agpaiidki.files.wordpress.comagpaiidki.files.wordpress.com/2017/12/bab-2-jual-beli.doc · web...

27
MEMBINA RASA SOSIAL YANG BENAR JUAL BELI, QIRADH, DAN RIBA KOMPETENSI INTI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori KOMPETENSI DASAR 1.2 Menghayati ketentuan jual beli dan qiradl 1.3 Menghargai larangan riba dalam jual beli 2.2 Mengamalkan ketentuan jual beli dan qiradh 2.3 Membiasakan menghindari praktik riba 3.4 Memahami ketentuan jual beli 3.5 Memahami ketentuan qiradh 3.6 Menganalisis larangan riba 4.3 Mempraktikkan pelaksanaan jual beli, 4.4 Mensimulasikan pelaksanaan qirodl 4.5 Mensimulasikan tatacara menghidari

Upload: vuongbao

Post on 16-Jun-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: agpaiidki.files.wordpress.comagpaiidki.files.wordpress.com/2017/12/bab-2-jual-beli.doc · Web viewMEMBINA RASA SOSIAL. YANG BENAR. JUAL BELI, QIRADH, DAN RIBA. KOMPETENSI INTI. Menghargai

MEMBINA RASA SOSIALYANG BENAR

JUAL BELI, QIRADH, DAN RIBA

KOMPETENSI INTI1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR

1.2   Menghayati ketentuan jual beli dan qiradl

1.3   Menghargai larangan riba dalam jual beli

2.2   Mengamalkan ketentuan jual beli dan qiradh

2.3   Membiasakan menghindari praktik riba

3.4   Memahami ketentuan jual beli

3.5   Memahami ketentuan qiradh

3.6   Menganalisis larangan riba

4.3   Mempraktikkan pelaksanaan jual beli,

4.4   Mensimulasikan pelaksanaan qirodl

4.5   Mensimulasikan tatacara menghidari riba

PETA KONSEP

QIRAD

JUAL BELI

RIBA

MUAMALAH

Page 2: agpaiidki.files.wordpress.comagpaiidki.files.wordpress.com/2017/12/bab-2-jual-beli.doc · Web viewMEMBINA RASA SOSIAL. YANG BENAR. JUAL BELI, QIRADH, DAN RIBA. KOMPETENSI INTI. Menghargai

AMATI GAMBAR BERIKUT INI DANBUATLAH KOMENTAR ATAU PERTANYAAN

Setelah kalian mengamati gambar dan mendengarkan hasil pengamatan teman kalian, pertanyaan apa yang muncul dari pikiran kalian tentang jual beli, qiradh, dan riba. Tulislah tanggapan dan pertanyaan kalian

TANGGAPAN

Tanggapan saya terhadap ilustrasi tersebut adalah:

a. Gambar 1: ..……………………………………….

b. Gambar 2: …………………………………………

c. Gambar 3: …………………………………………

PERTANYAAN

Pertanyaan saya terhadap ilustrasi tersebut adalah:

a. ..………………………………………..

b. ……………………………………….

c. …………………………………………..

Page 3: agpaiidki.files.wordpress.comagpaiidki.files.wordpress.com/2017/12/bab-2-jual-beli.doc · Web viewMEMBINA RASA SOSIAL. YANG BENAR. JUAL BELI, QIRADH, DAN RIBA. KOMPETENSI INTI. Menghargai

Islam memperbolehkan seseorang  mencari kekayaan sebanyak mungkin. Islam menghendaki adanya persamaan, tetapi tidak menghendaki penyamarataan. Kegiatan ekonomi harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu banyak harta dikuasai pribadi. Di dalam bermuamalah, Islam menganjurkan untuk mengatur muamalah di antara sesama manusia atas dasar amanah, jujur, adil, dan memberikan kemerdekaan bermuamalah serta jelas-jelas bebas dari unsur tipu menipu. Islam melarang terjadinya pengingkaran dan pelanggaran larangan-larangan dan menganjurkan untuk memenuhi janji serta menunaikan amanat. Dan manusia sebagai makhluk sosial, manusia satu dengan manusia yang lain saling membutuhkan, baik dengan jalan tolong menolong dalam urusan kemasyarakatan, tukar menukar barang maupun jual beli.

1. Pengertian Jual BeliJual beli ( ( البيع menurut bahasa artinya memberikan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu atau tukar menukar sesuatu. Sedangkan menurut istilah berarti tukar menukar barang dengan uang atau barang dengan barang lain disertai ijab, qabul dengan syarat dan rukun tertentu.Melihat realitas jual beli dalam kehidupan moeren, seiring dengan kebutuhan dan tantangan dalam dunia industry perdagangan, syariat Islam harus mampu memberikan solusi untuk menjawab tantangan di masa depan. Maka untuk membumikan kaidah-kaidah Islam, engan tidak melepaskan kaidah ushul, diperlukan adanya fiqih realitas atau prioritas, yang mengdepankan hal yang terpenting dari yang penting.

2. Hukum Jual BeliHukum jual beli pada dasarnya adalah halal atau boleh, artinya setiap orang

Islam dalam mencari nafkah atau rezeki boleh dengan cara jual beli, berdagang atau boleh dengan cara yang lain yang penting dengan cara yang halal dan baik. Adapun dasar disyariatkannya jual beli sebagai berikut:a.       Al-Quran, diantaranya:

با الر م وحر البيع ه الل وأحلArtinya: “padahal Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan

riba”. (QS.Al-Baqarah: 275).تجارة تكون أن إال بالباطل بينكم أموالكم تأكلوا ال آمنوا ذين ال ها ياأي

رحيما بكم كان ه الل إن أنفسكم تقتلوا وال منكم تراض عن“Kecuali dengan jalan perniagaan yang dilakukan suka sama suka”. (QS. An-Nisa: 29).

A. Jual Beli

Page 4: agpaiidki.files.wordpress.comagpaiidki.files.wordpress.com/2017/12/bab-2-jual-beli.doc · Web viewMEMBINA RASA SOSIAL. YANG BENAR. JUAL BELI, QIRADH, DAN RIBA. KOMPETENSI INTI. Menghargai

b.      As-sunnah:

: أي - - - - سئل وسلم عليه الله صلى بي الن أن عنه الله رضي رافع بن رفاعة عن

- , - : ? وصححه ار، البز رواه مبرور بيع وكل بيده جل الر عمل قال أطيب الكسب

الحاكمArtinya: “Dari Rifa’ah ibn Rafi’ RA. Nabi SAW. Ditanya tentang mata

pencaharian yang paling baik, beliau menjawab, ‘Seseorang bekerja dengan tangannya dan setiap jual-beli yang mabrur’.”(HR. Bazzar, hakim menyahihkannya dari Rifa’ah ibn Rafi’)

Maksud mabrur dalam hadits di atas adalah jual-beli yang terhindar dari usaha tipu-menipu dan merugikan orang lain.

c.       Ijma’

Ulama’ telah sepakat bahwa jual-beli diperbolehkan dengan alasan bahwa manusia tidak akan mampu mencukupi kebutuhan dirinya, tanpa bantuan orang lain. Namun demikian, bantuan atau barang milik orang lain yang di butuhkannya itu, harus diganti dengan barang lain yang sesuai.

3. Rukun dan Syarat Jual BeliRukun jual beli terdiri atas lima macam yaitu sebagai berikut:a. Penjual dan Pembeli

Syarat penjual dan pembeliJual beli dianggap sah apabila penjual dan pembeli memenuhi syarat sebagai berikut:

1) Kedua belah pihak harus sedah baligh, maksudnya baik penjual atau pembeli sudah dewasa

2) Keduany berakal sehat, orang yang gila dan orang yang bodoh yang tidak mengtahui hitungan tidak sah mengadakan perjanjian jual beli

3) Bukan pemboros, maksudnya orang tersebut tidak suka memubadzirkan barang.

4) Suka sama suka, yakni atas kehendak sendiri, atas kemauannya sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain:Rasulullah saw. bersabda:

( ) . . ماجه وابن حبان ابن رواه تراض عن البيع ما ان م ص بي الن قالArtinya: “Nabi saw. bersabda: sesungguhnya jual beli itu sah,

apabila dilakukan atas dasar suka sama suka” (HR.Ibnu Hibban dan Ibnu Majjah)

b. Barang yang diperjualbelikanSyarat barang yang diperjualbelikanAdapun barang-barang yang diperjualbelikan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.

Page 5: agpaiidki.files.wordpress.comagpaiidki.files.wordpress.com/2017/12/bab-2-jual-beli.doc · Web viewMEMBINA RASA SOSIAL. YANG BENAR. JUAL BELI, QIRADH, DAN RIBA. KOMPETENSI INTI. Menghargai

1) Suci yaitu barang yang tidak suci atau barang najis seperti khomer, babi, bangkai kotoran, dan sejenisnya tidak sah untuk diperjualbelikan dan hukumnya haram.

2) Bermanfaat yaitu semua barang yang tidak ada manfaatnya bagi kehidupan manusia tidak sah untuk diperjualbelikan, seperti jual beli nyamuk, lalat, kecoa dan sebagainya.

3) Milik sendiri, yaitu barang-barang yang bukan milik sendiri seperti barang pinjaman, barang sewaan, barang titipan tidak sah untuk diperjualbelikan.

4) Barang yang dijual dapat dikuasai oleh pembeli. Oleh karena itu tidak sah jual beli ayam yang belum ditangkap atau jual beli barang merpati yang masih keliaran, dan jual beli ikan yang masih dalam kolam dan sebagainya.

Hadits Nabi saw:ه فان الماء في مك التشترواالس م وسل عليه الله صلى الله رسول قال

( احمد ( رواه غررArtinya: “ Rasulullah saw. bersabda: Janganlah kamu sekalian

membeli ikan yang masih dalam air, karena sesungguhnya hal itu adalah mengandung gharar (tipu muslihat, belum jelas)”. (HR.Ahmad)

5) Jelas dan dapat dilihat atau diketahui oleh kedua belah pihak. Penjual harus memperlihatkan barang yang akan dijual kepada pembeli secara jelas, baik ukuran dan timbangannya, jenis, sifat maupun harganya.

Hadits Nabi Saw:) رواه الغرر بيع وعن الحصاة بيع عن م وسل عليه الله صلى بي الن نهى

مسلم)Artinya : “Rasulullah saw. telah melarang tentang jual beli lempar

melempar (mengundi nasib) dan jual beli yang gharar (tipu muslihat, masih samar atau belum jelas)”, (HR.Muslim)

c. Alat untuk tukar menukar barangAlat tukar menukar haruslah alat yang bernilai dan diakui secara umum penggunannya.

d. Ijab dan qabulIjab dilakukan oleh pihak penjual barang dan qabul dilakukan oleh pembeli barang. Ijab qabul dapat dilakukan dengan kata-kata penyerahan dan penerimaan atau dapat juga berbentuk tulisan seperti faktur, kuitansi atau nota dan lain sebagainya.

Page 6: agpaiidki.files.wordpress.comagpaiidki.files.wordpress.com/2017/12/bab-2-jual-beli.doc · Web viewMEMBINA RASA SOSIAL. YANG BENAR. JUAL BELI, QIRADH, DAN RIBA. KOMPETENSI INTI. Menghargai

4. Jual Beli TerlarangJual beli yang terlarang artinya jual beli yang tidak memenuhi rukun dan syarat jual beli yaitu:

a. Jual beli sistem IjonMaksud jual beli system ijon adalah jual beli hasil tanaman yang masih belum nyata buahnya, belum ada isinya, belum ada buahnya, seperti jual beli padi masih muda, jual beli mangga masih berujud bunga. Semua itu kemungkinan bisa rusak masih besar, yang akan dapat merugikan kedua belah pihak. Rasulullah saw. bersabda:

) . . متفق يبدوصالحها ى حت مار الث بيع عن صم بي الن نهى عمر ابن عنعليه)

Artinya : “Dari Ibnu Umar Nabi saw. telah melarang jual beli buah-buahan sehingga nyata baiknya buah itu (pantas untuk diambil dan dipetik buahnya)”, (HR.Mutafq ‘alaih)

b. Jual beli barang haramJual beli barang yang diharamkan hukumnya tidak sah dan dilarang serta karena haram hukumnya. Seperti jual beli minuman keras (khamar), bangkai, darah, daging babi, patung berhala dan sebagainya.

c. Jual beli sperma hewanJual beli sperma hewan tidak sah, karena sperma tidak dapat diketahui kadarnya dan tidak dapat diterima wujudnya. Rasulullah saw. bersabda:

( مسلم ( رواه الماء فضل بيع عن م وسل عليه الله صلى الله رسول نهىArtinya: “Rasulullah saw. telah melarang jual beli kelebihan air (sperma)”

(HR. Muslim)

d. Jual beli anak binatang yang masih dalam kandungan induknyaHal ini dilarang karena belum jelas kemungkinannya ketika lahir hidup atau mati. Rasulullah saw. bersabda:

) متفق الحبلة حبال بيع عن نهى م وسل عليه الله صلى الله رسول انعليه)

Artinya: Sesungguhnya Rasulullah saw. melarang jual beli anak binatang yang masih dalam kandungan induknya”(HR. mutafaq ‘alaih)

e. Jual beli barang yang belum dimilikiMaksudnya adalah jual beli yang barangnya belum diterima dan masih berada di tangan penjual pertama. Rasulullah SAW. Bersabda:

Page 7: agpaiidki.files.wordpress.comagpaiidki.files.wordpress.com/2017/12/bab-2-jual-beli.doc · Web viewMEMBINA RASA SOSIAL. YANG BENAR. JUAL BELI, QIRADH, DAN RIBA. KOMPETENSI INTI. Menghargai

حتى إشتريته شيأ تبيعن ال م وسل عليه الله صلى الله رسول ان) تقبضه وبيهقي( احمد رواه

Artinya : “Nabi saw. telah bersabda: janganlah engkau menjual sesuatu yang baru saja engkau beli, sehingga engkau menerima (memegang) barang itu “(HR.Ahmad dan Baihaqi).

f. Jual beli barang yang belum jelas

Menjual buah-buahan yang belum nyata buahnya, Sabda Nabi saw. dari Ibnu Umar ra. :

يبداصالحها ى مارحت الث بيع عن م وسل عليه الله صلى الله رسول نهى( عليه( متفق

Artinya : “Nabi saw. Telah melarang menjual buah-buah yang belum tampak manfaatnya” (Muttafaq Alaih).

5. Jual beli yang Sah Hukumnya, tetapi Dilarang AgamaJual beli ini hukumnya sah, tetapi dilarang oleh agama karena adanya suatu sebab atau akibat dari perbuatan tersebut, yaitu:a. Jual beli pada saat Khutbah dan shalat jum’at

Larangan melakukan kegiatan jual beli pada saat khutbah dan shalat jum’at ini tentu bagi laki-laki muslim, karena pada waktu itu setiap muslim laki-laki wajib melaksanakan shalat jum’at. Allah swt berfirman:

ذكر إلى فاسعوا الجمعة يوم من للصلوة نودي إذا أمنوا ذين هال ياأي

تعلمون كنتم ان لكم خير ذالكم وذروالبيع اللهArtinya : ”Hai orang-orang yang beriman, apabila diserukan untuk

menunaikan shalat, maka bersegeralah kamu untuk mengingat Allah, dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (Q.S. Al Jum’ah: 9)

b. Jual beli dengan cara menghadang di jalan sebelum sampai pasarJual beli seperti ini, penjual tidak mengetahui harga pasar yang sebenarnya, dengan tujuan barang akan dibeli dengan harga yang serendah-rendahnya, selanjutnya akan dijual di pasar dengan harga setinggi-tingginya. Rasulullah saw. bersabda:

( ومسلم ( البخاري رواه كبان الر تتلقوا الArtinya : “janganlah kamu menghambat orang-orang yang akan ke pasar”

(HR.  Bukhari dan Muslim)c.   Jual beli dengan niat menimbun barang

Jual beli ini tidak terpuji, oleh karena itu dilarang, karena pada saat orang banyak membutuhkan justru ia menimbun dan akan dijual dengan harga

Page 8: agpaiidki.files.wordpress.comagpaiidki.files.wordpress.com/2017/12/bab-2-jual-beli.doc · Web viewMEMBINA RASA SOSIAL. YANG BENAR. JUAL BELI, QIRADH, DAN RIBA. KOMPETENSI INTI. Menghargai

setinggi-tingginya pada saat barang-barang yang ia timbun langka. Rasulullah saw. bersabda:

( مسلم ( رواه خاطئ اال يحتكر ال م وسل عليه الله صلى الله رسول قالArtinya : “Rasulullah saw. telah bersabda: tidaklah akan menimbun barang

kecuali orang-orang yang durhaka” (HR.msulim)d. Jual beli dengan cara mengurangi ukuran dan timbangan

Contoh jual beli mengurangi ukuran dan timbangan adalah apabila ia bermaksud menipu, ia menjual minyak tanah dengan mengatakan satu liter ternyata tidak ada satu liter, menjual beras 1 kg, ternyata setelah ditimbang hanya 8 ons dan sebagainya.

e. Jual beli dengan cara mengecohJual beli ini termasuk menipu sehingga dilarang, misalnya penjual mangga meletakkan mangga yang bagus-bagus di atas onggokan, sedangkan yang jelek-jelek ditempatkan di bawah onggokan. Sabda Nabi saw:

) نهى مسلم ( رواه الغرر بيع عن م وسل عليه الله ى صل النبيArtinya :“Nabi melarang memperjual belikan barang yang mengandung

tipuan”(HR. Muslim).

f. Jual beli barang yang masih dalam tawaran orang lainApabila masih terjadi tawar menawar antara penjual dan pembeli hendaknya penjual tidak menjual kepada orang lain, sebaliknya apabila seseorang akan membeli sesuatu barang maka hendaknya tidak ikut membeli sesuatu barang yang sedang ditawar oleh orang lain, kecuali sudah tidak ada kepastian dari orang tersebut atau sudah membatalkan jual belinya. Sabda Nabi saw. :

عليه ( متفق بعض بيع على بعضكم )البيع Artinya : “Janganlah seseorang menjual sesuatu yang telah dibeli orang

lain” (Muttafaq Alaih).

Qiradh merupakan salah satu jenis muamalah yang sering terjadi di masyarakat kita dan hal ini merupakan suatu cara yang terpuji, yaitu seorang yang mampu mau memberi bantuan kepada orang yang kurang mampu terutama modal untuk usaha.Rasulullah saw. bersabda:

داود ( ابو و مسلم رواه اخيه عون فى العبد مادام العبد عون فى والله( الترمذى و

Artinya : “ Dan Allah selalu menolong hamba-Nya selama hamba itu mau menolong saudaranya” (HR. Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi).

B. QIRADH

Page 9: agpaiidki.files.wordpress.comagpaiidki.files.wordpress.com/2017/12/bab-2-jual-beli.doc · Web viewMEMBINA RASA SOSIAL. YANG BENAR. JUAL BELI, QIRADH, DAN RIBA. KOMPETENSI INTI. Menghargai

a. Pengertian QiradhQiradh adalah pemberian modal dari seseorang kepada orang lain untuk dijadikan modal usaha, dengan harapan memperoleh keuntungan yang akan dibagi sesuai dengan perjanjian. Biasanya qiradh dilakukan pemilik modal (baik perorangan maupun lembaga) dengan pihak lain yang memiliki kemampuan untuk menjalan suatu usaha. Besar kecil bagian tergantung pada kesepakatan kedua belah pihak sebelumnya, yang penting tidak pihak-pihak yang dirugikan. Apabila qiradh menyangkut modal yang cukup besar, sebaiknya diadakan perjanjian tertulis dan dikuatkan saksi yang disetujui oleh kedua belah pihak.b. Hukum QiradhQiradh dalam Islam hukumnya mubah atau boleh, bahkan dianjurkan sebab

pada qiradh terdapat unsur tolong menolong dalam kebaikan. Rasululah saw. sendiri pernah mengadakan qiradh dengan Sitti Khadiyah (sebelum menjadi istrinya) sewaktu berniaga ke Syam. Dalam kenyataan hidup, ada beberapa orang yang memiliki modal, tetapi tidak sempat mengembangkannya. Sementara itu, ada orang yang memiliki kemampuan berusaha, tetapi tidak memiliki modal. Islam memberi kesempatan kepada keduanya untuk mengadakan kerja sama dalam bentuk qiradh. Rasulullah saw. bersabda :

للبيع وال للبيت عير بالش البر وخلط والمقارضة اجل الى البيع المركة فيهن ثالث( ماجه( ابن رواه

Artinya : “ Ada tiga pahala yang diberkahi yaitu : jual beli yang ditangguhkan, memberi modal dan mencampur gandum dengan jeli untuk keluarga bukan untuk dijual”. (HR. Ibnu Majah).

Dalam hadits yang lain, Rasulullah saw. bersabda:) رواه ة مر كصدقتها كان إال تين مر قرضا مسلما يقرض مسلم من ما

( ماجه ابنArtinya : “Tidaklah seorang muslim memberi pinjaman kepada muslim (yang

lain) dengan dua kali pinjaman, kecuali perbuatan itu seperti sedekah satu kali (HR. Ibnu Majah).

c. Rukun QiradhRukun qiradh terdiri dari1) Muqrudh (pemilik modal) dan Muqtaridh (yang menjalankan modal)

hendaknya sudah mumayyis, berakal sehat, sukarela dan amanah.2) Ada modal usaha, bisa berupa uang, barang, ataupun aset lainnya. Modal

usaha harus diketahui nilainya, kualitas dan kuantitasnya oleh kedua belah pihak.

3) Jenis usaha, yang dijalankan jelas dan disepakati bersama.4) Pembagian keuntungan disepakati bersama saat mengadakan perjanjian.

Page 10: agpaiidki.files.wordpress.comagpaiidki.files.wordpress.com/2017/12/bab-2-jual-beli.doc · Web viewMEMBINA RASA SOSIAL. YANG BENAR. JUAL BELI, QIRADH, DAN RIBA. KOMPETENSI INTI. Menghargai

5) Ada ijab dan qabul di antara keduanya, dan harus jelas.

d. Larangan Bagi Orang yang Menjalankan QiradhBagi orang yang menjalankan qiradh, ada beberapa larangan yang harus diperhatikan, yakni : 1) Melanggar perjanjian atau akad qiradh2) Menggunakan modal untuk kepentingan diri sendiri3) Menghambur-hamburkan modal usaha4) Menggunakan modal untuk perdagangan yang diharamkan syara'

e. Bentuk-Bentuk QiradhBentuk-bentuk qiradh dalam praktek kehidupan sehari-hari banyak sekali macamnya. qiradh dapat dilakukan antara orang perorang, sekelompok orang, atau badan usaha. Bentuk qiradh dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu qiradh sederhana dan qiradh bentuk modern.

1) Bentuk Qiradh sederhanaQiradh seperti saat ini dilakukan oleh perorangan dengan cara bagi hasil dan sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad saw., bahkan sebelum Islam dating, qirah dalam bentuk ini dilakukan oleh umat manusia. Contoh: Nabi sebelum diangkat menjadi Rasul pernah menjalan perdagangan dengan sistem qiradh dengan Siti Khadijah. Rasulullah saw. selalu pelaku usaha sedangkan Khadijah sebagai pemilik modal. Qiradh bentuk sederhan ini sampai sekarang masih dipratekkan di perkotaan maupn di pedesaaan.

2) Bentuk ModernSeperti saat ini orang menabung di bank syariah yang prinsip-prinsip kerjanya berdasarkan syariat Islam dengan cara bagi hasil, sesuai dengan perjanjian. Seorang nasabah yang menyipan uangnya di suatu bank syariah, dia mengaakan akad dengan pihak bank dalam bentuk qirah. Pihak bank akan menjalankan uang itu untuk berusaha, seangkan keuntungannya nanti untuk berdua dengan cara bagi hasil.Qiradh disebut juga Mudharabah.

f. Manfaat QiradhQiradh sebagai salah satu bentuk muamalat mempunyai manfaat sebagai

berikut 1) Membantu sesame dalam mencukupi kebutuhan hidupnya2) Menggalang ekonomi umat3) Mewujudkan persaudaraan dan persatuan antara pihak-pihak yang

bersangkutan4) Mengurangi pengangguran5) Memberikan pertolongan kepada sesame manusia yang kekurangan6) Mewujudkan masyarakat yang tertib sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Page 11: agpaiidki.files.wordpress.comagpaiidki.files.wordpress.com/2017/12/bab-2-jual-beli.doc · Web viewMEMBINA RASA SOSIAL. YANG BENAR. JUAL BELI, QIRADH, DAN RIBA. KOMPETENSI INTI. Menghargai

g. Beberapa Ketentuan dalam Qiradhbeberapa hal yang perlu diperhatikan dalam masalah qiradh, antara lain sebagai berikut:

1) Agar pelaksanaan qiradh dapat berjalan lancar, maka diperlukan kemauan dan kemampuan kedua belah pihak.

2) Pemilik modal harus mempunyai kepercayaan dan kecermatan melihat pengelola dan bidang usaha yang ia modali.

3) Pengelola modalpun harus bersifat jujur, amanah dan profesional.4) Perjanjian antara pemilik dan pengelolah modal hendaknya dibuat sejelas

mungkin, untuk menghindari perselisihan yang mungkin bias terjadi. Jika dipandang perlu dicarikan saksi yang isetujui kedua belah pihak

5) Jika terjadi kehilangan atau kerusakan di luar kesengajaan pengelolah modal, hendaknya ditanggung oleh pemilik modal. Tetapi apabila kerusakkan disebabkan kelalaian yang disengaja oleh pengelolah modal, maka ditanggung oleh pengelolah miodal.

6) Jika terjadi kerugian, hendaknya ditutup engan keuntungan yang lalu. Jika tidak ada, hendaknya kerugian itu ditanggung oleh pemilik modal.

3. RIBAa. Pengertian Riba

Riba menurut bahasa artinya pertambahan atau kelebihan. Sedang menurut istilah fikih riba ialah kelebihan atau tambahan pembayaran dalam pinjam meminjam atau utang piutang uang atau barang tanpa ada ganti atau imbalan yang disyaratkan bagi salah satu dari dua orang yang membuat perjanjian. Sebagai contoh, seseorang meminjamkan uang kepada orang lain dengan syarat pada ,waktu mengembalikan dilebihkan dari nilai semula.

b. Hukum RibaSemua agama samawi melarang praktek riba karena dapat menimbulkan dampak negatif bagi pemberi dan penerima pinjaman. Riba hukumnya haram, berdasarkan Al-Qur’an, sunnah dan ijma’ para ulama adalah sebagai berikut:

1) Al-Qur’an. . . وحرم البيع ه الل وأحل بوا الر مثل البيع إنمابوا الر

“...Sesumgguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (Q.S. Al-Baqarah: 275)

2) Sunnah Rasulullah saw.

Page 12: agpaiidki.files.wordpress.comagpaiidki.files.wordpress.com/2017/12/bab-2-jual-beli.doc · Web viewMEMBINA RASA SOSIAL. YANG BENAR. JUAL BELI, QIRADH, DAN RIBA. KOMPETENSI INTI. Menghargai

: عليه ه الل ى صل ه الل رسول لعن قال عنه ه الل رضي جابر عن : سواء هم وقال وشاهديه وكاتبه كله باومو الر اكل م )وسل

عليه (متفق. . . “Dari Jabir r.a. ia berkata, ‘Rasulullah saw. telah melaknati orang-orang yang memakan riba, orang yang menjadi wakilnya (orang yang memberi makan hasil riba), orang yang menuliskan, orang yang menyaksikannya, (dan selanjutnya), Nabi bersabda, mereka itu semua sama saja’.” (H.R. Muslim)

3) Ijma’ para ulamaPara ulama sepakat bahwa seluruh umat Islam mengutuk dan mengharamkan riba. Riba adalah salah satu usaha mencari rizki dengan cara yang tidak benar dan dibenci Allah swt. Praktik riba lebih mengutamakan keuntungan diri sendiri dengan mengorbankan orang lain. Riba akan menyulitkan hidup manusia, terutama mereka yang memerlukan pertolongan. Menimbulkan kesenjangan sosial yang semakin besar antara yang kaya dan miskin, serta dapat mengurangi rasa kemanusiaan untuk rela membantu. Oleh karena itu Islam mengharamkan riba.

c. Jenis-Jenis Riba1). Riba Fadhli

Riba fadhli yaitu tukar menukar dua buah barang yang sama jenisnya, namun tidak sama ukurannya yang disyaratkan oleh orang yang menukarnya. Perkara yang dilarang adalah kelebihan (perbedaannya) ukuran/takaran. Contohnya tukar menukar emas dengan emas atau beras dengan beras, dan ada kelebihan yang disyaratkan oleh yang menukarkan. Nabi saw. bersabda :

والفضة بالذهب الذهب م سل و عليه الله صلى بي الن قال الصامت بن عبادة عنسواء بمثل مثال بالملح والملح مر بالت مر والت عير بالش عير الش و بالبر والبر بالفضة

رواه ( بيد يدا كان اذا شئتم كيف فبيعوا االصناف هذه اختلفت فاذا بيد يدا بسواء( احمد و مسلم

Artinya : “ Dari Ubaidah bin Ash-Shamit ra, Nabi saw. telah bersabda: emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, syair dengan syair, kurma dengan kurma, garam dengan garam, hendaknya sama banyaknya, tunai dan timbang terima, maka apabila berlainan jenisnya ini, maka boleh kamu menjual sekehendakmu, asalkan dengan tunai.” (HR.Muslim dan Ahmad)

Supaya tukar menukar ini tidak termasuk riba maka harus ada 3 macam syarat yaitu:

a) Tukar menukar barang tersebut harus sama.b) Timbangan atau takarannya harus sama.

Page 13: agpaiidki.files.wordpress.comagpaiidki.files.wordpress.com/2017/12/bab-2-jual-beli.doc · Web viewMEMBINA RASA SOSIAL. YANG BENAR. JUAL BELI, QIRADH, DAN RIBA. KOMPETENSI INTI. Menghargai

c) Serah terima pada saat itu juga.

2). Riba Fardhi Riba Qardhi yaitu meminjamkan sesuatu dengan syarat ada keuntungan atau tambahan dari orang yang meminjami, misalnya Umar meminjam uang kepada Budi sebesar Rp. 50.000,00 dan Budi mengharuskan membayar sebesar Rp. 55.000,00. Sabda Nabi saw:

( البيهقى ( رواه ربا فهو منفعة جر قرض كلSemua piutang yang menarik keuntungan termasuk riba”. (HR. Baihaqi)

3). Riba Yad Riba yad yaitu pengambilan keuntungan dari proses jual beli dimana sebelum terjadi serah terima barang antara penjual dan pembeli sudah berpisah. Contohnya, orang yang membeli suatu barang sebelum ia menerima barang tersebut dari penjual, penjual dan pembeli tersebut telah berpisah sebelum serah terima barang itu. Jual beli ini dinamakan riba yad.

4). Riba Nasiah Riba Nasiah yaitu tukar menukar dua barang yang sejenis maupun tidak sejenis atau jual beli yang pembayarannya disyaratkan lebih oleh penjual dengan dilambatkan. Nabi saw. bersabda:

عليه ه الل صلى بي الن أن عنه ه الل رضي جندب سمرةبن عننسيءة بالحيوان الحيوان بيع عن نهى م وسل

“Dari Samurah bin Jundub, sesungguhnya Nabi saw. telah melarang jual beli binatang yang pembayarannya diakhirkan” (H.R Lima ahli hadist)

Dan khusus masalah hukum Bunga Bank dianggap sebagai masalah ijtihadiah karena tidak ada nash baik Al-Qur'an maupun al- Hadits. Hukum bunga bank dibagi menjadi 3 diantaranya:a. Haram hukumnya karena telah menetapkan kelebihan yang disebut riba,

berapa pun besarnya itu.b. Syubhat yaitu belum jelas halal atau haramnya bunga bank tersebut.c. Halal, karena bunga bank cukup rasional sebagai biaya pengelolaan bank,

dan apabila bank-bank itu menjalankan peraturan berdasarkan undang-undang atau, peraturan pemerintah. Selain itu karena dalam keadaan terpaksa (darurat) dan juga untuk kemaslahatan masyarakat.

Seorang yang menyimpan uang di bank akan memperoleh uang yang disebut bunga bank, sebaliknya orang yang meminjam uang di bank juga akan dikenakan bunga, waktu mengembalikan sesuai dengan ketentuan yang

Page 14: agpaiidki.files.wordpress.comagpaiidki.files.wordpress.com/2017/12/bab-2-jual-beli.doc · Web viewMEMBINA RASA SOSIAL. YANG BENAR. JUAL BELI, QIRADH, DAN RIBA. KOMPETENSI INTI. Menghargai

berlaku. Bank yang berdasarkan syariat Islam yaitu Bank Syariah yang menentukan keuntungannya dengan cara bagi hasil.Mengenai riba yang berhubungan dengan bunga bank, seperti riba fardhi, ada

tiga pendapat para ulama, yaitu:a. Hukumnya haram dan termasuk riba, karena

kelebihan pembayaran tersebut telah ditentukan saat aqad berlangsung. Pendapat ini dikemukakan oleh Musthafa Zarga dan Abu Zahrah yaitu ulama besar pada abad ke 20 ini.

b. Tidak termasuk riba, sebab cukup rasional untuk biaya pengelolaan serta jasa yang diberikan kepada pemilik uang. Pendapat ini dikemukakan oleh Mahmud Syalthut dari Al Azhar. Demikian juga pendapat A. Hasan (pendiri pesantren Bangil), bahwa bunga bank di Indonesia bukan riba yang diharamkan. Karena tidak berlipat ganda sebagaimana dinyatakan dalam surat Ali ‘Imran ayat 130.

c. Subhat, yaitu belum jelas antara halal atau haram, mereka cenderung berhati-hati, ini pendapat majlis Tarjih Muhammadiyah di Indonesia

Untuk menghindari polemik hukum tersebut MUI (Majelis Ulama Indonesia) beserta para tokoh ulama dan para tokoh cendikiawan muslim Indonesia, telah melahirkan BMI (Bank Muamalat Indonesia) yang memberi jasa pelayanan keuangan sesuai dengan aturan syariat Islam.

d. Menghindari Kegiatam RibaBerikut syarat-syarat jual beli agar tidak menjadi riba.

1) Menjual sesuatu yang sejenis ada tiga syarat, yaitu:a) serupa timbangan dan banyaknyab) tunai, danc) timbang terima dalam akad (ijab kabul) sebelum meninggalkan majelis

akad.2) Menjual sesuatu yang berlainan jenis ada dua syarat, yaitu:

a) tunai dan b) timbang terima dalam akad (ijab kabul) sebelum meninggalkan majelis

akad.

e. Hikmah diharamkannya ribaSetiap muslim wajib menyakini bahwa semua perintah dan larangan Allah swt pasti mengandung kemaslahatan untuk manusia sendiri, termasuk diharamkannya riba. Diantara hikmah diharamkannya riba selain hikmah-hikmah umum di seluruh perintah-perintah syar'i yaitu menguji keimanan seorang hamba dengan taat, mengerjakan perintah atau meninggalkannya adalah sebagai berikut:

Page 15: agpaiidki.files.wordpress.comagpaiidki.files.wordpress.com/2017/12/bab-2-jual-beli.doc · Web viewMEMBINA RASA SOSIAL. YANG BENAR. JUAL BELI, QIRADH, DAN RIBA. KOMPETENSI INTI. Menghargai

1) Menjauhi dari sikap serakah atau tamak terhadap harta yang bukan miliknya

2) Menimbulkan permusuhan antar pribadi dan mengikis habis semangat kerja sama atau saling menolong sesama manusia. Padahal, semua agama, terutama Islam menyeru kepada manusia untuk saling tolong menolong, membenci orang yang mengutamakan kepentingan diri sendiri atau egois, serta orang yang mengeksploitasi orang lain

3) Menimbulkan tumbuh suburnya mental pemboros yang tidak mau bekerja keras dan penimbun harta di tangan satu pihak. Islam menghargai kerja keras dan menghormati orang yang suka bekerja keras sebagai saran pencarian nafkah

4) Menghindari dari perbuatan aniaya karena memeras kaum yang lemah, karena riba merupakan salah satu bentuk penjajahan atau perbudakan dimana satu pihak mengeksploitasi pihak yang lain.

5) Mengarahkan kaum muslimin mengembangkan hartanya dalam mata pencarian yang bebas dari unsur penipuan

6) Menjauhkan orang muslim dari sesuatu yang menyebabkan kebinasaannya, karena orang yang memakan riba adalah zalim, dan kelak akan binasa.

Dan untuk menghindari riba, maka harus memperhatikan hal sebagai berikut:1) Biasakan selalu hidup sederhana 2) Menghindari kebiasaan berhitang, dan kalau terpaksa harus hutang.

jangananlah berhutang kepada rentenir 3) Bekerjalah dengan sungguh-sungguh untuk mencukupi kebutuhan

hidup walaupun dengan bersusah payah. 4) Sekarang ini di Negara kita telah hadir beberapa bank yang dikelola

berdasarkan syariat Islam yakni bank yang menentukan keuntungan dengan cara bagi hasil.

Setelah memperhatikan uraian tentang jual beli, Qiradh, dan riba, lakukan kegiatan berikut ini: No. Masalah Hasil Diskusi1. Apa yang harus dilakukan seorang penjual

agar terjaga dari pratek riba2 Salah satu syarat barang adalah benda yang

diperjualbelikan adalah barang suci (bukan najis) lalu bagaimana hukumnya orang yang membeli darah di PMI untuk

Page 16: agpaiidki.files.wordpress.comagpaiidki.files.wordpress.com/2017/12/bab-2-jual-beli.doc · Web viewMEMBINA RASA SOSIAL. YANG BENAR. JUAL BELI, QIRADH, DAN RIBA. KOMPETENSI INTI. Menghargai

kepentingan transfusi darah atau donor darah! Jelaskan alasan-alasannya!

3 Bagaimana hukum pinjam meminjam uang di bank non syari’ahyang menetapkan bunga (suku bunga) terlebih dahulu sebelum aqad peminjaman berlangsung?

4 Apakah program pemerintah sekarang ini dengan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada keluarga miskin termasuk qiradh atau bukan? Kemukakan alasannya!

Komunikasikanlah hasil diskusi kelompok kalian di depan kelas!

Sayyidina Ali Jual-Beli Dengan Dua MalaikatSuatu ketika Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramaLlahu wajhah mengunjungi rumahnya selepas silaturahim kepada Rasulullah. Di rumah itu Ali menjumpai istrinya, Sayyidah Fathimah, sedang duduk memintal, sementara Salman al-Farisi berada di hadapannya tengah menggelar wol. “Wahai perempuan mulia, adakah makanan yang bisa kau berikan kepada suamimu ini?” tanya Ali kepada istrinya.“Demi Allah, aku tidak mempunyai apapun. Hanya enam dirham ini, ongkos dari Salman karena aku telah memintal wol,” jawabnya. “Uang ini ingin aku belikan makanan untuk (anak kita) Hasan dan Husain.”“Bawa kemari uang itu.” Fathimah segera memberikannya dan Ali pun keluar membeli makanan.Tiba-tiba ia bertemu seorang laki-laki yang berdiri sambil berujar, “Siapa yang ingin memberikan hutang (karena) Allah yang maha menguasai dan mencukupi?” Sayyidina Ali mendekat dan langsung memberikan enam dirham di tangannya kepada lelaki tersebut.Fatimah menangis saat mengetahui suaminya pulang dengan tangan kosong. Sayyidina Ali hanya bisa menjelaskan peristiwa secara apa adanya. “Baiklah,” kata Fathimah, tanda bahwa ia menerima keputusan dan tindakan suaminya.Sekali lagi, Sayyidina Ali bergegas keluar. Kali ini bukan untuk mencari makanan melainkan mengunjungi Rasulullah. Di tengah jalan seorang Badui yang sedang menuntun unta menyapanya. “Hai Ali, belilah unta ini dariku.””Aku sudah tak punya uang sepeser pun.”“Ah, kau bisa bayar nanti.”“Berapa?” “Seratus dirham.”Sayyidina Ali sepakat membeli unta itu meskipun dengan cara hutang. Sesaat kemudian, tanpa disangka, sepupu Nabi ini berjumpa dengan orang Badui lainnya.“Apakah unta ini kau jual?” “Benar,” jawab Ali.“Berapa?” “Tiga ratus dirham.”

Motivasi

Page 17: agpaiidki.files.wordpress.comagpaiidki.files.wordpress.com/2017/12/bab-2-jual-beli.doc · Web viewMEMBINA RASA SOSIAL. YANG BENAR. JUAL BELI, QIRADH, DAN RIBA. KOMPETENSI INTI. Menghargai

Si Badui membayarnya kontan, dan unta pun sah menjadi tunggangan barunya. Ali segara pulang kepada istrinya. Wajah Fatimah kali ini tampak berseri menunggu penjelasan Sayyidina Ali atas kejadian yang baru saja dialami.“Baiklah,” kata Fatimah selepas mendengarkan cerita suaminya.Ali bertekad menghadap Rasulullah. Saat kaki memasuki pintu masjid, sambutan hangat langsung datang dari Rasulullah. Nabi melempar senyum dan salam, lalu bertanya, “Hai Ali, kau yang akan memberiku kabar, atau aku yang akan memberimu kabar?”“Sebaiknya Engkau, ya Rasulullah, yang memberi kabar kepadaku.”“Tahukah kamu, siapa orang Badui yang menjual unta kepadamu dan orang Badui yang membeli unta darimu?”“Allah dan Rasul-Nya tentu lebih tahu,” sahut Ali memasrahkan jawaban.“Sangat beruntung kau, wahai Ali. Kau telah memberi pinjaman karena Allah sebesar enam dirham, dan Allah pun telah memberimu tiga ratus dirham, 50 kali lipat dari tiap dirham. Badui yang pertama adalah malaikat Jibril, sedangkan Badui yang kedua adalah malaikat Israfil (dalam riwayat lain, malaikat Mikail).”

Kisah yang bisa kita baca dari kitab al-Aqthaf ad-Daniyah ini menggambarkan betapa ketulusan Ali dalam menolong sesama telah membuahkan balasan berlipat, bahkan dengan cara dan hasil di luar dugaannya. 

1. Muamalah ialah hubungan timbal balik antara satu dan yang lainnya, yang bertujuan untuk saling membantu agar dalam kehidupan bermasyarakat mencapai ketenangan dan ketentraman

2. Menurut bahasa Jual beli adalah menukar sesuatu dengan sesuatu. Sedangkan menurut istilah adalah menukar harta dengan harta menurut cara-cara yang telah di tetapkan-syara’. Hukum jual beli adalah halal atau boleh

3. Qirad adalah kerjasama dalam bentuk pemberian modal dari seseorang kepada orang lain untuk diperniagaan.

4. Riba adalah tambahan, menurut syara’ ialah kelebihan atau tambahan pembayaran tanpa ada ganti atau imbalan, yang disyaratkan bagi salah seorang dari dua orang yang mengadakan akad (transaksi).

5. Hikmah diharamkannya riba selain sebagai menguji keimanan seorang hamba dengan taat, mengerjakan perintah atau meninggalkannya adalah sebagai berikut: menjauhi dari sikap serakah atau tamak terhadap harta yang

Tugas PraktekSetelah mempelajari ketentuan pinjam meminjam, jual beli, qiradh, dan riba, cobalah kalian praktekkan tatacaranya masing-masing dalam beberapa kelompok. Sebelumnya ditentukkan, yang berperan sebagai penjual pembeli, pemilik modal dan pekerja, dan kegiatan peminjaman.

Page 18: agpaiidki.files.wordpress.comagpaiidki.files.wordpress.com/2017/12/bab-2-jual-beli.doc · Web viewMEMBINA RASA SOSIAL. YANG BENAR. JUAL BELI, QIRADH, DAN RIBA. KOMPETENSI INTI. Menghargai

bukan miliknya, menghindari sikap malas dan menganiaya orang lemah, mengembangkan perekonominan yang sehat dan menutup sikap permusuhan dengan orang lain

PENDALAMAN KARAKTERDengan memahami ajaran Islam mengenai Perekonomian dalam Islam maka seharusnya kita memiliki sikap sebagai berikut :Membiasakan berperilaku jujur dalam setiap berbelanja atau makan

diwarungBertanggung jawab atas amanah sesuai hasil kesepakatan dalam setiap

kerjasamaBersungguh-sungguh menjalankan tugas yang telah menjadi

kesepakatanMengembangkan ketrampilan berwirausaha untuk modal masa depanMemotivasi untuk menjadi pengusaha yang jujur dan peduli terhadap

masyarakat yang membutukan modal usaha