kelompoktujuhbetokan.files.wordpress.com  · web viewkonservasi (preservation ... dengan tradisi...

23
KELOMPOK 7 STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA 2012 PERANCANGAN ECO-HOMESTAY SEBAGAI PENUNJANG AGROWISATA DI KELURAHAN BETOKAN 5.3 Analisis Elemen Perancagan Kota 5.3.1 Penggunaan Lahan (Land Use) Sumber : analisis kelompok 7, 2012 Gambar 5.4 Keadaan Aktivitas Utama Data : Penggunaan lahan di wilayah studi di dominisasi dengan aktivitas utama yaitu pemukiman dan aktivitas penunjang yaitu perdagangan dan jasa. Analisis : Berdasarkan data, rancangan elemen landuse tetap disesuaikan untuk menjadikan kawasan permukiman menjadi aktivitas utama yang tetap didukung dengan aktivitas penunjang lainnya. Respon : Kawasan ini tidak memerlukan penataan ulang tetapi memperbaiki lagi infrastruktur yang masih belum ada serta tetap mengusung kebudayaan dan alamiah. Namun terdapat beberapa bagian pemukiman yang merangkap fungsi sebagai perdagangan dan jasa untuk lebih menarik wisatawan dan menunjang kegiatan pariwisata. Kawasan yang merangkap fungsi ini berada di akses masuk utama kawasan perancangan (main entrance). Selain itu sebagian daerah pemukiman direncanakan untuk area homestay sebagai pendukung pariwisata. 78

Upload: hoangxuyen

Post on 23-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: kelompoktujuhbetokan.files.wordpress.com  · Web viewKonservasi (Preservation ... Dengan tradisi memiliki pohon jambu disetiap rumah penduduk melestarikan ajaran leluhur serta ikut

KELOMPOK 7 STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA 2012

PERANCANGAN ECO-HOMESTAY SEBAGAI PENUNJANG AGROWISATA DI KELURAHAN BETOKAN

5.3 Analisis Elemen Perancagan Kota

5.3.1 Penggunaan Lahan (Land Use)

Sumber : analisis kelompok 7, 2012Gambar 5.4

Keadaan Aktivitas Utama

Data : Penggunaan lahan di wilayah studi di

dominisasi dengan aktivitas utama yaitu pemukiman dan

aktivitas penunjang yaitu perdagangan dan jasa.

Analisis : Berdasarkan data, rancangan elemen

landuse tetap disesuaikan untuk menjadikan kawasan

permukiman menjadi aktivitas utama yang tetap

didukung dengan aktivitas penunjang lainnya.

Respon : Kawasan ini tidak memerlukan penataan

ulang tetapi memperbaiki lagi infrastruktur yang masih

belum ada serta tetap mengusung kebudayaan dan

alamiah. Namun terdapat beberapa bagian pemukiman

yang merangkap fungsi sebagai perdagangan dan jasa

untuk lebih menarik wisatawan dan menunjang kegiatan

pariwisata. Kawasan yang merangkap fungsi ini berada

di akses masuk utama kawasan perancangan (main

entrance). Selain itu sebagian daerah pemukiman

direncanakan untuk area homestay sebagai pendukung

pariwisata.

5.3.2 Bentuk dan Massa Bangunan (Building Form and

Massing)

Sumber : analisis kelompok 7, 2012Gambar 5.5

Bentuk Massa Bangunan

78

Page 2: kelompoktujuhbetokan.files.wordpress.com  · Web viewKonservasi (Preservation ... Dengan tradisi memiliki pohon jambu disetiap rumah penduduk melestarikan ajaran leluhur serta ikut

KELOMPOK 7 STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA 2012

PERANCANGAN ECO-HOMESTAY SEBAGAI PENUNJANG AGROWISATA DI KELURAHAN BETOKAN

Data : Di wilayah studi tidak termasuk sebagai

kawasan campuran karena lebih didominasi oleh

pemukiman dan rata-rata bangunan hanya 1 lantai saja.

Analisis : Masa bangunan dapat terlihat dalam

setiap bentuknya misalnya ada rumah penduduk,

sekolah, bangunan tua dan lain-lain. Serta memiliki

bentuk bangunan yang semetris karena rata-rata

memiliki tinggi yang sama.

Respon : Sebaiknya masyarakat setempat tetap

melestarikan arsitektur rumah mereka yaitu dengan

gaya Jawa Joglo. Untuk kedepannya kawasan

pemukiman penduduk akan di jadikan homestay

(tempat tinggal wisatawan).

5.3.3 Sirkulasi dan Parkir (Circulation and Parking)

Sumber : analisis kelompok 7, 2012Gambar 5.6

Keadaan Lahan Parkir

Data : Untuk kondisi sirkulasi di wilayah studi

sudah cukup baik dengan adanya jalan lingkungan yang

dibeton namun di wilayah studi tidak terdapat parkir

area.

Analisis : Sirkulasi di wilayah studi sudah dapat

dikategorikan cukup, ini dilihat karena setiap bangunan

rumah penduduk tidak rapat serta setiap rumah

mempunyai perkarangan yang cukup luas. Parkir area di

wilayah studi masih tidak ada, dikarenakan masyarakat

lebih memanfaatkan lahannya untuk pemukiman serta

perkebunan.

Respon : diperlukannya tempat parkir yang layak

yang nantinya dapat menampung kendaraan dari dalam

maupun luar wilayah studi. Direncanakan akan dibuat

parkir outdoor secara komunal dan non-komunal.

5.3.4 Ruang Terbuka (Open Space)

79

Page 3: kelompoktujuhbetokan.files.wordpress.com  · Web viewKonservasi (Preservation ... Dengan tradisi memiliki pohon jambu disetiap rumah penduduk melestarikan ajaran leluhur serta ikut

KELOMPOK 7 STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA 2012

PERANCANGAN ECO-HOMESTAY SEBAGAI PENUNJANG AGROWISATA DI KELURAHAN BETOKAN

Sumber : analisis kelompok 7, 2012Gambar 5.7

Keadaan Ruang Terbuka Data : Untuk ruang terbuka (hijau dan non-hijau)

di wilayah studi sudah mencukupi dilihat dari setiap

rumah memiliki perkarangan yang cukup luas.

Analisis : Perkarangan yang cukup luas dan

masih sedikitnya wilayah terbangun di wilayah studi

disimpulkan jumlah ruang terbuka tidak kekurangan.

Respon : Tidak adanya penambahan jumlah

ruang terbuka, namun tetap mempertahankan ruang

terbuka yang sudah ada dan memperbaiki tata hijaunya

agar selain memiliki manfaat ekologis juga memiliki

fungsi estetika dan rekreasi. Perbaikan tata hijau ini

dilakukan dengan pengaturan vegetasi dan penambahan

aktivitas di ruang terbuka hijau agar tidak terbengkalai.

5.3.5 Aktivitas Penunjang (Activity Support)

Sumber : analisis kelompok 7, 2012Gambar 5.8

Berbagai Aktivitas PenunjangData : Aktivitas pendukung di wilayah studi

Kelurahan Betokan adalah adanya kawasan perdagangan

dan jasa. Aktivitas perdagangan dan jasa yang ada masih

dalam skala kecil (toko kelontong, dll) serta terdapat

aktivitas pendidikan yaitu TK dan SD.

Analisis : Dikarenakan aktivitas utamanya adalah

pemukiman membutuhkan aktivitas perdagangan dan

jasa dan pendidikan untuk memenuhi kehidupan

masyarakat.

Respon : Untuk kedepannya aktivitas

perdagangan dan jasa akan dikembangkan sesuai

rencana dan aturan yang ada, diharapkan akan lebih

menunjang masyarakat serta wisatawan nantinya.

5.3.6 Tanda-tanda (Signage)

80

Page 4: kelompoktujuhbetokan.files.wordpress.com  · Web viewKonservasi (Preservation ... Dengan tradisi memiliki pohon jambu disetiap rumah penduduk melestarikan ajaran leluhur serta ikut

KELOMPOK 7 STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA 2012

PERANCANGAN ECO-HOMESTAY SEBAGAI PENUNJANG AGROWISATA DI KELURAHAN BETOKAN

Sumber : analisis kelompok 7, 2012Gambar 5.9

Tidak Adanya Penunjuk JalanData : Setiap jalanan di wilayah studi tidak terdapat

tanda-tanda penunjuk jalan, ini bisa dilihat dari gambar diatas.

Analisis : Tanda-tanda penunjuk jalan di wilayah studi

belum memenuhi standar. Bisa dilihat tidak ada penunjuk arah

menuju kawasan agrowisata dan tidak ada keterangan nama

jalan.

Respon : Pembuatan tanda-tanda arah penunjuk jalan

serta plang nama jalan sesuai dengan peraturan pemerintah

daerah agar membantu masyarakat serta wisatawan

kedepannya.

5.3.7 Konservasi (Preservation)

Sumber : analisis kelompok 7, 2012Gambar 5.10

Pohon Jambu di setiap Rumah

Data : Dari foto di atas dapat di lihat setiap rumah

penduduk memiliki pohon jambu di perkarangan

rumahnnya.

Analisis : Dengan tradisi memiliki pohon jambu

disetiap rumah penduduk melestarikan ajaran leluhur

serta ikut membantu kegiatan konservasi alam.

Respon : Diperlukannya adanya bantuan

pemerintah, masyarakat dan pihak pengembang

agrowisata untuk mengembangkan Kelurahan Betokan

menjadi Kelurahan tujuan wisata. Dari potensi pohon

jambunya.

5.3.8 Jalur pejalan kaki (Pedestrian Ways)

Sumber : analisis kelompok 7, 2012Gambar 5.11

Keadaan Jalur Pejalan Kaki

81

Page 5: kelompoktujuhbetokan.files.wordpress.com  · Web viewKonservasi (Preservation ... Dengan tradisi memiliki pohon jambu disetiap rumah penduduk melestarikan ajaran leluhur serta ikut

KELOMPOK 7 STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA 2012

PERANCANGAN ECO-HOMESTAY SEBAGAI PENUNJANG AGROWISATA DI KELURAHAN BETOKAN

Data : Dilihat dari gambar di atas pada wilayah studi

tidak memiliki jalur pejalan kaki. Penduduk memakai jalur

kendaraan saat berjalan kaki melintasi jalanan.

Analisis : Diperlukan pembangunan untuk jalur pejalan

kaki agar para pejalan kaki aman saat jalan dan juga tidak

mengganggu kendaraan yang melintas. Selain itu jalur pejalan

kaki diperlukan juga dalam ruang terbuka hijau yang akan

dikembangkan menjadi taman denagna tambahan aktivitasnya.

Respon : Nantinya akan dibuat jalur pejalan kaki selebar

1,5 m pada jalan lingkungan yang lebarnya 4 m. Dan untuk street

furniture akan diletakkan di jalur pejalan kaki. Kemudian dibuat

juga pedestrian ways disekitar taman untuk mendukung

aktivitas di dalam taman.

82

Page 6: kelompoktujuhbetokan.files.wordpress.com  · Web viewKonservasi (Preservation ... Dengan tradisi memiliki pohon jambu disetiap rumah penduduk melestarikan ajaran leluhur serta ikut

KELOMPOK 7 STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA 2012

PERANCANGAN ECO-HOMESTAY SEBAGAI PENUNJANG AGROWISATA DI KELURAHAN BETOKAN

5.4 Analisis Elemen Citra Kota 5.4.1 Path

83

Sumber : analisis kelompok 7, 2012

Gambar 5.12Mapping Rencana Elemen

Perancangan Kota

Sirkulasi dan Parkir:Akan dirancang sebuah parkir outdoor komunal dan non komunal untuk kendaraan bermotor di dekat main entrance.

Ruang Terbuka:Dilakukan perbaikan tata hijau di kawasan perancangan seperti pengaturan vegetasi dan penambahan aktivitas di ruang terbuka hijau

Aktivitas penunjang:Perdagangan dan jasa yang diletakkan disekitar homestay sebagai pendukung aktivitas homestay

Signase: Pembuatan tanda-tanda arah penunjuk jalan serta plang nama.

Konservasi:Terdapat pohon jambu hampir disetiap rumah serta di dalam kebun-kebun yang akan dikonservasi

Pedestrian Ways :jalur pejalan kaki selebar 1,5 m pada jalan lingkungan yang lebarnya 4 m. Dan untuk street furniture akan diletakkan di jalur pejalan kaki.Terdapat pedestrian ways di taman

U

Page 7: kelompoktujuhbetokan.files.wordpress.com  · Web viewKonservasi (Preservation ... Dengan tradisi memiliki pohon jambu disetiap rumah penduduk melestarikan ajaran leluhur serta ikut

KELOMPOK 7 STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA 2012

PERANCANGAN ECO-HOMESTAY SEBAGAI PENUNJANG AGROWISATA DI KELURAHAN BETOKAN

Sumber : analisis kelompok 7, 2012Gambar 5.13

Path di Kawasan Studi

Data : kawasan perancangan merupakan jalur akses

yang merupakan pintu masuk untuk menuju kawasan wisata,

dengan kepadatan yang rendah. Kondisi jaringan jalan yang ada

sudah cukup baik akan tetapi terdapat kerusakan di beberapa

titik.

Analisis : jaringan jalan merupakan faktor utama dalam

aksesibilitas yang mampu menunjang aktivitas.

Respon : Perbaikan jalan merupakan upaya

peningkatan aksesibilitas yang nantinya akan menunjang

aktivitas yang ada di Kelurahan Betokan.

5.4.2 Edges

Sumber : analisis kelompok 7, 2012Gambar 5.14

Edge berupa Jalan sebagai Pembatas Kawasan

Data : jalan lingkungan merupakan pembatas antara

kawasan permukiman dengan kawasan agrowisata yang ada di

Kelurahan Betokan.

Analisis : adanya batasan jalan yang memisahkan

kawasan permukiman dan kawasan agrowisata, maka terjadi

kesenjangan interaksi antara kedua kawasan dan tidak ada

upaya atau kegiatan untuk mendukung perkembangan

keduanya.

Respon : dikelolanya kawasan permukiman dan

kawasan agrowisata secara bersamaan sehingga dapat saling

mendukung perkembangan aktivitas yang ada di kedua kawasan

tersebut serta memberikan edge yang menarik antara

agrowisata dan wilayah studi.

5.4.3 District

84

Page 8: kelompoktujuhbetokan.files.wordpress.com  · Web viewKonservasi (Preservation ... Dengan tradisi memiliki pohon jambu disetiap rumah penduduk melestarikan ajaran leluhur serta ikut

KELOMPOK 7 STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA 2012

PERANCANGAN ECO-HOMESTAY SEBAGAI PENUNJANG AGROWISATA DI KELURAHAN BETOKAN

Sumber : analisis kelompok 7, 2012Gambar 5.15

District sebagai Kawasan Permukiman

Data : kawasan wilayah studi Kelurahan Betokan

merupakan kawasan permukiman yang memiliki ciri khas

arsitektur bangunan jawa dengan halaman yang luas dan

pepohonan jambu yang masih asri dan hijau.

Analisis : kurang dimanfaatkannya kawasan

permukiman yang memiliki ciri khas dan suasana alami

peKelurahanan sebagai faktor pendukung aktivitas agrowisata

yang ada di Kelurahan Betokan.

Respon : dikembangkannya kawasan permukiman ini

sebagai pendukung atau penyedia akomodasi aktivitas

agrowisata yang ada di Kelurahan Betokan dengan dikonsepkan

sebagai homestay.

5.4.4 Nodes

Sumber : analisis kelompok 7, 2012Gambar 5.16

Nodes berupa Gazebo

Data : nodes dapat diartikan sebagai tempat atau titik

yang paling ramai atau tempat yang sering dilewati oleh banyak

orang. Elemen nodes di sini berupa gazebo yang sering

digunakan oleh warga setempat untuk berkumpul dan berbagi

informasi.

Analisis : kondisi gazebo yang sering digunakan warga

untuk berkumpul terlalu sempit dan bangunannys kurang baik.

Respon : dilakukan penambahan dan perbaikan gazebo

sebagai tempat berkumpul agar menjadi lebih baik. Kemudian

dilakukan peambahan nodes di ruang terbuka hijau untuk

menciptakan aktivitas dalam ruang terbuka hijau tersebut.

5.4.5 Landmark

85

Page 9: kelompoktujuhbetokan.files.wordpress.com  · Web viewKonservasi (Preservation ... Dengan tradisi memiliki pohon jambu disetiap rumah penduduk melestarikan ajaran leluhur serta ikut

KELOMPOK 7 STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA 2012

PERANCANGAN ECO-HOMESTAY SEBAGAI PENUNJANG AGROWISATA DI KELURAHAN BETOKAN

Sumber : analisis kelompok 7, 2012Gambar 5.17

Landmark berupa Tugu Jambu

Data : landmark atau yang menjadi pertanda dari

Kelurahan Betokan adalah sebuah tugu yang di atasnya terdapat

miniatur tiga buah jambu yang terbuat dari semen.

Analisis : kondisi landmark yang ada saat ini kurang

diperhatikan dan dirawat oleh warga setempat sehingga terlihat

kurang menarik .

Respon : melakukan perbaikan dan perawatan

landmark sehingga terlihat lebih menarik.

86

Gambar 5.18Mapping Rencana Elemen

Citra Kota

Sumber : analisis kelompok 7, 2012

Path:Perbaikan jalan dan penambahan pedestrian Ways

Node:Penambahan dan perbaikan gazebo sebagai tempat berkumpul untuk meciptakan aktivitas dan menambah interaksi

Landmark:Tugu Jambu dan Belimbing yang perlu perbaikan dan perawatan landmark sehingga terlihat lebih menarik.

Edge:Dikelolanya kawasan permukiman dan kawasan agrowisata secara bersamaan sehingga dapat saling mendukung perkembangan aktivitas yang ada di kedua kawasan tersebut serta pembuatan edge yang menarik District:

Dikembangkannya kawasan permukiman ini sebagai pendukung atau penyedia akomodasi aktivitas agrowisata yang ada di Kelurahan Betokan dengan dikonsepkan sebagai homestay.

U

Page 10: kelompoktujuhbetokan.files.wordpress.com  · Web viewKonservasi (Preservation ... Dengan tradisi memiliki pohon jambu disetiap rumah penduduk melestarikan ajaran leluhur serta ikut

KELOMPOK 7 STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA 2012

PERANCANGAN ECO-HOMESTAY SEBAGAI PENUNJANG AGROWISATA DI KELURAHAN BETOKAN

5.5 Elemen Estetika

5.5.1 Sumbu

87

Page 11: kelompoktujuhbetokan.files.wordpress.com  · Web viewKonservasi (Preservation ... Dengan tradisi memiliki pohon jambu disetiap rumah penduduk melestarikan ajaran leluhur serta ikut

KELOMPOK 7 STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA 2012

PERANCANGAN ECO-HOMESTAY SEBAGAI PENUNJANG AGROWISATA DI KELURAHAN BETOKAN

Sumber : analisis kelompok 7, 2012Gambar 5.19

Kondisi Sumbu

Data : Berupa jalan di kawasan pemukiman sekitar

Agrowisata yang menghubungkan antara kawasan agrowisata

dengan kawasan pemukiman Kelurahan Betokan. Dan juga

terdapat sumbu berupa jalan yang menghubungkan kawasan

agrowisata dengan kawasan Kelurahan Tempuran.

Analisis : sumbu di wilayah perancangan belum terdapat

vocal point yang dapat memberi daya tarik buat kawasan

tersebut.

Respon : perlu adanya perancangan berupa vocal point

yang bisa dijadikan untuk pemecah konsentari suasana kawasan

yang cenderung monoton agar lebih menarik. Vocal point ini

dapat dijadikan sebagai akhir di elemen sumbu.

5.5.2 Skala dan Proporsi

Sumber : analisis kelompok 7, 2012Gambar 5.20

Kondisi Skala dan Proporsi

Data : Pada kawasan pemukiman sekitar agrowisata

Kelurahan Betokan bangunan yang mendominasi adalah

bangunan dengan skala manusia berupa rumah penduduk lokal.

Untuk unsur proporsi dapat dilihat pada luas ruangan bangunan

itu sendiri dan sirkulasi di dalamnya.

Analisis : untuk unsur skala, ketinggian bangunan-

bangunan masih ada beberapa yang belum memenuhi standar

rumah berlantai satu. Untuk unsur proporsi, luas ruangan

bangunan harus disesuaikan agar tidak terjadi sesak dalam

sirkulasi di dalamnya.

Respon : Perlu adanya kesesuaian antara skala dengan

proporsi agar menimbulkan rasa yang lebih baik.

5.5.3 Irama

88

Page 12: kelompoktujuhbetokan.files.wordpress.com  · Web viewKonservasi (Preservation ... Dengan tradisi memiliki pohon jambu disetiap rumah penduduk melestarikan ajaran leluhur serta ikut

KELOMPOK 7 STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA 2012

PERANCANGAN ECO-HOMESTAY SEBAGAI PENUNJANG AGROWISATA DI KELURAHAN BETOKAN

Sumber : analisis kelompok 7, 2012Gambar 5.21

Kondisi Irama

Data : Di kawasan pemukiman sekitar agrowisata

Kelurahan Betokan memiliki unsur irama berupa bangunan

dengan ciri khas budaya Jawa dan mempunyai pekarangan

rumah dengan ditanami pohon jambu atau belimbing yang

menjadi ciri khas Kelurahan Betokan.

Analisis : unsur Irama pada kawasan ini diperlukan agar

terjadinya konfigurasi antara bangunan, jalan sehingga dapat

berjalan seirama.

Respon : perlu adanya pelestarian untuk elemen irama

ini pada bangunannya agar identitas Kelurahan Betokan tidak

hilang.

5.5.4 Hirarki

Sumber : analisis kelompok 7, 2012Gambar 5.22

Kondisi Hirarki

Data : Pada kawasan pemukiman sekitar agrowisata

Kelurahan Betokan, hierarki yang terbentuk adalah konfigurasi

bangunan yang telah memiliki bentuk dan ruang yang besarnya

sama dan memiliki ciri khas. Bangunan yang terbentuk

mayoritas sudah sama tinggi.

Analisis : Unsur hirarki pada kawasan pemukiman

sekitar agrowisata Kelurahan Betokan sudah memiliki

bangunan yang sudah sesuai fungsinya.

Respon : Perlu adanya pemeliharaan konfigurasi

bangunan agar tetap menjadi daya tarik utama pada kawasan

ini.

5.5.5 Konstektual

Sumber : analisis kelompok 7, 2012Gambar 5.23

Kondisi Konstektual

89

Page 13: kelompoktujuhbetokan.files.wordpress.com  · Web viewKonservasi (Preservation ... Dengan tradisi memiliki pohon jambu disetiap rumah penduduk melestarikan ajaran leluhur serta ikut

KELOMPOK 7 STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA 2012

PERANCANGAN ECO-HOMESTAY SEBAGAI PENUNJANG AGROWISATA DI KELURAHAN BETOKAN

Data : Pada kawasan pemukiman sekitar agrowisata

Kelurahan Betokan unsur konstektual dapat terlihat dari

bangunan yang berbeda namun memiliki kesan bersatu.

Analisis : Unsur konstektual pada kawasan pemukiman

sekitar agrowisata Kelurahan Betokan sudah memiliki

konstektual antara bangunan-bangunan yang ada sehingga

membentuk satu kesatuan yang menjadi identitas wilayah itu

sendiri.

Respon : Perlu adanya pemeliharaan unsur kontektual

bangunan agar tetap menjadi daya tarik utama pada kawasan

ini.

90

Gambar 5.24Mapping Rencana Elemen

Estetika

Sumber : analisis kelompok 7, 2012

Skala dan Proporsi:Perlu adanya kesesuaian antara skala dengan proporsi agar menimbulkan rasa yang lebih baik.

Sumbu:Diperlukan vocal point yang bisa dijadikan untuk pemecah konsentrasi suasana kawasan yang cenderung monoton agar lebih menarik.

Irama:perlu adanya pelestarian untuk elemen irama ini pada bangunannya agar identitas Kelurahan Betokan tidak hilang.

Hirarki:Perlu adanya pemeliharaan konfigurasi bangunan agar tetap menjadi daya tarik utama pada kawasan ini.(hirarki pada homestay)

Konstektual:Perlu adanya pemeliharaan unsur kontektual bangunan agar tetap menjadi daya tarik utama pada kawasan ini.

U

Page 14: kelompoktujuhbetokan.files.wordpress.com  · Web viewKonservasi (Preservation ... Dengan tradisi memiliki pohon jambu disetiap rumah penduduk melestarikan ajaran leluhur serta ikut

KELOMPOK 7 STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA 2012

PERANCANGAN ECO-HOMESTAY SEBAGAI PENUNJANG AGROWISATA DI KELURAHAN BETOKAN

5.6 Analisis Kriteria Tak Terukur

5.6.1 Access

Sumber : analisis kelompok 7, 2012Gambar 5.25

Kondisi Jalan dan Akses

Data : jalan menuju agrowisata di Kelurahan Betokan

merupakan jalan lingkungan yang berada di perkampungan.

Kondisi jalan disana termasuk jalan yang cukup bagus, karena

jalan tersebut sudah dilapisi beton untuk melancarkan akses

91

Page 15: kelompoktujuhbetokan.files.wordpress.com  · Web viewKonservasi (Preservation ... Dengan tradisi memiliki pohon jambu disetiap rumah penduduk melestarikan ajaran leluhur serta ikut

KELOMPOK 7 STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA 2012

PERANCANGAN ECO-HOMESTAY SEBAGAI PENUNJANG AGROWISATA DI KELURAHAN BETOKAN

menuju agrowisata, hanya saja jalan tersebut masih kurang

lebar.

Analisis : jalan lingkungan pada Kelurahan Betokan sudah

dilapisi beton atas swadaya masyarakat sendiri. Lebar jalan yang

hanya kurang lebih 5 meter kurang mengatasi apabila ada alat

transportasi seperti bus yang akan mengantarkan wisatawan

berkunjung ke lokasi wisata itu sendiri.

Respon : jalan lingkungan menuju lokasi wisata tidak

mengalami banyak masalah, hanya saja butuh pelebaran untuk

mendukung aspek wisata di Kelurahan Betokan sendiri, yang

menjadi masalah berada pada jalan masuk (akses termudah)

menuju Kelurahan Betokan yang hanya berupa jembatan kecil

yang hanya bisa dilewati 2 motor saja. Diharapkan pemerintah

bisa membuat jembatan yang lebih aksesibel bagi semua alat

transportasi. Untuk menciptakan akses yang baik juga

direncanakan beberapa halte sepeda dalam upaya mewujudkan

kawasan yang car free.

5.6.2 Compatibility

Sumber : analisis kelompok 7, 2012Gambar 5.26

Compatatibility

Data : Keluarahan Betokan compatible dengan

agrowisata jambu dan belimbing yang dapat mendukung

perekonomian masyarakat sekitar sendiri.

Analisis : di Kelurahan Betokan terdapat agrowisata

jambu dan belimbing, dimana potensi tersebut seharusnya dapat

dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk menambah

perekonomian mereka. Dengan cara mendirikan usaha

pemanfaatan jambu dan belimbing tersebut, dapat juga dengan

membuat homestay bagi para wisatawan yang berkunjung ke

arowisata tersebut.

Respon : seharusnya pemerintah dapat mengembangkan

potensi tersebut untuk menambah penghasilan daerah Demak

sendiri dan juga Kabupaten demak bisa bersaing dengan

kabupaten-kabupaten di sekitar Kabupaten Demak sendiri.

5.6.3 View

Data : untuk view to site wilayah studi yaitu bangunan

rumah warga dengan halaman yang luas dan langsung

92

Page 16: kelompoktujuhbetokan.files.wordpress.com  · Web viewKonservasi (Preservation ... Dengan tradisi memiliki pohon jambu disetiap rumah penduduk melestarikan ajaran leluhur serta ikut

KELOMPOK 7 STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA 2012

PERANCANGAN ECO-HOMESTAY SEBAGAI PENUNJANG AGROWISATA DI KELURAHAN BETOKAN

menghadap ke perkebunan jambu dan belimbing. View from site

terdapat terdapat bangunan rumah warga dengan rumah warga

lain yang saling berhadapan layaknya permukiman.

Analisis : untuk view di wilayah ini terlihat permukiman

warga yang langsung menyatu dengan agrowisata jambu dan

belimbing itu sendiri. Pemandangan ini seharusnya bisa dibatasi

agar tercipta rasa menikmati agrowisata tersebut secara khusus

bagi pengunjung agrowisata sendiri. Dan juga masyarakat

seharusnya bisa memanfaatkan rumah mereka sebagai

homestay bagi pengunjung agrowisata.

Respon : pemerintah seharusnya berkoordinasi dengan

masyarakat tersebut dalam hal memanfaatkan tempat tinggal

mereka sebagai homestay untuk menunjang aspek pariwisata

dalam hal akomodasi bagi para wisatawan.

Sumber : analisis kelompok 7, 2012Gambar 5.27

View From Site

5.6.4 Identity

Data : identitas di Kelurahan Betokan sendiri adalah

agrowisata jambu dan belimbing, dengan landmark berupa

patung jambu yang berada pada pintu masuk menuju Kelruahan

Betokan.

Analisis : Kelurahan Betokan dahulu merupakan

kelurahan layaknya kelurahan lain di Kabupaten Demak,

kemudian seorang sesepuh disana berhasil memanfaatkan tanah

yang notabene subur dengan ditanami jambu dan belimbing,.

Sesepuh tersebut juga berhasil membuat pupuk yang

mendukung berkembanganya perkebunan tersebut dan

kemudian dimanfaatkan pemerintah sebgai agrowisata jambu

dan blimbing yang masih belum berkembang.

Respon : seharusnya potensi ini dapat dikembangkan

lebih besar lagi oleh pemerintah Kabupaten Demak untuk

mengurangi ketergantungan masyarakat Demak yang pergi

mencari pekerjaan ke kabupaten lain. Wujud kepedulian

93

Page 17: kelompoktujuhbetokan.files.wordpress.com  · Web viewKonservasi (Preservation ... Dengan tradisi memiliki pohon jambu disetiap rumah penduduk melestarikan ajaran leluhur serta ikut

KELOMPOK 7 STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA 2012

PERANCANGAN ECO-HOMESTAY SEBAGAI PENUNJANG AGROWISATA DI KELURAHAN BETOKAN

pemerintah dan masyarakat adalah dengan melestarikan pohon

jambu di setiap rumah.

sumber : analisis kelompok 7, 2012Gambar 5.28

Identity

5.6.5 Sense

sumber : analisis kelompok 7, 2012Gambar 5.29

Sense

Data : di kawasan Kelurahan Betokan ini suasana yang

ditimbulkan kawasan perkebunan dengan adanya kebun jambu

dan belimbing, dan juga didukung dengan halaman rumah

warga yang juga banyak ditanami pohon jambu dan belimbing

yang semakin memperkuat suasana tersebut.

Analisis : disana hanya terdapat perkebunan dan juga

permukiman masyarakat Betokan, hanya terdapat beberapa

warung kelontong yang mencerminkan terdapat aspek

perdagangan didalam kelurahan tersebut. Kawasan perkebunan

sendiri menciptakan suasana yang rindang dan sejuk, yang

seharusnya bisa dinikmati setiap orang.

Respon : perlu diadakanya upaya untuk menghidupkan

suasana agar bisa dinikmati ketika malam hari juga, karena

suasana eksisiting hanya bisa dinikmati pada siang hari.

5.6.6 Livability

Sumber : analisis kelompok 7, 2012

Gambar5.30

94

Page 18: kelompoktujuhbetokan.files.wordpress.com  · Web viewKonservasi (Preservation ... Dengan tradisi memiliki pohon jambu disetiap rumah penduduk melestarikan ajaran leluhur serta ikut

KELOMPOK 7 STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA 2012

PERANCANGAN ECO-HOMESTAY SEBAGAI PENUNJANG AGROWISATA DI KELURAHAN BETOKAN

LivabilityData : terlihat daerah disini merupakan kawasan

permukiman berupa perkampungan yang memberikan kesan

cukup nyaman layaknya rumah dalam suatu Kelurahan. Sisi

negarif suatu Kelurahan adalah ketika malam hari aktifitas tidak

ada yang berlangsung sehingga akan menimbulkan kesan sepi.

Analisis : kenyaman yang ditimbulkan oleh wilayah studi

sudah cukup karena sesuai dengan konsep akomodasi sebgai

homestay bagi para wisatawan. Yang kurang adalah kegiatan

pada malam hari yang harusnya bisa dimanfaatkan untuk

menghibur wisatwan yang menginap di homestay yang akan

direncanakan.

Respon : sebagai kawasan rekreasi seharusanya diberi

beberapa utilitas seperti:

- Tempat parkir

Tempat parkir merupakan tempat singgah sementara

kendaraan pribadi motor maupun mobil , dikarenakan disini

kawasan rekreasi seharusnya kawasan disini memiliki tempat

parkir agar pada waktu disana tidak menimbulkan kemacetan

karena lebar jalan tersebut kurang lebih 5 meter .

- Homestay

Homestay disini berfungsi sebagai tempat menginap wisatawan

yang berkunjung ke agrowisata sendiri. Dan seharusnya pada

malam hari kawasan ini mengadakan kegiatan untuk menghibur

wisatawan yang menginap.

95

Page 19: kelompoktujuhbetokan.files.wordpress.com  · Web viewKonservasi (Preservation ... Dengan tradisi memiliki pohon jambu disetiap rumah penduduk melestarikan ajaran leluhur serta ikut

KELOMPOK 7 STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA 2012

PERANCANGAN ECO-HOMESTAY SEBAGAI PENUNJANG AGROWISATA DI KELURAHAN BETOKAN

96

Gambar 5.31Mapping Rencana Elemen

Kriteria Tak Terukur

Sumber : analisis kelompok 7, 2012

Acces:butuh pelebaran jalan untuk mendukung Agrowisata di Kelurahan BetokanDiberikan perancangan halte sepeda untuk meningkatkan akses

Livability:Diberi fasilitas penunjang untuk kegiatan agrowisata, seperti : Perdagangan dan jasa, penginapan dan parkir

Identity:Tugu buah jambu dan belimbing yang menjadi ciri khas Kelurahan Betokan

View dan Compability :Tempat tinggal masyarakat dapat dijadikan homestay untuk menunjang agrowisata sehingga dapat menambah penghasilan mereka.

U