skripsirepository.uinjambi.ac.id/1934/1/ipt150449_m.kodri_ipt...rahmat, taufiq dan hidayatnya kepada...

92
i PERAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA MELALUI PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SMA N SURULANGUN KAB. MUSI RAWAS UTARA SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Stara Satu (S1) Dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi Pada Fakultas Adab dan Humaniora Oleh MUHAMMAD KODRI NIM. IPT 150449 JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 30-Jan-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    PERAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN

    MINAT BACA SISWA MELALUI PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN

    SMA N SURULANGUN KAB. MUSI RAWAS UTARA

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

    Sarjana Stara Satu (S1) Dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi

    Pada Fakultas Adab dan Humaniora

    Oleh

    MUHAMMAD KODRI

    NIM. IPT 150449

    JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

    FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

    UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

    2019

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

    MOTTO

    ا اَل َأُقىُل الن حْرٌف َهْن َقَرَأ َحْرًفا ِهْن ِكَتاِب اللَِّه َفَلُه ِبِه َحَسَنٌة َواْلَحَسَنُة ِبَعْشِر َأْهَثاِلَه

    .َوَلِكْن َأِلٌف َحْرٌف َواَلٌم َحْرٌف َوِهيٌن َحْرٌف

    Artinya:

    “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah, maka dia akan

    mendapatkan satu kebaikan sedangkan satu kebaikan itu (bernilai)

    sepuluh kali lipatnya, aku tidak mengatakan „Alif Laam Miim „ sebagai

    satu huruf, akan tetapi „Alif sebagai satu huruf, „Laam „ sebagai satu

    huruf dan „miim „ sebagai satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi 2910 dan

    dishahihkan al-Albani).1

    1https://konsultasisyariah.com/32154-mendengarkan-al-quran-pahalanya-sama-seperti-

    membaca.html. Tanggal: 01 Mei 2019. Pukul: 20:30 WIT.

    https://konsultasisyariah.com/32154-mendengarkan-al-quran-pahalanya-sama-seperti-membaca.htmlhttps://konsultasisyariah.com/32154-mendengarkan-al-quran-pahalanya-sama-seperti-membaca.html

  • vi

    PERSEMBAHAN

    Ya Allah ya Tuhanku, sujud syukur kupersembahkan kepadamu atas

    segala Rahmat dan hidayah yang tak hentinya ku lantunkan

    kepadamu,

    Sang pencipta alam semesta ini.

    Namun terkadang hati ini lalai dan kemudian menyekutukan

    Cintamu Ya Allah.

    Terimalah ampunan serta taubat hambamu yang hina ini Ya Allah,

    Tuntunlah hamba dijalan yang engkau Ridhoi,

    Yang penuh dengan kasihmu dan Jauhilah hambamu dari sifat

    dendam dan dengki. Alhamdulillah Ya Allah, karena izinmu

    Skripsi ini dapat kuselesaikan.

    Terima kasih Ayahku M. Yusuf dan Ibuku Junaida,

    Begitu besar kasih sayang dan pengorbananmu

    yang terkadang sempat menahan keinginan kalian

    demi memenuhi keinginan anakmu.

    Tak bisa ku ungkapkan betapa besarnya cinta

    dan pengorbanan kalian untukku.

    Hanya untaian do’aku selalu panjatkan buat kedua orang tuaku.

    Semoga selalu diberikan kesehatan dan berkah umur panjang

    Ammiiin..

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Assalamu‟alaikum Wr. Wb

    Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

    rahmat, taufiq dan hidayatnya kepada penulis sehingga skripsi yang berjudul “

    Peran pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa

    melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas

    Utara” dapat diselesaikan walaupun masih terdapat kesalahan dan kekurangan.

    Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah

    Muhammad SAW serta keluarganya.

    Setelah melewati proses yang begitu panjang akhirnya penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi persyaratan untuk memperoleh gelar

    Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Perpustakaan. Dalam penulisan skripsi ini,

    penulis menyadari masih banyak kekurangan karena keterbatasan ilmu yang

    dimiliki tetapi berkat kesungguhan hati dan niat yang suci serta bantuan yang

    diberikan oleh semua pihak akhirnya skripsi ini dapat penulis rampungkan

    walaupun dalam bentuk yang sederhana.

    Selanjutnya atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis, maka

    melalui tulisan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada:

    1. Bapak Fahmi SY, M.Si selaku pembimbing I dan Ibu Athiatul Haqqi, S.Ag,

    S.IP, M.I.Kom selaku pembimbing II.

    2. Prof. Dr. Maisah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN

    Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

    3. Bapak M. Rum, M.Si selaku Ketua Jurusan dan Ibu Masyrisal Milliani, SS,

    M.Hum Sekertaris jurusan Ilmu Perpustakaan.

    4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sultan Thaha

    Saifuddin Jambi yang telah memberikan pengetahuannya kepada penulis.

    5. Ibu Suheriah, S.Pd, MM selaku kepala sekolah dan Bapak dan Ibu Guru di

    sekolah SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara.

    6. Bapak M. Yusuf, S.Pd selaku kepala perpustakaan dan jajarannya.

  • viii

    7. Seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak

    penulis sebutkan satu persatu.

    Semoga bantuan dan dorongan yang diberikan kepada penulis baik secara

    langsung maupun tidak langsung menjadi amal baik serta diterima oleh Allah

    SWT dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya.

    Dengan demikian, akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada

    semua pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dalam

    kurun waktu tertentu. Mungkin penulis tidak dapat membalas atas jasa-jasanya

    yang telah diberikan kepada penulis dan mendukung dalam penyusunan skripsi

    ini. Semoga Allah SWT melimpahkan berkah dan rahmat-nya kepada kita semua.

    Amiiinn ya rabbal’alamin.

    Wassalamu‟alaikum Wr.Wb.

    Jambi, Mei

    2019

    Penulis

    MUHAMMAD

    KODRI

    NIM. IPT 150449

  • ix

    ABSTRAK

    Judul : “ Peran Pengelola Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minta

    Baca Siswa Melalui Pemanfaatan Perpustakaan SMA N

    Surulangun Kab. Musi Rawas Utara.”

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya pengelola perpustakaan

    sekolah dalam meningkatkan minat baca siswa. Sebagaimana masalah pokok

    dalam penelitian ini adalah mengenai minat baca siswa di sekolah kurang optimal,

    masalah pokok ini dirincikan sebagai berikut: Peran pengelola dalam

    meningkatkan minat baca siswa, Apa kendala yang dihadapi pengelola

    perpustakaan dalam meningkatkan Minat baca siswa dan Apa upaya yang

    dilakukan pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa.

    Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dan

    pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, wawancara dan

    dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data

    model Miles dan Huberman yang aktivitas dalam analisis data yaitu analisis

    reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

    Dari hasi wawancara dan observasi peneliti di lapangan, menunjukan

    minat baca siswa di SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara masih tergolong

    rendah. Hal ini terkait dengan kendala-kendala tentang jumlah koleksi di

    perpustakaan masih kurang serta fasilitas yang kurang memadai, sehingga

    membuat minat siswa berkunjung ke perpustakaan menjadi kurang tertarik.

    Upaya yang dilakukan pengelola perpustakaan untuk meningkatkan minat

    baca siswa yaitu: melakukan kerjasama dengan guru di sekolah, menyediakan

    koleksi yang cukup sesuai kebutuhan siswa serta fasilitas yang memadai bagi

    kebutuhan dan kenyamanan siswa yang berkunjung ke perpustakaan.

    Key word : Peran pengelola, Minat Baca. Perpustakaan sekolah.

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii

    NOTA DINAS .............................................................................................. iii

    PENGESAHAN ........................................................................................... iv

    PERNYATAAN ORISINILITAS .............................................................. v

    MOTTO ....................................................................................................... vi

    PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii

    KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

    ABSTRAK ................................................................................................... x

    DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

    DAFTAR TABEL........................................................................................ xiv

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3

    C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4

    D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 4

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Definisi peran ..................................................................................... 5

    B. Pengelola Perpustakaan ...................................................................... 5

    C. Perpustakaan Sekolah ......................................................................... 8

    D. Minat Baca ......................................................................................... 9

    E. Manfaat Membaca .............................................................................. 11

    F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca................................. 12

    G. Terbentuknya minat baca ................................................................... 13

  • xi

    H. Studi Relevan ..................................................................................... 15

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ......................................................... 19

    B. Lokasi Penelitian ................................................................................ 19

    C. Subjek Penelitian ................................................................................ 19

    D. Objek Penelitian ................................................................................. 20

    E. Data dan Sumber Data ........................................................................ 20

    F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 21

    G. Teknik Analisis Data .......................................................................... 23

    H. Triangulasi .......................................................................................... 24

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum dan Objek Peneliti ............................................... 26

    1. Sejarah Singkat SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara ... 26

    2. Visi dan Misi Sekolah ................................................................. 28

    3. Struktru Organisasi Sekolah ........................................................ 29

    4. Data Guru Sekolah ...................................................................... 30

    5. Data Siswa Sekolah ..................................................................... 33

    6. Struktru Organisasi Perpustakaan ............................................... 34

    7. Visi dan Misi Perpustakaan ......................................................... 35

    8. Peraturan Ketertiban Perpustakaan ............................................. 36

    9. Tata Tertib Perpustakaan............................................................. 38

    10. Tugas Pengurus Perpustakaan ..................................................... 39

    11. Program Kerja Perpustakaan ....................................................... 40

  • xii

    B. Hasil Penelitian dan Pembahasan...................................................... 41

    1. Peran Pengelola Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat

    Baca Siswa Melalui Pemanfaatan Perpustakaan SMA N

    Surulangun Kab. Musi Rawas Utara ........................................... 43

    2. Kendala-kendala pengelola perpustakaan dalam meningkatkan

    minat baca siswa melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N

    Surulangun Kab. Musi Rawas Utara ........................................... 44

    3. Upaya-upaya pengelola perpustakaan dalam meningkatkan

    minat baca siswa melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N

    Surulangun Kab. Musi Rawas Utara ........................................... 55

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ....................................................................................... 65

    B. Saran .................................................................................................. 66

    REFERENSI

    INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

    LAMPIRAN

    BIODATA PENULIS

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Studi Relevan ................................................................................ 15

    Tabel 4.2 Data Guru SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara ............. 30

    Tabel 4.3 Data Siswa SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara ............ 33

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sekolah ...................................................... 31

    Gambar 4.4 Struktur Organisasi Perpustakaan ............................................. 36

  • 1

    29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pada kehidupan yang modern ini, setiap orang dituntut mempunyai daya

    baca yang tinggi. Banyak judul buku, surat kabar, majalah, jurnal, obrolan, tugas

    professional, dan lainnya sebagian besar disajikan dalam bentuk teks. Semua itu

    ditulis dan dipublikasikan untuk dibaca orang. Jadi, semua orang memang harus

    memiliki kemampuan membaca yang tinggi.2

    Minat baca yang baik akan berimbas pada kemajuan pendidikan di

    Indonesia serta mampu mengarahkan pada tujuan negara yaitu mencerdaskan

    kehidupan bangsa. Namun demikian dalam kenyataannya, kondisi minat baca

    bangsa Indonesia memang cukup memprihatinkan. Berdasarkan studi "Most

    Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State

    Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60

    dari 61 negara soal minat membaca. Indonesia persis berada di bawah Thailand

    (59) dan di atas Bostwana (61).3

    Minat membaca masyarakat Indonesia yang masih rendah dipengaruhi

    oleh beberapa factor. Diantaranya kurangnya fasilitas perpustakaan merupakan

    salah satu penghambat untuk membaca. Juga kurangnya kesadaran masyarakat

    akan pentingnya pengetahuan dan wawasan kita semakin luas. Tingkat melek baca

    masyarakat kita juga masih rendah. Jika budaya membaca menyebar bagaikan

    virus endemik di masyarakat kita, tentu penghargaan terhadap ilmu pun menjadi

    meningkat. Membaca merupakan jembatan ilmu dan urat nadi kehidupan yang

    dapat menjadikan bangsa kita lebih terhormat.4

    Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca

    peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa. "Penilaian berdasarkan

    2 Nurhadi, Teknik Membaca, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2016) hal.2. 3https://edukasi.kompas.com/read/2016/08/29/07175131/minat.baca.indonesia.ada.di.urutan

    .ke-60.dunia. Diakses pada hari jum’at tgl. 23-11-2018, jam 10:20 WIB. 4 Meity H. Idris & Izul Ramdani. Menumbuhkan minat membaca pada anak usia dini.

    (Jakarta: Redaksi luxima. 2015 ), hal. 2.

    https://edukasi.kompas.com/read/2016/08/29/07175131/minat.baca.indonesia.ada.di.urutan.ke-60.duniahttps://edukasi.kompas.com/read/2016/08/29/07175131/minat.baca.indonesia.ada.di.urutan.ke-60.dunia

  • 16

    komponen infrastruktur Indonesia ada di urutan 34 di atas Jerman, Portugal,

    Selandia Baru dan Korea Selatan," papar mantan Menteri Pendidikan dan

    Kebudayaan, Anies Baswedan, (27/8/2016), di acara final Gramedia Reading

    Community Competition 2016 di Perpustakaan Nasional, Salemba, Jakarta.

    Kenyataan itu, menurut Anies, menunjukkan Indonesia masih sangat minim

    memanfaatkan infrastruktur. Jadi, menurut dia, indikator sukses tumbuhnya minat

    membaca tak selalu dilihat dari berapa banyak perpustakaan, buku dan mobil

    perpustakaan keliling.5

    Sedangkan peran pengelola perpustakaan juga sangat penting dalam

    meningkatkan minat baca di sekolah dengan pemanfaatan perpustakaan sebagai

    sumber belajar. Sebagai pengelola perpustakaan sekolah bukan sekedar kegiatan

    menempatkan buku-buku di rak, akan tetapi lebih dari itu, sangat kompleks,

    berkelanjutan, dan selalu berubah. Pengelolaan adalah mengetahui secara tepat

    apa yang akan dikerjakan dan kemudian melihat cara kerja yang terbaik, dengan

    kata lain pengelolaan adalah pengendalian dari suatu usaha dengan menggunakan

    sumber-sumber daya organisir untuk mencapai tujuan organisasi yang telah

    ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pengelola perpustakaan sekolah

    perlu memahmi prinsip dan fungsi manajemen dengan baik, sehingga visi, misi,

    dan tujuan yang ditetapkan oleh sekolah dapat tercapai dengan baik.6

    Berdasarkan surve awal saya di SMA N Surulangun sebagai sekolah yang

    Terakreditasi A, perpustakaan sekolah ini terletak sangat strategis berada di

    tengah-tengah sekolah dan memudahkan siswa-siswi dalam berkunjung ke

    perpustakaan tersebut. Tetapi minat baca siswa di SMA N Surulangun ini juga

    kurang berjalan dengan baik. Salah satu penyebabnya adalah lebih dominan siswa

    dalam mencari informasi menggunakan komputer dan handpone melalui internet

    dan lainnya. Serta pengelola perpustakaan kurang dalam memberikan pelayanan

    serta koleksi di perpustakaan yang masih kurang lengkap untuk menunjang

    kebutuhan siswa dalam sumber belajar di sekolah.

    5 Meity H. Idris & Izul Ramdani. Menumbuhkan minat membaca pada anak usia dini. ,

    hlm. 2. 6http://eprints.ung.ac.id/4783/6/2012-1-86204-131408012-bab2-28082012060427.pdf

    diakses pada tanggal 29-11-2018, pukul 09:00 WIB.

    http://eprints.ung.ac.id/4783/6/2012-1-86204-131408012-bab2-28082012060427.pdf%20diakses%20pada%20tanggal%2029-11-2018,%20pukul%2009:00http://eprints.ung.ac.id/4783/6/2012-1-86204-131408012-bab2-28082012060427.pdf%20diakses%20pada%20tanggal%2029-11-2018,%20pukul%2009:00

  • 17

    Secara fisik, jenis-jenis koleksi yang ada di perpustakaan sekolah ini

    berupa buku dan nonbuku, yang terdiri dari buku teks, buku ajaran, buku paket,

    majalah, Koran, jurnal, serta ada makalah dari siswa di sekolah ini, jumlah .

    Namun kurang terjamak dengan baik oleh siswa, sedangkan dengan jumlah siswa

    dari kelas 1, 2 dan 3 yang jumlah seluruhnya sekitar 879 orang siswa, untuk

    datang ke perpustakaan dalam membaca dan mencari informasi yang

    diperlukannya.

    Sehubungan dengan rendahnya pengunjung keperpustakaan, pengelola di

    perpustakaan harus bisa membuat siswa yang ada di sekolah tersebut suka datang

    keperpustakaan baik itu membaca, mencari tugas sekolah dan meminjam buku di

    perpustakkan.

    Berdasarkan fenomena tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan

    penelitian dengan judul “ Peran pengelola perpustakaan dalam meningkatkan

    minat baca siswa melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N Surulangun Kab.

    Musi Rawas Utara “

    B. Rumusan Masalah

    1) Bagaimana peran pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minat baca

    siswa melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi

    Rawas Utara ?

    2) Apa kendala pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minat baca

    siswa melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi

    Rawas Utara ?

    3) Apa upaya pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa

    melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas

    Utara ?

  • 18

    C. Tujuan Penelitian

    1) Untuk mengetahui peran pengelola perpustakaan dalam meningkatkan

    minat baca siswa melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N Surulangun

    Kab. Musi Rawas Utara ?

    2) Sistem yang dilakukan pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minat

    baca siswa melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N Surulangun Kab.

    Musi Rawas Utara ?

    3) Upaya pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa

    melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas

    Utara ?

    D. Manfaat Penelitian

    1) Bagi lembaga

    Penelitian ini diharapkan memberi kontribusi ilmiah pada kajian

    tentang pengelolaan perpustakaan dalam upaya mendukung minat baca

    siswa melalui pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar bagi

    lembaga sebagai referensi bagi perkembangan ilmu pengetahuan

    kedepannya di bidang ilmu perpustakaan dan informasi.

    2) Bagi pihak lain ( praktis )

    Penelitian ini diharapkan bisa memberi manfaat bagi pihak lain

    yang memerlukan informasi melalui analisis yang dipaparkan dalam

    penelitian ini.

    3) Bagi penulis

    Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik bagi

    peneliti kedepannya nanti.

  • 19

    BAB II

    KERANGKA TEORI

    A. Definisi Peran

    Peranan menurut Blalock adalah suatu konsep yang dipakai sosiologi

    untuk mengetahui pola tingkah laku yang teratur dan relative bebas dari orang-

    orang tertentu yang kebetulan menduduki berbagai posisi dan menunjukan tingkah

    laku yang sesuai dengan tuntutan peranan yang dilakukannya.7 Sedangkan

    menurut Soekanto mendefinisikan bahwa peranan adalah merupakan aspek

    dinamis dari status (kedudukan), apabila seseorang atau beberapa orang atau

    organisasi melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka

    ia atau mereka tersebut menjalankan peranannya.8

    Jadi dapat disimpulkan bahwa peranan adalah suatu konsep untuk

    mengetahui tingkah laku seseorang yang dinamis dengan melakukan hak dan

    kewajibannya sesuia dengan kedudukannnya menjalankan peranannya. Oleh

    karena itu peranan yang harus dijalankan ikut menentukan dan mempengaruhi

    tercapainya misi dan tujuan perpustakaan.

    Peranan yang dimainkan perpustakaan diharapkan bisa memberikan

    pelayanan yang memuaskan bagi siswa dan dorongan agar siswa lebih mampu dan

    lebih berdayaguna meningkatkan minat bacanya, yang pada akhirnya akan

    mendorong dan menjadikan siswa yang berwawasan dan berpikir bijaksana.

    B. Pengelola Perpustakaan

    1. Pengelola

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata pengelola adalah orang yang

    mengelola perpustakaan atau yang biasa disebut staf perpustakaan.9 Pengelola

    perpustakaan sering juga disebut sebagai pustakawan, menurut Ikatan Pustakawan

    7 Bobby Rahmad, Peran Organisasi Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Duri.

    (Yogyakarta : UGM, 2005), Hal. 11. 8 Bobby Rahmad, Peran Organisasi Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Duri.,

    Hal. 12 9 Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 2007)

  • 20

    Indonesia (IPI) sebagai organisasi yang menghimpun para pustakawan dalam

    kode etikanya menyatakan bahwa Pustakawan adalah seseorang yang

    melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada

    masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu pengetahuan,

    dokumentasi dan informasi yang dimilikinya melalui pendidikan.10

    2. Perpustakaan

    Perpustakaan merupakan tempat menyimpan, mengelola dan merawat

    bahan pustaka baik berbentuk buku atau non buku yang disusun dengan metode

    tertentu untuk mempermudah dalam temu kembali informasi bagi pengguna yang

    membutuhkan. Sedangkan pengertian perpustakaan menurut Sutarno yaitu

    mencakup suatu ruangan, bagian dari gedung atau bangunan, atau gedung

    tersendiri yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa

    sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan

    oleh pembaca.11

    3. Pengelola Perpustakaan

    Pengelola Perpustakaan atau pustakawan adalah orang yang bekerja di

    perpustakaan untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan,

    sebagaimana dijelaskan pada Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang

    perpustakaan pada pasal 1 ayat 8, pustakawan adalah seorang yang memiliki

    kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan

    kepustakawanan serta mempunyai tugas bertanggung jawab untuk melaksanakan

    pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.12

    Departemen Pendidikan Nasional RI menyatakan bahwa pengelola

    perpustakaan sebaiknya terdiri atas pustakawan, asisten pustakawan, tenaga

    administrasi dan tenaga fungsional lainnya sebegai berikut :

    1) Pustakawan dengan pendidikan paling rendah Strata 1 (S1) dalam bidang

    Ilmu Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi (pusdokinfo), atau S1

    10 Hermawan S, Rachman dan Zen, Zulfikar. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan

    Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia.( Jakarta: Sagung Seto, 2006). 11 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktis. ( Jakarta: Sagung Seto

    2006). 12

    Undang-Undang perpustakaan. ( UU RI No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.2010), Hal. 5.

  • 21

    bidang studi lain yang memiliki kompetensi dengan pengelolaan

    perpustakaan, dengan tugas melaksanakan tugas keprofesian dalam bidang

    perpustakaan.

    2) Asisten pustakawan dengan pendidikan Ilmu Perpustakaan, Dokumentasi

    dan Informasi (pusdokinfo) dengan tugas melaksanakan tugas keprofesian

    dalam bidang perpustakaan.

    3) Tenaga Fungsional lain dengan pendidikan kejuruan atau keahlian tingkat

    kesarjanaan dengan tugas melaksanakan pekerjaan penunjang keprofesian

    seperti pranata komputer dan kearsipan.

    4) Tenaga Administrasi dengan tugas melaksanakan kegiatan kepegawaian,

    keuangan, kerumah tanggaan, perlengkapan, penjilidan, pelistrikan,

    grafika dan lain-lainnya.

    Pengelola perpustakaan menjadi tulang punggung perpustakaan, termasuk

    perpustakaan sekolah. Mereka diperlukan untuk mendukung program-program

    pengajaran disekolah agar berhasil. Mereka diperlukan untuk mengatur dan

    menjalankan kegiatan sehari-hari di perpustakaan.13

    Adapun peran pustakawan Menurut Ranchman Hermawan peran

    pustakawan ialah sebagai berikut:

    1.) Pendidik (educator)

    Sebagai pendidik atau educator, pustakawan dalam melaksanakan

    tugasnya harus berfungsi dan berjiwa sebagai pendidik, melaksanakan fungsi

    pendidik yaitu mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik adalah

    mengembangkan kepribadian, mengajar adalah mengembangkan kemampuan

    berfikir, dan melatih adalah membina dan mengembangkan keterampilan.

    2.) Manajer

    Pustakawan memiliki tanggung jawab besar untuk seluruh kegiatan pada

    perpustakaan dan mempunyai wawasan yang luas, karena pustakawan akan

    menjadi manajer informasi dan analisis informasi, akan terlibat langsung secara

    integral dalam kegiatan bisnis.

    13

    Rode ester farida mangapeng, Peranan pengelola perpustakaan dalam meningkatkan pelayanan bagi siswa SMP N Empat Manado, Vol.5, No.3, 2016.

  • 22

    3.) Pengawas (Supervisor)

    Sebagai pengawas atau supervisor pustakawan harus:

    1. Dapat melaksanakan pembinaan professional,

    2. Dapat meningkatkan prestasi, pengetahuan dan keterampilan,

    3. Mempunyai wawasan yang luas, pandangan jauh kedepan, memahami

    beban kerja, hambatan-hambatan, serta bersikap sabar, tetap tegas, adil,

    objektif dalam melaksanakan tugasnya.

    4. Mampu berkoordinasi, baik dengan sesama pustakawan maupun dengan

    para pembinanya dalam menyelesaikan berbagai persoalan dan kendala.14

    C. Perpustakaan Sekolah

    Perpustakaan sekolah merupakan bagian dari perpustakaan secara umum.15

    Perpustakaan merupakan suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu

    yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan

    berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan

    tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap

    pemakainya.16

    Perpustakaan sekolah juga sebagai informasi akan memiliki kinerja yang

    baik apabila dikelola dengan manajemen yang memadai. Dengan adanya

    manajemen yang memadai, kegiatan perpustakaan sekolah akan mencapai tujuan

    yang telah ditetapkan.

    Menurut Carter V. Good dalam bukunya pengelolaan perpustakaan

    sekolah mengemukakan bahwa:

    “Juga pernah memberikan suatu definisi terhadap perpustakaan

    sekolah. Iya menjelaskan bahwa perpustakaan sekolah merupakan

    koleksi yang diorganisasi didalam suatu ruang agar dapat digunakan

    oleh murid-murid dan guru-guru. Didalam penyelenggaraannya,

    14 Ranchman Hermawan, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik

    Pustakawan Indonesia. (Jakarta: sagung seto, 2006).

    15 Ibrahim Bafadal, Pengelolahan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) Hal.1

    16 Ibrahim Bafadal. Hal.3

  • 23

    perpustakaan sekolah tersebut diperlukan seorang pustakawan yang

    bisa diambil dari salah seorang guru ”.17

    Menurut Wafford, dalam bukunya di perpustakaan sekolah

    mengemukakan bahwa:

    “ Perpustakaan sebagai salah satu organisasi sumber belajar yang

    menyimpan, mengelola dan memberikan layanan bahan pustaka baik

    buku maupun non buku kepada masyarakat tertentu maupun

    masyarakat umum. Lebih luas lagi pengertian perpustakaan adalah

    salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan,

    menyimpan, mengelola dan mengatur koleksi bahan pustaka secara

    sistematis untuk digunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi

    sekaligus sebagai sarana belajar yang menyenangkan”.18

    Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa

    yang dimaksud dengan perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di

    lingkungan sekolahan baik yang berada di tingkat sekolah dasar sampai menengah

    atas guna untuk menunjang proses belajar dan mengajar bagi siswa-siswi maupun

    guru di sekolah.

    D. Minat Baca Siswa

    Minat seseorang terhadap sesuatu adalah kecenderungan hati yang tinggi,

    gairah atau keinginan seseorang tersebut terhadap sesuatu. Minat adalah suatu

    kegiatan yang timbul karena adanya keinginan atau kesukaan seseorang akan

    sesuatu, baik benda mati maupun hidup yang membuatnya merasa senang.

    Menurut A. Ridwan Siregar minat baca ditentukan oleh keinginan dan

    sikap terhadap bahan-bahan bacaan. Minat baca berarti adanya perhatian atau

    kesukaan ( kecenderungan hati ) untuk membaca. Perhatian atau kesukaan untuk

    membaca merupakan keterampilan dasar untuk belajar dan untuk memperoleh

    kesenangan.19

    17 Ibrahim Bafadal. Hal.4 18 Darmono, Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: PT Gramedia, 2007) Hal.23. 19 Siregar, A. Ridwan. 2004. Perpusatakaan: Energy Pembangunan Bangsa. Medan: USU

    press. Diakses dari http://library.usu.ac.id/download/e-book/979-458-206-9.pdf, pada tanggal 20-

    10-2018.

    http://library.usu.ac.id/download/e-book/979-458-

  • 24

    Minat membaca akan tumbuh bila didukung dengan bahan-bahan bacaan

    yang memadai dan diminati oleh pembacanya. Sebab dari bahan bacaan itulah

    seseorang akan menjumpai berbagai hal yang belum pernah diketahui olehnya.

    Minat baca siswa akan tumbuh apabila kerjasama antara guru dan tenaga

    perpustakaan yang selalu menginginkan kebijakan pengembangan koleksi bahan

    pustaka yang dapat menunjang pelajaran dan tata ruangan perpustakaan, membaca

    adalah salah satu jalan yang penting untuk memcerdaskan kehidupan bangsa. Pada

    zaman sekarang sudah banyak bahan bacaan yang bermanfaat bagi pengembangan

    kehidupan, pada gilirannya minat baca seseorang akan sangat berpengaruh

    terhadap minat belajarnya.20

    Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat baca

    merupakan aktivitas yang dilakukan dengan penuh ketekunan dan cenderung

    menetap dalam rangka membangun pola komunikasi dengan diri sendiri, agar

    pembaca dapat menemukan makna tulisan dan memperoleh informasi sebagai

    proses transaksi pemikiran untuk mengembangkan intelektualitas dan pelajaran,

    serta dilakukan dengan penuh kesadaran dan mendatangkan perasaan senang dan

    suka dalam membaca.

    Membaca merupakan kegiatan penting dalam kehidupan, mengingat

    semua aspek di dalam kehidupan dewasa ini selalu melibatkan kegiatan membaca

    didalamnya. Untuk menumbuhkan kembali minat membaca, harus dimulai dari

    lingkungan seseorang sejak usia dini. Untuk itu tidak mudah menumbuhkan minat

    membaca pada anak-anak.

    Minat baca pada anak-anak sangat penting untuk menambah ilmu

    pengetahuan tentang kehidupan ini. Jadi dengan minat baca yang tinggi dapat

    membuat anak-anak rajin membaca buku dan berkunjung ke perpustakaan sebagai

    gudang informasi.

    20 Ida laila, pengelolaan perpustakaan sekolah dalam meningkatkan minat baca siswa studi

    pada perpustakaan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi, Skripsi jurusan Ilmu perpustakaan dan

    Informasi Islam, UIN Sultan Thaha Saifuddin jambi, 2012.

  • 25

    E. Manfaat Membaca

    Menurut Ibrahim Bafadal manfaat membaca adalah sebagai berikut:

    1. Adanya tujuan yang ditetapkan sebelum membaca.

    2. Selama kegiatan membaca berlangsung, selalu menerapkan berbagai

    teknik keterampilan membaca dengan harapan semakin lama semakin

    mahir.

    3. Mampu menafsirkan berbagai peta, gambar, daftar dan grafik, serta dapat

    menggunakan alat-alat penunjuk penelusuran buku.

    4. Seseorang yang membaca harus mempunyai latar belakang pemahaman

    sehingga dapat lebih muda mengerti materi yang sedang dibacanya.

    5. Seseorang membaca yang baik membentuk sikap-sikap tertentu sebagai

    hasil pemahaman terhadap bahan yang sedang dibacanya.

    6. Seseorang membaca yang baik selalu mengembangkan minat bacaannya

    sebagaimana membina dan mengembangkan kemampuan bacanya.

    7. Seorang pembaca yang baik tanpa tergantung pada orang lain. Ia selalu

    berusaha sepenuhnya menggunakan kemampuan sendiri.

    8. Seorang pembaca yang baik harus bisa membaca dengan kritis, baik kritis

    dalam membaca dan memahami materi yang imajinatif, faktual, terutama

    materi yang disusun untuk mempengaruhi pembaca, maupun materi yang

    bersifat opini.

    9. Seorang pembaca yang baik selalu melihat atau mengamati hubungan

    antara bahan yang sedang dibaca dengan masalah yang sedang dihadapi.

    10. Seorang pembaca yang baik selalu mengorganisasi konsep dari berbagai

    sumber dan membuat aplikasi praktis dari yang sedang dibaca.

    11. Seorang pembaca yang baik harus bisa membaca dengan penuh

    kenikmatan. Dia bisa duduk dengan santai dan memperoleh kesenangan

    dalam membacanya.21

    21 Ibrahim, bafadal. hal. 374

  • 26

    F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca

    Secara garis besar ada dua factor yang mempengaruhi minat baca, yaitu

    faktor interen yang berasal dari individu dan faktor ekstern yang berasal dari luar

    individu.

    1. Faktor interen meliputi:

    a. Faktor aspek bawaan (bakat)

    Pembawaan adalah kemampuan yang terbawa sejak lahir mungkin

    karena keturunan atau kondisi dalam lingkungan. Bakat adalah

    kemampuan khusus yang sangat kuat pada individu seseorang. Hal ini

    biasanya merupakan faktor keturunan dan diperkuatkan oleh faktor

    dari luar, misalnya seorang anak yang dibesarkan dan dilahirkan oleh

    keluarga dan akan cenderung menggemari bacaan-bacaan wayang,

    anak orang yang berbakat dalam bidang ilmu eksakta (ilmu pasti)

    cenderung memilih buku-buku eksakta.

    b. Faktor aspek jenis kelamin

    Kodrat seorang wanita dan pria berbeda, tugas hidup dan keadaan

    jiwanya juga berbeda Whitehead dalam Children Literature Strategies

    of Teaching menyebutkan bahwa anak laki-laki umur 9-11 tahun

    bacaan favoritnya adalah cerita binatang buas, sedangkan anak wanita

    seumur itu suka bacaan tentang kuda.

    c. Faktor aspek umur dan tingkat perkembangan

    Anak mempunyai tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari

    pada anak yang perkembangannya yang rendah dan memiliki minat

    baca yang rendah.

    d. Faktor aspek keadaan fisik dan spikis

    Keadaan fisik dan spikis seseorang pada waktu tertentu,

    mempengaruhi tingkah lakunya pada waktu itu. Demikian pula minat

    baca, kalau mereka dalam keadaan sakit, susah, binggung dan

    sebagainya tidak akan tertarik pada buku-buku bacaan.

  • 27

    2. Faktor ekstern meliputi:

    a. Faktor sosial ( human ) pergaulan dengan sesama manusia hal ini

    mencakup:

    1) Pergaulan sesama kawan di sekolah.

    2) Pergaulan sesame teman sebaya diluar sekolah.

    3) Pengaruh guru di sekolah.

    4) Pengaruh lingkungan di sekolah.

    b. Faktor lingkungan ( non human ) lingkungan tempat berbeda hal ini

    mencakup:

    1) Adanya tempat membaca yang memadai ( perpustakaan ).

    2) Tersedianya fasilitas bacaan dan pengaruh media masa, seperti

    televise, radio, video dan sebagainya yang mendorong minat

    baca.22

    G. Terbentuknya Minat Baca

    Membaca sangat penting bagi kehidupan manusia. Akan tetapi,

    kenyataanya bahwa banyak orang dewasa apalagi anak-anak atau siswa,

    khususnya siswa di sekolah dasar sampai tingkat atas belum menjadikan membaca

    sebagai suatu kebiasaan.

    Hal itu dikarenakan mereka belum menjadikan membaca sebagai suatu

    kebutuhan atau budaya. Minat membaca tidak hadir dengan sendirinya tetapi

    terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi minat membaca.23

    22 Ida laila, pengelolaan perpustakaan sekolah dalam meningkatkan minat baca siswa studi

    pada perpustakaan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi, Skripsi jurusan Ilmu perpustakaan dan

    Informasi Islam, UIN Sultan Thaha Saifuddin jambi, 2012, hal. 27-29. 23

    Meity H. Idris & Izul Ramdani. Menumbuhkan minat membaca pada anak usia dini. ( Jakarta: Redaksi luxima. 2015 ), hal. 29.

  • 28

    Menurut Anna Yulia tantangan atau hambatan dalam menumbuhkan minat

    baca adalah :

    1) Budaya membaca rendah

    Menurut penelitian dari ASEAN Libraries masyarakat Negara-

    negara sedang berkembang masih kental dengan budaya mengobrol

    dibandingkan dengan budaya membaca.

    Hal ini bisa kita lihat misalnya : di tempat umum, ketika mereka

    antri untuk sesuatu, mereka lebih banyak menghabiskan waktunya untuk

    mengobrol atau melamun dibandingkan dengan membaca buku.

    Kesadaran masyarakat untuk menggunakan waktu yang berharga untuk

    membaca masih rendah.

    2) Pengaruh Televisi

    Televisi sangat besar pengaruhnya untuk orang dewasa maupun

    anak-anak, kebanyakan mereka meghabiskan waktu luangnya di depan

    televisi apakah itu untuk menonton film anak, sinetron maupun liputan

    kriminal.

    Meskipun program televisi itu tidak salah tapi, jika

    mengkonsumsinya terlalu banyak dapat menyita waktu yang berharga

    yang seharusnya bisa dialokasikan untuk hal-hal yang bermanfaatkan yaitu

    membaca sebuah buku.

    3) Buku bukan prioritas

    Pada umumnya di negara berkembang, masyarakatnya masih

    berjuang dalam masalah ekonomi sehingga focus kehidupannya lebih pada

    pemenuhan kebutuhan pokok seperti sandang, pangan dan papan. Barulah

    mereka merambat pada kebutuhan-kebutuhan sekunder. Tetapi masyarakat

    pada umumnya belum mempunyai kesadaran yang tinggi terhadap

    pendidikan dan buku.

    4) Kurangnya fasilitas

    Kondisi lingkungan atau masyarakat memang sangat

    mempengaruhi budaya baca. Dinegara sedang berkembang yang

    masalahnya masih berkutat diseputar masalah ekonomi atau politik seperti

  • 29

    di Indonesia, seringkali pendidikan ditempatkan diurutan sekian, sehingga

    perpustakaan merupakan suatu hal yang langka dimasyarakat. Kalaupun

    ada biasanya jumlah bukunya masih kurang lengkap.

    5) Keluarga

    Menurut Rubin orang tua yang hangat, demokratis, bisa

    mengarahkan anak-anak mereka pada kegiatan yang berorientasi pada

    pendidikan, suka menantang anak untuk berfikir, dan suka mendorong

    anak untuk mandiri merupakan orangtua yang memiliki sikap yang

    dibutuhkan anak sebagai persiapan yang baik untuk belajar disekolah.

    Rumah juga berpengaruh pada sikap anak terhadap buku dan

    membaca. Orang tua yang gemar membaca, memiliki koleksi buku,

    menghargai membaca dan senang membacakan cerita pada anak-anak

    umumnya menghasilkan anak yang gemar membaca pula.24

    H. Studi Relevan

    Studi relevan merupakan beberapa daftar penelitian yang berkaitan dengan

    tema penelitian yang sedang diteliti. Studi relevan biasanya digunakan untuk

    mencari persamaan dan juga perbedaan antara penelitian orang lain dengan

    penelitian yang sedang kita buat, atau juga dengan tujuan untuk membandingkan

    sebuah penelitian dengan penelitian lain.

    Adapun studi relevan yang berkaitan dengan tema yang sedang penulis

    teliti antara lain sebagai berikut:

    Tabel 2.1

    Studi Relevan

    Penelitian I Penelitian II Penelitian III

    Judul Upaya perpustakaan

    sekolah dalam

    meningkatkan minat

    Peran perpustakaan

    madrasah dalam upaya

    meningkatkan minat

    Peranan

    perpustakaan

    sekolah dalam

    24

    Meity H. Idris & Izul Ramdani. Menumbuhkan minat membaca pada anak usia dini, hal. 31.

  • 30

    baca siswa di Sekolah

    Menengah Pertama

    Negeri 19 Kota Jambi

    baca siswa di

    perpustakaan

    Madrasah Tsanawiyah

    (Mts) Nurussa’adah di

    desa teluk tigo

    sarolangun.

    menunjang proses

    pembelajaran (

    studi pada

    madrasah aliyah

    negeri (MAN)

    model kota jambi )

    Tempat Sekolah Menengah

    Pertama Negeri 19

    Kota Jambi

    Madrasah Tsanawiyah

    (Mts) nurussa’adah di

    desa teluk tigo

    sarolangun.

    Jambi

    Penulis Supri Hadi Salwa Tri Indah Sari

    Tahun 2011 2011 2010

    Jenis

    data dan

    Analisis

    data

    Kualitatif Kualitatif Kualitatif

    Tingkat

    Analisis

    Penelitia

    n

    Analisis Deskriftif - Analisis Deskriftif

    Teknik

    Pengum

    pulan

    data

    Observasi,

    Wawancara dan

    Dokumentasi.

    Observasi, Wawancara

    dan Dokumentasi.

    Observasi,

    Wawancara dan

    Dokumentasi

  • 31

    Kesimpu

    lan

    Minat baca siswa di

    perpustakaan sekolah

    menengah pertama

    negeri 19 kota jambi

    masih tergolong

    rendah, dan kendala

    yang di hadapi

    perpustakaan tersebut

    adalah dari segi SDM

    yang kurang

    professional dan dana

    anggaran

    perpustakaan belum

    baik sehingga sulit

    mengembangkan

    perpustakaan serta

    sistem pembelajaran

    yang kurang

    mengarahkan siswa

    untuk berkreatifitas

    dan mandiri dalam

    mencari informasi

    dan menanbahkan

    wawasan dengan

    membaca buku di

    perpustakaan.

    Peran perpustakaan

    madrasah dalam

    meningkatkan minat

    baca siswa yaitu

    dengan peran belajar,

    mengembangkan

    minat baca siswa,

    perpustakaan sebagai

    tempat rekreasi/

    hiburan, menambah

    ilmu pengetahuan,

    motivasi siswa agar

    memanfaatkan

    perpustakaan sekolah.

    Hasil penelitian ini

    menunjukan bahwa

    kondisi

    perpustakaan

    sekolah yang ada

    selama ini terkesan

    berjalan apa

    adanya, tidak

    adanya sarana dan

    prasarana yang

    mendukung

    khususnya koleksi

    yang merupakan

    kebutuhan bagi

    setiap pemustaka

    akan informasi.

    Berdasarkan studi

    awal penunjukan

    adanya kesenjangan

    antara keinginan

    siswa dengan

    kondisi

    perpustakaan yang

    ada. Hal ini

    disebabkan karena

    tenaga

    perpustakaan yang

    belum professional,

    koleksi

    perpustakaan yang

    masih kurang dan

  • 32

    terbatasnya fasilitas

    teknologi

    informasi.

    Dari ketiga hasil penelitian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa

    penelitian tersebut mempunyai kaitan dengan tema penelitian yang akan dikaji

    oleh penulis, yaitu sama- sama meneliti tentang minat baca siswa di sekolah.

    Secara konseptual dapat dijadikan sebagai acuan teori umum bagi

    penelitian dalam melakukan penelitian. Penelitian yang relevan memfokuskan

    kepada pengembangan SDM, sedangkan studi penelitian lebih memfokuskan

    kepada peran pengelola perpustakaan, pengembangan perpustakaan, koleksi

    perpustakaan, pelayanan serta sarana dan prasarana di perpustakaan.

  • 33

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

    Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan

    informasi yang sifatnya memberikan gambaran atau penjelasan tentang suatu

    gejala atau peristiwa sebagaimana adanya atau sesuai yang terjadi di lapangan.

    Jenis penelitian deskriftif. Menurut Arikunto, Penelitian deskriftif adalah

    penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status

    suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat

    penelitian dilakukan.25

    Dalam penelitian ini digambarkan bagaimana minat baca siswa di SMA N

    Surulangun Kab. Musi Rawas Utara. Titik fokus dari penelitian ini adalah tentang

    peran pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minta baca siswa.

    B. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri

    (SMA N) Surulangun, Kabupaten Musi Rawas Utara, Kecamatan Rawas Ulu

    Palembang yang bertempat di Jln. Jendral Sudirman No.06 Kel. Pasar Surulangun,

    Kec. Rawas Ulu, Kab. Musi Rawas Utara, Prov. Sumatera Selatan Palembang,

    Pos. 31656.

    C. Subjek Penelitian

    Subjek penelitian dari penelitian ini adalah pengelola perpustakaan dan

    seluruh siswa di SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara. Dalam penelitian

    ini subjek penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling,

    yaitu salah satu teknik non random sampling dimana peneliti menentukan

    pengambilan sample dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan

    tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian.

    25 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2006).

  • 34

    Adapun alasan penulis memilih untuk menggunakan teknik Purposive

    Sampling dalam penelitian ini dikarena teknik penelitian ini relative mudah untuk

    dilakukan, serta informasi yang diperoleh akan lebih akurat dan relevan.

    D. Objek Penelitian

    Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti tentang peran pengelola

    perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa melalui pemanfaatan

    Perpustakaan SMA N Surulangun, Kab. Musi Rawas Utara.

    E. Data dan Sumber Data

    Jenis-jenis data yang dikumpulkan adalah data sebagai berikut :

    1. Data primer

    Data primer adalah data berupa teks hasil wawancara dan diperoleh

    melalui wawancara dengan informan yang sedang di jadikan sample dalam

    penelitian.26

    Data primer yang diperoleh langsung dari informan.

    Penentuan informan dalam penelitian kualitatif menyatakan bahwa dapat

    dilakukan saat penelitian mulai memasuki lapangan dan selama penelitian

    berlangsung yaitu memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan

    memberikan data yang diperlukan dan selanjutnya berdasarkan data atau

    informan lainnya yang diharapkan dapat memberikan data yang lebih

    lengkap.

    Data primer ini didapatkan dari kenyataan-kenyataan yang

    langsung diperoleh dari hasil wawancara dan observasi di lapangan. Data

    yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data-data mengenai

    kemampuan pengelola perpustakaan dalam memberikan pelayanan kepada

    siswa-siswi, daftar pengunjung dan peminjaman buku serta jumlah koleksi

    buku yang ada diperpustakaan guna untuk meningkatkan minat baca

    26 Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif: aplikasi untuk penelitian pendidikan,

    hukum, ekonomi, manajemen social politik, agama dan filsafat. (Jakarta: Gaung Persada Press,

    2009). Hal.118.

  • 35

    mereka dalam berkunjung ke perpustakaan di SMA N Surulangun Kab.

    Musi Rawas Utara.

    2. Data sekunder

    Data sekunder adalah sumber yang didapatkan secara tidak

    langsung, misalnya lewat orang lain atau dokumentasi.27

    Data yang

    biasanya telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen yang sudah ada.

    Dalam hal ini data digali dengan melihat data-data dokumen seperti:

    a. Gambaran umum perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas

    Utara.

    b. Dokumen-dokumen jumlah koleksi buku dan anggota Perpustakaan.

    c. Daftar pengunjung dan peminjaman buku siswa-siswi di SMA N

    Surulangun Kab. Musi Rawas Utara.

    d. Data-data yang erat terkait dengan permasalahan penelitian ini.

    F. Teknik Pengumpulan Data

    Pengumpulan data adalah cara-cara untuk memperoleh data-data yang

    lengkap, objektif dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya sesuai dengan

    permasalahan penelitian.

    Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

    adalah:

    1. Observasi

    Sejarah penggunaan observasi sebagai instrument penggalian data

    telah ratusan tahun digunakan dan dianggap sebagai sebuah instrumen

    yang dapat dipercaya. Bahkan Russel mengatakan bahwa metode

    observasi berusia lebih tua dari pada ilmu pengetahuan.28

    Jika wawancara

    yang dilakukan adalah wawancara mendalam maka jenis observasi yang

    digunakan adalah observasi partisipasi.

    27 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. ( Bandung: Alfabeta, 2011).

    Hal. 225.

    28 Herdiansyah, Wawancara, Observasi dan Focus Group, ( Jakarta:Grafindo,2013),

    Hal.124.

  • 36

    Observasi partisipasi adalah teknik berpartisipasi yang sifatnya

    interaktif mendalam situasi yang alamiah dan melalui penggunaan waktu

    secara catatan observasi untuk menjelaskan apa yang terjadi.

    Berdasarkan observasi peneliti di SMA N Surulangun Kab. Musi

    Rawas Utara. Perpustakaan sudah berjalan dengan baik, mulai dari waktu

    berkunjung siswa ke perpustakaan mulai pukul 07:00 s.d 14:15 WIB

    sesuai dengan tata tertib perpustakaan. Pengelola perpustakaan dalam

    memberikan pelayanan kepada siswa di sekolah sudah cukup baik serta

    koleksi yang ada di perpustakaan masih sangat kurang untuk menarik

    minat siswa untuk berkunjung ke perpustakaan. Fasilitas yang tersedia di

    perpustakaan juga masih kurang seperti: komputer dan pendingin ruangan

    ( AC ) yang masih belum tersedia bagi kebutuhan dan kenyamanan siswa

    saat berada di perpustakaan.

    Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan

    gambaran realistik perilaku atau kejadian di lapangan yang sebenarnya,

    untuk menjawab pertanyaan dan membantu mengerti situasi dan perilaku

    manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek-

    aspek tertentu dengan melakukan umpan balik terhadap pengukuran

    tersebut.

    2. Wawancara

    Wawancara merupakan suatu kegiatan tanya jawab dalan mencari

    informasi atau keterangan yang telah diperoleh sebelumnya. Teknik

    wawancara yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

    mendalam, yaitu memperoleh informasi dengan cara tanya jawab secara

    langsung kepada narasumber dengan atau tanpa menggunakan pedoman

    wawancara, dimana narasumber dipercaya mampu memberikan informasi

    yang dibutuhkan oleh peneliti.

    Wawancara peneliti yaitu informan yang berada di lingkungan

    sekolah yang meliputi:

    1) Kepala Perpustakaan.

    2) Pengelola Perpustakaan.

  • 37

    3) Guru-guru di SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara.

    4) Siswa-siswi di SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara.

    3. Dokumentasi

    Martinis Yamin menyatakan bahwa dokumentasi adalah

    mengumpulkan data dengan cara mengambil data-data dari catatan,

    dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti.29

    Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data

    kualitatif dengan cara melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang

    dibuat oleh subjek sendiri atau orang lain mengenai objek penelitian.

    Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data pendukung

    yang diambil dari dokumentasi meliputi:

    1) Profil SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara.

    2) Visi, misi, progam dan struktur organisasi SMA N Surulangun Kab.

    Musi Rawas Utara.

    3) Keadaan perpustakaan.

    4) Visi, misi dan struktur organisasi perpustakaan.

    5) Peraturan ketertiban perpustakaan.

    6) Data koleksi buku dan anggota perpustakaan.

    7) Sarana dan prasarana perpustakaan.

    8) Data pengunjung dan peminjaman buku perpustakaan.

    9) Program kerja perpustakaan.

    29

    Martinis Yamin, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan Kuantitatif, ( Jakarta: Komplek Kajaksaan Agung, Cipayung,2009), Hal.79.

  • 38

    G. Teknik Analisis Data

    Setelah melakukan pengumpulan data, maka penulis mengelolah data

    tersebut dan menganalisisnya dengan mengumpulkan seluruh data yang tersedia

    dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan

    dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan

    sebagainya.30

    Untuk melakukan analisis data peneliti menggunakan pendapat Milles and

    Huberman yang mengemukakan bahwa analisis data kualitatif dilakukan secara

    interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya

    sudah jelas.

    Aktivitas dalam analisis data, yaitu Data Reduction, Data Display, dan

    Conclusion Drawing/Verification. Berikut penjelasannya menurut Milles and

    Huberman yaitu:

    1. Reduksi Data

    Reduksi data artinya merangkum, memilih hal-hal pokok,

    memfokuskan hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.31

    Dengan

    demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas

    dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

    selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

    2. Penyajian Data

    Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

    mendisplay data. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,

    bagan, hubungan antar kategori, Flowchart dan sejenisnya. Dalam penelitian

    ini peneliti akan mendisplay data dalam bentuk teks yang bersifat naratif.

    3. Verifikasi/Penarikan Kesimpulan

    Penarikan kesimpulan merupakan bagian akhir dari penelitian

    sebagai konfigurasi yang utuh. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih

    bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang

    30 Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya,2014),

    Hal. 274. 31

    Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Hal. 92

  • 39

    kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.32

    makna-

    makna yang muncul dari data harus selalu dikaji kebenaran dan kesesuaiannya

    sehingga validitas terjamin.

    H. Triangulasi

    Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

    memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

    perbandingan terhadap data. Norman K. Denkin mendefinisikan triangulasi

    sebagai gabungan atau kombinasi berbagai metode yang dipakai untuk mengkaji

    fenomena yang saling berkaitan dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda.

    Menurutnya, triangulasi meliputi 4 hal, yaitu: triangulasi metode, triangulasi

    antar-peneliti ( jika peneliti dilakukan dengan kelompok ), triangulasi sumber

    data, dan triangulasi teori.

    Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data yang penulis gunakan dalam

    penelitian ini adalah dengan menggunakan triangulasi metode. Triangulasi metode

    dilakukan dengan membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda.

    Dalam penelitian kualitatif peneliti menggunakan metode wawancara, observasi

    dan survei. Untuk memperoleh kebenaran informasi yang handal dan gambaran

    yang utuh mengenai informasi tertentu, peneliti bisa menggunakan metode

    wawancara dan observasi atau pengamatan untuk mengecek kebenarannya.

    Untuk itu dalam melakukan penelitian ini, peneliti akan melalui proses

    sebagai berikut:

    1) Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan.

    2) Mengecek dengan berbagai sumber data yang ada.

    3) Memanfaatkan berbagai metode, agar pengecekan data dapat dilakukan

    dengan benar.

    Selain itu, peneliti juga bisa menggunakan informan yang berbeda untuk

    mengecek kebenaran informasi tersebut. Triangulasi tahap ini dilakukan jika data

    atau informasi yang diperoleh dari subjek atau informan penelitian diragukan

    kebenarannya.

    32 Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Hal. 99

  • 40

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Objek Penelitian

    1. Sejarah Singkat SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara

    SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara merupakan salah satu

    9 sekolah negeri yang ada di Kab. Musi Rawas Utara. Alamat sekolah Jln.

    Jendral Sudirman No.06 Kel. Pasar Surulangun, Kec. Rawas Ulu, Kab.

    Musi Rawas Utara, Prov. Sumatera Selatan, Pos. 31656. Posisi geografis: -

    2.6379 Lintang dan 102.7248 Bujur. Sekolah ini di bangun karena sewaktu

    itu belum terdapat SMA N di Kel. Pasar Surulangun, hanya ada SD N dan

    SMP N yang tersedia. Jadi di bangunlah SMA N Surulangun untuk jenjang

    lanjutan sekolah siswa-siswi di daerah ini.

    SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara ini adalah termasuk

    sekolah favorit bagi siswa-siswi lulusan SMP N dengan nilai tertinggi

    selalu membanjiri ruang pendaftaran melebihi daya tampung yang ada.

    Berbagai prestasi akademik dan non akademik sampai tingkat nasional

    banyak di raih setipa tahunnya oleh siswa-siswi SMA N Surulangun Kab.

    Musi Rawas Utara. Prestasi di ujian tingkat nasional terus meningkat dari

    tahun ke tahun. Bahkan bagi siswa-siswi untuk melanjutkan ke studi

    perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia terus di kirim.

    Pada awal berdirinya SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara,

    berdiri pada tahun 1990-an dan langsung beroperasi. Tahun pelajaran

    2012/2013 ini, SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara menerima

    sebanyak 240 peserta didik yang terbagi menjadi 8 kelas terdiri dari kelas

    IPA 1-4 dan IPS 1-4, salah satu kelas khusus siswa-siswi yang berprestasi.

    SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara di bawah arahan

    Kemdikbud. Pada permulaan awal belajar mengajar SMA N Surulangun

    Kab. Musi Rawas Utara mulai menerapkan Kurikulum 2013 ( K-13 )

    untuk siswa kelas X sampai XII. Luas tanah sekolah yaitu 19.549 m2.

  • 41

    Sejalan dengan perkembangan zaman, SMA N Surulangun Kab.

    Musi Rawas Utara menata diri menjadi sekolah unggul dan berbudaya

    lingkungan. Sampai saat ini siswa-siswi SMA N Surulangun Kab. Musi

    Rawas Utara sudah banyak yang mengikuti kegiatan O2SN, lomba-lomba

    cabang olahraga, kesenian dan marching band.

    Akhirnya dibandingkan dengan tahun pertama berdiri dengan

    sekarang. SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara telah Terakreditasi

    A dan sudah banyak mengalami kemajuan baik dari segi infrastruktur,

    sarana dan prasaranan yang sudah sangat signifikan. SMA N Surulangun

    Kab. Musi Rawas Utara hanya membuka 8 kelas dan sekarang sudah

    memiliki 24 ruang kelas, 4 laboratorium, 1 perpustakaan dan 1 mushola.

    Sedangkan jumlah siswa-siswi di sekolah juga sangat meningkat dari 244

    orang dan sekarang sudah 879 orang siswa-siswi di SMA N Surulangun

    Kab. Musi Rawas Utara.

    Jadi sampai sekarang SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara

    telah berkembang dengan baik semenjak awal berdirinya sekolah ini

    sampai sekarang. SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara sekarang

    telah menjadi SMA favorit bagi siswa-siswi yang telah lulus SMP di Kab.

    Musi Rawas Utara di bandingkan dengan sekolah swasta yang ada di Kab.

    Musi Rawas Utara lainnya.

  • 42

    2. Visi dan Misi Sekolah

    VISI

    * MEWUJUDKAN LULUSAN YANG BERAKHLAKULKARIMAH,

    UNGGUL, KOMPETITIF DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN *

    Indikator:

    1) Membaca tulis Al-qur’an.

    2) Berperilaku sopan dan santun terhadap orang tua, guru dan teman.

    3) Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

    4) Meningkatkan jumlah lulusan yang diterima di PTN.

    5) Unggul dibidang akademik dan non akademik.

    6) Budaya bersih, sehat dan nyaman.

    MISI

    1) Menumbuhkan dan mengintensifkan ajaran agama yang dianutnya

    dalam kehidupan sehari-hari.

    2) Membentuk karakter peserta didik melalui kegiatan ekstrakulikuler,

    intrakulikuler dan kokulikuler.

    3) Meningkatkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan bimbingan

    yang efektif, efisien dan berkualitas.

    4) Meningkatkan pembelajaran berbasis teknologi.

    5) Menumbuhkan budaya gemar membaca melalui gerakan literasi

    sekolah.

    6) Menumbuhkan atau mengembangkan budaya sekolah yang bersih,

    sehat, aman dan nyaman.33

    33 Dokumentasi, 14 Maret 2019.

  • 29

    3. Struktur Organisasi Sekolah Gambar 4.1 : Struktur Organisasi Sekolah

    WL. IPS 3

    Hendri. Y

    Wl. IPS 2

    Dia. O

    WL. IPS 1

    Erda. P

    Kepala Sekolah

    Suheriah, S.Pd M.M

    Ketua Komite

    Hazairin Saputra, S.Pd

    Kepala Tata Usaha

    Chaililur Rahman

    Wk. Urusan Kurikulum

    Fitrianto, S.Pd M.Pd

    Wk. Urusan Kesiswaan

    Novida Trisna, S.Si

    Wk. Urusan Sarana

    Jimmy Zulmando, S.Pd

    Ka. Perpus

    M. Yusuf, S.Pd

    Wk. Urusan Humas

    Mukhtar, S.Ag

    Pembina Osis

    Bukhori, S.Pd

    Ka. Labor

    Cecep Supriadi, S.Pd

    Bp/Bk

    Dwi Fitriyanti,

    S.Pd

    WL. IPA 3

    Febi. Ds WL. IPA 2

    Tri. D

    WL. IPA 1

    Kumala

    Paskibraka

    Pashmiro

    SISWA

  • 30

    4. Data Guru Sekolah

    Tabel 4.2

    Data Guru SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara

    No NAMA MATA PELAJARAN

    1 Agus Cik S.Pd Matematika

    2 Agustiono Tm S.Pd Matematika

    3 Aidil Fitriansyah A.Md -

    4 Amsir S.HI Bahasa Arab

    5 Anur Kholik -

    6 Ari Sri Ratnaningsih A.Md -

    7 Arma Yuliana S.Pd.I PAI dan Budi Pekerti

    8 Ayu Mardiah S.Pd Bahasa Inggris

    9 Bambang Bustomi S.Pd Seni Budaya

    10 Bukhori S.Pd Pendidikan Jasmani dan Olahraga

    11 Cecep Supriadi S.Pd Biologi

    12 Chalilur Rahman -

    13 Desi Agustina S.Pd Fisika, Prakarya dan Kewirausahaan

    14 Desi Winarti S.Pd Biologi, Prakarya dan Kewirausahaan

    15 Dewi Fitriyanti S.Sos Bimbingan Konseling (BK)

    16 Dia Ovita S.Pd Pembina Ekstrakulikuler

    17 Diana Susanti S.Pd Matematika

    18 Dwi Wahyuni S.Pd Bahasa Inggris

    19 Eka Liantini S.Pd Bahasa Indonesia

    20 Elvi Martin S.E Prakarya dan kewirausahaan, Ekonomi

    21 Emiyanti Siregar S.Pd Ekonomi

    22 Erda Purwanti S.Pd Geografi, Sosiologi

    23 Eva Anas Tenaga Perpustakaan

  • 31

    24 Fadhilah -

    25 Febi Diana Sari S.Pd B. Inggris dan B. Indonesia

    26 Fitriyanto M.Pd Bahasa Inggris

    27 Fricha Herlina S.Pd Fisika, Prakarya Kewirausahaan

    28 Haris Juwita Sari S.Pd -

    29 Hasnayanti S.Ag PAI dan Budi Pekerti

    30 Hayati S.Sos Sosiologi

    31 Hendri Yohansyah S.Pd Matematika

    32 Ibrahim S.Pd Sejarah Indonesia

    33 Indah Pusvitasari S.Pd Sejarah Indonesia

    34 Ismail A.Ma.Pd -

    35 Jimmi Zulmandho S.Pd Fisika

    36 Juriah S.Pd Matematika

    37 Kholiza S.Pd Kimia

    38 Kumala Sari S.T Kimia

    39 Lika Malamiati S.Pd Prakarya dan Kewirausahaan, Kimia

    40 Mahendra Waya S.Pd Pendidikan Jasmani dan Olahraga

    41 Maulana S.Pd Teknologi Informasi dan Komunikasi

    42 Meta Lestari S.Pd Bahasa Indonesia

    43 Mira Yunita S.Pd Geografi

    44 Muhammad Yusuf S.Pd Kepala Perpustakaan

    45 Mukhtar S.Ag PAI

    46 Nilasari S.Pd Sosiologi, Bahasa Inggris

    47 Novida Trisna S.Pd Biologi

    48 Pahmisor S.Pd PAI

    49 Rasiyem -

    50 Rifqiyati Marta S.IP PPKN

    51 Rina Septiliana S.Pd Bimbingan Konseling

  • 32

    52 Romadona S.Pd Bahasa Indonesia

    53 Rumainur S.Pd Ekonomi, Prakarya dan Kewirausahaan

    54 Sahada S.Pd Bahasa Indonesia

    55 Saiful Anwar S.Pd PPKN

    56 Siska Mayang Sari S.Pd PAI dan Budi Pekerti

    57 Siti Nurbaya Ayu Lestari S.Pd Bahasa dan Sastra Inggris

    58 Sugiarto S.Pd PENJASKES

    59 Suheriah S.Pd, M.M Kepala Sekolah

    60 Surya Karmila S.Pd Fisika

    61 Susanti -

    62 Titin Elfiani S.Pd Sejarah Indonesia

    63 Tri Darmiyanti S.Pd Biologi

    64 Winda Hartati S.Pd Seni Budaya

    65 Wira Iskandar S.Pd Sejarah Indonesia

    66 Yuniarti S.Pd Matematika

    67 Yunita Anggraini S.Pd -

    Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah

    1 orang, Guru-guru yaitu berjumlah 52 orang, staf tata usaha dan tenaga

    pengajar lainnya yaitu berjumlah 14 orang. Jadi jumlah seluruhnya adalah

    67 orang yang berada dilingkungan SMA N Surulangun.34

    34 Data Dapodik SMA N Surulangun 2019.

  • 33

    5. Data Siswa dan Siswi

    Tabel 4.3

    Data Siswa SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara

    Tingkat Pendidikan L P Total

    Tingkat 12 114 131 245

    Tingkat 11 152 171 323

    Tingkat 10 141 170 311

    Total 407 472 879

    Berdasarkan data di atas dapat saya simpulkan bahwa, siswa/siswi

    di kelas 10 berjumlah 311orang, siswa/siswi di kelas 11 berjumlah 323

    orang dan siswa/siswi di kelas 12 berjumlah 245 orang, berdasarkan data

    tersebut jumlah seluruh siswa/siswi di SMA N Surulangun adalah 879

    orang.35

    35 Data Dapodik SMA N Surulangun 2019

  • 34

    6. Struktur Organisasi Perpustakaan

    Gambar 4.4

    STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN

    SMA N SURULANGUN

    Kepala Perpustakaan

    M. Yusuf S.Pd

    Layanan

    Robiatul Al Adawiyah

    Teknik

    Eva Anas

    Kepala Sekolah

    Suheriah, S.Pd, MM

    SISWA

  • 35

    7. Visi dan Misi Perpustakaan

    VISI

    Untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa

    keceriaan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti dan mempertebal

    keimanan, kebanggaan dan cinta tanah air sehingga dapat menunaikan

    manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri

    untuk bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan

    negara dengan sistem pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila dan

    UUD 1945.

    MISI

    1) Mengembangkan minat kemampuan dan kebiasaan membaca

    khususnya serta mendayagunakan budaya tulisan dalam segala sektor

    kehidupan.

    2) Mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta

    memanfaatkan informasi.

    3) Mendidik siswa agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan

    pustaka secara tepat dan berhasil guna.

    4) Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri.

    5) Memupuk dan mengembangkan minat dan bakat siswa dalam segala

    aspek.

    6) Menumbuhkan penghargaan siswa terhadap pengalaman imajinatif.

    7) Mengembangan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah yang

    dihadapi atas tanggung jawab dan usaha mandiri.36

    36 Dokumentasi, 13 Maret 2019.

  • 36

    8. Peraturan Ketertiban Perpustakaan

    Peraturan Yang Perlu Diperhatikan

    1) Siswa, guru, Karyawan serta pengunjung lain yang memasuki

    ruang perpustakaan diharapkan melapor kepada pengelola/petugas

    perpustakaan dan mengisi buku daftar pengunjung.

    2) Di dalam ruangan perpustakaan harap menjaga ketertiban dan

    kesopanan supaya tidak menganggu orang lain yang sedang

    membaca atau belajar.

    3) Setiap peminjam buku, majalah, surat kabar dan lain-lain harus

    memiliki kartu anggota perpustakaan.

    4) Setiap peminjam diperbolehkan mengambil sendiri buku-buku,

    majalah, surat kabar yang akan dipinjam dan melaporkan kepada

    petugas perpustakaan.

    5) Selesai membaca buku, majalah, surat kabar dan lain-lain harus

    dikembalikan pada tempatnya semula.

    6) Setiap peminjam harus mengembalikan pinjaman buku, majalah,

    surat kabar dan lain-lain sesuai dengan waktu yang sudah

    ditentukan oleh perpustakaan.

    7) Bila ada jam kosong siswa/siswi diperbolehkan belajar diruang

    perpustakaan setelah terlebih dahulu melapor kepada petugas

    perpustakaan.

    8) Menjaga/merawat buku-buku, majalah, surat kabar dan lain-lain

    yang dipinjam dari perpustakaan supaya tidak rusak atau kotor.

    9) Apabila buku-buku, majalah, surat kabar dan lain-lain yang

    dipinjam rusak atau hilang harap segera melapor kepada

    pengelola/petugas perpustakaan.

    10) Jagalah kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan di

    dalam ruang perpustakaan, untuk mendapatkan kenyamanan

    bersama.

  • 37

    Larangan Yang Harus Duperhatikan

    1) Tidak dibenarkan memakai topi, jaket, serta membawa tas ke

    dalam ruang perpustakaan.

    2) Dilarang membawa makanan/minuman serta benda-benda lain

    yang tidak berhubungan dengan keperluan perpustakaan.

    3) Dilarang makan/minum, merokok, atau hal-hal lain yang bisa

    menodai barang-barang di dalam ruang perpustakaan serta

    membuat udara di dalam ruangan tidak nyaman.

    4) Dilarang mencoret-coret/menggunting, menyobek buku-buku,

    majalah, surat kabar dan lain-lain milik perpustakaan.

    5) Dilarang bermain atau bergurau yang dapat menganggu orang lain

    yang sedang membaca/belajar.

    6) Tidak dibenarkan menggunakan ruang perpustakaan untuk

    keperluan lain, selain sebagai sarana pendidikan disekolah serta

    untuk meningkatkan efektifitas kegiatan belajar mengajar.

    7) Tidak dibenarkan menukar buku-buku, majalah, surat kabar dan

    lain-lain milik perpustakaan dengan buku-buku lain tanpa seijin

    pengelola/petugas perpustakaan, walaupun judul dan pengarangnya

    sama.

    Sanksi Pelanggaran

    1) Setiap pengunjung/peminjam yang tidak mematuhi ketentuan

    peraturan ketertiban perpustakaan di atas akan dikenakan sanksi.

    2) Buku-buku, majalah, surat kabar dan lain-lain serta barang-barang

    lain milik perpustakaan yang rusak akibat kelalaian peminjam

    harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan kebijaksanaan dan

    ketentuan yang berlaku di perpustakaan.

    3) Buku-buku yang hilang harus diganti sesuai dengan judul buku

    yang hilang atau diganti dengan uang yang sesuai dengan harga

    buku pada saat itu.37

    37 Dokumentasi, 13 Maret 2019.

  • 38

    9. Tata Tertib Perpustakaan

    1) Tata Tertib Masuk Ke Perpustakaan

    a. Pengunjung perpustakaan harus berpakaian rapi dan sopan.

    b. Pengunjung harus terlebih dahulu mengisi buku tamu.

    c. Pengunjung harus terlebih dahulu menitipkan tas/barang ke

    petugas penitipan.

    d. Waktu berkunjung/ pelayanan pada perpustakaan yaitu:

    Hari senin-kamis pada jam : 07:00 s.d 14:15 WIB.

    Hari jum’at pada jam : 07:00 s.d 11:30 WIB.

    Hari sabtu pada jam : 07:00 s.d 13.15 WIB.

    2) Tata Tertib Dalam Ruangan Perpustaakan

    a. Pengunjung perpustakaaan harus berlaku sopan.

    b. Pengunjung perpustakaan harus menjaga ketenangan.

    c. Pengunjung harus menjaga kebersihan.

    d. Pengunjung tidak boleh merokok dalam ruangan perpustakaan.

    e. Tidak boleh membawa makanan/minuman.

    f. Tidak boleh merusak alat-alat/buku yang ada di perpustakaan.

    g. Kembalikan buku ketempatnya seperti semula.

    3) Tata Tertib Peminjaman Di Perpustakaan

    a. Harus menunjukan kartu anggota kepada petugas perpustakaan

    untuk didaftarkan pada peminjaman.

    b. Harus memiliki kartu perpustakaan sendiri.

    c. Tidak diizinkan meminjam dengan menggunakan kartu orang

    lain.

    d. Selain dari buku, tidak dipinjamkan.

    e. Proses peminjaman dan pengembalian dilaksanakan di

    perpustakaan.

    f. Jumlah buku yang dipinjam tidak melebihi 2 Eksemplar.

    g. Menjaga dan memelihara buku yang dipinjam.

    h. Peminjam harus mengembalikan buku paling lambat 6 hari

    untuk buku teks pelajaran dan 3 hari untuk buku sastra.

  • 39

    4) Sanksi-Sanksi

    a. Buku-buku yang telah dipinjamkan lebih dari 3 hari, maka

    dikenakan denda Rp.500,-/ hari khusus buku fiksi.

    b. Buku rusak/hilang harus dapat diganti dengan buku yang sama

    atau mengganti dengan memfotocopy buku yang sama.

    c. Bagi yang melanggar tata tertib di atas akan dikenakan sanksi

    oleh pengelola perpustakaan.38

    10. Tugas Pengurus Perpustakaan

    Tugas pengurus perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi

    Rawas Utara Yaitu :

    1) Tugas kepala sekolah

    Bertanggung jawab penuh atas penyelenggaraan kegiatan

    perpustakaan yang telah diprogramkan.

    2) Tugas Koordinator

    a. Bertanggung jawab penuh tentang pengelolaan seluruh unit

    perpustakaan.

    b. Mengkoordinir tata kerja dan hubungan dengan staf

    perpustakaan.

    3) Tugas Bendahara

    a. Bertanggung jawab penuh tentang pengelolaan seluruh unit

    perpustakaan.

    b. Mengkoordinir tata kerja dan hubungan dengan staf

    perpustakaan.

    4) Tugas Urusan Pengadaan atau Pemeliharaan

    a. Menambah koleksi perpustakaan.

    b. Menyeleksi koleksi perpustakaan.

    c. Menerima saran dan permintaan dari pemakai (guru bidang

    studi ).

    d. Mengadakan kerjasama dengan instansi lain (Dikbud, sekolah

    lain, kantor)

    38 Dokumentasi, 12 Maret 2019

  • 40

    e. Menginventarisasi buku baru.

    f. Mengatur buku.

    g. Menjaga kebersihan dan kerapian buku.

    h. Menjilid buku, majalah dan koran.39

    11. Program Kerja Perpustakaan

    1) Menginventarisasi alat-alat/kebutuhan perpustakaan dalam

    pemakaian 1 tahun.

    2) Mengindukkan buku hasil pembelian dan sumbangan.

    3) Menentukan nomor klasifikasi umum.

    4) Menentukan nomor klasifikasi koleksi referensi.

    5) Pembuatan label buku, kantong buku dan kartu buku.

    6) Pembuatan kartu deskripsi sekaligus pengetikan kartu katalog.

    7) Melakukan penyampulan dan perawatan bahan pustaka.

    8) Pembuatan statistik pengunjung harian, bulanan dan tahunan.

    9) Pembuatan statistik buku yang dipinjam harian, bulanan dan

    tahunan.

    10) Memberikan informasi kepada siswa tentang penambahan buku

    perpustakaan.

    11) Pembelian buku perpustakaan.

    12) Penataan kembali buku paket dan buku koleksi umum sesuai

    dengan judul buku.

    13) Peminjaman buku paket.

    14) Peminjaman buku koleksi sistem kartu/penunjang.

    15) Penguindukan Koran dan majalah.

    16) Evaluasi kerja perpustakaan : koleksi, staf, dana dan ruang.

    17) Kerjasama antara guru dan perpustakaan untuk memilih bahan

    pustaka sesuai dengan kebutuhan.

    18) Merekap daftar peminjaman untuk guru dan siswa yang terlambat

    mengembalikan buku.

    39 Dokumentasi, 12 Maret 2019.

  • 41

    19) Melakukan bimbingan kepada siswa baik layanan referensi atau

    layanan lainnya.

    20) Membuat rencana anggaran pendapatan dan belanja perpustakaan.

    21) Promosi jasa perpustakaan termasuk pemberian hadiah kepada

    siswa yang berkualitas.

    22) Program penghijauan perpustakaan serta memelihara keindahan

    kerapian ruang.

    23) Pengetikan kartu anggota perpustakaan.

    24) Pengembalian buku paket dari siswa.

    25) Pemberian surat bebas pinjaman kepada siswa yang telah

    mengembalikan buku.

    26) Pengembangan dan perencanaan gedung perpustakaan.

    27) Pemberian buku kenangan sekolah untuk siswa yang telah lulus.40

    B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

    1. Peran Pengelola Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat Baca

    Siswa Melalui Pemanfaatan Perpustakaan SMA N Surulangun Kab.

    Musi Rawas Utara

    Membaca merupakan suatu kegiatan yang mudah, tetapi sangat

    sulit untuk melakukannya tanpa adanya minat dan kesadaran pribadi

    bahwasanya membaca itu sangat penting, karena dengan membaca

    seseorang dapat menambahkan wawasan serta pengetahuan yang baru.

    Dari pengamatan penulis, keadaan di lapangan menunjukan bahwa,

    peran pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa

    melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas

    Utara, penulis melihat bahwa masalah minat baca siswa masih kurang.

    Sedangkan pengelola perpustakaan telah melaksanakan perannya sebagai

    pustakawan untuk menarik minat baca siswa di SMA N Surulangun Kab.

    Musi Rawas Utara.

    40 Dokumentasi, 12 Maret 2019.

  • 42

    Hal ini terlihat dengan peran pengelola perpustakaan yang sebagai

    berikut:

    a) Penyelenggaraan lomba membaca buku

    Pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa

    di sekolah yaitu dengan menyelenggarakan lomba membaca buku. Hal

    ini terlihat pengelola perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi

    Rawas Utara telah melakukan suatu kegiatan positif, agar siswa-siswi

    yang berada di sekolah tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan.

    Perlombaan ini sudah di mulai sejak tahun 2015. Pengelola

    perpustakaan yang bertanggung jawab atas kegiatan ini. Perlombaan

    membaca buku ini, setiap 1 bulan sekali, tepatnya di hari senin sesudah

    upacara di umumkan siapa siswa SMA N Surulangun Kab. Musi

    Rawas Utara yang memenangkan lomba terbanyak membaca buku di

    perpustakaan.

    Dengan perlombaan ini, siswa akan lebih sering berkunjung ke

    perpustakaan dan akan meningkatkan minat baca siswa SMA N

    Surulangun Kab. Musi Rawas Utara.

    Hal ini sebagaimana disampaikan oleh kepala perpustakaan

    Bapak M.Yusuf S.Pd, yang mengatakan:

    “ Pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minat baca

    siswa di sekolah, sudah pernah membuat lomba seperti

    membaca buku di perpustakaan, karena untuk meningkatkan

    minat baca siswa dan menambah ilmu pengetahuannya.”41

    Selanjutnya juga disampaikan oleh Ibu Eva Anas sebagai

    pengelola perpustakaan bagian Teknik, yang mengatakan:

    “ Kami menyelenggarakan lomba membaca buku di

    perpustakaan bagi semua siswa di sekolah untuk menarik minat

    kunjung dan meningkatkan minat baca siswa, karena minat

    baca siswa di SMA N Surulangun masih kurang.”42

    41

    Wawancara, 12 Maret 2019. 42 Wawancara, 13 Maret 2019.

  • 43

    Jadi, dapat diketahui bahwa peran pengelola perpustakaan

    dalam meningkatkan minat siswa di SMA N Surulangun Kab. Musi

    Rawas Utara yaitu menyelenggarakan lomba membaca buku di

    perpustakaan, supaya siswa lebih tertarik untuk berkunjung ke

    perpustakaan dalam mengisi waktu istirahatnya dan secara perlahan

    dapat meningkatkan minat baca siswa SMA N Surulangun Kab. Msui

    Rawas Utara.43

    b) Bekerjasama dengan guru-guru disekolah

    Pengelola perpustakaan memiliki tanggung jawab besar untuk

    seluruh kegiatan pada perpustakaan dan mempunyai wawasan yang

    luas, karena pengelola perpustakaan menjadi manajer informasi di

    sekolah dan akan terlibat langsung secara integral dalam kegiatan

    bisnis.

    Pengelola perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas

    Utara bekerjasama dengan guru-guru di sekolah agar siswa mau

    berkunjung ke perpustakaan. Kerjasama yang dilakukan yaitu guru

    membawa siswanya belajar di perpustakaan dan membaca buku-buku

    yang ada di perpustakaan. Sehingga buku-buku di perpustakaan dapat

    termanfaatkan dengan baik oleh pengunjungnya.

    Dengan seringgnya siswa berkunjung ke perpustakaan dapat

    meningkatkan minat baca mereka, agar siswa yang berkunjung ke

    perpustakaan merasa nyaman. Pengelola perpustakaan menyediakan

    fasilitas seperti kipas angin agar siswa tidak merasa kepanasan saat

    berada di perpustakaan, serta menyediakan koleksi buku-buku fiksi

    yang cukup guna menarik minat baca siswa SMA N Surulangun Kab.

    Musi Rawas Utara.

    43 Observasi, 12 Maret 2019.

  • 44

    Hal ini sebagaimana disampaikan oleh kepala perpustakaan

    Bapak M.Yusuf S.Pd, yang mengatakan:

    “ Sebagai kepala perpustakaan perlu melakukan kerjasama

    dengan pihak guru di sekolah dalam meningkatkan minat baca

    siswa di sekolah, karena dengan melakukan kerjasama dengan

    guru-guru disekolah dapat membuat siswa berkunjung ke

    perpustakaan dan meningkatkan minat baca siswa.”44

    Selanjutnya penyampaian yang sama dari Ibu Robiatul Al

    Adawiyah pengelola perpustakaan bagian pelayanan, yang

    mengatakan:

    “ Melakukan kerjasama dengan guru-guru di sekolah dalam

    meningkatkan minat baca siswa, karena guru merupakan

    bagian penting dari sekolah dan yang bertemu langsung dengan

    siswa-siswi agar dapat mengajak mereka berkunjung ke

    perpustakaan untuk membaca buku.”45

    Berdasarkan keterangan diatas, dapat diketahui bahwa peran

    pengelola dalam meningkatkan minat baca siswa yaitu dengan

    melakukan kerjasama dengan guru-guru di SMA N Surulangun Kab.

    Musi Rawas Utara. Dengan melakukan kerjasama tersebut dapat

    membuat siswa datang ke perpustakaan dan membuat siswa membaca

    buku-buku yang ada di perpustakaan.46

    2. Kendala-kendala pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minat

    baca siswa melalui pemanfaatan perpustakaan SMA N Surulangun

    Kab. Musi Rawas Utara

    Kendala-kendala yang dihadapi oleh petugas perpustakaan SMA N

    Surulangun Kab. Musi Rawas Utara dalam meningkatkan minat baca

    siswa sesuai dengan hasil observasi, wawancara dan temuan di lapangan

    diantaranya sebagai berikut:

    44 Wawancara, 13 Maret 2019. 45

    Wawancara, 20 Maret 2019. 46 Observasi, 12 Maret 2019.

  • 45

    a) Sumber Daya Manusia ( SDM )

    Faktor penghambat utama dalam meingkatkan minat baca di

    perpustakaan adalah masalah sumber daya manusia yang

    mengelolanya. Kita sering menemui bahwa pekerjaan yang

    berhubungan dengan perpustakaan hanya menjadi kerjaan sampingan

    sehingga tidak dikelola secara baik. Bahwa dalam beberapa kasus

    katiadaan SDM ini membuat perpustakaan sekolah terutama sama

    sekali tidak memperdulikan adanya perpustakaan sebagai bagian

    integral dari sistem pendidikannya.

    SDM atau pengelola perpustakaan merupakan kunci utama

    dalam kesuksesan sebuah perpustakaan. Inovasi dan ide-ide

    kreatifitasnya akan membawa perpustakaan menjadi perpustakaan

    yang berdayaguna dan juga nyaman digunakan oleh siswa maupun

    guru yang datang ke perpustakaan. Untuk itu pengelola perpustakaan

    memang membutuhkan pengelolaan yang memang benar-benar

    berlatar belakang dari tamatan ilmu perpustakaan atau minimal D3

    ilmu perpustakaan serta telah menempuh pelatihan tentang ilmu

    perpustakaan dari lembaga yang resmi di Indonesia.

    Sedangkan perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas

    Utara ini belum mempunyai tenaga yang berasal dari tamatam ilmu

    perpustakaan, Sehingga kurang ahli di bidang perpustakaan sehingga

    dalam mengelola bahan pustaka yang ada di perpustakaan belum

    optimal serta penataan rungan masih kurang sesuai dengan ketentuan

    standar susunan suatu perpustakaan sebagaimana mestinya.

    Perpustakaan SMA N Surulangun Kab. Musi Rawas Utara

    yang dikelola oleh seseorang yang tamatan SMA dan sarjana Biologi

    di UIN Sultan Thaha Saifuddin