode 2010-2015. Selain itu, ia pernah
menjadi Ketua Bidang Hukum dan Perundangan-undangan
MUI pusat. Saat ini, Zainut menjabat sebagai Wakil Ketua
Umum MUI.
Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa'adi dalam kuliah
iftitah, menyampaikan point - ponit penting tentang rumah
moderasi beragama di perguran tinggi, diantaranya; civitas
akademika harus memiliki konsep berpikir moderat, tidak
melakukan tindakan ekstrim kanan atau kiri yang bisa
merugikan diri sendiri, keluarga, kampus, lingkungan kampus
dan bangsa. Beliau kaya pengetahuan dan pengalaman,
menjadi sumber motivasi dan semangat kebangsaan kepada
civitas akademika IAIN Curup, untuk berkontribusi melalui
proses pendidikan di kampus, penelitian dan pengabdian
masyarakat.
Berpikir moderat adalah mampu menyaring setiap informasi
yang datang dengan pemahaman yang benar, tentu dengan
pengetahuan yang luas, dan ini rumahnya atau sumbernya dari
kampus, mencerdaskan bangsa melalui proses pendidikan
kepada generasi kita. Karena proses regenerasi adalah proses
tanggung jawab yang besar, tidak sekedar berpindah zaman
tetapi harus memiliki nilai dan norma yang menjadi pegangan
untuk bangsa yang tetap kuat dan terjaga.
135 INSAN MODERAT
Peserta Kuliah Iftitah di hadiri oleh seluruh dosen dan mahasiswa,
diselenggarakan secara online melalui zoom meeting
Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa'adi. Berpesan
kepada seluruh civitas akademika untuk membudayakan
prinsip - prinsip kebangsaan, yaitu gotong royong, cinta tanah
air, bela negara, saling menghormati, toleransi, dan bersikap
adil terhadap setiap keputusan yang dibuat dengan adanya
musyawarah sebagai wadah untuk proses bertukar pikiran dan
membangun rumah budaya untuk akhirnya menjadi
peradaban, tentunya awal ini bisa dibangun dengan rumah
moderasi beragama yang ada di setiap kampus, begitu juga di
IAIN Curup, sebagai kampus yang ramah, kampus hijau
dengan visi Moderasi Beragama dan Kebangsaan.
136 INSAN MODERAT
Kegiatan, dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Rektor IAIN
Curup Dr. Rahmad Hidayat, Civitas Akademika IAIN Curup
dengan memperhatikan protokol kesehatan (semi virtual),
undangan dan pemberian penghargaan kepada Bupati Rejang
Lebong (Ahmad Hijazi) sebagai Bupati Peduli Pembangunan
dan Kemajuan Pendidikan di Daerah, Karena Curup
Kabupaten Rejang Lebong termasuk Daerah Pendidikan,
karena beberapa indikatornya terpenuhi, seperti keberadaan
banyak kampus di Curup; Universitas Pat Petulai, Politeknik,
Poltekes, AKN begitu juga dengan keberadaan Sekolah,
Madrasah dan Pondok Pesantren._
137 INSAN MODERAT
Desa Moderasi Beragama; Desa Suro Bali,
Balinya Kepahiang, Provinsi Bengkulu
Insan Moderat dan Cinta Tanah air. Rumah Moderasi
Beragama dan Kebangsaan. Institut Agama Islam Negeri
Curup. Desa Suro Bali, Balinya Kepahiang, Provinsi
Bengkulu. Kepala Desa Ketut Dana Putra, Kepala Desa yang
bersikap bijaksana, religius dan toleran terhadap keragaman
agama dan budaya yang ada di Desa Suro Bali. (Curup L. I.,
2020)
Desa Suro Bali berdiri pada tahun 1982, dengan luas wilayah
mencapai 237 Hektar, jumlah penduduk 526 Jiwa, suasana
Desa yang Indah dengan berbagai hasil pertanian dan
138 INSAN MODERAT
perkebunan yang ada di Desa; Tomat, Cabai, Terong, Sayur
Mayur lainnya, Beternak Sapi/ Kerbau, menjadi Desa Suro
Bali Desa yang Mandiri secara pertumbuhan ekonomi.
Desa Suro Bali memiliki fasilitas pendidikan yang lengkap;
adanya' PAUD, SD Negeri, TPQ Masjid Muhajirin, Sekolah
Pasraman untuk Agama Hindu. Begitu juga dengan dengan
layanan kesehatan adanya Puskesmas Pembantu Desa Suro
Bali dan sarana olahraga lainnya. Agama yang ada di Desa
Suro Bali; Islam, Hindu, Budha dan Kristen hidup rukun dan
damai, menjalankan ajaran ajaran agama nya masing-masing
dengan saling menghormati dan menghargai, cinta damai dan
cinta tanah air.
Berdialog bersama tokoh pemerintahan desa dan tokoh lintas
agama di Desa Suro Bali, Kepahiang.
139 INSAN MODERAT
Alhamdulillah, bisa berdialog dengan tokoh tokoh masyarakat
yang ada di Desa Suro Bali diantaranya ada Ibu Sri Puryawati
(beragama Hindu) ayah beliau termasuk yang membuka Desa
Suro Bali, jauh ketika masa tahun 1960 - an atau peristiwa G-
30 S PKI.
Adanya Desa Suro Bali yaitu berasal dari masyarakat Bali
yang Transmigrasi ke daerah Kepahiang, kemudian menjalani
proses kehidupan yang panjang dalam membentuk suatu
komunitas hingga menjadi Desa dominan masyarakat Hindu,
Tetapi seiring berjalannya waktu banyak juga masyarakat dari
Desa Suro Bali yang asli dari Bali trans ke Kepahiang mulai
merantau ke daerah daerah lainnya ada juga yang balik ke Bali,
sehingga jumlah Masyarakat Trans Bali mulai berkurang dan
penduduk asli Rejang, Jawa dan suku lainnya mulai masuk ke
Desa Suro Bali sehingga mulai multicultural.
Nama Desa Suro Bali penamaan dari orang Bali yang buka
Desa pada dulunya. Sekitar 10 Tahun lalu atau bahkan lebih
Banyak Masyarakat dari Bali, tetapi tahun ini sudah mulai
banyak di huni dari suku lain termasuk suku asli rejang, Jawa
dan suku lainnya, seperti yang kami sampaikan sebelumnya.
Dahulu ketika penduduk lain masuk ke Desa Suro Bali
diberikan tanah kapling murah sekitar 17.000 rupiah sekarang
tidak lagi.
Pada tanggal 16 September jam 08.00 acara Galungan lebaran
Hindu di Desa Suro Bali seperti Hari Kemenangan umat
Hindu. Bisa melihat keunikan Desa dan Keragaman Desa.
Ada yang menarik ketika kejadian G30 SPKI penduduk tidak
punya agama, untuk menyelematkan diri bahaya PKI, masuk
140 INSAN MODERAT
agama Budha membangun "Ciktia/ Vihara" tidak punya
agama dianggap PKI harus di bunuh. Gerakan Gestapu, kajian
historis dari Desa Suro Bali yang masih tetap di kaji untuk
bahan pembelajaran Kearifan Historis Lokal.
Pintu gerbang memasuki area pemakaman Masyarat Hindu,
Desa Suro Bali, Kepahiang
Pembelajaran Insan Moderat yaitu bertindak adil dan
berimbang dalam mensikapi setiap peristiwa yang terjadi
dengan keragaman yang ada, melaksanakan ajaran agama
dengan batasan yang jelas, tidak kebablasan, memahami
konsep agama secara kaffah, tidak bersikap ekstrim kanan atau
kiri, kita berada jalan tengah yang mendamaikan dan
141 INSAN MODERAT
menegaskan, hikmah belajar moderasi di Desa Suro Bali yaitu
kita melihat, menyadari dan memahami bahwa konsep sosial -
keagamaan adalah pengetahuan yang tegas tentang ajaran
agama, Pengetahuan yang mendidik untuk menjaga
kerukunan, Pengetahuan kebangsaan bahwa kita satu bangsa
satu tanah air yaitu Indonesia._
142 INSAN MODERAT
Sindang Jati Multikultural dalam Bingkai Moderasi
Sindang Jati Multikultural dalam Bingkai Moderasi adalah
hasil penelitian Kebijakan dari Kementerian Agama RI yang
dilaksanakan oleh Tim Peneliti dari Yayasan Literasi Kita
Indonesia, Tim Peneliti adalah dosen di IAIN Curup. Buku ini
memberikan gambaran kepada masyarakat Indonesia dan
dunia internasional, bahwa di Kabupaten Rejang Lebong,
hidup tradisi rukun, toleransi, menjadi kebhinekaan dan
lestarinya sikap gotong royong, yang menjadi modal social
yang sangat penting untuk kemakmuran dan kesejahteraan.
(Rahmad Hidayat, 2020)
143 INSAN MODERAT
Desa Sindang Jati Kecamatan Sindang Kelingi adalah desa
dengan kekayaan budaya, dalam Buku ini kita bisa
menemukan, bagaimana setiap aktifitas yang dilakukan oleh
masyarakat selalu saling membantu, bahu – membahu,
bergotong royong dalam membangun desanya walaupun di
atas keberagaman yang ada, tidak hanya keberagaman budaya.
Tetapi keberagaman agama, yaitu ada penganut agama Islam,
penganut agama kristen katholik, penganut agama Kristen
protestan dan penganut agamat Buddha, kita juga menjumpai
tempat – tempat ibadah yang dibangun secara bersama – sama
partisipasi dari beda agama, menunjukkan hubungan social
yang baik.
Moderasi Beragama adalah sikap untuk saling menghormati,
berbagi manfaat dan kemaslahatan, memberikan yang terbaik
dengan kemampuan yang dimiliki, menjaga keutuhan bangsa,
merawat bhineka tunggal Ika, dan menjalankan prinsip gotong
royong maju bersama.
Melalui Pemerintahan Kabupaten Rejang Lebong,
memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas dedikasi
yang telah di berikan oleh tim penulis; Dr. Rahmat Hidayat,
M. Ag, M. Pd, Dr. Hendra Harmi, M. Pd. I, Dr. Beni Azwar,
M. Pd. Kons, Dr. Sumarto, M. Pd. I, Dr. Deriwanto, MA,
Mirzon Daheri, MA. Pd dan Yayasan Literasi Kita Indonseia
– Curup dengan Buku yang berjudul “Sindang Jati :
Multikultural dalam Bingkai Moderasi.” Daerah Sindang Jati
merupakan salah satu daerah yang subur di Kabupaten Rejang
Lebong, kaya dengan sumber daya alamnya, menjadi mata
pencaharian bagi masyarakat. Kondisi masyarakatnya rukun
144 INSAN MODERAT
dan damai walaupun di sana kita menemui banyak keragaman,
dari aspek agama, suku, budaya dan strata social, tetapi tidak
menimbulkan perpecahan, yang ada hanyalah persaudaraan di
antara kelompok masyarakat.
Berdasarkan data jumlah pemeluk agama Islam 1159 orang,
penganut Katolik 276 orang, 5 orang Kristen Protestan dan 93
orang penganut Budha. Ada berbagai tempat peribadatan. Ada
3 masjid dan 4 mushollah, 1 Vihara dan 1 Gereja dengan jarak
yang cukup berdekatan. Tempat ibadah ini didirikan
masyarakat secara gotong royong. Pemeluk agama yang
berbedapun ikut andil memberikan sumbangsih materi dan ikut
bekerja gotong royong dalam pembangunan tempat ibadah
yang berbeda.
Hal ini menunjukkan bahwa keberagaman dalam aspek agama
di Desa Sindang Jati tidak terjadi begitu saja, tetapi sudah
mengalami banyak generasi sebelumnya yang memang dalam
kondisi keberagaman. Ada consensus yang terjadi secara alami
dan original society di Desa Sindang Jati, sehingga walaupun
keberagaman itu ada tetapi menjadi kekuatan yang besar untuk
saling membantu dan memberikan dukungan. Seperti di
sebutkan sebelumnya, bahwa rumah ibadah di Desa Sindang
Jati, di bangun tidak hanya partisipasi dari ummat agamanya
sendiri tetapi adanya partisipasi bantuan dari penganut agama
yang lain.
Struktur pemerintahan Desa juga menunjukkan keberagaman,
perwakilan tokoh agama berperan aktif dalam membangun
Desa, salah satunya di Desa Sindang Jati terdapat salah satu
wisata yang di bangun oleh masyarakat yaitu wisata air terjun
145 INSAN MODERAT
Desa Sindang Jati, tempatnya bisa menjadi salah satu destinasi
dalam berwisata di Kabupaten Rejang Lebong selain ada
wisata Danau Mas, Kebun Teh, Kebun Sayur Mayur, Bunga
Kibut, Pemandian Air Panas Suban dan objek wisata yang
lain. Hal ini menunjukkan bahwa Desa Sindang Jati walaupun
dengan keberagaman yang ada tetapi mampu menghasilkan
potensi desa dengan maksimal dan bisa menjadi alternative
mata pencaharian masyarakat.
Buku yang di hadirkan kepada kita ini adalah kajian dari hasil
penelitian di Desa Sindang Jati Kecamatan Sindang Kelingi
dengan uraian data – data dari peneliti tentang
multikulturalisme dalam bingkai moderasi, yang beberapa
bagiannya banyak membahas tentang bagaimana bentuk –
betuk perilaku yang ada dalam masyarakat walaupun adanya
keberagaman, bagaimana peran tokoh – tokoh masyarakat
menjaga kerukunan ummat beragama, bagaimana proses
consensus yang terjadi antara masyarakat mulai dari generasi
terdahulu terjaga sampai sekarang untuk merawat
keberagaman menjadi kekuatan dengan rasa kekeluargaan dan
wujud dari nilai – nilai bhineka tunggal ika yang ada dalam
ideologis kebangsaan yaitu Pancasila._
146 INSAN MODERAT
Menggali Nilai Nilai Moderasi Beragama dan Kebangsaan
Melalui Situs Rimba
Desa Lawang Agung, Sindang Beliti Ulu, Rejang Lebong.
Sumber Informasi: Juru Kunci Juhadi Sambal Duo dan Ilmi
Arles (Anak Rejang Lubuk Selatan). Kerajaan Sriwijaya ada
keberadaannya dari berbagai situs yang ditemukan, di daerah
Palembang, Jambi, Bengkulu atau di daerah lainnya yang
sekarang bukti bukti sejarah masih belum ditemukan.
(Sumarto, Analisis Deskriptif Menhir Situs Rimba, 2020)
147 INSAN MODERAT
Depunta Hyang adalah salah satu pemimpin atau Raja
Sriwijaya yang memiliki sikap luhur, yang di dalam jiwanya
ada nilai nilai Moderat yang di tanamkan bagi rakyatnya
hingga ke daerah kekuasaan Sriwijaya.
Salah satu kisah dan bukti Menhir Situs Rimba yang di
ditemukan di Daerah Lawang Agung menyebutkan secara
pemaknaan simbol simbol yang ada di situs Rimba, yang
menurut Juru Kunci Lawang Agung, Bapak Juhadi Sambal
Duo, simbol Simbol itu adalah bukti keberadaan Kerajaan
Sriwijaya dengan nilai nilai keluhuran nya.
148 INSAN MODERAT
Kisah itu adalah Kisah utusan dari Kerajaan Sriwijaya yang
bernama Puyan Remeyon yang di Tugas kan untuk melakukan
tigas "mengambil kepala" dari Rie Tandan yang juga dari
Kerajaan Sriwijaya, tetapi ketika terjadi adu tanding sakti
mandra guna, kedua kesatria tersebut tidak sedikit pun
merusak keberadaan alam, perilakunya kesatria yang
bijaksana, hingga akhirnya Rie Tandan berhasil mengalahkan
Puyan Remeyon dan Puyan Remeyon tidak di bunuh, tetapi
diangkat menjadi anak oleh Rie Tandan.
Rie Tandan sebagai kesatria yang memimpin daerah Kute Giri
yang merupakan daerah Lawang Agung bersikap bijaksana
kepada rakyatnya, dengan sikap Simbol melati atau Melayu
Tinggi ; sikap yang agung, mulia, suci dan bersahaja kepada
sesama. Kemudian simbol pucuk rebung berbentuk segitiga
yang mana makna setiap sisinya adalah spritual (meyakini
kekuasaan yang Maha Kuasa dari Tuhan) adanya sikap tauhid.
Sisi emosional yaitu mampu menjaga keseimbangan diri dari
perasaan yang berlebihan dan tidak berdasarkan pemikiran
akal sehat dan sisi selanjutnya adalah ilmu pengetahuan, Rie
Tandan membangun daerah Kute Giri Lawang Agung dengan
dasar ilmu pengetahuan dari alam semesta dari Tuhan yang
Maha Kuasa untuk menjaga dan melestarikan alam semesta.
Simbol Cakra satu yaitu Kekuatan fisik menjadi manusia atau
insan harus kuat dan sehat secara fisik, secara tauhid Tuhan
yang Maha Kuasa menyukai hamba hamba yang sehat dan
kuat sehingga lebih mampu menyampaikan kebenaran dan
kebijaksanaan, Cakra dua yaitu Kekuatan Batiniah Kekuatan
spritual untuk tetap kembali kepada Tuhan yang Maha Kuasa,
149 INSAN MODERAT
menjadi abdi, menjadi hamba yang selalu beribadah dan
memohon kepada yang Maha Memiliki dunia dan segala
isinya.
Kemudian pucuk rebung berbaris dua adalah fase
perkembangan hidup manusia seperti bambu, bahwa bambu
adalah tanaman yang sangat berguna bagi manusia, tidak ada
satupun dari Bambi yang tidak bermanfaat, seperti inilah
seharusnya manusia, hingga ketika bambu mati tetap
meninggalkan bunganya untuk generasi yang baik dan nama
yang mulia.
Hingga pada puncaknya adalah Simbol Kesatria yang berdiri
di atas kuda, adalah kesatria yang sudah menjalankan makna
kehidupan dengan baik dan bermanfaat sehingga bisa berdiri di
atas kuda tidak hanya kekuatan lahiriah tetapi batiniah. Hal ini
menurut pemahaman yang sederhana dari kami adalah nilai
nilai dari Insan yang moderat yang telah di tunjukkan di
buktikan oleh keberadaan Sriwijaya di Tanah Rejang yaitu
nilai : Ketuhanan, Keagungan, Kesucian, Kemuliaan,
Kebermanfaatan, Keberanian, Kemampuan Pengetahuan,
Berbudi Luhur, Cinta Alam Semesta dan Cinta Tanah Air
Kebangsaan seperti yang dilakukan Kesatria Dari Kerajaan
Sriwijaya._
150 INSAN MODERAT
Rumah Moderasi Beragama dan Kebangsaan
Institut Agama Islam Negeri Curup
Makna Logo Rumah Moderasi Beragama dan Kebangsaan
Institut Agama Islam Negeri Curup
1. Atap berbentuk segitiga memiliki makna seperti gunung
yang menjadi pasak penjaga bumi agar tidak terjadi
gempa, seperti hal Rumah Moderasi Beragama menjaga
ajaran – ajaran agama yang moderat, menjaga NKRI
dan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
2. Atap berwarna merah putih bermakna cinta tanah air,
bangga menjadi masyarakat Indonesia dan Insan
Pancasilais.
3. Bunga Kibut bermakna menjaga sosial dan budaya asli
Rejang yang memberikan perdamaian, keindahan alam
dan bersahaja. Bunga Kibut juga bermakna identitas
masyarakat Rejang “pat sepakat lemo
seperno“ persatuan dan kesatuan dalam masyarakat
kabupaten Rejang Lebong
151 INSAN MODERAT
4. Garis berwarna – warni vertikal dan horizontal
bermakna menjaga hubungan yang baik dan harmonis
sebagai hamba Allah Subhna wat‟ala yang taat dan
hubungan kepada manusia menjadi insan yang
bermanfaat bagi sesama.
5. Garis berwarna – warni bermakna Indonesia dari Sabang
hingga Merauke berbeda suku, budaya dan bahasa tetapi
tentap menjunjung nilai – nilai Pancasila dan Bhineka
Tunggal Ika, walaupun berbeda tetapi satu jua.
Rumah Moderasi Beragama dan Kebangsaan IAIN Curup
adalah wadah kita untuk berdiskusi, belajar bersama,
bermusyawarah dan bergotong royong dalam mewujudkan
perilaku yang moderat dan cinta tanah air. Rumah Moderasi
Beragama dan Kebangsaan IAIN Curup adalah bentuk dari
pengimplemntasian nilai – nilai Pancasila yang secara factual
kita lakukan, menjadi salah satu contoh teladan kebangsaan
bagi masyarakat di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi
Bengkulu dan secara Nasional._
152 INSAN MODERAT
Visi dan Misi
Visi : Terwujudnya Rumah Moderasi Beragama dan
Kebangsaan IAIN Curup sebagai wadah melahirkan Insan
Moderat dan Cinta Tanah Air
Misi :
1. Mewujudkan Pelaksanaan Pendidikan/Pembelajaran yang
mengimplementasikan nilai nilai Moderasi Beragama dan
Kebangsaan.
2. Mewujudkan Pelaksanaan Kegiatan Penelitian yang
berorientasi pada kebermanfaatan untuk menjadi
keberagaman, persatuan dan kesatuan
3. Mewujudkan Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian
Masyarakat yang menghidupkan prinsip gotong royong
dan semboyan bhinneka tunggal Ika
Program Unggulan Rumah Moderasi Beragama dan
Kebangsaan Institut Agama Islam Negeri Curup
1. Membangun Paradigma Keilmuan Moderasi Beragama
sebagai prinsip prinsip kehidupan
2. Membuat naskah akademik Rumah Moderasi Beragama
dan Kebangsaan sebagai pedoman kegiatan akademik
3. Dialog multikultural dan Kebangsaan secara berkelanjutan
dan kebermanfaatan
4. Pengabdian masyarakat berbasis moderasi beragama dan
kebangsaan menjaga dan merawat NKRI dan Kebhinekaan
5. Kolaborasi antara rumah Moderasi Beragama dan
Kebangsaan untuk sama sama bersinergi membangun
perdamaian dan kemajuan NKRI
153 INSAN MODERAT
Moderasi Beragama dan Kebangsaan;
Multikulturalisme
1. Adanya komitmen kebangsaan terhadap Pancasila dan
UUD 1945;
2. Sikap toleransi, saling menghargai dan menghormati;
3. Tidak melakukan sikap kekerasan, seperti tindakan
radikalisme, terorisme dan separatisme;
4. Sikap akomodatif terhadap kebudayaan local atau
menerima budaya local dengan baik;
5. Bekerja dengan aktif sehingga tercapainya kesamaan
struktur dalam organisasi masyarakat;
6. Membangun kebersamaan dengan kekuatan keberagaman;
7. Adanya praktik demokrasi dan musyawarah dalam
bermasyarakat;
8. Interaksi dinamis antar budaya yang berbeda
154 INSAN MODERAT
Internalisasi Nilai – Nilai Moderasi dalam Proses Perkuliahan
Penguatan Riset Berbasis Nilai – Nilai Moderasi Beragama
Pengabdian Masyarakat Berbasis Nilai – Nilai Moderasi Beragama
Rumah Moderasi Beragama dan Kebangsaan Institut Agama
Islam Negeri Curup, What’s Next ?
“Rumah Moderasi Beragama dan Kebangsaan Institut Agama
Islam Negeri Curup, What‟s Next ? …. Tentunya dalam
lingkup implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu
Moderasi Beragama secara insersi masuk ke dalam proses
pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, mengadakan kegiatan Sekolah Moderasi
Beragama bagi mahasiswa, mewujudkan insan – insan
moderat yang mengajak untuk bersikap moderat dan cinta
tanah air.”
155 INSAN MODERAT
Paradigma Keilmuan Moderasi Beragama
Naskah Moderasi
Beragama dari Kementerian
Agama RI
Hasil Diskusi Bersama Rumah
Moderasi Beragama
Penelusuran Nilai – Nilai Moderasi Beragama
dari Kearifan Lokal
Paradigma Keilmuan Moderasi Beragama
Moderasi adalah jalan tengah. Dalam sejumlah forum diskusi
kerap terdapat moderator orang yang menengahi proses
diskusi, tidak berpihak kepada siapa pun atau pendapat mana
pun, bersikap adil kepada semua pihak yang terlibat dalam
diskusi.
156 INSAN MODERAT
Moderasi juga berarti „‟sesuatu yang terbaik‟‟. Sesuatu yang
ada di tengah biasanya berada di antara dua hal yang buruk.
Contohnya adalah keberanian. Sifat berani dianggap baik
karena ia berada di antara sifat ceroboh dan sifat takut. Sifat
dermawan juga baik karena ia berada di antara sifat boros dan
sifat kikir. (RI K. A., 2019).
Moderasi beragama berarti cara beragama jalan tengah sesuai
pengertian moderasi tadi. Dengan moderasi beragama,
seseorang tidak ekstrem dan tidak berlebih-lebihan saat
menjalani ajaran agamanya. Orang yang mempraktekkannya
disebut moderat.
Orang moderat harus berada di tengah, berdiri di antara kedua
kutub ekstrem itu. Ia tidak berlebihan dalam beragama, tapi
juga tidak berlebihan menyepelekan agama. Dia tidak ekstrem
mengagungkan teks-teks keagamaan tanpa menghiraukan
akal/ nalar, juga tidak berlebihan mendewakan akal sehingga
mengabaikan teks. Secara sederhananya, moderasi beragama
bertujuan untuk menengahi serta mengajak kedua kutub
ekstrem dalam beragama untuk bergerak ke tengah, kembali
pada esensi ajaran agama, yaitu memanusiakan manusia. (RI
K. A., 2019)
157 INSAN MODERAT
KKN Lintas Agama dan
Budaya
KKN Bersama Pramuka
KKN Kebangsaan dan Cinta Tanah Air
• Toleransi
• Kerukunan
• Kekeluargaan
• Keterampilan
• Nasionalisme
• Patriotisme
Pengabdian Masyarakat Berbasis Moderasi Beragama
Pengabdian masyarakat berbasis moderasi beragama dan
kebangsaan adalah program yang dijalankan di setiap
perguruan tinggi melalui LPPM. Moderasi Beragama adalah
konsep diri yang harus ditanamkan kepada setiap mahasiswa,
karena mahasiswa adalah agent of change, dengan langkah
perubahan yang dilakukan oleh mahasiswa di setiap lokasi
KKN atau kegiatan pengabdian masyarakat merupakan wujud
dari moderasi beragama yang seutuhnya, bukan konsep diri
yang setengah – setengah tetapi kaffah.
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam memiliki tanggung jawab
sosial yang tak terpisahkan dari misi profetik keislaman.
Tanggung jawab ini tentu terinternalisasi dalam seluruh darma
perguruan tinggi tersebut, baik dalam bentuk
pendidikan/pengajaran, penelitian maupun dalam bentuk
158 INSAN MODERAT
pengabdian kepada masyarakat. Tanpa tanggung jawab sosial
tersebut, perguruan tinggi hanyalah ibarat mercusuar yang
mentereng namun tidak memiliki misi yang signifikan. Bahkan
perguruan tinggi dapat saja merupakan mesin pengetahuan
yang memiliki sumber daya yang efektif untuk menghancurkan
peradaban, merusak kemanusiaan dan membuat manusia
kehilangan ruh kemanusiaannya. (RI D. P., 2020)
Kolaborasi universitas dengan masyarakat hakikatnya
merupakan hubungan timbal balik antara kampus dan
masyarakat. Dengan artian bahwa universitas bukanlah
sesuatu yang maha tahu dan serba bisa dalam segala hal,
sehingga masyarakat dianggap sebagai objek yang pasif dan
laboratorium. Sebaliknya, masyarakat harus dijadikan sebagai
mitra dan teman untuk membangun pengetahuan,
merumuskan kebijakan publik dan melakukan transformasi
sosial secara partisipatif. Dalam pengabdian masyarakat baik
dosen maupun mahasiswa perlu dibangun komitmen
kebersamaan, kesetaraan dan keberlanjutan dalam merawat
dan mengembangkan kehidupan yang adil dan bermartabat.
(RI D. P., 2020)
Keputusan Dirjen Pendis tentang pelaksanaan kegiatan KKN
Moderasi Beragama, yaitu Ada lima nilai moderasi beragama,
yaitu adil dan berimbang, kerjasama, rahmat, toleran, dan
maslahat. Pertama, adil dan berimbang, yaitu nilai yang
mengajarkan untuk memiliki prinsip keadilan dan
keberimbangan dalam aspek-aspek kehidupan, terutama
berkenaan dengan hubungan antar manusia. Nilai ini akan
lebih mudah terbentuk jika seseorang memiliki tiga karakter
utama dalam dirinya: kebijaksanaan (wisdom), ketulusan
159 INSAN MODERAT
(purity), dan keberanian (courage). Karenanya, sikap moderat
dalam beragama, selalu memilih jalan tengah, dan akan lebih
mudah diwujudkan apabila seseorang memiliki keluasan
pengetahuan agama yang memadai sehingga dapat bersikap
bijak, tahan godaan sehingga bisa bersikap tulus tanpa beban,
serta tidak egois dengan tafsir kebenarannya sendiri sehingga
berani mengakui tafsir kebenaran orang lain, dan berani
menyampaikan pandangannya yang berdasar ilmu. (RI D. P.,
2020).
160 INSAN MODERAT
DAFTAR PUSTAKA
Al Qur‟an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, CV.
Penerbit Diponegoro. 2010.
Ash-Salibi, Ali Muhammad. al-Wasatiyyah fî al-Qur‟an, cet.
ke-1, Kairo: Maktabat at Tabi‟iin, 1422/2001.
(LABPSA), L. P. (2020). Islam Wasathiyah. Aceh:
Laboratorium Pengembangan Studi Keagamaan
(LABPSA) .
ADRI, P. d. (2020). Rapat Tim Formatur ADRI Bengkulu.
Rejang Lebong, Bengkulu: Perkumpulan dan Ahli ADRI
Bengkulu.
Arifin, Z. (2020). Hikmah Pagi. Jambi: Pondok Pesantren
Darul Arifin.
Curup, I. (2020). Kuliah Iftitah; Bersama Wakil Menteri Agama
RI, Zainut Tauhid Sa'adi, Rumah Moderasi Beragama,
Rumah Kita, Mewujudkan Insan Moderat. . Rejang Lebong,
Bengkulu: IAIN Curup.
Curup, K. I. (2020). Pendidikan Dasar Calon Anggota KPIB IAIN
Curup. Rejang Lebong, Bengkulu: KPIB IAIN Curup.
Curup, L. I. (2020). Desa Moderasi Beragama; Desa Suro Bali,
Kepahiang. Rejang Lebong, Bengkulu: LPPM IAIN
Curup.
Curup, P. I. (2020). Webinar Prodi Hukum Keluarga Islam.
Rejang Lebong, Bengkulu: Pascasarjana IAIN Curup.
161 INSAN MODERAT
Curup, R. M. (2020). Kunjungan Akademik dan Benchmarking
dari IAIN Padangsidimpuan. Rejang Lebong, Bengkulu:
Rumah Moderasi IAIN Curup.
Darussalam, T. R. (2020). Islam in Southeast Asia at the Time
Pandemic Covid-19 Up New Normal. Brunei Darussalam:
Tim Reviewer Brunei Darussalam.
Hanafi, Muchlis M. “Konsep al-Wasathiah dalam Islam”,
Harmoni: Jurnal Multikultural dan Multireligius, Vol.
VIII, Nomor. 32, Oktober-Desember, 2009.
Indah Kurniati, D. (2020). Tsuraya. Rejang Lebong, Bengkulu:
Penerbit Andhra Grafika.
Indonesia, M. S. (2020). Pelatihan Konversi Karya Tulis Ilmiah
Menjadi Buku. Jambi: Smart EO .
Jakarta, C. d. (2020). Moderasi Beragama dan Polarisasi di Dunia
Maya Series - 15 Convey dan PPIM UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Jakarta: Convey dan PPIM UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jember, R. M. (2020). E - Talk Show Moderasi Beragama.
Rumah Moderasi IAIN Jember: Rumah Moderasi IAIN
Jember.
Jember, R. M. (2020). Peran Perempuan dalam Penguatan
Moderasi Beragama. Jember: Rumah Moderasi Beragama
IAIN Jember.
Kementerian Agama RI, K. K. (2019). Implemntasi Moderasi
Beragama dalam Pendidikan Islam. Jakarta: Kelompok
Kerja Implementasi Moderasi Beragama Direktorat
162 INSAN MODERAT
Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama
Republik Indonesia Bekerjasama dengan Lembaga
Daulat Bangsa.
Madyan, E. M. (2020). Politik dan Kebijakan Pendidikan Islam.
Bengkulu: Penerbit Buku Literasiologi.
Meulaboh, S. T. (2020). 1st Dirundeng International Conference on
Islamic Studies (DICIS) 2020. Meulaboh, Aceh: Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku
Dirundeng Meulaboh .
Rahmad Hidayat, D. (2020). Sindang Jati Multikultural dalam
Bingkai Moderasi. Bengkulu: Penerbit Buku Literasiologi.
Renstra Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian
Agama RI Tahun 2015-2019.
RI, D. K. (2020). Tadarus Litapdimas Subdit yang ke -24 Moderasi
Beragama dan Kontribusi Penelitian di PTKI. Jakarta:
DIKTIS Kementerian Agama RI.
RI, D. P. (2020). Keputusan Dirjen Pendis Nomor 2974 Tahun
2020 Tentang Petunjuk Teknis Kuliah Kerja Nyata Moderasi
Beragama. Jakarta: Dirjen Pendis Kementerian Agama
RI.
RI, K. A. (2019). Tanya Jawab Moderasi Beragama. Jakarta:
Kementerian Agama RI.
Salatiga, R. M. (2020). Internasional Webinar Series IAIN
Salatiga . Salatiga : IAIN Salatiga .
Saputro, R. (2020). Peace Leader Indonesia, Webinar ke - 14 Covey.
Jakarta: Covey, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
163 INSAN MODERAT
Semarang, R. M. (2020). Webinar Nasional Rumah Moderasi
Beragama UIN Walisongo Semarang, Narasumber; Lukman
Hakim Saifuddin, Yenny Zannuba Wahid, Imam Yahya,
Imam Taufiq, Prie GS. Semarang: Rumah Moderasi UIN
Walisongo Semarang.
Sumarto. (2019). Pengalaman Kegiatan Penguatan Reviewer dan
LPPM di UNISSA Brunei Darussalam. Brunei Darussalam:
Laporan Kegiatan.
Sumarto. (2020). Analisis Deskriptif Menhir Situs Rimba. Rejang
Lebong, Bengkulu: LPPM IAIN Curup.
Sumarto. (2020). Kegiatan Apresiasi PTKIN Kepada Kepala
Daerah Peduli Pendidikan. Rejang Lebong, Bengkulu:
IAIN Curup.
Sumarto. (2020). Kegiatan Perkuliahan Mahasiswa IAIN Curup,
Pendidikan Pancasila. Rejang Lebong, Bengkulu: IAIN
Curup.
Sumarto. (2020). Pendidikan Pancasila dan NKRI. Bengkulu:
Penerbit Buku Literasiologi.
Sumarto, D. (2020). Desain KKN Daring . Rejang Lebong,
Bengkulu: Penerbit Buku Literasiologi.
Sumarto, D. (2020). Produktif di Masa Pandemi. Bengkulu:
Penerbit Buku Literasiologi.
Al-Qardawi, Yusuf. Al-Khasā`is al-„Ammah li al- Islām,
Bairut: Mu‟assasah ar Risalah, 1983.
https://islam.nu.or.id, Karakter Tawasuth, Tawzun, I‟tidal,
dan Tasamuh dalam Aswaja, 2020.
164 INSAN MODERAT
BIODATA PENULIS
Dr. Sumarto, M.Pd.I Lahir di Tarutung, 24 Maret 1990. Istri
Dr. Emmi Kholilah Harahap, M.Pd.I selalu memberikan
motivasi untuk selesainya buku ini. Putri yang pertama
Mumtaz Nur Kholilah Al Faruq Pohan, putri yang kedua
Balqis Zhafirah Muna Azizah Pohan dan Putri Ketiga
kamiyang baru lahir pada tanggal 22 Mei 2020, bidadari –
bidadari ku yang selalu menemani abinya.
Riwayat pendidikan; S1 Komunikasi Penyiaran Islam dan
Pendidikan Anvulen PAI di IAIN Padangsidimpuan, S2
Program Studi Pendidikan Islam Konsentrasi Bimbingan
Konseling Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan S3
Manajemen Pendidikan Islam di UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
Kunjungan Studi : Singapura, Malaysia dan Brunei
Darussalam. Kegiatan akademik luar negeri Short Course
Community Outreach di India (Muslim Aligarh Univ., Doon
Univ. Dehradun, Jamia Millia Islamia Univ. New Delhi dan
165 INSAN MODERAT
Univ. Kashmir), Penguatan Reviewer di UNISSA Brunei
Darussalam, Kunjungan Study di Singapura, Malaysia dan
Brunei Darussalam, Konfrensi Antar Bangsa di Brunei
Darussalam, Konfrensi E-Commerce di New Delhi, SCCOB di
Bromo UIN Sunan Ampel Surabaya, Pertemuan Ilmiah ICON
UCE di UIN Sunan Ampel Surabaya, ICON UCE di UIN
Maulana Malik Ibrahim.
Founder Yayasan Literasi Kita Indonesia. Pimpinan Penerbit
Literasiologi Indonesia. Pernah menjadi pimpinan penerbit
Pustaka Ma‟arif Press. Editor in Chief Jurnal Yayasan Literasi
Kita Indonesia. Dosen Pascasarjana IAIN Curup; penulis,
peneliti, karikaturis dan komikus.
CP. 0821 -3694 -9568
e-mail: [email protected]
Blog : https://sumarto-dosen.blogspot.com/
Website : https://literasikitaindonesia.com/