poltekatipdg.ac.idpoltekatipdg.ac.id/wp-content/uploads/2019/04/buku-i...struktur organisasi dan...

20

Upload: others

Post on 16-May-2020

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

2/17

KATA PENGANTAR

Sistem Penjaminan Mutu Internal Politeknik ATI Padang disusun dalam rangka

menjaga dan menjamin semua proses yang berlangsung dalam pelaksanaan kegiatan Tri

Dharma Perguruan Tinggi di Politeknik ATI Padang. Sebelum terbitnya Undang-Undang No.

12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Politeknik ATI Padang pada dasarnya sudah

melakukan sistem penjaminan mutu dengan didapatkannya sertifikat Quality Management

System ISO 9001:2008. Oleh karena itu Politeknik ATI Padang berkomitmen tinggi untuk

menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).

Buku Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) merupakan buku pertama

yang disusun sebagai panduan dalam mengimplementasikan proses penjaminan mutu.

Kebijakan dan Pedoman SPMI Politeknik ATI Padang disusun dengan memperhatikan dan

mempertimbangkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi,

PerMenRisTekDikTi Nomor 44 Tahun 2015 tentang SPMI, Kebijakan Pusdiklat Industri

Kementerian Perindustrian, Statuta Politeknik ATI Padang dan RenStra Politeknik ATI Padang

2015-2019.

Kebijakan Mutu merupakan dokmen yang berisi garis besar penjelasan tentang

bagaimana Politeknik ATI Padang melihat, merancang dan melaksanakan Sistem Penjaminan

Mutu Internal (SPMI) dalam penyelenggaraan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Kebijakan Mutu Politeknik ATI Padang ini berisi tentang visi misi, tujuan, luas lingkup

kebijakan, definisi istilah, rincian kebijakan, daftar standar, dan daftar manual prosedur

penjaminan mutu. Kebijakan mutu bermanfaat untuk menjelaskan kepada para pemangku

kepentingan di Politeknik ATI Padang tentang SPMI secara ringkas, padat, utuh dan

menyeluruh serta sebagai dasar bagi seluruh standar, manual dan formulir SPMI.

Kebijakan mutu ini diharapkan dapat dijadikan panduan bagi pengelola program,

dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa dalam upaya pengelolaan pendidikan yang lebih

efektif dan efisien serta peningkatan mutu berkelanjutan di Politeknik ATI Padang.

Padang, April 2018 Politeknik ATI Padang Direktur, M. Arifin, SE, MM NIP 196303151989031006

3/17

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 3

I. VISI, MISI DAN TUJUAN POLITEKNIK ATI PADANG .............................................. 4

II. LATAR BELAKANG POLITEKNIK ATI PADANG MENJALANKAN SPMI ................ 5

III. RUANG LINGKUP KEBIJAKAN SPMI ..................................................................... 7

IV. DAFTAR ISTILAH DALAM DOKUMEN SPMI ........................................................... 8

V. GARIS BESAR KEBIJAKAN SPMI POLITEKNIK ATI PADANG ............................... 11

A. TUJUAN DAN STRATEGI SPMI .......................................................................... 11

B. MANAJEMEN SPMI (PPEPP) ............................................................................. 11

C. STRUKTUR ORGANISASI SPMI DAN TATA KELOLA SPMI ............................. 13

VI. JUMLAH DAN NAMA SEMUA STANDAR DALAM SPMI ......................................... 15

VII. INFORMASI SINGKAT TENTANG DOKUMEN SPMI LAIN

(MANUAL SPMI, STANDAR SPMI, DAN FORMULIR SPMI) .................................... 16

VIII. HUBUNGAN KEBIJAKAN SPMI DENGAN BERBAGAI DOKUMEN ........................ 17

4/17

I. VISI, MISI, DAN TUJUAN

Visi

Visi Politeknik ATI Padang adalah “Menjadi Role Model Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi untuk Menghasilkan SDM Industri yang berdaya saing di Bidang Industri Agro pada Tahun 2025”

Misi

Politeknik ATI Padang sebagai perguruan tinggi negeri yang memberikan jasa pendidikan mengembangan misi sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi sesuai standar nasional pendidikan tinggi.

2. Melaksanakan kurikulum pendidikan berbasis kompetensi. 3. Melaksanakan proses pembelajaran yang terintegrasi dengan dunia industri. 4. Melaksanakan sertifikasi kompetensi dalam menjamin mutu lulusan.

Tujuan

1. Menghasilkan sumber daya manusia industri yang kompeten dibidang agroindustry. 2. Menghasilkan karya penelitian terapan dalam bidang agroindustry yang sejalan dengan

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 3. Mendarmabaktikan hasil penelitian dan ilmu pengetahuan dalam bidang agroindustry

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 4. Menghasilkan proses pendidikan link and match dengan industri.

5/17

II. LATAR BELAKANG POLITEKNIK MENJALANKAN SPMI

Politeknik ATI Padang (sebelumnya bernama Akademi Teknologi Industri Padang, selajutnya ditulis dan disingkat dengan nama ATIP) didirikan pada Tahun 1974 dengan Surat Keputusan Pimpinan Proyek Perguruan Tinggi/Akademi/Sekolah Industri Sumatera Barat Nomor 55/1.2/1974 Tanggal 23 Januari 1974. Tiga Tahun kemudian dikukuhkan dengan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 158/M/SK/1977 Tanggal 12 Mei 1977. Pada awal berdirinya ATIP menyelenggarakan program pendidikan Sarjana Muda dengan jurusan Teknologi Industri, Kimia Analisis, dan Manajemen Industri. Kemudian, berdasarkan Surat Keputusan Bersaman Menteri Perindustrian dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 227/M/SK/VI/1981 Tanggal 6 Juni 1981, ATIP menyelenggarakan Program Diploma III dan selanjutnya dengan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 18/MSK/1/1995 Tanggal 31 Januari 1995 ATIP dikukuhkan Susunan Organisasi dan Tata Kerja-nya (SOTK). Pada Tanggal 30 Desember 2015 dikeluarkan Surat Keputusan Menteri PAN-RB No. B/5782/M.PAN-RB/12/2014 tentang penataan oraganisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Vokasi di lingkungan Kementerian Perindustrian yang diperkuat dengan Peraturan Menteri Perindustrian No. 05/M-IND/PER/1/2015 Tanggal 5 januari 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja sekaligus perubahan nomenklatur ATIP menjadi Politeknik ATI Padang. Semenjak awal berdirinya sampai dengan perubahan status menjadi Politeknik ATI Padang, ATIP telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam rangka pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia dan di Sumatera Barat secara khusus. Hal ini dapat dibuktikan dengan tersebarnya alumni ATIP di beberapa perusahaan, baik perusahaan kecil, menengah dan besar bahkan di beberapa multinational company. ATIP merupakan cikal bakal dan pelopor berdirinya pendidikan tinggi vokasi di Sumatera Barat. Sebelum perubahan nomenklatur ini, Politeknik ATI Padang telah berbenah untuk menghadapi tantangan global dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana, kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM), serta kualitas Sistem Penjaminan Mutu yaitu dengan didapatkannya pengakuan mutu ISO 9001:2008. Tahun 2017 sertifikat sistem manajemen mutu dimigrasikan menjadi Sistem Penjaminan Mutu ISO 9001:2015. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan mulai diberlakukannya Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) serta Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi mengharuskan Politeknik ATI Padang untuk menyesuaikan sistem penjaminan mutu pendidikannya terutama yang berkaitan dengan Sistem Penjaminan Mutu Internal. Politeknik ATI Padang sebagai perguruan tinggi negeri dibawah naungan Kementerian Perindustrian memandang perlunya dibangun sebuah sistem penjaminan mutu yang terintegrasi dan mencakup keseluruhan proses baik dalam kegiatan akademik dan non akademik. Sistem ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dalam menerapkan sistem penjaminan mutu internal yang berkelanjutan dan mencpai tujuan pendidikan nasional. Beberapa peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar dalam penyusunan kebijakan sistem penjaminan mutu ini yaitu:

a. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. b. Permenristekdikti 44/2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi c. Permenristekdikti 32/2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi d. Permenristekdikti 61/2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi

6/17

e. Permenristekdikti 62/2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi f. Permenristekdikti 100/2016 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan

Tinggi Negri, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta g. Per-BAN-PT Nomor 2 Tahun 2017 tentang Sistem Akreditasi Nasional Pendidikan

Tinggi h. Per-BAN-PT Nomor 6 Tahun 2017 tentang Pedoman Akreditasi Perguruan Tinggi dan

Akreditasi Program Studi pada Perguruan Tinggi yang Menyelenggarakan Satu Program Studi.

i. Surat Keputusan Menteri PAN-RB No. B/5782/M.PAN-RB/12/2014 tentang penataan oraganisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Vokasi di lingkungan Kementerian Perindustrian

j. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No 05/M-IND/PER/1/2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Cara Kerja Politeknik ATI Padang.

Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No 05/M-IND/PER/1/2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Cara Kerja Politeknik ATI Padang menyatakan bahwasanya kegiatan penjaminan mutu di Politeknik ATI Padang dilaksanakan dalam sebuah sistem yang disebut Satuan Penjaminan Mutu Politeknik ATI Padang (SPM-PT). Hasil pelaksanaan akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan Satuan Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) ataupun akreditasi oleh BAN-PT dan/atau lembaga mandiri lainnya (nasional, regional dan internasional) yang diakui pemerintah. Selain itu, luaran dari SPM Politeknik ATI Padang juga digunakan sebagai pemenuhi akan persyaratan ISO yang rutin dilakukan oleh SAI Global.

7/17

III. RUANG LINGKUP KEBIJAKAN SPMI

SPM-PT Politeknik ATI Padang, merupakan organisasi yang dibentuk oleh Politeknik ATI Padang untuk menjalankan kegiatan SPMI. Sebagaimana disebutkan dalam Permenristekdikti No 62 Tahun 2016, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi adalah kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan, Sedangkan SPMI adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. Sebagaimana dizebutkan pada pasal 5 (2) SPMI mencakup semua kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat beserta sumberdaya yang digunakannya untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Secara lebih jelasnya pembagian tersebut dapat dilihat seperti di bawah ini.

1. Kegiatan akademik meliputi: a) Pendidikan, yaitu semua kegiatan yang dilakukan oleh Politeknik ATI Padang mulai dari

penyusunan kurikulum di tingkat satuan pendidikan, penerimaan mahasiswa baru, kegiatan proses belajar mengajar dan kegiatan mahasiswa pasca kampus yang sudah menjadi alumni Politeknik ATI Padang. Beberapa hal yang menjadi acuan antara lain visi, misi, keinginan stakeholders, standar akreditasi baik nasional serta klausul ISO yang berkaitan.

b) Penelitian, sebagaimana disebutkan pada pasal 1 Permenristekdikti No 44 Tahun 2015, penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang pengetahuan dan teknologi. Acuan dalam menetapkan kebijakan dibidang penelitan antara lain visi, misi, keinginan stakeholders, standar akreditasi baik nasional ataupun internasional berupa publikasi ilmiah, perolehan HAKI/paten.

c) Pengabdian Masyarakat, sebagaimana disebutkan pada pasal 1 Permenristekdikti No 44 Tahun 2015, Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Acuan dalam menetapkan kebijakan dibidang penelitan antara lain visi, misi, keinginan stakeholders, standar akreditasi baik nasional ataupun internasional berupa publikasi ilmiah, perolehan HAKI/paten.

2. Kegiatan akademik penunjang, diartikan sebagai kegiatan yang tidak termasuk kedalam kategori 3 kegiatan sebelumnya, namun sangat mempengaruhi pencapaian yang sudah ditetapkan oleh organisasi. Contohnya antara lain seperti permasalahan peralatan, sistem informasi dan aplikasi yang digunakan, kegiatan pada perpustakaan dan kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa.

3. Kegiatan non akademik, diartikan kegiatan yang menunjang terlaksananya kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Acuan yang digunakan antara lain SOTK, peraturan menteri yang terkait seperti keuangan, kepegawaian, dll.

Kebijakan mutu ini merupakan panduan yang berisi garis besar bagaimana Politeknik ATI Padang memahami, merancang dan melaksanakan SPMI dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan tinggi kepada masyarakat sehingga terwujudnya tujuan yang pandu dengan visi dan misi. Kebijakan Mutu digunakan untuk mengendalikan pengelolaan pendidikan di lingkungan yang bermutu dengan mengacu pada persyaratan Standar Nasional Pendidikan Tingggi, akreditasi BANPT, dan akreditasi ISO 9001:2015.

8/17

IV. DAFTAR ISTILAH DALAM DOKUMEN SPMI

1. Politeknik ATI Padang yang selanjutnya disingkat dengan Politeknik ATIP adalah

perguruan tinggi pemerintah yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS).

2. Statuta Politeknik ATIP adalah anggaran dasar dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yang dipakai sebagai pedoman untuk merencanakan, mengembangkan, dan menyelenggarakan program dan kegiatan sesuai dengan visi dan misi Politeknik ATIP.

3. Direktur adalah Direktur Politeknik ATIP. 4. Senat adalah Senat Politeknik ATIP yang menjalankan fungsi memberi pertimbangan dan

melakukan pengawasan terhadap rektor dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dan otonomi perguruan tinggi bidang akademik.

5. Sivitas Akademika adalah komunitas yang terdiri atas dosen dan mahasiswa Politeknik ATIP.

6. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

7. Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk penunjang akademik yang bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan tinggi antara lain, pustakawan, tenaga administrasi, laboran dan teknisi, serta pranata teknik informasi.

8. Mahasiswa adalah mereka yang terdaftar sebagai peserta didik di Politeknik ATIP. 9. Alumni adalah mereka yang telah lulus dari pendidikan di Politeknik ATIP. 10. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu

pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.

11. Mutu Pendidikan Tinggi adalah kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan standar Pendidikan Tinggi yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.

12. Kebijakan adalah penyataan tertulis yang menjelaskan pemikiran, sikap, pandangan di institusi tentang suatu hal.

13. Kebijakan SPMI Perguruan Tinggi adalah dokumen berisi uraian secara garis besar tentang bagaimana suatu Perguruan Tinggi memahami, merancang, dan mengimplementasikan SPMI Perguruan Tinggi dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, sehingga terwujud budaya mutu pada Perguruan Tinggi tersebut.

14. Manual SPMI Perguruan Tinggi adalah dokumen berisi petunjuk mengenai cara, langkah, atau prosedur tentang penetapan, pelaksanaan, evaluasi pelaksanaan, pengendalian pelaksanaan, dan peningkatan setiap Standar Dikti oleh para pihak pada semua aras di dalam Perguruan Tinggi

15. Standar SPMI Perguruan Tinggi adalah dokumen berisi berbagai kriteria, ukuran, patokan, atau spesifikasi yang disebut Standar Pendidikan Tinggi atau Standar Dikti dari setiap aspek pendidikan tinggi di suatu Perguruan Tinggi untuk mewujudkan visi dan misinya.

16. Formulir/Borang SPMI Perguruan Tinggi adalah dokumen yang berfungsi untuk mencatat atau merekam hal atau informasi tentang pencapaian Standar SPMI Perguruan Tinggi.

17. Evaluasi diri merupakan kegiatan setiap unit dalam universitas secara periodik untuk memeriksa, menganalisis, dan menilai kinerjanya sendiri dalam kurun waktu tertentu.

9/17

18. Audit merupakan kegiatan rutin setiap akhir Tahun akademik yang dilakukan oleh auditor internal universitas untuk memeriksa pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal dan mengevaluasi apakah seluruh standar sistem penjaminan mutu internal telah dicapai/dipenuhi oleh setiap unit dalam lingkungan universitas.

19. Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian Pada Masyarakat.

20. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

21. Standar Nasional Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan republik Indonesia.

22. Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat adalah kriteria minimal tentang sistem pengabdian pada masyarakat pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia

23. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang disingkat KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

24. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi. 25. Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, adalah lembaga yang mempunyai tugas

melaksanakan, mengkoordinasikan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat.

26. Satuan Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, selanjutnya disingkat dengan SPM-PT adalah lembaga yang mempunyai tugas melaksanakan, mengkoordinasikan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan pengembangan pendidikan dan penjaminan mutu.

27. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

28. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang pengetahuan dan teknologi.

29. Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

30. Norma akademik adalah tatanan nilai yang berlaku dalam kehidupan praktek akademik sivitas akademika.

31. Program Studi adalah unsur pelaksana akademik yang menyelenggarakan dan mengelola jenis pendidikan akademik, vokasi, atau profesi dalam sebagian atau satu bidang ilmu pengetahuan dan administrasi publik.

32. Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program sarjana.

33. Laboratorium adalah ruang atau bangunan yang dilengkapi dengan peralatan untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, atau untuk layanan pengujian dan kalibrasi.

10/17

11/17

V. GARIS BESAR KEBIJAKAN SPMI POLITEKNIK ATI PADANG

A. TUJUAN DAN STRATEGI SPMI

Tujuan dari kebijakan SPMI adalah menjaga dan meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi di Politeknik ATIP dan memenuhi kebutuhan stakeholders dalam rangka mewujudkan visi, misi dan tujuannnya.

Untuk mencapai tujuan SPMI ada beberapa strategi yang dilakukan:

1. Politeknik ATIP melakukan re-organisasi bagian penjaminan mutu dengan tujuan merampingkan struktur organisasi dan menyesuaikan dengan kebijakan yang sudah ada.

2. Politeknik ATIP melakukan harmonisasi semua standar dan kebijakan yang berkaitan dengan penjaminan mutu terutama SPMI dan ISO 9001:2015

3. Politeknik ATIP melibatkan secara aktif semua sivitas akademika sejak tahap perencanaan hingga tahap evaluasi dan tahap pengembangan SPMI.

4. Politeknik ATIP melakukan sosialisasi tentang fungsi dan tujuan SPMI kepada para pemangku kepentingan.

5. SPM-PT Politeknik ATIP memastikan komitmen manajemen berkaitan dengan pelaksanaan SPMI yang sudah dirancang dan disyahkan.

B. MANAJEMEN SPMI (PPEPP)

Implementasi Standar Dikti membentuk sebuah siklus yang mencakup Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi pelaksanaan, Pengendalian pelaksanaan, dan Peningkatan (PPEPP) Standar Dikti sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan, yang dapat digambarkan pada Gambar 1 berikut:

Gambar 1. Siklus SPMI

B.1 PENETAPAN

Penetapan merupakan tahap ketika semua Standar Pendidikan Tinggi dan Standar yang diperoleh berdasarkan visi dan keinginan pemangku kepentingan (stakeholders) dirancang, dirumuskan, hingga disahkan atau ditetapkan oleh Direktur Politeknik ATIP. Tahap penetapan standar oleh Politeknik ATIP merupakan penetapan semua standar dalam penyelengggaraan pendidikan tinggi di Politeknik ATIP yang secara utuh membentuk SPMI, dimana penetapan standar tidak dimaknai sebagai pengesahan saja, tetapi mulai dari tahap perumusan standar. Berikut ini adalah langkah langkah dalam penetapan standar dikti :

12/17

a) Menyiapkan dan mempelajari berbagai bahan dalam menetapkan standar DIKTI atara lain : peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan tinggi, nilai dasar yang dianut perguruan tinggi, visi, misi dan tujuan fakultas, hasil analisa SWOT (strengths, weakness, opportunities, threats)

b) Melakukan benchmarking atau studi banding ke perguruan tinggi lain jika dipandang perlu untuk memperoleh informasi, pengalaman, dan saran.

c) Menyelenggarakan pertemuan dengan melibatkan pemangku kepentingan internal dan eksternal sebagai wahana untuk mendapatkan saran, bahan pemikiran, ide, atau informasi yang dapat digunakan untuk merumuskan standar SPMI Politeknik ATIP.

d) Merumuskan semua standar Dikti yang akan menjadi tolak ukur dalam penyelenggaraan pendidikan di Politeknik ATIP, dimana jumlah standar tersebut sudah tercantum dalam kebijakan SPMI Perguruan Tinggi.

e) Melakukan sosialisasi kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk mendapatkan saran perbaikan.

f) Melakukan perbaikan standar SPMI Politeknik ATIP dengan memperhatikan hasil pelaksanaan sosialisasi.

g) Menetapkan pemberlakuan standar DIKTI tersebut dengan peraturan pemimpin perguruan tinggi melalui mekanisme persetujuan senat.

Adapun perumusan standar dilakukan oleh tim ad hoc yang dibentuk dan diberi kewenangan oleh Direktur Politeknik ATIP yang beranggotakan Pembantu Direktur I, SPM-PT Politeknik ATIP, ketua unit terkait dan beberapa orang dari staf dosen.

B.2 PELAKSANAAN Pelaksanaan standar di Politeknik ATIP adalah Direktur, Pembantu Direktur, Kepala Sub Bagian Akademik dan Umum, Ketua program studi, dosen, tenaga pendidikan dan mahasiswa serta pihak terkait. Implementasi dilakukan sesuai dengan standar mutu Politeknik ATIP yang sudah ditetapkan dan diperjelas dengan bantua prosedur dan formulir yang terkait. SPM-PT sebagai unit yang bertugas mengawasi pelaksanaan SPMI akan melakukan pemantauan selama proses pelaksanaan dan mencatat setiap kelemahan yang terjadi selama pelaksanaan tersebut. B.3. EVALUASI Dalam pelaksanaan standar mutu perlu dilakukan evaluasi mutu yang merupakan kegiatan menilai kesesuaian dan kepatuhan pelaksanaan terhadap standar mutu Politeknik ATIP yang telah ditetapkan. Apabila dilihat dari pihak yang harus melaksanakan evaluasi, dapat diuraikan sebagai berikut : a) Evaluasi harus dilakukan oleh pimpinan yang merupakan audience dari setiap standar

DIKTI dan sebagai bagian dari tugas, wewenang serta tanggungjawab sesuai struktur organisasi di Politeknik ATIP. Pada tahap pelaksanaan evaluasi dilakukan oleh masing-masing program studi yang dipimpin oleh Pembantu Direktur terkait yang disebut juga dengan evaluasi melekat.

b) Evaluasi internal dilakukan oleh Unit SPM-PT Politeknik ATIP melalui kegiatan audit internal. Pelaksanaan audit dijalankan oleh auditor internal yang akan melihat kesesuaian pelakasaan pada setiap unit dengan standar yang sudah ditetapkan. Hal yang dievaluasi dapat terdiri atas :

13/17

Proses Prosedur atau mekanisme Keluaran atau produk Hasil atau dampaknya

Evaluasi melalui audit internal memerlukan data, informasi dan alat bukti yang menjadi objek evaluasi. Bahan ini dikumpulkan dari formulir atau dokumen pencatatan, perekaman mutu atas pelaksanaan standar.

c) Evaluasi eksternal oleh BAN-PT dalam bentuk pelaksanaan akreditasi ataupun oleh Lembaga Akreditasi Mandifri (LAM)

B.4. PENGENDALIAN DAN PELAKSANAAN

Pengendalian Standar Dikti dan Standar Perguruan Tinggi akan dilakukan jika: (a) dalam pelaksanaan standar, apabila telah mencapai Standar DIKTI maka dipertahankan, (b) apabila ditemukan penyimpangan ataupun terdapat kendala dalam pelaksanaan Standar DIKTI dan Standar Perguruan Tinggi, maka Ketua SPM-PT melakukan koreksi untuk ditindaklanjuti sebagai perbaikan. Temuan-temuan negatif dari monitoring dan evaluasi perlu ditindak lanjuti melalui tindakan korektif oleh manajemen, disebut dengan permintaan tindakan koreksi (PTK). Temuan negatif disebut juga “Ketidaksesuaian” (KTS) terdiri atas KTS berat dan KTS ringan. KTS berat adalah bila ketidaksesuaian terhadap standar mutu bersifat prinsipil dan mengganggu pencapaian mutu secara signifikan. KTS berat perlu ditindak lanjuti melalui perbaikan-perbaikan mayor dalam rentang waktu yang ditetapkan. KTS ringan atau observasi (OB) adalah bila ketidaksesuaian tidak bersifat prinsipil dan tidak mengganggu pencapaian mutu secara signifikan. KTS ringan ditindaklanjuti melalui perbaikan minor dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama dari proses audit mutu sebelumnya. B.5. PENINGKATAN STANDAR DIKTI Peningkatan Standar DIKTI adalah kegiatan konkrit perguruan tinggi untuk meningkatkan atau meninggikan mutu atas isi Standar DIKTI. Kegiatan ini sering disebut kaizen atau continuous quality improvement, dan hanya dapat dilakukan apabila Standar DIKTI telah melalui keempat tahap dari siklus SPMI di atas. Peningkatan Standar DIKTI harus dilakukan karena terjadi perkembangan masyarakat, kemajuan ilmu dan teknologi, serta peningkatan tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan internal dan/atau eksternal perguruan tinggi.

C. STRUKTUR ORGANISASI SPMI DAN TATA KELOLA SPMI

Struktur organisasi pejaminan mutu internal Politeknik ATIP terdiri dari dua tingkatan yaitu tingkatan institusi Politeknik ATIP dan pada setiap program studi. Pada level institusi Politeknik ATIP dikelola oleh Satuan Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT) dan pada tingkatan program studi dikelola oleh sekretaris program studi sebagai counterpart dari SPM-PT. SPM-PT dipimpin oleh ketua dan dibantu oleh sekretaris serta staff yang menjalankan operasional dan teknis administrasi. Ketua SPM-PT bertanggung jawab langsung pada Direktur Politeknik ATIP dengan fungsi koordinasi dengan Pembantu Direktur lainnya. Struktur organisasi ini mengacu kepada SOTK Politeknik ATI Padang sebagaimana dicantumkan pada Gambar 3 di bawah ini.

14/17

Gambar 3. Struktur Organisasi SPM-PT Politeknik ATI Padang

15/17

VI. JUMLAH DAN NAMA STANDAR SPMI POLITEKNIK ATI PADANG

Standar SPMI Politeknik ATI Padang terdiri dari Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI) sesuai dengan Permenristek Dikti No. 44 Tahun 2015 dan Standar Perguruan Tinggi yang ditetapkan oleh Politeknik ATI Padang meliputi bidang standar akademik dan standar non-akademik seperti diuraikan di bawah ini. A. Standar Nasional Pendidikan, 8 buah

1) Standar kompetensi lulusan; 2) Standar isi pembelajaran; 3) Standar proses pembelajaran; 4) Standar penilaian pembelajaran; 5) Standar dosen dan tenaga kependidikan; 6) Standar sarana dan prasarana pembelajaran; 7) Standar pengelolaan pembelajaran; dan 8) Standar pembiayaan pembelajaran

B. Standar Nasional Penelitian, 8 buah

1) Standar hasil penelitian; 2) Standar isi penelitian; 3) Standar proses penelitian; 4) Standar penilaian penelitian; 5) Standar peneliti; 6) Standar sarana dan prasarana penelitian; 7) Standar pengelolaan penelitian; 8) Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian.

C. Standar Nasional Pengabdian Masyarakat, 8 buah

1) Standar hasil pengabdian kepada masyarakat; 2) Standar isi pengabdian kepada masyarakat; 3) Standar proses pengabdian kepada masyarakat; 4) Standar penilaian pengabdian kepada masyarakat; 5) Standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat; 6) Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat; 7) Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat; 8) Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat

D. Standar Politeknik ATI Padang, 3 buah

1. Standar Uji Kompetensi 2. Standar Pelayanan Mahasiswa 3. Standar Kerjasama

16/17

VII. INFORMASI SINGKAT TENTANG DOKUMEN SPMI LAIN (STANDAR SPMI, MANUAL SPMI, DAN FORMULIR SPMI)

1. Standar SPMI

Standar SPMI memuat standar pendidikan tinggi di Politeknik ATIP berupa satuan standar dalam bidang akademik dan non-akademik. Dokumen ini berisikan butir-butir mutu yang menjadi landasan penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian dan peningkatan standar mutu.

Dokumen Standar SPMI Politeknik ATI Padang atau Standar Mutu (Quality Standard) berfungsi sebagai: a. alat ukur dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan Politeknik ATP; b. indikator untuk menunjukkan tingkat (level) mutu Politeknik ATIP; c. tolok ukur capaian oleh semua pihak di Politeknik ATIP, sehingga menjadi faktor

pendorong untuk bekerja dengan (atau bahkan melebihi) standar; d. bukti otentik kepatuhan Politeknik ATIP terhadap peraturan perundang-undangan

tentang Standar DIKTI; dan e. bukti kepada masyarakat bahwa Politeknik ATIP tersebut telah secara sungguh-

sungguh menyelenggarakan pendidikan tinggi berdasarkan standar. 2. Manual SPMI

Manual Mutu Internal adalah pedoman dalam pelaksanaan PPEPP internal Politeknik ATIP. Dokumen ini digunakan sebagai acuan bagi pengembangan manual mutu internal tingkat program studi, penyusunan Manual Prosedur (MP) serta penyusunan Instruksi Kerja (IK) pada tingkat program studi dan satuan kerja lainnya.

3. Prosedur dan Formulir Mutu Internal

Prosedur merupakan panduan yang berhubungan dengan aliran proses dan keterkaitan pekerjaan antar unit yang ada di Politeknik ATIP. Prosedur yang diguanakan diadopsi dan diharmonisasikan dari prosedur yang sudah disusun pada sistem penjaminan mutu ISO 9001:2015 oleh SAI Global. Formulir Mutu Internal adalah instrumen untuk merekam dan mengendalikan hasil pelaksanaan standar mutu internal. Formulir ini digunakan sebagai bahan untuk menjamin kesesuaian antara pelaksanaan standar mutu dengan standar mutu internal yang telah ditetapkan. Dokumen Formulir SPMI Politeknik ATIP berfungsi sebagai:

a. alat untuk mengukur pencapaian atau pemenuhan atau pelampauan Standar SPMI Politeknik ATI Padang;

b. alat untuk memantau, mengevaluasi, mengendalikan, dan mengoreksi implementasi SPMI Politeknik ATI Padang;

c. bukti otentik untuk mencatat atau merekam implementasi SPMI Politeknik ATI Padang secara periodik.

17/17

VIII. HUBUNGAN KEBIJAKAN SPMI DENGAN BERBAGAI DOKUMEN Kebijakan mutu merupakan azas yang menjadi garis besar dan pondasi rencana dalam hal mutu Politeknik ATIP. Kebijakan mutu merupakan maksud dan arahan secara menyeluruh tentang mutu Politeknik ATIP yang dinyatakan secara resmi oleh Direktur Politeknik ATI Padang. Didalam Kebijakan mutu terkandung cita-cita, tujuan, prinsip atau maksud sebagai garis pedoman untuk pinpinan dalam usaha mencapai sasaran mutu. Kebijakan mutu ini mengacu pada kondisi real Politeknik ATI Padang berdasarkan standar nasional perguruan tinggi, visi dan misi Politeknik ATIP serta berdasarkan kebutuhan dari pemangku kepentingan (stakeholders)

Statuta adalah pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan yang dipakai sebagai acuan untuk

merencanakan, mengembangkan program dan penyelenggaraan kegiatan fungsional sesuai

dengan tujuan perguruan tinggi yang bersangkutan, yang berisi dasar yang dipakai sebagai

rujukan pengembangan peraturan umum, peraturan akademik dan prosedur operasional yang

berlaku di Politeknik ATIP.

Renstra adalah proses yang dilakukan Politeknik ATI Padang Politeknik ATI Padang untuk

menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber

dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Renstra

merupakan sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk

melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah

petunjuk yang dapat digunakan Politeknik ATI Padang dari kondisi saat ini untuk bekerja

menuju 5 sampai 10 Tahun ke depan.

Referensi 1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. 2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan. 3) Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang

Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 5) Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015

Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 6) Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016

Tentang Akreditasi Program Studi dan PT. 7) Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 61 Tahun 2016

Tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi. 8) Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun 2016

Tentang Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi. 9) Peraturan Menteri Perindustrian No. 05/M-IND/PER/1/2015 Tanggal 5 Januari 2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik ATI Padang. 10) Renstra Politeknik ATI Padang.