makalah rancangan penelitian (research design)

29
BAB IV RANCANGAN PENELITIAN Disusun oleh : 1. Nofi Thowilin Niam 2. Siti Nur Lailatus S. 3. Krisna Indah Puspitasari 4. Annisa Nur Aini 2011 E PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE (UNIROW) TUBAN

Upload: krisna-indah-puspitasari

Post on 12-May-2015

16.841 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Rancangan penelitian (research design)

BAB IV

RANCANGAN PENELITIAN

Disusun oleh :

1. Nofi Thowilin Niam2. Siti Nur Lailatus S.3. Krisna Indah Puspitasari4. Annisa Nur Aini

2011 E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE (UNIROW)

TUBAN

Page 2: Makalah Rancangan penelitian (research design)

BAB IV

RANCANGAN PENELITIAN

( Research Design )

A. RANCANGAN PENELITIAN

Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses

pengumpulan dan analisis data penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi

proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam rancangan perencanaan dimulai

dengan mengadakan observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan

diketahui, sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu

pembuktian lebih lanjut. Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat

percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik

sampling, instrumen, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil

penelitian.

Berdasarkan pemahaman tersebut di atas, maka tujuan rancangan penelitian adalah

untuk memberikan suatu rencana untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Rancangan Penelitian (research design) adalah merupakan bagian dari Rencana Penelitian

(research plan).

Pengertian lain :

Pertama : Rancangan penelitian adalah suatu bagian dari rencana penelitian (research

plan) yang menunjukkan secara khusus sumber dan bentuk informasi atau data sehubungan

dengan pertanyaan atau problem penelitian. pengembangannya berorientasi pada masalah,

tujuan, atau hipotesis penelitian.

Kedua : Rancangan penelitian merupakan strategi atau "blueprint" yang akan

menspesifikasikan pendekatan yang akan dipilih dan digunakan peneliti untuk

mengumpulkan dan menganalisis data. pendekatan yang dipilih akan melahirkan jenis

penelitian yang akan dikembangkan.

Ketiga : Rancangan penelitian memberikan pertimbangan tentang penggunaan waktu

dan biaya, yang menyangkut prinsip efisiensi, efektifitas dan penetapan sampel.

Page 3: Makalah Rancangan penelitian (research design)

Kesimpulannya, definisi dari rancangan penelitian adalah sebuah rencana yang rinci

(detil), yang diperlukan untuk melakukan penelitian.

1. Orientasi.

Orientasi adalah pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan

untuk menentukan sikap yang tepat dan benar. Penelitian dapat berorientasi pada tujuan (goal

oriented) dan pemecahan masalah (problem solving oriented). Penentuan tujuan mana yang

akan dipilih peneliti tergantung pada hipotesis atau problem yang telah berhasil dirumuskan.

Contoh goal oriented: penelitian tentang kegunaan bahasa inggris dalam dunia kerja,

pentingnya penguasaan bahasa inggris sejak usia dini. Contoh problem solving oriented:

bagaimana cara belajar bahasa inggris yang menyenangkan, cara mengajar bahasa inggris

yang inovatif dan tidak membosankan.

Tujuan ilmu pengetahuan atau metode ilmiah, adalah :

1. EKSPLORASI

2. PREDIKSI

3. EKSPLANASI

4. KONTROL

UNSUR-UNSUR RANCANGAN PENELITIAN

Unsur-unsur yang harus ada dalam sebuah rancangan penelitian, yaitu:

1.         Tujuan penelitian

2.         Jenis penelitian yang akan digunakan

3.         Unit analisis atau populasi penelitian

4.         Rentang waktu dan tempat penelitian dilakukan

5.         Teknik pengambilan sampel

6.         Teknik pengumpulan data

7.         Definisi operasional variabel penelitian

8.         Pengukuran

9.         Teknik analisis data

10.       Instrumen pencarian data (mis. Kuesioner) 

Page 4: Makalah Rancangan penelitian (research design)

Adapun penjelasan dari tiap unsur-unsur rancangan penelitian, yaitu: 

Pertama : Tujuan Penelitian

Yang dimaksud dengan tujuan penelitian adalah hasil akhir penelitian itu  sendiri. Fungsi

tujuan penelitian, di samping untuk mengarahkan proses penelitian, juga dapat dijadikan

tolok ukur keberhasilan penelitian. Tujuan penelitian dapat dinyatakan dalam bentuk

pertanyaan penelitian (research questions) dan atau juga hipotesis penelitian 

Kedua : Jenis penelitian yang akan diaplikasikan

Beberapa jenis penelitian yang banyak dipakai dalam ilmu administrasi atau manajemen

adalah penelitian deskriptif, korelasional, eksperimental. Penelitian deskriptif bertujuan

memberikan gambaran fenomena yang diteliti secara apa adanya, namun lengkap dan rinci.

Satu contoh yang banyak dari penelitian deskriptif adalah penilaian sikap atau pendapat dari

individual, organisasi, peristiwa, atau prosedur kerja. Beberapa contoh pertanyaan penelitian

yang dicoba ditemukan jawabannya melalui penelitian deskriptif adalah sebagi berikut :

- Bagaimana manajer menghabiskan waktu kerjanya?

- Bagaimana sikap pegawai terhadap jadwal kerja “flex-time”?

- Bagaimana organisasi melakukan proses seleksi pegawai ?

- Bagaimana koordinasi kerja antar bagian dalam organisasi?

Ketiga : Unit analisis atau populasi penelitian Individual. 

Misalnya ingin mengetahui kepuasan pegawai, maka unit analisisnya adalah individu-

individu pegawai.

Kelompok. Misalnya ingin mengetahui kinerja antar departemen atau gugus kendali mutu,

maka unit analisisnya adalah kelompok.

Organisasi. Misalnya ingin mengukur kualitas pelayanan kantor X, maka unit analisisnya

adalah organisasi.

Benda. Misalnya menilai kualitas susu bubuk untuk bayi, maka unit analisis- nya adalah

produk, berupa susu bayi.

Keempat : Rentang waktu penelitian

1.    One shot or Cross section studies, data dikumpulkan hanya sekali.

2.    Longitudinal studies, data dikumpulkan dalam beberapa periode waktu tertentu.

Misalnya untuk meneliti disiplin pegawai, peneliti mengamati perilaku pegawai selama enam

bulan

Page 5: Makalah Rancangan penelitian (research design)

Kelima : Teknik pengambilan sampel

Secara umum ada dua teknik, yaitu sampling probabilistik dan nonproba-bilistik, atau acak

dan non-acak. Dalam sampel acak antara lain terdapat simple random sampling, stratified

random sampling, area sampling, cluster sampling, systematic sampling. Dalam

nonprobabilistic sampling antara lain terdapat accidental sampling, convienience sampling,

snow-ball sampling, purposive sampling. Kesemua teknik tersebut dibahas secara lebih

mendalam dalam teknik sampling.

Keenam : Teknik Pengumpulan data

Kita mengenal beberapa teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, kuesioner, observasi,

dan studi dokumentasi. Sebuah penelitian bisa hanya menggantungkan pada satu cara

pengumpulan data, tetapi bisa juga mengkombinasikannya. Misalnya, untuk mencari data

dari variable motivasi kerja menggunakan kuesioner, sedangkan untuk mencari data

pendapatan, gaji, atau upah, menggunakan teknik observasi. 

Ketujuh : Definisi operasional variabel penelitian

Bagi penelitian kuantitatif, langkah ini mutlak dilakukan. Yang dimaksud dengan definisi

operasional variabel adalah upaya untuk mengurangi keabstrakan konsep atau variabel

penelitian, sehingga bisa dilakukan pengukuran. Beberapa peneliti menggunakan istilah

indikator. Misalnya, untuk mengukur disiplin pegawai, maka dihitung frekuensi ketepatan

masuk kerja, kepatuhan pada peraturan, dlsb. Untuk mengetahui produktivitas, dihitung

perbandingan antara hasil herja dengan waktu kerja.

Kedelapan : Pengukuran variabel penelitian

Jenis skala pengukuran untuk setiap variabel penelitian perlu diketahui dengan benar. Hal ini

berguna untuk menetapkan rumus atau perhitungan-perhitungan statistik. Misalnya, untuk

variabel yang berskala nominal tidak mungkin dihitung rata-ratanya. Skala pengukuran yang

ada adalah nominal, ordinal, interval, dan rasio.

Kesembilan : Teknik analisis data

Sebelum data dianalisis, diolah terlebih dahulu. Maka dikenal proses editing, coding, master

table, dan lain-lainnya. Analisis data mencakup kegiatan mengukur reliabilitas dan validitas,

mean, deviasi standar, korelasi, distribusi frekuensi, uji hipotesis, dan lain sebagainya.

Kesepuluh : Instrumen Pencarian Data

Ada beberapa alat yang dikenal sebagai alat pengambil data dalam penelitian sosial / bisnis.

Alat-alat tersebut mencakup wawancara, kuesioner atau angket, observasi, dan studi

dokumentasi 

Page 6: Makalah Rancangan penelitian (research design)

2. Jenis Rancangan Penelitian.

Rancangan penelitian dikembangkan sesuai dengan jenis penelitian dan merupakan

ciri dari jenis penelitian yang akan dilaksanakan.

a. Penelitian Deskriptif

Ditujukan untuk mendeskripsikan/menggambarkan suatu fenomena/ keadaan secara

apa adanya. Dalam penelitian ini, peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan

perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek penelitian , semua kegiatan atau peristiwa

berjalan seperti apa adanya. Peneliti diharapkan mendapatkan informasi yang akurat tentang

karakteristik subjek, kelompok subjek, lembaga, atau gambaran situasi atau frekuensi

kejadian tertentu, tujuannya adalah untuk mendeskripsikan fakta-fakta atau kerakteristik

suatu populasi secara sistematis, faktual, dan akurat.

Karakteristik Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif mempunyai karakteristik-

karakteristik seperti yang dikemukakan Furchan (2004) bahwa

1)      penelitian deskriptif cenderung menggambarkan suatu fenomena apa adanya dengan cara

menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas, dan dilakukan secara cermat.

2)      Tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan, dan

3)      Tidak adanya uji hipotesis.

Jenis penelitian deskriptif sendiri dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu (1)

apabila hanya mendeskripsikan data apa adanya dan menjelaskan data atau kejadian dengan

kalimat-kalimat penjelasan secara kualitatif maka disebut penelitian deskriptif kualitatif; (2)

Apabila dilakukan analisis data dengan menghubungkan antara satu variabel dengan variabel

yang lain maka disebut deskriptif asosiatif; dan (3) apabila dalam analisis data dilakukan

pembandingan maka disebut deskriptif komparatif.

Secara umum langkah-langkah penelitian deskriptif

• Merumuskan tujuan penelitian dan secara jelas menyebutkan faktor dan karakteristik

apa yang akan dicakup dalam penelitian,

• Menetapkan pendekatan :

A. Cara mengumpulkan data menetapkan metode pengumpulan data.

Page 7: Makalah Rancangan penelitian (research design)

B. cara menetapkan subjek yang akan diteliti menetapkan sumber data.

C. Menetapkan format data.

D. penyamaan konsep dan persepsi.

• Melaksanakan pengumpulan data.

• Menyajikan hasil (menyusun laporan).

b. Penelitian Eksplanasi

Menerangkan suatu kejadian dan adanya hubungan dan/atau perbedaan pada variabel-

variabel yang diteliti. penelitian korelasional, penelitian pengembangan, dan penelitian

perbandingan adalah contoh dari penelitian eksplanasi.

Perbedaan penelitian eksplanatif dan eksperimental:

Penelitian eksplanasi Penelitian eksperimental

- peneliti tidak melakukan manipulasi

variabel bebas

- variabel yang saling berhubungan

sedapat mungkin diterangkan

- manipulasi variabel bebas merupakan ciri utamanya

- variabel-variabel lain selain variabel perlakuan harus

dikendalikan pengaruhnya terhadap variabel tak bebas

atau variabel respon.

c. Penelitian Prediktif

Ditujukan untuk memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi di masa mendatang

berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Dapat dilakukan melalui studi kecenderungan

yaitu dengan melihat kecenderungan perkembangan subjek pada jangka waktu tertentu, pada

masa kini atau pada masa lalu, maka dari pantauan tersebut kita dapat melihat

kecenderungannya akan jadi seperti apa di masa mendatang/masa depan. Contoh: prediksi

tentang jumlah penduduk lima atau sepuluh tahun yang akan datang bisa dihitung

berdasarkan perkembangan penduduk lima sampai sepuluh tahun yang lalu.

Page 8: Makalah Rancangan penelitian (research design)

B.PENELITIAN EKSPERIMEN

1.Pendahuluan

Rancangan percobaan atau eksperimen mempunyai karakteristik sentral yaitu didasarkan

pada adanya manipulasi variabel bebas dan mengukur efek pada variabel terikat. Rancangan

eksperimen klasik terdiri dan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

eksperimen, variabel bebasnya dimanipulasi. Dalam kelompok kontrol variabel terikatnya

yang diukur, maka tidak ada perubahan yang dibuat pada variabel bebasnya. Eksperimen

adalah salah satu metode dari berbagai jenis metode penelitian baik dibidang IPA maupun

IPS. Metode ini mempunyai ciri khusus,yaitu:

(1) Pemberian perlakuan kepada subyek penelitian,

(2) Pengamatan terhadap gejala yang muncul pada variabel respon sebagai akibat pemberian

perlakuan,

(3) Pengndalian variabel lain yang bersama variabel perlakuan ikut berpengaruh terhadap

variabel respon.

Perlakuan yang diberikan kepada subjek penelitian harus direncanakan sebaik baiknya

agar tujuan ekspeimen dapat dicapai.Dengan demikian konsep atau ide yang digunakan

harus jelas.

Eksperimen umumnya dilakukan dalam ruang lingkup yang terbatas dengan maksud

meinimalisir akibat negativ yang ditimbulkan.Oleh karenanya pengambilan sampelnya harus

cermat dan tepat.

Berkenaan dengan sifat dan cirinya,maka eksperimen dinyatakan sebagai metode yang

cocok untuk kepentingan penelitian yang menyangkut hubungan sebab akibat antar

variabel.Mengetahui hubungan antara perlakuan yang diberikan dan gajala yang diakibatkan

merupakan tugas pokok eksperimen,sehingga akibat yang diakibatkan bisa di perhitungkan

oleh peneliti.Penelitian eksperimen banyak dilaksanakan dalam bidang ilmu pengetahuan

alam dan teknologi,sedangkan dibidang ilmu pengetahun sosial dan pendidikan akan sulit

dilakukan karena variabel variabelnya sangat sukar untuk dikendalikan,sehingga eksperimen

dibidang pendidikan dilakukan dengan cara membandingkan sekurang kurangnya dua

kelompok.Kedua kelompok tersebut berfungsi sebagai kelompok eksperimen (experiment

group) dan kelompok pembanding (control group).

Page 9: Makalah Rancangan penelitian (research design)

Pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan tapi tidak dengan kelompok

pembanding.Dalam bentuk diagram pengertian itu dapat digambarkan sebagai berikut

Kelompok E ---------------x--------------- di tes

Kelompok P -------------------------------- di tes

Keterangan: E = eksperimen

P = pembanding

X = perlakuan (variabel perlakuan)

Oleh karena peneliti harus mampu melakukan kontrol yang ketat terhadap variabel

eksperimen, maka ada tiga prinsip dasar dalam pelaksanaan rancangan eksperimen yaitu:

1.    Replikasi, pengulangan dari eksperimen dasar. Hal ini berguna untuk memberikan estimasi

yang lebih tepat terhadap error eksperimen dan memperoleh estimasi yang lebih baik

terhadap rata-rata pengaruh yang ditimbulkan dan perlakuan.

2.    Randomisasi, bermanfaat untuk meningkatkan validitas dan mengurangi bias utamanya

dalam hal pembagian kelompok dan perlakuan.

3.    Kontrol internal, melakukan penimbangan. bloking. dan pengelompokan dan unit-unit

percobaan yang digunakan. Hal ini bermanfaat untuk membuat prosedur yang lebih akurat,

efisien, dan sensitif.

Error eksperimen dalam sebuah penelitian eksperimen dapat terjadi karena beberapa hal,

yaitu:

a.    Kesalahan dari percobaan yang sedang dilakukan.

b.    Kesalahan pengamatan.

c.    Kesalahan pengukuran.

d.   Variasi dan bahan yang digunakan dalam percobaan.

e.    Pengaruh kombinasi dari faktor-faktor luar.

Semakin banyak replikasi memang membawa konsekuensi penelitian eksperimen itu

mahal dan memakan waktu relatif lama.

Page 10: Makalah Rancangan penelitian (research design)

B. Merencanakan Eksperimen

Dalam sebuah eksperimen di perlukanya perencanan dalam prosesnya sehingga data

yang dihasilkan valid.Perencanaan tersebut meliputi semua langkah yang akan ditempuh

dalam eksperimen , mulai dari identifikasi dan perumusan masalah sampai dengan teknik

penarikan kesimpulan.

a. Masalah penelitian

Ciri utama penelitian eksperimen adalah pemberian perlakuan terhadap suatu kelompok

atau individu ,dengan tujuan tertentu. Misalnya seorang pendidik akan memperbaiki

metode mengajar yang digunakan , maka fokus masalahnya bukan pada metode

mengajarnya tetapi pada hal yang melatar belakangi perbaikan metode mengajar itu. Jika

yang melatar belakangi adalah prestasi belajar siswa rendah, maka fokus masalahnya

berada pada prestasi belajar yang rendah dan tujuan peneliti adalah untuk meningkatkan

prestasi siswa. Setelah peneliti berasumsi apa yang menjadi penyebab rendahnya prestasi

belajar berdasarkan latar belakangnya ,maka peneliti bisa menemukan cara dan

menerapkannya agar restasi belajar siswa dapat meningkat.

b. Variabel penelitian

Didalam penelitian eksperimen dikenal pasangan variabel, yaitu variabel bebas

(independent variables) dan variabel tergntung atau tidak bebas atau variabel respon

(dependent variables). Metode baru yang akan dicobakan disebut variabel bebas,

sedangkan prestasi belajar sebagai variabel respon. Hal itu berarti seandainya metode

baru isa meningkatkan prestasi belajar siswa, maka artinya prestasi belajar mempunyai

ketergantungan terhadap metode yang digunakan. Pemberian metode baru itulah yang

disebut perlakuan pada proses eksperimen oleh karenanya disebut dengan variabel

perlakuan. Hubunganya dapat digambarkan sebagai berikut:

Metode baru prestasi belajar

(var.bebas) (var.respon)

Catatan : istilah variabel bebas dalam eksperimen sering juga disebut variabel

manipulasi Karen variabel tersebut dapat diubah (manipulasi) sesuai dengan tujuan,jadi

variabel bebas =variabel manipulasi =variabel perlakuan.

Page 11: Makalah Rancangan penelitian (research design)

Banyak variabel variabel lain yang tidak diperhitungkan yang dapat menggangu bahkan

dapat menyesatkan tecapainya tujuan pokok eksperimen.Kedua variabel yang memiliki

kedudukan sebagai pengecoh (distractor variables) dan variabel penyesat (error

variables). Pada dasarnya pada eksperimen semua variabel kecuali variabel perlakuan

harus dikendalikan agar tidak mengotori variabel perlakuan dalam mempengaruhi

variabel respon.

1) Variabel perlakuan

Variabel perlakuan merupakan variabel bebas,yang keberadaanya direncanakan dan

secara sengaja diberikan kepada sekelompok sampel ( pada kelompok

ekperimen ).karakteristik variabel ini harus dikenal secara baik oleh para peneliti.

Variabel ini dapat di ubah sesuai dengan ujuan ekperimen.

2) Variabel moderator

Variabel ini termasuk kelompok variabel bebas dan itu mempengaruhi perubahan

pada variabel respon dan keberadaanya tidak dapat di kendalikan.apabila peneliti

bermaksud mengontrol pengaruh variabel moderator ini,lazimnya dilakukan dalam

proses analisis,yang antara lain menggunakan analisis korelasi parsial atau

kovariansi.

3) Variabel terkendali

Ada beberapa jenis variabel yang dapat dikendalikan atau dikontrol oleh peneliti

yang biasanya dilakukan dengan proses ekualisasi,yang maksudnya adalah

menyamakan kondisi variabel yang dimaksud pada kelompok ekperimen dan pada

kelompok pembanding.variabel ini merupakan variabel yang mampu dikendalikan

oleh peneliti,sehingga pengaruh yang diakibatkanya terhadap variabel respon dapat

terdeteksi dan tidak mengotori tujuan ekperimen.

4) Variabel acak

Variabel jenis ini disebut variabel tak terkendali ( uncontrolled variables ).variabel

ini memang secara empirik sukar untuk dikendalikan dan munculnya pun tidak dapat

diperhitungkan atau diduga,yang bila muncul akan menurunkan tingkat validitas

tingkat eksperimen.

c. Penetapan Sampel

Digunakanya sampel didalam penelitian,antara lain adalah agar pelaksanaan penelitian

memperoleh kecermatan yang tinggi,hemat biaya,waktu,dan tenaga,serta membatasi

Page 12: Makalah Rancangan penelitian (research design)

akibat buruk yang ditimbulkan. Teknik pengambilan sampel harus dilakukan dengan

baik,hal ini dimaksudkan untuk menjamin akurasi generalisasi eksperimen. Teknik acak

( random sampling tehnique ) adalah teknik sampling yang baik untuk menetapkan

sampel. Teknik acak sendiri adalah teknik pengambilan sampel yang bebas dari

pengaruh subjektif peneliti,bebas dari berbagai pertimbangan dan purba sangka yang

mengganggu keobjektifan penelitian.resiko penggunaan teknik sampling dengan cara

acak ini adalah akan terjadi bahwa satu atau dua siswa yang berasal dari sebuah kelas

sebagai sampel. Cara sampling yang lazim dilaksanakan oleh para peneliti apabila

menghadapi hal semacam ini adalah mengambil sampel kelas bukan sampel siswa

sebagai individu. Jika eksperimen yang dilakukan menggunakan kelompok pembanding,

maka peneliti perlu menyiapkan lebih dari satu sampel acak. Tiap sampel ditentukan

fungsinya,sebagai kelompok eksperimen dan kelompok pembanding secara acak pula.

Pada eksperimen hubungan sampel dan populasi bersifat sangat luas.Tidak jarang hasil

eksperimen dapat digeneralisasikan kepada populasi yang sangat luas,sepanjang

kelompok yang akan dikenai pemberlakuan memiliki ciri yang sama.

d. Pemberian perlakuan

Pemberian perlakuan terhadap kelompok eksperimen harus dilakukan sesuai dengan yng

dirumuskan,jika tidak maka dapat terjadi hasil eksperimen yang tidak sesuai dengan

teori maupun hipotesis. Harus diingat bahwa kesalahan pemberian perlakuan akan

membuahkan hasil yang sangat merugikan.

Selain itu peneliti harus memahami tentang sifat atau karakteristik variabel perlakuan.

Ada perlakuan yang langsung bisa dicermati,misal anak dipukul maka langsung marah.

Dan ada perlakuan yang baru dapat diaamati setelah berulang kali diberikan

perlakuan,misal menerapkan metode dalam belajar.

Dalam pelaksanaan eksperimen hendaknya telah diperhitungkan berapa kali akan

diberikanya perlakuan agar mengalami perubahan yang berarti. Salah satu ciri atau

karakter dari variabel perlakuan adalah bahwa variabel perlakuan ini bisa diubah atau

disebut variabel aktif (active variable atau manipulated variable ) sesuai dngan apa yang

diinginkan peneliti.

Page 13: Makalah Rancangan penelitian (research design)

3. Rancangan Eksperimen (experimental design)

Dalam langkah ini peneliti menetapkan strategi penelitian yang akan ditempuh dan

menyusun rancangan eksperimen yang dimaksudkan. Kegiatan menyusun rancangan

eksperimen dilakukan dengan berorientasi kepada masalah penelitian dan/atau hipotesis

penelitian. Kedudukan hipotesis di dalam penelitian eksperimen sangat penting dan bahkan

mutlak perlu diajukan.

Jenis Penelitian Eksperimen :

PRA-EKSPERIMENTAL

1.The One-Shot Case Study

Dalam rancangan ini suatu kelompok subjek dikenakan perlakuan tertentu,lalu setelah itu

dilakukan pengukuran terhadap variabel tergantung.

KELEMAHAN

a.sama sekali tidak ada kontrol dan tidak ada internal validity

b.tidak ada dasar untuk melakukan komparasi,kecuali secara implisit,intuitif dan

impresionistik

c.cara pendekatan ini biasanya mengandung “error of misplaced precision”.

d.usaha untuk menggunakan test-test terbaku sebagai ganti kelompok kontrol tak banyak

menolong,karena variabel lain yang juga menjadi sumber perbedaan yang timbul cukup

banyak.

KEUNTUNGAN

Metode ini mungkin berguna untuk menjajagi masalah-masalah yang dapat diteliti,atau untuk

mengembangkan gagasan-gagasan atau alat-alat,misalnya dalam action research.rancangan

ini tidak menghantar kita untuk sampai kepada kesimpulan yang dapat dipertahankan dalam

penelitian

.

Page 14: Makalah Rancangan penelitian (research design)

2. The One group pretest-postest design

KELEMAHAN

1) Tidak ada jaminan bahwa X adalah satu-satunya factor atau balikan factor utama yang

menimbulkan perbedaan antara T1 dan T2

2) Ada beberapa hipotesis tandingan yang mungkin diajukan (problem error)

a. History: Misalnya selama mendapat perlakuan subjek pindah ke rumah yang lebih

baik atau orang tua mereka lebih menaruh perhatian terhadap kegiatan belajar

mereka.

b. Maturation: Kenyataan bahwa mereka menjadi lebih dewasa, atau lelah atau

bahkan menjadi kurang menaruh perhatian, atau menjadi lebih antusias.

c. Testing Effect: Pengalaman dengan T1 itu sendiri mungkin telah meningkatkan

motivasi belajar, atau mengubah sikap, atau merangsang persaingan terhadap diri

sendiri.

d. Changing Effect of Instrument: Setiap perubahan pada test, cara skoringnya, teknik

observasi atau wawancara, menyebabkan bahwa T1 berbeda dengan T2.

e. Statistical Regression: Suatu hal yang tak dapat dihindarkan apabila kelompok-

kelompok ekstrim yang dibandingkan dalam pretes dan postes.

f. Selection Biases and Mortality: Apabila subjek yang sama tidak mengambil kedua

test itu, yaitu T1 dan T2, perbedaan yang ada mungkin disebabkan oleh sifat-sifat

yang tak terkontrol yang berkaitan dengan perbedaan itu.

KEUNTUNGAN

Pretes itu memberi alasan untuk membuat komparasi prestasi subjek yang sama sebelum

dan sesudah dikenai X (experimental treatment). Rancangan ini juga memungkinkan

utnuk mengontrol selection variable and mortality variable, jika subjek yang sama

mengambil T1 dan T2 kedua-duanya.

Page 15: Makalah Rancangan penelitian (research design)

Eksperimental Semu (Quasi-Experimental Research)

Tujuan rancangan eksperimental-semu adalah untuk memperoleh informasi yang

merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang

sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau

memanipulasikan semua variabel yang relevan. Si peneliti harus dengan jelas mengerti

kompromi apa yang ada pada validitas internal dan validitas eksternal rancangannya dan

berbuat sesuai dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut.

Ciri-ciri rancangan eksperimen semu adalah:

a.       Manipulasi eksperimen hanya pada variabel bebas.

b.      Tidak ada pemilihan secara acak untuk kelompok dan atau

c.       Tidak ada kelompok kontrol.

1. The Static Group Comparison (Randomized Control Goup Only Design)

Dalam rancangan ini sekelompok subjek yang diambil dari populasi tertentu

dikelompokan secara rambang menjadi dua kelompok,yaitu kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

DESIGN VALIDITY : dengan menempatkan masing-masing subjek secara ranbang

kedalam salah satu dari kelompok itu,peneliti dapat menyakan bahwa kelompok itu pada

awal penelitian adalah sama (setara)

Beberapa faktor penggangu dapat dikontrol walaupun tidak dapat diperhitungkan

efeknya ,yaitu :

a.history

b. Maturation

c. Testing

d. instrumentation.

Eksperimen Sungguhan (true-experimental research).

Penelitian ini bertujuan menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara

mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen,

atau membandingkan perlakuan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Page 16: Makalah Rancangan penelitian (research design)

a. Pre test-post tes control group design

Rancangan ini lebih baik dan rancangan eksperimen tanpa pre tes, karena aka lebih

akurat dalam memperoleh akibat dan suatu perlakuan dengan perbandingan keadaan dan

variabel terikat pada kelompok eksperimen setelah dikenal perlakuan dan variabel kontrol

yang tidak dikenai oleh perlakuan.

b. Solomon four group design

Rancangan solomon ini memang tidak banyak digunakan pada jumlah sampel

penelitian yang kecil, namun pada penelitian pertanian dan sosial sering digunakan.

Rancangan ini memiliki keunggulan untuk mengurangi pengaruh pre-test terhadap unit

percobaan dan mengurangi error interaksi antara pre-test dengan perlakuan.

Rancangan ini terdiri dari 4 kelompok, yaitu 2 kelompok yang dilakukan pre test-post

tes dan 2 kelompok yang dilakukan pre tes-posttes.

Secara konkret dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.      kelompok perlakuan dan kontrol dengan pre test.

2.      kelompok perlakuan dan kontrol tanpa pre test.

Khusus faktorial, pada dasarnya bukan merupakan rancangan penelitian, tetapi

memang sebuah penelitian eksperimen. Oleh karena itu eksperimen faktorial bisa didekati

dengan berbagai rancangan, misalnya dengan randomized complete block.

Keuntungan dan eksperimen faktorial adalah dimungkinkan untuk mengetahui

pengaruh interaksi antar faktor. Oleh karena itu, semua prinsip dasar penelitian eksperimen

harus tetap ada, agar error eksperimen dapat diukur. Misalnya akan diadakan 2 perlakuan

pemberian makanan tambahan yang berupa susu dan bubur kacang dengan masing-masing 2

level. Maka disusunlah kelompok:

1.      Kelompok A, pemberian susu 2 gelas sehari.

2.      Kelompok B, pemberian susu 3 gelas sehari

3.      Kelompok C, pemberian bubur kacang 1 mangkok sehari.

4.      Kelompok D, pemberian bubur kacang 2 mangkok sehari.

Desain ini merupakan kombinasi desain Post Test Only Control Group Design dan Pre-test –

Post – test Control Group Design yang merupakan model desain ideal untuk melakukan

penelitian eksperimen terkontrol. Peneliti dapat menekan sekecil mungkin sumber-sumber

kesalahan karena adanya empat kelompok yang berbeda dengan enam format pengkuran.

Page 17: Makalah Rancangan penelitian (research design)

c. Control group posttest-only design

Dalam model rancangan ml, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dibentuk

dengan prosedur random, sehingga keduanya dapat dianggap setara. Selanjutnya kelompok

eksperimen diberikan perlakuan. Setelah perlakuan telah diberikan dalam jangka waktu

tertentu, maka setelah itu dilakukan pengukuran variabel terikat pada kedua kelompok

tersebut, dan hasilnya dibandingkan perbedaannya.\

Model rancangan ini cocok untuk kondisi yang tidak dimungkinkan diakukan pre test

atau ketika dikhawatirkan akan adanya interaksi antara pre test dengan perlakuan yang

diberikan. Rancangan ml mampu mengendalikan faktor histori, maturasi, dan pre tes, tetapi

tidak mampu mengukur besarnya efek dan faktor-faktor tersebut.

C. PENELITIAN EX POST FACTO

Penelitian dengan rancangan Ex Post Facto sering disebut dengan after the fact. Artinya,

penelitian yang dilakukan setelah suatu kejadian itu terjadi, dan disebut juga sebagai

restropective study karena penelitian ini merupakan penelitian penelusuran kembali.

Terhadap suatu peristiwa atau suatu kejadian dan kemudian merunut ke belakang untuk

mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.

Dalam pelaksanaan penelitian expost facto peneliti tidak dapat melakukan pengendalian

dan intervensi terhadap semua variabel bebas.fakta tentang variabel-varabel tersebut telah

muncul dan terjadi sedemikian adanya sebelum proses penelitian dilaksanakan. Variabel

semacam itu disebut variabel ex post facto. terhadap variabel semacam ini seorang peneliti

hanya dapat mengamati kembali atau melakukan retropeksi terhadap fakta yang memang

telah demikian adanya.

Perbedaan prinsip antara penelitian eksperimen dan ex post facto adalah sebagai berikut.

1.      Penelitian eksperimen dilaksanakan dengan menciptakan kondisi atau situasi tertentu

untuk dapat mengamati akibat perlakuan(treatment) yang dengan sengaja dirancang dan

diberikan kepada kelompok coba.

2.      Penelitian expost facto dirancang untuk menerangkan adanya hubungan (sebab-akibat)

antar variabel yang di teliti antara lain dengan cara membandingkan faktor penyebab yang

terkait dengan suatu kejadian. Oleh karena itu penelitian expost facto in disebut juga

penelitian causal comparative.

Page 18: Makalah Rancangan penelitian (research design)

Contoh ex post facto

Misalnya, hasil ujian kelas A dan B menunjukkan perbedaan dari satu siswa ke siswa lainnya.

Dari hasil tersebut, dilakukan klasifikasi antara siswa yang memiliki nilai tinggi dengan siswa

yang memiliki nilai rendah. Kemudian dihubungkan antara kecemasan dengan hasil nilai.

Misalnya ditemukan kesimpulan bahwa nilai di atas rata-rata dikerjakan oleh siswa yang

memiliki kecemasan. Oleh karena itu, pengaruh kecemasan siswa memang berpengaruh

terhadap hasil ujian, yaitu menjadi lebih baik.

Penelitian dengan menggunakan pendekatan ini tentu saja memiliki kekurangan. Dari kasus

di atas dapat terlihat satu celah kelemahan bahwa bisa jadi adanya faktor ketiga selain

kecemasan yang membuat nilai ujian meningkat. Hal ini dimungkinkan adanya faktor ketiga,

yaitu kecerdasan. Selain kecemasan, bisa dimungkinkan bahwa kecemasan adalah situasi

lain, sedangkan kecerdasan menjadi penunjang utama.

Beberapa keterbatasan penelitian ex post facto

1.      Dalam penelitian expost facto tidak dpat di lakukan pengendalian atau intervensi 

terhadap variable bebas.

2.      Sejalan dengan keterbatasan yang pertama , pada penelitian tidak dilakukan manipulasi

variable bebas.

3.      Randomisasi dalam penetapan subject penelitian tidak dilakukan dengan mengikuti

pengkategorian variable bebas.

  Ketiga keterbatasan itu secara logis akan terjadi demikian karena fakta variable bebas

telah muncul atau terjadi sebelum pelaksanaan penelitian.Oleh karena itu sifat hubungan

kasual antara variable bebas dan variable tergantung dapat bersifat semu

(spurious)

  Penelitian expost facto dikategorikan sebagai penelitian yang berfungsi menerangkan

atau eksplanasi, sekalipun dalam proses penelitian ini peneliti dapat mengangkat hipotesis

dan melakukan pengujian kebenaran hipotesis tersebut.

 

1.      Rancangan penelitian expost facto

Terdapat 2 model dasar penelitian ex post facto, yaitu:

a. Penelitian yang berangkat dari kenyataan atau fenomena yang menunjukkan adanya

perbedaan subjekdilihat dari variable tertentu dan kemudian dilakukan pengujian hipotesis

yang berhubungan dengan akibat adanya perbedaan tersebut.

Page 19: Makalah Rancangan penelitian (research design)

b. Penelitian yang berangkat dari hasil pengamatan fenomena yang terjadi adanya perbedaan

subjek, kemudian diteliti untuk menetapkan penyebab yang paling mungkin atas terjadinya

fenomena tersebut.

2.      Langkah – langkah penelitian ex post facto

  Tidak adanya manipulasi perlakuan dan penempatan subjek secara acak menyebabkan

validitas internal dalam penelitian ex post facto kurang dapat dikendalikan. Dengan kata lain

hipotesis tandingan yang logis sulit dibatasi. Akan tetapi dengan perencanaan yang balk, hal

ini dapat ditekan seminimal sehingga hasilnya akan mendekati penelitian eksperimen.

Langkah-langkah penelitian ex post facto:

a)      Perumusan masalah, masalah yang ditetapkan harus mengandung sebab atau kausa bagi

munculnya variabel dependen, yang dapat diketahui berdasarkan hasil-hasil penelitian yang

pernah dilakukan atau penafsiran peneliti terhadap hasil observasi fenomena yang sedang

diteliti. Masalah penelitian ini dapat berbentuk pernyataan hipotesis atau tujuan. Rumusan

hipotesis digunakan jika sifat dasar perbedaan dapat diprediksi oleh peneliti sebelum data

dikumpulkan. Sedangkan rumusan pernyataan tujuan digunakan bila peneliti tidak dapat

memprediksi perbedaan antar kelompok subjek yangdibandingkan dalam variabel tertentu.

b)     Seleksi,setelah masalah dirumuskan, peneliti harus mampu mengidentifikasi hipotesis

tandingan atau alternatif yang mungkin dapat menerangkan hubungan antar variabel

independen dan dependen.

c)      Penentuan kelompok subjek yang akan dibandingkan. Pertama-tama, kelompok yang

dipilih harus memiliki karakteristik yang menjadi konsen penelitian. Selanjutnya peneliti

memilih kelompok yang tidak memiliki karakteristik tersebut atau berbeda tingkatannya.

d)     Pengumpulan data. Hanya data yang diperlukan yang dikumpulkan, balk yang berkenan

dengan variabel dependen maupun berkenaan dengan faktor yang dimungkinkan

memunculkan hipotesis tandingan. Karena penelitian ini menyelidiki fenomena yang sudah

terjadi, seringkali data yang diperlukan sudah tersedia sehingga peneliti tinggai memilih

sumber yang sesuai. Disamping itu berbagai instrumen seperti Les, angket, interview, dapat

digunakan untuk mengumpulkan data bagi peneliti.

e)      Analisis data. Teknik analisis data yang digunakan serupa dengan yang digunakan dalam

penelitian diferensial maupun eksperimen, dimana perbandingan nilai variabel dependen

Page 20: Makalah Rancangan penelitian (research design)

dilakukan antar kelompok subjek atas dasar faktor yang menjadi konsen. Hal ini dapat

dilakukan dengan teknik analisis Uji-T, independen atau ANAVA, tergantung dari jumlah

kelompok dari faktor tersebut. Apapun teknik analisis statistik inferensial yang digunakan,

biasanya analisis tersebut diawali dengan penghitungan nilai rata-rata atau mean dan standar

deviasi untuk mengetahui perbandingan antar kelompok secara deskriptif.

f)       Penafsiran hasil. Pernyataan sebab akibat dalam penelitian ini perlu dilakukan secara hati-

hati. Kualitas hubungan antar variabel independen dan dependen sangat tergantung pada

kemampuan peneliti untuk memilih kelompok perbandingan yang homogen dan keyakinan

bahwa munculnya hipotesis tandingan dapat dicegah.