kesehatan.kaltimprov.go.id · web viewharapan masyarakat indonesia, juga di kalimantan timur dimasa...

50
37 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan salah satu hak dasar masyarakat yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Dasar-dasar pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah nilai kebenaran dan aturan pokok sebagai landasan untuk berfikir, berpijak dan bertindak dalam penyusunan Visi, Misi dan Strategi serta sebagai petunjuk pokok pelaksanaan pembangunan kesehatan daerah Kalimantan Timur. Dasar-dasar pembangunan kesehatan meliputi komitmen sikap dan tindakan agar kebenaran setiap upaya kesehatan harus berlandaskan perikemanusiaan yang dijiwai, digerakan dan dikendalikan oleh keimanan, ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sehingga setiap tenaga kesehatan perlu mempunyai moralitas yang tinggi, berbudi luhur, memegang teguh etika profesi, harus mampu membangkitkan dan mendorong peran serta masyarakat dalam memberi pelayanan tanpa memandang perbedaan suku, golongan, agama dan status ekonomi sosialnya. Profil Kesehatan 2013

Upload: buithu

Post on 10-Apr-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan salah satu hak

dasar masyarakat yaitu hak untuk memperoleh pelayanan

kesehatan. Dasar-dasar pembangunan kesehatan pada

hakekatnya adalah nilai kebenaran dan aturan pokok sebagai

landasan untuk berfikir, berpijak dan bertindak dalam

penyusunan Visi, Misi dan Strategi serta sebagai petunjuk

pokok pelaksanaan pembangunan kesehatan daerah

Kalimantan Timur. Dasar-dasar pembangunan kesehatan

meliputi komitmen sikap dan tindakan agar kebenaran setiap

upaya kesehatan harus berlandaskan perikemanusiaan yang

dijiwai, digerakan dan dikendalikan oleh keimanan, ketaqwaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sehingga setiap tenaga

kesehatan perlu mempunyai moralitas yang tinggi, berbudi

luhur, memegang teguh etika profesi, harus mampu

membangkitkan dan mendorong peran serta masyarakat

dalam memberi pelayanan tanpa memandang perbedaan suku,

golongan, agama dan status ekonomi sosialnya.

Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan

mengikuti IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan

pemeliharaan, peningkatan kesehatan dan pencegahan

penyakit, dilaksanakan secara profesional, berhasilguna dan

memberikan manfaat yang sebesar - besarnya bagi

peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Harapan Profil Kesehatan 2013

Page 2: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan

yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat

bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat

kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur

kesejahteraan umum dari tujuan nasional.

Gambaran derajat kesehatan yang optimal tersebut

ditandai dengan menurunnya angka kesakitan dan kematian

serta menurunnya kasus kekurangan gizi pada usia bayi, balita,

usia produktif dan kelompok usia rentan lainnya, membaiknya

faktor lingkungan dan membudayanya perilaku hidup sehat,

serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan

kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, memiliki

kualitas sumber daya manusia yang tangguh, sehat, cerdas,

kreatif dan produktif.

B. Dasar

Dasar pembangunan kesehatan adalah nilai kebenaran

dan aturan pokok yang menjadi landasan untuk berfikir dan

bertindak dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

Dasar-dasar berikut ini merupakan landasan dalam penyusunan

visi, misi dan strategi serta sebagai petunjuk pokok pelaksanaan

pembangunan kesehatan:

1. Perikemanusiaan

Setiap kegiatan program kesehatan harus berlandaskan

perikemanusiaan yang dijiwai, digerakkan dan dikendalikan

oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha

Esa.

2. Pemberdayaan dan Kemandirian

Profil Kesehatan 2013

Page 3: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

Individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya bukan

saja sebagai obyek namun sekaligus pula subyek kegiatan,

proyek, program kesehatan. Segenap komponen bangsa

bertangggung jawab untuk memelihara dan meningkatkan

derajat kesehatan individu, keluarga, masyarakat

beserta lingkungannya. Setiap kegiatan, proyek, program

kesehatan harus mampu membangkitkan peran serta individu,

keluarga dan masyarakat sedemikian rupa sehingga setiap

individu, keluarga dan masyarakat dapat menolong dirinya

sendiri.

Dengan dasar ini, setiap individu, keluarga dan masyarakat

melalui kegiatan, proyek, program kesehatan difasilitasi agar

mampu mengambil keputusan yang tepat ketika

membutuhkan pelayanan kesehatan. Warga masyarakat harus

mau bahu membahu menolong siapa saja yang membutuhkan

pertolongan agar dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang

sesuai kebutuhan dalam waktu yang sesingkat mungkin. Di

lain pihak, fasilitas pelayanan kesehatan yang ada perlu terus

diberdayakan agar mampu memberikan pertolongan

kesehatan yang berkualitas, terjangkau, sesuai dengan norma

sosial budaya setempat serta tepat waktu.

3. Adil dan Merata

Setiap individu, keluarga dan masyarakat mempunyai

kesempatan yang sama untuk memperoleh pelayanan

kesehatan yang dibutuhkan sehingga dapat mencapai

derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Kesempatan

untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas,

terjangkau dan tepat waktu, tidak boleh memandang Profil Kesehatan 2013

Page 4: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

perbedaan ras, golongan, agama, dan status sosial individu,

keluarga dan masyarakat.

Pembangunan kesehatan yang cenderung urban-based

harus terus diimbangi dengan upaya-upaya kesehatan yang

bersifat rujukan, bersifat luar gedung maupun yang bersifat

satelit pelayanan.

Dengan demikian pembangunan kesehatan dapat

menjangkau kantong-kantong penduduk beresiko tinggi yang

merupakan penyumbang terbesar kejadian sakit dan

kematian. Kelompok-kelompok penduduk inilah yang

sesungguhnya lebih membutuhkan pertolongan karena selain

lebih rentan terhadap penyakit, kemampuan membayar

mereka jauh lebih sedikit.

4. Pengutamaan dan Manfaat

Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan tekhnologi kedokteran

dan atau kesehatan dalam kegiatan, proyek, program

kesehatan harus mengutamakan peningkatan kesehatan dan

pencegahan penyakit. Kegiatan, proyek dan program

kesehatan diselenggarakan agar memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya bagi peningkatan deajat kesehatan

masyarakat. Kegiatan, proyek dan program kesehatan

diselenggarakan dengan penuh tanggung jawab, sesuai dengan

standar profesi dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku serta mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh

kebutuhan dan kondisi spesifik daerah

C. Visi dan Misi

1. Visi

Profil Kesehatan 2013

Page 5: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

Dalam mewujudkan gambaran masyarakat Provinsi

Kalimantan Timur di masa depan maka Dinas Kesehatan

Provinsi memiliki Visi ”Kesehatan untuk semua menuju

terwujudnya derajat kesehatan masyarakat

Kalimantan Timur terbaik diluar Jawa dan Bali”. Makna

dari visi tersebut adalah akses pelayanan konprehensif yang

bermutu dengan mudah diperoleh masyarakat dan

tercapainya MDG’s pada akhir 2013 dengan pencapaian

diatas rata-rata nasional dan lebih baik kawasan luar Jawa

Bali.

2. Misi

Misi Pembangunan Kesehatan di Kalimantan Timur adalah :

a. Memfasilitasi pemeliharaan dan peningkatan upaya

kesehatan yang bermutu, terjangkau dan berkeadilan

b. Mendorong dan menggerakkan pemberdayaan

masyarakat untuk hidup sehat dan membangun

kemitraan dengan lintas sektor

c. Mengembangkan sumber daya kesehatan yang memadai

dan berkesinambungan

d. Memantapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan

akuntabel

3. Strategi

Adapun strategi dalam pembangunan kesehatan di

Provinsi Kalimantan Timur adalah sebagai berikut :

a. Memfasilitasi peningkatan dan pemerataan jumlah

Profil Kesehatan 2013

Page 6: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

sarana/fasilitas/jaringan dan kualitas pelayanan

kesehatan termasuk daerah perbatasan dan terpencil

untuk meningkatkan akses pelayanan yang berkualitas

b. Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit

menular, tidak menular dan wabah sejak dini dengan

penguatan sistem surveilance dan mendorong

partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan

lingkungan serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS).

c. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat di

bidang kesehatan melalui peningkatan pemahaman,

kesadaran, kemauan masyarakat untuk hidup sehat

sebagai upaya menurunkan angka kematian dan

meningkatkan usia harapan hidup.

d. Memfasilitasi pemerataan dan pengembangan sumber

daya tenaga kesehatan serta mengembangkan sistem

pembiayaan dan regulasi yang mampu meningkatkan

akses dan kualitas pelayanan kesehatan

e. Meningkatkan manajemen desentralisasi kesehatan

yang dinamis dan akuntabel melalui pengembangan

dan pemantapan perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan serta pengendalian program kesehatan

dalam konteks desentralisasi dan sistem kesehatan

daerah.

Dalam rangka memberikan gambaran situasi

kesehatan di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013 perlu

diterbitkan Buku Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan

Timur Tahun 2013. Media Profil Kesehatan Provinsi Profil Kesehatan 2013

Page 7: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

Kalimantan Timur merupakan salah satu sarana untuk

menilai pencapaian kinerja pembangunan kesehatan

dalam rangka mewujudkan Provinsi Kalimantan Timur

Sehat.

Profil Kesehatan menyajikan berbagai data dan informasi

diantaranya meliputi data kependudukan, fasilitas

kesehatan, pencapaian program – program kesehatan,

masalah kesehatan dan lain-lain.

D. Tujuan

1. Umum

Tujuan disusunnya Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur

Tahun 2013 adalah tersedianya data dan informasi yang

relevan, akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan dalam rangka

meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara berhasil

guna dan berdaya guna sebagai upaya menuju Provinsi Kalimantan

Timur yang Sehat.

2. Khusus

Secara khusus tujuan penyusunan Profil

Kesehatan

a. Diperolehnya Data dan informasi umum dan lingkungan

yang

meliputi lingkungan fisik dan biologi, perilaku masyarakat

yang

berkaitan dengan kesehatan masyarakat, data

kependudukan

dan sosial ekonomi;

b. Diperolehnya Data / informasi tentang status kesehatan Profil Kesehatan 2013

Page 8: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

masyarakat yang meliputi angka kematian, angka kesakitan

dan

status gizi masyarakat;

c. Diperolehnya Data / informasi tentang upaya kesehatan,

yang

meliputi cakupan kegiatan dan sumber daya kesehatan.

d. Diperolehnya Data / informasi untuk bahan penyusunan

perencanaan kegiatan program kesehatan;

e. Tersedianya alat untuk pemantauan dan evaluasi tahunan

program – program kesehatan;

f. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah

dikumpulkan oleh berbagai sistem pencatatan dan pelaporan

yang ada di Puskesmas, Rumah Sakit maupun Unit-Unit

Kesehatan lainnya;

g. Tersedianya alat untuk memacu penyempurnaan sistem

pencatatan dan pelaporan kesehatan.

E. Sistematika Penulisan

Untuk lebih menggambarkan situasi derajat kesehatan,

peningkatan upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan di

Provinsi Kalimantan Timur pada Tahun 2013, maka diterbitkanlah

Profil Kesehatan 2013

Page 9: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

Buku Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur yang disusun

dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB III KEADAAN DERAJAT KESEHATAN DI PROVINSI KALIMANTAN

TIMUR

BAB IV UPAYA KESEHATAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB V KEADAAN SUMBER DAYA KESEHATAN DI PROVINSI

KALIMANTAN

TIMUR

BAB VI KESIMPULAN

LAMPIRAN

Profil Kesehatan 2013

Page 10: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Aspek Geografi

Kondisi geografi dan demografi merupakan dua faktor

penting dan mendasar yang menentukan keberhasilan

pembangunan. Kondisi Geografi akan memberikan gambaran

tentang ketersediaan sumber daya alam, mulai luas lahan,

mineral beserta flora dan fauna yang ada didalamnya.

Sedangkan kondisi demografi merupakan gambaran tentang

sumberdaya manusia baik ditinjau dari aspek kualitas maupun

kuantitasnya dalam rangka mendukung pelaksanaan

pembangunan.

1. Luas dan batas wilayah administrasi

Gambar. 1

Kalimantan Timur mempunyai luas wilayah sekitar 12.726.752 ha

yang terdiri dari daratan seluas 12.533.681 ha dan luas perairan darat

193.071 ha. Pengelolaan laut (0-4mil) seluas 25.656 km2 . Kalimantan

Timur merupakan Provinsi terluasProfil Kesehatan 2013

Page 11: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

ketiga dengan luas wilayah mencapai 6,66% dari luas wilayah

Indonesia. Provinsi Kalimantan Timur terbagi menjadi 7 (tujuh)

Kabupaten (Berau, Kutai Kertanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, Paser,

Penajam Paser Utara dan Mahakam Ulu) dan 3 (tiga) Kota (Balikpapan,

Bontang dan Samarinda)

Tabel 1.1Data Luas wilayah Provinsi Kalimantan Timur

Sumber : BPS Prov.Kaltim, Tahun 2013

Posisi ProvinsiKalimantan Timur terletak antara 40 24’

Lintang Utara (LU) dan 20 25’ Lintang Selatan (LS), 1130 44’

Bujur Timur (BT) dan 1190 000 Bujur Timur (BT). Secara

administrasi batas wilayah Provinsi Kalimantan Timur adalah

sebagai berikut :

1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Provinsi Kalimantan

Utara;

2. Sebelah Barat : Berbatasan dengan negara bagian

Serawak Malaysia, Provinsi Kalimantan Barat dan Provinsi

Kalimantan Tengah.

3.Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Provinsi Kalimantan

SelatanProfil Kesehatan 2013

Page 12: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

4. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Selat Makasar dan

Laut Sulawesi

2. Kondisi Geografis

Geogafis Provinsi Kalimantan Timur merupakan satu dari 13

provinsi di Indonesia yang mempunyai wilayah perbatasan

antarnegara, yaitu dengan negara Malaysia. Selain itu posisi

Kalimantan Timur berada pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)

II dari laut Sulawesi ke Samudra Hindia melalui selat Makassar dan

selat Lombok merupakan potensi perekonomian yang strategis.

Bagi Kaltim posisi AKLI II sangat bernilai strategis baik ditinjau

aspek ekonomi maupun politis, terbuka peluang berkembangnya

pelabuhan besar dan berstandar internasional yang dapat

mendorong perkembangan ekonomi daerah dan nasional.

Wilayah Provinsi Kaltim yang sangat luas menyebakan semua

karakteristik wilayah terdapat didaerah ini, mulai kawasan

perbatasan, pedalaman, terpencil, pengunungan, pesisir dan

kepulauan. Wilayah kaltim yang memiliki pantai sepanjang 1.185

Km mempunyai kawasan pesisir yang sangat luas, kota Bontang

dan Balikpapan merupakan dua kota yang terletak di pesisir pantai

Kaltim.

3. Kondisi Topografi

Lahan datar di Kalimantan Timur pada umumnya hanya terdapat

didaerah pantai dan daerah aliran sungai-sungai besar (0-2%), yang

luasnya sekitar 10,70%. Kemudian diikuti oleh lahan yang tingkat

kelerengan landai (2-15%) yang luasnya mencapai sekitar 16,16%.

Sisanya, lahan berbukit dengan tingkat kelerengan >15% dan yang

lebih terjal lagi dengan luasnya mencapai sekitar 73,14% dari luas

wilayah Kaltim. Pengembangan tanaman pangan hanya mungkin Profil Kesehatan 2013

Page 13: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

dilakukan didaerah yang datar (kemiringan 0 – 2 %) hingga landai

(kemiringan 2 – 15%). Sedangkan lahan dengan tingkat kelerengan

yang lebih tinggi hanya cocok untuk tanaman tahunan dan kawasan

konservasi.

4. Kondisi Iklim

Seperti iklim wilayah Indonesia pada umumnya, Kalimantan Timur

beriklim tropik dan mempunyai dua musim yaitu musim kemarau

dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan

Mei sampai dengan bulan Oktober, sedangkan musim penghujan

terjadi pada bulan Nopember sampai dengan bulan April. Keadaan

ini terus berlangsung setiap tahun yang diselingi dengan musim

peralihan pada bulan-bulan tertentu. Selain itu karena letaknya

didaerah khatulistiwa maka iklim di Kalimantan Timur juga

dipengaruhi oleh angin Muso, yaitu angin Muson Barat Nopember –

April dan angin Muson Timur Mei- Oktober. Namun dalam tahun –

tahun terakhir ini, keadaan musim di Kalimantan Timur kadang

tidak menentu. Pada bulan – bulan yang seharusnya turun hujan

dalam kenyataannya tidak ada hujan sama sekali atau sebaliknya.

Kelembaban udara relative tinggi dengan rata-rata berkisar

antara 82-92 persen dengan kecepatan angin rata-rata 3-5 knot per

jam. Selanjutnya curah hujan di Kalimantan Timur pada tahun 2013

sangat beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat.

Catatan rata-rata curah hujan di Kalimantan Timur berada

pada kisaran 110,04 – 370,06 mm per tahun. Kondisi ini

menunjukkan bahwa curah hujan di Kalimantan Timur masih cukup

besar walaupun pada musim kemarau pernah mencapai 100 mm

per bulan berdasarkan stasiun metedologi Samarinda.

Profil Kesehatan 2013

Page 14: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

B. DEMOGRAFI

Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk pada suatu wilayah

dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui kecenderungan

penyebaran penduduk. Jumlah penduduk yang besar cenderung

mengelompak pada tempat-tempat tertentu sehingga menyebabkan pola

penyebaran bervariasi. Kepadatan penduduk yang tinggi pada umumnya

dapat dijumpai pada daerah-daerah yang mempunyai aktifitas tinggi,

adanya sarana transfortasi yang memadai, dan keadaan social-ekonomi

yang lebih baik. Sebaliknya kepadatan penduduk yang rendah pada

umumnya terdapat pada daerah-daerah dengan aktivitas ekonomi yang

relative masih rendah dan keadaan sarana transportasinya masih sulit.

Tabel 1.2Data jumlah desa/kelurahan, jumlah penduduk,jumlah rumah tangga, dan kepadatan penduduk menurut Kabupaten/Kota di

Provinsi Kalimantan Timur

Sumber : BPS Prov. Kaltim, Tahun 2013

Profil Kesehatan 2013

Page 15: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

Selain Kepadatan penduduk jumlah penduduk berdasarkan penggolongan

usia dan sex ratio juga dapat memberikan gambaran bagi kita tentang

jenis permasalahan kesehatan yang mengancam . Sehingga dalam

penetapan program kegiatan kesehatan selanjutnya data ini bisa menjadi

dasar dalam penentuan kegiatan sehingga tepat sasaran dan program

yang dihasilkan bermanfaat.

Tabel 1. 3

Data jumlah penduduk berdasarkan Jenis kelamin dan kelompok umur Provinsi Kalimantan Timur

Sumber : BPS Prov. Kaltim, Tahun 2013

Profil Kesehatan 2013

Page 16: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN DI PROVINSI KALIMANTAN

TIMUR

Untuk menilai derajat kesehatan masyarakat, digunakan beberapa

indicator yang mencerminkan kondisi morbiditas (kesakitan), mortalitas

(kematian) dan keadaan status gizi. Pada bagian ini, derajat kesehatan

masyarakat di Indonesia digambarkan melalui Angka Mortalitas; terdiri

atas Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), dan

Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Morbiditas; angka kesakitan beberapa

penyakit serta Status Gizi pada balita dan dewasa.

A. MORBIDITAS

Morbiditas adalah agka kesakitan, dapat berupa angka insidensi

maupun angka prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas

menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi dan pada

kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian

terhadap derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah. Adapun 10

penyakit terbanyak di puskesmas adalah :

NO KODE JENIS PENYAKIT TOTAL %NAMA1 J00 Common Cold / ISPA 614,231 47.042 l10 Hipertensi Primer 190,866 14.623 K29 Gastritis 171,357 13.124 M79.1 Myalgia/Rhematoid 85,683 6.565 L30.9 Dermatitis, eksema 56,678 4.34

Profil Kesehatan 2013

Page 17: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

6 K04 Peny pulpa & Jaringan Perapikal 48,527 3.72

7 A09Diare dan gastroenteritis Non spesifik 48,290 3.70

8 E14 Diabetes Melitus 34,793 2.669 X-10 Chepalgia 29,945 2.2910   Penyakit Degeneratif Lainnya 25,290 1.94      1,305,660 100

Sumber Data : Bidang Yankes\

Adapun Jenis penyakit lain yang terdapat di provinsi Kalimantan Timur gambarannya dapat terlihat sebagai berikut :

1. Penyakit Menular

a) Tuberkulosis Paru

Di tahun 2013 penemuan kasus TB-Paru BTA (+) di Kalimantan Timur mencapai 1.969. Angka kesembuhan tahun 2013 sebesar 96,12 %. Sedangkan untuk kecenderungan penemuan kasus baru TB Paru dari tahun 2012 mengalami penurunan begitu pula dengan kasus kematian karena TB Paru

Gambar. 2Trend Kesembuhan Penyakit TB

Profil Kesehatan 2013

Page 18: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota 2010-2013

b) HIV / AIDS

Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu

dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di

masyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu pada

layanan Voluntary, Counseling, and Testing (VCT), sero survey,

dan survei Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP).

Gambar. 3Kasus Kematian karena AIDS

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota 2010-2013

Berdasarkan tabel diatas terlihat angka kematian karena AIDS menurun dari tahun 2012 sebanyak 52 kasus menjadi 38 kasus pada tahun 2013.

c) Pneumonia

Profil Kesehatan 2013

Page 19: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

Kasus Pneumonia di Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2013

dengan jumlah perkiraan kasus sebesar 37.310 kasus meningkat

dari tahun sebelumnya 2012 sebanyak 35.377 kasus. Sedangkan

untuk kasus pneumonia yang ditemukan dan ditangani pada

tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 17,9 % dari 2,3 %

pad tahun 2012.

Gambar. 4Persentase Kasus Pneumonia yang ditangani

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota 2010-2013

d) Kusta

Untuk kasus kusta di Kalimantan Timur pada tahun 2013 sebanyak 172 kasus Kusta angka ini turun dibandingkan tahun sebelumnya tahun 2012 yaitu sebanyak 261 kasus Kusta, jumlah ini total antara kusta kering maupun kusta basah.

Gambar. 5Kasus Kusta yang selesai beobat

Profil Kesehatan 2013

Page 20: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota 2010-2013

Meskipun terjadi penurunan jumlah kasus Kusta namun kasus

kusta yang selesai berobat dari tahun 2012 dan 2013 sama

sekitar 70%.

2. Penyakit PD3I (Penyakit Dapat Dicegah Dengan Imunisasi)

PD3I merupakan penyakit pada anak, balita dan bayi yang dapat

dicegah dengan pemberian Imunisasi, penyakit – penyakit tersebut

diantaranya Difteri, Pertusis, dan Tetanus non neonatorum dan Tetanus

Neonatorum (bayi 0-28 hari).

Difteri adalah penyakit yang menyerag saluran pernapasan penyakit ini

sangat menular dan dapat mematikan jika tidak ditangani secara cepat dan

benar. Jumlah kasus Difteri meningkat dari tahun 2012 sebesar 11 kasus

menjadi 42 kasus pada tahun 2013.

Tetanus Neonatorum adalah tetanus yang terjadi pada bayi 0 – 28

hari, dimana infeksi kuman tetanus bisa terjadi karena ketidak sterilan pada

pemotongan tali pusat atau dapat pula karena tidak diperolehnya vaksinasi

TT pada masa kehamilan ibu, dan ada pula Tetanus Non Neonatorum,

jumlahnya menurun pada tahun 2013 menjadi 1 kasus, sedangkan pada

tahun 2012 sebesar 2 kasus tetanus.

Gambar. 6Kasus Penyakit yag Dapat Dicegah Dengan Imunisasi tahun 2013

Profil Kesehatan 2013

Page 21: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota 2010-2013

3. Penyakit Yang Bersumber dari Binatang

a) Demam Berdarah Dengue ( DBD)

Demam berdarah dengue merupakan penyakit yang angka

kejadiannya cukup tinggi di antara penyakit yang bersumber dari

binatang.

Gambar. 7Kasus Demam berdarah Dengue

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota 2010-2013

Angka penemuan kasus Demam Berdarah dengue meningkat

dari tahun 2012 sebanyak 2.724 kasus menjadi 3.694 kasus

pada tahun 2013.

b) Malaria

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Malaria,

pada umumnya Malaria merupakan penyakit endemik terutama

pada daerah hutan tropis termasuk Kalimantan.

Profil Kesehatan 2013

Page 22: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

Gambar. 8Kasus Penderita Malaria

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota 2010-2013

Melihat data diatas dapat terlihat kasus kejadian Malaria masih berfluktuasi setiap tahunnya, walaupun terjadi penurunan dari tahun 2012 sebanyak 9.966 kasus turun menjadi 2.603 kasus.

c) FilariasisAngka penemuan kasus Filariasis di Kalimantan Timur pada tahun 2013 sebesar 180 kasus, jumlah ini lebih besar dari tahun 2012 sebesar 175 kasus kejadian Filariasis

Gambar. 9Kasus Penderita Filariasis yang ditangani

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota 2010-2013

4. Penyakit Tidak Menular

Profil Kesehatan 2013

Page 23: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

Perhatian terhadap penyakit tidak menular semakin

meningkat seiring meningkatnya frekuensi kejadian penyakit di

masyarakat. Di Indonesia terjadi perubahan pola penyakit yaitu dari

penyakit menular ke penyakit tidak menular, yang dikenal sebagai

transisi epidemiologi. Penyakit tidak menular yang utama adalah

penyakit jantung termasuk kardiovaskuler, paru-paru terutama yang

kronis, stroke dan kanker. Cakupan deteksi kanker rahim dengan

metode IVA pada tahun 2013 sebesar 514 pemeriksaan (1%) dan

pemeriksaan Klinis Payudara (CBE) sebesar 159 pemeriksaan

(0,47%).

B. MORTALITAS / KEMATIAN

Mortalitas dapat dijelaskan sebagai kejadian kematian pada suatu

masyarakat dari waktu ke waktu dan tempat tertentu yang dapat

menggambarkan status kesehatan masyarakat secara kasar, kondisi/

tingkat permasalahan kesehatan, kondisi lingkungan fisik dan biologik

secara tidak langsung. Selain itu dapat pula digunakan sebagai

indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan

program pembangunan kesehatan.

1. Kematian Bayi dan Balita

Seperti diketahui bahwa angka kematian bayi adalah jumlah

penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang

dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.

Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan

maupun kematian. Pada tahun 2013, berdasarkan hasil laporan

kegiatan sarana pelayanan kesehatan, jumlah kematian bayi yang

terjadi di Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 526 dari 43.065

kelahiran hidup , sehingga didapatkan Angka Kematian Bayi (AKB)

sebesar 12,21 per 1000 KH. Jika dibandingkan dengan target MDGs Profil Kesehatan 2013

Page 24: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

dimana tahun 2015 target AKB sebesar 23 per 1.000 KH, maka AKB

Provinsi Kalimantan Timur telah dibawah target.

Gambar. 10Angka Kematian Anak (AKB/IMR) di Provinsi Kalimantan Timur

Sumber : Kesmas Dinkes Prov.Kaltim

1. Kejadian Kematian Ibu Maternal

Angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) menunjukkan

penurunan yang cukup berarti yakni pada tahun 2008 sebesar 228

per seratus ribu kelahiran hidup, dan pada tahun 2009 ini menjadi

99 dan Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup dan

sampai dengan posisi di tahun 2010 adalah 90 per 100.000

kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2011-2012 Angka

Kematian Ibu (AKI) meningkat menjadi 17 per 100.000,(Angka

Absolut AKI thn 2012 yakni 111.Untuk tahun 2013 sebasar : 125

kematian. pada tahun 2012-2013 Angka Kematian Ibu (AKI)

meningkat menjadi 14 per 100.000.

Gambar. 11Trend Kematian Maternal di Provinsi Kalimantan Timur tahun 2013

Profil Kesehatan 2013

Page 25: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

C. STATUS GIZI

Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia.

Kekurangan gizi dapat menyebabkan beberapa efek serius seperti

kegagalan pertumbuhan fisik, menurunnya perkembangan kecerdasan,

menurunnya

produktivitas, menurunnya daya tahan terhadap penyakit serta

meningkatnya resiko kesakitan dan kematian. Undang-undang Nomor

36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa Upaya

Perbaikan Gizi bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan

dan masyarakat, antara lain melalui peningkatan pola konsumsi

makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan peningkatan akses dan

mutu pelayanan gizi dan kesejahteraan sesuai dengan kemajuan ilmu

dan teknologi. Upaya pembinaan gizi dilaksanakan secara bertahap

dan berkesinambungan sesuai dengan perkembangan masalah gizi,

pentahapan dan prioritas pembangunan nasional.

Sedangkan salah satu prioritas pembangunan nasional

sebagaimana tertuang pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional dan Rencana Strategis Kementrian Kesehatan

2010-2014 adalah perbaikan status gizi masyarakat. Sasaran jangka

menengah perbaikan gizi yang telah ditetapkan adalah menurunnya

Profil Kesehatan 2013

Page 26: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

prevalensi gizi kurang menjadi setinggi-tingginya 15.0% dan prevalensi

pendek (stunting) menjadi setinggi-tingginya 32 % pada tahun 2014.

Berbagai data menunjukkan bahwa telah terjadi kecenderungan

perbaikan dan pergeseran masalah gizi masyarakat di Indonesia.

Prevalensi masalah kekurangan gizi seperti prevalensi gizi kurang,

prevalensi Kurang Vitamin A, prevalensi gangguan akibat kurang

yodium dan anemia gizi besi telah turun bermakna, sementara itu

prevalensi balita pendek ternyata masih cukup tinggi. Fenomena lain

adalah prevalensi gizi lebih, menunjukkan peningkatan pada balita

maupun pada kelompok dewasa.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010

secara Nasional prevalensi gizi kurang (BB/U) sebesar 17,4% menjadi

19,6 % pada tahun 2013 naik 1,7%, sedangkan angka prevalensi gizi

kurang Provinsi Kaltim pada tahun 2010 sebesar 17,1% menjadi 16,6%

pada tahun 2013 turun sebesar 0,50%. Prevalensi status gizi balita

pendek (TB/U) secara Nasional pada tahun 2010 sebesar 35,6% dan

pada tahun 2013 menjadi 37,2% naik 1,6%, sedangkan prevalensi

status gizi balita pendek Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2010

sebesar 29,1% dan pada tahun 2013 menjadi 27,6% turun sebesar

1,5%. Namun untuk prevalensi balita kurus (BB/TB) secara Nasional

pada tahun 2010 sebesar 13,3% menjadi 12,1% pada tahun 2013

turun 1,2%, sedangkan prevalensi balita kurus Provinsi Kalimantan

Timur pada tahun 2010 sebesar 12,9 % menjadi 12,1% pada tahun

2013 turun sebesar 0,8%.

Gambar . 12

Pervalensi Masalah Gizi Di Provinsi Kalimantan Timur

Profil Kesehatan 2013

Page 27: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

A. Pogram Kegiatan Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kalimantan Timur memiliki program kegiatan kerja yaitu :1. Program peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan Anak,

dimana didalamnya dilakukan kegiatan Pembinaan Kesehatan Ibu dan Reproduksi.

Gambar . 13Persentanse cakupan kunjungan bu hamil

Profil Kesehatan 2013

Page 28: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota 2010-2013

Untuk tahun 2013 cakupan kunjungan ibu hamil untuk

Kunjungan 1 mencapai 97,4%, pesentase cakupan kunjungan ini

meningkat dari tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2012

sebesar 90,13%, begitupula untuk K4 pada tahun 2012 sebesar

77,38% naik pada tahun 2013 menjadi 85%.

Gambar. 14Persentase Cakupan Persalinan yang ditolong Tenaga Kesehatan

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota 2010-2013

Profil Kesehatan 2013

Page 29: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

Persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2012 sebesar 80,47 % , pers cakupan persentase ini meningkat pada tahun 2013 sebesar 86,8 %. Dengan peningkatan jumlah persentase ini menunjukan peningkatan pelayanan tenaga kesehatan pada ibu hamil dan ibu nifas.

2. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak balita, di dalamnya terdapat kegiatan Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak dan

BalitaGambar. 15

Cakupan Kunjungan Neonatus di Provinsi kalimantan Timur

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota 2010-2013

Melihat gambaran trend cakupan kunjungan neonatusdari

baik kunjungan 1 dan kunjungan 3 menunjukkan kecenderungan

peningkatan cakupan, hanya saja terjadi penurunan dari tahun

2012 , untuk K1 sebesar 100% menjadi 88,90% dan K3 pada

tahun 2012 sebesar 100% turun pada tahun 2013 menjadi

94.60%

3. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan, dimana

terdapat kegiatan Kemitraan Asuransi Kesehatan Masyarakat,

Kemitraan Peningkatan Kualitas Dokter dan Paramedis dan

Kemitraan Pengobatan bagi pasien kurang mampu.

Profil Kesehatan 2013

Page 30: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

4. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, dengan kegiatan

evaluasi dan pengembangan Standar Pelayanan

5. Program pencegahan dan Penaggulangan Penyakit Menular, adapun

kegiatan yang dilakukan dalam program ini adalah ; Kegiatan

Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular; serta

Kegiatan Peningkatan Survellance Epidemiologi dan Penanggulangan

Wabah.

6. Program Kegiatan Pengembangan Lingkungan Sehat ; didalamnya

terdapat kegiatan Pengkajian pengembangan Lingkungan Sehat;

Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat dan Sosialisasi Kebijakan

Lingkungan Sehat. Gambaran hasil kegiatan dapat tergambar

sebagai berikut :

a) Perilaku Hidup Bersih sehat

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga merupakan

sekumpulan perilaku yang dipraktikan anggota rumah tangga atas dasar

kesadaran menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan

aktif dalam meningkatkan derajad kesehatan masyarakat.

Gambar. 16Rumah tangga dengan berprilaku Hidup bersih dan sehat

Profil Kesehatan 2013

Page 31: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota 2010-2013

Dari tabel diatas terlihat peningkatan Rumah tangga yang

ber-PHBS dari 53,4% pada tahun 2012 menjadi 62% pada tahun

2013.

b) Rumah Sehat

Rumah adalah kebutuhan dasar manusia, dan lingkungan yang sehat dapat berawal dari rumah yang sehat. Rumah tidak hanya sebatas tempat berteduh semata, rumah juga salah satu pembentuk karakter indifidu untuk berperilaku sehat.

Gambar. 17 Persentase Rumah sehat di Provinsi Kalimantan Timur

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota 2010-2013

Melihat tabel diatas terjadi penurunan persentase rumah sehat di

provinsi Kalimantan Timur dimana pada tahun 2012 sebesar 72,86 % turun pada tahun 2013 menjadi 45,8%.

c) Jamban Sehat

Jamban keluarga merupakan suatu bangunan yang

digunakan untuk tempat membuang dan mengumpulkan

kotoran/najis manusia yang lazim disebut kakus atau WC,

sehingga kotoran tersebut disimpan dalam suatu tempat tertentu

dan tidak menjadi penyebab atau penyebar penyakit dan

mengotori lingkungan pemukiman. Pervalensi jamban sehat

Profil Kesehatan 2013

Page 32: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

meningkat dari tahun 2012 sebesar 60,28% meningkat menjadi

77% pada tahun 2013.

Gambar. 18Pervalensi Jamban Sehan di Provinsi Kalimantan Timur

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota 2010-2013

Melihat gambar diatas terlihat terjadi peningkatan pervalensi

Jamban Sehat dari 60, 28% pada tahun 2012 menjadi 77%

pada tahun 2013.

7. Program Perbaikan Gizi masyarakat, dengan beberapa kegiatan didalamnya yaitu ; Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi; Pemberian tambahan Makanan dan Vitamin; Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP) Anemia Gizi besi, Gangguan Akibat kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A dan kurang zat gizi mikro lainya; dan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi.

8. Program promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, meliputi kegiatan ; Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat; Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat; dan Peningkatan tenaga penyuluh Kesehatan.

9. Program Upaya Kesehatan Masyarakat, meliputi kegiatan Revitalisasi Sistem Kesehatan; Peningkatan Kesehatan Masyarakat; dan peningkatan kesehatan khusus/kerja.

Profil Kesehatan 2013

Page 33: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

10.Program Obat dan Perbekalan Kesehatan, meliputi kegiatan Pengadaan Obat & Perbekalan Kesehatan; Peningkatan Pemerataan obat dan Perbekalan Kesehatan.

BAB V

KEADAAN SUMBER DAYA KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN

TIMUR

A. Sarana Kesehatan

1. Posyandu.

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang paling dikenal dewasa

ini. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 (lima) program

prioritas yaitu Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana,

Perbaikan Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare.

Untuk meningkatkan kualitas Posyandu telah dilakukan

pengelompokkan Posyandu ke dalam 4 tingkat perkembangan

yaitu (1) Posyandu Pratama, (2) Posyandu Madya, (3) Posyandu

Purnama, (4) Posyandu Mandiri. Jumlah Posyandu di Provinsi

Kalimantan Timur sejak tahun 2006 adalah 4.398 unit dan

meningkat lagi di tahun 2007 menjadi 4.405 unit serta

peningkatan lagi di tahun 2008 adalah 4.481 unit. Dalam kurun

waktu yang terus berjalan kenyataan dilapangan bahwa jumlah

Posyandu terus bertambah yakni menjadi 4.617 unit pada tahun

2010, Dan untuk Posyandu tahun 2013 menurut Starata Pratama

sebanyak 789, untuk Madya sebanyak 2242, untuk Purnama

sebanyak 1356, Mandiri sebanyak 436, untuk Posyandu Aktif

jumlahnya menjadi : 1793 (36,4%) Se-Kaltim. diharapkan

dengan penambahan tersebut menjadikan pelayanan kesehatan Profil Kesehatan 2013

Page 34: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

di tingkat dasar menjadi baik dan berkualitas. Dan pada

kenyataannya sangat diharapkan tingkat derajat kesehatan

seperti angka kematian ibu, bayi, dan balita akan menurun

serta umur harapan hidup meningkat.

2. Puskesmas.

Puskesmas merupakan sarana pelayanan dasar yang

menyelanggarakan kegiatan promosi kesehatan, kesehatan

lingkungan, pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), temasuk

keluarga berencana (KB), perbaikan gizi, pemberantasan

penyakit menular.

Beberapa Puskesmas yakni Puskesmas Perawatan disamping

menyelenggarakan pelayanan kesehatan seperti Puskesmas

pada umumnya juga menyediakan fasilitas pelayanan rawat

inap.

Dengan demikian Puskesmas Perawatan juga berfungsi sebagai

‘Pusat Rujukan Antara” yang melayani penderita gawat darurat

sebelum dirawat ke Rumah Sakit. Adapun jumlah Puskesmas

seluruhnya di Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2008

adalah 208 unit.

Berdasarkan laporan yang ada bahwa telah adanya peningkatan

jumlah Puskesmas di tahun 2009 yakni 214 unit dan tahun 2010

adalah 217 unit, tahun 2011 adalah : 219 dan tahun 2012

adalah 224 unit. Untuk tahun 2013 ada pemekaran Provinsi

Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur , dengan adanya

pengurangan jumlah Puskesmas menjadi 2013 adalah 179 unit,

diharapkan mutu pelayanan kesehatan pun ditingkatkan. Untuk

meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan dasar, Puskesmas

Profil Kesehatan 2013

Page 35: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

juga didukung oleh Puskesmas Pembantu dan Puskesmas

Keliling.

Gambar. 19Jumlah Puskesmas, Pusban dan Pusling

Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2009-2013

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota 2010-2013 (Tanpa Kaltara)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah membantu upaya

peninkatan pelayanan Puskesmas 24 jam yang jumlahnya hingga

tahun 2013 terdapat sebanyak 165 Puskesmas 24 jam tersebar

Kabupaten/Kota, dimana 16 Puskesmas berada di Kawasan

Perbatasan. Disamping itu telah dilaksanakan pelayaanan

kesehatan di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan melalui

kegiatan dokter terbang.

Profil Kesehatan 2013

Page 36: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

Gambar . 20Jumlah Puskesmas 24 Jam

Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2009-2013

Sumber : Data Bidang Yankes

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan bagi

seluruh masyarakat di Kalimantan Timur maka dilaksanakan

peningkatan pelayanan kesehatan melalui Pelayanan yang ada

di Puskesmas di Kalimantan Timur yang berjumlah 224 unit

Puskesmas Induk, 740 unit Puskesmas Pembantu, dan 1 unit

puskesmas terapung serta puskesmas keliling sebanyak 323

unit. Dari 224 Puskesmas terdapat 165 puskesmas yang

melakukan pelayanan Kesehatan 24 Jam. Jumlah Puskesmas 24

Jam tersebut apabila dibandingkan dengan jumlah total

kecamatan di Kalimantan Timur maka target satu Kecamatan

satu Puskesmas 24 jam sudah terpenuhi bahkan melebihi target

yaitu 165 Puskesmas 24 jam berbanding dengan 145 jumlah

Kecamatan. Namun apabila dilihat distribusinya per

Kabupaten/Kota maka belum semua Kecamatan tersedia

Puskesmas 24 jam, yaitu:

Profil Kesehatan 2013

Page 37: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

a. Kabupaten Kutai Barat yang memiliki 21 Kecamatan baru

tersedia 16 Puskesmas 24 jam.

b. Kabupaten Nunukan yang memiliki 15 Kecamatan baru

tersedia 12 Puskesmas 24 jam.

c. Kabupaten Malinau yang memiliki 12 Kecamatan baru

tersedia 8 Puskesmas 24 jam.

Untuk Kota Bontang yang memiliki 3 Kecamatan, saat ini

memiliki 1 Puskesmas 24 jam. Namun hal tersebut bukan

menjadi masalah untuk pelayanan kesehatan di Kota Bontang

karena fungsi Puskesmas 24 jam yang jumlahnya tidak sebanding

dengan jumlah Kecamatan dapat teratasi oleh penyediaan Dokter

Keluarga, Poliklinik 24 jam yang tersebar diseluruh Kota Bontang,

dan tersedianya Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta yang relatif

mudah dijangkau oleh warga Kota Bontang. Dari 224 Puskesmas

yang ada di Kalimantan Timur, terdapat 16 Puskesmas yang

berada di Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan ( DTPK ),

dimana 16 Puskesmas tersebut merupakan puskesmas rawat

inap yang dapat memberikan pelayanan kesehatan pada

masyarakat yang berada di daerah DTPK dengan harapan semua

masyarakat yang ada di Kalimantan Timur semua dapat

mengakses pelayanan kesehatan dengan mudah dan terjangkau.

Untuk melengkapi puskesmas di Daerah terpencil, Perbatasan

dan Kepulauan telah dilakukan pelatihan Penanganan Penderita

Gawat Darurat (PPGD) bagi tenaga kesehatan yang terdiri dari

Dokter,Bidan /Perawat di 16 Puskesmas DTPK ,Pelatihan

Penanganan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) .

Profil Kesehatan 2013

Page 38: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

Disamping itu puskesmas perbatasan juga telah dilengkapi

dengan peralatan kesehatan seperti Emergency Kit.

3. Rumah Sakit.

Rumah Sakit merupakan pelayanan kesehatan rujukan tingkat

pertama, kedua dan ketiga. Pada tahun 2006 jumlah Rumah Sakit

adalah 40 unit di Kalimantan Timur dan tahun 2007 jumlah Rumah

Sakit menjadi adalah 43 unit. Tahun 2008 seluruh Rumah Sakit di

Kaltim baik milik Pemerintah maupun swasta adalah 48 unit.

Pergerakan dari tahun ke tahun memang dirasakan adanya

peningkatan Rumah Sakit dengan pelayanan yang lebih baik yang

diharapkan oleh lapisan masyarakat, di tahun 2009 tetap 48 unit,

ditahun 2010 menjadi 47, ada pengurangn 1 Rumah Sakit berubah

menjadi klnik (Rs St yosef tring) dan ditahun 2011 menjadi 48 unit

(Penambahan 1 Rumah Sakit yaitu Rs Siloam Balikpapan), untuk tahun

2012 menjadi 49 unit (Penambahan 1 RS di Samarinda yaitu RS

Bersalin H.Thaha Bhakri. Jumlah Rumah Sakit di Kalimantan Timur

hingga tahun 2013 berjumlah 45 unit (RS Pemerintah & Swasta)

tercatat 2 unit yang terdiri dari rumah sakit umum daerah, 13 untuk

unit, Rumah Sakit Pemerintah, 15 unit Rumah Sakit Swasta, Rumah

Sakit TNI 4 unit, Rumah Sakit BUMN 2 unit dan Rumah Sakit khusus 11

unit. Saat ini jumlah Rumah Sakit yang terakreditasi mengalami

peningkatan yaitu sebanyak 22 Rumah Sakit.

4. Tenaga kesehatan

Profil Kesehatan 2013

Page 39: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

Jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di Provinsi Kalimantan Timur

pada tahun 2012 yang tercatat dan terlaporkan berjumlah 13056.

orang. Sedangkan perincian menurut kategori jenis tenaga adalah

sebagai berikut :

Gambar. 21Proporsi Tenaga Kesehatan

Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013

DATA TENAGA KESEHATAN KAB/KOTA 2013

No. Tenaga Puskesmas Kab/Kota1  Dokter Spesialis 3 5002 Dokter  Umum 442 9353 Dokter Gigi 185 2764 Bidan 1375 21115 Perawat 1954 58066 Perewat Gigi 88 1347 Apoteker 47 1588 Tenaga Kefarmasian 185 5099 Tenaga Gizi 147 250

10 Tenaga Kesmas 211 48611 Tenaga Sanitasi 140 24512 Tenaga Teknis Medis 103 44613 Fisioterapis 5 74

  JUMLAH                     4,885                      11,930 

Profil Kesehatan 2013

Page 40: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota 2010-2013

5. Pembiayaan kesehatanAnggaran kesehatan provinsi Kalimantan Timur bersumber dari APBD Kab/Kota sebesar Rp. 1.784.690.470.204 (11.79%), APBD Provinsi Rp. 1.260.735.920.000 (8.33%) dan APBN sebesar Rp. 214.097.881.003 (14.00%) dan Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) sebesar Rp. 547. 848.000,-(0,04%).

BAB VI

KESIMPULAN

Berbagai upaya yang telah dilaksanakan dalam pembangunan kesehatan, antara lain upaya peningkatan dan perbaikan terhadap derajat kesehatan masyarakat, upaya pelayanan kesehatan, sarana kesehatan dan sumber daya kesehatan. Hasil-hasil kegiatan pembangunan kesehatan di semua wilayah kerja Puskesmas yang tersebar di 10 Kabupaten kota. Secara umum upaya-upaya yang telah dilakukan dalam pembangunan kesehatan telah menunjukkan hasil yang cukup baik, namun masih ada beberapa program kesehatan yang belum mencapai hasil yang optimal. Keberhasilan maupun kekurangan dalam pencapaian upaya-upaya pembangunan kesehatan di Provinsi Kalimantan Timur selama tahun 2013 dapat terlihat dalam buku profil ini.

Profil Kesehatan 2013

Page 41: kesehatan.kaltimprov.go.id · Web viewHarapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

37

Keberhasilan – keberhasilan yang telah dicapai hendaknya menjadi semangat untuk mempertahankan program – program kegiatan yang telah berjalan. Keberhasilan program tersebut meliputi : penurunan angka kematian anak, pervalensi tahun 2012 sebesar 21% turun menjadi 20% pada tahun 2013, angka kesakitan penyakit menular, tidak menular maupun penyakit yang disebabkan karena binatang, namun masih ada beberapa kasus yang memerlukan perhatian, seperti masih meningkatnya angka kematian ibu, jumlah angka penemuan kasus DBD yang masih tinggi, pada tahun 2012 ditemukan 2.724 kasus meningkat pada tahun 2013 menjadi 3.694 kasus dan Persentase Rumah sehat yang turun menjadi 45,5% pada tahun 2013 sedangkan pada tahun sebelumnya mencapai 72 %.Anggaran Keuangan Kesehatan di peroleh dari APBD, APBN, pinjaman /Hibah luar negeri dan Sumber dari pemerintahan lain.

Dengan adanya Buku Profil Kesehatan tahun 2013 ini diharapkan menjadi dasar dalam membuat perencanaan program untuk tahun selanjutnya.

Profil Kesehatan 2013