misterhusni.commisterhusni.com/wp-content/uploads/2018/11/research-design.docx · web viewresearch...
TRANSCRIPT
RESEARCH DESIGN
Bab 1 .
MEMILLIH RANCANGAN PENELITIAN.
Pendekatan penelitian (research approach) merupakan rencana dan prosedur penelitian yang
meliputi langkah-;angkah dari asumsi-asumsi luas hingga metode-metode terperinci dalam
pengumpulan,analisis,dan interpretasi data.
Keputusan ini melibatkan rancangan seperti apa yang seharusnya digunakan untuk meneliti topic
tertentu. Menginformasikan keputusan sebaiknya menjadi asumsi filosifi peneliti untuk di
masukan kedalam penelitian;prosedur-prosedur penelitian (yang di sebut rancangan
penelitian[research design]) dan metode penelitian (research method) spesifik dari
pengumpulan,analisis,dan interpretasi data.
Dengan demikian, dalam rangkuman ini,pendekatan penelitian,rancangan penelitian,dan metode
penelitian adalah tiga istilah utama yang menunjukan suatu perpektif tentang penelitian yang
menampilkan informasi berurutan dari konstruksi penelitian.
TIGA JENIS RANCANGAN
Ada tiga jenis penelitian yang akan disajikan :
a) Penelitian kualitatif
b) Kuantitatif
c) Metode campuran
Pendekatan kualitatif dan kuantitaif seharusnya tidak dipandang sebagai antitesis atau dikotomi
yang saling bertentangan,keduanya hanyaa mempresentasikan hasil akhir yang berbeda,namun
tetap salam satu continuum. Suatu penelitian hanya akan lebih kualitatif ketimbang
kuantitatif,atau sebaliknya. Adapun penelitian metode campuran (mixed methods problem)
continuum tersebut karena penelitian ini melibatkan unsur-unsur dari pendekatan kualitatif dan
kuantitatif.
Perbedaan anata penelitian kualitatif (qualitative research) dan penelitian kuantitatif sering kali
dijelaskna berdasarkan bentuk-bentuknya yang menggunakan kata-kata(kualiatif) dan yang
menggunakan angka-angka (kuatitatif),atau berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang tertutup
(hipotesis kuantitatif) dan yang tertutup (hipotesis kuantitatif) dan yang terbuka (hipotesis
kualitatif).
Metode-metode yang spesifik yang di terapkan peneliti untuk melaksanakan strategis-strategi ini
(seperti, pengumpulan data secara kuantitatif dalam bentuk instrument versus pengumpulan data
secara kualitatif melalui observasi lapangan)
Pendeketan kuantitatif banyak mendominasikan bentuk-bentuk penelitian dalam ilmu-ilmu social
sejak awal abad ke-19 hingga abad ke-20. Namun demeikian,sejak awal pertengahan bersamaan
denfan itu berkembang pula penelitian metode campuran.
Latar belakang historis ini setidak nya dapat dijadikan salah satu landasan untuk mencari definisi
“rigid” atas tiga istilah kunci-kunci tersebut,yang untuk selanjutnya akan digunakan dalam buku
ini :
Penelitian kualitatif merupakan emtode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami
makna yang-oleh sejumlah individu atau sekelompok orang-dianggap berasal dari
masalah social atau kemanusian.
Penelitian kuanlitatif merupakan metode-metode untuk menguji teor-teori tertentu dengan
cara meneliti hubungan antarvariabel.
Penelitian metode campuran merupakan pendekatan penelitian yang melibatkan
pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif,penggabungan dua bentuk data,dan
penggunaan rancangan berbeda ,yang dapat melibatkan asumsi-asumsi filosofi dan
kerangjka kerja teoretis.
TIGA KOMPONEN PENTING DALAM PERANCANGAN PENELITIAN
Pendekatan penelitian secara luas adalah rencana atau proposal untuk melaksanakan
penelitian,melibatkan titik pertemuan filosofi,rangcangan-rancangan penelitian , dan metode
metode tertentu .
Secara detail,dalam memperencanakan penelitian,para peneliti perlu mempertimbangkan tiga
kompenin yang penting yaitu :
1. Asumsi-asumsi pandangan dunia
2. Rancangan penelitian yang berhubungan dengan pandangan dunia
3. Metode-metode atau prosedur-prosedur penelitian spesifik yang dapat menerjemahkan
pendekatan tersebut kedalam praktif.
Beberapa pandangan-dunia Filosofis.
Dalam menjelaskan pandangan dunia filosofis ,peneliti setidak-tidaknya perlu menyertakan
dalam proposalnya satu bagian khusus yang membahas sejumlah hal berikut :
Pandangan dunia filosofi yang diusulkan dalam penelitian
Definisi gagasan-gagasan dasar tentang pandangan-dunia tersebut
Bagaimana pendangan-dunia itu membentuk pendekatan penelitian.
Unik nya pandangan-dunia yang dipegang kukuh oleh para peneliti tidak jarang merangkul
secara kolektif pendekatan kualitatif ,kuantitatif ,dan metode campuran dalam penelitian mereka.
Ada empat pandangan-dunia yang akan di bahas kali ini : post-
posisitiv,konstruktivisme,transformative,dan pragmatism. Elemen-elemen penting dalam dalam
setiap pandangan-dunia.
Pandangan-Dunia Post-Positivisme
Asumsi-asumsi post-postivisme mempresentasikan bentuk tradisional penelitian yang
kebenarannya lebih sering disematkan untuk penelitian kuantitaif ketimbang penelitian kualitatif.
Pandangan dunia ini terkadangang disebut sebagai metode ilmiah atau penelitian sains. Ada pula
yang menyebutkan sebagai penelitian postiv/post-positivis,sains empiris, dan post-positivisme.
Istilah terakhir disebut post-positivisme karena ia mempresentasikan pemikiran post-
positivisme,yang menentang gagasan tradisional tetntang kebenaran.
Kaum post-positivisme mempertahan filsafat deterministic bahwa sebab-sebab(faktor-faktor
kuasatif) sangat mungkin menentukan akibat atau hasil akhir. Pengetahuan yang berkembang
melalui kacamata kaun post-positivisme selalu didasarkan pada observasi dan pengujian yang
sangat cermat terhadap realitas objektif yang muncul dinua “luar biasa”. Untuk itulah,melakukan
observasi dan meneliti pelaku individu-individu dengan berlandaskan pada ukuran angka-angka.
Akibatnya, muncul hokum-hukum atau teori-teori yang mengatur duia,yang menutut adanya
pengujian dan verifikasi atas kebenaran teori-teori tersebut agar dunia ini dapat dipahami oleh
manusia.
Ada beberapa yang kita akan menemukan sejumlah asumsi dasar yang menajdi inti dalam
paradigma penelitian post-postivis,antara lain :
1. Pengetahuan bersifat konjektual/terkaan(dan antifondasional/tidak berlandasan apa pun)
bahwa kita tidak akan pernah mendapatkan berana absolut. Untuk itulah,bukti yang
dibangun dalam penelitian sering kali lemah dan tida sempurna.
2. Penelitian merupakan proses membuat klain-klaim ,kemudian menyaring sebagian klaim
tersebut menjadi “klaim-klaim lain” yang kebenarannya jau lebih kuat. Sebagian besar
penelitian kuantitatif,misalnya,selalu diawali dengan pengujian atas suatu teori.
3. Pengetahuan dibentuk oleh data,bukti,dan pertimbangan-pertimbangan logis. Dalam
praktiknya, peneliti mengumpulkan informasi informasi dengan menggunakan
instrument-instrumen pengukuran tertentu yang diisi oleh para pertisipan atau dengan
melakukan observasi mendalam dilokasi penelitian
4. Penelitian harus mampu mengembangkan statemen-statemen yang relavan dan
benar,statement-statmen yang dapat menjelaskan situasi yang sebenarnya atau dapat
mendeskripsikan relasi kausalitas dari suatu persoalan. Dalam penelitian
kuantitaif,peneliti membuat relasi antavariabel dan mengemukakannya dalam bentuk
pertanyaan dan hipotesis.
5. Aspek terpenting dalam penelitian adalah sikap objektif;para peneliti harus menguji
kembali metode-metode dan kesimpulan-kesimpulan yang sekitarnya mengandung bias.
Pandangan-Dunia Konstruktivis
Kelompok lain memiliki pandangan-dunia konstruktivisme atau konstruktivisme social (yang
sering kali dikombinasikan dengan interoretivisme). Gagasan kosntruktivisme social berasal dari
Mannheim dan buku-buku seperti The Social Construvtion of Reality-nya Berger dan
Luekmann(1967) dan Naturalistic Inquir-nya Lincoln dan Guba(1985). Mereka
mengembangankan makna-makna subjektif atas pengalaman-pengalaman mereka yang di
arahkan pada objek-objek atau benda-benda tertentu.
Peneliti berusaha mengandalkan sebanyak mungkin pendangan pertisipan tentang situasi yang
tengah dteliti. Makna-makna subjektif ini sering kali dinegosiasi secara social dan historis.
Para peniliti juga perlu menyadari bahwa latar belakang mereka dapat memengaruhi penafsiran
mereka terhadap hasil penelitian. Dalam konteks konstrutivisme, peneliti memiliki tujuan
utama,yakni berusaha memaknai(menafsirkan),makna-makna yang dimiliki orang lain tentang
dunia ini. Ketimbang mengawali penelitiannya dengan suatu teori (seperti dalam post-
positivisme),peneliti sebaiknya membuat atau mengembangkan suatu teori atau pola makna
tertentu secara induktif.
Crotty (1998) memperkenalkan sejumlah asumsi :
1. Makna-makna dikonstuksi oleh manusia agar mereka bisa terlibat dengan dunia yang
tengah mereja tafsirkan. Para peneliti kualitatif cenderung menggunakan pertanyaan-
pertanyaan terbuka agar partisipanb dapat mengungkapkan pandanganb-pandanganya
2. Manusia senantiasa trerlibat dengan dunia mereka dan berusaha memahaminya
berdasarkan prospektif historis dan social mereka sendiri-kita semua dilahirkan ke dunia
makna (world of meaning) yang dianugrahkan oelh kebudayan disekeliling kita.
3. Pada dasarnya lingkungan social itulah inilah yang menciptakan makna,yang muncul
didalam dan diluar interaksi dengan komunitas manusia. Proses penelitian kualitatif
bersifat induktif dimana didalamnya peneliti menciptakan makna dari data lapangan yang
dikumpulkan.
Pandangan-Dunia Transformatif
Terdaoat kelompok lain yang memiliki asumsi-asumsi filosofi bedasarkan pada pendekatan
transfomatif. Dalam sejarah nya,pembahasan tentang advokasi/partisipatoris dalam kita jumpai
dalam kajian-kajian yang dilakukan oleh penulis-penulis.
Pandangan-dunia transfomatif beamsumsi bahwa penelitian harus dihubungkan dengan poolitik
dan agenda perubahan politik untuk menghadapi penindasan social yang tejadi pada level
apapun. Untuk itulah,penelitian ini pada umumnya memiliki agenda aksi demi eformasi yang
diharapkan dapat menngubah kehidupan para partisipan,institusi-institusi dimana meeka hidup
dan berkerja,dan kehidupan paara peneliti sendii.
Dalam penelitian ini,para peneliti haus betindak secara kolaboratif agar nantinya tidak ada
petisipan yang teoinggirkan dalam hasil penelitian mereka. Penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan kesadaran mereka akan realitas social yang sebenarnya atau dapat mengusulkan
suatu agenda perubahan demi memperbaiki kehidupan mereka sendiri. Tentu saja kondisi ini
akan mendorong lahirnya satu suara yang bersatu deni reformasi dan perubahan.
Pandangan-dunia filosofi focus pada kebutuhan-kebutuhan kelompok atau individu dalam
masyarakat kita yang mungkin termanrginalkan atau tercabut hak-haknya.
Ringkasan Mertens(2010) tentang karakteristik-karatkteristik inti dari pandangan-dunia atau
paradigm trasnformatif :
Pandangan-dunia transformative menempatkan kepentingan sentral pada penelitian
kehidupan dan pengalaman-pengalaman beragam kelompok yang secara tradisional telah
termanginalkan.
Dalam meneliti beragam kelompok ini,penelitian focus pada ketidakadilan berdasarkan
gender,ras,etnisitas,disabilitas,orientasi seksual dan kelas social ekonomi yang
menghasilkan kekuasaan asimetris.
Penelitian dalam pandangan-dunia transformative menghubungkan tidnakan politis dan
social dengan ketidakadilan ini.
Penelitian transformastif menggunakan teori program keyakinan tentang bagaimana
program berkerja dan mengapa masalah penindasan dominasi,dan relasi kekuasaan dapat
terjadi.
Pandangan-Dunia pragmatis
Prinsip lain berasal dari kelompok pragmatis. Pragmatism ini berawal dari kajian
Peirce,James,Mead,dan Dewey. Penulis-peniulis ini yang termasuk dalam kelompok ini antara
lain Murphy,Patton dan Rorty. Paragdigma filosofis yang ini memiliki banyak bentuk, tetapi
pada umumnya pragtisme sebagai pandangan-dunia lahir dari tindakan,situasi,dan konsekuensi
yang sudah ada,dan bukan dari kondisi sebelumnya (seperti dalam post-postivisme).
Sebagai salah satu paradigm filosofis untuk penelitian metode campuran,Morgan dan
Patton,serta Tashakkori dan Teddline menekannya pentingknya peradigma pragmatis ini bagi
para peneliti metode campuran,yang pada umumnya harus berfokus pada ,masalah-maslaah
penelitian dalam ilmu sosial humaniora, kemudian menggunakan pendekatan yang beragam
untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang problem-problem tersebut.
Berdasarkan kajian Cherryholmes (1992), Morgan (2007)pragmatism memberikan dasar filosifi
penelitian :
Pragmatisme tidak hanya diterapkan untuk satu sistem filsafat atau realitas saja.
Pragmatisme dapat di gunakan untuk penelitian metode campuran yang di dalamnya
para peneliti bisa dengan bebas melibatkan asumsi-asumsi kuantitatif dan kualitatif
ketika mereka terlibat dalam penelitiannya.
Setiap peneliti memiliki kebebasan memilih. Dalam hal ini, mereka bebas untuk
memilih metode, teknik, dan prosedur penelitian yang dianggap terbaik untuk
memenuhi kebutuhan dan tujuan mereka.
Kauh pragmatis tidak melihat dunia sebagai kesatuan yang mutlak. Artinya, para
peneliti metode campuran dapat meerapkan berbagai pendekatan dalam
mengumpulkan dan menganalisis data ketimbang hanya menggunaka satu pendekatan
saja (misanya, kuantitatif, atau kualitatif)
Kebenaran adalah apa yang terjadi pada saat itu. Kebenaran tidak dibesarkan pada
dualitas antara kenyataan yang berada di luar pikiran dan kenyataan yang ada dalam
pikiran.
Para peneliti pragmatis slalu melihat apa dan bagaimana meneliti berdasarkan akibat-
akibat yang akan mereka terima-dimana mereka ingin menjalankan penelitian
tersebut.
Kaum pragmatis setuj bahwa penelitian selalu muncul dalam koneks sosial, historis,
politis, dan lain sebagainya.
Kaum pragmatis percaya akan dunia eksternal yang berada di luar pikiran
sebagaimana yang berada di dalam pikiran manusia. Mereka juga pefcaha Vahw kita
harus berhenti bertanya tentang realitas dan hukum-hukjm alam.
Untuk itulah, bagi para la neliti metode campuran, pragmatisme dapat membuka pintu
untuk menerapkan metode yang beragam, pandangan-dunia yang berbeda-beda, dan
asumsi yang bervariasi, serta bentuk uang berbeda dalam pengumpulan dan analisis
data.
Rancangan Penelitian
Para peneliti hendaknya jangan hanya memilih penelitian kualitatif, kuantitatif, atau metode
campuran untuk di terapkan; mereka juga harus menentukan jenis penelitian dalam tiga pilihan
tersebut. Rancangan-rancangan yang tersedia bagi peneliti sebenarnya sudah muncul
bertahun_tahjn la lu saat teknologi komputer telah mempercepat aktivitas kita dalam
menganalisis data yang rumit.
Rancangan Penelitian Kuantitatif
Selama akhir periode abad ke-19 dan sepanjang abad ke-20, strategi-strategi penelitian yang
berkaitan dengan rancangan kuantitatif selalu melibatkan pandangan-dunia post-postivisme dan
terutama berbakat pada psikologi.
Rancangan eksperimental tambahan adalah analisis perilaku tambahan atau eksperimen single-
subject dengan perlakuan eksperimental hang fj berikan setiap saat kepada individu tunggal atau
individu dalam jumlah yang tidak banyak. Satu jenis penelitian kuantitatif noneksperimental
adalah rancangan kaudal-komperatif yang membandingkan dua kelompok atau lebih dalam hal
kausal(atau variabel independen) yang sudah terjadi.
Strategi kuantitatif juga memasukan model-model persamaan struktural terperinci yang
menggabungkan jalur kausal dan indentifikasi kekuatan kolektif berbagai variabel.
Penelitan survey (survey research)
Berusaha memaparkan deskripsi kuantitatif atau deskripsi numerick kecenderungan,
sikap, atau opini, dari suatu populasi tertentu dengan meneliti satu sempel dari populasi
tersebut.
Penelitan eksperimen (experimental research)
Berusaha menentukan apaan suatu treatment memengaruhi hasil sebuah penelitian.
Pengaruh ini dinjlai dengan cara menerapkan treatment tertentu pada satu kelompok
(sering di sebut kelompok fragment) dan tidak menerapkannya pada kelompok lain
(sering di sebut kelompok kontrol) lalu menentukan bagaimana dua kelompok tersebut
menentukan hasil akhir.
Rancangan Penelitian Kualitatif
Untuk penelitian kualitatif, jumlah dan jenis pendekatan sudah menjadi lebih jelas terlihat
sepanjang tahun 1990-an dan memasuki abad ke-21. Sejarah penelitian kualitatif berasal dari
antropologi, sosiologi, humaniora, dan evaluasi.
Penelitian naratif (narrative research) merupakan Rancangan penelitian tentang
kemanusiaan dimana peneliti mempelajari kehidupan individu-individu dan meminta
seorang atau sekelompok individu untuk menceritakan kehidupan mereka. Informasi ini
kemudian diceritakan kembali oleh peneliti dalam kronologis naratif.
Riset fenomenologi (phenomenalogical research) merupakan rancangan penelitian
yang berasal dari filsafat dan ekologi dimana peneliti mendeskripsikan pengalaman
kehidupan manusia tentang suatu fenomena objek tertentu seperti yang di jelaskan oleh
para partisipan.
Grounded theory merupakan rancangan dari sosiologi yang di dalamnya peneliti
memperoleh teori umum dan abstrak dari suatu proses, aksi, atau interaksi tertentu yang
berasal dari pandangan-pandangan partisipan.
Etnografi adalah rancangan penelitian yang berasal dari antropologi dan sosiologi yang
di dalamnya peneliti menyelidiki pola perilaku, bahsasa, dan tindakan dari suatu
kelompok kebudayaan Di lingkungan yang alamiah dalam periode waktu yang cukup
lama.
Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang di temukan di banyak bidang,
khususnya evaluasi, dimana peneliti mengembangkan analisis mendalam atas suatu
kasus, sering kali program, peristiwa, aktivitas proses atau satu individu atau lebih.
Rancangan Penelitian Metode Campuran
Metode campuran kelibatkanboebggabungan atau penyatuan penelitian dan data kualitatif serta
kuantitatif dalam penelitian. Data kualitatif cenderung bersifat OPEN ended tanpa respons yang
telah ditentukan sedangkan data kuantitatif biasa j. the mencakup respons close ended seperti
yang ditemukan pada kuesioneol atau instrumen-instrument psikologi.
Prosedur-prosedur untuk memperluas metode campuran berkembang sebagai berikut :
Cara-cara untuk mengintergrasikan data kualitatif dan data kuantitatif, seperti satu
database, dapat digunakan untuk mengecek keakuratan database yang lain.
Satu database dapat membantu menerangkan database lainnya, dan database dapat
mengeksplorasi jenis pertanyaan-pertanyaan berbeda dari pada database lainnya.
Satu database dapat mengarahkan ke instrument uang lebih baik ketika instrumen-
instrument tidak cocok untuk suatu sampel atau populasj.
Satu database dapat didasarkan pada database-database se lainnya
Meskipun banyak rancangan ada dalam bidang metode campuran , buku ini akan fokus pada tiga
model utama yang dijumpai dalam ilmu pengetahuan sosial saat ini :
Metode penelitian paralel konvegen adalah bentuk rancangan metode campuran dimana
penelitian mengumpulkan ayah menggabungkan data kuantitatif dan khaljgagkc agar
dapat memberikan analisis masalah penelitian secara komprehensif.
Metode campuran sekuensial eksplanatori adalah metode dimana melakukan penelitian
kuantitatif, menganalisis has dan kemudian menyusun hasil untuk menerangkannya
secara lebih terperinci dengan penelitian kualitatif.
Metode campuran sekuensial eksploratori adalah kebaikan dari rancangan sekuensial
eksplanatori. Dalam pendekatan sekuensial eksploratori, peneliti terlebih dahulu memulai
dengan fase penelitian kualitatif dan mengeksplorasi pandangan para partisipan
Model-model dasar ini kemudian dapat di gunakan pada strategi-strategi metode
campuran yang lebih maju. Metode campuran transformation adalah rancangan hang
menggunakan pandangan teoritis yang di ambil dari keadilan atau kekuasaan sosial
sebagai perspektif menyeluruh dalam rancangan yang berisi data kuantitatif dan
kualitatif. Rancangan metode campuran menggunakan data kknvergen dan data
sekuensial, tetapi gagasan pokoknya adalah data kuantitatif dan kualitatif dimasukkan
dalam rancangan yang lebih besar(misalnya, suatu eksperimen) dan sumber data berperan
mendukung rancangan serta keselurahan.
PENDEKATAN PENELITIAN SEBAGAI PANDANGAN-DUNIA, RANCANGAN, DAN
METODE
Pandangan-dunia, rancangan, dan metode, semuanya turut menentukan apakah suatu rancangan
penelitian akan cenderung kuantitatif, kualitatif atau campuran. Berikut ini, akan digambarkan
bagaimana ketiga elemen ini(pandangan-dunia, strategi, dan metode) berkombinasi dalam satu
skenario penelitian :
Penelitan kuantitatif - pandangan-dunia post-postivis, strategi penelitian eksperimen, dan
metode pre dan post-test perilaku.
Dalam skenario ini, peneliti kuantitatif menguji suatu teori dengan cara kemperinci
hipotesis-hipotesis yang spesifik, lalu mengumpulkan data untuk mendukung atau
membantah hipotesis-hipotesis tersebut. Strategi eksperimen diterapkan untuk menilai
perilaku-perilaku, baik sebelum maupun sesudah proses eksperimen.
Penelitian kualitatif - pandangan-dunia konstruktivis, strategi Etnografi, dan metode
observasi perilaku.
Dalam hal ini, peneliti kualitatif berusaha membangun makna tentang suatu fenomena
berdasarkan pandangan-pandangan dari pada partisipan. hal ini berarti
mengidentifikasisuatu komunitas culture-sharing lalu meneliti bagaimana komunitas
tersebut mengembangkan pola-pola perilaku hang berbeda dalam satu waktu(yaitu
Etnografi).
Penelitian kualitatif - pandangan-dunia transformatif, strategi naratif, dan metode
wawancara terbuka.
Untuk penelitian hang satu ini, peneliti berusaha menyelidiki suatu isu yang berhubungan
dengan penindasan individu-individu tertentu. Untuk meneliti isu ini, cerita-cerita di
kumpulkan dari individu-individu tersebut dengan menggunakan pendekatan naratif.
Penelitian metode campuran-pandangan-dunia pragmatis, strategi/metode pengumpulan
data kuantitatif dan kualitatif secara kuensial.
BAB 2
Tinjauan Pustaka
Selain memilih rancangan kuantitatif, kualitatif, atau metode campuran seorang peneliti juga
perlu melakukan tinjauan pustaka terkait dengan topik penelitiannya. Tinjauan pustaka ini
membantu peneliti untuk menentukan apakah topik tersebut layak diteliti ataukah tidak. Tinjauan
pustaka juga akan memberikan pengetahuan luas bagi peneliti dalam membatasi ruang lingkup
penelitiannya.
Pemanfaatan Pustaka / Literatur
Persoalan lain yang juga penting dipertimbangkan dalam menulis tinjauan pustaka adalah
bagaimana menggunakan pustaka/literatur tersebut dalam proposal penelitian. Dalam penelitian
kualitatif, peneliti menggunakan literatur secara konsisten berdasarkan asumsi-asumsi yang
berasal dari para partisipan, tidak memberi ruang bagi pandangan pribadi peneliti. Hal ini berarti
bahwa peneliti tidak boleh terlalu banyak menulis tentang topik atau populasi yang tengah di
teliti.
Sebaliknya, penelitian harus berusaha mendengarkan opini partisipan dan membangun
pemahaman berdasarkan pada apa yang ia dengar
Untuk pendekatan kualitatif yang didasarkan pada opini partisipan, ada beberapa model tinjauan
pustaka yang anda bisa pertimbangkan.
Model pertama, peneliti bisa saja memasukkan tinjauan pustaka dalam pendahuluan.
Artinya, dengan posisi ini, pustaka/literatur berfungsi untuk menjelaskan latar belakang
"teoritis" atas masalah penelitian, seperti siapa saja yang menulis mengenai masalah ini,
dan siapa saja yang telah menunjukkan upaya-upaya penelitian ke arah itu.
Model kedua, adalah dengan menempatkan tinjauan pustaka dibagikan terpisah. Biasanya
model ini diterapkan dalam penelitian kuantitatif atau dalam jurnal-jurnal yang
berorientasi kuantitatif. Meski demikian, dalam penelitian kualitatif yag berorientasi pada
teori, seperti Etnografi, teori kritis, dan advokasi atau emansipatoris, peneliti juga dapat
menempatkan tinjauan pustaka dibagian terpisah.
Metode ketiga, peneliti menyerahkan bagian khusus, seperti "Bacaan/Literatur Terkait"
Di akhir penelitian. Penempatan ini dimaksudkan untuk membandingkan dan
membedakan antara hasil atau kategori yang muncul dalam penelitian dengan hasil atau
kategori yang terdapat dalam literatur.
Penelitian kuantitatif, disisi lain, menyertakan sejumlah besar literatur utama di awal penelitian
untuk memberikan arahan/petunjuk atas pertanyaan-pertanyaan dan hipotesis-hipotesis
penelitian.
Dalam penelitian metode campuran, peneliti menerapkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif
sebelumnya dalam menulis tinjauan pustaka, bergantung pada jenis strategis yang digunakan.
Beberapa langkah dalam menulis atau menggunakan pustaka untuk penelitian kualitatif,
kuantitatif, dan metode campuran
Dalam penelitian kualitatif, gunakanlah literatur secara hemat di awal penelitian agar
nantinya bisa terbentuk rancangan yang induktif, kecuali juga jenis rancangan induktif,
kecuali jika jenis rancangan yang diinginkan benar-benar membutuhkan orientasi atau
petunjuk literatur yang detail di awal penelitian.
Masih dalam penelitian kualitatif, pertimbangkan pula segmen/tempat yang benar-benar
sesuai untuk tinjauan pustaka, dan jadikan pembaca sebagai dasar keputusan untuk
pertimbangan ini. Ingatlah opsi-opsi berikut: meletakkan tinjauan pustaka di awal tulisan
untuk membantu membangun kerangka masalah penelitian.
Dalam penelitian kuantitatif, digunakan literatur secara deduktif, sabagai dasar untuk
merancang rumusan masalah dan hipotesis penelitian.
Masih dalam proposal penelitian kuantitatif, gunakanlah literatur untuk memperkenalkan
penelitian, dan sajikanlah literatur tersebut (tinjauan pustaka) dalam bagaian terpisah
untuk membandingkan hasil penelitian dengan konsep-konsep yang terhadap dalam
literatur.
Dalam penelitian metode campuran, gunakanlah literatur dalam satu pola yang konsisten
dengan jenis strategis yang dipilih dan sesuai dengan bobot yang diberikan pada
pendekatan kualitatif atau kuantitatif.
Tanpa memandang jenis penelitian, gunakan jenis tinjauan pustaka hang dipilih dengan
pertimbangan.
Teknik-Teknik Rancangan
Apapun jenis penelitiannya, ada beberapa proses yang harus dilalui dalam melakukan tinjauan
pustaka.
Langkah-langkah Melakukan Tinjauan Pustaka
1. Mulailah dengan mengidentifikaskan beberapa kata kunci penelitian. Langkah ini
utamanya penting ketika anda ingin mencari berbagai materi, referensi dan bahan pustaka
di perpustakaan universitas. Kata kunci ini bisa saja anda peroleh ketika anda tengah
mengidentifikasi topik penelitian atau bisa jadi berasal dari hasil pembacaan beberapa
buku.
2. Setelah kata kunci di peroleh, selanjutnya kunjungi perpustakaan dan mulailah mencari
katalog untuk materi referensi (seperti, jurnal dan buku). Namun demikian, kebanyakan
perpustakaan saat ini sudah memiliki databsdket terkomputerisasi, dan saya menyarankan
anda fokus terlebih dahulu pada jurnal dan buku yang rela an dengan topik penelitian
anda.
3. Pertama-rama, cobalah menemukan sedikit nya 50 laporan penelitian sperti artikel atau
buku, yang berhubungan dengan. Topik penelitian anda. Prioritaskan pencarian pada
artikel jurnal dan buku karena sumber seperti ini sangat mudah di peroleh. Pastikan
apakah artikel dan buku tersebut tersedia Di perpustakaan akademis anda, atau apakah
anda perlu meminta bantuan dari pustaawan untuk mengirimkan, atau apakah anda harus
membelinya ditoki buku.
4. Bacalah sepintas sekumpulan artikel atau bab dalam buku, lalu salinlah/gandakanlah bab
atau artikel yang memang relevan dengan topik anda. Dalam proses ini, pastikan apakah
artikel atau bab tersebut cukup memberi kontribusi yang memadai untuk tinjauan pustaka
anda.
5. Ketika anda mengidentifikasi beberapa literatur, mulailah merancang peta literatur (gabv
akan dibahas lebih detail pada dubbab khusus). Peta literatur merupakan jenis gambar
visual yang menampilkan pengelompokan literatur berdasar kan topik penelitian. Peta
inilah hang nantinya akan menggambarkan baca imana oenelitian anda memberikan
konstrubusi pada literatur yang ada.
6. Setelah membuat peta literatur, buatlah ringkasan dadu beberapa artikel yang paling
relavan. Ringkasan ini lah yang nantinya akan dimasukkan ke alam tinjauan pustaka
anda. Masukkanlab referensi relavan dalam tinjauan pustaka dengan menggunakan
petunjuk penulisan yang sesuai agar anda memiliki referensi yang lengkap untuk
digunakan diakhiri proposal penelitian.
7. Setelah membuat ringkasan sari beberapa literatur yang anda peroleh kini saatnya
membuat tinjauan pustaka, dengan menyusun ga secara gemagks atau berdasarkan
konsep penting.
Prioritas dalam Memilih Literatur
Jenis-jenis literatur apa saja yang ingin anda masukkan ke dalam tinjauan pustaka?
Pertimbangkan beberapa hal berikut :
1. Juka anda ingin meneliti, topik tertentu, namjm belum tahu bagaimana harus
melakukannya, cobalah memulainya dengan mempelajari sintesis-sintesis umum dari
literatur yabg ada
2. Selanjutnya, beralih pada artikel ilmiah yang diterbitkan oleh jurnal
nasional/internasional kenamaan, khususnya jurnal hang menampilkan laporan penelitian.
3. Setelah artikel, anda bisa mencari buku-bukj hang berita utan dengan topik anda.
Mulailah dengan naskah penelitian yang merujuk pada berbagai literatur penting.
Kemudian, pertimbangankan beberapa buku hang berhubungan dengan satu ktopjk yang
di tulis oleh seorang pengarang atau sekelompok pengarang, atau buku-buku yang berisi
bab-bab hang di tulis oleh pengarang yang berbeda-beda.
4. Lanjutkan usaha anda di atas dengan melacak makalah seminar terkini. Hadirlab seminar-
seminar nasional, lalu dapatkan makalah-makalah yang oleh penyaji. Juka tidak, anda
bisa mencari ha melalui database.
5. Jika memungkinkan, periksalah entri-entri dalam Dissertation Abstrackts. Akan tetapi,
anda perlu berhati-hati karena setiap disertasi memiliki kualitas yang berbeda-beda, dan
anda perlu selektif dalam memilih disertai-disertai tersebut untuk di sertakan dalan
tinjauan pustaka.
6. Website juga menyediakan bahan-bahan yang berguna untuk tinjauan pustaka.
Kemudahan mengakses dg kemal ouanbya untuk memposing beragam artikel membuat
nya lebih atraktif. Namun demikian, pelarilab terlebih dahulu artikel-artikel ini dengan
hati-hati agar anda memperoleh artikel hang benar-benar berkualitas.
Mengabstrakaksikan Literatur
Ketika peneliti harus menulis tinjauan pustaka untuk penelitiannya dia perlu mencari literatur-
literatur, lalu membuat abstrak I atas literatur-literatur tersebut. Abstraksi ini harus mewakili isi
dari setiap literatur, utamanya yang terkait dengan topik penelitian. Abstraksi (abstrak)
merupakan tinjauan singkat atas literatur (biasanya dalam bentuk paragraf pendek) yang
meribgksd elemen-elemen utama agar pembaca dapat memahami keunggulan-keunggulan dasar
dari setiap literatur.
Dalam jurnal-jurnal ilmiah, kita dapat melihat ada banyak contoh abstraksi ini. Biasa nya,
abstraksi yang baik mencakup beberapa poin tersebut :
Menyatakan masalah yang tengah dibahas.
Menyatakan tujuan atau fokus utama penelitian
Menyatakan secara singkat ibforkasi tentang sampel, populasi, atau data.
Membahas hasil-jga sil inti yang berhubungan dengan penelitian yang diajukan.
Jika tinjauan pustaka ya bersifat metodologs, tunjukkan kekurangan teknis dan
metodologi dalam literatur/penelitian tersebut.
Lalu bagaimana mengabstraksikan esai, opini,tipologi, dan sintesis dari penelitian sebelumnya,
padahal tulisan-tulisan seperti ini tidak masuk dalam studi penelitian? Untuk tulisan-tulisan hang
berbasis penelitian non empiris seperti diatas, abstraksi ya dapat di buat dengan cara berikut :
Sebutkan masalah yang dibahas oleh tulisan tersebut.
Identifikasilah tema utama tulisan tersebut.
Nyatakan kesimpulan utama hang berhubungan dengan tema itu.
Jika jenis tinjauan ha pustaka ha bersifat metodologis, jelaskan kekurangan-kekurangan
tulisan tersebut dalam hal, penalaran, logika, kekuatan argumentasi, dan seterusnya.
Definisi Istilah
Topik lain yang berhubungan dengan tinjauan pustaka adalah indentifikasi dan definisi istilah
yang di butuhkan pembaca untuk memahami proyek penelitian yang diajukan. Bagaimana
definisi istiralah bisa saja ditulis secara terpisah dari tinjauan pustaka, bisa pula masuk dalam
tinjauan pustaka, atau justru di letakkan dibagikan lain dalam proposal penelitian.
Demi keakuratan inilah peneliti perlu mendefinisikan istilah-istilah penting di awal penelitian.
Oleh karena itu, Definisi kan istilah-istilah yang muncul di semua bagian proposal penelitian
anda :
Judul penelitian
Masalah penelitian
Tujuan penelitian
Pertanyaan atau hipotesis penelitian.
Tinjauan Pustaka
Landasan teori
Metode penelitian.
Definisi Istilah bisa saja ditulis untuk semua jenjs penelitian, baik kualitatif, kuantitatif, ataupun
metode campuran.
Dalam penelitian kuantitatif, Karen bersifat induktif dan melibatkan rancangan
metodologis, peneliti bisa saja mendefinisikan beberapa istilah di awal penelitian
meskipun definisi ini hanya tentatif semata. Sebagai gantinya tema (atau perspektif atau
dimensi) dapat ditulis setelah analisis data. Dalam bagian prosedur penelitian, peneliti
dapat mendefinisikan istilah-istilah penting pada saat istilah-istilah inj muncul pertama
kali. Oleh karena alasan inilah para peneliti kualitatif sering kali tidak membuat hatiab
terpisah untuk definisi istilah, melainkan mengemukakan definisi-definisi tersebut secara
tentatif di awal penelitian sebelum masuk kedalambinti persoalan.
Disisi lain, dalam penelitian kuantitatif-yang sering ditulis secara deduktif dengan sasaran
penelitian yang sudah fixes-peneliti dapat menyertakan definisi-definisi ekstensi dalam
proposal penelitiannya.
Dalam penelitian metode campuran, definisi istilah bisa diletakkan di bagian terpisah jika
penelitiannya dimulai dengan tahap awal pengumpulan data kuantitatif.
Tidak ada satu pun pendekatan yang di anggap paling baik untuk mendefinisikan istilah-istilah
dalam penelitian. Meski demikian, ada beberapa saran yang perlu di pertimbangkan.
Definisi kan suatu istilah ke tika ia muncul pertama kali dalam proposal anda. Dalam
pendahuluan, misalnya suatu istilah bisa saja menuntut ada nya definisi untuk membantu
pembaca memahami masalah penelitian, rumusan masalah, atau hipotesis penelitian
tersebut.
Tulislah definisi dalan tingkatan operasional tertentu. Definisi operasional ditulis dalam
bahasa tertentu, tidak dalam bahasa konseptual yang abstrak. Oleh karena peneliti
memiliki ruang untuk menpesifikasikan istilah-istilah yang digunakan dalam
penelitiannya maka lebih baik digunakan definisi operasional saja.
Jangan mendefinisikan istilah-istilah dan bahasa sehari-hari. Alhasil, gunakanlah bahasa-
bahasa "teknis" yang sudah ada dalam literatur. Dalam hal ini istilah-istilah harus
didasarkan pada literatur dan tidak boleh anda buat sendiri. Meski demikian, sangat
mungkin definisi yang tepat atas suatu istilah tidak tersedia dalam literatur, dan bahasa
sehari-hari pun bisa digunakan. Jika demikian, sangat mungkin definisi yang tepat dan
gunakanlah istilah-istilahnya secara konsisten di sepanjang proposal penelitian.
Definisi Istilah bisa ditulis dengan jarajteristij yang berbeda-beda. Definisi dapat
mendeskripsikan kan istilah sehari-hari (seperti, organisasi). Definisi juga disandingkan
dengan batasan tertentu (seperti, kurikulum ini dibatasi).
Meskipun tidak ada satu format yang dianggap paling tepat, sebagian besar definisi
istilah diletakkan dibagian khusus penelitian, yang sering kali bertajuk "Definisi Istilah",
dan memasang an istilah-istilah dengan definisi-definisinya dengan cara meng-highlight
istilah tersebut,yang menunjukkan bahwa istilah itu memiliki makna tertentu.
Tinjuan Pustaka Penelitian Kuantitatif atau Metode Campuran
Saat menyusun tujuan pustaka, biasanya peneliti akan sulit menentukan seberapa banyak literatur
yang harus direviu. Untuk penelitian kuantitatif ayah metode campuran hang memprioritaskan
penelitian kuantitatif, tulislah tinjauan pustaka yang berisi materi-materi penting dalam literatur
yang berhubungan dengan variabel-variabel bebas, variabel terikat, dan relasi antara variabel
bebas dan variabel terikat.
BAB 3
Penerapan Teori
Salah satu komponen penting dalam melakukan penelitian adalah menentukan teori apakah uang
Kan digunakan untuk mengeksplorasi rumusan masalah. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti
sering kali menguji berbagai teori untuk menjawab rumusan masalahnya.
Dalam penelitian kualitatif, teori juga bisa muncul di awal penelitian sebagai perspektif yang
nanti nya dapat membentuk apa yang dilihat dan rumusan masalah apa yang diajukan. Dalam
penelitian metode campuran, peneliti bisa saja menguji atau justru membuat suatu teori, teori-
teori sapa digunakan dalam Penelitan kualitatif, kuantitatif, dan metode campuran.
Variabel-variabel dalam Penelitian Kuantitatif
Sebelum membahas teori kuantitatif, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan jenis-
jenisnya hang akan digunakan dalam membangun teori. Variabel biasanya bervariasi di antara
orang-orang arah organisasi yang di teliti. Variab ini berarti bahwa skor dalam situasi tertentu
dibagi menjadi setidaknya dua kategori.
Sususan temporal (temporal order) berarti bahwa satu variabel mendahului variabel lain dalam
satu waktu. Ketika melakukan penelitian dalam ranah(setting) dan terhadap manusia tertentu,
peneliti tidak bisa secara mutlak membuktikan adanya penyebab dan pengaruh, apa lagi ilmuwan
sosial saat ini sering mengatakan bahwa ada penyebab yang mungkin (probable causation).
Temporal order berarti bahwa peneliti kuantitatif berpikir tentang variabel-variable tersebut
dalam rumusan mfasalah dan tujuan penelitian.
Beberapa model-model variabel itu kedalam pengajian kiri-kanan atau penyebab-dan-pengaruh.
Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel hang (mungkin)
menyebabkan, memengaruhi, atau berefek pada outcome. Variabel ini juga dikenal
dengan istilah variabel treatment, manipulated, antecedent, atau predictor.
Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang bergantung pada variabel
bebas. Variabel terikat ini merupakan outcome atau hasil dari pengaruh variabel bebas.
Istilah lain untuk variabel terikat adalah variabel criterion, outcome, effect, dan response.
Variabel intervening atau mediating berada diantara variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel ini memediasi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Variabel moderating adalah variabel bebas yang memengaruhi arah dan/kekuatan
hubhbgab antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel moderating ini merupakan
variabel baru yang dikonstruksi sendiri oleh peneliti dengan cara mengambil satu variabel
dan nebgalikanbya dengan variabel lain untuk mengetahui dampak keduanya (seperti,
umur X sikap=kualitas hidup yang berdampak pada harga diri).
Dua jenis variabel lain adalah variabel control dan variabel confounding. Variabel
control memainkan peran penting dalam penelitian kuantitatif. Variabel ini merupakan
variabel bebas jenis khusus karena variabel ini secara potensial juga dapat memengaruhi
variabel terikat.
Definisi Teori dalam Penelitian Kuantitatif
Dengan berbekal pemahan tentang variabel, kita dapat melanjutkan pembahasan tentang
penggunaan teori kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif, ada beberapa preseden historis untung
memandang teori sebagai prediksi atau penjelasan ilmiah, mengenai cara-cara
mengonseptualisasikan teori dan bagaimana teori dapat mempersempit ruang lingkup penelitian.
Berdasarkan definisi ini, teori dalam penelitian kuantitatif (theory quantitative research)
merupakan seperangkat konstrak (atau variabel) yang saling berhubungan, hang berasosiasi
dengan proposisi atau hipotesis yang memerinci hubungan antarvariabel (biasanya dalam
konteks magnitude atau direction)
Bebagai Bentuk Teori dalam Penelitian Kuantitatif
Sebagian hipotesis ini dapat dilihat sebagai berikut (hipotesis-hipotesis ini sudah Di modifikasi
dengan menghilangkan pronomia-pronomia yang merujuk pada gender tertentu) :
1. Semakin tinggi pangkat seseorang, semakin kuat sentralitasnya.
2. Semakin kuat sentralitasnya seseorang, semakin besar observabilitasnya.
3. Semakin tinggi pangkat seseorang, semakin besar observabilitasnya
4. Semakin kuat sentralitasnya seseorang, semakin besar konformitasnya
5. Semakin tinggi pangkat seseorang, semakin besar konformitasnya
6. Semakin besar observabilitas seseorang, semakin besar konformitasnya
7. Semakin besar konformitas seseorang, semakin besar observabilitasnya
PENEMPATAN TEORI DALAM PENELITIAN KUANTITATIF
Dalam penelitian kuantitatif, peniliti menggunakan teori secara deduktif dan meletakkannya di
awal proposal penelitian. Oleh karena tujuannya adalah untuk menguji atau memverifikasi suatu
ketimbang mengembangkannya maka peneliti kuantitatif seyogianya mengajukan teori,
mengumpulkan data untuk menguji teori tersebut.
Petunjuk umumnya adalah memperkenalkan teori dikawal proposal penelitian: dalam
pendahuluan, dalam tinjauan pustaka, setelah hipotesis atau rumusan masalah (sebagai
rasionalisasi atas hubungan antarvariabel), atau dalam bab khusus.
MENULIS PERSPEKTIF TEORETIS KUANTITATIF.
Berdasarkan opsi-opsi yang sudah di sajikan sebelumnya, berikut ini saya akan menunjukan satu
contoh penulisan perspektif teoritis dalam penelitian kuantitatif.
Oleh karena itu penelitian ini menerapkan teori belajar sosial, maka empat tingkatan variabel
yang diidentifikasi oleh Rotter (1954) atas menjadi bahan utama untuk memerinci poin-poin
produktivitas akademis seperti berikut ini :
1. Produktivitas akademis merupakan perilaku atau aktivitas yang diharapkan
2. Lokus kontrol merupakan ekspetasi umum bahwa reward dapat atau tidak dapat
bergantung pada perilaku-perilaku tertentu
3. Reinforcement merupakan reward dan penghargaan atas kerja akademis
4. Instusi pendidikan merupfakab situasi psikologis yang di dalamnya terdapat berbagai
reward atas produktivitas akademis.
BAB 4
STRATEGI MENULIS DAN PERIMBANGAN ETIS
Salah satu syarat utama hang harus dipenuhi sebelum menulis proposal adalah
mempertimbangkan topik-topik apa saja yang akan di masukan dalam proposal tersebut.
Format Proposal Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif, tidak satu pun proposal kualitatif yang berlaku. Namun demikian,
saya berpendapat bahwa outline umum akan di perlukan, khususnya bagi mahasiswa yang belum
pernah menulis tesii atau disertai.
MERANCANG BAGIAN-BAGIAN DALAM PROPOSAL PENELITIAN
Disini, ada beberapa tip penelitian yang sering kali saya sampaikan kepada para mahasiswa,
terkait dengan bagaimana merancang struktur keseluruhan proposal penelitian.
Perincikanlah terlebih dahulu bagian-bagian dalam rancangan proposal. Mengerjakan
satu bagian akan mendorong munculnya gagasan-gagasan baru ketika merancang bagian-
bagian proposal yang lain.
Pelajari proposal dari mahasiswa lain yang juga dipandu oleh pembimbing anda dan
perhatikan proposal tersebut dengan sesama.
Pastikan apakah program atau institusi anda menawarkan sejenis kursus tentang
pembuatan Proposal atau topik-topik lain yang sejenis.
Mintalah pertimbangan dari pembimbing anda tentang format proposal yang ia harapkan.
Jangan terlalu mengandalkan artikel jurnal sebagai panduan penyusunan.
BAB 5
PENDAHULUAN
Pendahuluan merupakan bagian penting dalam artikel jurnal, disertasi, atau penelitian akademis.
Pendahuluan inilah yang menentukan tahap-tahap selanjutnya dalam penelitian. Tujuan ga untuk
membangun kerangka penelitian sehingga pembaca dapat memahami bagaimana penelitian
tersebut berhubungan dengan penelitian-penelitian yang lain.
Pendahuluan menjelaskan suatu isu atau concern yang dapat menuntun pada penelitian.
Pendahuluan harus membuat pembaca tertarik pada topik penulisnya. Oleh karena ada pesan-
pesan yang harus disampaikan sedangkan ruang yang tersedia sangat terbatas, maka pendahuluan
bisa menjadi tantangan sendiri untuk ditulis sendiri atau di pahami.
ABSTRAK UNTUK PENELITIAN
Abstrak adalah rangkuman singkat dari sisi penelitian, dan memungkinkan pembaca cepat
menyurvei unsur-unsur penting proyek penelitian. Abstrak ditempatkan di awal penelitian, dan
berguna untuk Proposal penelitian dan untuk tesis akhir atau disertai
Terdapat kompenen-kompenen utama yang akan saya masukkan dalam abstrak. Isi abstrak
bervariasi untuk laporan tinjauan pustaka, paperberorientasi teori, dan untuk paper metodologi.
Beberapa kompenen-kompenen tersebut sebagai berikut :
1. Mualilah dengan isu atau masalah yang mengarah ke perlunya dilakukan penelitian. Ish
inu mungkin terkait dengan perlunya lebih banyak literatur.
2. Sebutkan tujuan penelitian. Gunakan kata tujuan, dan tulislah tentang fenomena sentral
yang sedang digali, partisipan yang akan di teliti, dan temoat penelitian akan
berlangsung.
3. Kemudian sebutkan apa data yang akan dikumpulkan untuk menyelesaikan tujuan ini.
Anda dapat menyebutkan jenis data, partisipan, dan tempat data akan diambil
4. Setelah itu, sebutkan gema atau hasil statistik yang mungkin akan dihasilkan dalam
penelitian anda. Pada tasqp awl perencanaan proyek, anda tidak akan mengetahui tema-
tema apa yang akan muncul, sehingga anda mungkin harus menebak apakah tema
tersebut.
5. Akhiri abstrak dengan menyebutkan implikasi praktis penelitian. Sebutkan pembaca-
pembaca tertentu yang akan memperoleh manfaat dari proyek penelitian dan mengapa
mereka akan memperoleh manfaat itu
SALAH SATU MODEL PENDAHULUAN
Menulis pendahuluan untuk tiga penelitian yang berbeda, seperti yang sudah di jelas kan,
memang tidak terlalu jelas perbedaannya. Kompenen utama yang perlu dimasukkan kedalam
pendahuluan pada umumnya berhubungan dengan jenis-jenis masalah yang dibahas, baik itu
penelitian, kualitatif kuantitatif, maupun metode campuran.
Model defisiensi pendahuluan merupakan salah satu pola umum dalam menulis pendahuluan
hang baik. Model ini merupakan pendekatan populer yang banyak digunakan dalam ilmu-ilmu
sosial. Model ini terdiri dari lima bagian yang masing-masing dari kelimanha dapat ditulis dalam
satu paragraf sehingga secara keseluruhan bisa mencapai maksimal dua halaman. Lima bagian
tersebut antara lain :
1. Masalah penelitian
2. Penelitian sebelumnya yang membahas masalah tersebug
3. Kekurangan dalam penelitian sebelum nya
4. Pentingnya penelitian untuk audiens tertentu
5. Tujuan penelitian.
KEKURANGAN (DIFISIENSI) DALAM LITERATUR SEBELUMNYA
Setelah menjabarkan masalah penelitian dan mereviu sejumlah literatur/penelitian lain yang
relavan, penelitian kemudian mengidentifikasi kekurangan-kekurangan (deficiencies) yang
terdapat dalam literatur/penelitian tersebut.
Untuk literatur/penelitian mana pun, peneliti seyogianya dapat menjelaskan satu atau lebih
defisiensi ini dalam bagian pendahuluan proposal mereka. Selain menyebutkan defisiensi,
peneliti juga perlu menjabarkan bagaimana penelitian nya akan mengoreksi atau menutupi
defisiensi tersebut.
BAB 6 (TUJUAN PENELITIAN)
SIGNIFIKANSI DAN MAKNA TUJUAN PENELIATIAN
Menurut Locke, Spirduso, dan Silverman (2013), tujuan penelitian berarti menunjukan
“mengapa Anda ingin melakukan penelitian dan apa yang ingin Anda capai.” Pada era ini jarang
ada yang memperhatikan tujuan penelitian, kecuali Wilkinson (1991) yang menjelaskan tujuan
penelitian dalam konteks rumusan masalah dan sasaran penelitian. Tetapi, pada umumnya tujuan
penelitian merupakan gagasan inti atau gambaran dari suatu penelitian dengan membingkainya
dalam satu kalimat atau paragraph agar mudah dipahami oleh pembaca.
TUJUAN PENELITIAN KUALITATIF
Tujuan penelitian kualitatif (qualitative purpose statement) yaitu mencakup informasi tentang
fenomena utama yang dieksplorasi dalam penelitian, partisipan penelitian, lokasi penelitian dan
menyatakan rancangan penelitian yang dipilih. Berikut ini adalah beberapa hal dasar dalam
menulis tujuan penelitian kualitatif. Tulislah tujuan penelitian dalam kalimat atau paragraf
terpisah. Gunakanlah verba masa kini dan verba masa lampau untuk menulis tujuan penelitian
dalam artikel jurnal, kalau menggunakan verba masa yang akan datang untuk menyajikan
proposal. Fokuslah pada satu fenomena utama namun tunjukan bahwa penelitian anda bisa
berkembang (contoh: Tujuan Penelitian”). Gunakanlah kata – kata yang menunjukan bahwa diri
anda netral tidak berorientasi langsung tetapi menggunakan strategi bahwa Anda menguasai
penelitian (contoh: “Pengalaman kehidupan para ibu”). Sajikan definisi kerja umum mengenai
fenomena utama yang tidak dimengerti oleh banyak pembaca sehingga mereka dapat lebih
memahami jenis pertanyaan dan respon apa yang diinginkan. Jelaskan berapa banyak partisipan
yang ada dalam penelitian (contoh: laki-laki saja) dan tunjukkan lokasinya (contoh : universitas
ternama). Langkah terakhir, gunakan bahasa yang membatasi ruang partisipan atau lokasi
penelitian agar membantu peneliti untuk menjabarkan penelitiannya (contoh: anggota tim
kreatif). Selanjutnya ada 4 tujuan peneliatian kualitatif dalam studi yang berbeda yaitu
Fenomenologi Kualitatif, Kasus, Etnografi dan Grounded Theory. Dalam setiap studi yang
berbeda mempunyai strategi yang berbeda. Strategi Fenomologi adalah dimana artikel itu
berfokus kepada satu fenomena, menggunakan kata yang netral tetapi mendefinisikan
pengalaman yang umunya pernah dirasakan oleh semua orang. Strategi Kasus adalah dimana
artikel tersebut berfokus kepada tujuan penelitiannya, menyebutkan para partisipannya secara
jelas dan ada bagian yang berabstraksi dan metodologi agar pembaca menemukan ini adalah
tujuan penelitian dalam studi kasus. Dalam strategi Etnografi, penulis menggunakan partisipan
dalam satu perumpamaan (tidak menyebutkannya secara jelas seperti bersertakan nama) dan
menunjukan lokasi penelitian (seperti kota Jakarta). Terakhir dalam studi Grounded Theory yang
lebih ke mengeksplorasi faktor penting yang akan mempengaruhi masa depan (future). Semua
penelitian kualitatif ini memiliki strategi yang berbeda agar penulis penelitian dapat
membedakan antara tujuan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Selanjutnya, apa itu tujuan
penelitian kuantitatif???
TUJUAN PENELITIAN KUANTITATIF
Tujuan penelitian kuantitatif (quantitative purpose statement) adalah penelitian ilmiah yang
sistemastis terhadap bagian – bagian dan fenomena serta hubungan – hubungannya, meliputi
variabel – variabel, ditulis dengan bahasa yang berhubungan dengan penelitian kuantitatif dan
mencakup pengujian deduktif atas hubungan atau teori tertentu. Pada akhirnya, tujuan penelitian
kuantitaitf ini untuk membandingkan beberapa sampel atau kelompok tertentu dalam kaitannya
dengan hasil penelitian yang sering dijumpai dalam eksperimen. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menulis tujuan penelitian kuantitatif. Gunakanlah kata-kata untuk menandai
tujuan penelitian anda. Tunjukkan teori, model, atau kerangka konseptual yang perlu digunnakan
secara sederhana. Tunjukan variable bebas dan variable terikat yang digunakan dalam penelitan.
Gunakan kata-kata yang dapat menghubungkan variable bebas dan variable terikat untuk
menunjukan bahwa kedua jenis variable ini benar-benar saling berhubungan. Ada 2 teknik
menghubungkannya, pertama dengan menggunakan kata “perbandingan antara” dan
“mendeskripsikan” atau menggunakan kombinasi “membandingkan (comparing)” dan
“menghubungkan (relating)” dalam penelitian survey. Lalu, tempatkan dan susunlah variable
bebas di bagian kiri diikuti oleh variable terikat di bagian kanan dan juga letakkan variable
interventing diantara dua variable itu. Setelah itu, sebutkan jenis strategi penelitian yang
digunakan dalam penelitian agar tidak membahas detail metodologi penelitian dan akan
memungkinkan pembaca untuk dapat mengasosiasikan hubungan antarvariabel dengan strategi
penelitian. Lalu, tunjukan secara jelas pertisipan dan lokasi penelitian. Langkah terakhir adalah
definisikanlah secara umum masing-masing variabel kunci dengan sederhana supaya membantu
pembaca lebih memahami tujuan penelitian. Selain itu, berikan batasan pada ruang lingkup
pengumpulan data terhadap individu-individu tertentu. Selanjutnya ada 1 contoh dari variabel
bebas yaitu pergaulan bebas dan contoh dari variabel terikat adalah pelecehan seksual, contoh ini
di ambil dari artikel yang di buat oleh Kalof (2000) dengan artikel yang berjudul Tujuan
Penelitian dalam Studi Survei Dalam artikel Tujuan Penelitian dalam Studi Survei Disertasi
dibuat oleh DeGraw (1984), ditemukan penulis menggunakan kata hubung dari karakteristik
seorang anak ke latar belakangnya.
Terakhir ada artikel yang ditulis oleh Booth- Kewley dan teman – teman (1992) yang
mencontohkan tujuan penelitian dalam studi eksperimen, penulis telah menunjukan para
partisipannya yang terlibat dalam penelitian eksperimennya yaitu unit analisisnya.
TUJUAN PENELITIAN METODE CAMPURAN
Tujuan penelitian metode campuran (mixed methods purpose statements) berisi tujuan penelitian
secara keseluruhan, informasi mengenai unsur- unsur penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan
alasan mancampur dua unsur tersebut untuk meneliti masalah penelitian, yang akan ditunjukkan
dalam pendahuluan untuk memberikan panduan awal bagi pembaca, dalam memahami penelitian
yang ada di dalamnya. Berikut adalah beberapa metode untuk menyusun dan menyajikan tujuan
penelitian metode campuran. Mulailah dengan menullis kata- kata yang menunjukkan secara
jelas tujuan penelitian yang akan dijabarkan. Lalu, jelaskan tujuan penelitian daru perspektif
konten, misalnya “tujuannya adalah untuk…” dengan cara ini pembaca dapat suatu pemikiran
untuk memahami keseluruhan maksud dari peneliti tersebut, sebelum peniliti membagi
penelitiannya ke dalam bagian kuantitatif dan kualitatif. Tunjukkan jenis rancangan metode
campuran yang digunakan, seperti transformasional atau multiphase. Jelaskan alasan
dikombinasikannya data kuatitatif dan kualitatif. Salah satu dari alasan tersebut yaitu agar
menjadi rancangan yang lebih besar. Selanjutnya, ada contoh artikel Tujuan Penelitian Metode
Campuran Konvergen dibuat oleh Classen (2007), fase kuantitatifnya adalah Ia meneliti risiko
dan faktor – faktor protektif yang mempengaruhi luka-luka pengemudi, sedangkan fase
kualitatifnya adalah faktor- faktor yang mempengaruhi keselamatan dan prioritas keamanan
pemangku kepentingan pengemudi di lansia. Classen menaruhnya di paragraph pertama dari
artikel tersebut. Selanjutnya Ia membandingkan kedua penelitian tersebut, lalu menjelaskan
mengapa dua data tersebut terhubungkan dan saya sebagai pembaca artikel yang di tulis olehnya
mengerti apa pada awal mulanya Ia ingin memberitahukan tentang penelitiannya dan lebih jelas
ketika sudah membaca artikel tersebut lebih jauh lagi.
BAB 7 (RUMUSAN MASALAH DAN HIPOTESIS PENELITIAN)
RUMUSAN MASALAH KUALITATIF
Dalam penelitian kualitatif, peneliti menyatakan rumusan masalah, bukan sasaran penelitian
(seperti, hasil akhir yang ingin diperoleh dalam penelitian) ataupun hipotesis (misalnya, prediksi
yang melibatkan variabel dan pengujian statistic). Rumusan masalah untuk penelitian kualitatif
mengandaikan dua bentuk: satu rumusan masalah utama (central question) dan beberapa
subrumusan masalah spesifik.
Ajukanlah satu atau dua pertanyaan utama (rumusan masalah). Perfenomena utaman atau
konsep penelitian. Peneliti mengemukakan pertanyaan ini, konsisten dengan metodologi
penelitian kualitatif yang muncul, sebagai masalah umum sehingga tidak membatasi
pandangan para partisipan. Untuk sampai pada pertanyaan ini, tanyakan,” Apakah
pertanyaan paling luas yang dapat saya sampaikan dalam penelitian ini?” Para peneliti
pemula yang berlatih dengan penelitian kuantitatif mungking berjuang dengan
pendekatan ini, karena mereka terbiasa menggunakan alur berpikir terbalik.
Bertanyalah tidak lebih dari lima sampai tujuh subpertanyaan selain dari pertanyaan
utama anda. Beberapa subpertanyaan mengikuti setiap pertanyaan utama yang umum;
subpertanyaan tersebut mempersempit fokus penelitian, tetapi membuka diri akan
kemungkinan-kemungkinan lain. Miles dan Huberman (1994) merekomendasikan agar
peneliti menulis tidak lebih dari dua belas pertanyaan penelitian kualitatif, baik itu
pertanyaan utama (rumusan masalah) maupun sub-subpertanyaan. Pada akhirnya, sub-
subpertanyaan ini digunakan menjadi pertanyaan-pertanyaan spesifik untuk digunakan
selama wawancara (atau observasi, atau ketika proses dokumentasi).
Kaitkanlah pertanyaan utama (rumusan masalah) dengan strategi penelitian kualitatif
tertentu. Misalnya, spesifikasi rumusan masalah dalam penelitian etnografi berbeda
dengan rumusan masalah dalam strategi-strategi penelitian kualitatif yang lain.
Awalilah rumusan masalah penelitian anda dengan kata-kata “apa” atau “bagaimana”
untuk menunjukan keterbukaan penelitian anda. Kata bagaimana sering kali menyiratkan
bahwa penelitian tengah berusaha menjelaskan mengapa sesuatu muncul. Kata ini
memang menuntut adanya jawaban sebab-akibat yang lebih berhubungan dengan
penelitian kuantitatif. Hanya saja, dalam penelitian kualitatif, kata itu mencerminkan
pemikiran yang lebih terbuka.
Fokuslah pada satu fenomena atau konsep utama. Suatu penelitian memang bisa
berkembang dari waktu ke waktu; ada kemungkinan banyak faktor lain yang muncul dan
memengaruhi fenomena tersebut, tetapi cobalah memulai penelitian anda dengan satu
fenomena utama untuk dieksplorasi secara detail.
Gunakanlah verba-verba eksploratif yang menyampaikan bahasa rancangan. Verba-verba
ini seyogianya mengajak pembaca untuk memahami bahwa penelitian anda:
1. Melaporkan (atau merefleksikan) cerita-cerita (misalnya, riset naratif)
2. Mendeskripsikan esensi pengalaman (misalnya, fenomenologi)
3. Menemukan (grounded theory)
4. Berusaha memahami (misalnya, etnografi)
5. Mengeksplorasi suatu proses (misalnya, studi kasus)
Gunakanlah verba yang lebih eksploratoris beruapa kata-kata tidak langsung
(nondirectional words) ketimbang kata-kata langsung (directional words), misalnya
“berdampak pada”,”memengaruhi”,”menentukan”,”menyebabkan”, dan
“menghubungkan”.
Upayakan rumusan masalah anda terus berkembang dan berubah selama penelitian
berlangsung, namun tetap konsisten dengan asumsi-asumsi dasar rancangan penelitian
tersebut. Dalam penelitian kualitatif, rumusan masalah sering kali didasarkan pada reviu
atau reformulasi secara terus-menerus (misalnya dalam penelitian grounded theory).
Gunakanlah pertanyaan open-ended (terbuka), tanpa perlu merujuk pada literatur atau
teori tertentu, kecuali jika ada strategi penelitian kualitatif yang menganjurkan hal itu.
Perincilah para partisipan dan lokasi penelitian, itu pun jika sebelumnya informasi
mengenai keduanya belum dijelaskan.
RUMUSAN MASALAH DAN HIPOTESIS PENELITIAN KUANTITATIF
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menyajikan rumusan masalah dan hipotesis
penelitian, terkadang sasaran penelitian juga. Rumusan masalah kuantitatif
(quantitative questions) ini biasanya berupa pertanyaan-pertanyaan tentang hubungan
antara variabel-variabel yang akan dianalisis oleh peneliti. Rumusan masalah pada
umumnya digunakan dalam penelitian ilmu sosial dan lebih khusus dalam penelitian
survei. Di sisi lain, hipotesis kuantitatif (quantitative hypotheses) merupakan prediksi-
prediksi yang dibuat peneliti tentang hubungan antarvariabel yang ia harapkan. Hipotesis
ini biasanya berupa perkiraan numeri katas populasi yang dinilai berdasarkan data sampel
penelitian.
Berikut ini, disajikan sejumblah petunjuk dalam menulis rumusan masalah dan hipotesis
kuantitatif yang baik:
Variabel-variabel dalam rumusan masalah atau hipotesis biasanya hanya digunakan
dengan tiga pendekatan dasar. Pertama, peneliti membandingkan kelompok-kelompok
dalam variabel bebas untuk melihat dampaknya terhadap variabel terikat (dapat berupa
eksperimen atau perbandingan-perbandingan kelompok). Kedua, peneliti
menghubungkan satu atau beberapa variabel bebas dengan satu atau beberapa variabel
terikat (berupa survei yang menghubungkan variabel-variabel). Ketiga, peneliti
mendeskripsikan respons-respons terhadap variabel bebas, variabel mediate, atau variabel
terikat (berupa penelitian deskriptif).
Salah satu hal yang paling sering muncul dalam penelitian kuantitatif adalah pengujian
terhadap suatu teori dan spesifikasi rumusan masalah atau hipotesis yang berhubungan
dengan teori tersebut.
Variabel bebas dan variabel terikat harus diukur secara terpisah dan tidak diukur pada
konsep yang sama. Prosedur ini sekaligus memperkuat logika sebab-akibat dalam
penelitian kuantitatif.
Untuk mengurangi “kelebihan muatan”, tulislah hanya rumusan masalah atau hipotesis
saja, tidak kedua-duanya, kecuali jika hipotesis tersebut dibuat berdasarkan rumusan
masalah (mengenai hal ini, akan dijelaskan kemudian). Pilihlah satu pola rumusan
masalah hipotesis berdasarkan tradisi ata rekomendasi dari pembimbing atau pihak
fakultas, atau berdasarkan ada tidaknya prediksi akan hasil penelitian dari penelitian-
penelitian sebelumnya.
Jika hipotesis yang digunakan, ada dua bentuk: hipotesis nol dan hipotesis alternatif.
Hipotesis nol merepresentasikan pendekatan tradisional: ia membuat suatu prediksi yang
menyatakan tidak ada satu pun hubungan atau perbedaan signifikan antara kelompok-
kelompok dalam variabel penelitian. Pernyataan untuk hipotesis nol bisa berupa: “Tidak
ada perbedaan (atau hubungan)” antara kelompok-kelompok.
Jenis lain dari hipotesis alternatif adalah hipotesis nondireksional (nonfirectional
hypothesis): suatu prediksi dibuat, namun bentuk perbedaan-perbedaannya (misalnya,
lebih besar, lebih lemah, lebih banyak, kurang, dan sebagainya) tidak secara pasti
diperinci karena peneliti tidak mengetahui apa yang diprediksikan dari literatur-literatur
sebelumnya.
Jika penelitian anda menggunakan variabel-variabel demografis sebagai prediktor-
prediktornya, sebaiknya gunakanlah variabel-variabel nondemografis (misalnya, sikap
atau perilaku) sebagai variabel mediate (mediating variable) atau variabel moderat
(moderating variable)-nya.
Gunakanlah pola urutan kata yang konsisten dalam menulis rumusan masalah atau
hipotesis penelitian agar pembaca mudah mengidentifikasi variabel-variabel utama.
MODEL RUMUSAN MASALAH DAN HIPOTESIS DESKRIPTIF
Salah satu model yang saya rekomendasikan dalam merancang rumusan masalah dan
hipotesis penelitian adalah dengan menulis rumusan masalah yang bersifat deskriptif
(mendeskripsikan sesuatu) terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan menulis
rumusan masalah dan hipotesis inferensial (memberikan dugaan-dugaan atas populasi
tertentu berdasarkan sampel penelitian).
RUMUSAN MASALAH DAN HIPOTESIS PENELITIAN METODE CAMPURAN
Dalam buku-buku yang membahas metode penelitian, peneliti biasanya tidak akan
melihat penjelasan mengenai rumusan masalah atau hipotesis spesifik yang memang
didesain untuk rancangan metode campuran.
Peneliti metode campuran seharusnya berisi rumusan masalah kualitatif, kuantitatif, dan
metode campuran dimulai dengan rumusan masalah yang memang dirancang khusus
untuk penelitian metode campuran.
Dengan demikian, yang perlu dipikirkan adalah: seperti apa jenis-jenis rumusan masalah
yang seharusnya disajikan dan kapan serta informasi apa saja yang paling dibutuhkan
dalam rumusan masaah untuk menunjukan sifat penelitian metode campuran ini.
Rumusan masalah (atau hipotesis), baik yang didasarkan pada rancangan kualitatif
maupun kuantitatif, harus sama-sama disajikan dalam penelitian metode campuran untuk
mempersempit dan memfokuskan tujuan penelitian.
Ketika menulis rumusan masalah atau hipotesis penelitian metode campuran, ikutilah
petunjuk-petunjuk dalam bab ini tentang bagaiman menulis rumusan masalah dan
hipotesis yang baik.
Peneliti seharusnya juga memperhatikan susunan rumusan masalah dan hipotesis ini.
Dalam penelitian metode campuran dua-tahap. (sekuensial), rumusan masalah tahap
pertama seharusnya diajukan terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh rumusan masalah
tahap kedua sehingga pembaca bisa melihat rumusan-rumusan tersebut secara berurutan
sebagai acuan mereka ketika akan membaca keseluruhan penelitian.
Tulislah rumusan masalah penelitian metode campuran yang secara langsung
menunjukkan adanya campuran (mixing) karakteristik-karakteristik penelitian kuantitatif
dan kualitatif.
Rumusan masalah metode campuran dapat dituliskan dengan cara yang berbeda-beda.
Rumusan semacam ini mengandaikan salah satu dari tiga bentuk.
Pertimbangkan bagaimana menyajikan rumusan masalah kuantitatif, kualitatif, dan
metode campuran dalam penelitian metode campuran, format ideal adalah dengan
menuliskan rumusan masalah ke dalam bagian-bagian berbeda, rumusan masalah atau
hipotesis kuantitatif, rumusan masalah kualitatif, dan rumusan masalah metode
campuran.
RINGKASAN
Rumusan masalah dan hipotesis berperan sebagai “rambu” bagi pembaca dan untuk
mempersempit tujuan penelitian. Para peneliti kualitatif seyogiana mengajukan
sedikitnya satu rumusan masalah utama dan beberapa subrumusan masalah. Mereka
harus mengawali rumusan masalahnya dengan kata-kata seperti bagaimana atau apakah
dan menggunakan verba eksploratoris, misalnya mengeksplorasi, memahami atau
menemukan. Selain itu, mereka harus menyajikan rumusan masalah yang umum dan luas
yang memungkinkan mereka mengeksplorasi gagasan-gagasan partisipan.
Sebaliknya, para peneliti kuantitatif bisa menulis rumusan masalah atau hipotesis saja.
Kedua bentuk ini harus meliputi variabel yang dideskripsikan, dihubungkan,
dibandingkan dengan variabel bebas dan variabel terikat yang diukur secara terpisah.
Dalam beberapa penelitian kuantitatif, peneliti sering kali menggunakan rumusan
masalah saja. Akan tetapi, untuk keperluan formal, hipotesis tidak jarang disertakan pula.
Bagi para peneliti metode campuran, saya merekomendasikan agar mereka membuat
rumusan masalah kuantitatif, kualitatif, dan metode campuran dalam penelitian mereka.
Rumusan masalah metode campuran dapat dituliskan untuk menekankan metode atau isi
penelitian, atau keduanya, dan rumusan ini dapat ditempatkan di bagian yang berbeda
dalam penelitian.
BAB 8 (METODE KUANTITATIF)
Dalam menghubungkan beberapa asumsi dan prosedur yang mengimplementasikan pembahasan,
seperti pendekatan korelasional dan pendekatan komparatif kasual sehingga fokusnya dapat
berupa survei dan eksperimen. Dalam bab ini, fokusnya adalah pada komponen – komponen
penting bagian metode dalam proposal untuk survei dan eksperimen.
MENDEFINISIKAN RANCANGAN SURVEI DAN EKSPERIMEN
Rancangan survei (survei design) mendeskripsikan secara kuantitatif (angka) beberapa
kecenderungan, perilalu atau opini dari suatu populasi dengan meneliti sampel populasi tersebut,
lalu peneliti melakukan generalisasi atau membuat klaim-klaim tentang populasi itu.
Rancangan eksperimen (experimental design) mengidentifikasi sampel dan melakukan
generalisasi, tetapi tujuan utamanya adalah untuk menguji dampak suatu treatment (intervensi)
terhadap hasil penelitian yang dikontrol oleh faktor-faktor lain, seperti peneliti secara acak
membagi individu – individu ke dalam kelompok dan jikalau satu kelompok mendapatkan satu
treatment dan kelompok yang lain tidak maka akan mempengaruhi hasil (output) penelitian.
KOMPONEN – KOMPONEN RANCANGAN METODE SURVEI
Berikut ini, akan disajikan sejumlah komponen yang sudah biasa muncul dalam penelitian
survei.
- Apakah tujuan rancangan survei sudah dijelaskan?
- Apakah alasan dipilihnya rancangan survei ini juga sudah di sebutkan?
- Apakah populasi dan besarnya populasi sudah di perinci?
- Seberapa banyak orang yang akan dijadikan sampel? Didasarkan pada apa besarah sampel ini?
- Apa prosedur sampling yang akan di terapkan? (acak, atau non acak)
- Konten apa saja yang akan dijelaskan dalam survei ini?
- Berapa lama waktu yang digunakan untuk menyusun, mengolah dan mengurus survei?
- Apa saja variabel – variabel yang ada dalam penelitian survei ini?
- Langkah – langkah apa saja yang diambil dalam menganalisis data?
RANCANGAN SURVEI
Beberapa hal yang dapat dibahas dalam proposal di bagian metode penelitian untuk rancangan
survei. Pertama, indentifikasikanlah tujuan penelitian survei untuk menggeneralisasi populasi
dari beberapa sampel sehingga dapat dibuat kesimpulan sementara. Lalu, tunjukan mengapa
survei lebih dipilih sebagai jenis prosedur pengumpulan data dalam penelitian tersebut, pertegas
juga survei apa yang ditetapkan dan juga perincilah strategi pengumpulan data (apakah itu dari
website, internet, wawancara dan lain-lain).
POPULASI DAN SAMPEL
Tentukanlah karakteristik – karakteristik populasi dan prosedur sampling. Berikut ini, ada aspek-
aspek penting populasi dan sampel yang dapat dideskripsikan dalam proposal penelitian. Pada
awal mula, identifikasilah populasi dalam penelitian, nyatakan secara jelas seberapa besar
populasi itu dan apakah kebesarannya dapan di tentukan atau tidak dan bagaimana cara
pengidentifikasian individu – individu dalam populasi itu. Lalu, perjelaslah apakah prosedur
sampling untuk populasi ini menggunakan satu – tahap atau multi tahap. Sampling satu tahap
dapat melakukan sampling sejumlah individu secara langsung, kalau sampling multi – tahap
harus terlebih dahulu menentukan kelompok atau organisasi, lalu baru mengindetifikasi nama-
nama individu kemudian melakukan sampling terhadap individu – individu tersebut. Setelah itu,
jelaskan proses pemilihan atas individu – individu, apakah pemilihannya acak dan sampling acak
atau bagaimana. Lalu, pertegaslah apakah penelitian anda akan menggunakan stratifikasi
populasi sebelum anda memilih sampel atau tidak, Stratifikasi berarti karakteristik – karakteristik
dari individu – individu yang telah dipilih, misalnya jenis kelaminnya laki-laki atau perempuan.
Selanjutnya jelaskan prosedur – prosedur dalam menyeleksi sampel dari daftar yang ada.
Terakhir, tunjukan juga angka setiap individu yang di sampling dan jelaskan prosedur – prosedur
yang digunakan untuk mengalkulasi angka – angka tersebut maka peneliti akan sampai pada
hasil pengukuran sampel yang akurat.
INSTRUMENTASI
Peneliti juga perlu menyajikan informasi detail mengenai instrument – instrument survei yang
akan digunakan dalam penelitian yang diajukan. Pertimbangkan langkah-langkah berikut ini
yang akan disampaikan. Pertama, berilah nama instrument survei yang anda gunakan untuk
mengumpulkan data, apakah instrument itu yang di rancang khusus jika iya, apakah anda sudah
memiliki izin atau dasar teoretis yang kuat untuk menggunakannya dan apabila instumen tersebut
sudah pernah dirancang oleh orang lain jelaskanlah sencara lengkap dengan cara
mendeskripsikan validitas dan reliabilitas skor- skor yang telah di peroleh sebelumnya. Lalu,
jelaskan pula apakah skor – skor tersebut sudah mencerminkan adanya reliabilitas atau tidak.
Ketika peneliti memodifikasi suatu instrument, peneliti perlu membangun kembali validitas dan
reliabilitas tersebut ketika dilakukan proses analisis data. Jangan lupa untuk tunjukan item
sampel dari instrument sehingga pembaca benar – benar tahu item yang di gunakan dan juga
tunjukan isi utama dalam instrument tersebut. Terakhir, jelaskan rencana – rencana anda untuk
melakukan uji coba survei di lapangan dan sajikan pula alasan atas rencana tersebut. Berbeda
jika, untuk mailed survey (survei lewat pos), perjelaslah langkah-langkah anda dalam pengaturan
pendekatan survei ini dan tindak lanjutnya untuk memastikan rating respons yang tinggi.
VARIABEL DALAM PENELITIAN
Meskipun pembaca proposal sudah mengetahui informasi mengenal variabel-variabel dalam
tujuan penelitian, rumusan masalah, atau hipotesis, penelitian tidak perlu memasukkannya dalam
bagian metode penelitian. Hal ini dimaksudkkannya variabel-variabel tersebut dengan rumusan
masalah atau hipotesis dan instrument penelitian. Salah satu tekniknya adalah dengan
menghubungkan variabel-variabel, rumusan masalah atau hipotesis, dengan item-item survei agar
pembaca mudah mengindentifikasi bagaimana item-item tersebut digunakan, untuk itu, buatlah
sebagai table dan penjelasan khusus tentang variabel, rumusan masalah, hipotesis, dan item-item
tersebut.
ANALISIS DATA DAN INTERPRESTASI
Dalam proposal, jelaskan tahap-tahap analisis data. Saya menyarankan anda menggunakan tip
penelitian berikut, yaitu dengan menyajikan analisis data dalam bentuk tahap- demi – tahap agar
pembaca bisa memahami bagaimana suatu tahap menuntun tahap selanjutnya hingga semua
prosedur analisis data dibahas secara tuntas.
Langkah 1, sajikan informasi tentang jumlah sampel yang terlibat dan tidak terlibat dalam
survei. Informasi ini bisa dirancang dalam bentuk table yang berisi angka-angka dan presentase-
presentase yang mendeskripsikan responden dan non responden.
Langkah 2, jelaskan metode-metode yang sekitarnya dapat mengidentifikasi respons bias.
Respons bias (response bias) adalah pengaruh/efek dari tidak adanya respons terhadap survei
(Fowler,2009). Bias berarti bahwa jika nonresponden memberikan respons, maka respons ini
akan memberi perubahan besar-besaran terhadap hasil survei akhir, jelaskan prosedur-prosedur
yang digunakan untuk mengecek respons bias, seperti wave analysis atau analisis
responden/nonresponden.
Langkah 3, lakukanlah analisis deskriptif (descriptive analysis) terhadap variabel terikat dalam
penelitian. Analisis ini harus menunjukkan rata – rata, deviasi standar, dan skor-skor untuk 2
variabel ini. Dalam proyek – proyek penelitian kuantitatif, analisis berhenti disini, yaitu dengan
analisis deskriptif, khususnya apabila jumlah partisipan terlalu sedikit untuk analisis inferensial
lebih lanjut.
Langkah 4, Jika anda menggunakan instrument penelitian dengan skala-skala atau berencana
untuk mengembangkan sendiri instrument tersebut, gunakanlah prosedur statistic untuk
menyelesaikan proses ini dan juga bisa menggunakan tes reliabilitas untuk mengidentifikasi
konsistensi internal skala-skala tersebut, misalnya statistic alpha Cronbach.
Langkah 5, gunakanlah statistic atau program statistic computer untuk menguji rumusan
masalah atau hipotesis inferensial. Rumusan masalah atau hipotesis inferensial (inferensial
questions or hypotheses) menghubungkan (relate) variabel-variabel atau membandingkan
(compare) kelompok-kelompok dalam variabel agar kesimpulan sementara (inferensi) dari skala
sampel hingga skala populasi dapat diketahui.
Langkah 6, langkah terakhir dalam proses analisis data adalah menyajikan hasil survei dalam
bentuk tabel atau gambar, kemudian menginterpretasikan hasil tes statistik. Interpretrasi dalam
penelitian kuantitatif (interpretation in quantitative research) berarti bahwa seorang peneliti
membuat suatu kesimpulan dari rumusan masalah dan hipotesis yang sudah dianalisis.
Interpretasi ini melibatkan beberapa langkah khusus.
Laporkan bagaimana hasil-hasil penelitian menjawab rumusan masalah atau hipotesis.
Panduan dari Publication Manual of the American Psychological Association (APA),
2010) menyatakan bahwa makan hasil yang paling lengkap berasal dari pelaporan
deskripsi menyeluruh, pengujian signifikansi statistik (statistical significance testing),
confidence internal, dan pengaruh ukuran-ukuran sampel.
KOMPENEN-KOMPONEN DALAM METODE PENELITIAN EKSPERIMEN
Metode penelitian eksperimen pada umumnya menggunakan formal standar yang melibatkan
komponen-komponen sebagai berikut. Partisipan, materi, prosedur, dan ukuran (besaran). Pada
subbab kali ini, saya akan membahas komponen-komponen tersebut dan meyajikan informasi
seputar rancangan eksperimen dan alisis statistik.
Partisipan
Pembaca perlu mengetahui cara pemilihan (sampling), penugasan (assignment), dan jumblah
partisipan yang terlibat dalam suatu eksperimen. Perhatikanlah hal berikut ini saat menulis
metode eksperimen.
Deskripsikanlah proses pemilihan (sampling) partisipan, apakah dilakukan secara acak
atau non-acak (dipilih secara kovenien). Dalam pemilihan acak atau random sampling,
masing-masing individu memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih sebagai
partisipan penelitian. Langkah ini juga akan memastikan bahwa sampel yang terpilih
benar-benar representatif dan bisa mewakili suatu populasi
Jika setiap partisipan ditugaskan secara acak (randomly assignment) ke dalam beberapa
kelompok, berarti prosedur yang demikian dikenal sebagai prosedur true-experiment.
Jika penelitian anda menggunakan penugasan acak seperti ini, paparkanlah secara detail
bagaimana anda akan menugaskan secara acak masing-masing individu ke dalam
kelompok-kelompok perlakuan (treatment).
Jelaskan pula keunggulan-keunggulan lain penelitian eksperimen yang secara sistematik
dapat mengontrol variabel-variabel yang bisa mempengaruhi hasil penelitian. Salah satu
pendekatannya adalah dengan menyamakan (equating). Kelompok-kelompok di awal
eksperimen, sehingga partisipasi dalam satu kelompok atau kelompok lain tidak
memengaruhi hasil akhir, misalnya adalah memasangkan partisipan (match
participants) berdasarkan sifat atau karakteristik tertentu, kemudian memilih seorang
partisipan dari masing-masing pasangan ini untuk ditugaskan dalam suatu kelompok.
Tujukkan kepada pembaca jumblah partisipan dalam setiap kelompok dan jelaskan
prosedur-prosedur sistematik dalam menentukan besaran setiap kelompok. Untuk
penelitian eksperimen, peneliti seyogianya menggunakan analisis kekuatan untuk
mengidentifikasi besaran sampel yang sesuai untuk kelompok-kelompok tersebut.
Kalkulasinya harus melibatkan beberapa hal berikut:
1. Pertimbangan level siginifikansi statistik untuk eksperimen ini
2. Jumblah kekuatan yang diinginkan biasanya disajikan dalam bentuk kuat, sedang,
atau lemah. Dalam pengujian statistik terhadap hipotesis nol ketika hipotesis ini,
sebenarnya, gagal.
3. Besaran efek, perbedaan-perbedaan yang diinginkan dalam jumblah rata-rata antara
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dinyatakan dalam unit-unit deviasi
standar.
Susunlah nilai-nilai untuk tiga faktor ini dan perlihatkanlah dalam bentuk sebuah tabel
besaran-besaran yang dibutuhkan untuk setiap kelompok ini. Dalam hal ini,
rencanakanlah sebuah eksperimentasi yang paling tinggi: bahwa pengaruh yang
diinginkan terhadap outcome penelitian bisa tercapai dalam manipulasi eksperimental ini.
VARIBEL
Dalam penelitian eksperimen, variabel harus diperinci agar pembaca bisa melihat dengan
jelas kelompok apa yang akan dieksperimentasi dan outcome apa saja yang ingin diukur.
Berikut ini adalah beberapa saran bagaimana mengembangkan gagasan terkait dengan
variabel dalam proposal penelitian.
Tunjukkanlah secara variabel bebas yang anda gunakan dalam penelitian eksperimen
tersebut. Satu variabel bebas harus menjadi treatment variabel. Satu atau beberapa
variabel harus menerima treatment dari peneliti.
Tunjukkanlah pula variabel terikat (misalnya, outcome) yang anda gunakan dalam
penelitian eksperimen. Variabel terikat merupakan variabel respons atau variabel kriteria
yang diasumsikan mendapat pengaruh dan variabel bebas. Rosenthal dan Rosnow (1991)
menyajikan tiga ukuran diamati, kuantitas perubahan, dan kemudahan perubahan, yang
diperoleh dan partisipan.
INSTRUMENTASI DAN MATERI
Selama penelitian eksperimen, khususnya pada tahap pre-test atau post-test (atau
keduanya), peneliti biasanya melakukan observasi dan pengukuran dengan menggunakan
instrument-instrumen yang tersedia. Dakan proposal penelitian, peneliti perlu membahas
instrument ini cara perancangannya, dan laporan reliabilitas dan validalitas skornya.
Deskripsikan pula instrumen-instrumen yang diisi/diselesaikan oleh partisipan (biasanya,
instrument-instrumn ini diselesaikan sebelum eksperimen tersebut dilakukan atau bahkan
di akhir eksperimen). Tunjukkan pula validitas dan reliabilitas skor atas instrumen
tersebut, individu-individu yang mengembangkannya, dan izin-izin untuk
menggunakannya.
Jelaskan secara menyeluruh materi-materi yang akan dimanfaatkan selama proses
eksperimentasi. Satu kelompok, misalnya dapat berpartisipasi dalam rencana
pembelajaran berbasis IT yang disampaikan seorang guru di ruang kelas. Rencana ini
dapat meliputi handout, mata pelajaran, dan instruksi tertulis khusus untuk membantu
siswa dalam kelompok eksperimen ini dengan komputer.
PROSEDUR EKSPERIMENTASI
Selain intrumen dan materi peelitian, peneliti juga perlu menjelaskan dalam proposalnya,
prosedur khusus yang digunakan selama proses eksperimentasi. Penjelasan ini bisa meliputi
pembahasan mengenai jenis rancangan eksperimentasi, alasan digunakannya rancangan tersebut,
dan model visual untuk membantu pembaca memahami prosedurnya.
Tunjukkanlah jenis rancangan eksperimentasi yang akan anda gunakan dalam penlitian.
Jenis-jenis rancangan eksperimentasi bisa meliputi rancangan pra-eksperimen (pre-
experimental), eksperimentasi yang sebenarnya (true experiment), kuasi-eksperimen
(quasi-experiment), dan rancangan subjek tunggal (single-subject design). Dalam
rancangan pre-experimental, peneliti mengamati satu kelompok utama dan melakukan
intervensi di dalamnya sepanjang penelitian.
Tunjukkan pula apa yang ingin diperbandingkan. Dalam kebanyakan penelitian
eksperimen, yang salah satunya dikenal dengan rancangan subjek antara (between-subject
design), peneliti membandingkan dua atau lebih kelompok. Misalnya, rancangan
faktorial, salah satu varian dalam between-subject design mengharuskan peneliti untuk
menggunakan dua atau lebih variabel treatment untuk menguji pengaruh-pengaruh
simultan variabel-variabel ini terhadap hasil penelitian.
Sajikanlah diagram atau gambar dapat mengilustrasikan rancangan penelitian yang anda
gunakan. Sistem notasi standar juga perlu diterapkan dalam gambar/diagram ini.
Rekomendasi saya, gunakanlah sistem notasi klasik yang pernah disampaikan oleh
Campebell dan Stanley
X mereprestasikan satu kelompok dalam peristiwa atau variabel eksperimental
tertentu, efek-efek dari variabel tersebut.
O merepresentasikan proses observasi atau pengukuran dengan instrument
penelitian.
X dan O yang berada dalam satu lajur merepresentasikan kelompok (X) dan
observasi (O) yang diaplikasikan pada individu-individu yang sama. X dan O
berada dalam lajur yang sama, atau disejajarkan secara vertikal, bersifat simultan.
Simbol matra dari kiri ke kanan merepresentasikan pelaksanaan prosedur
treatment secara temporal (terkadang disimbolkan dengan anak panah).
Simbol R merepresentasikan penempatan acak (random assignment).
Pemisahan lajur-lajur yang sejajar oleh garis horizontal merepresentasikan bahwa
kelompok-kelompok yang diperbandingkan tidak ditempatkan secara acak
ANCAMAN TERHADAP VALIDITAS
Ada sejumblah ancaman terhadap validitas yang sering kali membuat orang mempertanyakan
hasil/outcome yang disimpulkan oleh peneliti: apakah hasil tesebut dipengaruhi oleh faktor-
faktor utama, atau justru ada intervensi peneliti di dalamnya. Untuk itu, peneliti harus
mengidentifikasi beberapa hal yang berpotensi mengancam validitas dalam eksperimentasinya.
Setelah berhasil diidentifikasi, peneliti harus merancang dan mengantisipasi sedemikian rupa
agar ancaman-ancaman ini tidak lagi muncul atau setidaknya dapat diminimalisasi.
ANCAMAN VALIDITAS INTERNAL (INTERNAL VALIDITY THREATS)
Dapat berupa prosedur eksperimentasi, treatment, atau pengalaman dan para partisipan yang
mengancam kemampuan peneliti untuk menarik kesimpulan yang tepat dari data penlitian.
RINGKASAN
Bab ini mejelaskan tentang komponen-komponen penting dalam merancang prosedur-prosedur
metodis penelitian eksperimen dan survei. Dalam penelitian survei, penliti menjelaskan tujuan,
mengidentifikasi populasi dan sampel, instrumen yang digunakan, hubungan antarvariabel,
rumusan masalah, item khusus, dan langkah yang diambil dalam analisis dan interpretasi data.
BAB 9
METODE KUALITATIF
Metode kualitatif memiliki pendekatan yang lebih beragam dalam penelitian akademis
ketimbang metode kuantitatif. Meskipun prosesnya sama, prosedur kualitatif tetap mengandalkan
data berupa teks dan gambar, memiliki langkah-langkah unik dalam analisis datanya, dan
bersumber dari strategi penelitian yang berbeda-beda. Menulisnya bagian metode-metode untuk
proposal penelitian kualitatif mewajibkan pembaca-pembaca berpendidikan sesuai dengan
maksud penelitian, menyebutkan rancangan khusus, dengan hati-hati merefleksikan peran
peneliti dalam penelitian, menggunakan daftar jenis sumber data yang tidak ada habisnya,
menggunakan protokol khusus untuk merekam data, menganalisis informasi melalui berbagai
langkah analisis, dan menyebutkan pendekatan-pendekatan untuk mendokumentasikan akurasi
atau validitas data yang dikumpulkan. Bab ini membahas komponen-komponen penting dalam
penulisan bagian metode kualitatif menjadi proposal.
KOMPONEN METODE KUALITATIF
Bagian metode kualitatif memerlukan perhatian untuk topik-topik yang sama dengan penelitian
kuantitatif (atau metode campuran). Metode ini membahas rancangan yang digunakan dalam
penelitian dan dalam kasus ini, penggunaan penelitian kualitatif dan maksud dasarnya. Bagian ini
juga membahas sampel penelitian dan pengumpulan dan prosedur-prosedur perekaman data
secara keseluruhan. Selanjutnya dibahas langkah-langkah analisis data dan metode-metode yang
digunakan untuk menyajikan data, menginterpretasikannya, memvalidasinya, dan menunjukkan
potensi hasil penelitian.
KARAKTERISTIK PENELTIAN KUALITATIF
Bertahun-bertahun lamanya, para penulis proposal terus berusaha membahas karakteristik-
karakteristik penelitian kualitatif untuk memastikan legitimasi dari pihak fakultas dan
pembacanya. Saat ini, pembahasan semacam itu sudah jarang dijumpai dalam literatur. Bahkan,
sekarang ada beberapa konsensus yang telah mengatur ketentuan-ketentuan dalam penelitian
kualitatif. Untuk itulah, saran saya bagi para penulis proposal yang ingin merancang bagian
karakteristik penelitian ini antara lain:
Amatilah apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh para pembaca proposal anda.
Identifikasilah apakah pembaca anda sudah banyak mengetahui karakteristik penelitian
kualitatif sehingga bagian ini tidak begitu penting bagi mereka.
Jika anda ragu-ragu atas pengetahuan mereka, jelaskan karakteristik dasar penelitian
kualitatif dalam proposal anda dan jika memungkinkan bahaslah sebuah artikel jurnal
(arah studi) kualitatif baru-baru ini sebagai contoh untuk mengilustrasikan karakteristik-
karakteristik tesebut.
Apabila anda menyajikan karakteristik dasar, karakteristik apa yang seyogianya
disebutkan? Untungnya saat ini , terdapat kesepakatan umum tentang karakteristik pokok
yang mendefinisikan penelitian kualitatif. Sejumlah penulis teks pengantar
menyampaikan karakteristik-karakteristik ini
Lingkungan alamiah (natural setting); para peneliti kualitatif cenderung
mengumpulkan data lapangan di lokasi di mana para partisipan mengalami isu
atau masalah yang akan diteliti. Peneliti kualitatif tidak membawa individu-
individu ini ke dalam laboratorium (atau dala situasi yang telah di-setting
sebelumnya); tidak pula membagikan instrumen-instrumen kepada mereka.
Peneliti sebagai instrumen kunci (researcher as key instrument): para peneliti
kualitatif mengumpulkan sendiri data melalui dokumentasi, observasi perilaku,
atau wawancara dengan para partisipan. Mereka bisa saja menggunakan protokol-
protokol sejenis instrumen untuk mengumpulkan data, tetapi diri merekalah yang
sebenarnya menjadi satu-satunya instrumen dalam mengumpulkan informasi.
Mereka, pada umumnya, tidak menggunakan kuesioner atau instrument yang
dibuat oleh peneliti lain.
Beragam sumber data (multiple sources of data): para peneliti kualitatif biasanya
memilih mengumpulkan data dari beragam sumber, seperti wawancara, observasi,
dokumentasi, dan informasi audiovisual ketimbang hanya bertumpu pada satu
sumber saja. Kemudian, peneliti mereviu semua data tersebut, memberikannya
makna, dan mengolahnya ke dalam kategori atau tema yang melintasi semua
sumber data.
Analisis data induktif dan deduktif (indictive anda deductive data analysis) para
peneliti kualitatif membangun pola, kategori, dan temanya dari bawah ke atas
(induktif), dengan megolah data ke dalam unit-unit informasi yang lebih abstrak.
Proses induktif ini mengilustrasikan usaha peneliti dalam mengolah secara
berulang-ulang tema dan database penelitian hingga peneliti berhasil membangun
serangkaian tema yang utuh.
Makna dari partisipan dalam keseluruhan proses penelitian kualitatif, peneliti
terus fokus pada usaha mempelajari makna yang disampaikan para partisipan
tentang masalah atau isu penelitian, bukan makna yang disampaikan oleh peneliti
atau penulis lain dalam literatur-literatur tertentu.
Rancangan yang berkembang (emergent design): bagi para peneliti kualitaf,
proses penelitian selalu berkembang dinamis. Hal ini berarti bahwa rencana awal
penelitian tidak bisa secara ketat dipatuhi.
Refleksivitas (reflexivity): dalam penelitian kualitatif peneliti merefleksikan
bagaimana peran mereka dalam penelitian dan latar belakang pribadi, budaya, dan
pengalamannya berpotensi membentuk interpretasi, seperti tema-tema yang
mereka kembangkan dan makna-makna yang mereka anggap sebagai sumber
data.
Pandangan menyeluruh (holistic account); para peneliti kualitatif berusaha
membuat gambaran kompleks dari suatu masalah atau isu yang diteliti. Hal ini
melibatkan usaha pelaporan perpektif-perspektif, pengidentifikasian faktor-faktor
yang terkait dengan situasi tertentu, dan secara umum usaha membuat sketsa atas
gambaran besar yang muncul.
RANCANGAN KUALITATIF
Selain karakteristik utama di atas, penelitian kualitatif juga memiliki rancangan penelitian yang
spesifik. Rancangan ini utamanya terkait dengan pengumpulan data, dan laporan penelitian,
tetapi tetap berasal dari berbagai disiplin dan terus berkembang dinamis sepanjang proses
penelitian (misalnya, jenis problem, masalah etis, dan sebagainya).
Dalam menulis prosedur penelitian untuk proposal kualitatif, pertimbangan tip penelitian berikut
ini:
Jelaskan rancangan spesifik yang akan anda gunakan dan berikan tinjauan pustaka
ang membahas pendekatan tersebut.
Sajikan sejumlah informasi historis mengenai rancangan penelitian yang akan
anda terapkan, misalnya asal mulanya, penerapannya, dan definisi ringkasannya
Jelaskan mengapa strategi tersebut dianggap sesuai untuk anda gunakan dalam
penelitian anda
Jabarkan pula bagaimana penggunaan strategi tersebut dalam menentukan banyak
aspek proses rancangan, misalnya problem, rumusan masalah, cara pengumpulan
data, langkah analisis data, dan narasi/laporan akhir.
PERAN PENELITI
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian kualitatif merupakan penelitian
interpretative, yang di dalamnya peneliti terlibat dalam pengalaman yang berkelanjutan dan
terus-menerus dengan para partisipan. Keterlibatan inilah yang nantinya memunculkan
serangkaian masalah strategis, etis dan personal dalam proses penelitian kualitatif
Tuliskanlah pernyataan tentang pengalaman masa lalu menyangkut masalah penelitian
atau dengan partisipan atau seting yang membantu pambaca memahami hubungan antara
peneliti dan penelitian
Kemudian jelaskan tentang bagaimana pengalaman ini dapat berpotensi membentuk
interpretasi yang dibuat peneliti selama penelitian. Misalnya, pengalaman dapat
menyebabkan peneliti mendasarkan pada tema tertentu, secara aktif mencari bukti untuk
mendukung posisi mereka, dan untuk membuat kesimpulan yang menguntungkan atau
tidak menguntungkan tentang lokasi penelitian atau partisipan.
Berikan komentar tentang hubungan antara peneliti dan partisipan, dan berilah
keterangan mengenai lokasi penelitian yang mungkin terlalu memengaruhi interpretasi
peneliti. Tugas ini sering kali mengharuskan peneliti terlibat dalam kompromi untuk
mengungkap informasi dan memunculkan isu-isu kekuasaan.
Jelaskan langkah-langkah yang anda lalui dalam memperoleh izin dari dewan
pertimbangan institusional/institutional review board (IRB)
Jelaskan langkah-langkah yang diambil untuk memperoleh izin dalam meneliti para
partisipan dan lokasi penelitian. Peneliti perlu memiliki akses untuk meneliti dan
mengarsip lokasi penelitian dengan cara berusaha mendapatkan izin dari petugas
keamanan atau individu-individu tertentu yang memiliki akses ke lokasi tersebut dan
memberikan izin penelitian.
PROSEDUR PENGUMPULAN DATA
Penjelasan tentang peran peneliti akan turu menentukan penjelasan tentang masalah-masalah
yang mungkin muncul dalam proses pengumpulan data. Langkah-langkah pengumpulan data
meliputi usaha membatasi penelitian, mengumpulkan informasi melalui observasi dan
wawancara, baik yang terstruktur maupun tidak, dokumentasi, materi-materi visual, serta usaha
merancang protokol untuk merekam/mencatat informasi.
Identifikasilah lokasi-lokasi atau individu-individu yang sengaja dipilih dalam proses
penelitian. Gagasan di balik penelitian kualitatif adalah memilih dengan sengaja dan
penuh perencanaan (purposefully select) para partisipan dan lokasi (dokumen atau materi
visual) penelitian yang dapat membantu peneliti memahami masalah yang diteliti. Dalam
penelitian kualitatif, tidak terlalu dibutuhkan random sampling atau pemilihan secara
acak terhadap para partisipan dan lokasi penelitian, yang biasanya dijumpai dalam
penelitian kuantitatif.
Topik yang terkait dapat berupa jumlah lokasi serta jumlah partisipan yang akan terlibat
dalam penelitian anda. Selain dari sedikitnya jumlah yang mencirikan penelitian
kualitatif, berapa banyak lokasi dan partisipan yang sebaiknya anda miliki? Pertama-
tama, tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan ini; meskipun saya telah menyatakan
bahwa ukuran sampel tergantung pada rancangan kualitatif yang digunakan (misalnya,
etnografi atau studi kasus).
Jelaskan jenis-jenis data yang akan dikumpulkan. Peneliti dalam kebanyakan penelitian
kualitatif mengumpulkan beragam jenis data dan memanfaatkan waktu seefektif mungkin
untuk mengumpulkan informasi di lokasi penelitian.
Observasi kualitatif (qualitative observation) adalah ketika peneliti langsung turun ke
lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu-individu di lokasi penelitian.
Dalam pengamatan ini, peneliti merekam/mencatat baik dengan cara terstruktur maupun
semistruktur (misalnya, dengan mengajukan sejumlah pertanyaan lokasi penelitian.
Dalam wawancara kualitatif (qualitative interview), peneliti dapat partisipan,
mewawancarai mereka dengan telepon, atau terlibat dalam focus group interview
(wawancara dalam kelompok tertentu) yang terdiri dari enam sampai delapan partisipan
per kelompok.
Selama proses penelitian, peneliti juga bisa mengumpulkan dokumen-dokumen kualitatif
(qualitative documents). Dokumen ini bisa berupa dokumen publik (misalnya, koran,
makalah, laporan kantor) ataupun dokumen privat (misalnya, buku harian, diari, surat, e-
mail).
Dalam pembahasan tentang bentuk-bentuk pengumpulan data, jelaskan dengan detail
tentang jenisnya dan masukkan argument-argumen menyangkut kekuatan dan kelemahan
setiap jenis penelitian
Sertakan pula strategi-strategi pengumpulan data lain di luar observasi dan wawancara
yang biasa. Strategi-strategi yang tidak biasa seperti ini tidak hanya memungkinkan
peneliti memperoleh informasi penting yang mungkin luput dari observasi dan
wawancara, tetapi juga akan membuat pembaca tertarik pada proposal yang diajukan.
PROSEDUR PEREKAMAN DATA
Sebelum terjun ke lapangan, peneliti kualitatif merencanakan pendekatan untuk merekam data
penelitian. Proposal seharusnya mengidentifikasi data apa yang akan direkam dan prosedur apa
yang akan digunakan untuk merekam data tersebut.
Rencanakan untuk mengembangkan dan menggunakan protokol untuk merekam
observasi dalam penelitian kualitatif. Peneliti sering kali terlibat dalam banyak observasi
selama penelitian dan selama observasi ini; peneliti menggunakan protokol observasional
untuk merekam data.
Gunakanlah protokol wawancara ketika mengajukan pertanyaan dan merekam jawaban-
jawaban selama wawancara kualitatif. Peneliti merekam informasi dari wawancara
dengan membuat catatan menggunakan tulisan tangan. Bahkan, jika wawancara direkam,
saya merekomendasikan peneliti untuk mencatat peristiwa yang merekam kegagalan alat.
Apabila telah digunakan audiotaping, peneliti perlu merencanakan terlebih dahulu
transkripsi untuk tape. Protokol ini bisa mencakup komponen berikut ini:
Judul (tanggal, lokasi, pewawancara/peneliti, yang diwawancarai/partisipan)
Instruksi yang harus diikuti oleh partisipan agar prosedur wawancara dapat
berjalan lancer
Proses penjajakan/pemeriksaan dengan mengajukan 4-5 pertanyaan, untuk
meminta partisipan menjelaskan gagasan merek lebih detail atau untuk
menguraikan lebih terperinci tentang apa yang mereka katakan.
Ucapan terima kasih kepada orang yang diwawancarai atas waktu yang
diluangkan untuk wawancara.
Peneliti umumnya mengembangkan suatu catatan untuk merekam dokumen yang
dikumpulkan untuk analisis dalam penelitian kualitatif. Dalam proposal
penelitian, pencatatan ini bermanfaat untuk menunjukkan apakah materi primer
menunjukkan informasi (yaitu informasi langsung dari orang atau situasi yang
sedang diteliti) atau materi sekunder (yaitu catatan dari tangan kedua tentang
orang atau materi sekunder (yaitu catatan dari tangan kedua tentang orang atau
situasi yang ditulis oleh orang lain).
ANALIS DAN INTERPRESTASI DATA
Pembahasan metode dalam proposal kualitatis perlu juga memerinci langkah-langkah dalam
menganalisis berbagai bentuk data kualitatif. Pada umumnya dimaksudkan untuk memaknai data
yang berupa teks atau gambar. Usaha ini melibatkan segmentasi dan memilah-memilah data
(misalnya menguliti lapisan bawang) serta menyusunnya kembali. Berikut adalah beberapa poin
umum tentang seluruh proses:
Analisis data dalam penelitian kualitatif akan berlangsung bersamaan dengan bagian-
bagian lain dari pengembangan penelitian kualitatif, yaitu pengumpulan data dan
penulisan temuan. Ketika wawancara sedang berlangsung misalnya, peneliti dapat
menganalisis wawancara yang dikumpulkan sebelumnya, menuliskan memo yang pada
akhirnya dimasukkan sebagai narasi dalam laporan akhir dan menyusun struktur laporan
akhir.
Oleh karena data yang berupa teks dan gambar begitu rumit dan banyak, tidak semua
informasi dapat digunakan dalam penelitian kualitatif. Dengan demikian, dalam analisis
data, peneliti perlu “memisihkan” data, suatu proses yang memfokuskan pada sebagian
data dan mengabaikan bagian – bagian lainnya.
Jelaskan juga apakah anda akan menggunakan program analisis data komputer untuk
membantu menganalisis data (atau apakah data akan diberi kode). Pemberian kode adalah
proses yang banyak memakan waktu dan tenaga, bahkan untuk data dari sedikit individu.
Program, perangkat lunak kualitatif menjadi cukup popular, dan mereka membantu
peneliti menyusun, menyortir, dan mencari informasi di database dalam bentuk teks atau
gambar.
Konseptualisasi yang bermanfaat untuk mengemukakan bagian metode – metode adalah
analisis data kualitatif akan berlangsung melalui dua tapap. Pertama adalah prosedur yang
lebih umum dalam menganalisis data dan kedua adalah langkah-langkah analisis yang
diterapkan dalam rancangan kualitatif khusus. Misalnya, penelitian naratif menggunakan
tahap menceritakan kembali kisah partisipan menggunakan perangkat structural, seperti
plot, latar cerita, kegiatan, klimaks dan akhir cerita.
Meskipun perbedaan analisis ini sangat bergantung pada jenis strategi yang digunakan,
peneliti kualitatif pada umumnya manggunakan prosedur yang umum dan langkah –
langkah khusus dalam analisis data. Cara yang ideal adalah dengan mencampurkan
prosedur umum tersebut dengan langkah-langkah khusus.
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Meski validasi atas hasil penelitian bisa berlangsung selama proses penelitian, peneliti tetap
harus memfokuskan pembahasannya mengenai validasi ini dengan cara menulis prosedur-
prosedur validasi pada bagian khusus dalam proposal. Peneliti perlu menyampaikan langkah-
langkah yang ia ambil untuk memeriksa akurasi dan kredibilitas hasil penelitiannya.
Dalam penelitian kualitatif, validitas ini tidak memiliki konotasi yang sama dengan validitas
dalam penelitian kuantitatif, tidak pula sejajar dengan reliabilitas ataupun dengan
generalisabilitas dalam penelitian kuantitatif.
Validitas merupakan salah satu kekuatan penelitian kualitatif dan didasarkan pada penentuan
apakah temuan yang didapat akurat dari sudut pandang peneliti, partisipan, atau pembaca
(Creswell & Miller,2000). Istilah –istilah yang banyak ditemukan dalam literature kualitatif yang
membahas validitas seperti kepercayaan dan kredibilitas dan inilah topik yang banyak dibahas.
Prosedur lainyang dirokemendasikan untuk disertakan dalam proposal penelitian adalah
mengidentifikasi dan membahas satu atau lebih strategi yang ada untuk memeriksa akurasi hasil
penelitian. Peneliti perlu menjelaskan strategi-strategi validitas ke dalam proposalnya.
Berikut ini adalah delapan strategi validitas yang disusun mulai dari yang paling sering dan
mudah digunakan hingga yang jarang dan sulit diterapkan:
Mentriangulasi (triangulate) sumber data informasi yang berbeda dengan memeriksa
bukti – bukti yang berasal dari sumber tersebut dan menggunakannya untuk membangun
justifikasi tema-tema secara koheren. Jika tema-tema dibangun berdasarkan sejumlah
sumber data atau perspektif dari partisipan, maka proses ini dapat menambah validitas
penelitian.
Menerapkan member checking untuk mengatahui akurasi hasil penelitian. Member
checking ini dapat dilakukan dengan membawa kembali laporan akhir atau deskripsi atau
tema spesifik ke hadapan partisipan untuk mengecek apakah mereka merasa bahwa
laporan/deskripsi/tema tersebut sudah akurat. Hal ini tidak berarti bahwa peneliti
membawa kembali transkip mentah kepada partisipan untuk mengecek akurasinya.
Sebaliknya, yang harus dibawa peneliti adalah bagian dari hasil penelitian yang sudah
dipoles, seperti tema, analisis kasus, grounded theory, deskripsi kebudayaan, dan
sejenisnya.
Membuat deskripsi yang kaya dan padat tentang hasil penelitian. Deskripsi ini setidaknya
harus berhasil menggambarkan ranah penelitian dan membahas salah satu elemen dari
pengalaman – pengalaman partisipan.
Mengklarifikasi bias yang mungkin dibawa peneliti ke dalam penelitian. Dengan
melakukan refleksi diri terhadap kemungkinan munculnya bias dalam penelitian, peneliti
akan mampu membuat narasi yang terbuka dan jujur yang akan dirasakan oleh pembaca.
Menyajikan informasi “yang berbeda” atau “negative” yang dapat memberikan
perlawanan pada tema-tema tertentu. Oleh karena kehidupan nyata tercipta dari beragam
perspektif yang tidak selalu menyatu, membahas informasi yang berbeda sangat mungkin
menambah kredibilitas hasil penelitian.
Memanfaatkan waktu yang relative lama di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal
ini, peneliti diharpkan dapat memahami lebih dalam fenomena yang diteliti dan dapat
menyampaikan secara setail mengenai lokasi dan orang – orang yang turut membangun
kredibilitas hasil naratif penelitian.
Melakukan tanya –jawab dengan sesame rekan peneliti untuk meningkatkan keakuratan
hasil penelitian. Proses ini mengharuskan peneliti mencari seorang rekan yang dapat
mereview untuk berdiskusi mengenai penelitian kualitatif sehingga hasil penelitiannya
dapat dirasakan oleh orang lain, selain oleh peneliti sendiri.
Mengajak seorang auditor untuk me-riview keseluruhan proyek penelitian. Berbeda
dengan peer debriefer, auditor ini tidak akrab dengan peneliti atau proyek yang diajukan.
Akan tetapi, kehadiran auditor tersebut dapat memberikan penilaian objektif, mulai dari
proses hingga kesimpulan penelitian.
Generalisasi kualitatif (qualitative generalization) merupakan suatu istilah yang jarang
digunakan dalam penelitian kualitatif karena istilah generalisasi lebih banyak diterapkan untuk
penelitian kuantitatif. Tujuan dari generalisasi dalam penelitian kualitatif ini sendiri bukan untuk
menggeneralisasi hasil pertemuan pada individu, lokasi, atau tempat di luar objek penelitian,
sebagaimana yang banyak dijumpai dalam penelitian kuantitatif.
MENULIS LAPORAN KUALITATIF
Rencana untuk metode kualitatif sebaiknya diakhiri dengan komentar – komentar tentang narasi
yang akan muncul dari analisis data. Ada berbagai jenis narasi, dan contoh dari jurnal – jurnal
ilmiah menggambarkan model – model tersebut. Dalam rencana penelitian, pertimbangkan
beberapa poin tentang narasi yang ada di bawah ini:
Prosedur dasar dalam melaporkan hasil penelitian kualitatif adalah mengembangkan
deskripsi dan tema yang berasal dari data penelitian, khususnya deskripsi atau tema yang
mengandung beragam perspektif dari partisipan atau gambaran detail tentang ranah atau
individu-induvidu, Dengan menggunakan strategi penelitian kualitatif, hasil – hasil
tersebut juga dapat menyajikan narasi kronologis mengenai kehidupan inidividu,
deskripsi setail mengenai pengalaman mereka, sebuah teori yang dihasilkan dari data
penelitian, potret detail mengenai kelompok culture –sharing atau analisis mendalam
tentang satu atau beberapa khasus (studi kasus).
Oleh karena strategi-strategi yang berbeda, bagian temuan dan interpretasi rencana
penelitian dapat membahas bagaimana bagian-bagian akan disajikan: apakah dengan
pertimbangan objektif, pengalaman-pengalaman lapangan, ataukah dengan kronologi,
model proses, kisah yang diperluas, analisis berdasarkan kasus atau lintas kasus, atau
dengan potret deskriptif yang detail.
Pada tingkat tertentu, mungkin terdapat komentar dalam proposal tetang strategi menulis
yang akan digunakan untuk menyampaikan penelitian kualitatif. Strategi tersebut
meliputi:
1. Kutipan: dari kutipan singkat sampai panjang yang ada dalam tulisan
2. Dialog yang mencerminkan budaya, bahasa partisipan dan sensitivitasnya terhadap
budaya atau etnisnya, dan merangkai kata-kata dari partisipan serta interpretasi
penulis.
3. Bentuk naratif yang bervariasi, seperti matriks, tabel perbandingan, diagram
4. Kata ganti orang pertama “saya” atau kata ganti kolektif “kita” dalam narasi
5. Metafora dan analogi (lihat, misalnya, Richardson, 1990)
6. Bentuk naratif yang dihubungkan dengan strategi kualitatif khusus (misalnya,
deskripsi dalam studi kasus dan etnografi, suatu cerita terperinci dalam penelitian
naratif)
RINGKASAN
Bab ini mengeksplorasi langkah-langkah dalam mengembangkan dan menulis prosedur-prosedur
kualitatif. Selain memperkenalkan sejumlah variasi dalam penelitian kualitatif, bab ini juga
mengemukakan panduan umum tentang prosedur-prosedur kualitatif yang meliputi pembahasan
mengenai karakteristik umum penelitian kualitatif, yang berguna bagi para pembaca yang
mungkin kurang familiar dengan pendekatan ini. Beberapa karakteristik penelitian kualitatif
antara lain: berada dalam setting yang alamiah; berpijak pada dasar bahwa peneliti adalah
instrument utama pengumpulan data; melibatkan beberapa metode pengumpulan data; bersifat
induktif; didasarkan pada makna partisipan; sering kali menyertakan perspektif teoretis; bersifat
interpretif dan holistik.
BAB 10
PROSEDUR METODE CAMPURAN
Bagaimana cara anda menuliskan bagian prosedur metode. Campuran untuk proposal anda?
Sampai poin ini, kami telah mempertimbangkan data kuantitatif dan kata kualitatif yang
dikumpulkan. Kami belum mebahas “pencampuran” (mixing)” dan pengombinasian dua bentuk
data dalam penelitian. Kita dapat memulai dengan asumsi bahwa kedua bentuk data meyanjikan
jenis informasi yang berbeda (data terbuka dalam kasus kualitatif dan data tertutup) dalam kasus
kuantitatif. Apabila lebih lanjut kita mengasumsikan bahwa setiap jenis pengumpulan data
memiliki kelemahan dan kekuatan, kita dapat mempertimbangkan bagaimana kekuatan dapat
dikombinasikan untuk mengembangkan pemahaman rumusan masalah penelitian yang lebih kuat
(dan juga mengatasi kelemahan masing-masing). “pencampuran (mixing)” dan penggabungan
(blending) data ini dapat dinyatakan memberikan pemahan yang lebih kuat tentang rumusan
masalah daripada dilakukan satu demi satu. Gagasan ini merupakan inti metode baru yaitu
“penelitian metode campuran”
KOMPONEN-KOMPONEN PROSEDUR METODE CAMPURAN
Saat ini, penelitian metode campuran telah berkembang menjadi seperangkat prosedur yang
dapat diterapkan para peneliti dalam mendesain penelitian metode campuran mereka. Pada 2003,
diterbitkanlah handbook of mixed methods in the social & behavior sciences (Tashakkori &
Teddie,2003) (kemudian ditambahkan ke edisi kedua, lihat Tashakkori & Teddlie, 2010), yang
menyajikan overview komprehensif mengenai strategi penelitian ini. Baru-baru ini, sejumblah
jurnal juga mulai fokus pada penelitian dengan metode campuran, seperti journal of mixed
methods research; quality and quantity, field methods dan international journal of multiple
research approaches.
SIFAT PENELITIAN METODE CAMPURAN
Oleh karena penelitian metode campuran ini relatif baru dalam ilmu sosial humaniora sebagai
pendekatan rancangan yang berbeda, maka peneliti perlu menyajikan definisi dasar dan deskripsi
pendekatan tersebut dalam bagian metode di proposal. Berikut ini, beberapa hal yang perlu
dijelaskan terkait dengan sifat metode campuran dalam proposal yaitu:
Mulailah dengan mendefinisikan metode campuran. Ingatlah kembali defisini yang
disajikan di Bab 1. Unsur-unsur dalam definisi sekarang dapat dihitung sehingga
pembaca mendapatkan rangkaian karakteristik inti lengkap yang menjelaskan metode
campuran
Definisi ini melibatkan pengumpulan data kualitatif (open-ended) dan pengumpulan data
kuantitatif (close-ended) sebagai respons terhadap rumusan masalah atau hipotesis.
Definisi mencakup analisis kedua bentuk data.
Prosedur untuk pengumpulan dan analisis data kualitatif dan kuantitatif perlu
disimpulkan (misalnya, sampling yang tepat, sumber informasi, langkah-langkah analisis
data).
Dua bentuk data digabungkan dalam analisis rancangan melalui peleburan data,
penggabungan data, atau pelekatan data.
Prosedur ini digabungkan menjadi rancangan metode campuran berbeda yang
memasukkan waktu pengumpulan data (konkuren atau sekuensial) serta penekanan (sama
atau tidak sama) untuk setiap database
Prosedur ini juga dapat diinformasikan oleh pandangan dunia atau teori filsafat.
Selain itu, kenalilah istilah-istilah berbeda yang sering digunakan untuk menyebut
penelitian ini, seperti integrasi, sintesis, metode kuantitatif dan kualitatif, multimetode,
dan metodologi campuran.
Edukasi pembaca tentang latar belakang metode campuran dengan mereviu secara
singkat sejarah pendekatan ini untuk penelitian. Metode campuran dapat dilihat sebagai
metodologi baru yang berasal dari akhir 1980-an berdasarkan karya individu-individu
dari berbagai bidang ilmu seperti evaluasi, pendidikan, manajemen, sosiologi, dan ilmu
kedokteran.
Setelah bagian ini, tuliskan pernyataan tentang nilai serta landasan pemikiran untuk
pemilihan metode campuran sebagai pendekatan untuk disertasi atau tesis.
Tulislah jenis rancangan metode campuran yang akan digunakan dalam penelitian serta
alasan pemilihannya. Pembahasan terperinci strategi-strategi primer yang tersedia akan
dibahas secara singkat. Masukkan gambar atau diagram prosedur-prosedur tersebut.
Perhatikan tantangan-tantangan yang dimiliki bentuk penelitian ini, tantangan meliputi
kebutuhan akan pengumpulan data secara ekstensif dan sifat analisis data kualitatif dan
kuantitatif, serta kebutuhan bagi peneliti untuk familier dengan bentuk penelitian
kualitatif dan kuantitatif.
JENIS-JENIS RANCANGAN METODE CAMPURAN
Sudah ada beberapa tipologi untuk mengklasifikasi dan mengidentifikasi jenis-jenis strategi
metode campuran yang akan dapat digunakan peneliti dalam penelitian metode campuran yang
akan dikemukakannya. Creswell dan Plano Clark (2011) mengidentifikasi beberapa sistem
klasifikasi yang diambil dari bidang evaluasi, keperawatan, kesehatan masyarakat, kebijakan dan
penelitian pendidikan, serta penelitian sosial dan penelitian perilaku. Dalam klasifikasi-
klasifikasi ini, penulis menggunakan beragam istilah untuk jenis rancangan mereka, dan terdapat
cukup banyak jenis yang ada dalam tipologi-tipologi.
RANCANGAN METODE CAMPURAN PARALEL KONVERGEN
Deskripsi rancangan. Pendekatan metode campuran konvergen mungkin merupakan yang paling
familier dari strategi metode campuran dasar dan tingkat lanjut. Para peneliti yang masih baru
dengan metode campuran umumnya terlebih dahulu memikirkan pendekatan ini, karena mereka
merasa bahwa metode campuran hanya tediri dari pengombinasian data kualitatif dan kuantitatif.
Dalam pendekatan ini, seorang peneliti mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif,
menganalisisnya secara terpisah, dan kemudian membandingkan hasil untuk melihat apakah
temuan-temuan saling menginformasi atau tidak mengonfirmasi
RANCANGAN METODE CAMPURAN SEKUENSIAL EKSPLANATORI
Deskripsi rancangan. Pendekatan metode campuran sekuensial eksplanatori adalah rancangan
dalam metode campuran yang menarik untuk individu dengan latar belakang kuantitatif yang
kuat atau dari bidang-bidang yang relatif baru terhadap pendekatan-pendekatan kualitatif.
Pendekatan ini melibatkan proyek kedua fase di mana peneliti mengumpulkan data kualitatif
pada fase pertama, menganalisis hasil, dan kemudian menggunakan hasil-hasil untuk
merencanakan (atau membuat) fase kedua, yaitu fase kualitatif.
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data berlangsung dalam dua fase yang berbeda dengan sampling kuantitatif secara
teliti pada fase pertama dan sampling tertentu pada fase kedua, yaitu fase kualitatif. Satu
tantangan dalam strategi ini adalah merencanakan secara tepat apa hasil kuantitatif yang akan
ditindaklanjuti dan dari partisipan mana data kualitatif digabungkan dalam fase kedua. Gagasan
utama adalah pengumpulan data kualitatif langsung membentuk hasil kuantitatif.
ANALISIS DATA
Database kuantitatif dan kualitatif dianalisis secara terpisah dalam pendekatan ini. Hasil-hasil
kuantitatif kemudian digunakan untuk merencanakan follow-up kualitatif. Satu bidang yang
penting adalah hasil kuantitatif tidak hanya dapat menginformasikan prosedur sampling tetapi
juga dapat menunjukkan jenis-jenis pertanyaan kualitatif untuk ditanyakan kepada para
partisipan pada fase kedua.
INTERPRETASI
Peneliti metode campuran menginterpretasikan hasil follow-up dalam bagian pembahasan
penelitian. Interpretasi mengikuti bentuk peloporan kuantitatif pertama, hasil fase pertama dan
kemudian kualitatif, yaitu hasil fase kedua. Namun demikian, rancangan ini menerapkan bentuk
interpretasi ketiga: bagaimana temuan kualitatif membantu menerangkan hasil kuantitatif.
VALIDITAS
Seperti pada semua penelitian metode campuran, peneliti perlu menentukan validitas skor dari
ukuran kuantitatif dan membahas validitas temuan kualitatif. Dalam pendekatan metode
campuran sekuensial eksplanatori, validitas tambahan muncul. Akurasi seluruh temuan dapat
terganggu karena peneliti tidak memperhitungkan dan menimbang semua pilihan untuk
menindaklanjuti hasil-hasil kuantitatif.
RANCANGAN METODE CAMPURAN SEKUENSIAL EKSPLORATORI
Deskripsi rancangan, apabila kita kembali ke pendekatan sekuensial eksplanatori dan terlebih
dahulu memulai dengan fase kualitatif yang diikuti fase kuantitatif, kita memiliki pendekatan
sekuensial eksploratori. Metode campuran sekuensial eksploratori adalah rancangan di mana
peneliti terlebih dahulu memulai dengan mengeksplorasi data kualitatif dan analisis serta
kemudian menggunakan temuan pada fase kuantitatif kedua. Seperti pendekatan sekuensial
eksplanatori, database kedua membentuk hasil database awal.
PENGUMPULAN DATA
Dalam strategi ini, data dikumpulkan dalam dua fase, yaitu pengumpulan data kualitatif awal
diikuti dengan pengumpulan data kuantitatif kedua. Tantangannya adalah bagaimana
menggunakan informasi dari fase awal pada fase kedua. Beberapa pilihan tersedia. Analisis data
kualitatif dapat digunakan untuk mengembangkan instrument dengan sifat-sifat psikometri yang
baik (yaitu, validitas dan relabilitas).
Analis data
Dalam strategi ini, peneliti menganalisis dua database secara terpisah dan menggunakan temuan
dari database eksploratori awal untuk membuat ukuran kuantitatif.
INTERPRETASI
Para peneliti menginterpretasikan hasil metode campuran di bagian pembahasan penelitian.
Urutran interpretasi adalah terlebih dahulu melaporkan temuan kualitatif, penggunaan hasil
kualitatif (misalnya, perkembangan instrumen, perkembangan ukuran kuantitatif baru), dan
kemudian hasil kuantitatif fase akhir penelitian.
VALIDITAS
Para peneliti yang menggunakan strategi ini perlu mengecek validitas data kualitatif serta
validitas skor kuantitatif. Namun demikian, masalah-masalah validitas khusus muncul dalam
menggunakan rancangan ini yang perlu diantisipasi oleh peneliti. Masalah pertama adalah
peneliti yang tidak dapat menggunakan langkah-langkah tepat untuk mengembangkan instrumen
psikomentrik yang bagus.
RANCANGAN-RANCANGAN METODE CAMPURAN TINGKAT LANJUT
Tiga rancangan metode campuran tingkat lanjut menggabungkan elemen-elemen pendekatan
konvergen, sekuensial eksplanatori, dan sekuensi eksploratori. Ketika telah memiliki landasan
dari tiga pendekatan dasar, pendekatan tersebut dapat dimasukkan ke dalam strategi lebih lanjut
yang menambahkan elemen ke dalam prosedur secara keseluruhan, dan cocok untuk satu bentuk
data atau lebih (kuantitatif atau kualitatif atau keduanya) dalam rancangan yang lebih besar
(misalnya, penelitian naratif, etnografi, eksperimen).
CARA PENULISAN METODE CAMPURAN DENGAN GAMBAR
Kita melihat cara penulisan untuk menyampaikan prosedur dalam strategi metode campuran.
Selama bertahun-tahun, label-label steno ini menjadi popular dalam bidang penelitian metode
campuran. Cara penulisan metode campuran (mixed methods notation) menyajikan label-label
steno dan simbol yang menyatakan aspek-aspek penting penelitian metode campuran, dan juga
menyajikan cara yang dapat dengan mudah mengomunikasikan prosedur-prosedur dari peneliti
metode campuran.
Pengapitalan “KUAN” dan “KUAL” menngindikasikan penekanan atau prioritas yang
diberikan pada data, analisis, dan interpretasi kuantitatif atau kualitatif. Dalam penelitian
metode campuran, data kualitatif dan kuantitatif dapat diprioritaskan secara seimbang,
atau salah satu mengindikasikan adanya satu pendekatan atau metode yang lebih
diprioritaskan. Huruf kecil menunjukkan prioritas atau penekanan yang lebih rendah pada
metode.
“Kuan” dan “Kual” merupakan kependekan dari kuantitatif dan kualitatif. Keduanya
menggunakan jumlah kata yang sama untuk menunjukkan keseimbangan antara dua jenis
data.
Simbol “----“mengindikasikan strategi pengumpulan data secara konvergen, dengan data
kualitatif dan kuantitatif yang dikumpulkan sekaligus dalam satu waktu.
Simbol “------“ mengindikasikan strategi pengumpulan data sekuensial, dengan satu
jenis data (misalnya, data kualitatif) yang mendukung jenis data yang lain (misalnya, data
kuantitatif).
Simbol “---()---“mengindikasikan bahwa satu bentuk pengumpulan data dimasukkan ke
dalam rancangan lain atau dimasukkan dalam rancangan lebih besar.
Simbol “----“ berarti bahwa aliran kegiatan dapat berlangsung dua arah.
PILIHAN BERDASAR PENEKANAN YANG DIBERIKAN PADA SETIAP DATABASE
Seperti timing, penekanan yang diberikan pada setiap database (emphasis placed on each
database) dalam penelitian metode campuran juga agak sulit untuk menentukan dan untuk
menerapkan pertanyaan pilihan. Penelitian metode campuran dapat mengilustrasikan penekanan
(atau prioritas atau beban) yang sama pada kedua database, atau penakanan yang tidak sama.
Misalnya, proyek penelitian metode campuran dapat menekankan fase kualitatif penelitian dan
memberi sedikit perhatian pada fase kuantitatif.
PILIHAN BERDASAR JENIS RANCANGAN YANG PALING COCOK UNTUK SUATU
BIDANG
Pada level praktis, pilihan strategi tergantung pada kecenderungan bidang-bidang kea rah
rancangan tertentu. Untuk bidang-bidang yang berorientasi kualitatif, pendekatan sekuensial
eksplanatori terlihat berjalan dengan baik karena penelitian dimulai (dan mungkin didorong) oleh
fase kuantitatif peneltian.
PILIHAN BERDASAR SATU PENELITI ATAU SATU TIM
Alasan praktis lain untuk memilih strategi tergantung pada apakah seorang peneliti (misalnya,
mahasiswa pascasarjana) melakukan penelitian atau satu tim peneliti (misalnya, penelitian
jangka panjang yang dibiayai). Apabila peneliti adalah tunggal, strategi sekuensial dari
pendekatan sekuensial eksplanatori atau sekuensial eksploratori adalah yang paling baik, karena
penelitian dapat dibagi menjadi dua tugas yang dapat dikelola ketimbang berbagai prosedur
pengumpulan dan analisis data.
CONTOH-CONTOH PROSEDUR METODE CAMPURAN
Ilustrasi menunjukkan penelitian metode campurang yang menggunakan strategi dan prosedur
sekuensial dan prosedur sekuensial dan konkuren. Tujuan ini menyebutkan penggunaan data
kuantitatif (yaitu, data kecelakaan nasional) dan data kualitatif (yaitu, perspektif para pemangku
kepentingan). Pada salah satu rumusan masalah penelitian, kita mempelajari bahwa para peneliti
membandingkan perspektif pemangku kepentingan kualitatif, kebutuhan, dan tujuan untuk
mengemudi dengan aman dan tidak aman dengan hasil-hasil kuantitatif faktor-faktor yang
memengaruhi luka ketika mengemudi.
RINGKASAN
Dalam merancang prosedur-prosedur untuk pembahasan metode campuran, mulailah dengan
mendefinisikan rancangan metode campuran dan karakteristik intinya, secara singkat
menyebutkan evolusi historisnya; membahas rancangan metode campuran yang anda pilih; dan
mencatat tantangan-tantangan dalam menggunakan rancangan. Menyampaikan diagram prosedur
yang berisi catatan bagus untuk membantu pembaca memahami aliran kegiatan.