burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i...

41
DAFATAR ISI DAFTAR ISI............................................ i KATA PENGANTAR........................................ ii BAB I PENDAHULUAN.................................. 1 A. LATAR BELAKANG............................ 1 B. KLASIFIKASI FILSAFAT...................... 2 1. KLASIFIKASI FILSAFAT MENURUT WILAYAH.... 2 2. KLASIFIKASI FILSAFAT MENURUT LATAR BELAKANG AGAMA.......................... 5 BAB II PEMBAHASAN................................ 8 A. KAJIAN FILSAFAT........................... 8 B. MUNCULNYA FILSAFAT........................ 10 C. SEJARAH PERKEMBANGAN AWAL FILSAFAT DIDUNIA................................... 11 D. PENGERTIAN LOGIKA......................... 21 BAB III PENUTUP................................... 22 DAFTAR PUSTAKA ........................................25

Upload: ngothuy

Post on 18-Sep-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

DAFATAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................ iKATA PENGANTAR.................................................................................. iiBAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG........................................................... 1

B. KLASIFIKASI FILSAFAT.................................................... 2

1. KLASIFIKASI FILSAFAT MENURUT WILAYAH.......... 2

2. KLASIFIKASI FILSAFAT MENURUT LATAR

BELAKANG AGAMA.................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 8A. KAJIAN FILSAFAT............................................................. 8

B. MUNCULNYA FILSAFAT.................................................. 10

C. SEJARAH PERKEMBANGAN AWAL FILSAFAT

DIDUNIA............................................................................ 11

D. PENGERTIAN LOGIKA..................................................... 21

BAB III PENUTUP............................................................................... 22DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 25

Page 2: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

KATA PENGANTARPuji syukur penulis telah panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa, sang Pencipta alam semesta, manusia dan kehidupan beserta

seperangkat aturan-Nya, karena berkat limpahan rahmat, taufikq, hidayah

serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan

“Sejarah dan Perkembangan Filsafat Dari Masa ke Masa” yang

sederhana ini dapat terselesaikan tidak kurang daripada waktunya.

Maksud dan tujuan dari penulis makalah ini tidaklah lain untuk memenuhi

salah satu dari sekian kewajiban mata kuliah Filsafat Ilmu serta merupakan

bentuk langsung tanggung jawab penulis pada tugas yang diberikan.

Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima

kasih kepada Bpk. Didi Kurniawan selaku dosen mata kuliah Filsafat Ilmu

serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana penulis pun

sadar bahwasannya penuils hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari

kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik Tuhan

Azza Wa’jala hingga dalam penulisan dan penyusunannya masih jauh dari

kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif akan

senantiasa penulis dalam upaya evaluasi diri.

Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidak

sempurnaan penulisan dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan

sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi penulis,

pembaca, dan bagi seluruh mahasiswa-mahasiswa Universitas Negeri

Surabaya. Amien ya Rabbal ’alamin.

Baubau, 15 Oktober 2010

Wassalalam,

Penulis.

Page 3: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam menghadai seluruh kenyataan dalam hidupnya, manusia

senantiasa terkagum atas apa yang dilihatnya. Manusia ragu-ragu apakah ia

tidak ditipu oleh panca-indranya, dan mulai menyadari keterbatasannya.

Dalam situasi itu banyak yang berpaling kepada agama atau kepercayaan

Ilahiah.

Tetapi sudah sejak awal sejarah, ternyata sikap iman penuh taqwa itu

tidak menahan manusia menggunakan akal budi dan fikirannya untuk

mencari tahu apa sebenarnya yang ada dibalik segala kenyataan (realitas)

itu. Proses itu mencari tahu itu menghasilkan kesadaran, yang disebut

pencerahan. Jika proses itu memiliki ciri-ciri metodis, sistematis dan koheren,

dan cara mendapatkannya dapat dipertanggung-jawabkan, maka lahirlah

ilmu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang;

(1) disusun metodis, sistematis dan koheren (”bertalian”) tentang suatu

bidang tertentu dari kenyataan (realitas), dan yang

(2) dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di

bidang (pengetahuan) tersebut.

Makin ilmu pengetahuan menggali dan menekuni hal-hal yang khusus

dari kenyataan (realitas), makin nyatalah tuntutan untuk mencari tahu tentang

seluruh kenyataan (realitas).

Jauh sebelum manusia menemukan dan menetapkan apa yang

sekarang kita sebut sebagai suatu disiplin ilmu sebagaimana kita mengenal

ilmu kedokteran, fisika, matematika, dan lain sebagainya, umat manusia lebih

Page 4: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

dulu memfikirkan dengan bertanya tentang berbagai hakikat apa yang

mereka lihat. Dan jawaban mereka itulah yang nanti akan kita sebut sebagai

sebuah jawaban filsafat.

Kegiatan manusia yang memiliki tingkat tertinggi adalah filsafat yang

merupakan benar mengenai hakikat segala yang ada sejauh mungkin bagi

manusia. Bagian filsafat yang paling mulia adalah filsafat pertama, yaitu

pengetahuan kebenaran pertama yang merupakan sebab dari segala

kebenaran (Al-Kindi, 801 – 873 M).

Metode filsafat adalah metode bertanya. Objek formal filsafat adalah

ratio yang bertanya. Objek materinya semua yang ada. Maka menjadi tugas

filsafat mempersoalkan segala sesuatu yang ada sampai akhirnya

menemukan kebijakan universal.

Sonny Keraf dan Mikhael Dua mengartikan Ilmu filsafat sebagai ilmu

tentang bertanya atau berfikir tentang segala sesuatu (apa saja dan bahkan

tentang pemikiran itu sendiri) dari segala sudut pandang. Thingking about

thinking.

Meski Bagaimanapun banyaknya gambaran yang kita dapatkan

tentang filsafat, sebenarnya masih sulit untuk mendefiniskan secara konkret

apa itu filsafat dan apa kriteria suatu pemikiran hingga kita bisa

memvonisnya, karena filsafat bukanlah sebuah disiplin ilmu. Sebagaimana

definisinya, sejarah dan perkembangan filsafatpun takkan pernah habis untuk

dikupas. Tapi justru karena itulah mengapa filsafat begitu layak untuk dikaji

demi mencari serta memaknai segala esensi kehidupan.

Page 5: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

B. KLASIFIKASI FILSAFAT

Dalam membangun tradisi filsafat banyak orang mengajukan

pertanyaan yang sama, menanggapi, dan meneruskan karya-karya

pendahuluannya sesuai dengan latar belakang budaya, bahasa, dan bahkan

agama tempat tradisi filsafat itu dibangun. Oleh karena itu, filsafat biasa

diklasifikasikan menurut daerah geografis dan latar belakang agama.

Menurut wilayah bisa dibagi menjadi: ”Filsafat Barat”, ”Filsafat Timur”.

Sementara latar belakang agama dibagi menjadi : ”Filasafat Islam” dan

”Filsafat Kristen”.

1 Klasifikasi Filsafat Menurut Wilayah

a. Filsafat Barat

”Filsafat barat” adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di

universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. Filsafat

ini berkembang dari tradisi falsafi orang Yunani kuno. Namun pada

hakikatnya, tradisi falsafi Yunani sebenarnya sempat mengalami pemutusan

rantai ketika sailnan buku filsafat Aristoteles seperti Isangoge, Categories dan

Porphyry telah dimusnakan oleh pemerintah Romawi bersamaan dengan

eksekusi mati terhadap Boethius, yang dianggap telah menyebar ajaran yang

di larang oleh negara. Selanjutnya dikatakan bahwa seandainya kitab-kitab

terjemahan Gboethius menjadi sumber perkembangan filsafat dan ilmu

pengetahuan di Eropa, maka John Salibury, seorang guru besar filsafat di

Universitas Paris, tidak akan menyalin kembali buku Organon karang

Aristotelees dari terjemahan-terjemahan berbahasa Arab, yang telah

dikerjakan oleh filosof Islam pada dinasti Abbasyah.

Page 6: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

Tokoh utama filsafat Barat antara lain Plato, Thomas Aquinas, Rene

Descartes, Immanuel Kant, George Hegel, Arthur Schopenhauer, Kari

Hendrich Marx, Friedrich Nietzsche, dan Jean-Paul Sartre.

Dalam tradisi fisafat Barat di indonesia sendiri yang notabene-nya

adalah bekas jajahan bangsa Eropa-Belanda, dikenal adanya pembidangan

dalam filsafat yang menyangkut tema tertentu. Tema-tema tersebut adalah:

ontologi, epistemologi, dan eksiologi.

Tema pertama adalah ontologi. Ontologi membahas tentang masalah

”keberadaan” sesuatu yang dapat dilihat dan dibedakan secara empiris

(kasat mata), misalnya tentang keberadaan alam semesta, mahluk hidup,

atau tata surya.

Tema kedua adalah epistemologi. Epistemologi adalah tema yang

mengakaji tentang pengetahuan (Episteme secara harafiah berarti

”pengetahuan”). Epistemologi membahas berbagai hal tentang pengetahuan

seperti batas, sumber, serta kebenaran suatu pengetahuan.

Tema ketiga adalah aksiologi. Aksiologi yaitu tema yang membahas

tentang masalah nilai atau norma sosial yang berlaku pada kehidupan

manusia. Nilai Sosial.

b. Filsafat Timur

”Filsafat Timur” adalah tradisi filsafi yang terutama berkembang di

Asia, khususnya di India, Tiongkok dan daerah-daerah lain yang pernah

dipengaruhi budayanya. Sebuah ciri khas Filsafat Timur ialah dekatnya

hubungan filsafat dengan agama. Meskiupn hal ini kurang lebih juga bisa

dikatakan untuk Filsafat Barat, terutama di Abad Pertengahan, tetapi di Dunia

Barat filsafat ’an sich’ masih lebih menonjol daripada agama. Nama-nama

beberapa filsuf Timur, antara lain Siddharta Gautama / Budha, Bodhidharma,

Lao Tse, kong Hu Cu, Zhuang Zi dan juga Mao Zedong.

Page 7: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

”Filsafat Timur Tengah” ini sebenarnya mengambil tempat yang

istimewa. Sebab dilihat dari sejarah, para filsuf dari tradisi ini sebenarnya bisa

dikatakan juga merupakan ahli waris tradisi Filsafat Yunani. Sebab para filsuf

Timur Tengah yang pertama-tama adalah orang-orang Arab atau orang-orag

Islam dan juga beberapa orang Yahudi, yang menaklukan daerah-daerah di

sekitar Laut Tengah dan menjumpai kebudayaan Yunani dengan tradisi

falsafi mereka. Lalu mereka menterjemahkan dan memberikan komentar

terhadap karya-karya Yunani.

Bahkan ketika Eropa setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi masuk ke

Abad Pertengahan dan melupakan karya-karya klasik Yunani, para fisuf

Timur Tengah ini mempelajari karya-karya yang sama dan bahkan

terjemahan mereka dipelajari lagi oleh orang-orang Eropa. Nama-nama

beberapa filsuf Timur Tengah : Avicenna (Ibnu Sina), Ibnu Tufail, Kahlil

Gibran (aliran romantisme; kalau boleh disebut begitu) dan averoes.

(2) Klasifikasi Filsafat Menurut Latar Belakang Agama

a. Filsafat Islam

”Filsafat Islam” bukanlah filsafat Timur Tengah. Bila memang disebut ada

beberapa nama Yahudi dan Nasrani dalam filsafat Timur Tengah, dalam

filsafat Islam tentu seluruhnya adalah muslim.

Pada mulanya filsafat berkembang di pesisir samudra Mediterania

bagian timur pada abad ke-6 M yang ditandai dengan pertanyaan-pertanyaan

untuk menjawab persoalan seputar alam, manusia dan Tuhan. Dari sinilah

lahirnya sains-sains besar, seperti fisika, etika, matematika, dan metafisika

yang menjadi batubara kebudayaan dunia.

Page 8: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

Dari Asia Minor (Mediterania) bergerak menuju Athena yang menjadi

tanah air filsafat. Ketika Iskandariah didirikan oleh Iskandar Agung pada 332

SM, filsafat mulai merambah dunia timur, dan berpuncak pada 529 M.

b. Filsafat Kristen

”Filsafat Kristen” Mulanya disusun oleh para bapa gereja untuk

menghadapi tantangan zaman di abad pertengahan. Saat itu dunia barat

yang Kristen tengah berada dalam zaman kegelapan (dark age). Masyarakat

mulai mempertanyakan kembali kepercayaan agamanya. Hampir semua

filsuf Kristen adalah teologian atau ahli masalah agama. Sebagai contoh:

Santo Thomas, Santo Bonaventura, dan lain sebagainya.

Selain dua agama terbesar diatas, masih ada beberapa agama lainnya

yang melahirkan pemahaman falsafi yang sampai sekarang masih eksis.

Misalnya Budha.

Budha dalam bahasa sansekerta berarti mereka yang sadar, atau yang

mencapai pencerahan sejati (Dari perkataan Sansekerta: untuk mengetahui).

Budha merupakan gelar kepada individu yang menyadari potensi penuh

merka untuk memajukan diri dan yang berkembagn kesadarannya. Dalam

penggunaan kontemporer, ia sering diguankan untuk mejusuk Siddharta

Gautama yang dilahirkan pada tahun 623 SM di Taman Lumbini.

Siddharta adalah guru agama pendiri Agama Budha (dianggap ”Budha

bag waktu ini”). Dalam pandangan lainnya, ia merupakan tarikan dan contoh

bagi manusia yang telah sadar.

Penganut Budha tidak menganggap Sidharta Gautama sebagai sang

hyang Buddha pertama atau terakhir. Secara teknis, Buddha, seseorang

yang menemukan Dharma atau Dhamma (yang bermaksud: Kebenaran;

perkara yang sebenarnya, akal budi, kesulitan keadaan manusia, dan jalan

benar kepada kebebasan melalui Kesadaran, datang selepas karma yang

Page 9: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

bagus (tujuan) dikekalkan seimbang dan semua tindakan buuk tidak mahir

ditinggalkan. Pencapaian nirwana (nibbana) di antara ketiga jenis Buddha

adalah serupa, tetapi Samma-Sambuddha menekan lebih kepada kualitas

dan usaha dibandingkan dengan dua lainnya.

Taoisme merupakan filsafat Laozi dan Zuangzi (570 SM ~ 470 SM)

tetapi bukan agama. Taoisme berasal dari kata ”Dao” yang berarti tidak

berbentuk, tidak terlihat tetapi merupakan asas atau jalan atau cara kejadian

kesemua benda hidup dan benda-benda alam semesta dunia. Dao yang

wujud dalam kesemua benda hidup dan kebendaan adalah ”De”. Gabungan

Dao dengan De diperkenalkan sebagai Taoisme merupakan asasi alamiah.

Taoisme bersifat tenang, tidak berbalah, bersifat lembut seperti air, dan

berabadi. Keabadian manusia adalah apabila seorang mencapai ”Kesedaran

Dao”. Penganut-penganut Taoisme mempraktekan Dao untuk mencapai

”Kesedaran Dao” dan juga mendewakan.

Taoisme juga memperkenalkan teori Yinyang. Yin dan Yang dengan

saintifiknya diterjemahkan sebagai negatif dan positif. Setiap benda adalah

dualisme, terdapat positif mesti adanya negatif; tidak bernegatif dan tidak

berpositif jadinya kosong, tidak ada apa-apa. Bahkan magnet, magnet

memiliki kutub positif dan negatif, kedua-dua sifat tidak bisa diasingkan;

tanpa positif, tidak akan terwujud negatif, magnet tidak akan terjadi.

Gambar 1.4, Tse Laozi yang meninggalkan Chuguo dengan koaknya

Laozi meninggalkan dua karya yang berjudul De dan Dao (Judul pertama

adalah ”De” dan kedua adalah ”Dao”) sebelum meninggalkan Chunguo.

Kedua kitab digabungkan dan diperkenalkan sebagai Daonde Jing yang

memiliki 5000 huruf Tionghua dalam 81 bab.

Page 10: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kajian Filsafat

Definisi kata filsafat bisa dikatakan sebagai sebuah probelem falsafi pula.

Tetapi, paling tidak bisa dikatakan bahwa ”filsasfat” adalah studi yang

mempelajari fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan

mendasar (radikal).

Kerapkali ilmu filsafat dipandang sebagai ilmu yang abstrak dan berada

di awang-awang (tidak mendarat) saja, padahal ilmu filsafat itu dekat dan

berada dalam kehidupan kita sehari-hari. Benar, filsafat bersifat tidak konkrit

(atau lebih bisa dikatakan tidak tunggal), karena menggunakan metode

berpikir sebagai cara pergulatannya dengan realita hidup kita.

Ini didalami tidak dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan

percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan problem secara persis,

mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat

untuk solusi tertentu, serta akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam

sebuah proses dialektik. Dialektik ini secara singkat bisa dikatakan

merupakan sebuah bentuk dialog.

Banyak pengertian-pengertian atau definisi-definisi tentang filsafat

yang telah dikemukakan oleh para filsuf. Menurut Merriam-Webster (dalam

Soeparmo, 1984), filsafat merupakan pengetahuan tentang kenyataan-

kenyataan yang paling umu dan kaidah-kaidah realitas serta hakekat

manusia dalam segala aspek prilakunya seperti: logika, etika estetika dan

teori pengetahuan.

Beberapa filsuf mengajukan beberapa definitif pokok filsafat seperti:

Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik serta

Page 11: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

lengkap tentang seluruh realitas. Upaya untuk melukis hakekat realitas akhir

dan dasar serta nyata, Upay untuk menentukan batas-batas jangkauan

pengetahuan: sumbernya, hakekatnya, keabsahannya, dan nilainya.

Penyelidikan kritis dan radikalatas pengandaian-pengandaian dan

pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang pengetahuan.

Sesuatu yang berupaya untuk membantu kita melihat apa yang kita katakan

dan untuk mengatakan apa yang kita lihat.

Kalau menurut tradisi filsafati yang diambil dari zaman Yunani Kuno,

orang yang pertama memakai istilah philosophia dan philosophos ialah

Pytaogras (592-497 S.M.), setelah dia membaca tulisan Herakleides Pontikos

(penganut ajaran Aristoteles) yang memakai kata sophia. Pytagoras

menganggap dirinya ”philosophos” (pencinta kearifan) bagianya kearifan

yang sesungguhnya hanyalah dimiliki semata-mata oleh Tuhan.

Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata

serapan dari bahasa Arab, yang juga diambil dari bahasa Yunani; philosophia

dalam bahasa ini, kata tersebut merupakan kata majemuk dan berasal dari

kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = ”kebijaksanaan”).

Sehingga arti harafiahnya adalah seorang ”percintaan kebijaksanaan” atau

”ilmu”. Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di

Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa

Indonesia seorang yang mendalami bidang filsafah disebut ”filsuf”.

Dalam istilah Inggris, philosophy, yang berarti filsafat, juga berasal dari

kata Yunani ”philosophia” yang lazim diterjemahkan ke dalam bahasa

tersebut sebagai cinta kearifan. Menurut pengertiannya yang semula dari

zaman Yunana Kuno itu, filsafat berarti cinta kearifan. Namun, cakupan

pengertian sophia yang semula itu ternyata luas sekali. Dahulu sophia tidak

hanya berarti kearifan saja, melainkan meliputi kebenaran pertama,

pengetahuan luas, kebajikan intelektual, pertimbangan sehat sampai

Page 12: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

kepandaian pengrajin dan bahkan kecerdikan dalam memutuskan soal-soal

praktis (The Liang Gie, 1999).

Filsafat adalah usaha untuk memahami atau mengerti semesta dalam

hal makna (hakikat) dan nilai-nilainya (esensi) yang tidak cukup dijangkau

hanya dengan panca indra manusia sekaliun. Bidang filsafat sangatlah luas

dan mencakup secara keseluruhan sejauh dapat dijangkau oleh pikiran.

Filsafat berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang asal mula

dan sifat dasar alam semesta tempat manusia hidup serta apa yang

merupakan tujuan hidupnya. Filsafat menggunakan bahan-bahan dasar

deskriptif yang disajikan bidang-bidang studi khusus dan melampaui deskripsi

tersebut dengan menyelidiki atau menanyakan sifat dasarnya, nilai-nilainya

dan kemungkinannya. Tujuannya adalah pemahaman dan kebijaksanaan.

Karena itulah filsafat merupakan pendekatan yang menyeluruh terhadap

kehidupan dan dunia. Suatu bidang yang berhubungan erat dengan bidang-

bidang pokok pengalaman manusia.

B. Munculnya Filsafat

Akibat dari berkembangnya kesusasteraan Yunani dan masuknya ilmu

pengetahuan serta semakin hilangnya kepercayaan akan kebenaran yang

diberikan oleh pemikiran keagamaan, peran mitologi yang sebelumnya

mengikat segala aspek pemikiran kemudian secara perlahan-lahan

digantikan oleh logos (rasio / ilmu).

Pada saat inilah, para filosof kemudian mencoba memandang dunia

dengan cara yang lain yang belum pernah dipraktekkan sebelumnya, yaitu

berpikir secara ilmiah. Dalam mencari keterangan tentang alam semesta,

mereka melepaskan diri dari hal-hal mistis yang secara turun-temurun

diwariskan oleh tradisi. Dan selanjutnya mereka mulai berpikir sendiri. Di

Page 13: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

balik aneka kejadian yang diamati secara umum, mereka mulai mencari

suatu keterangan yang memungkinkan mereka mampu mengerti kejadian-

kejadian itu. Dalam artikan inilah, mulai ada kesadaran untuk mendekati

problem dan kejadian alam semsta secara logis dan rasional.

Sebab hanya dengan cara semacam ini, terbukalah kemungkinan bagi

pertanyaan-pertanyaan lain dan penilaian serta kritis dalam memahami alam

semesta. Semangat inilah yang memunculkan filosof-filosof pada jaman

Yunani. Filsafat dan ilmu menjadi satu.

Filsafat, terutama Filsafat Barat, muncul di Yunani semenjak kira-kira

abad ke 7 S.M. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berfikir-fikir dan

berdiskuksi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan

tidak menggantungkan diri kepada agama pada saat itu yang dianggap

sebagai ”tirai besi keilmuan” lagi untuk menari jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan ini.

Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak di

daerah yang beradaban lain kala itu seperti Babilonia, Yudea (Israel) atau

Mesir. Jawabannya sederhana: di Yunani, tidak seperti di daerah lain-lainnya

tidak ada kasta pendeta sehingga secara intelektual orang lebih bebas.

C. Sejarah Perkembangan Awal Filsafat Dunia

Meski istilah Philosophia pertama kali dimunculkan oleh Pythagoras,

namun orang Yunani pertama yang bisa diberi gelar filsuf ialah thales (640-

546 S.M) dari Mileta (sekarang di pesisir barat Turki). Ia merupakan seorang

Filsuf yang mendirikan aliran filsafat alam semesta atau kosmos dalam

perkataan Yunani. Menurut aliran filsafat kosmos, filsafat adalah suatu

penelaahan terhadap alam semesta untuk mengetahui asal mulanya, unsur-

unsurnya dan kaidah-kaidahnya (The Liang Gie, 1999).

Page 14: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

Dalam buku History and Philosophy of Science karangan L.W.H. Hull

(1950), menulis setidaknya sejarah filsafat dan ilmu dapat dibagi dalam

beberapa periode, termasuk di dalamnya tokoh-tokoh yang terkenal pada

periode itu.

a. Periode Pertama, Filsafat Yunani Abad 6 SM

pada masa ini Filsafatnya adalah Thales, sebagai peletak dasar

astronomi, geometri, dan filsafat Yunani dan yang pertama mempertanyakan

dasar dari alam beserta isinya. Setelah Thales Yunani kemudian memiliki

pemikir-pemikir terkenal seperti socrates, plato, aristoteles, dan lain

sebagainya; SOC rates berpendapat manusia hanya pencari kebenaran

bukan pemilik kebenaran, Plato mengatakan bahwa filsafat adalah

pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli sedangkan

muridnya aristoteles berpendapat filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang

meliputi kebenaran yang terkandung di dalam ilmu-ilmu pengetahuan.

b. Periode Kedua, Periode setelah kelahiran Al Masih (Abad 0-6 M)

Pada masa ini pertentangan antara gereja yang diwakili oleh para

pastur dan para raja yang pro kepada gereja, dengan para ulama filsafat.

Sehingga pada masa ini filsafat mengalami kemunduran. Para raja

membatasi kebebasan berfikir sehingga filsafat seolah-olah telah mati suri.

Ilmu menjadi beku, kebenaran hanya menjadi otoritas gereja, gereja dan para

raja yang berhak mengatakan dan menjadi sumber kebenaran.

c. Periode Ketiga, Periode kejayaan Islam (Abad 6-13 M)

Pada masa ini dunia Kristen Eropa mengalami abad kegelapan, ada

juga yang menyatakan priode ini sebagai priode pertengahan. Masa

keemasan atau kebangkitan Islam ditandai dengan banyaknya ilmuan-ilmuan

Page 15: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

Islam yang ahli dibidang masing-masing, berbagai buku inilah diterbitkan dan

ditulis. Di antara tokoh-tokoh tersebut adalah Hanafi, Maliki, Syafii, dan

Hanbali yang ahli dalam hukum Islam, Al-farabi ahli astronomi dan

matematika, Ibnu Sina ahli kedokteran dengan buku terkenalnya yaitu The

Canon of medicine, Al-Kindi ahli filsafat, Al-gazali intelek yang meramu

berbagai ilmu sehingga menjadi kesatuan dan kesinambungan dan

mensintesis antara agama, filsafat, mistik dan sufisme. Ibnu Khaldun ahli

sosiologi, filsafat sejarah, politik, ekonomi, social dan kenegaraan. Anzahel

ahli dan penemu teori peredaran planet. Tetapi setelah perang salib terjadi

umat Islam mengalami kemunduran, umat Islam dalam keadaan porak-

poranda oleh berbagai peperangan.

Terdapat 2 pendapat mengenai sumbangan peradaban Islam terhadap

filsafat dan ilmu pengetahuan, yang terus menerus berkembang hingga saat

ini. Pendapat pertama mengatakan bahwa orang Eropa belajar filsafat dari

filosof Yunani seperti Aristoteles, melalui kitab-kitab yang disalin oleh St.

Agustine (354-430 M), yang kemudian diteruskan oleh Anicius.

Kemenangan pandangan Al-Ghazali atas pandangan Ibnu Rushd telah

menyebabkan dilarangnya pengajaran ilmu filsafat di berbagai perguruan-

perguruan Islam. Hoesin (1961) menyatakan bahwa pelarangan penyebaran

filsafat Ibnu Rushd merupakan titik awal keruntuhan peradaban Islam yang

diduduki oleh maraknya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal

ini sejalan dengan pendapat Suriasumantri (2002) yang menyatakan bahwa

perkembangan ilmu dalam peradaban Islam bermula dengan

berkembangnya filsafat dan mengalami kemunduran dengan kematian

filsafat.

Pada pertengahan abad 12 kalangan gereja melakukan sensor terhadap

karangan Ibnu Rushd, sehingga saat itu berkembangnya 2 paham yaitu

paham pembela Ibnu Rushd (Averroisme) dan paham yang menentangnya.

Page 16: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

Kalangan yang menentang ajaran filsafat Ibnu rushd ini antara lain pendeta

Thomas Aquinas, Ernest Renan dan roger Bacon. Mereka yang menentang

Averroisme umumnya banyak menggunakan argumentasi yang dikemukakan

oleh Al-Ghazali dalam kitabnya Tahufut-el-Falasifah. Dari hal ini dapat

dikatakan bahwa apa yang diperdebatkan oleh kalangan filosof di Eropa

barat pada abad 12 dan 13, tidak lain adalah masalah yang diperdebatkan

oleh filosof Islam.

d. Periode Keempat, Periode kebangkitan Eropa (Abad 12-17)

Bersamanya dengan mundurnya kebudayaan Islam, Eropa mengalami

kebangkitan. Pada masa ini, buku-buku filsafat dan ilmu pengetahuan

karangan dan terjemahan filosof Islam seperti Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina

dan Ibnu Rushd diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin. Pada zaman itu

Bahasa Latin menjadi bahasa kebudayaan bangsa-bangsa Eropa.

Penterjemahan karya-karya kaum muslimin antara lain dilakukan di Toledo,

ketika Raymund menjadi uskup Besar Kristen di Toledo pada Tahun 1130 –

1150 M. Hasil terjemahan dari Toledo ini menyebar sampai ke Italia. Dante

menulis Divina Comedia setelah terinspirasi oleh hikayat Isra dan Mikraj Nabi

Muhammad SAW. Universitas Paris menggunakan buku teks Organon karya

Aristoteles yang disalin dari Bahasa Arab ke dalam Bahasa Latin oleh John

Salisbury pada tahun 1182.

Seperti halnya yang dilakukan oleh pemuka agama Islam,

berkembangnya filsafat ajaran Ibnu Rushd dianggap dapat membahayakan

iman kristiani oleh para pemuka agama Kristen, sehingga sinode gereja

mengeluarkan dekrit pada Tahun 1209, lalu disusul dengan putusan Papal

Legate pada tahun 1215 yang melarang pengajaran dan penyebaran filsafat

ajaran Ibnu Rushd.

Page 17: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

Pada Tahun 1215 saat Frederick II menjadi Kaisar Sicilia, ajaran

filsafat Islam mulai berkembang lagi. Pada Thn 1214, Frederick mendirikan

Universitas Naples, yang kemudian memiliki akademi yang bertugas

menterjemahkan kitab-kitab berbahasa Arab ke dalam Bahasa latin. Pada

tahun 1217 Fredrick II mengutus Michael Scot ke Tolendo untuk

mengumpulkan terjemahan-terjemahan filsafat berbahasa latin karangan

kaum muslimin. Berkembangnya ajaran filsafat Ibnu Rushd di Eropa Barat

tidak lepas dari hasil terjemahan Michael Scot. Banyak orientalis menyatakan

bahwa Michael Scot telah berhasil menterjemahkan Komentar Ibnu Rushd

dengan judul de coelo et de mundo dan bagian pertama dari Kitab Anima.

Pekerjaan yang dilakukan oleh Kaisar Frederick II untuk

mentejemahkan karya-karya filsafat Islam ke dalam Bahasa Latin, guna

mendorong perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa Barat, serupa dengan

pekerjaan yang pernah dilakukan oleh Raja Al-Makmun dan Harun Al-Rashid

dari Dinasti Abbasiyah, untuk mendorong pengembangan ilmu pengetahuan

di Jazirah Arab.

Setelah Kaisar Frederick II wafat, usahanya untuk mengembangkan

pengetahuan diteruskan oleh putranya. Untuk tujuan ini putranya mengutus

orang Jerman bernama Hermann untuk kembali ke Toledo pada tahun 1256.

Hermann kemudian menterjemahkan Ichtisar Manthiq karangan Al-Farabi

dan Ichtisar Syair karangan Ibnu Rushd. Pada pertengahan abad 13 hampir

seluruh karya Ibnu Rushd telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin,

termasuk kitab tahafut-et-tahafut, yang diterjemahkan oleh Colonymus pada

Tahun 1328.

e. Periode Filsafat Modern (Abad 17-20 M)

Dikenal juga sebagai abad Aufklarung. Pada masa ini Kristen yang

berkuasa dan menjadi sumber otoritas kebenaran mengalami kehancuran,

Page 18: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

dan juga awal abad kemunduran bagi umat Islam. Berbagai pemikiran

Yunani muncul, alur pemikiran yang mereka anut adalah rasionalitas,

empirisme, dan kritisme. Peradaban Eropa bangkit melampaui dunia islam.

Masa ini juga memunculkan intelektual Gerard Van Cromona yang menyalin

buku Ibnu Sina, ”The canon of medicine”, Fransiscan Roger Bacon, yang

menganut aliran pemikiran empirisme dan realisme berusaha menentang

berbagai kebijakan gereja dan penguasa pada waktu itu. Dalam hal ini

Galileo dan Copernicus juga mengalami penindasan dari penguasa. Masa ini

juga menyebabkan perpecahan dalam agama Kristen, yaitu Kristen Katolik

dan Protestan. Perlawanan terhadap gereja dan raja yang menindas terus

berlangsung Revolusi ilmu pengetahuan makin gencar dan meningkat. Pada

masa ini banyak muncul para ilmuwan seperti Newton dengan teori

gravitasinya, John Locke yang menghembuskan perlawanan kepada pihak

gereja dengan mengemukakan bahwa manusia bebas untuk berbicara,

bebas mengeluarkan pendapat, hak untuk hidup, hak untuk merdeka, serta

hak berfikir. Hal serupa juga dilakukan ole J.J. Rousseau mengecam

penguasa dalam bukunya yang berjudul Social Contak.

Hal berbeda terjadi di dunia Islam, pada masa ini umat Islam terlatih

untuk bangkit dari keterpurukan spiritual. Intelektual Islam yang gigih

menyeru umat Islam untuk kembali pada ajaran al-Qur’an dan Hadis. Pada

masa krisis moral dan peradaban muncul ilmuwan lainnya yaitu Muhammad

Abduh. Muhammad Abduh berusaha membangkitkan umat Islam untuk

menggunakan akalnya. Ia berusaha mengikis habis taklid. Hal tersebut

dilakukan oleh Muhammad Abduh agara umat Islam menemukan ilmu yang

berasal dari al-Quran dan Hadis.

Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa pengetahuan tidak

berasal dari kitab suci atau ajaran agama, tidak juga dari penguasa, tetapi

dari diri manusia sendiri. Namun tentang aspek mana yang berperan ada

Page 19: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

beda pendapat. Aliran rasionalisme beranggapan bahwaw sumber

pengetahuan adalah rasio: kebenaran pasti berasal dari rasio (akal). Aliran

empirisme, sebailknya, meyakini pengalamanlah sumber pengetahuan itu,

baik yang batin, maupun yang inderawi. Lalu munculnya aliran kritisme, yang

mencoba memadukan kedua pendapat berbeda itu.

Aliran rasionalisme dipelopori oleh Rene Descares (1596-1650M).

Dalam buku Discourse de la Methode tahun 1637 ia menegaskan perlunya

ada metode yang jitu sebagai dasar kokoh bagi semua pengetahuan, yaitu

dengan menyangsikan segalanya, secara metodis. Kalau suatu kebenaran

tahan terhadap ujian kesangsian yang radikal ini, maka kebenaran itu 100%

pasti dan menjadi landasan bagi seluruh pengetahuan.

Tetapi dalam rangka kesangsian yang metodis ini ternyata hanya ada

satu hal yang tidak dapat diragukan, yaitu ”saya ragu-ragu”. Ini bukan

khayalan, tetapi kenyataan, bahwa ”aku ragu-ragu”. Jika aku menyangsikan

sesuatu, aku menyadari bahwa aku menyangsikan adanya. Dengan lain kata

kesangsian itu langsung menyatakan adanya aku. Itulah ”cogito ergo sum”,

aku berpikir (menyadari) maka aku ada. Itulah kebenaran yang tidak dapat

disangkal lagi. – Mengapa kebenaran itu pasti? Sebab aku mengerti itu

dengan ”jelas, dan terpilah-pilah” – ”clearly and distinctly”, ”clara et distincta”.

Artinya, yang jelas dan terpilah-pilah itulah yang harus diterima sebagai

benar. Dan itu menjadi norma Descartes dalam menentukan kebenaran.

Descartes adalah pelopor kaum rasionalis, yaitu mereka yang percaya

bahwa dasar semua pengetahuan ada dalam Manlius Boethius (480 – 524M)

dan John Scotus. Pendapat kedua menyatakan bahwa orang Eropa belajar

filsafat orang-orang Yunani dari buku-buku filsafat Yunani yang telah

diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh filosof Islam seperti Al-Kindi dan

Al-Farabi. Terhadap pendapat pertama Hoesin (1961) dengan tegas

menolaknya, karena menurutnya salinan buku filsafat Aristoteles seperti

Page 20: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

Isagoge, Categories dan Porphyry telah dimusnakan oleh pemerintah

Romawi bersamaan dengan eksekusi mati terhadap Boethius, yang dianggap

telah menyebarkan ajaran yang dilarang oleh negara. Selanjutnya dikatakan

bahwa seandainya kitab-kitab terjemahan Boethius menjadi sumber

perkembangan filsafat ilmu pengetahuan di Eropa, maka John Salisbury,

seorang guru besar filsafat di Universitas Paris, tidak akan menyalin kembali

buku Organon karangan Aristoteles dari terjemahan-terjemahan berbahasa

Arab, yang telah dikerjakan oleh filosof Islam.

Sebagaimana telah diketahui, orang yang pertama kali belajar dan

mengajarkan filsafat dari orang-orang sophia atau sophists (500-400SM)

adalah Socrates (469-399 SM), kemudian diteruskan oleh Plato (427-457

SM). Setelah itu diteruskan oleh muridnya yang bernama Aristoteles (384-

322 SM). setelah zaman Aristoteles, sejarah tidak mencatat lagi generasi

penerus hingga munculnya Al-Kindi pada tahun 801 M. Al-Kindi banyak

belajar dari kitab-kitab filsafat karangan Plato dan Aristoteles. Oleh Raja Al-

Makmun dan Raja Harun Al-Rasyid pada Zaman Abbasiyah, Al-Kindi

diperintahkan untuk menyalin karya Plato dan Aristoteles tersebut ke dalam

Bahasa Arab.

Sepeninggal Al-Kindi, muncul filosof-filosof Islam kenamaan yang terus

mengembangkan filsafat. Filosof-filosof itu diantaranya adalah : Al-Farabi,

Ibnu Sina, Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Muhamad Iqbal, dan

Ibnu Rushd.

Berbeda dengan filosof-filosof islam pendahulunya yang lahir dan besar di

Timur, Ibnu Rushd dilahirkan di Barat (Spanyol). Filosof Islam lainnya yang

lahir di barat adalah Ibnu Baja (Avempace) dan Ibnu Tufail (Abubacer).

Ibnu baja dan Ibnu Tufail merupakan pendukung rasionalisme Aristoteles.

Akhirnya kedua orang ini bisa menjadi sahabat.

Page 21: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

Sedangkan Ibnu Rushd yang lahir dan dibesarkan di Cordova, Spanyol

meskipun seorang dokter dan telah mengarang Buku Ilmu Kedokteran

berjudul Colliget, yang dianggap setara dengan kitab Canon karangan Ibnu

Sina, lebih dikenal sebagai seorang filosof.

Pandangan Ibnu Rushd yang menyatakan bahwa jalan filsafat

merupakan jalan terbaik untuk mencapai kebenran sejati dibanding jalan

yang ditempuh oleh ahli agama, telah memancin kemarahan pemuka-

pemuka agama, sehingga mereka meminta kepada khalifah yang

memerintah di Spanyol untuk menyatakan Ibnu Rushd sebagai atheis.

Sebenarnya apa yang dikemukakan oleh Ibnu Rushd sudah dikemukakan

pula oleh Al-Kindi dalam bukunya Falsafat El-Ula (First Philosophy). Al-Kindi

menyatakan bahwa kaum fakih tidak dapat menjelaskan kebenaran dengan

sempurna, oleh karena pengetahuan yang tipis dan kurang bernilai.

Pertentangan antara filosof yang diwakili oleh Ibnu Rushd dan kaum

ulama yang diwakili oleh Al-Ghazali semakin memanas dengan terbitnya

karangan Al-Ghazali yang berjudul Thafut-El-Falasifat, yang kemudian

digunakan pula oleh pihak gereja untuk menghambat berkembangnya pikiran

bebas di Eropa pada Zaman Renaisance. Al-Ghazali berpendapat bahwa

mempelajari filsafat dapat menyebabkan seseorang menjadi atheis. Untuk

mencapai kebenaran sejati menurut Al-Ghazali hanya ada satu cara yaitu

melalui tasawuf (mistisme). Buku karangan Al-Ghazali ini kemudian

ditanggapi oleh Ibnu Rushd dalam karyanya Thafut-et-Thafut (The

Incohenrence of the Inconherence).

Aliran empirisme nyata dalam pemikiran David Hume (1711-1776),

yang memilih pengalaman sebagai sumber utama pengetahuan. Pengalaman

itu dapat yang bersifat lahirnya (yang menyangkut dunia), maupun yang

batiniah (yang menyangkut pribadi manusia). Oleh karena itu pengenalan

inderawi merupakan bentuk pengenalan yang paling jelas dan sempurna.

Page 22: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

Hume merupakan pelopor para empirisis, yang percaya bahwa seluruh

pengetahuan tentang dunia berasal dari indra. Menurut Hume ada batasan-

batasan yang tegas tentang bagaimana kesimpulan dapat diambil melalui

persepsi indera kita.

Gambar 3.3 David Humedan Immanuel Ka Adapun Kristisme oleh

Imanuel Kan (1724-1804) mencoba mengembangkan suatu sintesis atas dua

pendekatan yang bertentangan ini. Kant berpendapat bahwa masing-masing

pendekatan benar separuh, dan salah separuh. Benarlah bahwa

pengetahuan kita tentang dunia berasal dari indra kita, namun dalam akal kita

ada faktor-faktor yang menentukan bagaiman kita memandang dunia sekitar

kita. Ada kondisi-kondisi tertentu dalam manusia yang ikut menentukan

konsepsi manusia tentang dunia. Kant setuju dengan Hume bahwa kita tidak

mengetahui secara pasti seperti apa dunia ”itu sendiri” (”das Ding an sich”),

namun hanya dunia itu seperti tampak ”bagiku”, atau ”bagi semua orang”.

Namun, menurut Kant, ada dua unsur yang memberi sumbangan kepada

pengetahuan manusia tentang dunia. Yang pertama adalah kondisi-kondisi

lahiriah ruang dan waktu yang tidak dapat kita ketahui sebelum kita

menangkapnya dengan indra kita. Ruang dan waktu adalah cara pandang

dan bukan atribut dari dunia fisik. Itu materi pengetahuan. Yang kedua adalah

kondisi-kondisi batiniah dalam manusia mengenai proses-proses yang tunduk

kepada hukum kausalitas yang tak terpatahkan. Ini bentuk pengetahuan.

Demikian Kant membuat kritik atas seluruh pemikiran filsafat, membuat suatu

sintetesis, dan meletakkan dasar bagi aneka aliran filsafat masa kini.

Begitulah pergulatan antar filsafat Modern. Rasionalist diwakili

Descartes, Empirist diwakili Hume, dan Kritisme oleh Kant saling menkritik

satu sama lain.

Page 23: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

D. Pengertian logika

Logika adalah suatu penarikan kesimpulan yang dianggap shahih

(valid) kalau proses penarikan kesimpulan tersebut dilakukan menurut cara

tertentu. Sedangkan logika secara luas dapat didefinisikan sebagai

pengkajian berfikir secara shahih. Ada dua cara penarikan kesimpulan yang

sesuai dengan studi yang memusatkan diri kepada penalaran ilmiah:

1. Logika Induktif

Logika induktif erat hubungannya dengan penarikan kesimpulan dari

kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat

umum.

2. Logika Deduktif

Logika Deduktif yang membantu kita dalam menarik kesimpulan dari

hal yang bersifat umum menjadi khusus yang bersifat individual.

Induksi merupakan cara berfikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang

bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarik kesimpulan

secara deduktif biasanya mempergunakan pola berfikir yang dinamakan

silogisme. Silogisme disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah

kesimpulan. Pernyataan yang mendukung silogisme disebut premis yang

kemudian dapat di bedakan sebagai premis mayor dan premis minor.

Page 24: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

BAB III

PENUTUP

Jauh sebelum manusia menemukan dan mentapkan apa yang

sekarang kita sebut sesuatu sebagai suatu disiplin ilmu sebagaimana kita

mengenal ilmu kedokteran, fisika, matematika, dan lain sebagainya, umat

manusia lebih dulu memikirkan dengan bertanya tentang berbagai apa yang

mereka lihat. Dan jawaban mereka itulah yang nanti akan kita sebut sebagai

sebuah jawaban filsafati. Kalau ilmu diibaratkan sebagai sebuah pohon yang

memiliki berbagai cabang pemikiran, rating pemahaman, serta buah solusi,

maka filsafat adalah tanah dasar tempat pohon tersebut berpijak dan tumbuh.

Metode filsafat adalah metode bertanya. Objek formal filsafat adalah

ratio yang bertanya. Sedangkan objek materinya ialah semua yang ada yang

bagi manusia perlu dipertanyakan hakikatnya. Maka menjadi tugas filsafat

mempersoalkan segala sesuatu yang ada sampai akhirnya menemukan

kebijaksanaan universal.

Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan

tidak di daerah yang berberadaban lain kala itu seperti Babilonia, Yudea

(Israel) atau Mesir. Jawabannya sederhana: di Yunani, tidak seperti di daerah

lain-lainnya tidak ada kasta pendeta sehingga secara intelektual orang lebih

bebas.

Dalam perkembangannya, filsafat Yunani sempat mengalami masa

pasang surut. Ketika peradaban Eropa harus berhadapan dengan otoritas

Gereja dan imperium Romawi yang bertindak tegas terhadap keberadaan

fisafat dimana dianggap mengancam kedudukannya sebagai penguasa

ketika itu.

Filsafat Yunani kembali muncul pada masa kejayaan Islam dinasti

Abbasiyah sekitar awal abad 9 M. Tetapi di puncak kejayaannya, dunia

Page 25: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

filsafat Islam mulai mengalami kemunduran ketika antara para kaum filsuf

yang diwakili oleh Ibnu Rushd dengan para kaum ulama oleh Al-Ghazali yang

menganggap filsafat dapat menjerumuskan manusia ke dalam Atheisme

bergolak. Hal ini setelah Ibnu Rusd sendiri menyatakan bahwa jalan filsafat

merupakan jalan terbaik untuk mencapai kebenaran sejati dibandingkan jalan

yang ditempuh oleh ahli atau mistikus agama.

Setelah abad ke-13, peradaban filsafat islam benar-benar mengalami

kejumudan setelah kaum ulama berhasil memenangkan perdebatan yang

panjang dengan kaum filosof. Kajian filsafat dilarang masuk kurikulum

pendidikan. Pemerintah mempercayakan semua konsep berfikir kepada para

ulama dan ahli tafsir agama. Beriringan dengan itu, di Eropa, demam filsafat

sedang menjamur. Banyak buku-buku karangan filosof muslim yang

diterjemahkan ke dalam bahasa latin. Ini sekaligus menunjukkan bahwa

setelah pihak gereja berkuasa pada masanya dan sebelum peradaban Islam

mulai menterjemahkan teks-teks aristoteles dan lain sebagainya oleh Al

Kindhi, di Eropa benar-benar tidak ditemukan lagi buku-buku filsafat hasil

peradaban Yunani.

Entah kebetulan atau tidak, ketika filsafat di dunia Islam bisa dikatakan

telah usai dan berpindah ke eropa, perdaban islam pun mengalami

kemunduran sementara di eropa sendiri mengalami masa yang disebut

sebagai abad Renaissance atau abad pencerahan, pada sekitar abad ke-15

M.

Tapi tidak demikian halnya dalam komunitas gereja. Periode ini juga

menghantarkan dunia kristen menjadi terbelah. Doktrin para pendeta katolik

terus mendapatkan protes dari kaum Protestan.

Adapun para filsuf zaman modern setelah masa aufklarung, abad ke-

17M, menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab suci atau

Page 26: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

ajaran agama, tidak juga dari para penguasa, tetapi dari diri manusia sendiri.

Para filsuf modern yang tercatat dalam sejarah ialah Descartes, Karl Marx,

Nietsche, JJ Rosseau, dan lain sebagainya.

Ontologi adalah cabang pemikiran yang membahas tentang masalah

”keberadaan” sesuatu yang paling dapat dilihat dan dibedakan secara empiris

(kasat mata), misalnya tentang keberadaan alam semesta, mahluk hidup,

atau tata surya.

Tiga jenis golongan Buddha adalah:

Samma-Sambuddha yang mendapat Kesadaran penuh tanpa guru,

hanya dengan usaha sendiri.

Pacceka-Buddha atau Pratyeka-Budha yang menyerupai Samma-

Sambuddha, tetapi senantiasa diam dan menyimpan pencapaian Dharma

pada diri sendiri.

Savaka-Budha yang merupakan Arahat (pengikut kesadaran), tetapi

mencapai tahap Kesadaran dengan mendengar Dhamma.

Page 27: burangasitamaymo.files.wordpress.com€¦ · Web viewdaftar isi i. kata pengantar ii. bab i pendahuluan 1. a. latar belakang 1. b. klasifikasi filsafat 2. 1. klasifikasi filsafat

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ahdhari, Abbdulrrahman, Mandhumah Sulaiman Al-Munawa, fi ilmi al

manhiq, Dar Hafadh Assalafiah, titp Aziz, Muhammad, Ali, logika Fakultas,

Darwah LAIN Sunan Ampel, 1993 Baigq, Akan Ilmu, Manhq Teknik dasar

berfikir logika, Jakarta, Dar Uleum

Pres, cet-2, 2001

Benard Deffguaw, sejarah, ringkas filsafat barat, yogyakarta: PT. TIARA

Wancana yogya, 1992. cet -1 dahlan, muhammad dkk, kamus indesk

ilmiah, surabaya target press 2003