skripsirepository.uinjambi.ac.id/1934/1/ipt150449_m.kodri_ipt...rahmat, taufiq dan hidayatnya kepada...
TRANSCRIPT
-
i
PERAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN
MINAT BACA SISWA MELALUI PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN
SMA N SURULANGUN KAB. MUSI RAWAS UTARA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Stara Satu (S1) Dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Pada Fakultas Adab dan Humaniora
Oleh
MUHAMMAD KODRI
NIM. IPT 150449
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
-
ii
-
iii
-
iv
-
v
MOTTO
ا اَل َأُقىُل الن حْرٌف َهْن َقَرَأ َحْرًفا ِهْن ِكَتاِب اللَِّه َفَلُه ِبِه َحَسَنٌة َواْلَحَسَنُة ِبَعْشِر َأْهَثاِلَه
.َوَلِكْن َأِلٌف َحْرٌف َواَلٌم َحْرٌف َوِهيٌن َحْرٌف
Artinya:
“Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah, maka dia akan
mendapatkan satu kebaikan sedangkan satu kebaikan itu (bernilai)
sepuluh kali lipatnya, aku tidak mengatakan „Alif Laam Miim „ sebagai
satu huruf, akan tetapi „Alif sebagai satu huruf, „Laam „ sebagai satu
huruf dan „miim „ sebagai satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi 2910 dan
dishahihkan al-Albani).1
1https://konsultasisyariah.com/32154-mendengarkan-al-quran-pahalanya-sama-seperti-
membaca.html. Tanggal: 01 Mei 2019. Pukul: 20:30 WIT.
https://konsultasisyariah.com/32154-mendengarkan-al-quran-pahalanya-sama-seperti-membaca.htmlhttps://konsultasisyariah.com/32154-mendengarkan-al-quran-pahalanya-sama-seperti-membaca.html
-
vi
PERSEMBAHAN
Ya Allah ya Tuhanku, sujud syukur kupersembahkan kepadamu atas
segala Rahmat dan hidayah yang tak hentinya ku lantunkan
kepadamu,
Sang pencipta alam semesta ini.
Namun terkadang hati ini lalai dan kemudian menyekutukan
Cintamu Ya Allah.
Terimalah ampunan serta taubat hambamu yang hina ini Ya Allah,
Tuntunlah hamba dijalan yang engkau Ridhoi,
Yang penuh dengan kasihmu dan Jauhilah hambamu dari sifat
dendam dan dengki. Alhamdulillah Ya Allah, karena izinmu
Skripsi ini dapat kuselesaikan.
Terima kasih Ayahku M. Yusuf dan Ibuku Junaida,
Begitu besar kasih sayang dan pengorbananmu
yang terkadang sempat menahan keinginan kalian
demi memenuhi keinginan anakmu.
Tak bisa ku ungkapkan betapa besarnya cinta
dan pengorbanan kalian untukku.
Hanya untaian do’aku selalu panjatkan buat kedua orang tuaku.
Semoga selalu diberikan kesehatan dan berkah umur panjang
Ammiiin..
-
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayatnya kepada penulis sehingga skripsi yang berjudul “
Peran pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa
melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas
Utara” dapat diselesaikan walaupun masih terdapat kesalahan dan kekurangan.
Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah
Muhammad SAW serta keluarganya.
Setelah melewati proses yang begitu panjang akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Perpustakaan. Dalam penulisan skripsi ini,
penulis menyadari masih banyak kekurangan karena keterbatasan ilmu yang
dimiliki tetapi berkat kesungguhan hati dan niat yang suci serta bantuan yang
diberikan oleh semua pihak akhirnya skripsi ini dapat penulis rampungkan
walaupun dalam bentuk yang sederhana.
Selanjutnya atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis, maka
melalui tulisan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada:
1. Bapak Fahmi SY, M.Si selaku pembimbing I dan Ibu Athiatul Haqqi, S.Ag,
S.IP, M.I.Kom selaku pembimbing II.
2. Prof. Dr. Maisah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN
Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak M. Rum, M.Si selaku Ketua Jurusan dan Ibu Masyrisal Milliani, SS,
M.Hum Sekertaris jurusan Ilmu Perpustakaan.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sultan Thaha
Saifuddin Jambi yang telah memberikan pengetahuannya kepada penulis.
5. Ibu Suheriah, S.Pd, MM selaku kepala sekolah dan Bapak dan Ibu Guru di
sekolah SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara.
6. Bapak M. Yusuf, S.Pd selaku kepala perpustakaan dan jajarannya.
-
viii
7. Seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak
penulis sebutkan satu persatu.
Semoga bantuan dan dorongan yang diberikan kepada penulis baik secara
langsung maupun tidak langsung menjadi amal baik serta diterima oleh Allah
SWT dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya.
Dengan demikian, akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dalam
kurun waktu tertentu. Mungkin penulis tidak dapat membalas atas jasa-jasanya
yang telah diberikan kepada penulis dan mendukung dalam penyusunan skripsi
ini. Semoga Allah SWT melimpahkan berkah dan rahmat-nya kepada kita semua.
Amiiinn ya rabbal’alamin.
Wassalamu‟alaikum Wr.Wb.
Jambi, Mei
2019
Penulis
MUHAMMAD
KODRI
NIM. IPT 150449
-
ix
ABSTRAK
Judul : “ Peran Pengelola Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minta
Baca Siswa Melalui Pemanfaatan Perpustakaan SMA N
Surulangun Kab. Musi Rawas Utara.”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya pengelola perpustakaan
sekolah dalam meningkatkan minat baca siswa. Sebagaimana masalah pokok
dalam penelitian ini adalah mengenai minat baca siswa di sekolah kurang optimal,
masalah pokok ini dirincikan sebagai berikut: Peran pengelola dalam
meningkatkan minat baca siswa, Apa kendala yang dihadapi pengelola
perpustakaan dalam meningkatkan Minat baca siswa dan Apa upaya yang
dilakukan pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dan
pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data
model Miles dan Huberman yang aktivitas dalam analisis data yaitu analisis
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Dari hasi wawancara dan observasi peneliti di lapangan, menunjukan
minat baca siswa di SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara masih tergolong
rendah. Hal ini terkait dengan kendala-kendala tentang jumlah koleksi di
perpustakaan masih kurang serta fasilitas yang kurang memadai, sehingga
membuat minat siswa berkunjung ke perpustakaan menjadi kurang tertarik.
Upaya yang dilakukan pengelola perpustakaan untuk meningkatkan minat
baca siswa yaitu: melakukan kerjasama dengan guru di sekolah, menyediakan
koleksi yang cukup sesuai kebutuhan siswa serta fasilitas yang memadai bagi
kebutuhan dan kenyamanan siswa yang berkunjung ke perpustakaan.
Key word : Peran pengelola, Minat Baca. Perpustakaan sekolah.
-
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii
NOTA DINAS .............................................................................................. iii
PENGESAHAN ........................................................................................... iv
PERNYATAAN ORISINILITAS .............................................................. v
MOTTO ....................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
ABSTRAK ................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL........................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi peran ..................................................................................... 5
B. Pengelola Perpustakaan ...................................................................... 5
C. Perpustakaan Sekolah ......................................................................... 8
D. Minat Baca ......................................................................................... 9
E. Manfaat Membaca .............................................................................. 11
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca................................. 12
G. Terbentuknya minat baca ................................................................... 13
-
xi
H. Studi Relevan ..................................................................................... 15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ......................................................... 19
B. Lokasi Penelitian ................................................................................ 19
C. Subjek Penelitian ................................................................................ 19
D. Objek Penelitian ................................................................................. 20
E. Data dan Sumber Data ........................................................................ 20
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 21
G. Teknik Analisis Data .......................................................................... 23
H. Triangulasi .......................................................................................... 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum dan Objek Peneliti ............................................... 26
1. Sejarah Singkat SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara ... 26
2. Visi dan Misi Sekolah ................................................................. 28
3. Struktru Organisasi Sekolah ........................................................ 29
4. Data Guru Sekolah ...................................................................... 30
5. Data Siswa Sekolah ..................................................................... 33
6. Struktru Organisasi Perpustakaan ............................................... 34
7. Visi dan Misi Perpustakaan ......................................................... 35
8. Peraturan Ketertiban Perpustakaan ............................................. 36
9. Tata Tertib Perpustakaan............................................................. 38
10. Tugas Pengurus Perpustakaan ..................................................... 39
11. Program Kerja Perpustakaan ....................................................... 40
-
xii
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan...................................................... 41
1. Peran Pengelola Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat
Baca Siswa Melalui Pemanfaatan Perpustakaan SMA N
Surulangun Kab. Musi Rawas Utara ........................................... 43
2. Kendala-kendala pengelola perpustakaan dalam meningkatkan
minat baca siswa melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N
Surulangun Kab. Musi Rawas Utara ........................................... 44
3. Upaya-upaya pengelola perpustakaan dalam meningkatkan
minat baca siswa melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N
Surulangun Kab. Musi Rawas Utara ........................................... 55
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 65
B. Saran .................................................................................................. 66
REFERENSI
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
-
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Studi Relevan ................................................................................ 15
Tabel 4.2 Data Guru SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara ............. 30
Tabel 4.3 Data Siswa SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara ............ 33
-
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sekolah ...................................................... 31
Gambar 4.4 Struktur Organisasi Perpustakaan ............................................. 36
-
1
29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada kehidupan yang modern ini, setiap orang dituntut mempunyai daya
baca yang tinggi. Banyak judul buku, surat kabar, majalah, jurnal, obrolan, tugas
professional, dan lainnya sebagian besar disajikan dalam bentuk teks. Semua itu
ditulis dan dipublikasikan untuk dibaca orang. Jadi, semua orang memang harus
memiliki kemampuan membaca yang tinggi.2
Minat baca yang baik akan berimbas pada kemajuan pendidikan di
Indonesia serta mampu mengarahkan pada tujuan negara yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa. Namun demikian dalam kenyataannya, kondisi minat baca
bangsa Indonesia memang cukup memprihatinkan. Berdasarkan studi "Most
Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State
Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60
dari 61 negara soal minat membaca. Indonesia persis berada di bawah Thailand
(59) dan di atas Bostwana (61).3
Minat membaca masyarakat Indonesia yang masih rendah dipengaruhi
oleh beberapa factor. Diantaranya kurangnya fasilitas perpustakaan merupakan
salah satu penghambat untuk membaca. Juga kurangnya kesadaran masyarakat
akan pentingnya pengetahuan dan wawasan kita semakin luas. Tingkat melek baca
masyarakat kita juga masih rendah. Jika budaya membaca menyebar bagaikan
virus endemik di masyarakat kita, tentu penghargaan terhadap ilmu pun menjadi
meningkat. Membaca merupakan jembatan ilmu dan urat nadi kehidupan yang
dapat menjadikan bangsa kita lebih terhormat.4
Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca
peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa. "Penilaian berdasarkan
2 Nurhadi, Teknik Membaca, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2016) hal.2. 3https://edukasi.kompas.com/read/2016/08/29/07175131/minat.baca.indonesia.ada.di.urutan
.ke-60.dunia. Diakses pada hari jum’at tgl. 23-11-2018, jam 10:20 WIB. 4 Meity H. Idris & Izul Ramdani. Menumbuhkan minat membaca pada anak usia dini.
(Jakarta: Redaksi luxima. 2015 ), hal. 2.
https://edukasi.kompas.com/read/2016/08/29/07175131/minat.baca.indonesia.ada.di.urutan.ke-60.duniahttps://edukasi.kompas.com/read/2016/08/29/07175131/minat.baca.indonesia.ada.di.urutan.ke-60.dunia
-
16
komponen infrastruktur Indonesia ada di urutan 34 di atas Jerman, Portugal,
Selandia Baru dan Korea Selatan," papar mantan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Anies Baswedan, (27/8/2016), di acara final Gramedia Reading
Community Competition 2016 di Perpustakaan Nasional, Salemba, Jakarta.
Kenyataan itu, menurut Anies, menunjukkan Indonesia masih sangat minim
memanfaatkan infrastruktur. Jadi, menurut dia, indikator sukses tumbuhnya minat
membaca tak selalu dilihat dari berapa banyak perpustakaan, buku dan mobil
perpustakaan keliling.5
Sedangkan peran pengelola perpustakaan juga sangat penting dalam
meningkatkan minat baca di sekolah dengan pemanfaatan perpustakaan sebagai
sumber belajar. Sebagai pengelola perpustakaan sekolah bukan sekedar kegiatan
menempatkan buku-buku di rak, akan tetapi lebih dari itu, sangat kompleks,
berkelanjutan, dan selalu berubah. Pengelolaan adalah mengetahui secara tepat
apa yang akan dikerjakan dan kemudian melihat cara kerja yang terbaik, dengan
kata lain pengelolaan adalah pengendalian dari suatu usaha dengan menggunakan
sumber-sumber daya organisir untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pengelola perpustakaan sekolah
perlu memahmi prinsip dan fungsi manajemen dengan baik, sehingga visi, misi,
dan tujuan yang ditetapkan oleh sekolah dapat tercapai dengan baik.6
Berdasarkan surve awal saya di SMA N Surulangun sebagai sekolah yang
Terakreditasi A, perpustakaan sekolah ini terletak sangat strategis berada di
tengah-tengah sekolah dan memudahkan siswa-siswi dalam berkunjung ke
perpustakaan tersebut. Tetapi minat baca siswa di SMA N Surulangun ini juga
kurang berjalan dengan baik. Salah satu penyebabnya adalah lebih dominan siswa
dalam mencari informasi menggunakan komputer dan handpone melalui internet
dan lainnya. Serta pengelola perpustakaan kurang dalam memberikan pelayanan
serta koleksi di perpustakaan yang masih kurang lengkap untuk menunjang
kebutuhan siswa dalam sumber belajar di sekolah.
5 Meity H. Idris & Izul Ramdani. Menumbuhkan minat membaca pada anak usia dini. ,
hlm. 2. 6http://eprints.ung.ac.id/4783/6/2012-1-86204-131408012-bab2-28082012060427.pdf
diakses pada tanggal 29-11-2018, pukul 09:00 WIB.
http://eprints.ung.ac.id/4783/6/2012-1-86204-131408012-bab2-28082012060427.pdf%20diakses%20pada%20tanggal%2029-11-2018,%20pukul%2009:00http://eprints.ung.ac.id/4783/6/2012-1-86204-131408012-bab2-28082012060427.pdf%20diakses%20pada%20tanggal%2029-11-2018,%20pukul%2009:00
-
17
Secara fisik, jenis-jenis koleksi yang ada di perpustakaan sekolah ini
berupa buku dan nonbuku, yang terdiri dari buku teks, buku ajaran, buku paket,
majalah, Koran, jurnal, serta ada makalah dari siswa di sekolah ini, jumlah .
Namun kurang terjamak dengan baik oleh siswa, sedangkan dengan jumlah siswa
dari kelas 1, 2 dan 3 yang jumlah seluruhnya sekitar 879 orang siswa, untuk
datang ke perpustakaan dalam membaca dan mencari informasi yang
diperlukannya.
Sehubungan dengan rendahnya pengunjung keperpustakaan, pengelola di
perpustakaan harus bisa membuat siswa yang ada di sekolah tersebut suka datang
keperpustakaan baik itu membaca, mencari tugas sekolah dan meminjam buku di
perpustakkan.
Berdasarkan fenomena tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “ Peran pengelola perpustakaan dalam meningkatkan
minat baca siswa melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N Surulangun Kab.
Musi Rawas Utara “
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana peran pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minat baca
siswa melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi
Rawas Utara ?
2) Apa kendala pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minat baca
siswa melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi
Rawas Utara ?
3) Apa upaya pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa
melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas
Utara ?
-
18
C. Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui peran pengelola perpustakaan dalam meningkatkan
minat baca siswa melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N Surulangun
Kab. Musi Rawas Utara ?
2) Sistem yang dilakukan pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minat
baca siswa melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N Surulangun Kab.
Musi Rawas Utara ?
3) Upaya pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa
melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas
Utara ?
D. Manfaat Penelitian
1) Bagi lembaga
Penelitian ini diharapkan memberi kontribusi ilmiah pada kajian
tentang pengelolaan perpustakaan dalam upaya mendukung minat baca
siswa melalui pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar bagi
lembaga sebagai referensi bagi perkembangan ilmu pengetahuan
kedepannya di bidang ilmu perpustakaan dan informasi.
2) Bagi pihak lain ( praktis )
Penelitian ini diharapkan bisa memberi manfaat bagi pihak lain
yang memerlukan informasi melalui analisis yang dipaparkan dalam
penelitian ini.
3) Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik bagi
peneliti kedepannya nanti.
-
19
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Definisi Peran
Peranan menurut Blalock adalah suatu konsep yang dipakai sosiologi
untuk mengetahui pola tingkah laku yang teratur dan relative bebas dari orang-
orang tertentu yang kebetulan menduduki berbagai posisi dan menunjukan tingkah
laku yang sesuai dengan tuntutan peranan yang dilakukannya.7 Sedangkan
menurut Soekanto mendefinisikan bahwa peranan adalah merupakan aspek
dinamis dari status (kedudukan), apabila seseorang atau beberapa orang atau
organisasi melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka
ia atau mereka tersebut menjalankan peranannya.8
Jadi dapat disimpulkan bahwa peranan adalah suatu konsep untuk
mengetahui tingkah laku seseorang yang dinamis dengan melakukan hak dan
kewajibannya sesuia dengan kedudukannnya menjalankan peranannya. Oleh
karena itu peranan yang harus dijalankan ikut menentukan dan mempengaruhi
tercapainya misi dan tujuan perpustakaan.
Peranan yang dimainkan perpustakaan diharapkan bisa memberikan
pelayanan yang memuaskan bagi siswa dan dorongan agar siswa lebih mampu dan
lebih berdayaguna meningkatkan minat bacanya, yang pada akhirnya akan
mendorong dan menjadikan siswa yang berwawasan dan berpikir bijaksana.
B. Pengelola Perpustakaan
1. Pengelola
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata pengelola adalah orang yang
mengelola perpustakaan atau yang biasa disebut staf perpustakaan.9 Pengelola
perpustakaan sering juga disebut sebagai pustakawan, menurut Ikatan Pustakawan
7 Bobby Rahmad, Peran Organisasi Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Duri.
(Yogyakarta : UGM, 2005), Hal. 11. 8 Bobby Rahmad, Peran Organisasi Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Duri.,
Hal. 12 9 Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 2007)
-
20
Indonesia (IPI) sebagai organisasi yang menghimpun para pustakawan dalam
kode etikanya menyatakan bahwa Pustakawan adalah seseorang yang
melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada
masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu pengetahuan,
dokumentasi dan informasi yang dimilikinya melalui pendidikan.10
2. Perpustakaan
Perpustakaan merupakan tempat menyimpan, mengelola dan merawat
bahan pustaka baik berbentuk buku atau non buku yang disusun dengan metode
tertentu untuk mempermudah dalam temu kembali informasi bagi pengguna yang
membutuhkan. Sedangkan pengertian perpustakaan menurut Sutarno yaitu
mencakup suatu ruangan, bagian dari gedung atau bangunan, atau gedung
tersendiri yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa
sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan
oleh pembaca.11
3. Pengelola Perpustakaan
Pengelola Perpustakaan atau pustakawan adalah orang yang bekerja di
perpustakaan untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan,
sebagaimana dijelaskan pada Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang
perpustakaan pada pasal 1 ayat 8, pustakawan adalah seorang yang memiliki
kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan
kepustakawanan serta mempunyai tugas bertanggung jawab untuk melaksanakan
pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.12
Departemen Pendidikan Nasional RI menyatakan bahwa pengelola
perpustakaan sebaiknya terdiri atas pustakawan, asisten pustakawan, tenaga
administrasi dan tenaga fungsional lainnya sebegai berikut :
1) Pustakawan dengan pendidikan paling rendah Strata 1 (S1) dalam bidang
Ilmu Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi (pusdokinfo), atau S1
10 Hermawan S, Rachman dan Zen, Zulfikar. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan
Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia.( Jakarta: Sagung Seto, 2006). 11 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktis. ( Jakarta: Sagung Seto
2006). 12
Undang-Undang perpustakaan. ( UU RI No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.2010), Hal. 5.
-
21
bidang studi lain yang memiliki kompetensi dengan pengelolaan
perpustakaan, dengan tugas melaksanakan tugas keprofesian dalam bidang
perpustakaan.
2) Asisten pustakawan dengan pendidikan Ilmu Perpustakaan, Dokumentasi
dan Informasi (pusdokinfo) dengan tugas melaksanakan tugas keprofesian
dalam bidang perpustakaan.
3) Tenaga Fungsional lain dengan pendidikan kejuruan atau keahlian tingkat
kesarjanaan dengan tugas melaksanakan pekerjaan penunjang keprofesian
seperti pranata komputer dan kearsipan.
4) Tenaga Administrasi dengan tugas melaksanakan kegiatan kepegawaian,
keuangan, kerumah tanggaan, perlengkapan, penjilidan, pelistrikan,
grafika dan lain-lainnya.
Pengelola perpustakaan menjadi tulang punggung perpustakaan, termasuk
perpustakaan sekolah. Mereka diperlukan untuk mendukung program-program
pengajaran disekolah agar berhasil. Mereka diperlukan untuk mengatur dan
menjalankan kegiatan sehari-hari di perpustakaan.13
Adapun peran pustakawan Menurut Ranchman Hermawan peran
pustakawan ialah sebagai berikut:
1.) Pendidik (educator)
Sebagai pendidik atau educator, pustakawan dalam melaksanakan
tugasnya harus berfungsi dan berjiwa sebagai pendidik, melaksanakan fungsi
pendidik yaitu mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik adalah
mengembangkan kepribadian, mengajar adalah mengembangkan kemampuan
berfikir, dan melatih adalah membina dan mengembangkan keterampilan.
2.) Manajer
Pustakawan memiliki tanggung jawab besar untuk seluruh kegiatan pada
perpustakaan dan mempunyai wawasan yang luas, karena pustakawan akan
menjadi manajer informasi dan analisis informasi, akan terlibat langsung secara
integral dalam kegiatan bisnis.
13
Rode ester farida mangapeng, Peranan pengelola perpustakaan dalam meningkatkan pelayanan bagi siswa SMP N Empat Manado, Vol.5, No.3, 2016.
-
22
3.) Pengawas (Supervisor)
Sebagai pengawas atau supervisor pustakawan harus:
1. Dapat melaksanakan pembinaan professional,
2. Dapat meningkatkan prestasi, pengetahuan dan keterampilan,
3. Mempunyai wawasan yang luas, pandangan jauh kedepan, memahami
beban kerja, hambatan-hambatan, serta bersikap sabar, tetap tegas, adil,
objektif dalam melaksanakan tugasnya.
4. Mampu berkoordinasi, baik dengan sesama pustakawan maupun dengan
para pembinanya dalam menyelesaikan berbagai persoalan dan kendala.14
C. Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah merupakan bagian dari perpustakaan secara umum.15
Perpustakaan merupakan suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu
yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan
berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan
tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap
pemakainya.16
Perpustakaan sekolah juga sebagai informasi akan memiliki kinerja yang
baik apabila dikelola dengan manajemen yang memadai. Dengan adanya
manajemen yang memadai, kegiatan perpustakaan sekolah akan mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Menurut Carter V. Good dalam bukunya pengelolaan perpustakaan
sekolah mengemukakan bahwa:
“Juga pernah memberikan suatu definisi terhadap perpustakaan
sekolah. Iya menjelaskan bahwa perpustakaan sekolah merupakan
koleksi yang diorganisasi didalam suatu ruang agar dapat digunakan
oleh murid-murid dan guru-guru. Didalam penyelenggaraannya,
14 Ranchman Hermawan, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik
Pustakawan Indonesia. (Jakarta: sagung seto, 2006).
15 Ibrahim Bafadal, Pengelolahan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) Hal.1
16 Ibrahim Bafadal. Hal.3
-
23
perpustakaan sekolah tersebut diperlukan seorang pustakawan yang
bisa diambil dari salah seorang guru ”.17
Menurut Wafford, dalam bukunya di perpustakaan sekolah
mengemukakan bahwa:
“ Perpustakaan sebagai salah satu organisasi sumber belajar yang
menyimpan, mengelola dan memberikan layanan bahan pustaka baik
buku maupun non buku kepada masyarakat tertentu maupun
masyarakat umum. Lebih luas lagi pengertian perpustakaan adalah
salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan,
menyimpan, mengelola dan mengatur koleksi bahan pustaka secara
sistematis untuk digunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi
sekaligus sebagai sarana belajar yang menyenangkan”.18
Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa
yang dimaksud dengan perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di
lingkungan sekolahan baik yang berada di tingkat sekolah dasar sampai menengah
atas guna untuk menunjang proses belajar dan mengajar bagi siswa-siswi maupun
guru di sekolah.
D. Minat Baca Siswa
Minat seseorang terhadap sesuatu adalah kecenderungan hati yang tinggi,
gairah atau keinginan seseorang tersebut terhadap sesuatu. Minat adalah suatu
kegiatan yang timbul karena adanya keinginan atau kesukaan seseorang akan
sesuatu, baik benda mati maupun hidup yang membuatnya merasa senang.
Menurut A. Ridwan Siregar minat baca ditentukan oleh keinginan dan
sikap terhadap bahan-bahan bacaan. Minat baca berarti adanya perhatian atau
kesukaan ( kecenderungan hati ) untuk membaca. Perhatian atau kesukaan untuk
membaca merupakan keterampilan dasar untuk belajar dan untuk memperoleh
kesenangan.19
17 Ibrahim Bafadal. Hal.4 18 Darmono, Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: PT Gramedia, 2007) Hal.23. 19 Siregar, A. Ridwan. 2004. Perpusatakaan: Energy Pembangunan Bangsa. Medan: USU
press. Diakses dari http://library.usu.ac.id/download/e-book/979-458-206-9.pdf, pada tanggal 20-
10-2018.
http://library.usu.ac.id/download/e-book/979-458-
-
24
Minat membaca akan tumbuh bila didukung dengan bahan-bahan bacaan
yang memadai dan diminati oleh pembacanya. Sebab dari bahan bacaan itulah
seseorang akan menjumpai berbagai hal yang belum pernah diketahui olehnya.
Minat baca siswa akan tumbuh apabila kerjasama antara guru dan tenaga
perpustakaan yang selalu menginginkan kebijakan pengembangan koleksi bahan
pustaka yang dapat menunjang pelajaran dan tata ruangan perpustakaan, membaca
adalah salah satu jalan yang penting untuk memcerdaskan kehidupan bangsa. Pada
zaman sekarang sudah banyak bahan bacaan yang bermanfaat bagi pengembangan
kehidupan, pada gilirannya minat baca seseorang akan sangat berpengaruh
terhadap minat belajarnya.20
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat baca
merupakan aktivitas yang dilakukan dengan penuh ketekunan dan cenderung
menetap dalam rangka membangun pola komunikasi dengan diri sendiri, agar
pembaca dapat menemukan makna tulisan dan memperoleh informasi sebagai
proses transaksi pemikiran untuk mengembangkan intelektualitas dan pelajaran,
serta dilakukan dengan penuh kesadaran dan mendatangkan perasaan senang dan
suka dalam membaca.
Membaca merupakan kegiatan penting dalam kehidupan, mengingat
semua aspek di dalam kehidupan dewasa ini selalu melibatkan kegiatan membaca
didalamnya. Untuk menumbuhkan kembali minat membaca, harus dimulai dari
lingkungan seseorang sejak usia dini. Untuk itu tidak mudah menumbuhkan minat
membaca pada anak-anak.
Minat baca pada anak-anak sangat penting untuk menambah ilmu
pengetahuan tentang kehidupan ini. Jadi dengan minat baca yang tinggi dapat
membuat anak-anak rajin membaca buku dan berkunjung ke perpustakaan sebagai
gudang informasi.
20 Ida laila, pengelolaan perpustakaan sekolah dalam meningkatkan minat baca siswa studi
pada perpustakaan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi, Skripsi jurusan Ilmu perpustakaan dan
Informasi Islam, UIN Sultan Thaha Saifuddin jambi, 2012.
-
25
E. Manfaat Membaca
Menurut Ibrahim Bafadal manfaat membaca adalah sebagai berikut:
1. Adanya tujuan yang ditetapkan sebelum membaca.
2. Selama kegiatan membaca berlangsung, selalu menerapkan berbagai
teknik keterampilan membaca dengan harapan semakin lama semakin
mahir.
3. Mampu menafsirkan berbagai peta, gambar, daftar dan grafik, serta dapat
menggunakan alat-alat penunjuk penelusuran buku.
4. Seseorang yang membaca harus mempunyai latar belakang pemahaman
sehingga dapat lebih muda mengerti materi yang sedang dibacanya.
5. Seseorang membaca yang baik membentuk sikap-sikap tertentu sebagai
hasil pemahaman terhadap bahan yang sedang dibacanya.
6. Seseorang membaca yang baik selalu mengembangkan minat bacaannya
sebagaimana membina dan mengembangkan kemampuan bacanya.
7. Seorang pembaca yang baik tanpa tergantung pada orang lain. Ia selalu
berusaha sepenuhnya menggunakan kemampuan sendiri.
8. Seorang pembaca yang baik harus bisa membaca dengan kritis, baik kritis
dalam membaca dan memahami materi yang imajinatif, faktual, terutama
materi yang disusun untuk mempengaruhi pembaca, maupun materi yang
bersifat opini.
9. Seorang pembaca yang baik selalu melihat atau mengamati hubungan
antara bahan yang sedang dibaca dengan masalah yang sedang dihadapi.
10. Seorang pembaca yang baik selalu mengorganisasi konsep dari berbagai
sumber dan membuat aplikasi praktis dari yang sedang dibaca.
11. Seorang pembaca yang baik harus bisa membaca dengan penuh
kenikmatan. Dia bisa duduk dengan santai dan memperoleh kesenangan
dalam membacanya.21
21 Ibrahim, bafadal. hal. 374
-
26
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca
Secara garis besar ada dua factor yang mempengaruhi minat baca, yaitu
faktor interen yang berasal dari individu dan faktor ekstern yang berasal dari luar
individu.
1. Faktor interen meliputi:
a. Faktor aspek bawaan (bakat)
Pembawaan adalah kemampuan yang terbawa sejak lahir mungkin
karena keturunan atau kondisi dalam lingkungan. Bakat adalah
kemampuan khusus yang sangat kuat pada individu seseorang. Hal ini
biasanya merupakan faktor keturunan dan diperkuatkan oleh faktor
dari luar, misalnya seorang anak yang dibesarkan dan dilahirkan oleh
keluarga dan akan cenderung menggemari bacaan-bacaan wayang,
anak orang yang berbakat dalam bidang ilmu eksakta (ilmu pasti)
cenderung memilih buku-buku eksakta.
b. Faktor aspek jenis kelamin
Kodrat seorang wanita dan pria berbeda, tugas hidup dan keadaan
jiwanya juga berbeda Whitehead dalam Children Literature Strategies
of Teaching menyebutkan bahwa anak laki-laki umur 9-11 tahun
bacaan favoritnya adalah cerita binatang buas, sedangkan anak wanita
seumur itu suka bacaan tentang kuda.
c. Faktor aspek umur dan tingkat perkembangan
Anak mempunyai tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari
pada anak yang perkembangannya yang rendah dan memiliki minat
baca yang rendah.
d. Faktor aspek keadaan fisik dan spikis
Keadaan fisik dan spikis seseorang pada waktu tertentu,
mempengaruhi tingkah lakunya pada waktu itu. Demikian pula minat
baca, kalau mereka dalam keadaan sakit, susah, binggung dan
sebagainya tidak akan tertarik pada buku-buku bacaan.
-
27
2. Faktor ekstern meliputi:
a. Faktor sosial ( human ) pergaulan dengan sesama manusia hal ini
mencakup:
1) Pergaulan sesama kawan di sekolah.
2) Pergaulan sesame teman sebaya diluar sekolah.
3) Pengaruh guru di sekolah.
4) Pengaruh lingkungan di sekolah.
b. Faktor lingkungan ( non human ) lingkungan tempat berbeda hal ini
mencakup:
1) Adanya tempat membaca yang memadai ( perpustakaan ).
2) Tersedianya fasilitas bacaan dan pengaruh media masa, seperti
televise, radio, video dan sebagainya yang mendorong minat
baca.22
G. Terbentuknya Minat Baca
Membaca sangat penting bagi kehidupan manusia. Akan tetapi,
kenyataanya bahwa banyak orang dewasa apalagi anak-anak atau siswa,
khususnya siswa di sekolah dasar sampai tingkat atas belum menjadikan membaca
sebagai suatu kebiasaan.
Hal itu dikarenakan mereka belum menjadikan membaca sebagai suatu
kebutuhan atau budaya. Minat membaca tidak hadir dengan sendirinya tetapi
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi minat membaca.23
22 Ida laila, pengelolaan perpustakaan sekolah dalam meningkatkan minat baca siswa studi
pada perpustakaan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi, Skripsi jurusan Ilmu perpustakaan dan
Informasi Islam, UIN Sultan Thaha Saifuddin jambi, 2012, hal. 27-29. 23
Meity H. Idris & Izul Ramdani. Menumbuhkan minat membaca pada anak usia dini. ( Jakarta: Redaksi luxima. 2015 ), hal. 29.
-
28
Menurut Anna Yulia tantangan atau hambatan dalam menumbuhkan minat
baca adalah :
1) Budaya membaca rendah
Menurut penelitian dari ASEAN Libraries masyarakat Negara-
negara sedang berkembang masih kental dengan budaya mengobrol
dibandingkan dengan budaya membaca.
Hal ini bisa kita lihat misalnya : di tempat umum, ketika mereka
antri untuk sesuatu, mereka lebih banyak menghabiskan waktunya untuk
mengobrol atau melamun dibandingkan dengan membaca buku.
Kesadaran masyarakat untuk menggunakan waktu yang berharga untuk
membaca masih rendah.
2) Pengaruh Televisi
Televisi sangat besar pengaruhnya untuk orang dewasa maupun
anak-anak, kebanyakan mereka meghabiskan waktu luangnya di depan
televisi apakah itu untuk menonton film anak, sinetron maupun liputan
kriminal.
Meskipun program televisi itu tidak salah tapi, jika
mengkonsumsinya terlalu banyak dapat menyita waktu yang berharga
yang seharusnya bisa dialokasikan untuk hal-hal yang bermanfaatkan yaitu
membaca sebuah buku.
3) Buku bukan prioritas
Pada umumnya di negara berkembang, masyarakatnya masih
berjuang dalam masalah ekonomi sehingga focus kehidupannya lebih pada
pemenuhan kebutuhan pokok seperti sandang, pangan dan papan. Barulah
mereka merambat pada kebutuhan-kebutuhan sekunder. Tetapi masyarakat
pada umumnya belum mempunyai kesadaran yang tinggi terhadap
pendidikan dan buku.
4) Kurangnya fasilitas
Kondisi lingkungan atau masyarakat memang sangat
mempengaruhi budaya baca. Dinegara sedang berkembang yang
masalahnya masih berkutat diseputar masalah ekonomi atau politik seperti
-
29
di Indonesia, seringkali pendidikan ditempatkan diurutan sekian, sehingga
perpustakaan merupakan suatu hal yang langka dimasyarakat. Kalaupun
ada biasanya jumlah bukunya masih kurang lengkap.
5) Keluarga
Menurut Rubin orang tua yang hangat, demokratis, bisa
mengarahkan anak-anak mereka pada kegiatan yang berorientasi pada
pendidikan, suka menantang anak untuk berfikir, dan suka mendorong
anak untuk mandiri merupakan orangtua yang memiliki sikap yang
dibutuhkan anak sebagai persiapan yang baik untuk belajar disekolah.
Rumah juga berpengaruh pada sikap anak terhadap buku dan
membaca. Orang tua yang gemar membaca, memiliki koleksi buku,
menghargai membaca dan senang membacakan cerita pada anak-anak
umumnya menghasilkan anak yang gemar membaca pula.24
H. Studi Relevan
Studi relevan merupakan beberapa daftar penelitian yang berkaitan dengan
tema penelitian yang sedang diteliti. Studi relevan biasanya digunakan untuk
mencari persamaan dan juga perbedaan antara penelitian orang lain dengan
penelitian yang sedang kita buat, atau juga dengan tujuan untuk membandingkan
sebuah penelitian dengan penelitian lain.
Adapun studi relevan yang berkaitan dengan tema yang sedang penulis
teliti antara lain sebagai berikut:
Tabel 2.1
Studi Relevan
Penelitian I Penelitian II Penelitian III
Judul Upaya perpustakaan
sekolah dalam
meningkatkan minat
Peran perpustakaan
madrasah dalam upaya
meningkatkan minat
Peranan
perpustakaan
sekolah dalam
24
Meity H. Idris & Izul Ramdani. Menumbuhkan minat membaca pada anak usia dini, hal. 31.
-
30
baca siswa di Sekolah
Menengah Pertama
Negeri 19 Kota Jambi
baca siswa di
perpustakaan
Madrasah Tsanawiyah
(Mts) Nurussa’adah di
desa teluk tigo
sarolangun.
menunjang proses
pembelajaran (
studi pada
madrasah aliyah
negeri (MAN)
model kota jambi )
Tempat Sekolah Menengah
Pertama Negeri 19
Kota Jambi
Madrasah Tsanawiyah
(Mts) nurussa’adah di
desa teluk tigo
sarolangun.
Jambi
Penulis Supri Hadi Salwa Tri Indah Sari
Tahun 2011 2011 2010
Jenis
data dan
Analisis
data
Kualitatif Kualitatif Kualitatif
Tingkat
Analisis
Penelitia
n
Analisis Deskriftif - Analisis Deskriftif
Teknik
Pengum
pulan
data
Observasi,
Wawancara dan
Dokumentasi.
Observasi, Wawancara
dan Dokumentasi.
Observasi,
Wawancara dan
Dokumentasi
-
31
Kesimpu
lan
Minat baca siswa di
perpustakaan sekolah
menengah pertama
negeri 19 kota jambi
masih tergolong
rendah, dan kendala
yang di hadapi
perpustakaan tersebut
adalah dari segi SDM
yang kurang
professional dan dana
anggaran
perpustakaan belum
baik sehingga sulit
mengembangkan
perpustakaan serta
sistem pembelajaran
yang kurang
mengarahkan siswa
untuk berkreatifitas
dan mandiri dalam
mencari informasi
dan menanbahkan
wawasan dengan
membaca buku di
perpustakaan.
Peran perpustakaan
madrasah dalam
meningkatkan minat
baca siswa yaitu
dengan peran belajar,
mengembangkan
minat baca siswa,
perpustakaan sebagai
tempat rekreasi/
hiburan, menambah
ilmu pengetahuan,
motivasi siswa agar
memanfaatkan
perpustakaan sekolah.
Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa
kondisi
perpustakaan
sekolah yang ada
selama ini terkesan
berjalan apa
adanya, tidak
adanya sarana dan
prasarana yang
mendukung
khususnya koleksi
yang merupakan
kebutuhan bagi
setiap pemustaka
akan informasi.
Berdasarkan studi
awal penunjukan
adanya kesenjangan
antara keinginan
siswa dengan
kondisi
perpustakaan yang
ada. Hal ini
disebabkan karena
tenaga
perpustakaan yang
belum professional,
koleksi
perpustakaan yang
masih kurang dan
-
32
terbatasnya fasilitas
teknologi
informasi.
Dari ketiga hasil penelitian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa
penelitian tersebut mempunyai kaitan dengan tema penelitian yang akan dikaji
oleh penulis, yaitu sama- sama meneliti tentang minat baca siswa di sekolah.
Secara konseptual dapat dijadikan sebagai acuan teori umum bagi
penelitian dalam melakukan penelitian. Penelitian yang relevan memfokuskan
kepada pengembangan SDM, sedangkan studi penelitian lebih memfokuskan
kepada peran pengelola perpustakaan, pengembangan perpustakaan, koleksi
perpustakaan, pelayanan serta sarana dan prasarana di perpustakaan.
-
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan
informasi yang sifatnya memberikan gambaran atau penjelasan tentang suatu
gejala atau peristiwa sebagaimana adanya atau sesuai yang terjadi di lapangan.
Jenis penelitian deskriftif. Menurut Arikunto, Penelitian deskriftif adalah
penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status
suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat
penelitian dilakukan.25
Dalam penelitian ini digambarkan bagaimana minat baca siswa di SMA N
Surulangun Kab. Musi Rawas Utara. Titik fokus dari penelitian ini adalah tentang
peran pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minta baca siswa.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri
(SMA N) Surulangun, Kabupaten Musi Rawas Utara, Kecamatan Rawas Ulu
Palembang yang bertempat di Jln. Jendral Sudirman No.06 Kel. Pasar Surulangun,
Kec. Rawas Ulu, Kab. Musi Rawas Utara, Prov. Sumatera Selatan Palembang,
Pos. 31656.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dari penelitian ini adalah pengelola perpustakaan dan
seluruh siswa di SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara. Dalam penelitian
ini subjek penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling,
yaitu salah satu teknik non random sampling dimana peneliti menentukan
pengambilan sample dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan
tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian.
25 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2006).
-
34
Adapun alasan penulis memilih untuk menggunakan teknik Purposive
Sampling dalam penelitian ini dikarena teknik penelitian ini relative mudah untuk
dilakukan, serta informasi yang diperoleh akan lebih akurat dan relevan.
D. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti tentang peran pengelola
perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa melalui pemanfaatan
Perpustakaan SMA N Surulangun, Kab. Musi Rawas Utara.
E. Data dan Sumber Data
Jenis-jenis data yang dikumpulkan adalah data sebagai berikut :
1. Data primer
Data primer adalah data berupa teks hasil wawancara dan diperoleh
melalui wawancara dengan informan yang sedang di jadikan sample dalam
penelitian.26
Data primer yang diperoleh langsung dari informan.
Penentuan informan dalam penelitian kualitatif menyatakan bahwa dapat
dilakukan saat penelitian mulai memasuki lapangan dan selama penelitian
berlangsung yaitu memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan
memberikan data yang diperlukan dan selanjutnya berdasarkan data atau
informan lainnya yang diharapkan dapat memberikan data yang lebih
lengkap.
Data primer ini didapatkan dari kenyataan-kenyataan yang
langsung diperoleh dari hasil wawancara dan observasi di lapangan. Data
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data-data mengenai
kemampuan pengelola perpustakaan dalam memberikan pelayanan kepada
siswa-siswi, daftar pengunjung dan peminjaman buku serta jumlah koleksi
buku yang ada diperpustakaan guna untuk meningkatkan minat baca
26 Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif: aplikasi untuk penelitian pendidikan,
hukum, ekonomi, manajemen social politik, agama dan filsafat. (Jakarta: Gaung Persada Press,
2009). Hal.118.
-
35
mereka dalam berkunjung ke perpustakaan di SMA N Surulangun Kab.
Musi Rawas Utara.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah sumber yang didapatkan secara tidak
langsung, misalnya lewat orang lain atau dokumentasi.27
Data yang
biasanya telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen yang sudah ada.
Dalam hal ini data digali dengan melihat data-data dokumen seperti:
a. Gambaran umum perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas
Utara.
b. Dokumen-dokumen jumlah koleksi buku dan anggota Perpustakaan.
c. Daftar pengunjung dan peminjaman buku siswa-siswi di SMA N
Surulangun Kab. Musi Rawas Utara.
d. Data-data yang erat terkait dengan permasalahan penelitian ini.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah cara-cara untuk memperoleh data-data yang
lengkap, objektif dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya sesuai dengan
permasalahan penelitian.
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah:
1. Observasi
Sejarah penggunaan observasi sebagai instrument penggalian data
telah ratusan tahun digunakan dan dianggap sebagai sebuah instrumen
yang dapat dipercaya. Bahkan Russel mengatakan bahwa metode
observasi berusia lebih tua dari pada ilmu pengetahuan.28
Jika wawancara
yang dilakukan adalah wawancara mendalam maka jenis observasi yang
digunakan adalah observasi partisipasi.
27 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. ( Bandung: Alfabeta, 2011).
Hal. 225.
28 Herdiansyah, Wawancara, Observasi dan Focus Group, ( Jakarta:Grafindo,2013),
Hal.124.
-
36
Observasi partisipasi adalah teknik berpartisipasi yang sifatnya
interaktif mendalam situasi yang alamiah dan melalui penggunaan waktu
secara catatan observasi untuk menjelaskan apa yang terjadi.
Berdasarkan observasi peneliti di SMA N Surulangun Kab. Musi
Rawas Utara. Perpustakaan sudah berjalan dengan baik, mulai dari waktu
berkunjung siswa ke perpustakaan mulai pukul 07:00 s.d 14:15 WIB
sesuai dengan tata tertib perpustakaan. Pengelola perpustakaan dalam
memberikan pelayanan kepada siswa di sekolah sudah cukup baik serta
koleksi yang ada di perpustakaan masih sangat kurang untuk menarik
minat siswa untuk berkunjung ke perpustakaan. Fasilitas yang tersedia di
perpustakaan juga masih kurang seperti: komputer dan pendingin ruangan
( AC ) yang masih belum tersedia bagi kebutuhan dan kenyamanan siswa
saat berada di perpustakaan.
Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan
gambaran realistik perilaku atau kejadian di lapangan yang sebenarnya,
untuk menjawab pertanyaan dan membantu mengerti situasi dan perilaku
manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek-
aspek tertentu dengan melakukan umpan balik terhadap pengukuran
tersebut.
2. Wawancara
Wawancara merupakan suatu kegiatan tanya jawab dalan mencari
informasi atau keterangan yang telah diperoleh sebelumnya. Teknik
wawancara yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
mendalam, yaitu memperoleh informasi dengan cara tanya jawab secara
langsung kepada narasumber dengan atau tanpa menggunakan pedoman
wawancara, dimana narasumber dipercaya mampu memberikan informasi
yang dibutuhkan oleh peneliti.
Wawancara peneliti yaitu informan yang berada di lingkungan
sekolah yang meliputi:
1) Kepala Perpustakaan.
2) Pengelola Perpustakaan.
-
37
3) Guru-guru di SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara.
4) Siswa-siswi di SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara.
3. Dokumentasi
Martinis Yamin menyatakan bahwa dokumentasi adalah
mengumpulkan data dengan cara mengambil data-data dari catatan,
dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti.29
Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data
kualitatif dengan cara melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang
dibuat oleh subjek sendiri atau orang lain mengenai objek penelitian.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data pendukung
yang diambil dari dokumentasi meliputi:
1) Profil SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara.
2) Visi, misi, progam dan struktur organisasi SMA N Surulangun Kab.
Musi Rawas Utara.
3) Keadaan perpustakaan.
4) Visi, misi dan struktur organisasi perpustakaan.
5) Peraturan ketertiban perpustakaan.
6) Data koleksi buku dan anggota perpustakaan.
7) Sarana dan prasarana perpustakaan.
8) Data pengunjung dan peminjaman buku perpustakaan.
9) Program kerja perpustakaan.
29
Martinis Yamin, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan Kuantitatif, ( Jakarta: Komplek Kajaksaan Agung, Cipayung,2009), Hal.79.
-
38
G. Teknik Analisis Data
Setelah melakukan pengumpulan data, maka penulis mengelolah data
tersebut dan menganalisisnya dengan mengumpulkan seluruh data yang tersedia
dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan
dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan
sebagainya.30
Untuk melakukan analisis data peneliti menggunakan pendapat Milles and
Huberman yang mengemukakan bahwa analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
sudah jelas.
Aktivitas dalam analisis data, yaitu Data Reduction, Data Display, dan
Conclusion Drawing/Verification. Berikut penjelasannya menurut Milles and
Huberman yaitu:
1. Reduksi Data
Reduksi data artinya merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.31
Dengan
demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas
dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.
2. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplay data. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori, Flowchart dan sejenisnya. Dalam penelitian
ini peneliti akan mendisplay data dalam bentuk teks yang bersifat naratif.
3. Verifikasi/Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan bagian akhir dari penelitian
sebagai konfigurasi yang utuh. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang
30 Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya,2014),
Hal. 274. 31
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Hal. 92
-
39
kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.32
makna-
makna yang muncul dari data harus selalu dikaji kebenaran dan kesesuaiannya
sehingga validitas terjamin.
H. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
perbandingan terhadap data. Norman K. Denkin mendefinisikan triangulasi
sebagai gabungan atau kombinasi berbagai metode yang dipakai untuk mengkaji
fenomena yang saling berkaitan dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda.
Menurutnya, triangulasi meliputi 4 hal, yaitu: triangulasi metode, triangulasi
antar-peneliti ( jika peneliti dilakukan dengan kelompok ), triangulasi sumber
data, dan triangulasi teori.
Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data yang penulis gunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan triangulasi metode. Triangulasi metode
dilakukan dengan membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda.
Dalam penelitian kualitatif peneliti menggunakan metode wawancara, observasi
dan survei. Untuk memperoleh kebenaran informasi yang handal dan gambaran
yang utuh mengenai informasi tertentu, peneliti bisa menggunakan metode
wawancara dan observasi atau pengamatan untuk mengecek kebenarannya.
Untuk itu dalam melakukan penelitian ini, peneliti akan melalui proses
sebagai berikut:
1) Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan.
2) Mengecek dengan berbagai sumber data yang ada.
3) Memanfaatkan berbagai metode, agar pengecekan data dapat dilakukan
dengan benar.
Selain itu, peneliti juga bisa menggunakan informan yang berbeda untuk
mengecek kebenaran informasi tersebut. Triangulasi tahap ini dilakukan jika data
atau informasi yang diperoleh dari subjek atau informan penelitian diragukan
kebenarannya.
32 Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Hal. 99
-
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara
SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara merupakan salah satu
9 sekolah negeri yang ada di Kab. Musi Rawas Utara. Alamat sekolah Jln.
Jendral Sudirman No.06 Kel. Pasar Surulangun, Kec. Rawas Ulu, Kab.
Musi Rawas Utara, Prov. Sumatera Selatan, Pos. 31656. Posisi geografis: -
2.6379 Lintang dan 102.7248 Bujur. Sekolah ini di bangun karena sewaktu
itu belum terdapat SMA N di Kel. Pasar Surulangun, hanya ada SD N dan
SMP N yang tersedia. Jadi di bangunlah SMA N Surulangun untuk jenjang
lanjutan sekolah siswa-siswi di daerah ini.
SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara ini adalah termasuk
sekolah favorit bagi siswa-siswi lulusan SMP N dengan nilai tertinggi
selalu membanjiri ruang pendaftaran melebihi daya tampung yang ada.
Berbagai prestasi akademik dan non akademik sampai tingkat nasional
banyak di raih setipa tahunnya oleh siswa-siswi SMA N Surulangun Kab.
Musi Rawas Utara. Prestasi di ujian tingkat nasional terus meningkat dari
tahun ke tahun. Bahkan bagi siswa-siswi untuk melanjutkan ke studi
perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia terus di kirim.
Pada awal berdirinya SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara,
berdiri pada tahun 1990-an dan langsung beroperasi. Tahun pelajaran
2012/2013 ini, SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara menerima
sebanyak 240 peserta didik yang terbagi menjadi 8 kelas terdiri dari kelas
IPA 1-4 dan IPS 1-4, salah satu kelas khusus siswa-siswi yang berprestasi.
SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara di bawah arahan
Kemdikbud. Pada permulaan awal belajar mengajar SMA N Surulangun
Kab. Musi Rawas Utara mulai menerapkan Kurikulum 2013 ( K-13 )
untuk siswa kelas X sampai XII. Luas tanah sekolah yaitu 19.549 m2.
-
41
Sejalan dengan perkembangan zaman, SMA N Surulangun Kab.
Musi Rawas Utara menata diri menjadi sekolah unggul dan berbudaya
lingkungan. Sampai saat ini siswa-siswi SMA N Surulangun Kab. Musi
Rawas Utara sudah banyak yang mengikuti kegiatan O2SN, lomba-lomba
cabang olahraga, kesenian dan marching band.
Akhirnya dibandingkan dengan tahun pertama berdiri dengan
sekarang. SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara telah Terakreditasi
A dan sudah banyak mengalami kemajuan baik dari segi infrastruktur,
sarana dan prasaranan yang sudah sangat signifikan. SMA N Surulangun
Kab. Musi Rawas Utara hanya membuka 8 kelas dan sekarang sudah
memiliki 24 ruang kelas, 4 laboratorium, 1 perpustakaan dan 1 mushola.
Sedangkan jumlah siswa-siswi di sekolah juga sangat meningkat dari 244
orang dan sekarang sudah 879 orang siswa-siswi di SMA N Surulangun
Kab. Musi Rawas Utara.
Jadi sampai sekarang SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara
telah berkembang dengan baik semenjak awal berdirinya sekolah ini
sampai sekarang. SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara sekarang
telah menjadi SMA favorit bagi siswa-siswi yang telah lulus SMP di Kab.
Musi Rawas Utara di bandingkan dengan sekolah swasta yang ada di Kab.
Musi Rawas Utara lainnya.
-
42
2. Visi dan Misi Sekolah
VISI
* MEWUJUDKAN LULUSAN YANG BERAKHLAKULKARIMAH,
UNGGUL, KOMPETITIF DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN *
Indikator:
1) Membaca tulis Al-qur’an.
2) Berperilaku sopan dan santun terhadap orang tua, guru dan teman.
3) Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
4) Meningkatkan jumlah lulusan yang diterima di PTN.
5) Unggul dibidang akademik dan non akademik.
6) Budaya bersih, sehat dan nyaman.
MISI
1) Menumbuhkan dan mengintensifkan ajaran agama yang dianutnya
dalam kehidupan sehari-hari.
2) Membentuk karakter peserta didik melalui kegiatan ekstrakulikuler,
intrakulikuler dan kokulikuler.
3) Meningkatkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan bimbingan
yang efektif, efisien dan berkualitas.
4) Meningkatkan pembelajaran berbasis teknologi.
5) Menumbuhkan budaya gemar membaca melalui gerakan literasi
sekolah.
6) Menumbuhkan atau mengembangkan budaya sekolah yang bersih,
sehat, aman dan nyaman.33
33 Dokumentasi, 14 Maret 2019.
-
29
3. Struktur Organisasi Sekolah Gambar 4.1 : Struktur Organisasi Sekolah
WL. IPS 3
Hendri. Y
Wl. IPS 2
Dia. O
WL. IPS 1
Erda. P
Kepala Sekolah
Suheriah, S.Pd M.M
Ketua Komite
Hazairin Saputra, S.Pd
Kepala Tata Usaha
Chaililur Rahman
Wk. Urusan Kurikulum
Fitrianto, S.Pd M.Pd
Wk. Urusan Kesiswaan
Novida Trisna, S.Si
Wk. Urusan Sarana
Jimmy Zulmando, S.Pd
Ka. Perpus
M. Yusuf, S.Pd
Wk. Urusan Humas
Mukhtar, S.Ag
Pembina Osis
Bukhori, S.Pd
Ka. Labor
Cecep Supriadi, S.Pd
Bp/Bk
Dwi Fitriyanti,
S.Pd
WL. IPA 3
Febi. Ds WL. IPA 2
Tri. D
WL. IPA 1
Kumala
Paskibraka
Pashmiro
SISWA
-
30
4. Data Guru Sekolah
Tabel 4.2
Data Guru SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara
No NAMA MATA PELAJARAN
1 Agus Cik S.Pd Matematika
2 Agustiono Tm S.Pd Matematika
3 Aidil Fitriansyah A.Md -
4 Amsir S.HI Bahasa Arab
5 Anur Kholik -
6 Ari Sri Ratnaningsih A.Md -
7 Arma Yuliana S.Pd.I PAI dan Budi Pekerti
8 Ayu Mardiah S.Pd Bahasa Inggris
9 Bambang Bustomi S.Pd Seni Budaya
10 Bukhori S.Pd Pendidikan Jasmani dan Olahraga
11 Cecep Supriadi S.Pd Biologi
12 Chalilur Rahman -
13 Desi Agustina S.Pd Fisika, Prakarya dan Kewirausahaan
14 Desi Winarti S.Pd Biologi, Prakarya dan Kewirausahaan
15 Dewi Fitriyanti S.Sos Bimbingan Konseling (BK)
16 Dia Ovita S.Pd Pembina Ekstrakulikuler
17 Diana Susanti S.Pd Matematika
18 Dwi Wahyuni S.Pd Bahasa Inggris
19 Eka Liantini S.Pd Bahasa Indonesia
20 Elvi Martin S.E Prakarya dan kewirausahaan, Ekonomi
21 Emiyanti Siregar S.Pd Ekonomi
22 Erda Purwanti S.Pd Geografi, Sosiologi
23 Eva Anas Tenaga Perpustakaan
-
31
24 Fadhilah -
25 Febi Diana Sari S.Pd B. Inggris dan B. Indonesia
26 Fitriyanto M.Pd Bahasa Inggris
27 Fricha Herlina S.Pd Fisika, Prakarya Kewirausahaan
28 Haris Juwita Sari S.Pd -
29 Hasnayanti S.Ag PAI dan Budi Pekerti
30 Hayati S.Sos Sosiologi
31 Hendri Yohansyah S.Pd Matematika
32 Ibrahim S.Pd Sejarah Indonesia
33 Indah Pusvitasari S.Pd Sejarah Indonesia
34 Ismail A.Ma.Pd -
35 Jimmi Zulmandho S.Pd Fisika
36 Juriah S.Pd Matematika
37 Kholiza S.Pd Kimia
38 Kumala Sari S.T Kimia
39 Lika Malamiati S.Pd Prakarya dan Kewirausahaan, Kimia
40 Mahendra Waya S.Pd Pendidikan Jasmani dan Olahraga
41 Maulana S.Pd Teknologi Informasi dan Komunikasi
42 Meta Lestari S.Pd Bahasa Indonesia
43 Mira Yunita S.Pd Geografi
44 Muhammad Yusuf S.Pd Kepala Perpustakaan
45 Mukhtar S.Ag PAI
46 Nilasari S.Pd Sosiologi, Bahasa Inggris
47 Novida Trisna S.Pd Biologi
48 Pahmisor S.Pd PAI
49 Rasiyem -
50 Rifqiyati Marta S.IP PPKN
51 Rina Septiliana S.Pd Bimbingan Konseling
-
32
52 Romadona S.Pd Bahasa Indonesia
53 Rumainur S.Pd Ekonomi, Prakarya dan Kewirausahaan
54 Sahada S.Pd Bahasa Indonesia
55 Saiful Anwar S.Pd PPKN
56 Siska Mayang Sari S.Pd PAI dan Budi Pekerti
57 Siti Nurbaya Ayu Lestari S.Pd Bahasa dan Sastra Inggris
58 Sugiarto S.Pd PENJASKES
59 Suheriah S.Pd, M.M Kepala Sekolah
60 Surya Karmila S.Pd Fisika
61 Susanti -
62 Titin Elfiani S.Pd Sejarah Indonesia
63 Tri Darmiyanti S.Pd Biologi
64 Winda Hartati S.Pd Seni Budaya
65 Wira Iskandar S.Pd Sejarah Indonesia
66 Yuniarti S.Pd Matematika
67 Yunita Anggraini S.Pd -
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
1 orang, Guru-guru yaitu berjumlah 52 orang, staf tata usaha dan tenaga
pengajar lainnya yaitu berjumlah 14 orang. Jadi jumlah seluruhnya adalah
67 orang yang berada dilingkungan SMA N Surulangun.34
34 Data Dapodik SMA N Surulangun 2019.
-
33
5. Data Siswa dan Siswi
Tabel 4.3
Data Siswa SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara
Tingkat Pendidikan L P Total
Tingkat 12 114 131 245
Tingkat 11 152 171 323
Tingkat 10 141 170 311
Total 407 472 879
Berdasarkan data di atas dapat saya simpulkan bahwa, siswa/siswi
di kelas 10 berjumlah 311orang, siswa/siswi di kelas 11 berjumlah 323
orang dan siswa/siswi di kelas 12 berjumlah 245 orang, berdasarkan data
tersebut jumlah seluruh siswa/siswi di SMA N Surulangun adalah 879
orang.35
35 Data Dapodik SMA N Surulangun 2019
-
34
6. Struktur Organisasi Perpustakaan
Gambar 4.4
STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN
SMA N SURULANGUN
Kepala Perpustakaan
M. Yusuf S.Pd
Layanan
Robiatul Al Adawiyah
Teknik
Eva Anas
Kepala Sekolah
Suheriah, S.Pd, MM
SISWA
-
35
7. Visi dan Misi Perpustakaan
VISI
Untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa
keceriaan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti dan mempertebal
keimanan, kebanggaan dan cinta tanah air sehingga dapat menunaikan
manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri
untuk bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan
negara dengan sistem pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila dan
UUD 1945.
MISI
1) Mengembangkan minat kemampuan dan kebiasaan membaca
khususnya serta mendayagunakan budaya tulisan dalam segala sektor
kehidupan.
2) Mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta
memanfaatkan informasi.
3) Mendidik siswa agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan
pustaka secara tepat dan berhasil guna.
4) Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri.
5) Memupuk dan mengembangkan minat dan bakat siswa dalam segala
aspek.
6) Menumbuhkan penghargaan siswa terhadap pengalaman imajinatif.
7) Mengembangan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah yang
dihadapi atas tanggung jawab dan usaha mandiri.36
36 Dokumentasi, 13 Maret 2019.
-
36
8. Peraturan Ketertiban Perpustakaan
Peraturan Yang Perlu Diperhatikan
1) Siswa, guru, Karyawan serta pengunjung lain yang memasuki
ruang perpustakaan diharapkan melapor kepada pengelola/petugas
perpustakaan dan mengisi buku daftar pengunjung.
2) Di dalam ruangan perpustakaan harap menjaga ketertiban dan
kesopanan supaya tidak menganggu orang lain yang sedang
membaca atau belajar.
3) Setiap peminjam buku, majalah, surat kabar dan lain-lain harus
memiliki kartu anggota perpustakaan.
4) Setiap peminjam diperbolehkan mengambil sendiri buku-buku,
majalah, surat kabar yang akan dipinjam dan melaporkan kepada
petugas perpustakaan.
5) Selesai membaca buku, majalah, surat kabar dan lain-lain harus
dikembalikan pada tempatnya semula.
6) Setiap peminjam harus mengembalikan pinjaman buku, majalah,
surat kabar dan lain-lain sesuai dengan waktu yang sudah
ditentukan oleh perpustakaan.
7) Bila ada jam kosong siswa/siswi diperbolehkan belajar diruang
perpustakaan setelah terlebih dahulu melapor kepada petugas
perpustakaan.
8) Menjaga/merawat buku-buku, majalah, surat kabar dan lain-lain
yang dipinjam dari perpustakaan supaya tidak rusak atau kotor.
9) Apabila buku-buku, majalah, surat kabar dan lain-lain yang
dipinjam rusak atau hilang harap segera melapor kepada
pengelola/petugas perpustakaan.
10) Jagalah kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan di
dalam ruang perpustakaan, untuk mendapatkan kenyamanan
bersama.
-
37
Larangan Yang Harus Duperhatikan
1) Tidak dibenarkan memakai topi, jaket, serta membawa tas ke
dalam ruang perpustakaan.
2) Dilarang membawa makanan/minuman serta benda-benda lain
yang tidak berhubungan dengan keperluan perpustakaan.
3) Dilarang makan/minum, merokok, atau hal-hal lain yang bisa
menodai barang-barang di dalam ruang perpustakaan serta
membuat udara di dalam ruangan tidak nyaman.
4) Dilarang mencoret-coret/menggunting, menyobek buku-buku,
majalah, surat kabar dan lain-lain milik perpustakaan.
5) Dilarang bermain atau bergurau yang dapat menganggu orang lain
yang sedang membaca/belajar.
6) Tidak dibenarkan menggunakan ruang perpustakaan untuk
keperluan lain, selain sebagai sarana pendidikan disekolah serta
untuk meningkatkan efektifitas kegiatan belajar mengajar.
7) Tidak dibenarkan menukar buku-buku, majalah, surat kabar dan
lain-lain milik perpustakaan dengan buku-buku lain tanpa seijin
pengelola/petugas perpustakaan, walaupun judul dan pengarangnya
sama.
Sanksi Pelanggaran
1) Setiap pengunjung/peminjam yang tidak mematuhi ketentuan
peraturan ketertiban perpustakaan di atas akan dikenakan sanksi.
2) Buku-buku, majalah, surat kabar dan lain-lain serta barang-barang
lain milik perpustakaan yang rusak akibat kelalaian peminjam
harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan kebijaksanaan dan
ketentuan yang berlaku di perpustakaan.
3) Buku-buku yang hilang harus diganti sesuai dengan judul buku
yang hilang atau diganti dengan uang yang sesuai dengan harga
buku pada saat itu.37
37 Dokumentasi, 13 Maret 2019.
-
38
9. Tata Tertib Perpustakaan
1) Tata Tertib Masuk Ke Perpustakaan
a. Pengunjung perpustakaan harus berpakaian rapi dan sopan.
b. Pengunjung harus terlebih dahulu mengisi buku tamu.
c. Pengunjung harus terlebih dahulu menitipkan tas/barang ke
petugas penitipan.
d. Waktu berkunjung/ pelayanan pada perpustakaan yaitu:
Hari senin-kamis pada jam : 07:00 s.d 14:15 WIB.
Hari jum’at pada jam : 07:00 s.d 11:30 WIB.
Hari sabtu pada jam : 07:00 s.d 13.15 WIB.
2) Tata Tertib Dalam Ruangan Perpustaakan
a. Pengunjung perpustakaaan harus berlaku sopan.
b. Pengunjung perpustakaan harus menjaga ketenangan.
c. Pengunjung harus menjaga kebersihan.
d. Pengunjung tidak boleh merokok dalam ruangan perpustakaan.
e. Tidak boleh membawa makanan/minuman.
f. Tidak boleh merusak alat-alat/buku yang ada di perpustakaan.
g. Kembalikan buku ketempatnya seperti semula.
3) Tata Tertib Peminjaman Di Perpustakaan
a. Harus menunjukan kartu anggota kepada petugas perpustakaan
untuk didaftarkan pada peminjaman.
b. Harus memiliki kartu perpustakaan sendiri.
c. Tidak diizinkan meminjam dengan menggunakan kartu orang
lain.
d. Selain dari buku, tidak dipinjamkan.
e. Proses peminjaman dan pengembalian dilaksanakan di
perpustakaan.
f. Jumlah buku yang dipinjam tidak melebihi 2 Eksemplar.
g. Menjaga dan memelihara buku yang dipinjam.
h. Peminjam harus mengembalikan buku paling lambat 6 hari
untuk buku teks pelajaran dan 3 hari untuk buku sastra.
-
39
4) Sanksi-Sanksi
a. Buku-buku yang telah dipinjamkan lebih dari 3 hari, maka
dikenakan denda Rp.500,-/ hari khusus buku fiksi.
b. Buku rusak/hilang harus dapat diganti dengan buku yang sama
atau mengganti dengan memfotocopy buku yang sama.
c. Bagi yang melanggar tata tertib di atas akan dikenakan sanksi
oleh pengelola perpustakaan.38
10. Tugas Pengurus Perpustakaan
Tugas pengurus perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi
Rawas Utara Yaitu :
1) Tugas kepala sekolah
Bertanggung jawab penuh atas penyelenggaraan kegiatan
perpustakaan yang telah diprogramkan.
2) Tugas Koordinator
a. Bertanggung jawab penuh tentang pengelolaan seluruh unit
perpustakaan.
b. Mengkoordinir tata kerja dan hubungan dengan staf
perpustakaan.
3) Tugas Bendahara
a. Bertanggung jawab penuh tentang pengelolaan seluruh unit
perpustakaan.
b. Mengkoordinir tata kerja dan hubungan dengan staf
perpustakaan.
4) Tugas Urusan Pengadaan atau Pemeliharaan
a. Menambah koleksi perpustakaan.
b. Menyeleksi koleksi perpustakaan.
c. Menerima saran dan permintaan dari pemakai (guru bidang
studi ).
d. Mengadakan kerjasama dengan instansi lain (Dikbud, sekolah
lain, kantor)
38 Dokumentasi, 12 Maret 2019
-
40
e. Menginventarisasi buku baru.
f. Mengatur buku.
g. Menjaga kebersihan dan kerapian buku.
h. Menjilid buku, majalah dan koran.39
11. Program Kerja Perpustakaan
1) Menginventarisasi alat-alat/kebutuhan perpustakaan dalam
pemakaian 1 tahun.
2) Mengindukkan buku hasil pembelian dan sumbangan.
3) Menentukan nomor klasifikasi umum.
4) Menentukan nomor klasifikasi koleksi referensi.
5) Pembuatan label buku, kantong buku dan kartu buku.
6) Pembuatan kartu deskripsi sekaligus pengetikan kartu katalog.
7) Melakukan penyampulan dan perawatan bahan pustaka.
8) Pembuatan statistik pengunjung harian, bulanan dan tahunan.
9) Pembuatan statistik buku yang dipinjam harian, bulanan dan
tahunan.
10) Memberikan informasi kepada siswa tentang penambahan buku
perpustakaan.
11) Pembelian buku perpustakaan.
12) Penataan kembali buku paket dan buku koleksi umum sesuai
dengan judul buku.
13) Peminjaman buku paket.
14) Peminjaman buku koleksi sistem kartu/penunjang.
15) Penguindukan Koran dan majalah.
16) Evaluasi kerja perpustakaan : koleksi, staf, dana dan ruang.
17) Kerjasama antara guru dan perpustakaan untuk memilih bahan
pustaka sesuai dengan kebutuhan.
18) Merekap daftar peminjaman untuk guru dan siswa yang terlambat
mengembalikan buku.
39 Dokumentasi, 12 Maret 2019.
-
41
19) Melakukan bimbingan kepada siswa baik layanan referensi atau
layanan lainnya.
20) Membuat rencana anggaran pendapatan dan belanja perpustakaan.
21) Promosi jasa perpustakaan termasuk pemberian hadiah kepada
siswa yang berkualitas.
22) Program penghijauan perpustakaan serta memelihara keindahan
kerapian ruang.
23) Pengetikan kartu anggota perpustakaan.
24) Pengembalian buku paket dari siswa.
25) Pemberian surat bebas pinjaman kepada siswa yang telah
mengembalikan buku.
26) Pengembangan dan perencanaan gedung perpustakaan.
27) Pemberian buku kenangan sekolah untuk siswa yang telah lulus.40
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Peran Pengelola Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat Baca
Siswa Melalui Pemanfaatan Perpustakaan SMA N Surulangun Kab.
Musi Rawas Utara
Membaca merupakan suatu kegiatan yang mudah, tetapi sangat
sulit untuk melakukannya tanpa adanya minat dan kesadaran pribadi
bahwasanya membaca itu sangat penting, karena dengan membaca
seseorang dapat menambahkan wawasan serta pengetahuan yang baru.
Dari pengamatan penulis, keadaan di lapangan menunjukan bahwa,
peran pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa
melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas
Utara, penulis melihat bahwa masalah minat baca siswa masih kurang.
Sedangkan pengelola perpustakaan telah melaksanakan perannya sebagai
pustakawan untuk menarik minat baca siswa di SMA N Surulangun Kab.
Musi Rawas Utara.
40 Dokumentasi, 12 Maret 2019.
-
42
Hal ini terlihat dengan peran pengelola perpustakaan yang sebagai
berikut:
a) Penyelenggaraan lomba membaca buku
Pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa
di sekolah yaitu dengan menyelenggarakan lomba membaca buku. Hal
ini terlihat pengelola perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi
Rawas Utara telah melakukan suatu kegiatan positif, agar siswa-siswi
yang berada di sekolah tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan.
Perlombaan ini sudah di mulai sejak tahun 2015. Pengelola
perpustakaan yang bertanggung jawab atas kegiatan ini. Perlombaan
membaca buku ini, setiap 1 bulan sekali, tepatnya di hari senin sesudah
upacara di umumkan siapa siswa SMA N Surulangun Kab. Musi
Rawas Utara yang memenangkan lomba terbanyak membaca buku di
perpustakaan.
Dengan perlombaan ini, siswa akan lebih sering berkunjung ke
perpustakaan dan akan meningkatkan minat baca siswa SMA N
Surulangun Kab. Musi Rawas Utara.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh kepala perpustakaan
Bapak M.Yusuf S.Pd, yang mengatakan:
“ Pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minat baca
siswa di sekolah, sudah pernah membuat lomba seperti
membaca buku di perpustakaan, karena untuk meningkatkan
minat baca siswa dan menambah ilmu pengetahuannya.”41
Selanjutnya juga disampaikan oleh Ibu Eva Anas sebagai
pengelola perpustakaan bagian Teknik, yang mengatakan:
“ Kami menyelenggarakan lomba membaca buku di
perpustakaan bagi semua siswa di sekolah untuk menarik minat
kunjung dan meningkatkan minat baca siswa, karena minat
baca siswa di SMA N Surulangun masih kurang.”42
41
Wawancara, 12 Maret 2019. 42 Wawancara, 13 Maret 2019.
-
43
Jadi, dapat diketahui bahwa peran pengelola perpustakaan
dalam meningkatkan minat siswa di SMA N Surulangun Kab. Musi
Rawas Utara yaitu menyelenggarakan lomba membaca buku di
perpustakaan, supaya siswa lebih tertarik untuk berkunjung ke
perpustakaan dalam mengisi waktu istirahatnya dan secara perlahan
dapat meningkatkan minat baca siswa SMA N Surulangun Kab. Msui
Rawas Utara.43
b) Bekerjasama dengan guru-guru disekolah
Pengelola perpustakaan memiliki tanggung jawab besar untuk
seluruh kegiatan pada perpustakaan dan mempunyai wawasan yang
luas, karena pengelola perpustakaan menjadi manajer informasi di
sekolah dan akan terlibat langsung secara integral dalam kegiatan
bisnis.
Pengelola perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas
Utara bekerjasama dengan guru-guru di sekolah agar siswa mau
berkunjung ke perpustakaan. Kerjasama yang dilakukan yaitu guru
membawa siswanya belajar di perpustakaan dan membaca buku-buku
yang ada di perpustakaan. Sehingga buku-buku di perpustakaan dapat
termanfaatkan dengan baik oleh pengunjungnya.
Dengan seringgnya siswa berkunjung ke perpustakaan dapat
meningkatkan minat baca mereka, agar siswa yang berkunjung ke
perpustakaan merasa nyaman. Pengelola perpustakaan menyediakan
fasilitas seperti kipas angin agar siswa tidak merasa kepanasan saat
berada di perpustakaan, serta menyediakan koleksi buku-buku fiksi
yang cukup guna menarik minat baca siswa SMA N Surulangun Kab.
Musi Rawas Utara.
43 Observasi, 12 Maret 2019.
-
44
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh kepala perpustakaan
Bapak M.Yusuf S.Pd, yang mengatakan:
“ Sebagai kepala perpustakaan perlu melakukan kerjasama
dengan pihak guru di sekolah dalam meningkatkan minat baca
siswa di sekolah, karena dengan melakukan kerjasama dengan
guru-guru disekolah dapat membuat siswa berkunjung ke
perpustakaan dan meningkatkan minat baca siswa.”44
Selanjutnya penyampaian yang sama dari Ibu Robiatul Al
Adawiyah pengelola perpustakaan bagian pelayanan, yang
mengatakan:
“ Melakukan kerjasama dengan guru-guru di sekolah dalam
meningkatkan minat baca siswa, karena guru merupakan
bagian penting dari sekolah dan yang bertemu langsung dengan
siswa-siswi agar dapat mengajak mereka berkunjung ke
perpustakaan untuk membaca buku.”45
Berdasarkan keterangan diatas, dapat diketahui bahwa peran
pengelola dalam meningkatkan minat baca siswa yaitu dengan
melakukan kerjasama dengan guru-guru di SMA N Surulangun Kab.
Musi Rawas Utara. Dengan melakukan kerjasama tersebut dapat
membuat siswa datang ke perpustakaan dan membuat siswa membaca
buku-buku yang ada di perpustakaan.46
2. Kendala-kendala pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minat
baca siswa melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N Surulangun
Kab. Musi Rawas Utara
Kendala-kendala yang dihadapi oleh petugas perpustakaan SMA N
Surulangun Kab. Musi Rawas Utara dalam meningkatkan minat baca
siswa sesuai dengan hasil observasi, wawancara dan temuan di lapangan
diantaranya sebagai berikut:
44 Wawancara, 13 Maret 2019. 45
Wawancara, 20 Maret 2019. 46 Observasi, 12 Maret 2019.
-
45
a) Sumber Daya Manusia ( SDM )
Faktor penghambat utama dalam meingkatkan minat baca di
perpustakaan adalah masalah sumber daya manusia yang
mengelolanya. Kita sering menemui bahwa pekerjaan yang
berhubungan dengan perpustakaan hanya menjadi kerjaan sampingan
sehingga tidak dikelola secara baik. Bahwa dalam beberapa kasus
katiadaan SDM ini membuat perpustakaan sekolah terutama sama
sekali tidak memperdulikan adanya perpustakaan sebagai bagian
integral dari sistem pendidikannya.
SDM atau pengelola perpustakaan merupakan kunci utama
dalam kesuksesan sebuah perpustakaan. Inovasi dan ide-ide
kreatifitasnya akan membawa perpustakaan menjadi perpustakaan
yang berdayaguna dan juga nyaman digunakan oleh siswa maupun
guru yang datang ke perpustakaan. Untuk itu pengelola perpustakaan
memang membutuhkan pengelolaan yang memang benar-benar
berlatar belakang dari tamatan ilmu perpustakaan atau minimal D3
ilmu perpustakaan serta telah menempuh pelatihan tentang ilmu
perpustakaan dari lembaga yang resmi di Indonesia.
Sedangkan perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas
Utara ini belum mempunyai tenaga yang berasal dari tamatam ilmu
perpustakaan, Sehingga kurang ahli di bidang perpustakaan sehingga
dalam mengelola bahan pustaka yang ada di perpustakaan belum
optimal serta penataan rungan masih kurang sesuai dengan ketentuan
standar susunan suatu perpustakaan sebagaimana mestinya.
Perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara
yang dikelola oleh seseorang yang tamatan SMA dan sarjana Biologi
di UIN Sultan Thaha Saifuddin