organisasi yang bersifat moderat pada masa pergerakan nasional

25
ORGANISASI YANG BERSIFAT MODERAT PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL

Upload: deninabobo

Post on 10-Aug-2015

3.161 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

ORGANISASI YANG BERSIFAT MODERAT PADA MASA

PERGERAKAN NASIONAL

Page 2: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

Organisasi Moderat

Adalah organisasi yang bersifat lunak, artinya lunak dalam menghadapi pemerintah kolonial Belanda (bersifat kooperatif).

Kooperatif artinya mau bekerja sama dengan pemerintah kolonial Belanda dalam mencapai cita- citanya.

Page 3: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

1. Partai Indonesia Raya (Parindra)

Tanggal 4 Januari 1931, kelompok Studi Indonesia mengubah namanya menjadi Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Mereka mempropagandakan cita- citanya melalui Surat kabar “Soeloeh Rakyat Indonesia”

Karena kegagalan gerakan nonkooperatif, akhhirnya terjadilah fusi (penyatuan) antara PBI dan BO menjadi partai baru yang bernama Partai Indonesia Raya (Parindra) dan diketuai oleh dr. Soetomo.

kemudian disusul oleh : Sarekat Selebes, Sarekat Sumatra, Sarekat Ambon, dan Perkumpulan Kaum Betawi.

Page 4: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

Program Dalam Negeri ParindraBidang politik, mengusahakan

terciptanya pemerintahan yang demokratis atas dasar kepentingan bangsa.

Bidang ekonomi, memajukan perdagangan dan pertanian serta membuka perdagangan dengan luar negeri.

Bidang sosial, menyelenggarakan pendidikan jasmani, memajukan kesejahteraan rakyat, mengurangi pengangguran, melarang anak- anak bekerja sebagai buruh

Page 5: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

Program Luar Negeri Parindra

Meningkatkan hubungan luar negeri dalam segala bidang.

Mengangkat wakil- wakil di luar negeri untuk kepentingan warga negara Indonesia.

Memajukan pembinaan bahasa asing.Mengirim para mahasiswa untuk

belajar di luar negeri.

Page 6: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

2. Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)

Dibentuk di Jakarta pada tanggal 24 Mei 1937.

Para pemimpin Gerindo : A.K. Ghani, Sartono, Amir Syarifuddin dan Moh. Yamin.

Gerindo adalah penerus Partindo yang didirikan oleh Mr. Sartono.

Gerindo bersifat revolusioner tetapi tetap bersifat kooperatif.

Page 7: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

Gerindo bercorak internasional dan sosialistis.

Internasional berarti mencoba mengembangkan hubungan dengan luar negeri.

Gerindo berupaya untuk mencapai bentuk masyarakat yang bersendikan pada demokrasi politik, ekonomi dan sosial.

Akan tetapi Gerindo tidak mendapatkan tempat di hati rakyat karena organisasi ini tidak lahir dari bawah.

Karena adanya perbedaan pendapat di tubuh Gerindo, akhirnya organisasi ini mengalami perpecahan. Moh. Yamin dipecat karena dianggap tidak loyal.

Page 8: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

Tanggal 21 Juli 1939, Moh. Yamin mendirikan partai baru yang disebut Partai persatuan Indonesia (Parpindo).

Partai ini bersifat kooperatif dan berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Pada Kongres di Palembang, tanggal 1- 2 Agustus 1939 diputuskan Gerindo menerima anggota dari golongan peranakan (Eropa, Cina dan Arab).

Page 9: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

Gerindo tidak mengakar di Volksraad (Dewan rakyat) Karena sikapnya yang revolusioner.

Gerindo selalu terdesak oleh partai- partai yang lebih moderat.

Gerindo juga memiliki Barisan Pemuda gerinbdo dengan tokohnya antara lain : Armansyah dan D. N. Aidit.

Page 10: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

Sejak tahun 1930, organisasi radikal selalu mendapat tekanan dari pemerintah kolonial Belanda.Sehingga sikap nonkooperatif tidak mungkin dilakukan.Salah satu cara untuk mengajukan tuntutan kepada pemerintah Belanda adalah melalui Dewan Rakyat (Volksraad)

Petisi Soetardjo

Page 11: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

Soetardjo Kartohadikoesoemo, ketua Persatuan Pegawai Bestuur Bumiputra (PPBB) mengajukan usul kepada pemerintah Kerajaan Belanda.

Usul tersebut disampaikan pada tanggal 15 Juli 1936 yang dikenal dengan “Petisi Soetardjo”.

Isi petisi tersebut adalah agar diselenggarakan suatu musyawarah antara wakil- wakil Indonesia dan Belanda.

Page 12: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

Dalam pertemuan kedua pihak memiliki hak yang sama. Tujuannya adalah untuk membahas dan menyusun rencana pemberian otonomi kepada Indonesia sesuai dnegan ketentuan UUD negeri Belanda.

Page 13: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

Isi Petisi Soetardjo

Pulau Jawa dijadikan satu provinsi, dan daerah di luar Jawa dijadikan daerah otonom dan berdasarkan demokrasi

Sifat dualisme dalam pemerintahan harus dihapuskan. Gubernur jenderal diangkat oleh raja dan mempunyai

hak kekebalan. Volksraad dijadikan parlemen sesungguhnya. Dibentuknya Dewan kerajaan sebagai badan tertinggi

antara Belanda dan Indonesia. Penduduk Indonesia adalah orang- orang yang karena

kelahiran, asal- usul dan cita- citanya untuk Indonesia.

Page 14: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

Petisi Soetardjo menimbulkan pro dan kontra di Belanda dan di Indonesia sendiri.

Pers yang mendukung petisi Soetardjo : Pemandangan, Cahaya Timur, Pelita Andalas, Pewarta Deli dan Majalah Suara Katolik.

Tanggal 17 September 1936, Petisi Soetardjo dibawa ke sidang Volksraad untuk dibahas.

Tanggal 29 September 1936 diadakan pemungutan suara. 1 Oktober 1936 Petisi Soetardjo diajukan ke Ratu Belanda,

Staten general dan Menteri jajahan di negeri Belanda. Gubernur Jenderal Tjarda menyarankan agar Petisi Soetardjo

ditolak. Akhirnya Keputusan Kerajaan Belanda no. 40 tanggal 16

November 1938, Ratu Belanda menolak Petisi Soetardjo karena Indonesia belum matang untuk memikul tanggung jawab memerintah diri sendiri.

Page 15: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

Gabungan Politik Indonesia (GAPI) Tahun 1939, dengan dipelopori oleh M. H. Thamrin dari

Parindra, gagasan untuk membentuk federasi antar partai politik muncul kembali.

Gagasan pembentukan federasi pada awalnya dianjurkan oleh PSII untuk membentuk badan Perantara Partai- partai Politik Indonesia (Bapeppi).

Faktor pendorong terbentuknya federasi: Kegagalan petisi Soetardjo Kepentingan internasional akibat timbulnya fasisme Sikap pemerintah yang kurang memperhatikan

kepentingan- kepentingan bangsa Indonesia

Page 16: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

Dari ketiga faktor di atas, faktor yang paling berbahaya adalah kemenangan fasisme di berbagai wilayah seperti kemenangan naziisme di Jerman dan kemenangan fasisme di Italia.

Pers Indonesia menyerukan agar petisi Soetardjo menjadi cambuk untuk menyusun kekuatan baru.

Kemudian M.H. Thamrin dari Parindra berusaha mengatasinya dengan membentuk organisasi baru.

Pada tanggal 21 Mei 1939 diadakan rapat pendirian konsentrasi nasional di Gedung Permufakatan di Jakarta.

Rapat tersebut menyepakati tentang pembentukan organisasi baru bernama Gabungan politik Indonesia (GAPI).

Partai yang tergabung dalam GAPI: PSII, Gerindo, PII, Pasundan, Persatuan Minahasa, Partai Katolik.

Tiap partai yang tergabung dalam GAPI mempunyai kebebasan penuh dalam melaksanakan program kerjanya. GAPI hanya bertindak sebagai penengah bila terjadi perselisihan antar partai.

Page 17: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

Tujuan GAPI yang dimuat dalam anggaran dasar: Hak untuk menentukan nasib sendiri Kesatuan dan persatuan nasional serta

pengembangan demokrasi dalam bidang politik, ekonomi dan sosial

Persatuan aksi seluruh pergerakan Indonesia Pemimpin GAPI: M. H. Thamrin, Amir Syarifuddin, dan

Abikusno Cokrosuyoso. Berdasarkan program perjuangan GAPI yang disusun

pada tanggal 4 Juli 1939 terdapat dua hal yang terkenal:

1. Semboyan Indonesia berparlemen

2. Pembentukan solidaritas Indonesia Belanda untuk menghadapi fasisme

Pada tanggal 20 September 1939 GAPI mengeluarkan manifesto politik yang isinya mengajak rakyat Indonesia dan Belanda untuk bekerja sama dalam menghadapi bahaya fasisme.

Page 18: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

Tiga minggu sebelum manifesto GAPI, meletuslah Perang Dunia II.

Pada tanggal 1 Oktober 1939, GAPI mengadakan rapat umum di Jakarta dengan tujuan untuk mendapatkan dukungan yang lebih luas.

Moh. Yamin dan Tajudin Nur membentuk Golongan Nasional Indonesia (GNI) untuk perjuangan ke luar Pulau Jawa pada tanggal 10 Juli 1939.

GNI mengajukan petisi kepada Staaten General agar dibentuk parlemen bagi rakyat Indonesia.

Tanggal 14 September 1940 pemerintah kolonial membentuk Komisi Visman yang bertugas menyelidiki dan mempelajari perubahan- perubahan yang diinginkan rakyat Indonesia.

Komisi Visman tidak menghasilkan apa- apa, keadaan ini tetap berlangsung sampai Jepang mendarat di Indonesia pada bulan Maret 1942

Page 19: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

Didirikan pada 18 November 1912 di Yogyakarta oleh KH. Ahmad Dahlan.

Muhammadiyah bersifat sosial keagamaan.

Muhammadiyah ingin memperbaiki adama dan umat islam di Indonesia, agama islam harus bersih dari Bid’ah dan kembali pada ajaran Al-Qur’an.

Muhammadiyah

Page 20: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

Faktor Pendorong Lahirnya Muhammdiyah

Faktor InternKeadaan islam di Indonesia pada saat itu, ada golongan yang mengaku dirinya islam tetapi tidak menjalankan ajaran islam secara penuh yang disebut abangan.

Faktor Eksternadanya pengaruh dari kaum Wahabi dari dunia Arab.

Faktor Lainbelum adanya sistem pendidikan yang dapat menjamin kehidupan dunia dan akhirat.

Page 21: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

Muhammadiyah merupakan organisasi pertama yang mendapat pengakuan sebagai organisasi yang berbadan hukum dari pemerintah kolonial Belanda.

Muhammdiyah terlibat dalam penentangan undang- undang sekolah liar (Wilde Scholen Ordonantie) yang berupaya menekan terhadap perkembangan perguruan- perguruan swasta.

Page 22: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

Pada tahun 1926 dibentuk PPPI ( Perhimpunan pelajar- pelajar Indonesia)

Pada tanggal 15 Desember 1925 diadakan pertemuan pemuda di Jakarta yang menghasilkan sebuah komite yang disebut Jong Indonesia Kongres Komite dengan ketua Tabrani.

komite tersebut bertugas mempersiapkan Kongres Pemuda.

SUMPAH PEMUDA

Page 23: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

Tanggal 30 April – 2 Mei 1926, diadakan Kongres Pemuda Indonesia I di Jakartadengan ketua Tabrani.

Tujuan Kongres Pemuda Indonesia I: Memajukan paham persatuan kebangsaan Mempererat hubungan antarperkumpulan

pemuda Pada tanggal 15 Agustus 1926 diadakan konferensi

yang dihadiri oleh Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Jong Batak, Ambonsche Studeerenden, Minahasische Studeerenden dan Kongres Komite.

Page 24: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional
Page 25: Organisasi Yang Bersifat Moderat Pada Masa Pergerakan Nasional

Apa yang dimaksud dengan organisasi yang bersifat moderat?

Apa nama surat kabar yang digunakan oleh kelompok studi Indonesia untuk mempropagandakan cita- citanya?

Parindra merupakan fusi antara organisasi?

Sebutkan 2 program luar negeri Parindra!

Siapakah nama ketua parindra?