infokom.elektro.ub.ac.idinfokom.elektro.ub.ac.id/.../1_2015-manual-mutu-infokom.docx · web...
TRANSCRIPT
MANUAL MUTULABORATORIUM INFORMATIKA DAN
KOMPUTER
JURUSAN TEKNIK ELEKTROFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
MANUAL MUTULABORATORIUM INFORMATIKA DAN
KOMPUTERJurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Kode Dokumen : 00000 00008
Revisi : 0
Tanggal : 23 November 2015
Diajukan oleh : Ketua Laboratorium Informatika & Komputer
Ttd
Dr. Ir. Muhammad Aswin, MT
Dikendalikan oleh : Sekretaris Jurusan Teknik Elektro
Ttd
Hadi Suyono, ST, MT, Ph.D
Disetujui oleh : Ketua Jurusan Teknik Elektro
Ttd
Muh. Azis Muslim, ST, MT, Ph.D
Laboratorium Informatika & Komputer Page 2
1. Visi, Misi Dan Motto Pelayanan
1.1 Visi
Menjadi pusat pengembangan pengetahuan Teknologi Informasi dan Komputer
dalam rangka menghasilkan sarjana teknik elektro yang berkualitas dan
profesional serta unggul di tingkat Asia
1.2 Misi
1. Melaksanakan kegiatan praktikum yang profesional dan berkualitas di bidang
informatika dan komputer
2. Melaksanakan upaya perbaikan dalam bidang pelatihan untuk pengembangan
ilmu dan sesuai dengan kebutuhan pengguna / masyarakat
3. Menciptakan suasana akademik yang sehat dan produktif, yang bercirikan
keterbukaan, keadilan, kebersamaan, dan kesempatan pengembangan diri
yang luas
1.3 Motto Pelayanan
“Teknologi Informasi sebagai jendela informasi dunia dan ilmu pengetahuan”
1.4 Maklumat Pelayanan
Mengutamakan pelayanan kreatif, cekatan, dan up to date dengan
memaksimalkan sumber daya yang ada untuk kepuasan pengguna.
Laboratorium Informatika & Komputer Page 3
2. Struktur Organisasi, Deskripsi Tugas Dan Tata Kerja
2.1 Struktur Organisasi
2.2 Deskripsi Tugas Pokok & Fungsi (TUPOKSI)
No Kedudukan Fungsi Tugas Pokok
1. Ketua Laboratorium
Bertindak sebagai kordinator seluruh kegiatan di laboratorium
1. Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan laboratorium.
2. Melakukan perencanaan dan pengembangan laboratorium.
3. Mengelola tenaga laboratorium
4. Memantau pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada di laboratorium
5. Memberikan evaluasi terhadap hasil kinerja para anggota laboratorium.
2. Anggota Laboratorium
Bertindak sebagai kordinator kegiatan pelayanan di laboratorium, di bawah supervisi
1. Melakukan pengembangan laboratorium.
2. Membimbing praktikan yang melakukan praktikum.
3. Memberikan evaluasi kepada
Laboratorium Informatika & Komputer Page 4
Kalab praktikan di akhir periode praktikum.
4. Pranata Laboratorium
Bertindak sebagai tenaga pelaksana dan pendukung kegiatan di laboratorium di bawah supervisi Kalab
1. Melakukan pengelolaan laboratorium baik dalam bidang teknis maupun administratif.
2. Menjaga kebersihan laboratorium.3. Memelihara dan merawat semua
peralatan yang ada di laboratorium.
4. Membantu segala kegiatan yang ada di laboratorium, baik penelitian, pelayanan, maupun pengembangan.
5. Melakukan pemonitoran dan pengendalian atas sistem mutu laboratorium
5. Asisten Laboratorium
Bertindak sebagai tenaga pelaksana dan pendukung kegiatan di laboratorium
1. Membantu kepala laboratorium serta dosen pembimbing dalam proses pelaksanaan praktikum.
2. Ikut serta dalam pengembangan materi praktikum.
3. Menjaga dan merawat peralatan serta kebersihan laboratorium.
2.3 Tata Kerja
Tata kerja menggambarkan sistim aliran kegiatan dalam laboratorium, sehingga
laboratorium tersebut dapat berfungsi. Agar fungsi laboratorium dapat produktif, perlu
diterapkan beberapa prinsip, proses, dan alur kerja.
2.3.1 Prinsip Tata Kerja
No Prinsip Tata Kerja Uraian/Pengertian
1. Efektif & Efisien 1. Segala aktivitas yang dilakukan senantiasa
Laboratorium Informatika & Komputer Page 5
(Effective & Efficient) mengacu pada kaidah kebenaran yang ada2. Semua pekerjaan senantiasa diupayakan agar
dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat
2. Tanggungjawab (Responsibility)
1. Semua anggota laboratorium bertanggung jawab atas tugasnya sesuai deskripsi dan tata kerja
2. Semua anggota laboratorium bertanggung jawab atas apa yang akan dan sudah dihasilkannya
3. Kulitas (Quality) Mengutamakan kualitas daripada kuantitas dan kemasan pada setiap produknya, sesuai sumber daya yang dimiliki
4. Persamaan (Equity) Tidak membedakan gender dan strata ekonomi sesorang dalam segala bentuk pelayanannya
5. Kesederhanaan (Simplicity)
Mengupayakan kesederhaan/kemudahan prosedur dalam semua mekanisme kegiatan yang ada di laboratorium
6. Kesinambungan (Sustainability)
Berorientasi pada kegiatan yang berkelanjutan dan perbaikan terus menerus (continuous improvement)
2.3.2 Proses Tata Kerja
Proses tata kerja dalam Laboratarium Informatika dan Komputer pada prinsipnya
terdiri atas beberapa tahapan proses sebagai berikut:
a. Penetapan target/sasaran: setiap bidang menyiapkan target sasaran
selanjutnya dibahas bersama dalam rapat pleno untuk ditetapkan
sebagai target/sasaran kegiatan laboratorium.
b. Perencanaan: berdasar target/sasaran yang telah ditetapkan, masing-
masing bidang menyusun detail rencana kegiatan (termasuk anggaran
biayanya) untuk dipresentasikan dan dibahas bersama di rapat pleno
laboratorium dan ditetapkan sebagai program kerja laboratorium.
Laboratorium Informatika & Komputer Page 6
c. Pengorganisasian: untuk merealisasikan program kerja tersebut, perlu
ditetapkan PiC (Person in Charge) masing-masing kegiatan termasuk
penjadwalan dan alokasi & spesifikasi SDMnya. Penetapan PiC
disesuaikan dengan bidang yang ditangani. Mengingat masih terbatasnya
jumlah SDM di laboratorium Informatika & Komputer, sangat
dimungkinkan dilakukannya resource sharing dengan laboratorium
lainnya atau outsourcing SDM dengan merekrut mahasiswa senior yang
potensial.
d. Pelaksanaan: pelaksanaan setiap kegiatan akan dikoordinasikan oleh PiC
yang telah ditetapkan serta senantiasa melibatkan seluruh anggota
laboratorium baik secara langsung maupun tidak langsung.
e. Pengendalian dan evaluasi: PiC dan Ketua Laboratorium bersama-sama
melakukan pengendalian serta evaluasi atas setiap kegiatan, dengan
maksud agar terjadi perbaikan yang terus menerus (continues
improvement).
2.2.3 Alur Kerja
Secara umum alur kerja dalam rangka pelaksanaan kegiatan di Laboratorium
Informatika & Komputer dapat digambarakan sebagai berikut:
Laboratorium Informatika & Komputer Page 7
3. Kebijakan dan Sasaran Mutu
3.1 Kebijakan Mutu
Laboratorium Informatika & Komputer (Lab. Infokom) merupakan salah satu
laboratorium di Jurusan Teknik Elektri Fakultas Teknik UB yang menjalankan fungsi
sebagai laboratorium praktikum dan penelitian.
Sesuai dengan klausul 5.3. tentang kebijakan mutu pada ISO 9000:2008 maka seluruh
anggota Lab. Infokom telah berkomitmen untuk menerapkan Sistem Penjaminan
Laboratorium Informatika & Komputer Page 8
Mutu Internal (SPMI) secara konsisten dan meningkatkan efektivitas pelaksanaannya
secara berkesinambungan, sesuai batas kemampuan yang dimiliki.
Secara umum sasaran mutu Lab. Infokom adalah :
a. Mempertahankan semua aspek mutu pada setiap proses dan kegiatan
b. Menghasilkan produk/layanan dengan mutu yang baik dan konsisten selaras
dengan sasaran di atas
c. Mengembangkan SMM ISO 9001:2008 dibidang pelayanan dengan dukungan
dari seluruh personil organisasi, dengan pola kebersamaan yang saling asah dan
asuh serta didasari oleh nilai-nilai dasar akhlak mulia yaitu: amanah, ibadah,
credible dan accountable.
d. Bersikap tanggap terhadap perubahan dalam sistem penyelenggaraan
pelayanan laboratorium di perguruan tinggi dengan tetap mempertahankan
konsistensi mutu produk atau layanan melalui SMM.
e. Manajemen, semua personil dan analis sepakat untuk memenuhi standar mutu
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing, sebagai kontribusi untuk
mendukung hubungan kerja yang sehat.
f. Meningkatkan SDM melalui program pelatihan bagi semua personil dan analis,
sehingga setiap pihak dapat melakukan tugas dengan pengetahuan dan
ketrampilan yang memadai.
g. Mengkaji efektivitas dan efisiensi kinerja organisasi sehingga dapat mendukung
peningkatan pencapaian sasaran mutu Jurusan.
h. Meningkatkan mutu pelayanan kepada pengguna.
3.2 Sasaran Mutu
Laboratorium Informatika & Komputer Jurusan Teknik Elektro FTUB memberikan
pelayanan yang mengutamakan mutu dan kepuasan pengguna serta menjamin
bahwa pekerjaan penelitian yang dilaksanakan didasarkan pada azas kejujuran
ketelitan dan kecepatan. Sasaran mutu yang akan dicapai adalah:
Laboratorium Informatika & Komputer Page 9
No Butir Mutu
1. Kegiatan Praktikum
2. Sedikitnya ada Penelitian 2 kali dalam setahun
3. Tingkat kerusakan peralatan kurang dari 30%
4. Tingkat kepuasan pengguna rata-rata lebih dari 80% yang menyatakan lebih dari cukup
3.3 Sistem Manajemen Mutu
Dalam rangka menerapkan SMM di Laboratorium Informatika & Komputer
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UB, diambil langkah-langkah menentukan
Manajer Mutu (MM) dan proses-proses yang dibutuhkan dalam SMM, adalah:
a. Menentukan urutan dan interaksi proses diantara beberapa aktivitas
manajemen.
b. Menentukan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan
bahwa proses dan aktivitas berlangsung efektif.
c. Menjamin ketersediaan sumber daya dan informasi yang diperlukan
untuk mendukung kegiatan operasional serta pemantauan proses dan
aktivitas tersebut.
d. Memantau, mengukur dan menganalisis proses aktivitas tersebut secara
periodik.
e. Melakukan dokumentasi atas hasil monitoring dan evaluasi yang telah
dilakukan.
f. Mengambil tindakan yang diperlukan dan melakukan peningkatan
berkesinambungan.
Laboratorium Informatika & Komputer Page 10
4. Sistem Dokumentasi
4.1 Umum
Adanya sistem dokumentasi memungkinkan jaminan keselarasan antara
perencanaan, implementasi dan pengendalian proses kegiatan di Lab. Infokom.
Hal ini menjadi alat komunikasi efektif dan menjamin konsistensi tindakan untuk
menghasilkan produk yang sesuai dengan persyaratan pengguna dan peningkatan
mutu yang berkelanjutan.
4.2 Manual Mutu
Untuk memberikan gambaran tentang kebijakan dalam pengelolaan Lab. Infokom,
maka dibuat Manual Mutu yang merupakan rangkuman kebijakan organisasi
untuk mencapai kebijakan mutu, sasaran mutu dan perencanaan mutu.
4.3 Pengendalian Dokumen & Rekaman
Laboratorium Infokom menetapkan dan memelihara prosedur terdokumentasi
mengenai pengendalian seluruh dokumen dan catatan perangkat yang terkait
dengan persyaratan SMM. Tata cara pengendalian dokumen dan rekaman diatur
dalam Manual Prosedur Pengelolaan Berkas
5. Tanggungjawab, Wewenang dan Komunikasi
5.1 Tanggungjawab dan Wewenang
Kepala laboratorium Infokom memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang
setiap pihak pelaksana kegiatan di Laboratorium telah ditetapkan serta
dikomunikasikan dalam pertemuan anggota laboratorium.
5.2 Komunikasi
Komunikasi internal yang efektif dan efisien tentang kebijakan mutu, persyaratan,
sasaran dan kinerja dalam sistem manajemen mutu ini diharapkan dapat
meningkatkan kinerja organisasi dan semua elemen organisasi mencapai sasaran
Laboratorium Informatika & Komputer Page 11
yang ditargetkan. Komunikasi ini juga mencakup komunikasi dengan pihak dalam
dan luar organisasi. Komunikasi dapat dilakukan secara langsung maupun melalui
media telekominikasi, baik formal maupun informal.
Sedangkan komunikasi eksternal lebih banyak dilakukan dengan memanfaatkan
media telekomunikasi yang ada, karena lebih efisien. Hanya jika diperlukan
pembicaraan yang lebih intensif, maka diadakan pertemauan tatap muka secara
langsung.
5.3 Tinjauan Manajemen
Manajemen laboratorium Infokom meninjau sistem manajemen mutu organisasi
secara periodik untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan efektivitas yang
berkelanjutan. Tinjauan ini memberi peluang untuk peningkatan, perbaikan dan
perubahan kebutuhan sistem manajemen mutu, termasuk kebijakan mutu dan
sasaran mutu. Rekaman dari tinjauan manajemen dipelihara dengan baik.
Rekaman hasil dari tinjauan manajemen dicatat, didokumentasikan serta
ditindaklanjuti.
Input untuk tinjauan manajemen meliputi: hasil audit, umpan balik dari
pengguna, kinerja proses dan kesesuaian produk terkait, status dari tindakan
pencegahan dan perbaikan, tindak lanjut dari tinjauan manajemen sebelumnya,
perubahan yang dapat mempengaruhi sistem manajemen mutu serta
rekomendasi untuk peningkatan mutu.
Sedangkan output dari tinjauan manajemen meliputi keputusan dan tindakan yang
berhubungan dengan perbaikan yang efektif dari dalam manajemen mutu dan
prosesnya, perbaikan produk yang sesuai dengan keinginan pengguna dan sumber
daya yang dibutuhkan.
6. Pengelolaan Sumber Daya
6.1 Sumber Daya Manusia
Laboratorium Informatika & Komputer Page 12
Laboratorium Infokom menentukan dan menjamin ketersediaan sumber daya
yang dibutuhkan dengan tujuan menerapkan, memelihara sistem manajemen
mutu dan terus menerus mengembangkan dan memperbaiki efektivitasnya. Hal ini
termasuk sumber daya yang digunakan untuk menjalankan dan meningkatkan
sistem manajemen, kepuasan pengguna dan pihak lain yang terkait. Laboratorium
Infokom telah membuat rencana pengembangan sumber daya sesuai dengan
visinya
6.2 . Sarana Prasarana
Laboratorium Infokom menyediakan dan memelihara beberapa infrastruktur yang
diperlukan untuk mempermudah organisasi dalam pencapaian sistem manajemen
mutu. Infrastruktur mencakup sarana dan prasarana, yang penggunaannya
diupayakan untuk meningkatkan efektivitas kinerja organisasi. Sarana yang
dibutuhkan meliputi ruang laboratorium, ruang staf, ruang pertemuan. Sementara
itu, prasarana yang disediakan meliputi peralatan laboratorium, alat komunikasi
(telepon, fax, internet), komputer, scanner, printer, papan tulis, kamera, software,
meja, kursi dan lemari dokumen. Seluruh personil Lab. Infokom bertanggung
jawab untuk menciptakan suasana kerja yang nyaman, kondusif, dinamis, dan
produktif.
6.3 Sarana Prasarana
Dalam penetapan infrastruktur dan lingkungan kerja yang kondusif, digunakan
pertimbangan sebagai berikut:
1. Mengevaluasi sumber daya yang diperlukan dan yang sudah tersedia di
dalam laboratorium atau di Jurusan, untuk mendukung keberlangsungan
kinerja.
2. Kesesuaian sarana dan prasarana tersebut dengan fungsi, kinerja, sasaran,
kemampuan pengadaan dan pemeliharaan, pembiayaan operasional,
keamanan dan pembaharuan.
Laboratorium Informatika & Komputer Page 13
7. Produk dan Layanan
7.1 Perencanaan Produk
Laboratorium Infokom dapat memproduksi berupa layanan praktikum dan
penelitian. Tahap awal dari perencanaan produk adalah merancang spesifikasi
produk dan merencanakan proses yang diperlukan untuk merealisasikannya.
Perencanaan realisasi produk berjalan sesuai dengan persyaratan proses lainnya
dari sistem manajemen mutu. Dalam perencanaan realisasi produk, Lab. Infokom
telah menetapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Sasaran dan persyaratan mutu bagi produk.
b. Kebutuhan untuk penetapan proses, dokumentasi dan penyediaan
sumber daya untuk menghasilkan produk.
c. Melakukan verifikasi, validasi, pemantauan, inspeksi, kegiatan
pengujian khusus dan kriteria untuk penerimaan produk.
d. Menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk menjadi bukti bahwa
proses menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan.
7.2 Penetapan Persyaratan Produk
Laboratorium Infokom telah menentukan mekanisme dan standar realisasi produk
dan meninjau ulang mekanisme dan standar tersebut secara periodik. Untuk itu,
Lab. Infokom menentukan:
a. Mekanisme dan standar yang dilaksanakan, mencakup ketersediaan,
kecepatan, ketepatan waktu proses, mutu layanan, kuantitas dan
akuntabilitas.
b. Mekanisme dan standar yang tidak ditentukan tetapi dibutuhkan pada
realisasi produk.
c. Mekanisme dan standar dari undang-undang dan peraturan yang
berhubungan dengan produk.
Laboratorium Informatika & Komputer Page 14
d. Lab. Infokom menentukan mekanisme dan standar lainnya
7.3 Prosedur Layanan
Agar pelayanan kepada pengguna dapat dilakukan secara optimal dengan tetap
mengacu pada prosedur yang benar, maka Lab. Infokom telah menyusun prosedur
layanan sebagai berikut.
Laboratorium Informatika & Komputer Page 15
7.4 Pengadaan Kebutuhan
Untuk menghasilkan produk yang bermutu dalam memenuhi kepuasan pengguna,
faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan tersebut adalah menjamin
bahwa semua kebutuhan yang digunakan dalam proses produksi sesuai dengan
spesifikasi mutu yang ditetapkan Lab. Infokom termasuk didalamnya informasi
produk dan verifikasi produk yang diadakan.
Laboratorium Informatika & Komputer Page 16
8. Pengukuran Dan Pemantauan Kinerja
8.1 Umum
Laboratorium Infokom merencanakan dan menerapkan proses pemantauan,
pengukuran, analisis dan pengembangan untuk menjamin kesesuaian produk,
kesesuaian sistem manajemen dan melakukan peningkatan berkelanjutan yang
efektif. Lab. Infokom menetapkan agar kinerja organisasi diukur hingga mencapai
efektivitas dan efisiensi yang ditentukan.
Pengukuran kinerja harus fokus pada faktor yang menjadi kunci perbaikan
efektivitas, efisiensi dan adaptibilitasnya. Pemantauan dan pengukuran
pencapaian sasaran mutu menjadi faktor penting untuk meningkatkan motivasi
kerja dan inovasi secara berkelanjutan.
Lab Infokom memantau tindakan peningkatan dan penerapannya sebagai input
melalui tinjauan manajemen untuk meningkatkan kinerja organisasi. Pengukuran
kinerja organisasi mencakup:
a. Pengukuran dan evaluasi produk.
b. Kemampuan proses.
c. Kepuasan pengguna.
d. Pencapaian sasaran sistem manajemen mutu.
e. Pencapaian usaha perbaikan secara berkelanjutan.
Laboratorium Informatika & Komputer Page 17
8.2 Kepuasan Pengguna
Laboratorium Infokom menentukan metode yang diperlukan dan digunakan untuk
melakukan pengukuran kinerja sistem manajemen mutu dalam organisasi yang
menjadi variabel terikat adalah kepuasan customer. Kepuasan customer dapat
dipantau melalui kuisioner tervalidasi yang secara rutin disampaikan kepada
pengguna.
8.3 Audit Internal
Organisasi merencanakan program audit internal dengan proses yang tepat sesuai
lingkup audit, termasuk mempertimbangkan hasil audit sebelumnya. Kriteria,
lingkup, frekuensi dan metode audit telah ditentukan, seleksi auditor dan
pelaksanaan audit harus dapat memastikan sasaran dan kejujuran dari proses
tersebut. Audit internal dilakukan oleh PJM minimal 1 kali dalam setahun. Auditor
tidak boleh mengaudit pekerjaannya sendiri. Hasil audit dicatat dalam prosedur
yang terdokumentasi. Personil yang bertanggung jawab untuk lingkup yang diaudit
harus memastikan bahwa tindakan yang dilakukan tidak tertunda sehingga hal ini
menghilangkan deteksi ketidaksesuaian dan penyebabnya.
8.4 Perbaikan Dan Koreksi
Laboratorium Infokom melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap efektivitas
SMM melalui penggunaan kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisis data,
tindakan korektif dan pencegahan serta tinjauan manajemen.
Tindakan korektif dan pencegahan dilakukan untuk mengurangi kemungkinan
ketidaksesuaian dan mencegah ketidaksesuaian terulang kembali. Tindakan
korektif dan pencegahan harus sesuai dengan penyebab ketidaksesuaian dan akar
penyebab masalah yang ditemukan. Hasil tindakan korektif dan pencegahan
dicatat dan ditinjau untuk menjamin kesesuaian produk yang dihasilkan.
Laboratorium Informatika & Komputer Page 18