arifbahasa.files.wordpress.com file · web viewketika kita membaca cepat suatu bacaan, tujuan...

26
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMP Negeri 13 Jakarta Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII/1 Alokasi waktu : 2x 40 menit I. Standar Kompetensi : 3. Membaca ( Memahami ragam teks nonsastra dengan berbagai cara membaca). II. Kompetensi Dasar : 3.2Menyimpulkan isi bacaan setelah membaca cepat 200 kata per menit III. Indikator : 1. Mampu membaca cepat 200 kata per menit dengan tepat 2. Mampu menjawab dengan benar 70% dari jumlah pertanyaan yang disediakan dengan tepat 3. Mampu menyimpulkan isi bacaan dengan cara merangkai pokok- pokok bacaan dengan tepat dan kreatif IV. Tujuan Pembelajaran 4. Peserta didik dapat membaca bacaan 200 kata per menit ”Mengkudu, Si Buruk Rupa Kaya Vitamin bacaan” dengan tepat 5. Peserta didik dapat menjawab dengan benar 70% dari jumlah pertanyaan yang disediakan dengan tepat 6. Peserta didik dapat menyimpulkan isi bacaan dengan cara merangkai pokok-pokok bacaan dengan tepat dan kreatif V. Materi Pembelajaran Pengertian Membaca Cepat Membaca cepat adalah perpaduan kemampuan motorik

Upload: dinhtram

Post on 09-May-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )

Sekolah : SMP Negeri 13 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas/Semester : VII/1Alokasi waktu : 2x 40 menit

I. Standar Kompetensi : 3. Membaca ( Memahami ragam teks nonsastra dengan berbagai cara membaca).

II. Kompetensi Dasar : 3.2Menyimpulkan isi bacaan setelah membaca cepat 200 kata per menit

III. Indikator :1. Mampu membaca cepat 200 kata per menit dengan tepat2. Mampu menjawab dengan benar 70% dari jumlah pertanyaan yang disediakan dengan

tepat3. Mampu menyimpulkan isi bacaan dengan cara merangkai pokok-pokok bacaan dengan

tepat dan kreatif

IV. Tujuan Pembelajaran4. Peserta didik dapat membaca bacaan 200 kata per menit ”Mengkudu, Si Buruk Rupa

Kaya Vitamin bacaan” dengan tepat

5. Peserta didik dapat menjawab dengan benar 70% dari jumlah pertanyaan yang disediakan dengan tepat

6. Peserta didik dapat menyimpulkan isi bacaan dengan cara merangkai pokok-pokok bacaan dengan tepat dan kreatif

V. Materi Pembelajaran

Pengertian Membaca Cepat Membaca cepat adalah perpaduan kemampuan motorik (gerakan mata) atau kemampuan visual dengan kemampuan kognitif seseorang dalam membaca. Membaca cepat merupakan perpaduan antara kecepatan membaca dengan pemahaman isi bacaan. Kecepatan membaca yang seseorang harus seiring dengan kecepatan memahami bahan bacaan yang telah dibaca. Ketika kita membaca cepat suatu bacaan, tujuan sebenarnya bukan untuk mencari kata dan gambar secepat mungkin, namun untuk mengidentifikasi dan memahami makna

dari bacaan tersebut seefisien mungkin dan kemudian mentransfer informasi ini kedalam memori jangka panjang dalam otak kita. Kemampuan membaca cepat merupakan keterampilan memilih isi bacaan yang harus dibaca sesuai dengan tujuan, yang ada relevansinya dengan pembaca tanpa membuang-buang waktu untuk menekuni bagian-bagian lain yang tidak diperlukan. Dalam membaca cepat terkandung di dalamnya pemahaman yang cepat pula. Pemahaman inilah yang diperioritaskan dalam kegiatan membaca cepat, bukan kecepatan. Akan tetapi, tidak berarti bahwa membaca lambat akan meningkatkan pemahaman, bahkan orang yang biasa membaca lambat untuk mengerti suatu bacaan akan dapat mengambil manfaat yang besar dengan membaca cepat. Sebagaimana pengendara mobil, seorang pembaca yang baik akan mengatur kecepatannya dan memilih jalan terbaik untuk mencapai tujuannya. Kecepatan membaca seseorang sangat tergantung pada materi dan tujuan membaca, dan sejauh mana keakraban pembaca dengan materi bacaan.

Media Berlatih Membaca Cepat Dalam Kegiatan Belajaran Mengajar (KBM), peserta didik selalu berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru melalui proses pembelajaran. Lingkungan belajar tersebut meliputi tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, dan metodologi pembelajaran. Dalam metodologi pembelajaran, ada dua aspek yang paling menonjol, yaitu metode pembelajaran dan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaraan. Media yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat peserta didik bisa menggunakan transparansi yang dibantu dengan OHP, bisa juga dengan menggunakan software membaca cepat. Media ini memiliki manfaat antara lain (1) pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga diharapkan dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, (2) materi pembelajaran lebih jelas maknannya sehingga peserta didik lebih menudah memahami, (3) metodologi pembelajaran lebih bervariasi, dan (4) pembelajaran terfokus kepada peserta didik dengan melakukan berbagai aktivitas. Media pembelajaran membaca cepat yang dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan membaca cepat terbagi atas dua jenis, yaitu (1) media pembelajaran membaca cepat untuk pelatihan awal, dan (2) media pembelajaran membaca cepat untuk pengukuran. Kedua jenis media ini diuraikan secara rinci sebagai berikut.

1) Media Pelatihan Awal Media pembelajaran membaca cepat yang digunakan untuk pelatihan awal memiliki berbagai variasi. Variasi media pelatihan membaca cepat ini bertujuan untuk (1) melatih gerak mata peserta didik (fiksasi), (2) melatih konsentrasi, (3) melatih persepsi peserta didik, dan (4) melatih daya ingat. Keempat variasi media pelatihan awal ini disampaikan kepada peserta didik sebelum dilakukan pengukuran membaca cepat peserta didik secara utuh. Media pelatihan awal membaca cepat yang bertujuan untuk melatih gerak mata memiliki dua variasi. Media pertama berupa dua lingkaran kecil dalam satu garis horizon

yang memiliki jarak yang berbeda dalam setiap barisnya. Peserta didik perlu melihat lingkaran tersebut secara cepat tanpa menggerakkan kepala. Media yang kedua berupa urutan angka maupun abjad yang diacak dalam sebuah kotak (persegi panjang). Di dalam persegi panjang berikut terdapat dua puluh enam huruf (A – Z) dan angka 1 – 50. Peserta didik perlu menarik secepat mungkin garis yang menghubungkan huruf atau angka yang ada secara berurutan dengan cepat dan dicatat waktu tempuhnya dengan mengurangi waktu selesai baca dengan waktu mulai baca. Media pelatihan awal membaca cepat yang bertujuan untuk melatih konsentrasi peserta didik berupa urutan gambar yang disusun secara vertikal dengan jumlah yang berbeda. Bentuk gambar yang disusun secara vertikal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik atau yang biasa ditemui peserta didik di sekolah. Tanpa menggunakan jari, peserta didik menghitung jumlah gambar dengan durasi waktu tidak lebih dari 30 detik dan menuliskan pada lingkaran yang tersedia. Media pelatihan awal lainnya bertujuan untuk melatih persepsi peserta didik. Media ini berbentuk deretan kata yang disusun secara horisontal maupun vertikal. Peserta didik mencoret atau berusaha menemukan kata yang sama dengan kata kunci yang telah ditentukan. Selanjutnya, media pelatihan awal yang bertujuan untuk melatih daya ingat peserta didik berupa serangkaian gambar maupun angka yang ditunjukkan secara cepat (tidak lebih dari 30 detik) kepada peserta didik, selanjutnya peserta didik menggambarkan kembali. Dari berbagai media pelatihan awal tersebut diharapkan peserta didik memiliki kemampuan dalam menggerakkan mata dan memiliki daya ingat yang cukup baik.

Media Pengukuran Kemampuan Membaca Cepat Peserta didik Sesesorang yang sedang membaca cepat sebuah bacaan hendaknya dapat mengondisikan otak bekerja lebih cepat sehingga konsentrasi akan lebih membaik secara otomatis. Dengan demikian, kemampuan membaca cepat merupakan kemampuan seseorang dalam memadukan kemampuan motorik (gerakan mata) atau kemampuan visual dengan kemampuan kognitifnya atau pemahaman isi bacaan melalui menjawab pertanyan-pertanyaan yang berhubungan dengan bacaan. Di negara-negara maju, khususnya Amerika, telah dilakukan penelitian tentang kecepatan membaca peserta didik dalam setiap jenjang pendidikan. Kecepatan membaca peserta didik Amerika untuk setingkat SD/Diniyah di Indonesia adalah 140 kpm, setingkat SLTP/MTs adalah 140 s.d 175 kpm, setingkat SMA/SMK/MA adalah 175 s.d 245 kpm, dan setingkat perguruan tinggi 245 s.d 280 kpm. Untuk kaum profesional, kecepatan membacanya bisa mencapai 500 kpm. Untuk mengukur kemampuan membaca cepat peserta didik, ada dua aspek yang perlu diukur, yaitu aspek kecepatan membaca dan aspek pemahaman. Aspek kecepatan membaca dapat diukur dengan jumlah kata dalam bacaan yang dibaca dibagi dengan selisih antara waktu akhir baca dengan awal baca, sedangkan pemahaman dihitung dengan membagi skor yang diperoleh peserta didik dengan skor maksimal yang bisa didapat peserta didik. Hasil perkalian antara kecepatan membaca dengan pemahaman menghasilkan kecepatan efektif membaca (KEM). Secara konkret, rumus kecepatan efektif membaca (KEM) adalah sebagai berikut.

(1) K x B = …… kpm (kata permenit) Wm Si

atau

(2) K. (60) x B = ……. Kpm (kata permenit) Wd Si

Keterangan: K : jumlah kata yang dibaca B : Skor yang diperoleh peserta didik Wn: waktu baca dalam satuan menit Si : Skor ideal atau skor maksimal Wd: waktu baca dalam satuan detik kpm : kata permenit

VI. Metode Pembelajaran dan Model PembelajaranMetode Pembelajaran:

Ceramah diskusi Tanya jawab Penugasan

Model Pembelajaran: Interaktif Inkuiri koperatif

VII. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal

Guru menyiapkan kondisi peserta didik. Guru menyampaikan SK, KD dan tujuan pembelajaran.

Kegiatan IntiA. Eksplorasi

Guru menjelaskan tentang teknik membaca cepat Peserta didik mendengar tentang teknik membaca cepat 200 kata per menit dengan

serius. Guru bersama dengan peserta didik bertanya jawab tentang membaca cepat 200 kata

per menit.

Guru menjelaskan cara mengukur KEM dan KPM. Peserta didik berlatih mengukur KEM dan KPM dengan tekun. Guru memberikan teks bacaan 200 kata. Peserta didik membaca teks yang terdiri atas 200 kata dengan cermat Guru menjelaskan tentang cara membuat kesimpulan isi bacaan. Peserta didik mencoba membuat kesimpulan isi bacaan dengan cara merangkaikan

pokok-pokok bacaan secara tekun.

B. Elaborasi

Guru menugasi peserta didik untuk berpasangan (secara bergantian peserta didik akan mengukur kecepatan membaca temannya).

Peserta didik berpasangan (secara bergantian peserta didik akan mengukur kecepatan membaca temannya).

Guru menugasi peserta didik untuk saling mengukur kecepatan membaca yang ditempuhnya.

Peserta didik mengukur kecepatan membaca sendiri dan teman dengan cermat. Guru membagikan lembar pertanyaan yang berhubungan dengan teks bacaan 200

kata. Peserta didik menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan isi bacaan dengan

tepat. Guru menugasi peserta didik menghitung KEM dan KPM Peserta didik menghitung jumlah jawaban benar dan menghitung kecepatan membaca

dengan rumus yang telah ditentukan dengan tepat. Guru menugasi peserta didik menyimpulkan isi bacaan dengan cara merangkai pokok-

pokok bacaan dengan tepat dan kreatif. Peserta didik menyimpulkan isi bacaan dengan cara merangkai pokok-pokok bacaan

dengan tepat dan kreatif.

C. Konfirmasi

Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan terhadap kecepatan membaca membaca peserta didik.

Guru menyimpulkan bahwa peserta didik yang KEM nya kurang dari 200 kata per menit dan pemahaman membacanya kurang dari 70% perlu meningkatkan kemampuan membacanya.

Kegiatan Penutup

Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/simpulan tentang membaca cepat 200 kata per menit.

Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.

Peserta didik bersama guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

VIII. Alat dan Sumber Belajar

1. Alat : stopwatch (pengukur waktu) Teks bacaan berjudul” Mengkudu, Si Buruk Rupa Kaya Vitamin” Laptop (power point)

2. Sumber : Buku Terampil Berbahasa dan Bersastra Indonesia, karangan Mochamad

Syafei Internet http://www.muhammadnoer.com/2009/02/teknik-dasar-membaca-

cepat-mengenali-kata-dan-ge Buku referensi tentang Hambatan dalam membaca cepat dan Cara

Mengatasinya.

IX. Penilaian Hasil Belajar

Indikator PencapaianPenilaian

Teknik Penilaian

Bentuk Penilaian Instrumen

Mampu membaca cepat 200 kata per menit

Mampu menjawab dengan benar 75% dari jumlah pertanyaan yang disediakan

Tes praktik/kinerja

Uji petik kerja

Buka dan bacalahlah teks yang terlipat di atas mejamu setelah terdengar bel satu kali dan berilah tanda garis miring pada akhir kata yang dibaca setelah terdengar bel 2 kali!

Jawablah beberapa pertanyaan berikut!

1. ...

Mampu menyimpulkan isi bacaan dengan cara merangkai pokok-pokok bacaan

2. ... dst.Hitunglah KEM kamu Tuliskan pokok-pokok

bacaan itu, kemudian simpulkan isi bacaan berdasarkan pokok-pokok bacaan itu!

X. Rubrik PenilaianNo Instrumen/Aspek Penilaian 3 2 1 Nilai

A Aspek Kompetensi1. Membaca Cepat2. Menjawab Pertanyaan3. Simpulan

B Aspek Karakter Baik cukup kurang

Nilai

1. Tepat 2. Cermat3. Santun 4. Kritis

Format Penilaian:

No Nama Jumlah Kata Waktu Tempuh

Skor Benar KPM Nilai

Mengetahui,Kepala SMP Negeri 13 Jakarta

Drs. Eddy Effrans ASNIP. 1954 1012 1981 10 1002

Jakarta, 5 Juli 2011Guru Mapel Bhs.Indonesia

Icih Nurningsih, S.PdNIP. 1970 04 18 1999 03 2003

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 13 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas/Semester : VII/1Alokasi Waktu : 2x 40 menit

I. Standar Kompetensi: 6.Mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui kegiatan bercerita

II. Kompetensi Dasar : 6.1. Bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat

III. Indikator:1. Mampu menentukan pokok-pokok cerita dengan tepat2. Mampu merangkai pokok-pokok cerita menjadi urutan cerita yang baik dan menarik3. Mampu bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat

IV. Tujuan Pembelajaran :1. Peserta didik dapat menentukan pokok-pokok cerita dengan tepat2. Peserta didik dapat merangkai pokok-pokok cerita menjadi urutan cerita yang baik dan

menarik3. Peserta didik dapat bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik

yang tepat

V. Materi Pokok Pengertian bercerita:

bercerita merupakan kegiatan yang memerlukan keterampilan berbicara seseorang dalam menyampaikan ide-idenya secara menarik .

Manfaat bercerita: Memberikan hiburan Mengajarkan kebenaran Memberikan keteladanan

Hal-hal yang dipersiapkan sebelum bercerita:

Memahami pendengar Menguasai materi cerita Menguasai olah suara Menguasai berbagai macam karakter Luwes dalam berolah tubuh

18 menurut Nadeak) hal yang berkaitan dengan bercerita: Memilih cerita yang tepat Mengetahui cerita Merasakan cerita Menguasai kerangka cerita Menyelaraskan cerita Pemilihan pokok cerita yang tepat Menyarikan cerita Menyederhanakan cerita Menceritakan cerita secara langsung Bercerita dengan gerak tubuh yang alamiah Menentukan tujuan Mengenali tujuan dan klimaks Memfungsikan kata dan percakapan dalam cerita Melukiskan kejadian Menetapkan sudut pandang Menciptakan suasana dan gerak Merangkai adegan

   

Awal Permulaan berceritaPembukaan diperlukan untuk mengait perhatian pemirsa. Pembukaan dongeng dapat diawali dengan musik, nyala lilin, bahasa tubuh atau suara yang menarik perhatian. Yang perlu diperhatikan adalah :

"Baca" pemirsa Anda, lihat matanya, ambil perhatiannya. Dapat pula "Hening" atau "jedah" sejenak. Transfer visi Anda Cara bercerita, improvisasikan karakter, menjiwai isi cerita. Perhatikan suara, mimik

muka atau gerakan tubuh.

Penceritaan yang Interaktif Ajaklah pemirsa agar antusias: bertepuk tangan, menyanyikan lagu, memainkan alat

musik, dan lain-lain. Ajaklah pemirsa berpartisipasi, hati hati jangan sampai "out of control". Jangan panik

kalau mereka ragu ragu tapi teruslah bercerita. Jangan lupa berterima kasih bila mereka berpartisipasi.

Menutup cerita: Pemirsa diajak mengingat kembali alur atau jalan cerita Di akhir cerita, pesan yang ingin disampaikan diulas tetapi jangan terlalu menggurui.

Ambil hikmah atau moral cerita.

Tetaplah "mengalir".

VI. Metode dan Model Pembelajaran

Metode Pembelajaran: Ceramah Tanya Jawab Diskusi Demonstrasi

Model Pembelajaran: Inkuiri Interaktif koperatif

VII. Kegiatan PembelajaranLangkah-langkah kegiatan Pembelajaran :Kegiatan Awal

Guru menyiapkan kondisi peserta didik. Guru menyampaikan SK, KD dan tujuan pembelajaran. Guru memberikan apersepsi.

Kegiatan IntiA. Eksplorasi

Guru menjelaskan tentang pengertian bercerita Peserta didik memperhatikan penjelasan guru dengan serius. Guru menjelaskan tentang teknik menyusun cerita Peserta didik bertanya jawab tentang teknik menyusun cerita dengan santun. Guru menjelaskan tentang teknik bercerita yang baik. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang teknik bercerita dengan serius.

B. Elaborasi

Guru menugasi peserta didik untuk menentukan pokok-pokok cerita. Peserta didik menentukan pokok-pokok cerita yang akan dibawakannya dengan tepat. Guru menugasi peserta didik untuk merangkai pokok-pokok cerita menjadi sebuah

cerita. Peserta didik merangkai pokok-pokok cerita menjadi cerita dengan tepat. Guru menugasi peserta didik untuk bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal,

intonasi, gestur, dan mimik yang tepat. Peserta didik secara bergiliran bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal,

intonasi, gestur, dan mimik yang tepat di depan kelas.`

C. Konfirmasi Guru dan peserta didik memberikan umpan balik terhadap peserta didik yang telah

bercerita di depan kelas dengan tertib. Guru dan peserta didik menyimpulkan tentang teknik bercerita dengan urutan yang

baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat .

Kegiatan Penutup Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran. Guru melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,

program pengayaan, memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

VIII. Alat dan Sumber belajar

1. Alat: Lap top (power point)

2. Sumber: http://ceritarakyatnusantara.com/ http://www.ceritaanak.co.id/ Buku kumpulan cerita anak karangan H.C. Andersen Buku Keterampilan Berbahasa Indonesia karangan Yeti Mulyati Buku Terampil Berbahasa dan Bersastra Indonesia, karangan Mochamad Syafei

IX. Penilaian

Indikator Pencapaian Kompetensi

PenilaianTeknik

PenilaianBentuk

Penilaian Instrumen

Mampu menentukan pokok-pokok cerita

Mampu merangkai pokok-pokok cerita menjadi urutan cerita yang baik dan menarik

Mampu bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat

Tes tertulis

Tes praktik/kinerja

Uraian

Uji petik kerja

Tulislah pokok-pokok cerita yang terdapat di dalam buku cerita yang kamu baca!

Rangkailah pokok-pokok cerita itu menjadi urutan cerita!

Berceritalah dengan urutan yang baik serta suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat!

XI. Rubrik Penilaian

No Kegiatan skor1 Tentukan pokok-pokok cerita yang terdapat dalam buku cerita yang

dibaca!a. Peserta didik dapat menemukan 5 atau lebih pokok-pokok

cerita dari cerita yang dibacanya5

b. Peserta didik dapat menemukan 3-4 pokok-pokok cerita dari cerita yang dibacanya

4

c. Peserta didik dapat menemukan 2 pokok-pokok cerita dari cerita yang dibacanya

3

d. Peserta didik dapat menemukan pokok-pokok cerita dari cerita yang dibacanya

1

e. Peserta didik tidak dapat menemukan pokok-pokok cerita dari cerita yang dibacanya

0

Skor maksimal 5

No Kegiatan Skor2 Rangkaikanlah pokok-pokok cerita menjadi urutan cerita :

a. Peserta didik dapat merangkaikan pokok-pokok cerita menjadi urutan cerita yang baik dan menarik

b. Peserta didik dapat merangkaikan dengan bahas yang menarik tetapi urutannya kurang baik

c. Peserta didik dapat merangkaikan cerita tetapi urutannya kurang baik dan bahasanya kurang menarik

d. Peserta didik dapat merangkaikan cerita tetapi tidak lengkap

e. Peserta didik tidak mengerjakan

5

4

3

2

0

Skor maksimal 5

3.Berceritalah dengan urutan yang baik serta suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat !

No Aspek Deskripsi 1 2 3 41

2

3

4

Kesesuaian isi

Kesesuaian visualisasiPelafalan

Jeda dan intonasi

Gerak/mimik

Isi cerita sesuai dengan pokok-pokok ceritaVisualisasi mendukung isi cerita

Pelafalan kata secara jelas dan tepat

Pengaturan jeda, tinggi rendahnya, keras lemah suara, cepat, lambatnya ceritaKeserasian antara ekspresi,wajah, gerak, sikap, dan ucapan

Skor maksimal 4 X 5= 20

Skor maksimal no 1 = 5 Skor maksimal no 2 = 5 Skor maksimal no 2 = 20 Jumlah = 30

Penghitungan nilai terakhir dalam skala 0 – 100 adalah sbb. :

Nilai akhir : Skor yang diperoleh X 100

Skor maksimal

Mengetahui,Kepala SMP Negeri 13 Jakarta

Drs. Eddy Effrans ASNIP. 1954 1012 1981 10 1002

Jakarta, 5 Juli 2011Guru Mapel Bhs.Indonesia

Icih Nurningsih, S.PdNIP. 1970 04 18 1999 03 2003

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )

Sekolah : SMP NEGERI 13 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas/Semester : VII/1Alokasi waktu : 2x 40 menit ( 2x Pertemuan )

I. Standar Kompetensi5. Mengapresiasi pementasan dongeng yang diperdengarkan.

II. Kompetensi Dasar 5.1 Menemukan hal-hal menarik dari dongeng yang diperdengarkan.

III. Indikator Mampu menemukan ide-ide menarik dalam dongeng yang diperdengarkan dengan

tepat. Mampu merangkai ide-ide menarik menjadi hal-hal menarik dari dongeng yang

diperdengarkan dengan tepat.

IV. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat menemukan ide-ide menarik dalam dongeng yang diperdengarkan

dengan tepat. Peserta didik dapat merangkai ide-ide menarik menjadi hal-hal menarik dari dongeng

yang diperdengarkan dengan tepat.

V. Materi Pembelajaran

Pengertian dongeng:Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata menjadi alur perjalanan hidup dengan pesan moral.

Manfaat dongeng: Memberikan hiburan Mengajarkan kebenaran Memberikan keteladanan

Cerita anak atau yang lebih dikenal dongeng biasanya dibuat untuk menghibur atau memberi manfaat. Dongeng berguna untuk mendidik anak-anak melalui pesan yang terkandung di dalamnya. Melalui tokoh dalam dongeng ditanamkan nilai yang baik dan bermanfaat. Dongeng pada zaman dahulu diceritakan dari mulut ke mulut.

Pokok Cerita yang Menarik dari Dongeng:

Dongeng yang menarik biasanya akan dikenal banyak orang. Dongeng yang kita kenal ada yang berasal dari Nusantara, seperti Si Kancil, dan ada pula yang diterjemahkan dari bahasa asing. Dengan membaca dongeng, kamu juga dapat mengetahui kebudayaan yang terdapat dalam dongeng tersebut, misalnya tentang kebiasaan hidup sehari-hari yang diceritakan dalam kisah dongeng itu.

VI. Metode dan Media PembelajaranMetode Pembelajaran:

Ceramah Diskusi Demonstrasi Tanya jawab

Model Pembelajaran: Inkuiri Interaktif koperatif

VII. Kegiatan Pembelajaran

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Awal Guru menyiapkan kondisi peserta didik. Guru menyampaikan SK, KD dan tujuan pembelajaran. Guru memberikan apersepsi.

Kegiatan Inti

Eksplorasi Guru menjelaskan tentang pengertian dongeng. Peserta didik mendengarkan penjelasan tentang pengertian dongeng dengan serius. Guru menjelaskan tentang cara menemukan hal-hal menarik dari dongeng. Peserta didik mendengarkan penjelasan tentang cara menemukan hal-hal menarik dari

dongeng dengan serius. Guru menugasi peserta didik untuk mencermati ide-ide menarik dari dongeng yang

diperdengarkan oleh guru sebagai model. Peserta didik mencermati ide-ide menarik dari dongeng yang diperdengarkan dengan

serius. guru menugasi peserta didik untuk mencari ide-ide menarik dari dongeng. Peserta didik menemukan ide-ide menarik dari dongeng dengan tepat.

Elaborasi Guru menugasi peserta didik secara kelompok mencari ide-ide menarik dari dongeng

yang diperdengarkan. Peserta didik secara kelompok menemukan ide-ide menarik dari dongeng yang

diperdengarkan dengan tepat.

Guru menugasi peserta didik secara kelompok merangkai ide-ide menarik menjadi hal-hal menarik dari dongeng yang diperdengarkan.

Peserta didik secara kelompok merangkai ide-ide menarik dari dongeng yang diperdengarkan dengan tepat.

Guru menugasi tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil temuannya di depan kelas dengan percaya diri.

Peserta didik secara bergiliran mempresentasikan hasil temuannya di depan kelas dengan percaya diri. Konfirmasi

Guru dan peserta didik secara bersama memberikan umpan balik terhadap kelompok

yang mempresentasikan hasil temuannya dengan tertib. Guru memenyimpulkan bahwa peserta didik yang belum dapat menemukan ide-ide

menarik dan merangkai ide-ide menarik menjadi hal-hal menarik perlu melakukan remedial dan bagi peserta didik yang dapat menemukan ide-ide menarik dan merangkai ide-ide menarik menjadi hal-hal menarik diberikan pengayaan.

Kegiatan Penutup

Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran. Guru melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

VIII. Alat dan Sumber belajar

1. Alat: Lap top (power point)

2. Sumber: http://ceritarakyatnusantara.com/ http://www.ceritaanak.co.id/ Buku kumpulan cerita anak karangan H.C. Andersen Buku Keterampilan Berbahasa Indonesia karangan Yeti Mulyati Buku Terampil Berbahasa dan Bersastra Indonesia, karangan Mochamad Syafei.

IX. Penilaian Hasil Belajar

Indikator Pencapaian Kompetensi

PenilaianTeknik

PenilaianBentuk

Penilaian Instrumen

Mampu menemukan ide-ide menarik dalam dongeng

Mampu merangkai ide-ide menarik menjadi hal-hal menarik dari dongeng

Tes tulis Uraian Identifikasilah ide-ide menarik yang terdapat dalam dongeng yang disajikan secara lisan ini!

Rangkaikanlah ide-ide menarik yang berasal dari dongeng yang kamu dengarkan sehingga menjadi hal-hal menarik dari dongeng!

X. Rubrik Penilaian

1. Identifikasikan sekurang-kurangnya 3 ide menarik yang terdapat dalam dongeng!

Kegiatan Skor1. Peserta didik dapat mengedentifikasi

sekurang-kurangnya 3 ide yang menarik dalam dongeng

2. Peserta didik dapat mengedentifikasi 2 ide yang menarik dalam dongeng

3. Peserta didik dapat mengedentifikasi hanya satu ide yang menarik dalam dongeng

4. Peserta didik tidak dapat mengedentifikasi ide yang menarik dalam dongeng

3

2

1

0

Skor maksimal 3

2. Rangkaikanlah ide-ide menarik yang berasal dari dongeng yang kamu dengar sehingga menjadi hal-hal menarik dari dongeng !

Kegiatan Skor

1 Peserta didik dapat merangkaikan ide-ide yang menarik dari dongeng sekurang-kurangnya tiga hal yang menarik

2 Peserta didik dapat merangkaikan ide-ide yang menarik dari dongeng hanya dua hal yang menarik

3 Peserta didik dapat merangkaikan ide-ide yang menarik dari dongeng hanya satu hal yang menarik

4 Peserta didik tidak dapat merangkaikan ide-ide yang menarik dari dongeng menjadi hal yang menarik

3

2

1

0

Skor maksimal nomor 1 = 3 Skor maksimal nomor 2 = 3 Jumlah = 6

Penghitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sbb. :

Nilai = Perolehan skor x 100 Skor maksimal

Mengetahui,Kepala SMP Negeri 13 Jakarta

Drs. Eddy Effrans ASNIP. 1954 1012 1981 10 1002

Jakarta, 5 Juli 2011Guru Mapel Bhs.Indonesia

Icih Nurningsih, S.PdNIP. 1970 04 18 1999 03 2003