hamsir72.files.wordpress.com file · web viewsemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk...

32
MUKADIMAH Dalam pembukaan ini penulis (Al-Ghazali) mengingatkan bahwa, janganlah mencari ilmu dengan tujuan untuk mencari kemegahan diri, kesombongan, mengungguli kawan dll. Jika hal itu dilakukan maka digambarkan dapat meruntuhkan agama, menghancurkan diri sendiri dan menjual kebahagiaan akhirat dengan kesenangan dunia. Sebaliknya jika niat dan tujuan dalam mencari ilmu adalah karena Allah SWT, dan memperoleh hidayahNya. Para malaikat akan menghamparkan sayapnya untuk melindunginya. Sesungguhnya hidayah itu merupakan buahnya ilmu, sedangkan buahnya ada yang berupa bidaayah (Awal permulaan bimbingan), nihayah (Akhir bimbingan), adzahir (Nyata atau jelas) dan batin (samar atau tersembunyi). Tidaklah seseorang dapat mencapai nihaayah sebelum ia mengukuhkan bidaayah. Demikian pula tidaklah seseorang dapat menyelami dasar batinya, sebelum melihat zahirnya. Disinilah penulis Imam Al-Ghazali memberikan beberapa petunjuk dalam mencari dan mendalami ilmu. Manusia dalam mencari ilmu terdiri atas tiga golongan: Golongan pertama, orang yang mencari ilmu demi kepentingan serta bekal untuk hari kemudian (akherat). Tujuannya hanyalah mengharapkan keridaan Allah SWT serta kemuliaan akherat. Merekalah yang mendapat keselamatan. Golongan kedua, orang yang mencari ilmu untuk kepentingan kehidupannya di dunia. Ilmu yang diperolehnya itu, ia pergunakan untuk mendapatkan kemuliaan, pengaruh dan harta benda. Jika tidak segera bertobat, hidupnya mendapatkan su-ul khatimah (berakhir dengan keburukan) dan nasibnya bergantung pada Allah SWT. Namun jika bertobat sebelum ajal, maka ia akan kembali menjadi golongan yang selamat. 1

Upload: lemien

Post on 13-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

MUKADIMAH

Dalam pembukaan ini penulis (Al-Ghazali) mengingatkan bahwa, janganlah mencari ilmu dengan tujuan untuk mencari kemegahan diri, kesombongan, mengungguli kawan dll. Jika hal itu dilakukan maka digambarkan dapat meruntuhkan agama, menghancurkan diri sendiri dan menjual kebahagiaan akhirat dengan kesenangan dunia.

Sebaliknya jika niat dan tujuan dalam mencari ilmu adalah karena Allah SWT, dan memperoleh hidayahNya. Para malaikat akan menghamparkan sayapnya untuk melindunginya. Sesungguhnya hidayah itu merupakan buahnya ilmu, sedangkan buahnya ada yang berupa bidaayah (Awal permulaan bimbingan), nihayah (Akhir bimbingan), adzahir (Nyata atau jelas) dan batin (samar atau tersembunyi).

Tidaklah seseorang dapat mencapai nihaayah sebelum ia mengukuhkan bidaayah. Demikian pula tidaklah seseorang dapat menyelami dasar batinya, sebelum melihat zahirnya. Disinilah penulis Imam Al-Ghazali memberikan beberapa petunjuk dalam mencari dan mendalami ilmu.

Manusia dalam mencari ilmu terdiri atas tiga golongan: Golongan pertama, orang yang mencari ilmu demi kepentingan serta bekal untuk hari kemudian (akherat). Tujuannya hanyalah mengharapkan keridaan Allah SWT serta kemuliaan akherat. Merekalah yang mendapat keselamatan.

Golongan kedua, orang yang mencari ilmu untuk kepentingan kehidupannya di dunia. Ilmu yang diperolehnya itu, ia pergunakan untuk mendapatkan kemuliaan, pengaruh dan harta benda. Jika tidak segera bertobat, hidupnya mendapatkan su-ul khatimah (berakhir dengan keburukan) dan nasibnya bergantung pada Allah SWT. Namun jika bertobat sebelum ajal, maka ia akan kembali menjadi golongan yang selamat.

Golongan ketiga, orang yang mencari ilmu sedangkan ilmunya berada dalam pengaruh setan. Semua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya karena banyak pengikut. Ia tidak merasa tabu menggunakan ilmunya untuk menguasai dan menempuh jalan sesat asalkan mendapatkan keuntungan yang berlimpah.

Oleh karena itu, jadilah golongan pertama. Hindari golongan kedua serta tolaklah golongan ketiga. Sebab jika kita termasuk kedua golongan tersebut maka kerugian yang besar apalagi jika ajal tiba belum sempat bertobat.

1

Page 2: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

Demikian pula dengan golongan ketiga, yang dapat membawa kebinasaan, tidak dapat diharapkan kebaikanya.Lalu apa yang dimaksud dengan bidaayatul hidayah (awal bimbingan). Sesungguhnya awal bimbingan adalah pekerjaan taqwa yang lahir, sedangkan akhir bimbingan adalah batinya taqwa. Dengan demikian, tidaklah dapat diperoleh keuntungan, melainkan dengan taqwa serta tidakla akan mendapatkan hidayah (petunjuk dan bimbingan ), melainkan bagi orang-orang yang bertaqwa. Taqwa adalah merupakan tanda ketaatan atas semua perintah Allaw SWT dan menjahui larangan-Nya.

BAGIAN PERTAMAKETAATAN-KETAATAN KEPADA ALLAH SWT.

Sesungguhnya perintah Allah SWT terbagi dua bagian, yaitu:1. Amalan yang wajib hukumnya2. Amalan yang sunat hukumnyaSabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang artinya:“Allah Tabaaraka wa Ta’ala berfirman, ”Tidaklah dapat dikatakan

seseorang telah mendekatkan diri kepada-Ku dengan hanya melaksanakan kewajiban saja. Namun, seorang hamba dapat dikatakan mendekatkan diri kepada-Ku dengan melaksanakan segala kebajikan (baik yang wajib maupun yang sunat), sehingga Aku mencintainya dan Akupun menjadi telinga bagi pendengarannya, mata bagi penglihatannya, lisan bagi ucapannya, tangan bagi setiap usahanya, dan kaki bagi setiap langkahnya.”

Sesungguhnya Allah SWT selalu mengawasi kata hatimu. Dia menmgawasi keadaan lahir serta bathinmu dan Dia Maha Melihat apa yang terlintas dalam hatimu, pikiranmu, dan semua perbuatanmu. Seluruh makhluk, baik yang berada di alam atas maupun yang berada di alam bawah, tidak ada yang dapat bergerak maupun diam, melainkan atas izin Allah SWT. Firman Allah SWT dalam (QS. Al-Mu’min (40) : 19)

Artinya: “ Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati “ (QS. Al-Mu’min (40) : 19)

Firman Allah SWT lagi dalam (QS. Thaha (20) : 7)

Artinya: “Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi. “

2

Page 3: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

Oleh karena itu, jagalah adab (sopan santun), wahai orang yang kosong dari ilmu, baik lahir maupun bathin, dihadapan AllahSWT. Laksanakanlah sebaik mungkin segala yang diperintahkan Allah SWT kepadamu sejak engkau bangun dari tempat pemberingan (bangun tidur) hingga kembali ke tempat pembaringanmu kembali.

Perintah Amalan kepada Alloh SWT terbagi menjadi dua bagian yaitu 1) Amalah wajib yaitu amalan ra’sul maal (modal utama) yang membawa manusia menuju keselamatan serta kebahagiaan, dan 2) Amalan sunnah yaitu amalan ar-ribhu (laba, keuntungan) menuju derajat yang lebih tinggi. Di hadapan Alloh SWT, manusia hanyalah makluk yang lemah dan penuh dosa, berusahalah dengan sungguh-sungguh agar kamu tidak melakukan hal-hal yang telah dilarang-Nya. Beberapa Etika Islam agar hidupmu selalu diridhoi Allah SWT:

1. Etika Bangun Dari TidurApabila engkau hendak bangun dari tidur, berusahalah agar bangun

sebelum waktu fajar. Tumbuhkanlah niat dalam hatimu serta lisanmu untuk zikrullah (mengingat Allah SWT) dan ucapkanlah: Segala puji bagi Allah, Dzat Yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya-lah dikembalikan segala sesuatu….Bangunlah sebelum waktu fajar dan niatkanlah untuk dzikrullaah, dan jangan lupa mengucapkan doa bangun tidur. Jika kamu berpakaian berniatlah untuk memenuhi perintah Allah SWT yaitu menutup aurat, dan tidak untuk menyombongkan diri.

Apabila bermaksud hendak mengenakan pakaian, berniatlah semata-mata untuk memenuhi perintah Allah SWT yaitu menutupi auratmu. Janganlah terbesit dalam hatimu untuk membanggakan diri kepada manusia.

2. Etika Masuk Kamar MandiApabila bermaksud ke kamar mandi, maka:Dahulukan kaki kiri ketika masuk dan kaki kanan ketika keluar, baik ketika

buang air besar maupun buang air kecil. Berdoalah ketika akan masuk dan keluar kamar mandi. Jangan membawa tulisan yang memuat asma Allah SWT, sebaiknya memakai sandal dan kepala tertutup. Hindari bersuci diatas kotoran agar tidak terpercik ke badanmu. Usahakan mengurut kelamin agar tuntas dan basuhlah tiga kali dengan tangan kiri.

3

Page 4: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

Jangan buang air menghadap matahari, bulan, kiblat atau membelakanginya. Jangan buang air pada air yang menggenang dan dekat orang berkumpul, dibawah pohon yang berbuah, atau pada lubang. Jangan buang air pada tanah yang keras atau tempat yang melawa angin. Jongkoklah waktu buang air dan pakailah batu berjumlah ganjil yang kering dan bersih, jika tidak ada air.

3. Etika BerwudluSebelum berwudlu, dianjurkan bersiwak (gosok gigi) agar mulut bersih,

karena bersiwak membawa keutamaan sholat 70 kali lipat. Berwudlulah dengan menghadap kiblat dan dari air yang lebih tinggi/mengalir. Berniatlah menghilangkan hadas dan Berdoalah ketika setiap melakukan gerakan wudlu. Lakukanlah dengan berurutan dan hindari basuhan lebih dari tiga kali, berbicara, mengibas-ngibaskan air, penggunaan air yang boros, jangan wudlu dengan air yang diwadahi kuningan, air yang dipanaskan pada terik matahari (air Musyammas), serta menepuk-nepuk tangan ke muka atau kepala. Adapun fardlu wudlu meliputi niat, membasuh muka, membasuh kedua tangan hingga siku, membasuh sebagian kepala, membasuh kedua kaki hingga mata kaki, dan tertib (berurutan).

4. Etika MandiJika mandi Junub lakukanlah pertama-tama dengan membersihkan kotoran

yang menempel badan, setelah itu berwudlulah. Lakukan dari bagian tubuh kanan lalu bagian kiri, bagian depan lalu bagian belakang yang kesemuanya tiga kali. Gosoklah seluruh bagian tubuh agar kotoran yang melekat hilang dan siramlah kembali ke sekujur tubuh. Semua bagian tubuh yang berambut harus dibersihkan dan seluruh sela-sela tubuh basah dengan air.

Adapun fardhu mandi jinabah meliputi niat, menghilangkan najis dan membasuh seluruh anggota badan dengan air secara merata. Mandilah di tempat yang terlindung (tertutup) dan hindari mandi dengan telanjang.

5. Etika BertayamumJika tiba waktu sholat fardhu tetapi tidak ada air, karena sedang sakit atau

penghalang yang lain, maka diperbolehkan bertayamum. Carilah tanah yang berdebu, halus dan suci. Caranya: pertama, Letakkan kedua telapak tangan diatas debu dengan jari-jari merapat dengan menekan sambil berniat tayamum agar sholatnya sah. Usapkan kedua telapak tangan ke muka secara merata sekali. Kedua, Letakkan kedua telapak tangan diatas debu lagi dan usapkan

4

Page 5: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

tangan/lengan sampai siku. Tayamum hanya berlaku untuk satu kali sholat fardhu.

6. Etika Keluar dari Rumah menuju ke MasjidDalam keadaan sudah berwudlu, kerjakanlah sholat sunah dua rekaat di

rumah sebelum sholat subuh berjamaah di Masjid. Berjalanlah pelan-pelan, tenang dan jangan tergesa-gesa sambil dzikir (mengingat) kepada Allah SWT. Biasakan sholat berjamaah di Masjid, karena lebih utama 27 derajat daripada sholat sendirian.

7. Etika Memasuki MasjidDahulukan kaki kanan ketika masuk dan kaki kiri ketika keluar, serta

berdoalah ketika akan masuk dan keluar kamar masjid agar dirahmati Allah SWT. Ketika masuk, lakukan sholat sunat tahiyatul masjid sebelum duduk atau bacalah baaqiyaatush Janganlah berdagang di masjid atau mencari barang yang hilang.

Berniatlah untuk I’tikaf dan berdoa sambil menunggu waktu sholat berjamaah. Konsentrasikan fikiranmu hanya untuk bertafakur kepada Allah SWT sambil mengucapkan tasbih atau membaca Al-qur’anul karim. Jika mendengar suara adzan, jawablah dan hentikan amal perbuatan yang lain yang sedang engkau lakukan, serta berdoalah setelah adzan selesai. Jika waktu adzan engkau sholat, maka sempurnakan sholatmu, setelah selesai baru jawablah sesuai urutannya.

Apabila mendengar iqomah, jawablah sebagaimana tuntunan dan segeralah bersiap untuk sholat berjamaah sesuai etika. Biasakan berdzikir usai sholat berjamaah dengan dilengkapi doa-doa yang pernah dibaca para nabi dan rasul. Usahakan wirid sholat subuh sampai terbitnya matahari, dengan berdoa, berdzikir, membaca Al-qur’an dan tafakur kepada Allah SWT dengan meneliti dosa-dosa atau kesalahan yang pernah dilakukan, dan takutlah pada siksa Allah SWT. Usahakan dalam sehari semalam dapat membaca bacaan dzikir minimal 100 kali. Bercakap-cakap diantara waktu dzikir hingga terbitnya matahari tidak dibenarkan oleh Rasulullah SAW.

8. Etika yang harus dikerjakan Sejak Terbit Matahari Sampai Tergelincirnya.

Setelah matahari terbit setinggi satu tombak, lakukan sholat sunat Isyraq dua rekaat. Apabila matahari naik seperempat waktu siang lakukan sholat dhuha 4, 6 atau 8 rekaat dengan 2 rekaat salam. Waktu yang lain digunakan untuk: 1)

5

Page 6: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

menuntut ilmu yang dapat menambah ketaqwaan kepada Allah SWT, 2) menjadi abiding (ahli ibadah) yang berperilaku Sholohin (orang saleh) agar membawa keberuntungan, 3) mengerjakan segala sesuatu yang baik/amal kebajikan seperti menyantuni fakir miskin, anak yatim, orang sakit, serta membantu para ahli agama, ahli fiqih dan para sufi, 4) mencari nafkah untuk keluargamu agar kalian tidak berbuat maksiat.

Golongan hamba Allah SWT dalam hak agamanya dibagi tiga yaitu orang yang beruntung (raabihun), orang yang selamat (saalimun), dan orang yang rugi (khaasirun). Perilaku manusia juga dibagi menjadi 3 golongan yaitu orang-orang yang berperilaku seperti malaikat (berbuat baik dan kasih sayang), orang-orang yang seperti batu yang tidak menguntungkan sesame, dan orang-orang yang selalu berbuat mudharat kepada sesama.

9. Etika Persiapan Menghadapi SholatSebelum sholat dzuhur, usahakan tidur sejenak (qoilulah) sebelum

berangkat menuju masjid. Usahakan sholat tahiyyatul masjid, sesampainya di masjid sambil menunggu muadzin menyerukan adzan. Setelah adzan, kerjakanlah sholat sunat 4 rekaat sbeleum dhuhur. Setelah sholat dhuhur berjamaah bersama imam, kerjakan sholat sunat 2 rekaat. Antara waktu dhuhur dan Ashar gunakan waktu untuk menuntut ilmu, membantu kepentingan umat Islam, membaca Al-qur’an, atau mencari penghidupan (nafkah) sebagai bekal melaksanakan perintah Allah SWT.

Ketika masuk waktu Ashar, kerjakan sholat sunat 4 rekaat sebelum sholat Ashar berjamaah. Gunakan waktu antara Ashar dan Maghrib untuk perbuatan ibadah serta kebaikan. Setiap waktu yang berlalu harus dapat menambah ilmu atau nilai ibadah kepada Allah SWT. Apabila matahari menjelang terbenam, bergegaslah ke masjid untuk beristighfar dan bertasbih kepada Allah SWT. Disunatkan membawa surat Asy-Syams, A-Lail dan Al-Muawidzatain (Al-Falaq dan An-Naas). Kerjakan sholat sunat 2 rekaat setelah Magrib (rawatib). Bisa ditambah sholat 4 rekaat dengan ayat yang panjang (awwaabin atau nasyiatul laili). Beriktikaflah sampai sebelum Isya’ jika tidak ada kegiatan yang penting.

Kerjakan sholat sunat 4 rekaat sebelum sholat Isya’ berjamaah, dan gunakan waktu antara adzan dan Iqomah berdoa Kepada Allah SWT karena merupakan salah satu waktu yang mustajabah. Setelah Isya berjamaah, kerjakan sholat sunat 2 rekaat dengan membaca surat As-Sajdah dan Al-Mulk pada tiap rekaatnya, atau surat Yaa Sin dan Ad-Dukhan. Jika belum hafal, bacalah surat tersebut setelah sholat selesai. Selanjutnya, kerjakan sholat sunat 4

6

Page 7: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

rekaat, diteruskan dengan sholat witir dengan membaca surat Al-A’laa, surat Al-Kafiruun, Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas.

Apabila engkau ingin bangun malam hari (qiyaamul lail), sebaiknya sholat witir engkau letakkan pada sholat sunat terakhirmu. Setelah sholat Witir (sebelum subuh), gunakan waktumu untuk mudzakarah (membahas) ilmu-ilmu agama atau muthalaah (mempelajari kitab), jangan digunakan bersenda gurau, tutuplah harimu dengan permuatan yang mulia disisi Allah SWT.

10. Etika TidurSebelum tidur, bentangkan alas tidurmu dan bersihkan debu yang

hinggap. Hendaklah tidur menghadap kiblat, yakni badan miring ke kanan (seperti mayat dikubur) setelah berwudhu terlebih dahulu. Letakkan wasiatmu dibawah bantalmu, karena pada hakekatnya tidur seperti orang mati yang boleh jadi Allah SWT langsung mengambil roh dari tubuhmu.

Ketika mulai berbaring, berdoalah dan bertobat meminta ampunan Allah SWT dan berjanji tidak mengulangi perbuatan yang tercela. Jangan tidur sebelum perasaan mengantuk datang, jangan membiasakan tidur di tempat yang mewah agar terjaga dari dosa. Tidur pada hakekatnya merupakan sarana mengistirahatkan badanmu agar besok bisa beribadah lebih baik. Biasakan sebelum tidur berwudhu dan bersiwak (sikat gigi) dan berniat bangun tengah malam, karena demikian itu seperti orang sholat sampai ia bangun.

Ketika bangun tidur, lakukan etika bangun tidur secara tertib. Renungkanlah berapa kira-kira usiamu agar bisa beribadah lebih baik pada hari berikutnya. Lakukanlah dengan penuh kesabaran dan jangan menunda-nunda beribadah, agar engkau tidak termasuk orang yang merugi. Orang yang rajin beribadah, jiwanya akan terasa bahagia, tenang dan puas atas karunia Allah SWT kepadanya.

11. Etika Dalam Mendirikan Sholat Sebelum sholat, sucikan dirimu, pakaianmu dan tempat sholatmu dari

najis dan hadas, serta pakailah pakaian yang dapat menutup auratmu setelah berwudhu. Berdirilah menghadap kiblat dengan membaca surat An-naas serta mohon perlindungan Allah SWT. Hadapkanlah hatimu sepenuhnya, hilangkan rasa ragu, keruwetan dan was-was serta hilangkan segala kepentingan duniamu.

Kyusuklah dalam sholatmu, karena Allah SWT melihat yang terlihat maupun yang tersembunyi. Bergegaslan mohon ampun jika sholatmu tidak bisa khusyuk. Usahakan tetap Iqamat walaupun sholat sendirian.

7

Page 8: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

Pada saat takbiratul Ikrom, angkatlah kedua tanganmu setinggi bahu dengan telapak tangan menghadap kiblat dengan posisi jari-jari lurus. Kemudian lipatkan tangan diatas perut sedikit ke kiri dengan posisi tangan kanan memegang tangan kiri. Lakukan dengan tertib dan jangan lakukan gerakan selain gerakan sholat. Bacalah surat Al-Fatikhah dengan sir, kecuali dua rekaat pertama sholat Magrib, Isya’ dan subuh. Untuk bacaan surat setelah Al-Fatikhah, ambillah surat panjang untuk subuh, surat pendek untuk Maghrib, dan surat sedang untuk yang lainnya. Pada saat sholat, pandangan harus selalu tertuju pada tempat sujud.

Gerakan setelah bacaan surat Pendek selesai adalah Ruku, I’tidal, Sujud, dilanjutkan duduk Iftirosy, sujud lagi dan diakhiri duduk tasyahud awal /akhir pada rekaat kedua, ketiga atau keempat. Semua gerakan sholat selalu dengan diiringi bacaan doa, sebelum diakhiri dengan salam. Gerakan terakhir sholat adalah dengan menengok kekanan terus kekiri dengan diiringi bacaan Salam. Lakukanlah semuanya dengan khusyuk dan hudhur.

12. Etika bagi Imam dan Makmum dalam Sholat BerjamaahSesuda berniat sholat, ucapkan takbirotul Ikrom dengan jahar (keras)

untuk memulai sholat berjamaah, setelah selesai Iqomah. Surat Al-Fatikhah dan surat pendek pada bacaan sholat rekaat 1 dan 2 yang dilakukan malam hari dibaca jahar oleh Imam sholat. Sedangkan yang dilakukan pada siang hari bacaannya, dibaca secara sir.

Jangan mendahului gerakan Imam waktu sholat berjamaah, atau berdiri sendiri di belakang shaf yang telah ada (masuk barisan). Setelah selesai sholat, Imam bergeser duduknya dan menghadap para jamaah, dan disunahkan para makmun untuk tidak meningalkan sebelum Imam selesai berdzikir.

13. Etika Sholat Jum’atHari Jum’at merupakan hari yang mulia dan mustajabah untuk berdoa

kepada Allah SWT. Persiapkan Jum’at mulia dengan membersihkan pakaian dan mempersiapkannya dengan baik. Jika ingin berberpuasa di hari Jum’at, rangkaikan dengan hari kamis atau hari sabtu. Niat mandi jum’at bagi muslim yang baligh merupakan sunat muakad. Rapikan kuku, rambut, kumis dan bersiwaklah. Setelah selesai, berangkatlah ke masjid dengan tenang, sopan dan tidak tergesa-gesa.

Carilah shaf yang paling awal (depan) dan sholat tahiyatul masjid. Lebih baik lagi jika mengerjakan sholat sunat 4 rekaat dengan membaca surat Al-Iklas

8

Page 9: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

50 kali setiap rekaatnya, setelah membaca Al-Fatikhah. Jika hafal surat Al-An’am, Al-Kahfi, Thoha dan Yaa Siin itu lebih baik untuk sholat sunat rekaat.

Ketika Khotib naik mimbar, hentikan semua semua amalan dan percakapan engkau untuk mendengarkan nasihat-nasihat khotbah agar kita mendapat petunjuk. Karena percakapan mengurangi kesempurnaan sholat Jum’at. Setelah sholat Jum’at selesai, bacalah Al-Fatikhah, Al-Iklas, Al-Falaq dan An-Naas masing-masing 7 kali agar terhindar dari rayuan syetan dan pebuatan dosa. Selanjutanya lakukan sholat ba’dal Jum’at 2, 4 atau 6 rekaat.

Usahakan tetap I’tikap di masjid sampai Ashar atau Magrib, agar mendapatkan waktu yang mustajabah. Hindari bercakap-cakap (ngrumpi), tidur tetapi ikutlah majlis ilmu yang bermanfaat yang selalu mengajak kepada kebaikan dan kebenaran. Perbanyaklah doa pada hari Jum’at. Karena waktu mustajabah dirahasiakan Allah SWT. Perbanyaklah bersedekah untuk melengkapi amalan yang lain seperti sholat, puasa, membaca Al-Qur’an, dzikir, I’tikaf dan menyambung antar sholat fardhu. Jadi hari Jum’at penebus dosa pada hari-hari yang lain.

14. Etika Melaksanakan PuasaSelain puasa wajib bulan Romadhon, kita disunatkan puasa diantaranya

puasa hari Arafah, Hari As-syura, 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, 10 hari pertama bulan muharram, bulan Rajab, Bulan Sya’ban, puasa pada awal tengah atau akhir bulan, puasa hari bidhi (putih/menjelang bulan purnama), dan Puasa Senin Kamis Jum’at. Puasa tidak hanya menahan lapar, haus dan mencampuri suami istri, tetapi juga menjaga semua panca indra dari keinginan-keinginan yang tercela.

Beberapa hal yang membatalkan puasa selain makan, minum dan bersetubuh adalah berdusta, mengunjing, mengadu domba, sumpah palsu dan memandang dngan syahwat. Usahakan waktu berbuka menyantap makanan yang halal dan jangan makan yang berlebihan. Berusahalah sahur ketika akan berpuasa, agar lebih kuat, segar dan sehat, karena berpuasa pada hakekatnya adalah mengurangi syahwat dan meningkatkan ketaqwaan. Perbanyaklah berpuasa, karena puasa merupakan asaasul ibadah (dasarnya ibadah) dan kunci mendekatkan diri kepada Allah SWT.

9

Page 10: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

BAGIAN KEDUAMENJAUHI PERBUATAN-PERBUATAN MAKSIAT

Dua bagian dalam pembahasan ini :1. Menjauhi dan meninggalkan hal-hal yang dilarang2. Mematuhi dan menjalankan hal-hal yang diperintahkan berupa ketaatanMenjauhi hal yang dilarang lebih berat dan lebih sulit daripada mematuhi

serta menjalankan hal-hal yang diperintahkan. Seperti meninggalkan syhwat, tidak semua orang mampu meninggalkannya, kecuali orang yang sungguh-sungguh benar (shiddiquun)Sebagaiman Rasulullah saw bersabda yang artinya:“Adapun yang dinamakan hijrah adalah orang yang meninggalkan keburukan, sedangkan yang dinamakan jaahid (orang yang berperang) adalah orang yang bersungguh-sungguh memerangi hawa nafsunya.”

Ketahuilah, sesungguhnya seseorang yang berbuat kemaksiatan dan kedurhakaan kepada Allah SWT, dengan cara memperguanakan anggota badan itu, karena ia tidak mau memperhatikan, merenungkan, dan menjaga nikmat Allah SWT yang telah dititipkan kepadanya. Seluruh anggota badan dan panca indera kelak akan menjadi saksi tatkala ia dihadapkan pada pengadilan akhirat. Allah SWA menerangkan dalam firman-Nya (Q.S. An-Nur (24) : 24)

Artinya: “pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan”. (Q.S. An-Nur (24) : 24)

Firman-Nya lagi dalam (Q.S. Yasin (36) : 65)

Artinya: “065. Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. (Q.S. Yasin (36) : 65)

Peliharalah seluruh anggota badanmu, sesungguhnya neraka jahannam memiliki tujuh pintu yang masing-masingnya diperuntukan bagi orang-orang yang melakukan perbuatan jahat dengan ketujuh anggota badannya itu. Adapun ketujuh anggota badan adalah:

1. Mata2. Telinga

10

Page 11: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

3. Lisan4. Perut5. Farji (kemaluan)6. Tangan7. Kaki

1. Mata Allah SWT menciptakan mata agar dipergunakan untuk mendapatkan

petunjuk dari kegelapan menuju kearah yang terang. Oleh karena itu jagalah dirimu dari memandang empat macam:

a. memandang wanita yang bukan muhrimb. melihat gambar-gambar dan sejenisnya yang dapat menimbulkan

nafsu syahwatc. memendang sesama muslim dengan pandangan meremehkan,

sinis, penuh kebencian, dan kesombongand. berusaha melihat serta mengetahui aib orang lain maupun cacat

sesama muslim karena bertujuan mencela serta menghina

2. Telinga Jagalah telinga dari mendengarkan ucapan-ucapan bid’ah, gunjingan

(ghibah), ucapan tercela dan kotor serta kebathilan-kebathilan yang dapat menjerumuskan dan ucapan yang membicarakan keburukan orang lain. Dalam sebuah hadis diterangkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda yang artinya:“sesungguhnya pendengaran itu sekutunya orang berbicara. Dan ia pun termasuk orang yang menggunjing.”

3. LisanApabila lasanmu itu Anda pergunakan untuk mengatakan perkataan-

perkataan yang tidak semestinya, maka Anda termasuk orang yang mengingkari nikmat Allah SWT. Lisan sangat menentukan bagi keselamatan dirimu dan semua orang. Oleh karena itu, jagalah lisanmu dari ucapa-ucapan yang tidak semestinya diucapkan agar Engkau selamat, tidak terjerumus (masuk) ke dalam api neraka.

Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda yang artinya:“sesungguhnya ada seorang laki-laki masuk ke dalam neraka jahannam (untuk disiksa) selama 40 tahun, karena ucapan senda guraunya yang membuat tertawa salah seorang kawannya.”

Oleh karena itu sungguh-sungguhlah engkau menjaga lisanmu dari 8 (delapan) perkara berikut:

11

Page 12: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

1. Berbohong atau berdusta.Hindarilah dusta main-main kerena itu akan menggiringmu pada dusta yang sebenarnya. Apabila sudah timbul pengertian serta kesadaranmu akibat dusta, maka sungguhlah engkau memelihara lisanmu dari ucapan-ucapan dusta.

2. Ingkar JanjiSesungguhnya melanggar janji termasuk sebagian tanda-tanda orang munafik dan merupakan sejahat-jahatnya budi pekerti. Rasulullah SAW. bersabda yang artinya: “tiga perkara yang bila berada pada dirinya, ia seorang munafik, meskipun ia puasa dan shalat. Yaitu apabila ia berkata ia dusta, apabila berjanji ia mengingkarinya, dan apabila diberi kepercayaan ia khianat.”

3. Menggunjing (ghibah)Peliharalah dirimu dari menggunjing orang lain karena perbuatan itu lebih berat dosanya daripada zina tiga puluh kali. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW. bersabda yang artinya:

“makna ghibah adalah engkau membicarakan orang, yang sekiranya orang itu mendengarnya, ia tidak menyukainya. Engkau pun tetaplah telah berbuat ghibah dan aniaya meskipun yang engkau bicarakan itu keadaan sebenarnya.”

Sesungguhnya Allah SWT mengumpakan penggunjing bagaikan orang yang memakan bangkai saudaranya sendiri. Firman Allah SWT (Q.S Al-Hujarat (49):12)

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (Q.S Al-Hujarat (49):12)

12

Page 13: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

Oleh karena itu sudah seharusnya kita memelihara serta mencegah diri dari perbuatan ghibah, terutama terhadap sesama muslim

4. Berbantah dan Bertengkar.Berbantah dalam pembicaraan dapat menimbulkan caci maki, saling cela, merasa lebih daripada orang lain, serta memuji diri sendiri. Akibatnya adalah lebih berbahaya lagi adalah meretakkan hubungan pergaulan yang berakibat terhambatnya urusan dunia akhirat. Rasulullah SAW. bersabda dalam sebuah hadis yang artinya: “barang siapa yang meninggalkan perbantahan dan dirinya merasa bersalah, niscaya Allah akan membangun sebuah rumah untuknya di tengah surga. Dan barang siapa yang meninggalkan perbantahan walaupun dirinya benar, niscaya Allah akan membangun sebuah rumah untuknya dalam surga yang paling tinggi.”

5. Memuji diri sendiriAllah SWT berfirman dalam (Q.S An-Najm (53) : 32)

Artinya: (Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunanNya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan) mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa. (Q.S An-Najm (53) : 32)

Olehkarena itu, berhati-hatilah, janganlah engkau membiasakan memuji diri sendiri. Sesungguhnya memuji diri sendiri akan menurunkan kedudukanmu di antara manusia serta menjadi dirimu dibenci Allah SWT.

6. Mencela atau mengutuk.Peliharalah dirimu dari perbuatan mencela terhadap makhluk-makhluk Allah SWT., baik hewan, maupun manusia dengan segala kekurangan dan kealpaannya. Ketahuilah, sesungguhnya Rasulullah SAW. Tidak pernah mencela makanan apapun yang dihidangkannya, beliau mengambilnya. Jika tidak suka, beliau pun diam saja dan tidak mencelanya.

7. Mendoakan buruk kepada sesama13

Page 14: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

Peliharalah lisanmu dari berdoa untuk keburukan dan kecelakaan sesama umat islam meskipun terhadap seseorang yang berbuat aniaya kepada dirimu. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW. Menerangkan yang artinya:“sesungguhnya orang yang dizalimi (dianiaya) itu bila berdoa, tentulah dikabulkan doanya, hingga seimbang dengan penderitaannya. Jika masih terdapat sisa, diperhitungkan kelak pada hari pembalasan.”

8. Senda guarau, mengejek, dan berolok-olok kepada sesama manusiaJagalah lisanmu dari perbuatan-perbuatan demikian, baik sekedar main-main maupun sungguh-sungguh. Apabila seseorangh diantara kamu mengajak bersenda gurau dan saling mengolok, cukuplah engkau diamkan saja hingga ia menglihkan pembicaraannya kepada persoalan lain, atau tinggalkan ia dengan cara sopan serta bijaksana (tidak membuatnya tesinggung)

Itulah delapan perkara yang merupakan bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh lisan. Engkau tidak akan dapat memelihara lisanmu, kecuali jika engkau membiasakan diri dengan cara menyendiri berdiam diri serta bicara seperlunya saja.

4. PerutPeliharalah perutmu dari makanan, minuman yang haram dan subhat,

serta berusahalah anda mencari rezki yang halal. Janganlah makan melebihi ukuran hingga kekenyangan karena hal itu menyebabkan:

a. kerasnya hatib. merusak kecersdasanc. menghilangkan hafalan-hafaland. memberatkan anggota badan yang membuat malas untuk beribadah dan

menuntut ilmue. menguatkan nafsu syahwat, danf. menolong pasukan setan

ketahuilah, sesungguhnya kekenyangan dari makanan halal merupakan permulaan dari setiap kejahatan apalagi kekenyangan dari makanan haram.

5. Farji (kemaluan)Peliharalan farjimu dari segala perbuatan yang diharamkan oleh Allah

SWT. Firman Allah SWT. (QS. Al-Mu’minun (23) ; 5-6)

14

Page 15: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

Artinya:“dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela”

Tidaklah anda berhasil menjaga farjimu, melainkan terlebih dahulu harus menjaga matamu dari memandang hal-hal yang menimbulkan naiknya nafsu syahwat, mejaga hati dari memikirkan hal-hal yang merangsang dan menjaga perut dari makanan dan minuman haram serta syubhat, juga dari kekenyangan. Sesungguhnya hal-hal demikian mudah merangsang nafsu syahwat dan membuat farjimu mengikuti kemauannya.

6. TanganPeliharalah kedua tanganmu dari memukul sesama orang Islam dan

menerima harta-harta haram. Janganlah mempergunakannya untuk menyakiti makhluk-makhluk Allah SWT. Melanggar amanat serta titipan, atau menulis hal-hal yang tidak diperkenankan mengucapkannya.

7. KakiPeliharalah kedua kakimu dari langkah menuju arah yang diharamkan,

atau menuju istana penguasa zalim. Sesungguhnya Allah SWT telah memerintahkan hamba-Nya supaya memalingkan diri dari orang-orang zalim. Allah SWT berfirman (QS. Hud (11) : 113)

Artinya: Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.(QS. Hud (11) : 113)

Gerak dan diamnya anggota badanmu merupakan nikmat Allah SWT, maka peliharalah segala segala gerak-gerikmu dari gerakan menuju arah kemaksiatan. Akan tetapi arahkanlah olehmu menuju kataatan kepada Allah Azza wa Jalla. Dengan demikian anda termasuk orang-orang yang bersyukur atas nikmat-Nya. Firman Allah SWT dalam (QS. Al-Muddatsir (74) : 38)

15

Page 16: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

Artinya: “ Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,” (QS. Al-Muddatsir (74) : 38)

Selanjutnya firman Allah SWT. (QS. An-Najm (53) : 39)

Artinya: “dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (QS. An-Najm (53) : 39

Kemudian Firman-Nya lagi dalam (QS. Al-Infithar (82) : 13 – 14)

Artinya: “ Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh keni'matan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.” (QS. Al-Infithar (82) : 13 – 14)

Demikianlah hal-hal yang diterangkan dalam bab ini harus dijaga anggota lahir. Pekerjaan lahir timbul karena kehendak hati. Apabila bermaksud menjaga gerak anggota badan lahirmu, engkau harus membersihkan hatimu, yaitu takwa batin. Adapun yang dinamakan hati adalah segumpal dagingh. Apabila ia baik, maka baiklah seluruh anggota tubuh. Apabila ia rusak, rusak pulalah seluruh jasad. Oleh karena itu, sibukkanlah dirimu untuk memperbaiki anggota badanmu dengan memulai membersihkan hati demi mendekatkan diri kepada Allah SWT.

KEMAKSIATAN KEMAKSIATAN YANG BERSARANG DI DALAM HATIAda tiga sifat yang merupakan sumber segala kejahatan yang dapat

merusak dan membinasakan manusia. Ketiga sifat tersebut adalah:1. Hasad (dengki)2. Riya’ (pamer)3. ‘ujub (bangga diri atau merasa diri lebih uatama dari orang lain)

Janganlah beranggapan bahwa dirimu pasti selamat hanya dengan niat yang baik dalam mempelajari ilmu, sedangkan dalam hatimu masih terdapat sifat hasad, riya, dan ujub. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:“ada tiga perkara yang membinasakan, yaitu kikir yang diturut, hawa nafsu yang diikuti serta kebanggaan seseorang pada diri sendiri.”

1. Hasad (dengki)Sifat hasad ada pada orang yang merasa tidak senang bila melihat orang

lain mendapatkan kenikmatan Allah SWT., baik berupa ilmu, harta, kecintaan 16

Page 17: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

orang-orang maupun pangkat dan sebagainya. Hasad merupakan ujung kejahatan (keburukan). Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis yang artinya: “hasad itu dapat menghanguskan kebaikan sebagaimana api membakar kayu yang kering.”

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:“Janganlah kamu semua saling mendengki, jangan saling memutuskan hubungan persaudaraan, jangan saling benci, jangan pula saling bermusuhan. Dan jadilah kamu semua sebagai hamba Allah yang bersaudara sebagaimana yang diperintahkan Allah kepada kalian semua.”

Ketika mati, orang yang hasud memang terlepas dari perasaan tersiksa di dunia, tetapi ia telah dijemput pula oleh siksaan yang lebih hebat dan lebih pedih lagi di alam akhirat. Sungguh celakalah, orang-orang yang memiliki sifat hasad.

2. Riya (Pamer)Riya adalah mencari pengaruh dan penghormatan di hati makhluk uantuk

mendapatkan serta pujian mereka. Gila hormat, pengaruh, dan pujian hanyalah memperturutkan hawa nafsu yang membawa manusia ke jurangkebianasaan. Sesungguhnya rusaknya manusia itu kebanyakan disebabkan oleh kelakuannya sendiri. Sebagimana diterangkan dalam sebuah hadis Rasulullah SAW, “sesungguhnya pada hari kiamat kelak ada seorang yang mati syahid diperintahkan supaya masuk neraka.” Orang itu berkata, “Ya Tuhan, sesungguhnya saya adalah orang yang mati syahid dalam jihad karena Engkau.” Allah SWT berfirman pada orang itu, Kamu melakukan itu hanya ingin mendapatkan pujuan makhluk dan nama besar , serta ingin dikatakan sebagai pemberani. Dan itu semua telah kamu dapatkan di dunia.”

3. ‘Ujub (Bangga Diri)Adapun ujub, takabur, serta sombong merupakan penyakit hati yang sulit

disembuhkan, yaitu orang yang menganggap dirinya lebih atau paling bahkan paling mulia, paling agung serta menganggap orang lain hina. Timbulnya ketakaburan itu karena lisan sering mengucapkan , “Aku, pokoknya aku,” sebagaimana ucapan setan yang dilaknat, dalam Firman Allah SWT (QS. Shad (38) : 76)

17

Page 18: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

Artinya: ”Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah".

Orang yang memiliki sifat takabur, dalam pergaulan dengan masyarkat, selalu membesarkan dan mengagungkan diri, ingin tampil ke muka mencari perhatian, dan tidak suka bila pendapatnya dibantah. Apabila diberi petunjuk selalu menolak dan apabila mempunyai pendapat, ia selalu mamaksakan kepada orang lain, jika ditolak timbullah marahnya.

Sesungguhnya orang yang baik dan mulia, agung, serta terhormat adalah orang yang baik serta mulia menurut pandangan Allah SWT., yaitu orang yang baik kehidupan akhiratnya. Yang demikian itu hanya Allah saja yang mengetahuinya, sedangkan kita, sebagai hamba-Nya, tidak mengetahuinya. Sebaiknya engkau memandang orang lain itu tetap lebih baik daripada dirimu sendiri. Sebagaiman engkau melihat seorang anak kecil, katakanlah pada dirimu sendiri, “Oh anak ini belum berdosa kepada Allah, sedangkan aku banyak sekali berbuat dosa. Tentulah anak itu lebih baik daripadaku. Jika melihat seorang yang sudah tua, ucapkan dalam hatimu, “orang tua ini lahir lebih dahulu daripada aku, lebih dahulu menjalankan ibadah daripada aku, tentunya ia lebih baik daripadaku.” Apabila melihat orang berilmu, katakanlah dalam hati, “Orang ini mempunyai ilmu yang tidak aku miliki, mengajarkan ilmunya yang tidak aku kuasai, dan memahami yang tidak aku pahami. Bagaimana mungkin aku lebih baik daripada dia.”

Sungguh apabila engkau dapat mengukur dirimu dengan cara-cara demikian, tentulah engkau akan dapat menghilangkan sifat takabur. Ketahuilah, sesungguhnya orang yang mulia dan agung di sisi Allah SWT ialah orang yang baik pada akhir kehidupannya, yaitu orang yang mendapatkan khusnul khatimah. Hal itu hanya Allah SWT yang mengetahuinya.

Sesungguhnya sebab utama timbulnya penyakit hati, sifat-sifat buruk, dan tercela daam hati adalah karena usaha mencari ilmu hanya berniat untuk mencari kebanggaan dan kedudukan di dunia. Orang yang bodoh tidaklah banyak terpengaruh dengan sifat-sifat itu, sebab tidak ada yang dapat dibanggakan. Akan tetapi, penyakit-penyakit tersebut kebanyakan bersarang di dalam hati orang-orang yang berilmu serta cerdik pandai yang tidak memiliki keikhlasan. Apabila cenderung mengikuti hal-hal yang tidak berguna, tentulah engkau menyalahgunakan ilmumu sehingga timbul sifat takabur, riya, hasad, dan ujub dalam dirimu dan, engkau pun akan bersama-sama orang-orang yang binasa.

18

Page 19: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

Rasulullah SAW bersabda yang artinya:“cinta dunia itu merupakan sumber dari segala kejahatan (dosa)”Sesungguhnya dunia ini merupakan ladang untuk bercocok tanam, yang

hasilnya akan dipetik serta dinikmati kelak di akhirat. Hendaklah engkau menggunakan dunia ini untuk kepentingan akhirat, sekedar cukup untuk kuat beribadah ke hadirat Allah SWT dengan memperoleh kebahagiaan akhirat. Apabila seseorang menggunakan dunia untuk kesenangan dan kepentingan keduniaan belaka, sungguh ia akan merugi, dunia dan akhirat.

BAGIAN KETIGAETIKA BERHUBUNGAN DENGAN ALLAH AZZA WA JALLA

DAN PERGAULAN DENGAN SESAMA MANUSIA

1. Etika Berhubungan dengan Allah Azza wa JallaKetahuilah, sesungguhnya sahabatmu yang tidak pernah berpisah serta jauh darimu, baik tatkala engkau di rumah, perjalanan, saat tidur, dan terjagamu, bahkan saat hidup dan matimu adalah Allah SWT. Oleh karena itu ingatlah selalu kepada-Nya dalam setiap waktumu. Dialah yang selalu mendampingimu dan melihat apapun rahasia yang terkandung dalam hatimu. Dalam sebuah hadis Qudsi, Allah SWT berfirman yang artinya:“Aku selalu mendampingi orang yang mengingat-Ku”. Pada Hadis Qudsi lain Allah SWT berfirman yang artinya: “Aku selalu menyertai orang-orang yang pecah hatinya (khusyuk) karena Aku.”

Adab dan sopan santun yang harus dilaksanakan ketika ber-khawalat serta bermunajat kepada Allah SWT yaitu:1. Duduklah dengan tenang, tundukkan kepala dengan bertafakur, dan

pejamkan mata2. Kumpulkan niat dan maksud di dalam hati untuk memperoleh keridhaan

Allah SWT.3. Berdiam diri menjauhi perkara-perkara yang tidak berguna bagi agama

dan akhirat4. Penuh kesungguhan dan tidak bermain-main atau berguarau5. Bersegera melaksanakan perintah Allah SWT, dan bersegera

meninggalkan, menjauhi larangan-Nya

19

Page 20: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

6. Jangan menyesali dan kecewa atas kehendak dan ketentuan Allah SWT, bersabarlah bila mendapat cobaan, dan bersyukur bila mendapat karunia-Nya

7. Jangan berhenti berzikir8. Renungi dan syukurilah atas nikmat-Nya9. Utamakan yang benar (haq) dan meninggalkan yang salah (batil)10. Khudu’ dan takut hanya kepada Allah SWT11. Merasa malu kepada Allah SWT karena tidak dapat melaksanakan ibadah

kepada-Nya dengan sempurna12. Ikhlas serta ridha meningglkan urusan kepentingan dunia demi memenuhi

panggilan Allah SWT

2. Etika yang Harus Dipenuhi oleh Orang Alim atau Seorang Syeikh (Guru)

Etika yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan oleh seorang alim atau syekh (guru) sehingga mendaptkan keselamatan di dunia dan di akhirat adalah sebagai berikut:

1. Sabar menghadapi setiap pertanyaan dan persoalan, menanggapi persoalan dengan sebaik-baiknya, bijaksana, serta tidak keluar dari ketentuan agama dan ilmu

2. Dalam menghadapi permasalahan harus bertindak arif bijaksana, tidak angkuh, dan bersifat merendah

3. Tidak takabur kepada siapapun,4. Bersikap tawadu srta menampakkan perasaan kasih sayang kepada

sesama5. Tidak suka banyak berguarau, omong kosong dalam bicara dan sembrono6. Menampakkan rasa kasih sayang7. Tidak memarahi murid8. Jangan menghina murid9. Memperhatikan pendapat serta alasan orang lain10. Mencegah murid-murid yang akan mempelajari ilmu-ilmu yang

membahayakan11. Mengarahkan murid-murid untuk mempelajari ilmu yang fardu ain terlebih

dulu12. Mengarahkan murid-murid dalam menuntut ilmunya semata-mata karena

Allah SWT

20

Page 21: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

13. Memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu sebelum memerintahkan ketaatan kepada muridnya

3. Etika Murid Terhadap Guru (Mu’allim)Etika yang harus dipenuhi seorang murid agar berhasil dalam mencari ilmu serta menjadikannya bermanfaat dunia dan akhirat, yaitu:

1. Memberi salam terlebih dahulu ketika berjumpa dengan guru2. Jangan banyak bicara dihadapan guru maupun membicarakan hal-hal yang

tidak berguna.3. Jika hendak bertanya tentang suatu perkara, mohon izin terlebih dahulu.

Jangan bertanya dengan tujuan mengujinya.4. Tidak brsenda gurau dihadapan guru5. Jangan terlalu banyak bertanya6. Hormat pada guru7. Jangan berdiri lebih tinggi dari guru8. Jangan berburuk sangka terhadap guru

4. Etika Anak Terhadap Orang TuaEtika yang harus dilakukan seorang anak terhadap orang tua1. Dengarkan penuh seksama apabila orang tua memberi nasihat2. Berlaku sopan dan hormat pada orang tua3. Berdirilah ketika mereka berdiri4. Jangan mendahului berjalan atau berjalan berada di depan mereka5. Mengikuti perintah mereka selama perintah itu tidak bertentangan dengan

syariat agama6. Jangan berlalu lalang dihadapan orang tua dengan tingkah laku yang tidak

sopan7. Jika memamnggilmu, jawablah dengan suara yang lemah-lembut8. Jangan memandang mereka dengan pandangan sinis dan benci9. Jangan mengeraskan suara melebihi suara mereka10. Minta dan carilah keridaan mereka11. Jangan memaki maupun menghardik mereka12. Apabila hendak pergi, mohon izin

5. Etika BermasyarakatBergaullah dengan mereka dengan pergaulan yang baik, sehinga selamatlah engkau berada di antara mereka. Ketahuilah, sesungguhnya ada tiga golongan manusia dalam pergaulan, yaitu:

21

Page 22: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

1. Orang-orang yang menjadi sahabat (ashdiqaa-u)2. Orang-orang yang menjadi kenalan (ma’aarif)3. Orang-orang umum yang bodoh serta belum dikenal (mujaahiil)Etika yang harus dilaksakan apabila engkau dicoba (dipaksa) bergaul dengan orang-orang umum (awam) yang bodoh serta belum dikenal adalah:1. jangan mencampuri urusan dan pembicaraan mereka2. tidak mendengarkan pembicaraan mereka yang tidak berguna3. jangan banyak bertemu dengan mereka4. berusaha untuk tidak membutuhkan sesuatu kepada mereka5. jangan terlalu diperhatikan ucapan-ucapan mereka, tanggapilah secara

sopan6. menghindarlah dari perbuatan mereka yang salah

apabila bergaul dengan seseorang yang telah menjadi sahabatmu atau saudaramu, engkau harus memperhatikan dua perkara berikut:

Pertama, sebelum menjalin tali persahabatan, perhatikanlah syarat-syaratnya sebab tidaklah semua orang dapat dijadikan sahabat maupun saudara. Rasulullah SAW dalam sebuah hadis bersabda yang artinya:

“Adapun seseorang itu menetapi agama kekasihnya, maka perhatikanlah salah seorang kamu yang menjadi kekasihnya”

Lima kriteria dalam mencari sahabat untuk dijadikan teman atau saudara yaitu:1. Cari sahabat yang berakal sempurna (pandai). 2. Cari sahabat yang baik akhlaknya (perangainya)3. Cari teman yang shaleh.

Firman Allah SWT dalam QS Al Kahfi (18) : 28

Artinya: “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS Al Kahfi (18) : 28)

22

Page 23: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

4. Carilah teman yang tidak rakus terhadap dunia5. Carilah teman yang jujur dan benar

Sesungguhnya sahabat itu ada tiga macam, yaitu:1. sahabat untuk urusan akhirat2. sahabat untuk urusan keduniaan 3. sahabat karena bertemu dan kenalDemikian pula perlu engkau ketahui bahwa manusia itu ada 3 macam, yaitu:1. manusia yang diumpamakan sebagai kebutuhan pokok2. manusia yang diumpamakan sebagai obat3. manusia yang diumpamakan sebagai penyakit

Kedua, memegang teguh hak-hak bersahabat, seseorang yang bersahabat harus memegang serta menghargai hak-hak sahabatnya. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis yang artinya:

“Dua orang yang bersaudara (bersahabat)itu bagaikan dua buah tangan, yang satu dapat membasuh yang lainnya”

Rasulullah SAW juga bersabda yang artinya:“Tidaklah dua orang bersahabat itu, melainkan yang lebih cinta serta lebih kasih terhadap sahabatnya. Itulah yang lebih dicintai Allah SWT”

Adapun hak-hak persahabatan dan persaudaraan itu antara lain sebagai berikut:

1. memilih yang terbaik untuknya2. bial sahabatmu dalam kesulitan, segeralah memberikan pertolongan

walaupun tidak diminta3. menutupi aib serta menyembunyikan rahasia4. mendatangkan hal-hal yang menyenangkan serta menggembirakannya5. panggillah dengan panggilan yang disenanginya6. saling memaafkan7. saling medoakan kebaikan8. muliakan dan bantulah dia9. jangan merusak hubungan persahabatan dan persaudaraan

Ketahuilah, sesungguhnya Allah SWT tidaklah akan menimpakan suatu keburukan kepadamu melalui orang-orang yang berbuat jahat dan memusuhimu,

23

Page 24: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

melainkan sebagai akibat perbuatan dosa yang berada padanu. Mungkin sekali engkau telah melakukan kesalahan dan dosa sehingga Allah SWT mengingatkanmu melalui mereka dengan jalan itu. Bersegaralah memohon ampun kepada Allah SWT dari dosa-dosa serta kesalahan yang pernah dialakukan.

Ketahui pula bahwa dalam pergaulan itu hendaklah engkau mengambil perkara-perkara yang baik saja karena perkataan dan perbuatan baiklah yang harus engkau cari. Apabila engkau menemui perbuatan dan perkataan yang buruk dari kenalan itu, segeralah menghindar dan tidaklah perlu membicaraknnya, niscaya engkau pun akan memburuk-burukkannya.

Peliharalah dirimu dari bergaul dengan orang-orang yang mengaku faqih pada zaman sekarang, terutama yang kerjanya suka berbantah dan bertengkar. Sesungguhnya orang yang seperti itu berharap agar engkau berbuat hasad, dan mereka sudah tentu mempunyai sifat hasad serta merasa senang bila melihatmu dan orang lain celaka. Mereka banyak mencela dan menghina siapa saja. Apabila berbantah, mereka suka marah-marah dan mencari-cari kesalahanmu. Dan jika kamu berbuat kesalahan atau kekeliruan terhadap mereka, mereka sulit memaafkanmu, bahkan kesalahan dan kekeliruanmu itu dijadikan senjata untuk menghancurkanmu, memburuk-burukanmu, serta memfitnahmu.

Ketahuilah orang-orang seperti itu akan bermuka manis, baik, dan ramah bila berada dihadapanmu, namun mereka akan menikammu bila berada dibelakangmu. Perhatikanlah syair yang diucapkan oleh Asy-Syikh Al-Qadhi bin Ma’aruf Rahimahullah yang artinya:

“Takutlah engkau dari musuhmu cukup sekali saja dan takutlah engkau dari kawanmu beribu kali. Sebab tak jarang kawan pun berbalik menjadi musuh, ia pun lebih mengetahui cara memudharatkanmu”

Janganlah engkau terlalu sering menengok kiri kanan atau belakang, dan jangan pula sering-sering berada di tengah-tengah perkumpulan manusia, yang bukan untuk kebaikan agama dan kehidupan dunia. Apabila duduk, janganlah mengangkatkan kaki (tumpang kaki), jangan mempermainkan jari, mengupil hidung, mempermainkan kumis dan janggut, mempermainkan cincin di jari, meludah sembarangan, membanyakkan senda gurau (guyonan), dan menguap di depan orang-orang. Jelasnya bersikaplah sebaik mungkin dan hindarkanlah dari segala perbuatan yang tidak sopan dan sikap congkak. Jangan berbangga dangan apa yang engkau miliki. Jangan berhias berlebihan, tetapi jangan pula tampak kusut tidak rapi.

24

Page 25: hamsir72.files.wordpress.com file · Web viewSemua ilmu yang diperolehnya hanya samata-mata untuk kepentingan dunia, yaitu menambah kekayaan, meluaskan pengaruh serta kebanggaan dirinya

Apabila berbicara, berbicaralah dengan kata-kata yang tersusun serta bahasa yang baik, serta jelas. Janganlah membanggakan anakmu dan kehebatannya. Jangan pula membanggakan syair-syairmu, pendapatmu, karanganmu, dan segala macam keistimewaanmu.

Ajarilah dan didiklah anak istrimu dengan baik, yaitu dengan cara lembut dan bijaksana. Tunjukkanlah kehalusan budimu. Janganlah bersikap seperti orang bodoh, berkata kotor, memaki-maki. Walaupun dalam keadaaan marah, tetaplah gunakan akal sehat dan pikiranmu. Kuasailah dirimu agar tidak terbawa nafsu buruk. Juga berhati-hatilah jika engkau bergaul atau dekat dengan para penguasa, karena berkawan dengan mereka ibarat berdiri di ujung mata pedang. Hindarilah kawan yang berbuat baik kepadamu ketika engkau sedang jaya, tetapi di kala dirimu susah, ia menjauhimu bahkan memusuhimu. Janganlah sekali-kali engkau menjadikan hartamu itu lebih mulia daripada kehormatanmu.

KHATIMAH (PENUTUP)

Ketahuilah, sesungguhnya engkau adalah hamba Allah yang telah diberi cahay oleh Allah SWT dengan keimanan dalam hatimu. Teruskanlah olehmu dengan asraar (rahasia-rahasia), aqwaar (ilmu-ilmu yang lembut-lembut), taqwa bathin, serta ilmu mukaasyafaah, yang semuanya itu terdapat dalam kitab ihyaa’Uluumuddiin.

Mudah-mudahan Allah SWT memberikan petunjuk-Nya kepadamu agar kelak engkau mendapatkan surga yang penuh kenikmatan (jannatun na’im).Semogalah keselamatan bagi kita semua serta rahmat Allah dan keberkahan-Nya. Segala puji bagi Allah, awal dan akhirnya, lahir dan bathinnya. Tiada daya upaya dan kekuatan, melainkan atas pertolongan-Nya.Semogalah salawat serta salam sejahtera sebanyak-banyaknya dilimpahkan atas Junjungan kita semua, Nabi Muhammad Rasulullah SAW, keluarga beliau, dan para sahabatnya. Aamin.

Wallaahu a’lam bishshawaab.

25